[Keuangan] File - Memo Milis Keuangan - Bounce Email Address

2007-12-02 Terurut Topik AhliKeuangan-Indonesia

BOUNCE MEMBER REMOVAL PROCEDURE FOR MILIS AHLIKEUANGAN-INDONESIA

Dear Milis Netter,
Bounce Member berarti setiap email yg dikirim ke anda akan ditolak oleh server 
Anda dan sebagai hasilnya email Anda itu akan dinyatakan BOUNCE oleh Yahoo. 
Biasanya Yahoo akan mengirim peringatan secara otomatis dan anda diharuskan 
untuk me Reply peringatan itu. 

Alasan mengapa email anda Bounce adalah:
1. Anda keluar kota dan lupa untuk mengirim pesan ke Moderator agar email Anda 
distop dgn mode no email untuk sementara.
2. Email yg masuk dan tidak pernah dibuka sudah melebihi Quota Server email 
anda yg meliputi semua email yg ada di inbox.
3. Yahoo menerapkan parameter yg tidak masuk akal  terlalu berat, yg kita 
tidak bisa berbuat apa2 selain kembali resubscribe.
4. Reactivation Request yg sudah dikirim ke email address Anda tidak mendapat 
tanggapan Reply.

Untuk mengetahui Email anda Bounce adalah Mudah. Bila Anda tidak menerima email 
samasekali (sehari saja) dari Milis Keuangan berarti Anda dapat safely assume 
bila Email Anda bounce. Oleh karena itu silahkan EMPAT alasan diatas itu untuk 
diperhatikan dan ditindaklanjuti. 

Procedure Milis Keuangan menghadapi Bounce Member adalah dengan mencopot 
keanggotaannya secara langsung lewat Website Milis Keuangan di Yahoo. Alasan 
pencopotan adalah karena Member sudah inactive dan otomatis tidak bisa menerima 
email lagi dan hal ini bisa berlangsung forever bila tidak segera diperbaiki 
re. alasan diatas. 

Untuk email address yg tidak free yaitu email address kantor dan email address 
lewat Internet Service Provider, biasanya Moderator akan langsung mensubcribe 
secara directly lagi. Sedangkan free email web-based tidak akan di subscribe 
lagi secara langsung. 

Adalah bukan kebijaksanaan Milis Keuangan untuk men unsubscribe email address 
Anda, oleh karena itu bila menemukan kasus spt ini silahkan anda utuk men 
subscribe lagi melalui:
[EMAIL PROTECTED]

Bila anda perlu bantuan untuk memanage penerimaan email di Milis secara lebih 
effective silahkan kirim email ke:
[EMAIL PROTECTED]
option yg bisa diberikan adalah:
1. no email - lihat secara langsung di website milis keuangan di: 
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia
2. daily digest - hanya menerima satu email yg berisi rangkuman setiap hari. 

Procedure Bounce ini akan ditayangkan secara otomatis ke setiap New Member dan 
secara berkala setiap 2 minggu. Harap email ini tidak di delete dan dipakai 
untuk future reference anda.

Terima Kasih untuk perhatian anda and Happy Posting.
Best Regards,
Board of Moderators AhliKeuangan-Indonesia


-
Bila Anda menerima email balasan spt ini dari Yahoo saat Anda mengirim email 
subscribe kembali, berarti Anda HARUS me reset Bounce status Anda ke normal 
kembali terlebih dahulu, berarti Anda harus ke internet untuk melakukannya.
--
We are unable to process the message from [EMAIL PROTECTED] 
to [EMAIL PROTECTED]. 

Your request to join the AhliKeuangan-Indonesia group is not processed 
because your email account has been bouncing mails.  This means that emails 
sent to your account over several days have been returned to us. 
This is sometimes because mail boxes are filled up, or because of 
configuration problems.  To reset your Yahoo! Groups account, please go 
to http://groups.yahoo.com/myprefs?edit=2 
--
  


[Keuangan] Lowongan - Direktur BPR Syariah

2007-12-02 Terurut Topik erdiwal
dear friends,

Saat ini saya sedang mencari 2 (dua) orang direktur untuk BPR Syariah 
di Jakarta yang mengerti dan memahami bisnis BPR Syariah. Bila ada yang 
tertarik silahkan kirimkan surat lamaran lengkap termasuk gaji yang 
diminta ke [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] Bagi yang 
memenuhi persyaratan akan ada proses seleksi hingga Fit and Proper Test 
dengan BI.

Salam,
Didi Erdiwal
Managing Partner PT. Murifa Risky Insanindo
62-21-7698255 / 62-812-8813014



[Keuangan] Fwd:[dosen-akt-ui] Buku Baru: Setengah Abad Profesi Akuntansi (by T. Tuanakotta)

2007-12-02 Terurut Topik taufik


- Forwarded message from [EMAIL PROTECTED] -
 Date: Fri, 30 Nov 2007 18:00:59 +0700
 From: Selvy Monalisa [EMAIL PROTECTED]

Dear all,



Penerbit Salemba baru saja menerbitkan buku berikut, yang wajib dimiliki
oleh para akuntan:



COVER SAPA01.bmp





SETENGAH ABAD PROFESI AKUNTANSI

Penulis: Thedorus Tuanakotta

(mantan CEO Deloitte Touche Tohmatsu Indonesia, dosen senior FEUI)



ISBN 978-979-691-444-9

480 halaman

Soft Cover: Rp 99,900

Hard Cover: Rp 149,900



SINOPSIS

Perubahan terbesar dalam profesi akuntansi di dunia, termasuk Indonesia,
terjadi dalam setengah abad terakhir. Setengah Abad Profesi Akuntansi
menyajikan dinamika perjalanan panjang dari the Big Eight (delapan kantor
akuntan peringkat teratas) pada akhir tahun 1950-an sampai menjadi the Big
Four (empat besar) pada awal milenium ini. Perjalanan panjang ini
diistilahkan oleh Penulis seperti judul film, Four Weddings and a Funeral,
yaitu melalui empat merger maha besar dan satu kematian.



Dari panggung dunia, pembahasan beralih kepada profesi akuntansi di
Indonesia dalam 50 tahun terakhir. Sebagai kilas balik, buku ini mengulas
keadaan profesi akuntansi di zaman penjajahan Belanda, lengkap dengan daftar
kantor-kantor akuntan Belanda. Ini diikuti dengan pembahasan mengenai
tonggak-tonggak sejarah profesi akuntansi, antara lain: berdirinya Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957; berdirinya IAI-Seksi
Akuntan Publik pada tanggal 7 April 1977; latar belakang keluarnya
Undang-Undang Nomor 34 tentang Pemakaian Gelar Akuntan dan Undang-Undang
Nomor 8 tentang Wajib Kerja Sarjana; beroperasinya kantor-kantor akuntan
asing melalui berbagai bentuk kerja sama; serta Rancangan Undang-Undang
Akuntan Publik.



Buku ini terdiri atas 16 bab sebagai berikut:



Bagian Pertama   Kantor Akuntan Peringkat Teratas

Bab 1   Mentari di Atas The Big Eight

Bab 2   Dua Macan Asia: SGV dan Tohmatsu

Bab 3   Four Weddings and a Funeral

Bab 4   Multidisciplinary Practices

Bab 5   Berandai-andai tentang Struktur Peringkat Teratas



Bagian Kedua   Arthur Andersen

Bab 6   Sang Surya Memasuki Peraduannya

Bab 7   Death of an Accountant

Bab 8   Kata-kata Terakhir Joe Berardino

Bab 9   Dinasti Andersen: Dua Putra Mahkota



Bagian Ketiga   Sarbanes-Oxley Act of 2002

Bab 10   Pra-Sarbanes-Oxley Act

Bab 11   Sarbanes-Oxley Act

Bab 12   Pasca-Sarbanes-Oxley Act



Bagian Keempat   Profesi Akuntansi di Indonesia

Bab 13   Pra-Proklamasi Sampai Akhir Pemerintahan Ir. Soekarno

Bab 14   Orde Baru Soeharto

Bab 15   Reformasi Pasca-Soeharto

Bab 16   Menatap Hari Esok, Belajar dari Sejarah





Buku bisa diperoleh di toko-toko Gramedia atau langsung melalui kantor kami
di bawah ini.







