[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-11 Terurut Topik widya utama

Mas Bud,
terimakasih atas undangan makan; apalagi bersama mas Taufik. saya sangat
merindukan kalian semua.
berbicara soal rokok: saya sarankan agar bagi para merokok untuk merokok
rokok produksi SEITA, jangan lagi kretek indonesia. lho bukannya ngajak
meracuni diri sendiri atau mematikan produsen rokok kretek, namun
berdasarkan siaran berita radio prancis tadi pagi: pengadilan tinggi
prancis menguatkan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk memhukum
SEITA agar mau membayar uang kompensasi plus pengobatan kanker paru-paru
seorang perokok setia SEITA. di prancis orang mendahulukan hak orang yang
menuntut udara segar daripada hak orang untuk merokok.
salam,
widya

Mas BudiNir:
Setiap orang hampir dipastikan mengetahui bahwa merokok adalah sangat
merugikan bagi kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain. Semua
informasi resiko sudah disebarkan, diketahui. Persoalannya adalah, bahwa
resiko itu baru didapatkan setelah berjalan 10 tahun atau 15 tahun, bahkan
25 tahun kemudian. Andaikan semua resiko kesehatan itu terjadi 1 (satu)
minggu setelah merokok, saya yakin sedikit sekali orang yang berani merokok.
Artinya, 1 (satu) minggu setelah merokok, maka orang bersangkutan langsung
kena Kangker Paru-paru, TBC, atau penyakit yang aneh-aneh.

BudiNir.

PS: Mas Yoyok, kapan pulang ke Jakarta, saya ingin makan bareng sekalian
dengan Mas Taufik.

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-11 Terurut Topik Indradjaja Dalel

Wah, kangenan saya denger Jawa Timuran jadi terlipur dengan bahasa
Jermannya mas Widya. Apa ada jebolan SMA 3 Malang di mailing list kita ini?
(just curious).
Salam
Indradjaja Dalel

 -Original Message-
From:   widya utama [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   Monday, September 10, 2001 7:51 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

cak budi,
opo ukurane moral iku?
nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong
ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo
lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong
mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan tok
nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn yo
onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya
intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak
kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki
menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku,
kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak pingin
ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa
yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu
penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang
stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong
slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok.
tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc.
yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter,
tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun.
lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea
siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan
kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo
tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman, seminggu
berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit,
utuh termasuk duit, hampir  2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak
onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane
milik widya).
kontradiksi kan?
sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne kereng
tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan
profesional sangat dituntut.
voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak
budi yang mengerti.
salam,
widya


Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan
hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK,
Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana.
Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang
baik.

BudiNir.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik Budi Nirwanto

Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan
hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK,
Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana.
Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang
baik. 

BudiNir.


 -Original Message-
 From: edy christiono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Monday, September 10, 2001 1:59 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Cc:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [yonsatu] Jakarta Surabaya Express
 
 sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah
 demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f 10.- kira
 kira sekarang Rp. 45.000,- ...
  sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh
 memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di
 Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara
 kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini
 ?  ...
  
 mohon komentar...
  
 sukris
 
 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] 
 File: pjka.JPG  
-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik Joesoef A.Ma'moen

edy christiono wrote:
 
 sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia
 sudah demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f
 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ...
  sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang
 sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya
 insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat
 itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau
 klerk..jadi bagaimana ini ?  ...
 
 mohon komentar...
 
 sukris
 
 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]
 
  Name: pjka.JPG
   Part 1.2   Type: JPEG Image (image/jpeg)
  Encoding: base64


Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah
kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp
45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira
kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita
dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--.


Joesoef A.M.

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik edy christiono

Roger.

sukris
- Original Message -
From: Budi Nirwanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 10, 2001 2:31 PM
Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express


 Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan
 hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK,
 Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana.
 Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang
 baik.

 BudiNir.


  -Original Message-
  From: edy christiono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: Monday, September 10, 2001 1:59 PM
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express
 
  sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah
  demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f 10.-
kira
  kira sekarang Rp. 45.000,- ...
   sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang
sungguh
  memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di
  Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak
saudara
  kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana
ini
  ?  ...
 
  mohon komentar...
 
  sukris
 
  Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] 
  File: pjka.JPG 
 --
 --[YONSATU - ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 ---


 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]



-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik edy christiono

he he he he tentunya tangguyng jawab kita bersama kita mulai
saja dari diri kita . kita lihat dijalanan di ibukota. banyak
mobil bagus yang main terjang saja di lampu merah traffic
light..  terimakasih komentarnya...

sukris
- Original Message -
From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 10, 2001 3:00 PM
Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express


 edy christiono wrote:
 
  sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia
  sudah demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f
  10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ...
   sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang
  sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya
  insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat
  itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau
  klerk..jadi bagaimana ini ?  ...
 
  mohon komentar...
 
  sukris
 
  Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]
 
   Name: pjka.JPG
Part 1.2   Type: JPEG Image (image/jpeg)
   Encoding: base64


 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah
 kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp
 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira
 kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita
 dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--.


 Joesoef A.M.

 --
 --[YONSATU - ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 ---


 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]



-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik edy christiono

mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan yang TGV lho...) berapa
ya. buat rekan yang lagi di Paris please, request your comment. saya
kira nggak nyampe 4.5 juta..

sukris

sukris
- Original Message -
From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 10, 2001 3:00 PM
Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express


 edy christiono wrote:
 
  sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia
  sudah demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f
  10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ...
   sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang
  sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya
  insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat
  itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau
  klerk..jadi bagaimana ini ?  ...
 
  mohon komentar...
 
  sukris
 
  Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]
 
   Name: pjka.JPG
Part 1.2   Type: JPEG Image (image/jpeg)
   Encoding: base64


 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah
 kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp
 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira
 kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita
 dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--.


 Joesoef A.M.

 --
 --[YONSATU - ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 ---


 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]



-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik Giani Suryowati

Paris - München PP pakai kereta malam (bukan TGV)
sekitar 200 DM plus 54 DM sewa dipan, bantal, seprai,
 selimut (sekitar 1 juta rupiah ?).
Anggiek 
A.80.15979

--- edy christiono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan
 yang TGV lho...) berapa
 ya. buat rekan yang lagi di Paris please,
 request your comment. saya
 kira nggak nyampe 4.5 juta..
 
 sukris
 
 sukris
 - Original Message -
 From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, September 10, 2001 3:00 PM
 Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express
 
 
  edy christiono wrote:
  
   sunggguh mencengangkan di tahun 1936
 per-kerataapi-an di Indonesia
   sudah demikian majunya  , kereta malam Surabaya
 - Jakarta  tiketnya f
   10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ...
sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi
 kecelakaan kereta yang
   sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936
 tentunya
   insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak
 sekarangsaat
   itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi
 jongos, koeli atau
   klerk..jadi bagaimana ini ?  ...
  
   mohon komentar...
  
   sukris
  
   Anda terdaftar di List ini dg alamat :
 [EMAIL PROTECTED]
  
Name: pjka.JPG
 Part 1.2   Type: JPEG Image
 (image/jpeg)
Encoding: base64
 
 
  Salah satu sebabnya saya kira (di samping
 sebab-sebab yang lain) adalah
  kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan
 Surabaya-Jakarta Rp
  45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding
 dengan tahun 1936 kira
  kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar
 perkeretaapian kita
  dapat hidup sehat, biaya perjalanan
 Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--.
 
 
  Joesoef A.M.
 
  --
  --[YONSATU -

ITB]--
  On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
  Moderator :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Unsubscribe   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 

---
 
 
  Anda terdaftar di List ini dg alamat :
 [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 -- 
 --[YONSATU -

ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]

---
 
 
 Anda terdaftar di List ini dg alamat :
 [EMAIL PROTECTED]
 
 


__
Do You Yahoo!?
Get email alerts  NEW webcam video instant messaging with Yahoo! Messenger
http://im.yahoo.com
-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik Indradjaja Dalel









Coba
disesuaikan rate f 10,- waktoe
doeloe dengan harga sekarang. Misalnya dengan harga emas atau beras (purchasing
powernya). Apa masih berharga Rp 45.000,-. Saya pernah dengan harga f 1,- tempo
doeloe kira2 sama dengan US$ 1.- waktoe itoe. Inflasi US$ sampai sekarang
berapa?



Indradjaja
Dalel



-Original
Message-
From: edy christiono
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, September 10, 2001
1:59 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Jakarta
Surabaya Express



sunggguh
mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian
majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira
sekarang Rp. 45.000,- ...

sementara
di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh
memilukan...padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di
Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita
yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ?
...



mohon
komentar...



sukris




--
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : 
Moderator : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
---







Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]



Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org


[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik widya utama

hallo gank,
dengan 4,5 jut, saya bisa lakukan paris-jkt pp (saat low season).  untuk
paris-amsterdam pp (yang jaraknya lebih pendek dari pada sby-jkt) tidak
lebih dari 200 gulden.
dalam soal per-kereta api-an, perbedaan nyata yang gampang diamati adalah:
mereka yang bekerja di sepanjang rel milik sncf (pjka prancis) dan hs (pjka
belanda) dapat bekerja dengan tenang, dalam taraf hidup sangat layak,
sedangkan mereka yang di pjka (indonesia) bekerja terkantuk-kantuk atau
ngelamun karena ada beban pikiran tambahan: cari biaya asap dapur, sekolah
anak, uang sewa rumah etc. namun ada juga persamaannya: mereka yang bekerja
di belakang meja direksi di semua pjka tersebut (indonesia, prancis,
belanda) bekerja dengan tenang dan enjoy karena mereka digaji hanya untuk
mikir per-kereta api-an,  memang sayang bukan mereka yang nyupir dan ngatur
perjalanan kereta api di lapangan. satu lagi: kalau para pekerja di rel
kereta api ini mogok kerja, di prancis, sebagian besar penumpang justru
simpati dengan mereka walaupun sambil ngomel karena perjalanan terganggu.
bicara soal gaji: di prancis perbedaan gaji (take home pay) antara pucuk
pimpinan tertinggi dan jongos terendah adalah 15 kali (maksimum, diatur
oleh undangg); take home pay ini diluar biaya asuransi kesejahteraan sosial
(misal: kesehatan, uang sekolah anak). berapa di indonesia, di perusahaan
pak syafril misalnya?
di sisi lain: dulu, sedikit sarjana/insinyur dan banyak jongos maka aturan
(yang dibuat oleh si insinyur dan terutama untuk diatati oleh jongos) mudah
diterapkan sehingga sedikit human error. sekarang: banyak sarjana/insinyur,
ditambah lagi oleh jongoss yang semakin pandai dan merasa pandai: aturan
semakin sulit diterapkan, karena masing-masing menjadi pandai mengakali
aturan dan kata sepakat semakin sulit dicapai sehingga human error semakin
besar. bukankah mengatur jongos jauh lebih mudah daripada mengatur sarjana?
voila, enggak ngono tah?
salam,
widya

mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan yang TGV lho...) berapa
ya. buat rekan yang lagi di Paris please, request your comment. saya
kira nggak nyampe 4.5 juta..

sukris

sukris
 edy christiono wrote:
 
  sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia
  sudah demikian majunya  , kereta malam Surabaya - Jakarta  tiketnya f
  10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ...
   sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang
  sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya
  insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat
  itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau
  klerk..jadi bagaimana ini ?  ...
 
  mohon komentar...
 
  sukris


 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah
 kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp
 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira
 kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita
 dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--.


 Joesoef A.M.

 --
 --[YONSATU - ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 ---


 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]



--
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED]

-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik widya utama

cak budi,
opo ukurane moral iku?
nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong
ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo
lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong
mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan tok
nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn yo
onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya
intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak
kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki
menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku,
kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak pingin
ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa
yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu
penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang
stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong
slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok.
tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc.
yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter,
tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun.
lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea
siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan
kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo
tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman, seminggu
berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit,
utuh termasuk duit, hampir  2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak
onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane
milik widya).
kontradiksi kan?
sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne kereng
tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan
profesional sangat dituntut.
voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak
budi yang mengerti.
salam,
widya


Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan
hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK,
Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana.
Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang
baik.

