Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim
apa mbak putri gak tambah bingung :)

salam,
--
wikan

2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com:


 ;-)
 mbak Mia, maksudnya putri itu...
 siapapun pembomnya pasti bukan muslim,
 karena muslim gk mungkin ngebom...
 orang kristen gk mungkin ngebom
 orang budha gk mungkin ngebom

 jadi pembomnya bukan manusia...
 yuk kita kutuk rame-rame pembomnya

 imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?
 pembom loh
 berarti...


[wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik wanitaacehtangguh
ya nggak bingung om, ngapain bingung
kalo memang sudah terbukti ya baguslah, berarti masyarakat g resah lagi karena 
yang BOM siapa udah diketahui
asal kita nggak melekatkan dia dengan stigma islam dan teroris

:putri

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... 
wrote:

 lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim
 apa mbak putri gak tambah bingung :)
 
 salam,
 --
 wikan
 
 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@...:
 
 
  ;-)
  mbak Mia, maksudnya putri itu...
  siapapun pembomnya pasti bukan muslim,
  karena muslim gk mungkin ngebom...
  orang kristen gk mungkin ngebom
  orang budha gk mungkin ngebom
 
  jadi pembomnya bukan manusia...
  yuk kita kutuk rame-rame pembomnya
 
  imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?
  pembom loh
  berarti...





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik wanitaacehtangguh

eyang:
 Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar 
 mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih 
 balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak 
 melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka. 
 Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan 
 pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang 
 dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima 
 jilbab itu  sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika 
 melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa 
 lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain, 
 jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara 
 sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah 
 metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik...

:putri
menarik, jilbabisasi adalah proses cuci otak ^,^
jadi ingat film tarzan yang dr kecil hidup di hutan, jika dari kecil tarzan 
(kita anggap ditinggal oleh orang tuanya di hutan) dan hidup dengan orang 
hutan, hidup dengan cara2 orang hutan
apakah tarzan juga masuk dalam korban proses cuci otak?

sory eyang, kebanyakan aktifis yang memulai berjilbab dulu pada masa orde baru
bahkan bukan dari keluarga pesantren...ingat! keluarga mereka bahkan menentang 
anak perempuannya memakai jilbab, dikucilkan, di buang keluarga
jilbab mereka dibakar, ditangkap bahkan diculik
sangat disayangkan ada orang seperti eyang yang menganggap proses pencarian 
hidayah mereka sebagai proses cuci otak
sayangck ck ck...

:putri



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ari Condro
emang nggak boleh resah yah, kalau banyak pemeluk agama islam
yang jadi pelaku pengeboman di negara sendiri ?

stigma sih otomatis terjadi, terutama pada pemeluk paham yang
garis keras, dimana ideologi kekerasan dihalalkan dan
jadi pembicaraan berulang sehari hari

masih lebih mending obrolan para ikhwan di pinggir masjid,
yang diwaktu senggang selesai dauroh sibuk membahas para akhwat
* termasuk memberi rating juga *

biarpun rada muna,
setidaknya tidak melakukan kekerasan secara nyata



2009/7/29 wanitaacehtangguh wanitaacehtang...@yahoo.com:


 ya nggak bingung om, ngapain bingung
 kalo memang sudah terbukti ya baguslah, berarti masyarakat g resah lagi
 karena yang BOM siapa udah diketahui
 asal kita nggak melekatkan dia dengan stigma islam dan teroris

 :putri


Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
nggak bingung lah mas,
lha wong pembom itu pasti bukan muslim...
paling cuman ngaku-ngaku doang

balik lagi... jadi imam samudra...?

salam
Ary


  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?


lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim
  apa mbak putri gak tambah bingung :)

  salam,
  --
  wikan

  2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com:
  
  
   ;-)
   mbak Mia, maksudnya putri itu...
   siapapun pembomnya pasti bukan muslim,
   karena muslim gk mungkin ngebom...
   orang kristen gk mungkin ngebom
   orang budha gk mungkin ngebom
  
   jadi pembomnya bukan manusia...
   yuk kita kutuk rame-rame pembomnya
  
   imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?
   pembom loh
   berarti...


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik izzuddin al qassam
kalo memang terbukti yang BOM orang islam
kita patut beristighfar, kenapa bisa muslim kaya gitu

kalaupun bukan muslim, kalian tahulah

yang bisa kita buat cuma berusaha menjadi muslim yang baik agar stigma islam 
yang keras hilang
siapa yang  melekatkan stigma itu, sepertinya kita, umat muslim sendiri

:putri

--- On Tue, 7/28/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com wrote:

From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 28, 2009, 11:39 PM






 





  nggak bingung lah mas,

lha wong pembom itu pasti bukan muslim...

paling cuman ngaku-ngaku doang



balik lagi... jadi imam samudra...?



salam

Ary



- Original Message - 

  From: Wikan Danar Sunindyo 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?



lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim

  apa mbak putri gak tambah bingung :)



salam,

  --

  wikan



2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:

  

  

   ;-)

   mbak Mia, maksudnya putri itu...

   siapapun pembomnya pasti bukan muslim,

   karena muslim gk mungkin ngebom...

   orang kristen gk mungkin ngebom

   orang budha gk mungkin ngebom

  

   jadi pembomnya bukan manusia...

   yuk kita kutuk rame-rame pembomnya

  

   imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?

   pembom loh

   berarti...



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ari Condro
put, lagi ditunggu tuh jawabannya

2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com:


 nggak bingung lah mas,
 lha wong pembom itu pasti bukan muslim...
 paling cuman ngaku-ngaku doang

 balik lagi... jadi imam samudra...?

 salam
 Ary

 - Original Message -
 From: Wikan Danar Sunindyo
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

 lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim
 apa mbak putri gak tambah bingung :)

 salam,
 --
 wikan

 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com:


 ;-)
 mbak Mia, maksudnya putri itu...
 siapapun pembomnya pasti bukan muslim,
 karena muslim gk mungkin ngebom...
 orang kristen gk mungkin ngebom
 orang budha gk mungkin ngebom

 jadi pembomnya bukan manusia...
 yuk kita kutuk rame-rame pembomnya

 imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?
 pembom loh
 berarti...

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik izzuddin al qassam
udah dijawab om, muter2 terus sih
kalo dibalik pertanyaannya gmn ya om. kalo yang bom bukan muslim apa kira2 
reaksi masyarakat dunia
ah..kayanya dibiarin seperti angin lalu

wallahu'alam 

--- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

From: Ari Condro masar...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:08 AM






 





  put, lagi ditunggu tuh jawabannya



2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:





 nggak bingung lah mas,

 lha wong pembom itu pasti bukan muslim...

 paling cuman ngaku-ngaku doang



 balik lagi... jadi imam samudra...?



 salam

 Ary



 - Original Message -

 From: Wikan Danar Sunindyo

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM

 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?



 lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim

 apa mbak putri gak tambah bingung :)



 salam,

 --

 wikan



 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:





 ;-)

 mbak Mia, maksudnya putri itu...

 siapapun pembomnya pasti bukan muslim,

 karena muslim gk mungkin ngebom...

 orang kristen gk mungkin ngebom

 orang budha gk mungkin ngebom



 jadi pembomnya bukan manusia...

 yuk kita kutuk rame-rame pembomnya



 imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?

 pembom loh

 berarti...



 [Non-text portions of this message have been removed]



 



-- 

salam,

Ari


 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ari Condro
biasanya sih ada kritik dari luar maupun dari dalam agama itu sendiri.
dan seperti yg sekarang terjadi pada umat islam, ada auto kritik
dari orang dalam, terus ada yg gak rela ama orang yg melakukan autokritik itu.

di agama lain juga gitu, ada yg pro kekerasan, ada yg kontra kekerasan.
ada yg melakukan autokritik pada pelaku kekerasan, ada yg mengganggap
mereka sodara sendiri, sehingga memilih mikul dhuwur, mendhem jero.

kalo posisi yg diambil putri gimana ?
autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?



2009/7/29 izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com:


 udah dijawab om, muter2 terus sih
 kalo dibalik pertanyaannya gmn ya om. kalo yang bom bukan muslim apa kira2
 reaksi masyarakat dunia
 ah..kayanya dibiarin seperti angin lalu

 wallahu'alam

 --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

 From: Ari Condro masar...@gmail.com

 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:08 AM



 put, lagi ditunggu tuh jawabannya

 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:





 nggak bingung lah mas,

 lha wong pembom itu pasti bukan muslim...

 paling cuman ngaku-ngaku doang



 balik lagi... jadi imam samudra...?



 salam

 Ary



 - Original Message -

 From: Wikan Danar Sunindyo

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM

 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?



 lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim

 apa mbak putri gak tambah bingung :)



 salam,

 --

 wikan



 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:





 ;-)

 mbak Mia, maksudnya putri itu...

 siapapun pembomnya pasti bukan muslim,

 karena muslim gk mungkin ngebom...

 orang kristen gk mungkin ngebom

 orang budha gk mungkin ngebom



 jadi pembomnya bukan manusia...

 yuk kita kutuk rame-rame pembomnya



 imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?

 pembom loh

 berarti...



 [Non-text portions of this message have been removed]





 --

 salam,

 Ari











 [Non-text portions of this message have been removed]

 



-- 
salam,
Ari


Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik izzuddin al qassam
kalo posisi yg diambil putri gimana ?

autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?

:putri
kalau dia muslim, dia saudara seiman putri
tapi apa yang sudah dilakukannya (dengan BOM bali) jelas putri nggak setuju

:putri

--- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

From: Ari Condro masar...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:19 AM






 





  biasanya sih ada kritik dari luar maupun dari dalam agama itu 
sendiri.

dan seperti yg sekarang terjadi pada umat islam, ada auto kritik

dari orang dalam, terus ada yg gak rela ama orang yg melakukan autokritik itu.



di agama lain juga gitu, ada yg pro kekerasan, ada yg kontra kekerasan.

ada yg melakukan autokritik pada pelaku kekerasan, ada yg mengganggap

mereka sodara sendiri, sehingga memilih mikul dhuwur, mendhem jero.



kalo posisi yg diambil putri gimana ?

autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?



2009/7/29 izzuddin al qassam wanitaacehtangguh@ yahoo.com:





 udah dijawab om, muter2 terus sih

 kalo dibalik pertanyaannya gmn ya om. kalo yang bom bukan muslim apa kira2

 reaksi masyarakat dunia

 ah..kayanya dibiarin seperti angin lalu



 wallahu'alam



 --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote:



 From: Ari Condro masar...@gmail. com



 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:08 AM







 put, lagi ditunggu tuh jawabannya



 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:











 nggak bingung lah mas,



 lha wong pembom itu pasti bukan muslim...



 paling cuman ngaku-ngaku doang







 balik lagi... jadi imam samudra...?







 salam



 Ary







 - Original Message -



 From: Wikan Danar Sunindyo



 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com



 Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM



 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?







 lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim



 apa mbak putri gak tambah bingung :)







 salam,



 --



 wikan







 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:











 ;-)



 mbak Mia, maksudnya putri itu...



 siapapun pembomnya pasti bukan muslim,



 karena muslim gk mungkin ngebom...



 orang kristen gk mungkin ngebom



 orang budha gk mungkin ngebom







 jadi pembomnya bukan manusia...



 yuk kita kutuk rame-rame pembomnya







 imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?



 pembom loh



 berarti...







