Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-03 Terurut Topik kila4tb1roe
Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat
dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan
bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;)

mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan
logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di
takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak
zaman, anak kecil lebih  bisa kerja sama jika diberikan alasan yang
logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau
sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:)

Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah
melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih
memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya 
 juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah 
 yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada 
 masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang 
 membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar 
 dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat
dan 
 bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan 
 pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia 
 ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu 
 inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal
para dai 
 atau mubaligh.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-03 Terurut Topik irwank
On 4/3/06, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat
 dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan
 bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;)


Eta mah hitut, atuh.. (maaf kalau bahasanya agak kasar).. :-)
Apalagi kalau dilakukan dengan wajah 'tidak bersalah' dan setelah itu
'kabur'..  :-p

mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan
 logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di
 takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak
 zaman, anak kecil lebih  bisa kerja sama jika diberikan alasan yang
 logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau
 sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:)


Alhamdulillah anak saya masih bisa 'dibilangin' untuk tidak nakal karena dia

mau jadi ici (polisi).. Ya kita bilang aja ke dia, kalau mau jadi polisi gak
boleh
nakal.. soalnya polisi itu tugasnya kan nangkepin anak nakal.. hehehe..
Tergantung anak dan lingkungannya juga kali ya mbak.. :-)

Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah
 melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih
 memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya..


Sepakat mbak.. dengan teladan berarti menghilangkan yang namanya:
'klaim dan seolah-olah'.. Mis: orang tua yang ini anaknya tidak merokok
jauh lebih baik tidak mencontohkan merokok di hadapan anaknya..
apalagi sampai 'tertangkap basah' merokok diam.. :-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya
  juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah
  yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada
  masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang
  membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar
  dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan
  bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan
  pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia
  ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu
  inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para
 dai
  atau mubaligh.


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-03 Terurut Topik Wida . Kusuma
Maksud saya, konsep dosa itu tetap ada mbak Kilat. Tetapi dalam menghadapi 
suatu masalah tidak bisa hanya dengan mengatakan ini suatu dosa lalu tanpa 
berusaha melihat permasalahan lain yang terkait dengan perbuatan itu. 

Perbuatan dosa adalah perbuatan yang merusak jiwa seseorang dan berpotensi 
menimbulkan perselisihan di antara manusia. Islam adalah agama yang 
berusaha untuk menjaga kebersihan jiwa itu sebagaimana kata al-Qur'an: 
beruntunglah yang mensucikan jiwa itu dan merugilah yang mengotorinya. 
Tetapi dalam rangka untuk mengajak seseorang keluar dari perbuatan dosanya 
itu, untuk membersihkan jiwanya kembali itu, tidak cukup hanya dengan 
mengatakan ke orang itu: perbuatan itu adalah dosa maka jauhilah. 
Dibutuhkan lebih dari itu. Ilmu dalam menghadapi jiwa-jiwa yang berdosa 
dan bagaimana menyelamatkannya itulah yang dimiliki oleh para nabi. Dan 
semoga masih dimiliki oleh beberapa dai dan mubaligh yang ikhlash.

Salam,




kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
04/03/2006 03:34 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,






Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat
dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan
bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;)

mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan
logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di
takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak
zaman, anak kecil lebih  bisa kerja sama jika diberikan alasan yang
logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau
sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:)

Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah
melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih
memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya 
 juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah 
 yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada 
 masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang 
 membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar 
 dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat
dan 
 bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan 
 pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia 
 ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu 
 inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal
para dai 
 atau mubaligh.







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-03 Terurut Topik kila4tb1roe
Pak Irwan mah tahu aja konsep meledos teu karasa;)

Pak Wida, Konsep dosa dalam arti benar dan salah jelas sesuatu yang
mutlak adanya, hanya saja harus ada re-konstruksi terhadap pemahaman
dosa yang selama ini kita pahami.

Yang saya tahu (CMIII) konsep dosa masih dipahami dengan pembalasan
(hukumanpahala). Dan biasanya ini dikaitkan dengan adanya pembalasan 
berupa surga dan neraka.

Melihat kondisi saat ini, sepertinya konsep tersebut sudah tidak
memadai lagi, apalagi konsep pembalasan surga dan neraka hanya membuat
orang berlomba-lomba dalam mencapai kesolehan pribadi yang kadang
tidak ada effeknya terhadap kesolehan sosial.

Seharusnya konsep dosa bisa jadi diperbaharui menjadi konsep manfaat,
sesuatu yang baik adalah sesuatu yang bermanfaat dan sesuatu juga
sebaliknya.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maksud saya, konsep dosa itu tetap ada mbak Kilat. Tetapi dalam
menghadapi  suatu masalah tidak bisa hanya dengan mengatakan ini suatu
dosa lalu tanpa  berusaha melihat permasalahan lain yang terkait
dengan perbuatan itu. 

 Salam,
 
 
 
 
 kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 04/03/2006 03:34 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 
 
 Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat
 dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan
 bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;)
 
 mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan
 logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di
 takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak
 zaman, anak kecil lebih  bisa kerja sama jika diberikan alasan yang
 logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau
 sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:)
 
 Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah
 melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih
 memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
  Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali
dirinya 
  juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena
masalah 
  yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada 
  masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang 
  membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar 
  dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat
 dan 
  bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan 
  pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang
yang ia 
  ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam.
Ilmu 
  inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal
 para dai 
  atau mubaligh.
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-03 Terurut Topik Ari Condro
=== dari mas Wida ===
Barulah terbuka mata saya. Betapa dekatnya saya dengan
dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah dunia konstruksi. Saya
menyaksikan teman satu departemen dengan saya, yang ketika di HO biasa
shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa arus untuk ikut-ikutan
meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi pelacuran. Tentu saja
mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata saya. Tetapi desas-desus
yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan prasangka buruk di hati
saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. Kalau sudah malam minggu,
maka mereka akan berombongan dengan menggunakan mobil pergi ke lokalisasi.
Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali dalam kemaksiatan itu.
Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. Mereka sambil bercanda,
pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta?lim.



Pak Wida,

Kalau boleh tanya, kenapa teman teman mas Wida bisa plin plan di depan
sampean ?  Kalau benar benar dekat bukannya biasanya orang tetap bisa curhat
dan cerita ttg masalah masalah dan kelakuan buruknya ???

Kalau dari pertama saja sudah setelannya jaga jarak pasang wajah plin plan,
tampak baik kelakuan kalo di depan, tapi di belakang bikin yg aneh aneh,
gimana bisa pedekate ???

Kadang kesulitan kita kan karena kita pasang setelan sebagai orang baik,
jauh, berjarak, gak bisa didekati, gak mau gaul ama yang awam awam 
Eniwei, aku jadi mikir, seru juga kirim cerita cerita temen yg dulu
berandalan, terus tiba tiba tobat, ada kisah kisah menarik, gimana mereka
ketemu dengan cahaya.  Proses ketemunya ini, dan kenapa ini jadi sesuatu
yg berarti,  yg menarik.

salam,
Ari Condro

===

http://sehitam_kayu.blogs.friendster.com/sehitam_kayu/
Gender
Aku mau cerita dikit ah..ttg perempuan. Asli, saya tidak tahu mendalam ttg
gender, feminis dan sejenisnya.

tahun 1999an waktu aku masih kerja jadi wartawan, di Palembang digelar
sebuah seminar mewah di hotel berbintang yang temanya mengusung tentang
masalah ketertindasan wanita dan sejenisnya. cukup reme memang..banyak yang
pro dan kontra.

setelah penat dengan seminar tersebut.sekitar pukul 4 sore.aku pulang
menggunakan sebuah angkot. yang khas di Palembang, setiap angkot yang menuju
Bukit Besar ngetem di depan Monumen Ampera dan ada calo yang mencarikan
penumpang buat si sopir..aku pun duduk di depan ..bersebelahan tentunya
dengan sang supir yang sangar abis..tato ada di mana2, banyak bekas luka di
pergelangan tangan dan sedikit codet di wajahnya. sang supir pun menghardik
si Calo agar cepat mencari penumpang..

Tahu alasan sang supir..mengapa dia ingin buru2 pulang? ingin menjemput
anaknya dan istri nya dari mengaji. Kaget sih, akhirnya dia cerita ttg
perubahan yang terjadi setelah mengenal sang-Perempuan yang kemudian
menjadi Istrinya.

dulu, ia seorang sopir yang ugal2an dan hidupnya pun berantakan..Sang
perempuan adalah siswi dari sebuah SMEA di daerah Bukit Besar yang tiap hari
ia lalui. Singkat cerita, ia pun jatuh cinta pada si-perempuan. Namun yang
jadi kendala adalah sang perempuan ini sangat alim dan baik, ada gap moral
yang sangat dalam, namun kemudian sang perempuan ini mengukapkan pra-syarat
jika ingin menikahinnya. 1. tunggu aku setelah pulang dari pesantren,
2.harus mau meninggalkan segala jenis yang berbau maksiat.

setelah menunggu sang perempuan selama 2 tahun, ia pun melamar sang
perempuan dengan membawa pra-syarat kedua. singkat cerita mereka pun
menikah.

mau tahu, kenapa sang supir mau merubah perilakunya dan sanggup bertahan
dari godaan kehidupan supir? mungkin bagi seseorang ini sangat sepele tapi
bagi sang supir ini merupakan hal yang sangat besar, yaitu karena uang yang
ia berikan ke sang perempuan selalu ada laporannya..dan si supir pun tahu
bahwa jerih payah yang ia lakukan ada hasilnya ..jelas dan nyata ..meskipun
hanya cukup untuk di belikan 1-2 kg beras saja.

Kontras memang dengan hasil seminar namun ini adalah penggalan nyata
kehidupan...


November 18, 2005



- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Yang disampaikan oleh ibu Elly itu benar. Setiap muslim mempunyai
kewajiban untuk merubah kemungkaran ketika dia melihatnya. Apakah itu
dengan tangan (kekuatan, kekuasaan), atau dengan lisan (nasehat, ceramah,
pengajian, artikel, surat pembaca, opini) atau yang paling lemah adalah
dengan hati (tidak bersetuju dengan kemaksiatan itu, mendoakan agar pelaku
maksiat itu bertaubat).

Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya
juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah
yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada
masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang
membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar
dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan
bil hadits.





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : 

Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-02 Terurut Topik Ari Condro
Mas Wida,

1. Masih inget artikel antum tentang Real World.  Ketika rekan anda di
lapangan ternyata main ke km 45 ???

2. Postingan sampean sempat saya kirim ke ibu Ely Maliky (nama sampean
disamarkan) karena saya ingin tahu pendapat beliau dari sisi agama.  Barikut
ini adalah reply dari belau.  Pendekatannya agamais sekali, benar di satu
sisi, namun menurut saya belum mampu menjawab banyak sisi persoalan.

3. Menurut mas Wida sendiri bagaimana ?  Tulisan Ibu Elly Maliki dibwah ini,
posting mas Wida dulu juga saya posting kembali dibagian bawah.

4. Oh, iya, ini juga menunggu tanggapan teman teman yg lain.


salam,
Ari Condro

===

Al-akh Ari Condro,

 Inilah kewajiban para dai, menjangkau sentra-sentra pekerja yang jauh dari
keluarga. Di Jeddah hal semacam ini telah dilakukan teman-teman dari Islamic
Center. Mereka mendatangi sentra-sentra pekerja Indonesia. Membimbing mereka
yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Mengadakan halaqah mingguan dan
sekali-sekali tafakkur alam di padang pasir lepas atau di pantai yang sunyi
dan gelap.

 Para pekerja itu jauh-jauh meninggalkan keluarga khan untuk mencari bekal.
Jadi disamping bekal uang, mereka juga mendapatkan bekal yang sebenarnya,
yang jauh lebih bernilai dan berharga yaitu bekal taqwa, sesuai dengan
firman Allah: Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.

 Mendatangi tempat-tempat prostitusi bukanlah jalan keluar, sebaliknya
dengan berprilaku semacam itu masalah yang mereka hadapi akan semakin
kompleks. Kalau tidak ada yang dapat membantu mereka menyelesaikan persoalan
yang mereka hadapi, saya menganjurkan agar mereka hijrah saja. Bersama ini
saya sertakan artikel tentang hijrah yang pernah dimuat di Bulletin Dakwah.
Semoga ada manfaatnya.

 Wassalam,
 Elly Maliki


 TANGGUNG JAWAB ORANG TERTINDAS

 ? ?  ?   
? ???  ?? ??? ??? 
   ?? ?? ?? ??? ? ?? ??
? ??? ? ? 

 Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan
 menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: Dalam keadaan
 bagaimana kamu ini?. Mereka menjawab: Adalah kami orang-orang yang
tertindas
 di muka bumi. Para malaikat berkata: Bukankah bumi Allah itu luas,
sehingga
 kamu dapat berhijrah di bumi itu?. Orang-orang itu tempatnya neraka
jahannam,
 dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (Annisa' 4:97)

 Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup bagi kaum
muslimin tidak hanya berisikan perintah dan larangan dalam rangka mengatur
kehidupan yang kelak pada hari akhir akan dimintakan pertanggung jawaban.
Al-Qur'an juga memuat kisah-kisah umat terdahulu, bagaimana Allah s.w.t
menghancurkan dan memusnahkan orang-orang yang durhaka kepada-Nya dan
menyelamatkan orang-orang yang beriman. Seperti kisah Fir'aun yang
ditenggelamkan di Laut Merah, kisah kaum Luth yang dibinasakan ketika
matahari terbit, kisah Ashabul Kahfi dan lain sebagainya. Disamping
kisah-kisah umat terdahulu  Al-Qur'an juga memberitakan kepada kita tentang
apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari. Semua itu ditujukan agar manusia
dapat menjadikan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai pedoman dalam
bertindak dan bertingkah laku.

 Dialog yang terjadi antara malaikat dengan kaum tertindas yang
disebutkan diatas mengabarkan kepada kita bahwa orang-orang tertindas suatu
hari nanti mereka juga akan dimintakan pertanggung jawaban. Ayat tersebut
menyampaikan bahwa orang-orang yang nyawanya dicabut oleh malaikat sedangkan
mereka menzalimi diri sendiri, suatu hari malaikat pasti akan bertanya
kepada mereka: Kenapa keadaan kalian seperti ini? Kemana saja kalian selama
hidup di dunia?. Mereka akan menjawab: Kami adalah orang-orang miskin,
kami  adalah orang-orang bodoh, kami  adalah orang-orang lemah. Kami
orang-orang tertindas di muka bumi.

 Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang tertindas yang
menzalimi diri mereka itu? Ada 2 kategori orang tertindas yang menzalimi
diri mereka; ada yang tertindas secara hakiki dalam arti yang sebenarnya dan
ada yang tertindas secara majazi dalam arti kiasan.

 Pertama : Tertindas dalam arti yang sebenarnya.
 Orang-orang yang tertindas secara hakiki atau dalam arti yang
sebenarnya adalah orang-orang miskin, bodoh dan lemah. Mereka tidak memiliki
harta, mereka juga tidak berilmu dan tidak mempunyai kekuatan untuk menolong
diri mereka sendiri. Tanah yang mereka diami sangat gersang dan tandus
sehingga tidak dapat ditanami pepohonan yang buahnya dapat dipetik untuk
kelangsungan hidup mereka. Negeri mereka begitu miskin, daya beli masyarakat
sangat rendah sehingga perdagangan tidak dapat dikembangkan. Mereka tidak
punya otoritas dan wewenang untuk menentukan kebijakan umum. Mereka inilah
orang-orang tertindas dalam arti yang sebenarnya.

 Lalu, bagaimanakah orang-orang tertindas ini melakukan
kezaliman terhadap 

Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-04-02 Terurut Topik Wida . Kusuma
Yang disampaikan oleh ibu Elly itu benar. Setiap muslim mempunyai 
kewajiban untuk merubah kemungkaran ketika dia melihatnya. Apakah itu 
dengan tangan (kekuatan, kekuasaan), atau dengan lisan (nasehat, ceramah, 
pengajian, artikel, surat pembaca, opini) atau yang paling lemah adalah 
dengan hati (tidak bersetuju dengan kemaksiatan itu, mendoakan agar pelaku 
maksiat itu bertaubat).

Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya 
juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah 
yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada 
masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang 
membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar 
dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan 
bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan 
pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia 
ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu 
inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para dai 
atau mubaligh.

Sedangkan apa yang saya tuliskan waktu itu adalah saya mencoba memberikan 
potret kehidupan orang-orang konstruksi. Ada dunia yang semacam itu. 
AlhamdulilLaah... majelis ta'lim perusahaan saya sudah punya agenda bagi 
rekan-rekan yang ditugaskan ke site (lapangan). Mereka harus berusaha 
untuk mengajak atau membentuk pengajian rutin dengan mengundang ustadz2 
setempat. Hal ini sebagai pengimbang suasana maksiat di lapangan. Juga 
memberikan pagar bagi teman-teman yang kurang kuat imannya agar tidak 
ikut-ikutan terjerumus ke dalam maksiat akibat pergaulan. Disamping kita 
mencoba untuk mengingatkan secara halus mereka yang terlanjur terjerumus 
untuk kembali saja (bertaubat). Bahwa Allah itu Maha Penerima Taubat.

