Re: Bls: [wanita-muslimah] Fw: [iluni-mmui] FW: [dosen-akt-ui] Fw: MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRIKITATANPA SYARAT???

2008-07-22 Terurut Topik YULIA
iya mba Fani, perasaan saya pun tersentak saat membacanya, 
sulit sekali ada suami sebaik Bpk. Suyatno dijaman sekarang ini!

Seorang Muslim yang tertimpa penderitaan, kegundahan, 
kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan 
hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat 
(penebus) dari dosa-dosanya (H.R. Bukhari  Muslim)



Fani Noviyani [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
07/22/2008 12:59 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Bls: [wanita-muslimah] Fw: [iluni-mmui] FW: [dosen-akt-ui] Fw:  MAMPUKAH 
KITA MENCINTAI   ISTRIKITATANPA SYARAT???






Saya terharu membacanya...
Sungguh...sangat mengharu birukan perasaan saya...

- Pesan Asli 
Dari: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Kepada: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
; [EMAIL PROTECTED]; wanita-muslimah@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Senin, 21 Juli, 2008 18:10:41
Topik: [wanita-muslimah] Fw: [iluni-mmui] FW: [dosen-akt-ui] Fw: MAMPUKAH 
KITA MENCINTAI ISTRIKITATANPA SYARAT???

Sebuah renungan, Semoga bermanfaat.. 

MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT? 

Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo, Direktur Fortis Asset 
Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, 
beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. 

Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali. 

Silahkan baca dan dihayati. 

*MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT* - - - sebuah perenungan 

Buat para suami baca ya … istri  calon istri juga boleh.. 

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja 
bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi 
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.. mereka 
menikah sudah lebih 32 tahun. 

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah 
istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa 
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh 
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah 
tidak bisa digerakkan lagi. 

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan 
mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia 
letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. 

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya 
tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari 
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan 
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan 
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan 
apa2 saja yg dia alami seharian. 

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak 
Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap 
berangkat tidur. 

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar 
dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, 
sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah. 

Pada suatu hari ke empat anak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka 
sambil menjenguk Ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal 
dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan Ibu mereka dia yg 
merawat, yang dia inginkan hanya satu … semua anaknya berhasil. 

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata Pak kami ingin 
sekali merawat Ibu semenjak kami kecil melihat Bapak merawat Ibu tidak ada 

sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. … bahkan Bapak tidak ijinkan 
kami menjaga Ibu. dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya 

sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan Bapak menikah lagi, kami rasa 
Ibupun akan mengijinkannya, kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan 
berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat Bapak, kami janji kami 

akan merawat Ibu sebaik-baik secara bergantian ... 

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.Anak2ku 

… Jikalau perkawinan  hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin Bapak 
akan menikah … tapi ketahuilah dengan adanya Ibu kalian disampingku itu 
sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian ... sejenak 
kerongkongannya tersekat … kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini 
dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba 
kalian tanya Ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? 

Kalian menginginkan Bapak 

[wanita-muslimah] Re: Vonis Mati Sesuai Ajaran Islam

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Bung Ambon,
Iya bung. Saya faham kalo berita itu dari MUI. Kali2 bung Ambon punya 
berita/informasi/rujukan dari MUK (maksain neh: Majelis Ulama 
Kristen) yang bicara soal hukuman mati bagi pembunuh, koruptor, dll.

Kalau soal yang ada di 10 Perintah, itu kan jelas konteksnya bukan
sebagai hukuman untuk memenuhi rasa keadilan. Ya jelas orang gak 
boleh membunuh tanpa sebab. Kalo dalam perang kan ya kalo gak 
ngebunuh kita yang dibunuh. Masa dalam perang mau diberlakukan 10 
Perintah itu. 

Saya juga faham kalau negara2 Eropah, Amerika itu tidak bisa di 
representasikan sebagai melakukan Ajaran Kristen dalam pemberlakuan 
hukum2 di negaranya sekarang ini karena kesekulerannya akibat 
pengalaman mereka di Abad Kegelapan. Pemberlakuan hukum2 di negara2 
ini malahan karena pengalaman buruk mereka terhadap otoritas agama 
Kristen, semisal melakukan hukuman mati kepada ilmiawan bukan kepada 
pembunuh atau koruptor.

Mungkin, menurut saya sih ya, Kristen memang bukan agama hukum tapi 
agama cinta kasih. Jadi, agama Kristen tidak akan membicarakan hukum 
ataupun vonis apapun terhadap pembunuh, koruptor dll ? Oleh karena 
itu tidak ada di fakultas2 hukum diseluruh dunia ada mata kuliah 
Hukum Kristen. Jadi, bagi negara2, yang tidak pake simbol Islam, bisa 
saja disekulerkan.

Kalau bicara negara2 yang bersimbol Islam, gak perlu ada sekuler-
sekuleran (pemisahan negara dari agama). Yang perlu adalah, apakah 
hukum2 yang mau diberlakukan sudah sesuai dengan 'Hukum Islam' yang 
memenuhi rasa keadilan.

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lina, 
 
 Berita dibawah ini berazal dari MUI. 
 
 Kalau tentang Kristen saya kurang tahu, tetapi menurut teman dia 
katakan bahwa dalam 10 Perintah disebut:  Dilarang membunuh sesama 
manusia. 
 
 Negeri-negeri yang mayoritasnya beragama Kristen, pada umumnya 
uruasan negara dipisahkan dari urusan agama, jadi kalau ada negara 
memberlakukan hukuman mati adalah  semata-semata urusan negara.  Di 
USA, di beberapa negara bahagia sudah dihapuskan hukuman mati dan 
diganti dengan hukuman seurumur hidup. Di USA orang dikukum bisa 
lebih dari 100 tahun penjara. Negara bahagian USA yang paling banyak 
melakukan hukuman mati ilah TEXAS.
 
 Di seleuruh negara Eropa Barat (Uni Europa)  hukuman mati sudah  
dipertiadakan. Swedia ,misalnya sejak  6 Juni 1920 hukuman mati  
dihapuskan.  Dalam konstitusi ditulis tidak boleh menjalankan 
hukuman  mati  Di Swedia yang disebut hukuman seumur hidup itu paling 
lama 20 tahun penjara. 
 
 Wassalam,
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, July 21, 2008 11:44 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Vonis Mati Sesuai Ajaran Islam
 
 
   Bung Ambon,
   Bisa di share gak informasi tentang segala vonis atau hukuman 
sesuai 
   ajaran Kristen?
 
   Jika ajaran Kristen penuh dengan kasih, bagaimana mengasihi para 
   pembunuh, maling, koruptor sekaligus rasa kasih yang memenuhi 
rasa 
   keadilan ?
 
   Sharing dong ya?
 
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
   
http://www.detiknews.com/read/2008/07/19/172521/974516/10/vonis-
   mati-sesuai-ajaran-islam


Vonis Mati Sesuai Ajaran Islam
Nadhifa Putri - detikNews




Jakarta - Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Umar Shihab 
membenarkan 
   vonis mati yang dikenakan Sumiarsih dan Sugeng sesuai hukum 
Islam. 
   Dalam Islam disebutkan seseorang yang sengaja menghilangkan nyawa 
   orang lain akan mendapat hukuman mati. 

Kalau memang mereka membunuh dengan sengaja, saya anggap 
hukuman 
   itu boleh-boleh saja, ujar Umar pada detikcom, Sabtu 
(19/7/2008). 

Apa yang berlaku di Indonesia ini sudah benar. Kan untuk 
membuat 
   jera untuk orang lain, lanjut Umar. 

Kendati demikian, hukuman itu bisa menjadi pengecualian jika 
   keluarga korban yang dibunuh memaafkan tindakan pelaku. 

Kecuali keluarga yang dibunuh memberi maaf, imbuh Umar. 

Vonis mati juga bisa diberlakukan bagi mereka yang terlibat 
kasus 
   narkoba. Sebab menurut Umar, peredaran barang haram itu berdampak 
   buruk bagi tubuh manusia. Bahkan tak jarang mereka meninggal 
karena 
   mengkonsumsi obat-obatan terlarang itu. 

Kalau narkoba bisa dianggap juga membunuh, katanya.

Berbeda dengan mereka yang terlilit kasus korupsi, menurut 
Umar, 
   hukuman mati bagi koruptor dinilai terlalu kejam. Sebagai 
gantinya, 
   Umar mengatakan pelaku diberi hukuman penjara lebih lama. 

Koruptor memang membuat orang jatuh miskin dan tidak bisa 
makan. 
   Tapi koruptor tidak bisa dianalogikan dengan pembunuh, katanya.

Namun Umar tidak menampik, efek jera untuk koruptor juga 
diajarkan 
   dalam Islam. Kalau di Islam potong tangan. Itu juga berlaku 
untuk 
   pencuri. Tapi kan dimaksudkan memberikan jera agar tidak 
melakukan 
   korupsi kedua, pungkas Umar.(ptr

[Non-text portions of 

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Mbak Herni,
Kalau mau ditarik kesamaannya, bukannya sudah biasa (kebiasaan) 
dan pikiran masyarakat adalah sama saja yang merupakan unsur2 
kebudayaan ? Ato bagaikan satu keping uang logam: satu sisi adalah 
kebiasaan dan yang satunya lagi cara berfikir suatu masyarakat.

Ato juga pikiran masyarakat terbentuk salah satunya 
karena kebiasaan2 ?

Salam bingung, wassalam
Lina

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, h.s nurbayanti 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bukannya sudah biasa... tapi karena pikiran masyarakat thd tubuh 
perempuan
 yg berbeda.
 Disana, tubuh ya diliat sbg tubuh aja. Miliknya si perempuan itu 
sendiri.
 Bukan milik publik/rame-rame dan dijadikan sumber dosa.
 Jadi dianggap biasa.. kita bukan manusia dan tidak hidup tanpa 
tubuh,
 bukan?
 
 Lagian, kalau dipikir2 kan barangnya sama toh?
 Dari dulu yg namanya payudara, paha, bokong, bentuknya ya kaya 
gitu2 aja
 hehehe...
 Kalaupun seksi, yang seksi kan yang kaya gitu-gitu aja toh? 
hehehe...
 Ssb gitu lho.. seksinya standar banget :P.
 
 Kalau disini kan cara berpikirnya masih: tubuh perempuan itu masih 
milik
 publik, milik rame-rame.
 Kalau dibuka, berarti bisa disantap rame-rame.
 Makanya, perempuan yang berpakaian seksi dianggap sbg menjajakan 
tubuhnya.
 Kalau ternyata disantap rame2, ya yang salah si penjajanya... 
bukan salah
 yg menyantapnya.
 Laki2 baru disalahkan, bila si perempuannya sudah menutup tubuhnya.
 Gitu kali ya, mbak?
 
 Di barat juga ada kok larangan pake baju seksi.. misalnya di 
gereja tua..
 ada tanda perempuan yg pake kaos yukensi dan rok mini dicoret..
 Maksudnya, di larang..
 Kalau soal aturan agama dan cara pandangnya thd tubuh perempuan = 
dosa,
 di barat, di timur, di utara, di selatan, kadang2 kagak ngaruh.. 
sama aja.
 
 
 
 2008/7/22 Fani Noviyani [EMAIL PROTECTED]:
 
Mas Wikan,
  Itu kan di Eropa...
  Mata sdh terbiasa melihat wanita berpakaian seksi, berpakaian 
terbuka...jd
  ya sdh bosan dan males utk menggoda ya krn itu...sdh biasa...
  Eropa itu kan berbudaya barat...tdk spt kita yg masih (katanya 
c...)
  menjungjung budaya timur.
  Btw, emang Mas Wikan sdh pernah ke Eropa toch?
 
  - Pesan Asli 
  Dari: Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]wikan.danar%
40gmail.com
  
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%
40yahoogroups.com
  Terkirim: Senin, 21 Juli, 2008 15:53:52
  Topik: Re: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di 
Mesir
 
  kalau di eropa, jarang tuh orang melakukan pelecehan seksual 
terhadap
  wanita
  walau banyak yang berpakaian terbuka, tapi nggak ada yang sampai
  menyuiti, menowel-nowel atau melakukan bentuk2 pelecehan seksual 
lain
  karena mereka sadar bahwa melakukan pelecehan seksual adalah 
kejahatan
  yang bisa dikenai hukuman penjara/denda
 
  salam,
  --
  wikan
 
  On 7/19/08, Fani Noviyani chantiqueunique@ rocketmail. com 
wrote:
  
   Ga cuma di Mesir..di Indonesiapun terjadi banyak kasus 
pelecehan seksual
  wanita yg sama bentuknya... bahkan mungkin di seluruh dunia...
  
   Hukumnya wajib bagi wanita untuk menutup auratnya...
   Bagi yg sdh tahu...kenapa tidak segera menutupnya?
   Entahlah
   Pelecehan seksual dan wanita mengenakan pakaian ketat spt dua 
mata uang
  yg sulit dipisahkan.. .
   Tapi walo bgt...seharusnya pria jg harus bisa menjaga 
kelakuannya,
  matanya, mulutnya...setidakn ya hormati wanita spt menghormati 
ibunya
  sendiri.
   Tidak bisa begitu saja menyalahkan pihak wanita...
 
 
  __
  Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
  Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
  http://id.messenger.yahoo.com
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
   
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Bls: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Fani Noviyani
Cara berpakaian tiap2 orang kan berbeda...ya senyamannya mereka...ya itu hak 
toch?
Bukan berarti wanita yg nyaman berpakaian terbuka merasa nyaman pula menjadi 
MILIK PUBLIK/RAME-RAME tadi...
Tergantung orang yg melihatnya dong...mau sengaja berlama2 memandang?
Mau kecipratan dosa dari orang yg menjadi SUMBER DOSA tadi?
Klo iya...aneh ya? Kok doyan sekali menumpuk dosa?


- Pesan Asli 
Dari: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED]
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 22 Juli, 2008 11:56:35
Topik: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir


Bukannya sudah biasa... tapi karena pikiran masyarakat thd tubuh perempuan
yg berbeda.
Disana, tubuh ya diliat sbg tubuh aja. Miliknya si perempuan itu sendiri.
Bukan milik publik/rame- rame dan dijadikan sumber dosa.
Jadi dianggap biasa.. kita bukan manusia dan tidak hidup tanpa tubuh,
bukan?

Lagian, kalau dipikir2 kan barangnya sama toh?
Dari dulu yg namanya payudara, paha, bokong, bentuknya ya kaya gitu2 aja
hehehe...
Kalaupun seksi, yang seksi kan yang kaya gitu-gitu aja toh? hehehe...
Ssb gitu lho.. seksinya standar banget :P.

Kalau disini kan cara berpikirnya masih: tubuh perempuan itu masih milik
publik, milik rame-rame.
Kalau dibuka, berarti bisa disantap rame-rame.
Makanya, perempuan yang berpakaian seksi dianggap sbg menjajakan tubuhnya.
Kalau ternyata disantap rame2, ya yang salah si penjajanya. .. bukan salah
yg menyantapnya.
Laki2 baru disalahkan, bila si perempuannya sudah menutup tubuhnya.
Gitu kali ya, mbak?

Di barat juga ada kok larangan pake baju seksi.. misalnya di gereja tua..
ada tanda perempuan yg pake kaos yukensi dan rok mini dicoret..
Maksudnya, di larang..
Kalau soal aturan agama dan cara pandangnya thd tubuh perempuan = dosa,
di barat, di timur, di utara, di selatan, kadang2 kagak ngaruh.. sama aja.

2008/7/22 Fani Noviyani chantiqueunique@ rocketmail. com:

 Mas Wikan,
 Itu kan di Eropa...
 Mata sdh terbiasa melihat wanita berpakaian seksi, berpakaian terbuka...jd
 ya sdh bosan dan males utk menggoda ya krn itu...sdh biasa...
 Eropa itu kan berbudaya barat...tdk spt kita yg masih (katanya c...)
 menjungjung budaya timur.
 Btw, emang Mas Wikan sdh pernah ke Eropa toch?

 - Pesan Asli 
 Dari: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.comwikan.danar% 40gmail.com
 
 Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. comwanita-muslimah% 40yahoogroups. com
 Terkirim: Senin, 21 Juli, 2008 15:53:52
 Topik: Re: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

 kalau di eropa, jarang tuh orang melakukan pelecehan seksual terhadap
 wanita
 walau banyak yang berpakaian terbuka, tapi nggak ada yang sampai
 menyuiti, menowel-nowel atau melakukan bentuk2 pelecehan seksual lain
 karena mereka sadar bahwa melakukan pelecehan seksual adalah kejahatan
 yang bisa dikenai hukuman penjara/denda

 salam,
 --
 wikan

 On 7/19/08, Fani Noviyani chantiqueunique@ rocketmail. com wrote:
 
  Ga cuma di Mesir..di Indonesiapun terjadi banyak kasus pelecehan seksual
 wanita yg sama bentuknya... bahkan mungkin di seluruh dunia...
 
  Hukumnya wajib bagi wanita untuk menutup auratnya...
  Bagi yg sdh tahu...kenapa tidak segera menutupnya?
  Entahlah
  Pelecehan seksual dan wanita mengenakan pakaian ketat spt dua mata uang
 yg sulit dipisahkan.. .
  Tapi walo bgt...seharusnya pria jg harus bisa menjaga kelakuannya,
 matanya, mulutnya...setidakn ya hormati wanita spt menghormati ibunya
 sendiri.
  Tidak bisa begitu saja menyalahkan pihak wanita...


  _ _ _ _ _ _
 Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
 Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
 http://id.messenger .yahoo.com

 [Non-text portions of this message have been removed]

 


[Non-text portions of this message have been removed]

 


  
___
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kalau menurut saya sih, ada tambahan ...
bahwa orang2 eropa lebih sadar hukum ...
cowo2-nya sadar, bahwa pelecehan adalah kejahatan dan bisa mendapat hukuman
sementara cewe2-nya juga sadar, bahwa pelecehan adalah kejahatan,
sehingga orang yang melecehkan bisa dituntut di muka hukum

di indo, saya nggak tahu apakah kesadaran semacam ini ada
pelecehan gitu kayaknya udah diatur dalam undang2 deh
cuman belum tersosialisasikan dengan baik
yang cowo kadang tidak sadar hukum
yang cewe kadang merasa takut dan tertekan untuk meminta hak2-nya dan
menuntut cowo2 yang melakukan pelecehan seksual, apalagi jika cowo
tersebut punya kekuasaan lebih tinggi misal bossnya ...
coba aja lihat kasusnya max moein anggota DPR, gimana tuh kelanjutannya

salam,
--
wikan

On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Herni,
  Kalau mau ditarik kesamaannya, bukannya sudah biasa (kebiasaan)
  dan pikiran masyarakat adalah sama saja yang merupakan unsur2
  kebudayaan ? Ato bagaikan satu keping uang logam: satu sisi adalah
  kebiasaan dan yang satunya lagi cara berfikir suatu masyarakat.

  Ato juga pikiran masyarakat terbentuk salah satunya
  karena kebiasaan2 ?


[wanita-muslimah] Bagaimana caranya menghidupkan nurani?

2008-07-22 Terurut Topik agussyafii
Bagaimana caranya menghidupkan nurani? 


sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com


secara umum jawabannya adalah menjauhi perbuatan dosa, baik dosa 
kepada Tuhan maupun dosa kepada manusia, karena perbuatan dosa 
merupakan daki yang mengotori cermin hati. Secara lebih spesifik, 
sebagai terapi, berdoa di tempat suci , di Multazam misalnya juga 
dapat menjadi shock therapy terhadap hati nurani. Mengapa di Ka`bah 
banyak orang bisa menangis tersedu-sedu, karena disana ia tidak bisa 
tidak kecuali harus jujur kepada Tuhan. Di sana terbayang semua 
kesalahan yang pernah dilakukan tanpa sedikitpun bisa mencari-cari 
alasan pembenar. 

Jika psikologi schok therapy ini berhasil dipertahankan lama, maka 
selanjutnya nuraninya akan hidup, dan itulah yang disebut haji 
mabrur. Berakrab-akrab dengan problem kemanusiaan juga bisa 
menajamkan nurani. Orang yang selalu bergelut langsung membantu 
kesulitan orang kecil, rakyat kebanyakan, maka nuraninya sedikit demi 
sedikit akan bercahaya. Hatinya menjadi lembut, rasa syukurnya 
meningkat. Ia akan memiliki kepekaan yang kuat terhadap hal-hal yang 
berdampak  buruk kepada kehidupan riil manusia. Apa hubungannya 
dengan menghidupkan nurani? Sudah barang tentu ada hubungannya, 
karena orang kecil relatif jujur, maka menyayangi orang kecil 
bermakna menggosok-gosok kejujuran, dan hal itu mendatangkan rahmat 
Tuhan. Sayangilah yang di bumi, niscaya kalian akan disayang Tuhan, 
irhamu man fi al ardhi yarhamukum man fi as sama. Demikian firman 
Allah dalam hadis qudsiy. 

Adapun orang yang menunjukkan kepedulian kepada orang kecil tetapi 
dimaksud untuk publikasi politik, maka hal itu termasuk bentuk 
kebohongan, bohong kepada manusia dan bohong kepada Tuhan, apalagi 
jika menjadikan kesulitan orang kecil sebagai proyek mencari 
keuntungan sendiri. Dalam keadaan seperti itu seberapapun banyaknya 
kontribusi yang diberikan, tidak akan membuat nuraninya bercahaya. 
Wallohu a`lam bis sawab. 

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Salam Cinta,
agussyafii

Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
[EMAIL PROTECTED] atau http://mubarok-institute.blogspot.com






Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Mungkin budaya timur nya itu baru di level pakaian wanita. Maksudnya 
pakaiannya harus tertutup. Budayanya belum sampe ke level pemikiran 
ttg penghargaan thd kodrat wanita ...

Kalau kedua budaya tsb digabung...sempurna deh

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 justru itu, budaya timur katanya menjunjung tinggi kehormatan wanita
 pada kenyataannya kok malah banyak orang indonesia yang mengaku
 berbudaya timur malah banyak yang melecehkan wanita ya?
 saya pernah 3 tahun di eropa, mbak ... jadi tahu gimana adat 
kebiasaan mereka
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 7/22/08, Fani Noviyani [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Wikan,
   Itu kan di Eropa...
   Mata sdh terbiasa melihat wanita berpakaian seksi, berpakaian 
terbuka...jd ya sdh bosan dan males utk menggoda ya krn itu...sdh 
biasa...
   Eropa itu kan berbudaya barat...tdk spt kita yg masih (katanya 
c...) menjungjung budaya timur.
   Btw, emang Mas Wikan sdh pernah ke Eropa toch?





Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
yang saya heran
budaya asli bangsa indonesia, pakaian wanita cenderung tidak tertutup2 amat
malah di beberapa daerah, banyak terbuka
misal baju daerah jawa, menonjolkan bagian tubuh2 tertentu dan kadang
terbuka di bagian pundak
baju daerah aceh cenderung tertutup tapi bagian kepala masih terbuka
baju daerah kalimantan, bagian tangan juga terbuka

jaman dulu, malah jarang orang yang menggoda2 wanita, kecuali emang cunihin
lha kok sekarang, malah dianggap wanita berpakaian terbuka berarti
boleh digoda/dilecehkan
lha, pelecehan bisa menimpa siapa saja, ce berjilbab juga bisa dilecehkan
menurut saya bukan salah si ce dilecehkan
emang co yang melecehkan yang moralnya bejat dan pantas mendapat
hukuman yang setimpal

salam,
--
wikan

On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin budaya timur nya itu baru di level pakaian wanita. Maksudnya
  pakaiannya harus tertutup. Budayanya belum sampe ke level pemikiran
  ttg penghargaan thd kodrat wanita ...

  Kalau kedua budaya tsb digabung...sempurna deh


Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
He..he..kalau mau ditarik (lagi) pemikiran masyarakat tsb terbentuk 
karena kebiasaan sadar hukum. Kenapa sadar? Karena hukum bisa tegak.

Di negara2 yang hukumnya gak tegak, tak akan ada kesadaran hukum. 
Namun kita masih bisa berharap kepada kesadaran akan dosa (=ajaran 
agama atau iman) yang bisa membantu mengerem segala kejahatan.

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalau menurut saya sih, ada tambahan ...
 bahwa orang2 eropa lebih sadar hukum ...
 cowo2-nya sadar, bahwa pelecehan adalah kejahatan dan bisa mendapat 
hukuman
 sementara cewe2-nya juga sadar, bahwa pelecehan adalah kejahatan,
 sehingga orang yang melecehkan bisa dituntut di muka hukum
 
 di indo, saya nggak tahu apakah kesadaran semacam ini ada
 pelecehan gitu kayaknya udah diatur dalam undang2 deh
 cuman belum tersosialisasikan dengan baik
 yang cowo kadang tidak sadar hukum
 yang cewe kadang merasa takut dan tertekan untuk meminta hak2-nya 
dan
 menuntut cowo2 yang melakukan pelecehan seksual, apalagi jika cowo
 tersebut punya kekuasaan lebih tinggi misal bossnya ...
 coba aja lihat kasusnya max moein anggota DPR, gimana tuh 
kelanjutannya
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mbak Herni,
   Kalau mau ditarik kesamaannya, bukannya sudah biasa (kebiasaan)
   dan pikiran masyarakat adalah sama saja yang merupakan unsur2
   kebudayaan ? Ato bagaikan satu keping uang logam: satu sisi 
adalah
   kebiasaan dan yang satunya lagi cara berfikir suatu masyarakat.
 
   Ato juga pikiran masyarakat terbentuk salah satunya
   karena kebiasaan2 ?





Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
lha masalahnya kalau kesadaran beragamanya yang salah dan bermasalah
jadi  merasa berhak untuk menghakimi orang yang tidak sesuai dengan
standard moral/agamanya
misal kejadian di aceh, ada seorang perempuan sudah pakai jilbab
sama polisi agama masih ditangkep, karena pake celana jeans
atau cerita di iran, ada cewe sudah pake jilbab lebar, pake baju warna
hitam, lagi berlari2 ngejar bus
ditahan sama polisi agama dibilang, gerakannya jadi bikin lekuk
tubuhnya keliatan
repot juga kalau kayak gini

salam,
--
wikan

On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 He..he..kalau mau ditarik (lagi) pemikiran masyarakat tsb terbentuk
  karena kebiasaan sadar hukum. Kenapa sadar? Karena hukum bisa tegak.

  Di negara2 yang hukumnya gak tegak, tak akan ada kesadaran hukum.
  Namun kita masih bisa berharap kepada kesadaran akan dosa (=ajaran
  agama atau iman) yang bisa membantu mengerem segala kejahatan.


Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Jaman dulu kapan, mas?..:-)

Soal menggoda-goda wanita mah, distiap jaman pasti ada. Cuma punya 
gaya sendiri. Dulu gayanya sopan, pake pantun...:-)

Karena makin kesini makin banyak manusia, ya godaan makin banyak.

Soal baju budaya bangsa Indonesia yang demikian warna warni, hal yang 
lumrah. Bagaimana dengan baju budaya Islam(i) ? Islam punya budaya 
kah?

wassalam, 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 yang saya heran
 budaya asli bangsa indonesia, pakaian wanita cenderung tidak 
tertutup2 amat
 malah di beberapa daerah, banyak terbuka
 misal baju daerah jawa, menonjolkan bagian tubuh2 tertentu dan 
kadang
 terbuka di bagian pundak
 baju daerah aceh cenderung tertutup tapi bagian kepala masih terbuka
 baju daerah kalimantan, bagian tangan juga terbuka
 
 jaman dulu, malah jarang orang yang menggoda2 wanita, kecuali emang 
cunihin
 lha kok sekarang, malah dianggap wanita berpakaian terbuka berarti
 boleh digoda/dilecehkan
 lha, pelecehan bisa menimpa siapa saja, ce berjilbab juga bisa 
dilecehkan
 menurut saya bukan salah si ce dilecehkan
 emang co yang melecehkan yang moralnya bejat dan pantas mendapat
 hukuman yang setimpal
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mungkin budaya timur nya itu baru di level pakaian wanita. 
Maksudnya
   pakaiannya harus tertutup. Budayanya belum sampe ke level 
pemikiran
   ttg penghargaan thd kodrat wanita ...
 
   Kalau kedua budaya tsb digabung...sempurna deh





Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Wah kurang jelas ya maksudku? Maksudnya kita bisa berharap kesadaran 
akan DOSA (=agama=iman) ... adalah..

Okelah Indonesia ini (misalnya) hukum tidak tegak, tapi masih bisa 
berharap kepada banyaknya orang yang beriman sehingga tidak menambah 
catatan kejahatan di Indonesia. Jadi, Hukum (dalam penerapan di 
negara) dan Agama (dalam penerapan pribadi) bisa mencegah kemungkaran.

Bayangkan kalo Indonesia ini dah hukum gak tegak, gak ada orang 
beriman, he..he...jadi apa ya?

Soal kejadian di Aceh, Polisinya aja gak repot kok ngejar2. Knapa 
kita yang repot ?...:-)) Just kidding

Menurutku sih kalo Aceh sudah membuat aturannya spt itu, saya 
berharap masyarakat disana menuruti aturan tsb aja deh. Tertib hukum 
maksute. Mungkin awalnya repot, moga2 lama2 jadi kebiasaan...:-)

wassalam,
Lina
nicetalkingtou. cu.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 lha masalahnya kalau kesadaran beragamanya yang salah dan bermasalah
 jadi  merasa berhak untuk menghakimi orang yang tidak sesuai dengan
 standard moral/agamanya
 misal kejadian di aceh, ada seorang perempuan sudah pakai jilbab
 sama polisi agama masih ditangkep, karena pake celana jeans
 atau cerita di iran, ada cewe sudah pake jilbab lebar, pake baju 
warna
 hitam, lagi berlari2 ngejar bus
 ditahan sama polisi agama dibilang, gerakannya jadi bikin lekuk
 tubuhnya keliatan
 repot juga kalau kayak gini
 
 salam,
 --
 wikan
 
 On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  He..he..kalau mau ditarik (lagi) pemikiran masyarakat tsb 
terbentuk
   karena kebiasaan sadar hukum. Kenapa sadar? Karena hukum bisa 
tegak.
 
   Di negara2 yang hukumnya gak tegak, tak akan ada kesadaran hukum.
   Namun kita masih bisa berharap kepada kesadaran akan dosa 
(=ajaran
   agama atau iman) yang bisa membantu mengerem segala kejahatan.





Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
kalo kita bisa bilang begitu untuk Aceh...
lha kok kita marah2 ketika orang Perancis melarang orang berjilbab?

hukumnya begitu, ya diikuti saja bukan?



  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, July 22, 2008 6:39 PM
  Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir


  Wah kurang jelas ya maksudku? Maksudnya kita bisa berharap kesadaran 
  akan DOSA (=agama=iman) ... adalah..

  Okelah Indonesia ini (misalnya) hukum tidak tegak, tapi masih bisa 
  berharap kepada banyaknya orang yang beriman sehingga tidak menambah 
  catatan kejahatan di Indonesia. Jadi, Hukum (dalam penerapan di 
  negara) dan Agama (dalam penerapan pribadi) bisa mencegah kemungkaran.

  Bayangkan kalo Indonesia ini dah hukum gak tegak, gak ada orang 
  beriman, he..he...jadi apa ya?

  Soal kejadian di Aceh, Polisinya aja gak repot kok ngejar2. Knapa 
  kita yang repot ?...:-)) Just kidding

  Menurutku sih kalo Aceh sudah membuat aturannya spt itu, saya 
  berharap masyarakat disana menuruti aturan tsb aja deh. Tertib hukum 
  maksute. Mungkin awalnya repot, moga2 lama2 jadi kebiasaan...:-)

  wassalam,
  Lina
  nicetalkingtou. cu.
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   lha masalahnya kalau kesadaran beragamanya yang salah dan bermasalah
   jadi merasa berhak untuk menghakimi orang yang tidak sesuai dengan
   standard moral/agamanya
   misal kejadian di aceh, ada seorang perempuan sudah pakai jilbab
   sama polisi agama masih ditangkep, karena pake celana jeans
   atau cerita di iran, ada cewe sudah pake jilbab lebar, pake baju 
  warna
   hitam, lagi berlari2 ngejar bus
   ditahan sama polisi agama dibilang, gerakannya jadi bikin lekuk
   tubuhnya keliatan
   repot juga kalau kayak gini
   
   salam,
   --
   wikan
   
   On 7/22/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
He..he..kalau mau ditarik (lagi) pemikiran masyarakat tsb 
  terbentuk
karena kebiasaan sadar hukum. Kenapa sadar? Karena hukum bisa 
  tegak.
   
Di negara2 yang hukumnya gak tegak, tak akan ada kesadaran hukum.
Namun kita masih bisa berharap kepada kesadaran akan dosa 
  (=ajaran
agama atau iman) yang bisa membantu mengerem segala kejahatan.
  



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Dari Pelajaran Agama: Tanda-tanda Iman yang Benar

2008-07-22 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Pilih salah satu:

Tanda-tanda iman yang benar adalah:
A) Orang yang salat tetapi membenci mereka yang bertakwa
B) Orang yang bersaksi tiada tuhan selain Allah, tetapi mencintai
orang-orang kafir
C) Orang yang menyembah Allah semata, mencintai orang-orang yang
beriman dan membenci orang-orang kafir.

