(5/5) Fatwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy Hafizhahullah = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-02 Terurut Topik ma_suryawan
Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun 
istilahnya, adalah BUNUH DIRI.

Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam
al-Qur'an Karim dinyatakan:

...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha
Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan
melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam
neraka ... (4:30)

Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah berlaku untuk 
selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa
para tipikal kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk 
mempropagandakan ajaran kreasi mereka yang disertai fatwa bahwa bunuh diri 
dengan bom adalah syahid. Kenapa dikatakan oleh para tipikal kyai/mullah/ulama 
itu sebagai bom syahid? Karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, 
tetapi di surga.

Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk
mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri
bukanlah mati syahid.

Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda:

Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah
sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya
terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini
mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan
sorga atasnya. (Riwayat Bukhari, dan Muslim)

Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri,
maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka
untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka 
racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk 
selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat 
tajamnya itu di tangannya akan menusuk dia di neraka jahanam untuk 
selama-lamanya. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Jelas, dalam ajaran Islam (Al-Qur'an dan Kanjeng Rasulullah s.a.w.) sejati 
melarang orang melakukan bunuh diri, namun sekarang sungguh ironis dan 
mengerikan karena para tipikal kyai/ulama/mullah malah sibuk mempropagandakan 
dan mengajarkan ajaran mereka yang di klaim sebagai ajaran Islam, yaitu aksi 
bunuh diri dengan bom dikatakan sebagai aksi bom syahid.

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 - Original Message - 
 From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@...
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, June 01, 2010 16:01
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal 
 Kesudahan Israel
  
 Bagaimana dengan pembunuh bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah 
 pasar, kerumunan orang, menggunakan wanita  anak-anak? Di daerah damai lagi? 
 Apakah itu awal dari kesudahan mereka?
 
 HMNA:(5/5)
 Bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, kerumunan orang, 
 menggunakan wanita  anak-anak itu punya dua kesalahan:
 1. Meledakkan dirinya dengan bom bunuh diri
 2. Meledakkan dirinya di tengah pasar, kerumunan orang, wanita  anak-anak
 Silakan simak di bawah dengan kepala dingin
 **
 Fatwa Bom Syahid Dari Para Ulama Ahlus Sunnah
 for everyone
 Dikumpulkan oleh: Farid Nu'man
 Berikut ini akan saya kumpulkan fatwa-fatwa ulama dunia 
 tentang bom syahid, yang ternyata merupakan pandangan jumhur (mayoritas) 
 ulama, bahwa mereka memperbolehkannya. Hanya sedikit ulama(?) yang 
 menyebutnya itu adalah bom bunuh diri. Sayangnya fatwa-fatwa Ulama Ahlus 
 Sunnah  ini nampaknya juga tidak dihargai bahkan dilecehkan oleh kalangan 
 reaksioner yang bermulut tajam, seperti dalam YOUTUBE.  
 
 Fatwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy Hafizhahullah 
 Saya ingin katakan di sini bahwa operasi-operasi ini adalah termasuk 
 cara yang paling jitu dalam jihad fisabilillah. Dan ia termasuk bentuk teror 
 yang diisyaratkan dalam Al Qur'an dalam sebuah firman Allah Ta'ala yang 
 artinya:Dan persiapkanlah kekuatan apa yang bisa kamu kuasai dan menunggang 
 kuda yang akan bisa membuat takut musuh-musuh Allah dan musuhmu. (QS. Al 
 Anfal: 60).
 Penamaan operasi ini dengan nama bunuh diri adalah sangat keliru 
 dan menyesatkan. Ia adalah operasi tumbal heroik yang bernuansa agamis, ia 
 sangat jauh bila dikatakan sebagai usaha bunuh diri. Juga orang yang 
 melakukannya sangat jauh bila dikatakan sebagai pelaku bunuh diri.
 Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan 
 pribadinya sendiri. Sementara pejuang ini mempersembahkan dirinya sebagai 
 korban demi agama dan umatnya. Orang yang bunuh diri itu adalah orang yang 
 pesimis atas dirinya dan atas ketentuan Allah, sedangkan pejuang ini adalah 
 manusia yang seluruh cita-citanya tertuju kepada rahmat Allah Ta'ala.
 Orang yang bunuh diri itu ingin menyelesaikan dari dirinya dan dari 
 kesulitannya dengan menghabisi nyawanya sendiri, sedangkan seorang 

(5/5) Fatwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy Hafizhahullah = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 01, 2010 16:01
Subject: Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan 
Israel
 
Bagaimana dengan pembunuh bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, 
kerumunan orang, menggunakan wanita  anak-anak? Di daerah damai lagi? Apakah 
itu awal dari kesudahan mereka?

HMNA:(5/5)
Bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, kerumunan orang, 
menggunakan wanita  anak-anak itu punya dua kesalahan:
1. Meledakkan dirinya dengan bom bunuh diri
2. Meledakkan dirinya di tengah pasar, kerumunan orang, wanita  anak-anak
Silakan simak di bawah dengan kepala dingin
**
Fatwa Bom Syahid Dari Para Ulama Ahlus Sunnah
for everyone
Dikumpulkan oleh: Farid Nu'man
Berikut ini akan saya kumpulkan fatwa-fatwa ulama dunia tentang 
bom syahid, yang ternyata merupakan pandangan jumhur (mayoritas) ulama, bahwa 
mereka memperbolehkannya. Hanya sedikit ulama(?) yang menyebutnya itu adalah 
bom bunuh diri. Sayangnya fatwa-fatwa Ulama Ahlus Sunnah  ini nampaknya juga 
tidak dihargai bahkan dilecehkan oleh kalangan reaksioner yang bermulut tajam, 
seperti dalam YOUTUBE.  

Fatwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy Hafizhahullah 
Saya ingin katakan di sini bahwa operasi-operasi ini adalah termasuk 
cara yang paling jitu dalam jihad fisabilillah. Dan ia termasuk bentuk teror 
yang diisyaratkan dalam Al Qur'an dalam sebuah firman Allah Ta'ala yang 
artinya:Dan persiapkanlah kekuatan apa yang bisa kamu kuasai dan menunggang 
kuda yang akan bisa membuat takut musuh-musuh Allah dan musuhmu. (QS. Al 
Anfal: 60).
Penamaan operasi ini dengan nama bunuh diri adalah sangat keliru dan 
menyesatkan. Ia adalah operasi tumbal heroik yang bernuansa agamis, ia sangat 
jauh bila dikatakan sebagai usaha bunuh diri. Juga orang yang melakukannya 
sangat jauh bila dikatakan sebagai pelaku bunuh diri.
Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan pribadinya 
sendiri. Sementara pejuang ini mempersembahkan dirinya sebagai korban demi 
agama dan umatnya. Orang yang bunuh diri itu adalah orang yang pesimis atas 
dirinya dan atas ketentuan Allah, sedangkan pejuang ini adalah manusia yang 
seluruh cita-citanya tertuju kepada rahmat Allah Ta'ala.
Orang yang bunuh diri itu ingin menyelesaikan dari dirinya dan dari 
kesulitannya dengan menghabisi nyawanya sendiri, sedangkan seorang mujahid ini 
membunuh musuh Allah dan musuhnya dengan senjata terbaru ini yang telah 
ditakdirkan menjadi milik orang-orang lemah dalam menghadapi tirani kuat yang 
sombong. Mujahid itu menjadi bom yang siap meledak kapan dan di mana saja 
menelan korban musuh Allah dan musuh bangsanya, mereka (baca: musuh) tak mampu 
lagi menghadapi pahlawan syahid ini. Pejuang yang telah menjual dirinya kepada 
Allah, kepalanya ia taruh di telapak tangan-Nya demi mencari syahadah di jalan 
Allah.
Para pemuda pembela tanah airnya, bumi Islam, pembela agama, kemuliaan 
dan umatnya, mereka itu bukanlah orang-orang yang bunuh diri. Mereka sangat 
jauh dari bunuh diri, mereka benar-benar orang syahid. Karena mereka 
persembahkan nyawanya dengan kerelaan hati di jalan Allah; selama niatnya 
ikhlas hanya kepada Allah saja; dan selama mereka terpaksa melakukan cara ini 
untuk menggetarkan musuh Allah Ta'ala, yang jelas-jelas menyatakan 
permusuhannya dan bangga dengan kekuatannya yang didukung oleh kekuatan besar 
lainnya.
Bahkan  Syaikh al Qaradhawy menguatkan pendapatnya dengan pandangan 
ulama  klasik yang juga membolehkan aksi sejenis bom syahid, yakni pandangan 
Imam al Jashash, Imam al Qurthubi Imam ar Razi, Imam Ibnu Katsir, Imam ath 
Thabari, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Asy Syaukani, Syaikh Rasyid Ridha, dan 
lain-lain.
Pada akhir fatwanya, dia berkata:
Saya (Al Qardhawi) yakin kebenaran itu sudah sangat jelas sekali, 
cahaya pagi itu sudah nampak bagi yang punya indera. Semua pendapat di atas 
membantah mereka yang mengaku-aku pintar, yang telah menuduh para pemuda yang 
beriman kepada Tuhannya kemudian bertambah yakin keimanannya itu. Mereka telah 
menjual dirinya untuk Allah, mereka dibunuh demi mempertaruhkan agama-Nya. 
Mereka menuduhnya telah membunuh diri dan menjerumuskan dirinya ke dalam 
kebinasaan. Mereka itu, insya Allah, adalah para petinggi syahid di sisi Allah. 
Mereka adalah elemen hidup yang menggambarkan dinamika umat, keteguhannya untuk 
melawan, ia masih hidup bukan mati, masih kekal tidak punah. Seluruh apa yang 
kami minta di sini adalah: seluruh operasi itu dilakukan setelah menganalisa 
dan menimbangkan sisi positif dan negatifnya. Semua itu dilakukan melalui 
perencanaan yang matang sekali di bawah pengawasan kaum muslimin yang mumpuni . 
Kalau mereka melihat ada kebaikan, segera maju dan bertawakkal kepada 

