[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Mas Bud, terimakasih atas undangan makan; apalagi bersama mas Taufik. saya sangat merindukan kalian semua. berbicara soal rokok: saya sarankan agar bagi para merokok untuk merokok rokok produksi SEITA, jangan lagi kretek indonesia. lho bukannya ngajak meracuni diri sendiri atau mematikan produsen rokok kretek, namun berdasarkan siaran berita radio prancis tadi pagi: pengadilan tinggi prancis menguatkan keputusan pengadilan yang lebih rendah untuk memhukum SEITA agar mau membayar uang kompensasi plus pengobatan kanker paru-paru seorang perokok setia SEITA. di prancis orang mendahulukan hak orang yang menuntut udara segar daripada hak orang untuk merokok. salam, widya Mas BudiNir: Setiap orang hampir dipastikan mengetahui bahwa merokok adalah sangat merugikan bagi kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain. Semua informasi resiko sudah disebarkan, diketahui. Persoalannya adalah, bahwa resiko itu baru didapatkan setelah berjalan 10 tahun atau 15 tahun, bahkan 25 tahun kemudian. Andaikan semua resiko kesehatan itu terjadi 1 (satu) minggu setelah merokok, saya yakin sedikit sekali orang yang berani merokok. Artinya, 1 (satu) minggu setelah merokok, maka orang bersangkutan langsung kena Kangker Paru-paru, TBC, atau penyakit yang aneh-aneh. BudiNir. PS: Mas Yoyok, kapan pulang ke Jakarta, saya ingin makan bareng sekalian dengan Mas Taufik. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Wah, kangenan saya denger Jawa Timuran jadi terlipur dengan bahasa Jermannya mas Widya. Apa ada jebolan SMA 3 Malang di mailing list kita ini? (just curious). Salam Indradjaja Dalel -Original Message- From: widya utama [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, September 10, 2001 7:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:[yonsatu] Jakarta Surabaya Express cak budi, opo ukurane moral iku? nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan tok nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn yo onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku, kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak pingin ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok. tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc. yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter, tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun. lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman, seminggu berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit, utuh termasuk duit, hampir 2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane milik widya). kontradiksi kan? sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne kereng tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan profesional sangat dituntut. voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak budi yang mengerti. salam, widya Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK, Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana. Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang baik. BudiNir. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK, Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana. Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang baik. BudiNir. -Original Message- From: edy christiono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, September 10, 2001 1:59 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] File: pjka.JPG -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
edy christiono wrote: sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] Name: pjka.JPG Part 1.2 Type: JPEG Image (image/jpeg) Encoding: base64 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--. Joesoef A.M. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Roger. sukris - Original Message - From: Budi Nirwanto [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 10, 2001 2:31 PM Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK, Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana. Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang baik. BudiNir. -Original Message- From: edy christiono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, September 10, 2001 1:59 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] File: pjka.JPG -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
he he he he tentunya tangguyng jawab kita bersama kita mulai saja dari diri kita . kita lihat dijalanan di ibukota. banyak mobil bagus yang main terjang saja di lampu merah traffic light.. terimakasih komentarnya... sukris - Original Message - From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 10, 2001 3:00 PM Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express edy christiono wrote: sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] Name: pjka.JPG Part 1.2 Type: JPEG Image (image/jpeg) Encoding: base64 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--. Joesoef A.M. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan yang TGV lho...) berapa ya. buat rekan yang lagi di Paris please, request your comment. saya kira nggak nyampe 4.5 juta.. sukris sukris - Original Message - From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 10, 2001 3:00 PM Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express edy christiono wrote: sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] Name: pjka.JPG Part 1.2 Type: JPEG Image (image/jpeg) Encoding: base64 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--. Joesoef A.M. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Paris - München PP pakai kereta malam (bukan TGV) sekitar 200 DM plus 54 DM sewa dipan, bantal, seprai, selimut (sekitar 1 juta rupiah ?). Anggiek A.80.15979 --- edy christiono [EMAIL PROTECTED] wrote: mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan yang TGV lho...) berapa ya. buat rekan yang lagi di Paris please, request your comment. saya kira nggak nyampe 4.5 juta.. sukris sukris - Original Message - From: Joesoef A.Ma'moen [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, September 10, 2001 3:00 PM Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express edy christiono wrote: sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] Name: pjka.JPG Part 1.2 Type: JPEG Image (image/jpeg) Encoding: base64 Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--. Joesoef A.M. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Get email alerts NEW webcam video instant messaging with Yahoo! Messenger http://im.yahoo.com -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Coba disesuaikan rate f 10,- waktoe doeloe dengan harga sekarang. Misalnya dengan harga emas atau beras (purchasing powernya). Apa masih berharga Rp 45.000,-. Saya pernah dengan harga f 1,- tempo doeloe kira2 sama dengan US$ 1.- waktoe itoe. Inflasi US$ sampai sekarang berapa? Indradjaja Dalel -Original Message- From: edy christiono [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, September 10, 2001 1:59 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan...padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : Moderator : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
hallo gank, dengan 4,5 jut, saya bisa lakukan paris-jkt pp (saat low season). untuk paris-amsterdam pp (yang jaraknya lebih pendek dari pada sby-jkt) tidak lebih dari 200 gulden. dalam soal per-kereta api-an, perbedaan nyata yang gampang diamati adalah: mereka yang bekerja di sepanjang rel milik sncf (pjka prancis) dan hs (pjka belanda) dapat bekerja dengan tenang, dalam taraf hidup sangat layak, sedangkan mereka yang di pjka (indonesia) bekerja terkantuk-kantuk atau ngelamun karena ada beban pikiran tambahan: cari biaya asap dapur, sekolah anak, uang sewa rumah etc. namun ada juga persamaannya: mereka yang bekerja di belakang meja direksi di semua pjka tersebut (indonesia, prancis, belanda) bekerja dengan tenang dan enjoy karena mereka digaji hanya untuk mikir per-kereta api-an, memang sayang bukan mereka yang nyupir dan ngatur perjalanan kereta api di lapangan. satu lagi: kalau para pekerja di rel kereta api ini mogok kerja, di prancis, sebagian besar penumpang justru simpati dengan mereka walaupun sambil ngomel karena perjalanan terganggu. bicara soal gaji: di prancis perbedaan gaji (take home pay) antara pucuk pimpinan tertinggi dan jongos terendah adalah 15 kali (maksimum, diatur oleh undangg); take home pay ini diluar biaya asuransi kesejahteraan sosial (misal: kesehatan, uang sekolah anak). berapa di indonesia, di perusahaan pak syafril misalnya? di sisi lain: dulu, sedikit sarjana/insinyur dan banyak jongos maka aturan (yang dibuat oleh si insinyur dan terutama untuk diatati oleh jongos) mudah diterapkan sehingga sedikit human error. sekarang: banyak sarjana/insinyur, ditambah lagi oleh jongoss yang semakin pandai dan merasa pandai: aturan semakin sulit diterapkan, karena masing-masing menjadi pandai mengakali aturan dan kata sepakat semakin sulit dicapai sehingga human error semakin besar. bukankah mengatur jongos jauh lebih mudah daripada mengatur sarjana? voila, enggak ngono tah? salam, widya mungkin bisa dicek tiket Paris - Amsterdam (jangan yang TGV lho...) berapa ya. buat rekan yang lagi di Paris please, request your comment. saya kira nggak nyampe 4.5 juta.. sukris sukris edy christiono wrote: sunggguh mencengangkan di tahun 1936 per-kerataapi-an di Indonesia sudah demikian majunya , kereta malam Surabaya - Jakarta tiketnya f 10.- kira kira sekarang Rp. 45.000,- ... sementara di tahun 2001 tetap saja terjadi kecelakaan kereta yang sungguh memilukan ... padahal di tahun 1936 tentunya insinyur/sarjana di Indonesia belum sebanyak sekarangsaat itu masih banyak saudara kita yang cuman jadi jongos, koeli atau klerk..jadi bagaimana ini ? ... mohon komentar... sukris Salah satu sebabnya saya kira (di samping sebab-sebab yang lain) adalah kenyataan bahwa pada tahun 1936 biaya perjalanan Surabaya-Jakarta Rp 45.000,--. Kalau biaya hidup tahun 2001 dibanding dengan tahun 1936 kira kira 100 kali lipat (saya kira lebih), maka agar perkeretaapian kita dapat hidup sehat, biaya perjalanan Surabaya-Jakarta = Rp 4.500.000,--. Joesoef A.M. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED] -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
cak budi, opo ukurane moral iku? nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan tok nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn yo onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku, kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak pingin ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok. tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc. yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter, tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun. lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman, seminggu berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit, utuh termasuk duit, hampir 2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane milik widya). kontradiksi kan? sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne kereng tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan profesional sangat dituntut. voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak budi yang mengerti. salam, widya Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK, Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana. Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang baik. BudiNir. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org
