[wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
kayaknya sekarang sudah tepat bah, karena anda sudah bicara konveksi.. sebelumnya kayaknya anda melompat langsung konduksi di kaca. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaykum wr.wb. = Abah ulangi (Lama) = total_sacrifice karena adanya reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh industrialisasi menyebabkan seolah-olah di atas sana ada lapisan kaca sehingga temperatur bumi semakin meningkat. - HMNA: Seharusnya: Yang dibuang ke udara CO2 penyebab efek rumah kaca yang menyebabkan bumi tambah panas. Penjelasan sedikit teperinci ada dalam Seri 782 di bawah, yang telah saya posting ke milis ini, tetapi belum nongol juga. *** Dari Seri 782 Apa itu efek rumah kaca? Di daerah yang beriklim dingin, sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang menghendaki suhu yang lebih tinggi dari udara sekeliling, ditanam di dalam rumah kaca. Fungsi rumah kaca sesungguhnya adalah perangkap panas. Kaca adalah zat bening, tembus cahaya. Radiasi matahari gampang menerobos masuk memukul molekul-molekul udara dalam rumah kaca. Akibatnya suhu udara naik dalam rumah kaca, udarapun bertambah panas. Kaca adalah pengantar panas yang jelek, sehingga panas yang timbul itu tidak gampang keluar menerobos atap maupun dinding kaca. Maka terperangkaplah panas itu dalam rumah kaca. Inilah efek rumah kaca. Dengan tingginya kadar CO2 yang dimuntahkan oleh pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor, maka permukaan bumi merupakan rumah kaca dalam skala global. Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. Maka terjadilah pemanasan global atau pencemaran thermal (panas), yang mengakibatkan es pada kedua kutub mencair, permukaan laut secara perlahan tetapi pasti, insya Allah, akan naik terus. Ini Abah garis bawahi: Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. Jadi TIDAK ADA reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh industrialisasi === Baru === total_sacrifice stetmen abah ini cukup mengganggu : sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. coba baca lagi masalah heat transfer. di sini ada bah http://en.wikipedia.org/wiki/Heat_transfer -- HMNA: Oh, perkara Heat transfer, Abah teringat sebuah kejadian, yang Abah rekam dalam Seri 179, cuplikannya seperti berikut: Pada hari Kamis, 27 April 1995 yang lalu berlangsung ujian meja mempertahankan skripsi mahasiswa calon sarjana teknik pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik UMI. Cerita ini bersumber dari Ruang Ujian A Jurusan Mesin dan sidang ujian dipimpin oleh Prof.Dr Ir H.Arifuddin Ressang, yang juga adalah Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar. Waktu giliran
Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
Assalamu 'alaykum wr.wb. = Abah ulangi (Lama) = total_sacrifice karena adanya reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh industrialisasi menyebabkan seolah-olah di atas sana ada lapisan kaca sehingga temperatur bumi semakin meningkat. - HMNA: Seharusnya: Yang dibuang ke udara CO2 penyebab efek rumah kaca yang menyebabkan bumi tambah panas. Penjelasan sedikit teperinci ada dalam Seri 782 di bawah, yang telah saya posting ke milis ini, tetapi belum nongol juga. *** Dari Seri 782 Apa itu efek rumah kaca? Di daerah yang beriklim dingin, sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang menghendaki suhu yang lebih tinggi dari udara sekeliling, ditanam di dalam rumah kaca. Fungsi rumah kaca sesungguhnya adalah perangkap panas. Kaca adalah zat bening, tembus cahaya. Radiasi matahari gampang menerobos masuk memukul molekul-molekul udara dalam rumah kaca. Akibatnya suhu udara naik dalam rumah kaca, udarapun bertambah panas. Kaca adalah pengantar panas yang jelek, sehingga panas yang timbul itu tidak gampang keluar menerobos atap maupun dinding kaca. Maka terperangkaplah panas itu dalam rumah kaca. Inilah efek rumah kaca. Dengan tingginya kadar CO2 yang dimuntahkan oleh pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor, maka permukaan bumi merupakan rumah kaca dalam skala global. Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. Maka terjadilah pemanasan global atau pencemaran thermal (panas), yang mengakibatkan es pada kedua kutub mencair, permukaan laut secara perlahan tetapi pasti, insya Allah, akan naik terus. Ini Abah garis bawahi: Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. Jadi TIDAK ADA reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh industrialisasi === Baru === total_sacrifice stetmen abah ini cukup mengganggu : sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. coba baca lagi masalah heat transfer. di sini ada bah http://en.wikipedia.org/wiki/Heat_transfer -- HMNA: Oh, perkara Heat transfer, Abah teringat sebuah kejadian, yang Abah rekam dalam Seri 179, cuplikannya seperti berikut: Pada hari Kamis, 27 April 1995 yang lalu berlangsung ujian meja mempertahankan skripsi mahasiswa calon sarjana teknik pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik UMI. Cerita ini bersumber dari Ruang Ujian A Jurusan Mesin dan sidang ujian dipimpin oleh Prof.Dr Ir H.Arifuddin Ressang, yang juga adalah Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar. Waktu giliran saya untuk menguji saya bertanya dari segi bahasa: - Ini gambar apa? - Radiator Pak. - Heat transfer dari mesin ke alat ini dan dari alat ini ke udara luar dengan cara bagaimana? tanya saya lagi. - Begini Pak, dari mesin ke radiator dengan aliran fluida air pendingin dan dari radiator ke udara dengan aliran fluida udara. - Heat transfer dengan aliran fluida, itukah yang disebut radiasi? tanya saya lagi. - Bukan radiasi Pak, melainkan konveksi, sela mahasiswa itu dengan cepat. Radiasi adalah heat transfer tanpa medium, sedangkan konveksi adalah heat transfer melalui fluida yang dalam hal ini air pendingin. - Bagus, tetapi mengapa kau namakan alat ini dengan radiator, mengapa bukan konvektor? Mahasiswa itu tertegun sejenak, kemudian dengan sikap yang kurang bersemangat ia menjawab: - Anu Pak, dalam buku-buku teks disebutkan radiator, saya cuma ikut saja. Demikianlah dalam adat-isitiadat berbahasa. Walaupun ternyata istilah yang dipergunakan untuk suatu benda atau pemahaman sebenarnya salah, akan tetap dipakai, apabila istilah itu telah memasyarakat. Ini Abah kutip dari Wikipedia: Heat transfer Conduction is direct molecular communication within a medium or between mediums in direct physical contact without a flow of the material medium. Convection is a combination of conduction and the transfer of thermal energy by fluid circulation or movement of the hot particles in bulk to cooler areas in a material medium. Unlike the case of pure conduction, now currents in fluids are additionally involved in convection. This movement occurs into a fluid or within a fluid, and cannot happen in solids. In solids, molecules keep their relative position to such an extent that bulk movement or flow is prohibited, and therefore convection does not occur. Radiation is transfer of heat through electromagnetic radiation. Hot or cold, all objects radiate energy at a rate equal to their emissivity times the rate at which energy would radiate from them if they were a black body. No medium is necessary for radiation to occur; radiation works even in and through a perfect vacuum. The energy from the Sun, travels through the vacuum of space before warming the
[wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
coba baca lagi di sini http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/106140 isinya adalah begini Mas Dana : Oleh karena itu mengapa orang mencintai demokrasi, karena dalam demokrasi yg berjalan baik pertentangan kepentingan akan selalu dapat diselesaikan melalui kotak suara atau pengadilan. -- Jano-ko : Global Warming itu juga merupakan bentuk kekerasan, yang menderita akibat global warming itu mungkin sudah tidak bisa dihitung dengan angka, lha penyelesaiannya kepiye mas ? Malem terus saya tanya pendapat sampeyan menyalahkan siapa? ternyata referensinya walhi yg menyalahkan negara2 industri.. lha negara industri itu siapa. kalau sebelumnya kang Dana bicara masalah demokrasi trus sampeyan berbelok ke masalah GW ini khan seolah2 anda mau menyalahkan Amrik dan konco2nya khaan. saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong sama sampeyan. perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu. salam, ts --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Sacri : lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong. - Jano - ko : Lebih baik kita koreksi diri kita masing-masing, sambil mengajak orang lain untuk berbuat baik --- http://www.pelangi.or.id/othernews.php?nid=2647 Jakarta, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi
[wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
Memang kita melihat bahwa sering metoda perdebatan yg dipakai utk meruntuhan argumentasi lawan itu dg tuduhan2 yg lebih ekstrem, bukannya dg counterargument berdasarkan data, fakta atau teori terbaru. He he ... mau bilang apa lagi bung Sacri. That's the way they are trained to think ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote: coba baca lagi di sini http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/106140 isinya adalah begini Mas Dana : Oleh karena itu mengapa orang mencintai demokrasi, karena dalam demokrasi yg berjalan baik pertentangan kepentingan akan selalu dapat diselesaikan melalui kotak suara atau pengadilan. -- Jano-ko : Global Warming itu juga merupakan bentuk kekerasan, yang menderita akibat global warming itu mungkin sudah tidak bisa dihitung dengan angka, lha penyelesaiannya kepiye mas ? Malem terus saya tanya pendapat sampeyan menyalahkan siapa? ternyata referensinya walhi yg menyalahkan negara2 industri.. lha negara industri itu siapa. kalau sebelumnya kang Dana bicara masalah demokrasi trus sampeyan berbelok ke masalah GW ini khan seolah2 anda mau menyalahkan Amrik dan konco2nya khaan. saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong sama sampeyan. perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu. salam, ts --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Mas Sacri : lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong. - Jano - ko : Lebih baik kita koreksi diri kita masing-masing, sambil mengajak orang lain untuk berbuat baik --- http://www.pelangi.or.id/othernews.php?nid=2647 Jakarta, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi
Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
Mbantuin Mas Jano aah ... :) Data tentang persentase negara penghasil CO2 bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions Nomor 1 Amerika 24.3 % Nomor 2 RRC 14.5 % (EU 15.3 %) Nomor 3 Rusia 5.9 % Indonesia Nomor 19 1.3 % Coba hitung negara2 Islam : Iran 1.5%, Saudi Arabia 1.4 %, Indonesia 1.3 %, Turki 0.9 %, Malaysia 0.6 %, Kazakhstan 0.6 %, Mesir 0.6 %, Uzbekistan 0.5%, Pakistan 0.5%, UAE 0.4%, Iraq 0.3 %, Kuwait 0.2 %, Libya 0.2 %, Syria 0.2 %, Maroko 0.2%, Turkmenistan 0.1 %, Qatar 0.1 %, Bangladesh 0.1%, Oman 0,1 %, Azerbaijan 0.1%, Tunisia 0.1 %, Bahrain 0.1 %, Bosnia Herzegovina 0.1%, Yordania 0.1%, Libanon 0.1%, Yaman 0.1%, total bisa lebih dari 10.5% (ada negara2 Islam lain yang emisinya lebih kecil dari 0.1% nggak saya itung di sini). Kalau di peringkat berarti ada di atas Rusia (nomor 3) dan di bawah Cina (nomor 2). Hmm ... lumayan ya? Tapi coba lihat penghasil CO2 per kapita (dalam metrik ton perkapita, data tahun 2003) http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions_per_capita Nomor 1 pulau Virgin AS 121.3 Nomor 2 Qatar 63.1 Nomor 3 UAE 33.6 Nomor 4 Kuwait 31.1 Nomor 5 Bahrain 31.0 Indonesia Nomor 128 1.4 salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 6/10/07, total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote: saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong sama sampeyan. perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu.
Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
Berarti sumbangan perindividu orang2 di negara Qatar, UAE, Bahrain, dan Quwait lebih besar dibandingkan sumbangan individu negara2 lain nyang katanya nih kapir (kecuali Amerika yah). Padahal dalam ilmu banding membandingkan, hukum yang dipakai adalah relative number, bukan absolute number.. :D, karena comparable.. Jadi sebenarnya mas Wikan tuh sebenarnya mau membantu apa malah njlomprongke pak Jano Ko neeh.. ??? :D Donnie = Pada tanggal 10/06/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] menulis: Mbantuin Mas Jano aah ... :) Data tentang persentase negara penghasil CO2 bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions Nomor 1 Amerika 24.3 % Nomor 2 RRC 14.5 % (EU 15.3 %) Nomor 3 Rusia 5.9 % Indonesia Nomor 19 1.3 % Coba hitung negara2 Islam : Iran 1.5%, Saudi Arabia 1.4 %, Indonesia 1.3 %, Turki 0.9 %, Malaysia 0.6 %, Kazakhstan 0.6 %, Mesir 0.6 %, Uzbekistan 0.5%, Pakistan 0.5%, UAE 0.4%, Iraq 0.3 %, Kuwait 0.2 %, Libya 0.2 %, Syria 0.2 %, Maroko 0.2%, Turkmenistan 0.1 %, Qatar 0.1 %, Bangladesh 0.1%, Oman 0,1 %, Azerbaijan 0.1%, Tunisia 0.1 %, Bahrain 0.1 %, Bosnia Herzegovina 0.1%, Yordania 0.1%, Libanon 0.1%, Yaman 0.1%, total bisa lebih dari 10.5% (ada negara2 Islam lain yang emisinya lebih kecil dari 0.1% nggak saya itung di sini). Kalau di peringkat berarti ada di atas Rusia (nomor 3) dan di bawah Cina (nomor 2). Hmm ... lumayan ya? Tapi coba lihat penghasil CO2 per kapita (dalam metrik ton perkapita, data tahun 2003) http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions_per_capita Nomor 1 pulau Virgin AS 121.3 Nomor 2 Qatar 63.1 Nomor 3 UAE 33.6 Nomor 4 Kuwait 31.1 Nomor 5 Bahrain 31.0 Indonesia Nomor 128 1.4 salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 6/10/07, total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote: saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong sama sampeyan. perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu.
Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI
Mas Sacri : lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong. - Jano - ko : Lebih baik kita koreksi diri kita masing-masing, sambil mengajak orang lain untuk berbuat baik --- http://www.pelangi.or.id/othernews.php?nid=2647 Jakarta, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi bersama lembaga Friend of The Earth menekan negara industri supaya mengubah model pembangunannya, dengan mengurangi pemanfaatan energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan untuk menekan emisi gas rumah kaca serta berkontribusi mempertahankan hutan. Kami sepakat mendesak negara-negara industri bertanggung jawab atas produksi emisi gas rumah kaca pada masa lalu yang menimbulkan pemanasan global saat ini, kata Direktur Eksekutif Walhi, Chalid Muhammad, dalam konferensi pers bersama perwakilan Friend of The Earth (FoE) beberapa negara Asia-Pasifik, meliputi Jepang, Filipina, Malaysia, Banglades, Australia, dan Nepal, di Jakarta, Jumat (27/4). Sebelumnya, mereka membahas masalah pemanasan global di Puncak, Bogor, 23-26 April 2007. Perwakilan dari negara industri maju seperti Jepang, turut mendukung kesepakatan ini. Negara maju didesak untuk menggunakan secara optimal sumber energi ramah lingkungan, di antaranya energi matahari, air, angin, dan panas bumi. Catherine Pearce selaku Koor- dinator Kampanye Perubahan Iklim dan Energi FoE Internasional mengatakan, negara industri harus memelopori reduksi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, tegasnya. Menurut Chalid, keadilan atas iklim saat ini harus diperjuangkan. Karena negara tropis di Asia- Pasifik kini menghadapi dampak pemanasan global seperti musim kering makin panjang dan musim hujan makin pendek, permukaan laut terus naik, dan hutan kian mudah terbakar. Di Indonesia sendiri, keadilan iklim kini terus diperjuangkan dengan mendesak jeda tebang selama 15 tahun, dan praktik pembakaran lahan yang juga berkontribusi nyata dalam pemanasan global, ujar Chalid. (NAW) Source: Kompas Selamat sore --oo0oo-- jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Sacri : gak usah muter2.. dari sini http://en.wikipedia .org/wiki/ Global_warming jelas disebutkan bahwa penyebab GW adalah : 1. Greenhouse gases in the atmosphere 2. Feedbacks 3. Solar variation lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong. Jano - ko : Jano-ko hanya mau minta mas Sacri lebih banyak membaca lagi Karena membaca itu membuka mata hati kita. Baca lagi dech tentang Greenhouse tersebut lebih mendalam. :) Salam total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: -- Jani - ki : Mas Sacri pasti kemarin tidak masuk mata pelajaran GW yang dibawakan oleh mang Sabri, coba dech dibuka arsip WM, kalau tidak ketemu, silahkan bertanya kepada Mang Sabri gak usah muter2.. dari sini http://en.wikipedia.org/wiki/Global_warming jelas disebutkan bahwa penyebab GW adalah : 1. Greenhouse gases in the atmosphere 2. Feedbacks 3. Solar variation lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]