gue kok malah curiga sama orang2 pengemis gitu kan suka menyamar
biasanya dia pake baju rapi atau biasa
lha tiba giliran "berdinas" atau jadi pengemis
dia tukar baju jadi pengemis, bajunya acak2-an dan serabutan
penampilannya dibikin memelas gitulah

salam,
--
wikan

2009/7/29 Mia <al...@yahoo.com>:
>
>
> Pak Dendi, iya di WM ini kita memang setuju menutup aurat itu wajib, secara
> kifayah maupun personal. Yang kifayah, yang pake jilbab, yang nggak pake
> jilbab. Yang personal, yang pingin memperlihatkan rambutnya yang sunsilk -->
> bukan aurat, yang malu nutupin rambutnya ubanan---> aurat, yang pingin
> memperlihatkan pinggangnya yang ramping ---> bukan aurat, yang ingin
> menyembunyikan perutnya yang ndut ---> aurat. Bebas aja, yang penting aurat
> itu ditutupin toh?
>
> Tapi saya nggak ngerti cerita tentang musafir itu, kok bisa berpakaian kayak
> orang gila tapi waktu solat bersih...maksutnya gimana ya?
>
> Apa nenek2 diharapkan "menutup aurat" i.e. berjilbab gitu? Jangan kelewatan
> dong Pak Dendi, kok orang sudah nenek2 malah dibikin susah? Nenek sayang,
> nenek mendapatkan hidayah kalau nenek berjilbab...gitu?

Kirim email ke