 [Non-text portions of this message have been removed]











 --



 salam,



 Ari























 [Non-text portions of this message have been removed]



 



-- 

salam,

Ari


 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: [pantau-komunitas] Sign the Petition: Don't Train Indonesia's Deadly Kopassus

2009-07-29 Terurut Topik sunny

- Original Message - 
From: ETAN 
To: pa...@yahoogroups.com ; am...@yahoogroups.com ; ihrc...@yahoogroups.com ; 
pantau-komuni...@yahoogroups.com ; freeac...@yahoogroups.com 
Sent: Monday, July 27, 2009 3:46 PM
Subject: [pantau-komunitas] Sign the Petition: Don't Train Indonesia's Deadly 
Kopassus


  Sign the Petition - http://www.gopetition.com/online/29600.html

Don't Train Indonesia's Deadly Kopassus

(please spread the word!)

Indonesia's Special Forces (Kopassus), more than any other in the Indonesian 
military, stands accused by the Indonesian people of some of the most egregious 
human rights violations. 

The history of Kopassus human rights violations, its criminality and its 
unaccountability before Indonesian courts extends back decades and includes 
human rights and other crimes in East Timor, Aceh, West Papua and elsewhere. 
The crimes of Kopassus are not only in the past. A recently published Human 
Rights Watch report details ongoing Kopassus human right violations in West 
Papua. 

In 2008, the Bush administration proposed to restart U.S. training of Kopassus. 
the State Department legal counsel reportedly ruled that the ban on training of 
military units with a history of involvement in human rights violations, known 
as the Leahy law, applies to Kopassus as a whole.

See the letter signed by more than 50 U.S. organizations opposing training for 
Kopassus: http://www.etan.org/news/2009/07kopassus.htm. Additional background 
about the crime of Kopassus here: http://www.etan.org/news/2008/04brikop.htm.

Support ETAN - DONATE Today! Go here: http://etan.org/etan/donate.htm 




etanetanetanetanetanetanetanetanetanetanetanetan

ETAN welcomes your support. Go to http://etan.org/etan/donate.htm to donate. 
Thank you.

John M. Miller, National Coordinator
East Timor  Indonesia Action Network (ETAN)
PO Box 21873, Brooklyn, NY 11202-1873 USA
Phone: (718)596-7668  Mobile phone: (917)690-4391  
Email j...@etan.org; Mobile phone: (917)690-4391  Skype: john.m.miller

Web site: http://www.etan.org
Twitter: http://twitter.com/etan009
Facebook: http://apps.facebook.com/causes/134122?recruiter_id=10193810

Send a blank e-mail message to i...@etan.org to find out 
how to learn more about East Timor on the Internet

Winners: John Rumbiak Human Rights Defender Award for 2009

etanetanetanetanetanetanetanetanetanetanetanetan 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Waduh, Banyak TKI Tidak Terpuji di Saudi

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/07/29/13241199/Waduh..Banyak.TKI.Tidak.Terpuji.di.Saudi


Waduh, Banyak TKI Tidak Terpuji di Saudi
Rabu, 29 Juli 2009 | 13:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda mengakui, beberapa 
tahun ini banyak tenaga kerja Indonesia yang tidak terpuji di Saudi Arabia. 
Mereka pergi ke Saudi dengan alasan menunaikan umrah, tetapi setelah itu mereka 
menghilang dan bekerja secara ilegal. Setelah mendulang uang di sana, mereka 
pun menjajakan diri di jalan dengan tujuan ditangkap polisi Saudi dan 
dipulangkan ke Indonesia secara gratis.

Saya pernah melihat langsung di Saudi. Mereka memamerkan diri, berdiri di 
jalan, tidur di bawah jembatan, dan lainnya. Ini ulah yang tidak terpuji, ujar 
Hassan kepada wartawan, Rabu (29/7) ketika ditanyai mengenai adanya sejumlah 
TKI yang tidak diurus oleh konsulat jenderal di Saudi.

Menurut Hassan, konjen sebenarnya telah meminta para TKI tersebut melaporkan 
diri. Namun, mereka tidak mengindahkannya. Para pekerja tersebut takut, jika 
konjen mendapati mereka memiliki uang, mereka akan diminta kembali ke Tanah Air 
dengan uang sendiri.

Kedutaan besar Indonesia dan konjen di seluruh dunia, terutama negara-negara 
tujuan TKI, kata Hassan, selalu berkomitmen melindungi para TKI. Bagi TKI yang 
tersangkut kasus pidana, kedubes/konjen setempat akan memberikan bantuan hukum 
serta menugaskan pengacara lokal untuk mendampingi dan mengikuti kasus mereka.


/
Artikel Terkait: 
  a.. Serikat Buruh RI-Malaysia Pantau Perlindungan TKI 
  b.. TKI Akan Dikirim ke Australia Juga 
  c.. TKI di Hongkong Terancam Dibayar Murah 
  d.. TKI Hanya Terima Rp 4 Juta 
  e.. Bila Rumput Tetangga Tak Lagi Hijau 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ari Condro
cara putri menyuarakan ketidaksetujuan putri thd
saudara muslim seiman seperti imam samudra itu
dengan cara seperti apa ?

bukan dengan mencemooh orang yang melakukan
autokritik bukan ?

dan bukan dengan diam saja (seolah mengamini)
apa yang dilakukan imam samudra bukan ?

jadi dengan cara apa ?






2009/7/29 izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com:


 kalo posisi yg diambil putri gimana ?

 autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?

 :putri
 kalau dia muslim, dia saudara seiman putri
 tapi apa yang sudah dilakukannya (dengan BOM bali) jelas putri nggak setuju

 :putri

 --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

 From: Ari Condro masar...@gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:19 AM



 biasanya sih ada kritik dari luar maupun dari dalam agama itu sendiri.

 dan seperti yg sekarang terjadi pada umat islam, ada auto kritik

 dari orang dalam, terus ada yg gak rela ama orang yg melakukan autokritik
 itu.

 di agama lain juga gitu, ada yg pro kekerasan, ada yg kontra kekerasan.

 ada yg melakukan autokritik pada pelaku kekerasan, ada yg mengganggap

 mereka sodara sendiri, sehingga memilih mikul dhuwur, mendhem jero.

 kalo posisi yg diambil putri gimana ?

 autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?

 2009/7/29 izzuddin al qassam wanitaacehtangguh@ yahoo.com:





 udah dijawab om, muter2 terus sih

 kalo dibalik pertanyaannya gmn ya om. kalo yang bom bukan muslim apa kira2

 reaksi masyarakat dunia

 ah..kayanya dibiarin seperti angin lalu



 wallahu'alam



 --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote:



 From: Ari Condro masar...@gmail. com



 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:08 AM







 put, lagi ditunggu tuh jawabannya



 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:











 nggak bingung lah mas,



 lha wong pembom itu pasti bukan muslim...



 paling cuman ngaku-ngaku doang







 balik lagi... jadi imam samudra...?







 salam



 Ary







 - Original Message -



 From: Wikan Danar Sunindyo



 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com



 Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM



 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?







 lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim



 apa mbak putri gak tambah bingung :)







 salam,



 --



 wikan







 2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:











 ;-)



 mbak Mia, maksudnya putri itu...



 siapapun pembomnya pasti bukan muslim,



 karena muslim gk mungkin ngebom...



 orang kristen gk mungkin ngebom



 orang budha gk mungkin ngebom







 jadi pembomnya bukan manusia...



 yuk kita kutuk rame-rame pembomnya







 imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?



 pembom loh



 berarti...







 [Non-text portions of this message have been removed]











 --



 salam,



 Ari























 [Non-text portions of this message have been removed]





 --

 salam,

 Ari











 [Non-text portions of this message have been removed]

 



-- 
salam,
Ari


[wanita-muslimah] Demokrat: Ketua DPR Harus Ketua Partai

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/29/15380464/demokrat.ketua.dpr.harus.ketua.partai


Demokrat: Ketua DPR Harus Ketua Partai
Rabu, 29 Juli 2009 | 15:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Lobi terakhir di kalangan anggota dewan menyerahkan 
posisi Ketua DPR periode baru mendatang kepada partai pemilik kursi terbanyak. 
Dengan demikian, Partai Demokrat berhak menentukan calonnya. Meski di internal 
partai belum membicarakan bursa nama-nama calon, Ketua DPP Demokrat M. Jafar 
Hafsyah mengatakan calon Ketua DPR harus pernah atau sedang menjabat sebagai 
Ketua DPP.

Sebenarnya harus, ya kan (akan) menjadi pimpinan. Tapi ada faktor eksternal, 
sebagai seorang kader. Ini menjadi persyaratan karena kan terkait urusan fraksi 
dan partai, tutur Jafar usai diskusi publik di Gedung DPD RI, Rabu (29/7).

Namun, Jafar mengatakan calon Ketua DPR tidak harus pernah menjadi anggota 
dewan sebelumnya meski Jafar menekankan jam terbang sebagai salah satu 
persyaratan untuk memilih Ketua DPR nantinya. Selain itu, calon Ketua DPR harus 
memiliki kapasitas, loyalitas, dan pengalaman.

Sementara itu, Mahfud mengatakan calon Ketua DPR nantinya harus dapat berfungsi 
sebagai speaker bisa melakukan akselerasi formasi serta memperbaiki kinerja dan 
citra DPR. Kan selama ini disorot banyak kalangan dan tak ada terobosan. Jadi 
memang sudah ada rumusan formasi. Tapi formasi ke depan yang akan menentukan. 
Karena itu sudah menjadi wewenang partai terbesar ya itu terserah Demokrat, 
tutur Mahfud.

Artikel Terkait: 
  a.. Panja Susduk Usulkan Pemenang Pemilu Jadi Ketua DPR 
  b.. Demokrat Inginkan Posisi Ketua DPR Secara Paket 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
kalo mmg imam samudra itu saudara seiman putri...

artinya adalah FAKTA bahwa imam samudra, seorang muslim, itu pembom...
jadi yang melekatkan stigma itu orang muslim itu pembom itu muslim yang mana?


  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 29, 2009 3:43 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?


cara putri menyuarakan ketidaksetujuan putri thd
  saudara muslim seiman seperti imam samudra itu
  dengan cara seperti apa ?

  bukan dengan mencemooh orang yang melakukan
  autokritik bukan ?

  dan bukan dengan diam saja (seolah mengamini)
  apa yang dilakukan imam samudra bukan ?

  jadi dengan cara apa ?

  2009/7/29 izzuddin al qassam wanitaacehtang...@yahoo.com:
  
  
   kalo posisi yg diambil putri gimana ?
  
   autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?
  
