RE: [wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI di Malaysia

2007-09-25 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Hahaha... Memang persepsinya beda ya mba ? Biarpun faktanya bisa sama.

Fakta : Wanita didampingi muhrim.

Persepsi saya : Muhrim itu melindungi si wanita. Jadi hubungannya adalah
perlindungan.
Persepsi mbak Mia : Muhrim itu menguasai si wanita. Jadi hubungannya
adalah kekuasaan.

Makanya response kita juga bisa jadi berbeda. Kalau saya sih merasa
nyaman kalau dianter kemana-mana oleh suami. Malah kalau dia ngga bisa
nganter, saya yang menuntut dia he..he..he.. Kalau mbak Mia, kayaknya
akan menolak mentah-mentah kalau suaminya berbaik hati mau mengantar.
Gitu ya mba ?

Maaf nih, kalau menyinggung. Mudah-mudahan tidak mengurangi pahala puasa
saya dan kita semua.

Saya pulang kampung insya Allah ke Bandung, nanti menjelang lebaran,
Insya Allah.

Selamat meneruskan ibadah puasa. Mudah-mudahan puasa ini yang terbaik
dibandingkan puasa-puasa kita sebelumnya. Amiin.
Wass,
-Ning


 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia
Sent: Tuesday, September 25, 2007 8:33 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI di
Malaysia

Kalau kita bicara SOP pekerjaan, yang berlaku untuk semua pegawai
termasuk wartawati ini, kalau kita bicara tentang pemberdayaan dan
pembekalan para TKW/TKI untuk meningkatkan keahlian, kesadaran atas hak
dan kewajibannya - ini namanya manajemen resiko sekaligus memaksimalkan
manfaat.

Kalau kita bicara tentang 'makanya perempuan kudu ditemanin muhrim
kemana-mana, dan itulah hikmah agama yang sering diserang para feminis'.
Ini apa namanya, Pak Irwank?

Kalo Janoko, Satriyo, mba Ning bicara seperti di paragraf kedua itu, ya
dimaklumilah - yang mewakili stigma/bias umum pada pengertian relasi
(kekuasaan) antara perempuan dan laki2.

Tapi seorang Irwank yang diharapkan bisa bicara seperti paragraf yang di
atas ternyata yang mula2 'mengalir' dari tulisannya adalah paragraf
kedua. Ya okelah, ternyata setelah kita saling kaget- kagetan, barulah
paragraf pertama muncul.

Itulah gunanya bermilis, kita selaraskan apa yang dalam pikiran, ucapan,
konsep dan perbuatan kita, dan mengukurnya dengan kenyataan, wacana,
bias, stigma, persepsi yang ada. Good luck!..PD aja lagi..:-) Inget loh,
yang dibicarakan adalah tulisan masing2, jadi selama diungkapkan dengan
sopan, nggak perlu minta maaf, nggak perlu tersinggung perasaan, atawa
sendal jepit...

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Mia,
 
 Soal pelaku/tindakan perkosaan, sudah jelas.. sama sekali tidak ada 
 pembenaran.. salah ya salah.. titik.. apalagi yang mau dibahas?
 Status wartawan, tki, tkw tidak banyak 'mempengaruhi' diskusi ini
toh..
 
 Polanya sederhana.. pelaku dan korban.. Makanya saya bilang,
segitu yang
 kena wartawati.. gimana lagi tkw yang perekrutannya sekedarnya.. 
gak punya
 pendidikan dan keahlian tinggi.. Maaf bukan merendahkan tkw, lho
ya..
 It's just other facts..
 
 Barangkali pelajaran yang bisa diambil (dan mustinya dilakukan
sebelum
 ada kejadian ini) adalah investigasi dilakukan dengan pendamping.. 
kalau
 tidak dari keluarga, ya dari kantor.. Tapi resikonya juga masih
ada..
 misalnya
 rekan dari kantor lawan jenis.. potensinya (bukan nuduh) mungkin
bukan
 perkosaan.. tapi bisa soal lain.. gak perlu disebutkan pada ngerti
toh..
 
 Memang komentar saya tersebut (di milis ini) terhitung 'berani' 
melawan
 arus utama.. Toh sudah saya sebutkan alasannya.. apa adanya aja..
 Insya Allah, gak pake ngelas-ngeles.. mengalir begitu saja.. :-)
 
 Barangkali kalau ada yang paham, apa yang saya coba lakukan adalah 
 sekedar berusaha mencari titik temu.. antara satu kubu dengan kubu
yang
 lainnya.. Bukankah begitu lebih baik.. Meskipun ada
resikonya 'tidak
 disukai'
 salah satu kubu.. atau bahkan keduanya.. misalnya..
 
 Btw, kalau memang komentar dan reply saya hanya menyinggung
perasaan
 rekan di sini, saya cuma bisa minta maaf dan pengertiannya.. pis
yo, Mbak
 dan rekan.. :D
 
 CMIIW..
 
 Wassalam,
 
 Irwan.K




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
Yahoo! Groups Links





[wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI di Malaysia

2007-09-25 Terurut Topik Lina Dahlan
Yup. Saya juga tidak menangkap pola pikir yang salah dari emailnya 
Iwan Kurniawan disarang Kawan Perawan yang lagi pada Sariawan ...:-).

Udah ah jangan dibuat ribet. Baca komentarnyanya mas Irwan sih 
biasa2 aja, netral2 aja, ato mungkin saya bisa menangkap maksud 
baiknya mas Irwan. Gak ada yang namanya paragraf pertama dan kedua. 
Udah deh langsung paragraf penutup aja. Blas!!.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih 
(Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Maksudnya pola pikir kayak gimana sih ? Saya kok tidak melihat pola
 pikir yang salah dari emailnya mas IrwanK. Beliau kan mengatakan, 
bahwa
 wanita kan lebih aman bila ditemani muhrim-nya, apa yang salah ? 
 
 Dalam hal ini, saya malah setuju dengan comment mas Dana Pamilih
 (jarang-jarang saya sependapat dg beliau), bahwa para lelaki 
dewasa itu
 bertanggung jawab atas perempuan dan anak-anak. Jadi ya mbok ya 
para
 wanita (isteri/anak) itu dilindungi, dijaga. Bapak-bapak 
seharusnya yang
 lebih dulu keluar cari nafkah, dan bukan ibu-ibu...
 
 Wassalaam,
 -Ning
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia
 Sent: Monday, September 24, 2007 11:04 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI di
 Malaysia
 
 Kalo Janoko sih pantes saja berpola pikir kayak gitu, tapi ini 
Irwank??
 astaghfirullah...
 
 Jalan masih panjang dan berliku temans..
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rani Kirana 
 rani_kirana123@ wrote:
 
  
  Bung Irwan,
  
  sangat mengecewakan..
  semula saya pikir anda beda dgn yg lainnya, ternyata seorang 
irwan 
  hanyalah salah satu dari bone-head yg buanyak sekali di dunia 
  Islam..
  
  Jadi setiap wanita harus ditemani muhrimnya jika beraktifitas di 
  luar..? mm...
  
  mungkin selama bulan puasa ini, kadar gula anda menurun drastis, 
  sehingga menjadi numb bone head
  menyedihkan..   
  
  Salam,
  
  Rani
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank irwank2k2@ 
wrote:
  
Simpati yang mendalam bagi korban.. :-| Barangkali kejadian 
ini 
   bisa sedikit membukakan mata kita kenapa
  agama
   'melarang' seorang wanita melakukan aktifitasnya sendirian.. 
 tanpa 
  ditemani
   muhrimnya.. Ok, mereka melakukan pekerjaan (yang halal) dsb..
   
   Ajaran agama (yang membahas ini) gak jelek seperti yang
  dihembuskan
   sebagian kalangan (kaum feminist dan pendukungnya).. kalaupun 
ada 
   yang salah, barangkali implementasinya.. tapi semangatnya tetap
  benar
   dan bukan untuk ditentang..
   
   Mudahan ini menjadi pelajaran dan teguran bagi kita semua.. 
  bahwasanya
   jangan sampai terlalu percaya dengan orang lain.. Waspada
 (sebisa 
  mungkin
   hindari peluang terjadinya bahaya) dan tawakal (berserah diri
  kepadaNya)
   lebih utama dari PD..
   
   Segitu wartawan bisa kena juga.. gimana TKW dengan pendidikan
 yang 
  ala
   kadarnya ya? Bikin ngenes aja.. :-|
   
   CMIIW..
   
   Wassalam,
   
   Irwan.Ki
 
 
 
 
 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment
  
 Yahoo! Groups Links





[wanita-muslimah] Program Penghijauan Komunitas Utan Kayu

2007-09-25 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
  Program Penghijauan Komunitas Utan Kayu
   
  Berangkat dari cita-cita mulai ingin menghijaukan Jakarta, Komunitas Utan 
Kayu memulai proyek penghijauan dari dua kelurahan Utan Kayu Utara dan Utan 
Kayu Selatan. Ide tersebut dimulai dari tiga pendiri Komunitas Utan Kayu, 
Goenawan Mohamad, Santoso dan Ayu Utami yang terinspirasi program penghijauan 
di Puri Kembangan di kawasan Palmerah Jakarta Barat. Hingga saat ini program 
tersebut sudah berjalan hampir setahun. 
   
  Program tersebut dimulai dengan mengumpulkan dua lurah dan ketua-ketua RW dan 
ketua RT di Teater Utan Kayu bulan Pebruari 2007. Ayu Utami yang juga penulis 
novel Saman berbicara di depan warga tentang pentingnya penghijauan dengan 
memutar sebuah film dokumenter. Saifullah seorang inspirator penghijauan Puri 
Kembangan juga diundang dan berbicara berbagi pengalaman dengan warga Utan 
Kayu. 
   
  Selepas pertemuan tersebut Komunitas Utan Kayu melalui Radio Utan Kayu FM 
menyediakan bibit pohon sejumlah 2000 bibit dan diserahkan kepada warga Utan 
Kayu. 
   
  Radio Utan Kayu juga telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan lembaga 
dengan cara menukar pemasangan iklan yang dipasang di Radio Utan Kayu dengan 
bibit-bibit pohon. 
   
  “Taman Mekarsari yang memasang iklan senilai tiga juta rupiah di Radio Utan 
Kayu membayar dengan bibit pohon senilai harga iklan tersebut,” kata Eko 
penanggungjawab program penghijauan ini.
   
  Komunitas Utan Kayu juga bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) 
melalui program Bank Pohon yang membagikan bibit pohon tidak hanya bagi warga 
Utan Kayu namun bagi warga Jakarta khususnya pendengar Radio Utan Kayu. Hingga 
saat ini lebih dari 5000 pohon sudah diserahkan pada warga. Dan bulan September 
ini akan disediakanlagi 3000 bibit pohon kerjasama Taman Mekarsari, Kementrian 
Lingkungan Hidup (KLH) dan KBR68H. 
   
  Menurut Syamsul Ketua RW 06 Utan Kayu program Komunitas Utan Kayu tersebut 
sangat membantu dan sesuai dengan harapan warga. “Selama ini kita hanya bisa 
mengeluh Jakarta semakin kering dan tambah panas, tapi tidak ada yang peduli 
untuk menyumbang bibit, Komunitas Utan Kayu telah memulainya.”
  

   
  Eko Sulistyanto 
  Head of Promotion and Marketing Program KBR68H
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  Mobile: 08161314906
   
  Komunitas Utan Kayu
  Komunitas Utan Kayu (KUK) terdiri dari Teater Utan Kayu, Galeri Lontar, dan 
Jurnal Kebudayaan Kalam – ketiganya bergerak di lapangan kesenian. Bila 
diperluas lagi, KUK juga meliputi lembaga-lembaga lain – Institut Studi Arus 
Informasi, Kantor berita Radio 68-H, dan, kemudian, Jaringan Islam Liberal.
   
  Terbatasnya kebebasan di segala bidang, termasuk kebebasan pers, di masa Orde 
Baru menimbulkan ide di kalangan sejumlah wartawan, intelektual, dan penulis 
untuk mendirikan sebuah “kantong” di mana kesenian, pemikiran, dan jurnalisme 
alternatif saling mendukung dalam satu jaringan kemerdekaan bersuara.
   
  Pada tahun 1994, tiga media cetak ditutup Pemerintah: Tempo, Editor, dan 
Detik. Inilah yang merangsang insiatif untuk membangun Komunitas Utan Kayu. 
Maka berdirilah Institut Studi Arus Informasi (1995) dan Galeri Lontar (1996) 
di sebuah kompleks bekas rumah-toko di Jalan Utan Kayu 68-H Jakarta Timur. 
Menyusul kemudian, Teater Utan Kayu (1997).
   
  Kini, lembaga-lembaga di lingkungan Komunitas Utan Kayu mengembangkan diri di 
bidang masing-masing, seraya tetap saling mendukung untuk memelihara semangat 
dan prinsip kebebasan berpikir dan berekspresi. Pada dasarnya kami percaya 
bahwa eksperimen dan kepiawaian di pelbagai bidang adalah tanda dari masyarakat 
yang demokratis, terbuka, dan maju.
   
  http://www.utankayu.org/in/index.cfm?action=abouttick=34562109
   
   
  
   
-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] gimana ya

2007-09-25 Terurut Topik abu faris
Dik Olive
Air siraman itu kategori syirik kepada Allah, sebab jodoh, takdir datangnya 
dari Allah SWT

Olive Azkiya [EMAIL PROTECTED] wrote: gimana ya...
 minggu2 kemaren ibuku abis pergi dari acara siraman orang yang mo nikah. 
 pas pulang kerumah beliau ngasih aku sesuatu yang bener2 bikin aku kaget!
 beliau ngasih aku air siraman dari bekas mandinya orang yang mo nikah.
 truzz beliau nyuruh aku pake bwt mandi, (tapi aku nolak) katanya biar aku 
ketularan! maksudnya biar cepet nikah juga...
 emang sih..
 seusia aku emang udah pantes bwt nikah 
 tapi apa bener air siraman itu bisa mempercepat datangnya jodoh??
 truzz gimana hukumnya menurut agama Islam?

 tolong kasih tau ya...

 -
 Don't let your dream ride pass you by.Make it a reality with Yahoo! Autos. 

 [Non-text portions of this message have been removed]



   

   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Diskusi Novel Snow Karya Orhan Pamuk

2007-09-25 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli

Salam

Silahkan hadir dalam Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom II
Tentang novel Snow karya Orhan Pamuk, Novelist asal Turki yang mendapat
penghargaan Nobel Sastra tahun 2006. Novel ini menceritakan tentang
benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio 
politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog,
perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat
menantang.

Karya ini akan diulas oleh Ayu Utami (sastrawan, penulis novel Saman)
dan Ihsan Ali Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina).