Regards,

Selvy Monalisa

PENERBIT SALEMBA

Wijaya Grand Center D7

Jl. Wijaya 2, Jakarta, Indonesia 12160

Telp: +62-21-7210238

Fax:  +62-21-7210207

  http://www.penerbitsalemba.com www.penerbitsalemba.com





- End forwarded message -


-- 
Taufik Hidayat, SE,Ak,MM
Laboratorium Akuntansi FEUI
Gedung Departemen Akuntansi FEUI Lt.1
Depok 16424
Telp : 78886407
Fax  : 78849169

  --

Dear all,

 

Penerbit Salemba baru saja menerbitkan buku berikut, yang wajib dimiliki
oleh para akuntan:

 

COVER SAPA01.bmp

 

 

SETENGAH ABAD PROFESI AKUNTANSI

Penulis: Thedorus Tuanakotta

(mantan CEO Deloitte Touche Tohmatsu Indonesia, dosen senior FEUI)

 

ISBN 978-979-691-444-9

480 halaman

Soft Cover: Rp 99,900

Hard Cover: Rp 149,900

 

SINOPSIS

Perubahan terbesar dalam profesi akuntansi di dunia, termasuk Indonesia,
terjadi dalam setengah abad terakhir. Setengah Abad Profesi Akuntansi
menyajikan dinamika perjalanan panjang dari the Big Eight (delapan kantor
akuntan peringkat teratas) pada akhir tahun 1950-an sampai menjadi the Big
Four (empat besar) pada awal milenium ini. Perjalanan panjang ini
diistilahkan oleh Penulis seperti judul film, Four Weddings and a Funeral,
yaitu melalui empat merger maha besar dan satu kematian.

 

Dari panggung dunia, pembahasan beralih kepada profesi akuntansi di
Indonesia dalam 50 tahun terakhir. Sebagai kilas balik, buku ini mengulas
keadaan profesi akuntansi di zaman penjajahan Belanda, lengkap dengan daftar
kantor-kantor akuntan Belanda. Ini diikuti dengan pembahasan mengenai
tonggak-tonggak sejarah profesi akuntansi, antara lain: berdirinya Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957; berdirinya IAI-Seksi
Akuntan Publik pada tanggal 7 April 1977; latar belakang keluarnya
Undang-Undang Nomor 34 tentang Pemakaian Gelar Akuntan dan Undang-Undang
Nomor 8 tentang Wajib Kerja Sarjana; beroperasinya kantor-kantor akuntan
asing melalui berbagai bentuk kerja sama; serta Rancangan Undang-Undang
Akuntan Publik.

 

Buku ini terdiri atas 16 bab sebagai berikut:

 

Bagian Pertama   Kantor Akuntan Peringkat Teratas

Bab 1   Mentari di Atas The Big Eight

Bab 2   Dua Macan Asia: SGV dan Tohmatsu 

Bab 3   Four Weddings and a Funeral 

Bab 4   Multidisciplinary Practices

Bab 5   

[Keuangan] Hedging Fund Subprime Mortgage

2007-12-02 Terurut Topik Young Guns
Saudara2 sekalian semua, salam kenal ya, masih newbie nih ;)
Gini aka mau nanya di thread ini tentang istilah Hedging Fund  Subprime
Mortgage.
Secara belakangan aku sering banget denger bahasa aneh ini tapi nggak tau
apa definisi dan maksudnya.
Saya mohon bantuannya ya untuk njelasin definisi istilah tersebut.
Tks. With Compliment.


*

Life is much more simple when you're young!*


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Mengalihkan Beban Negara

2007-12-02 Terurut Topik anton ms wardhana
http://www.mediaindonesia.com/

Editorial  Mengalihkan Beban Negara

*Mengalihkan Beban Negara*

SALAH satu kelemahan bangsa ini adalah buruknya kemampuan merencanakan
jangka panjang. Kita cenderung mabuk kesenangan sesaat, instan, berjangka
pendek. Itulah yang terjadi dengan energi, khususnya minyak.

Kita tahu bahwa cadangan minyak dan batu bara kita tidak banyak, hanya 0,5%
hingga 1,3% dari total cadangan dunia. Akan tetapi, cadangan yang sedikit
itu kita kuras habis-habisan dengan sebagian besar (sekitar 70%) kita
ekspor. Padahal, batu bara merupakan salah satu alternatif energi di dalam
negeri di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Jika nafsu memburu uang sesaat melalui ekspor batu bara itu terus-menerus
terjadi, dalam kurun 20-30 tahun lagi batu bara kita akan habis. Akibatnya,
kita harus membeli seluruhnya dari pasar internasional yang harganya terus
naik. Lalu, kita masuk jebakan baru.

Jalan instan juga terlihat ketika pemerintah hendak membatasi pemakaian
listrik dengan cara memberikan disinsentif untuk industri dan rumah tangga
mewah. Jalan pintas pun terjadi untuk mengurangi volume penggunaan bahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan cara mengalihkan pemakai premium ke
pertamax.

Pemerintah menyebut upaya itu sebagai bagian dari skenario yang disiapkan
untuk mengamankan dampak pembengkakan subsidi akibat melonjaknya harga
minyak hingga mendekati US$100 per barel. Subsidi listrik membengkak dari
Rp32,4 triliun menjadi Rp43,47 triliun. Adapun subsidi BBM melonjak dari
Rp55,6 triliun menjadi Rp87,7 triliun.

Tentu, kondisi itu membuat anggaran negara berdarah-darah. Kantong APBN bisa
bobol akibat tingginya defisit. Jelas bahwa hal itu menjadi beban negara di
tengah sedikitnya pilihan jalan keluar.

Namun, pertanyaannya, mengapa beban negara itu kemudian dialihkan
mentah-mentah kepada masyarakat tanpa menyediakan dulu alternatif memadai?
Padahal, pada galibnya negara adalah entitas yang bertanggung jawab untuk
memenuhi kesejahteraan rakyat. Negara dengan aparaturnya harus bekerja keras
menghasilkan jawaban kreatif dan solutif bagi rakyat.

Yang terjadi dalam kasus lonjakan harga minyak kali ini adalah munculnya
tabiat lama yang terus-menerus dipelihara pemerintah, yakni solusi instan
dan miskinnya perencanaan jangka menengah maupun jangka panjang.

Contoh buruknya perencanaan pengalihan subsidi ini ialah kasus konversi
energi dari minyak tanah ke gas. Pemerintah menargetkan tahun ini ada 6 juta
kepala keluarga yang bermigrasi dari minyak tanah ke gas lengkap dengan
subsidi tabungnya. Faktanya, hingga akhir tahun target itu meleset jauh.
Hanya 3,5 juta kepala keluarga yang tergapai konversi atau hanya 58% dari
target.

Betul bahwa memanjakan rakyat dengan subsidi sama dengan memelihara kanker
ganas dalam tubuh sendiri. Apalagi subsidi itu diobral kepada siapa saja,
termasuk kalangan berpenghasilan menengah-atas.

Oleh karena itu, membatasi subsidi hanya untuk yang berhak menerima
merupakan langkah benar. Itulah, misalnya, yang terjadi dengan pertamax dan
pertamax plus dengan membiarkan harganya mengikuti harga internasional.

Akan tetapi, sekadar mengurangi subsidi tanpa formula yang jelas dan tanpa
perencanaan yang matang tak ubahnya langkah memindahkan beban semata. Yakni
dari beban negara menjadi beban masyarakat, dari kesulitan negara menjadi
kerumitan masyarakat.

Itulah yang terjadi dengan konversi minyak tanah ke gas dan itulah kiranya
juga yang akan terjadi dengan pengalihan pemakaian premium ke pertamax bila
tanpa disertai dengan tersedianya transportasi publik yang murah dan hemat
energi.

Sudah saatnya pemerintah memeras otak untuk menemukan solusi yang bernas dan
kreatif untuk menyelamatkan rakyat. Sudah saatnya pula pemerintah mengakhiri
kebiasaan 'buang badan' atas beban yang ada. Jangan sampai seperti syair
sebuah lagu, negara yang berlabuh rakyat yang tenggelam.


[Non-text portions of this message have been removed]