[yonsatu] Jakarta Surabaya Express
Mas Yoyok, Maaf untuk kawan-kawan yang kurang mengerti dengan bahasa Perancis nya Mas Yoyok ini. Tentu saja saya juga tidak mengerti ukuran Moral. Ada suatu fenomena yang sangat menarik. Setiap orang hampir dipastikan mengetahui bahwa merokok adalah sangat merugikan bagi kesehatan, baik diri sendiri maupun orang lain. Semua informasi resiko sudah disebarkan, diketahui. Persoalannya adalah, bahwa resiko itu baru didapatkan setelah berjalan 10 tahun atau 15 tahun, bahkan 25 tahun kemudian. Andaikan semua resiko kesehatan itu terjadi 1 (satu) minggu setelah merokok, saya yakin sedikit sekali orang yang berani merokok. Artinya, 1 (satu) minggu setelah merokok, maka orang bersangkutan langsung kena Kangker Paru-paru, TBC, atau penyakit yang aneh-aneh. Jadi, kalau seseorang melanggar aturan dengan resiko 1 (satu) Minggu kemudian dipanggil Polisi untuk menerima konsekuensi nya, maka segala pelanggaran dapat ditekan. Fenomena ini memang tidak sederhana, di Jakarta tidak sedikit yang ditembak gara-gara mencokel kaca spion mobil. Tidak sedikit yang mati dibakar gara-gara mencopet. Saya tidak tahu dari mana memulai membenahi segala kemelut yang ada di sekitar kita, yang pasti saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak melanggar aturan yang saya ketahui, mencoba mentaati lampu merah, mencoba bersikap mengalah dalam ketegangan berlalu lintas, mencoba mendahulukan orang lain dan semua masih tahap belajar, mencoba dan mencoba. Apakah ini merupakan kontribusi yang memadai, saya juga tidak tahu. Gimana, kalau semua pelanggaran ditunda sampai dengan 25 tahun, atau diproses setelah berjalan 35 tahun. MORAL yang baik, adalah orang yang tidak melanggar aturan-aturan (kesepakatan) yang sudah diketahui, tidak mengambil hak orang lain. Kalau 2 (dua) kalimat itu sudah ditaati, mari kita tunggu KEJAYAAN INDONESIA. Jadi .., BudiNir. PS: Mas Yoyok, kapan pulang ke Jakarta, saya ingin makan bareng sekalian dengan Mas Taufik. Maafkan segala khilaf dan tulisan diatas. -Original Message- From: widya utama [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, September 10, 2001 7:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Jakarta Surabaya Express cak budi, opo ukurane moral iku? nang paris: akeh wong rangkulan, seret pisan (pokoke enggak peduli wong ning sebelah), yo nang ndalan, yo nang metro, yo antara lanang-wedok, yo lanang-lanang, yo wedok-wedok. copet - rampok bank - nyolong / ngobong mobil yo enggak kurang. musim panas entas iki, wong njemur awak cawetan tok nang taman, pinggir kali seine yo enggak kurang. pamong praja korup, kkn yo onok ae beritane. tepu-menepu soal duit, bajak-membajak soal karya intelektual yo onok juga. anak ngusir wong tuwone saka omahe yo enggak kurang. presidene tarung terus karo perdana menterine, opo maneh saiki menjelang pemilihan presiden. judi sing cumak 10 francs gampang dituku, kasino yo aku tau mlebu (tapi apes, kalah 500 francs, lha wong cumak pingin ngerti, kenalan karo sing jenenge mejo rolet). sing mlebu grejo, melu misa yo cumak wong tuwo. sing mlebu mesjid akeh wong arab-e, tapi sing mlebu penjara yo jenenge akeh sing berbau arab. wong mabuk pinggir ndalan, nang stasiun metro yo akeh. wong ngemis nang metro yo onok ae. crito bab wong slingkuh iku crito biasa, lha wong dosenku ae yo ngono kok. tapi soal naati lampu merah, ndisikno penyebrang dalan, nepati wektu etc. yo jalan bagus. wong prancis lek tukaran, yo cumak omonge ae sing banter, tapi enggak katik bogem. lek onok tawuran, paling yo arek welasan tahun. lek senggolan nang pasar: terus saling senyum lan ngomong: pardon. bea siswaku sing wis entek yo disambung karo wong prancis, tanpa onok imbalan kwajiban saka aku. barusan iki, sebulan lalu, aku teledor: dompetku tibo tanpa tak sadari nang stasiun sepur pas njemput konco saka jerman, seminggu berikutnya aku diceluk kantor polisi dikon njupuk dompet: isine komplit, utuh termasuk duit, hampir 2000 francs (duwik hotele konco) sing enggak onok tulisane milik widya (lha lek kartu bank, pasport kan onok tulisane milik widya). kontradiksi kan? sing jelas: wong wedi karo aturan / undangg; polisi, hakim, jaksa-ne kereng tenan. kehidupan pribadi enggak diurusi wong liyo, tapi kehidupan profesional sangat dituntut. voila, upsss maaf aku terlanjur pakai bahasa prancis, mungkin hanya cak budi yang mengerti. salam, widya Kecelakaan/kekacauan/kehancuran/kebrutalan dan berbagai macam kerusakkan hanya disebabkan oleh MORAL yang BOBROK, Bukan oleh jumlah Insinyur ataupun Sarjana. Jadi, yang dibutuhkan sekarang adalah Manusia yang mempunyai MORAL yang baik. BudiNir. -- --[YONSATU - ITB]-- On-line arsip : http://yonsatu.mahawarman.net Moderator : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : mailto:[EMAIL PROTECTED] --- Anda terdaftar di List ini dg alamat : [EMAIL PROTECTED