Terakhir, kita mulai dari diri kita sendiri. Kita beri bekal sebanyak 
mungkin bagi keluarga kita agar bisa terhindar dari ajakan-ajakan 
pergaulan yang mengajak ke perbuatan maksiat.





Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
04/03/2006 11:18 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,






Mas Wida,

1. Masih inget artikel antum tentang Real World.  Ketika rekan anda di
lapangan ternyata main ke km 45 ???

2. Postingan sampean sempat saya kirim ke ibu Ely Maliky (nama sampean
disamarkan) karena saya ingin tahu pendapat beliau dari sisi agama. 
Barikut
ini adalah reply dari belau.  Pendekatannya agamais sekali, benar di satu
sisi, namun menurut saya belum mampu menjawab banyak sisi persoalan.

3. Menurut mas Wida sendiri bagaimana ?  Tulisan Ibu Elly Maliki dibwah 
ini,
posting mas Wida dulu juga saya posting kembali dibagian bawah.

4. Oh, iya, ini juga menunggu tanggapan teman teman yg lain.


salam,
Ari Condro

===

Al-akh Ari Condro,

 Inilah kewajiban para dai, menjangkau sentra-sentra pekerja yang jauh 
dari
keluarga. Di Jeddah hal semacam ini telah dilakukan teman-teman dari 
Islamic
Center. Mereka mendatangi sentra-sentra pekerja Indonesia. Membimbing 
mereka
yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Mengadakan halaqah mingguan dan
sekali-sekali tafakkur alam di padang pasir lepas atau di pantai yang 
sunyi
dan gelap.

 Para pekerja itu jauh-jauh meninggalkan keluarga khan untuk mencari 
bekal.
Jadi disamping bekal uang, mereka juga mendapatkan bekal yang sebenarnya,
yang jauh lebih bernilai dan berharga yaitu bekal taqwa, sesuai dengan
firman Allah: Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.

 Mendatangi tempat-tempat prostitusi bukanlah jalan keluar, sebaliknya
dengan berprilaku semacam itu masalah yang mereka hadapi akan semakin
kompleks. Kalau tidak ada yang dapat membantu mereka menyelesaikan 
persoalan
yang mereka hadapi, saya menganjurkan agar mereka hijrah saja. Bersama ini
saya sertakan artikel tentang hijrah yang pernah dimuat di Bulletin 
Dakwah.
Semoga ada manfaatnya.

 Wassalam,
 Elly Maliki


 TANGGUNG JAWAB ORANG TERTINDAS

 ? ?  ?   
? ???  ?? ??? ??? 
   ?? ?? ?? ??? ? ?? ??
? ??? ? ? 

 Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan
 menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: Dalam 
keadaan
 bagaimana kamu ini?. Mereka menjawab: Adalah kami orang-orang yang
tertindas
 di muka bumi. Para malaikat berkata: Bukankah bumi Allah itu luas,
sehingga
 kamu dapat berhijrah di bumi itu?. Orang-orang itu tempatnya neraka
jahannam,
 dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (Annisa' 4:97)

 Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup bagi kaum
muslimin tidak hanya berisikan perintah dan larangan dalam rangka mengatur
kehidupan yang kelak pada hari akhir akan dimintakan

Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-31 Terurut Topik L.Meilany
Dulu almarhum ayah saya sering berpesan pada anak2nya :
Jangan jadi pegawai negeri, jangan jadi polisi, jangan jadi hakim, jangan jadi 
jaksa atau pengacara.
[ mohon maaf bila member yg berkarir seperti diatas]

Di indonesia dan juga didunia hampir semua sektor kehidupan penuh dengan 
'penyimpangan'
yg mungkin tidak sesuai dengan standar moral, latar belakang kehidupan kita. 
[ berat atau ringannya tentunya tergantung darimana cara pandangnya]
Namun demikian  saya percaya sebagai orang beragama, jika kita berdoa, untuk 
selalu ditunjukkan 
jalan yg benar maka segala sesuatu yg kita anggap tidak sesuai hati nurani 
insya Allah tidak akan mempengaruhi kita.

Saya punya famili yg tadinya bertugas di produksi kemudian dipromosikan ke 
bagian material /pengadaan.
Sejak zaman dulu bagian ini, bagian basah. Lobi dengan suplier, atau menerima 
'tanda mata' adalah hal yg biasa.
Tapi famili saya membuat keputusan yg 'radikal' ia menolak semuanya. Bahkan 
juga menolak hadiah lebaran yg 
bertubi-tubi datang kerumah, tidak disentuh langsung di berikan ke yayasan 
piatu. Ini sudah berlangsung lama sebelum aturan tidak menerima hadiah 
di'undang'kan... :-)
Akibatnya, tindakan ini banyak dibenci oleh sebagian orang2 yg menangguk 
keuntungan dengan kebiasaan ini.

Ketidaknyamanan dikondisikan sehingga famili saya memutuskan untuk hengkang dan 
bekerja nun jauh di luar indonesia.
Di luar negeri masalah yg lain juga muncul, seperti tradisi bermiras, pesta2.
Tapi Alhamdulillah semua orang tahu bahwa famili saya adalah islam dan 
konsisten menjalankannya.

Banyak orang muslim yg 'syok' dengan situasi yg berbeda dan tak punya 
pendirian. Inilah yg membuat jiwa menjadi gamang dan mudah terpengaruh
Famili saya juga mempunya teman orang2 islam dari Timur Tengah yg sangat 
longgar ketika berbaur dengan budaya yg dianggap non islami. Jadi semuanya 
tergantung bagaimana manusianya menyikapi.
Menjalankan ibadah juga pengorbanan, kalo dirasa situasinya malahan membuat 
kita tidak nyaman ya keluar saja dari pekerjaan
itu, akibatnya sama saja. Di teruskan mungkin merusak diri atau menjadi stress, 
keluar nggak punya duit tapi mungkin hati menjadi lebih tenang. Berwiraswasta 
misalnya seperti Aa Gym mengatakan, mungkin lebih baik.

Kan semua pekerjaan apapun, menganggur pun mengandung risiko enaknya cuma kalo 
pas terima/punya duit :-))

salam 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 28, 2006 10:03 AM
  Subject: Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,


  Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). 
  Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun 
  saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
  Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
  terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
  merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
  tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
  suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
  sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 

  Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi 
  hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari 
  dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati 
  kita serahkan kepada Tuhan.




  bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  03/27/2006 05:29 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com


  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc

  Subject
  Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,




  Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
  dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
  terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
  menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
  hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
  terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
  sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
  Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
  prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
  untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
  prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
  jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
  sangat menyayangi ayahnya. 
  Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
  buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
  gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
  prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
  baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
  hitam yang kita prasangkakan baik.
  So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
  memang buka dunia nyata.

  Maaf  kepanjangan

  Salam







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com

Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-29 Terurut Topik Mia
Ada orang yang pesimis dan optimis dalam memandang dunia, dan yang 
diantaranya. Pak Wida dan Pak Sabri termasuk yang pesimis dalam 
kasusnya masing-masing.  Ini sih alamiah saja.

Dari persepsi kita memandang dunia seperti itu, tipe solusi 
bagaimana yang kita tawarkan untuk persoalan-persoalan tsb?

Kalau solusinya juga membumi, artinya cukup realistis, progressif 
dan pragmatis, maka proses yang alamiah itu akan berkesinambungan 
(artinya harmonis, fitrah).

Kalau solusinya nggak membumi...wasalam deh. Karen Armstrong kurang 
lebihnya menggambarkan Sayyid Qutb seperti begitu. Yang begitu 
pessimis memandang 'kebobrokan moral' di Barat - dan solusinya untuk 
kebangkitan Islam menjadi lepas dari konteks waktu (fundamentalis). 
Sebaliknya yang memandang dunia terlalu optimis jadi hedonis.

Solusi nggak membumi misalnya, isi UU APP untuk pornografi.
Dalam persepsi ttg moral dunia, kombinasi antara optimism dan solusi 
membumi kadang disebut meliorism.

Itu soal solusinya. Bagaimana menanggulangi persepsi pesimis 
terhadap moral dunia itu sendiri? Kita harus mampu berpikir out of 
the box, yaitu meraih makna dibalik simbolism. Bahwa dunia yang kita 
lihat adalah simbol-simbol, yang dibaliknya tersimpan makna-makna 
yang sangat luas dan dalam, yang akan 'menghidupi' kehidupan kita. 
Dan itulah the real world.

Selama ini kita Muslim terjebak oleh lingkungan kita sendiri, 
modernism dan sekularism, yang telah mereduksi dunia simbol itu. 
Makanya harus berpikir out of the box. Ini bisa jadi diskusi 
panjang. 

Salam
Mia








--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Fakta yg diberikan pak Wida benar.  Kang Sabri yang orang lapangan 
tulen
 juga sering mendiskusikan contoh contoh nyata semacam itu.  Contoh 
yg
 membumi.
 
 Islam di jaman ekspansi dulu mengatasi problem sosial tersebut 
dengan nikah
 mut'ah, poligami, hamba sahaya bisa ditidur dan lain lain.  untuk 
mengatasi
 persoalan dengan seama kerajaan Islam lain, mereka membentuk 
pasukan yang
 terdiri dari orang beragama lain.  Pasukan Mamluk (pasukan dari 
kalangan
 budak yang dibebaskan) adalah untuk mengatasi problem sesama 
muslim saling
 bunuh bunuhan.
 
 Namun kita tidak bisa berhenti dan memandam dalam pandangan tipikal
 tersebut.
 
 Silakan buat rekan rekan lain membantu mengembangkan lebar 
paradigma
 pandangan pak Wida tersebut.  Karena bagi mereka yang jadi orang 
lapangan,
 yg ada ya dunia hitam putih dan bermunafik ria.  Pandangan 
stereotip memang
 berasal dari kenyataan akan hal ini.
 
 salam,
 Ari Condro
 
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 
 Itulah dunia yang telah membuka mata saya. Bahwa ternyata ada 
dunia yang
 betul-betul hitam dan penuh dengan maksiat. Bahkan maksiat itu 
sudah
 memenuhi seluruh udara. Orang yang baik dan tidak terbawa arus 
sangatlah
 sedikit. Yang paling minim, orang baik di HO kemudian terbawa 
untuk ikut
 meminum minuman keras dan menonton film biru rame-rame. Dunia 
konstruksi
 selalu begitu. Jika ada daerah yang dibuka untuk dibangun suatu 
pabrik,
 lalu ada komunitas para suami yang terpaksa jauh dari istrinya, 
maka akan
 pasti berdirinya lokalisasi prostitusi. Cobalah rekan-rekan amati 
fenomena
 ini.








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-28 Terurut Topik noteokrasi
kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.


Sebelum berempati mestinya kita belajar mengerti terlebih dulu apa 
yang dimaksudkan dengan permasalahannya. Homosexualitas, misalnya, 
perlu dimengerti lebih dulu apa itu dan mengapa itu terjadi dan sejak 
kapan itu dipermasalahkan.

http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexuality

Noteo






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-28 Terurut Topik kila4tb1roe
Jika seseorang mencoba berempati sudah seharusnya dia memposisikan
atau mengkondisikan dirinya pd orang lain dan itu bisa melakukan hal
tsb tentunya dia berusaha mencari tahu agar bisa melihat dari sudut
pandang yang berbeda.



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noteokrasi [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 kila4tb1roe kila4tb1roe@ wrote:
 
 Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
 berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
 label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.
 
 
 Sebelum berempati mestinya kita belajar mengerti terlebih dulu apa 
 yang dimaksudkan dengan permasalahannya. Homosexualitas, misalnya, 
 perlu dimengerti lebih dulu apa itu dan mengapa itu terjadi dan sejak 
 kapan itu dipermasalahkan.
 
 http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexuality
 
 Noteo








Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik bmuncar

Saya juga mengalami kenyataan yang mirip dengan Pak 
Wida. Sudah 3 tahun ini, saya bekerja jauh di luar 
pulau dan hanya bertemu anak istri sebulan sekali 
selama sepekan. Lebih runyam lagi saya berada dalam 
komunitas dimana segalanya yang selama ini dianggap 
maksiat oke-oke saja.
Dua hal yang harus dihadapi adalah menaklukkan saya 
sendiri dan kedua adalah bagaimana agar tetap berada 
dalam komunitas itu namun dalam situasi yang nyaman.
Untuk menaklukkan diri sendiri terhadap godaan 
minuman keras dan pelacuran cukup mudah. Untuk 
minuman keras, cukup saya katakan kepada diri 
sendiri bahwa tubuh fisik saya ini tidak didisain 
untuk meminum minuman beralkohol. Jadi mengapa harus 
meminumnya? (Kalau mencicipi sudah pernah he...he..
.).
Untuk kegiatan ke pelacuran saya katakan kepada diri 
sendiri bahwa saya takut terkena penyakit kelamin 
dan tertular virus HIV/AIDS (kalau pergi ke kompleks 
pelacuranya sudah pernah, namun sebatas ingin tahu 
dunia nyata itu).
Masalah berhadapan dengan komunitas inilah yang 
lebih runyam karena menyangkut relasi dengan orang 
lain. Berbeda dengan Pak Wida yang melihatnya 
sebagai dunia hitam putih, saya melihatnya sebagai 
dunia abu-abu. Hanya dengan cara pandang demikian 
saya merasa nyaman dalam komunitas itu.
Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
sangat menyayangi ayahnya. 
Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
hitam yang kita prasangkakan baik.
So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
memang buka dunia nyata.

Maaf  kepanjangan

Salam
 



 



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Welcome to the Real World?
 
 Saya pernah merasa tersentak oleh keberadaan dunia 
nyata itu. Pada saat 
 mata saya benar-benar dibuka terhadap dunia lain 
dari yang biasa saya 
 akrabi. 
 
 Saya berkerja pada perusahaan konstruksi pabrik. 
Ada masanya saya berada 
 di Home Office (kantor pusat). Dan ada masanya 
saya berada di Construction 
 Site (lapangan konstruksi). Pada saat saya berada 
di HO, maka apapun yang 
 saya lihat adalah baik. Banyak yang shalat di 
dalam masjid jika tidak bisa 
 dikatakan hampir semua. Saya aktif di kegiatan 
Majelis Ta?lim di kantor 
 saya dan semuanya baik-baik saja.
 
 Sampai suatu ketika saya ditugaskan ke lapangan 
untuk pertama kalinya 
 selama 1.5 tahun. Barulah terbuka mata saya. 
Betapa dekatnya saya dengan 
 dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah 
dunia konstruksi. Saya 
 menyaksikan teman satu departemen dengan saya, 
yang ketika di HO biasa 
 shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa 
arus untuk ikut-ikutan 
 meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi 
pelacuran. Tentu saja 
 mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata 
saya. Tetapi desas-desus 
 yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan 
prasangka buruk di hati 
 saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. 
Kalau sudah malam minggu, 
 maka mereka akan berombongan dengan menggunakan 
mobil pergi ke lokalisasi. 
 Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali 
dalam kemaksiatan itu. 
 Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. 
Mereka sambil bercanda, 
 pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta?
lim. Saya bersyukur 
 dengan aktifitas saya itu bisa melindungi diri 
saya dari ajakan semacam 
 itu. Ada pula kawan dari departemen lain yang 
memisahkan diri dari mess 
 kami, menyewa rumah sendiri karena dia ingin ?
memelihara primadona? dari 
 lokalisasi pelacuran itu. Dan saya lihat sendiri 
wanita itu setiap kami 
 jemput dia setiap pagi. Sedangkan saya tahu 
istrinya sedang akan 
 melahirkan di kampungnya. Saya betul-betul benci 
dengan orang itu. Ada 
 teman yang mengatakan: kalau di lapangan jangan 
bawa-bawa agama pak! Atau 
 sangat mudah sekali bercanda: kapan kita main ke 
km .. lagi (lokalisasi)? 
 Dan itu diucapkan tanpa malu-malu. Atau ketika 
seorang pipe welder dari 
 wilayah jawa tengah, yang berzina dengan seorang 
istri pegawai pabrik yang 
 kami bangun. Sehingga ia harus kami pulangkan dan 
si pegawai terpaksa 
 harus dipindah kotakan. Atau seorang kawan saya 
yang sudah pulang ke HO 
 tapi dia selalu menghindari telepon untuk dirinya, 
karena ia ?diteror? 
 oleh wanita simpanannya di lapangan. Bahkan kawan 
saya 

Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). 
Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun 
saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 

Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi 
hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari 
dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati 
kita serahkan kepada Tuhan.




bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/27/2006 05:29 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,




Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
sangat menyayangi ayahnya. 
Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
hitam yang kita prasangkakan baik.
So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
memang buka dunia nyata.

Maaf  kepanjangan

Salam







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik kila4tb1roe
Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.

Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???

Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
(Islam). 
 Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
Walaupun 
 saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
 Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
 terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
 merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
 tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
 suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
 sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 
 
 Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit
menilai isi 
 hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya
dari 
 dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di
dalam hati 
 kita serahkan kepada Tuhan.
 
 
 
 
 bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/27/2006 05:29 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
 dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
 terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
 menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
 hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
 terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
 sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
 Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
 prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
 untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
 prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
 jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
 sangat menyayangi ayahnya. 
 Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
 buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
 gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
 prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
 baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
 hitam yang kita prasangkakan baik.
 So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
 memang buka dunia nyata.
 
 Maaf  kepanjangan
 
 Salam
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik Wida . Kusuma
Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan 
rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu 
selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum 
karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu 
merajalela di masyarakat?

Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak 
untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap 
kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin 
berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan?




kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/28/2006 10:57 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,






Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.

Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???

Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
(Islam). 
 Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
Walaupun 
 saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. 
 Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
 terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
 merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya 
 tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan 
 suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
 sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 
 
 Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit
menilai isi 
 hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya
dari 
 dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di
dalam hati 
 kita serahkan kepada Tuhan.
 
 
 
 
 bmuncar [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/27/2006 05:29 PM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
 dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
 terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
 menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
 hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
 terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
 sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
 Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
 prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
 untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
 prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu 
 jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang 
 sangat menyayangi ayahnya. 
 Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan 
 buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran 
 gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita 
 prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya 
 baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit 
 hitam yang kita prasangkakan baik.
 So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka 
 memang buka dunia nyata.
 
 Maaf  kepanjangan
 
 Salam
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups

Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-27 Terurut Topik kila4tb1roe
Pak Wida, seperti yang saya katakan sebelumnya anjuran didalam Qur'an
agar kita bisa saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.

Dalam hal empati, empati dibutuhkan agar kita bisa tahu apa yang
harus kita nasehatkan...seperti yang saya bilang sama Pak Irwan
kadang kala kita lupa akan setting, sedangkan settingan inilah yang
memberikan nilai salah dan benardan prilaku adalah kewajaran atau
sesuatu yang alami dari hasil settingan.

Pak Wida... are you sure??? kalau seseorang melakukan perbuatan buruk
itu hanya didasari hobi dan itikad jahat???:) h

Ada yang curhat, Dia selalu berganti pasangan seks dan pasangan seks
nya adalah sejenis. Dia tidak bisa lepas dari aktifitas seksual sesama
jenis. sebentar saja hidup tanpa seks membuat dia tidak sehat...

Jika tanpa empati dan hanya melihat dari prilakunya saja, tentu
nasehat yang akan diberikan adalah jauhi seks sejenis karena itu dosa
dan tidak baik..padahal jelas-jelas seks bagi Dia justru menyehatkan
tanpa seks dia menjadi sakit.

Setelah curhat-curhatan dan tahu settingan dimana seks bagi dia
merupakan satu cara alami untuk mendapatkan penghargaan dan
pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya...sekarang dia
lagi terapi konsep penghargaan terhadap nilai dirinya sendiri...

Sayang sekali sekarang ini homoseksual hanya dipandang sebagai prilaku
yang salah dan menyimpang sehingga penangananya hanya berupa labeling
dosa dan penghukuman ..huss enggak fokus lagi yach??;)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan 
 rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat
buruk itu 
 selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum 
 karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu 
 merajalela di masyarakat?
 
 Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak 
 untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap 
 kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin 
 berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan?
 
 
 
 
 kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] 
 Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 03/28/2006 10:57 AM
 Please respond to
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 To
 wanita-muslimah@yahoogroups.com
 cc
 
 Subject
 Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
 
 
 
 
 
 
 Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan
 berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan
 label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll.
 
 Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi
 pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam
 pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari
 si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A???
 
 Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang,
 Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam
 keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan
 Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan...
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
 
  Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama
 (Islam). 
  Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya.
 Walaupun 
  saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa
itu. 
  Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena 
  terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa 
  merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa
saya 
  tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu
bukan 
  suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang 
  sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. 
  
  Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit
 menilai isi 
  hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya
 dari 
  dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di
 dalam hati 
  kita serahkan kepada Tuhan.
  
  
  
  
  bmuncar bmuncar@ 
  Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  03/27/2006 05:29 PM
  Please respond to
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  To
  wanita-muslimah@yahoogroups.com
  cc
  
  Subject
  Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
  
  
  
  
  Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita 
  dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam 
  terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu 
  menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita 
  hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka 
  terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri 
  sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata.
  Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita 
  prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya 
  untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita 
  prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu

Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-26 Terurut Topik Wida . Kusuma
Welcome to the Real World?

Saya pernah merasa tersentak oleh keberadaan dunia nyata itu. Pada saat 
mata saya benar-benar dibuka terhadap dunia lain dari yang biasa saya 
akrabi. 

Saya berkerja pada perusahaan konstruksi pabrik. Ada masanya saya berada 
di Home Office (kantor pusat). Dan ada masanya saya berada di Construction 
Site (lapangan konstruksi). Pada saat saya berada di HO, maka apapun yang 
saya lihat adalah baik. Banyak yang shalat di dalam masjid jika tidak bisa 
dikatakan hampir semua. Saya aktif di kegiatan Majelis Ta?lim di kantor 
saya dan semuanya baik-baik saja.

Sampai suatu ketika saya ditugaskan ke lapangan untuk pertama kalinya 
selama 1.5 tahun. Barulah terbuka mata saya. Betapa dekatnya saya dengan 
dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah dunia konstruksi. Saya 
menyaksikan teman satu departemen dengan saya, yang ketika di HO biasa 
shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa arus untuk ikut-ikutan 
meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi pelacuran. Tentu saja 
mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata saya. Tetapi desas-desus 
yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan prasangka buruk di hati 
saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. Kalau sudah malam minggu, 
maka mereka akan berombongan dengan menggunakan mobil pergi ke lokalisasi. 
Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali dalam kemaksiatan itu. 
Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. Mereka sambil bercanda, 
pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta?lim. Saya bersyukur 
dengan aktifitas saya itu bisa melindungi diri saya dari ajakan semacam 
itu. Ada pula kawan dari departemen lain yang memisahkan diri dari mess 
kami, menyewa rumah sendiri karena dia ingin ?memelihara primadona? dari 
lokalisasi pelacuran itu. Dan saya lihat sendiri wanita itu setiap kami 
jemput dia setiap pagi. Sedangkan saya tahu istrinya sedang akan 
melahirkan di kampungnya. Saya betul-betul benci dengan orang itu. Ada 
teman yang mengatakan: kalau di lapangan jangan bawa-bawa agama pak! Atau 
sangat mudah sekali bercanda: kapan kita main ke km .. lagi (lokalisasi)? 
Dan itu diucapkan tanpa malu-malu. Atau ketika seorang pipe welder dari 
wilayah jawa tengah, yang berzina dengan seorang istri pegawai pabrik yang 
kami bangun. Sehingga ia harus kami pulangkan dan si pegawai terpaksa 
harus dipindah kotakan. Atau seorang kawan saya yang sudah pulang ke HO 
tapi dia selalu menghindari telepon untuk dirinya, karena ia ?diteror? 
oleh wanita simpanannya di lapangan. Bahkan kawan saya pernah diancam: 
kalau hal ini sampai terdengar sama orang rumah (maksudnya istrinya), ini 
bisa jadi masalah laki-laki sama laki-laki nih! Itulah dunia konstruksi. 
Dimana seseorang yang ditugaskan ke lapangan bisa tidak membawa istri dan 
anak-anaknya. Padahal ini pilihan. Tetapi banyak yang lebih memilih untuk 
?membujang? kalau di lapangan. Syukur saya bisa membawa keluarga saya. 
Tetapi banyak karyawan yang kalau di HO kerjanya malas-malasan tetapi 
ketika ditugaskan ke lapangan dia bergembira dan bersemangat sekali. 
Kesempatan untuk jauh dari istrinya dan bisa main dengan PSK? Hati kecil 
saya kadang mengatakan demikian. 8-(

Itulah dunia yang telah membuka mata saya. Bahwa ternyata ada dunia yang 
betul-betul hitam dan penuh dengan maksiat. Bahkan maksiat itu sudah 
memenuhi seluruh udara. Orang yang baik dan tidak terbawa arus sangatlah 
sedikit. Yang paling minim, orang baik di HO kemudian terbawa untuk ikut 
meminum minuman keras dan menonton film biru rame-rame. Dunia konstruksi 
selalu begitu. Jika ada daerah yang dibuka untuk dibangun suatu pabrik, 
lalu ada komunitas para suami yang terpaksa jauh dari istrinya, maka akan 
pasti berdirinya lokalisasi prostitusi. Cobalah rekan-rekan amati fenomena 
ini.

Dunia ini memang sedang dikuasai oleh materialisme. Suatu faham yang 
bermula bahwa materi itu kekal. Tidak ada Tuhan, maka tidak ada akhirat. 
Hidup ini hanya untuk memenuhinya dengan kenikmatan dan materi (harta). 
Agama disingkirkan. Kenikmatan hiduplah yang menjadi tujuan 
segala-galanya. Manusia sudah tidak lagi berfikir masalah akhirat sehingga 
memperhatikan Ruhani dan jiwanya. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan 
selalu berbuat baik. Itulah yang sedang menguasai dunia zaman ini. Itulah 
yang sedang menguasai sebagian besar jiwa manusia zaman ini.

Welcome to the Real World?

Saya lebih ingin berkata: selamat datang di zaman edan. Jika ingin 
membenarkan ucapan Ronggowarsito. Karena, zaman nabi Muhammad yang baik 
itu, sama realnya, sama nyatanya dengan zaman kita sekarang ini. Atau jika 
ingin mengimani nubuwah nabi Muhammad: selamat datang di akhir zaman!

Salam,




ritajkt [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/24/2006 06:32 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re:Pelacuran,







Saya jadi ingat lagi kalimat pak Bmuncar, Selamat datang di dunia 
nyata, Pak Wida..:))

salam,
rita





Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,

2006-03-26 Terurut Topik Ari Condro
Fakta yg diberikan pak Wida benar.  Kang Sabri yang orang lapangan tulen
juga sering mendiskusikan contoh contoh nyata semacam itu.  Contoh yg
membumi.

Islam di jaman ekspansi dulu mengatasi problem sosial tersebut dengan nikah
mut'ah, poligami, hamba sahaya bisa ditidur dan lain lain.  untuk mengatasi
persoalan dengan seama kerajaan Islam lain, mereka membentuk pasukan yang
terdiri dari orang beragama lain.  Pasukan Mamluk (pasukan dari kalangan
budak yang dibebaskan) adalah untuk mengatasi problem sesama muslim saling
bunuh bunuhan.

Namun kita tidak bisa berhenti dan memandam dalam pandangan tipikal
tersebut.

Silakan buat rekan rekan lain membantu mengembangkan lebar paradigma
pandangan pak Wida tersebut.  Karena bagi mereka yang jadi orang lapangan,
yg ada ya dunia hitam putih dan bermunafik ria.  Pandangan stereotip memang
berasal dari kenyataan akan hal ini.

salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Itulah dunia yang telah membuka mata saya. Bahwa ternyata ada dunia yang
betul-betul hitam dan penuh dengan maksiat. Bahkan maksiat itu sudah
memenuhi seluruh udara. Orang yang baik dan tidak terbawa arus sangatlah
sedikit. Yang paling minim, orang baik di HO kemudian terbawa untuk ikut
meminum minuman keras dan menonton film biru rame-rame. Dunia konstruksi
selalu begitu. Jika ada daerah yang dibuka untuk dibangun suatu pabrik,
lalu ada komunitas para suami yang terpaksa jauh dari istrinya, maka akan
pasti berdirinya lokalisasi prostitusi. Cobalah rekan-rekan amati fenomena
ini.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/