Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Hehe., tulisan sdr gak salah ya? Coba perhatikan lg, apakah tulisan saya ada yg menghina dan mencaci maki? Bhkn kpd MGA, Paulus dan Abu Jahal serta Abu Lahab skl-pun, tdk ada hinaan dan cacian dr saya. Bukankah saya hny mengungkap fakta dan data dr sumber2 yg ada? Bukankah saya hny menunjukkan kesesatan MGA agar pengikut MGA dpt covering both sides, shg insya Allah bs kembali lg kpd jln yg lurus? Posisi dmn saya berdiri sgt jelas, bhw saya adalah seorg muslim, yg insya Allah akan sll membela Islam dr org2 yg merongrong Islam, baik secara frontal dr luar, maupun secara halus dan diam2 dr dlm (contohnya sdr Latif yg spt musang berbulu ayam, yg mengaku sbg seorg muslim sejati). Bila ada sdr temukan hinaan dan cacian tsb, tunjukkan pd saya bagaimn kalimatnya, ok?! Di lain sisi, bagaimn tulisan sdr sndr kpd saya? Sdr merasa tdk mengeluarkan cacian dan hinaan? Dan apakah saya kemudian membalasnya dgn hal yg serupa? Chill out man.. Niat saya ikut milis2 spt ini bukanlah utk mencaci maki dan mengumbar sumpah serapah, aplg menghina org dan/atau keyakinan org. Tujuan saya adalah menyampaikan saja dan mengajak kpd jln yg lurus. That's all folks.. Sincerely, AEC -- From: Ary Setijadi Prihatmanto To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA --- Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple... Bandingkan dengan diri anda sendiri... Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang seperti itu? Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa, tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus. - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so? Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Kosa kata Indonesia salju diadopsi dari bahasa Arab [Tsa-Lam-Jim = tsuljun] Wassalam HMNA - Original Message - From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 10, 2010 12:20 Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA versi iftitahnya lain Mas :-) dalam salat jenazah itu ada salah satu doa yang versi panjangnya allahummagh firlahu warhamhu .. waghsilhu bilmaai watssalji wal barad (basuhlah ia dengan air dan salju dan es) secara geografis memang Jordan termasuk subtropika ya mungkin saja turun salju 2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com he he he, itu do'a iftitah mas. Allahumma baid . bainatssalji wal bard. --- Pada Rab, 10/2/10, Dwi Soegardi soega...@gmail.comsoegardi%40gmail.com menulis: Dari: Dwi Soegardi soega...@gmail.com soegardi%40gmail.com Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:51 AM Mas Muiz, lha emang kata salju dari mana? Bahasa Arab euy, coba baca tuh doa salat jenazah, ada wa saljin .. buka juga kitab fikih bab taharah, ada tuh bagian berwudu dengan salju ... opo tumon? :-) 2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com muizof%40yahoo.com FYI itu kan berita oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002 salju turun di tabuk (1500 Km dari Riyadh) dan di Yordania, lihat http://irdy74.multiply.com/reviews/item/65 Pada zaman Nabi abad ke-6 M ?? --- Pada Rab, 10/2/10, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com masarcon%40gmail.com menulis: Dari: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com masarcon%40gmail.com Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:28 AM FYI, di jordania ada salju lho. On 2/10/10, Abdul Muiz mui...@yahoo. com wrote: Mas Suryawan, bahwa orang Islam harus dengan kemauan kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju kok saya baru dengar hadits demikian ya ?? sugguh luas pengetahuan hadits Mas Suryawan, boleh tahu riwayat siapa mas ?, aneh saja beliau berkultur padang pasir tetapi bertutur tentang salju, semoga al hikmah bisa datang dari segala penjuru ? Nabi memang mencontohkan respect itu tidak usah pandang bulu, ketika ada iring-iringan jenazah lewat melintas di hadapan beliau, Nabi berdiri respect, ada sahabat beliau memberitahu, jenazah itu orang yahudi lho, rasulullah mengatakan, jenazah yahudi itu kan tetap manusia ?? Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Sel, 9/2/10, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com menulis: Dari: ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 11:10 PM
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Mas Muiz, lha emang kata salju dari mana? Bahasa Arab euy, coba baca tuh doa salat jenazah, ada wa saljin .. buka juga kitab fikih bab taharah, ada tuh bagian berwudu dengan salju ... opo tumon? :-) 2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com FYI itu kan berita oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002 salju turun di tabuk (1500 Km dari Riyadh) dan di Yordania, lihat http://irdy74.multiply.com/reviews/item/65 Pada zaman Nabi abad ke-6 M ?? --- Pada Rab, 10/2/10, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com menulis: Dari: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:28 AM FYI, di jordania ada salju lho. On 2/10/10, Abdul Muiz mui...@yahoo. com wrote: Mas Suryawan, bahwa orang Islam harus dengan kemauan kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju kok saya baru dengar hadits demikian ya ?? sugguh luas pengetahuan hadits Mas Suryawan, boleh tahu riwayat siapa mas ?, aneh saja beliau berkultur padang pasir tetapi bertutur tentang salju, semoga al hikmah bisa datang dari segala penjuru ? Nabi memang mencontohkan respect itu tidak usah pandang bulu, ketika ada iring-iringan jenazah lewat melintas di hadapan beliau, Nabi berdiri respect, ada sahabat beliau memberitahu, jenazah itu orang yahudi lho, rasulullah mengatakan, jenazah yahudi itu kan tetap manusia ?? Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Sel, 9/2/10, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com menulis: Dari: ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 11:10 PM Mbak Ning, Respect pada orang harus pada tempatnya, dengan pedoman 'don't judge a book by its cover' - jadi, bacalah bukunya, pelajari dan pahami isinya dengan tenang dan seksama. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang Islam harus dengan kemauan kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju, jika ingin mengenal dan berbai'at kepada Imam Mahdi - Khalifatullah. Salaam, MAS --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Wah bingung saya... Jadi maksudnya Pak MAS, tuntunan Islam itu adalah : kita harus respect pada semua orang tanpa kecuali ya ? -Ning From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com [mailto:wanita- muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Monday, February 08, 2010 12:56 PM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ning, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com , Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ninghdw@ wrote: Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya pada orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru tidak boleh menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam, kita diwajibkan membenci-nya, tidak boleh respect. Dari segi kepantasan, banyak kaum non-Muslim juga memiliki anggapan bahwa Nabi SAW tidak pantas diberi respect, sehingga tidak boleh menunjukkan respect. Jadi, omongan Anda itu tidak ada bedanya dengan omongan tipikal non-Muslim. Salam, MAS Untuk hal-hal yang tidak termasuk pokok atau ushul dalam Islam, memang kita harus menerima adanya perbedaan, dan tidak boleh saling mencaci atau berdebat yang tidak perlu. Pada area ini lah kalimat mas di bawah, bahwa kita tidak perlu setuju tapi tetap respect, boleh berlaku. Namun untuk yang termasuk pokok atau ushul dalam Islam, tidak boleh ada perbedaan sama sekali. Tentunya ini pun berlaku bagi agama-agama lainnya. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com [mailto:wanita- muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com ] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Monday, February 08, 2010 7:42 AM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple... Bandingkan dengan diri anda sendiri... Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
versi iftitahnya lain Mas :-) dalam salat jenazah itu ada salah satu doa yang versi panjangnya allahummagh firlahu warhamhu .. waghsilhu bilmaai watssalji wal barad (basuhlah ia dengan air dan salju dan es) secara geografis memang Jordan termasuk subtropika ya mungkin saja turun salju 2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com he he he, itu do'a iftitah mas. Allahumma baid . bainatssalji wal bard. --- Pada Rab, 10/2/10, Dwi Soegardi soega...@gmail.comsoegardi%40gmail.com menulis: Dari: Dwi Soegardi soega...@gmail.com soegardi%40gmail.com Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:51 AM Mas Muiz, lha emang kata salju dari mana? Bahasa Arab euy, coba baca tuh doa salat jenazah, ada wa saljin .. buka juga kitab fikih bab taharah, ada tuh bagian berwudu dengan salju ... opo tumon? :-) 2010/2/9 Abdul Muiz mui...@yahoo.com muizof%40yahoo.com FYI itu kan berita oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI (Selasa, 15 Januari 2002), bahwa pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002 salju turun di tabuk (1500 Km dari Riyadh) dan di Yordania, lihat http://irdy74.multiply.com/reviews/item/65 Pada zaman Nabi abad ke-6 M ?? --- Pada Rab, 10/2/10, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com masarcon%40gmail.com menulis: Dari: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com masarcon%40gmail.com Judul: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 10 Februari, 2010, 10:28 AM FYI, di jordania ada salju lho. On 2/10/10, Abdul Muiz mui...@yahoo. com wrote: Mas Suryawan, bahwa orang Islam harus dengan kemauan kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju kok saya baru dengar hadits demikian ya ?? sugguh luas pengetahuan hadits Mas Suryawan, boleh tahu riwayat siapa mas ?, aneh saja beliau berkultur padang pasir tetapi bertutur tentang salju, semoga al hikmah bisa datang dari segala penjuru ? Nabi memang mencontohkan respect itu tidak usah pandang bulu, ketika ada iring-iringan jenazah lewat melintas di hadapan beliau, Nabi berdiri respect, ada sahabat beliau memberitahu, jenazah itu orang yahudi lho, rasulullah mengatakan, jenazah yahudi itu kan tetap manusia ?? Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Sel, 9/2/10, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com menulis: Dari: ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 11:10 PM Mbak Ning, Respect pada orang harus pada tempatnya, dengan pedoman 'don't judge a book by its cover' - jadi, bacalah bukunya, pelajari dan pahami isinya dengan tenang dan seksama. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang Islam harus dengan kemauan kerja keras, seolah-olah merangkak di atas salju, jika ingin mengenal dan berbai'at kepada Imam Mahdi - Khalifatullah. Salaam, MAS --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: Wah bingung saya... Jadi maksudnya Pak MAS, tuntunan Islam itu adalah : kita harus respect pada semua orang tanpa kecuali ya ? -Ning From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com [mailto:wanita- muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of ma_suryawan Sent: Monday, February 08, 2010 12:56 PM To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ning, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com , Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ninghdw@ wrote: Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya pada orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru tidak boleh menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam, kita diwajibkan membenci-nya, tidak boleh respect
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Jika memang sesederhana itu situasinya, apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau? Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi. Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain, mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri ini lebih baik dari dia? Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati? - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937). Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA. Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus? How come? Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan yg lurus). Sincerely, AEC --Original Message-- From: Lina Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N Sent: Feb 5, 2010 16:27 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote: Bung Muiz, Fatwa MUI ttg Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut. Kenapa tidak diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan mana yang palsu. Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah. Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu. Jadi, fakta-fakta tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI selamanya dan let Allah be the judge. Salaam, MAS--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: Bung Suryawan, Kalau Anda sudah mencari tahu dan yakin kalau fatwa MUI itu fitnah dan dusta kenapa MUI tidak Anda tuntut ke Pengadilan saja ?? Saya yakin sebagai negara hukum, peradilan Indonesia tidak akan keberatan untuk memproses perkara hukum yang diajukan warganya. Silakan kumpulkan fakta yang Anda maksud, cari pengacara terbaik, jadi jangan hanya debat kusir di millist doang. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Sel, 2/2/10
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so? Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Jika memang sesederhana itu situasinya, apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau? Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi. Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain, mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri ini lebih baik dari dia? Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati? - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937). Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA. Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus? How come? Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan yg lurus). Sincerely, AEC --Original Message-- From: Lina Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N Sent: Feb 5, 2010 16:27 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote: Bung Muiz, Fatwa MUI ttg Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut. Kenapa tidak diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan mana yang palsu. Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah. Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu. Jadi, fakta-fakta tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI selamanya dan let Allah be the judge. Salaam, MAS--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: Bung Suryawan, Kalau Anda sudah mencari tahu dan yakin kalau fatwa MUI itu
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
nggak sekalian suharto, pinochet, paman mao dan hitler disebut sekalian ... :) salam, Ari 2010/2/7 Alexander alexander_edber...@yahoo.com: Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so? Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Jika memang sesederhana itu situasinya, apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau? Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi. Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain, mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri ini lebih baik dari dia? Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati? - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937). Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA. Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus? How come? Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan yg lurus). Sincerely, AEC --Original Message-- From: Lina Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N Sent: Feb 5, 2010 16:27 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote: Bung Muiz, Fatwa MUI ttg Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut. Kenapa tidak diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan mana yang palsu. Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah. Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu. Jadi, fakta-fakta tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI selamanya dan let Allah be the judge. Salaam, MAS--- In wanita-muslimah@ yahoogroups
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple... Bandingkan dengan diri anda sendiri... Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang seperti itu? Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa, tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus. - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so? Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Jika memang sesederhana itu situasinya, apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau? Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi. Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain, mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri ini lebih baik dari dia? Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati? - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937). Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA. Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus? How come? Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan yg lurus). Sincerely, AEC --Original Message-- From: Lina Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N Sent: Feb 5, 2010 16:27 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote: Bung Muiz, Fatwa MUI ttg Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut. Kenapa tidak diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan mana yang palsu. Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah. Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada JAI, yang
RE: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya pada orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru tidak boleh menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam, kita diwajibkan membenci-nya, tidak boleh respect. Untuk hal-hal yang tidak termasuk pokok atau ushul dalam Islam, memang kita harus menerima adanya perbedaan, dan tidak boleh saling mencaci atau berdebat yang tidak perlu. Pada area ini lah kalimat mas di bawah, bahwa kita tidak perlu setuju tapi tetap respect, boleh berlaku. Namun untuk yang termasuk pokok atau ushul dalam Islam, tidak boleh ada perbedaan sama sekali. Tentunya ini pun berlaku bagi agama-agama lainnya. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Monday, February 08, 2010 7:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple... Bandingkan dengan diri anda sendiri... Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang seperti itu? Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa, tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus. - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so? Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Jika memang sesederhana itu situasinya, apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau? Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi. Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain, mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri ini lebih baik dari dia? Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati? - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937). Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA. Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus? How come? Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan yg lurus). Sincerely, AEC --Original Message-- From: Lina Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Ya sekarang anda pikir sendiri mbak Ning, MGA itu dihormati oleh semua orang Ahmadiyah TANPA KECUALI, baik dari kalangan Qadiyan maupun yang Lahore. Jumlahnya jutaan. Lha anda punya junjungan ustadz HTI saja, lalu sama orang dicela-cela secara personal, apa gak marah? Walaupun mungkin bener... ;-) Yang penting gak ganggu... Kalo disebut melecehkan, bagian mana yang melecehkan? Kenapa sih kita gak minimal memberi contoh tidak melecehkan ... Soal mubahalah, ramalan dll., biarkan saja lah, ITU URUSAN ALLAH, DIA DAN ORANG-ORANG YG TERKAIT LANGSUNG. KITA ITU GK TAHU APA-APA TTG HAL-HAL TERSEBUT DAN TIDAK BEREFEK APA-APA THD KITA! Salam Ary - Original Message - From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, February 08, 2010 6:55 AM Subject: RE: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Tuntunan Islam itu bukan respect pada sembarang orang, mas. Respect ya pada orang yang pantas diberi respect. Kalau tidak pantas, justru tidak boleh menunjukkan respect. Bahkan pada orang yang melecehkan Islam, kita diwajibkan membenci-nya, tidak boleh respect. Untuk hal-hal yang tidak termasuk pokok atau ushul dalam Islam, memang kita harus menerima adanya perbedaan, dan tidak boleh saling mencaci atau berdebat yang tidak perlu. Pada area ini lah kalimat mas di bawah, bahwa kita tidak perlu setuju tapi tetap respect, boleh berlaku. Namun untuk yang termasuk pokok atau ushul dalam Islam, tidak boleh ada perbedaan sama sekali. Tentunya ini pun berlaku bagi agama-agama lainnya. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Monday, February 08, 2010 7:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ya anda perlu pikirkan itu, the things are not so simple... Bandingkan dengan diri anda sendiri... Apa pantas anda caci maki dan hina, minimal tidak hormat kepada orang-orang seperti itu? Anda tidak perlu setuju dengan apa yang mereka bawa, tapi respect itu tuntunan Islam yang lurus. - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 10:40 PM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Ada jutan pula yg merujuk ke Paulus, so? Ada jutn org yg berkhidmat saat Paus di Roma mati, so? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com Date: Sun, 7 Feb 2010 21:14:00 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Jika memang sesederhana itu situasinya, apa mungkin ada jutaan orang bersedia merujuk kepada beliau? Dan itu bukan sekedar Qadiyan, yang Lahore pun menganggap beliau tinggi. Jadi alih-alih mencari-cari kebusukan orang lain, mengapa tidak melihat kebusukan diri sendiri dan bermuhasabah apakah diri ini lebih baik dari dia? Berapa orang yang akan berkhitmat kepada ente ketika ente nanti mati? - Original Message - From: Alexander alexander_edber...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, February 07, 2010 9:28 AM Subject: Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian
Re: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: MGA
Pada 15 April 1907 M, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan Surat Mubahalah terhadap Asy-Syekh Abdul Wafa' al Amrtasri yang isinya bahwa si pendusta akan dilaknat oleh Allah dan akan terkena kolera serta akan mati dalam keadaan hina. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tepatnya 13 bulan 11 hari kemudian, yakni pada 26 Mei 1908 M, pukul 10.15 AM. MGA mati dlm umur 68 di Lahore, pdhl dia bilang bhw dia telah menerima wahyu bhw Allah memberinya umur pnjg, mencapai 80 atau lbh dan matinya kalau tdk di Mekkah ya di Madinah. Kematiannya jg terlht spt menggenapi kata2nya sndr bhw Kolera dan wabah penyakit mematikan lainnya adalah sebuah kutukan dan tanda murka dr Allah sbg hukuman bagi seorang pembohong. Itu adalah hukuman yang tidak oleh tangan manusia, tetapi hanya di tangan Allah. Mertua MGA, Mir Nasir Nawab, dlm otobiografinya mengatakan: Pada malam dalam kekudusan-Nya jatuh sakit, aku tidur di kamarku. Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku. Aku pergi ke kekudusan-Nya dan menemukannya sangat kesakitan. Dia berbicara padaku dan berkata: - Aku sudah terserang kolera -. Setelah itu, ia tidak mengucapkan sepatah kata yang dapat dimengerti dan koheren smp ia meninggal pada hari Senin, setelah jam sepuluh pagi. (Hayat-i-Nashir, P. 14). Para saksi yg hadir di sisi ranjangnya (atau di bathroom?) mengatakan: Hazrat (Mirza Ghulam) tidak bisa bicara dua jam sebelum kematian. Yaqoob Dr Mirza Baig dan Dr Syed Mohammad Hussei Syah adalah dokter jaga. Hazrat meminta kertas dan menulis di atasnya: Aku merasa sgt kekeringan. Aku tidak bisa bicara dan menuliskan beberapa kata lain yang tidak dapat dibaca (Al-Fazl, Vol. 25, No 274, November 24, 1937). Ironisnya lg, disebutkan pula bhw MGA mati di dlm kamar mandi karena kolera dlm keadaan berlumuran kotoran. Sedang Syeikh Abdul Wafa', pihak yg bermubahalah dgn MGA tetap hidup hingga 40 tahun setelah kematian si pendusta MGA. Lalu, bagaimn caranya bs menalar bhw ajaran MGA (yg orgnya mengaku sbg nabi Isa as, Imam Mahdi, inkarnasi dr Rasulullah Saw dan pemenuhan semua nubuat, serta akhir cerita hidupnya spt itu), adalah ajaran yg lurus? How come? Jgn-lah Engkau sesatkan kami ya Allah, stlh Engkau memberi kami petunjuk (jalan yg lurus). Sincerely, AEC --Original Message-- From: Lina Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N Sent: Feb 5, 2010 16:27 hi..hi..gak menjawab pertanyaan. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ma_suryawan ma_suryawan@ ... wrote: Bung Muiz, Fatwa MUI ttg Ahmadiyah tidak pernah diperkarakan secara hukum oleh JAI. Ini fakta. Sudah 30 tahun sejak th 80 tidak pernah sekalipun JAI mengajukan perkara hukum atas fatwa tersebut atau meminta fatwa itu dicabut. Kenapa tidak diperkarakan atau minta dicabut? Karena fatwa tersebut adalah SIMBOL/MONUMEN/ PRASASTI kedustaan MUI, sehingga orang-orang Islam yang baik hatinya bisa melihat dan menilai dengan tenang mana yang benar dan mana yang palsu. Saya dan banyak anggota JAI hanya menyampaikan fakta tak terbantahkan, bahwa memang benar fatwa tersebut dibuat TIDAK berdasarkan Qur'an atau Hadits, tetapi berdasarkan dusta dan fitnah. Dan fakta lagi, MUI sendiri sejak dulu tidak pernah mau berdialog atau memberikan bukti atau pernah menjelaskan dasar pembuatan fatwanya kepada JAI, yang katanya berdasarkan 9 buah buku ttg Ahmadiyah, sebab memang MUI tidak ada dan tidak punya bukunya serta tidak diketahui judul dan pengarangnya - sebelum MUI mengeluarkan fatwa itu. Jadi, fakta-fakta tersebut sudah cukup menjadi simbol monumen prasasti kedustaan MUI selamanya dan let Allah be the judge. Salaam, MAS--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: Bung Suryawan, Kalau Anda sudah mencari tahu dan yakin kalau fatwa MUI itu fitnah dan dusta kenapa MUI tidak Anda tuntut ke Pengadilan saja ?? Saya yakin sebagai negara hukum, peradilan Indonesia tidak akan keberatan untuk memproses perkara hukum yang diajukan warganya. Silakan kumpulkan fakta yang Anda maksud, cari pengacara terbaik, jadi jangan hanya debat kusir di millist doang. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Sel, 2/2/10, ma_suryawan ma_suryawan@ menulis: Dari: ma_suryawan ma_suryawan@Judul: Fatwa MUI Bls: [wanita-muslimah] Re: N Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 9:49 PM Bung Mu'iz, --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Abdul Muiz muizof@ wrote: 3) MUI punya argumentasi yang jelas tentang pengharaman suatu perkara, silakan saja dikritisi argumentasinya, menurut ebiet g ade (penyanyi), jangan lihat siapa bicara tetapi simak apa katanya. Kalau hanya berbeda pendapat lantas anda menstempel MUI sebagai pihak penindas sungguh ucapan orang yang malas berpikir. Jangan lupa