   :putri
   kalau dia muslim, dia saudara seiman putri
   tapi apa yang sudah dilakukannya (dengan BOM bali) jelas putri nggak setuju
  
   :putri
  
   --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:
  
   From: Ari Condro masar...@gmail.com
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:19 AM
  
  
  
   biasanya sih ada kritik dari luar maupun dari dalam agama itu sendiri.
  
   dan seperti yg sekarang terjadi pada umat islam, ada auto kritik
  
   dari orang dalam, terus ada yg gak rela ama orang yg melakukan autokritik
   itu.
  
   di agama lain juga gitu, ada yg pro kekerasan, ada yg kontra kekerasan.
  
   ada yg melakukan autokritik pada pelaku kekerasan, ada yg mengganggap
  
   mereka sodara sendiri, sehingga memilih mikul dhuwur, mendhem jero.
  
   kalo posisi yg diambil putri gimana ?
  
   autokritik atau mengganggap imam samudra sebagai saudara ?
  
   2009/7/29 izzuddin al qassam wanitaacehtangguh@ yahoo.com:
  
  
  
  
  
   udah dijawab om, muter2 terus sih
  
   kalo dibalik pertanyaannya gmn ya om. kalo yang bom bukan muslim apa kira2
  
   reaksi masyarakat dunia
  
   ah..kayanya dibiarin seperti angin lalu
  
  
  
   wallahu'alam
  
  
  
   --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote:
  
  
  
   From: Ari Condro masar...@gmail. com
  
  
  
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
  
   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  
   Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:08 AM
  
  
  
  
  
  
  
   put, lagi ditunggu tuh jawabannya
  
  
  
   2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   nggak bingung lah mas,
  
  
  
   lha wong pembom itu pasti bukan muslim...
  
  
  
   paling cuman ngaku-ngaku doang
  
  
  
  
  
  
  
   balik lagi... jadi imam samudra...?
  
  
  
  
  
  
  
   salam
  
  
  
   Ary
  
  
  
  
  
  
  
   - Original Message -
  
  
  
   From: Wikan Danar Sunindyo
  
  
  
   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  
  
  
   Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM
  
  
  
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
  
  
  
  
  
  
  
   lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim
  
  
  
   apa mbak putri gak tambah bingung :)
  
  
  
  
  
  
  
   salam,
  
  
  
   --
  
  
  
   wikan
  
  
  
  
  
  
  
   2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   ;-)
  
  
  
   mbak Mia, maksudnya putri itu...
  
  
  
   siapapun pembomnya pasti bukan muslim,
  
  
  
   karena muslim gk mungkin ngebom...
  
  
  
   orang kristen gk mungkin ngebom
  
  
  
   orang budha gk mungkin ngebom
  
  
  
  
  
  
  
   jadi pembomnya bukan manusia...
  
  
  
   yuk kita kutuk rame-rame pembomnya
  
  
  
  
  
  
  
   imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?
  
  
  
   pembom loh
  
  
  
   berarti...
  
  
  
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   --
  
  
  
   salam,
  
  
  
   Ari
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
  
  
   --
  
   salam,
  
   Ari
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
   

  -- 
  salam,
  Ari


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Reaksi dunia buat teroris pembom non-muslim seperti angin lalu?

Coba dicari reaksi untuk:
- IRA bomber
- Basque bomber
- Israel bomber (ini tentara loh)
- Tamil bomber
- dll.

masak sih put, seperti angin lalu?




  - Original Message - 
  From: izzuddin al qassam 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 29, 2009 2:13 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?


udah dijawab om, muter2 terus sih
  kalo dibalik pertanyaannya gmn ya om. kalo yang bom bukan muslim apa kira2 
reaksi masyarakat dunia
  ah..kayanya dibiarin seperti angin lalu

  wallahu'alam 

  --- On Wed, 7/29/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

  From: Ari Condro masar...@gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Wednesday, July 29, 2009, 12:08 AM

   

  put, lagi ditunggu tuh jawabannya

  2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:

  

  

   nggak bingung lah mas,

   lha wong pembom itu pasti bukan muslim...

   paling cuman ngaku-ngaku doang

  

   balik lagi... jadi imam samudra...?

  

   salam

   Ary

  

   - Original Message -

   From: Wikan Danar Sunindyo

   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

   Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:59 PM

   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

  

   lha kalau nanti terbukti bahwa pembomnya muslim

   apa mbak putri gak tambah bingung :)

  

   salam,

   --

   wikan

  

   2009/7/29 Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ gmail.com:

  

  

   ;-)

   mbak Mia, maksudnya putri itu...

   siapapun pembomnya pasti bukan muslim,

   karena muslim gk mungkin ngebom...

   orang kristen gk mungkin ngebom

   orang budha gk mungkin ngebom

  

   jadi pembomnya bukan manusia...

   yuk kita kutuk rame-rame pembomnya

  

   imam samudra dkk. itu muslim bukan ya?

   pembom loh

   berarti...

  

   [Non-text portions of this message have been removed]

  

   

  -- 

  salam,

  Ari











  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik Mia
Terimakasih sama2 mbak Yulia.  Saya cuma menandakan saja bahwa mba Yulia dan 
mba Herni ada irisannya, walaupun yang satu berjilbab yang satu nggak, yaitu 
saling mengharap manfaat yang baik.  Itulah yang lebih penting lebih dari 
sekedar jilbabnya, iya kan? - Aaei (Dendikeren) juga menyimpulkan ini kalo saya 
nggak salah paham.  Dalam kehidupan sehari2 kita sudah membuktikan kerukunan 
ini, hanya saja di milis nan maya ini kita dibatasi dengan kata2.

Namun kata2 adalah simbol yang adidaya, karena walaupun milis membatasi fisik 
kita, kata2 bisa mengantarkan kita ke empati, demikian kira2 postingannya Pak 
Agussyafii ttg empati. Mungkin kita bisa berempati kepada situasi Herni yang 
sudah melalui buka-tutup jilbab.  Mirip ketika mba Yulia cerita ttg pengalaman 
pribadi berjilbab, begitu menyentuh Arcon sampe dia tercingkrang2 - maksutku 
ceritain pengalamannya bercingkrang..:-)

Empati adalah soft power yang memungkinkan pintu2 terbuka untuk kita sendiri 
dan orang lain. Misalnya, ini misalnya saja.  Dalam penceritaan pengalaman mba 
Yulia, mula2 mba Yulia berjilbab karena situasi atau niat tertentu - yang 
menyentuh Arcon... Satu pintu terbuka.  Lalu mba Yulia membuka satu pintu lagi 
yang membuat tindakan berjilbab itu menjadi bentuk keyakinan, bahwa berjilbab 
itu wajib. Mba Herni juga melalui pintu2 itu, termasuk keyakinannya bahwa pintu 
pilihannya adalah dengan menanggalkan jilbabnya.  

Orang yang saling berempati meyakinkan bahwa satu pintu lagi yang akan dibuka, 
akan mempertemukan mereka ke ruang rapat...eh, maksutku akan mempertemukan 
mereka dalam irisan yang aku bilang di atas, yaitu doa dan manfaat itu. Di 
ruang ini, jilbab or no jilbab is no matter.

Kembali ke alam nyata, dalam kehidupan sehari-hari faktanya kebanyakan kita 
cenderung netral, rukun dan berharap baik - hanya saja politik jilbab sering 
menyeret kita ke persepsi yang salah, yang menghalangi kita dari realitas yang 
berlangsung.  Nah, adalah gunanya  di milis ini kita berdiskusi atau saling 
curhat, untuk meluruskan persepsi yang salah itu.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, yu...@... wrote:

 amin...terima kasih mba Mia utk doanya...
 
 saya yakin semua yang terdapat dalam Al Quran pasti bermanfaat bagi 
 hambaNya,
 seperti kewajiban muslimah utk berjilbab, oleh karena itu mari kita 
 bersama2 melaksanakan
 perintahNya  menjauhi laranganNya, karena dengan begitu Allah SWT pasti 
 akan memberi
 kemudahan bagi kita di dunia  keselamatan di akhirat kelak...amin.
 
 Love 
 
 Lya
 
 
 
 
 
 Mia al...@... 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 07/28/2009 07:04 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
 
 
 
 
 
 
  
 Jilbab itu wajib bagi mba Yulia, juga oke dong. Sehingga doa kita menjadi:
 Ya Allah, mudahkan urusan bagi teman2 kita yang berjilbab maupun yang 
 nggak, sehingga tercapai manfaat yang mereka inginkan. Amin
 
 Saya kira doa ini lebih baik, karena memberi ruang buat mba Herni, buat 
 mba Yulia, buat semuanya dan berharap baik dari mereka.
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, YULIA@ wrote:
 
  Assalamualaikum wr wb 
  
  Utk seorang muslimah yang tau bahwa mengenakan jilbab adalah WAJIB 
  hukumnya :
  
  Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka 
 menahan 
  pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih 
 
  suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka 
  perbuat... Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka 
  menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka 
  menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan 
  hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya... (An Nuur:30,31)
  
  Di dalam Al Qur'an jelas tertulis bahwa kerudung sangat penting untuk 
  menutup aurat. Mengapa aurat itu penting? Hal itu dijelaskan dalam Al 
  Qur'an surat Al Ahzab 59:
  
  Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan 
  isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
  seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 
 
  dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. (Al Ahzab:59)
  
  Pada intinya, kesederhanaan digambarkan untuk melindungi wanita dari 
  gangguan atau mudahnya, kesederhanaan adalah perlindungan.
  
  Jadi, tujuan utama dari jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah 
  perlindungan
  
  tapi utk ikhlas berjilbab di perlukan kesadaran  niat yang besar dari 
  muslimah itu sendiri,
  oleh karena itu saya pribadi berdoa semoga saudari2 yang belum berjilbab 
 
  agar Allah SWT
  sentuh hati nuraninya utk ikhlas berjilbab yang memang suatu kewajiban 
  bagi seorang muslimah
  amin.
  
  Love 
  
  Lya
  
  
  
  
  
  
  Herni Sri Nurbayanti nurbayanti@ 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  07/28/2009 11:00 AM
  Please respond to
  

[wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?

2009-07-29 Terurut Topik Mia
Ayo makan-makan!
(Arcon lagi diet...:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
ary.setij...@... wrote:

 kalo mmg imam samudra itu saudara seiman putri...
 
 artinya adalah FAKTA bahwa imam samudra, seorang muslim, itu pembom...
 jadi yang melekatkan stigma itu orang muslim itu pembom itu muslim yang mana?
 
 
   - Original Message - 
   From: Ari Condro 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, July 29, 2009 3:43 PM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ledakan di Jakarta?
 
 




[wanita-muslimah] Re: Intelijen

2009-07-29 Terurut Topik Mia
hahahaha...lucuuu..
berarti bukan Pres Pandir after all, tapi Mr. Strategic van Pre-emptive 
Strike...yang bisa dipelesetin empty strike...so we are back to pandir..:-(

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sutan Paruik Gadang kang_ha...@... 
wrote:

 Pukul delapan pagi Presiden kembali melakukan jumpa pers.
 
 Seperti saudara-saudara ketahui, hari ini tetap hari Rabu. Artinya jajaran 
 aparat keamanan kita berhasil menggagalkan usaha makar. Kita berhasil 
 melakukan antisipasi. Peringatan yang saya berikan dua hari yang lalu agaknya 
 membuat para drakula yang hendak mengkhianati perjuangan bangsa kita menjadi 
 takut. Boleh jadi mereka membatalkan niatnya, karena melihat rakyat begitu 
 bersatu padu, setia kepada pemerintahan saya. Untuk itu saya ucapkan ribuan 
 terima kasih kepada seluruh rakyat.
 
 http://berbual.com





[wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik Mia
Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara 
kifayah maupun personal.  Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake 
jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -- 
bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin 
memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin 
menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat.  Bebas aja, yang penting aurat 
itu ditutupin toh?

Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak 
orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?

Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu?  Jangan kelewatan 
dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang, nenek 
mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu? 

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dendikeren amat dendicut...@... wrote:

 Assalamu'alaikum, 
 Wah rame juga neh. kalo mbak mia yg comment, sy jadi cerewet lagi.. duh 
 kangen mbak. btw kalo janoko teh Mbak intan bukan seh?
 
 
 Menutup aurat itu yang wajib, apapun bentuknya ya terserah sesuai kondisi. 
 Menutup aurat itu bukan berarti harus arabisasi. Yang paling penting adalah 
 mari kita sama-sama memperbaiki ibadah kita, jangan lagi ada keusilan dan 
 merasa neh gue yg sudah pake jilbab lebih baik dari elo yg ga pake jilbab. 
 penilaian ibadah adalah hak perogatif Alloh.
 
  Sy sering berjumpa dengan para musafir, secara pakaian sangat dekil, bahkan 
 sulit dibedakan apa dia orang gila asli ato bukan, makan pun kadang 
 bekas-bekas orang lain yg dibuang. tapi ketika datang waktu shalat, 
 subhanalloh sy ga kenal lagi dengan mereka, begitu bersih, begitu tenang, dan 
 banyak sekali hal yang kita ga tau dan mengerti dalam hidup ini. Sy mengaku 
 beriman pd Alloh tapi ternyata setelah direnungkan iman sy tidak sampai 
 yakin. sy ngomong harus sabar pada orang lain tp ternyata pelajaran kesabaran 
 pun tidak pernah lulus. 
 
 So apalah arti sebuah penampilan jika hati ini juga tidak terpelihara dengan 
 baik. ideal memang jika semuanya seimbang. sedikit-sedikit aja... siapa tau 
 ketika gadis ga mau menutup aurat eh ternyata setelah nenek-nenek hidayah 
 datang dan mau menutup aurat. luar bagus dalam pun ok ato luar ok dalam 
 keriput..he...he...he
 
 Salam manis,
 
 Dendi
 




[wanita-muslimah] New Straits Times, 29 July 2009 - JI's reappearance a cause for concern

2009-07-29 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
http://www.nst.com.my/Current_News/NST/articles/16jema/Article/

 

 http://www.nst.com.my/Current_News/NST/index_html New Straits Times


  _  

ANDRIN RAJ 
JI's reappearance a cause for concern



2009/07/29

Jemaah Islamiyah has been blamed for the recent twin bombings in Jakarta.
The attacks highlight the swift need to disable the terrorist organisation
before it can cause more destruction across Southeast Asia, writes ANDRIN
RAJ

THE recent bombings of the Ritz-Carlton and J.W. Marriott hotels in Jakarta
was not surprising, as the re-emergence of Jemaah Islamiyah has been evident
for the last year and a half.

The escape of Mas Selamat Kastari from Singapore was part of the
re-emergence of JI in Southeast Asia. That he managed to swim from Singapore
to Johor Baru should have been a warning to the authorities in the region.
Indonesia, Thailand and the Philippines remain JI targets.

Mas Selamat, the JI leader of Mantiqi 1 of Singapore, which covers
Malaysia, Singapore and Thailand, is a close aide of Noordin Mohammad Top,
the JI operations leader in Southeast Asia, still at large.

Noordin remains a key figure in JI and remains part of the larger Southeast
Asian terrorist organisation.

JI is the only terrorist organisation in the region with a clear and
structured operational modus operandi. It recruits its members from the
Southeast Asian region. 

Since the Sept 11, 2001 terrorist attacks in the United States, authorities
have crippled most of the terrorist cells in the region. JI moved much of
its training operations to Afghanistan and Pakistan.

Mas Selamat's one-year disappearance would have given him the opportunity to
plan new attacks with his accomplice Noordin, without whom these attacks
could not have occurred. Mas Selamat in Malaysia would have had access to
sleeping cells in the region. 

The Internet would have enabled correspondence with Noordin, currently
believed to be in Indonesia. As much as these are monitored, the authorities
are aware of the difficulties of tracing Internet mail.

Mas Selamat's capture in Malaysia earlier this year is a key element of the
recent bombings in Jakarta. Terrorist groups have to plan such major strikes
in advance. 

When the authorities in Malaysia captured Mas Selamat, they also detained
several JI members, some of whom were new recruits.

The information elicited from them may only have been part of a bigger plan.
Evidence gathered by the Indonesian authorities indicates that the bombs
were of homemade explosives, similar to those made by bomb experts such as
Noordin and Malaysian-born Azahari Hussein, who was killed in a shoot-out
with police in Malang, Central Java, in late 2005.

Noordin is currently the most senior JI member and commands authority in
such attacks. These bombings could have been assisted by Mas Selamat in the
initial planning. Thailand and the Philippines must also be vigilant and
ready to address this threat. In forestalling these threats, the authorities
should expect the unexpected.

The Ritz-Carlton and Marriott bombings were the work of suicide bombers.
Closed-circuit television footage revealed a suicide bomber with a backpack
in front of his body. This indicated loopholes in security procedures, and
suggested the complicity of insiders.

Suicide bombers are known to work with two accomplices in proximity. The
escort is the person the authorities should identify; the suicide bomber
is dead. The other is usually a photographer who would be taking snapshots
of the incident from a safe distance.

This is characteristic of a JI operation and should be taken seriously, as
more attacks are likely in the near future.

Indonesia has some 360 extremist organisations operating legally. Evidence
gathered in 2002 around Indonesia showed extremist rallies taking place
regularly all over Indonesia. 

This intensified after the 9/11 attacks, when members of these organisations
wore military outfits and rallied in support of al-Qaeda, with pictures of
Osama bin Laden on T-shirts.

JI is classified as a terrorist organisation by the US but not in Indonesia,
where it is difficult for authorities to curtail religious groups. A plan to
pass a law addressing the existence of extremist organisations has been
pending for some time, but has not made any appreciable progress.

The Indonesian authorities should address these issues immediately. Not
doing so might undermine the political foundations of Indonesia.

The writer is a terrorism analyst with the International Association for
Counter-Terrorism and Security Professionals. The views expressed here are
his own

  _  

Write to the Editor for editorial enquiry or Sales Department for sales and
advertising enquiry. Copyright C 2009 NST Online. All rights reserved.


  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.392 / Virus Database: 270.13.35/2270 - Release Date: 07/29/09 
06:12:00


[Non-text portions of this message have been 

Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -

2009-07-29 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar
biasanya dia pake baju rapi atau biasa
lha tiba giliran berdinas atau jadi pengemis
dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan
penampilannya dibikin memelas gitulah

salam,
--
wikan

2009/7/29 Mia al...@yahoo.com:


 Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara
 kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake
 jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk --
 bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan--- aurat, yang pingin
 memperlihatkan pinggangnya yang ramping --- bukan aurat, yang ingin
 menyembunyikan perutnya yang ndut --- aurat. Bebas aja, yang penting aurat
 itu ditutupin toh?

 Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak
 orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?

 Apa nenek2 diharapkan menutup aurat i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan
 dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang,
 nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu?


[wanita-muslimah] Nigeria hunts Islamist fighters + Sectarian Violence: FG orders defence chiefs to crush Talibans

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://english.aljazeera.net/news/africa/2009/07/20097294511346828.html

Wednesday, July 29, 2009 
19:07 Mecca time, 16:07 GMT

  Nigeria hunts Islamist fighters 
 
 
 
  Nigerian troops mounted an offensive in Maiduguri, cracking 
down on Boko Haram [AFP]
 

   
  Nigerian troops and police are hunting for the remnants of Boko Haram, an 
Islamist group that went on a killing spree in the country's north.

  At least 30 people were killed in fresh clashes between security forces 
and the group the northern state of Yobe on Wednesday, a police source said.

  Thirty have so far been killed in Hawan Malka, the AFP news agency 
quoted the source as saying, referring to an area outside Potiskum, Yobe's 
second largest city.

  Wednesday's violence came after the army shelled a mosque and the home of 
Mohammed Yusuf, the group's alleged leader, in Maiduguri, the capital of Borno 
state.

  We are not sure whether he has been killed in the shelling or has 
managed to escape, a police officer said of Yusuf.

  Boko Haram opposes western-style education and has said it wants to lead 
an armed insurrection and rid society of immorality and infidelity.

  About 140 people have been killed in three days of violence in Nigeria's 
Muslim-dominated north.

  'Under control'

  Umaru Yar'Adua, Nigeria's president, has vowed that the group will be 
hunted down and punished.

  He said that the military operation currently under way would contain 
them once and for all.

In depth 

 Profile: Boko Haram 
 Video: Dozens killed in violence in northern Nigeria
 Pictures: Deadly clashes hit Nigeria
   
  They will be dealt with squarely and forthwith, he said.

  Before leaving on a trip to Brazil on Tuesday, Yar'Adua said that the 
situation was under control.

  But fresh fighting broke out in Maiduguri following the assault on the 
home of Yusuf.

  Dozens of people took shelter from the bombardment in a local police 
station.

  It is the first time in my life that I hear this kind of mortar 
shelling, said one man, who had taken cover there, along with his wife and 
three daughters.

  I thought they targeted my house.

  An AFP correspondent reported witnessing soldiers shooting three young 
men dead at point blank range close to the city's police headquarters.

  The men, who had just been arrested, were seen kneeling and pleading for 
their lives before being shot.

  There has been a serious intensification of the assault on members of 
this group, Boko Haram, which is behind this wave of killings, Yvonne Ndege, 
Al Jazeera's correspondent reporting from Abuja, Nigeria's capital, said.

  The president of Nigeria has said that anybody perpetrating violence 
will be dealt with very, very severely - in fact, that means imminent death, 
she said.

  If you're caught working among Boko Haram fighters, there is absolutely 
no question, your life will not be spared.

  Deadly rampage

  Boko Haram, which means Western education is prohibited in the local 
Hausa dialect, has called for the enforcement of sharia or Islamic law, across 
Africa's most populous nation.

  But Nii Akuetteh, the founder of the Democracy and Conflict Research 
Institute, an African think-tank, told Al Jazeera that, while religious clashes 
had occurred in the past in Nigeria, the recent clashes appeared to have little 
political motivation.

  Previously when you had religion rear its head in politics [in Nigeria] 
you had a clash between Christians mainly in the south and Muslims in the north.

  I think that one you have to talk of the political implications of that, 
but the most recent, frankly, it seems to me is nothing but religious extremism 
and violence.

  Nigeria's 140 million people are nearly evenly divided between 
Christians, who dominate the south, and the primarily northern-based Muslims.

  Islamic law was implemented in 12 northern states after Nigeria returned 
to civilian rule in 1999 following years of military rule.

  'Religious prejudice'

  Akuetteh also said that poverty, which has sparked conflict elsewhere in 
Nigeria, mainly in the oil-rich Niger delta, was not a contributing factor.

  I think religious politicisation of religion in Nigeria is separate and 
apart from the poverty that is there.

   
   
  I would look more to religious prejudice and extremists wanting to 
inject religion into politics rather than poverty per se.

  The clashes began on Sunday in nearby Bauchi state, with fighters 
attacking police stations, before spilling over into Yobe. Officials said that 
55 people were killed in both states.

  Residents said fighters armed with machetes, knives, bows and arrows and 
home-made explosives, attacked police buildings and anyone 

[wanita-muslimah] Empty words

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2009/957/fr1.htm

23 - 29 July 2009
Issue No. 957
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

Empty words
Fatah and Hamas appear able to agree just one thing, that elections be 
postponed. Saleh Al-Naami examines the causes, and ramifications, of a dispute 
that serves to exacerbate the suffering of ordinary Palestinians 


   Click to view caption 
  Fatah and Hamas may be sworn enemies, for now. But it is the Israeli 
military (standing guard over a protest against the apertheid wall) that is the 
long-term beneficiery of such inter-Palestinian strife 
--
 
Beneath the blazing sun Ahmed Al-Sheify continues to search the lists of names 
tacked to the wall of a school next to a police headquarters in the west of 
Gaza. They contain the names of everyone entitled to a $100 payment from the 
Ministry of Social Affairs of the Palestinian government. Suddenly Al-Sheify's 
face lights up. His name is on one of the lists. 

The payment, supplemented by aid from the United Nations Relief and Works 
Agency for Palestinian Refugees in the Near East (UNRWA), which supplies basic 
food necessities, allows Al-Sheify's family of six to survive. The thing that 
most frustrates him is that he will be forced to live on such handouts until an 
agreement is reached that can end internal Palestinian divisions. 

Al-Sheify is not alone in despairing at the petty back-and-forth squabbling 
between Fatah and Hamas. Each group blames the other for the failure of the 
latest round of talks in Cairo. Amid conflicting statements issued by the two 
factions one thing is clear. It is security arrangements that are at the heart 
of their most recent disagreements. 

Majed Faraj, a member of the Fatah delegation, said Fatah had demanded Hamas 
recognise the existence of the security forces in Gaza before Hamas came to 
power. He also said Fatah had demanded the step-by-step return of those 
security forces to their posts -- they amount to 10,000 men -- as well as a 
review of the security forces introduced after Hamas took control. According to 
Faraj, Hamas is seeking to limit return to 3,000, starting with just 300. He 
also claimed Hamas was asking to send its own forces to the West Bank under 
some sort of a quota system, an idea Fatah has refused in its entirety. 

Salah Al-Bardawil, a member of Hamas delegation to Cairo, accuses Fatah leaders 
of adopting an uncompromising position that will shatter any earlier consensus. 
He was taken by surprise when Fatah demanded an end to Hamas's rule in Gaza, 
arguing that such a stance undermines the basis of dialogue between the two 
factions. 

Speaking to Al-Ahram Weekly Al-Bardawil said that Fatah had objected to 
Egyptian proposals calling for the formation of a joint committee to oversee 
the administration of the Gaza Strip, as well as a joint security force. He 
also said Fatah had refused to discuss the issue of political prisoners. 

Ashraf Gomaa, a senior Fatah legislator, refutes such charges, and has accused 
Hamas of trying to reach a political deal that guarantees its continued control 
over Gaza. Gomaa called on Hamas to adopt a strategy more open to Fatah the 
better to deal with the international community. 

It is clear that people are looking after their own interests, especially when 
it comes to political detainees. The Fatah movement is against political 
arrests. We do not arrest anyone. We are seeking the release of prisoners in 
the West Bank, and this is being done gradually, said Gomaa.

Fatah and Hamas at least agreed to postpone elections that were scheduled to be 
held on 25 January. The Weekly has learned that an understanding to this effect 
was reached in the second round of talks held last Sunday in Cairo. Informed 
sources say both Fatah and Hamas consider postponement in their interest. 

While Fatah leaders are publicly in favour of elections now, in private they 
are worried that they will be defeated at the ballot box. They fear the 
Palestinian Authority's failure to persuade Palestinians, especially those in 
the West Bank, to reach a settlement with Israel, and continued Israeli 
settlement building and land confiscation in the West Bank, combined with 
draconian restrictions on movement, will weigh heavily against their electoral 
chances. Fatah is also worried that voters will exact a heavy price for its 
security forces' violations of human rights under Salam Fayyad's government. 

Nor does Hamas see elections as being in its own interest as long as Gaza 
remains under siege. It fears that many who voted for the movement in the last 
elections will desert.

Hamas spokesman Sami Abu Zuhri has said that the movement is predicating 
elections on a number of conditions. It is demanding the restructuring of the 
Electoral Commission and the Judicial 

[wanita-muslimah] Wielding the scalpel

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2009/957/re80.htm

23 - 29 July 2009
Issue No. 957
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

Wielding the scalpel
While street protest may have decreased, Iran's presidential election crisis is 
not over yet, writes Mustafa El-Labbad 


   Click to view caption 
  Rafsanjani delivers his sermon during Friday prayers at Tehran University 
while Iranian opposition supporters protest after his speech 
--
 
Rafsanjani couldn't have timed his move better. Speaking from the pulpit in 
Tehran University last Friday, addressing a congregation including two of the 
candidates who lost in the recent elections, Mir-Hussein Mousavi and Mehdi 
Karrubi, he must have been acutely aware of the symbolism. Tehran University, 
where Friday prayers have been held since the triumph of the Islamic Revolution 
in 1979, is the top forum for sending political messages at home and abroad. 

It was in this place that the Iranian revolutionary regime has made its voice 
heard. It is a tradition that began with the crisis of the American hostages 30 
years ago and continued through the Iraq-Iran war, through the Khomeini 
leadership, and through Ali Khamenei's time. And Rafsanjani was always around, 
always a key player. 

In Iran, and unlike other Muslim countries, Friday prayers are political and 
not just a religious occasion. The venue was fraught with symbolism, but the 
timing was no less crucial. This was Rafsanjani's first public appearance since 
the 10th presidential elections were held -- the elections that left the 
country divided between two camps, one supporting Mahmoud Ahmadinejad and the 
other supporting his reformist critics, mainly Mousavi, Mohamed Khatami and 
Karrubi.

The man, the venue, and the timing gave last Friday's address a certain place 
in Iran's fluid political scene, and the messages that followed were addressed 
to all Iranians.

Breaking with tradition, official television refrained from relaying the sermon 
live. But hundreds of thousands gathered to attend the service inside and 
outside the university -- the massive attendance testifying to the importance 
of the sermon and the popularity of the reformist current in Iran.

The main thrust of Rafsanjani's sermon was that a crisis of trust pitted 
citizens against the regime. He rebutted all accusations against the 
reformists, especially those levelled by Ahmadinejad supporters. He rejected 
allegations that reformists were involved in a global war against 
Ahmadinejad, or were stooges for outsiders. Rafsanjani not only called for 
the crisis of trust to be addressed, but also for the release of those 
arrested in protests held immediately after the elections. 

Undoubtedly, Rafsanjani put Ahmadinejad on the spot. He didn't even mention him 
by name, referring always to those who may be backing the president. And he 
didn't spare the supreme guide of the revolution. He reminded the congregation 
of an incident in which Prophet Mohamed, before he died, asked his disciples if 
he was ever unfair to them. His reference can only be interpreted as a form of 
criticism of the supreme guide, who failed to protect Rafsanjani against 
accusations of corruption Ahmadinejad -- a close friend of the supreme guide -- 
has been levelling upon him and his family. 

Rafsanjani is a major figure in Iran, a man whose name is closely connected 
with the Iranian Revolution. Many in the Iranian elite see him as the country's 
number two, second only to the supreme guide, and maybe not by much, some would 
say.

Having served as parliamentary speaker and then president (twice between 1989 
and 1997), Rafsanjani is now head of the Council of Experts, a body appointed 
by the supreme guide. He is also the head of the Council for Identifying the 
Interests of the Regime. As such, he rules on disputes among various Iranian 
constitutional institutions. He is usually trusted to sort out Iran's 
convoluted constitutional framework, a role he has played since Khomeini's time.

Rafsanjani is credited for having managed the war with Iraq. And after 
Khomeini's death, he was instrumental in choosing his successor, the current 
supreme guide, although older and more experienced mullahs were present. 
Rafsanjani and Khamenei, the current supreme guide, have both been close to 
Khomeini. Both men have been accused by Montazeri of having ousted him from his 
position as acting supreme guide two months before Khomeini passed away.

Rafsanjani and Khamenei have a similar education, and it is safe to say that 
they ran the country together from Khomeini's death in 1989 until 2005. They 
are the architects of the reconstruction phase that followed the Iraq-Iran 
war and have made serious efforts to improve Iran's regional and international 
relations. But since Ahmadinejad became 

[wanita-muslimah] To be Frisked or not to be Frisked

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://www.asiasentinel.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=1983Itemid=404


To be Frisked or not to be Frisked


  Written by Siddharth Srivastava 
  Wednesday, 29 July 2009  
  When officials of America's Continental Airlines recently frisked India's 
former President APJ Abdul Kalam, it touched a raw nerve. The airline belatedly 
was forced to deliver a formal apology last week in the middle of a furor that 
has been building ever since Kalam was patted down on April 21 on his way to 
the United States. 

  It isn't the first time that a bigwig, referred in Indian security 
parlance as a Very Very Important Person (VVIP), has been bodily frisked, 
kicking off a fuss. And in fact, there are lingering suspicions that a bodily 
search for a VVIP may be more than just a quest for explosives. It has 
sometimes been used to cock a country-to-country snook. 

  Despite protests by Indian security men, Kalam was made to take off his 
footwear and belt and physically checked in New Delhi before he could embark on 
his journey. He is regarded as a national hero for developing missiles and 
other weapons and led India's nuclear weapons tests in 1998. He was named the 
country's president and held the position until 2007. Nonetheless, was forced 
to join millions of travelers including children, cripples and elderly 
grey-haired ladies who have been forced to do so by bored security personnel 
ever since the so-called shoe bomber, Richard Reid, was tackled on an American 
Airlines flight in December 2001 for attempting vainly to destroy the craft by 
detonating explosives hidden in his shoes.

  Although Kalam, known for his down-to-earth demeanor, went through the 
security process without much ado, an uproar followed in India's Parliament, 
including demands that the American carrier be banned from flying into the 
country. India's civil aviation minister called on the prime minister to brief 
him while a police report was lodged to investigate the matter. Demands have 
been made that in response to such overbearing behavior by an American carrier, 
US Secretary of State Hillary Clinton, on a visit to India, should be put 
through security checks.

  In the past, New Delhi reacted angrily to then-federal defense minister 
George Fernandes being searched (he had to take off his shoes and socks) by 
security officials America in a post-September 11, 2001, security check. 
Fernandes, known for his anti-US tirades, was apparently disrobed, according 
to former deputy secretary of state Strobe Talbott, not once but twice. 
Talbott, in a book chronicling the events, says Fernandes was angered by the 
incidents. 

  Last year, New Delhi took offense when Russian security officials 
insisted on searching Foreign Minister Pranab Mukherjee, who was on a visit to 
the country. In Mukherjee's case, it appeared that Moscow wanted to convey its 
unhappiness with New Delhi's newfound bonhomie with the US that translated into 
more defense deals and the civilian nuclear pact. A feel-up was considered one 
way of conveying the irritation as Moscow does know a bit about Indian 
politicians' aversion to being body searched. 

  In the recent past, an offended junior minister Anand Sharma created a 
furor by arguing with officials at the New Delhi airport and eventually got the 
rule book changed to exclude him from being searched for bombs. 

  Somnath Chatterjee, former Speaker of the Lok Sabha, the Lower House of 
India's Parliament, is also known to be particularly squeamish about being 
searched by airport security officials. He cancelled a trip to London, to 
follow up on a similar instance in 2005 to Sydney, even as frenzied diplomatic 
efforts by the Indian High Commission for an exemption failed. 

  The British Foreign office was clear about international security 
guidelines that only Heads of States are exempted. However, Chatterjee was 
equally adamant, explaining that he cancelled the trip because it involves the 
honor of the constitutional office. 

  In 2005 Chatterjee canceled his visit to Australia following a verbal war 
of words in the media. He also has had big problems with his wife being 
required to walk through a scanner while traveling within India. 

  Most ordinary citizens know about the rigors of security checks, 
including a physical rub-down, in times when terrorism is at an ugliest. 
However, some seek to be above this process, given its perceived damage to 
their importance and image. 

  Even as foreign security drills are more difficult to tamper with, the 
list of those eligible to forgo domestic airport checks has been drastically 
amended to suit individual interests in the game of political patronage, where 
outward show of power matters a bit. 

  In the 1980s, there were only five exemptions: president, vice president, 
prime minister, chief justice of the Supreme Court, speaker of the Lok Sabha 
(the Lower House of 

[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA – Berbagi Cerita - KITLV – DAN SE-ABAD SUTAN SJAHRIR

2009-07-29 Terurut Topik isa
*IBRAHIM ISA – Berbagi Cerita*

*Rabu, 29 Juli 2009*

*-*


*KITLV – DAN SE-ABAD SUTAN SJAHRIR*

*Dipertunjukkannya Film Dokumenter Des Alwi yang Tendensius*


Tak lama setelah menerima undangan KITLV – lewat email, aku menilpun 
sahabat lama Francisca Pattipilohy. Menanyakan apakah ia ada minat untuk 
bersama-sama memenuhi undangan KITLV. Aku tau Cisca Pattipilohy sudah 
lama anggota KITLV, Leiden. Mungkin saja ada pembaca yang sudah lupa apa 
makna nama KITLV: -- Ini dia -- KITLV adalah singkatan dari suatu 
lembaga di Nederland, bernama: 'Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- 
en Volkenkunde, atau dalam bahasa Inggrisnya, ditulis sbb: Royal 
Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies.


Francisca bermaksud mengajak sahabat lainnya, Sutji. Jadilah kami 
bertiga, sore kemarin itu, menghadiri pertunjukan film dan 'seminar' 
SJAHRIR 100 HARI, Jelas ini salah ketik, maksudnya adalah SJAHRIR 
SERATUS TAHUN, bukan 'seratus hari'.


Begini bunyi lengkapnya teks undangan tsb: *THE LEIDEN SOUTHEAST ASIA 
SEMINAR ---
*We kindly invite you to attend the following* film and seminar*: 
“*Syahrir 100 hari” *by Des Alwi (1927), filmmaker and head of the Orang 
Kaya of the Banda islands. Date:Tuesday 28 July
Time:15.30 h – 17.00 h. Venue:Room 005 (ground floor), Lipsius building, 
University of Leiden
Cleveringaplaats 1, 2311 BD Leiden Please register if you wish to 
attend:ki...@kitlv.nl mailto:ki...@kitlv.nl . drs. S.R. (Yayah) 
Siegers-Samaniri -- Directiesecretaris / Director's Office and 
Supporting Staff

Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde / Royal 
Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies. The 
Leiden Southeast Asia Seminar is a cooperation of the KITLV, IIAS, VVI 
and the Departments of Languages and Cultures of Indonesia and of 
Cultural Anthropology  Development Sociology, Leiden University.


* * *


Untung, ketika kami hendak masuk ke gedung KITLV, bertemu dengan orang 
KITLV, sahabatku Gerry van Klinken. Hai, katanya, apa kalian tidak pergi 
nonton film tentang Sjahrir? Wah, kebetulan

jawabku. Kami juga mau nonton film dan seminar 100 th Sjahrir. Mari 
bersama ke sana, kata Gerry. Jalanlah kami bersama-sama menuju ruangan 
005 di gedung Lipsius, yang letaknya berseberangan dengan gedung KITLV.


* * *


SUTAN SJAHRIR, adalah salah seorang tokoh nasional pejuang kemerdekaan 
sejak zaman kolonial. Beliau populer pada periode Revolusi Kemerdekaan. 
Ketika itu Sjahrir dikenal di dunia diplomasi internasional sebagai 
diplomat yang ulung. Di kalangan teman-teman dekat beliau, juga di 
kalangan orang-orang Republikén, beliau populer dengan nama panggilan 
BUNG KETJIL. Panggilan ini disebabkan penampilan tubuhnya yang memang 
'kecil'.


Maret 2009 adalah tahun ke-100 lahirnya Sutan Sjahrir. Tanpa diragukan, 
Sutan Sjahrir adalah salah seorang FOUNDING FATHERS nasion Indonesia. 
Ketika memperingati Seratus Tahun Sjahrir, aku teringat kepada Subadio 
Sastrosatomo, mantan Sekjen PSI. Sesudah meninggalnya Sutan Sjahrir, 
beliau dianggap embahnya orang-orang PSI, meskipun ketika itu PSI sudah 
menjadi parpol terlarang. Suatu ketika, pada zaman Orba, Subadio pernah 
mengatakan kepada seorang kawan dekatnya, kira-kira begini: 'Menentang 
Bung Karno, adalah salah. Ini membikin Bung Karno bersandar pada PKI. 
Sekarang ini kita (maksudnya orang-orang PSI dan pendukunya) harus 
bersatu dengan Sukarnois, dalam melawan Orde Baru'. Subadio 
Sastrosatomo, yang konsisten dalam kegiatan politiknya, – - bekerja giat 
untuk mengkoreksi yang dianggapnya suatu kesalahan PSI yang pada suatu 
masa panjang menentang Presiden Sukarnol


DES ALWI mengaku dia adalah anak angkat Sutan Sjahrir. Menganggap sangat 
mengenal Sutan Sjahrir. Jangan lupa: Sutan Sjahrir bukan sebarang orang 
seperti kita-kita ini. Beliau semasa hidupnya adalah embahnya PSI. 
Wajarlah dianggap bahwa Des Alwi hidup dan kegiatannya ada dalam habitat 
orang-orang PSI. Mestinya Des Alwi kenal siapa Subadio Sastrosatomo, 
embahnya PSI sesudah Syahrir meninggal dunia. Maka seyogianya mengerti, 
perubahan politik PSI yang tadinya menentang Bung Karno, menjadi politik 
bekerjasama, serta bersatu dengan para Sukarnois dan pendukungnya 
melawan rezim Orba.


Sungguh, tidak habis heran aku dibikinnya! Bagaimana bisa terjadi bahwa, 
Des Alwi membikin sebuah film dokumenter dengan judul SERATUS TAHUN 
SJAHRIR, tetapi isinya banyak mendeskreditkan Presiden Sukarno dan 
politiknya. Tambahkan fakta ini lagi: KITLV mengundang orang-orang untuk 
memberikan kesempatan kepada Des Alwi mempertnjukkan film dokumenter 
yang begitu berat sebelah dan tendensius. Juga menimbulkan tandatanya 
tertentu dalam benakku, mau kemana KITLV ini? Apalagi Des Alwi sendiri 
menyatakan dalam orasinya bahwa film dokumenternya itu, yah, seperti 
GADO-GADO layaknya.


Sayang, sesungguhnya ada sementara bagian dari film dokumetasi Des Alwi 
yang punya arti sejarah. Malah ada bagian-bagian yang baru kali itu 

[wanita-muslimah] Pakistan turns on its jihadi assets

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://www.atimes.com/atimes/South_Asia/KG30Df03.html

Jul 30, 2009 

Pakistan turns on its jihadi assets 
By Syed Saleem Shahzad 

KARACHI - Intense United States efforts and assurances have put Pakistan and 
India on track to renew their dialogue process over key contentious issues, 
such as divided Kashmir. 

An important upshot of this is that Islamabad has begun a crackdown on jihadi 
assets its Inter-Services Intelligence (ISI) raised in the 1990s for asymmetric 
warfare against India after losing three battles against its much bigger 
neighbor. 

Asia Times Online has learned that a nascent crackdown on militants in 
Pakistan's largest province, Punjab, will turn into a major operation and the 
remnants of all defunct jihadi organizations, no matter how peacefully they 
operate inside Pakistan, will be dismantled. A showcase of this exercise took 
place Monday in Anti-Terrorist Court II in Rawalpindi, the garrison city 
twinned with the capital Islamabad. 

In front of a mass media presence, yesterday's hero of the Pakistani military 
establishment, former Pakistani member of parliament Shah Abdul Aziz, appeared 
with a shaven head like any ordinary criminal and was ordered on judicial 
remand to be detained in Adyala Jail Rawalpindi in connection with the 
abduction and murder by the Taliban of a Polish engineer, Piotr Stanczak, in 
September 2008. He was beheaded by militants in February after talks with the 
government for the release of captured Taliban members failed. 

Although Aziz was ordered to be jailed, Asia Times Online contacts say that he 
was bundled off to an intelligence safe house for further interrogation. 

This is the same Shah Abdul Aziz who delivered [Pakistan Taliban leader] 
Baitullah Mehsud's letter written to the chief of army staff Ashfaq Parvez 
Kiani a few months ago as part of his job to get peace between the army and the 
militants, retired squadron leader Khalid Khawaja told Asia Times Online. 
Khawaja is a former ISI official and now a human-rights activist for 
disappeared victims of the war on terror. 

Military spokesperson Major General Athar Abbas, however, while confirming to 
the British Broadcasting Corporation that Aziz was in custody, denied the 
delivery of any letter to the army chief. Instead, he said the authorities had 
recovered a letter from Aziz written by Baitullah to retired Lieutenant General 
Hamid Gul, a former head of the ISI. 

Nevertheless, Aziz was clearly on the military's bandwagon. He was the 
Taliban's commander in the Pul-e-Khomri region in Afghanistan during the 
Taliban regime in the late 1990s. After the US invasion in 2001 that toppled 
the Taliban, he hosted displaced Arab families in Pakistan and strongly 
advocated closer ties between the military and militants. He has been involved 
in numerous peace initiatives, ranging from the South Waziristan operations in 
2004 to the crackdown on the radical Lal Masjid (Red Mosque) in Islamabad in 
2007, as well as the moves to release an abducted Canadian journalist in North 
Waziristan. 

