[zamanku] Re: Perbedaan2 Antara Sang Buddha, Yesus, dan Muhammad

2008-07-12 Terurut Topik Hafsah Salim
 wirajhana eka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Menarik...Kelihatannya anda telah melakukan riset
 yang sangat komprehensif dan mendalam yang mendasari
 statement anda diatas. Untuk itu terdapat beberapa
 pertanyaan yang saya yakin anda mampu menjawabnya:

Agama Buddha sama seperti agama2 lainnya, sama sekali tidak
membutuhkan riset komprehensive karena ajaran agama dan agamanya sama
sekali bukan bahan ilmiah.

Disemua bidang under graduate di Amerika bahkan diseluruh dunia,
sebelum mendapatkan gelar BS atau BA selalu disediakan sejumlah mata
pelajaran Sosial, Politik, maupun diversity dll yang wajib diambil
sebanyak 15 unit.  Pada saat itu saya memilih bidang Politik dan
bidang perbandingan Agama Buddha, Agama Indian dan Agama2 judea.

Oleh sang professor, disediakan buku2 referensi yang bebas kita
memilih ataupun membacanya disamping kuliah2 yang diberikan sang
professor.  Setiap murid pada akhir kelas wajib menyerahkan tulisan2
yang berupa hasil analysisnya mengenai perbandingan ajaran dari agama2
yang berbeda ini, prinsip kesamaannya apa, perbedaannya dimana,
contoh2nya gimana, dan kesimpulannya apa.

Setiap murid tidak boleh mencontek temannya, artinya isi tulisan itu
harus murni merupakan hasil analysis sang murid.

Dari sekian puluh murid bahkan semuanya pertahun bisa ribuan murid
tidak satupun hasil analysisnya boleh sama atau hampir sama.  Kalo ada
yang mirip akan dicurigai plagiat.

Sebelum mengambil kelas ini, sudah tentu ada requirement-nya, yaitu
harus sebelumnya mengambil jurusan logik, critical thinking, English
101, 102, dan 103.  Dengan demikian setiap murid akan mampu membuat
analysis masing2 yang berbeda.

Saya kasih contoh, kalo ada seorang laki2 tidak menikah, tidak pernah
punya pacar wanita, tidak pernah kelihatan berpacaran dengan wanita,
dan banyak sekali teman2nya yang laki2.

Cukup satu paragraph diatas ini, bagaimana analysis anda untuk
menyimpulkan kepribadian yang bagaimana yang dimiliki laki2 ini ???

Probabilitynya cuma ada beberapa kemungkinan, pertama, kemungkinannya
laki2 ini homosexual, kedua, kemungkinannya laki2 ini normal namun
punya rasa rendah diri, ketiga, kemungkinannya laki2 ini bisexual.

Dari ketiga kemungkinan2 ini, tugas anda hanyalah menjabarkannya
dengan analysis yang logis yang menghasilkan satu kesimpulan.  Karena
kemungkinan atau probality-nya hanya ada tiga, maka tidak akan banyak
kemungkinan2nya, apabila kemungkinan yang satu bisa disingkirkan, maka
kemungkinan lainnya menjadi lebih besar.

Demikianlah, analysis ilmiah artinya kita melakukan study comparative
dengan menyingkirkan kemungkinan2 yang kecil dengan memperbesar
kemungkinan2 yang lainnya.  Gabungan studi2 ilmiah inilah akhirnya
bisa membawa probability yang terbesar kemungkinananya.

Untuk bisa lebih mengasai cara2 analysis seperti ini, saya anjurkan
anda untuk melanjutkan kuliahnya ke Amerika atau negara2 maju lainnya
sehingga tidak akan lagi timbul pertanyaan tolol ini.

 Karena anda menyebut sidartha gautama adalah raja
 maka...Kapan dia naik tahta, kapan dia turun tahta
 dan siapa yang menggantikan siapa?

Masalah kapan Sidharta naik tahta dan kapan dia turun tahta sama
sekali bukan cakupan scope dari analysis ini.  Karena kalo saya harus
juga memasukan tahun berapa dia naik tahta dan kapan dia turun tahta,
maka saya juga harus membandingkan dengan kapan yesus lahir, dan kapan
yesus mati, atau kapan Muhammad naik tahta, dan kapan dia mati.

Kesemuanya itu bukan cakupan dalam analisis perbandingan dari
perbedaan2 ketiganya.

Dalam membuat sebuah analysis, kita harus bisa menyingkat permasalahan
atau problematiknya sehingga yang semula ruwet bisa disederhanakan dan
dilihat dengan kacamata yang lebih jernih.  Cukup pokok2 penting yang
bisa dibandingkan dan kita kumpulkan untuk dibandingkan.

Dalam hal ini, kita membandingkan perjalan kehidupan dari anak2 hingga
dewasa.  Dizaman sekarang banyak sekali analysis membandingkan
perjalanan latar belakang kehidupan ini dipelajari dalam psikologi,
dalam human behaviour yang sangat berguna untuk penerimaan pegawai.

Misalnya, seorang anak yang dari kecil sering digebuki orang tuanya,
pada dewasanya cenderung menjadi agressive and bisa menjadi pembunuh.

Sebaliknya, seorang anak yang serba cukup dan overprotection diwaktu
dewasa kurang kepercayaan diri, kedudukan2 tinggi dan berwibawa sering
akhirnya ditolaknya, dan meskipun bapaknya seorang pemimpin atau
seorang raja, namun sang anak akhirnya tidak mampu lagi untuk
menggantikan kewibawaan bapaknya.

Demikianlah dalam kaitannya Raja JenghizKhan yang penuh kekerasan
dimasa kanak2nya, berhasil menjadikan sebuah kepribadian unggul yang
penuh percaya diri dalam menaklukan seisi dunia ini.

Kalo Raja JenghizKhan yang sejak kecil selalu bertarung, selalu
berkompetisi, bahkan dia membunuh bapak kandungnya sendiri untuk
direbut kedudukannya menjadi kepala clan waktu itu.  JenghizKhan maju
terus dengan penuh kepercayaan, tidak pernah ada kata mundur, kata
menyerah, atau kata berhenti dulu.

Sebaliknya, Sidharta 

[zamanku] Re: Logikanya Islam Agama Biadab Bukan Agama Yang Beradab !!!

2008-07-12 Terurut Topik Hafsah Salim
 unix74id [EMAIL PROTECTED] wrote:
 tebakan saya satu: Anda Marxist atau atheis.
 State dulu clearly secara jantan, baru kita adu argumentasi.
 I'm challenging you, karena anda ini pikirannya sesat dan 
 menyesatkan orang lain..
 

Anda cuma prejudice, saya sudah katakan berulang kali, saya bukan
pembenci agama apalagi Islam.  Saya sendiri adalah keluarga Islam
sejati.  Saya bukan atheist, saya justru anti-atheist.

Semua tulisan2 saya sama sekali bukan monopoli pandangan saya
melainkan merupakan pandangan konsistent dari dunia ilmiah yang saya
ungkapkan disini.

Saya seorang scientist sejati yang mengungkapkan fakta hanya yang
berdasarkan kebenaran yang realitas, bukan berdasarkan dugaan2, bukan
berdasarkan kepercayaan, bukan berdasarkan angan2, dan sama sekali
bebas dari prejudice.

Sekali lagi, saya TIDAK MUNGKIN berpihak kepada apa yang saya percaya,
melainkan hanya berpegang kepada fakta2 realitas yang tidak perlu saya
mempercayainya.

Semua yang saya tulis memiliki fondasi ilmiah, tidak satupun yang
bersifat keimanan, atau bersifat kepercayaan, atau bersifat angan2.

Lalu bagaimana mungkin anda mau debat menyanggah semua yang saya tulis
ini untuk dibandingkan dengan angan2 anda, dibandingkan dengan
kepercayaan anda ???

Atheist, sesuai dengan namanya, artinya, ANTI-AGAMA.  Saya bukan
anti-agama melainkan pelindung semua agama, saya melestarikan semua
agama sebagai peninggalan sejarah nenek moyang kita yang perlu
dipelihara untuk dijadikan pelajaran dimana yang salah dimasa lalu
kita perbaiki dan bukan justru dilestarikan untuk mempertahankan yang
salah dulu untuk diulangi dizaman sekarang sehingga budaya kita tidak
akan pernah maju karena mengikatkan diri kemasa lalu.

Saya memandang agama sebagai alat yang mengharmoniskan hubungan sosial
antar manusia tanpa membedakan apa agamanya.  Kita semua bisa beragama
lebih dari satu, dan bebas untuk berpindah dari agama yang satu ke
agama lain untuk ikut merasakan bagaimana peranan agama yang ber-beda2
itu membenihkan perasaan maupun nurani umatnya.  Agama sebagai
entertainment atau hiburan seperti halnya filem yang tidak perlu cuma
satu cerita, tidak perlu benar, dan tidak perlu menimbulkan bencana
kepada mereka y ang tidak menontonnya.  Agama merupakan sarana
komersial yang bisa membangun dan mengembangkan ekonomi.  Itulah
sebabnya saya bukanlah seorang atheist yang anti-agama yang berusaha
memusnahkan semua agama.  SAYA ADALAH PELINDUNG AGAMA, KARENA SAYA
ADALAH SEORANG HUMANIS PENEGAK HAM yang dideklarasikan oleh lembaga
HAM United Nation.

Semoga lebih jelas kaca mata anda untuk memandang dunia ini lebih luas
terutama dalam cakupan science yang tidak mungkin bisa anda bayangkan
bila keracunan dogma agama terutama agama Islam.

Sebenarnya jiwa anda yang diracuni dogma Islam lebih dipenuhi dengan
kebencian katimbang pikiran waras yang humanis, penuh prejudice yang
menghacurkan moral anda sendiri.  Saya bebas dari prejudice, dan saya
berdiri diatas semua agama.

Ny. Muslim binti Muskitawati.