Hari  : Rabu, 26 September 2007
Jam  : 18.00 (didahului buka puasa)
Tempat: Freedom Institute
  Jalan Irian No. 8 Menteng Jakarta
  Telpon 31909226

Untuk bahan diskusi silakan download di

http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=296

=

http://caping.wordpress.com/?s=pamuksearchbutton=go%21

Pamuk

Ketika Orhan belum berumur 10 tahun, ia membayangkan Tuhan sebagai seorang 
perempuan tua bertudung putih.
 ”Tiap kali bayangan itu muncul di depanku, aku rasakan kehadiran yang kuat, 
luhur dan sublim, tapi anehnya aku tak takut-takut amat,” tutur Orhan Pamuk 
dalam Istanbul (versi Inggrisnya terbit pada tahun 2005). ”Seingatku, aku tak 
pernah meminta tolong Dia dan petunjuk-Nya. Aku sadar Ia tak pernah tertarik 
kepada orang macam diriku. Ia hanya peduli kepada mereka yang miskin.”
 Hidup novelis Turki ini memang jauh dari mereka yang miskin. Sampai sekarang, 
dalam usia 54, ia tinggal di lantai ke-4 bangunan lima tingkat yang dulu 
seluruhnya ditempati keluarga besar Pamuk dan diatur seorang nenek gemuk dari 
tempat tidur. Dari jendela kamar itu akan tampak Masjid Hagia Sophia, Laut 
Marmara, Selat Bosphorus, Istana Topkapi—hiasan termasyhur tamasya Istanbul.
 Si kaya yang aman yang tak menganggap penting Tuhan—itulah yang tergambar dari 
kenangan Pamuk tentang hidupnya di kota tua yang melankolis itu. Malah mungkin 
ada sikap yang lebih radikal, jika novel Beyaz Kale (versi Inggris: The White 
Castle) kita anggap mengandung anasir otobiografis si pengarang. Kakek si 
Faruk, sejarawan pemabuk dalam novel ini, tak percaya kepada Tuhan tapi kepada 
Pencerahan Eropa. Ia ingin membawa rasionalisme ke Turki dan menulis 48 jilid 
ensiklopedia. Kakek Si Orhan sendiri gemar menyanyikan ”lagu-lagu atheis”.
 Orhan sadar, cinta Tuhan menjangkau siapa saja di rumah itu. Tapi ia juga 
tahu: ”orang macam kami cukup beruntung tak membutuhkannya”. Bagi si kecil ini, 
Tuhan ada buat menolong mereka yang kesakitan, menawarkan rasa senang kepada 
mereka yang tak punya uang untuk mendidik anak, membantu para pengemis yang tak 
henti-hentinya menyebut nama-Nya.
 Kesalehan dan kemiskinan, kelas atas dan kemungkaran—pola ini, yang dalam 
variasi berbeda juga pernah tampak di Indonesia, (dengan lapisan aristokrat 
yang dekat dengan Belanda dan orang kebanyakan yang mendapatkan kekuatan dari 
Islam)—dihadirkan Pamuk dengan sedikit sayu, sedikit cemooh, tapi penuh empati.
 Dalam Istanbul ada Esma Hanim, misalnya, si batur yang tiap waktu senggang 
akan cepat-cepat ke biliknya untuk menggelar sajadah dan bersembahyang. ”Tiap 
kali ia merasa bahagia, sedih, takut, atau marah, ia akan teringat Tuhan,” 
tulis Pamuk tentang pelayan pada masa kecilnya itu. ”Tiap kali ia membuka atau 
menutup pintu…, ia akan menyebut nama-Nya dan kemudian membisikkan beberapa 
kata lain, lirih-lirih.”
 Umumnya keluarga Pamuk—yang tak pernah berpuasa pada bulan Ramadan tapi 
menyiapkan berbuka dengan gairah—menerima sikap itu dengan nyaman. ”Bahkan bisa 
dikatakan, kami merasa lega orang-orang miskin itu bergantung pada… kekuatan 
lain yang membantu mereka menanggungkan beban.”
 Tentu saja ada rasa waswas, ”kalau-kalau orang miskin itu bisa menggunakan 
hubungan khusus mereka dengan Tuhan untuk menghadapi kami”.
 ”Hubungan khusus” itulah yang memang kemudian dipakai mereka yang melarat 
dalam Kar, (versi Inggrisnya, Snow, terbit pada tahun 2005), novel tentang 
seorang penyair yang datang ke sebuah kota miskin di perbatasan. Di kota itu 
mereka yang merasa terhina oleh dunia modern, oleh ”Eropa”, memperkuat diri 
dalam ”Islam” dan dengan amarah. Tapi bagaimana akhirnya tak jelas. Mereka tak 
hanya dituduh anti-Turki, tapi juga anti-masa depan—masa depan yang digariskan 
Kemal Attaturk: Turki yang ”modern” dan ”sekuler”.
 Dalam arti tertentu, karya Pamuk adalah gema Turki dan benturan 
”sekuler-dan-Islam”-nya—mirip dengan yang di Indonesia berbentuk pergulatan 
”Timur-Barat”. Tapi novel-novel Pamuk jauh lebih dalam dan lebih tak 
terduga-duga ketimbang karya para penulis dari jenis yang di sini diwakili Siti 
Nurbaya, Salah Asuhan, Layar Terkembang—yang sejak tahun 1920-an tak putus 
dirundung ketegangan orang ”Timur” yang harus memilih, atau menampik, yang 
”modern”.
 Pamuk merasakan ketegangan macam itu, tapi ia sen-diri tak ikut tegang. Ia 
pernah mengatakan, di dunia tak ada orang yang menganggap diri sepenuhnya 
”Timur”. 

Re: [wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI di Malaysia

2007-09-25 Terurut Topik Bambang Supriyadi
Kok bisa ya, lagi ngapain wartawatinya sampe bisa diperkosa, apa lagi cari 
berita di genting island, seperti bahasa head line di media cetak  ibu kota , 
yang kadang-kadang cuma serem di depanya aja

Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:   Lha iyalah 
ngagetin, pak Irwank. Karena stigma umum kan masih 
 begitu, secara nggak sadar ada motivasi blame the victim, perempuan 
 yang justru diperkosa - bahkan dengan konsekuensi membatasi ruang 
 gerak perempuan. Jadi kalau Janoko atau mba Ning bilang begitu, 
 kemana-mana kudu ada muhrim misalnya, nggak ngagetin. Tapi untuk 
 seorang Irwank?  hmmm betapa mengecewakan, sekaligus membuktikan 
 betapa jalan masih panjang bagi perempuan dan laki2 yang ingin 
 mendobrak patriarki dan chauvinism yang mempengaruhi prilaku dan 
 pikiran kita semua.  
 
 BTW, kita bukan bicara soal pengiriman TKW di sini kan? Judul di 
 atas WARTAWATI INDONESIA DIPERKOSA TKI DI MALAYSIA.  Yang 
 diperkosa itu wartawan perempuan yang lagi tugas, bukan TKW - dan 
 yang memperkosa itu TKI, bukan TKW. Jelas sodara2?
 
 Mohon pak Irwank simak dulu, tulisan mba Lestarin ini, saya copy 
 paste lagi. Nggak usah bawa2 sendal jepit dan 'hikmah agama' dulu.
 
 salam
 Mia
 
 =
 Cara berpikir seperti inilah yang saya rasa menimbulkan makin banyak
 pemerkosaan dan kezaliman buat kaum perempuan:(, dengan alasan
 Salahnya tidak didampingi muhrim. Astagfirullahaladzim.
 Memang Anda tidak eksplisit menuliskan, tapi cara berpikir Anda
 implisit sudah nyata seperti itu.
 Bagaimana dengan para dokter PTT perempuan di pedalaman pelosok
 seluruh Indonesia?? Di suruh pulang saja? Belum lagi para bidan dan
 guru-guru perempuan, dan berbagai profesi lainnya. Kenapa yang
 dipikirkan malah harus meyertakan muhrim dalam setiap perjalanan,
 kenapa bukan dipikirkan bagaimana hukum benar-benar tegas melindungi
 kaum perempuan dari kasus perkosaan. Selama ini hukuman untuk
 pemerkosa kan hukuman basa-basi.
 
 Lha kalau pemikiran seperti ini dilestarikan, apa jadinya umat Islam.
 Benar-benar memasung perempuan. Semua dengan alasan pembenaran
 agama. Tidak akan pernah ada astronot perempuan yang terbang ke
 bulan, mempelajari dan mencari hikmah atas kebesaran Allah SWT, 
 karena
 ya tadi ituharus didampingi muhrimnya...:(
 
 Sekali lagi, yang bisa menjadi korban perkosaan bukan cuma perempuan
 desa, TKW, atau wartawati tadi, tapi juga bisa terjadi pada dokter
 perempuan, guru perempuan, ulama perempuan, dan segala perempuan
 lainnya, selama amasih ada laki-laki yang berpikir: Salahnya pergi
 bekerja sendirian tanpa muhrim.Nauzubillahimdalik.
 
 Dan pelakunya? Tentu saja kaum laki-laki, dari berbagai kalangan yang
 pola pikirnya ya seperti itu, bukan berpikir untuk Menundukan
 pandangan matanya. Karena perempuan dianggap makluk kelas kedua
 yang perlu dijaga dan ditimang setiap 24 jam, maka perempuan dianggap
 bukan makhluk utuh yang bisa menjalankan fungsi sosialnya setara
 dengan kaum laki-laki.
 
 Jadi Pak Irwan, Anda sesungguhnya sedang tidak bersimpati pada 
 korban,
 tapi menyalahkan korban, Istigfar Pak. Apakah nanti Anda sanggup
 menjaga anak atau cucu, cucu buyut Anda, sampai kesekian turunan cucu
 perempuan Anda, agar selalu di dampingi muhrimnya?? Apakah Islam
 seperti ini? Ataukah justru penafsiran pemeluk agama Islam saja yang
 salah kaprah seperti ini??
 
 Wassalam
 
 Lestari
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  :-) Waduh.. kesannya saya gimana gitu.. segitu bikin surprise-
 nya.. :-p
  
  - Kebetulan memang komentar saya itu dikirimkan bukan hanya di 
 milis ini
  saja..
So far baru di sini tanggapannya yang seperti ini.. wajar aja 
 sih..  :-)
  
  - Yang namanya kesalahan tetap kesalahan.. tidak peduli siapa yang
  melakukan..
 pria atau wanita.. komentar saya tersebut SAMA SEKALI TIDAK 
 TERLINTAS
 DALAM BENAK SAYA UNTUK MEMBELA kesalahan yang dilakukan pelaku
 (dalam kasus ini: pria)..  seperti yang 'dituding'.. kalau ada 
 pikiran
  semacam itu,
 maaf, itu mungkin cuma perasaan pihak lain saja..
  
  - Ada istighfar setelah nyebut nama saya.. begitu juga 
 istilah 'bone-head'..
  
Mudahan bawa manfaat buat semuanya.. termasuk saya.. :-)
  
  - Saya yakin, tidak sedikit di antara kita yang kurang setuju 
 dengan pola
  pengiriman
TKW seperti yang berjalan selama ini.. terlebih dengan 
 penanganan yang
  asalan..
Sepakat dengan pendapat Pak Dana dan Mbak Ning, bahwa yang paling
  bertanggung
jawab mencari nafkah adalah kaum pria/suami..
  
Maksudnya, pengiriman TKW mustinya menjadi alternatif terakhir.. 
 bukan
  pilihan utama
seperti yang sekarang berkembang.. di mana para pencari TKW 
 seperti
  mencari 'mangsa'..
siapa lagi nih yang akan 'diekspor'(?).. :-|
  
  - Tentu saja bukan berarti saya TIDAK SETUJU 100% atau melarang 
 kaum wanita
  mencari
 nafkah.. untuk kasus di mana seorang (maaf) wanita yang harus 
 menafkahi
  diri 

[wanita-muslimah] FPI

2007-09-25 Terurut Topik Bambang Supriyadi
Waduh dia pikir kalo caranya seperti itu bisa ngirim dia ke surga,  
banyak-banyak tobatlah, Allah aja memberi alternatif dng adanya surga dan 
neraka, biarkan orang sadar dengan pembelajarannya sendiri, jangan di gebukin 
., 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] AHMADINEJAD vs YAHUDI di Columbia University NEW YORK

2007-09-25 Terurut Topik Sato Sakaki
Ahmadinejad questions 9/11, Holocaust

By NAHAL TOOSI, Associated Press Writer 39 minutes ago

NEW YORK - Iranian President Mahmoud Ahmadinejad
questioned the official version of the Sept. 11
attacks and defended the right to cast doubt on the
Holocaust in a tense appearance at Columbia
University, whose president accused the hard-line
leader of behaving like a petty and cruel dictator.

Ahmadinejad smiled at first but appeared increasingly
agitated, decrying the insults and unfriendly
treatment. Columbia President Lee Bollinger and
audience members took him to task over Iran's
human-rights record and foreign policy, as well as
Ahmadinejad's statements denying the Holocaust and
calling for the disappearance of Israel.

Mr. President, you exhibit all the signs of a petty
and cruel dictator, Bollinger said, to loud applause.

He said Ahmadinejad's denial of the Holocaust might
fool the illiterate and ignorant.

When you come to a place like this it makes you
simply ridiculous, Bollinger said. The truth is that
the Holocaust is the most documented event in human
history.

Ahmadinejad rose, also to applause, and after a
religious invocation, said Bollinger's opening was an
insult to information and the knowledge of the
audience here.

There were insults and claims that were incorrect,
regretfully, Ahmadinejad said, accusing Bollinger of
falling under the influence of the hostile U.S. press
and politicians. I should not begin by being affected
by this unfriendly treatment.

During a question and answer session, Ahmadinejad
appeared tense and unsmiling, in contrast to more
relaxed interviews and appearances earlier in the day.

In response to one audience, Ahmadinejad denied he was
questioning the existence of the Holocaust: Granted
this happened, what does it have to do with the
Palestinian people?

But then he said he was defending the rights of
European scholars, an apparent reference to a small
number who have been prosecuted under national laws
for denying or minimizing the Holocaust.

There's nothing known as absolute, he said.

He reiterated his desire to visit ground zero to
express sympathy with the victims of the Sept. 11
attacks, but then appeared to question whether
al-Qaida was responsible.

Why did this happen? What caused it? What conditions
led to it? he said. Who truly was involved? Who was
really involved and put it all together?

Asked about executions of homosexuals in Iran,
Ahmadinejad said the judiciary system executed violent
criminals and high-level drug dealers, comparing them
to microbes eliminated through medical treatment.
Pressed specifically about punishment of homosexuals,
he said: In Iran we don't have homosexuals like in
your country.

With the audience laughing derisively, he continued:
In Iran we do not have this phenomenon. I don't know
who's told you that we have this.

Bollinger was strongly criticized for inviting
Ahmadinejad to Columbia, and had promised tough
questions in his introduction to Ahmadinejad's talk.
But the strident and personal nature of his attack on
the president of Iran was startling.

You are either brazenly provocative or astonishingly
uneducated, Bollinger told Ahmadinejad about the
leader's Holocaust denial.

During his prepared remarks, the Iranian president did
not address Bollinger's accusations directly.

Suzanne Maloney, a foreign policy fellow at the
Brookings Institution, said Ahmadinejad's softer tone
on Israel in this speech may reflect backlash in his
own country.

There's been widespread commentary in Iran, even on
the far-right, that Ahmadinejad's position on Israel
has hurt the country's diplomatic relations, said
Maloney. The fact that he was frankly unwilling to go
as far as he has in the past suggests there may have
been some consequences for him at home.

President Bush said Ahmadinejad's appearance at
Columbia speaks volumes about really the greatness of
America.

He told Fox News Channel that if Bollinger considers
Ahmadinejad's visit an educational experience for
Columbia students, I guess it's OK with me.

Other American officials were less sympathetic.

On Capitol Hill, conservatives said Columbia should
not have invited Ahmadinejad to speak. Senate
Republican Leader Mitch McConnell, R-Ky., said there
is a world of difference between not preventing
Ahmadinejad from speaking and handing a megalomaniac a
megaphone and a stage to use it.

Sen. Joseph Lieberman, I-Conn., said he thought
Columbia's invitation to Ahmadinejad was a mistake
because he comes literally with blood on his hands.

Thousands of people jammed two blocks of 47th Street
across from the United Nations to protest
Ahmadinejad's visit to New York. Organizers claimed a
turnout of tens of thousands. Police did not
immediately have a crowd estimate.

The speakers, most of them politicians and officials
from Jewish organizations, proclaimed their support
for Israel and criticized the Iranian leader for his
remarks questioning the Holocaust.

We're here today to send a 

Re: [wanita-muslimah] Re: FPI lagi...KAPAN LO TUTUP?

2007-09-25 Terurut Topik lasykar5
yang sabar nadina... :-)
katanya kan ini bulan pengendalian diri ... ya kan?
kalo boleh saya mau usul ni, buat kita agar bisa membuat FPI tidak lagi
berbuat hal yang meresahkan:
dari pada sec verbal-tulisan hanya mencaci, denger-baca juga tidak, malah
mengotori hati, mending kita bantu FPI menertibkan mereka yang menurut FPI
tidak menghormati bulan suci ini ...

alasan usulan saya ini adalah riwayat yang mengisahkan bagaimana cucu-cucu
nabi, Hasan RA dan Husein RA mengoreksi seorang tua yang salah cara
berwudhunya. setelah mereka berdua berdiskusi sebentar, mereka memutuskan
untuk menggunakan cara bil hal alias action, bukan verbal-tulisan. maka
mereka pun sambil berpura-pura yang satu membenarkan cara wudhu yang
lainnya, mengajarkan orang tua itu cara wudhu yang benar.

itu usul lho. kan kadang buat anak yang bandel, setelah semua cara gagal,
entah dengan hukuman, ceramah, tentu tidak ada salahnya mencontohkan mana
yang baik dan benar kan?

sekadar usul lho diana. toh FPI hanya segelintir kecil ummat. ibaratnya kalo
ada anak yang caper dengan cara 'nakal' kalo kita tanggapi malah makin
menjadi. diamkan saja, sambil kasih teladan, pasti juga bakal nyambung.
kasian juga FPI yang rata-rata juga sama pendidikannya dengan orang-orang
yang mereka geledah atau razia, ga bakal langsung nyambung kita ceramahin,
sec ga tatap muka lagi ... mubazir kan?

mari kita doakan agar FPI atau yang seperti mereka untuk segera makin
dewasa. juga buat yang sering maksiat dan melanggar aturan agama yang jelas
dan gamblang juga tobat dan insaf, segera memperbaiki diri dan tidak
mengulang kesalahan yang sama.

ini kan inti amar ma'ruf nahi munkar ... bahwa dakwah itu dua sisi,
melarang yang maksiat, menyuruh yang manfaat. ya kan nadia? :-)


On 9/24/07, nadina . [EMAIL PROTECTED] wrote:

  .

 FPI
 tingkahmu emang memuakkan
 kenapa mesti maksain kehendak sih?
 NYADAR GA ini bulan Ramadhan, bulan suci, bulan mulia
 Anda pasti lebih tahu (mungkin) apa makna sebenarnya,
 coba deh pinjam copy perilaku anda disalah satu stasiun tv, tonton tuh.
 cocok ga ama kepribadian muslim yang sejati.
 Saya cinta berat ama Islam, jangan malu2in deh dg bertingkah non islami
 tapi atributnya islami banget.
 Klo emang mau berdakwah, lakukanlah dg cara yg mulia, jangan cemarkan
 kemulian Islam dengan kebrutalan Anda.
 Semoga Allah Merahmati kita semua, Amin.

 Wassalam

 Dan [EMAIL PROTECTED] pamilih%40netscape.net wrote:
 Bagi saya ini sudah keterlaluan dan sudah menjemukan ulah tingkah FPI ini.

 Perlu suatu tindakan hukum yg jelas supaya mereka paham bahwa hukum
 agama mereka itu tidak bisa diterapkan pada orang lain sebelum menjadi
 UU yg disahkan di DPR. Tanpa itu hukum agama mereka itu (yg belum
 tentu Islam sptnya suatu Arabic cult yg tidak jelas) hanya berlaku
 pada kelompok mereka. Dan sebagai swasta tidak ada kewenangan
 menegakkan hukum karena kewenangan itu sudah diserahkkan pada POLRI
 sesuai dg UUD kita.

 Kalau tidak mau ikut UUD suruh pindah ke negara lain aja. Capek
 ngurusinnya ...

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 ma_suryawan
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sungguh buas dan ironis...
 
  Warung makan adalah usaha yang halal, malah dirusak oleh FPI.
 
  Orang tidak berpuasa, malah di razia dan dipukuli oleh FPI...
 
  Padahal, orang yg mau puasa atau tidak puasa - tidaklah merugikan
  FPI...tidak pula merugikan dan mencemarkan nama Islam.
 
  Orang yang berdagang warung makan di bulan Ramadhan tidaklah
  mencemarkan nama Islam. Orang yang berdagang warung makan dg halal
  sungguh di ridhai oleh Allah, apalagi di bulan Ramadhan ini...
 
  Mencari nafkah dengan berjualan makanan adalah jauh lebih baik dan
  terhormat ketimbang merusak properti orang lain dengan memakai topeng
  mengaku sebagai pembela agama.
 
  Masihkah akan kita diamkan terus kelakuan buas ala FPI ini???
 
  ===
  24/09/2007 05:33 Penertiban
  FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa
 
  Liputan6.com http://liputan6.com/, Bantul: Sekitar 100 anggota Front
 Pembela Islam (FPI)
  Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak keras terhadap warung-
  warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Tempat-
  tempat yang dicurigai menjual minuman beralkohol juga tidak luput
  dari razia.
 
  Massa FPI menjadi beringas saat mengetahui ada tempat makan yang
  berjualan secara terbuka. Mereka merusak warung itu dan memukul
  seorang pelanggannya. Sedangkan sang pemilik tak bisa berbuat apa-apa.
 
  Tak hanya itu, seorang pria yang dianggap preman turut dipukuli tanpa
  alasan yang jelas. Terminal bus Ciamis ikut menjadi sasaran razia.
  Salah satu warung jamu yang menjual minuman keras didobrak. Satu dus
  minuman keras diambil dan dihancurkan di depan kios.
 
  Selama razia, praktis tidak ada polisi yang terlihat di lokasi.
  Sedangkan warga tak dapat berbuat apa-apa menyaksikan tindakan
  tersebut. Dihubungi melalui telepon, Kepala Kepolisian Resort Ciamis
  Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syarief menyatakan, ia 

Re: [wanita-muslimah] FPI lagi...

2007-09-25 Terurut Topik lasykar5
Bagi saya, mengatasi masalah tak cukup hanya dengan niat dan tujuan yg baik
dan dilakukan dengan cara yg salah..hasilnya tetap tidak baik..

= setuju mba fitri! i second your opinion. semoga Allah bisa melihat mana
yang tulus dan ikhlas ingin menegakkan ajaran-NYA di dunia yang jelas
milikNYA ini, bukan milik manusia manapun ...! semoga yang niat yang lurus
dan tulus mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah, di dunia ini dan di
hari akhir. semoga yang masih hanya bisa mengandalkan fisik untuk menegakkan
ajaranNYA Allah beri kesempatan untuk bisa berubah dan lebih baik dan bijak
dalam berdakwah. semoga yang masih belum paham ajaranNYA ini lebih sadar
diri untuk lebih banyak mempelajari lagi, sehingga tahu kapan melakukan
sesuatu dan kapan tidak melakukan sesuatu, sehingga bisa dianggap beradab,
terhormat dan menghormati HAM ... amin


On 9/24/07, fitri zandra [EMAIL PROTECTED] wrote:

  .

 Selama ini saya tidak pernah simpatik dengan apa yang dilakukan oleh FPI,
 malah terkadang jijik melihat tindakan anarkis yang mereka lakukan
 dimana-mana.

 Saya seorang muslim, bukannya tidak menutup mata dengan apa yang terjadi
 disekeliling,
 misalnya pada saat ramadhan masih byk tmpt2 maksiat yang buka ato masih
 byk warung2 makanan yang berjualan, namun untuk mengatasi masalah tersebut
 masih byk hal2 yang dapat dilakukan daripada melakukan tindakan brutal dan
 anarkis. klo sudah seperti ini apa bedanya FPI dengan preman2 jalanan yang
 taunya mencari masalah dan menyelesaikan masalah dengan berlagak seperti
 orang yang paling hebat, paling berkuasa di bidangnya?

 Mungkin maksud dan tujuan baik..namun caranya sungguh brutal dan tidak
 mencerminkan sebuah pembela agama yg beradap.
 Bagi saya, mengatasi masalah tak cukup hanya dengan niat dan tujuan yg
 baik dan dilakukan dengan cara yg salah..hasilnya tetap tidak baik..
 Niat dan maksud yang baik harus tetap dilakukan dengan cara2 yang baik
 pulu...
 klo seperti sekarang ini, bukan dukungan yang bakalan di terima FPI dari
 kaum muslimin lainnya..namun kecaman dan juga caci maki...

 - Original Message 
 From: ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] ma_suryawan%40yahoo.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Monday, September 24, 2007 9:13:11 AM
 Subject: [wanita-muslimah] FPI lagi...

 Sungguh buas dan ironis...

 Warung makan adalah usaha yang halal, malah dirusak oleh FPI.

 Orang tidak berpuasa, malah di razia dan dipukuli oleh FPI...

 Padahal, orang yg mau puasa atau tidak puasa - tidaklah merugikan

 FPI...tidak pula merugikan dan mencemarkan nama Islam.

 Orang yang berdagang warung makan di bulan Ramadhan tidaklah

 mencemarkan nama Islam. Orang yang berdagang warung makan dg halal

 sungguh di ridhai oleh Allah, apalagi di bulan Ramadhan ini...

 Mencari nafkah dengan berjualan makanan adalah jauh lebih baik dan

 terhormat ketimbang merusak properti orang lain dengan memakai topeng

 mengaku sebagai pembela agama.

 Masihkah akan kita diamkan terus kelakuan buas ala FPI ini???

 ===

 24/09/2007 05:33 Penertiban

 FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa

 Liputan6.com http://liputan6.com/, Bantul: Sekitar 100 anggota Front
 Pembela Islam (FPI)

 Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak keras terhadap warung-

 warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Tempat-

 tempat yang dicurigai menjual minuman beralkohol juga tidak luput

 dari razia.

 Massa FPI menjadi beringas saat mengetahui ada tempat makan yang

 berjualan secara terbuka. Mereka merusak warung itu dan memukul

 seorang pelanggannya. Sedangkan sang pemilik tak bisa berbuat apa-apa.

 Tak hanya itu, seorang pria yang dianggap preman turut dipukuli tanpa

 alasan yang jelas. Terminal bus Ciamis ikut menjadi sasaran razia.

 Salah satu warung jamu yang menjual minuman keras didobrak. Satu dus

 minuman keras diambil dan dihancurkan di depan kios.

 Selama razia, praktis tidak ada polisi yang terlihat di lokasi.

 Sedangkan warga tak dapat berbuat apa-apa menyaksikan tindakan

 tersebut. Dihubungi melalui telepon, Kepala Kepolisian Resort Ciamis

 Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syarief menyatakan, ia menyayangkan

 adanya kekerasan dalam razia tersebut.

 Situasi berbeda di Bantul, Yogyakararta, saat laskar Front Jihad

 Islam merazia tempat maksiat dan lokasi penjualan minuman keras,

 pekan silam. Ketika itu, aparat Polres Bantul bertindak keras dan

 meminta razia dihentikan. Alasannya, warga sipil tidak berwenang

 menggelar razia [baca: Sweeping Front Jihad Indonesia Dibubarkan

 Polisi].(BOG/ Tim Liputan 6 SCTV)



 __
 Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail,
 news, photos  more.
 http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC

 [Non-text portions of this message have been removed]



 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] berbagi dengan dhuafa

2007-09-25 Terurut Topik dayu seputarkita
-- Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Semoga Allah senantiasa memberikan kedamaian hati dan kesejukan iman kepada
kita semua dalam rangka melaksanakan berbagai kegiatan untuk bekal kehidupan
di dunia dan akherat.

Bulan Ramadhan adalah bulan suci, bulan yang penuh barakah, ampunan dan
limpahan Rahmat dari Allah SWT.

Sehubungan dengan itu panita bersama; LET'S GO Indonesia, Wijawiyata Jaring
Asia dan Pesantren terpadu LET'S GO Indonesia mengadakan kegiatan peduli
terhadap sesama dalam sebuah kegiatan  Bingkisan Kemanusiaan (Bingkai).
Sebuah program pemberian paket bingkisan hari Raya yang berisikan berbagai
macam kebutuhan hidup dari food dan non food (seperti: gula, syrup, biskuit,
mie instant, sajadah, buku bacaan, buku tulis, dll)

Paket tersebut seharga *Rp. 100.000,-* yang akan disebar ke berbagai lembaga
sosial, lembaga pemasyarakatan, kaum dhuafa dan orang-orang yang bekerja
untuk kepentingan orang banyak (seperti : penjaga pintu rel kereta, petugas
kebersihan, petugas keamanan, dll) di wilayah Jabodetabek.

Oleh karena itu melalui surat ini kami mengetuk hati yang paling dalam
kepada Bapak/Ibu, Muslimin/Muslimat agar bisa berpartisipasi mensukseskan
program tersebut di atas.

Untuk berpartisipasi silahkan mentransfer donasinya ke :
- Rekening BCA No. 8850381446 a.n. R. Sugiarto Singgih
- Atau dapat mengirim langsung :
*PANITIA BERSAMA LET'S GO Group*
Jl. Kelapa Dua Wetan Raya No. 7B
Ciracas - Cibubur Jaktim 17360
Ph. (021) 70985129 Fax. (021) 8706396
http://www.seputarkita.com

email: [EMAIL PROTECTED]



Terimakasih atas perhatian dan partisipasi yang diberikan, semoga Allah
melimpahkan Rahman dan Rahim Nya kepada kita semua.

Wassalamu'alaikum
PANITIA BERSAMA LET'S GO Group,Ketua Yayasan
LET'S GO,








Wahibul Minan, Lc.
 Valentino
Dinsi
http://www.seputarkita.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: FPI lagi...KAPAN LO TUTUP?

2007-09-25 Terurut Topik soleilluna ria
FPI, laskar jihad macam apa???
  di bulan ramadhan ini, jangan kotori dengan perilaku brutal anda
  jangan2 anda tidak puasa, atau anda tidak kuat menahan nafsu makan
  sehingga kalian merusak warung makanan dan memukuli pelanggan
  jangan atas namakan agama dong..sok sok pembela agama tetapi merusak umatnya .
  sungguh..memalukan !!!
  semoga masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk bertobat .
  

nadina . [EMAIL PROTECTED] wrote:
  FPI
tingkahmu emang memuakkan
kenapa mesti maksain kehendak sih?
NYADAR GA ini bulan Ramadhan, bulan suci, bulan mulia
Anda pasti lebih tahu (mungkin) apa makna sebenarnya,
coba deh pinjam copy perilaku anda disalah satu stasiun tv, tonton tuh.
cocok ga ama kepribadian muslim yang sejati.
Saya cinta berat ama Islam, jangan malu2in deh dg bertingkah non islami tapi 
atributnya islami banget.
Klo emang mau berdakwah, lakukanlah dg cara yg mulia, jangan cemarkan kemulian 
Islam dengan kebrutalan Anda.
Semoga Allah Merahmati kita semua, Amin.

Wassalam

Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya ini sudah keterlaluan dan sudah menjemukan ulah tingkah FPI ini.

Perlu suatu tindakan hukum yg jelas supaya mereka paham bahwa hukum
agama mereka itu tidak bisa diterapkan pada orang lain sebelum menjadi
UU yg disahkan di DPR. Tanpa itu hukum agama mereka itu (yg belum
tentu Islam sptnya suatu Arabic cult yg tidak jelas) hanya berlaku
pada kelompok mereka. Dan sebagai swasta tidak ada kewenangan 
menegakkan hukum karena kewenangan itu sudah diserahkkan pada POLRI
sesuai dg UUD kita.

Kalau tidak mau ikut UUD suruh pindah ke negara lain aja. Capek
ngurusinnya ... 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sungguh buas dan ironis...
 
 Warung makan adalah usaha yang halal, malah dirusak oleh FPI.
 
 Orang tidak berpuasa, malah di razia dan dipukuli oleh FPI...
 
 Padahal, orang yg mau puasa atau tidak puasa - tidaklah merugikan 
 FPI...tidak pula merugikan dan mencemarkan nama Islam.
 
 Orang yang berdagang warung makan di bulan Ramadhan tidaklah 
 mencemarkan nama Islam. Orang yang berdagang warung makan dg halal 
 sungguh di ridhai oleh Allah, apalagi di bulan Ramadhan ini...
 
 Mencari nafkah dengan berjualan makanan adalah jauh lebih baik dan 
 terhormat ketimbang merusak properti orang lain dengan memakai topeng 
 mengaku sebagai pembela agama.
 
 Masihkah akan kita diamkan terus kelakuan buas ala FPI ini???
 
 ===
 24/09/2007 05:33 Penertiban
 FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa 
 
 Liputan6.com, Bantul: Sekitar 100 anggota Front Pembela Islam (FPI) 
 Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak keras terhadap warung-
 warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Tempat-
 tempat yang dicurigai menjual minuman beralkohol juga tidak luput 
 dari razia.
 
 Massa FPI menjadi beringas saat mengetahui ada tempat makan yang 
 berjualan secara terbuka. Mereka merusak warung itu dan memukul 
 seorang pelanggannya. Sedangkan sang pemilik tak bisa berbuat apa-apa.
 
 Tak hanya itu, seorang pria yang dianggap preman turut dipukuli tanpa 
 alasan yang jelas. Terminal bus Ciamis ikut menjadi sasaran razia. 
 Salah satu warung jamu yang menjual minuman keras didobrak. Satu dus 
 minuman keras diambil dan dihancurkan di depan kios.
 
 Selama razia, praktis tidak ada polisi yang terlihat di lokasi. 
 Sedangkan warga tak dapat berbuat apa-apa menyaksikan tindakan 
 tersebut. Dihubungi melalui telepon, Kepala Kepolisian Resort Ciamis 
 Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syarief menyatakan, ia menyayangkan 
 adanya kekerasan dalam razia tersebut.
 
 Situasi berbeda di Bantul, Yogyakararta, saat laskar Front Jihad 
 Islam merazia tempat maksiat dan lokasi penjualan minuman keras, 
 pekan silam. Ketika itu, aparat Polres Bantul bertindak keras dan 
 meminta razia dihentikan. Alasannya, warga sipil tidak berwenang 
 menggelar razia [baca: Sweeping Front Jihad Indonesia Dibubarkan 
 Polisi].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)


-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and 
lay it on us.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Women urge end to 'jilbab' discrimination

2007-09-25 Terurut Topik lasykar5
Menurut saya, pernyataan-pernyataan pak Dan di atas juga membosankan ya,
sebagaimana issue jilbab bagi pak Dan ...

But anyway, apakah memang ada rujukan sahih bahwa HAM itu murni hanya ada di
Barat, atau istilah HAM memang dari Barat tapi implemntasinya jauh lebih
awal di dunia Islam dengan perantara tindak laku Rasulullah dan
ummatnya(lepas dari adanya malpraktek di sana sini yang sifatnya
individual/kasuistik, dan jelas bertentangan dengan tauladan kanjeng rasul)
ribuan tahun sebelum Barat meributkannya. Saat ini pun HAM Barat masih jadi
issue di Barat daripada di Islam ...

Yang kedua, dari mana rujukannya pak Dan melabeli Islam itu identik dengan
diskriminasi gender dan agama? Mungkin saya yang selama ini salah membaca
Islam atau memang ada rujukan khusus yang belum saya tahu atas pernyataan
pak Dan ini ...



On 9/25/07, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:

  .

 Bosan juga membahas jilbab. Yg jelas bahwa individualisme sekuler
 Barat menganggap bahwa pengharusan pengenaan jilbab melanggar HAM
 seorang perempuan. Kebebasan individu perempuan sebagai manusia sangat
 dibatasi. Terasa tidak ada kesetaraan dalam peluang aktualisasi diri
 bagi perempuan.

 Pendekatan dunia Islam tidak mengenal arti HAM dan kesetaraan gender
 maka di sinilah titik utama konflik itu. Diskriminasi gender dan
 agama bagian integral dari pemahaman Islam.

 Membingungkan bagi pandangan individualisme sekuler Barat jika alasan
 HAM dipakai utk pembenaran pelanggaran HAM. Bagaimana menjelaskannya?

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20040906.D02
 
 
  If there are countries that ban Muslim women from wearing the
 jilbab, it means they are violating human rights, protest
 coordinator Retno Handayani'
 
  ---


 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Menurut United States Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia,

2007-09-25 Terurut Topik jano ko
http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_RusiaIslam di RusiaMenurut United  States 
Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di 
Rusia, sekurang-kurangnya 15-20 peratus jumlah penduduk  negara ini dan 
membentukkan agama minoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam 
dikonsentrasikan di antara warga negara  minoritas tinggal di antara Laut  
Hitam dan Laut Kaspia:  Adyghe, Balkar, Nogai,  Orang Chechnya, Circassian, 
Ingush, Kabardin,  Karachay, dan banyak  bilangan warga negara Dagestan. Di  
Volga Basin tengah ada  penduduk besar Tatar dan Bashkir,  kebanyakan mereka 
Muslim. Banyak Muslim  juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny  
Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast  (kebanyakannya kaum Tatar).

Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adalah masyarakat Daghestani di  
(kawasan Derbent) selepas  pentaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yang 
pertama adalah Volga Bulgaria (922. Kaum Tatar mewarisi agama Islam  dari 
negeri itu. Kemudian kebanyakan Orang Turki Eropah dan  Caucasia juga menjadi 
pengikut Islam.  Islam di Russia telah mempunyai kewujudan yang lama, 
melebarkan ke seawal  pentaklukan kawasan Volga Tengah pada abad ke-16th, yang 
membawa orang Tatar  dan berkenaan Orang Turki di Volga  Tengah ke dalam negeri 
Rusia. Pada abad ke-18 dan ke-19, taklukan Rusia di  Caucasus Utara membawa 
orang-orang Muslim dari kawasan ini-- Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, dan 
 lain-lain--ke dalam negara Russia.
 Kievan Rus juga telah  dapat kesempatan untuk memeluk Islam dari  misionaris 
Volga Bulgaria,  tetapi orang Slavia Timur menerima agama Kristen.
 Akhirnya semua orang Muslim di Rusia mengikut ajaran Islam Sunni. Dalam 
beberapa kawasan, terutamanya Chechnya, ada tradisi Sufisme, sebuah variasi 
bermistik Islam yang menegaskan  pada carian jalan seorang individu bersatu 
dengan Tuhan. Ritual Sufi, diamalkan  untuk memberikan orang Chechen semangat 
kuat untuk menolak tekanan orang asing,  menjadi legend di antara askar-askar 
Rusia yang melawan orang Chechen pada zaman  tsar. Orang Azeri juga pada 
sejarah dan  masih lagi pengikut Shia Islam, apabila  republik mereka terpisah 
dari Soviet Union, banyak bilangan Azeri datang ke  Rusia untuk mencari 
pekerjaan.
 Qur'an pertama yang dicetak  diterbitkan di Kazan, Russia pada 1801.
 
Satu lagi fenomena adalah gerakan Wäisi
--oo0oo--















 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Losing hearts and minds by Amr Hamwazi

2007-09-25 Terurut Topik lasykar5
Amerika yang demikian yang dibenci oleh semua! Representasi klasik kekuatan
imperium yang targetnya hanya menguasai world resources at all cost! Masih
ada yang ingin membela Amerika dan mengorbankan saudara seiman sendiri? Poor
souls...!

===

13 - 19 September 2007
Issue No. 862


In the opening years of this century, the world was presented with a
historic confrontation between the West and Islamic and Arab worlds. This
confrontation has been used in the pursuit of imperial agendas. American
failure in Iraq has left underlying reasons exposed. Can the damage done be
repaired?
Losing hearts and minds In its attempts to counter the backlash from its
policies, Washington has failed to draw Arabs to its side, writes *Amr
Hamzawi** http://weekly.ahram.org.eg/2007/862/sc2.htm#1
--

It is virtually axiomatic that the major trends of US policy in the Middle
East today are directly linked to the aftermath of 11 September, 2001. The
war against terrorism, the invasion of Afghanistan, the occupation of Iraq,
the policies of regime change and promoting democratisation in the Arab
world have shaped the political scenery of the Middle East and have led the
US to become the major player in one of the world's tensest and most
trouble-ridden regions. Has this superpower succeeded, in the course of the
past six years, in safeguarding its interests and eliminating what it
regards as its main potential threats? Otherwise put, in political-strategic
terms, is Washington better off today in the Middle East than it was before
September 2001?

There is no need to recapitulate the developments during this period to
determine that the balance sheet of gains and losses clearly shows that the
threats to American interests are much graver and more diverse than they
were before 2001. Indeed, for the first time since the collapse of the
Soviet Union in the beginning of the 1990s there has emerged a regional
axis, lead by Iran, antagonistic towards the US and keen to defy the
American enterprise for regional and international hegemony.

No less dismal a failure is the Bush administration's attempt, in the
aftermath of September 2001, to reshape Arab public opinion of the US and of
US policy in the Middle East through the exercise of so-called instruments
of soft power. The energetic public diplomacy programme, as epitomised by
the establishment of Al-Hurra, or Freedom TV, and Sawa Radio using native
Arabic speakers, fell a long way short of winning the battle for the hearts
and minds of the Arab people. Recent opinion polls, many conducted by
American research centres, reveal that these television and radio stations
attracted only a smattering of Arab audiences and that from Morocco to
Bahrain, Arab opinion of US policy is more negative than ever.

In large part this failure of public diplomacy is the product of an
inappropriately designed approach, based almost exclusively as it was on the
concept that governed Washington's media and propaganda campaign targeting
the socialist bloc during the Cold War. Whether out of naiveté or pure
ignorance, the architects of this project ignored the fundamental difference
between the people of Eastern Europe, the majority of whom were fascinated
by the Western way of life and who would tune into Radio Free Europe and
seize whatever opportunities they could to read American and Western
European publications, in spite of the considerable risks they faced in
their police states, and the people of the Arab world who, when thinking
about America, are concerned above all about American policies towards the
Middle East and who regard these policies as hostile to Arab rights and
causes and relentlessly biased in favour of Israel. Any media directed
towards Arab audiences that could not address this concern, simply because
it could not alter the facts, was doomed to lack credibility.

But the architects of policies that gave rise to Al-Hurra TV and Sawa Radio
overlooked a more glaring difference between socialist Eastern Europe and
the Arab world. In Poland and East Germany in the 1970s and 1980s, people
had only the choice between their own state-run media and the more enticing
state-run media from the West. Arab audiences at the beginning of the 21st
century are inundated with choices, not only from land-based broadcasting
stations in Cairo, Riyadh and Amman, but also from satellite networks.
Al-Hurra and Sawa could not even begin to compete on the open airwaves with
such much more attractive and sophisticated stations as Al-Jazeera and
Al-Arabiya.

But there is also a technical reason for this failure. As though it was not
a difficult enough task to improve the image of the US in the Arab world at
a time when this superpower has forces occupying an Arab country that is
undergoing horrifying tensions and upheavals, and at a time when it
encouraged its Israeli ally to go on the offensive against another Arab
country in the hope of altering the map of regional alliances, the 

[wanita-muslimah] Kegiatan CRCM - Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid 1428 H YISC Al-Azhar pekan ini

2007-09-25 Terurut Topik HUMAS YISC
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC)
  Al - AZHAR
   * * * * * * 
* 
  Assalamualaikum wrwb,
  Bismilahirrahmanirr ahim


JADWAL CRCM (Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid) 1428 H
  YISC AL-AZHAR
  untuk minggu ke III ( 24-30 September 2007)
   
   
1.  Bidang Rohani
   
  a. Minggu III 29-30 Sep 07 : (Malam Nuzulul Qur'an) Memperingati Turunnya 
Wahyu Al Qur'an  SAHUR GRATIS 
  Pembicara: KH. Kholisuddin Yusa
  Imam Qiyamul lail   : A. Zaki
   
  b. BSQ Ramadhan
  Bimbingan Study Qur’an (BSQ) Khusus Ramadhan. 
  Ada 3 kelas pilihan, yaitu : 
  Kelas Iqro : Bagi yang sedang dalam tahap awal belajar membaca Qur’an 
  Kelas Tajwid : Belajar membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum bacaan 
  Kelas Tahsin : Mengkualitaskan bacaan Qur’an 
  Insya Allah akan dilaksanakan pada : 
  Hari : Sabtu  Ahad 
  Tanggal : 15, 16, 22, 23, 29, 30 Sep, dan 6 Okt ’07 
  Waktu : Sabtu pukul 13.00 – 15.00 WIB 
  Ahad pukul 10.00 – 12.00 WIB 
  Tempat : Aula Buya Hamka, Kompleks Masjid Agung Al – Azhar 
  Biaya : Rp 30.000 (untuk Anggota YISC) 
  Rp 40.000 (Umum)
   
   
   2.  Bidang Kajian
  
  a.   Kram On Air
  Radio Music City FM 107,5 FM. , setiap hari selama 
Bulan Ramadhan dari jam 17.00 – 17.30 WIB. 
   
  b.   Forum Dialog Ramadhan
  Agenda Kegiatan : 
  Minggu III : 
  Hari  Tgl : Ahad, 30 September 
  Pukul : 12.30 – 15.00 WIB 
  Tema : Idealisasi Implementasi Pedidikan Agama dalam Sistem Pendidikan 
Nasional 
  Pembicara : - Anneke Putri ( Da’iyah – mantan Artis )
 - Abdurrahman Al Baghdadi  ( Penulis Buku “Sistem 
Pendidikan di Masa Khilafah” )
  Tempat : Masjid Agung Al - Azhar 
   
  . QS.Muhammad :47) kamu ME
  c.Kabuki (Kajian Buku-buku Islam)
  Bedah buku-buku islami best seller dengan menghadirkan penulis-penulis buku 
yang bersangkutan atau pembicara-pembicara yang kompeten sesuai dengan judul 
buku yang di bedah. Acara ini diadakan setiap hari Ahad pukul 15.30-17.30 
(menjelang buka puasa), bertempat di Masjid Agung Al Azhar
  30 Sept 2007  
  Judul Buku  : Ada Permutadan di IAIN
  Pembicara   : Hartono Ahmad Jaiz
   
  d.   OPUS (Obrolan Puasa)
  1. Minggu tgl 30 September
   tema : 1000 bulan 1001 amalan
  Pembicara : 
  - Ustd. Syahrul Syah
  - Dude Herlino

  Wassalamualaikum wrwb
  HUMAS YISC


   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Buka Puasa Bersama anak 1500 anak Yatim piatu dan Dhuafa

2007-09-25 Terurut Topik HUMAS YISC
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC)
  AL - AZHAR
   * * * * * * 
* 
  Assalamualaikum wrwb,
  Bismilahirrahmanirrahim
  
  Acara Buka Puasa Bersama 1500 Anak Yatim-piatu dan Dhuafa
  Serta Temu Muzakki, Mustahik dan Tokoh-tokoh Islam
  
  InsyaAllah akan dilaksanakan pada:
  
  
Hari : Sabtu
  Tanggal   : 6 Oktober 2007 (24 Ramadhan 1428 H)
  Tempat: Aula Buya HAMKA
  
  Turut dihadiri oleh :
  Adiyaksa Dault* (MENPORA)
  Cici Tegal* (Bintang sinetron Kiamat sudah dekat)
  Kipli* (Bintang sinetron Kiamat sudah dekat)
  Kak Hario H.S. (Pendongeng)
  
  
Infak/shadaqah dapat disalurkan melalui:  Informasi 
lebih lanjut :

Bank Muamalat Indonesia (BMI)   
7245682
  A/n. YPI Masjid Agung Al Azhar
   7397267
  No. Rek 301..410 (10 digit)  

Penyelanggara :
YPI AL-Azhar
YISC AL-Azhar
LAZ AL-Azhar


  *) dalam konfirmasi 

Info lebih lanjut :
  Herlin 0817731805
  Furi 72783683
   --
   wassalamualaikum wrwb,
  HUMAS YISC
   
   #ygrp-mkp {   BORDER-RIGHT: #d8d8d8 1px solid; PADDING-RIGHT: 14px; 
BORDER-TOP: #d8d8d8 1px solid; PADDING-LEFT: 14px; PADDING-BOTTOM: 0px; MARGIN: 
14px 0px; BORDER-LEFT: #d8d8d8 1px solid; PADDING-TOP: 0px; BORDER-BOTTOM: 
#d8d8d8 1px solid; FONT-FAMILY: Arial  }  #ygrp-mkp HR {   BORDER-RIGHT: 
#d8d8d8 1px solid; BORDER-TOP: #d8d8d8 1px solid; BORDER-LEFT: #d8d8d8 1px 
solid; BORDER-BOTTOM: #d8d8d8 1px solid  }  #ygrp-mkp #hd {   FONT-WEIGHT: 
bold; FONT-SIZE: 85%; MARGIN: 10px 0px; COLOR: #628c2a; LINE-HEIGHT: 122%  }  
#ygrp-mkp #ads {   MARGIN-BOTTOM: 10px  }  #ygrp-mkp .ad {   PADDING-RIGHT: 
0px; PADDING-LEFT: 0px; PADDING-BOTTOM: 0px; PADDING-TOP: 0px  }  #ygrp-mkp .ad 
A {   COLOR: #ff; TEXT-DECORATION: none  }

   
-
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Women urge end to 'jilbab' discrimination

2007-09-25 Terurut Topik Dan
Soal konsep HAM itu sebenarnya lebih awal dari Islam karena para
filsuf Yunani Kuno sudah mulai membahasnya.  Konsep HAM moderen yg
tidak membedakan manusia berdasarkan jenis kelamin, warna kulit,
agama, afiliasi politik, orientasi seksual baru2 ini saja diterapkan
secara positif di dunia Barat.  Sebelumnya diskriminasi rasial sangat
marak.  Diskriminasi agama juga mewarnai sejarah Eropah.  Diskriminasi
thd orientasi seksual juga baru2 ini dihapuskan secara positif.

HAM menurut pemahaman Islam masa ini seperti apa jika yahudi dan
nasrani di single out sebagai musuh Islam secara definisi?  Kafir
dianggap najis sehingga tidak boleh mengunjungi Mekah.  Belum lagi
tidak adanya peluang bagi perempuan utk beraktualisasi diri.  Lihat
saja pemimpin2 di Arab Saudi mana ada yg perempuan?  Kenyataan tidak
sesuai dg claim bahwa Islam itu berasas HAM dalam praktek. 

Tanyakanlah pada perempuan Indonesia, lebih senang tinggal di Eropah
ataukah di Saudi Arabia sebagai perempuan?  Di Saudi Arabia perempuan
enggak boleh mengemudikan mobil, tidak boleh ikut nyoblos, nilai
kesaksian mereka di pengadilan cuma setengah dari laki2, pengaduan
perkosaan perlu saksi laki2 4 orang, rumah ibadah non-Islam tidak
boleh dibangun, dsb.  Apakah Anda menutup mata ini bukan diskriminasi?

Bersikap adil dan rasionallah demi kemajuan kita sendiri!

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut saya, pernyataan-pernyataan pak Dan di atas juga membosankan ya,
 sebagaimana issue jilbab bagi pak Dan ...
 
 But anyway, apakah memang ada rujukan sahih bahwa HAM itu murni
hanya ada di
 Barat, atau istilah HAM memang dari Barat tapi implemntasinya jauh lebih
 awal di dunia Islam dengan perantara tindak laku Rasulullah dan
 ummatnya(lepas dari adanya malpraktek di sana sini yang sifatnya
 individual/kasuistik, dan jelas bertentangan dengan tauladan kanjeng
rasul)
 ribuan tahun sebelum Barat meributkannya. Saat ini pun HAM Barat
masih jadi
 issue di Barat daripada di Islam ...
 
 Yang kedua, dari mana rujukannya pak Dan melabeli Islam itu identik
dengan
 diskriminasi gender dan agama? Mungkin saya yang selama ini salah
membaca
 Islam atau memang ada rujukan khusus yang belum saya tahu atas
pernyataan
 pak Dan ini ...
 
 
 
 On 9/25/07, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   .
 
  Bosan juga membahas jilbab. Yg jelas bahwa individualisme sekuler
  Barat menganggap bahwa pengharusan pengenaan jilbab melanggar HAM
  seorang perempuan. Kebebasan individu perempuan sebagai manusia sangat
  dibatasi. Terasa tidak ada kesetaraan dalam peluang aktualisasi diri
  bagi perempuan.
 
  Pendekatan dunia Islam tidak mengenal arti HAM dan kesetaraan gender
  maka di sinilah titik utama konflik itu. Diskriminasi gender dan
  agama bagian integral dari pemahaman Islam.
 
  Membingungkan bagi pandangan individualisme sekuler Barat jika alasan
  HAM dipakai utk pembenaran pelanggaran HAM. Bagaimana menjelaskannya?
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
  jano ko ko_jano@ wrote:
  
  
http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20040906.D02
  
  
   If there are countries that ban Muslim women from wearing the
  jilbab, it means they are violating human rights, protest
  coordinator Retno Handayani'
  
   ---
 
 
  
 
 
 
 
 -- 
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Why Palestinians Should Say No to One-State Solution

2007-09-25 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=101675d=25m=9y=2007

Tuesday, 25, September, 2007 (13, Ramadhan, 1428)


  Why Palestinians Should Say No to One-State Solution
  Rafi Dajani  Ghaith Al-Omari, Arab News 

 
  The Palestinian national vision has been defined by the Palestine 
Liberation Organization (PLO) since 1988 as the realization of the two-state 
solution: Palestine and Israeli living side by side in peace and security. It 
remains the view of the overwhelming majority not only within the officialdom 
of the international community but - as polling has consistently shown - also 
among Palestinians. 

  While this remains the view of the majority of Arab-Americans, a vocal 
challenge to this vision has recently emerged from some Palestinian-Americans 
in the shape of the so-called binational one-state solution. 

  According to this vision, Palestinians and Jews will live in the whole of 
historic Palestine as equal citizens in a polity that transcends national and 
religious definition. That such a vision goes against the very foundations of 
modern nationalism, that it requires both the Jewish and Palestinian peoples to 
abandon their nationalist dreams and identities, or that it requires such a 
fundamental shift in the basic tenets of the whole international system seems 
of marginal importance to its advocates. They prefer to stress the purity and 
seeming inclusiveness of this concept. Relying primarily on the false South 
African analogy, the idealism of student followers and the inflated influence 
of cyberspace Listservs, they promote an impossible illusion that both 
distracts dangerously from difficult yet achievable goals and makes their 
achievement even more challenging.

  While the noise created by one-staters in the US is considerable, this 
vision has almost no support among Palestinians living in the occupied 
territories, who understand that realistic solutions not idealistic fantasies 
are the way out of their daily misery and humiliation. 

  Lacking a constituency among Palestinians, advocates of this view cling 
to illusionary allies, mainly non-Zionist Jews. They also become unwitting 
allies of the hard-line US and Israeli right in declaring the two-state 
solution dead. In addition, they inevitably ally themselves with Islamist 
movements that oppose the two-state solution. The one staters, many of whom are 
socially liberal, end up supporting organizations and ideologies that have 
failed to present any coherent moral, social or political plan.

  Outlandish ideas are not the exclusive domain of the Palestinian-American 
community, and as long as these ideas remain within the realm of individual 
thinking, they are not damaging. Alarm bells must ring, however, when such 
visions become identified with the community at large. The Palestinian-American 
community is prone to this since it is largely absent from its adopted 
country's political system in an organized fashion. 

  What underlies the tension within the Palestinian-American community is 
not only the struggle of ideas, but - more importantly - it is the struggle to 
define the political role the community wants for itself. 

  If it presumes to speak for the Palestinian people and to take leadership 
over from those in Palestine, it will find itself left behind: National 
decisions will be taken by Palestinians living in the homeland based on their 
own considerations of reality and achievability and their economic and 
political interests, not on the visions of purity advocated by a distant and 
detached Diaspora. 

  Similarly, if the community fails to be part of American political life, 
if it chooses to simply condemn and criticize the new country, to play the role 
of the perpetual victim, it will consign itself to irrelevance, and even worse: 
Suspicion and exclusion. The only space in which the community can be effective 
is within the America body politic, with special sensitivity to Palestinian 
interests that are aligned with US interests. 

  The Palestinian-American community can either live in a political and 
national no-man's land, away from Palestine but not really part of America, or 
it can get its hands a bit dirty, engage the Palestinian and American reality, 
and make a difference. The challenges facing the Palestinian-American community 
can be overcome with unity of community and message and above all, 
participating in the political system of their adopted country, America.

  - Rafi Dajani is the executive director of the American Task Force on 
Palestine. Ghaith Al-Omari is senior fellow at the New America Foundation.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Why Are We Muslims So Self-Destructive?

2007-09-25 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=101678d=25m=9y=2007pix=opinion.jpgcategory=Opinion

Tuesday, 25, September, 2007 (13, Ramadhan, 1428)


  Why Are We Muslims So Self-Destructive?
  Yasmin Alibhai-Brown, The Independent 

 
  At an iftar (breaking of fast) gathering last week, Rahim, a handsome 
young Muslim doctor and I chatted about this and that, and the end of our 
world: Do you think refined and educated Muslims will survive this century? Or 
will we become extinct? I feel I don't know who I am any more. My parents, too, 
say the same. Barbaric Muslims are stronger than us, more stupid and ignorant, 
but stronger, you know.

  You hear these outpourings of grief and hopelessness a lot these days. 
Ignorance is not bliss, it is oblivion, wrote the American novelist Philip 
Wylie. Ill-educated, volatile, easily led, despised by millions, Muslims the 
world over are falling into that void - into oblivion. Some are and will be 
annihilated by external foes and enemies within, including the demon 
cheerleaders inside the heads of suicide bombers, but many more will be 
consumed by their own terror of the modern world.

  Look today at India and Pakistan, neighbors, twin nations with identical 
histories and values. While the former is poised to challenge the economic and 
cultural power of the West, the latter is imploding and joins the ever-growing 
club of failed Muslim states. India has shameful problems - extreme poverty, 
corruption, greed, the caste system, Islamophobia and misogynist cultural 
practices - but, unlike Pakistan, it also has a free press and democracy, and 
its population understands the importance of education and enlightenment.

  Come to our isles and the same stark contrast emerges. British Asians of 
Indian background (including Muslims from India) are top of the league tables 
in schools, universities, business and the professions. They are mentally 
agile, inquisitive, and encouraged to strive by their families. With some 
individual exceptions, British Muslims of Pakistani and Bangladeshi backgrounds 
languish at the bottom of all indicator tables. It is heartbreaking.

  Some of this failure to catch up is to do with discrimination, no doubt 
about that. Some, though, is the result of self-limitation. In the past decade, 
there has been a sharp increase in British Muslims entering higher and further 
education, but even this good news has a depressing undertow. In nearly all 
universities in this country, including the elite establishments, there are 
cells of well-organized Muslim obscurantists who entice or bully fellow Muslim 
scholars seeking to liberate their minds.

  They write to me, bright and ambitious students who feel spied on, 
coerced, hounded and tormented because they do not wear a hijab, or are seen 
meeting diverse mates in the student union bars, or choose haram subjects 
such as creative writing, art, drama or even European languages. One young 
Muslim woman at the LSE actually had a novel snatched from her hand, and says 
she was then held and harangued by her hijabi assailant who left a bruise on 
her arm. I pity both. What makes a university undergraduate this appallingly 
afraid of fiction? Who got into her head to distort it so?

  It wasn't always thus. The fanatics who want to take us into their 
version of the holy past don't know and don't care about inconvenient truths. 
Allah commands us to seek knowledge and intellectual engagement. The best of 
past Muslim civilizations nurtured inquiry, debate, love, desire, words, music, 
dance, art, philosophy, science and beauty. The effusive Michael Wood's BBC 
program on the Mogul Emperor Akbar last week was a wonderful reminder of that 
enlightened period of our history. Today, creative, imaginative, dissenting and 
innovative Muslims have to wear virtual body armor, hunker down, just in case 
someone decides to get offended (and someone always does), inciting an uproar 
on the web, on the media, on the streets bringing out the mobs in Pakistan, 
Egypt, Syria, South Africa, Somalia and on and on. Inevitably some die for a 
cause they never really understood and the restless army of discontents 
shuffles off until the next noisy and bloody march.

  I know of talented painters and poets in Pakistan who have just given up 
or fled. Arab artists, activists and thinkers unafraid of the truth are in 
actual prisons or enclosed behind limitations built by their fearful societies.

  Explosive episodes are always gathering round the corner. We witnessed 
the organized outrage over the Channel 4 programs exposing some of the vile 
imams still controlling some mosques. The film of Khaled Hosseini's novel The 
Kite Runner, about a young boy in Afghanistan, is causing much anger. One of 
the pivotal scenes involves a homosexual rape of a Shiite boy. They won't have 
that, it is a slur, an insult. Muslims don't do such things. The same protests 
met 

[wanita-muslimah] Secularism in Turkey Not Up for Debate: Army

2007-09-25 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=4section=0article=101660d=25m=9y=2007pix=world.jpgcategory=World

Tuesday, 25, September, 2007 (13, Ramadhan, 1428)


  Secularism in Turkey Not Up for Debate: Army
  Agencies
 

  ANKARA, 25 September 2007 - A top Turkish general said yesterday that the 
fiercely guarded principle of secularism was not up for debate amid a heated 
discussion on a new constitution drafted by the Islamist-rooted government. 

  Secularism is the cornerstone of all values of the Turkish Republic, 
Gen. Ilker Basbug, the head of land forces, said in a speech at the military 
academy here, Anatolia news agency reported.

  The principle of secularism that is enshrined in the constitution ... 
should not be a topic for discussion, he added. The Turkish Armed Forces is 
and will always be a party to the protection of this characteristic and 
structure.

  Prime Minister Recep Tayyip Erdogan's Justice and Development Party (AK 
Party) has begun drafting a new constitution, boosted by its solid election 
victory in July that gave it a second five-year mandate.

  The AK Party has said it wants to introduce a more liberal constitution 
to replace the current code, the legacy of a 1980 military coup, which has been 
criticized both at home and abroad for its authoritarian spirit.

  The party has yet to announce the draft, but it has already sparked a 
fierce debate in the country with secularists expressing concern over reports 
that the AK Party was considering a provision to abolish a ban on the Islamic 
head scarf in universities.

  The head scarf, also banned in government offices, is seen by hard-line 
secularists as a symbol of defiance of Turkey's secular system. The AK Party 
was born out of a now-banned Islamist movement, but says it is fully committed 
to the separation of state and religion.

  Hard-line secularists, among them the judiciary, academics and the army, 
remain unconvinced, citing the government's failed attempts to restrict alcohol 
sales and criminalize adultery
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Puasa of the day : (1) Kurma Riwayatnya Dulu

2007-09-25 Terurut Topik L.Meilany
(1) Kurma Riwayatnya Dulu

Kurma (Phoenix Dactylifera), pohonnya semacam palem. Berasal dari negeri Arab 
kemudian tumbuh pula di Afrika, Eropa Selatan, Asia Barat Daya bahkan di 
Amerika.
Tingginya bisa sampai 20 meter, daunnya menyirip, berumah dua. Buahnya 
buni-buni.
Dulunya menjadi makanan utama bagi bangsa-bangsa yang mendiami gurun pasir.
Di masa sekarang sebelum dijual, umumnya kurma lebih dulu digulai (manisan); 
juga 
sebagai upaya pengawetan. Sehingga (manisan) kurma dapat dinikmati oleh 
masyarakat
di belahan dunia manapun dan tahan lama, tidak mudah rusak.
Dahulu kurma juga pernah ditemukan di Saparua-Maluku. 

Saudi Arabia sebagai negara penghasil minyak juga penghasil kurma terbesar.
Di kawasan Madinah terdapat banyak area tanah subur dan oase-oase yang dapat 
ditanami 
sayuran dan buah-buahan. Berbeda dengan Mekah yang benar-benar gersang.
Kesuburan tanah Madinah itu tidak akan musnah atau berkurang tetapi akan terus 
bertambah dan berkembang mengimbangi kedatangan tamu-tamu Allah.
Di sana pohon kurma sejak dahulu tumbuh subur. 
Tanah Madinah memiliki mukjizat atau setidaknya 'berkah' khusus karena 
Rasulullah
pernah memohon pada Allah SWT.
Ya Allah berilah Madinah ini dua kali berkah yang Kau berikan kepada Mekah

Semua yang ada dan tumbuh di Madinah memiliki nilai keberkahan dua kali dari 
yang 
ada di Mekah. Padahal Mekah sendiri sudah demikian besar berkahnya karena Allah 
telah mengabulkan permintaan Nabi Ibrahim as agar Mekah yang gersang tidak
kekurangan dari segala kebutuhan hidup termasuk buah-buahan.

Sudah pernahkah Anda mencicipi kurma asli (yang belum digulai)?; yang baru
dipetik dari pohonnya? Bagaimanakah rasanya?
Konon menurut seorang yang pernah ikut panen kurma, buah kurma masak tak 
terlalu manis
rasanya, penampakannya seperti buah ceremai besar.
--
l.meilany
250907/13ramadhan1428h


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Puasa of the day : (2) Kurma Yang Ratusan Jenisnya

2007-09-25 Terurut Topik L.Meilany
(2)  Kurma Yang Ratusan Jenisnya.

Kurma di Madinah memiliki nilai istimewa karena mutu dan gizinya sangat prima. 
Bahkan kurma Madinah dapat digunakan untuk obat, sebagaimana disabdakan 
Rasulullah: 
 Maka semua rumah penduduk Madinah di dalamnya tersedia kurma

Oleh karenanya kurma [ Madinah] menjadi komoditi yang laris manis, sebab semua 
pendatang pasti menyempatkan membeli kurma untuk di bawa ke tanah airnya.
Salah satu sabda Rasulullah yang diriwayatkan Muslim :
Barang siapa makan kurma ajwa tujuh butir pada pagi hari, dia akan selamat 
dari 
racun dan guna-guna pada hari itu.
Selain itu juga jika menyantap kurma Ajwa 7 butir saat sahur maka membuat puasa 
jadi lancar, tahan lapar, haus, tahan hawa nafsu, godaan.

Sampai kini di Madinah terdapat pasar kurma, yakni pasar yang khusus menjual 
kurma.
Pasar ini dibangun sekitar tahun 1982, terletak lebih kurang 600 meter sebelah 
selatan 
masjid Nabawi.
Di pasar yang selalu ramai terutama pada musim haji terdapat lebih dari 24 
macam 
kurma, termasuk kurma 'Ajwa'. Konon kurma ini kesukaan Rasulullah. Kurma ajwa 
sering 
ditawarkan dan direkomendasikan oleh penjualnya sebagai kurma yang sangat lezat 
dan agak mahal harganya.
Dari 400 jenis kurma yang tumbuh di Saudi Arabia, kurma Ajwa memang kurma 
istimewa 
karena hanya bisa tumbuh di Madinah dan pertamanya ditanam sendiri oleh 
Rasulullah.

Di Jakarta, di sebuah pusat perbelanjaan seputar Senayan ada toko yang khusus 
menjual
aneka kurma premium dari Saudi Arabia. Toko ini dikelola sebuah perusahaan 
perkebunan
kurma berkualitas di Saudi Arabia. 
Selain kurma juga diproduksi biskuit, selai, sirup kurma dan cokelat.
Semua produk ini tanpa tambahan perasa buatan, pengawet serta gula, begitu ujar 
si pemilik toko.
Kunci kesegaran kurma tanpa pengawet adalah suhu ruangan yang harus dijaga di 
bawah 23
derajat. Kurma tanpa pengawet sebaiknya disimpan dalam ruangan ber AC atau 
dalam kulkas.
Kurma di toko tersebut  terdiri dari banyak jenis, dari yang manis hingga yang 
tidak terlalu manis.
Bahkan ada juga yang sedikit pahit (jenis Nagal) yang sangat cocok bagi 
penderita diabetes.

--
l.meilany
250907/13ramadhan1428h



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Puasa of the day : (3) Kurma dan Keunggulannya.

2007-09-25 Terurut Topik L.Meilany
(3) Kurma dan Keunggulannya

Selain dalam bentuk buah masak, kurma bisa dinikmati dalam berbagai variasi 
olahan. 
Mulai dari jus, biskuit, selai hingga madu untuk campuran susu. 
Kini, olahan kurma sangat mudah dan banyak ditemukan di pasaran.

Adalah Ahmad Said Joban seorang pemilik toko buku di Bandung yang mempopulerkan 
jus kurma untuk mempercepat pemulihan kondisi saat sakit demam berdarah.
Sirup kurma sangat laris manis dicari orang ketika musim demam berdarah merebak.
Selain kurma jenis Nagal yang cocok untuk penderita diabetes ada jenis lain 
yang lebih
pahit dari Nagal yakni Fard yang sangat sesuai untuk mereka yang mengalami 
gangguan
lambung-maag.
Jadi tidak selamanya kurma itu manis :-)

Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula monosakarida, sehingga mudah
dicerna tubuh sekitar 45-60 menit, dibandingkan dengan penyerapan pati pada 
nasi yang 
memerlukan waktu berjam-jam.
Itulah sebabnya kurma dianjurkan pada saat berbuka karena dapat menyuplai 
asupan enerji 
dengan cepat. 

Serat pangan yang terkandung dalam kurma cukup besar. Serat bermanfaat 
menurunkan 
kadar kolesterol darah dengan menghambat penyerapan lemak-kolesterol di dalam 
usus besar, 
sehingga kolesterol dalam darah tidak meningkat.
Serat juga baik untuk yang mengalami sembelit. Dengan tekstur serat yang cukup 
halus kurma 
aman untuk lambung yang sensitif. 

Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak mengandung kolesterol.
Kurma mengandung lemak baik yang bermanfaat untuk kesehatan. Oleh karenanya 
kekhawatiran 
menyantap kurma akan menjadi gemuk tidaklah beralasan.
Jus kurma yang ditambah lada hitam dan bumbu lain berhasiat meningkatkan 
hemoglobin (HB) 
dan menurunkan kadar gula darah.
Demikian, seperti yang dikisahkan oleh Ahmad Said Joban.   
-
l.meilany
250907/13ramadhan1428h

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: FPI lagi...KAPAN LO TUTUP?

2007-09-25 Terurut Topik erul satra
Pemahaman Jihad dan pelajaran An Naml memang di gembosi bukan hanya oleh 
orang-orang kafir tapi oleh oknum Islam sendiri.
  ini wajar, sesuai dengan warning yang saya pernah baca, ketika penyakit Cinta 
Dunia dan Takut Mati di derita oleh kebanyakan manusia hari ini.
  Semoga Niat yang baik di balasi dengan baik termasuk FPI.
   
  Hanya kepada Allah lah kembalinya segala urusan...
  
soleilluna ria [EMAIL PROTECTED] wrote:
  FPI, laskar jihad macam apa???
di bulan ramadhan ini, jangan kotori dengan perilaku brutal anda
jangan2 anda tidak puasa, atau anda tidak kuat menahan nafsu makan
sehingga kalian merusak warung makanan dan memukuli pelanggan
jangan atas namakan agama dong..sok sok pembela agama tetapi merusak umatnya .
sungguh..memalukan !!!
semoga masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk bertobat .


nadina . [EMAIL PROTECTED] wrote:
FPI
tingkahmu emang memuakkan
kenapa mesti maksain kehendak sih?
NYADAR GA ini bulan Ramadhan, bulan suci, bulan mulia
Anda pasti lebih tahu (mungkin) apa makna sebenarnya,
coba deh pinjam copy perilaku anda disalah satu stasiun tv, tonton tuh.
cocok ga ama kepribadian muslim yang sejati.
Saya cinta berat ama Islam, jangan malu2in deh dg bertingkah non islami tapi 
atributnya islami banget.
Klo emang mau berdakwah, lakukanlah dg cara yg mulia, jangan cemarkan kemulian 
Islam dengan kebrutalan Anda.
Semoga Allah Merahmati kita semua, Amin.

Wassalam

Dan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya ini sudah keterlaluan dan sudah menjemukan ulah tingkah FPI ini.

Perlu suatu tindakan hukum yg jelas supaya mereka paham bahwa hukum
agama mereka itu tidak bisa diterapkan pada orang lain sebelum menjadi
UU yg disahkan di DPR. Tanpa itu hukum agama mereka itu (yg belum
tentu Islam sptnya suatu Arabic cult yg tidak jelas) hanya berlaku
pada kelompok mereka. Dan sebagai swasta tidak ada kewenangan 
menegakkan hukum karena kewenangan itu sudah diserahkkan pada POLRI
sesuai dg UUD kita.

Kalau tidak mau ikut UUD suruh pindah ke negara lain aja. Capek
ngurusinnya ... 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sungguh buas dan ironis...
 
 Warung makan adalah usaha yang halal, malah dirusak oleh FPI.
 
 Orang tidak berpuasa, malah di razia dan dipukuli oleh FPI...
 
 Padahal, orang yg mau puasa atau tidak puasa - tidaklah merugikan 
 FPI...tidak pula merugikan dan mencemarkan nama Islam.
 
 Orang yang berdagang warung makan di bulan Ramadhan tidaklah 
 mencemarkan nama Islam. Orang yang berdagang warung makan dg halal 
 sungguh di ridhai oleh Allah, apalagi di bulan Ramadhan ini...
 
 Mencari nafkah dengan berjualan makanan adalah jauh lebih baik dan 
 terhormat ketimbang merusak properti orang lain dengan memakai topeng 
 mengaku sebagai pembela agama.
 
 Masihkah akan kita diamkan terus kelakuan buas ala FPI ini???
 
 ===
 24/09/2007 05:33 Penertiban
 FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa 
 
 Liputan6.com, Bantul: Sekitar 100 anggota Front Pembela Islam (FPI) 
 Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak keras terhadap warung-
 warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Tempat-
 tempat yang dicurigai menjual minuman beralkohol juga tidak luput 
 dari razia.
 
 Massa FPI menjadi beringas saat mengetahui ada tempat makan yang 
 berjualan secara terbuka. Mereka merusak warung itu dan memukul 
 seorang pelanggannya. Sedangkan sang pemilik tak bisa berbuat apa-apa.
 
 Tak hanya itu, seorang pria yang dianggap preman turut dipukuli tanpa 
 alasan yang jelas. Terminal bus Ciamis ikut menjadi sasaran razia. 
 Salah satu warung jamu yang menjual minuman keras didobrak. Satu dus 
 minuman keras diambil dan dihancurkan di depan kios.
 
 Selama razia, praktis tidak ada polisi yang terlihat di lokasi. 
 Sedangkan warga tak dapat berbuat apa-apa menyaksikan tindakan 
 tersebut. Dihubungi melalui telepon, Kepala Kepolisian Resort Ciamis 
 Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syarief menyatakan, ia menyayangkan 
 adanya kekerasan dalam razia tersebut.
 
 Situasi berbeda di Bantul, Yogyakararta, saat laskar Front Jihad 
 Islam merazia tempat maksiat dan lokasi penjualan minuman keras, 
 pekan silam. Ketika itu, aparat Polres Bantul bertindak keras dan 
 meminta razia dihentikan. Alasannya, warga sipil tidak berwenang 
 menggelar razia [baca: Sweeping Front Jihad Indonesia Dibubarkan 
 Polisi].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)


-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and 
lay it on us.

[Non-text portions of this message have been removed]

-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] FPI

2007-09-25 Terurut Topik erul satra
Kata Pak Ustad yang ngajar ane seh, kita musti tegas ma orang2 kafir ma orang2 
munafik..
  menurut opini saya seh ga punya pahala dakwah dong kita klo hanya membiarkan 
orang2 sadar dengan sendirinya...
  plus kepasifan dalam melihat maksiat adalah cerminan kadar iman yg paling 
rendah..
moga Bangsa kita diberkahi deh, karena kepercayaannya Absolut bener, tapi 
kita2nya mungkin teralu pasif...
  
Bambang Supriyadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Waduh dia pikir kalo caranya seperti itu bisa ngirim dia ke surga, 
banyak-banyak tobatlah, Allah aja memberi alternatif dng adanya surga dan 
neraka, biarkan orang sadar dengan pembelajarannya sendiri, jangan di gebukin 
., 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: FPI lagi...KAPAN LO TUTUP?

2007-09-25 Terurut Topik Sato Sakaki
Menarik sekali, ini dari milis sebelah. Kok iya begitu
ya? Apa benar? 

Sato Sakaki



From:   Suhaimi [EMAIL PROTECTED]  
Date:   Tue, 25 Sep 2007 11:54:38 +0700
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: FPI Makin
Ngawur dan Arogan aja

Seingat saya seh...FPI itu asal muasalnya dari Pam
Swakarsa alias  Kamra nya Habibie Cs, sangat
mungkin sekale kalo disitu tersebut  nama-nama
Wiranto, Probowo, Pachrul Razi, Suadi Marasabesi,
Zacky Makarim,
 Kevlap Zein, Nugroho Jayusman dll.

Dari penorowongan saya seh...kronologisnye begini :

Setelah Habibie memegang tampuk kekuasaan setelah
Mbah Harto lengser  keprabon, maka Habibie
meluncurkan 2 program yang seolah-olah pro  kerakyatan
guna menampung tingkat penganguran yang nauzubillah
akibat dari
 terpaan Krismon yang menjadi penyebab lengser
keprabonnya Mbah  Hartodengan harapan sekaligus
dapat melanggengkan kekuasaanya.

Pada akhirnya kedua program tersebut menimbulkan
masalah dikemudian  harinya setelah Habibie tidak
mendapatkan dukukungan lagi guna melanjutkan
 kekuasaannya.

Adapun kedua program tersebut adalah :
1. Rakyat diberikan izin untuk menggarap lahan-lahan
tidur terutama  lahan-lahan tidur disekitar perkotaan.
2. Membentuk Pam Swakarsa alias Kamra guna untuk
membantu pihak  Kepolisian dalam mengamankan SI MPR
terus nantinya mereka itu akan  dijadikan Banpol
mengantisipasi pemisahan Polri dari ABRI.

Singkat cerita begitu Habibie terpaksa lengser
keprobon juga mengikuti  Mbah Guru nya kale ya ? he
he he

Kedua program tersebut tidak dilanjutkan oleh Gus Dur,
akhirnya  timbullah masalah. 