Pertanyaan di atas muncul dalam buku pelajaran agama, dan tampaknya
tidak terlalu sulit untuk menentukan jawaban yang benar. '
Jangan harap anak didik mendapat poin kalau tidak melingkari huruf C.
Apa benar demikian? Apakah tidak ada jawaban lain?
Mengingat pelajaran ini ditanamkan di benak siswa semenjak usia awal,
bisa dibayangkan benih-benih kebencian yang tumbuh.
Contoh di atas berasal dari buku pelajaran Tauhid dan Fikih untuk
kelas 4 SD di Arab Saudi.
Bagaimana buku pelajaran kita dulu? Dan bagaimana sekarang?

salam,

http://www.slate.com/id/2195684/

A Textbook Case of Intolerance
Changing the world one schoolbook at a time.
By Anne Applebaum
Posted Monday, July 21, 2008, at 8:01 PM ET

Because they are so clearly designed for the convenience of large
testing companies, I had always assumed that multiple-choice tests,
the bane of any fourth grader's existence, were a quintessentially
American phenomenon. But apparently I was wrong. According to a report
put out by the Hudson Institute's Center for Religious Freedom last
week, it seems that Saudi Arabians find them useful, too. Here, for
example, is a multiple-choice question that appears in a recent
edition of a Saudi fourth-grade textbook, Monotheism and
Jurisprudence, in a section that attempts to teach children to
distinguish true from false belief in god:

Q. Is belief true in the following instances:
a) A man prays but hates those who are virtuous.
b) A man professes that there is no deity other than God but loves
the unbelievers.
c) A man worships God alone, loves the believers, and hates the unbelievers.

The correct answer, of course, is c). According to the Wahhabi imams
who wrote this textbook, it isn't enough just to worship god or just
to love other believers—it is important to hate unbelievers as well.
By the same token, b) is also wrong. Even a man who worships god
cannot be said to have true belief if he loves unbelievers.

Unbelievers, in this context, are Christians and Jews. In fact, any
child who sticks around in Saudi schools until ninth grade will
eventually be taught that Jews and Christians are enemies of
believers. They will also be taught that Jews conspire to gain sole
control of the world, that the Christian crusades never ended, and
that on Judgment Day the rocks or the trees will call out to Muslims
to kill Jews.

These passages, it should be noted, are from new, revised Saudi
textbooks. Following a similar analysis of earlier versions of these
same textbooks in 2006, American diplomats immediately approached
their Saudi counterparts about the more disturbing passages, and the
Saudis agreed to conduct a comprehensive revision … to weed out
disparaging remarks towards religious groups.

The promised revision—hailed, at the time, as a great diplomatic
success—was supposed to be finished by the beginning of the 2008-09
school year and was accompanied by a Saudi PR campaign. Among other
things, the Saudis sponsored an interfaith dialogue last week, one
that all participants hailed as a great breakthrough—despite the fact
that the actual meetings took place in Spain as it would be too
embarrassing for Saudi Arabia to host Christian and Jewish religious
leaders on its own soil. But although the beginning of the 2008-09
school year is nearly upon us, the only textbook revisions have been
superficial, and the most disturbing part of the message—that faithful
Muslims should hate Jews and Christians—remains.

Normally, the contents of another country's textbooks would be of no
interest to us. Indeed, I've no doubt that there are plenty of U.S.
textbooks that contain insane, incorrect, or otherwise unacceptable
information. Saudi school textbooks are a special case, however. They
are written and produced by the Saudi government and subsequently
distributed, free of cost, to Saudi-sponsored schools as far afield as
Lagos, Nigeria, and Buenos Aires, Argentina. Americans are not the
only ones who worry about their influence. In Britain, a small
political storm began last year when British mosques were found to be
distributing Saudi books that called on Muslims to kill all apostates.

Still, even if U.S. diplomacy is a legitimate response to this
peculiarly insidious form of propaganda, it clearly isn't a sufficient
response. Far more significant, and surely more effective, would be a
unified response from the rest of the world's Muslims, the vast
majority of whom do not share Saudi views and do, occasionally, say
so. The Hudson Insitute report cites a few of them, outside as well as
inside Saudi Arabia. It would be useful, for us but especially for
them, if they would say so more often and more loudly.

Of course, we are 

Re: Bls: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik ahmadjaidi02
mana biasa tak doyan nengok tubuhnya yang montok montok... kurang 
kurang pun matanya mesti jeling aja...

sendiri buat sendiri tanggung dosanya...

mengapa perlu lihat wanita arab tau barat.. apa kurang nya dinegara 
sendiri...

namanya aja pakaian sendat.. sampai seluar dalamnya juga boleh 
dilihat.. pusatnya dan pingulnya juga menggiurkan.. waduh???

yang lihat..ya berdosa.. yang kasi lihat juga tanggung dosa..

kalau berani tegur.. masayallah.. mungkin ada yang baling pakai 
sepatu..  

eloknya ..rame-ramei lihat dengan mata bunteng, langsung di snap je 
dengan handphone mesti malu banget.. tapi jangan sampai 
ditangkap polisi...

udah namanye aja ajaran setan yang dosa memang lagi suka dibikin

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Fani Noviyani 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Cara berpakaian tiap2 orang kan berbeda...ya senyamannya 
mereka...ya itu hak toch?
 Bukan berarti wanita yg nyaman berpakaian terbuka merasa nyaman 
pula menjadi MILIK PUBLIK/RAME-RAME tadi...
 Tergantung orang yg melihatnya dong...mau sengaja berlama2 
memandang?
 Mau kecipratan dosa dari orang yg menjadi SUMBER DOSA tadi?
 Klo iya...aneh ya? Kok doyan sekali menumpuk dosa?
 
 
 - Pesan Asli 
 Dari: h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED]
 Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Terkirim: Selasa, 22 Juli, 2008 11:56:35
 Topik: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian 
marak di Mesir
 
 
 Bukannya sudah biasa... tapi karena pikiran masyarakat thd tubuh 
perempuan
 yg berbeda.
 Disana, tubuh ya diliat sbg tubuh aja. Miliknya si perempuan itu 
sendiri.
 Bukan milik publik/rame- rame dan dijadikan sumber dosa.
 Jadi dianggap biasa.. kita bukan manusia dan tidak hidup tanpa 
tubuh,
 bukan?
 
 Lagian, kalau dipikir2 kan barangnya sama toh?
 Dari dulu yg namanya payudara, paha, bokong, bentuknya ya kaya 
gitu2 aja
 hehehe...
 Kalaupun seksi, yang seksi kan yang kaya gitu-gitu aja toh? 
hehehe...
 Ssb gitu lho.. seksinya standar banget :P.
 
 Kalau disini kan cara berpikirnya masih: tubuh perempuan itu masih 
milik
 publik, milik rame-rame.
 Kalau dibuka, berarti bisa disantap rame-rame.
 Makanya, perempuan yang berpakaian seksi dianggap sbg menjajakan 
tubuhnya.
 Kalau ternyata disantap rame2, ya yang salah si penjajanya. .. 
bukan salah
 yg menyantapnya.
 Laki2 baru disalahkan, bila si perempuannya sudah menutup tubuhnya.
 Gitu kali ya, mbak?
 
 Di barat juga ada kok larangan pake baju seksi.. misalnya di 
gereja tua..
 ada tanda perempuan yg pake kaos yukensi dan rok mini dicoret..
 Maksudnya, di larang..
 Kalau soal aturan agama dan cara pandangnya thd tubuh perempuan = 
dosa,
 di barat, di timur, di utara, di selatan, kadang2 kagak ngaruh.. 
sama aja.
 
 2008/7/22 Fani Noviyani chantiqueunique@ rocketmail. com:
 
  Mas Wikan,
  Itu kan di Eropa...
  Mata sdh terbiasa melihat wanita berpakaian seksi, berpakaian 
terbuka...jd
  ya sdh bosan dan males utk menggoda ya krn itu...sdh biasa...
  Eropa itu kan berbudaya barat...tdk spt kita yg masih (katanya 
c...)
  menjungjung budaya timur.
  Btw, emang Mas Wikan sdh pernah ke Eropa toch?
 
  - Pesan Asli 
  Dari: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.comwikan.danar% 
40gmail.com
  
  Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. comwanita-muslimah% 
40yahoogroups. com
  Terkirim: Senin, 21 Juli, 2008 15:53:52
  Topik: Re: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak 
di Mesir
 
  kalau di eropa, jarang tuh orang melakukan pelecehan seksual 
terhadap
  wanita
  walau banyak yang berpakaian terbuka, tapi nggak ada yang sampai
  menyuiti, menowel-nowel atau melakukan bentuk2 pelecehan seksual 
lain
  karena mereka sadar bahwa melakukan pelecehan seksual adalah 
kejahatan
  yang bisa dikenai hukuman penjara/denda
 
  salam,
  --
  wikan
 
  On 7/19/08, Fani Noviyani chantiqueunique@ rocketmail. com 
wrote:
  
   Ga cuma di Mesir..di Indonesiapun terjadi banyak kasus 
pelecehan seksual
  wanita yg sama bentuknya... bahkan mungkin di seluruh dunia...
  
   Hukumnya wajib bagi wanita untuk menutup auratnya...
   Bagi yg sdh tahu...kenapa tidak segera menutupnya?
   Entahlah
   Pelecehan seksual dan wanita mengenakan pakaian ketat spt dua 
mata uang
  yg sulit dipisahkan.. .
   Tapi walo bgt...seharusnya pria jg harus bisa menjaga 
kelakuannya,
  matanya, mulutnya...setidakn ya hormati wanita spt menghormati 
ibunya
  sendiri.
   Tidak bisa begitu saja menyalahkan pihak wanita...
 
 
   _ _ _ _ _ _
  Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
  Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
  http://id.messenger .yahoo.com
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
  
 
 
   
_
__
 Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download 
sekarang juga.
 http://id.toolbar.yahoo.com/
 
 [Non-text portions of this message have been 

Re: [wanita-muslimah] Balada Miskin di Negeri Kaya

2008-07-22 Terurut Topik faishool
jgn membuka aib pmernth,dnk.
berilh nasehat dg baik,yaitu mdatangi mrk ,dn memberi nasehat dg baik.

-Original Message-
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Sent: 2008-07-19 00:43:50 GMT+08:00
Subject: [wanita-muslimah] Balada Miskin di Negeri Kaya

Riau Pos

  Balada Miskin di Negeri Kaya  
  Rabu, 16 Juli 2008  
  Oleh: Joni Lis Efendi



  Kemiskinan bagi bangsa ini adalah komponen keempat setelah air, tanah dan 
langitnya. Hampir tidak pernah beranjak dari masa ke masa. Karena memang bahasa 
kemiskinan adalah bahasa keabadian yang tidak pernah akan tuntas dalam periode 
masa dan pemerintahan apapun. Ini sudah menjadi kodrat alam, sunnatullah. Ada 
orang kaya tentunya ada orang miskin. Tapi bagaimana jadinya bila kemiskinan 
itu terus tumbuh lantaran ketidakadilan? Barulah kita membaca apa yang 
menyebabkannya.

  Bagaimanapun, yang paling berkompeten untuk mengatasi masalah kemiskinan 
ini adalah pemerintah. Bukan suatu yang ganjil didengar, bila Pemerintahan SBY 
berjanji akan menekan angka kemiskinan serendah-rendahnya. Karena memang 
demikianlah tugas pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya, walau tanpa 
jaminan akan mengayakannya semua orang. Batasan ini sudah menjadi sangat jelas 
sekali ketika pemerintahan SBY membahasakannya dalam angka-angka. Kita, sebagai 
rakyat biasa ini, tentunya 'duduk manis' untuk mendengarkan warta apa yang akan 
dikatakan pemerintah itu. Sebagai pengingat saja, pada awal pemerintahannya SBY 
berjanji akan mengurangi angka kemiskinan menjadi satu digit dari jumlah 
penduduk pada 2009. 

  Namun yang sangat disesalkan, hanya tinggal beberapa bulan lagi akhir 
pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu, kenyataannya tidak seindah yang 
dijanjikan. Kondisi yang terjadi justru kebalikannya. Pasca kenaikan harga BBM 
bersubsidi Oktober 2005 dan Mei 2008, jumlah orang miskin di tanah air terus 
membalon. Pada kenaikan harga BBM Oktober 2005 lalu, yang rata-rata mencapai 
118 persen, jumlah penduduk miskin bertambah 4,2 juta orang pada 2006 atau naik 
menjadi 39,3 juta jiwa (17,75 persen) dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu 
juga dengan pengurangan subsidi BBM Mei lalu, diprediksi penduduk miskin akan 
mencapai 41,3 juta jiwa (21,92 persen) pada akhir 2008 atau bertambah 4,1 juta 
orang miskin dibandingkan 2007 yang sebesar 37,2 juta jiwa (16,58 persen). 

  Kenaikan harga BBM selalu diiringi dengan kenaikan harga barang kebutuhan 
pokok dan lainnya. Sebelum pengumuman kenaikan BBM, harga barang-barang sudah 
duluan merangkak naik karena aksi spekulan. Tentu saja kenaikan harga BBM 
mendapat tempat kehormatan sebagai penghulu memicu tingginya tingkat inflasi. 
Bukan suatu yang mengherankan jika Bank Indonesia memprediksi tingkat inflasi 
pada 2008 ini akan menembus dua digit, pada kisaran 11,5-12,5 persen. 

  Selain itu, dampak ikutan yang tidak mungkin ditolak adalah semakin 
tingginya tingkat rawan pangan. Hal ini terjadi karena lonjakan harga kebutuhan 
pokok pasca pemerintah menaikkan harga BBM. Berita buruknya, mereka yang sangat 
rentan terhadap malapetaka kelaparan ini tentulah masyarakat miskin. Karena 
hampir suatu yang tidak mungkin untuk memenuhi standar kesehatan WHO, lah uang 
buat beli beras saja kadang ada lebih sering tidak cukup. Pada 2005, sebelum 
kenaikan harga BBM, dari 35,1 juta penduduk miskin sedikitnya tercantum 5,11 
juta jiwa penduduk yang rawan pangan. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat 
pada 2006, pasca kenaikan harga BBM, setiaknya ada 9,95 juta jiwa bergelut 
dengan bencana kelaparan dari 39,3 juta penduduk miskin. Sedangkan setahun 
berikutnya pada 2007, penduduk miskin yang rawan pangan menyusut tinggal 
sekitar 5,71 juta jiwa dari jumlah penduduk 37,17 juta jiwa. Bertambahnya 
penduduk miskin pasca kenaikan BBM Mai 2008 lalu, diprediksi akan meningkatkan 
jumlah orang miskin yang terancam didera bencana kelaparan tingkat akut jika 
tidak mendapat bantuan segera. 

  Dalam perkara ini, pemerintah sudah pasti berkewajiban untuk 
menanggulangi dampak ikutan dari kebijakan menaikkan harga BBM. Bantuan 
langsung tunai (BLT) sebesar 100 ribu rupiah per rumah tangga miskin (RTM) 
perbulan dirasakan belum mampu mensubstitusi besarnya biaya kebutuhan hidup 
penerimanya. Malah tak jarang menjadi masalah baru di tengah masyarakat, baik 
bagi yang menerimanya karena memang tidak menutupi tingginya biaya hidup. 
Sedangkan bagi penduduk miskin yang layak menerimanya, tapi tidak mendapatkan 
BLT karena masih memakai data 2005, akan merasa dianaktirikan pemerintah. Di 
beberapa tempat, ada masyarakat yang menolak BLT karena memang tidak menutupi 
biaya hidup yang membengkak berkali lipat. 

  Seharusnya pemerintah lebih cerdas dalam memberikan solusi bagaimana 
caranya mengatasi masalah ini, tidak dengan cara pintas yang terkesan membodohi 
rakyat. Melihat lebih dalam lagi, sebenarnya masalah yang melilit rakyat miskin 
di negara kaya ini tidak hanya soal BBM tapi masih banyak yang lainnya. Siapa 
saja hampir 

[wanita-muslimah] [OOT] Mau Punya Bakat Bisnis ?

2008-07-22 Terurut Topik malwa
[OOT] Mau Punya Bakat Bisnis ?
**Thanks to Mods atas approval nya :)
Rekans, Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat yaa..

Mau Punya Bakat Bisnis ?

Ada pembaca DI mengeluh, ia merasa tidak bisa berbisnis karena tak punya bakat. 
Menurutnya, tak satu pun dari orang tua, kakek nenek atau buyutnya yang jadi 
pebisnis, asli karyawan semua. 

Apakah karena keturunan karyawan, bisa dipastikan kita jadi karyawan seumur 
hidup ?  Benarkah kita perlu bakat untuk bisa berbisnis?

Sebenarnya istilah bakat itu lebih bisa diartikan sebagai lingkungan daripada 
genetika atau keturunan pebisnis. Kenyataannya, lingkungan memang punya 
kekuatan yang sangat besar dalam membentuk karakter atau kemampuan seseorang. 

Bukan gara-gara orangtua berstatus karyawan maka sekarang pun anda jadi 
karyawan. Tapi lebih karena lingkungan yang mengkondisikan anda menjadi 
karyawan sejak kecil. Kalau hanya mengandalkan bakat atau keturunan, mestinya 
kita tidak mengenal nama-nama seperti Bob Sadino, Martha Tilaar, Kolonel 
Sanders (KFC) dll

Jika sekarang anda merasa tak punya bakat bisnis, itu karena anda memang belum 
pernah bersentuhan dengan lingkungan bisnis. Jangankan mencoba berbisnis, 
mendengar kata bisnis saja serasa alergi :) 

Kadang alasan ini juga sering dipakai untuk berkelit menolak tawaran bisnis 
yang datang. Anda lebih suka bilang saya nggak punya bakat bisnis daripada 
saya nggak ngerti sama sekali soal bisnis. 

Mulai gali potensi diri anda semaksimal mungkin. Cari informasi 
sebanyak-banyaknya tentang bisnis dari orang-orang yang terbukti sukses. 
Perluaslah jejaring dengan bergabung dalam komunitas bisnis yang penuh semangat 
dan pikiran positif untuk berbisnis. 

Dan, yang paling penting, mulailah sekarang juga!!

Baca juga artikel:  
- Lipatgandakan Profit dengan SWOT
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli4-lipatgandakan-profit-swot.html
- Sering Lupa? Ini Dia Tipsnya…
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli3-sering-lupa.html
- Agar Mudah Naik Jabatan
http://www.dexton.adexindo.com/artikel-juli3-agar-mudah-naik-jabatan.html


Tetap SEMANGAT!
Rosa S Rustam

NB: PS: Buat rekan-rekan yang mau sharing soal bisnis atau sekedar say hello, 
kontak langsung aja yaa ke [EMAIL PROTECTED] atau YM ochafelix





[wanita-muslimah] Memberhalakan Kebebasan ala Memo Indonesia

2008-07-22 Terurut Topik sautsitumorang

Memberhalakan Kebebasan ala Memo Indonesia

oleh Saut Situmorang*


Suatu larut malam di bawah banner depan Taman Ismail Marzuki (TIM). 
Saya yang hendak berangkat ke Serang, Banten untuk menghadiri 
pertemuan komunitas sastra se-Indonesia dipanggil oleh Hudan Hidayat 
untuk gabung ngebir bersamanya dan seorang lain yang duduk dengannya. 
Karena saya sudah berjanji lebih dulu dengan seorang kawan yang akan 
saya tumpangi ke Serang, maka saya temui kawan itu dan membatalkan 
ikut dengan dia ke Banten. Waktu saya menemui Hudan, ternyata di situ 
bersamanya sudah bertambah beberapa orang lain lagi seperti yang 
bernama Djenar Mahesa Ayu dan Richard Oh. Mereka baru saja selesai 
mengikuti acara Pekan Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri. Malam 
tambah larut, hampir pagi. Lalu ada yang usulin untuk menelpon Bang 
Tardji keluar dari hotel di depan TIM tempat dia dan keluarga nginap. 
Bang Tardji ditelpon dan tak lama kemudian keluar dan duduk bersama 
kami. Sejak dari tadi perempuan bernama Djenar Mahesa Ayu itu macam-
macam tingkahnya. Sekarang lebih gawat lagi. Sambil memegang-megang 
kepala Bang Tardji, yang selama sepekan diperingati sebagai penyair 
terbesar dalam sejarah sastra Indonesia modern, perempuan berpakaian 
sangat revealing itu mulai bermonolog memakai kata-kata k.nt.l 
berulang-ulang. Karena mulai muak dengan pemakaian bahasa yang sangat 
minimalis dan sexist itu, saya katakan jangan memakai kata-kata itu 
lagi. Efek komentar saya itu luar biasa. Sang Djenar mulai memaki-
maki saya dan bahkan mendekati saya, mengajak berkelahi fisik! Dan 
penjual buku impor Richard Oh menyebut saya, Chauvinist! Hudan 
Hidayat sang Pembela Kebebasan dan pencetus manifesto pembela 
kebebasan bernama seram Memo Indonesia diam tak berkata apa-apa. So 
much for freedom of expression!

*** 

Serang, Banten, dua hari kemudian. Dalam sebuah diskusi tentang 
ideologi dan estetika di pertemuan sastrawan Ode Kampung 2 (dan dalam 
serentetan SMSnya yang penuh kata-kata mesum kepada saya), Hudan 
Hidayat menyatakan bahwa bagi dia teks (karya sastra) adalah 
segalanya dan di luar teks tak ada apa-apa. Hudan juga mengklaim 
bahwa ideologi seseorang tidak harus sama dengan praktek kehidupan 
(berkarya) seseorang. Teringat pada malam di bawah banner depan TIM 
itu, saya merasa kasihan kepada orang ini. Kalau memang dia benar-
benar percaya pada apa yang dia omongkan, sambil mengutip-ngutip ayat-
ayat Alquran lagi, bahwa teks adalah segalanya dan di luar teks tak 
ada apa-apa, lantas untuk apa dia ribut-ribut dengan Taufiq Ismail 
membela-bela kebebasan kreatifnya sebagai sastrawan! Untuk apa 
ribut-ribut membuat (bersama tiga orang lain) Memo Indonesia bahkan 
lalu mendeklarasikannya di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dan 
media massa, cuma agar teks seperti yang dihasilkannya diterima 
sebagai karya sastra oleh dunia sastra Indonesia! Bahkan menyerang 
Pernyataan Sikap Sastrawan Ode Kampung (ditandatangani ratusan 
sastrawan dan penggiat komunitas sastra dengan latar ideologi seni 
yang berbeda-beda dari Aceh sampai Lombok) yang prihatin terhadap 
kondisi dekadensi kultural dalam sastra kontemporer Indonesia dan 
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia! Kalau seorang 
Djenar Mahesa Ayu saja tidak dapat ditangani oleh Hudan Hidayat dalam 
soal kebebasan berpendapat, bagi saya Memonya itu cuma bullshit 
belaka.

*** 

Sekarang mari kita simak isi Memo mereka itu. Dengan bahasa yang 
begitu abstrak (mirip bahasa memo para birokrat kekuasaan!) Memo 
Indonesia ditulis dalam enam paragraf, yang intinya 
tentang kemanusiaan dan kebebasan. Mereka menyatakan 
bahwa Kesempurnaan kemanusiaan adalah. . .toleransi atas keberagaman 
nilai, tempat di mana warga bangsa-bangsa berbahagia atas 
kebedaannya. Seandainya mereka benar-benar percaya atas 
konsep toleransi dan keberagaman nilai, bukankah tidak seharusnya 
mereka menyerang Pernyataan Sikap Sastrawan Ode Kampung yang memang 
berbeda pandangannya atas apa itu standar estetika dalam penulisan 
karya sastra, seperti yang dilakukan M. Fadjroel Rachman (salah 
seorang penandatangan Memo tersebut) dalam tulisannya di Media 
Indonesia Minggu 29 Juli 2007. Pernyataan Sikap Sastrawan Ode Kampung 
(PSSOK) jelas-jelas menolak eksploitasi seksual sebagai standar 
estetika karena setiap eksploitasi, apalagi yang dilakukan atas 
nama kebebasan adalah perendahan atas nilai kemanusiaan. PSSOK 
tidak tabu terhadap seks, tapi anti-eksploitasi seks demi eksploitasi-
seks itu sendiri. Contoh nyatanya adalah buku (yang diklaim kedua 
penulisnya sebagai karya seni sastra tapi tanpa mampu dibuktikan 
dalam konteks kritik sastra!) berjudul Tuan  Nona Kosong oleh Hudan 
Hidayat dan Mariana Amiruddin. Saya lebih mendapat tekstase seksual 
yang nyeni dari film Andrew Blake tentang seks seperti Paris Chic 
ketimbang apa yang disebut dalam Kata Pengantar novel sebagai novel 
post-novel Hudan dan Mariana tersebut. Alasannya karena film Blake 
memakai seks seperti sudah seharusnya, bukan dibuat-buat 

[wanita-muslimah] Uang Bukan Segalanya | Lulus Langsung Kaya | TIPS AGAR TIDAK MENJATUHKAN MOTIVASI KARYAWAN

2008-07-22 Terurut Topik Widyanto Duta Nugroho
Uang Bukan Segalanya

Seorang ayah berkata kepada anaknya yang masih berusia belasan... Uang dan
ketenaran tidak dapat membeli kebahagian... Sang anak kemudian bertanya..
Apakah ayah pernah mencobanya?..

Seorang guru SD berkata kepada muridnya... Uang tidak dapat menyelesaikan
masalah... Sang murid menjawab… Benar Pak, apalagi kalau tidak punya
uang...

Uang memang bukan segalanya dan faktanya, segalanya butuh uang.

Orang rela bekerja dari subuh hingga malam hari hanya agar memiliki uang dan
dengan uang yang diperolehnya setiap orang bisa membeli apa pun yang
diinginkannya.

Dengan memiliki uang kita bisa menyekelohakan anak ke sekolah yang
berkualitas. Kita juga bisa membantu orang miskin dan anak yatim piatu.

Seorang khotib pernah mengungkapkan, jangan mau jadi orang kaya, nanti
masuk sorganya belakangan karena akan ditanya untuk apa kekayaanmu?

Saya justru ketakutan jika mau masuk surga ditanya, mengapa kau sia-siakan
hidupmu sehingga kami miskin, tidak bisa sedekah, tidak bisa membantu anak
yatim piatu?

Tentu saja saya malu masuk surga, meski saya juga takut masuk neraka, JIKA
saya menganjurkan orang untuk sedekah dan membantu anak yatim piatu
sementara saya sendiri tidak pernah melakukan yang saya sarankan.

Jadi dengan uang kita bisa memiliki segalanya. Dan tidak ada sebuah larangan
bagi kita memiliki banyak uang. Kita bahkan bisa membangun bisnis sehingga
membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Selama kita bisa menggunakan
uang yang kita miliki untuk kemaslahatan bersama, mengapa kita harus apriori
dengan uang.

Bagaimana menurut anda?
 A MuchyiJakarta, DKI Jaya, Indonesia

=
widyanto duta nugroho
Business manager

www.widyanto. tk http://www.widyanto.tk/
www.pengumuman. tk http://www.pengumuman.tk/
www.harumdanaberjan gka.tk http://www.harumdanaberjangka.tk/
Y!M : nyantaidulu
Hotmail http://www.hotmail.com/: nyantaidulu
nyantaiduluet yahoo.com
widyantoetgmail. com
+6221-93318161
+628568525068
http://www.friendster.com/widyanto2
http://groups. yahoo.com/ group/bvoicehttp://groups.yahoo.com/group/bvoice

PT. HARUMDANA BERJANGKA
Cab. Menara Mulia, Floor 16 Suite 1608
Jl. Gatot Subroto Kav. 9-11
Jakarta Selatan - Indonesia
Ph. +62 (21) 2520280 ext: 161  162
www.harumdanaberjan gka.co.id http://www.harumdanaberjangka.co.id/

=


Lulus Langsung Kaya


Di berbagai kesempatan, saya selalu membicarakan tentang paradigma baru yang
semestinya menjadi pandangan paling mutakhir bagi adik-adik mahasiswa.

Paradigma setelah lulus kuliah baru cari kerja atau setelah lulus kuliah
langsung kerja sudah usang dan sudah saatnya diganti dengan paradigma
setelah lulus kuliah langsung kaya.

Paradigma Lulus Cari Kerja dan Lulus Langsung Kerja lebih menciptakan
pekerja profesional yang 'diperbudak' oleh orang lain. Hidupnya dari gaji ke
gaji dan umurnya hanya satu bulan.

Paradigma lulus langsung kaya justru akan menciptakan
entrepeneur-entrepeneur muda yang akan memperkokoh pondasi perekonomian
negara kita.

Cara yang paling sederhana agar bisa lulus langsung kaya adalah selama
menempuh kuliah sudah mulai merintis bisnis sendiri. Meski kecil-kecilan,
itu adalah awal yang sangat baik. Banyak pengusaha yang sukses saat ini,
telah mulai menjalankan bisnis bahkan ketika masih sekolah dasar.

Jadi adik-adik mahasiswa, silahkan mulai membangun bisnis anda sendiri agar
setelah lulus tidak perlu antri dan bersaing dengan ribuan pelamar. Juga
tidak menjadi komoditi penyelenggara even lowongan kerja. Bayangkan jika ada
14ribu orang mendaftar pada even lowongan kerja dengan biaya pendaftaran
Rp.20ribu, maka pihak penyelenggara sudah mengantongi uang Rp.280.000.000.

Bagi orang tua yang memiliki putra/putri mahasiswa, dukung dan bimbing
mereka untuk menjadi wiraswatawan dimasa mendatang.
 A MuchyiJakarta, DKI Jaya, Indonesia
=
widyanto duta nugroho
Business manager

www.widyanto. tk http://www.widyanto.tk/
www.pengumuman. tk http://www.pengumuman.tk/
www.harumdanaberjan gka.tk http://www.harumdanaberjangka.tk/
Y!M : nyantaidulu
Hotmail http://www.hotmail.com/: nyantaidulu
nyantaiduluet yahoo.com
widyantoetgmail. com
+6221-93318161
+628568525068
http://www.friendster.com/widyanto2
http://groups. yahoo.com/ group/bvoicehttp://groups.yahoo.com/group/bvoice

PT. HARUMDANA BERJANGKA
Cab. Menara Mulia, Floor 16 Suite 1608
Jl. Gatot Subroto Kav. 9-11
Jakarta Selatan - Indonesia
Ph. +62 (21) 2520280 ext: 161  162
www.harumdanaberjan gka.co.id http://www.harumdanaberjangka.co.id/

=

Sang Manajer


Seorang manajer berusia separuh baya, sedang pusing memikirkan hutang-hutang
yang harus dilunasinya.

Ia memutuskan untuk menghubungi seorang ahli keuangan.

Dia 

[wanita-muslimah] FYI: ‘ Sang Guru Cinta ‘ ( In Memoriam )

2008-07-22 Terurut Topik Asep Sumantri
Oleh: Helvy Tiana Rosa

 

 

Sang Murobi : Ustadz
Rahmat Abdullah…

 

Merendahlah,

engkau kan
seperti bintang-gemintang

Berkilau di pandang orang

Diatas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi

Janganlah seperti asap

Yang mengangkat diri tinggi di langit

Padahal dirinya rendah-hina

[Rahmat Abdullah]




Seperti tak percaya aku mendengar kabar itu: kau sudah pergi untuk
selamanya. Dan kenangan demi kenangan berkelebat cepat di benakku, menyisakan
satu nama: Rahmat Abdullah. Kita memang tak banyak bertemu,
tak banyak bercakap. Tapi percayakah kau, aku menjadikanmu salah satu teladan
diri. Kau menjelma salah satu sosok yang kucinta. Tahukah kau, hampir tak ada
tulisanmu yang tak kubaca? Dan setelah membacanya selalu ada sinar yang
menyelusup menerangi kalbu dan pikiranku. Tidak sampai di situ, buku-bukumu
selalu membuatku bergerak. Ya, bergerak!

Kau mungkin tak ingat tentang senja itu. Tapi aku tak akan pernah
melupakannya. Saat itu kau baru saja pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan
kesehatanmu. Aku dan seorang teman menunggumu. Kami membutuhkanmu untuk memberi
masukan terhadap apa yang tengah kami kerjakan. Tanpa istirahat terlebih
dahulu, dengan senyuman dan kebersahajaan yang khas, kau menemui kami. Tak kau
perlihatkan bahwa kau sedang tak sehat. Bahkan kau bawa sendiri makanan dan
minuman untuk kami. Dengan riang kau menyemangati kami. “Ini kebaikan yang luar
biasa,” katamu. “Bismillah. Berjuanglah dengan pena-pena itu!”

Lalu
kami mengundangmu untuk hadir pada acara milad organisasi kecil kami. Sekadar
menyampaikan undangan, dan tak terlalu berharap kau datang, karena kami tahu
kau sangat sibuk dengan begitu banyak persoalan ummat. Hari itu, bulan Juli
2002, milad ke 5 organisasi kami: Forum Lingkar Pena. Semua panitia direpotkan
oleh banyak hal yang harus dikerjakan. Aku masih sempat bertanya pada panitia:
“Adakah yang menjemput Pak Taufiq Ismail dan Pak Rahmat Abdullah?”

Panitia menggeleng. Banyak yang harus dikerjakan. Tak ada mobil atau tenaga
untuk menjemput. Sudahlah, pikirku. Pak Taufiq dan Pak Rahmat terlalu besar
untuk hadir di acara seperti ini.

Aku hampir melompat ketika melihat Pak Taufiq Ismail datang sendirian dengan
taksi dan menyapa kami riang. Dan aku tak percaya ketika tak lama kemudian kau
muncul! “Ustadz, terimakasih sudah datang. Kami tidak menyangka…,” sambutku.

Kau tersenyum. “Saya sudah agendakan untuk datang,” katamu. “Ini acara FLP.
Istimewa.” Mataku berkaca. Ini ustadz Rahmat
  Abdullah, ia terbiasa
diundang sebagai pembicara dalam berbagai acara nasional sampai internasional.
Dan kini ia sudi hadir sebagai undangan biasa!

“Maaf ustadz tidak dijemput. Ustadz naik apa tadi?” Naik bis. Tempatnya
mudah dicari,” katamu biasa.

Kau sempat turut memberikan award dalam acara tersebut dan memimpin doa
penutup. Aku menangis mendengar doa yang kau lantunkan, Ustadz. Kau
berulangkali mendoakan agar organisasi kami: FLP selalu bisa melahirkan para
pemuda yang tak akan berhenti berjuang dengan pena…. Pada akhir acara, kau
turut berjongkok bersama para pemuda lainnya dan menandatangani spanduk yang
kami gelar bertuliskan “Sastra untuk Kemanusiaan.”

“Saya mencintai sastra dan suka membuat puisi,” ceritamu. Hari itu kehadiranmu
benar-benar memberi semangat baru bagi kami.

Ustadz, aku selalu mengenangmu sebagai suami dan ayah yang baik dalam
keluarga. Sebagai guru sejati bagi ribuan da’i. Dan ketika kau terpilih menjadi
anggota DPR RI tahun 2004 lalu, tak ada yang berubah darimu, kecuali usaha yang
lebih keras untuk membuat rakyat tersenyum. Dalam keadaanmu yang sederhana, kau
tak berhenti memberi zakat dan infaq dari gajimu. Kau satu dari sedikit orang
yang pernah kutemui, yang sangat berhati-hati dengan amanah dan berjuang untuk
menunaikannya tanpa cacat. Ah, pernahkah kau meminta tarif untuk mengisi
ceramah? Tak ada. Kau bahkan pernah berkata: “Alhamdulillah ada lagi orang yang
mau mendengarkan taushiyah dari hamba Allah yang lemah ini.”

Terakhir kali kita bertemu, Ustadz, di sebuah jalan raya, sekitar akhir
tahun lalu. Dan aku tak percaya, kau—anggota dewan yang terhormat— masih saja
menyetop kopaja. Kini dalam usia 53 tahun, kau pun kembali untuk selamanya.
Ribuan orang, tak terhingga orang, datang mengiringi untuk terakhir kali,
sambil tak henti bersaksi tentang keindahanmu.

Selamat jalan, Ustadz. Jalan kebaikan dan cinta yang selalu kau tempuh di
dunia, semoga mengantarkanmu ke gerbang yang paling indah di sisiNya. Amiin.

(Helvy Tiana Rosa)



 



 

Seonggok kemanusiaan terkapar.

Siapakah…

yang mengaku bertanggung jawab?

Bila semua pihak menghindar,

biarlah saya yang menanggungnya,

semua atau sebagiannya…

[ Ustdz. Rahmat Abdullah
(Sang Murobi) ]

Subhanalloh… sebuah kalimat yang penuh kekuatan. Kekuatan seorang
ksatria, kekuatan kehidupan!

Sungguh, amat jarang kujumpai pemimpin di negeri ini berkata demikian. Bukan
sebatas kata, tapi benar-benar dilakukan di tiap langkahnya yang dalam.

Sering ‘ku menggeleng membaca tulisan-tulisanmu. Tak mengerti. 

Balasan: [wanita-muslimah] Bersolek Menuju RI-1

2008-07-22 Terurut Topik Najah Najah
kepada para calon RI-1.,untuk selalu memperjuangkan kepentingan 
rakyat!!! jika tidak sanggup...harap tidak maju!!!
  http://www.aqiqahaqilah.com

Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
TEMPO
Edisi. 22/XXXVII/21 - 27 Juli 2008

Bersolek Menuju RI-1

Rupa-rupa sosok calon presiden kita. Dari pensiunan jenderal hingga dramawan, 
dari bekas demonstran hingga mantan gubernur. Ada yang didukung partai, ada 
juga yang menggantang asap seraya jual tampang. 

Lantai tujuh Rumah PAN sangat sibuk menjelang tengah malam, Rabu pekan lalu. 
Di ruang kerja ketua partai Soetrisno Bachir itu, ada artis Wulan Guritno, 
Marini Zumarnis, Derry Drajad, juga ekonom Christianto Wibisono. Asap melayang 
tipis. Puntung rokok memenuhi asbak.

Biduan dangdut Iyet Bustami baru saja meninggalkan ruangan beberapa menit lalu. 
Mereka akan menjadi calon anggota badan legislatif dari Partai Amanat 
Nasional, kata staf Soetrisno, yang membagikan formulir isian kepada para tamu 
itu. Christianto hanya tersenyum, begitu juga para artis.

Lantai dasar kantor partai itu, yang dilengkapi gerai penjual makanan dan 
minuman, juga penuh orang. Asap rokok tebal memedihkan mata. Beberapa orang 
sibuk memilih model stiker, kaus, atau jaket. Tampaknya mereka juga calon 
anggota badan legislatif yang sedang menyiapkan atribut kampanye.

Kesibukan serupa terjadi di kantor-kantor partai lain. Mereka menyiapkan calon 
anggota badan legislatif, yang harus disetor ke Komisi Pemilihan Umum, bulan 
depan. Ini babak penting, karena akan menentukan perolehan suara pada Pemilihan 
Umum 2009. Calon yang yahud berpeluang mendulang banyak suara.

Perolehan suara tentu saja juga berkaitan dengan tiket pencalonan 
presiden-selain jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Undang-Undang Dasar 
mengatur, hanya partai politik atau gabungan partai politik yang bisa 
mengajukan calon. Dewan masih membahas syarat minimal perolehan suara partai 
atau gabungan partai yang bisa mengajukan calon itu. Ada beberapa pendapat, 
dengan kisaran 15 persen hingga 30 persen suara.

Tiket itulah yang hendak dikejar oleh mereka yang berhasrat menjadi calon 
presiden. Beberapa di antaranya sudah punya modal awal: memimpin partai atau 
didukung partai. Soetrisno punya Partai Amanat Nasional, Prabowo Subianto 
disokong Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Wiranto memimpin Partai Hati 
Nurani Rakyat (Hanura), Yusril Ihza Mahendra diusung Partai Bulan Bintang. 
Adapun Sutiyoso digandeng Partai Indonesia Sejahtera, Partai Nasional Indonesia 
Marhaenisme, dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia.

Beberapa tokoh lain tampil meski belum menggenggam partai: Rizal Mallarangeng, 
Kivlan Zen, Ratna Sarumpaet, dan Fadjrul Rachman. Bisa jadi, daftar akan 
bertambah panjang. Apalagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum 
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri hampir pasti akan 
mencalonkan diri lagi.

Kepada Tempo, Soetrisno mengatakan belum memutuskan untuk maju. Selain 
partainya belum mengajukannya sebagai calon, ia belum memperoleh restu dari 
keluarga. Toh, ia telah menggeber iklan di media massa. Ia baru menyelesaikan 
pengambilan gambar untuk iklan yang akan tayang bulan depan. Temanya tentang 
kemerdekaan, ujarnya.

Soetrisno menjadikan beberapa tokoh inspiratif sebagai bintang iklan-di 
antaranya Suster Apung, bidan yang harus mengarungi lautan untuk melayani 
masyarakat di Sulawesi Selatan. Iklan Agustus nanti merupakan serial yang akan 
dibuat Soetrisno hingga menjelang Pemilihan Umum, April 2009. Sepanjang 
Mei-Juni lalu, iklan pengusaha batik itu telah memenuhi layar televisi dengan 
slogannya, Hidup adalah Perbuatan.

Uang bukan masalah bagi Soetrisno. Banyak memainkan saham perusahaan minyak dan 
batu bara, duitnya berlebih. Ia membeli gedung tujuh lantai Rp 20 miliar di 
kawasan Mampang, Jakarta Selatan, yang dihibahkan untuk kantor partai. Untuk 
pemasangan iklan pada Mei-Juni lalu, menurut orang dalam partai itu, Soetrisno 
mengucurkan Rp 40 miliar lebih.

Soetrisno juga mensponsori pendirian Solusi Bangsa Center, yang antara lain 
dipimpin Zaim Uchrowi, Direktur Utama Balai Pustaka. Soetrisno mengatakan 
lembaga ini banyak membantunya, termasuk membuat konsep pencitraan. Zaim, yang 
diwawancarai terpisah, mengatakan bahwa Solusi merupakan lembaga independen. 
Mas Tris (Soetrisno) jadi presiden atau tidak, kami akan tetap berjalan, 
ujarnya.

l l l

RUANG kerja Rizal Mallarangeng di Freedom Institute, lembaga pemikir yang ia 
dirikan, penuh buku. Sebatang Marlboro terselip di jari tangan kirinya, ketika 
Tempo menemuinya pada Rabu pekan lalu. Saya ingin mencontoh Barack Obama, 
katanya, menyebut kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat yang 
banyak merebut dukungan kaum muda.

Rizal percaya pada teori bahwa dukungan bisa ditambang melalui media massa. Ia 
pun mulai memajang iklan di beberapa stasiun televisi. Ia mengambil gambar di 
beberapa tempat bersejarah: tempat pengasingan dokter Tjipto Mangoenkoesoemo 

[wanita-muslimah] Re: Waspada: Ada gerakan Yahudi-(Yahudi memang ngga ada otaknya)

2008-07-22 Terurut Topik Arif Rahman Hakim
Namanya juga Kera, ngga ada otaknya, biar para kera Ahli semua berkumpul, tetep 
aja ngga ada otaknya...
1. lha mau menuntut kepada siapa ? wong nggak ada yang pegang hak ciptanya Al 
Quran, ya suruh tuntut aja nanti kalau sudah di hadapan Allah swt.
2. Kalaupun mereka menganggap Al Quran ditulis oleh umat islam masa lalu (Nabi 
Muhammad dan para sahabatnya), bukan kalam Allah, lha mau menuntut siapa, wong 
semuanya sudah tiada.
3. Kalaupun Al Quran mengutip kitab terdahulu, jangan lupa, penulisnya 
(baca=owner, pemilik wahyu, Allah) khan sama, lalu kalau penulisnya juga Dzat 
yang sama, mau minta izin sama siapa ? sebetulnya para Kera Ahli itu 
sedang menyatakan bahwa Kitab Taurat yang mereka punya itu bukan dari Allah 
swt, tapi buatan/tulisan pendahulu mereka pada zaman dahulu, sehingga 
mengganggap penulisnya lain, bukan Allah swt.
Alih-alih akan bikin sensasi, eh malah menampar wajah sendiri.
 
Arif RH
--- On Sun, 7/20/08, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] Re: Waspada: Ada gerakan Yahudi untuk menuntut 
pelanggaran hak cipta kitab suci Al-Quran
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sunday, July 20, 2008, 9:35 PM






Cuma ngutip perkataan nyong Ambon manise aja deh...

 Kalau terus-terus saling bermusuhan, kapan damai dan aman di dunia?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, mediacare [EMAIL PROTECTED] .. 
wrote:

 Isu ini mungkin perlu diwaspadai oleh umat Islam di seluruh dunia. 
Kabarnya, sebuah asosiasi pakar hukum Yahudi se-dunia akan menuntut 
pelanggaran hak cipta yang telah dilakukan oleh umat Islam pada 
penyusunan Al-Quran di masa lalu. Mereka menuding penyusun kitab suci 
yang begitu diagung-agungkan oleh umat Islam tersebut telah menjiplak 
kandungan pada Torat. Oleh umat Kristen, kandungan Torat masuk pada 
kitab Perjanjian Lama dan isinya tidak diutak-atik, sehingga tidak 
akan mereka gugat. 
 
 Umat Yahudi tidak bisa menerima isi Al-Quran yang menuding mereka 
pernah disulap jadi kera dan lebih-lebih lagi mencap mereka sebagai 
bangsa kafir terkutuk. 
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]


 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Doa untuk memperoleh kemudahan kelahiran

2008-07-22 Terurut Topik syamsuri149
Doa untuk memperoleh kemudahan kelahiran

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Untuk perempuan yang sulit
melahirkan, tuliskan di kulit kijang atau kertas doa berikut:

اَللÙ`َهُمÙ`َ فَارِجَ الÙ'هَمÙ`ِ وَكَاشِفَ 
الÙ'غَمÙ`ِ وَرَحÙ'مَانَ الدÙ`ُنÙ'يَا 
وَاÙ'لآخِرَةِ وَرَحِيÙ'مَهُمَا، اِرÙ'حَمÙ' 
فلانةَ
بِنÙ'تَ فُلاَنَة رَحÙ'مَةً تُغÙ'نِيÙ'هَا 
بِهَا عَنÙ' رَحÙ'مَةِ جَمِيÙ'عِ خَلÙ'قِكَ، 
تَفÙ'رُجُ بِهَا كُرÙ'بَتَهَا وَتَكÙ'شِفُ 
بِهَا
غَمÙ`َهَا وَتُيَسÙ`ِرُ وِلاَدَتَهَا، 
وَقُضِيَ بَيÙ'نَهُمÙ' بِالÙ'حَقÙ`ِ وَهُمÙ' 
لاَيُظÙ'لَمُوÙ'نَ.

Allâhumma Fârijal hammi wa Kasyifal ghammi wa Rahmânad dun-yâ wal
âkhirah wa Rahîmahumâ, irham … binti … rahmatan tughnîhâ bihâ `an
rahmati jamîi khalqika, tafruju bihâ kurbatahâ wa taksyifu bihâ
ghammahâ wa tuyassiru wilâdatahâ,  wa qudhiya baynahum bilhaqqi wa hum
lâ yuzhlamûn.

Ya Allah, wahai Yang Maha Menghilangkan duka, Yang Melepaskan derita,
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang di dunia dan akhirat, sayangi …
binti … dengan kasih sayang yang tidak membutuhkan lagi kasih sayang
dari seluruh makhluk-Mu, dengannya Kau hilangkan dukanya, Kau lepaskan
deritanya, Kau mudahkan dalam melahirkan.  Telah ditetapkan di antara
mereka kebenaran sementara mereka tidak dizalimi.
(Makarimul Akhlaq: 410)

Keterangan: Tuliskan atau sebutkan nama perempuan yang akan melahirkan
pada kalimat yang digaris-bawahi. Selain doa ini dibaca, juga ditulis
pada lembaran kertas kemudian ikatkan atau ditempelkan pada bagian
dari badan perempuan yang akan melahirkan.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dunia anak dan artikel Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com

Amalan Praktis harian dan Bulanan, dan doa2 pilihan:
http://islampraktis.wordpress.com

Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Audio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek narasi:
http://syamsuri149.multiply.com

Amalan praktis, Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis keluarga bahagia, dunia anak dan artikel2 Islami, macam2 shalat
sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan: 
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Feng Shui Islami, rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran,
rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus: 
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami




[wanita-muslimah] The Saudi Guide To Piety

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/07/21/AR2008072102357.html?wpisrc=newsletterwpisrc=newsletter

The Saudi Guide To Piety
By Anne Applebaum
Tuesday, July 22, 2008; Page A21 

Because they are so clearly designed for the convenience of large testing 
companies, I had always assumed that multiple-choice exams, the bane of any 
fourth-grader's existence, were a quintessentially American phenomenon. But 
apparently I was wrong. According to a report last week by the Hudson 
Institute's Center for Religious Freedom, it seems that the Saudi Arabian 
Ministry of Education finds them useful, too. Here, for example, is a 
multiple-choice question from a recent edition of a Saudi fourth-grade 
textbook, Monotheism and Jurisprudence, in a section that attempts to teach 
children to distinguish between true and false belief in God: 

Q. Is belief true in the following instances: 

(a) A man prays but hates those who are virtuous. 

(b) A man professes that there is no deity other than God but loves the 
unbelievers. 

(c) A man worships God alone, loves the believers, and hates the unbelievers. 

The correct answer, of course, is (c): According to the Wahhabi imams who wrote 
this textbook, it isn't enough to simply worship God or just to love other 
believers; it is important to hate unbelievers, too. By the same token, (b) is 
wrong as well: Even a man who worships God cannot be said to have true belief 
if he also loves unbelievers. 

Unbelievers, in this context, are Christians and Jews. In fact, any child who 
attends Saudi schools until ninth grade will eventually be taught outright that 
Jews and Christians are enemies of believers. They will also be taught that 
Jews conspire to gain sole control over the world, that the Christian 
crusades never ended, and that on Judgment Day the rocks or the trees will 
call out to Muslims to kill Jews. 

These passages, it should be noted, are from new, revised Saudi textbooks, 
designed to be less harsh on the infidels. After an analysis of earlier 
textbooks caused an outcry in 2006, American diplomats approached their Saudi 
counterparts about modifying the more disturbing passages, and the Saudis 
agreed to conduct a comprehensive revision . . . to weed out disparaging 
remarks toward religious groups. 

The promised revision -- hailed at the time as a great diplomatic success -- 
was supposed to be finished by the beginning of the 2008-09 school year and was 
accompanied by a Saudi public relations campaign. Among other things, the 
Saudis sponsored an interfaith dialogue this week, one that all participants 
hailed as a great breakthrough -- despite the fact that the meetings took place 
in Spain, apparently because it would be too embarrassing for Saudi Arabia to 
host Christian and Jewish religious leaders on its own soil. But now the 
beginning of the 2008-09 school year is nearly upon us, the only textbook 
revisions have been superficial and the most disturbing part of the books' 
message -- that faithful Muslims should hate Jews and Christians -- remains. 

Normally, the contents of another country's textbooks would be of no interest, 
and, indeed, I'm sure that there are plenty of American textbooks that contain 
insane, incorrect or otherwise unacceptable information. Saudi schoolbooks, 
however, are a special case. They are written and produced by the Saudi 
government and are distributed, free, to Saudi-sponsored Muslim schools as far 
afield as Lagos and Buenos Aires. This doesn't mean every child who reads them 
will hate non-Muslims, but Americans are not the only ones who worry about the 
influence of these books: In Britain, a small political storm broke out last 
year when Saudi books calling on Muslims to kill all apostates were found in 
mosques there. 

Still, even if U.S. diplomacy is a legitimate response to this peculiarly 
insidious form of propaganda, it clearly isn't a sufficient response. Far more 
significant, and surely more effective, would be a unified response from the 
rest of the world's Muslims, the vast majority of whom do not share Saudi views 
and occasionally say so. It would be useful, for us but especially for them, if 
they would say so more often and more loudly. 

The United States, of course, is not a Muslim nation, and Americans cannot by 
themselves orchestrate a meaningful Muslim response to Saudi extremism. But we 
do have a large Muslim population, we do have friends in the moderate Muslim 
world and we do have some money -- mostly wasted -- to spend on public 
diplomacy. We also have two presidential candidates who are arguing hard about 
the best way to combat terrorism, the best way to deploy guns and aid, the best 
uses of American military power. 

Here is a novel idea for both of them: Make sure that children in Iraq, 
Afghanistan, Saudi Arabia and in Islamic schools all around the world have 
decent fourth-grade textbooks. Help persuade the Muslim world to write and 
distribute them. It 

[wanita-muslimah] RIYADH: An Asian housemaid has taken shelter at her embassy after being abducted and gang-raped by seven men in Riyadh last week.

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=112009d=22m=7y=2008


  The Middle East's Leading English Language Daily 
 

Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429

RIYADH: An Asian housemaid has taken shelter at her embassy after 
being abducted and gang-raped by seven men in Riyadh last week.



The 22-year old maid ... was forced into a car, taken to an 
undisclosed location and later dropped off at the same place from where she was 
picked up, said a spokesman for the embassy.

The housemaid left her employer's home to throw garbage into the 
municipality's garbage bin when the men overpowered her and abducted her, he 
said, adding that the men invited their friends to rape the woman until she 
bled and became unconscious.

The men repeatedly raped her and left her in a battered and 
bleeding state, he said.

On June 27, Arab News reported the story of another maid who was 
also gang-raped and is now being cared for at a maids' shelter run by her 
embassy.

The embassy spokesman said the victim of the first rape would be 
repatriated to her country. No arrests have been made in both cases so far... 
A number of similar cases are being reported by different embassies on a more 
frequent basis now, he added.

Over the past year, local newspapers have reported incidents of 
maids giving birth to babies after falling pregnant in sexual assaults. 

The problem of maids being abused has become a major issue for some 
embassies, which are forced to devote a substantial amount of their time, 
effort and money in dealing with the problem.

Meanwhile, Waleed Al- Soweidan, chairman of the Saudi Recruitment 
Committee at the Riyadh Chamber of Commerce and Industry, said the Kingdom 
started directly recruiting housemaids from Nepal following an agreement 
between the two countries several months ago. Due to the absence of a Saudi 
diplomatic mission in Katmandu, Nepalese maids come to the Kingdom via India or 
Bangladesh.

Al-Soweidan said that the National Recruitment Committee has agreed 
that the monthly salary for a housemaid from Nepal should be no less than SR500 
and that Katmandu should train the maids before sending them to the Kingdom. 
   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Is society ready for change?

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=112014d=22m=7y=2008pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press

  Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429)
 


  Is society ready for change? 
  Haya Al-Manie | Al-Riyadh -
 

  LOCAL newspapers have recently published stories of women driving on the 
Kingdom's roads, something that led me to ask why they try to drive when they 
do not know how to.

  Since some of these women have ended up in terrible accidents, I'm led to 
ask whether there was a real need for them to drive, or were they just trying 
to show off. Maybe some of these young women were looking for adventure.

  The incidence of women driving may indicate a coming social change, which 
supports the theory of officials that the decision to allow women to drive must 
come from the community, not from the government.

  I am not going to argue about the right of women to drive, especially for 
families with extenuating circumstances.

  However, it is important for women who do not know how to drive not to 
try it on the roads, as this is suicidal. We criticize Saudi youths when they 
joy ride and undertake dangerous maneuvers at high speeds. This is exactly the 
same as women driving without knowing how to.

  At the same time, I want to know about the legal status of women driving 
in the Kingdom. Since some women hold international driving licenses and the 
decision to allow women to drive is a community one, do women who have 
international licenses not have the right to drive, especially if their parents 
approve?

  The incidence of women attempting to drive reflects a change in traffic 
rules. Women nowadays have more initiative than before. Most of them believe it 
has taken them too long to recognize their rights; they believe that rights are 
to be taken.

  I am not going to take any sides because that will not change anything.

  If societies want to achieve something, they will continue to make 
efforts until they get it. This will happen, especially if the majority 
believes it to be their right.

  These women tried to drive, despite it being dangerous, on a whim. They 
have no interest in drawing attention to their rights. They were simply trying 
to impose a status quo. 

  We do not want these whimsical women to try to drive on our roads just to 
show off - this could result in a car accident or a police arrest. Positive 
social change is driven by positive thinking, not reckless actions and 
emotions. 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Women's rights in Kingdom

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=112032d=22m=7y=2008

  Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429) 


 
  Women's rights in Kingdom 


  Samar Fatany, Arab News -
 

  THERE are conflicting reports about the participation of women in the 
2009 municipal elections. According to some government officials, there are 
still many challenges that make it difficult for Saudi women to participate in 
the decision-making process of their country.

  This sorry situation is due to several major factors that continue to 
harm Saudi women and deprive them of the right to manage and lead 
organizations. The most obvious ones are the long absence of any resistance 
toward blatant discrimination and women's sad acceptance and resignation to 
their unfortunate fate. They make no demands to take charge of their lives or 
to reject the continued abuse and unjust policies. Moreover, the indifference 
of the educated elite and acquiescence of the more moderate religious scholars 
who remained silent for decades contributed to ignorant and shortsighted 
restrictions that have excluded women from all spheres of public life.

  However, this is no longer the case. I have been following with great 
interest and enthusiasm the calls and activities of women leaders in Saudi 
society. Some of them who are associated with Human Rights Organization have 
been very critical of the judiciary for its blatant bias toward men and its 
failure to provide justice for women who suffer from domestic abuse. Women 
writers have also boldly defied those who argue that driving for women is not a 
priority. They have asserted that the ban is another form of misogynistic 
control over women and a means to restrict their movement.

  The board members of the Jeddah Chamber of Commerce and Industry also 
have played a vital role in addressing the segregation laws and other obstacles 
that limit the success of women in business and the work force.

  ACADEMICS and women in media have contributed by conducting scientific 
studies and exposing the violations and social problems facing women as well as 
recommending solutions to raise the status of women in Saudi society.

  Today, the educated elite, who had abandoned their intellectual role and 
whose only interest in the past was personal gain, is taking a more active role 
to confront the hegemony of tribal culture and is working hard toward changing 
the social fabric of this male domination that is hobbling the progress and 
development of this country.

  A national campaign has already begun to address the challenges that 
impede women's participation in government and managerial positions. King Abdul 
Aziz National Dialogue Center should be commended for leading this campaign to 
raise awareness among women and address the major obstacles that stand in the 
way of their empowerment. The center invited researchers and social scientists 
to participate in several conferences throughout the Kingdom and, for the first 
time, has succeeded in creating a culture of dialogue in our society to discuss 
matters that were taboo in the past - mainly discrimination against women in 
the name of Islam. All the debates were televised, and the media covered in 
detail many bold and transparent studies that expose the unjust policies that 
control women and marginalize their role, such as the imposed rule of a male 
guardian licensed to manage all legal aspects of women in Saudi Arabia. These 
rules keep women entirely under the mercy of people who prey on their legal 
vulnerability. Issues like these need to be raised, as they constitute a clear 
violation of human rights by all world standards and any religious belief.

  The initiatives of the National Dialogue Center provide us with hopes for 
a better future. The center recently endorsed a new plan to launch an awareness 
campaign that will reach 45,000 citizens within six months. Three categories of 
people will be selected for a national study of Saudi culture and lifestyle. 
Each category will consist of 15,000 people including imams in mosques, 
elementary school teachers, university professors and parents. One of the main 
objectives of this initiative is to emphasize the importance of social 
responsibility and positive and transparent interaction between community 
members. I hope and pray that one day the initiatives of our activists, social 
scientists and women in media will pave the way for Saudi women to assume 
leadership positions in government and business.

  Women here have suffered in silence for decades; it is time we heard them 
speak out and demand their legal rights as equal citizens of this country. 
However, women must understand that in order to succeed and gain these rights, 
they must stand up for themselves while learning from the experience of others.

  In more advanced societies, women had to work hard to get to where they 
are today. Some struggled 

[wanita-muslimah] Editorial: Madrid shows the way forward

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=112031d=22m=7y=2008pix=opinion.jpgcategory=Opinion

  Tuesday 22 July 2008 (18 Rajab 1429) 


 
  Editorial: Madrid shows the way forward 
  22 July 2008 -
 

  Back in the 1960s, when asked for his assessment of the 1789 French 
Revolution, Chinese Prime Minister Chou en-Lai, famously said, It is too early 
to say. So too with last week's world dialogue in Madrid which brought 
together representatives of Islam, Christianity, Judaism, Hinduism, Buddhism 
and other faiths. Just days after the event, it is too early to say what the 
long-term international impact will be, although hopefully it will be much less 
than 200 years before the conference is seen to have been what Custodian of the 
Two Holy Mosques King Abdullah (whose idea it was), the participants there and 
a host of religious and political figures the world over all want it to be: a 
turning point in relations between faiths and cultures. 

  Certain results, however, are already clear. 

  It was no vain hope that those who attended would leave with changed 
minds. Historic, a landmark, and a new dawn: Such were the terms used by 
participant after participant to describe the event. For them, its supreme 
value was not its recommendations - among them calls for the UN to take up the 
issue of interfaith dialogue and for an international agreement to combat 
terrorism - but that the meetings took place at all. The sight of different 
faiths talking to each other, of imams and bishops and rabbis and scholars 
embracing each other, laughing with each other, sharing meals with each other, 
is potentially momentous. If religious leaders can work in harmony, then so can 
everyone else. 

  No one left with their own faith diminished but there was a shared 
acceptance that faith (as opposed to a particular faith) has a powerful role to 
play in our world - that it can help combat poverty, end discrimination and 
racism, work to safeguard the environment, fight injustice and more - and that, 
therefore, it is to be supported, not abused and attacked. 

  The other common sentiment expressed by all at the conference was 
gratitude to King Abdullah for opening a door which they believe will not 
easily close; interfaith dialogue is now going to figure firmly on the agenda 
worldwide, in Muslim countries as much as in non-Muslim ones. The thanks were 
in no way perfunctory. They were genuine. That is of major importance in 
helping change perceptions, particularly about Islam. 

  The sad truth is there are some people in the West and elsewhere who 
cling to the view that Islam is intolerant and a threat. Similarly, there are 
some in the Muslim world who believe the same of Christianity and other 
religions. The conference obliterated any basis for such thinking but it is 
Islam that particularly benefits - because it is Islam that has been 
particularly vilified in this respect. The discovery that it is a religion of 
tolerance and peace and that Muslims want dialogue with Christians, Jews and 
others, and to live in harmony with them, came almost as a revelation to some 
at the conference; but a revelation that they took to their hearts. 
Relationships were formed in Madrid that will undoubtedly result in individual 
efforts at dialogue. Welcome though that is, the real goal was to start a 
process that breaks down the barriers of religious intolerance and ignorance 
and puts respect at the center of relations between peoples and societies. 

  For much of this decade, the political initiative in so many corners of 
the world seems to have passed into the hands of bigots whose agenda is 
offensive (in both senses of the term: attack and insult) and whose vision is 
firmly stuck in the notion, If you are not with us, you are against us. The 
Madrid dialogue is only the start of a process but it enables those who believe 
in tolerance to regain the initiative.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Greeks islanders on Lesbos lose 'lesbian' case

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.smh.com.au/news/world/greeks-islanders-on-lesbos-lose-lesbian-case/2008/07/22/1216492451706.html


Greeks islanders on Lesbos lose 'lesbian' case
July 23, 2008


An Athens court has rejected a complaint by inhabitants of the Greek island of 
Lesbos who had wanted gay women to stop monopolising the term 'lesbian', a 
justice source said.

The court ruled that the term lesbian does not define status and personality 
and therefore the islanders had no reason to complain that they felt personally 
slighted by its use.

Three residents of the Aegean Sea island had filed a complaint in April, 
calling on the Greek Gay and Lesbian Community (OLKE), the country's main 
homosexual association, to drop the term.

The verdict is open to appeal.

Often referred to in Greece as Mytilene, the name of Lesbos' capital, the 
island was the home of the poet Sappho, who expressed her love of other women 
in lyric verses written in the early sixth century BC.

Many locals are rankled by the fact that the resort of Eressos is a popular 
tourist destination for lesbians.

AFP


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] EDUCATION IN CUBA

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
http://www.granma.cu/INGLES/2008/julio/lun21/Reflections-21julio.html

  Havana.  July 21, 2008
 

 
  Reflections of Fidel
  EDUCATION IN CUBA

  (Translated by ESTI)

  IT would seem our country has the most educational problems in the world. 
All of the cables that reach us report the many and difficult challenges we 
face: a deficit of over 8,000 teachers, disrespectful and ill-mannered 
students, lack of training, in short: problems of all sorts.

  I don't believe, to begin with, that we're in such bad shape. Not one 
developed country shares our schooling indices and the educational 
opportunities open to all citizens, which we maintain in spite of the unjust 
blockade and the shameless plundering of arms, muscles and brains Cuba endures.

  The United States and other wealthy countries cannot even compare 
themselves to us. They do have many more automobiles, use more fuel, consume 
more drugs, buy more cosmetics and benefit from pillaging our countries, as 
they have done for centuries.

  Imperialism seeks to return Cuban women to the condition of merchandise, 
pleasure objects and servants for the rich. They do not forgive countries for 
their struggle for liberation. It yearns to return to the time when black 
Cubans were barred from using recreational facilities. Then, many citizens 
lacked employment, social security and medical services.

  To Martí, freedom was very dear and one had to pay the price for it or 
resign oneself to a life without it. That is the question all Cubans must ask 
themselves each day.

  How feasible are the aspirations of our enemies? Only we have the answer, 
within each of us. In terms of education, should we not ask ourselves if our 
educational system employs a bureaucratic method which teaches science without 
conscience? I don't believe we have regressed that much. In any event, each one 
of us must ask these questions to avoid having our dignity spat on. We should 
expect no mercy from our enemies.

  There are tens of thousands of people who think, speak, act and make 
decisions. The measures that are adopted every day are in their hands.

  Let us keep a watchful eye on our enemies and let us do exactly the 
opposite of what they want from us to continue being who we are.

  This is an appeal to our conscience. The Revolution justifiably demands 
from us that we work more, that is to say, that we work! We have held our 
ground for 50 years. The new generations are much better educated to face the 
challenges; we have the right to demand from them much more. Let us not become 
discouraged by the news spread by our enemies, which distorts the meaning of 
our words and paints our self-criticisms as tragedies. The wellspring of our 
revolutionary ethics is inexhaustible.

  Fidel Castro Ruz

  July 19, 2008 

  12:14 p.m.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
Refleksi:  Bagi pemuka non-individulaistis tak perlu kuatir pada  Golput, kalau 
menang berkerja atas dasar kolektif  demi kepentingan kolektif!
Jawa Pos

[ Rabu, 23 Juli 2008 ] 

Megawati: Golput Itu Paham Individualistis 

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik tajam 
aksi golput (golongan putih) dalam pemilu. Dia menilai ajakan untuk bersikap 
tidak memberikan suara dalam pemilu itu merupakan ekspresi paham 
individualistis.

''Golput itu sikap yang individualistis. Sejak kapan Indonesia menjadi negara 
yang menganut (paham, Red) individualisme?'' katanya ketika membuka Kaderisasi 
Nasional Taruna Merah Putih (TMP) Angkatan I di Kantor DPP PDI Perjuangan, 
Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (22/7).

Menurut capres dari PDIP itu, Pancasila mengajarkan, selain memiliki hak, 
setiap warga negara juga mempunyai kewajiban. ''Jadi, kalau rakyat disuruh 
golput, lantas bilang ini hak saya, ya sudah, jangan di sini. Silakan cari 
negara lain yang bisa seperti itu,'' tegasnya. 

Megawati menilai ajakan golput itu kontraproduktif dengan semangat pemilu 
langsung yang diamanatkan UUD 1945. Sebab, pemilu langsung mengharuskan adanya 
partisipasi rakyat. ''Kalau sampai ada 80 persen warga yang golput, terus mau 
diapakan negara dan bangsa ini,'' ujarnya.

''Kalau memang tidak senang dengan figur-figur yang ada, munculkan tokoh yang 
lain. Jangan hanya berdiam diri,'' imbuhnya lagi.

Namun, dia mengingatkan agar figur alternatif itu memang memiliki kemampuan 
yang mumpuni untuk memimpin negara. ''Jangan sekadar ditokoh-tokohkan,'' kata 
istri Taufiq Kiemas itu.

Karena itu, Mega menantang keberanian tokoh-tokoh muda sebagai pemimpin 
alternatif untuk tampil. ''Jangan hanya diwacanakan. Coba dong kalau memang 
ada, majulah.''

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Kita? Elo aja kalee:-)))

Iya dong. harus tunduk sama aturan pemerintah Perancis. Resiko knapa 
mau disekolah pemerintah Perancis, dah tau peraturan dari dulunya 
gitu.

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalo kita bisa bilang begitu untuk Aceh...
 lha kok kita marah2 ketika orang Perancis melarang orang berjilbab?
 
 hukumnya begitu, ya diikuti saja bukan?
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, July 22, 2008 6:39 PM
   Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian 
marak di Mesir
 
 
   Wah kurang jelas ya maksudku? Maksudnya kita bisa berharap 
kesadaran 
   akan DOSA (=agama=iman) ... adalah..
 
   Okelah Indonesia ini (misalnya) hukum tidak tegak, tapi masih 
bisa 
   berharap kepada banyaknya orang yang beriman sehingga tidak 
menambah 
   catatan kejahatan di Indonesia. Jadi, Hukum (dalam penerapan di 
   negara) dan Agama (dalam penerapan pribadi) bisa mencegah 
kemungkaran.
 
   Bayangkan kalo Indonesia ini dah hukum gak tegak, gak ada orang 
   beriman, he..he...jadi apa ya?
 
   Soal kejadian di Aceh, Polisinya aja gak repot kok ngejar2. Knapa 
   kita yang repot ?...:-)) Just kidding
 
   Menurutku sih kalo Aceh sudah membuat aturannya spt itu, saya 
   berharap masyarakat disana menuruti aturan tsb aja deh. Tertib 
hukum 
   maksute. Mungkin awalnya repot, moga2 lama2 jadi kebiasaan...:-)
 
   wassalam,
   Lina
   nicetalkingtou. cu.
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo 
   wikan.danar@ wrote:
   
lha masalahnya kalau kesadaran beragamanya yang salah dan 
bermasalah
jadi merasa berhak untuk menghakimi orang yang tidak sesuai 
dengan
standard moral/agamanya
misal kejadian di aceh, ada seorang perempuan sudah pakai jilbab
sama polisi agama masih ditangkep, karena pake celana jeans
atau cerita di iran, ada cewe sudah pake jilbab lebar, pake 
baju 
   warna
hitam, lagi berlari2 ngejar bus
ditahan sama polisi agama dibilang, gerakannya jadi bikin lekuk
tubuhnya keliatan
repot juga kalau kayak gini

salam,
--
wikan

On 7/22/08, Lina Dahlan linadahlan@ wrote:

 He..he..kalau mau ditarik (lagi) pemikiran masyarakat tsb 
   terbentuk
 karena kebiasaan sadar hukum. Kenapa sadar? Karena hukum 
bisa 
   tegak.

 Di negara2 yang hukumnya gak tegak, tak akan ada kesadaran 
hukum.
 Namun kita masih bisa berharap kepada kesadaran akan dosa 
   (=ajaran
 agama atau iman) yang bisa membantu mengerem segala kejahatan.
   
 
 
 

 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Dari Pelajaran Agama: Tanda-tanda Iman yang Benar

2008-07-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Ngapain juga si Anne Applebaum ngurusin kurikulum pelajaran di suatu 
negara? Apalagi ini soal iman, yang pasti dah beda antara Anne dan 
Arab ?? Anne telah melanggar HAMnya orang Arab...:-)))

Arab mungkin pikir ini soal iman, tapi Anne pikir ini soal kebencian. 
Tidak mencintai, membenci apakah sudah pasti memusuhi. Kalo 
sudah memusuhi apakah harus dibasmi??

Kan gak pasti begitu. Pasti ada konteksnya.

Kalau mau ditarik lebih jauh lagi soal perang dingin antara Barat 
dan Timur, ku pikir mereka sama saja.  Barat 'memerangi' Timur secara 
politis dan gazwul fikri (?), Timur membalas 'memerangi' Barat dengan 
cara 'memperkuat iman/akidah' namun diartikan oleh Barat sebagai 
ajaran kebencian (gazwul fikri). Ah gazwul fikri dimana-mana.

Kita nonton ditengah-tengah dan bsia mengambil hikmah darinya. 
Mungkin ini suatu cara memerangi faham wahabi.

QS2: 115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun 
kamu menghadap di situlah wajah Allah[83]. Sesungguhnya Allah Maha 
Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pilih salah satu:
 
 Tanda-tanda iman yang benar adalah:
 A) Orang yang salat tetapi membenci mereka yang bertakwa
 B) Orang yang bersaksi tiada tuhan selain Allah, tetapi mencintai
 orang-orang kafir
 C) Orang yang menyembah Allah semata, mencintai orang-orang yang
 beriman dan membenci orang-orang kafir.
 
 Pertanyaan di atas muncul dalam buku pelajaran agama, dan tampaknya
 tidak terlalu sulit untuk menentukan jawaban yang benar. '
 Jangan harap anak didik mendapat poin kalau tidak melingkari 
huruf C.
 Apa benar demikian? Apakah tidak ada jawaban lain?
 Mengingat pelajaran ini ditanamkan di benak siswa semenjak usia 
awal,
 bisa dibayangkan benih-benih kebencian yang tumbuh.
 Contoh di atas berasal dari buku pelajaran Tauhid dan Fikih untuk
 kelas 4 SD di Arab Saudi.
 Bagaimana buku pelajaran kita dulu? Dan bagaimana sekarang?
 
 salam,
 
 http://www.slate.com/id/2195684/
 
 A Textbook Case of Intolerance
 Changing the world one schoolbook at a time.
 By Anne Applebaum
 Posted Monday, July 21, 2008, at 8:01 PM ET
 
 Because they are so clearly designed for the convenience of large
 testing companies, I had always assumed that multiple-choice tests,
 the bane of any fourth grader's existence, were a quintessentially
 American phenomenon. But apparently I was wrong. According to a 
report
 put out by the Hudson Institute's Center for Religious Freedom last
 week, it seems that Saudi Arabians find them useful, too. Here, for
 example, is a multiple-choice question that appears in a recent
 edition of a Saudi fourth-grade textbook, Monotheism and
 Jurisprudence, in a section that attempts to teach children to
 distinguish true from false belief in god:
 
 Q. Is belief true in the following instances:
 a) A man prays but hates those who are virtuous.
 b) A man professes that there is no deity other than God but 
loves
 the unbelievers.
 c) A man worships God alone, loves the believers, and hates the 
unbelievers.
 
 The correct answer, of course, is c). According to the Wahhabi imams
 who wrote this textbook, it isn't enough just to worship god or just
 to love other believers—it is important to hate unbelievers as well.
 By the same token, b) is also wrong. Even a man who worships god
 cannot be said to have true belief if he loves unbelievers.
 
 Unbelievers, in this context, are Christians and Jews. In fact, 
any
 child who sticks around in Saudi schools until ninth grade will
 eventually be taught that Jews and Christians are enemies of
 believers. They will also be taught that Jews conspire to gain 
sole
 control of the world, that the Christian crusades never ended, and
 that on Judgment Day the rocks or the trees will call out to 
Muslims
 to kill Jews.
 
 These passages, it should be noted, are from new, revised Saudi
 textbooks. Following a similar analysis of earlier versions of these
 same textbooks in 2006, American diplomats immediately approached
 their Saudi counterparts about the more disturbing passages, and the
 Saudis agreed to conduct a comprehensive revision … to weed out
 disparaging remarks towards religious groups.
 
 The promised revision—hailed, at the time, as a great diplomatic
 success—was supposed to be finished by the beginning of the 2008-09
 school year and was accompanied by a Saudi PR campaign. Among other
 things, the Saudis sponsored an interfaith dialogue last week, one
 that all participants hailed as a great breakthrough—despite the 
fact
 that the actual meetings took place in Spain as it would be too
 embarrassing for Saudi Arabia to host Christian and Jewish religious
 leaders on its own soil. But although the beginning of the 2008-09
 school year is nearly upon us, the only textbook revisions have been
 superficial, and the most disturbing part of the message—that 
faithful
 Muslims should hate Jews and Christians—remains.
 
 Normally, the 

Re: [wanita-muslimah] Re: Waspada: Ada gerakan Yahudi-(Yahudi

2008-07-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Mas, jangan keras-keras begini. Di sini banyak lho murid-murid kera. Kalau 
mereka marah nanti sampeyan digigit. Bisa tetanus!


-Rizal-


--- On Mon, 7/21/08, Arif Rahman Hakim [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Arif Rahman Hakim [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] Re: Waspada: Ada gerakan Yahudi-(Yahudi memang ngga 
ada otaknya)
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, July 21, 2008, 10:53 AM

Namanya juga Kera, ngga ada otaknya, biar para kera Ahli semua berkumpul, tetep
aja ngga ada otaknya...
1. lha mau menuntut kepada siapa ? wong nggak ada yang pegang hak ciptanya Al
Quran, ya suruh tuntut aja nanti kalau sudah di hadapan Allah swt.
2. Kalaupun mereka menganggap Al Quran ditulis oleh umat islam masa lalu (Nabi
Muhammad dan para sahabatnya), bukan kalam Allah, lha mau menuntut siapa, wong
semuanya sudah tiada.
3. Kalaupun Al Quran mengutip kitab terdahulu, jangan lupa,
penulisnya (baca=owner, pemilik wahyu, Allah) khan sama, lalu kalau
penulisnya juga Dzat yang sama, mau minta izin sama siapa ?
sebetulnya para Kera Ahli itu sedang menyatakan bahwa Kitab Taurat yang mereka
punya itu bukan dari Allah swt, tapi buatan/tulisan pendahulu
mereka pada zaman dahulu, sehingga mengganggap penulisnya lain,
bukan Allah swt.
Alih-alih akan bikin sensasi, eh malah menampar wajah sendiri.
 
Arif RH

wassalam,



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [wanita-muslimah] Uang Bukan Segalanya | Lulus Langsung Kaya | TIPS AGAR TIDAK MENJATUHKAN MOTIVASI KARYAWAN

2008-07-22 Terurut Topik Fani Noviyani
Uang memang bukan segala - galanya tapi segala - galanya buth uang... (Hari 
gini gitu lho...)



- Pesan Asli 
Dari: Widyanto Duta Nugroho [EMAIL PROTECTED]
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Selasa, 22 Juli, 2008 02:38:56
Topik: [wanita-muslimah] Uang Bukan Segalanya | Lulus Langsung Kaya | TIPS AGAR 
TIDAK MENJATUHKAN MOTIVASI KARYAWAN

Uang Bukan Segalanya

Seorang ayah berkata kepada anaknya yang masih berusia belasan... Uang dan
ketenaran tidak dapat membeli kebahagian... Sang anak kemudian bertanya..
Apakah ayah pernah mencobanya?..

Seorang guru SD berkata kepada muridnya... Uang tidak dapat menyelesaikan
masalah... Sang murid menjawab… Benar Pak, apalagi kalau tidak punya
uang...

Uang memang bukan segalanya dan faktanya, segalanya butuh uang.

Orang rela bekerja dari subuh hingga malam hari hanya agar memiliki uang dan
dengan uang yang diperolehnya setiap orang bisa membeli apa pun yang
diinginkannya.

Dengan memiliki uang kita bisa menyekelohakan anak ke sekolah yang
berkualitas. Kita juga bisa membantu orang miskin dan anak yatim piatu.

Seorang khotib pernah mengungkapkan, jangan mau jadi orang kaya, nanti
masuk sorganya belakangan karena akan ditanya untuk apa kekayaanmu?

Saya justru ketakutan jika mau masuk surga ditanya, mengapa kau sia-siakan
hidupmu sehingga kami miskin, tidak bisa sedekah, tidak bisa membantu anak
yatim piatu?

Tentu saja saya malu masuk surga, meski saya juga takut masuk neraka, JIKA
saya menganjurkan orang untuk sedekah dan membantu anak yatim piatu
sementara saya sendiri tidak pernah melakukan yang saya sarankan.

Jadi dengan uang kita bisa memiliki segalanya. Dan tidak ada sebuah larangan
bagi kita memiliki banyak uang. Kita bahkan bisa membangun bisnis sehingga
membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Selama kita bisa menggunakan
uang yang kita miliki untuk kemaslahatan bersama, mengapa kita harus apriori
dengan uang.

Bagaimana menurut anda?
A MuchyiJakarta, DKI Jaya, Indonesia

=
widyanto duta nugroho
Business manager

www.widyanto. tk http://www.widyanto.tk/
www.pengumuman. tk http://www.pengumuman.tk/
www.harumdanaberjan gka.tk http://www.harumdanaberjangka.tk/
Y!M : nyantaidulu
Hotmail http://www.hotmail.com/: nyantaidulu
nyantaiduluet yahoo.com
widyantoetgmail. com
+6221-93318161
+628568525068
http://www.friendster.com/widyanto2
http://groups. yahoo.com/ group/bvoicehttp://groups.yahoo.com/group/bvoice

PT. HARUMDANA BERJANGKA
Cab. Menara Mulia, Floor 16 Suite 1608
Jl. Gatot Subroto Kav. 9-11
Jakarta Selatan - Indonesia
Ph. +62 (21) 2520280 ext: 161  162
www.harumdanaberjan gka.co.id http://www.harumdanaberjangka.co.id/

=


Lulus Langsung Kaya


Di berbagai kesempatan, saya selalu membicarakan tentang paradigma baru yang
semestinya menjadi pandangan paling mutakhir bagi adik-adik mahasiswa.

Paradigma setelah lulus kuliah baru cari kerja atau setelah lulus kuliah
langsung kerja sudah usang dan sudah saatnya diganti dengan paradigma
setelah lulus kuliah langsung kaya.

Paradigma Lulus Cari Kerja dan Lulus Langsung Kerja lebih menciptakan
pekerja profesional yang 'diperbudak' oleh orang lain. Hidupnya dari gaji ke
gaji dan umurnya hanya satu bulan.

Paradigma lulus langsung kaya justru akan menciptakan
entrepeneur-entrepeneur muda yang akan memperkokoh pondasi perekonomian
negara kita.

Cara yang paling sederhana agar bisa lulus langsung kaya adalah selama
menempuh kuliah sudah mulai merintis bisnis sendiri. Meski kecil-kecilan,
itu adalah awal yang sangat baik. Banyak pengusaha yang sukses saat ini,
telah mulai menjalankan bisnis bahkan ketika masih sekolah dasar.

Jadi adik-adik mahasiswa, silahkan mulai membangun bisnis anda sendiri agar
setelah lulus tidak perlu antri dan bersaing dengan ribuan pelamar. Juga
tidak menjadi komoditi penyelenggara even lowongan kerja. Bayangkan jika ada
14ribu orang mendaftar pada even lowongan kerja dengan biaya pendaftaran
Rp.20ribu, maka pihak penyelenggara sudah mengantongi uang Rp.280.000.000.

Bagi orang tua yang memiliki putra/putri mahasiswa, dukung dan bimbing
mereka untuk menjadi wiraswatawan dimasa mendatang.
A MuchyiJakarta, DKI Jaya, Indonesia
=
widyanto duta nugroho
Business manager

www.widyanto. tk http://www.widyanto.tk/
www.pengumuman. tk http://www.pengumuman.tk/
www.harumdanaberjan gka.tk http://www.harumdanaberjangka.tk/
Y!M : nyantaidulu
Hotmail http://www.hotmail.com/: nyantaidulu
nyantaiduluet yahoo.com
widyantoetgmail. com
+6221-93318161
+628568525068
http://www.friendster.com/widyanto2
http://groups. yahoo.com/ group/bvoicehttp://groups.yahoo.com/group/bvoice

PT. HARUMDANA BERJANGKA
Cab. Menara Mulia, Floor 16 Suite 1608
Jl. Gatot Subroto Kav. 9-11
Jakarta Selatan - Indonesia
Ph. +62 (21) 2520280 ext: 161  

Bls: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

2008-07-22 Terurut Topik Fani Noviyani
Menurut saya selain individual juga apatis alias cuek...ga perduli dgn kemajuan 
negaranya...
Itulah orang2 yg lbh memilih utk golput, tdk bisa melihat kesempatan punya 
andil utk perubahan bangsanya setidaknya dgn ikut memilih yg terbaik, dgn 
menggunakan haknya, melaksanakan kewajibannya.
Kurang lebih saya setuju dgn Megawati...



- Pesan Asli 
Dari: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 06:31:58
Topik: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis


Refleksi:  Bagi pemuka non-individulaistis tak perlu kuatir pada  Golput, kalau 
menang berkerja atas dasar kolektif  demi kepentingan kolektif!
Jawa Pos

[ Rabu, 23 Juli 2008 ] 

Megawati: Golput Itu Paham Individualistis 

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik tajam 
aksi golput (golongan putih) dalam pemilu. Dia menilai ajakan untuk bersikap 
tidak memberikan suara dalam pemilu itu merupakan ekspresi paham 
individualistis.

''Golput itu sikap yang individualistis. Sejak kapan Indonesia menjadi negara 
yang menganut (paham, Red) individualisme? '' katanya ketika membuka Kaderisasi 
Nasional Taruna Merah Putih (TMP) Angkatan I di Kantor DPP PDI Perjuangan, 
Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (22/7).

Menurut capres dari PDIP itu, Pancasila mengajarkan, selain memiliki hak, 
setiap warga negara juga mempunyai kewajiban. ''Jadi, kalau rakyat disuruh 
golput, lantas bilang ini hak saya, ya sudah, jangan di sini. Silakan cari 
negara lain yang bisa seperti itu,'' tegasnya. 

Megawati menilai ajakan golput itu kontraproduktif dengan semangat pemilu 
langsung yang diamanatkan UUD 1945. Sebab, pemilu langsung mengharuskan adanya 
partisipasi rakyat. ''Kalau sampai ada 80 persen warga yang golput, terus mau 
diapakan negara dan bangsa ini,'' ujarnya.

''Kalau memang tidak senang dengan figur-figur yang ada, munculkan tokoh yang 
lain. Jangan hanya berdiam diri,'' imbuhnya lagi.

Namun, dia mengingatkan agar figur alternatif itu memang memiliki kemampuan 
yang mumpuni untuk memimpin negara. ''Jangan sekadar ditokoh-tokohkan, '' kata 
istri Taufiq Kiemas itu.

Karena itu, Mega menantang keberanian tokoh-tokoh muda sebagai pemimpin 
alternatif untuk tampil. ''Jangan hanya diwacanakan. Coba dong kalau memang 
ada, majulah.''

[Non-text portions of this message have been removed]




  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Niger threatens illegal smokers with jail - Reuters

2008-07-22 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
 
---Original Message---
 
From: hakim pohan (via Multiply)
Date: 23/07/2008 9:33:52
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Niger threatens illegal smokers with jail - Reuters
 
hakim pohan ([EMAIL PROTECTED]) has posted a new blog entry.

 Niger threatens illegal smokers with jail - ReutersJul 22, '08 10:32 PM
for everyone

Niger threatens illegal smokers with jail - Reuters
July 23, 2008

Abdoulaye Massalatchi

Smokers in the desert state of Niger who break newly enforced anti-smoking
laws by lighting up in public or at work, face punishments of up to three
months in prison, the government said on Friday.

Smugglers, bandits and rebels in Niger profit from the illegal
trans-Saharan cigarette trade -- estimated by analysts to be worth $1
billion a year -- criss-crossing the impoverished West African state's
lawless north.

The government's council of ministers in the faraway southwestern capital
decided late on Thursday to adopt ways of applying a May 2006 anti-smoking
law, it said in a statement.

Punishments for breaking the newly-enacted law will range from a 5,000 CFA
franc ($12) fine to three months in prison, a government source told
Reuters.

Many countries across the world are clamping down on the tobacco industry
-- with bans on advertising, fines and even laws against actors smoking on
television or in films -- but few have threatened smokers with prison.

The Niger government cites smoking as one of the leading health problems
in the country, a uranium-producing nation that regularly faces droughts
and needs food aid.

One in five children in Niger die before their fifth birthday and aid
agencies fear the current rising world prices for basic foods will put
nutrition out of reach of millions even if the harvest there is good.

Tags: global link





audio reply video reply
Add a Comment


  




 


Copyright 2008 Multiply Inc, 6001 Park of Commerce, Boca Raton, FL 33487,
USA 
Stop e-mails, view our privacy policy, or report abuse: click here

 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Public toilet in Switzerland.... will u use it?

2008-07-22 Terurut Topik Fani Noviyani
Dari luar TIDAK tembus pandang...tapi...
Dari dalam TEMBUS PANDANG???
Cool...




Here's a picture of a public toilet in Switzerland.
 

 
 
 
Now that you have seen the outside view of
the Toilet,   Just spend some more time scrolling down to see how it looks from 
inside...!!
 
. ..  


. .. 


. .. 


. .. 


. .. 


.
..
 

 
That's made entirely out of one-way glass. No one
can see you in there, but when you are inside, it looks like you're sitting in a
clear glass box. 

Would you use it
?


  
___
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

2008-07-22 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Menurut saya, para pemimpin seharusnya menganalisa lebih mendalam,
mengapa pemilih GOLPUT itu bertambah dari waktu ke waktu. Kita tidak
bisa put the blaims to the golputters itu begitu saja. Mereka tentu
memilih menjadi golput sebagai reaksi dari sesuatu.

Saya sempat diskusi dengan seorang supir taxi. Dia jelas mengatakan akan
memilih menjadi GOLPUT, karena dia tidak percaya pada semua partai dan
orang-orang yang ada dalam kancah politik di negeri ini. Jadi dia tidak
melihat value-nya dia ikut PEMILU. Menurut dia, buang-buang waktu,
tenaga dan uang saja. 

''Kalau memang tidak senang dengan figur-figur yang ada, munculkan tokoh
yang lain. Jangan hanya berdiam diri,'' kata Megawati.

Orang-orang seperti pak Supir tadi, atau yang ada di kalangan grass
root, mana punya cukup waktu, dana dan tenaga untuk memunculkan
figur-figur untuk ikutan pemilu ? Untuk sekedar mencukupi kehidupan
keluarganya saja dia harus menghabiskan waktu dan tenaganya setiap hari.

Individualis kah mereka ? Mungkin iya. Tapi keadaan memaksa mereka
begitu.

Biarpun banyak golputters, ternyata banyak yang menyambut gembira
datangnya masa PEMILU partai ini. Karena mereka bisa dapat kaos baru dan
juga tambahan uang saku kalau ikutan kampanye...hehehe... Mereka ikut
kampanye di sebanyak mungkin partai, karena makin banyak ikutan berarti
makin banyak kaos baru dan uang saku...

Wassalaam,
-Ning



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fani Noviyani
Sent: Wednesday, July 23, 2008 10:35 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham
Individualistis

Menurut saya selain individual juga apatis alias cuek...ga perduli dgn
kemajuan negaranya...
Itulah orang2 yg lbh memilih utk golput, tdk bisa melihat kesempatan
punya andil utk perubahan bangsanya setidaknya dgn ikut memilih yg
terbaik, dgn menggunakan haknya, melaksanakan kewajibannya.
Kurang lebih saya setuju dgn Megawati...



- Pesan Asli 
Dari: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 06:31:58
Topik: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis


Refleksi:  Bagi pemuka non-individulaistis tak perlu kuatir pada
Golput, kalau menang berkerja atas dasar kolektif  demi kepentingan
kolektif!
Jawa Pos

[ Rabu, 23 Juli 2008 ] 

Megawati: Golput Itu Paham Individualistis 

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik
tajam aksi golput (golongan putih) dalam pemilu. Dia menilai ajakan
untuk bersikap tidak memberikan suara dalam pemilu itu merupakan
ekspresi paham individualistis.

''Golput itu sikap yang individualistis. Sejak kapan Indonesia menjadi
negara yang menganut (paham, Red) individualisme? '' katanya ketika
membuka Kaderisasi Nasional Taruna Merah Putih (TMP) Angkatan I di
Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin
(22/7).

Menurut capres dari PDIP itu, Pancasila mengajarkan, selain memiliki
hak, setiap warga negara juga mempunyai kewajiban. ''Jadi, kalau rakyat
disuruh golput, lantas bilang ini hak saya, ya sudah, jangan di sini.
Silakan cari negara lain yang bisa seperti itu,'' tegasnya. 

Megawati menilai ajakan golput itu kontraproduktif dengan semangat
pemilu langsung yang diamanatkan UUD 1945. Sebab, pemilu langsung
mengharuskan adanya partisipasi rakyat. ''Kalau sampai ada 80 persen
warga yang golput, terus mau diapakan negara dan bangsa ini,'' ujarnya.

''Kalau memang tidak senang dengan figur-figur yang ada, munculkan tokoh
yang lain. Jangan hanya berdiam diri,'' imbuhnya lagi.

Namun, dia mengingatkan agar figur alternatif itu memang memiliki
kemampuan yang mumpuni untuk memimpin negara. ''Jangan sekadar
ditokoh-tokohkan, '' kata istri Taufiq Kiemas itu.

Karena itu, Mega menantang keberanian tokoh-tokoh muda sebagai pemimpin
alternatif untuk tampil. ''Jangan hanya diwacanakan. Coba dong kalau
memang ada, majulah.''

[Non-text portions of this message have been removed]




 

___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
Yahoo! Groups Links





Re: [SPAM] Bls: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

2008-07-22 Terurut Topik Sunny
Saya kira masalah ialah orang-orang  yang mau dipilih adalah oknom-oknom itu 
juga yang sudah diketahui cara dan hasil kerja mereka, atau  ibaratnya seperti  
makanan basi yang disuguhkan  kepada tamu, jadi tamu berpendapat lebih baik 
tidak makan.

  - Original Message - 
  From: Fani Noviyani 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 23, 2008 4:35 AM
  Subject: [SPAM] Bls: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham 
Individualistis


  Menurut saya selain individual juga apatis alias cuek...ga perduli dgn 
kemajuan negaranya...
  Itulah orang2 yg lbh memilih utk golput, tdk bisa melihat kesempatan punya 
andil utk perubahan bangsanya setidaknya dgn ikut memilih yg terbaik, dgn 
menggunakan haknya, melaksanakan kewajibannya.
  Kurang lebih saya setuju dgn Megawati...

  - Pesan Asli 
  Dari: Sunny [EMAIL PROTECTED]
  Kepada: [EMAIL PROTECTED]
  Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 06:31:58
  Topik: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

  Refleksi: Bagi pemuka non-individulaistis tak perlu kuatir pada Golput, kalau 
menang berkerja atas dasar kolektif demi kepentingan kolektif!
  Jawa Pos

  [ Rabu, 23 Juli 2008 ] 

  Megawati: Golput Itu Paham Individualistis 

  JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik tajam 
aksi golput (golongan putih) dalam pemilu. Dia menilai ajakan untuk bersikap 
tidak memberikan suara dalam pemilu itu merupakan ekspresi paham 
individualistis.

  ''Golput itu sikap yang individualistis. Sejak kapan Indonesia menjadi negara 
yang menganut (paham, Red) individualisme? '' katanya ketika membuka Kaderisasi 
Nasional Taruna Merah Putih (TMP) Angkatan I di Kantor DPP PDI Perjuangan, 
Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (22/7).

  Menurut capres dari PDIP itu, Pancasila mengajarkan, selain memiliki hak, 
setiap warga negara juga mempunyai kewajiban. ''Jadi, kalau rakyat disuruh 
golput, lantas bilang ini hak saya, ya sudah, jangan di sini. Silakan cari 
negara lain yang bisa seperti itu,'' tegasnya. 

  Megawati menilai ajakan golput itu kontraproduktif dengan semangat pemilu 
langsung yang diamanatkan UUD 1945. Sebab, pemilu langsung mengharuskan adanya 
partisipasi rakyat. ''Kalau sampai ada 80 persen warga yang golput, terus mau 
diapakan negara dan bangsa ini,'' ujarnya.

  ''Kalau memang tidak senang dengan figur-figur yang ada, munculkan tokoh yang 
lain. Jangan hanya berdiam diri,'' imbuhnya lagi.

  Namun, dia mengingatkan agar figur alternatif itu memang memiliki kemampuan 
yang mumpuni untuk memimpin negara. ''Jangan sekadar ditokoh-tokohkan, '' kata 
istri Taufiq Kiemas itu.

  Karena itu, Mega menantang keberanian tokoh-tokoh muda sebagai pemimpin 
alternatif untuk tampil. ''Jangan hanya diwacanakan. Coba dong kalau memang 
ada, majulah.''

  [Non-text portions of this message have been removed]

  __
  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
  Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 
@rocketmail. 
  Cepat sebelum diambil orang lain!
  http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Waspada: Ada gerakan Yahudi-(Yahudi

2008-07-22 Terurut Topik Trulee Khadija
Ouch.. mas Rizal, kalo dah kena tetanus.. gawat donk..
Oh ya.. Kera kan juga mahluk ciptaan Allah yaa.. Kasian juga kera2 itu
jadi terpojokkan keberadaannya.. Maksudku kera beneran lho mas..
Kebanyakan dr species mereka lucu2 lho.. Aku pernah ke Ragunan dan
mampir ke pusat Primata yg keren itu.. Ada satu jenis kera, lupa
namanya, pas bayi.. lucunya minta ampun.. imut banget.. golden colour
gitu..
Sejak itu suka main ke sana utk sekedar mengagumi mahluk lucu ciptaan
Allah tersebut.. Btw, mas Rizal dah pernah ke sana belum? Apik lho mas
tempatnya..
Maaf ya utk semua, kalo ngga nyambung.. Sampe kapanpun Yahudi is
Yahudi.. Ngga bisa diapa2in..
Cheers..

On 7/23/08, Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas, jangan keras-keras begini. Di sini banyak lho murid-murid kera. Kalau
 mereka marah nanti sampeyan digigit. Bisa tetanus!


 -Rizal-


 --- On Mon, 7/21/08, Arif Rahman Hakim [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: Arif Rahman Hakim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Waspada: Ada gerakan Yahudi-(Yahudi memang
 ngga ada otaknya)
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Monday, July 21, 2008, 10:53 AM

 Namanya juga Kera, ngga ada otaknya, biar para kera Ahli semua berkumpul,
 tetep
 aja ngga ada otaknya...
 1. lha mau menuntut kepada siapa ? wong nggak ada yang pegang hak ciptanya
 Al
 Quran, ya suruh tuntut aja nanti kalau sudah di hadapan Allah swt.
 2. Kalaupun mereka menganggap Al Quran ditulis oleh umat islam masa lalu
 (Nabi
 Muhammad dan para sahabatnya), bukan kalam Allah, lha mau menuntut siapa,
 wong
 semuanya sudah tiada.
 3. Kalaupun Al Quran mengutip kitab terdahulu, jangan lupa,
 penulisnya (baca=owner, pemilik wahyu, Allah) khan sama, lalu kalau
 penulisnya juga Dzat yang sama, mau minta izin sama siapa ?
 sebetulnya para Kera Ahli itu sedang menyatakan bahwa Kitab Taurat yang
 mereka
 punya itu bukan dari Allah swt, tapi buatan/tulisan pendahulu
 mereka pada zaman dahulu, sehingga mengganggap penulisnya lain,
 bukan Allah swt.
 Alih-alih akan bikin sensasi, eh malah menampar wajah sendiri.

 Arif RH

 wassalam,





 [Non-text portions of this message have been removed]




[wanita-muslimah] Re: Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

2008-07-22 Terurut Topik IrwanK
Yang benar sekarang di Indonesia masih dominan paham feodalisme..
anak raja harus jadi raja.. anak kyai harus jadi kyai.. anak jendral
harus jadi jendral juga.. gak peduli bagaimanapun kualitas si anak..

Begitu mustinya Ibu Mega bilang.. masalahnya, mau/berani apa gak
dia bilang begitu? :-p

Wassalam,

Irwan.K
http://irwank.blogspot.com


Pada 23 Juli 2008 10:15, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED]
menulis:


 Menurut saya, para pemimpin seharusnya menganalisa lebih mendalam,
 mengapa pemilih GOLPUT itu bertambah dari waktu ke waktu. Kita tidak
 bisa put the blaims to the golputters itu begitu saja. Mereka tentu
 memilih menjadi golput sebagai reaksi dari sesuatu.

 Saya sempat diskusi dengan seorang supir taxi. Dia jelas mengatakan akan
 memilih menjadi GOLPUT, karena dia tidak percaya pada semua partai dan
 orang-orang yang ada dalam kancah politik di negeri ini. Jadi dia tidak
 melihat value-nya dia ikut PEMILU. Menurut dia, buang-buang waktu,
 tenaga dan uang saja.

 ..

 Wassalaam,
 -Ning

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Fani Noviyani
 Sent: Wednesday, July 23, 2008 10:35 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subject: Bls: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham
 Individualistis

 Menurut saya selain individual juga apatis alias cuek...ga perduli dgn
 kemajuan negaranya...
 Itulah orang2 yg lbh memilih utk golput, tdk bisa melihat kesempatan
 punya andil utk perubahan bangsanya setidaknya dgn ikut memilih yg
 terbaik, dgn menggunakan haknya, melaksanakan kewajibannya.
 Kurang lebih saya setuju dgn Megawati...

 - Pesan Asli 
 Dari: Sunny [EMAIL PROTECTED] ambon%40tele2.se
 Kepada: [EMAIL PROTECTED]Undisclosed-Recipient%40yahoo.com
 Terkirim: Kamis, 24 Juli, 2008 06:31:58
 Topik: [wanita-muslimah] Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

 Refleksi: Bagi pemuka non-individulaistis tak perlu kuatir pada
 Golput, kalau menang berkerja atas dasar kolektif demi kepentingan
 kolektif!
 Jawa Pos

 [ Rabu, 23 Juli 2008 ]

 Megawati: Golput Itu Paham Individualistis

 JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik
 tajam aksi golput (golongan putih) dalam pemilu. Dia menilai ajakan
 untuk bersikap tidak memberikan suara dalam pemilu itu merupakan
 ekspresi paham individualistis.

 ''Golput itu sikap yang individualistis. Sejak kapan Indonesia menjadi
 negara yang menganut (paham, Red) individualisme? '' katanya ketika
 membuka Kaderisasi Nasional Taruna Merah Putih (TMP) Angkatan I di
 Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin
 (22/7).



[Non-text portions of this message have been removed]