[wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-17 Terurut Topik total_sacrifice
kayaknya sekarang sudah tepat bah, karena anda sudah bicara konveksi..
sebelumnya kayaknya anda melompat langsung konduksi di kaca. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu 'alaykum wr.wb.
 =
 Abah ulangi (Lama)
 =
 
 total_sacrifice
 karena adanya reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh
 industrialisasi menyebabkan seolah-olah di atas sana ada lapisan kaca
 sehingga temperatur bumi semakin meningkat.
 -
 HMNA:
 Seharusnya:
 Yang dibuang ke udara CO2 penyebab efek rumah kaca yang menyebabkan bumi
 tambah panas. Penjelasan sedikit teperinci ada dalam Seri 782 di
bawah, yang
 telah saya posting ke milis ini, tetapi belum nongol juga.
 ***
 Dari Seri 782
 Apa itu efek rumah kaca?
 Di daerah yang beriklim dingin, sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang
 menghendaki suhu yang lebih tinggi dari udara sekeliling, ditanam di
dalam
 rumah kaca. Fungsi rumah kaca sesungguhnya adalah perangkap panas. Kaca
 adalah zat bening, tembus cahaya. Radiasi matahari gampang menerobos
masuk
 memukul molekul-molekul udara dalam rumah  kaca. Akibatnya suhu
udara naik
 dalam rumah kaca, udarapun bertambah panas. Kaca adalah pengantar
panas yang
 jelek, sehingga panas yang timbul itu tidak gampang keluar menerobos
atap
 maupun dinding kaca. Maka terperangkaplah panas itu dalam rumah
kaca. Inilah
 efek rumah kaca. Dengan tingginya kadar CO2 yang dimuntahkan oleh
 pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor, maka permukaan bumi merupakan
rumah
 kaca dalam skala global. Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan
bumi tak
 ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh
karena
 sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar
 ditembus panas. Maka terjadilah pemanasan global atau pencemaran thermal
 (panas), yang mengakibatkan es pada kedua kutub mencair, permukaan laut
 secara perlahan tetapi pasti, insya Allah, akan naik terus.
 
 Ini Abah garis bawahi:
 Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang
 dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2
sama
 dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas.
 Jadi TIDAK ADA reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh
industrialisasi
 
 ===
 Baru
 ===
 
 total_sacrifice
 stetmen abah ini cukup mengganggu :
 sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar
 ditembus panas.
 coba baca lagi masalah heat transfer. di sini ada bah
 http://en.wikipedia.org/wiki/Heat_transfer
 --
 HMNA:
 Oh, perkara Heat transfer,
 Abah teringat sebuah kejadian, yang Abah rekam dalam Seri 179,
cuplikannya
 seperti berikut:
 Pada hari Kamis, 27 April 1995 yang lalu berlangsung ujian meja
 mempertahankan skripsi mahasiswa calon sarjana teknik pada Jurusan Mesin
 Fakultas Teknik UMI. Cerita ini bersumber dari Ruang Ujian A Jurusan
Mesin
 dan sidang ujian dipimpin oleh Prof.Dr Ir H.Arifuddin Ressang, yang juga
 adalah Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar. Waktu
giliran




Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-15 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Assalamu 'alaykum wr.wb.
=
Abah ulangi (Lama)
=

total_sacrifice
karena adanya reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh
industrialisasi menyebabkan seolah-olah di atas sana ada lapisan kaca
sehingga temperatur bumi semakin meningkat.
-
HMNA:
Seharusnya:
Yang dibuang ke udara CO2 penyebab efek rumah kaca yang menyebabkan bumi
tambah panas. Penjelasan sedikit teperinci ada dalam Seri 782 di bawah, yang
telah saya posting ke milis ini, tetapi belum nongol juga.
***
Dari Seri 782
Apa itu efek rumah kaca?
Di daerah yang beriklim dingin, sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang
menghendaki suhu yang lebih tinggi dari udara sekeliling, ditanam di dalam
rumah kaca. Fungsi rumah kaca sesungguhnya adalah perangkap panas. Kaca
adalah zat bening, tembus cahaya. Radiasi matahari gampang menerobos masuk
memukul molekul-molekul udara dalam rumah  kaca. Akibatnya suhu udara naik
dalam rumah kaca, udarapun bertambah panas. Kaca adalah pengantar panas yang
jelek, sehingga panas yang timbul itu tidak gampang keluar menerobos atap
maupun dinding kaca. Maka terperangkaplah panas itu dalam rumah kaca. Inilah
efek rumah kaca. Dengan tingginya kadar CO2 yang dimuntahkan oleh
pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor, maka permukaan bumi merupakan rumah
kaca dalam skala global. Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak
ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena
sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar
ditembus panas. Maka terjadilah pemanasan global atau pencemaran thermal
(panas), yang mengakibatkan es pada kedua kutub mencair, permukaan laut
secara perlahan tetapi pasti, insya Allah, akan naik terus.

Ini Abah garis bawahi:
Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang
dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama
dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas.
Jadi TIDAK ADA reaksi kimia di atmosfer yg disebabkan oleh industrialisasi

===
Baru
===

total_sacrifice
stetmen abah ini cukup mengganggu :
sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar
ditembus panas.
coba baca lagi masalah heat transfer. di sini ada bah
http://en.wikipedia.org/wiki/Heat_transfer
--
HMNA:
Oh, perkara Heat transfer,
Abah teringat sebuah kejadian, yang Abah rekam dalam Seri 179, cuplikannya
seperti berikut:
Pada hari Kamis, 27 April 1995 yang lalu berlangsung ujian meja
mempertahankan skripsi mahasiswa calon sarjana teknik pada Jurusan Mesin
Fakultas Teknik UMI. Cerita ini bersumber dari Ruang Ujian A Jurusan Mesin
dan sidang ujian dipimpin oleh Prof.Dr Ir H.Arifuddin Ressang, yang juga
adalah Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar. Waktu giliran
saya untuk menguji saya bertanya dari segi bahasa:
- Ini gambar apa?
- Radiator Pak.
- Heat transfer dari mesin ke alat ini dan dari alat ini ke udara luar
dengan cara bagaimana? tanya saya lagi.
- Begini Pak, dari mesin ke radiator dengan aliran fluida air pendingin dan
dari radiator ke udara dengan aliran fluida udara.
- Heat transfer dengan aliran fluida, itukah yang disebut radiasi? tanya
saya lagi.
- Bukan radiasi Pak, melainkan konveksi, sela mahasiswa itu dengan cepat.
Radiasi adalah heat transfer tanpa medium, sedangkan konveksi adalah heat
transfer melalui fluida yang dalam hal ini air pendingin.
- Bagus, tetapi mengapa kau namakan alat ini dengan radiator, mengapa bukan
konvektor?
Mahasiswa itu tertegun sejenak, kemudian dengan sikap yang kurang
bersemangat ia menjawab:
- Anu Pak, dalam buku-buku teks disebutkan radiator, saya cuma ikut saja.
Demikianlah dalam adat-isitiadat berbahasa. Walaupun ternyata istilah yang
dipergunakan untuk suatu benda atau pemahaman sebenarnya salah, akan tetap
dipakai, apabila istilah itu telah memasyarakat.

Ini Abah kutip dari Wikipedia:
Heat transfer
Conduction is direct molecular communication within a medium or between
mediums in direct physical contact without a flow of the material medium.
Convection is a combination of conduction and the transfer of thermal energy
by fluid circulation or movement of the hot particles in bulk to cooler
areas in a material medium. Unlike the case of pure conduction, now currents
in fluids are additionally involved in convection. This movement occurs into
a fluid or within a fluid, and cannot happen in solids. In solids, molecules
keep their relative position to such an extent that bulk movement or flow is
prohibited, and therefore convection does not occur.
Radiation is transfer of heat through electromagnetic radiation. Hot or
cold, all objects radiate energy at a rate equal to their emissivity times
the rate at which energy would radiate from them if they were a black body.
No medium is necessary for radiation to occur; radiation works even in and
through a perfect vacuum. The energy from the Sun, travels through the
vacuum of space before warming the 

[wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-10 Terurut Topik total_sacrifice
coba baca lagi di sini
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/106140

isinya adalah begini

Mas Dana :

Oleh karena itu mengapa orang mencintai demokrasi, karena dalam
demokrasi yg berjalan baik pertentangan kepentingan akan selalu dapat
diselesaikan melalui kotak suara atau pengadilan.

--

Jano-ko :

Global Warming itu juga merupakan bentuk kekerasan, yang menderita
akibat
global warming itu mungkin sudah tidak bisa dihitung dengan angka, lha
penyelesaiannya kepiye mas ?


Malem

terus saya tanya pendapat sampeyan menyalahkan siapa? ternyata
referensinya walhi yg menyalahkan negara2 industri.. lha negara
industri itu siapa.

kalau sebelumnya kang Dana bicara masalah demokrasi trus sampeyan
berbelok ke masalah GW ini khan seolah2 anda mau menyalahkan Amrik dan
konco2nya khaan.

saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah
kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa
persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong
sama sampeyan.

perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi
polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga
industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg
akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu.

salam,
ts


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Sacri :
 
   lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong.
 
   -

   Jano - ko :

   Lebih baik kita koreksi diri kita masing-masing, sambil mengajak
orang lain untuk berbuat baik 
   ---

   http://www.pelangi.or.id/othernews.php?nid=2647

   Jakarta, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi 



[wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-10 Terurut Topik Dan
Memang kita melihat bahwa sering metoda perdebatan yg dipakai utk
meruntuhan argumentasi lawan itu dg tuduhan2 yg lebih ekstrem,
bukannya dg counterargument berdasarkan data, fakta atau teori terbaru.

He he ... mau bilang apa lagi bung Sacri.  That's the way they are
trained to think ...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, total_sacrifice
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 coba baca lagi di sini
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/106140
 
 isinya adalah begini
 
 Mas Dana :
 
 Oleh karena itu mengapa orang mencintai demokrasi, karena dalam
 demokrasi yg berjalan baik pertentangan kepentingan akan selalu dapat
 diselesaikan melalui kotak suara atau pengadilan.
 
 --
 
 Jano-ko :
 
 Global Warming itu juga merupakan bentuk kekerasan, yang menderita
 akibat
 global warming itu mungkin sudah tidak bisa dihitung dengan angka, lha
 penyelesaiannya kepiye mas ?
 
 
 Malem
 
 terus saya tanya pendapat sampeyan menyalahkan siapa? ternyata
 referensinya walhi yg menyalahkan negara2 industri.. lha negara
 industri itu siapa.
 
 kalau sebelumnya kang Dana bicara masalah demokrasi trus sampeyan
 berbelok ke masalah GW ini khan seolah2 anda mau menyalahkan Amrik dan
 konco2nya khaan.
 
 saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah
 kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa
 persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong
 sama sampeyan.
 
 perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi
 polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga
 industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg
 akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu.
 
 salam,
 ts
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Mas Sacri :
  
lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong.
  
-
 
Jano - ko :
 
Lebih baik kita koreksi diri kita masing-masing, sambil mengajak
 orang lain untuk berbuat baik 
---
 
http://www.pelangi.or.id/othernews.php?nid=2647
 
Jakarta, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi





Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-10 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Mbantuin Mas Jano aah ... :)
Data tentang persentase negara penghasil CO2 bisa dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions

Nomor 1 Amerika 24.3 %
Nomor 2 RRC 14.5 % (EU 15.3 %)
Nomor 3 Rusia 5.9 %
Indonesia Nomor 19 1.3 %

Coba hitung negara2 Islam : Iran 1.5%, Saudi Arabia 1.4 %, Indonesia
1.3 %, Turki 0.9 %, Malaysia 0.6 %, Kazakhstan 0.6 %, Mesir 0.6 %,
Uzbekistan 0.5%, Pakistan 0.5%, UAE 0.4%, Iraq 0.3 %, Kuwait 0.2 %,
Libya 0.2 %,  Syria 0.2 %, Maroko 0.2%, Turkmenistan 0.1 %, Qatar 0.1
%, Bangladesh 0.1%, Oman 0,1 %, Azerbaijan 0.1%, Tunisia 0.1 %,
Bahrain 0.1 %, Bosnia Herzegovina 0.1%, Yordania 0.1%, Libanon 0.1%,
Yaman 0.1%, total bisa lebih dari 10.5% (ada negara2 Islam lain yang
emisinya lebih kecil dari 0.1% nggak saya itung di sini). Kalau di
peringkat berarti ada di atas Rusia (nomor 3) dan di bawah Cina (nomor
2). Hmm ... lumayan ya?

Tapi coba lihat penghasil CO2 per kapita (dalam metrik ton perkapita,
data tahun 2003)
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions_per_capita

Nomor 1 pulau Virgin AS 121.3
Nomor 2 Qatar 63.1
Nomor 3 UAE 33.6
Nomor 4 Kuwait 31.1
Nomor 5 Bahrain 31.0

Indonesia Nomor 128 1.4


salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


On 6/10/07, total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote:
  saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah
  kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa
  persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong
  sama sampeyan.

  perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi
  polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga
  industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg
  akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu.


Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-10 Terurut Topik donnie ahmad
Berarti sumbangan perindividu orang2 di negara Qatar, UAE, Bahrain,
dan Quwait lebih besar dibandingkan sumbangan individu negara2 lain
nyang katanya nih kapir (kecuali Amerika yah).
Padahal dalam ilmu banding membandingkan, hukum yang dipakai adalah
relative number, bukan absolute number.. :D, karena comparable..

Jadi sebenarnya mas Wikan tuh sebenarnya mau membantu apa malah
njlomprongke pak Jano Ko neeh.. ??? :D

Donnie



=
Pada tanggal 10/06/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] menulis:






 Mbantuin Mas Jano aah ... :)
  Data tentang persentase negara penghasil CO2 bisa dilihat di
  http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions

  Nomor 1 Amerika 24.3 %
  Nomor 2 RRC 14.5 % (EU 15.3 %)
  Nomor 3 Rusia 5.9 %
  Indonesia Nomor 19 1.3 %

  Coba hitung negara2 Islam : Iran 1.5%, Saudi Arabia 1.4 %, Indonesia
  1.3 %, Turki 0.9 %, Malaysia 0.6 %, Kazakhstan 0.6 %, Mesir 0.6 %,
  Uzbekistan 0.5%, Pakistan 0.5%, UAE 0.4%, Iraq 0.3 %, Kuwait 0.2 %,
  Libya 0.2 %, Syria 0.2 %, Maroko 0.2%, Turkmenistan 0.1 %, Qatar 0.1
  %, Bangladesh 0.1%, Oman 0,1 %, Azerbaijan 0.1%, Tunisia 0.1 %,
  Bahrain 0.1 %, Bosnia Herzegovina 0.1%, Yordania 0.1%, Libanon 0.1%,
  Yaman 0.1%, total bisa lebih dari 10.5% (ada negara2 Islam lain yang
  emisinya lebih kecil dari 0.1% nggak saya itung di sini). Kalau di
  peringkat berarti ada di atas Rusia (nomor 3) dan di bawah Cina (nomor
  2). Hmm ... lumayan ya?

  Tapi coba lihat penghasil CO2 per kapita (dalam metrik ton perkapita,
  data tahun 2003)
 http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_carbon_dioxide_emissions_per_capita

  Nomor 1 pulau Virgin AS 121.3
  Nomor 2 Qatar 63.1
  Nomor 3 UAE 33.6
  Nomor 4 Kuwait 31.1
  Nomor 5 Bahrain 31.0

  Indonesia Nomor 128 1.4

  salam,
  --
  wikan
  http://wikan.multiply.com

  On 6/10/07, total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote:
   saya cuman minta data.. siapa yg berkontribusi menyebabkan efek rumah
   kaca itu.. Amrik berapa persen? Jerman berapa persen? China berapa
   persen? dan lain2.. ternyata ente gak punya..? males ahh.. ngomong
   sama sampeyan.
  
   perlu anda ketahui ya.. Indonesia juga gila2an dalam memproduksi
   polusi udara ini.. Jakarta itu polusinya sangat tinggi.. juga
   industri2 di Indonesia juga gila2an dalam memproduksi panas yg
   akhirnya kebuang ke atmosfeer dan menyebabkan efek rumah kaca itu.
  


Re: [wanita-muslimah] Re: 'Wear a veil or we will behead you - WALHI

2007-06-09 Terurut Topik jano ko
Mas Sacri :

  lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong.

  -
   
  Jano - ko :
   
  Lebih baik kita koreksi diri kita masing-masing, sambil mengajak orang lain 
untuk berbuat baik 
  ---
   
  http://www.pelangi.or.id/othernews.php?nid=2647
   
  Jakarta, Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi bersama 
lembaga Friend of The Earth menekan negara industri supaya mengubah model 
pembangunannya, dengan mengurangi pemanfaatan energi fosil dan meningkatkan 
penggunaan energi ramah lingkungan untuk menekan emisi gas rumah kaca serta 
berkontribusi mempertahankan hutan. 
   
   
  Kami sepakat mendesak negara-negara industri bertanggung jawab atas produksi 
emisi gas rumah kaca pada masa lalu yang menimbulkan pemanasan global saat 
ini, kata Direktur Eksekutif Walhi, Chalid Muhammad, dalam konferensi pers 
bersama perwakilan Friend of The Earth (FoE) beberapa negara Asia-Pasifik, 
meliputi Jepang, Filipina, Malaysia, Banglades, Australia, dan Nepal, di 
Jakarta, Jumat (27/4).
   
   
  Sebelumnya, mereka membahas masalah pemanasan global di Puncak, Bogor, 23-26 
April 2007. Perwakilan dari negara industri maju seperti Jepang, turut 
mendukung kesepakatan ini.
   
  Negara maju didesak untuk menggunakan secara optimal sumber energi ramah 
lingkungan, di antaranya energi matahari, air, angin, dan panas bumi.
   
  Catherine Pearce selaku Koor- dinator Kampanye Perubahan Iklim dan Energi FoE 
Internasional mengatakan, negara industri harus memelopori reduksi emisi gas 
rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, tegasnya.
  Menurut Chalid, keadilan atas iklim saat ini harus diperjuangkan. Karena 
negara tropis di Asia- Pasifik kini menghadapi dampak pemanasan global seperti 
musim kering makin panjang dan musim hujan makin pendek, permukaan laut terus 
naik, dan hutan kian mudah terbakar.
   
  Di Indonesia sendiri, keadilan iklim kini terus diperjuangkan dengan 
mendesak jeda tebang selama 15 tahun, dan praktik pembakaran lahan yang juga 
berkontribusi nyata dalam pemanasan global, ujar Chalid. (NAW) 
  
Source: Kompas 
  
 
  Selamat sore
   
  --oo0oo--
   
  
jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Sacri :
gak usah muter2.. dari sini http://en.wikipedia .org/wiki/ Global_warming
jelas disebutkan bahwa penyebab GW adalah :

1. Greenhouse gases in the atmosphere
2. Feedbacks
3. Solar variation

lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong.



Jano - ko :

Jano-ko hanya mau minta mas Sacri lebih banyak membaca lagi
Karena membaca itu membuka mata hati kita.

Baca lagi dech tentang Greenhouse tersebut lebih mendalam.

:)

Salam


total_sacrifice [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 --
 
 Jani - ki :
 
 Mas Sacri pasti kemarin tidak masuk mata pelajaran GW yang dibawakan
oleh mang Sabri, coba dech dibuka arsip WM, kalau tidak ketemu,
silahkan bertanya kepada Mang Sabri
 

gak usah muter2.. dari sini http://en.wikipedia.org/wiki/Global_warming
jelas disebutkan bahwa penyebab GW adalah :

1. Greenhouse gases in the atmosphere
2. Feedbacks
3. Solar variation

lalu ente mau nyalahin siapa? coba jawab dong.

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]