BudiNir.


-- 
--[YONSATU - ITB]--
On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
---


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org





[yonsatu] Jakarta Surabaya Express

2001-09-10 Terurut Topik Budi Nirwanto

Mas Yoyok,

Maaf untuk kawan-kawan yang kurang mengerti dengan bahasa Perancis nya Mas
Yoyok ini.

Tentu saja saya juga tidak mengerti ukuran Moral.

Ada suatu fenomena yang sangat menarik.

Setiap orang hampir dipastikan mengetahui bahwa merokok adalah sangat
merugikan bagi kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain. Semua
informasi resiko sudah disebarkan, diketahui. Persoalannya adalah, bahwa
resiko itu baru didapatkan setelah berjalan 10 tahun atau 15 tahun, bahkan
25 tahun kemudian. Andaikan semua resiko kesehatan itu terjadi 1 (satu)
minggu setelah merokok, saya yakin sedikit sekali orang yang berani merokok.
Artinya, 1 (satu) minggu setelah merokok, maka orang bersangkutan langsung
kena Kangker Paru-paru, TBC, atau penyakit yang aneh-aneh.

Jadi, kalau seseorang melanggar aturan dengan resiko 1 (satu) Minggu
kemudian dipanggil Polisi untuk menerima konsekuensi nya, maka segala
pelanggaran dapat ditekan.
Fenomena ini memang tidak sederhana, di Jakarta tidak sedikit yang ditembak
gara-gara mencokel kaca spion mobil. Tidak sedikit yang mati dibakar
gara-gara mencopet. 
Saya tidak tahu dari mana memulai membenahi segala kemelut yang ada di
sekitar kita, yang pasti saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak
melanggar aturan yang saya ketahui, mencoba mentaati lampu merah, mencoba
bersikap mengalah dalam ketegangan berlalu lintas, mencoba mendahulukan
orang lain dan semua masih tahap belajar, mencoba dan mencoba.
Apakah ini merupakan kontribusi yang memadai, saya juga tidak tahu.

Gimana, kalau semua pelanggaran ditunda sampai dengan 25 tahun, atau
diproses setelah berjalan 35 tahun.

MORAL yang baik, adalah orang yang tidak melanggar aturan-aturan
(kesepakatan) yang sudah diketahui, tidak mengambil hak orang lain. Kalau 2
(dua) kalimat itu sudah ditaati, mari kita tunggu KEJAYAAN INDONESIA.


Jadi .., 

BudiNir.

PS: Mas Yoyok, kapan pulang ke Jakarta, saya ingin makan bareng sekalian
dengan Mas Taufik. Maafkan segala khilaf dan tulisan diatas.

 -Original Message-
 From: widya utama [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: Monday, September 10, 2001 7:51 PM
 To:   [EMAIL PROTECTED]
 Subject:  [yonsatu] Jakarta Surabaya Express
 
 cak budi,
 opo ukurane moral iku?
 nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong
 ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo
 lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong
 mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan
 tok
 nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn
 yo
 onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya
 intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak
 kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki
 menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku,
 kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak
 pingin
 ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa
 yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu
 penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang
 stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong
 slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok.
 tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc.
 yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter,
 tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun.
 lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea
 siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan
 kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo
 tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman,
 seminggu
 berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit,
 utuh termasuk duit, hampir  2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak
 onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane
 milik widya).
 kontradiksi kan?
 sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne
 kereng
 tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan
 profesional sangat dituntut.
 voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak
 budi yang mengerti.
 salam,
 widya
 
 
 Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan
 hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK,
 Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana.
 Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang
 baik.
 
 BudiNir.
 
 
 -- 
 --[YONSATU - ITB]--
 On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 ---
 
 
 Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED