Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-15 Terurut Topik alexander_edbert08
Hehe., tulisan sdr gak salah ya?
Coba perhatikan lg, apakah tulisan saya ada yg menghina dan mencaci maki? Bhkn 
kpd MGA, Paulus dan Abu Jahal serta Abu Lahab skl-pun, tdk ada hinaan dan 
cacian dr saya.

Bukankah saya hny mengungkap fakta dan data dr sumber2 yg ada?
Bukankah saya hny menunjukkan kesesatan MGA agar pengikut MGA dpt covering both 
sides, shg insya Allah bs kembali lg kpd jln yg lurus?
Posisi dmn saya berdiri sgt jelas, bhw saya adalah seorg muslim, yg insya Allah 
akan sll membela Islam dr org2 yg merongrong Islam, baik secara frontal dr 
luar, maupun secara halus dan diam2 dr dlm (contohnya sdr Latif yg spt musang 
berbulu ayam, yg mengaku sbg seorg muslim sejati).

Bila ada sdr temukan hinaan dan cacian tsb, tunjukkan pd saya bagaimn 
kalimatnya, ok?!

Di lain sisi, bagaimn tulisan sdr sndr kpd saya? Sdr merasa tdk mengeluarkan 
cacian dan hinaan? Dan apakah saya kemudian membalasnya dgn hal yg serupa? 
Chill out man..

Niat saya ikut milis2 spt ini bukanlah utk mencaci maki dan mengumbar sumpah 
serapah, aplg menghina org dan/atau keyakinan org. Tujuan saya adalah 
menyampaikan saja dan mengajak kpd jln yg lurus.
That's all folks..

Sincerely,
AEC


--
From: Ary Setijadi Prihatmanto
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
---
Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple...
Bandingkan dengan diri anda sendiri...

Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang 
seperti itu?
Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa,
tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus.




- Original Message - 
From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so?
 Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so?



 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-10 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Kosa kata Indonesia salju diadopsi dari bahasa Arab [Tsa-Lam-Jim = 
tsuljun]
Wassalam
HMNA

- Original Message - 
From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 10, 2010 12:20
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


versi iftitahnya lain Mas :-)

dalam salat jenazah itu ada salah satu doa yang versi panjangnya
allahummagh firlahu warhamhu ..
waghsilhu bilmaai watssalji wal barad (basuhlah ia dengan air dan salju dan
es)

secara geografis memang Jordan termasuk subtropika
ya mungkin saja turun salju


2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com



 he he he, itu do'a iftitah mas. Allahumma baid . bainatssalji wal 
 bard.

 --- Pada Rab, 10/2/10, Dwi Soegardi 
 soega...@gmail.comsoegardi%40gmail.com
 menulis:

  Dari: Dwi Soegardi soega...@gmail.com soegardi%40gmail.com

  Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
  Kepada: 
  wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:51 AM

  Mas Muiz,
 
  lha emang kata salju dari mana?
  Bahasa Arab euy, 
  coba baca tuh doa salat jenazah, 
  ada wa saljin ..
 
  buka juga kitab fikih bab taharah,
  ada tuh bagian berwudu dengan salju ...
  opo tumon? :-)
 
 
  2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com muizof%40yahoo.com
 
  
  
   FYI itu kan berita oleh TV Arab Saudi dan diberitakan
  kembali oleh Nuansa
   Pagi
   RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari
  Minggu, tanggal 13
   January 2002 salju turun di tabuk (1500 Km dari
  Riyadh) dan di Yordania,
   lihat http://irdy74.multiply.com/reviews/item/65
  
   Pada zaman Nabi  abad ke-6 M ??
  
   --- Pada Rab, 10/2/10, Ari Condro 
   masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com
 masarcon%40gmail.com

   menulis:
  
   Dari: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com
  masarcon%40gmail.com

   Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re:
  MGA
  
   Kepada: 
   wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com

   Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:28 AM
  
  
  
  
   FYI, di jordania ada salju lho.
  
   On 2/10/10, Abdul Muiz mui...@yahoo. com
  wrote:
  
Mas Suryawan,
  
   
  
bahwa orang Islam harus dengan kemauan 
  kerja keras, seolah-olah
   merangkak
  
di atas salju kok saya baru dengar hadits
  demikian ya ?? sugguh luas
  
pengetahuan hadits Mas Suryawan, boleh tahu
  riwayat siapa mas ?, aneh
   saja
  
beliau berkultur padang pasir tetapi bertutur
  tentang salju, semoga al
  
hikmah bisa datang dari segala penjuru ?
  
   
  
Nabi memang mencontohkan respect itu tidak usah
  pandang bulu, ketika ada
  
iring-iringan jenazah lewat melintas di hadapan
  beliau, Nabi berdiri
  
respect, ada sahabat beliau memberitahu, jenazah
  itu orang yahudi lho,
  
rasulullah mengatakan, jenazah yahudi itu kan
  tetap manusia ??
  
   
  
Wassalam
  
Abdul Mu'iz
  
   
  
--- Pada Sel, 9/2/10, ma_suryawan
  ma_suryawan@ yahoo.com menulis:
  
   
  
Dari: ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com
  
Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
  
Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  
Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 11:10 PM 



Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-09 Terurut Topik Dwi Soegardi
Mas Muiz,

lha emang kata salju dari mana?
Bahasa Arab euy, 
coba baca tuh doa salat jenazah, 
ada wa saljin ..

buka juga kitab fikih bab taharah,
ada tuh bagian berwudu dengan salju ...
opo tumon? :-)


2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com



 FYI itu kan berita oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa
 Pagi
 RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13
 January 2002 salju turun di tabuk (1500 Km dari Riyadh) dan di Yordania,
 lihat http://irdy74.multiply.com/reviews/item/65

 Pada zaman Nabi  abad ke-6 M ??

 --- Pada Rab, 10/2/10, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com
 menulis:

 Dari: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com
 Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

 Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:28 AM




 FYI, di jordania ada salju lho.

 On 2/10/10, Abdul Muiz mui...@yahoo. com wrote:

  Mas Suryawan,

 

  bahwa orang Islam harus dengan kemauan  kerja keras, seolah-olah
 merangkak

  di atas salju kok saya baru dengar hadits demikian ya ?? sugguh luas

  pengetahuan hadits Mas Suryawan, boleh tahu riwayat siapa mas ?, aneh
 saja

  beliau berkultur padang pasir tetapi bertutur tentang salju, semoga al

  hikmah bisa datang dari segala penjuru ?

 

  Nabi memang mencontohkan respect itu tidak usah pandang bulu, ketika ada

  iring-iringan jenazah lewat melintas di hadapan beliau, Nabi berdiri

  respect, ada sahabat beliau memberitahu, jenazah itu orang yahudi lho,

  rasulullah mengatakan, jenazah yahudi itu kan tetap manusia ??

 

  Wassalam

  Abdul Mu'iz

 

  --- Pada Sel, 9/2/10, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com menulis:

 

  Dari: ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com

  Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

  Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 11:10 PM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  Mbak Ning,

 

 

 

  Respect pada orang harus pada tempatnya, dengan pedoman 'don't judge a
 book

  by its cover' - jadi, bacalah bukunya, pelajari dan pahami isinya dengan

  tenang dan seksama.

 

 

 

  Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang Islam harus dengan kemauan 

  kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju, jika ingin mengenal dan

  berbai'at kepada Imam Mahdi - Khalifatullah.

 

 

 

  Salaam,

 

  MAS

 

 

 

  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Lestyaningsih, Tri Budi
 (Ning)

  ning...@...  wrote:

 

 

 

 

 

 

 

  Wah bingung saya...

 

 

 

 

 

 

 

  Jadi maksudnya Pak MAS, tuntunan Islam itu adalah : kita harus respect

  pada semua orang tanpa kecuali ya ?

 

 

 

 

 

 

 

  -Ning

 

 

 

 

 

 

 

  From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com [mailto:wanita- muslimah@

  yahoogroups. com] On Behalf Of ma_suryawan

 

  Sent: Monday, February 08, 2010 12:56 PM

 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

 

  Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  Ning,

 

 

 

  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah%

  40yahoogroups. com , Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ninghdw@
 wrote:

 

  

 

   Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya

   pada orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru
 tidak

   boleh menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam,
 kita

   diwajibkan membenci-nya, tidak boleh respect.

 

 

 

  Dari segi kepantasan, banyak kaum non-Muslim juga memiliki anggapan
 bahwa

  Nabi SAW tidak pantas diberi respect, sehingga tidak boleh menunjukkan

  respect.

 

 

 

  Jadi, omongan Anda itu tidak ada bedanya dengan omongan tipikal

  non-Muslim.

 

 

 

  Salam,

 

  MAS

 

 

 

   Untuk hal-hal yang tidak termasuk pokok atau ushul dalam Islam, memang

   kita harus menerima adanya perbedaan, dan tidak boleh saling mencaci

   atau berdebat yang tidak perlu. Pada area ini lah kalimat mas di
 bawah,

   bahwa kita tidak perlu setuju tapi tetap respect, boleh berlaku. Namun

   untuk yang termasuk pokok atau ushul dalam Islam, tidak boleh ada

   perbedaan sama sekali. Tentunya ini pun berlaku bagi agama-agama

   lainnya.

 

  

 

   Wallahua'lam bishowab.

 

   Wassalaam,

 

   -Ning

 

  

 

  

 

   -Original Message-

 

   From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah%

   40yahoogroups. com [mailto:wanita- muslimah@ yahoogroups. com

   mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com ] On Behalf Of Ary

   Setijadi Prihatmanto

 

   Sent: Monday, February 08, 2010 7:42 AM

 

   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah%

   40yahoogroups. com

 

   Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

 

  

 

   Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple...

 

   Bandingkan dengan diri anda sendiri...

 

  

 

   Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-09 Terurut Topik Dwi Soegardi
versi iftitahnya lain Mas :-)

dalam salat jenazah itu ada salah satu doa yang versi panjangnya
allahummagh firlahu warhamhu ..
waghsilhu bilmaai watssalji wal barad (basuhlah ia dengan air dan salju dan
es)

secara geografis memang Jordan termasuk subtropika
ya mungkin saja turun salju


2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com



 he he he, itu do'a iftitah mas. Allahumma baid . bainatssalji wal bard.

 --- Pada Rab, 10/2/10, Dwi Soegardi soega...@gmail.comsoegardi%40gmail.com
 menulis:

  Dari: Dwi Soegardi soega...@gmail.com soegardi%40gmail.com

  Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
  Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:51 AM

  Mas Muiz,
 
  lha emang kata salju dari mana?
  Bahasa Arab euy, 
  coba baca tuh doa salat jenazah, 
  ada wa saljin ..
 
  buka juga kitab fikih bab taharah,
  ada tuh bagian berwudu dengan salju ...
  opo tumon? :-)
 
 
  2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com muizof%40yahoo.com
 
  
  
   FYI itu kan berita oleh TV Arab Saudi dan diberitakan
  kembali oleh Nuansa
   Pagi
   RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari
  Minggu, tanggal 13
   January 2002 salju turun di tabuk (1500 Km dari
  Riyadh) dan di Yordania,
   lihat http://irdy74.multiply.com/reviews/item/65
  
   Pada zaman Nabi  abad ke-6 M ??
  
   --- Pada Rab, 10/2/10, Ari Condro 
   masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com
 masarcon%40gmail.com

   menulis:
  
   Dari: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com
  masarcon%40gmail.com

   Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re:
  MGA
  
   Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com

   Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:28 AM
  
  
  
  
   FYI, di jordania ada salju lho.
  
   On 2/10/10, Abdul Muiz mui...@yahoo. com
  wrote:
  
Mas Suryawan,
  
   
  
bahwa orang Islam harus dengan kemauan 
  kerja keras, seolah-olah
   merangkak
  
di atas salju kok saya baru dengar hadits
  demikian ya ?? sugguh luas
  
pengetahuan hadits Mas Suryawan, boleh tahu
  riwayat siapa mas ?, aneh
   saja
  
beliau berkultur padang pasir tetapi bertutur
  tentang salju, semoga al
  
hikmah bisa datang dari segala penjuru ?
  
   
  
Nabi memang mencontohkan respect itu tidak usah
  pandang bulu, ketika ada
  
iring-iringan jenazah lewat melintas di hadapan
  beliau, Nabi berdiri
  
respect, ada sahabat beliau memberitahu, jenazah
  itu orang yahudi lho,
  
rasulullah mengatakan, jenazah yahudi itu kan
  tetap manusia ??
  
   
  
Wassalam
  
Abdul Mu'iz
  
   
  
--- Pada Sel, 9/2/10, ma_suryawan
  ma_suryawan@ yahoo.com menulis:
  
   
  
Dari: ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com
  
Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
  
Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  
Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 11:10 PM
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
Mbak Ning,
  
   
  
   
  
   
  
Respect pada orang harus pada tempatnya, dengan
  pedoman 'don't judge a
   book
  
by its cover' - jadi, bacalah bukunya, pelajari
  dan pahami isinya dengan
  
tenang dan seksama.
  
   
  
   
  
   
  
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang Islam
  harus dengan kemauan 
  
kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju,
  jika ingin mengenal dan
  
berbai'at kepada Imam Mahdi - Khalifatullah.
  
   
  
   
  
   
  
Salaam,
  
   
  
MAS
  
   
  
   
  
   
  
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com,
  Lestyaningsih, Tri Budi
   (Ning)
  
ning...@...  wrote:
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
Wah bingung saya...
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
Jadi maksudnya Pak MAS, tuntunan Islam itu
  adalah : kita harus respect
  
pada semua orang tanpa kecuali ya ?
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
-Ning
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  [mailto:wanita- muslimah@
  
yahoogroups. com] On Behalf Of ma_suryawan
  
   
  
Sent: Monday, February 08, 2010 12:56 PM
  
   
  
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  
   
  
Subject: Bls: Fatwa MUI Bls:
  [wanita-muslimah] Re: MGA
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
   
  
Ning,
  
   
  
   
  
   
  
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  mailto:wanita- muslimah%
  
40yahoogroups. com , Lestyaningsih, Tri
  Budi (Ning) ninghdw@
   wrote:
  
   
  

  
   
  
 Tuntunan Islam itu bukan respect pada
  sembarang orang, mas. Respect ya
  
 pada orang yang pantas diberi respect.
  Kalau tidak pantas, justru
   tidak
  
 boleh menunjukkan respect. Bahkan pada
  orang yang melecehkan Islam,
   kita
  
 diwajibkan membenci-nya, tidak boleh
  respect

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-07 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Jika memang sesederhana itu situasinya,
apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau?
Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi.

Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain,
mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri 
ini lebih baik dari dia?
Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati?

- Original Message - 
From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah 
 terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta 
 akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam 
 keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui 
 ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, 
 pukul 10.15 AM.

 MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima 
 wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya 
 kalau tdk di Mekkah ya di Madinah.

 Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah 
 penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah 
 sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh 
 tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah.

 Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam 
 dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya 
 semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan 
 menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku 
 sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata 
 yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, 
 setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14).

 Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: 
 Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob 
 Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat 
 meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku 
 tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat 
 dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937).

 Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena 
 kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg 
 bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si 
 pendusta MGA.

 Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg 
 nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua 
 nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus?
 How come?

 Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk 
 (jalan yg lurus).

 Sincerely,
 AEC


 --Original Message--
 From: Lina
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N
 Sent: Feb 5, 2010 16:27

 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, 
 ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote:   Bung Muiz,   Fatwa MUI ttg 
 Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. 
 Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara 
 hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut.   Kenapa tidak 
 diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah 
 SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang 
 baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan 
 mana yang palsu.   Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta 
 tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK 
 berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah.   
 Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau 
 memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada 
 JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang 
 MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan 
 pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu.   Jadi, fakta-fakta 
 tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI 
 selamanya dan let Allah be the judge.   Salaam,  MAS--- In 
 wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: 
 Bung Suryawan, Kalau Anda sudah mencari tahu dan yakin kalau fatwa 
 MUI itu fitnah dan dusta kenapa MUI tidak Anda tuntut ke Pengadilan saja 
 ?? Saya yakin sebagai negara hukum, peradilan Indonesia tidak akan 
 keberatan untuk memproses perkara hukum yang diajukan warganya. Silakan 
 kumpulkan fakta yang Anda maksud, cari pengacara terbaik, jadi jangan 
 hanya debat kusir di millist doang. Wassalam   Abdul Mu'iz
   --- Pada Sel, 2/2/10

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-07 Terurut Topik Alexander
Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so?
Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so?



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

Jika memang sesederhana itu situasinya,
apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau?
Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi.

Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain,
mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri 
ini lebih baik dari dia?
Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati?

- Original Message - 
From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah 
 terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta 
 akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam 
 keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui 
 ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, 
 pukul 10.15 AM.

 MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima 
 wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya 
 kalau tdk di Mekkah ya di Madinah.

 Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah 
 penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah 
 sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh 
 tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah.

 Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam 
 dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya 
 semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan 
 menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku 
 sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata 
 yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, 
 setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14).

 Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: 
 Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob 
 Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat 
 meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku 
 tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat 
 dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937).

 Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena 
 kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg 
 bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si 
 pendusta MGA.

 Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg 
 nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua 
 nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus?
 How come?

 Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk 
 (jalan yg lurus).

 Sincerely,
 AEC


 --Original Message--
 From: Lina
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N
 Sent: Feb 5, 2010 16:27

 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, 
 ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote:   Bung Muiz,   Fatwa MUI ttg 
 Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. 
 Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara 
 hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut.   Kenapa tidak 
 diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah 
 SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang 
 baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan 
 mana yang palsu.   Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta 
 tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK 
 berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah.   
 Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau 
 memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada 
 JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang 
 MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan 
 pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu.   Jadi, fakta-fakta 
 tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI 
 selamanya dan let Allah be the judge.   Salaam,  MAS--- In 
 wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: 
 Bung Suryawan, Kalau Anda sudah mencari tahu dan yakin kalau fatwa 
 MUI itu

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-07 Terurut Topik Ari Condro
nggak sekalian suharto, pinochet, paman mao dan hitler disebut sekalian ... :)


salam,
Ari



2010/2/7 Alexander alexander_edber...@yahoo.com:
 Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so?
 Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so?



 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
 Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

 Jika memang sesederhana itu situasinya,
 apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau?
 Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi.

 Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain,
 mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri
 ini lebih baik dari dia?
 Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati?

 - Original Message -
 From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM
 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah
 terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta
 akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam
 keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui
 ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M,
 pukul 10.15 AM.

 MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima
 wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya
 kalau tdk di Mekkah ya di Madinah.

 Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah
 penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah
 sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh
 tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah.

 Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam
 dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya
 semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan
 menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku
 sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata
 yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin,
 setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14).

 Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan:
 Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob
 Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat
 meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku
 tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat
 dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937).

 Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena
 kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg
 bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si
 pendusta MGA.

 Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg
 nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua
 nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus?
 How come?

 Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk
 (jalan yg lurus).

 Sincerely,
 AEC


 --Original Message--
 From: Lina
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N
 Sent: Feb 5, 2010 16:27

 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com,
 ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote:   Bung Muiz,   Fatwa MUI ttg
 Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta.
 Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara
 hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut.   Kenapa tidak
 diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah
 SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang
 baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan
 mana yang palsu.   Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta
 tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK
 berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah.  
 Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau
 memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada
 JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang
 MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan
 pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu.   Jadi, fakta-fakta
 tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI
 selamanya dan let Allah be the judge.   Salaam,  MAS--- In
 wanita-muslimah@ yahoogroups

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-07 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple...
Bandingkan dengan diri anda sendiri...

Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang 
seperti itu?
Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa,
tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus.




- Original Message - 
From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so?
 Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so?



 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
 Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

 Jika memang sesederhana itu situasinya,
 apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau?
 Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi.

 Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain,
 mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri
 ini lebih baik dari dia?
 Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati?

 - Original Message - 
 From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM
 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah
 terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta
 akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam
 keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui
 ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M,
 pukul 10.15 AM.

 MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima
 wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya
 kalau tdk di Mekkah ya di Madinah.

 Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah
 penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah
 sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh
 tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah.

 Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam
 dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya
 semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan
 menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku
 sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata
 yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin,
 setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14).

 Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan:
 Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob
 Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat
 meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku
 tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat
 dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937).

 Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena
 kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak 
 yg
 bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si
 pendusta MGA.

 Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg
 nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua
 nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus?
 How come?

 Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk
 (jalan yg lurus).

 Sincerely,
 AEC


 --Original Message--
 From: Lina
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N
 Sent: Feb 5, 2010 16:27

 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. 
 com,
 ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote:   Bung Muiz,   Fatwa MUI ttg
 Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta.
 Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara
 hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut.   Kenapa 
 tidak
 diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah
 SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang
 baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan
 mana yang palsu.   Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta
 tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK
 berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah.  
 Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau
 memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada
 JAI, yang

RE: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-07 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya pada 
orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru tidak boleh 
menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam, kita diwajibkan 
membenci-nya, tidak boleh respect.

Untuk hal-hal yang tidak termasuk pokok atau ushul dalam Islam, memang kita 
harus menerima adanya perbedaan, dan tidak boleh saling mencaci atau berdebat 
yang tidak perlu. Pada area ini lah kalimat mas di bawah, bahwa kita tidak 
perlu setuju tapi tetap respect, boleh berlaku. Namun untuk yang termasuk pokok 
atau ushul dalam Islam, tidak boleh ada perbedaan sama sekali. Tentunya ini pun 
berlaku bagi agama-agama lainnya.

Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto
Sent: Monday, February 08, 2010 7:42 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple...
Bandingkan dengan diri anda sendiri...

Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang 
seperti itu?
Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa,
tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus.




- Original Message - 
From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM
Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so?
 Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so?



 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
 Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

 Jika memang sesederhana itu situasinya,
 apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau?
 Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi.

 Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain,
 mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri
 ini lebih baik dari dia?
 Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati?

 - Original Message - 
 From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM
 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA


 Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah
 terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta
 akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam
 keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui
 ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M,
 pukul 10.15 AM.

 MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima
 wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya
 kalau tdk di Mekkah ya di Madinah.

 Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah
 penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah
 sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh
 tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah.

 Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam
 dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya
 semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan
 menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku
 sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata
 yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin,
 setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14).

 Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan:
 Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob
 Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat
 meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku
 tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat
 dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937).

 Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena
 kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak 
 yg
 bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si
 pendusta MGA.

 Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg
 nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua
 nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus?
 How come?

 Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk
 (jalan yg lurus).

 Sincerely,
 AEC


 --Original Message--
 From: Lina
 Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-07 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Ya sekarang anda pikir sendiri mbak Ning, 
MGA itu dihormati oleh semua orang Ahmadiyah TANPA KECUALI, baik dari kalangan 
Qadiyan maupun yang Lahore. Jumlahnya jutaan.
Lha anda punya junjungan ustadz HTI saja, lalu sama orang dicela-cela secara 
personal, apa gak marah?
Walaupun mungkin bener... ;-)
Yang penting gak ganggu...

Kalo disebut melecehkan, bagian mana yang melecehkan?
Kenapa sih kita gak minimal memberi contoh tidak melecehkan ...
Soal mubahalah, ramalan dll., biarkan saja lah, 
ITU URUSAN ALLAH, DIA DAN ORANG-ORANG YG TERKAIT LANGSUNG.
KITA ITU GK TAHU APA-APA TTG HAL-HAL TERSEBUT DAN TIDAK BEREFEK APA-APA THD 
KITA!

Salam
Ary



  - Original Message - 
  From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, February 08, 2010 6:55 AM
  Subject: RE: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA



  Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya pada 
orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru tidak boleh 
menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam, kita diwajibkan 
membenci-nya, tidak boleh respect.

  Untuk hal-hal yang tidak termasuk pokok atau ushul dalam Islam, memang kita 
harus menerima adanya perbedaan, dan tidak boleh saling mencaci atau berdebat 
yang tidak perlu. Pada area ini lah kalimat mas di bawah, bahwa kita tidak 
perlu setuju tapi tetap respect, boleh berlaku. Namun untuk yang termasuk pokok 
atau ushul dalam Islam, tidak boleh ada perbedaan sama sekali. Tentunya ini pun 
berlaku bagi agama-agama lainnya.

  Wallahua'lam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto
  Sent: Monday, February 08, 2010 7:42 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

  Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple...
  Bandingkan dengan diri anda sendiri...

  Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang 
  seperti itu?
  Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa,
  tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus.

  - Original Message - 
  From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM
  Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

   Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so?
   Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so?
  
  
  
   Sent from my BlackBerry®
   powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
   -Original Message-
   From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
   Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
  
   Jika memang sesederhana itu situasinya,
   apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau?
   Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi.
  
   Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain,
   mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri
   ini lebih baik dari dia?
   Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati?
  
   - Original Message - 
   From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM
   Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
  
  
   Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah
   terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta
   akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam
   keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui
   ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M,
   pukul 10.15 AM.
  
   MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima
   wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya
   kalau tdk di Mekkah ya di Madinah.
  
   Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah
   penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah
   sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh
   tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah.
  
   Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam
   dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya
   semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan
   menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku
   sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata
   yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin,
   setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14).
  
   Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan:
   Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian

Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA

2010-02-06 Terurut Topik Alexander
Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap 
Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amr­tasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat 
oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak 
lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 
11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM.

MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu 
bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di 
Mekkah ya di Madinah.

Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah 
penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg 
hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan 
manusia, tetapi hanya di tangan Allah. 

Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam 
kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, 
mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat 
kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. 
Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan 
koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. 
(Hayat-i-Nashir, P. 14).

Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat 
(Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig 
dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan 
menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan 
menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 
274, November 24, 1937).

Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm 
keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah 
dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA.

Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa 
as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta 
akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus?
How come?

Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan 
yg lurus).

Sincerely,
AEC


--Original Message--
From: Lina
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N
Sent: Feb 5, 2010 16:27

  hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, 
ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote:   Bung Muiz,   Fatwa MUI ttg 
Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. Sudah 30 
tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara hukum atas 
fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut.   Kenapa tidak diperkarakan 
atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI 
kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang baik hatinya bisa melihat dan 
menilai dengan tenang mana yang benar dan mana yang palsu.   Saya dan banyak 
anggota JAI hanya menyampaikan fakta tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa 
tersebut dibuat TIDAK berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta 
dan fitnah.   Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau 
berdialog atau memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan 
fatwanya kepada JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, 
sebab memang MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul 
dan pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu.   Jadi, fakta-fakta 
tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI selamanya 
dan let Allah be the judge.   Salaam,  MAS--- In wanita-muslimah@ 
yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: Bung Suryawan, 
Kalau Anda sudah mencari tahu dan yakin kalau fatwa MUI itu fitnah dan dusta 
kenapa MUI tidak Anda tuntut ke Pengadilan saja ?? Saya yakin sebagai negara 
hukum, peradilan Indonesia tidak akan keberatan untuk memproses perkara hukum 
yang diajukan warganya. Silakan kumpulkan fakta yang Anda maksud, cari 
pengacara terbaik, jadi jangan hanya debat kusir di millist doang. 
Wassalam   Abdul Mu'iz --- Pada Sel, 2/2/10, ma_suryawan 
ma_suryawan@  menulis: Dari: ma_suryawan ma_suryawan@Judul: 
Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N   Kepada: wanita-muslimah@ 
yahoogroups. com   Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 9:49 PM 
  Bung Mu'iz,  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote:   
   3) MUI punya argumentasi yang jelas tentang pengharaman suatu 
perkara, silakan saja dikritisi argumentasinya, menurut ebiet g ade (penyanyi), 
jangan lihat siapa bicara tetapi simak apa katanya. Kalau hanya berbeda 
pendapat lantas anda menstempel MUI sebagai pihak penindas sungguh ucapan orang 
yang malas berpikir. Jangan lupa