[yonsatu] Re: Yon I ...oh Yon I
Saya setuju dengan usulannya Bambang Herunadi, kondisi dan situasinya memang sudah berubah, prioritas tuntutan/kebutuhan eksternal dalam hal ini Bangsa, Negara dan dunia kampus kemungkinan besar juga bergeser. Disini pak Bambang memberikan way out untuk internal problem dengan merubah paradigma berpikir tanpa mengorbankan nilai2 hakiki WCDS . Sarjana plus itu ada dikepalanya bukan diototnya. Sedangkan ROTC problematikanya lebih pada faktor eksternal ini diperlukan pendekatan kepada penguasa baik excecutive maupun legislativ, pasti ada senior yang punya hubungan atau kita undang Dirjen Strategi pertahanan, Lemhanas, atau komisi 1 DPRRI Wss Harri Tri - Original Message - From: Bambang Herunadi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 07, 2003 1:20 PM Subject: [yonsatu] Yon I ...oh Yon I Menyimak presentasi Yon I saat malam HANATA di rumah Pak Tutun saya sangat prihatin. Sempat berbincang-bincang dengan beberapa kawan apa yang salah sehingga minat mahasiswa ITB masuk Yon I menurun drastis. Hal ini tidak lepas dari faktor eksternal yang terjadi di luat mahawarman pasca pencabutan SKB menteri PK, Menhankam dan Mendagri. Situasi politik nasional yang ditandai dengan era demiliterisasi tampaknya juga sangat berpengaruh di sini. Faktor dari dalam menwa sendiri mungkin juga sangat memberi dampak negatif. Kita tahu di beberapa perguruan tinggi keberadaan menwa memang sering memberi citra negatif. Berbeda sekali dengan era awal pembentukan mahawarman dulu, kehadiran menwa memang dibutuhkan oleh semua pihak. Sekarang ini seolah pemerintah tidak butuh lagi dengan menwa, apalagi masyarakat kampus. Kita yang pernah menjadi bagian dari menwa memang sangat menyayangkan hal itu, sebab meskipun sekarang Indonesia dalam keadaan damai ternyata menurut Pak Budiono justru 'damai itulah perang yang sesungguhnya'. Artinya menurut saya negeri ini membutuhkan SDM yang profesional, memiliki daya juang dan berhati mulia (Widya Castrena Dharma Sidda Plus!). Menwa dapat dijadikan sarana untuk mencapai hal itu. Kondisi memang sudah demikian, lalu apa yang musti diperbuat. Menjadikan Batalyon I menjadi seperti ROTC ala Indonesia yang banyak diperbincangkan para ekek adalah salah satu alternatif. Namun.., bagi saya mungkin perlu dipikirkan bagaimana menghilangkan kesan militeristis di tubuh Yon I. Kita akui disiplin militer dan ilmu keprajuritan perlu dipahami, tetapi barangkali tidak perlu berseragam seperti militer. Nama 'Resimen' dan 'Batalyon' juga kental dengan citra militer. Sehingga saya sempat berfikir apakah tidak sebaiknya Yon I bermetamorfosa menjadi semacam 'Unit Pusat Studi Bela Negara' di kampus dan setara dengan unit kegiatan lainnya. Ini hanya sekedar lamunan saya yang barangkali tidak pas. Mungkin ada saran yang lebih baik dari pendapat saya ini. salam, Bambang Herunadi UPT Baruna Jaya BPPT Jl. MH Thamrin 8, Gedung I Lantai 18, JAKARTA Phone: 3168800, Fax: 62-21-3108149 email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Saresehan tentang ROTC (bela negara/wamil)
All ---+ WCDS Kalau enggak salah sekitar 1-2 tahun yang lalu kita (Panitia inti YON-I) pernah mengadakan Saresehan tentang Ketahanan Nasional di Aula Timur ITB Waktu itu dari TNI yang hadir Pak Hendro Priyono (Ka BIN) dan Mayjen Sudradjat /Kapuspen (?). dan undangan untuk anggota Menwa se Indonesia. Dan sempat kita menyusun resume dari saresehan tsb, salah satu temanya agak berbau ROTC (?) dan konsep baru dalam wamil. Dulu rencananya hasil tersebut mau dikirim ke Mabes ABRI (TNI) sebagai bahan referensi untuk membuat UU tentang bela negara. Saya missing link untuk