Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-10 Terurut Topik wirajhana eka
Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah 
adam..
   
  Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam?
   
  Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya 
apa? ya  tanah kering
   
  Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun?
   
  apakah anda?
   
  bukan...itu adalah adam..
   
  konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di 
ciptakan
  Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun 
yaitu kata =' karbon'...
   
  tidak ada kata itu di bahasa arab.
   
  Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana 
   
  [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami 
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal 
Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu 
orang-orang yang benar. 
   
  Juga d sini:
  [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan 
kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu 
sendiri menyaksikan. 
   
  Tawang 
  Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa
keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19.
Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong.

  Untuk 74:30
   
  'alayhaa tis'ata 'asyara 
  [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). 
   
  Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. 
They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character
   
  jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan
   
  Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib
   
  karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang 
muncul:
   
  
  kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad 
  [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad
   
  Sama persis artinyaajaibkan!
  
 
  Hati Nurani [EMAIL PROTECTED] wrote:

wIRAJHANA :
   
  coba lihat di 
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat 
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 

  bENING :
   
  Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan 
kata ADAM adalah dalam tanda kurung, berarti ini adalah tambahan penterjemah 
yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH 
dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan 
ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU.
   
  adapun kata tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama unsur kimia yang 
dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya.
   
  Salam,
--- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:

  From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED]
Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Monday, September 8, 2008, 3:54 AM

  Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara 
orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh 
bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya 
lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami 
(nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok 
tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa 
bahasa mereka istimewa. 
---

Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung 
dengan Qur'an

Pernah baca As suyuti?

Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang 
arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga?

Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya 
aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah...

namundemikian  dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan 
petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis

bukan cuma itu...

Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan
Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya 
menggunakan kata ini dengan sengaja..).. untuk ikut mengajarkan. .

dalam contoh anda misalnya
anda katakan tiada unsur lain yang membentuk... maka digunakan kata 'aku'..anda 
keliru

Tawang:
Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika 
menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak 
menciptakan ADAM  Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di 
bumi 

Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena 
proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH 
berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. 
--
coba lihat di 
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat 
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 

dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses 
penciptaan melibatkan unsur lain 
jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering?

Jelas bukanbahwa

pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-10 Terurut Topik tawangalun
Saya itu mengajak jangan buru2 ngasih kata Adam kalau bhs asalnya tdk 
bilang Adam.Saya ingat diskusinya Kh bahaudin mudori dg antonius 
Widuri,dimana beliau yang lebih paham bhs Arab dari saya,dia ngatakan 
sari tanah itu banyak sekali unsurnya yo Ca,Mg,P,O,S,N,C.Gimana Allah 
mau nyebut unsur2 tsb padahal nomenklatur Kimia tsb baru ada diabad 
modern.Yo akhirnya solsol tadi.Jadi saya masih belum nerima diarahkan 
ke Adam,kecuali dibahasa aslinya memang Adam disebut.

Lalu soal 74:30.ayat tsb punya asbabul nuzul (latar belakang turunnya 
ayat),si Maghfirah (unbeliever) membantah bahwa Quran ini bukan Allah 
yang buat.Terus turun ayat tsb:Diatasnya ada 19.kalau itu diartikan 
jumlah penjaga neraka berarti tdk ada respon thd ucapan Maghfirah.
Nah saya lebih setuju 19 itu bilangan interlocknya Quran yang memang 
muncul dimana mana.Bahkan bisa menjelaskan surat2 yang diawali dg 
initial: Alip Lam Mim,Alim Lam Ra,Alip Lam Mim Ra,Ya Sin,Shod,Qaf,Ka 
Ha Ngain Shod dsb maka jumlah Alip+ Lam + Ra disurat tsb selalu 
kelipatan 19,so do surat Ya Sin dll berarti jumlah Ya + jumlah Sin 
podo dg kelipatan 19.Malahan jumlah rakaat solat yang 17 rakaat itu 
sarat dg angka 19,kan dah sering saya lontarkan.Memang satu satunya 
kitab yang punya azbabul nuzul yo kitab Q ini.Ini sangat membantu 
memahami maksud Q secara akurat.Jadi Rasul itu kalau ada problem 
biasanya terus turun ayat.Albaqarah itu 7 th baru selesai 
diwahyukan.Mungkin turun bagian tengah dulu lalu turun yang bagian 
depan lalu bagian belakang. 
Lihat itu yang turun duluan sekali jane surat Iqrak (Al-Alaq),tapi 
lokasinya di Q ditaruh di No.96.

Terus soal mbelah laut lihat dibawah.

Shalom,
tawangalun.

- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam 
kurung adalah adam..
   Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam?
   Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu 
artinya apa? ya  tanah kering
   Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun?
   apakah anda?

   bukan...itu adalah adam..

   konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai 
bagaimana jin di ciptakan
   Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh 
Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'...

   tidak ada kata itu di bahasa arab.

   Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana 

   [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an 
yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat 
(saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu 
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. 

Tawang:
Kami wahyukan,pakai kami soale Jibril ikut.

   Juga d sini:
   [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami 
selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-
pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. 

 Tawang: 
Angin sendiri merupakan makhluk yang patuh thd Allah,jadi ada 
partisipasi angin juga yang ikutan nahan,makane pakai kata Kami.
Dalam konsep Islam gunung,angin,bumi itu makhluk juga yang tunduk 
pada Allah,makane disuruh njebluk yo gelem.

   Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok 
bisa
 keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19.
 Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong.
 
   Untuk 74:30

   'alayhaa tis'ata 'asyara 
   [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). 

Tawangalun:
Lagi2 malaikat penjaga itu dalam kurung,jadi tafsiran tsb belum tentu 
bener.

   Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the 
guardians of Hell. They are magnificent in (their appearance) and 
harsh in their character

   jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan

   Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib

   karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih 
kata2 yang muncul:

   
   kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad 
   [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad

   Sama persis artinyaajaibkan!
   
  
   Hati Nurani [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 wIRAJHANA :

   coba lihat di 
 [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari 
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi 
bentuk. 
 
   bENING :

   Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, 
sedangkan kata ADAM adalah dalam tanda kurung, berarti ini adalah 
tambahan penterjemah yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, 
diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan 
kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah 
menggunakan kata AKU.

   adapun kata tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama 
unsur kimia yang dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya.

   Salam,
 --- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan

Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-10 Terurut Topik Hati Nurani
 pakai Aku
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:16 AM







Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah 
adam..
 
Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam?
 
Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? 
ya  tanah kering
 
Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun?
 
apakah anda?
 
bukan...itu adalah adam..
 
konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di 
ciptakan
Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun 
yaitu kata =' karbon'...
 
tidak ada kata itu di bahasa arab.
 
Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana 
 
[2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami 
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal 
Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu 
orang-orang yang benar. 
 
Juga d sini:
[2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan 
kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu 
sendiri menyaksikan. 
 
Tawang 
Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa
keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19.
Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong.

Untuk 74:30
 
'alayhaa tis'ata 'asyara 
[74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). 
 
Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. 
They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character
 
jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan
 
Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib
 
karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang 
muncul:
 

kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad 
[19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad
 
Sama persis artinyaajaibkan !

 
Hati Nurani hati_nurani_ [EMAIL PROTECTED] com wrote:








wIRAJHANA :
 
coba lihat di 
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat 
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 

bENING :
 
Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan kata 
ADAM adalah dalam tanda kurung, berarti ini adalah tambahan penterjemah yang 
bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan 
IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan 
ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU.
 
adapun kata tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama unsur kimia yang 
dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya.
 
Salam,
--- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] com wrote:

From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] com
Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku
To: [EMAIL PROTECTED] .com
Date: Monday, September 8, 2008, 3:54 AM




Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara 
orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh 
bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya 
lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami 
(nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok 
tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa 
bahasa mereka istimewa. 
---

Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung 
dengan Qur'an

Pernah baca As suyuti?

Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang 
arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga?

Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya 
aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah...

namundemikian  dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan 
petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis

bukan cuma itu...

Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan
Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya 
menggunakan kata ini dengan sengaja..).. untuk ikut mengajarkan. .

dalam contoh anda misalnya
anda katakan tiada unsur lain yang membentuk... maka digunakan kata 'aku'..anda 
keliru

Tawang:
Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika 
menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak 
menciptakan ADAM  Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di 
bumi 

Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena 
proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH 
berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. 
--
coba lihat di 
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat 
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 

dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses 
penciptaan melibatkan unsur lain 
jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering?

Jelas bukanbahwa allah saja masih

Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-10 Terurut Topik wirajhana eka
 Ash Shaffaat ayat 11: Sesungguhnya Aku (Allah)
menjadikan manusia daripada Tanah Liat. Yang diterjemahkan kedalam TANAH LIAT 
ini dalam bahasa Al Qur'an menggunakan kata LADZIB.
   
  5. Di Surat Ali Imran ayat 59: Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah 
kemudian Allah berfirman kepadanya jadilah engkau, lalu berbentuk manusia. 
   
  Yang dimaksud dengan kata tanah dalam ayat ini adalah kata THUROB.
   
  Jadi unsur pembentuk manusia dalam bahasa asli al Qur'an ada . macam 
yaitu Salsal, Fachar, hamain, Ladzib, Thien, Turob, dimana semua diartikan 
dalam bahasa Indonesia adalah TANAH, padahal dalam bahasa asli masing-masing 
berbeda.
   
  Salsal adalah sesuatu yang kering dan Kenyal ini 
  Fachar adalah sesuatu hasil dari pembakaran
  Hamain adalah sesuatu zat yang lemas 
  Thien adalah sesuatu sumber hidup
  Ladzib adalah sesuatu yang keras
  Thurob adalah sesuatu kuat
   
  Jadi ada 6 unsur pembentuk manusia, nah mungkin dengan Ilmu dan istilah 
modern, kata-kata diatas yang dimaksud adalah Oksigen, Nitrogin, Hidrogen, 
Ferrum, Carbon dan sebagainya.
   
  Adapun TANAH yang dimaksud Tanah yang kita injak ini, dalam bahasa Arabnya 
adalah ARDHI. Jadi sangat Aneh kalau Nabi ADAM dibentuk dari tanah yang 
kemudian dibuat lumpur dan dibakar seperti membuat PATUNG dan akhirnya Hidup. 
ha..ha...
   
  Kalau Nabi Adam dibentuk dari tanah atau lempung seperti membuat BATU-BATA, 
tentu kata yang digunakan adalah ARDHI, bukan 6 unsur diatas.
   
  ==
   
  W :
   
  konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di 
ciptakan
  Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun 
yaitu kata =' karbon'...
   
  tidak ada kata itu di bahasa arab.
   
  B :
  kata Carbon tidak ada di abhasa ARab, tapi ada istilah Arab yang sifatnya 
menunjuk unsur Carbon seperti FACHOR yaitu sesuatu hasil dari pembakaran.
   
  =
  W :
  Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana 
   
  [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami 
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal 
Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu 
orang-orang yang benar. 
   
  Bening :
  Tuhan dalam mewahyukan kepada Muhammad selalu melalui perantara Malaikat 
Jibril, jadi dalam mewahyukan, Allah menggunakan kata KAMI, karena ada 
keterlibatan JIBRIL.
   
  
   
   W :
  Juga d sini:
  [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan 
kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu 
sendiri menyaksikan. 
   
  Bening :
  Dalam proses terbelahnya laut dan ditenggelam kannya Firaun, tetap 
menggunakan hukum faktor-faktor penunjang.
   
   
  Salam,


--- On Wed, 9/10/08, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
  From: wirajhana eka [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan 
kapan pakai Aku
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:16 AM

Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam 
kurung adalah adam..
   
  Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam?
   
  Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya 
apa? ya  tanah kering
   
  Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun?
   
  apakah anda?
   
  bukan...itu adalah adam..
   
  konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di 
ciptakan
  Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun 
yaitu kata =' karbon'...
   
  tidak ada kata itu di bahasa arab.
   
  Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana 
   
  [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami 
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal 
Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu 
orang-orang yang benar. 
   
  Juga d sini:
  [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan 
kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu 
sendiri menyaksikan. 
   
  Tawang 
  Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa
keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19.
Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong.

  Untuk 74:30
   
  'alayhaa tis'ata 'asyara 
  [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). 
   
  Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. 
They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character
   
  jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan
   
  Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib
   
  karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang 
muncul:
   
  
  kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad 
  [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain

[zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-09 Terurut Topik tawangalun
--- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 coba lihat di 
 [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 
 
 dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata
kami..maka proses penciptaan melibatkan unsur lain 
 jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering?

Tawangalun:
Saya kok melihat Adam dalam tanda kurung,hal seperti itu kadang njur
keblasuk artinya.Coba sol sol itu diartikan sari tanah kayak unsur2
Calsium,Posfor,Nitogen,Oksigen jangan terpaku tanah yang kita injak
ini tapi sari2 yang terkandung dalam tanah.Tapi kalau belum2 sudah
diseret ke Adam yo kacau deh.
Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa
keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19.
Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong.
 
  Jelas bukanbahwa allah saja masih bermasalah dan kebingungan
menyebutkan dirinya itu siapa?
 tunggal atau jamak..

Tawangalun:
Yo harus dilihat sifat Allah yang lain jelas ada AHAD dan WAHID,itu
gak mungkin jamak. 

 namun sudah berani2nya meminta kepada para yang maha mulia manusia2
untuk menyembahnya sebagai satu2nya junjungan..
 
 terlalu.
 
 tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote: 
  
  Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya kami, 
  tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. 
  Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan 
  kata AKU ? 
  Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika 
  menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak 
  menciptakan ADAM  Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di 
  bumi 
  Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena 
  proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH 
  berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. 
  
  Dan ketika ALLAH berfirman  KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD  
  atau KAMI CIPTAKAN MANUSIA  Allah menggunakan kata KAMI, karena 
  proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur  lain yang terlibat 
  yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi 
  wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini 
  menggunakan kata KAMI. 
   
Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU 
  melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses 
  terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, 
  maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. 
  
  Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa 
  ada kesalahan... 
   
   Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. 
  Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. 
   Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup 
  dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan 
  perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). 
  
  Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti 
  orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk 
  orang ketiga, tunggal dan laki-laki. 
 Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga 
  diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah 
  dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- 
  laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki 
  dan juga bukan perempuan atau banci. 
  Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan 
  lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak 
  berarti bahwa Allah itu laki-laki. 
  
  Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) 
  adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun 
  meragukannya. 
   Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski 
  secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak 
  (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama 
  sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak. 
  
  Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara 
  orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh 
  bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya 
  lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami 
  (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok 
  tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa 
  bahasa mereka istimewa. 
  
  Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. 
  Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan jumlah yang banyak, 
  tetapi orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan 
  ungkapan ini. Sebenarnya kata kami tidak selalu menunjukkan jumlah 
  yang banyak, tetapi juga menunjukkan kebesaran orang yang 
  menggunakannya. 
  
  Misalnya, seorang presiden dari negara arab mengatakan 
  begini, Kami menyampaikan salam kepada kalian, apakah berarti 
  jumlah presiden negara itu ada 

[zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-09 Terurut Topik gkrantau
MUNGKIN SAJA ini bukti keindahan bahasa Al Qur'an!

Banyak ayat yg kalo disimak secara cermat agak membingungkan dlm arti
'siapa sebenarnya yg bicara'. Seblon terus aku ingin ngingatin bhw dlm
Bahasa Arab spt juga dlm bahasa Ibrani - tidak ada kebiasaan
mempergunakan 'royal we' untuk menunjukkan keagungan atopun untuk
kesopanan.

1. Mnrt Islam setiap ayat dlm Qur'an adalah sabda Aulloh sendiri. Lalu
apa cengli - masuk akal kalo Aulloh itu yg mengucapkan Al Fatiha?
2. Al Ahzab 33:56 'Allah and his angels pray for the prophet. Bless him
then, you that are true belivers, and greet him with a worthy
salutation.'  Nah, siapa yg ngomong ini?
3. Al An'am 6:114 Should I(Muhammad) seek a judge other than Allah when
it is He who has revealed the Book for you with all its precepts? Those
to whom We gave the scriptures know that it is the truth revealed by
your Lord. Perlu dicatat bhw Muhammad yg mengatakan bagian permulaan
ayat ini (bukan Aulloh) Kalimat ke-2 dinyatakan oleh Aulloh (WE)
diakhiri dg penyebutan Aulloh sbg orang ketiga.
4. Ayat 115: Perfected are the words of your Lord in truth and justice.
None can change His words. He hears all and knows all. Siapa yg ngomong
ini?
5. Al Hijir 15:26-29 Dlm ayat2 ini subjectnya  berganti dari WE menjadi
He. We created man from dry clay. Your Lord(He) said to the angels.
6. Al Mu'minun 23: 12-14 We created man from an essence of the clay;
.. Bless be Allah! Tidak mungkin Aulloh sendiri bilang 'Bless be
Allah'!

Dan masih banyak lagi ayat2 yg tidak jelas siapa pembicaranya dan kalo
dari contextnya jelas bhw yg ngomong itu Aulloh tapi tetep aja
subjectnya bisa WE, I dan bahkan He. Selain itu kalian pasti ingat ada
ayat di mana Aulloh elas2 'bersumpah demi Matahari!'

Gabriela Rantau



--- In zamanku@yahoogroups.com, tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote:



  Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya kami,
 tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU.
 Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan
 kata AKU ?
 Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika
 menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak
 menciptakan ADAM  Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di
 bumi
 Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena
 proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH
 berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu.

 Dan ketika ALLAH berfirman  KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD 
 atau KAMI CIPTAKAN MANUSIA  Allah menggunakan kata KAMI, karena
 proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur  lain yang terlibat
 yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi
 wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini
 menggunakan kata KAMI.

   Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU
 melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses
 terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU,
 maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI.

   Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa
 ada kesalahan...

  Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga.
 Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu.
  Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup
 dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan
 perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik).

Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti
 orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk
 orang ketiga, tunggal dan laki-laki.
Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga
 diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah
 dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki-
 laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki
 dan juga bukan perempuan atau banci.
 Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan
 lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak
 berarti bahwa Allah itu laki-laki.

  Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki)
 adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun
 meragukannya.
  Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski
 secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak
 (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama
 sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak.

  Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara
 orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh
 bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya
 lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami
 (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok
 tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa
 bahasa mereka istimewa.

  Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak.
 Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan 

[zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku

2008-09-08 Terurut Topik wirajhana eka
Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara 
 orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh 
 bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya 
 lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami 
 (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok 
 tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa 
 bahasa mereka istimewa. 
---

Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung 
dengan Qur'an

Pernah baca As suyuti?

Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang 
arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga?

Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya 
aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah...

namundemikian  dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan 
petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis

bukan cuma itu...

Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan
Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya 
menggunakan kata ini dengan sengaja..)..untuk ikut mengajarkan..

dalam contoh anda misalnya
anda katakan tiada unsur lain yang membentuk...maka digunakan kata 'aku'..anda 
keliru

Tawang:
Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika 
 menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak 
 menciptakan ADAM  Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di 
 bumi 

 Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena 
 proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH 
 berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. 
--
coba lihat di 
[15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat 
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. 

dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses 
penciptaan melibatkan unsur lain 
jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering?

 Jelas bukanbahwa allah saja masih bermasalah dan kebingungan menyebutkan 
dirinya itu siapa?

tunggal atau jamak..

namun sudah berani2nya meminta kepada para yang maha mulia manusia2 untuk 
menyembahnya sebagai satu2nya junjungan..

terlalu.

tawangalun [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 
 Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya kami, 
 tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. 
 Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan 
 kata AKU ? 
 Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika 
 menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak 
 menciptakan ADAM  Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di 
 bumi 
 Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena 
 proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH 
 berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. 
 
 Dan ketika ALLAH berfirman  KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD  
 atau KAMI CIPTAKAN MANUSIA  Allah menggunakan kata KAMI, karena 
 proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur  lain yang terlibat 
 yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi 
 wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini 
 menggunakan kata KAMI. 
  
   Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU 
 melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses 
 terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, 
 maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. 
 
 Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa 
 ada kesalahan... 
  
  Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. 
 Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. 
  Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup 
 dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan 
 perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). 
 
 Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti 
 orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk 
 orang ketiga, tunggal dan laki-laki. 
Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga 
 diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah 
 dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- 
 laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki 
 dan juga bukan perempuan atau banci. 
 Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan 
 lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak 
 berarti bahwa Allah itu laki-laki. 
 
 Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) 
 adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun 
 meragukannya. 
  Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski 
 secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak 
 (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan,