[wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia!
He he he Saya juga berprinsip yg sama. NKRI lahir dari perjuangan dan our founding fathers have decided that NKRI is a secular state. Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Saya sih sebagai warganegara Indonesia tidak menginginkan perubahan landasan negara diluar apa yg telah ditanamkan oleh para pendiri republik tercinta ini. Oleh karena itu saya sangat keras dengan anti-teokrasi yg saya anut. Bosan saya mendengar manipulasi agama utk tujuan dan kepentingan politik segelintir manusia yg tidak mau bertoleransi thd keberagaman karena mereka merasa lebih hebat dari lainnya. Suatu pelajaran positif yg saya kira ada baiknya kita anut juga prinsip itu. NKRI telah lahir berdasarkan sejarah. Semua teokrasi di dunia ini sudah pada bangkrut karena konsep itu telah terbukti salah. Kalau mau menciptakan negara teokratis silahkan di tempat lain. Tidak perlu yg lain ikut dibangkrutkan oleh kebodohan segelintir manusia. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown. Treasurer Peter Costello, seen as heir apparent to Howard, hinted that some radical clerics could be asked to leave the country if they did not accept that Australia was a secular state, and its laws were made by parliament. If those are not your values, if you want a country which has Sharia law or a theocratic state, then Australia is not for you, he said on National Television. I'd be saying to clerics who are teaching that there are two laws governing people in Australia: one the Australian law and another Islamic law that is false. If you can't agree with parliamentary law, independent courts, democracy, and would prefer Sharia law and have the opportunity to go to another country, which practices it, perhaps, then, that's a better option, Costello said. Asked whether he meant radical clerics would be forced to leave, he said those with dual citizenship could possibly be asked to move to the other country. Education Minister Brendan Nelson later told reporters that Muslims who did not want to accept local values should clear off. Basically people who don't want to be Australians, and who don't want, to live by Australian values and understand them, well then, they can basically clear off, he said. Separately, Howard angered some Australian Muslims on Wednesday by saying he supported spy agencies monitoring the nation's mosques. Quote: IMMIGRANTS, NOT AUSTRALIANS, MUST ADAPT. Take It Or Leave It. I am tired of this nation worrying about whether we are offending some individual or their culture. Since the terrorist attacks on Bali, we have experienced a surge in patriotism by the majority of Australians. However, the dust from the attacks had barely settled when the 'politically correct' crowd began complaining about the possibility that our patriotism was offending others. I am not against immigration, nor do I hold a grudge against anyone who is seeking a better life by coming to Australia. However, there are a few things that those who have recently come to our country, and apparently some born here, need to understand. This idea of Australia being a multi-cultural community has served only to dilute our sovereignty and our national identity. And as Australians, we have our own culture, our own society, our own language and our own lifestyle. This culture has been developed over two centuries of struggles, trials and victories by millions of men and women who have sought freedom We speak mainly ENGLISH, not Spanish, Lebanese, Arabic, Chinese, Japanese, Russian, or any other language. Therefore, if you wish to become part of our society .. Learn the language! Most Australians believe in God. This is not some Christian, right wing, political push,
Re: [wanita-muslimah] Re: Ngusir dengan sopan ...! ;-]
Pak Dana, pan ada yang bilang nih atau kasih saran nihh.. kalau tidak nyaman berdiskusi disini lebih baik tidak berdiskusi disini... ini kan sama dengan yang anda bilang.. kalau nggak nyaman dengan indonesia yang seculare state ya pindah aja ke negara yang sepaham.. jadi menurut anda ngusir tidak?? :D Donnie === On Jun 16, 2007, at 5:57 AM, Dan wrote: Lho jadi enggak ada yg diusir? Wah maaf kalau begitu. Rupanya urusan usir mengusir sudah menjadi debat kusir ...:) He he ... Mungkin saya kurang menyimak ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Juga bagi mereka yg berniat mengusir-usir orang, maaf ya apa hak Anda? Kita harus membiasakan diri berbeda pendapat dg damai. Siapa yang ngusir-ngusir? pertanyaan gampang yang tidak dijawab-jawab Bung Dana, apa hak Anda ikutan menuduh orang mengusir-ngusir? tuduhan yang gampang diulang-ulang On 6/15/07, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Satriyo Maaf saya baru baca ini. Menurut saya setiap orang boleh bebas berpendapat. Kalau pendapatnya jelek ya jelek, kalau bagus ya bagus. Yg jelek kita abaikan yg bagus kita simak. Aturan main di milis ini kan jelas, saya tidak melihat Anda melanggar aturan itu. Teruskanlah tulisan2 Anda sebab kita semua juga senang bacanya karena setiap orang pasti membawa pandangan yg unik. Ini menyegarkan. Juga bagi mereka yg berniat mengusir-usir orang, maaf ya apa hak Anda? Kita harus membiasakan diri berbeda pendapat dg damai. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: Buat member milis WM yang mengusir saya dan mengaku tidak mengusir atau tidak mengaku sama sekali mengusir, sejatinya menunjukkan betapa semangat keterbukaan, pluralitas (bukan pluralisme), egaliter, ilmiah, objektif dll dsb dst ini memang fatamorgana, setidaknya lips service ... Sabarlah ... saya kan tunggu di-ban dengan alasan yang jelas, terbuka, ilmiah dan objektif dengan landasan pluralitas dan egalitarianisme. Lucu juga ya, saya dituduh ini itu, oleh orang2 yang itu2 juga. ada yang memang sering dan spt nya sudah natural dan instinktif buat berbuat itu sambil menunjuk orang lain melakukan hal yang ia lakukan, ada juga yang tidak sesering itu tapi langsung 'ngusir' ... hehehe. ada yang tiba-tiba muncul lagi menanggapi saya beberapa hari belakangan dan kembali menunjukkan watak aslinya. yah ... yang begini sih memang bibit penyakit hati, saya segan menanggapinya. Saya tetap spt yang saya nyatakan sebelumnya, hanya akan menanggapi yang memang tidak oot, yang fokus pada pokok bahasan, dan jelas apakah memang yang bersangkutan itu, misalnya, perempuan, ketika saya minta member perempuan yang menanggapi, atau ketika member tertentu yang saya ajak diskusi. bukannya tidak boleh urun rembuk, tapi tetap saja hak saya sesuai kepada siapa suatu diskusi saya tujukan, kan? Saya ga usah sebut nama pasti arsip mutakhir/updated dari posting beberapa waktu terakhir jelas menunjukkan itu. Ntah ya kalo spt di situs JIL yang tiba-tiba ada arsip yang hilang atau raib sebagian isi kontennya. hehehe ... Rupanya permintaan maaf saja tidak cukup, lebih dari sekali pun. Dan yang susah adalah mental sok benar sendiri dengan menuduh orang lain yang sok benar sendiri. saya ingat persis orang yang memulai sikap ini ... sampai sekarang! halahhh ... cappee deehhh Coba yuk kita lihat statistik siapa member yang paling sering menunjukkan sikap negatif pada saya, lalu bandingkan statistik saya ke orang-orang tersebut ... tapi ah sudahlah, tidak baik mangais aib saudara sendiri. Kalo mau dari awal menisbatkan ini milis anti syariat, anti islamisasi, anti tafsir ulama, pro pemikiran orientalis yang diasong oleh JIL baik dari kalangan JIL atau yang merupakan bagian dari gerakan pro hermenutik, ya jelaskan dari awal. Atau minta dari awal agar yang jadi member harus tahu bahwa milis ini anti syariat, anti islamisasi, anti tafsir ulama, pro pemikiran orientalis yang diasong oleh JIL baik dari kalangan JIL atau yang merupakan bagian dari gerakan pro hermenutik, jadi boleh tidak setuju asal tidak menyerang atau menjelek-jelekkan atau menyalah- nyalahkan member milis ini yang anti syariat, anti islamisasi, anti tafsir ulama, pro pemikiran orientalis yang diasong oleh JIL baik dari kalangan JIL atau yang merupakan bagian dari gerakan pro hermenutik, karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman atau kejengkelan dsb. Fair kan? Gtu aja ko repot. satriyo === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
[wanita-muslimah] [INFO] Breastfeeding Seminar
Treemoms didukung oleh AIMI ( Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia ) menyelenggarakan BREASTFEEDING SEMINAR dengan pembicara dr. Utami Roesli SpA, MBA, CIMI, IBCLC Sabtu, 23 Juni 2007 09.30-13.00 Rumah Polim Jl. Panglima Polim III No. 145 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan HTM : Rp. 125.000 /pax Rp. 225.000 untuk pasangan suami istri termasuk Makan Siang, Seminar Kit Goodie Bag Untuk informasi lebih lanjut pendaftaran hubungi: Ira 08551001508 Lisa 08121094064 Irarosa Ardhi Boediono http://irarosa.multiply.com/ - Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Suicide Attacks'
Para netters, pernah nonton film Samson and Delilah?. Cerita dalam film ini ditimba dari Bible, bhg Perjanjian Lama. Samson mengorbankan dirinya bersama semua musuhnya penyembah berhala dalam sebuah kuil besar. Silakan dibaca Suicide Attacks' di bawah. Wassalam, HMNA ## Suicide Attacks' Cleveland Jewish News By MARILYN H. KARFELD, Senior Staff Reporter http://www.clevelandjewishnews.com/articles/2007/06/08/news/local/islam0608.txt In the wake of Sept. 11, Robert Pape, a professor in international security affairs at The University of Chicago, speculated on TV news shows on the causes of suicide terrorism. Like everyone else, I jumped to the conclusion that it was radical Islam, he says. I even bought a Koran to see what's wrong with Islam. After searching for data on suicide terrorism and finding that the government did not begin to track such attacks until 2000, Pape began to collect his own information. He compiled data on 462 suicide bombings from 1980 to 2004 and later updated his findings to 2006. His book Dying to Win: The Strategic Logic of Suicide Terrorism was published in 2005. Contrary to his initial impression, Pape discovered that half of the 462 suicide attacks were by people who were secular or even anti-religious. The world leaders in suicide bombings were members of the Tamil Tigers of Sri Lanka, a Marxist and Hindu group. Over 30% of Muslim suicide bombers were not Islamic fundamentalists, Pape learned. For instance, some belonged to an anti-religious extremist Marxist group in Turkey, the Kurdish Workers Party or PKK. Over 95% of all suicide attacks are not religious, Pape says. Rather, they counter-terrorism task force of the Cleveland field office of the Federal Bureau of Investigation. In the Jewish state, Pape says, 75% of suicide bombings are in Israel proper, directed against targets such as bus stops and pizzerias. Suicide terrorists avoid what he calls hard targets, such as railroad stations and even shopping malls, which are too well defended. At settler outposts in the West Bank, Pape says terrorists will attack and run away so they can do it again and again before getting shot. Inside Israel proper, they know it's highly likely the best way to achieve killing is through suicide attacks. If suicide bombers were motivated solely to become martyrs and go to heaven, they would stand in front of Israeli tanks. No, he insists. The motivation is to kill the largest number of people. It's not about how to die. Suicide bombers are typically walk-in volunteers from blue-collar and middle-class backgrounds with no experience in killing. Of the 462 he studied, 232 were Arabs. They are not being brainwashed in madrassas, he says. They are already perfectly willing to die. They are then taught the mechanics of how to commit suicide bombings. Only 10% are poor. These are not individuals who have nothing to lose, Pape says. They would have led productive lives. They are also highly educated, with 54% having some college education, compared with 12% in the surrounding society. The common denominator driving suicide attacks in the Jewish state is anger at the Israeli occupation, says Pape. Deep anger is the critical circumstance. When you mix it with personal motives of revenge and social prestige, you trigger the suicide terrorist. When Israel withdrew from Gaza and allowed Hamas to win a parliamentary election, the second intifada came to a halt, he maintains. In his 2003 article in American Political Science Review that profiled suicide bombers, Pape advised Israel on how to stop the second intifada. Israel should unilaterally withdraw from Gaza and areas of the West Bank and build a security fence, he suggested. Israel did about 70% of what I said. I would have moved the fence to the Green Line. Suicide attacks since summer 2004 are down 90%. Hamas is still an Islamic fundamentalist organization, he points out. If religion motivated suicide attacks in Israel, they would be continuing. The Defense Department has been funding Pape's studies, and he has spoken in Washington to the CIA, Department of Homeland Security, the National Security Agency, the FBI and members of Congress. Before the 3rd Infantry Division was sent to Iraq as part of President Bush's surge of 21,500 combat troops, Pape addressed about 150 of its officers. The recent surge of American troops in Iraq will make a bad situation worse, Pape says. If we remove our troops, there will be a substantial decline in the number of suicide terrorist attacks. Lebanon exemplifies his conclusions, Pape claims. Hezbollah was born in July 1982, created by the Israeli occupation of southern Lebanon. When Israel finally withdrew from southern Lebanon in 2000, Hezbollah did not follow Israeli soldiers to Tel Aviv, Pape notes. The suicide attacks stopped completely. To this day, there's not been another suicide
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Tanya:Penghinaan thdp MuhammadIslam,,,,,,- bingunnn
Tidak ada penghinaan/cercaan terhadap RasuluLlah SAW dalam proses Perjanijan Hudaibiyah. Suhail yang utusan kafir Quraisy dalam proses perumusan Perjanjian Hudaibiyah menghendaki Muhammad RasuluLlah diganti dengan Muhammad ibn 'AbdulLah, alasan Suhail, justru karena Muhammad memaklumkan dirinya nabi, maka terjadi perang di antara kedua pihak. Yang dikemukakan dalam alasan Suhail itu bukan penghinaan ataupun cercaan, melainkan itu adalah kenyataan. Silakan baca Seri 096 yang saya reposting di bawah. HMNA *** BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 096. Taktik dan Strategi dalam Perjanjian Hudaybiyah Pada zaman Jepang seorang serdadu Jepang membentak nakhoda perahu sambil meludahi kedua telapak tangannya: Bagero, kunapa purahu kusituka?. Tentera Jepang kalau membentak dengan bagero disertai dengan meludahi telapak tangan itu berarti siap-siap untuk menempeleng. Ia marah besar kepada nakhoda perahu, oleh karena tujuan perahu menyimpang sekitar 45 derajat ke kiri dari arah pulau yang akan dituju, p.Jampea. Melihat gelagat tentera Jepang yang menyandang samurai itu, nakhoda perahu dengan tenang menatap mata heitai Jepang itu dengan sinar mata yang tajam dengan pandangan berisi, yang mengandung pengaruh sirap. Hasilnya, Jepang itu tertunduk, sikapnya melemah, butir-butir keringat menyembul di keningnya. Dahulu para nakhoda perahu bukan hanya terampil melayarkan bahtera saja, melainkan harus pula menguasai ilmu pandangan berisi sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi nakhoda. Tuan, kita menggergaji, kita mendapat angin sakal, bukan angin buritan, nakhoda itu menjelaskan. Sungguhpun serdadu Jepang itu kurang begitu mengerti penjelasan sang nakhoda, ia mangguk-mangguk saja, maklumlah hatinya sudah kecut oleh sinar mata sang nakhoda. Apa sesungguhnya yang terjadi ialah perahu itu harus menempuh lintasan seperti mata gergaji, zig zag, oleh karena angin tidak bertiup dari belakang perahu. Itu biasa dalam dunia pelayaran, yang belum difahami oleh serdadu Jepang itu. Yang berikut ini bukan kejadian masa silam melainkan cerita yang sering terjadi di zaman modern ini. Seorang remaja berpapasan dengan temannya dalam arah berlawanan. Yang satu memberikan isyarat kepada yang lain, suatu isyarat yang cukup difahami oleh remaja lainnya, ada sweeping. Remaja yang diberi isyarat membelokkan kendaraannya menyimpang 90 derajat dari arah semula memasuki jalan kecil. Kejadian pada musim gugur 1973, saya naik trein dari Den Haag (tempat saya bermukim selama di negeri Belanda) ke Amsterdam. Dalam trein di depan tempat duduk saya duduk seorang nyonya. Hampir bersamaan menyapa, nyonya itu sekejap lebih dahulu: Waar gaat U heen? [tuan mau kemana]. Naar Brussel, mevrouw [ke Brussel, nyonya], sahut saya. Nyonya itu agak tertegun, kemudian berkata lagi: Maar mijnheer, U bent in de verkeerde richting. Deze trein komt van Brussel [Tetapi tuan, tuan berada dalam arah yang salah, trein ini dari Brussel]. Nee mevrouw ik ben niet in de verkeerde richting. Ik moet naar Schiphol gaan, en daarna ga ik met twinotter naar Brussel vliegen [Tidak nyonya, saya tidak dalam arah yang salah, karena saya mesti ke Schiphol dahulu dan dari sana saya akan terbang dengan twinotter ke Brussel], jawab saya. Apa sesungguhnya yang terjadi, saya dalam perjalanan pulang ke tanah air. Pada hari keberangkatan yang saya rencanakan sudah kehabisan tiket GIA di Schiphol (lapangan terbang di Amsterdam). Ada kengganan yang tiba-tiba datang begitu saja dalam hati saya untuk terbang ke tanah air naik KLM (Koninkelijke Luchtvaart Maatshappij = GIA-nya Belanda). Menurut petunjuk dari brosur saya dapat menunggu GIA dari London di Brussel (ibu kota Belgia). Ternyata seat masih tersedia di Bussel keesokan harinya, maka saya belilah tiket untuk itu. Keesokan harinya pada hari keberangkatan itu saya naik trein dari Den Haag ke Amsterdam seperti yang saya ceritakan di atas itu. Kengganan saya untuk naik KLM itu didorong oleh firasat yang membawa hikmah. Saya baca di koran Jakarta setibanya di tanah air, justru KLM, yang nyaris saya tumpangi hari itu di Schiphol, dibajak. Apa yang terjadi dalam ketiga cerita di atas itu, nakhoda, remaja dan saya sendiri itu, kalau diterjemahkan ke dalam ilmu manajemen adalah perencanaan taktis yang tujuannya menyimpang dari perencanaan strategis. Dalam hal nakhoda itu, arah perencanaan taktis menyimpang 45 derajat dari arah perencanaan strategis, berlayar ke p.Jampea. Adapun halnya dengan remaja kita itu yang menuju ke selatan kota dalam melaksanakan rencana strategisnya, arah perencanaan taktis menyimpang 90 derajat dari arah yang stategis. Sedangkan yang terjadi pada diri saya perencaan taktis ke Schiphol, menyimpang 180 derajat dari arah perencanaan strategis ke Brusel. *** Dalam perundingan Hudaybiyah yang menghasilkan Perjanjian
Re: [wanita-muslimah] Adakah mereka ini juga teroris?
Nimbrung : Kalo Presiden Bush ke Irak itu demi minyak, niat menjajah dan kemudian ada perang. Sebuah negara tidak bisa begitu saja diserang oleh negara luar kalo di dalam negerinya aman tentram rukun dan damai dan tentunya kuat. Di Irak pertentangan antara Syiah dan Sunni sangatlah mengerikan dan melemahkan rasa kebangsaan. Genosida terhadap suku Kurdi menimbulkan kebencian, kekejaman Saddam Hussein terhadap lawan politiknya, percobaan menyerang Kuwait adalah dosa Saddam yg harus ditanggung seluruh bangsa Irak hingga beberapa orang Irak begitu semangat minta tolong kepada Amrik untuk membebaskan negerinya dari tiran Saddam. Kalo mau lihat di Bogor sana banyak orang Iran yg melarikan diri dari negerinya yg tak aman semasa pemerintahan Saddam. Mereka minta suaka. Pak Imam Samudra cs, menyerang dan membunuh begitu saja orang2 sipil tidak dalam suasana perang. Pak Imam demi egonya menimbulkan rasa takut bukan saja terhadap orang2 yg jadi musuhnya [ baca : non islam] tapi juga pada notabene orang Islam, bahkan rakyat jelata. Mustinya kalo mau ngebom pada koruptor mungkin tidak dianggap teroris :-) Salam l.meilany - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 11, 2007 1:28 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Adakah mereka ini juga teroris? Jadi Imam Samudra itu sekejam Bush ya ? Kalau dari pandangan saya, kalau toh memang benar dia yang melakukan pengeboman itu, dia tidak selevel Bush. Ya.. mungkin paling-paling selevel satu orang tentaranya Bush yang dia kirim ke Iraq . Kok rasanya, rasa keadilan saya terusik kalau kita menggelari Bush dan Imam Samudra gelar yang sama Wass, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Monday, June 11, 2007 12:18 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Adakah mereka ini juga teroris? Tentang penyebutan GW Bush sebagai teroris banyak kok ... silakan saja digoogling misal pake keyword bush terrorist saya dapet http://www.nogw.com/ http://www.nogw.com/ bahwa tragedi 911 adalah rekayasa pemerintah GW Bush http://www.internationalterrorist.com/ http://www.internationalterrorist.com/ menyebutkan bahwa GW Bush adalah teroris http://www.commondreams.org/headlines05/0224-04.htm http://www.commondreams.org/headlines05/0224-04.htm berita tentang demo di jerman yang menyebut GW Bush sebagai teroris no 1 silakan dilanjutkan listnya. Kita juga tidak perlu menyangkal, kalau misalnya orang kayak Imam Samudera disebut teroris dan memang tindakannya memang terbukti melakukan terorisme kita harus bersedia menyebut itu sebagai terorisme. Kalau Imam Samudera dituduh teroris bukan berarti Islam dituduh teroris. Apakah Islam identik dengan Imam Samudera, kan nggak? Begitu juga kalau GW Bush disebut teroris, bukan berarti orang Kristen teroris, karena GW Bush tidak identik dengan Kristen. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com http://wikan.multiply.com On 6/11/07, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] mailto:ninghdw%40chevron.com wrote: Mas Wikan : Menurut saya, kita juga harus bertindak adil. Saat misalnya kita menggelari GW Bush sebagai teroris karena tindakannya, kita juga harus siap untuk menggelari seorang muslim yang melakukan tindakan seperti GW Bush, sebagai teroris. Ning: Faktanya bagaimana mas ? Mana opini yang lebih kuat/santer saat ini ? Opini yang menggelari Bush sebagai teroris ? atau opini untuk mensejajarkan terorisme dengan Islam ? Kalau opini itu tidak sama timbangannya, tentu reaksi kita adalah menyeimbangkan, demi keadilan. Ya kan ? Saya rasa, opini pensejajaran terorisme dengan Islam jauh lebih santer daripada opini terorisme-nya Bush. Jadi, menurut saya, wajar saja bila banyak saudara-saudara kita yang berusaha untuk menyeimbangkan opini tersebut. Dan bila kaum muslim tidak menggelari muslim yang - katakan - berkelakuan seperti Bush, mungkin merasa tidak perlu lagi, karena sudah terlalu banyak yang meneriaki-nya teroris, bahkan untuk kadar yang jauh lebih kecil dari kelakuan Bush. Bukankah begitu ? [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sabda Sri Sultan HB X
15/06/07 23:43 Sultan HB X: Manusia Berhati Rusak Akan Kehilangan Jati Diri Yogyakarta (ANTARA News) - Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan bahwa manusia yang memiliki hati rusak akan kehilangan martabat dan jati dirinya. Mereka akan menjadi budak nafsu yang cenderung melakukan apa saja yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, katanya pada Mujahadah Akbar Peringatan 260 Tahun Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, di Bangsal Pancaniti, Jumat malam. Menurut dia, manusia seperti itu akan merampas hak orang lain, menindas, membunuh, memprovokasi, menghalalkan segala cara untuk mewujudkan kehendaknya, bahkan menjadi manusia yang menebar penyakit dan bencana bagi umat manusia. Oleh karena itu, bagi seorang mukmin yang sadar bahwa perjalanan dunia hanyalah perantauan sesaat akan selalu melakukan mujahadah untuk membersihkan jiwa, dan menghiasi keheningan malam dengan tahajud untuk mengisi kalbu dengan istighfar. Sultan HB X mengatakan, itulah percikan hikmah yang dapat dipetik dari Mujahadah Akbar tersebut untuk membimbing manusia agar di tengah hidup yang makin sulit dan bersifat bendawi dalam tatanan pergaulan yang kian beringas lebih memperbanyak tahajud dan istighfar. Jika semua itu kita lakukan, saya percaya akan menumbuhkan kedamaian jiwa, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa barangsiapa memperbanyak istighfar niscaya Allah SWT akan memberikan ketenangan batin, melepaskan dari segala kesempitan, dan memberi rezeki secara tidak terduga, kata Sultan, yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mujahadah Akbar yang dipimpin KH Misbahul Munir itu diikuti ribuan orang dari berbagai kota di Jawa dan Madura, termasuk sejumlah kyai, yang memadati Bangsal Pancaniti dan Keben Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sebelum Mujahadah Akbar, sejumlah kyai diterima Sultan HB X di Gedhong Jene Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sejumlah kyai itu, antara lain KH Sahal Mahfud dari Pati, KH Mustofa Bisri (Rembang), KH Dimyati Rois (Kendal), KH Syaroni Ahmad (Kudus), KH Idris (Kediri), KH Agus Ali (Sidoarjo), dan Zawawi Imron (Sumen) sumber: www.antara.co.id - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia!
Bukan NKRI tetapi RI yang diperjuangkan! NKRI adalah ciptaan baru untuk menutupi kekucarkacirnya mengurus negara dan korupsi yang membuat umat miskin melarat. - Original Message - From: Dan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, June 16, 2007 8:52 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia! He he he Saya juga berprinsip yg sama. NKRI lahir dari perjuangan dan our founding fathers have decided that NKRI is a secular state. Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Saya sih sebagai warganegara Indonesia tidak menginginkan perubahan landasan negara diluar apa yg telah ditanamkan oleh para pendiri republik tercinta ini. Oleh karena itu saya sangat keras dengan anti-teokrasi yg saya anut. Bosan saya mendengar manipulasi agama utk tujuan dan kepentingan politik segelintir manusia yg tidak mau bertoleransi thd keberagaman karena mereka merasa lebih hebat dari lainnya. Suatu pelajaran positif yg saya kira ada baiknya kita anut juga prinsip itu. NKRI telah lahir berdasarkan sejarah. Semua teokrasi di dunia ini sudah pada bangkrut karena konsep itu telah terbukti salah. Kalau mau menciptakan negara teokratis silahkan di tempat lain. Tidak perlu yg lain ikut dibangkrutkan oleh kebodohan segelintir manusia. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown. Treasurer Peter Costello, seen as heir apparent to Howard, hinted that some radical clerics could be asked to leave the country if they did not accept that Australia was a secular state, and its laws were made by parliament. If those are not your values, if you want a country which has Sharia law or a theocratic state, then Australia is not for you, he said on National Television. I'd be saying to clerics who are teaching that there are two laws governing people in Australia: one the Australian law and another Islamic law that is false. If you can't agree with parliamentary law, independent courts, democracy, and would prefer Sharia law and have the opportunity to go to another country, which practices it, perhaps, then, that's a better option, Costello said. Asked whether he meant radical clerics would be forced to leave, he said those with dual citizenship could possibly be asked to move to the other country. Education Minister Brendan Nelson later told reporters that Muslims who did not want to accept local values should clear off. Basically people who don't want to be Australians, and who don't want, to live by Australian values and understand them, well then, they can basically clear off, he said. Separately, Howard angered some Australian Muslims on Wednesday by saying he supported spy agencies monitoring the nation's mosques. Quote: IMMIGRANTS, NOT AUSTRALIANS, MUST ADAPT. Take It Or Leave It. I am tired of this nation worrying about whether we are offending some individual or their culture. Since the terrorist attacks on Bali, we have experienced a surge in patriotism by the majority of Australians. However, the dust from the attacks had barely settled when the 'politically correct' crowd began complaining about the possibility that our patriotism was offending others. I am not against immigration, nor do I hold a grudge against anyone who is seeking a better life by coming to Australia. However, there are a few things that those who have recently come to our country, and apparently some born here, need to understand. This idea of Australia being a multi-cultural community has served only to dilute our sovereignty and our
Re: [wanita-muslimah] Muslim out of Australia! - ratifikasi
Bung Radit : Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama. .. Janiki : Bicara atas nama Equality before the law . Kalau WNI ( Warga Negara Internasional ) bisa menyuruh kita untuk meratifikasi HAM ( Hak Asasi Manusia ), kenapa kita tidak boleh menyuruh parlemen WNI untuk menerima Hukum islam ? Coba dech bung Radit menjawabnyadan merenungkannya Bangsa Aborigin itu pakai hukum apa ?, adat Istiadat mereka diakui tidak oleh HAM ?, jawab juga dong. Penduduk Asli Austalia itu siapa ? Bung Radit sudah pernah berkenalan dengan Fundamental Right belum ?, salah satunya adalah Right to religious belief. Teka - teki nich, tolong sebutkan 11 biji Fundamental Right yang lain. :) Sore . --oo0oo-- radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown. Treasurer Peter Costello, seen as heir apparent to Howard, hinted that some radical clerics could be asked to leave the country if they did not accept that Australia was a secular state, and its laws were made by parliament. If those are not your values, if you want a country which has Sharia law or a theocratic state, then Australia is not for you, he said on National Television. I'd be saying to clerics who are teaching that there are two laws governing people in Australia: one the Australian law and another Islamic law that is false. If you can't agree with parliamentary law, independent courts, democracy, and would prefer Sharia law and have the opportunity to go to another country, which practices it, perhaps, then, that's a better option, Costello said. Asked whether he meant radical clerics would be forced to leave, he said those with dual citizenship could possibly be asked to move to the other country. Education Minister Brendan Nelson later told reporters that Muslims who did not want to accept local values should clear off. Basically people who don't want to be Australians, and who don't want, to live by Australian values and understand them, well then, they can basically clear off, he said. Separately, Howard angered some Australian Muslims on Wednesday by saying he supported spy agencies monitoring the nation's mosques. Quote: IMMIGRANTS, NOT AUSTRALIANS, MUST ADAPT. Take It Or Leave It. I am tired of this nation worrying about whether we are offending some individual or their culture. Since the terrorist attacks on Bali, we have experienced a surge in patriotism by the majority of Australians. However, the dust from the attacks had barely settled when the 'politically correct' crowd began complaining about the possibility that our patriotism was offending others. I am not against immigration, nor do I hold a grudge against anyone who is seeking a better life by coming to Australia. However, there are a few things that those who have recently come to our country, and apparently some born here, need to understand. This idea of Australia being a multi-cultural community has served only to dilute our sovereignty and our national identity. And as Australians, we have our own culture, our own society, our own language and our own lifestyle. This culture has been developed over two centuries of struggles, trials and victories by millions of men and women who have sought freedom We speak mainly ENGLISH, not Spanish, Lebanese, Arabic, Chinese, Japanese, Russian, or any other language. Therefore, if you wish to become part of our society .. Learn the language! Most Australians believe in God. This is not some Christian, right wing, political push, but a fact, because Christian men and women, on Christian principles, founded this nation, and this is clearly documented. It is certainly appropriate to display it on the walls of our schools. If God
Re: [wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia! - PCS
Mas Dana : Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Janiki : NKRI is a secular state ?, yang bener aja mas, sumber dari segala sumber hukum kita adalah Pancasila bung. Janiki pingin tahu definisi secular itu bigimana ?, yang anda maksud itu Secularity atau Secularism atau yang bagaimana ? Yang kedua nich, coba dong tunjukkan pasalnya di HAM yang menjadi dasar mas Dana untuk menyuruh orang lain pindah ... Ditunggu pencerahannya. Sore --oo0oo-- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: He he he Saya juga berprinsip yg sama. NKRI lahir dari perjuangan dan our founding fathers have decided that NKRI is a secular state. Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Saya sih sebagai warganegara Indonesia tidak menginginkan perubahan landasan negara diluar apa yg telah ditanamkan oleh para pendiri republik tercinta ini. Oleh karena itu saya sangat keras dengan anti-teokrasi yg saya anut. Bosan saya mendengar manipulasi agama utk tujuan dan kepentingan politik segelintir manusia yg tidak mau bertoleransi thd keberagaman karena mereka merasa lebih hebat dari lainnya. Suatu pelajaran positif yg saya kira ada baiknya kita anut juga prinsip itu. NKRI telah lahir berdasarkan sejarah. Semua teokrasi di dunia ini sudah pada bangkrut karena konsep itu telah terbukti salah. Kalau mau menciptakan negara teokratis silahkan di tempat lain. Tidak perlu yg lain ikut dibangkrutkan oleh kebodohan segelintir manusia. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown. Treasurer Peter Costello, seen as heir apparent to Howard, hinted that some radical clerics could be asked to leave the country if they did not accept that Australia was a secular state, and its laws were made by parliament. If those are not your values, if you want a country which has Sharia law or a theocratic state, then Australia is not for you, he said on National Television. I'd be saying to clerics who are teaching that there are two laws governing people in Australia: one the Australian law and another Islamic law that is false. If you can't agree with parliamentary law, independent courts, democracy, and would prefer Sharia law and have the opportunity to go to another country, which practices it, perhaps, then, that's a better option, Costello said. Asked whether he meant radical clerics would be forced to leave, he said those with dual citizenship could possibly be asked to move to the other country. Education Minister Brendan Nelson later told reporters that Muslims who did not want to accept local values should clear off. Basically people who don't want to be Australians, and who don't want, to live by Australian values and understand them, well then, they can basically clear off, he said. Separately, Howard angered some Australian Muslims on Wednesday by saying he supported spy agencies monitoring the nation's mosques. Quote: IMMIGRANTS, NOT AUSTRALIANS, MUST ADAPT. Take It Or Leave It. I am tired of this nation worrying about whether we are offending some individual or their culture. Since the terrorist attacks on Bali, we have experienced a surge in patriotism by the majority of Australians. However, the dust from the attacks had barely settled when the 'politically correct' crowd began complaining about the possibility that our patriotism was offending others. I am not against immigration, nor do I hold a grudge against anyone who is seeking a better life by coming to Australia.
[wanita-muslimah] Kritik Kebijakan soal Haji
RIAU POS Kritik Kebijakan soal Haji 15 Juni 2007 Pukul 10:44 Labbaik Allahumma Labbai. Doa ini adalah bahagian dari panggilan haji. Walaupun pelaksanaan ibadah haji sekali setahun, namun kalimat ini sangat akrab di telinga kaum muslimin dan muslimat. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke-5 yang didambakan oleh setiap umat Muslim. Tidak ada seorang muslim pun yang tidak berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji. Adapun syarat-syarat wajib haji adalah Islam, berakal, balig (umur 15 tahun atau dengan tanda-tanda lain) dan mampu. Apabila seorang Muslim telah memenuhi syarat-syarat di atas kepadanya sudah diwajibkan haji artinya berdosalah seorang Muslim yang sudah memenuhi syarat wajib haji sementara dia tidak melaksanakan haji. Islam berarti seorang manusia yang telah bersumpah dengan ucapan dua kalimah syahadat sudah wajib haji, berakal, balig artinya orang Islam yang sudah balig atau berusia 15 tahun ke atas atau sudah terlihat tanda-tanda khusus sudah wajib haji, mampu/kuasa artinya secara finansial, aman, sehat dan lain-lain sudah wajib haji. Kewajiban haji tidak boleh ditunda-tunda. Sesungguhnya umat Muslim di Indonesia pada umumnya sudah menyadari perkara haji ini, ditambah lagi keadaan finansial yang sangat mendukung sehingga umat Islam berlomba-lomba untuk melaksanakan haji, itulah sebahagian dari sakralnya haji tersebut. Bahkan saking tebalnya keinginan untuk berhaji ada sebagian yang rela menjual tanah dan rumah mereka dan ada pula yang telah menabung bertahun-tahun. Keinginan yang besar tersebut dapat pula dilihat ketika melepas keberangkatan calon jamaah haji. Ada yang menangis ada pula yang merinding bahkan tidak jarang ada yang pingsan agar bias melepas sanak saudaranya yang akan melaksanakan ibadah haji. Seiring dengan kesadaran iman dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dari segi finansial tersebut menyebabkan setiap tahun calon jamaah haji di Indonesia pada umumnya dan Riau khususnya terus membengkak, akan tetapi karena keterbatasan daya tampung ternyata mengakibatkan tidak semua calon jamaah haji dapat menunaikan ibadah haji. Berdasarkan informasi yang penulis baca di media massa bahwa kuota haji untuk Indonesia setiap tahunnya kurang lebih 205.000 orang, dan untuk Riau berkisar antara 5.000-6.000 orang sementara yang akan melaksanakan haji setiap tahunnya melebihi angka tersebut bahkan mencapai dua kali lipat sebagai contoh untuk tahun 2008 kuota yang tersisa lebih kurang 2.000 orang. Oleh karena itu bagi kaum muslimin dan muslimat yang berkeinginan pergi berhaji bersegeralah mengambil porsi haji dengan cara membayar porsekot biaya perjalanan haji pada bank yang ditunjuk pemerintah. Adalah langkah bijak pemerintah kita atau Departemen Agama RI merumuskan aturan bagi calon jamaah haji kita seperti pembatasan usia yaitu 17 tahun ke atas dan calon jamaah haji yang sudah haji. Jadi prioritas kedua sekalipun mereka termasuk dalam kuota yang bisa berangkat. Peraturan ini kita yakini keluar karena banyaknya calon jamaah haji. Buktinya 4 tahun yang lalu tidak ada peraturan tersebut, karena jumlah calon jamaah haji belum begitu banyak bahkan waktu ini bagi jamaah calon haji yang ingin berangkat langsung bayar BPIH ke bank dan langsung dapat berangkat. Jika dulu orang tidak banyak pergi berhaji mungkin karena keadaan keuangan yang belum cukup, tetapi saat ini lain lagi bahkan uang yang cukup pun belum menjamin dapat pergi berhaji artinya pada saat ini melaksanakan ibadah haji antara harap dan cemas. Harap untuk dapat melaksanakan ibadah haji tetapi cemas tidak dapat pergi karena ada peraturan apalagi peraturan tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam. Namun demikian peraturan dan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah tersebut seolah-olah melenceng dari syariat Islam bahkan melenceng dari hak azazi manusia. Mengapa tidak, peraturan yang dibuat dengan penetapan usia 17 tahun ke atas rasanya kurang tepat, karena syariat Islam mengatakan bahwa syarat wajib haji adalah usia 15 tahun keatas atau sudah melihatkan tanda-tanda khusus yang disebut dengan balig, datang bulan bagi wanita dan bermimpi bagi laki-laki. Haji adalah even keagamaan khususnya Islam bila dibuat peraturan karena keterbatasan kuota haji, buatlah peraturan yang sesuai dengan syariat Islam. Penulis tidak tahu pasti apa latar belakang penetapan usia 17 tahun ke atas tersebut, mudah-mudahan penetapan tersebut melalui pertimbangan yang bijaksana, arif dan adil jika tidak, janganlah kita mau masuk golongan orang-orang yang zalim. Tetapi yang terasa agak aneh pada saat ini, mengapa jemaah calon haji yang berangkat dengan ONH Plus dan ongkosnya dua kali lipat dibanding dengan ONH biasa mereka dapat berangkat walaupun masih anak-anak dan sudah berkali-kali naik haji. Bagi ONH Plus yang penting asal bisa bayar ONH dan sehat bisa berangkat melaksanakan haji. Padahal kuota hajinya sama
Re: [wanita-muslimah] Suicide Attacks'
Ada berita : Unlike Vietnam, where America simply pulled out its troops with minimal repercussions, immediate withdrawal is not possible in Iraq, he believes. In Vietnam, the U.S. had no real interests. But leaving Iraq abruptly would damage U.S. interest in Persian Gulf oil and hurt the world's economy. --- Jani ki : Saya justru mempunyai pandangan sebaliknya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, Islam harus menjadi berkah bagi Amerika, jadi seandainya timur tengah tidak diganggu maka secara tidak langsung umat Islam seluruh dunia akan berperan memajukan negara Amerika, negara Amerika akan betul-betul menjadi negara Besar seandainya merangkul Islam, 6 - 10 juta umat Islam di Amerika merupakan aset yang tidak bisa dianggap remeh, mereka telah menyumbangkan tenaga dan pemikirannya kepada negara Amerika. Saya kira umat Islam di Timur Tengah tidak akan mungkin melakukan tindakan yang merusak negara Amerika karena hal tersebut sama saja menyengsarakan saudaranya ( umat Islam ) yang ada di Amerika dan itu sama saja melanggar larangan Tuhan. Demikian kira-kira pandangan saya, ada yang menanggapi ?, monggo silahkan. Salam --oo0oo-- H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Para netters, pernah nonton film Samson and Delilah?. Cerita dalam film ini ditimba dari Bible, bhg Perjanjian Lama. Samson mengorbankan dirinya bersama semua musuhnya penyembah berhala dalam sebuah kuil besar. Silakan dibaca Suicide Attacks' di bawah. Wassalam, HMNA ## Suicide Attacks' Cleveland Jewish News By MARILYN H. KARFELD, Senior Staff Reporter http://www.clevelandjewishnews.com/articles/2007/06/08/news/local/islam0608.txt In the wake of Sept. 11, Robert Pape, a professor in international security affairs at The University of Chicago, speculated on TV news shows on the causes of suicide terrorism. Like everyone else, I jumped to the conclusion that it was radical Islam, he says. I even bought a Koran to see what's wrong with Islam. After searching for data on suicide terrorism and finding that the government did not begin to track such attacks until 2000, Pape began to collect his own information. He compiled data on 462 suicide bombings from 1980 to 2004 and later updated his findings to 2006. His book Dying to Win: The Strategic Logic of Suicide Terrorism was published in 2005. Contrary to his initial impression, Pape discovered that half of the 462 suicide attacks were by people who were secular or even anti-religious. The world leaders in suicide bombings were members of the Tamil Tigers of Sri Lanka, a Marxist and Hindu group. Over 30% of Muslim suicide bombers were not Islamic fundamentalists, Pape learned. For instance, some belonged to an anti-religious extremist Marxist group in Turkey, the Kurdish Workers Party or PKK. Over 95% of all suicide attacks are not religious, Pape says. Rather, they counter-terrorism task force of the Cleveland field office of the Federal Bureau of Investigation. In the Jewish state, Pape says, 75% of suicide bombings are in Israel proper, directed against targets such as bus stops and pizzerias. Suicide terrorists avoid what he calls hard targets, such as railroad stations and even shopping malls, which are too well defended. At settler outposts in the West Bank, Pape says terrorists will attack and run away so they can do it again and again before getting shot. Inside Israel proper, they know it's highly likely the best way to achieve killing is through suicide attacks. If suicide bombers were motivated solely to become martyrs and go to heaven, they would stand in front of Israeli tanks. No, he insists. The motivation is to kill the largest number of people. It's not about how to die. Suicide bombers are typically walk-in volunteers from blue-collar and middle-class backgrounds with no experience in killing. Of the 462 he studied, 232 were Arabs. They are not being brainwashed in madrassas, he says. They are already perfectly willing to die. They are then taught the mechanics of how to commit suicide bombings. Only 10% are poor. These are not individuals who have nothing to lose, Pape says. They would have led productive lives. They are also highly educated, with 54% having some college education, compared with 12% in the surrounding society. The common denominator driving suicide attacks in the Jewish state is anger at the Israeli occupation, says Pape. Deep anger is the critical circumstance. When you mix it with personal motives of revenge and social prestige, you trigger the suicide terrorist. When Israel withdrew from Gaza and allowed Hamas to win a parliamentary election, the second intifada came to a halt, he maintains. In his 2003 article in American Political
[wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia!
Dalam masa perjuangan kemerdekaan ada debat yg sangat seru antara konsep federalisme yg dipimpin oleh Bung Hatta dan konsep negara kesatuan yg dijagoi oleh Bung Karno. Akhirnya karena elokuensinya Bung Karno maka negara kesatuan yg menjadi idenya UUD 45. Saya sendiri sebenarnya pendukung federalisme. Dengan adanya OTDA maka sebenarnya sedang terjadi federalisasi NKRI. Yah biar bagaimanapun juga semrawutnya itu OTDA tetap negara kita. Implikasi dari negara dg konstitusi ini artinya kita adalah suatu nation-state yg sekuler dimana hukum negara lebih tinggi dari hukum agama dan adat. Itu saja konsekuensi yg mau tidak mau harus kita terima sebagai WNI. Kalau ada yg merasa bahwa hukum agama ada diatas hukum negara, monggo wae silahkan pindah ke negara lain yg lebih cocok. Tapi jangan mengancam orang yg menjalankan dg patuh hukum negara karena tidak sesuai dg hukum agama yg secara arbitrer ditafsirkan sendiri2. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan NKRI tetapi RI yang diperjuangkan! NKRI adalah ciptaan baru untuk menutupi kekucarkacirnya mengurus negara dan korupsi yang membuat umat miskin melarat. - Original Message - From: Dan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, June 16, 2007 8:52 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia! He he he Saya juga berprinsip yg sama. NKRI lahir dari perjuangan dan our founding fathers have decided that NKRI is a secular state. Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Saya sih sebagai warganegara Indonesia tidak menginginkan perubahan landasan negara diluar apa yg telah ditanamkan oleh para pendiri republik tercinta ini. Oleh karena itu saya sangat keras dengan anti-teokrasi yg saya anut. Bosan saya mendengar manipulasi agama utk tujuan dan kepentingan politik segelintir manusia yg tidak mau bertoleransi thd keberagaman karena mereka merasa lebih hebat dari lainnya. Suatu pelajaran positif yg saya kira ada baiknya kita anut juga prinsip itu. NKRI telah lahir berdasarkan sejarah. Semua teokrasi di dunia ini sudah pada bangkrut karena konsep itu telah terbukti salah. Kalau mau menciptakan negara teokratis silahkan di tempat lain. Tidak perlu yg lain ikut dibangkrutkan oleh kebodohan segelintir manusia. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri radityo_dj@ wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown. Treasurer Peter Costello, seen as heir apparent to Howard, hinted that some radical clerics could be asked to leave the country if they did not accept that Australia was a secular state, and its laws were made by parliament. If those are not your values, if you want a country which has Sharia law or a theocratic state, then Australia is not for you, he said on National Television. I'd be saying to clerics who are teaching that there are two laws governing people in Australia: one the Australian law and another Islamic law that is false. If you can't agree with parliamentary law, independent courts, democracy, and would prefer Sharia law and have the opportunity to go to another country, which practices it, perhaps, then, that's a better option, Costello said. Asked whether he meant radical clerics would be forced to leave, he said those with dual citizenship could possibly be asked to move to the other country. Education Minister Brendan Nelson later told reporters that Muslims who did not want to accept local values should clear off. Basically people who don't want to be Australians, and who don't want, to live by Australian values
[wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia! - PCS
Dik Janiki Rupanya Anda salah mengartikan sumber hukum. Sumber hukum kita itu adalah kesepakatan di MPR. Pancasila itu bisa jadi sumber inspirasi tapi bukan sumber hukum. Sumber hukum dalam artian kewenangan tertinggi dalam membentuk hukum. Sekularisme bagi saya ialah dipisahkannya negara dari agama. Artinya kita bukan negara agama. Buktinya bahwa yg membentuk UU itu adalah DPR bukan pemuka agama yg merasa mewakili Tuhan di dunia. Dasar HAMnya ialah bagi mereka yg mengganggu HAM orang lain maka orang yb mengganggu itu harus diproses secara hukum dimana salah satu bentuk hukumannya ialah saya usulkan diusir dari negara tercinta. Kalau tidak ada yg mau menampung maka kalau perlu dibuang kelaut aja. ... He he he ... Jadi jelas aturan mainnya, diadili dulu dan kalau terbukti salah dihukum. Memiliki HAM tidak berarti memiliki hak utk melanggar HAM orang lain. Kewajiban kita dalam HAM ialah menghargai HAM orang lain. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana : Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Janiki : NKRI is a secular state ?, yang bener aja mas, sumber dari segala sumber hukum kita adalah Pancasila bung. Janiki pingin tahu definisi secular itu bigimana ?, yang anda maksud itu Secularity atau Secularism atau yang bagaimana ? Yang kedua nich, coba dong tunjukkan pasalnya di HAM yang menjadi dasar mas Dana untuk menyuruh orang lain pindah ... Ditunggu pencerahannya. Sore --oo0oo-- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: He he he Saya juga berprinsip yg sama. NKRI lahir dari perjuangan dan our founding fathers have decided that NKRI is a secular state. Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Saya sih sebagai warganegara Indonesia tidak menginginkan perubahan landasan negara diluar apa yg telah ditanamkan oleh para pendiri republik tercinta ini. Oleh karena itu saya sangat keras dengan anti-teokrasi yg saya anut. Bosan saya mendengar manipulasi agama utk tujuan dan kepentingan politik segelintir manusia yg tidak mau bertoleransi thd keberagaman karena mereka merasa lebih hebat dari lainnya. Suatu pelajaran positif yg saya kira ada baiknya kita anut juga prinsip itu. NKRI telah lahir berdasarkan sejarah. Semua teokrasi di dunia ini sudah pada bangkrut karena konsep itu telah terbukti salah. Kalau mau menciptakan negara teokratis silahkan di tempat lain. Tidak perlu yg lain ikut dibangkrutkan oleh kebodohan segelintir manusia. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri radityo_dj@ wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown. Treasurer Peter Costello, seen as heir apparent to Howard, hinted that some radical clerics could be asked to leave the country if they did not accept that Australia was a secular state, and its laws were made by parliament. If those are not your values, if you want a country which has Sharia law or a theocratic state, then Australia is not for you, he said on National Television. I'd be saying to clerics who are teaching that there are two laws governing people in Australia: one the Australian law and another Islamic law that is false. If you can't agree with parliamentary law, independent courts, democracy, and would prefer Sharia law and have the opportunity to go to another country, which practices it, perhaps, then, that's a better option, Costello said. Asked whether he meant radical clerics would be forced to leave, he said those with dual citizenship
[wanita-muslimah] Re: Ngusir dengan sopan ...! ;-]
Bedanya kalau masih dalam wacana sih bebas bebas aja berdiskusi. Tapi mereka yg ingin mengubah landasan negara dg aksi2 politik yg riil dan tindakan2 itu membuat sebagian rakyat terancam sudah melakukan tindakan yg melanggar hukum. Tentu perlu diadili dulu dan saya usulkan salah satu bentuk hukumannya adalah diusir dari NKRI. Tapi ini tentu bagi mereka yg sudah ekstrem tindakan2nya sehingga patut diadili. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Dana, pan ada yang bilang nih atau kasih saran nihh.. kalau tidak nyaman berdiskusi disini lebih baik tidak berdiskusi disini... ini kan sama dengan yang anda bilang.. kalau nggak nyaman dengan indonesia yang seculare state ya pindah aja ke negara yang sepaham.. jadi menurut anda ngusir tidak?? :D Donnie === On Jun 16, 2007, at 5:57 AM, Dan wrote: Lho jadi enggak ada yg diusir? Wah maaf kalau begitu. Rupanya urusan usir mengusir sudah menjadi debat kusir ...:) He he ... Mungkin saya kurang menyimak ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Juga bagi mereka yg berniat mengusir-usir orang, maaf ya apa hak Anda? Kita harus membiasakan diri berbeda pendapat dg damai. Siapa yang ngusir-ngusir? pertanyaan gampang yang tidak dijawab-jawab Bung Dana, apa hak Anda ikutan menuduh orang mengusir-ngusir? tuduhan yang gampang diulang-ulang On 6/15/07, Dan dana.pamilih@ wrote: Bung Satriyo Maaf saya baru baca ini. Menurut saya setiap orang boleh bebas berpendapat. Kalau pendapatnya jelek ya jelek, kalau bagus ya bagus. Yg jelek kita abaikan yg bagus kita simak. Aturan main di milis ini kan jelas, saya tidak melihat Anda melanggar aturan itu. Teruskanlah tulisan2 Anda sebab kita semua juga senang bacanya karena setiap orang pasti membawa pandangan yg unik. Ini menyegarkan. Juga bagi mereka yg berniat mengusir-usir orang, maaf ya apa hak Anda? Kita harus membiasakan diri berbeda pendapat dg damai. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa efikoe@ wrote: Buat member milis WM yang mengusir saya dan mengaku tidak mengusir atau tidak mengaku sama sekali mengusir, sejatinya menunjukkan betapa semangat keterbukaan, pluralitas (bukan pluralisme), egaliter, ilmiah, objektif dll dsb dst ini memang fatamorgana, setidaknya lips service ... Sabarlah ... saya kan tunggu di-ban dengan alasan yang jelas, terbuka, ilmiah dan objektif dengan landasan pluralitas dan egalitarianisme. Lucu juga ya, saya dituduh ini itu, oleh orang2 yang itu2 juga. ada yang memang sering dan spt nya sudah natural dan instinktif buat berbuat itu sambil menunjuk orang lain melakukan hal yang ia lakukan, ada juga yang tidak sesering itu tapi langsung 'ngusir' ... hehehe. ada yang tiba-tiba muncul lagi menanggapi saya beberapa hari belakangan dan kembali menunjukkan watak aslinya. yah ... yang begini sih memang bibit penyakit hati, saya segan menanggapinya. Saya tetap spt yang saya nyatakan sebelumnya, hanya akan menanggapi yang memang tidak oot, yang fokus pada pokok bahasan, dan jelas apakah memang yang bersangkutan itu, misalnya, perempuan, ketika saya minta member perempuan yang menanggapi, atau ketika member tertentu yang saya ajak diskusi. bukannya tidak boleh urun rembuk, tapi tetap saja hak saya sesuai kepada siapa suatu diskusi saya tujukan, kan? Saya ga usah sebut nama pasti arsip mutakhir/updated dari posting beberapa waktu terakhir jelas menunjukkan itu. Ntah ya kalo spt di situs JIL yang tiba-tiba ada arsip yang hilang atau raib sebagian isi kontennya. hehehe ... Rupanya permintaan maaf saja tidak cukup, lebih dari sekali pun. Dan yang susah adalah mental sok benar sendiri dengan menuduh orang lain yang sok benar sendiri. saya ingat persis orang yang memulai sikap ini ... sampai sekarang! halahhh ... cappee deehhh Coba yuk kita lihat statistik siapa member yang paling sering menunjukkan sikap negatif pada saya, lalu bandingkan statistik saya ke orang-orang tersebut ... tapi ah sudahlah, tidak baik mangais aib saudara sendiri. Kalo mau dari awal menisbatkan ini milis anti syariat, anti islamisasi, anti tafsir ulama, pro pemikiran orientalis yang diasong oleh JIL baik dari kalangan JIL atau yang merupakan bagian dari gerakan pro hermenutik, ya jelaskan dari awal. Atau minta dari awal agar yang jadi member harus tahu bahwa milis ini anti syariat, anti islamisasi, anti tafsir ulama, pro pemikiran orientalis yang diasong oleh JIL baik dari kalangan JIL atau yang merupakan bagian dari gerakan pro hermenutik, jadi boleh tidak setuju
Re: [wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia! - PCS - UU
Mas Dana : Rupanya Anda salah mengartikan sumber hukum. Sumber hukum kita itu adalah kesepakatan di MPR. Pancasila itu bisa jadi sumber inspirasi tapi bukan sumber hukum. Sumber hukum dalam artian kewenangan tertinggi dalam membentuk hukum. -- Janiki : Weswesmas Dana tambah kelihatan pinternya...maaf lhocapekkk dech janiki. Langsung to the point saja, nich pencerahannya -- PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 2 Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. -- Wassalam --oo0oo-- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Dik Janiki Rupanya Anda salah mengartikan sumber hukum. Sumber hukum kita itu adalah kesepakatan di MPR. Pancasila itu bisa jadi sumber inspirasi tapi bukan sumber hukum. Sumber hukum dalam artian kewenangan tertinggi dalam membentuk hukum. Sekularisme bagi saya ialah dipisahkannya negara dari agama. Artinya kita bukan negara agama. Buktinya bahwa yg membentuk UU itu adalah DPR bukan pemuka agama yg merasa mewakili Tuhan di dunia. Dasar HAMnya ialah bagi mereka yg mengganggu HAM orang lain maka orang yb mengganggu itu harus diproses secara hukum dimana salah satu bentuk hukumannya ialah saya usulkan diusir dari negara tercinta. Kalau tidak ada yg mau menampung maka kalau perlu dibuang kelaut aja. ... He he he ... Jadi jelas aturan mainnya, diadili dulu dan kalau terbukti salah dihukum. Memiliki HAM tidak berarti memiliki hak utk melanggar HAM orang lain. Kewajiban kita dalam HAM ialah menghargai HAM orang lain. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana : Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. -- Janiki : NKRI is a secular state ?, yang bener aja mas, sumber dari segala sumber hukum kita adalah Pancasila bung. Janiki pingin tahu definisi secular itu bigimana ?, yang anda maksud itu Secularity atau Secularism atau yang bagaimana ? Yang kedua nich, coba dong tunjukkan pasalnya di HAM yang menjadi dasar mas Dana untuk menyuruh orang lain pindah ... Ditunggu pencerahannya. Sore --oo0oo-- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: He he he Saya juga berprinsip yg sama. NKRI lahir dari perjuangan dan our founding fathers have decided that NKRI is a secular state. Jadi sama juga dg mereka yg enggak suka sama NKRI ya, monggo wae pindah saja negara2 lain yg lebih cocok bagi mereka. Saya sih sebagai warganegara Indonesia tidak menginginkan perubahan landasan negara diluar apa yg telah ditanamkan oleh para pendiri republik tercinta ini. Oleh karena itu saya sangat keras dengan anti-teokrasi yg saya anut. Bosan saya mendengar manipulasi agama utk tujuan dan kepentingan politik segelintir manusia yg tidak mau bertoleransi thd keberagaman karena mereka merasa lebih hebat dari lainnya. Suatu pelajaran positif yg saya kira ada baiknya kita anut juga prinsip itu. NKRI telah lahir berdasarkan sejarah. Semua teokrasi di dunia ini sudah pada bangkrut karena konsep itu telah terbukti salah. Kalau mau menciptakan negara teokratis silahkan di tempat lain. Tidak perlu yg lain ikut dibangkrutkan oleh kebodohan segelintir manusia. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, radityo djadjoeri radityo_dj@ wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it
Re: [wanita-muslimah] Re: Ngusir dengan sopan ...! ;-]
Kalau jaman Nabi dulu, kan beliau merasa tertekan dengan tindakan orang2 kafir Quraisy Mekah yang melakukan tindakan penganiayaan kepada orang2 muslim di Mekkah. Kemudian beberapa shahabat mulai disuruh untuk berhijrah ke Madinah atau Ethiopia, sementara Nabi bertahan di Mekah. Setelah turun perintah dari Allah untuk berhijrah, barulah Nabi berhijrah ke Madinah. Saya juga membaca beberapa kisah muslim seperti Jeffrey Lang, seorang Amerika yang kemudian memeluk agama Islam. Awalnya beliau merasa bahwa Amerika terlalu sekular buatnya buat memeluk agama Islam. Sehingga akhirnya dia hijrah ke Arab Saudi buat menemukan Islam yang sejati. Tetapi ternyata setelah beliau sampai ke Arab Saudi, malahan beliau menemukan kekeringan makna Islam, karena Islam dilaksanakan secara otoriter melalui peraturan yang digariskan pemerintah, bukan atas kesadaran pribadi masing-masing individu. Akhirnya beliau kembali ke Amerika untuk menjadi seorang muslim Amerika. Seorang muslim yang mengenakan dasi dan kemeja, seorang muslim yang menyapa good morning, dan berkata Thanks God alih-alih Alhamdulillah. Yah, masing-masing orang memang menemukan jalannya sendiri untuk menggapai Tuhannya. Dan menurut saya ini dicapai melalui kesadaran individu. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 6/16/07, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Dana, pan ada yang bilang nih atau kasih saran nihh.. kalau tidak nyaman berdiskusi disini lebih baik tidak berdiskusi disini... ini kan sama dengan yang anda bilang.. kalau nggak nyaman dengan indonesia yang seculare state ya pindah aja ke negara yang sepaham.. jadi menurut anda ngusir tidak?? :D
Re: [wanita-muslimah] Muslim out of Australia!
he he lucu juga ... orang2 yang ngaku Aussies (orang Australia) ini sebenarnya juga pendatang. penduduk asli Australia kan orang2 yang mereka sebut sebagai aborigin. sebenarnya mereka bisa ngaca dong, siapa mereka. Dan mereka harusnya pergi dari Australia karena mereka hanyalah pendatang, bukan malah memusnahkan orang2 asli Australia. Sama juga dengan Amerika. Orang2 bule kaukasian kulit putih ngerasa bahwa mereka adalah orang asli Amerika. Itu salah besar. Orang asli Amerika itu orang kulit merah yang mereka bilang sebagai orang Indian. Sementara mereka sendiri aslinya adalah pendatang. Dan pendatang/imigran nggak semuanya orang Kaukasian. Ada juga orang China / ras mongoloid yang akhirnya membentuk diri sebagai bangsa Amerika. Yah orang suka lupa diri terhadap sejarahnya sendiri. Dan menurut saya, selama ini orang Kaukasian emang sombong2. Dan banyak kejadian peperangan dan penjajahan di dunia ini karena kesombongan dan keangkuhan orang Kaukasian. Saya mulai terdengar rasis ya? :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 6/16/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown.
Re: [wanita-muslimah] Adakah mereka ini juga teroris?
wah, nggak juga Mbak Meilany ... lha kalau ngebomin koruptor, jangan2 gedung MPR/DPR atau gedung pemerintah pada ancur semua :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 6/14/07, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Mustinya kalo mau ngebom pada koruptor mungkin tidak dianggap teroris :-)
[wanita-muslimah] Re: Muslim out of Australia!
Tetapi de facto Australia adalah suatu nation-state modern, di mana mekanismenya telah berjalan baik. Mereka tidak ingin sistem mereka yg mereka anggap sudah memuaskan keinginan mereka dirusak oleh konsep2 yg belum terbukti keunggulannya. Saya kira ini sah sah saja jika memang keinginan rakyatnya demikian. Di Inggris sebagai contoh jauh lebih akomodatif thd Islam. Spt yg saya katakan bahwa Inggris adalah negara Barat pertama dan satu2nya yg telah mengundangkan peraturan yg sesuai dg perbankan syariah sehingga mereka memiliki bank yg benar2 berbasis syariah (shariah-based) bukannya cuma berprinsip syariah (shariah-principled) spt di negara bermayoritas muslim terbesar di dunia alias Indonesia. Produk2 perbankan syariah di Inggris secara fikih benar2 bebas riba. Di lain pihak kelompot yg mengorganisasi dan terlibat dalam pemboman bunuh-diri kereta bawah tanah sudah ditangkap dan diadili serta divonis penjara. Kezaliman mengatas namakan Islam akan terbukti tetap zalim dari kacamata manapun. Apakah kebebasan beragama itu termasuk kebebasan menzalimi orang lain yg tidak seagama? Tentu tidak bukan? Jadi ada pendekatan yg cerdas thd aspirasi penerapan hukum syariat, bukan asal berlabel Islam terus harus dibenarkan sebagai Islam yg sebenarnya. Semuanya harus lulus uji materi termasuk apapun yg diakui sebagai Islam. Karena apa? Karena dalam perjalanan waktu pemahaman kita mengenai Islampun dapat tidak lagi relevan dg situasi masa kini. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: he he lucu juga ... orang2 yang ngaku Aussies (orang Australia) ini sebenarnya juga pendatang. penduduk asli Australia kan orang2 yang mereka sebut sebagai aborigin. sebenarnya mereka bisa ngaca dong, siapa mereka. Dan mereka harusnya pergi dari Australia karena mereka hanyalah pendatang, bukan malah memusnahkan orang2 asli Australia. Sama juga dengan Amerika. Orang2 bule kaukasian kulit putih ngerasa bahwa mereka adalah orang asli Amerika. Itu salah besar. Orang asli Amerika itu orang kulit merah yang mereka bilang sebagai orang Indian. Sementara mereka sendiri aslinya adalah pendatang. Dan pendatang/imigran nggak semuanya orang Kaukasian. Ada juga orang China / ras mongoloid yang akhirnya membentuk diri sebagai bangsa Amerika. Yah orang suka lupa diri terhadap sejarahnya sendiri. Dan menurut saya, selama ini orang Kaukasian emang sombong2. Dan banyak kejadian peperangan dan penjajahan di dunia ini karena kesombongan dan keangkuhan orang Kaukasian. Saya mulai terdengar rasis ya? :) salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 6/16/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekadar bahan renungan untuk kita diskusikan bersama... - Original Message - From: Bud Brown To: Thomas Crawford ; James Daley ; Stanley-Melinda Ewing ; Larry Quinlan ; Dan Moore ; John Fenton ; Curtis-Margaret Myers ; Gordon - Terri Myers ; Pat Cochenour ; Thomas Wheeler Sent: Monday, June 11, 2007 10:58 AM Subject: Fwd: Debate in Australia God bless the Aussies!!! They can be a rough bunch - but I'm IN their corner on this one!! I only wish our politicians had the same courage of conviction Debate in Australia This is true and can be checked at http://www.snopes.com/politics/religion/ australia.asp Muslims Out of Australia! CANBERRA AUSTRALIA: Muslims who want to live under Islamic Sharia law were told on Wednesday to get out of Australia, as the government targeted radicals in a bid to head off potential terror attacks. A day after a group of mainstream Muslim leaders pledged loyalty to Australia and her Queen at a special meeting with Prime Minister John Howard, he and his Ministers made it clear that extremists would face a crackdown.
[wanita-muslimah] We Are Not A Tribe Called 'Muslims'
http://www.othermalaysia.org/content/view/83/55/ We Are Not A Tribe Called 'Muslims' Written by Farish A. Noor Wednesday, 06 June 2007 How long can a country be at the crossroads of its history? It seems that Malaysia in particular has been stuck at some empasse and has not been able to move on; a situation that has been aggravated by the culture of communitarian, sectarian politics that is rife in the nation, and which has been elevated from the racial to religious register. The stagnant state of Malaysian popular political culture was demonstrated recently over the case of the Malaysian citizen Lina Joy, who was born a Muslim and who has, for the past several years, been appealing to the justice system of the country to allow her to be recognised as a Christian after her conversion many years ago. Lina Joy's is not the only case in the troubled land: At present several other cases are likewise trapped in the imbroglio that is the Malaysian legal system. Now there is also a case of a Malaysian who was accidentally switched at birth and brought up by a Malay-Muslim family, who is claiming the right to be correctly recognised as a Malaysian of Chinese origin and who wishes to return to the faith of his original family. What is most troubling about all these cases is how Malaysian citizens like Lina Joy have been summarily denounced, demonised and vilified by conservative Malay-Muslim groups and movements in Malaysia as a 'traitor' to her race and religion. Yet we forget that the figures point to the opposite: That despite everything, there are actually more non-Muslims converting to Islam on a daily basis than the opposite. Yet oddly enough few of these new converts to Islam are denounced as 'traitors' to their race and religion. So why the double standards? And why do the right-wing conservatives in Malaysia bemoan the insignificant 'loss' of one of their members, while celebrating the conversion of others? Lina Joy has now been forced to leave Malaysia in search of asylum elsewhere, for fear that her life may be in danger. There is ample justification behind this move, for indeed her life has been threatened by hate mails, death threats, and public declarations of moral outrage by the right-wingers. Lina's photo was circulated in the internet, her name and reputation have been torn to shreds as a result of a malicious hate-campaign spread through cyberspace, sms-es and public demonstrations. Yet the very same right-wingers who have preached a discourse of hate now demand that she returns to Malaysian to stand before a Shariah court, in order to criminalise herself by declaring herself to be an apostate. Skewered justice indeed. Beyond the courtroom debates and legal fine-points, we often forget that at the heart of the matter is a plight of a Malaysian citizen, who, for reasons best known to herself, has made what has to be a difficult decision to change her belief. It has even been suggested by some that Lina Joy's conversion was something done at a whim, as if converting from one religion to another is akin to choosing between Coke and Pepsi. To add insult to injury, this lonely Malaysian who was the subject of so many hate campaigns is now being treated in the most patronising manner. Yet I write this as someone who has several Muslim friends who are converts to Islam, and I know very well how difficult the choice was for them. In the four cases I know, conversion to Islam led to ostracisation and alienation from their former relatives and friends, and the lingering suspicion of their motives. Their commitment to the religion of their choice, however, remains steadfast and we commend them for their courage and commitment- So why cant Muslims demonstrate that same understanding for those who leave Islam for another creed? Why is the anguish of converts to Islam more legitimate, more real, more authentic, compared to the anguish of those who convert from Islam? This reminds me of the words of the late Nurcholish Madjid, the most prominent Muslim intellectual of postcolonial 20th century Indonesia. He once said that we Muslims still cannot go beyond the logic of tribalism, and we think that being a Muslim is like belonging to a tribe called 'Muslims'. Muslims still think in these parochial, tribalist terms, and that is why when one person leaves Islam he or she is denouced as a traitor to the tribe. But Islam is not a tribal entity. Being a Muslim is not like belonging to the Blue Tribe or the Green Tribe; it is a state of mind, an existential state of being. Whatever the circumstances may be at present, and despite the legal-political obstacles placed before her, Lina Joy is a Christian and she has been a Christian for the past several years. No ammount of slander, abuse or threats of violence will change that. She also happens to be a Malaysian
[wanita-muslimah] On Women's Worship and Appearance
http://www.arabnews.com/?page=5section=0article=97321d=17m=6y=2007 Monday, 11, June, 2007 (25, Jumada al-Ula, 1428) On Women's Worship and Appearance Q. Could a woman read the Qur'an when she is in her period? When does she resume reading the Qur'an, if not? Is it true that women should cover themselves in front of non-Muslim women? Should a woman cover her feet? A.M. Ghouri A. The majority of scholars are of the view that it is not permissible for a woman to read the Qur'an when she is in menstruation. They base their verdict on a hadith which quotes the Prophet as saying: I do not permit the Qur'an for any man who is in the state of ceremonial impurity, i.e. janabah, or any woman in menstruation. When this state is removed after taking a bath at the end of menstruation, reading the Qur'an is perfectly in order. Having said that, I should add that some scholars, notably Imam Al-Bukhari, maintain that the hadiths that prohibit such reading for a woman in her period are not very authentic. Al-Bukhari is quoted as saying: There is nothing I know that aspires to any high degree of authenticity on this subject. Therefore, it is very difficult to give any firm view on this matter, but it is perhaps better to conform to the view of the majority of scholars. This is more in keeping on the safe side. Some scholars are of the view that Muslim women should cover themselves in front of non-Muslim women in the same way as they do in front of men. Their point of evidence is the Qur'anic verse mentioning the people in front of whom a woman need not cover herself. The list includes their women, and these scholars interpret this as meaning Muslim women. Other scholars take it to mean all women. Again with covering women's feet, the point is subject to controversy. However, if we take the hadith that states that a woman must cover herself with the exception of her face and her hands, we realize that the feet are included in what is to be covered. However, if this causes difficulties, as for women who work in farms, it is permissible to leave the feet uncovered. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Seri 783. Awas Promosi Agresif Pelayan Toko Berdasi
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 783. Awas Promosi Agresif Pelayan Toko Berdasi Baru-baru ini EA, keluarga dekat saya, yang sedang berjalan kaki melintas Panakkukang Mall (PM), dengan akrab dan ramah dipanggil masuk ke dalam toko oleh seorang Pelayan Toko Berdasi (PTB). Baru saja masuk EA terus dikelilingi beberapa PTB dan diberi hadiah gratis jam dinding. EA ditanya tentang barang-barang elektronik yang dipakainya di rumah. Dari jawaban EA, para PTB tersebut terlihat serempak seperti kaget bergembira dan salah seorang dari PTB itu mengatakan bahwa EA berhak untuk mengikuti undian kupon asal mengisi biodata dan sekaligus menunjukkan KTP-nya, dan segera disambut oleh salah seorang PTB sambil PTB memegang KTP itu mencocokkan nomor KTP dengan yang ditulis dalam biodata itu. Setelah EA menarik undian kupon, PTB yang mencocokkan no KTP dengan yang tertulis dlam biodata tsb, meminta pula kartu kredit (KK) EA untuk dicocokkan dengan salah satu angkanya dengan nomor kupon. Mereka para PTB itu serempak lagi bertepuk tangan riuh rendah mengatakan EA dapat hadiah. Kemudian EA disuruh tarik undian lagi, dan lagi-lagi dengan sorak serai dari para PTB itu mengatakan EA dapat hadiah lagi. EA sempat empat kali menarik dan mendapatkan hadiah air purifier, blender, messager, dan microwave. Jadi EA sudah mendapatkan hadiah lima buah dengan jam dinding yang telah disodorkan oleh salah seorang dari PTB kepadanya waktu baru masuk toko tadi itu. Namun untuk mendapatkan hadiah itu EA harus membeli salah satu barang yang ditunjuk PTB, yang harganya rata-rata lima jutaan rupiah. Sementara EA disibukkan dengan menarik undian itu, ia terlupa sejenak bahwa KTP dan KK-nya ada di tangan salah seorang PTB tsb. EA baru ingat kartu kreditnya setelah PTB itu menggesekkan KK pada Credit Card Terminal (CCT = mesin gesek kartu kredit). EA kaget dan baru sadar dari sirapan ulah para PTB itu. Baru EA menyadari bahwa sementara ia tersirap itu, PTB yang memegang KTP dan KK dapat melacak berapa yang masih tersisa dari KK itu, itulah sebabnya EA disuruh memilih barang yang rata-rata seharga lima jutaan, sesuai dengan jumlah tersisa dari KK-nya EA. EA protes mengatakan belum ada persetujuannya mengapa PTB itu menggesekkan KK itu. EA tidak mau menanda-tangani slip dari CCT. Untuk itu PTB bikin muslihat baru, dengan menyodorkan pernyataan dari PTB bahwa uangnya bisa dikembalikan 40 hari mendatang dengan potongan Rp250 000, Barulah EA bersedia menanda-tangani slip itu. Mengapa 40 hari?, karena ada ketentuan 40 hari setelah KK digesek baru bisa cair di bank. Dengan rasa kesal merasa ditipu EA meninggalkan PM tanpa membawa hadiah jam dinding itu. EA kesal tertipu terutama sekali bukan karena yang Rp250 000 itu, melainkan terutama sekali merasa harga dirinya dilecehkan. EA kemudian melapor ke polisi, kemudian dengan ditemani 3 oarang polisi dari Polres Makassar Timur menuju PM dan transaksi dibatalkan (void sale) di CCT, dimana KK digesek sebelumnya. Ada dua tujuan pengasuh kolom ini menulis tentang Promosi Agresif ini. Pertama, bujukan intensif/agresif bernuansa mengecoh ini telah marak bukan di Makassar ini saja, melainkan juga di kota-kota lain. Supaya para pengunjung mal-mal, toko-toko harus berhati-hati jangan sampai tersirap oleh promosi agresif itu. Sedikit ilustrasi seperti di bawah: http://www.korantempo.com/news/2004/1/24/Opini/40.html, Budi Handrianto Jl. Tanjung III Blok E-27 Taman Century 2 Pekayon, Bekasi bercerita tentang dirinya terkecoh oleh promosi intensif/agresif ala AOWA di Blok M Plaza http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/022007/28/99suratpembaca.htm, Amun K.H. Gg. Wirta I No. 141 RT 04 RW 01 Margasenang Bandung. Telp.7503504, bercerita lagi-lagi oleh promosi ala AOW. Menurut Sularsih, anggota staf bidang pengaduan dan hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pengaduan atas PT Aowa Nusa Lestari sebenarnya sudah diterima YLKI sejak 2000. Masyarakat yang mengadu berasal dari berbagai mal di Jakarta, seperti Blok M Plaza, Mal Ambassador, dan Mal Taman Anggrek. Mereka mengeluhkan pola penjualan yang cenderung memaksa secara psikologis, serta informasi yang tidak terbuka soal harga dan hadiah. Sularsih menyebutkan YLKI menemukan perusahaan yang menjalankan praktek serupa mencapai 20 buah. Selain PT Aowa Nusa Lestari, ada PT Metrowealth S7S, Metrowealth Inter'l Group, PT TOP Asahi, PT Metro Asia, Citra Jaya, Super Jaya, Perfect Graha Utama, Health 'N Care, dan U-rolux Berjaya, katanya. Masih banyak yang lain: Blue Top, Big Blue Top, The Best, Surya Abadi, Daitindo Megah Lestari, Cahaya Sejati, Green Tech, Star Tech, Oto Plus, dan De Cartino Group. Kedua, apa yang dilarang Allah SWT adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri, yang dalam hal ini adalah larangan tentang undian. Firman Allah SWT: -- YAYHA ALDzYN aAMNWA ANMA ALKhMR WALMYSR WALANShAB WALAZLAM RJS MN 'AML ALSyYThN FAJTNBWH L'ALHM TFLhWN (ALMAaDt, 5:90),
[wanita-muslimah] ISRAEL DALAM KATA-KATA AHMADINEJAD
ISRAEL DALAM KATA-KATA AHMADINEJAD Oleh: Irman Abdurrahman 13/06/2007 - 09:13 Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Iran, kembali membuat marah Israel. Dalam orasinya pada peringatan wafatnya Ayatullah Khomeini (3 Juni 2007), Ahmadinejad, seperti dikutip Jerusalem Post, menyatakan bahwa, ...kehancuran Israel sudah dekat. Dan seperti biasanya, pernyataan tersebut juga kontan membuat Eropa-yang tampaknya tak pernah bisa berlepas dari `dosa' historis holocaust- merah padam. Menlu Spanyol dan Menlu Perancis langsung menyampaikan kecaman resmi negaranya. Bagi keduanya, kata-kata Ahmadinejad harus mendapatkan respon dunia yang keras. Ini bukan kali pertama Ahmadinejad menyampaikan pernyataan kontroversial terhadap rezim Zionis Israel. Satu pernyataan lainnya yang memicu kontroversi internasional dan dikutip hampir seluruh media pemberitaan dunia adalah, ketika pada sebuah konferensi bertajuk The World Without Zionism (Oktober 2005), Ahmadinejad menyatakan, ...Israel harus dihapuskan dari peta (dunia). Namun, dalam konteks ini, media-media Barat, telah melakukan disinformasi terhadap, bukan hanya konteks, tetapi bahkan teksnya sekalipun. Disinformasi yang Sistematis Kutipan tersohor dari pernyataan Ahmadinejad yang dalam bahasa Inggris kerap diterjemahkan sebagai Israel must be wiped off the map sungguh telah mengalami disinformasi yang sistematis. Mengapa demikian? Pertama, pernyataan tersebut, seperti yang penulis kutip dari situs berbahasa Parsi ahmadinejad.ir, sebenarnya berbunyi, Imam ghoft een rezhim-e ishghalgar-e qods bayad az safheh-ye ruzgar mahv shavad. Di sini, Nejad secuil pun tidak menyebut Israel, baik sebagai wilayah maupun bangsa. Ahmadinejad sebaliknya menggunakan sebuah frase spesifik, rezhim-e ishghalgar-e qods (`rezim yang menjajah al-Quds'). Fakta ini menghadirkan perbedaan yang signifikan, karena sebuah rezim secara esensial-tidak seperti wilayah atau bangsa-tidak berkaitan dengan persoalan `peta dunia'. Kedua, dalam pernyataan tersebut, tidak terdapat kata nagsheh (Parsi) sebagai padanan kata peta (map). Ketiga, kata to wipe out (menghapus) merupakan kesalahan penerjemahan yang diakibatkan oleh ketidakpahaman akan konstruksi verba Parsi, mahv shavad, yang digunakan Nejad. Verba tersebut berfungsi intransitif, sehingga padanannya yang lebih tepat adalah to vanish from (`hilang/lenyap') bukan to wipe out (`menghapus') atau to eliminate (`menghancurkan'). Luar biasa, dunia sudah dibuat percaya bahwa Presiden Iran telah mengancam akan menghapus Israel dari peta (dunia) meskipun dia tidak pernah mengucapkan kata peta, menghapus, dan bahkan Israel. Lantas, apa terjemahan yang mendekati pernyataan tersebut? Tepatnya, inilah yang dikatakan Ahamdinejad, Imam (Khomeini) berkata rezim yang menjajah al-Quds ini akan lenyap dari lembaran masa (sejarah). Sejatinya, Nejad hanya mengungkapkan sebuah logika sejarah, bahwa penguasa atau rezim yang zalim serta menindas tidak akan pernah bertahan dalam lembaran sejarah. Implikasi seperti itu terkait dengan konteks bahwa, dalam keseluruhan pernyataannya, Nejad menganalogikan lenyapnya rezim Zionis dengan rezim-rezim lain, seperti Shah Iran dan rezim komunis Uni-Soviet. Pertanyaanya, adakah kedua rezim itu runtuh karena bombardir militer atau serangan nuklir? Bukankah kedua rezim itu runtuh karena rakyat yang mereka tindas tidak lagi menginginkan mereka? Dalam konteks seperti di ataslah, kita harus memahami pernyataan Nejad terbaru bahwa, ...kehancuran Israel sudah dekat. Seperti dikutip dari IRNA, pernyataan ini terkait dengan sepak terjang Israel di Palestina dan Lebanon dalam setahun terakhir. Bagi Nejad, jika rezim Zionis tetap meneruskan penindasan terhadap bangsa Palestina dan mengulangi invasi militer ke Lebanon, maka bangsa Palestina dan Lebanon akan menekan tombol `hitung mundur' untuk membawa kehancuran bagi rezim Zionis. Lagi-lagi logika sejarahlah yang ingin disampaikan Nejad, bahwa bangsa-bangsa terjajah yang menuntut kemerdekaan akan melawan dan menghancurkan siapa pun rezim penjajah mereka. Konteks yang Tak Terkatakan Terlepas dari pernyataan-pernyataan Nejad yang mengalami disinformasi, dan yang ingin dikesankan sebagai pernyataan anti-Semit, terdapat hal-hal substansial yang luput dari pemberitaan media Barat. Pertama, sikap Iran dalam konflik Palestina-Israel. Seperti pernah diungkapkan Nejad sendiri, Iran bukanlah ancaman bagi negara manapun,...bahkan bagi Israel sekalipun. Kami ingin menyelesaikan persoalan di sana (konflik Palestina-Israel) secara damai, melalui referendum (kayhannews.ir). Referendum yang diikuti setiap penduduk asli tanah Palestina, baik Muslim, Kristen, maupun Yahudi, adalah solusi yang pernah diajukan Iran secara resmi, baik dalam forum PBB maupun OKI. Solusi satu-negara (one-state solution) bukanlah milik Iran semata. Pemikir-pemikir Yahudi, seperti Noam Chomsky dan Uri Avnery pun memandang solusi ini sebagai yang terideal, meskipun bukan yang `realistis'. Solusi dua-negara (two-state solution), seperti
[wanita-muslimah] Re: Mencari Kitab Ramah Perempuan - definisi.
Pola pikir mba Lina terhadap relasi perempuan laki-laki itu lose- win, yang sama sulitnya atau bahkan lebih sulit dicairkan ketimbang win-lose. Sebetulnya kalau mba Lina ingin memakai pola pikir lain yang sedikitnya win-win, bisa disimak dari pemahaman Asmaul husna yang sering disitir mba Lina sendiri, dimana yang diminta adalah keseimbangan antara sifat maskulin dan feninin, dimana setiap kita laki2 maupun perempuan mempunyai sifat itu, yang merefleksikan sifat2 Allah. Pola win-lose maupun lose-win kalau dihadapkan dengan pertanyaan Pak Donnie, perempuan yang mendapat perlakuan sewenang2 karena ketimpangan relasi ini - menjadi pertanyaan akhlak atau moral, dimana ketidakpedulian kita direfleksikan melalui paradigma berpikir seperti itu, yang menyangkut populasi lebih dari 50% penduduk dunia. Lalu dimana cita-cita kita bahwa Islam itu untuk membentuk akhlaqul karimah kalau kita berpikir seperti begini? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Lina, Mbak Lina mungkin bisa mempunyai paradigma yang seperti itu, karena tidak dalam posisi dimana anda mendapat perlakuan yang sewenang2 dari pihak laki2. Tapi bagaimana dengan para pere yang digigit (maaf) putingnya oleh suaminya karena tidak melayani, yang dibakar, yang disiksa, yang mukanya jadi rusak disiram air keras, karena pemahaman laki2 tentang relasi antara laki2 dan pere yang tidak sebanding? Sebanding tidak harus berarti sama loh. Apakah kita hanya kemudian bilang bahwa kaum lelaki emang te-o-el- o- el? dan itu akan memecahkan masalah?. Memang benar di Akhirat akan ada proses pertanggung-jawaban. Tapi tidak menghilangkan tanggug jawab kita di dunia untuk menciptakan relasi yang lebih adil bagi keduanya. Donnie = On Jun 15, 2007, at 2:10 PM, Lina Dahlan wrote: Mas Jano, Kalo jaman Majapahit tanya sama Raden Mas Gadjahmada aja mas...:- ))) Tapi bener tuh, apa sih 'bias jender' itu. Saya mo kasih pandangan lain neh ato bahasa kerennya paradigma berpikir yang beda soal bias jender/chauvinis?/dunia laki (maskulin)...yang maksudku dunia ini memang dunia laki. Saya gak keberatan kalo dunia ini memang dunia laki2: para mufasir, fuqaha, mujtahid...semu laki-laki. Adam di ciptain duluan...:-) Biarinin aja. Kita perempuan gak usah sirik...:-) [soale kita punya kelebihan sendiri.] Nanti kalo dunia ini sakit, kebalik or kiamat...salahin aja kaum laki-lakinya. BErarti kaum laki-lakinya te-o-el-o-el..gak bisa jadi pemimpin. Toh, katanya Tuhan juga akan hanya bertanya (soal pertanggunganjawab) kepada suami soal istrinya, anaknya, dan hartanya. Istri gak ditanya pertanggunganjwbnya soal suami, anak, dan harta...:-). Uenak kan jadi pere... Dunia emang maskulin. dah ah, wassalam
[wanita-muslimah] Re: Ngusir dengan sopan ...! ;-] + Maaf Lahir Bathin ... ;-]
Eh, di pulau Samosir dan sekitar Prapat danau Toba, ada chain restoran Padang-Melayu, namanya 'Islam Murni'. Aku senyum2 baca itu, kebayang kalo ada yang buka di seberangnya 'restoran Islam Liberal' sama-sama nggak pake babi sih, mungkin yang satu pedesnya lebih liberal kali..:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, asetijadi2004 [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya begitulah, anda disibukkan dengan paradigma dan terminologi- terminologi yang anda anut, lupa dengan substansi. Ketika dikejar ke detil. Anda tidak sanggup. kriteria yang mana? liberal spt apa? sekuler spt. apa? pluralis spt. apa? Saya pribadi berusaha pada setiap kasus JIL yang anda cela, dengan berlindung dibelakang forwardan posting orang lain (TAPI ANDA KOMENTARI), untuk memperlihatkan bahwa yang praktis yang anda cela dari JIL itu sebetulnya mirip dengan praktis yang anda lakukan yang anda anggap benar. Tapi karena memang anda itu lebih bersikap kacamata kuda sebagai ke milisi syahid yang berperang thd. JIL. ;-) Anda nggak bisa membaca itu dan menyadarinya. JIL sama anda, secara metodologi itu sebetulnya banyak miripnya dari pada bedanya. Bedanya hanya pada hasil pemikirannya. Herannya, yang terlihat hanya bedanya saja.
[wanita-muslimah] Re: Islam and Woman
wah, Pak Chodjim bikin penasaran, uraiannya jangan pelit2 dong Pak. jadi rijal dan nisaa disini apa kata2 yang deket dengan konteksnya pak? lanjuuut!...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Weleh, weleh, Allah sudah pasti tahu bahasa dan chodjim itu kiciill... Yang saya persoalkan itu kan terjemahan, bukan bahasa Arabnya. Di dalam Alquran ada 12 kata dzakar yang jelas-jelas maknanya laki-laki secara biologis. Silakan baca QS 3:36,195, 4:11, 4:124, 4:176, 16:97, 40:40, 49:13, 53:21,45, 75:39, 92:3. Lawan kata dzakar itu untsa (perempuan biologis). Kata rajul dalam bentuk rajulaa, rajulaan dan rajul ada 28. Bentuk jamaknya adalah rijaal sebanyak 28. Lawan kata rajul itu imra-ah, atau mar'ah, jamaknya nisaa' atau niswah. Kalau rijal x unaats. Yang jelas, yang akan masuk surga itu dzakar wa untsa yang mukmin, dan bukan rajul dan imra-ah. Kata rajul atau rijal di dalam Alquran terjemahannya tidak selalu laki-laki. Kalau diamati, cara menerjemahkannya khas bias jender karena yang menerjemahkan laki- laki, hehehe Selanjutnya, silakan mentadabur sendiri... Salam, chodjim