In 2002, he won a seat in the National Assembly from Karak in North-West 
Frontier Province (NWFP). His election meetings were attended by top Taliban 
leaders and he became know as the voice of the mujahideen in the assembly. (He 
lost his seat in 2008.) 

Despite his involvement in peace talks, the military came to suspect that Aziz 
was more of a spin doctor for the militants and on May 27 this year he was 
apprehended at the residence of Lal Masjid prayer leader Maulana Abdul Aziz, 
along with one Fidaullah, the alleged mastermind of various acts of terror in 
Islamabad. 

According to a police statement, Aziz was arrested after another terror 
suspect, Ataullah Khan, a Taliban militant, said that Aziz had ordered the 
killing of Stanczak. 

This is a ridiculous claim, Khawaja commented to Asia Times Online. Ataullah 
was picked up by security personnel a few months ago from Kohat [in NWFP]. 

His parents filed a case over his disappearance. But the police say he was 
arrested in Peshawar on July 16 and they came up with the statement that he had 
assassinated the Polish engineer on Shah Abdul Aziz's instructions. Yet Aziz is 
on record as having already been picked up by the ISI on May 27. If he was 
arrested on the basis of a statement given to the police on July 16, why was he 
picked up on May 27? Khawaja asked. 

Aziz's is a very high-profile case that has come as a surprise. Most people 
thought that after his apprehension on May 27 he would have been quickly 
released with a warning. However, the manner in which he was interrogated in an 
ISI safe house and publicly humiliated in court marks a clear change in the 
military's mindset concerning its former Islamist allies - they are now 
believed to be a serious liability. 

A commander of the banned militant group Jaish-e-Mohammad (Army of Mohammad), 
Habibur Rahman, who was killed last week in the southern Punjab city of Laya, 
is another 

[wanita-muslimah] What made Jakarta suicide bombers tick

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://www.komenadvocacy.org/

Jul 29, 2009 

What made Jakarta suicide bombers tick
By John McBeth

JAKARTA - Despite skepticism that a business breakfast was always the primary 
target, there is one indisputable fact about the July 17 attacks on Jakarta's 
Marriott and Ritz Carlton hotels: not since the 2002 Bali bombing have so many 
foreigners been killed in such a focused way. 

That is clearly no coincidence, given the level of planning that went into the 
bombings and the premium that Malaysian-born terrorist masterminds Azahari bin 
Husin and Noordin Mohammad Top have always placed on killing Western 
businessmen in particular. 

An extensive planning blueprint for the second October 2005 Bali bombing, 
downloaded off Azahari's laptop after he was killed in a 
police shootout in East Java a month later, said bluntly: The deaths of 
foreign businessmen will have a greater impact than those of young people. 

Noordin, who is widely suspected to be behind the latest attacks, never had an 
active role in the 2002 Bali bombing, which killed 202 people, many of them 
young foreign tourists. Azahari was only brought in at the last minute to help 
iron out imperfections in the massive bomb that devastated the Sari nightclub 
on the resort island. 

In the October 2003 car-bombing of the Marriott Hotel, in which both Noordin 
and Azahari were involved, a Dutch banker, a Dane and two Chinese tourists were 
among the 12 victims. But all 10 killed in the 2004 Australian embassy bombing 
in Jakarta were Indonesians; if the conspirators had chosen early morning or 
lunch-time to carry out the attack, Australians no doubt would have died too. 

In the second Bali bombing, the blueprint points to a much more concerted 
effort to kill foreigners, again with Western businessmen perceived to be among 
tourists targeted at two popular Jimbaran seafood restaurants. Even then, only 
five foreigners were among the 20 people killed there and at a Kuta cafe some 
distance away. 

It may not be the last time Bali is targeted because of the unusually large 
percentage of overseas visitors and the headlines the two bombings created 
around the world. As the 2005 document notes: A mass attack on the enemy is 
more possible there than elsewhere in Indonesia. 

An International Crisis Group (ICG) report notes that a statement posted on a 
radical website after the latest bombings referred to the hotels as the center 
of Jewish business activity in Jakarta and went on to discuss how arousing 
fear in the enemy is justified in the ongoing war between Muslims and infidels. 

A subsequent posting entitled Why was the Marriott bombed? picked up on this 
theme, asserting: In Palestine Jews suffer and feel they are in hell because 
every day they are the target of attacks and operations. But Jews never feel 
worried about Muslim demonstrations in London or Jakarta. 

The ICG's Jakarta-based terrorism expert, Sidney Jones, believes the bombers 
returned to a hotel they had already attacked because it was the best way to 
prove they could still attack - and that any place in the capital was 
vulnerable. In that, they succeeded, exposing embarrassing holes in the 
security of what had been touted as one of Jakarta's safest hotels. 

Jones says one key question for the police to answer is how the relatively 
expensive operation was funded. It is possible the money was raised locally, 
either through donors or armed robberies, as it was for the 2005 Bali bombing. 
But there are also suspicions it may have come from South Asia, raising the 
specter of renewed linkages to al-Qaeda or its affiliates. 

Tactical debate
There is still a great deal of debate over whether the militants originally 
planned to bomb the popular breakfast buffet at the Marriott's expansive 
Sailendra coffee shop, given the similar location of the other blast in the 
Ritz Carlton, which lies 50 meters away across the street. 

In fact, for the first two or three days, most news reports erroneously 
pinpointed the coffee shop as the scene of the attack, when it actually took 
place in a quiet lounge at the other end of the Marriott lobby where American 
consultant James Castle was hosting a weekly business breakfast for 17 of his 
clients. 

If the restaurant was the original target, then it was probably changed during 
what may have been weeks of surveillance in which the watchers almost certainly 
would have noticed the meetings Castle, a long-standing Indonesian resident, 
held every Friday morning. 

One compelling reason may have been to minimize Indonesian casualties, which 
would have been high in a coffee shop full of Indonesian staff and Indonesian 
patrons. The lounge was a much more inviting target with its long table full of 
foreign executives and more confined space. 

In the end, the Ritz Carlton bombing merely served to double the impact more 
than anything else. In fact, the coffee shop was only sparsely populated and 
while it is too early to draw any 

[wanita-muslimah] Abubakar Ba`asyir Tiba di Makassar Untuk Ceramah Syariat Islam

2009-07-29 Terurut Topik sunny
http://www.antaranews.com/berita/1248886357/abubakar-baasyir-tiba-di-makassar-untuk-ceramah-syariat-islam

Abubakar Ba`asyir Tiba di Makassar Untuk Ceramah Syariat Islam
Rabu, 29 Juli 2009 23:52 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 196 kali
Makassar (ANTARA News) - Tokoh aktivis Islam, Ustads Abu Bakar Ba`asyir tiba di 
Bandara Internasional Sultan Hasanddin Makassar, Rabu, sekitar pukul 15.00 
Wita. Rombongannya langsung dibawa ke Bulukumba, Sulsel. 

Kedatangan Pimpinan Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Abu Bakar 
Ba`asyir ini dijemput oleh puluhan anggota Forum Ummat Islam (FUI) Bulukumba di 
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, yang sudah berada di area 
Bandara sejak siang. 

Rencananya rombongan dengan pengawalan dari aparat kepolisian ini akan langsung 
dibawa ke Kabupaten Bulukumba, Sulsel, sekitar 175 kilometer dari bandara 
Sultan Hasanuddin, kota Makassar, melalui jalur Selatan-Selatan (Gowa, Takalar, 
Jeneponto, dan Bantaeng) Sulsel. 

Ketua Forum Ummat Islam (FUI) Bulukumba, Musatakim Madi, di Makassar, 
mengungkapkan, jika Ustads Ba`asyir beserta rombongan akan langsung dibawa ke 
Mesjid Agung Bulukumba dan di sana anggota FUI akan segera menjemputnya. 

Menurutnya, kedatangan Ba`asyir di Kabupaten Bulukumba, Sulsel untuk memenuhi 
undangan dan ceramah pelaksanaan peraturan daerah (perda) Syariat Islam oleh 
FUI Bulukumba, yang akan dilaksanakan di Masjid Agung, kota Bulukumba.

Besok, Ba`asyir akan membawakan ceramah tauziahnya seputar kewajiban penegakan 
syariat Islam. Seperti kewajiban memberantas kemungkaran seperti miras, judi, 
dan pelacuran sama dengan kewajiban mendirikan sholatnya, ujarnya. 

Sedangkan di Kabupaten Bulukumba penyiagaan pengamanan kedatangan Abu Bakar 
Ba`asyir diperketat menyusul adanya informasi yang meresahkan masyarakat di 
sana karena kedatangannya. 

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bulukumba telah menambah personel sebanyak 130 
orang yang berasal dari Polres sekitar, seperti Polresta Jeneponto, Bantaeng, 
Sinjai, dan Bone yang akan disiagakan di kawasan Masjid Agung Bulukumba

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Info : Seminar Kanker Serviks

2009-07-29 Terurut Topik asri prabosinta


IKUTILAH!!  

Seminar Kanker Serviks.  Sabtu, 1 Agustus 2009
Narasumber  : Ikatan dokter Yayasan Kanker Indonesia – GLAXO SmithKline
Tau kan, bahaya kanker serviks atau biasa disebut kanker leher rahim bagi semua 
wanita??!

Buat mencegahnya, AYO!! ikut dan daftar dalam seminar kanker serviks (Cuma Rp 
30.000 udah dapat Goody bag dan Snacks!) 
Selain itu, KAPAN dan DIMANA LAGI?!kita bisa LANGSUNG melakukan vaksinasi 
dengan HARGA TERJANGKAU (dan bisa dicicil!!)  

Setiap dua menit dua perempuan di dunia meninggal akibat Kanker Serviks.
Dua puluh wanita di Indonesia tiap harinya yang melayang nyawanya akibat kanker 
serviks

*   MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI  *


Terimakasih telah memuat info ini


*ABS jalan Pondasi No. 50 Kampung Ambon – Pulo Mas (samping ismalic center 
masjid Madani dan seberang Puskesmas UI)

Ket lbh lanjut: Deka0817 010 2229 
Tasya   0819 3134 2210 




  


Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-29 Terurut Topik Lina Dahlan

dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:
jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan 
dua .* tangan).

*telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote:

 Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah 
 aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi 
 SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
 Waduuuh..lagi males googling nih...:-)
 
 wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote:
 
  itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas 
  sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu 
  muka dan telapak tangan.
  
  Wassalam
  Abdul Mu'iz
  
  --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis:
  
  Dari: Lina Dahlan linadahlan@
  Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
Assalamu'alaikum pak Muiz,
  
  
  
  Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
  rujukannya apa dan dimana ya, pak.
  
  
  
  Terimakasih.
  
  wassalam,
  
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  wrote:
  
  
  
  . (QS. 
  
3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah 
adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang 
diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan 
telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih 
kelihatan kan ??
  
   Wallahu a'lam bis shawab
  
   
  
   Wassalam
  
   Abdul Mu'iz
  
   
  
   At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
  
   
  
  
  
  
  
  
   
  

  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
  jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-29 Terurut Topik Lina Dahlan

dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:
jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali wajah dan 
dua .* tangan).

*telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadah...@... wrote:

 Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya takut salah 
 aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya? Yang kemudian Nabi 
 SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
 Waduuuh..lagi males googling nih...:-)
 
 wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote:
 
  itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya mayoritas 
  sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat bagi wanita yaitu 
  muka dan telapak tangan.
  
  Wassalam
  Abdul Mu'iz
  
  --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis:
  
  Dari: Lina Dahlan linadahlan@
  Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
Assalamu'alaikum pak Muiz,
  
  
  
  Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak tangan. Ini 
  rujukannya apa dan dimana ya, pak.
  
  
  
  Terimakasih.
  
  wassalam,
  
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  wrote:
  
  
  
  . (QS. 
  
3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan mukenah 
adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja, kenyataanya yang 
diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum wanita adalah muka dan 
telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia kan punggung tangan masih 
kelihatan kan ??
  
   Wallahu a'lam bis shawab
  
   
  
   Wassalam
  
   Abdul Mu'iz
  
   
  
   At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
  
   
  
  
  
  
  
  
   
  

  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan 
  jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 





Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi - Polisi.

2009-07-29 Terurut Topik donnie damana
Mbak Lina,

Kalo sejak jaman duluu... aurat adalah seluruh tubuh  
kecuali wajah dan kedua tangan, kenapa di dalam perintahnya masih  
ditambah dengan dan menjulurkan kain ke dadanya disamping menjaga  
kemaluannya?



On Jul 30, 2009, at 9:13 AM, Lina Dahlan wrote:


 dalil ttg batasan aurat wanita kan sbb:
 jami'u badaniah illa al-wajha wal kaffaini (seluruh tubuhnya kecuali  
 wajah dan dua .* tangan).

 *telapak / tapak, masih dalam perdebatan. rite?

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan  
 linadah...@... wrote:
 
  Iya. Saya tahu kalo ini sudah masuk dalam kajian fiqih. Cuma saya  
 takut salah aja nih. Bukannya rujukannya yaitu hadist ttg aurat ya?  
 Yang kemudian Nabi SAW (?) menunjuk muka dan kedua tangannya?
  Waduuuh..lagi males googling nih...:-)
 
  wassalam,
 
 
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muizof muizof@ wrote:
  
   itu sudah masuk referensi kajian fiqh mbak Lina, sepertinya  
 mayoritas sepakata mengenai batas yang boleh kelihatan dalam shalat  
 bagi wanita yaitu muka dan telapak tangan.
  
   Wassalam
   Abdul Mu'iz
  
   --- Pada Kam, 16/7/09, Lina Dahlan linadahlan@ menulis:
  
   Dari: Lina Dahlan linadahlan@
   Judul: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -  
 Polisi.
   Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 2:47 PM
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   Assalamu'alaikum pak Muiz,
  
  
  
   Dalam sholat yang diperkenankan terbuka hanya muka dan telapak  
 tangan. Ini rujukannya apa dan dimana ya, pak.
  
  
  
   Terimakasih.
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Mu'iz quality@  
  wrote:
  
   
  
   . (QS.
  
 3) terkait wanita berjilbab kalau shalat tetap mengenakan  
 mukenah adalah  karena mengikuti prinsip kehati-hatian saja,  
 kenyataanya yang diperkenankan  boleh terbuka dalam shalat kaum  
 wanita adalah muka dan telapak tangan saja.  Jilbab ala indonesia  
 kan punggung tangan masih kelihatan kan ??
  
Wallahu a'lam bis shawab
  
   
  
Wassalam
  
Abdul Mu'iz
  
   
  
At 10:07 AM 7/14/2009 +0200, you wrote:
  
   
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan  
 jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
 


 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] BBC Monitoring Asia Pacific, July 29, 2009 - Indonesian official urges changes in terror law

2009-07-29 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
BBC Monitoring Asia Pacific, July 29, 2009  

Indonesian official urges changes in terror law

 

Indonesian newspaper Kompas Cyber media website on 28 July reported that the
Head of the Counter-terrorism Desk at the Office of the Coordinating
Minister for Political, Legal and Security Affairs, Inspector General (retd)
Ansyaad Mbai, said on

27 July 2009 that there are elements of Indonesian society which take a
tolerant view of terrorists and their ideology. As a result of this stance,
terrorists are able to find shelter. He pointed to the example of Noordin M
Top, who even married [while on the run].

 

According to Mbai, this tolerant attitude is not found in other countries,
including Malaysia. When terrorist leader Azahari was wanted by police, his
family had to move about because they were not accepted in local
neighbourhoods.

 

In addition, Mbai believes that terrorist ideology is accepted and able to
develop in Indonesia due to the lack of strong laws capable of restricting
the activities of radical groups.

 

He added that a legal framework was needed which supported the treatment of
terrorism as an extraordinary crime requiring extraordinary measures.

 

Mbai referred to France, where terrorists can be detained for long periods
of time since authorities require sufficient time for investigations.

 

Mbai recommended that Law No 15/2003 on terrorism be amended by including
additional articles to strengthen and support the role of authorities, such
as intelligence agencies. He said there was no need to create a new law
since the legislative process in Indonesia was long and complex.

 

Meanwhile, Edy Prasetyono, a lecturer in international relations at the
University of Indonesia's Faculty of Social and Political Sciences, has
pointed to the importance of strengthening intelligence agencies and
eliminating inter-agency rivalry.

 

Many departments and state agencies have a role in intelligence, including
the Department of Home Affairs, the State Intelligence Agency (BIN), the
Indonesian Armed Forces (TNI), the Indonesian National Police (Polri), the
Attorney-General's Office and immigration. However, these institutions have
not been well-integrated.

 

According to Prasetyono, the community is concerned about terrorism,
although perhaps this is still limited to when a bombing occurs. Most of the
time, the community prioritises economic concerns and other necessities.
Prasetyono said that the poor could easily be influenced by terrorist
ideology.

 

Meanwhile, the poor state of the resident administration system has also led
to problems in the fight against terrorism, as it allows people to create
false identities.

 

In relation to this, the Department of Home Affairs has promised to finalise
the Resident Administration Information System, one aspect of which involves
[the implementation of] a national Resident Identification Number system by
2011.

 

The Head of the Department of Home Affairs' Information Centre, Saut
Situmorang, said on 27 July that once the system was in place nationally,
each individual would have a single Resident Identification Number, which
would be used for passports, driver licenses, tax file numbers, insurance
policies, land certificates and other forms of identification.

 

Saut said that all government agencies would be required to use the data
from this system.

 

He added that a fingerprint system would also be available to reveal all
data pertaining to an individual.

 

Source: Kompas Cyber Media website, Jakarta, in Indonesian 28 Jul 09

 


  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.392 / Virus Database: 270.13.35/2271 - Release Date: 07/29/09 
18:07:00


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] SURAT TERBUKA BUAT DEDDY CORBUZIER

2009-07-29 Terurut Topik anantö/ アナント
SURAT TERBUKA BUAT DEDDY CORBUZIER



Yang terhormat Bung Deddy Corbuzier, di manapun anda berada;



Mungkin ini ide gila. Tetapi berdasarkan penampilan anda yang sangat memukau
di setiap Jum’at  malam di RCTI dalam acara The Master, dan berdasarkan
kondisi dan situasi nasional pasca peledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan
JW Mariott pada tanggal 17 Juli 2009, yang mana sampai detik ini Polri
terasa sedemikan sulitnya mencari pelaku, maka jika anda masih cinta NKRI
dan sebagai kado HUT RI yang ke-64, saya memberikan tantangan kepada anda
untuk:



“MENEMUKAN PELAKU PENGEBOM HOTEL RITZ CARLTON dan HOTEL JW MARIOTT”



Saya yakin, seluruh rakyat NKRI akan sangat berterima kasih kepada anda,
jika anda berhasil melakukan hal ini. MERDEKA… !!!



Salam hangat,

Ananto


[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] The Sydney Morning Herald, July 30, 2009 - Noordin group claims bombings

2009-07-29 Terurut Topik Dharmawan Ronodipuro
This story was found at:
http://www.smh.com.au/world/noordin-group-claims-bombings-20090729-e1lm.html


Noordin group claims bombings

Tom Allard Herald Correspondent in Jakarta 
July 30, 2009 - 10:26AM 

A MESSAGE posted on the internet and purporting to be from the fugitive
terrorist Noordin Mohammed Top has claimed responsibility for the twin hotel
bombings in Jakarta, justifying the mass murders as an attack on American
interests and labelling the Manchester United football team that was due to
book into one of the hotels as ''Crusaders''.

The posting, which has not been independently verified, is nonetheless
''plausibly'' from South-East Asia's most-wanted man, the International
Crisis Group's Jakarta-based terrorism analyst Sidney Jones said.

Dedicating the attacks to Noordin's dead accomplice Azahari Husin, the
posting says the attacks targeted ''the head figures of business and
intelligence within the US economy'', an indication that the business
breakfast at the Marriott that was hit hardest was targeted. ''They have
major interests in sucking Indonesia's treasure and financing the US Army to
fight against Muslims and Islam,'' it said.

Three Australians attending the meeting - Nathan Verity, Craig Senger and
Garth McEvoy - died in the attacks.

The posting also refers to the Manchester United football team that was due
to check into the Ritz-Carlton the day after the bombings. They abandoned
their planned game against an Indonesian team as a result of the bombings.

The players in the teams were ''salibis'', or Christian crusaders, and
unworthy of the support or respect of Muslims.

A police spokesman, Sulistyo Ishak, said police were investigating the
posting, which carried Noordin's name at the end and mentioned the
organisation Al-Qaeda in Indonesia.

Ms Jones, the world's leading authority on Indonesian terrorist cells said:
''I think it's plausible. What makes it plausible is he names the martyrdom
operations after the two men who were closest to him in 2005, Azhari and
Jabir.''

Ms Jones also said the posting quoted the usual excerpts from the Koran
exploited by terrorists to justify their cause. Whether the reasons given
for the attack predated the bombings, or were just concocted after the
attacks occurred and the victims became known, remains uncertain.

Meanwhile, a spokeswoman for Marriott International, the group which
operates the Marriott and Ritz-Carlton hotels in Jakarta, said both hotels
re-opened yesterday amid heightened security measures.

The reopening less than two weeks after the blasts reflects the lack of
serious structural damage caused by the attacks. Only those areas directly
hit by the bombs - a lounge at the Marriott and a restaurant at the
Ritz-Carlton - remain off limits to guests.

''We have resumed our normal business operations today,'' the spokeswoman
told Agence France-Presse. ''We hope to be able to reach an average hotel
occupancy of 60 to 70 per cent like before, in spite of the bombings.''

This story was found at:
http://www.smh.com.au/world/noordin-group-claims-bombings-20090729-e1lm.html


 


  --


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.392 / Virus Database: 270.13.35/2271 - Release Date: 07/29/09 
18:07:00


[Non-text portions of this message have been removed]