Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah adam.. Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam? Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? ya tanah kering Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun? apakah anda? bukan...itu adalah adam.. konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. Tawang Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19. Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong. Untuk 74:30 'alayhaa tis'ata 'asyara [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang muncul: kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad Sama persis artinyaajaibkan! Hati Nurani [EMAIL PROTECTED] wrote: wIRAJHANA : coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. bENING : Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan kata ADAM adalah dalam tanda kurung, berarti ini adalah tambahan penterjemah yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU. adapun kata tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama unsur kimia yang dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya. Salam, --- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku To: zamanku@yahoogroups.com Date: Monday, September 8, 2008, 3:54 AM Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. --- Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung dengan Qur'an Pernah baca As suyuti? Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga? Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah... namundemikian dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis bukan cuma itu... Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya menggunakan kata ini dengan sengaja..).. untuk ikut mengajarkan. . dalam contoh anda misalnya anda katakan tiada unsur lain yang membentuk... maka digunakan kata 'aku'..anda keliru Tawang: Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. -- coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses penciptaan melibatkan unsur lain jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering? Jelas bukanbahwa
pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
Saya itu mengajak jangan buru2 ngasih kata Adam kalau bhs asalnya tdk bilang Adam.Saya ingat diskusinya Kh bahaudin mudori dg antonius Widuri,dimana beliau yang lebih paham bhs Arab dari saya,dia ngatakan sari tanah itu banyak sekali unsurnya yo Ca,Mg,P,O,S,N,C.Gimana Allah mau nyebut unsur2 tsb padahal nomenklatur Kimia tsb baru ada diabad modern.Yo akhirnya solsol tadi.Jadi saya masih belum nerima diarahkan ke Adam,kecuali dibahasa aslinya memang Adam disebut. Lalu soal 74:30.ayat tsb punya asbabul nuzul (latar belakang turunnya ayat),si Maghfirah (unbeliever) membantah bahwa Quran ini bukan Allah yang buat.Terus turun ayat tsb:Diatasnya ada 19.kalau itu diartikan jumlah penjaga neraka berarti tdk ada respon thd ucapan Maghfirah. Nah saya lebih setuju 19 itu bilangan interlocknya Quran yang memang muncul dimana mana.Bahkan bisa menjelaskan surat2 yang diawali dg initial: Alip Lam Mim,Alim Lam Ra,Alip Lam Mim Ra,Ya Sin,Shod,Qaf,Ka Ha Ngain Shod dsb maka jumlah Alip+ Lam + Ra disurat tsb selalu kelipatan 19,so do surat Ya Sin dll berarti jumlah Ya + jumlah Sin podo dg kelipatan 19.Malahan jumlah rakaat solat yang 17 rakaat itu sarat dg angka 19,kan dah sering saya lontarkan.Memang satu satunya kitab yang punya azbabul nuzul yo kitab Q ini.Ini sangat membantu memahami maksud Q secara akurat.Jadi Rasul itu kalau ada problem biasanya terus turun ayat.Albaqarah itu 7 th baru selesai diwahyukan.Mungkin turun bagian tengah dulu lalu turun yang bagian depan lalu bagian belakang. Lihat itu yang turun duluan sekali jane surat Iqrak (Al-Alaq),tapi lokasinya di Q ditaruh di No.96. Terus soal mbelah laut lihat dibawah. Shalom, tawangalun. - In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah adam.. Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam? Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? ya tanah kering Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun? apakah anda? bukan...itu adalah adam.. konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Tawang: Kami wahyukan,pakai kami soale Jibril ikut. Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut- pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. Tawang: Angin sendiri merupakan makhluk yang patuh thd Allah,jadi ada partisipasi angin juga yang ikutan nahan,makane pakai kata Kami. Dalam konsep Islam gunung,angin,bumi itu makhluk juga yang tunduk pada Allah,makane disuruh njebluk yo gelem. Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19. Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong. Untuk 74:30 'alayhaa tis'ata 'asyara [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Tawangalun: Lagi2 malaikat penjaga itu dalam kurung,jadi tafsiran tsb belum tentu bener. Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang muncul: kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad Sama persis artinyaajaibkan! Hati Nurani [EMAIL PROTECTED] wrote: wIRAJHANA : coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. bENING : Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan kata ADAM adalah dalam tanda kurung, berarti ini adalah tambahan penterjemah yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU. adapun kata tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama unsur kimia yang dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya. Salam, --- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan
Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