(5/5) Fatwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy Hafizhahullah = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 01, 2010 16:01
Subject: Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan 
Israel
 
Bagaimana dengan pembunuh bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, 
kerumunan orang, menggunakan wanita  anak-anak? Di daerah damai lagi? Apakah 
itu awal dari kesudahan mereka?

HMNA:(5/5)
Bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, kerumunan orang, 
menggunakan wanita  anak-anak itu punya dua kesalahan:
1. Meledakkan dirinya dengan bom bunuh diri
2. Meledakkan dirinya di tengah pasar, kerumunan orang, wanita  anak-anak
Silakan simak di bawah dengan kepala dingin
**
Fatwa Bom Syahid Dari Para Ulama Ahlus Sunnah
for everyone
Dikumpulkan oleh: Farid Nu'man
Berikut ini akan saya kumpulkan fatwa-fatwa ulama dunia tentang 
bom syahid, yang ternyata merupakan pandangan jumhur (mayoritas) ulama, bahwa 
mereka memperbolehkannya. Hanya sedikit ulama(?) yang menyebutnya itu adalah 
bom bunuh diri. Sayangnya fatwa-fatwa Ulama Ahlus Sunnah  ini nampaknya juga 
tidak dihargai bahkan dilecehkan oleh kalangan reaksioner yang bermulut tajam, 
seperti dalam YOUTUBE.  

Fatwa Syaikh Yusuf al Qaradhawy Hafizhahullah 
Saya ingin katakan di sini bahwa operasi-operasi ini adalah termasuk 
cara yang paling jitu dalam jihad fisabilillah. Dan ia termasuk bentuk teror 
yang diisyaratkan dalam Al Qur'an dalam sebuah firman Allah Ta'ala yang 
artinya:Dan persiapkanlah kekuatan apa yang bisa kamu kuasai dan menunggang 
kuda yang akan bisa membuat takut musuh-musuh Allah dan musuhmu. (QS. Al 
Anfal: 60).
Penamaan operasi ini dengan nama bunuh diri adalah sangat keliru dan 
menyesatkan. Ia adalah operasi tumbal heroik yang bernuansa agamis, ia sangat 
jauh bila dikatakan sebagai usaha bunuh diri. Juga orang yang melakukannya 
sangat jauh bila dikatakan sebagai pelaku bunuh diri.
Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan pribadinya 
sendiri. Sementara pejuang ini mempersembahkan dirinya sebagai korban demi 
agama dan umatnya. Orang yang bunuh diri itu adalah orang yang pesimis atas 
dirinya dan atas ketentuan Allah, sedangkan pejuang ini adalah manusia yang 
seluruh cita-citanya tertuju kepada rahmat Allah Ta'ala.
Orang yang bunuh diri itu ingin menyelesaikan dari dirinya dan dari 
kesulitannya dengan menghabisi nyawanya sendiri, sedangkan seorang mujahid ini 
membunuh musuh Allah dan musuhnya dengan senjata terbaru ini yang telah 
ditakdirkan menjadi milik orang-orang lemah dalam menghadapi tirani kuat yang 
sombong. Mujahid itu menjadi bom yang siap meledak kapan dan di mana saja 
menelan korban musuh Allah dan musuh bangsanya, mereka (baca: musuh) tak mampu 
lagi menghadapi pahlawan syahid ini. Pejuang yang telah menjual dirinya kepada 
Allah, kepalanya ia taruh di telapak tangan-Nya demi mencari syahadah di jalan 
Allah.
Para pemuda pembela tanah airnya, bumi Islam, pembela agama, kemuliaan 
dan umatnya, mereka itu bukanlah orang-orang yang bunuh diri. Mereka sangat 
jauh dari bunuh diri, mereka benar-benar orang syahid. Karena mereka 
persembahkan nyawanya dengan kerelaan hati di jalan Allah; selama niatnya 
ikhlas hanya kepada Allah saja; dan selama mereka terpaksa melakukan cara ini 
untuk menggetarkan musuh Allah Ta'ala, yang jelas-jelas menyatakan 
permusuhannya dan bangga dengan kekuatannya yang didukung oleh kekuatan besar 
lainnya.
Bahkan  Syaikh al Qaradhawy menguatkan pendapatnya dengan pandangan 
ulama  klasik yang juga membolehkan aksi sejenis bom syahid, yakni pandangan 
Imam al Jashash, Imam al Qurthubi Imam ar Razi, Imam Ibnu Katsir, Imam ath 
Thabari, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Asy Syaukani, Syaikh Rasyid Ridha, dan 
lain-lain.
Pada akhir fatwanya, dia berkata:
Saya (Al Qardhawi) yakin kebenaran itu sudah sangat jelas sekali, 
cahaya pagi itu sudah nampak bagi yang punya indera. Semua pendapat di atas 
membantah mereka yang mengaku-aku pintar, yang telah menuduh para pemuda yang 
beriman kepada Tuhannya kemudian bertambah yakin keimanannya itu. Mereka telah 
menjual dirinya untuk Allah, mereka dibunuh demi mempertaruhkan agama-Nya. 
Mereka menuduhnya telah membunuh diri dan menjerumuskan dirinya ke dalam 
kebinasaan. Mereka itu, insya Allah, adalah para petinggi syahid di sisi Allah. 
Mereka adalah elemen hidup yang menggambarkan dinamika umat, keteguhannya untuk 
melawan, ia masih hidup bukan mati, masih kekal tidak punah. Seluruh apa yang 
kami minta di sini adalah: seluruh operasi itu dilakukan setelah menganalisa 
dan menimbangkan sisi positif dan negatifnya. Semua itu dilakukan melalui 
perencanaan yang matang sekali di bawah pengawasan kaum muslimin yang mumpuni . 
Kalau mereka melihat ada kebaikan, segera maju dan bertawakkal kepada