[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)

2006-01-23 Terurut Topik ayeye
Mas Sutiyoso, mungkin di Mc Donald’s kita harus
membayar lebih dulu, sedangkan di warung kita baru
membayar sesudah selesai makan, karena ada perbedaan
dalam sistim organisasi. Meskipun demikian, saya belum
mengerti link antara perbedaan organisasi di rumah
makan dan cara berdiskusi dengan saya. Tentunya Mas
Sutiyoso bebas untuk mengucapan maaf sebanyak-banyak
yang dianggap perlu sebelum berdiskusi dengan saya :-)

Soal pengunaan istilah-istilah seperti “Barat”,
“Selatan”, “Timur” dan “Utara” guna mempermudah
diskusi saya setuju saja selema kita ingat bahwa
tujuan adalah untuk mempermudah dan tidak dianggap
mutlak. Itu pragmatis saja supaya tidak selalu harus
menulis tanggapan yang panjang seperti buku tebal
untuk menjelaskan semua variasi :-)

Menolak benturan budaya bukan berarti otomatis menolak
adanya perbedaan. Kalau saya pribadi mengakui dan
bahkan bersyukur adanya perbedaan, baik di tingkat
budaya, di tingkat individual, dst.

Mas Sutiyoso mengangut salah satu keyakinan dan itu
tidak perlu dipermasalahkan. Demikian juga apabila
orang lain mempunyai keyakinan lain atau tidak
mempunyai keyakinan sama sekali. Semua itu ada di
“Timur”, begitupun ada di “Barat”. Perbedaan proporsi
mungkin lebih besar di antara negara / bagian negara
daripada di antara “Timur” dan “Barat”. Maka dari
situ, saya dari dulu menolak teori benturan ala
“Timur” versus “Barat” setelah merasakan sendiri
banyak perbedaan sebatas di Timur maupun sebatas di
Barat, Utara, Selatan, dst.

Tentu Mas Sutiyoso boleh mengritik Darwin, Freud, Marx
atau Nietsche. Cuma kalau Mas Sutiyoso bilang bahwa
Nietsche misalnya mengangkat dirinya sebagai “Tuhan“
kecil karena tidak percaya keberadaan Tuhan, itu
kayanya tidak klop tuh, karena tidak ada keterikatan
emosional antara seorang yang tidak percaya Tuhan dan
Tuhan. Selanjutnya tidak ada keinginan untuk mengambil
ahli kekuasaan ala Tuhan karena hal-hal seperti itu
tidak pernah dipercayai.

Kemudian Mas Sutiyoso bilang bahwa insan-insan Timur
pada takut kepada Tuhan dan takut melanggar aturan
dari agama yang dianutnya, salah satunya adalah takut
berzina karena takut dosa karena melanggar aturan
agama atau kepercayaan yang dianut, takut kepada
TUHAN, akibatnya insan-insan Timur ini jadi bereaksi
terhadap akan adanya “ ATM Kondom” ( yang sebenarnya
sudah ada dibeberapa tempat di Indonesia ). Memang
sebagian adanya demikian, baik di Timur maupun di
Barat. Tetapi seperti juga di Barat, di Timur pun ada
perbedaan. Adapula masrakyat di Timur yang tidak takut
berdosa atau tidak menganggapnya sebagai dosa dilihat
dari perilakunya dan fakta di lapangan bisa
diobservasikan. Maka strategi Kondom untuk golongan
seperti itu. Sedangkan untuk golongan lain mungkin
strategi A (Abstinence) dan B (Be faithfull). Tadi
kita kan membahas perbedaan dan perbedaan ada
dimana-mana, termasuk di Timur dan di Indonesia, suatu
solusi terhadap HIV/AIDS akan semakin efektif apabila
memiliki berbagai cara yang bisa mengakomodasikan
situasi semua lapisan masrakyat. Dengan kata lain, apa
yang dianut oleh Mas Sutiyoso mungkin representatip
untuk sebagian masrakyat di Indonesia, tetapi tidak
mewakili semuanya. Seandainya semua orang Indonesia
sepert Mas Sutiyoso, tidak akan ada kasus HIV/AIDS,
tidak akan ada korupsi dan tidak akan ada tindakan
kriminal lainnya di Indonesia. Ya kan? Tetapi belum
tentu juga, sebab apa yang diklaim orang belum tentu
dijalankan sendiri. Ada juga yang lebih takut dari
sanksi sosial masrakyat daripada takut dari Tuhan
dalam masalah keyakinan :-)

Masalahnya, harus bisa mengakui perbedaan-perbedaan
yang ada di Timur. Bukan hanya satu diakui dan yang
lain-lain disembunyikan.

Oh ya, dalam kebutuhan dasar ala Maslow terdapat juga
cinta dan seks.

Salam,
ayeye



Yth.. Mas Ayeye,

Tadi malam anak-anak saya ngoyak-oyak / mengajak saya
ke Mc Donald, tadi malem
saya sibuk jadi baru hari ini saya bisa mengantar
mereka ke MC. Donald.
Saya jadi inget perbedaan sistim pembayaran di Mc
Donald dan di Warong, kalau
di Mc. Donald kita harus membayar dulu baru menyantap
makanan yang kita pesan,
kalau di “Warong” kita makan dulu baru setelah selesai
makan lalu membayar
makanan yang kita konsumsi.

Diskusi dengan Mas Ayeye, saya harus menerapkan ilmu
diatas, yaitu saya harus
sesering mungkin mengucapkan permintaan maaf sebelum
diskusi :) , siapa tahu
saya membuat hati Mas Ayeye gundah karena
diskusi-diskusi yang kita lakukan.

Masalah “ Benturan Budaya “ tersebut mungkin, sekali
lagi mungkin, sebagai
“wacana” , saya bisa memikirkankannya, tapi sebagai
realitas saya harus menolak
keras adanya kemungkinan “Benturan Budaya “ antara
Barat dan Timur atau Antara
Utara dan Selatan., saya harus menolak konsep benturan
tersebut karena konsep
hidup saya yang Universal dan Realitas “way of life”
saya yang harus
berperikemanusiaan. Sekali saya percaya dengan “
Benturan Budaya” tersebut,
berarti saya mengingkari “kesatuan eksistensi” yang
saya yakini dan yang saya
hayati

Re: [wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)

2006-01-22 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
  Yth.. Mas Ayeye,
   
  Tadi malam anak-anak saya ngoyak-oyak / mengajak saya ke Mc Donald, tadi 
malem saya sibuk jadi baru hari ini saya bisa mengantar mereka ke MC. Donald.
  Saya jadi inget perbedaan sistim pembayaran di Mc Donald dan di Warong, kalau 
di Mc. Donald kita harus membayar dulu baru menyantap makanan yang kita pesan, 
kalau di “Warong” kita makan dulu baru setelah selesai makan lalu membayar 
makanan yang kita konsumsi.
   
  Diskusi dengan Mas Ayeye, saya harus menerapkan ilmu diatas, yaitu saya harus 
sesering mungkin mengucapkan permintaan maaf sebelum diskusi :) , siapa tahu 
saya membuat hati Mas Ayeye gundah karena diskusi-diskusi yang kita lakukan. 
   
  Masalah “ Benturan Budaya “ tersebut mungkin, sekali lagi mungkin, sebagai 
“wacana” , saya bisa memikirkankannya, tapi sebagai realitas saya harus menolak 
keras adanya kemungkinan “Benturan Budaya “ antara Barat dan Timur atau Antara 
Utara dan Selatan., saya harus menolak konsep benturan tersebut karena konsep 
hidup saya yang Universal dan Realitas “way of life” saya yang harus 
berperikemanusiaan. Sekali saya percaya dengan “ Benturan Budaya” tersebut, 
berarti saya mengingkari “kesatuan eksistensi” yang saya yakini dan yang saya 
hayati
  Mungkin lebih tepat kalau saya menggunakan istilah “SALAH PAHAM BUDAYA”, 
istilahnya cukup panjang tapi lebih manusiawi.
   
  ...And kalau boleh curhat, saya termasuk orang Islam yang berkesatuan 
eksistensi ( bahasa langit) serta mengamalkan faham percaya kepada kemampuan 
diri sendiri atau eksistensialisme ( bahasa bumi), jadi soal ada tidaknya 
benturan budaya, antara budaya Barat dan Timur tergantung kita, kita mau 
merealisasikan benturan itu atau kita menolak benturan itu, saya memutuskan 
untuk membuang jauh – jauh pemikiran dan keyakinan kemungkinan adanya benturan 
budaya Barat dan Timur itu, saya tidak percaya dan tidak meyakini adanya 
benturan itu dan saya dengan kemampuan yang saya punyai akan mencoba “urun” dan 
memberikan kontribusi untuk terciptanya perdamaian universal. 
   
  Saya menggunakan Barat, Timur, Utara dan Selatan insya Allah hanya untuk 
mempermudah diskusi, karena kalau kita kembali kepada konsep yang saya anut 
bahwa manusia itu “ UMAT YANG SATU” dan Tuhan itu ada dimana-mana, maka konsep 
Barat, Timur, Utara dan Selatan sebenarnya tidak ada, 
tapikenyataannya...kalau kita baca Al Qur'an, Allah berfirman menciptakan 
manusia berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan belajar, oleh karena itu 
saya harus menghormati perbedaan ini, makanya saya mengatakan pada posting yang 
terdahulu bahwa “ perbedaan” itu adalah rahmat, ilmu dan pencerahan. 
   
  Kadang-kadang saya berfikir, kalau manusia itu sama semua, homogen maksud 
saya, maka yang terjadi adalah “ Korupsi” besar-besar-an yang mana justru akan 
menghancurkan eksistensi manusia itu sendiri secara keseluruhan.
   
  Saya tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kalau saudara-saudara saya di dunia 
barat banyak yang tepengaruh oleh pemikiran dari Pak Charles Darwin, Sigmund 
Freud, Karl Max ATAU Nietzsche yang pada intinya bapak-bapak tersebut kurang 
begitu menerima keberadaan Tuhan pencipta Alam semesta dan Mahluk hidup, Pak 
Sigmund Freud sendiri mengatakan GOD itu hanyalah “ilusi” beliau juga 
mengatakan bahwa AGAMA ADALAH REAKSI MANUSIA ATAS KETAKUTANNYA SENDIRI, 
otomotis beliau tentu saja juga secara tidak langsung mengatakan bahwa 
ajaran-ajaran yang dari tuhan itu juga cuma ilusi, dengan kata lain “intinya” 
beliau tidak mengenal “dosa” dan “pahala”.
   
  Karena GOD hanyalah ilusi maka para pengikut Pak Sigmund Freud menafsirkan 
ajaran  Pak Freud bahwa  manusia tidak perlu takut dengan GOD dan 
ajaran-ajarannya yang berujud “ Agama “.
  Tadi setidak-tidaknya setelah kita membaca pendapat Pak Sigmund Freud kita 
akan mengetahui bahwa RASA TAKUT itu adalah ‘ nyata dan ada “ 
   
  Kalau boleh mengritik Bapak-bapak tersebut diatas, dengan mengatakan bahwa 
GOD hanyalah ilusi, sebenarnya bapak-bapak tersebut sebenarnya percaya dengan “ 
god “ , yaitu percaya dengan “god” yang ujudnya manusia, yaitu diri mereka 
masing-masing. Nietzsche mengatakan GOD sudah mati, dengan kata lain dia 
mengangkat dirinya menjadi “god” kecil. Forget it. Intermezooo..
   
  Dilanjutdisinilah perbedaan antara insan-insan dari Barat dan Timur yang 
perlu didialogkan, kalau insan Timur ( tidak semuanya) biasanya percaya sekali 
dengan eksistensi dan keberadaan Tuhan mereka serta ajaran-ajarannya yang 
berujud Agama atau Kepercayaa Kepada Tuhan Yang Maha Esa atau percaya kepada 
Allah.
   
  Perbedaan cara pandang antara insan Barat dan Timur ini begitu besar 
berpengaruh kepada cara berfikir dan bertingkah laku baik bagi insan Barat dan 
Timur..
   
  Terlalu panjang ya Mas, ok, pointnya bahwa Tuhan dan ajaran atau firmannya 
itu adalah nyata dan eksis didalam mind, body, soul-nya insan Timur maka 
insan-insan Timur ini pada takut kepada Tuhan dan takut melanggar aturan dari 
agama yang dianutnya, salah satunya adalah 

Re: [wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)

2006-01-22 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
  Yth.. Mas Ayeye,
   
  Tadi malam anak-anak saya ngoyak-oyak / mengajak saya ke Mc Donald, tadi 
malem saya sibuk jadi baru hari ini saya bisa mengantar mereka ke MC. Donald.
  Saya jadi inget perbedaan sistim pembayaran di Mc Donald dan di Warong, kalau 
di Mc. Donald kita harus membayar dulu baru menyantap makanan yang kita pesan, 
kalau di “Warong” kita makan dulu baru setelah selesai makan lalu membayar 
makanan yang kita konsumsi.
   
  Diskusi dengan Mas Ayeye, saya harus menerapkan ilmu diatas, yaitu saya harus 
sesering mungkin mengucapkan permintaan maaf sebelum diskusi :) , siapa tahu 
saya membuat hati Mas Ayeye gundah karena diskusi-diskusi yang kita lakukan. 
   
  Masalah “ Benturan Budaya “ tersebut mungkin, sekali lagi mungkin, sebagai 
“wacana” , saya bisa memikirkankannya, tapi sebagai realitas saya harus menolak 
keras adanya kemungkinan “Benturan Budaya “ antara Barat dan Timur atau Antara 
Utara dan Selatan., saya harus menolak konsep benturan tersebut karena konsep 
hidup saya yang Universal dan Realitas “way of life” saya yang harus 
berperikemanusiaan. Sekali saya percaya dengan “ Benturan Budaya” tersebut, 
berarti saya mengingkari “kesatuan eksistensi” yang saya yakini dan yang saya 
hayati
  Mungkin lebih tepat kalau saya menggunakan istilah “SALAH PAHAM BUDAYA”, 
istilahnya cukup panjang tapi lebih manusiawi.
   
  ...And kalau boleh curhat, saya termasuk orang Islam yang berkesatuan 
eksistensi ( bahasa langit) serta mengamalkan faham percaya kepada kemampuan 
diri sendiri atau eksistensialisme ( bahasa bumi), jadi soal ada tidaknya 
benturan budaya, antara budaya Barat dan Timur tergantung kita, kita mau 
merealisasikan benturan itu atau kita menolak benturan itu, saya memutuskan 
untuk membuang jauh – jauh pemikiran dan keyakinan kemungkinan adanya benturan 
budaya Barat dan Timur itu, saya tidak percaya dan tidak meyakini adanya 
benturan itu dan saya dengan kemampuan yang saya punyai akan mencoba “urun” dan 
memberikan kontribusi untuk terciptanya perdamaian universal. 
   
  Saya menggunakan Barat, Timur, Utara dan Selatan insya Allah hanya untuk 
mempermudah diskusi, karena kalau kita kembali kepada konsep yang saya anut 
bahwa manusia itu “ UMAT YANG SATU” dan Tuhan itu ada dimana-mana, maka konsep 
Barat, Timur, Utara dan Selatan sebenarnya tidak ada, 
tapikenyataannya...kalau kita baca Al Qur'an, Allah berfirman menciptakan 
manusia berbangsa-bangsa untuk saling mengenal dan belajar, oleh karena itu 
saya harus menghormati perbedaan ini, makanya saya mengatakan pada posting yang 
terdahulu bahwa “ perbedaan” itu adalah rahmat, ilmu dan pencerahan. 
   
  Kadang-kadang saya berfikir, kalau manusia itu sama semua, homogen maksud 
saya, maka yang terjadi adalah “ Korupsi” besar-besar-an yang mana justru akan 
menghancurkan eksistensi manusia itu sendiri secara keseluruhan.
   
  Saya tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kalau saudara-saudara saya di dunia 
barat banyak yang tepengaruh oleh pemikiran dari Pak Charles Darwin, Sigmund 
Freud, Karl Max ATAU Nietzsche yang pada intinya bapak-bapak tersebut kurang 
begitu menerima keberadaan Tuhan pencipta Alam semesta dan Mahluk hidup, Pak 
Sigmund Freud sendiri mengatakan GOD itu hanyalah “ilusi” beliau juga 
mengatakan bahwa AGAMA ADALAH REAKSI MANUSIA ATAS KETAKUTANNYA SENDIRI, 
otomotis beliau tentu saja juga secara tidak langsung mengatakan bahwa 
ajaran-ajaran yang dari tuhan itu juga cuma ilusi, dengan kata lain “intinya” 
beliau tidak mengenal “dosa” dan “pahala”.
   
  Karena GOD hanyalah ilusi maka para pengikut Pak Sigmund Freud menafsirkan 
ajaran  Pak Freud bahwa  manusia tidak perlu takut dengan GOD dan 
ajaran-ajarannya yang berujud “ Agama “.
  Tadi setidak-tidaknya setelah kita membaca pendapat Pak Sigmund Freud kita 
akan mengetahui bahwa RASA TAKUT itu adalah ‘ nyata dan ada “ 
   
  Kalau boleh mengritik Bapak-bapak tersebut diatas, dengan mengatakan bahwa 
GOD hanyalah ilusi, sebenarnya bapak-bapak tersebut sebenarnya percaya dengan “ 
god “ , yaitu percaya dengan “god” yang ujudnya manusia, yaitu diri mereka 
masing-masing. Nietzsche mengatakan GOD sudah mati, dengan kata lain dia 
mengangkat dirinya menjadi “god” kecil. Forget it. Intermezooo..
   
  Dilanjutdisinilah perbedaan antara insan-insan dari Barat dan Timur yang 
perlu didialogkan, kalau insan Timur ( tidak semuanya) biasanya percaya sekali 
dengan eksistensi dan keberadaan Tuhan mereka serta ajaran-ajarannya yang 
berujud Agama atau Kepercayaa Kepada Tuhan Yang Maha Esa atau percaya kepada 
Allah.
   
  Perbedaan cara pandang antara insan Barat dan Timur ini begitu besar 
berpengaruh kepada cara berfikir dan bertingkah laku baik bagi insan Barat dan 
Timur..
   
  Terlalu panjang ya Mas, ok, pointnya bahwa Tuhan dan ajaran atau firmannya 
itu adalah nyata dan eksis didalam mind, body, soul-nya insan Timur maka 
insan-insan Timur ini pada takut kepada Tuhan dan takut melanggar aturan dari 
agama yang dianutnya, salah satunya adalah 

[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)

2006-01-22 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Mbak Aisha,

Pom bensin biasanya jadi satu dengan mini mart,
dan WC ada di dalam mini mart tersebut,
tentu saja terpisah antara toilet perempuan dan laki-laki.
Pertimbangan meletakkan ATM kondom di pom bensin
saya kira karena pom bensin adalah salah satu fasilitas yang buka 24
jam, semua orang boleh mempergunakannya, baik ngisi bensin ataupun
sekedar lewat. Saya kira kalo WC-nya disalahgunakan untuk hubungan
seksual, bisa dilaporkan ke polisi (bukan ke hansip ato pak RT untuk
kemudian diarak rame-rame :-) )
Karena WC tempat tertutup, maka dipertimbangkan lebih aman dan tidak
risih untuk jualan kondom.

salam,
DWS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas DWS,
 Di toilet pom bensin? toilet kan untuk pipis eh .. untuk buang air
besar dan
 kecil, apa hubungannya dengan penggunaan kondom? Jika di Indonesia
dilakukan
 seperti itu, mungkin ada orang tua yang kuatir anak2 SMA-nya mudah
 mendapatkan kondom dan melakukan hubungan seksual di toilet pom
bensin ...:)
 
 salam
 Aisha
 --
 From: Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED]
 Berbeda dengan Pak Sato,
 saya sudah sering melihat ATM Kondom di WC di banyak pom bensin di NC.
 Apakah ditaruh di situ karena pengunjung pom bensin adalah orang2
 beresiko tinggi?
 Saya rasa tidak (lha iya masak saya termasuk :-) ).
 Itu cuma faktor kemudahan saja.
 Macam-macam memang tipenya, ada yang rasa buah-buahan,
 cukup menggoda :-)
 Tapi berhubung harganya 1 dolar untuk 1 atau 2 biji, sangat tidak
ekonomis
 dibanding kalau beli di supermarket atau toko obat, yang selusin sekitar
 4-5 dolar.
 Di tempat umum seperti supermarket dan toko obat, biasanya kondom ditata
 seperti halnya sikat gigi, tinggal diambil tanpa bertele-tele melalui
 pramuniaga, dan waktu membayar bisa melalui self-check out, ataupun
 melalui kasir pun tanpa perlu merasa risih, seperti orang beli rokok
saja.
 Dulu di Indonesia saya lihat supermarket Hero termasuk yang praktis
 dalam menjual kondom,
 tetapi masih banyak tempat yang meletakkan kondom di rak tertutup. Tapi
 karena ada cerita kondom sekarang dijual bebas di warung, tentunya sudah
 banyak perubahan dan interaksi pembeli dan penjual sudah bukan hal
 bermasalah.
 
 salam,
 DWS
 





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)

2006-01-20 Terurut Topik Sato Sakaki
Kemarin untuk pertama kalinya saya melihat ATM Kondom
yang tidak pernah saya lihat di kota saya atau di kota
Amerika lain yang pernah saya kunjungi. Saya
melihatnya di wilayah reservasi Indian suku Pueblo di
negarabagian New Mexico di satu kota bernama Cuba'
sekitar dua jam dari Albuquerque). 
Saya melihat beberapa buah berderet di  dinding
ruangan WC (restroom) sebuah gas station (pompa
bensin). Dijual bermacam jenis dengan harga 75 sen
dollar per kemasan (saya tak tahu berapa buah kondom
dalam satu kemasan, hanya dari membaca yang tertulis
saja). Yang jadi pertanyaan saya dalam hati adalah:
mengapa di wilayah reservasi Indian dan tidak di
tempat lain? Apakah karena kesadaran mereka terhadap
penyakit kelamin dan pembatasan kelahiran rendah? 



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)

2006-01-19 Terurut Topik ayeye1
Terima kasih atas tanggapan, Mas Sutiyoso. Maaf,
kemarin saya berpergian, sehingga baru bisa
dilanjutkan.

Soal saling lebih mengenal saya kira ada benarnya.
Saya setuju dengan ini, Mas Sutiyoso dan seingat saya,
tidak pernah saya kasih label apa-apa terhadap Mas
Sutiyoso :-) Yang bilang bahwa Mas Sutiyoso dari Timur
kan Mas Sutiyoso sendiri. Terus dalam kalimat yang
sama Mas Sutiyoso menerangkan bahwa adalah fakta saya
dari Barat. Ini sangat amazing (pinjam kata dari Mbak
Mia :-), kok sampai Mas Sutiyoso bisa mengetahui
dengan lebih baik daripada saya sendiri soal dimana
saya lahir, dimana saya telah dibesarkan dan di
lingkungan mana saya pernah dan masih hidup :-)
Sepengetahuan saya, fakta tentang diri saya adalah
bahwa saya termasuk golongan etnis kaukasian dan saya
tidak suka bantah itu. Namun ketika kita mulai bicara
soal budaya akan lebih rumit, karena budaya tidak
berkaitan dengan ciri khas etnis tetapi lebih
berkaitan dengan pengalaman hidup dan pengaruh
lingkungan. Tetapi saya tidak sakit hati sama Mas
Sutiyoso, karena adalah hal biasa bahwa kita suka
mengasosiasikan dan membuat kesimpulan berdasarkan apa
yang menurut kita obvious, dilihat dari luar. Cuma,
jangan dianggap sebagai hal yang mutlak. Contohnya,
ketika saya dalam kendaraan umum dan melihat penumpang
yang berlanjut usia, saya juga cenderung akan
menawarkan tempat duduk saya, meskipun bisa saja sang
penumpang merasa terhina karena diasosiasikan dengan
orang yang lemah secara fisik. Padahal ada juga orang
yang berlanjut usia dan lebih kuat secara fisik
dibandingkan orang yang lebih muda. Dalam hal ini,
umur merupakan fakta, sedangkan kekuatan fisik adalah
relatif.

Kembali soal benturan budaya dan kondom, pada tulisan
sebelumnya, Mas Sutiyoso telah mengemukakan bahwa
benturan budaya terjadi pada kasus ATM Kondom itu,
meskipun dalam tulisan terakhir membantah teori ala
Samal Huntington tentang clash of civilisation.
Menurut pendapat saya, kasus ATM Kondom bukan soal
benturan antara budaya timur dan barat, tetapi lebih
soal idealisme dan pragmatisme.

Salam,
ayeye 


***


Yth. Mas Ayeye,

Mungkin kita harus saling mengenal lebih dalam lagi,
kalau Mas Ayeye baca
posting-posting saya pasti akan menemukan diri
sutiyoso yang universal, yang
selalu mendambakan persaudaraan barat-timur,
utara-selatan

Menurut saya dan menurut keyakinan saya, manusia itu
asalnya dari satu Bapak,
yaitu Nabi Adam, jadi tidak ada alasan bagi saya untuk
yang merasa paling benar
sendiri, karerna kebenaran hanyalah milik dari Tuhan
yang menicptakan seluruh
alam semesta.

Benar sekali kata - kata Mas Ayeye, dan saya
mengacungkan ibu jari saya kepada
Mas Ayeye karena tidak meyakini pendapat Pak Samuel
Huntington, kalau boleh
jujur sayapun tidak mengamini pendapat Pak Samuel
Huntington ( mohon maaf saya
tujukan kepada Pak Samuel Huntington ), karena menurut
pendapat saya pendapat
beliau bertentangan dengan faham saya, karena ajaran
dari pada Bapak Ibrahim (
Nabi Ibrahim ) adalah ajaran yang Rahmatan Lil
A'alamin, yaitu ajaran yang
membawa rahmat untuk seluruh umat manusia, baik dia di
Barat, timur, utara
ataupun diselatan and seluruh alam semesta.

Yang terhormat Mas Ayeye, sekali lagi saya mohon maaf
kalau ada kata-kata saya
yang tidak berkenan dihati Mas Ayeye, saya mencoba
dengan keras untuk hati-hati
sekali diskusi dengan Mas Ayeye supaya tidak ada salah
pengertian, karena saya
ingin sekali saya bisa bertukar pikiran dengan Mas
Ayeye.

Mas Ayeye, adalah merupakan fakta bahwa saya dari
timur dan Mas Ayeye dari
barat, itu kenyataan yang harus kita terima untuk
saling mengenal dan belajar,
bukan untuk saling menghujat ( semoga diantara kita
tidak ada saling menghujat
).

Kalau saya mengatakan Mas Ayeye dari barat tidak
otomatis lalu Mas Ayeye
menganut faham-nya Children of God atau kebebasan Sex
dan sebaliknya saya dari
timur pasti menganut faham yang alim, tidak demikian,
justru bisa sebaliknya,
orang timur bisa lebih brengsek. Faham yang saya anut
mengajarkan bahwa saya
dilarang untuk menjudge orang lain karena orang lain
mungkin justru lebih baik
dari kita. Saya menggunakan kata-kata Barat dalam arti
kebudayaan, dengan jujur
saya akui orang Barat lebih maju kecerdasan
intelektualnya, sedangkan orang
Timur mempunyai kelebihan dalam bidang kecerdasan
spiritualnya, itu pendapat
subyektif saya, bisa benar, bisa salah, dan kelebihan
- kelebihan itu bisa kita
gunakan sebagai sarana untuk saling mengenal, belajar
dan melengkapi untuk
kemanusiaan.
Menurut saya perbedaan adalah hikmah, perbedaan adalah
ilmu, perbedaan adalah
kebijaksanaan.

Saya kira memang Mas Ayeye salah paham dengan saya,
saya tetap berpegang pada
prinsip bahwa Barat dan Timur harus saling mengenal
dan belajar. Seperti yang
telah saya kemukakan kepada Mas Ayeye pada posting
saya beberapa bulan yang lalu
bahwa saya mempunyai ibu angkat di Barat, saya sering
berfikir bahwa kebaikan
ibu angkat saya yang dibarat hanya bisa dikalahkan
oleh ibu kandung