Khusus untuk yang berkaitan dengan mantan anggota Pam
Swakarsa alia  Kamra ada beberapa treatment yang
diambil oleh Menko Polkan saat itu  yaitu :
1. Yang memenuhi syarat untuk jadi anggota Polri, maka
dijadikan  anggota Polri.
2. Yang ga memenuhi syarat maka diberikan Pesangon
nah mereka inilah  yang dikemudian membentuk
ormas-ormas yang bernuansa keagamaan namun
 berkelakuan ala militeristik dan premanisme.
Diantara ormas-ormas itu adalah FPI, Laskar Jihad,
FBR, Forkabi dan  mungkin ada lagi yang lainnya,
Wallahu'alam Bissawab.  

Suhaimi


- Original Message - 
  From: St. Herwinoto 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, September 25, 2007 9:36 AM
  Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: FPI Makin
Ngawur dan Arogan
 aja


  Kawan2 FPK, sekedar meneruskan berita yg saya punya
ttg FPI, mungkin  sudah tidak uptodate lagi
  susunan pengurusnya krn ini info awal tahun 2006
monggo!

  Salam,
  Tots

 


  STRUKTUR ORGANISASI FRONT PEMBELA ISLAM !
25-Feb-2006

  JAKARTA, (TNI Watch!, 28/2/2006). Nama Front Pembela
Islam (FPI)  makin dikenal luas karena aktifitas
kelompok Islam garis keras ini menonjol  di berbagai
soal politik. FPI muncul dalam dua tahun belakangan
ini,  menyusul Komite Indonesia untuk Solidaritas
Dunia Islam (KISDI),  organisasi serupa pimpinan Ahmad
Sumargono. FPI agak berbeda dengan KISDI,
 karena organisasi yang terakhir ini memiliki pasukan
milisi bersenjata  (senjata tajam dan pentungan).
Milisi FPI, seperti layaknya organisasi  militer, para
anggotanya juga memiliki tanda kepangkatan. 

  FPI juga dikenal dekat dengan sejumlah kalangan
Angkatan Darat  seperti Panglima Kostrad Letjen TNI
Djadja Suparman (yang kemudian  menghubungkannya
dengan Jendral TNI Wiranto), Mayjen TNI Kivlan Zein,
Mayjen TNI  Zacky Anwar Makarim, Kasum TNI, Letjen TNI
Suaidi M, Wakil Panglima  TNI, Jendral TNI Fachrul
Rozi dan lain-lain. FPI juga dekat dengan pejabat 
kepolisian Jakarta yakni mantan Kapolda Metrojaya,
Mayjen Pol Noegroho  Djajoesman. FPI juga dekat dengan
orang-orang di seputar Jendral TNI  (Purn) Soeharto.
Di masa Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto masih aktif
 di TNI, FPI (begitu juga KISDI) adalah salah satu
binaan menantu
 Soeharto itu. Namun, setelah Prabowo jatuh, FPI
kemudian cenderung mendekati  kelompok Jendral Wiranto
yang uniknya, saat ini, tengah bermusuhan dengan
kelompok Prabowo. Inilah keunikan lembaga itu. Namun,
dari dua hal  itu bisa ditarik kesimpulan bahwa FPI
memang memilih mendekati kelompok  militer yang kuat
yang bisa diajak bekerjasama dalam perebutan pengaruh
 politik. 

  Sejumlah aksi FPI yang mendukung tentara misalnya:
aksi tandingan  melawan aksi mahasiswa menentang RUU
Keadaan Darurat yang diajukan Mabes TNI, 24 Oktober
1999. Ratusan milisi FPI bersenjata pedang dan golok
 hendak menyerang mahasiswa yang bertahan di sekitar
Jembatan Semanggi,  Jakarta Pusat, namun bisa dicegah
polisi. Aksi kedua ketika ratusan milisi  FPI yang
selalu berpakaian putih-putih itu menyatroni Kantor
Komisi  Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM),
memprotes pemeriksaan Jendral  Wiranto dan kawan-kawan
oleh KPP HAM. Milisi FPI yang datang ke kantor  Komnas
HAM dengan membawa pedang dan golok itu bahkan
menuntut lembaga  itu dibubarkan karena dianggap
lancang memeriksa para jendral itu. 

  Berikut struktur organisasi FPI dan orang-orang yang
menduduki  jabatan 

[wanita-muslimah] *PUTUSAN Mahkamah Konstitusi tentang Pembatasan Poligami*

2007-09-25 Terurut Topik Sato Sakaki
Saya teruskan postingan teman saya R. Husna Mulya di
milis lain.  

Sato
--

R. Husna Mulya [EMAIL PROTECTED]  
Date:   Tue, 25 Sep 2007 00:14:24 -0700 (PDT)
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] *PUTUSAN Mahkamah
Konstitusi tentang Pembatasan Poligami*


Kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan
POLIGAMI, silahkan menghadiri Persidangan yang terbuka
untuk umum ini, tentang PUTUSAN atas PERMOHONAN
PENGUJIAN PASAL2 YANG MEMBATASI POLIGAMI, dalam UU
Perkawinan, No. 1 Tahun 1974, terhadap UUD 1945
setelah
 Amandemen ke-4, agar dinyatakan:
  (1)  BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945,
  (2) TIDAK MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM MENGINGAT.
  Permohonan diajukan oleh M. INSA, S.H.
  Ini akan menjadi Sejarah dalam Gerakan Perempuan di
Indonesia, datang ya.
   
  Una

 
___
   
   
  MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
  Jalan Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta 10110, Kotak
Pos 999, Jakarta 1
  Telepon (021) 23529000, Fax.(021) 3520936,
 Website:www.mahkamahkonstitusi.go.id

 
___
   
Nomor : 301.12/PAN.MK/IX/2007 
  
17 September 2007
Perihal : Pemberitahuan Sidang
 
Yth.
  
   
Ketua Komnas Perempuan
   
Jl. Latuharhari Nomor 4B Menteng  
  
Jakarta 10310
   
   
  Kami, Panitera Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia atas perintah Hakim dengan ini
memberitahukan bahwa Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia akan menyelenggarakan persidangan pengucapan
putusan perkara Nomor 12/PUU-V/2007 perihal Permohonan
Pengujian Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, pada:
   
  hari  : Rabu
  tanggal: 3 Oktober 2007
  pukul   : 10.00
  tempat: Ruang Sidang Pleno
Gedung Mahkamah Konstitusi RI 
   Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 6,
Jakarta
  acara   : Pengucapan Putusan
   
  Sehubungan dengan hal tersebut,
sekiranya Ketua Komnas Perempuan sebagai pihak
terkait, berkehendak untuk mengetahui dan/atu
mendengarkan pengucapan putusan dimaksud dapat
menghadiri dan/atau
 menugaskan pejabat yang ditunjuk untuk hadir dalam
persidangan tersebut.
   
Demikian pemberitahuan ini disampaikan melalui Juru
Panggil Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
   
   
  
   
Panitera
   
   
  
   
H. Ahmad Fadlil Sumadi
   

   


  

Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=graduation+giftscs=bz


[wanita-muslimah] Orientalism's local allies by Galal Nassar

2007-09-25 Terurut Topik lasykar5
Sebuah pengamatan yang jeli atas situasi negeri Arab atas ekspansi imperium
Amerika-Barat untuk menguasai/menjajah negeri-negeri Arab Muslim, dan
menunjukkan blunder-nya Liberalis-Sekuler Arab, para pengekor Barat yang
manis dan taat.

Saatnya Liberalis Tempe-tahu dari Indonesia mengambil hikmahnya, dan jangan
trial and error ...!

In Focus:
Orientalism's local allies Arab liberals discredited themselves when they
embraced foreign invasion in the name of domestic rights, writes *Galal
Nassar[EMAIL PROTECTED]::%20In%20Focus:%20%20Orientalism's%20local%20allies
*
--

Six years ago, 9/11 launched the US down a course of pre-emptive war, a
strategy that smacks of Orientalism albeit in a new form. Listen to what
Bush and Rumsfeld are saying. Listen to them talk of the need to attack
terrorists in their lairs, before they strike against US cities. This is
Orientalism in action. Its central claim is that Muslim Arab culture is
responsible for 9/11. This being the case, the US went to war in Iraq and
Afghanistan in order to defend democracy, introduce modernisation, and stamp
out despotism. Sounds familiar? Well, the same arguments were made almost a
century ago by another generation of colonialists.

The history of Orientalism is inseparable from that of colonialism in the
Arab world and beyond. Orientalists take it upon themselves to interpret the
spiritual, social and cultural traits of the Arab world. And colonialists
use that interpretation to march into the region. Orientalism was part and
parcel of the expansion of European imperialism in the 19th and early 20th
centuries. And the same is true today.

Today, there is a hysterical and belligerent drive in the West to twist the
facts, the neo-cons being the obvious example. The aim, today as before, is
to pave the way for aggression. The recent wave of Orientalism coincided
with the end of the Cold War and the rise of the US as the world's
superpower. The occupation of Afghanistan and Iraq, and the unbridled
belligerence that accompanied this act, must leave us in no doubt. In his
book, *Post-Orientalism: The US Invasion of Iraq and the Return of White
Colonialism*, published by the Centre for Arab Unity Studies, Professor
Fadel Al-Robei uses the term post-Orientalism to describe the assault of
aggressors on the national and cultural identity of nations coming under
aggression.

The US occupation has orientalised the East, so to speak, and it has revived
much of the traits of good old Orientalism in the process. The war fought by
the US administration in Iraq illustrates -- in its slogans, methods, and
excessive use of force -- the way in which Orientalism functions. The US
war, as President Bush once said, is a continuation of the crusades: it is a
war against the East; it is a war against terror coming from the East; it
is also a war aimed to protect the innocent back home in the US from perils
abroad. The war is thus a denouncement of the brutality of others. It is
also an act of denigrating the history, culture, and spiritual beliefs of
perceived foes.

Just as the first Orientalist writings gave the West reason to invade the
East, neo-Orientalist writings supported the invasion of Iraq through a
fictionalised account of reality. In this account, Iraq had a nuclear
programme and links with Al-Qaeda. Somehow, Iraq was lumped together with
Afghanistan, a totally different country with a totally different mental
terrain. Two entirely different countries were merged into one and then
presented as the source of all evil. A fiendish picture was drawn of the
enemy. And that enemy was portrayed as a legendary monster, tentacles
extended, spitting its venom in both Baghdad and Kabul. That's exactly what
old-fashioned Orientalism once did to support British colonialism. Decades
ago, Iraq was portrayed as an extension of British India, simply to justify
its invasion.

What unifies old and new Orientalism is their invariable complicity with
colonialist policies. Orientalists are not just people who talk culture.
They are providers of a cultural, psychological and media image that
promotes subjugation and hegemony. They give cultural ammunition to the
invaders.

The mental image created by the Western media for Afghanistan and Iraq is
practically the same. The two wars have one budget. One death toll is lumped
together. Photos of dead soldiers, vetted in advance by the Pentagon, make
it hard to know whether they died in Afghanistan or Iraq. Guantanamo and Abu
Ghraib blend into one. Coffins coming from Iraq or Afghanistan look the
same. The Quran gets desecrated in Guantanamo just as in Falluja. And both
Iraq and Afghanistan, as President Bush would remind us, are fronts in the
global war on terror.

According to Orientalists, old and new, Iraq was not invaded; it was
liberated, first by the British in the early 20th century and then by the
Americans in our time. The occupation of Iraq was nothing but a step towards
modernity, and an 

[wanita-muslimah] Re: FPI lagi...KAPAN LO TUTUP?

2007-09-25 Terurut Topik ma_suryawan
Satriyo,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 yang sabar nadina... :-)
 katanya kan ini bulan pengendalian diri ... ya kan?
 kalo boleh saya mau usul ni, buat kita agar bisa membuat FPI tidak 
lagi
 berbuat hal yang meresahkan:
 dari pada sec verbal-tulisan hanya mencaci, denger-baca juga tidak, 
malah
 mengotori hati, mending kita bantu FPI menertibkan mereka yang 
menurut FPI
 tidak menghormati bulan suci ini ...

Ngomong-ngomong, apakah bulan suci Ramadhan itu perlu dihormati?

 alasan usulan saya ini adalah riwayat yang mengisahkan bagaimana 
cucu-cucu
 nabi, Hasan RA dan Husein RA mengoreksi seorang tua yang salah cara
 berwudhunya. setelah mereka berdua berdiskusi sebentar, mereka 
memutuskan
 untuk menggunakan cara bil hal alias action, bukan verbal-tulisan. 
maka
 mereka pun sambil berpura-pura yang satu membenarkan cara wudhu yang
 lainnya, mengajarkan orang tua itu cara wudhu yang benar.

Cucunya nabi adalah pribadi yang mulia...yang tahu bagaimana cara 
mendidik orang...

Bukan seperti FPI yang buas yang gemar memukuli orang yang tidak 
puasa, serta merusak warung makan milik orang lain.

 itu usul lho. kan kadang buat anak yang bandel, setelah semua cara 
gagal,
 entah dengan hukuman, ceramah, tentu tidak ada salahnya 
mencontohkan mana
 yang baik dan benar kan?

Jadi usulan anda buat FPI supaya tidak bertindak barbar apa yo?

 sekadar usul lho diana. toh FPI hanya segelintir kecil ummat. 
ibaratnya kalo
 ada anak yang caper dengan cara 'nakal' kalo kita tanggapi malah 
makin
 menjadi. diamkan saja, sambil kasih teladan, pasti juga bakal 
nyambung.

Sampeyan bisa kasih teladan kayak apa di milis ini supaya bisa 
dicontoh oleh FPI?

 kasian juga FPI yang rata-rata juga sama pendidikannya dengan orang-
orang
 yang mereka geledah atau razia, ga bakal langsung nyambung kita 
ceramahin,
 sec ga tatap muka lagi ... mubazir kan?

Kasihan memang, karena mereka telah dibodohi oleh para 
kyai/ulama/mullah FPI yng cuma bisa ongkang-ongkang kaki sambil 
menyaksikan anak buah mereka melakukan pemukulan dan pengerusakan.

 mari kita doakan agar FPI atau yang seperti mereka untuk segera 
makin
 dewasa. juga buat yang sering maksiat dan melanggar aturan agama 
yang jelas
 dan gamblang juga tobat dan insaf, segera memperbaiki diri dan tidak
 mengulang kesalahan yang sama.

Perbuatan kriminal dan pelanggaran hukum harus diadili, karena di 
Indonesia memiliki hukum.

Salam,
MAS

 ini kan inti amar ma'ruf nahi munkar ... bahwa dakwah itu dua 
sisi,
 melarang yang maksiat, menyuruh yang manfaat. ya kan nadia? :-)
 
 
 On 9/24/07, nadina . [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   .
 
  FPI
  tingkahmu emang memuakkan
  kenapa mesti maksain kehendak sih?
  NYADAR GA ini bulan Ramadhan, bulan suci, bulan mulia
  Anda pasti lebih tahu (mungkin) apa makna sebenarnya,
  coba deh pinjam copy perilaku anda disalah satu stasiun tv, 
tonton tuh.
  cocok ga ama kepribadian muslim yang sejati.
  Saya cinta berat ama Islam, jangan malu2in deh dg bertingkah non 
islami
  tapi atributnya islami banget.
  Klo emang mau berdakwah, lakukanlah dg cara yg mulia, jangan 
cemarkan
  kemulian Islam dengan kebrutalan Anda.
  Semoga Allah Merahmati kita semua, Amin.
 
  Wassalam
 
  Dan [EMAIL PROTECTED] pamilih%40netscape.net wrote:
  Bagi saya ini sudah keterlaluan dan sudah menjemukan ulah tingkah 
FPI ini.
 
  Perlu suatu tindakan hukum yg jelas supaya mereka paham bahwa 
hukum
  agama mereka itu tidak bisa diterapkan pada orang lain sebelum 
menjadi
  UU yg disahkan di DPR. Tanpa itu hukum agama mereka itu (yg belum
  tentu Islam sptnya suatu Arabic cult yg tidak jelas) hanya berlaku
  pada kelompok mereka. Dan sebagai swasta tidak ada kewenangan
  menegakkan hukum karena kewenangan itu sudah diserahkkan pada 
POLRI
  sesuai dg UUD kita.
 
  Kalau tidak mau ikut UUD suruh pindah ke negara lain aja. Capek
  ngurusinnya ...
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%
40yahoogroups.com,
  ma_suryawan
  ma_suryawan@ wrote:
  
   Sungguh buas dan ironis...
  
   Warung makan adalah usaha yang halal, malah dirusak oleh FPI.
  
   Orang tidak berpuasa, malah di razia dan dipukuli oleh FPI...
  
   Padahal, orang yg mau puasa atau tidak puasa - tidaklah 
merugikan
   FPI...tidak pula merugikan dan mencemarkan nama Islam.
  
   Orang yang berdagang warung makan di bulan Ramadhan tidaklah
   mencemarkan nama Islam. Orang yang berdagang warung makan dg 
halal
   sungguh di ridhai oleh Allah, apalagi di bulan Ramadhan ini...
  
   Mencari nafkah dengan berjualan makanan adalah jauh lebih baik 
dan
   terhormat ketimbang merusak properti orang lain dengan memakai 
topeng
   mengaku sebagai pembela agama.
  
   Masihkah akan kita diamkan terus kelakuan buas ala FPI ini???
  
   ===
   24/09/2007 05:33 Penertiban
   FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa
  
   Liputan6.com http://liputan6.com/, Bantul: Sekitar 100 
anggota Front
  Pembela Islam (FPI)
   Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak 

[wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI di Malaysia

2007-09-25 Terurut Topik asetijadi2004




Salam semuanya,

0. Oleh karena itu istilahnya seakan-akan... padahal sebetulnya 
hanya celetukan pikiran yang tidak dipikirkan dengan baik. Mengklaim 
bahwa agama menyuruh begini-begitu dan mencela yang lain padahal 
hanya paham sekedarnya.

1. Kewajiban menundukkan pandangan untuk laki-laki dan perempuan itu 
jelas ada dalam Al-Quran.

2. Ada banyak contoh jaman Rasul, perempuan berpergian tanpa mahram. 
Termasuk ibunda kaum muslimin Aisyah.
Contoh:
- Kasus fitnah selingkuh ibunda Aisyah dg. Safwan Bin al-Mutaal as-
Sulami karena tertinggal rombongan. Dalam peristiwa itu TIDAK PERNAH 
Aisyah DISALAHKAN KARENA BERPERGIAN TANPA MAHRAM. Yang disalahkan 
oleh ALLAH adalah orang yang punya pikiran jelek.
- Kasus perang unta, ketika ibunda Aisyah berperang. Siapa mahramnya?
- Banyak hadits

3. Larangan berpergian tanpa muhrim itu hanya ada di hadits tidak ada 
dalam Al-Quran. TIDAKLAH MUNGKIN RASULULLAH MENAMBAH-NAMBAH ATURAN 
ALLAH. Jadi jika hadits tersebut memang ada, pasti ada sebab yang 
sangat penting dan kasuistis.

4. Pendapat: Islam mendudukkan laki-laki untuk melindungi wanita = 
berpergian harus dengan mahram itu tidak kuat, karena: 
- laki-laki itu tidak harus mahram TAPI SEMUA LAKI-LAKI BERKEWAJIBAN 
MELINDUNGI. 
- Mahram itu bisa karena nasab, bisa juga karena lainnya. Bisa laki-
laki tapi bisa juga perempuan. Jadi logikanya nggak nyambung.

5. Madzhab Maliki mengatakan bahwa wanita tidak boleh melakukan 
bepergian kecuali bila ditemani oleh mahramnya ATAUPUN bersama jamaah 
yang dapat dipercaya, baik terdiri atas kaum laki-laki ataupun kaum 
perempuan.

6. Jika betul Islam memerintahkan wanita untuk wajib ditemani 
berpergian. Mengapa Islam TIDAK memerintahkan bagi anak2 untuk juga 
wajib ditemani ketika berpergian? Bukankah anak-anak itu lebih retan 
lagi?

Jadi IMHO mencampuradukkan urusan perkosaan dengan urusan bepergian 
dengan mahram itu tidak betul secara agama. Apalagi sampai 
mengklaim seakan-akan...
Kasus pemerkosaan itu terjadi karena kaum laki-laki tidak mampu 
menjadi pelindung kaum lemah. 

Jika Islam tegak, semua orang akan berpergian dengan aman. Kaum laki-
laki secara umum memang jadi pelindung bagi kaum wanita dan anak-
anak. Bukan hanya laki-laki mahram dari wanita yang jadi pelindung. 
Bahkan bagi anak kecil sekalipun. 

Salam
Ary


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yup. Saya juga tidak menangkap pola pikir yang salah dari emailnya 
 Iwan Kurniawan disarang Kawan Perawan yang lagi pada Sariawan ...:-
).
 
 Udah ah jangan dibuat ribet. Baca komentarnyanya mas Irwan sih 
 biasa2 aja, netral2 aja, ato mungkin saya bisa menangkap maksud 
 baiknya mas Irwan. Gak ada yang namanya paragraf pertama dan kedua. 
 Udah deh langsung paragraf penutup aja. Blas!!.
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih 
 (Ning) ninghdw@ wrote:
 
  
  Maksudnya pola pikir kayak gimana sih ? Saya kok tidak melihat 
pola
  pikir yang salah dari emailnya mas IrwanK. Beliau kan mengatakan, 
 bahwa
  wanita kan lebih aman bila ditemani muhrim-nya, apa yang salah ? 
  
  Dalam hal ini, saya malah setuju dengan comment mas Dana Pamilih
  (jarang-jarang saya sependapat dg beliau), bahwa para lelaki 
 dewasa itu
  bertanggung jawab atas perempuan dan anak-anak. Jadi ya mbok ya 
 para
  wanita (isteri/anak) itu dilindungi, dijaga. Bapak-bapak 
 seharusnya yang
  lebih dulu keluar cari nafkah, dan bukan ibu-ibu...
  
  Wassalaam,
  -Ning
  
  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia
  Sent: Monday, September 24, 2007 11:04 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Wartawati Indonesia Diperkosa TKI 
di
  Malaysia
  
  Kalo Janoko sih pantes saja berpola pikir kayak gitu, tapi ini 
 Irwank??
  astaghfirullah...
  
  Jalan masih panjang dan berliku temans..
  
  salam
  Mia
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rani Kirana 
  rani_kirana123@ wrote:
  
   
   Bung Irwan,
   
   sangat mengecewakan..
   semula saya pikir anda beda dgn yg lainnya, ternyata seorang 
 irwan 
   hanyalah salah satu dari bone-head yg buanyak sekali di dunia 
   Islam..
   
   Jadi setiap wanita harus ditemani muhrimnya jika beraktifitas 
di 
   luar..? mm...
   
   mungkin selama bulan puasa ini, kadar gula anda menurun 
drastis, 
   sehingga menjadi numb bone head
   menyedihkan..   
   
   Salam,
   
   Rani
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, irwank irwank2k2@ 
 wrote:
   
 Simpati yang mendalam bagi korban.. :-| Barangkali kejadian 
 ini 
bisa sedikit membukakan mata kita kenapa
   agama
'melarang' seorang wanita melakukan aktifitasnya sendirian.. 
  tanpa 
   ditemani
muhrimnya.. Ok, mereka melakukan pekerjaan (yang halal) dsb..

Ajaran agama (yang membahas ini) gak jelek seperti yang
   dihembuskan
sebagian kalangan (kaum feminist dan pendukungnya).. kalaupun 
 ada 
yang salah, barangkali implementasinya.. 

[wanita-muslimah] Fwd: [Spatial-Net] Fwd: Modus penculikan anak di Carefour - Perhatian untuk semua!

2007-09-25 Terurut Topik sriwening herpribadi
Dari milist sebelah...

Note: forwarded message attached.
   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Fwd: [Spatial-Net] Fwd: Modus penculikan anak di Carefour - Perhatian untuk semua!

2007-09-25 Terurut Topik Sunny
WM tidak meneruskan attachment, karena telah dibuat demikian.


  - Original Message - 
  From: sriwening herpribadi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, September 26, 2007 4:45 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Fwd: [Spatial-Net] Fwd: Modus penculikan anak di 
Carefour - Perhatian untuk semua!


  Dari milist sebelah...

  Note: forwarded message attached.

  -
  Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1025 - Release Date: 9/23/2007 
1:53 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: FPI

2007-09-25 Terurut Topik Dan
Dalam masyarakat moderen setiap WN telah mendelegasikan hasrat
menghakimi dan menghukum orang lain kepada perangkat yudikatif.

Jadi tidak boleh ada lagi yg main hakim sendiri.  Aturan main ini
jelas bagi semua orang sesuai dg UUD.  Main hakim sendiri bisa
dianggap kriminal.

Hukum agama sebelum menjadi UU yg disahkan DPR dlm aturan main NKRI
adalah hukum yg berlaku pada pribadi dan kelompok sendiri atas pilihan
sukarela.  Kalau sudah jadi UU maka polisi dan pengadilan wajib
menegakkannya.  Tidak bisa hukum agama yg belum disahkan sbg UU itu
diterapkan pada orang lain sesuka hatinya spt ini.

Sistem hukum kita tidak lagi tribalistis. Dalam sistem hukum moderen
tidak ada satu pihak saja yg boleh menjadi jaksa, hakim dan
algojo/eksekutor hukuman.  

Kalau FPI tidak mau menghargai UUD berarti mereka tidak ingin jadi WNI
dan silahkan mencari negara lain sesuai dg rasa keadilan mereka. Kalau
masih belum mau mengerti sistem hukum modern kita dan masih ingin jadi
WNI ini mungkin kesempatan berdzikir di Nusa Kambangan atau Pulau Buru
akan mencerahkan mereka. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Erul,
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, erul satra erul.satra@ 
 wrote:
 
  Kata Pak Ustad yang ngajar ane seh, kita musti tegas ma orang2 
 kafir ma orang2 munafik..
 
 Tegas dalam keyakinan dan keimanan, bukan tegas dalam melakukan 
 pemukulan kepada orang yang tidak puasa.
 
 Memukul atau menghukum orang yang tidak puasa adalah sebuah 
 kejahatan. Merusak warung makan yang pemiliknya sedang mencari nafkah 
 dengan halal di bulan Ramadhan adalah sebuah kebiadaban.
 
 Orang yang mau puasa atau tidak mau puasa adalah urusannya dengan 
 Allah, bukan dengan FPI atau ustad.
 
 Orang yang puasa atau tidak puasa tidaklah merugikan orang lain.
 
 Itulah ketegasan dalam berpikir yang sehat.
 
 Salam,
 MAS
 
 
menurut opini saya seh ga punya pahala dakwah dong kita klo hanya 
 membiarkan orang2 sadar dengan sendirinya...
plus kepasifan dalam melihat maksiat adalah cerminan kadar iman 
 yg paling rendah..
  moga Bangsa kita diberkahi deh, karena kepercayaannya Absolut 
 bener, tapi kita2nya mungkin teralu pasif...

  Bambang Supriyadi dedis15@ wrote:
Waduh dia pikir kalo caranya seperti itu bisa ngirim dia 
 ke surga, banyak-banyak tobatlah, Allah aja memberi alternatif dng 
 adanya surga dan neraka, biarkan orang sadar dengan pembelajarannya 
 sendiri, jangan di gebukin ., 
  
  Send instant messages to your online friends 
 http://uk.messenger.yahoo.com 
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
   
  
 
  -
  Building a website is a piece of cake. 
  Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Re: [wanita-muslimah] Fwd: [Spatial-Net] Fwd: Modus penculikan anak di Carefour - Perhatian untuk semua!

2007-09-25 Terurut Topik sriwening herpribadi
Iyo yo...aku lali eee...
  

Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  WM tidak meneruskan attachment, karena telah dibuat demikian.

- Original Message - 
From: sriwening herpribadi 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, September 26, 2007 4:45 AM
Subject: [wanita-muslimah] Fwd: [Spatial-Net] Fwd: Modus penculikan anak di 
Carefour - Perhatian untuk semua!

Dari milist sebelah...

Note: forwarded message attached.

-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[Non-text portions of this message have been removed]

--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1025 - Release Date: 9/23/2007 
1:53 PM

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Cinta Yang Menyatu

2007-09-25 Terurut Topik agussyafii
Cinta Yang Menyatu 

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu 
mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an 
katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh 
cintanya (man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri 
dari cinta sejati ada tiga : (1) lebih suka berbicara dengan yang 
dicintai dibanding dengan yang lain, (2) lebih suka berkumpul dengan 
yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan (3) lebih suka 
mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri 
sendiri. 

Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Allah SWT, maka ia lebih 
suka berbicara dengan Allah SWT, dengan membaca firman Nya, lebih 
suka bercengkerama dengan Allah SWT dalam i`tikaf, dan lebih suka 
mengikuti perintah Allah SWT daripada perintah yang lain. 

Wassalam,
Agussyafii

==
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
http://mubarok-institute.blogspot.com atau [EMAIL PROTECTED]
==







[wanita-muslimah] Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli

2007-09-25 Terurut Topik Kinantaka
Aa Gym Bangkrut, Karyawan Mulai Dipreteli
Rabu, 26 September 2007, 12:00:00 WIB

*Bandung, myRMnews.* Bulan Ramadhan ternyata tidak begitu berkah buat dai
kondang Kiai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pasalnya, sebagian pegawai
yang telah di PHK memprotes karena tidak puas mendapatkan pesangonnya.

Beberapa mantan karyawan Darut Tauhid merasa tidak puas karena jumlah
pesangon yang diterima dari MQ dinilai tidak sesuai dengan masa kerja
sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan

Kita hanya menerima setengah dari hak yang seharusnya kita dapat sesuai
dengan yang telah kita sepakati. Saya betul-betul kaget dan tidak habis
mengerti, kata Dody Lazuardi salah satu mantan pekerja Aa' Gym yang pernah
bekerja di MQ FM, Selasa (25/9).

Padahal, lanjut Dody, dirinya sudah bertemu dengan Aa Gym untuk membicarakan
hak para mantan karyawan. Kata Dody, Aa Gym sudah menginstruksikan kepada
tim audit untuk menyelesaikan hak-hak mantan karyawan. Makanya kita
benar-benar kecewa, katanya.

Dody dan para mantan karyawan yang lainnya berharap persoalan ini bisa
selesai. Saya hanya berharap masalah ini dapat diselesaikan secepatnya
sebelum Idul Fitri. Insya Allah saya hanya menuntut hak saya, istri dan
anak-anak saya,tidak lebih dari itu, kata Dody.

Dody menilai ia telah dizhalimi dan diperlakukan secara tidak profesional
oleh pihak MQ, sesuatu yang menurut Dody sangat bertolak belakang dengan isi
ceramah Aa Gym selama ini yang selalu mendengung-dengungkan tentang
keprofesionalan

Sementara itu, pekerja Darut Tauhid lainnya, Ahmad Ridwan mengaku tetap bisa
menerima keputusan yang dilakukan oleh MQ. Dirinya, secara tidak langsung
juga ikut mengkritik kebijakan yang dibuat manajemen. Itu mah bukan
pesangon,kang. Kalau pesangon mestinya 50 juta, kata Ahmad.

Sementara itu, Humas Darut Tauhid, Dharmawan, belum bisa dimintai
konfirmasinya.

http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_websiteid=43740


[Non-text portions of this message have been removed]