[wanita-muslimah] Urusan PKB - NU ...Re: Karena Politik Uang, PKS Gagal di Surabaya

2009-04-14 Terurut Topik Mia
Justru pengamatan saya, memang bukan feodalisme di pesantren tapi di politik. 
Memberi contoh dari keluarga besar kami sendiri, mereka mendukung dulu Idham 
Khalid, Matori, Khofifah, Muhaimin (?), itu semua arus bawah yang gagal meraih 
dukungan elit atas, belum lagi yang akhirnya keluar dari garis partai PKB.  

O, begitu, saya nggak tau Adrian H dkk, dari NU.  Maksutnya Gontor jadi kampus 
hijau, gitu kan?...ini bukan cuma fenomena di kalangan pesantren NU.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 Bener juga sih mbak, tapi untuk urusan mewarisi pesantren besar. Kalau untuk 
 yg lain,  kayaknya ndak. 
 
 Calon gubernur jatim yg eks bupati mojokerto itu nu pinggiran lho, secara dia 
 dulu pasukan kuning/tukang sampah dan gak punya lineage darah biru kyai, 
 khofifah yg maju pencalonan gub juga bukan berasal dari jalur darah biru.
 
 Justru kalangan nu yg mendekat ke garis keras, sudah ada contohnya dari jaman 
 muhammadiyah.  Gontor dulu kan asalnya nu di jaman kh ahmad besari.  Terus 
 ketika di jaman kyai zarkasyi jadi bercorak sumatera yg kental hawa 
 muhammadiyahnya.  
 
 Untuk yg contoh kontemporer adalah dari kalangan pesantren gontor generasi 
 ketiga, ahmad fahmi zarkasyi yg sekarang ino masuk di insist dan masuk inner 
 circle kalangannya adian husaini.
 
 Jadi elitnya makin lama makin orthodox dan konservatif hehehe ..
 
 
 salam,
 
 
 
 -Original Message-
 From: Mia al...@...
 
 Date: Sun, 12 Apr 2009 09:02:07 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Urusan PKB - NU ...Re: Karena Politik Uang, PKS 
 Gagal di Surabaya
 
 
 Fenomena PKB-NU ini menarik untuk kubikin buku, semoga sempat kapan-kapan. 
 Duh, kapan sih sempet nulis buku...:-(
 
 Setidaknya tentang NU  PKB yang bukan darah biru.  Itulah keluargaku dari 
 garis bapak. Kesetiaan mereka kepada NU dan kemudian PKB, termasuk ormas2nya 
 secara bergenerasi nggak diragukan lagi, pun di tengah perpecahan internal 
 PKB.  Terakhir bahkan ada yang meninggal gara-gara kecapean jadi tim sukses 
 figur Khofifah.
 
 Lalu apakah mereka mendapatkan tempat yang selayaknya di NU/PKB?  Nggak 
 sebanding.  Kenapa? Mungkin bukan dari darah biru Jawa Timur, dengan kata 
 lain orang kebanyakan. Feodalisme di NU dan PKB sungguh kental, sehingga 
 memarjinalkan pengikutnya sendiri.
 
 Seorang teman berkomentar kira-kira begini:
 Garis radikal Islam itu dari kalangan NU
  O,ya? maksutmu?
  Liat saja Amrozi dkk. bukannya mereka dari NU kalangan bawah?
  O,iya ya. Tapi aku belum pernah baca analisa kayak gitu
  Pemikiran NU, termasuk JIL itu elit, nggak menyentuh ummatnya sendiri yang 
 di kalangan bawah. Yang di bawah nggak bisa ke atas menyuarakan aspirasinya
  Tambahah, kataku meneruskan.  Gap pemikiran yang kosong itu diisi oleh 
 pemikiran asal Muhammadiyah yang lebih egaliter, tapi beku...HTI, 
 PKSMisalnya kiprah gerombolan FPI yang berbasis NU pinggiran itu, kini 
 dilindungi oleh akademis HTI dan sebagian jamaah PKS yang egaliter. 
 Wowlethal weapon!
 
 Salam
 Mia




[wanita-muslimah] Urusan PKB - NU ...Re: Karena Politik Uang, PKS Gagal di Surabaya

2009-04-12 Terurut Topik Mia
Fenomena PKB-NU ini menarik untuk kubikin buku, semoga sempat kapan-kapan. Duh, 
kapan sih sempet nulis buku...:-(

Setidaknya tentang NU  PKB yang bukan darah biru.  Itulah keluargaku dari 
garis bapak. Kesetiaan mereka kepada NU dan kemudian PKB, termasuk ormas2nya 
secara bergenerasi nggak diragukan lagi, pun di tengah perpecahan internal PKB. 
 Terakhir bahkan ada yang meninggal gara-gara kecapean jadi tim sukses figur 
Khofifah.

Lalu apakah mereka mendapatkan tempat yang selayaknya di NU/PKB?  Nggak 
sebanding.  Kenapa? Mungkin bukan dari darah biru Jawa Timur, dengan kata lain 
orang kebanyakan. Feodalisme di NU dan PKB sungguh kental, sehingga 
memarjinalkan pengikutnya sendiri.

Seorang teman berkomentar kira-kira begini:
Garis radikal Islam itu dari kalangan NU
 O,ya? maksutmu?
 Liat saja Amrozi dkk. bukannya mereka dari NU kalangan bawah?
 O,iya ya. Tapi aku belum pernah baca analisa kayak gitu
 Pemikiran NU, termasuk JIL itu elit, nggak menyentuh ummatnya sendiri yang di 
kalangan bawah. Yang di bawah nggak bisa ke atas menyuarakan aspirasinya
 Tambahah, kataku meneruskan.  Gap pemikiran yang kosong itu diisi oleh 
pemikiran asal Muhammadiyah yang lebih egaliter, tapi beku...HTI, 
PKSMisalnya kiprah gerombolan FPI yang berbasis NU pinggiran itu, kini 
dilindungi oleh akademis HTI dan sebagian jamaah PKS yang egaliter. 
Wowlethal weapon!

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 Pkb juga kalah sama demokrat kok, di jatim.  Biar orang nahdliyin juga males 
 kali milih partai yg sedang bangkrut.  
 
 Pemilihan gubernur juga kaum nahdliyin terutama madura lebih memilih cak 
 karwo yg dijagokan pan, golkar, pks, demokrat daripada khofifah indar 
 parawansa yg pure blood nahdliyin.
 
 Calon gubernur dari pkb, eks bupati mojokerto, malah tersingkir sejak awal.  
 (Khofifah maju cagub via jalur non pkb)
 
 
 
 salam,




Re: [wanita-muslimah] Urusan PKB - NU ...Re: Karena Politik Uang, PKS Gagal di Surabaya

2009-04-12 Terurut Topik Ari Condro
Bener juga sih mbak, tapi untuk urusan mewarisi pesantren besar. Kalau untuk yg 
lain,  kayaknya ndak. 

Calon gubernur jatim yg eks bupati mojokerto itu nu pinggiran lho, secara dia 
dulu pasukan kuning/tukang sampah dan gak punya lineage darah biru kyai, 
khofifah yg maju pencalonan gub juga bukan berasal dari jalur darah biru.

Justru kalangan nu yg mendekat ke garis keras, sudah ada contohnya dari jaman 
muhammadiyah.  Gontor dulu kan asalnya nu di jaman kh ahmad besari.  Terus 
ketika di jaman kyai zarkasyi jadi bercorak sumatera yg kental hawa 
muhammadiyahnya.  

Untuk yg contoh kontemporer adalah dari kalangan pesantren gontor generasi 
ketiga, ahmad fahmi zarkasyi yg sekarang ino masuk di insist dan masuk inner 
circle kalangannya adian husaini.

Jadi elitnya makin lama makin orthodox dan konservatif hehehe ..


salam,



-Original Message-
From: Mia al...@yahoo.com

Date: Sun, 12 Apr 2009 09:02:07 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Urusan PKB - NU ...Re: Karena Politik Uang, PKS 
Gagal di Surabaya


Fenomena PKB-NU ini menarik untuk kubikin buku, semoga sempat kapan-kapan. Duh, 
kapan sih sempet nulis buku...:-(

Setidaknya tentang NU  PKB yang bukan darah biru.  Itulah keluargaku dari 
garis bapak. Kesetiaan mereka kepada NU dan kemudian PKB, termasuk ormas2nya 
secara bergenerasi nggak diragukan lagi, pun di tengah perpecahan internal PKB. 
 Terakhir bahkan ada yang meninggal gara-gara kecapean jadi tim sukses figur 
Khofifah.

Lalu apakah mereka mendapatkan tempat yang selayaknya di NU/PKB?  Nggak 
sebanding.  Kenapa? Mungkin bukan dari darah biru Jawa Timur, dengan kata lain 
orang kebanyakan. Feodalisme di NU dan PKB sungguh kental, sehingga 
memarjinalkan pengikutnya sendiri.

Seorang teman berkomentar kira-kira begini:
Garis radikal Islam itu dari kalangan NU
 O,ya? maksutmu?
 Liat saja Amrozi dkk. bukannya mereka dari NU kalangan bawah?
 O,iya ya. Tapi aku belum pernah baca analisa kayak gitu
 Pemikiran NU, termasuk JIL itu elit, nggak menyentuh ummatnya sendiri yang di 
kalangan bawah. Yang di bawah nggak bisa ke atas menyuarakan aspirasinya
 Tambahah, kataku meneruskan.  Gap pemikiran yang kosong itu diisi oleh 
pemikiran asal Muhammadiyah yang lebih egaliter, tapi beku...HTI, 
PKSMisalnya kiprah gerombolan FPI yang berbasis NU pinggiran itu, kini 
dilindungi oleh akademis HTI dan sebagian jamaah PKS yang egaliter. 
Wowlethal weapon!

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 Pkb juga kalah sama demokrat kok, di jatim.  Biar orang nahdliyin juga males 
 kali milih partai yg sedang bangkrut.  
 
 Pemilihan gubernur juga kaum nahdliyin terutama madura lebih memilih cak 
 karwo yg dijagokan pan, golkar, pks, demokrat daripada khofifah indar 
 parawansa yg pure blood nahdliyin.
 
 Calon gubernur dari pkb, eks bupati mojokerto, malah tersingkir sejak awal.  
 (Khofifah maju cagub via jalur non pkb)
 
 
 
 salam,





[Non-text portions of this message have been removed]