kabar selanjutnya gimana ? Wassalam TTG Budiono [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: [yonsatu] Re: ROTC 07/01/03 15:52 Please respond to yonsatu - Original Message - From: Tino, Ardhyanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 07, 2003 1:52 PM Subject: [yonsatu] Re: ROTC Wah sayang juga ya kalau adik-adik kita yang memang mempunyai kemampuan tidak diberikan pada pilihan untuk dapat menjadi perwira di dalam jajaran pertahanan nasional. [BK] Kita ngga' usah berkecil hati, kalau para petinggi-2x kita belum bisa menjalankannya, apalagi negara belum mampu. Bagi saya, yang penting bukan menjadi perwiranya, tapi lebih penting Berkemampuan Perwira. Apalagi, Warefare yang dihadapi juga berubah, medannya, sarananya, dimensinya, senjatanya, cara pikirnya... dsb...dsb, yang bagi TNI pun baru. Bahkan TNI, sering justru meminta pandangan saya dan banyak temen-2x ekek lainnya dalam masalah ketahanan nasional. Jadi kalau, cita-2x kita belum terstruktur dalam tatanan nasional (yang masih harus kita perjuangkan untuk kepastian hukum), kita masih bisa mengabdi dengan cara lain ... sejauh panggilan , minat dan keperdulian masalah keamanan nasional masih ada Kelihatannya perlu dilakukan diskusi dengan senior-senior kita yang pernah mengawali perumusan mengenai kemungkinan perekrutan calon perwira melalui jalur akademis non-militer ini untuk kemudian dapat kita matangkan dan sampaikan kepada instansi-instansi yang berkompeten dan memiliki kebutuhan untuk implementasinya. [BK] Setuju, bahkan dalam hal ini, partisipasi anda sangat sekali diperlukan untuk memotorinya. Para senior, jadikanlah sebagai nara sumber saja. Sebab apa yang di hasilkan nanti, bukan untuk para senior yang sudah oversek (over seket), tapi justru untuk para penerus, yang beda dengan anda tidak sampai 30 tahunan, jadi masih bisa di pahami 'style' nya. Kalau anda bersedia memotorinya, saya sangat mendukung, dan saya ada banyak bahan tentang national security, termasuk buku dan per undang-2x annya ROTC. Wass Budiono -Original Message- From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, January 07, 2003 12:47 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: ROTC On Mon, 6 Jan 2003 18:39:51 +0800 Tino, Ardhyanto [TA] wrote: Bila kita kembalikan ke dalam situasi di ITB, maka Dephankam sebagai instansi yang berkepentingan mungkin hanya perlu memberikan subsidi uang kuliah (sekitar Rp.2juta/semester untuk maksimum 9 semester) dan uang bulanan. Kalau dihitung dari jumlah total perkuliahan selama 4,5 tahun maka hanya diperlukan subsidi sekitar Rp.18 juta untuk biaya kuliah dan Rp.8,1 juta untuk tunjangan bulanan (asumsi setiap bulan siswa memperoleh tunjangan Rp.150.000,-). Dengan total dana Rp.26,1juta Dephankam dapat merekrut satu perwira berkualitas untuk mengisi jajaran pertahanan
[yonsatu] Sorry
Yth. P'Syafril, P'Syafril, Sorry banget, Tanpa sepengetahuan saya, address saya yaitu [EMAIL PROTECTED] didaftarkan oleh mbak Nungki ke dalam miling listnya Yon I/ITB. Berhubung address tsb bukan address pribadi saya (punya kantor), mohon agar dicancell. Saya sendiri baru mengetahuinya hari ini, karena address tsb jarang dibuka. Mohon ma'af atas kekeliruan tsb. Evy Aryanti Note: E-mail address saya: [EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Fw: [Telematika] FW: JAWABAN PEMERINTAH THD SOAL KENAIKAN BBM
Hi Gank! Ini soal dana kompensasi BBM, tp krn sourcenya pakai HTML shg formatnya jadi berantakan stl di filter List Server, tp setidaknya yg non table cukup jelas :-) Begin forwarded message: Date: Tue, 7 Jan 2003 08:11:21 +0700 From: Hari S.noegroho@ekon [EMAIL PROTECTED] To: Telematika@Yahoogroups. Com [EMAIL PROTECTED] Subject: [Telematika] FW: JAWABAN PEMERINTAH THD SOAL KENAIKAN BBM FYI -Original Message- From: Mahendra Siregar Sent: 06 Januari 2003 17:56 To: Mahendra Siregar Subject: JAWABAN PEMERINTAH THD SOAL KENAIKAN BBM KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Gedung Utama Departemen Keuangan Lantai IV, Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta, Tel: (021) 380-8384Fax: (021) 344-0394Website: http://www.ekon.go.id http://www.ekon.go.id SIARAN PERS 6 Januari 2003 JAWABAN TERHADAP BEBERAPA PERTANYAAN SEPUTAR KEBIJAKAN PENGURANGAN SUBSIDI HARGA BBM Kami mencermati bahwa sebagian besar media massa nasional tidak menyampaikan pesan dan keterangan dari Pemerintah seputar kebijakan pengurangan subsidi harga BBM secara utuh, sehingga turut mendorong munculnya kesalah-pahaman di kalangan masyarakat mengenai isu itu. Untuk itu, kami berpandangan bahwa Pemerintah perlu memberikan penjelasan secara langsung kepada masyarakat menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan seputar masalah itu. Pemerintah siap menyampaikan keterangan dan informasi ini secara terbuka, baik dalam bentuk keterangan pers, dialog, diskusi, dsb. Dalam kesempatan ini, kami menghimbau media massa nasional hendaknya dapat mengambil sikap berimbang dalam menyampaikan persoalan ini, sehingga masyarakat dapat memperoleh kesempatan untuk memahaminya dengan baik, dan tidak terombang-ambing oleh penjelasan yang hanya datang dari satu sisi saja. Atas kerjasamanya disampaikan terima kasih. Pertanyaan: Apakah benar kebijakan Pemerintah menaikkan BBM hanya sekedar untuk menutup defisit dan memenuhi tuntutan dari IMF? Jawaban: 1. Pengurangan subsidi BBM itu merupakan amanah UU Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) tahun 2000-2004 dan UU APBN 2003, sehingga persepsi yang mengatakan bahwa kebijakan itu adalah karena tekanan asing adalah sangat tidak tepat. Dalam UU Propenas pada Bab IV mengenai Pembangunan Ekonomi di Bagian B mengenai Arah Kebijakan tercantum butir 3 sbb: Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar, melalui regulasi, layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan secara transparan dan diatur dengan undang-undang. 2. Pengurangan subsidi BBM itu dilakukan karena selama ini terbukti pemberian subsidi itu tidak mencapai kelompok berpendapatan rendah, dan sebaliknya justru lebih dimanfaatkan oleh masyarakat dari kelompok mampu. Dari hasil penelitian lembaga penelitian independen (LPEM-FEUI) menunjukkan bahwa kelompok masyarakat miskin di Indonesia hanya mengeluarkan 0,2% dari pendapatan mereka untuk konsumsi BBM dan listrik. Sebaliknya, kelompok menengah mengeluarkan 7-8% dari pengeluarnnya untuk konsumsi BBM dan listrik. Oleh karena itu, Pemerintah berpandangan kebijakan subsidi BBM yang selama ini diharapkan dapat meringankan beban kelompok masyarakat miskin itu jelas salah arah dan sangat tidak adil, sehingga harus dihentikan. Sebagai gantinya, Pemerintah mengembangkan program-program yang langsung ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat pra-sejahtera itu. 3. Selain itu, selama puluhan tahun sebelumnya subsidi itu juga menjadikan harga BBM di dalam negeri menjadi lebih murah daripada di luar negeri yang menyebabkan penyelundupan ke luar negeri yang sangat merugikan kita. Harga BBM yang murah dan berada di bawah harga ekonomisnya itu juga menyebabkan pemborosan konsumsi yang berlebihan yang bukan saja berdampak negatif terhadap lingkungan melalui emisi CO2 yang dihasilkannya, namun juga mengurangi peluang bagi pengembangan secara komersial energi alternatif yang potensinya sangat banyak di Indonesia, termasuk energi terbarukan yang bersih dan efisien. Pertanyaan: Bagaimana dampak kenaikan harga BBM yang dibarengi dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan tarif telpon yang dianggap sangat membebani rakyat, terutama mereka yang berpendapatan rendah? Jawaban: * Pemerintah dengan persetujuan DPR memahami sepenuhnya dampak kenaikan harga-harga itu kepada masyarakat; * Untuk membatasi dampak berupa kenaikan harga secara umum, Pemerintah memiliki komitmen tinggi dalam mengendalikan inflasi. Pada tahun 2002 dimana Pemerintah juga mengambil kebijakan yang sama, ternyata inflasi tercatat 10,03%, yang jauh lebih baik daripada tahun 2001 sebesar 12,55%. Untuk tahun 2003 Pemerintah optimis inflasi akan berada di kisaran 9% sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam APBN 2003. * Terhadap kelompok yang berpendapatan rendah,
[yonsatu] Re: Fw: [Telematika] FW: JAWABAN PEMERINTAH THD SOAL KENAIKAN BBM
WCDS, Bagi yang berminat tentang info yang disampaikan pak Syafril, untuk membaca aslinya silakan buka www.ekon.go.id Bersama ini saya juga ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan Hanata, khususnya kepada Pak Tutun dan Pak Djanaka. Dalam acara ini, saya dapat merasakan suasana keakraban dan kekeluargaan, seperti yang pernah saya rasakan dulu di posko. Sekali lagi terima kasih kepada dan untuk semuanya. Wassalam, Oetomo Tri Winarno Ekek 24 - Original Message - From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 07, 2003 6:03 PM Subject: [yonsatu] Fw: [Telematika] FW: JAWABAN PEMERINTAH THD SOAL KENAIKAN BBM Hi Gank! Ini soal dana kompensasi BBM, tp krn sourcenya pakai HTML shg formatnya jadi berantakan stl di filter List Server, tp setidaknya yg non table cukup jelas :-) --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Tanggal 14 (Re: Re: Undangan Diskusi)
Sayang sekali baru saja He-Man memberitahukan bahwa acaranya diundur sampai tanggal 14. Mudah-mudahan perubahan dari acara weekend menjadi acara midweek tidak menurunkan tingkat kehadiran secara significant pada pertemuan perang bintang ini. Wasalam. = - Original Message - From: Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 07, 2003 10:21 AM Subject: [yonsatu] Re: Undangan Diskusi Wah, ini bakalan seru pak Joni, debat antara Athian atau Ulil kayaknya sedang menuju babak menegangkan. Saya tunggu cerita selanjutnya. Rifki --- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada Moderator, numpang liwat nih, saya tahu kita-kita di sini banyak yang tertarik pada topik ini. Buat teman yang menaruh minat pada topik yang akan didiskusikan ini, dan berdomisili di Bandung, atau kebetulan akan ke Bandung, silakan datang di acara ini. Athian Ali langsung versus Ulil Abshar, hebat, seru, gempar..., he he he. UNDANGAN TERBUKA MEMPERSOALKAN PERBEDAAN PENDAPAT DALAM ISLAM Hari : Jumat, 10 Januari 2003 Waktu : 19.00 WIB - selesai Tempat : Hotel PANGHEGAR, Jl. Merdeka No. 2 Bandung Pembicara : KH. Athian Ali M. Da'i, MA (ketua FUII) Bandung Ulil Abshar-Abdalla (Jaringan Islam Liberal) Jakarta Dr. Haidar Bagir (Direktur Mizan) Jakarta Y. Herman Ibrahim (Penulis Media Massa) Bandung Moderator : Drs. Dedy Djamaluddin Malik, M.Sc. He-Man [EMAIL PROTECTED] === JAKATARUB (Jaringan Kerja Antar Umat Beragama) : Agama adalah INSPIRASI, bukan ASPIRASI, apalagi KONSPIRASI, lebih-lebih PROVOKASI. === --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu __ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now. http://mailplus.yahoo.com --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Re: Indosat lalu Pertamina lalu INDONESIA...RBK...?