pakai Aku To: zamanku@yahoogroups.com Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:16 AM Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah adam.. Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam? Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? ya tanah kering Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun? apakah anda? bukan...itu adalah adam.. konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu sendiri menyaksikan. Tawang Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19. Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong. Untuk 74:30 'alayhaa tis'ata 'asyara [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang muncul: kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad Sama persis artinyaajaibkan ! Hati Nurani hati_nurani_ [EMAIL PROTECTED] com wrote: wIRAJHANA : coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. bENING : Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan kata ADAM adalah dalam tanda kurung, berarti ini adalah tambahan penterjemah yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU. adapun kata tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama unsur kimia yang dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya. Salam, --- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] com Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku To: [EMAIL PROTECTED] .com Date: Monday, September 8, 2008, 3:54 AM Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. --- Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung dengan Qur'an Pernah baca As suyuti? Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga? Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah... namundemikian dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis bukan cuma itu... Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya menggunakan kata ini dengan sengaja..).. untuk ikut mengajarkan. . dalam contoh anda misalnya anda katakan tiada unsur lain yang membentuk... maka digunakan kata 'aku'..anda keliru Tawang: Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. -- coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses penciptaan melibatkan unsur lain jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering? Jelas bukanbahwa allah saja masih
Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
Ash Shaffaat ayat 11: Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah Liat. Yang diterjemahkan kedalam TANAH LIAT ini dalam bahasa Al Qur'an menggunakan kata LADZIB. 5. Di Surat Ali Imran ayat 59: Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya jadilah engkau, lalu berbentuk manusia. Yang dimaksud dengan kata tanah dalam ayat ini adalah kata THUROB. Jadi unsur pembentuk manusia dalam bahasa asli al Qur'an ada . macam yaitu Salsal, Fachar, hamain, Ladzib, Thien, Turob, dimana semua diartikan dalam bahasa Indonesia adalah TANAH, padahal dalam bahasa asli masing-masing berbeda. Salsal adalah sesuatu yang kering dan Kenyal ini Fachar adalah sesuatu hasil dari pembakaran Hamain adalah sesuatu zat yang lemas Thien adalah sesuatu sumber hidup Ladzib adalah sesuatu yang keras Thurob adalah sesuatu kuat Jadi ada 6 unsur pembentuk manusia, nah mungkin dengan Ilmu dan istilah modern, kata-kata diatas yang dimaksud adalah Oksigen, Nitrogin, Hidrogen, Ferrum, Carbon dan sebagainya. Adapun TANAH yang dimaksud Tanah yang kita injak ini, dalam bahasa Arabnya adalah ARDHI. Jadi sangat Aneh kalau Nabi ADAM dibentuk dari tanah yang kemudian dibuat lumpur dan dibakar seperti membuat PATUNG dan akhirnya Hidup. ha..ha... Kalau Nabi Adam dibentuk dari tanah atau lempung seperti membuat BATU-BATA, tentu kata yang digunakan adalah ARDHI, bukan 6 unsur diatas. == W : konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. B : kata Carbon tidak ada di abhasa ARab, tapi ada istilah Arab yang sifatnya menunjuk unsur Carbon seperti FACHOR yaitu sesuatu hasil dari pembakaran. = W : Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Bening : Tuhan dalam mewahyukan kepada Muhammad selalu melalui perantara Malaikat Jibril, jadi dalam mewahyukan, Allah menggunakan kata KAMI, karena ada keterlibatan JIBRIL. W : Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu sendiri menyaksikan. Bening : Dalam proses terbelahnya laut dan ditenggelam kannya Firaun, tetap menggunakan hukum faktor-faktor penunjang. Salam, --- On Wed, 9/10/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku To: zamanku@yahoogroups.com Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:16 AM Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah adam.. Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam? Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? ya tanah kering Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun? apakah anda? bukan...itu adalah adam.. konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu sendiri menyaksikan. Tawang Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19. Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong. Untuk 74:30 'alayhaa tis'ata 'asyara [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang muncul: kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain
[zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
--- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote: coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses penciptaan melibatkan unsur lain jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering? Tawangalun: Saya kok melihat Adam dalam tanda kurung,hal seperti itu kadang njur keblasuk artinya.Coba sol sol itu diartikan sari tanah kayak unsur2 Calsium,Posfor,Nitogen,Oksigen jangan terpaku tanah yang kita injak ini tapi sari2 yang terkandung dalam tanah.Tapi kalau belum2 sudah diseret ke Adam yo kacau deh. Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19. Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong. Jelas bukanbahwa allah saja masih bermasalah dan kebingungan menyebutkan dirinya itu siapa? tunggal atau jamak.. Tawangalun: Yo harus dilihat sifat Allah yang lain jelas ada AHAD dan WAHID,itu gak mungkin jamak. namun sudah berani2nya meminta kepada para yang maha mulia manusia2 untuk menyembahnya sebagai satu2nya junjungan.. terlalu. tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya kami, tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan kata AKU ? Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. Dan ketika ALLAH berfirman KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD atau KAMI CIPTAKAN MANUSIA Allah menggunakan kata KAMI, karena proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur lain yang terlibat yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini menggunakan kata KAMI. Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa ada kesalahan... Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk orang ketiga, tunggal dan laki-laki. Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki dan juga bukan perempuan atau banci. Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak berarti bahwa Allah itu laki-laki. Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun meragukannya. Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak. Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan ungkapan ini. Sebenarnya kata kami tidak selalu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi juga menunjukkan kebesaran orang yang menggunakannya. Misalnya, seorang presiden dari negara arab mengatakan begini, Kami menyampaikan salam kepada kalian, apakah berarti jumlah presiden negara itu ada
[zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
MUNGKIN SAJA ini bukti keindahan bahasa Al Qur'an! Banyak ayat yg kalo disimak secara cermat agak membingungkan dlm arti 'siapa sebenarnya yg bicara'. Seblon terus aku ingin ngingatin bhw dlm Bahasa Arab spt juga dlm bahasa Ibrani - tidak ada kebiasaan mempergunakan 'royal we' untuk menunjukkan keagungan atopun untuk kesopanan. 1. Mnrt Islam setiap ayat dlm Qur'an adalah sabda Aulloh sendiri. Lalu apa cengli - masuk akal kalo Aulloh itu yg mengucapkan Al Fatiha? 2. Al Ahzab 33:56 'Allah and his angels pray for the prophet. Bless him then, you that are true belivers, and greet him with a worthy salutation.' Nah, siapa yg ngomong ini? 3. Al An'am 6:114 Should I(Muhammad) seek a judge other than Allah when it is He who has revealed the Book for you with all its precepts? Those to whom We gave the scriptures know that it is the truth revealed by your Lord. Perlu dicatat bhw Muhammad yg mengatakan bagian permulaan ayat ini (bukan Aulloh) Kalimat ke-2 dinyatakan oleh Aulloh (WE) diakhiri dg penyebutan Aulloh sbg orang ketiga. 4. Ayat 115: Perfected are the words of your Lord in truth and justice. None can change His words. He hears all and knows all. Siapa yg ngomong ini? 5. Al Hijir 15:26-29 Dlm ayat2 ini subjectnya berganti dari WE menjadi He. We created man from dry clay. Your Lord(He) said to the angels. 6. Al Mu'minun 23: 12-14 We created man from an essence of the clay; .. Bless be Allah! Tidak mungkin Aulloh sendiri bilang 'Bless be Allah'! Dan masih banyak lagi ayat2 yg tidak jelas siapa pembicaranya dan kalo dari contextnya jelas bhw yg ngomong itu Aulloh tapi tetep aja subjectnya bisa WE, I dan bahkan He. Selain itu kalian pasti ingat ada ayat di mana Aulloh elas2 'bersumpah demi Matahari!' Gabriela Rantau --- In zamanku@yahoogroups.com, tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya kami, tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan kata AKU ? Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. Dan ketika ALLAH berfirman KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD atau KAMI CIPTAKAN MANUSIA Allah menggunakan kata KAMI, karena proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur lain yang terlibat yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini menggunakan kata KAMI. Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa ada kesalahan... Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk orang ketiga, tunggal dan laki-laki. Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki dan juga bukan perempuan atau banci. Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak berarti bahwa Allah itu laki-laki. Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun meragukannya. Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak. Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan
[zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. --- Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung dengan Qur'an Pernah baca As suyuti? Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga? Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah... namundemikian dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis bukan cuma itu... Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya menggunakan kata ini dengan sengaja..)..untuk ikut mengajarkan.. dalam contoh anda misalnya anda katakan tiada unsur lain yang membentuk...maka digunakan kata 'aku'..anda keliru Tawang: Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. -- coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses penciptaan melibatkan unsur lain jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering? Jelas bukanbahwa allah saja masih bermasalah dan kebingungan menyebutkan dirinya itu siapa? tunggal atau jamak.. namun sudah berani2nya meminta kepada para yang maha mulia manusia2 untuk menyembahnya sebagai satu2nya junjungan.. terlalu. tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya kami, tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan kata AKU ? Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. Dan ketika ALLAH berfirman KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD atau KAMI CIPTAKAN MANUSIA Allah menggunakan kata KAMI, karena proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur lain yang terlibat yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini menggunakan kata KAMI. Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa ada kesalahan... Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk orang ketiga, tunggal dan laki-laki. Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki dan juga bukan perempuan atau banci. Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak berarti bahwa Allah itu laki-laki. Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun meragukannya. Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan,