Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;) mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak zaman, anak kecil lebih bisa kerja sama jika diberikan alasan yang logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:) Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para dai atau mubaligh. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
On 4/3/06, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;) Eta mah hitut, atuh.. (maaf kalau bahasanya agak kasar).. :-) Apalagi kalau dilakukan dengan wajah 'tidak bersalah' dan setelah itu 'kabur'.. :-p mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak zaman, anak kecil lebih bisa kerja sama jika diberikan alasan yang logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:) Alhamdulillah anak saya masih bisa 'dibilangin' untuk tidak nakal karena dia mau jadi ici (polisi).. Ya kita bilang aja ke dia, kalau mau jadi polisi gak boleh nakal.. soalnya polisi itu tugasnya kan nangkepin anak nakal.. hehehe.. Tergantung anak dan lingkungannya juga kali ya mbak.. :-) Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. Sepakat mbak.. dengan teladan berarti menghilangkan yang namanya: 'klaim dan seolah-olah'.. Mis: orang tua yang ini anaknya tidak merokok jauh lebih baik tidak mencontohkan merokok di hadapan anaknya.. apalagi sampai 'tertangkap basah' merokok diam.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para dai atau mubaligh. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Maksud saya, konsep dosa itu tetap ada mbak Kilat. Tetapi dalam menghadapi suatu masalah tidak bisa hanya dengan mengatakan ini suatu dosa lalu tanpa berusaha melihat permasalahan lain yang terkait dengan perbuatan itu. Perbuatan dosa adalah perbuatan yang merusak jiwa seseorang dan berpotensi menimbulkan perselisihan di antara manusia. Islam adalah agama yang berusaha untuk menjaga kebersihan jiwa itu sebagaimana kata al-Qur'an: beruntunglah yang mensucikan jiwa itu dan merugilah yang mengotorinya. Tetapi dalam rangka untuk mengajak seseorang keluar dari perbuatan dosanya itu, untuk membersihkan jiwanya kembali itu, tidak cukup hanya dengan mengatakan ke orang itu: perbuatan itu adalah dosa maka jauhilah. Dibutuhkan lebih dari itu. Ilmu dalam menghadapi jiwa-jiwa yang berdosa dan bagaimana menyelamatkannya itulah yang dimiliki oleh para nabi. Dan semoga masih dimiliki oleh beberapa dai dan mubaligh yang ikhlash. Salam, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/03/2006 03:34 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;) mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak zaman, anak kecil lebih bisa kerja sama jika diberikan alasan yang logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:) Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para dai atau mubaligh. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Pak Irwan mah tahu aja konsep meledos teu karasa;) Pak Wida, Konsep dosa dalam arti benar dan salah jelas sesuatu yang mutlak adanya, hanya saja harus ada re-konstruksi terhadap pemahaman dosa yang selama ini kita pahami. Yang saya tahu (CMIII) konsep dosa masih dipahami dengan pembalasan (hukumanpahala). Dan biasanya ini dikaitkan dengan adanya pembalasan berupa surga dan neraka. Melihat kondisi saat ini, sepertinya konsep tersebut sudah tidak memadai lagi, apalagi konsep pembalasan surga dan neraka hanya membuat orang berlomba-lomba dalam mencapai kesolehan pribadi yang kadang tidak ada effeknya terhadap kesolehan sosial. Seharusnya konsep dosa bisa jadi diperbaharui menjadi konsep manfaat, sesuatu yang baik adalah sesuatu yang bermanfaat dan sesuatu juga sebaliknya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Maksud saya, konsep dosa itu tetap ada mbak Kilat. Tetapi dalam menghadapi suatu masalah tidak bisa hanya dengan mengatakan ini suatu dosa lalu tanpa berusaha melihat permasalahan lain yang terkait dengan perbuatan itu. Salam, kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/03/2006 03:34 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Saya sependapat Pak Wida bahwa suatu masalah tidak bisa hanya dilihat dalam satu konsep dosa semata. Bahkan ada satu lelucon yang mengatakan bahwa dosa itu mah meledos teu karasa;) mungkin lebih baik jika kita saling nasehat-menasehati dengan landasan logika yang realitis. dulu kalau anak kecil enggak mau makan suka di takut-takutin pak Satpam atau ada polisi, sekarang mah udah enggak zaman, anak kecil lebih bisa kerja sama jika diberikan alasan yang logis dan masuk akal seperti kalau tidak makan bisa sakit dan kalau sakit harus minum obat sedangkan obat terasa pahit:) Dan kalau tidak salah Rasul dan para sahabatnya lebih banyak berdakwah melalui sikap teladan. Kayaknya dakwah melalui sikap teladan lebih memberikan pencerahan tapi ini baru kayaknya.. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para dai atau mubaligh. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
=== dari mas Wida === Barulah terbuka mata saya. Betapa dekatnya saya dengan dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah dunia konstruksi. Saya menyaksikan teman satu departemen dengan saya, yang ketika di HO biasa shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa arus untuk ikut-ikutan meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi pelacuran. Tentu saja mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata saya. Tetapi desas-desus yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan prasangka buruk di hati saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. Kalau sudah malam minggu, maka mereka akan berombongan dengan menggunakan mobil pergi ke lokalisasi. Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali dalam kemaksiatan itu. Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. Mereka sambil bercanda, pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta?lim. Pak Wida, Kalau boleh tanya, kenapa teman teman mas Wida bisa plin plan di depan sampean ? Kalau benar benar dekat bukannya biasanya orang tetap bisa curhat dan cerita ttg masalah masalah dan kelakuan buruknya ??? Kalau dari pertama saja sudah setelannya jaga jarak pasang wajah plin plan, tampak baik kelakuan kalo di depan, tapi di belakang bikin yg aneh aneh, gimana bisa pedekate ??? Kadang kesulitan kita kan karena kita pasang setelan sebagai orang baik, jauh, berjarak, gak bisa didekati, gak mau gaul ama yang awam awam Eniwei, aku jadi mikir, seru juga kirim cerita cerita temen yg dulu berandalan, terus tiba tiba tobat, ada kisah kisah menarik, gimana mereka ketemu dengan cahaya. Proses ketemunya ini, dan kenapa ini jadi sesuatu yg berarti, yg menarik. salam, Ari Condro === http://sehitam_kayu.blogs.friendster.com/sehitam_kayu/ Gender Aku mau cerita dikit ah..ttg perempuan. Asli, saya tidak tahu mendalam ttg gender, feminis dan sejenisnya. tahun 1999an waktu aku masih kerja jadi wartawan, di Palembang digelar sebuah seminar mewah di hotel berbintang yang temanya mengusung tentang masalah ketertindasan wanita dan sejenisnya. cukup reme memang..banyak yang pro dan kontra. setelah penat dengan seminar tersebut.sekitar pukul 4 sore.aku pulang menggunakan sebuah angkot. yang khas di Palembang, setiap angkot yang menuju Bukit Besar ngetem di depan Monumen Ampera dan ada calo yang mencarikan penumpang buat si sopir..aku pun duduk di depan ..bersebelahan tentunya dengan sang supir yang sangar abis..tato ada di mana2, banyak bekas luka di pergelangan tangan dan sedikit codet di wajahnya. sang supir pun menghardik si Calo agar cepat mencari penumpang.. Tahu alasan sang supir..mengapa dia ingin buru2 pulang? ingin menjemput anaknya dan istri nya dari mengaji. Kaget sih, akhirnya dia cerita ttg perubahan yang terjadi setelah mengenal sang-Perempuan yang kemudian menjadi Istrinya. dulu, ia seorang sopir yang ugal2an dan hidupnya pun berantakan..Sang perempuan adalah siswi dari sebuah SMEA di daerah Bukit Besar yang tiap hari ia lalui. Singkat cerita, ia pun jatuh cinta pada si-perempuan. Namun yang jadi kendala adalah sang perempuan ini sangat alim dan baik, ada gap moral yang sangat dalam, namun kemudian sang perempuan ini mengukapkan pra-syarat jika ingin menikahinnya. 1. tunggu aku setelah pulang dari pesantren, 2.harus mau meninggalkan segala jenis yang berbau maksiat. setelah menunggu sang perempuan selama 2 tahun, ia pun melamar sang perempuan dengan membawa pra-syarat kedua. singkat cerita mereka pun menikah. mau tahu, kenapa sang supir mau merubah perilakunya dan sanggup bertahan dari godaan kehidupan supir? mungkin bagi seseorang ini sangat sepele tapi bagi sang supir ini merupakan hal yang sangat besar, yaitu karena uang yang ia berikan ke sang perempuan selalu ada laporannya..dan si supir pun tahu bahwa jerih payah yang ia lakukan ada hasilnya ..jelas dan nyata ..meskipun hanya cukup untuk di belikan 1-2 kg beras saja. Kontras memang dengan hasil seminar namun ini adalah penggalan nyata kehidupan... November 18, 2005 - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Yang disampaikan oleh ibu Elly itu benar. Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk merubah kemungkaran ketika dia melihatnya. Apakah itu dengan tangan (kekuatan, kekuasaan), atau dengan lisan (nasehat, ceramah, pengajian, artikel, surat pembaca, opini) atau yang paling lemah adalah dengan hati (tidak bersetuju dengan kemaksiatan itu, mendoakan agar pelaku maksiat itu bertaubat). Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan bil hadits. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Mas Wida, 1. Masih inget artikel antum tentang Real World. Ketika rekan anda di lapangan ternyata main ke km 45 ??? 2. Postingan sampean sempat saya kirim ke ibu Ely Maliky (nama sampean disamarkan) karena saya ingin tahu pendapat beliau dari sisi agama. Barikut ini adalah reply dari belau. Pendekatannya agamais sekali, benar di satu sisi, namun menurut saya belum mampu menjawab banyak sisi persoalan. 3. Menurut mas Wida sendiri bagaimana ? Tulisan Ibu Elly Maliki dibwah ini, posting mas Wida dulu juga saya posting kembali dibagian bawah. 4. Oh, iya, ini juga menunggu tanggapan teman teman yg lain. salam, Ari Condro === Al-akh Ari Condro, Inilah kewajiban para dai, menjangkau sentra-sentra pekerja yang jauh dari keluarga. Di Jeddah hal semacam ini telah dilakukan teman-teman dari Islamic Center. Mereka mendatangi sentra-sentra pekerja Indonesia. Membimbing mereka yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Mengadakan halaqah mingguan dan sekali-sekali tafakkur alam di padang pasir lepas atau di pantai yang sunyi dan gelap. Para pekerja itu jauh-jauh meninggalkan keluarga khan untuk mencari bekal. Jadi disamping bekal uang, mereka juga mendapatkan bekal yang sebenarnya, yang jauh lebih bernilai dan berharga yaitu bekal taqwa, sesuai dengan firman Allah: Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Mendatangi tempat-tempat prostitusi bukanlah jalan keluar, sebaliknya dengan berprilaku semacam itu masalah yang mereka hadapi akan semakin kompleks. Kalau tidak ada yang dapat membantu mereka menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi, saya menganjurkan agar mereka hijrah saja. Bersama ini saya sertakan artikel tentang hijrah yang pernah dimuat di Bulletin Dakwah. Semoga ada manfaatnya. Wassalam, Elly Maliki TANGGUNG JAWAB ORANG TERTINDAS ? ? ? ? ??? ?? ??? ??? ?? ?? ?? ??? ? ?? ?? ? ??? ? ? Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: Dalam keadaan bagaimana kamu ini?. Mereka menjawab: Adalah kami orang-orang yang tertindas di muka bumi. Para malaikat berkata: Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?. Orang-orang itu tempatnya neraka jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (Annisa' 4:97) Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup bagi kaum muslimin tidak hanya berisikan perintah dan larangan dalam rangka mengatur kehidupan yang kelak pada hari akhir akan dimintakan pertanggung jawaban. Al-Qur'an juga memuat kisah-kisah umat terdahulu, bagaimana Allah s.w.t menghancurkan dan memusnahkan orang-orang yang durhaka kepada-Nya dan menyelamatkan orang-orang yang beriman. Seperti kisah Fir'aun yang ditenggelamkan di Laut Merah, kisah kaum Luth yang dibinasakan ketika matahari terbit, kisah Ashabul Kahfi dan lain sebagainya. Disamping kisah-kisah umat terdahulu Al-Qur'an juga memberitakan kepada kita tentang apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari. Semua itu ditujukan agar manusia dapat menjadikan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai pedoman dalam bertindak dan bertingkah laku. Dialog yang terjadi antara malaikat dengan kaum tertindas yang disebutkan diatas mengabarkan kepada kita bahwa orang-orang tertindas suatu hari nanti mereka juga akan dimintakan pertanggung jawaban. Ayat tersebut menyampaikan bahwa orang-orang yang nyawanya dicabut oleh malaikat sedangkan mereka menzalimi diri sendiri, suatu hari malaikat pasti akan bertanya kepada mereka: Kenapa keadaan kalian seperti ini? Kemana saja kalian selama hidup di dunia?. Mereka akan menjawab: Kami adalah orang-orang miskin, kami adalah orang-orang bodoh, kami adalah orang-orang lemah. Kami orang-orang tertindas di muka bumi. Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang tertindas yang menzalimi diri mereka itu? Ada 2 kategori orang tertindas yang menzalimi diri mereka; ada yang tertindas secara hakiki dalam arti yang sebenarnya dan ada yang tertindas secara majazi dalam arti kiasan. Pertama : Tertindas dalam arti yang sebenarnya. Orang-orang yang tertindas secara hakiki atau dalam arti yang sebenarnya adalah orang-orang miskin, bodoh dan lemah. Mereka tidak memiliki harta, mereka juga tidak berilmu dan tidak mempunyai kekuatan untuk menolong diri mereka sendiri. Tanah yang mereka diami sangat gersang dan tandus sehingga tidak dapat ditanami pepohonan yang buahnya dapat dipetik untuk kelangsungan hidup mereka. Negeri mereka begitu miskin, daya beli masyarakat sangat rendah sehingga perdagangan tidak dapat dikembangkan. Mereka tidak punya otoritas dan wewenang untuk menentukan kebijakan umum. Mereka inilah orang-orang tertindas dalam arti yang sebenarnya. Lalu, bagaimanakah orang-orang tertindas ini melakukan kezaliman terhadap
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Yang disampaikan oleh ibu Elly itu benar. Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk merubah kemungkaran ketika dia melihatnya. Apakah itu dengan tangan (kekuatan, kekuasaan), atau dengan lisan (nasehat, ceramah, pengajian, artikel, surat pembaca, opini) atau yang paling lemah adalah dengan hati (tidak bersetuju dengan kemaksiatan itu, mendoakan agar pelaku maksiat itu bertaubat). Dalam melakukan tugasnya itu, setiap muslim sebaiknya membekali dirinya juga dengan ilmu-ilmu lain selain ilmu agama (syariat). Karena masalah yang ia hadapi bukan hanya masalah dosa yang hitam putih. Tetapi ada masalah sosialnya, ada masalah psikologisnya, dan hal-hal lain yang membuat masalah itu secara keseluruhan telah menjadi rumit. Juga agar dalam melakukan pendekatan itu bisa bil hikmah. Bukan hanya bil ayat dan bil hadits. Nabi Muhammad saya yakin sangat paham dalam melakukan pendekatan kepada seseorang. Ia seolah bisa membaca jiwa orang yang ia ajak bicara. Sehingga orang itu sering terkesima lalu masuk Islam. Ilmu inilah yang saat ini sangat jarang sekali diajarkan sebagai bekal para dai atau mubaligh. Sedangkan apa yang saya tuliskan waktu itu adalah saya mencoba memberikan potret kehidupan orang-orang konstruksi. Ada dunia yang semacam itu. AlhamdulilLaah... majelis ta'lim perusahaan saya sudah punya agenda bagi rekan-rekan yang ditugaskan ke site (lapangan). Mereka harus berusaha untuk mengajak atau membentuk pengajian rutin dengan mengundang ustadz2 setempat. Hal ini sebagai pengimbang suasana maksiat di lapangan. Juga memberikan pagar bagi teman-teman yang kurang kuat imannya agar tidak ikut-ikutan terjerumus ke dalam maksiat akibat pergaulan. Disamping kita mencoba untuk mengingatkan secara halus mereka yang terlanjur terjerumus untuk kembali saja (bertaubat). Bahwa Allah itu Maha Penerima Taubat. Terakhir, kita mulai dari diri kita sendiri. Kita beri bekal sebanyak mungkin bagi keluarga kita agar bisa terhindar dari ajakan-ajakan pergaulan yang mengajak ke perbuatan maksiat. Ari Condro [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 04/03/2006 11:18 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Mas Wida, 1. Masih inget artikel antum tentang Real World. Ketika rekan anda di lapangan ternyata main ke km 45 ??? 2. Postingan sampean sempat saya kirim ke ibu Ely Maliky (nama sampean disamarkan) karena saya ingin tahu pendapat beliau dari sisi agama. Barikut ini adalah reply dari belau. Pendekatannya agamais sekali, benar di satu sisi, namun menurut saya belum mampu menjawab banyak sisi persoalan. 3. Menurut mas Wida sendiri bagaimana ? Tulisan Ibu Elly Maliki dibwah ini, posting mas Wida dulu juga saya posting kembali dibagian bawah. 4. Oh, iya, ini juga menunggu tanggapan teman teman yg lain. salam, Ari Condro === Al-akh Ari Condro, Inilah kewajiban para dai, menjangkau sentra-sentra pekerja yang jauh dari keluarga. Di Jeddah hal semacam ini telah dilakukan teman-teman dari Islamic Center. Mereka mendatangi sentra-sentra pekerja Indonesia. Membimbing mereka yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Mengadakan halaqah mingguan dan sekali-sekali tafakkur alam di padang pasir lepas atau di pantai yang sunyi dan gelap. Para pekerja itu jauh-jauh meninggalkan keluarga khan untuk mencari bekal. Jadi disamping bekal uang, mereka juga mendapatkan bekal yang sebenarnya, yang jauh lebih bernilai dan berharga yaitu bekal taqwa, sesuai dengan firman Allah: Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa. Mendatangi tempat-tempat prostitusi bukanlah jalan keluar, sebaliknya dengan berprilaku semacam itu masalah yang mereka hadapi akan semakin kompleks. Kalau tidak ada yang dapat membantu mereka menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi, saya menganjurkan agar mereka hijrah saja. Bersama ini saya sertakan artikel tentang hijrah yang pernah dimuat di Bulletin Dakwah. Semoga ada manfaatnya. Wassalam, Elly Maliki TANGGUNG JAWAB ORANG TERTINDAS ? ? ? ? ??? ?? ??? ??? ?? ?? ?? ??? ? ?? ?? ? ??? ? ? Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: Dalam keadaan bagaimana kamu ini?. Mereka menjawab: Adalah kami orang-orang yang tertindas di muka bumi. Para malaikat berkata: Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?. Orang-orang itu tempatnya neraka jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (Annisa' 4:97) Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup bagi kaum muslimin tidak hanya berisikan perintah dan larangan dalam rangka mengatur kehidupan yang kelak pada hari akhir akan dimintakan
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Dulu almarhum ayah saya sering berpesan pada anak2nya : Jangan jadi pegawai negeri, jangan jadi polisi, jangan jadi hakim, jangan jadi jaksa atau pengacara. [ mohon maaf bila member yg berkarir seperti diatas] Di indonesia dan juga didunia hampir semua sektor kehidupan penuh dengan 'penyimpangan' yg mungkin tidak sesuai dengan standar moral, latar belakang kehidupan kita. [ berat atau ringannya tentunya tergantung darimana cara pandangnya] Namun demikian saya percaya sebagai orang beragama, jika kita berdoa, untuk selalu ditunjukkan jalan yg benar maka segala sesuatu yg kita anggap tidak sesuai hati nurani insya Allah tidak akan mempengaruhi kita. Saya punya famili yg tadinya bertugas di produksi kemudian dipromosikan ke bagian material /pengadaan. Sejak zaman dulu bagian ini, bagian basah. Lobi dengan suplier, atau menerima 'tanda mata' adalah hal yg biasa. Tapi famili saya membuat keputusan yg 'radikal' ia menolak semuanya. Bahkan juga menolak hadiah lebaran yg bertubi-tubi datang kerumah, tidak disentuh langsung di berikan ke yayasan piatu. Ini sudah berlangsung lama sebelum aturan tidak menerima hadiah di'undang'kan... :-) Akibatnya, tindakan ini banyak dibenci oleh sebagian orang2 yg menangguk keuntungan dengan kebiasaan ini. Ketidaknyamanan dikondisikan sehingga famili saya memutuskan untuk hengkang dan bekerja nun jauh di luar indonesia. Di luar negeri masalah yg lain juga muncul, seperti tradisi bermiras, pesta2. Tapi Alhamdulillah semua orang tahu bahwa famili saya adalah islam dan konsisten menjalankannya. Banyak orang muslim yg 'syok' dengan situasi yg berbeda dan tak punya pendirian. Inilah yg membuat jiwa menjadi gamang dan mudah terpengaruh Famili saya juga mempunya teman orang2 islam dari Timur Tengah yg sangat longgar ketika berbaur dengan budaya yg dianggap non islami. Jadi semuanya tergantung bagaimana manusianya menyikapi. Menjalankan ibadah juga pengorbanan, kalo dirasa situasinya malahan membuat kita tidak nyaman ya keluar saja dari pekerjaan itu, akibatnya sama saja. Di teruskan mungkin merusak diri atau menjadi stress, keluar nggak punya duit tapi mungkin hati menjadi lebih tenang. Berwiraswasta misalnya seperti Aa Gym mengatakan, mungkin lebih baik. Kan semua pekerjaan apapun, menganggur pun mengandung risiko enaknya cuma kalo pas terima/punya duit :-)) salam l.meilany - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 28, 2006 10:03 AM Subject: Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Ada orang yang pesimis dan optimis dalam memandang dunia, dan yang diantaranya. Pak Wida dan Pak Sabri termasuk yang pesimis dalam kasusnya masing-masing. Ini sih alamiah saja. Dari persepsi kita memandang dunia seperti itu, tipe solusi bagaimana yang kita tawarkan untuk persoalan-persoalan tsb? Kalau solusinya juga membumi, artinya cukup realistis, progressif dan pragmatis, maka proses yang alamiah itu akan berkesinambungan (artinya harmonis, fitrah). Kalau solusinya nggak membumi...wasalam deh. Karen Armstrong kurang lebihnya menggambarkan Sayyid Qutb seperti begitu. Yang begitu pessimis memandang 'kebobrokan moral' di Barat - dan solusinya untuk kebangkitan Islam menjadi lepas dari konteks waktu (fundamentalis). Sebaliknya yang memandang dunia terlalu optimis jadi hedonis. Solusi nggak membumi misalnya, isi UU APP untuk pornografi. Dalam persepsi ttg moral dunia, kombinasi antara optimism dan solusi membumi kadang disebut meliorism. Itu soal solusinya. Bagaimana menanggulangi persepsi pesimis terhadap moral dunia itu sendiri? Kita harus mampu berpikir out of the box, yaitu meraih makna dibalik simbolism. Bahwa dunia yang kita lihat adalah simbol-simbol, yang dibaliknya tersimpan makna-makna yang sangat luas dan dalam, yang akan 'menghidupi' kehidupan kita. Dan itulah the real world. Selama ini kita Muslim terjebak oleh lingkungan kita sendiri, modernism dan sekularism, yang telah mereduksi dunia simbol itu. Makanya harus berpikir out of the box. Ini bisa jadi diskusi panjang. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Fakta yg diberikan pak Wida benar. Kang Sabri yang orang lapangan tulen juga sering mendiskusikan contoh contoh nyata semacam itu. Contoh yg membumi. Islam di jaman ekspansi dulu mengatasi problem sosial tersebut dengan nikah mut'ah, poligami, hamba sahaya bisa ditidur dan lain lain. untuk mengatasi persoalan dengan seama kerajaan Islam lain, mereka membentuk pasukan yang terdiri dari orang beragama lain. Pasukan Mamluk (pasukan dari kalangan budak yang dibebaskan) adalah untuk mengatasi problem sesama muslim saling bunuh bunuhan. Namun kita tidak bisa berhenti dan memandam dalam pandangan tipikal tersebut. Silakan buat rekan rekan lain membantu mengembangkan lebar paradigma pandangan pak Wida tersebut. Karena bagi mereka yang jadi orang lapangan, yg ada ya dunia hitam putih dan bermunafik ria. Pandangan stereotip memang berasal dari kenyataan akan hal ini. salam, Ari Condro - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Itulah dunia yang telah membuka mata saya. Bahwa ternyata ada dunia yang betul-betul hitam dan penuh dengan maksiat. Bahkan maksiat itu sudah memenuhi seluruh udara. Orang yang baik dan tidak terbawa arus sangatlah sedikit. Yang paling minim, orang baik di HO kemudian terbawa untuk ikut meminum minuman keras dan menonton film biru rame-rame. Dunia konstruksi selalu begitu. Jika ada daerah yang dibuka untuk dibangun suatu pabrik, lalu ada komunitas para suami yang terpaksa jauh dari istrinya, maka akan pasti berdirinya lokalisasi prostitusi. Cobalah rekan-rekan amati fenomena ini. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Sebelum berempati mestinya kita belajar mengerti terlebih dulu apa yang dimaksudkan dengan permasalahannya. Homosexualitas, misalnya, perlu dimengerti lebih dulu apa itu dan mengapa itu terjadi dan sejak kapan itu dipermasalahkan. http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexuality Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Jika seseorang mencoba berempati sudah seharusnya dia memposisikan atau mengkondisikan dirinya pd orang lain dan itu bisa melakukan hal tsb tentunya dia berusaha mencari tahu agar bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noteokrasi [EMAIL PROTECTED] wrote: kila4tb1roe kila4tb1roe@ wrote: Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Sebelum berempati mestinya kita belajar mengerti terlebih dulu apa yang dimaksudkan dengan permasalahannya. Homosexualitas, misalnya, perlu dimengerti lebih dulu apa itu dan mengapa itu terjadi dan sejak kapan itu dipermasalahkan. http://en.wikipedia.org/wiki/Homosexuality Noteo Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Saya juga mengalami kenyataan yang mirip dengan Pak Wida. Sudah 3 tahun ini, saya bekerja jauh di luar pulau dan hanya bertemu anak istri sebulan sekali selama sepekan. Lebih runyam lagi saya berada dalam komunitas dimana segalanya yang selama ini dianggap maksiat oke-oke saja. Dua hal yang harus dihadapi adalah menaklukkan saya sendiri dan kedua adalah bagaimana agar tetap berada dalam komunitas itu namun dalam situasi yang nyaman. Untuk menaklukkan diri sendiri terhadap godaan minuman keras dan pelacuran cukup mudah. Untuk minuman keras, cukup saya katakan kepada diri sendiri bahwa tubuh fisik saya ini tidak didisain untuk meminum minuman beralkohol. Jadi mengapa harus meminumnya? (Kalau mencicipi sudah pernah he...he.. .). Untuk kegiatan ke pelacuran saya katakan kepada diri sendiri bahwa saya takut terkena penyakit kelamin dan tertular virus HIV/AIDS (kalau pergi ke kompleks pelacuranya sudah pernah, namun sebatas ingin tahu dunia nyata itu). Masalah berhadapan dengan komunitas inilah yang lebih runyam karena menyangkut relasi dengan orang lain. Berbeda dengan Pak Wida yang melihatnya sebagai dunia hitam putih, saya melihatnya sebagai dunia abu-abu. Hanya dengan cara pandang demikian saya merasa nyaman dalam komunitas itu. Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida. [EMAIL PROTECTED] wrote: Welcome to the Real World? Saya pernah merasa tersentak oleh keberadaan dunia nyata itu. Pada saat mata saya benar-benar dibuka terhadap dunia lain dari yang biasa saya akrabi. Saya berkerja pada perusahaan konstruksi pabrik. Ada masanya saya berada di Home Office (kantor pusat). Dan ada masanya saya berada di Construction Site (lapangan konstruksi). Pada saat saya berada di HO, maka apapun yang saya lihat adalah baik. Banyak yang shalat di dalam masjid jika tidak bisa dikatakan hampir semua. Saya aktif di kegiatan Majelis Ta?lim di kantor saya dan semuanya baik-baik saja. Sampai suatu ketika saya ditugaskan ke lapangan untuk pertama kalinya selama 1.5 tahun. Barulah terbuka mata saya. Betapa dekatnya saya dengan dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah dunia konstruksi. Saya menyaksikan teman satu departemen dengan saya, yang ketika di HO biasa shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa arus untuk ikut-ikutan meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi pelacuran. Tentu saja mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata saya. Tetapi desas-desus yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan prasangka buruk di hati saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. Kalau sudah malam minggu, maka mereka akan berombongan dengan menggunakan mobil pergi ke lokalisasi. Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali dalam kemaksiatan itu. Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. Mereka sambil bercanda, pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta? lim. Saya bersyukur dengan aktifitas saya itu bisa melindungi diri saya dari ajakan semacam itu. Ada pula kawan dari departemen lain yang memisahkan diri dari mess kami, menyewa rumah sendiri karena dia ingin ? memelihara primadona? dari lokalisasi pelacuran itu. Dan saya lihat sendiri wanita itu setiap kami jemput dia setiap pagi. Sedangkan saya tahu istrinya sedang akan melahirkan di kampungnya. Saya betul-betul benci dengan orang itu. Ada teman yang mengatakan: kalau di lapangan jangan bawa-bawa agama pak! Atau sangat mudah sekali bercanda: kapan kita main ke km .. lagi (lokalisasi)? Dan itu diucapkan tanpa malu-malu. Atau ketika seorang pipe welder dari wilayah jawa tengah, yang berzina dengan seorang istri pegawai pabrik yang kami bangun. Sehingga ia harus kami pulangkan dan si pegawai terpaksa harus dipindah kotakan. Atau seorang kawan saya yang sudah pulang ke HO tapi dia selalu menghindari telepon untuk dirinya, karena ia ?diteror? oleh wanita simpanannya di lapangan. Bahkan kawan saya
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu merajalela di masyarakat? Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan? kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:57 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu jahat. Polisi rasialis itu ternyata juga orang yang sangat menyayangi ayahnya. Lelaki kulit hitam rasialis yang kita prasangkakan buruk, pada akhirnya memberi makan sejumlah imigran gelap dari Asia. Dan ini dia, polisi muda yang kita prasangkakan baik dan dia berprasangka bahwa dirinya baik, ternyata menjadi pembunuh seorang pemuda kulit hitam yang kita prasangkakan baik. So, siapa yang baik? Siapa yang buruk? Prasangka memang buka dunia nyata. Maaf kepanjangan Salam Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Pak Wida, seperti yang saya katakan sebelumnya anjuran didalam Qur'an agar kita bisa saling nasehat-menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Dalam hal empati, empati dibutuhkan agar kita bisa tahu apa yang harus kita nasehatkan...seperti yang saya bilang sama Pak Irwan kadang kala kita lupa akan setting, sedangkan settingan inilah yang memberikan nilai salah dan benardan prilaku adalah kewajaran atau sesuatu yang alami dari hasil settingan. Pak Wida... are you sure??? kalau seseorang melakukan perbuatan buruk itu hanya didasari hobi dan itikad jahat???:) h Ada yang curhat, Dia selalu berganti pasangan seks dan pasangan seks nya adalah sejenis. Dia tidak bisa lepas dari aktifitas seksual sesama jenis. sebentar saja hidup tanpa seks membuat dia tidak sehat... Jika tanpa empati dan hanya melihat dari prilakunya saja, tentu nasehat yang akan diberikan adalah jauhi seks sejenis karena itu dosa dan tidak baik..padahal jelas-jelas seks bagi Dia justru menyehatkan tanpa seks dia menjadi sakit. Setelah curhat-curhatan dan tahu settingan dimana seks bagi dia merupakan satu cara alami untuk mendapatkan penghargaan dan pengakuan dari orang lain tentang eksistensi dirinya...sekarang dia lagi terapi konsep penghargaan terhadap nilai dirinya sendiri... Sayang sekali sekarang ini homoseksual hanya dipandang sebagai prilaku yang salah dan menyimpang sehingga penangananya hanya berupa labeling dosa dan penghukuman ..huss enggak fokus lagi yach??;) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Tetapi mbak Kilat, kalau terhadap setiap perbuatan buruk kita dahulukan rasa empati kita, padahal kita tidak melihat alasan dia berbuat buruk itu selain hobi atau itikad jahat, maka tidak akan ada orang yang dihukum karena perbuatan buruk itu. Sehingga akhirnya perbuatan buruk itu merajalela di masyarakat? Rasanya dalam beberapa kasus kita memang perlu berempati, tetapi tidak untuk semua kasus bukan? Bagaimana masyarakat kita jadinya, jika setiap kejahatan / keburukan tidak kita tegakkan hukum karena kita ingin berempati secara mendalam? Akan kacau balau bukan? kila4tb1roe [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/28/2006 10:57 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Mungkin disini kita harus mulai berlajar untuk berempati, dengan berempati kita tidak mudah untuk melabeli seseorang baik itu dengan label dosa, iman, kejahatan, kebaikan, pintar, bodoh, cakep, jelek dll. Pasa satu sisi mungkin kita bisa merasa lebih baik dari si A tapi pernah kita berpikir seandainya kita dalam kondisi si A...berada dalam pengalaman yang sama, tekanan yang sama ...kita bisa lebih baik dari si A atau bahkan kita bisa lebih buruk dari si A??? Kalau saya tidak salah Qur'an sendiri tidak pernah melabeli seseorang, Qur'an melabeli sesuatu yang bersifat wacana umum/dalam keseharian/dalam kehidupan manusia. Maka dari itu yang di anjurkan Qur'an adalah untuk saling nasehat-menasehati dalam kebaikan... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote: Yah, saya memang sering memandang kasus itu dari kacamata agama (Islam). Memang konsep dosa (menurut Islam) masih melekat dalam diri saya. Walaupun saya bukannya tidak mau tahu apa penyebab seseorang melakukan dosa itu. Kalau memang karena hobi, maka saya akan menilai salah. Kalau karena terpaksa, saya akan kasihan kepada orang itu. Saya memang tidak bisa merasa nyaman berada dalam lingkungan yang hobi berbuat dosa. Jiwa saya tidak bisa tentram kalau saya paksakan. Tetapi terkadang hal itu bukan suatu pilihan untuk jabatan tertentu. Misalnya posisi Marketing yang sering perlu masuk ke lingkungan seperti itu. Prasangka memang bukan dunia nyata. Artinya kita memang sulit menilai isi hati seseorang. Dalam Islam kita sering diminta untuk menilai hanya dari dzahirnya saja, apa yang tampak saja, sedangkan apa yang ada di dalam hati kita serahkan kepada Tuhan. bmuncar bmuncar@ Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/27/2006 05:29 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Oh ya, gara-gara film Crash diresensi oleh Mbak Rita dan teman-teman lain di milis ini, saya semalam terdorong menonton. Film yang bagus. Dan itu menambah pengetahuan saya bahwa sebenarnya kita hidup dari prasangka demi prasangka, baik prasangka terhadap orang lain maupun prasangka kepada diri sendiri. Prasangka bukan dunia yang nyata. Dalam Crash, polisi kulit putih rasialis yang kita prasangkakan buruk, ternyata mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan perempuan kulit hitam yang kita prasangkakan menganggap polisi kulit putih itu
Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Welcome to the Real World? Saya pernah merasa tersentak oleh keberadaan dunia nyata itu. Pada saat mata saya benar-benar dibuka terhadap dunia lain dari yang biasa saya akrabi. Saya berkerja pada perusahaan konstruksi pabrik. Ada masanya saya berada di Home Office (kantor pusat). Dan ada masanya saya berada di Construction Site (lapangan konstruksi). Pada saat saya berada di HO, maka apapun yang saya lihat adalah baik. Banyak yang shalat di dalam masjid jika tidak bisa dikatakan hampir semua. Saya aktif di kegiatan Majelis Ta?lim di kantor saya dan semuanya baik-baik saja. Sampai suatu ketika saya ditugaskan ke lapangan untuk pertama kalinya selama 1.5 tahun. Barulah terbuka mata saya. Betapa dekatnya saya dengan dunia maksiat. Minuman keras dan perzinaan. Itulah dunia konstruksi. Saya menyaksikan teman satu departemen dengan saya, yang ketika di HO biasa shalat bersama saya di masjid, ternyata terbawa arus untuk ikut-ikutan meminum minuman keras bahkan mendatangi lokalisasi pelacuran. Tentu saja mereka melakukannya dengan diam-diam dari mata saya. Tetapi desas-desus yang sampai ke telinga saya cukup menimbulkan prasangka buruk di hati saya. Saya menjadi jauh dengan kawan saya itu. Kalau sudah malam minggu, maka mereka akan berombongan dengan menggunakan mobil pergi ke lokalisasi. Dan masya Allaah.. ukhuwah mereka kuat sekali dalam kemaksiatan itu. Semacam ada ikatan kebersamaan di antara mereka. Mereka sambil bercanda, pak Wida jangan diajak, dia kan orang majelis ta?lim. Saya bersyukur dengan aktifitas saya itu bisa melindungi diri saya dari ajakan semacam itu. Ada pula kawan dari departemen lain yang memisahkan diri dari mess kami, menyewa rumah sendiri karena dia ingin ?memelihara primadona? dari lokalisasi pelacuran itu. Dan saya lihat sendiri wanita itu setiap kami jemput dia setiap pagi. Sedangkan saya tahu istrinya sedang akan melahirkan di kampungnya. Saya betul-betul benci dengan orang itu. Ada teman yang mengatakan: kalau di lapangan jangan bawa-bawa agama pak! Atau sangat mudah sekali bercanda: kapan kita main ke km .. lagi (lokalisasi)? Dan itu diucapkan tanpa malu-malu. Atau ketika seorang pipe welder dari wilayah jawa tengah, yang berzina dengan seorang istri pegawai pabrik yang kami bangun. Sehingga ia harus kami pulangkan dan si pegawai terpaksa harus dipindah kotakan. Atau seorang kawan saya yang sudah pulang ke HO tapi dia selalu menghindari telepon untuk dirinya, karena ia ?diteror? oleh wanita simpanannya di lapangan. Bahkan kawan saya pernah diancam: kalau hal ini sampai terdengar sama orang rumah (maksudnya istrinya), ini bisa jadi masalah laki-laki sama laki-laki nih! Itulah dunia konstruksi. Dimana seseorang yang ditugaskan ke lapangan bisa tidak membawa istri dan anak-anaknya. Padahal ini pilihan. Tetapi banyak yang lebih memilih untuk ?membujang? kalau di lapangan. Syukur saya bisa membawa keluarga saya. Tetapi banyak karyawan yang kalau di HO kerjanya malas-malasan tetapi ketika ditugaskan ke lapangan dia bergembira dan bersemangat sekali. Kesempatan untuk jauh dari istrinya dan bisa main dengan PSK? Hati kecil saya kadang mengatakan demikian. 8-( Itulah dunia yang telah membuka mata saya. Bahwa ternyata ada dunia yang betul-betul hitam dan penuh dengan maksiat. Bahkan maksiat itu sudah memenuhi seluruh udara. Orang yang baik dan tidak terbawa arus sangatlah sedikit. Yang paling minim, orang baik di HO kemudian terbawa untuk ikut meminum minuman keras dan menonton film biru rame-rame. Dunia konstruksi selalu begitu. Jika ada daerah yang dibuka untuk dibangun suatu pabrik, lalu ada komunitas para suami yang terpaksa jauh dari istrinya, maka akan pasti berdirinya lokalisasi prostitusi. Cobalah rekan-rekan amati fenomena ini. Dunia ini memang sedang dikuasai oleh materialisme. Suatu faham yang bermula bahwa materi itu kekal. Tidak ada Tuhan, maka tidak ada akhirat. Hidup ini hanya untuk memenuhinya dengan kenikmatan dan materi (harta). Agama disingkirkan. Kenikmatan hiduplah yang menjadi tujuan segala-galanya. Manusia sudah tidak lagi berfikir masalah akhirat sehingga memperhatikan Ruhani dan jiwanya. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan selalu berbuat baik. Itulah yang sedang menguasai dunia zaman ini. Itulah yang sedang menguasai sebagian besar jiwa manusia zaman ini. Welcome to the Real World? Saya lebih ingin berkata: selamat datang di zaman edan. Jika ingin membenarkan ucapan Ronggowarsito. Karena, zaman nabi Muhammad yang baik itu, sama realnya, sama nyatanya dengan zaman kita sekarang ini. Atau jika ingin mengimani nubuwah nabi Muhammad: selamat datang di akhir zaman! Salam, ritajkt [EMAIL PROTECTED] Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/24/2006 06:32 AM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re:Pelacuran, Saya jadi ingat lagi kalimat pak Bmuncar, Selamat datang di dunia nyata, Pak Wida..:)) salam, rita
Re: Welcome To The Real World? Re: [wanita-muslimah] Re:Pelacuran,
Fakta yg diberikan pak Wida benar. Kang Sabri yang orang lapangan tulen juga sering mendiskusikan contoh contoh nyata semacam itu. Contoh yg membumi. Islam di jaman ekspansi dulu mengatasi problem sosial tersebut dengan nikah mut'ah, poligami, hamba sahaya bisa ditidur dan lain lain. untuk mengatasi persoalan dengan seama kerajaan Islam lain, mereka membentuk pasukan yang terdiri dari orang beragama lain. Pasukan Mamluk (pasukan dari kalangan budak yang dibebaskan) adalah untuk mengatasi problem sesama muslim saling bunuh bunuhan. Namun kita tidak bisa berhenti dan memandam dalam pandangan tipikal tersebut. Silakan buat rekan rekan lain membantu mengembangkan lebar paradigma pandangan pak Wida tersebut. Karena bagi mereka yang jadi orang lapangan, yg ada ya dunia hitam putih dan bermunafik ria. Pandangan stereotip memang berasal dari kenyataan akan hal ini. salam, Ari Condro - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Itulah dunia yang telah membuka mata saya. Bahwa ternyata ada dunia yang betul-betul hitam dan penuh dengan maksiat. Bahkan maksiat itu sudah memenuhi seluruh udara. Orang yang baik dan tidak terbawa arus sangatlah sedikit. Yang paling minim, orang baik di HO kemudian terbawa untuk ikut meminum minuman keras dan menonton film biru rame-rame. Dunia konstruksi selalu begitu. Jika ada daerah yang dibuka untuk dibangun suatu pabrik, lalu ada komunitas para suami yang terpaksa jauh dari istrinya, maka akan pasti berdirinya lokalisasi prostitusi. Cobalah rekan-rekan amati fenomena ini. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/