Jangan nyebut-2 nama Kopral Djono Fril, saya kaga terima. Cari istilah yang lain ajah! Thank's. M Hardjono Setiabudi A 720029 Mas Hardjono yth., sempet kerepotan mencari lagi email address sampean, tak cari di Hardjono nggak ada, Setiabudi juga nggak adaeh adanya di smc..langsung keinget sama tukang ngebreak - grup SMEREKENTEL. he he he pasti smc dari kata itu ya.. tanpa dorongan dan bantuan mas Hardjono sukris cuman akan jadi penerbang (tukang main trebang / samrohan) he he hemasih keinget bagaimana mbak Anti /Ny. Johny Saleh sebel banget sama calon siswa satu itu he he he. betapa terkagum-kagumnya sukris saat melihat mas Hardjono dan mbak Ana datang menggendong parasut warna biru kuning dan dilipat di beranda Posko Yon I.gile bener. Urusan kopralsukris mah paling takut nggangguin anak kopral, bisa dijedotin bener ku manehna jeung opat limanana mending nggangguin anak jenderal..asal jangan jenderal Benny Murdani, serem he he he salam, sukris --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
Assalamu'alaikum pak Eddy ZG , Menyambung pemikiran anda tentang dana subsidi BBM , memang Pak Hardi Prasetyo adalah master mind nya , yang punya ide2 bagaimana men-sosialisasikan penghapusan BBM , tanpa menimbulkan gejolak di masyarakat . Jadi , titik beratnya bukan kearah pemanfaat dana subsidi BBM itu sendiri , apalagi menggunakannya untuk kepentingan2 pribadi atau kelompoknya sendiri Hal ini sangat bernuansa conflict of interest dan saya yakin pak Hardi (EKEK , YON II , adiknya kang Hardi Soesilo) tidak akan mungkin memanfaatkan posisinya untuk hal tersebut . Tetapi , kita bisa memberikan masukan pada beliau , sektor2 mana saja yang sebetulnya bisa mensukseskan program pemerintah tersebut , antara lain misalnya penghematan penggunaan BBM dengan mengatur ketertiban lalulintas , yang nantinya akan menjadi programnya Polisi atau DLLAJR . Saya malah lebih tertarik pada pemikiran dan upaya2 mencari energi alternatif yang murah dan tidak tergantung dari BBM , seperti energi angin , geotermal dll , yang menjadi bagian dari tugasnya pak LULUK selaku Dirjen Listrik dan Pengembangan Energi . Begitu pak Eddy , .. jadi , anggarannya pak Hardi sebenarnya tidak tersedia , kecuali untuk promosi , bikin majalah , pemantauan gejolak kenaikan harga BBM , dll. Saya dapat mengakses pak Hardi , kalau anda memerlukannya dan disana sudah ada anggota kita CORPS Yon I yang bernama Madian . InsyaAllah Madian bersedia membantu usaha2 yang sedang anda rencanakan . OK bosss , ... kapan kita copy darat ??? Udah sembuh sakit perutnya ?? Wassalam , Priyo Pribadi -- From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas Date: Tue, 7 Jan 2003 11:48:35 +0700 On Mon, 6 Jan 2003 17:28:42 +0700 Edy Gaffar [EG] wrote: pak Syafril dkk, saya pernah rapat dengan mas Hardi Prasetyo (ex Dan Yon II) di Sekretariat Alumni Jabar dan beliau meminta bantuan menwa aktif untuk turut serta memantau dana kompensasi BBM hanya saya kurang tahu realisasinya, malah waktu itu beliau akan menyediakan sebuah workstation/server untuk Menwa, apa anda bisa menjadi penghubungnya untuk kita coba realisasikan/membantu beliau dalam memantau, kalau ada biaya pantauan maka bisa dipakai oleh adik-adik kita anggota aktif atau alumni yang berperan besar. Bagus sekali kalau bisa dicari tahu persisnya spt apa. BTW. Sebenarnya saya merasa kurang 'sreg' dg ancangan dana kompensasi ini, yg lalu-2x terkesan hanya memberikan 'ikan' bukan kail kepada rakyat. Mestinya kita bisa lakukan lbh baik, misalkan soal perbaikan jalan-2x negara spt diatas, bisa dikerahkan orang-2x homeless, preman atau bahkan RT-RW utk memperbaiki jalan lingkungan (pemerintah menyediakan aspal, semen dan alat-2x berat). Infrastruktur jalan yg bagus membuat akses ke Puskesmas menjadi cepat dan nyaman, biaya transportasi pedesaan menjadi lbh murah, ekonomi desa bisa lbh bergairah. Ide lain, misalkan utk diversifikasi energi penggunaan batu bara yg sdh mulai diterapkan di industri semen/listrik, cuma kali ini utk rakyat kecil, y.i. kampanye tungku batubara. Misalkan saja kepada warung-2x makan yg masih menggunakan kompor minyak tanah, kpd mereka ini ditawarkan utk 'tukar tambah gratis' kompor minyak tanah mereka dg Kompor Batu Bara (plus bbr bricket batu bara sbg bonus); biar mereka mencoba dan merasakan produk alternatif. Untuk lingkungan hidup, diberikan insentif kepada petani yg mau melakukan terasering (utk daerah-2x hulu sungai terutama) sawah/kebunnya; misalkan insentif berupa pupuk dg harga special atau bibit unggul dg harga khusus. Dg terasering, maka konservasi tanah dan air menjadi lbh bagus. Di perkotaan, rumah-2x yg sudah membuat 'sumur resapan' diberi insentif dg membebaskan biaya pembuatan KTP utk satu keluarga, dg sumur resapan (khususnya di daerah selatan Jakarta) maka limpasan air hujan tidak masuk ke jalan atau got-2x mampet, mengurangi dampak banjir. -- syafril --- Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu _ MSN 8 with e-mail virus protection service: 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/virus --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Re: Dana Kompensasi BBM utk Lalu Lintas
saya setuju sekali, bagaimana kalau dipakai yayasan Yon I atau apalah yang merupakan suatu LSM dengan anggota alumni Yon I dan anggota aktif Yon I yang saya yakin tentunya masih idealisme tinggi. demi eksistensi Mahawarman dimata masyarakat. wasalam edi gafar On Mon, 6 Jan 2003 17:28:42 +0700 Edy Gaffar [EG] wrote: pak Syafril dkk, saya pernah rapat dengan mas Hardi Prasetyo (ex Dan Yon II) di Sekretariat Alumni Jabar dan beliau meminta bantuan menwa aktif untuk turut serta memantau dana kompensasi BBM hanya saya kurang tahu realisasinya, malah waktu itu beliau akan menyediakan sebuah workstation/server untuk Menwa, apa anda bisa menjadi penghubungnya untuk kita coba realisasikan/membantu beliau dalam memantau, kalau ada biaya pantauan maka bisa dipakai oleh adik-adik kita anggota aktif atau alumni yang berperan besar. Bagus sekali kalau bisa dicari tahu persisnya spt apa. BTW. Sebenarnya saya merasa kurang 'sreg' dg ancangan dana kompensasi ini, yg lalu-2x terkesan hanya memberikan 'ikan' bukan kail kepada rakyat. Mestinya kita bisa lakukan lbh baik, misalkan soal perbaikan jalan-2x negara spt diatas, bisa dikerahkan orang-2x homeless, preman atau bahkan RT-RW utk memperbaiki jalan lingkungan (pemerintah menyediakan aspal, semen dan alat-2x berat). Infrastruktur jalan yg bagus membuat akses ke Puskesmas menjadi cepat dan nyaman, biaya transportasi pedesaan menjadi lbh murah, ekonomi desa bisa lbh bergairah. Ide lain, misalkan utk diversifikasi energi penggunaan batu bara yg sdh mulai diterapkan di industri semen/listrik, cuma kali ini utk rakyat kecil, y.i. kampanye tungku batubara. Misalkan saja kepada warung-2x makan yg masih menggunakan kompor minyak tanah, kpd mereka ini ditawarkan utk 'tukar tambah gratis' kompor minyak tanah mereka dg Kompor Batu Bara (plus bbr bricket batu bara sbg bonus); biar mereka mencoba dan merasakan produk alternatif. Untuk lingkungan hidup, diberikan insentif kepada petani yg mau melakukan terasering (utk daerah-2x hulu sungai terutama) sawah/kebunnya; misalkan insentif berupa pupuk dg harga special atau bibit unggul dg harga khusus. Dg terasering, maka konservasi tanah dan air menjadi lbh bagus. Di perkotaan, rumah-2x yg sudah membuat 'sumur resapan' diberi insentif dg membebaskan biaya pembuatan KTP utk satu keluarga, dg sumur resapan (khususnya di daerah selatan Jakarta) maka limpasan air hujan tidak masuk ke jalan atau got-2x mampet, mengurangi dampak banjir. -- syafril --- Syafril Hermansyahsyafril-at-dutaint.co.id --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu --- This mail sent through: http://webmail.lipi.go.id/ --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Re: Yon I ...oh Yon I
saya sependapat pak Bambang, lagipula apa yang bisa kita lakukan buat masyarakat secara langsung itulah yang akan membangkitkan citra Mahawarman, mungkin kita ingat usaha pak Johnet (alm) dalam pengabdian masyarakat di Tasikmalaya bersama pak Utun dkk, pembuatan saluran air di desa Ciwaruga oleh pak Agus Daryat dkk (pak Agus jurusan Teknik Penyehatan), pencarian orang hilang waktu tanah longsor di kabupaten Tasik (?) dimana pak Taufik tidak bisa makan dua hari akibat mengambil mayat yang sudah busuk, Operasi Menwa sewaktu ada letusan gunung Galunggung dll. Apa yang bisa kita lakukan sekarang?. Wasalam Edi Gafar Puslit Geoteknologi-LIPI Bandung Menyimak presentasi Yon I saat malam HANATA di rumah Pak Tutun saya sangat prihatin. Sempat berbincang-bincang dengan beberapa kawan apa yang salah sehingga minat mahasiswa ITB masuk Yon I menurun drastis. Hal ini tidak lepas dari faktor eksternal yang terjadi di luat mahawarman pasca pencabutan SKB menteri PK, Menhankam dan Mendagri. Situasi politik nasional yang ditandai dengan era demiliterisasi tampaknya juga sangat berpengaruh di sini. Faktor dari dalam menwa sendiri mungkin juga sangat memberi dampak negatif. Kita tahu di beberapa perguruan tinggi keberadaan menwa memang sering memberi citra negatif. Berbeda sekali dengan era awal pembentukan mahawarman dulu, kehadiran menwa memang dibutuhkan oleh semua pihak. Sekarang ini seolah pemerintah tidak butuh lagi dengan menwa, apalagi masyarakat kampus. Kita yang pernah menjadi bagian dari menwa memang sangat menyayangkan hal itu, sebab meskipun sekarang Indonesia dalam keadaan damai ternyata menurut Pak Budiono justru 'damai itulah perang yang sesungguhnya'. Artinya menurut saya negeri ini membutuhkan SDM yang profesional, memiliki daya juang dan berhati mulia (Widya Castrena Dharma Sidda Plus!). Menwa dapat dijadikan sarana untuk mencapai hal itu. Kondisi memang sudah demikian, lalu apa yang musti diperbuat. Menjadikan Batalyon I menjadi seperti ROTC ala Indonesia yang banyak diperbincangkan para ekek adalah salah satu alternatif. Namun.., bagi saya mungkin perlu dipikirkan bagaimana menghilangkan kesan militeristis di tubuh Yon I. Kita akui disiplin militer dan ilmu keprajuritan perlu dipahami, tetapi barangkali tidak perlu berseragam seperti militer. Nama 'Resimen' dan 'Batalyon' juga kental dengan citra militer. Sehingga saya sempat berfikir apakah tidak sebaiknya Yon I bermetamorfosa menjadi semacam 'Unit Pusat Studi Bela Negara' di kampus dan setara dengan unit kegiatan lainnya. Ini hanya sekedar lamunan saya yang barangkali tidak pas. Mungkin ada saran yang lebih baik dari pendapat saya ini. salam, Bambang Herunadi UPT Baruna Jaya BPPT Jl. MH Thamrin 8, Gedung I Lantai 18, JAKARTA Phone: 3168800, Fax: 62-21-3108149 email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu --- This mail sent through: http://webmail.lipi.go.id/ --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Re: Waktu perjalanan (Re: Re: Jalan pintas OK ,1 5 menit nanti dulu ...)
Tentu ingat dong, kita khan ber delapan yah, ada Alm Johnet, Taufik, Agus, Syafril, saya, dan tiga lagi siapa ya ... Braid (?), Irwan K (?), Sentot (?) atau Budi Nir (?), Pak Eddy Z.G (?), Moko (?), Andi Eka (?) wah lupa saya. Tapi yang lima sih pasti tuh. Berdelapan ambil satu Reo, tapi balik [Budi Nirwanto] Yaa ingetlah, lha wong waktu bisa keluar dari nyasar sudah jam 10.00 malem nembus di kebun teh, terus langsung ke penduduk. Tidur dipinggir sungai (setelah nyasar dan turun lereng). Saya pasti pada waktu menyusur jalan setapak, suatu ketika ketemu jalan dua arah (kiri dan kanan). setelah dikirim 2 (dua) orang yang satu kekiri yang satu kekanan. Akhirnya diputuskan ke (nah ini aku yang lupa persisnya). Saya sangat terkesan dengan kekompakan, setiap anggota team harus tunduk dengan keputusan komandan (kalau nggak salah waktu itu sempat bergantian mimpinnya). Barangkali ini yang menyebabkan kita bisa keluar bersama-sama (bukan bercerai berai). lagi dan tidur di sekolahan,... he...he.. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu
[yonsatu] Re: Indosat lalu Pertamina lalu INDONESIA...RBK...?
Eddy Christ, jangan ganggu mas Benny Murdani, dia sudah tua biar menikmati masa tuanya. Ngomong-2 buntutmu udah berapa? Aku tiga laki semua, yang bungsu Kelas 3 SMUN 5 Bandung. Ed, masih inget nggak, waktu kamu dimarahin mbak Narti (Ny. Koni) lagi ngajakin terjun, terus kamu datang kerumahku ketemu istriku dengan sangat sopannya, sampe istriku kaget, ada apa Oom Eddy Christ teh? Saya juga ketemu Dudu Hendra SH, katanya dia sering laitihan terbang bermotor denganmu, juga ama Azy dan Alex Supelli (IPTN). Gaya euy jadi pilot! Gimana kabarnya Lido, masih terus? Salam, M Hardjono S edy christiono wrote: Jangan nyebut-2 nama Kopral Djono Fril, saya kaga terima. Cari istilah yang lain ajah! Thank's. M Hardjono Setiabudi A 720029 Mas Hardjono yth., sempet kerepotan mencari lagi email address sampean, tak cari di Hardjono nggak ada, Setiabudi juga nggak adaeh adanya di smc..langsung keinget sama tukang ngebreak - grup SMEREKENTEL. he he he pasti smc dari kata itu ya.. tanpa dorongan dan bantuan mas Hardjono sukris cuman akan jadi penerbang (tukang main trebang / samrohan) he he hemasih keinget bagaimana mbak Anti /Ny. Johny Saleh sebel banget sama calon siswa satu itu he he he. betapa terkagum-kagumnya sukris saat melihat mas Hardjono dan mbak Ana datang menggendong parasut warna biru kuning dan dilipat di beranda Posko Yon I.gile bener. Urusan kopralsukris mah paling takut nggangguin anak kopral, bisa dijedotin bener ku manehna jeung opat limanana mending nggangguin anak jenderal..asal jangan jenderal Benny Murdani, serem he he he salam, sukris --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu