Re: [Keuangan] Kajian akademik OJK (202 halaman)-draft 3

2010-08-30 Terurut Topik Yadi Setiadi

Yth. Ibu Rofikoh Rohim, PhD


Saya sangat tertarik dengan materi kajian OJK.

Mohon draft dapat dikirim ke alamat email saya: y.seti...@gmail.com

Terima kasih sebelumnya.


Salam,
YS




-Original Message-
From: Rofikoh ROKHIM 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Sun, 29 Aug 2010 19:53:57 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Kajian akademik OJK (202 halaman)-draft 3

Kepada Yth Ibu/Bapak:
 
Berikut saya kirimkan hasil kajian akademik tentang Otoritas Jasa Keuangan 
(OJK) 
yang saat ini sedang dalam pembahasan antara pemerintah, DPR dan pemangku 
kepentingan.
Kajian ini adalah draft 3 versi 23 Agustus 2010 sebanyak 202 dan masih akan 
mengalami perbaikan.
 
Kami berharap akan mendapatkan kritik, saran dan masukannya dari ibu/bapak baik 
praktisi dalam bidang keuangan (bank, pasar modal, pembiayaan, ventura, 
asuransi, dll), peneliti, media dan lsm sehingga kajian ini menjadi lebih 
komplit dalam berbagai segi dan sudut pandang setelah pengurangan atau 
penambahan dari ide dan saran ibu/bapak sekalian.
 
Selanjutnya versi draft 4 akan kami kirimkan lagi kepada bapak ibu. 
 
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
 
 
Rofikoh Rokhim (Opiek)
Faculty Member, FEUI
Head of Bisnis Indonesia Intelligence Unit
Mobile: 0811141155
Email: rofikohrok...@gmail.com


  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Re: Redenominasi vs Penguatan Rp

2010-08-05 Terurut Topik Yadi Setiadi


Ngga juga pak,,, tuker aja dulu ke Dollar hehehe


-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Fri, 06 Aug 2010 02:57:15 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Redenominasi vs Penguatan Rp

Begini, kalau 1 US $ = Rp. 1 akibatnya adalah gaji yang berlaku saat ini misal 
10.000.000/bulan akan sama dengan 10.000.000 US $/perbulan. Tentu saja ini 
tidak masuk akal dan akan membuat orang segan bekerja atau bekerja seadanya 
kemudian menikmati barang import sajua yang harganya sangat murah :-)

Devaluasi mata uang yang dilakukan pemerintah selalu diikuti dengan 
kesetimbangan baru dalam hal barang dan jasa.  Masalah biasanya terjadi pada 
periode pencapaian kesetimbangan dan korbannya adalah mereka yang bergaji tetap 
seperti PNS.

Kestabilan rupiah dan inflasi yang terkontrol memperlihatkan kesetimbangan 
sudah terjadi artinya tidak ada yang merasa dirugikan saat transaksi 
barang/jasa dilakukan.

Memotong secara proposional atau redenominasi tidak akan menggangu 
kesetimbangan ini jika tidak diusik oleh politisasi masalah yang ada. Dan 
Politisasi ini bisa muncul dari banyak pihak baik yang tidak paham, ataupun 
yang paham tapi punya kepentingan misalnya mereka yang menyimpan uangnya di 
bawah kasur, Dengan redenominalisasi akan sangat terpaksa menukarkan uangnya di 
Bank dan kemungkinan besar terpantau PPATKCilaka :-)


Salam

RM


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "davidbela...@..." 
 wrote:
>
> Ngomong2 soal redenominasi Rp, mungkin gak sih klo Rp dikuatkan hingga Rp 
> 1/$1?
> 
> Rp dibuat jd spt th 98 ke bwh aja dah keren, trus pelan2 dikuatin lg ke 
> Rp1/$1. Kan klo di redenominasi banyak takutnya, nah klo di kuatin bagaimana? 
> Kan otomatis ekonomi harus dikuatin, inflasi harus dijaga ketat, dan 
> masyarakat lebih tenang ngadapin perubahannya.
> 
> Tp mgkn klo penguatan Rp hg Rp1/$1 gak bs dalam jangka waktu 10th, tp lebih 
> pasti, bukan?
> 
> Apapun itu, mo redenominasi mo nguatin Rp, seru2 aj seh, bis dah lama gak 
> ngliat uang 10 perak, dulu punya banyak, masih pd inget gak bli es mambo cman 
> 25 perak? :D
> 
> Lebih seru lg klo ampe ngliat uang gobang, itu lho...uang yg bolong 
> ditengahnya, :))
> 
> 
> thx.
>





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?

2010-08-02 Terurut Topik Yadi Setiadi

Mungkin ada yang tahu: "apa sih latar belakang yang sebenarnya dari pemerentah 
lempar2 isu redenominasi ini? Meminjam istilah Rizal Ramli: "tidak ada 
hujan tdk ada angin, tiba2 ada wacana denominasi/sanering???" 

Apa ada pihak2 yang mau "kejar setoran"-kah??  

Mohon pencerahan rekan2 semua, karena saya membayangkan yang terjadi adalah 
sanering, bukan redenominasi. Apalagi kalo mengingat perilaku masyarakat kita 
yg mudah terbawa "rumor",,,

Salam
YS




-Original Message-
From: "tandewi" 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 2 Aug 2010 12:44:04 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?

Perlu sosialisasi dan pengawasan yg bener dan menyeluruh nih, klo ngak bisa2 
tujuan awal redenominasi tp praktek pasar sanering :(

Akibatnya inflasi makin tinggi,pasar kacau krn ketidak mengertian masyarakat 
soal redenominasi ini, masyarakatkan tau itu rupiah dipotong "disulut dikit" 
aja sm brita miring, panik bersama deh.


Rdgs
Tan


Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: anton ms wardhana 
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 2 Aug 2010 19:35:22 
To: 
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?

artikel asli:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/08/02/09320316/Nilai.Pecahan.Rupiah.Bakal.Dipangkas-8

*REDENOMINASI RUPIAH*
Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?
Senin, 2 Agustus 2010 | 09:32 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com —* Isu pemotongan nilai pecahan rupiah sebenarnya sudah
banyak beredar, terutama sejak nilai tukar rupiah melorot 4-5 kali lipat
terhadap dollar Amerika Serikat. Beberapa kali juga pemerintah membantah isu
pemotongan rupiah yang sempat membuat trauma banyak orang Indonesia pada
tahun 1950 dengan menggunting uang menjadi setengahnya.

Tapi kini Bank Indonesia benar-benar sudah berancang akan melakukan
pemotongan atau istilah kerennya redenominasi rupiah. Tapi dalam
redenominasi nilai tukar yang terjadi hanya pemotongan nilai pecahan mata
uang untuk menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.

Gubernur BI terpilih Darmin Nasution mengatakan, saat ini BI tengah
menggodok wacana mengenai redenominasi nilai tukar rupiah. "BI sedang
menyiapkan sejumlah hal agar nilai Rp 1 itu lebih berarti," ujar Darmin,
Sabtu (31/7/2010).

Ia menambahkan, rencana redenominasi nilai tukar ini nantinya akan dibahas
terlebih dahulu dengan pemerintah dan DPR. "Harus melalui Dewan Perwakilan
Rakyat baru nanti kita sosialisasikan," jelasnya.

Dalam redenominasi, akan ada pemotongan angka nol pada nilai mata uang.
Pemotongan nol biasanya tiga buah di belakang. Misalnya pecahan Rp 100.000
dipangkas 3 angka nolnya akan menjadi Rp 100.

Tapi Darmin mengatakan belum bisa memutuskan berapa jumlah angka nol yang
akan dipotong. "Belum bisa diputuskan sekarang berapa angka nol yang akan
dikurangi, apakah tiga atau empat. Namun, hasil pembahasan akan diusahakan
disampaikan ke pemerintah tahun ini," janji mantan Dirjen pajak ini.

Sebenarnya, proses untuk melakukan redenominasi nilai tukar membutuhkan
waktu sekitar empat hingga lima tahun.

Menurut Deputi Gubernur BI Budi Rochadi, setidaknya ada tiga persyaratan
yang harus dipenuhi jika ingin melakukan penyederhanaan satuan nilai
tukar.Tiga persyaratan itu adalah kondisi ekonomi yang stabil, inflasi yang
terjaga rendah, dan adanya jaminan stabilitas harga.

Selain itu, untuk melakukan redenominasi nilai tukar juga dibutuhkan
penarikan uang yang beredar di masyarakat secara bertahap. "Hal yang paling
sulit dilakukan dengan cepat dan mudah adalah sosialisai kepada seluruh
masyarakat Indonesia yang mencapai ratusan juta jiwa," jelasnya. *(Herlina
Kartika, Sofyan Nur Hidayat/Kontan)*
-- 
-
save a tree, don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=62473030

Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: Bls: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-21 Terurut Topik Yadi Setiadi


Sepakat dgn Mas arfgwn,

Diperlukan kebijakan (pemerintah) yang pro-IB, bukan yang anti-IB,,, :-)

Di luaran sana, semua government dah mulai melek mengenai IB, even di Rusia 
sekalipun mosok di Indo masih di 5%an saja selama 10 tahun ini?


Salam,
YS



-Original Message-
From: "arfgnwn" 
Date: Wed, 21 Apr 2010 13:12:25 
To: 
Subject: [Millis AKI- stop smoking] Re: Bls: Knapa IB di Indonedsia 
perkembangannya lambat...RE: [Millis  AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank 
Haram 'Suburkan' Bank Syariah

dear Bli Oka,


mengukur urgensitas kebijakan insentif berbasis ukuran 'prospek 
bisnis' sepertinya kok tidak tepat. kurang prospektif apa sektor 
otomotif di indonesia? namun pemerintah ttp kasih insentif tuh..
thn ini, pemerintah kehilangan pemasukan dari pajak bea masuk 
Rp523,9 miliar dari sektor otomotif, krn insentif  BMDTP.

lalu, jika mengikuti logika kekinian yakni kepentingan konsumen 
hrs dikedepankan dlm pengambilan kebijakan (misalnya: OK impor 
beras agar rakyat bisa beli beras murah), maka netralisasi 
produk IB menguntungkan konsumen krn mrk dpt produk finansial
yg murah. ini bisa mengubah perilaku bank konvensional yg 
malas menurunkan suku bunga ketika BI Rate turun.

nah, jika itu terjadi, takkan ada dikotomi IB & non-IB. cek:
http://www.businessweek.com/magazine/content/05_32/b3946141_mz035.htm

***

Bli: "dg konteks kekininian, dimana trendnya adalah semakin kecilnya cawe2 
pemerintah, saya kira, spt yg disampaikan rekan2 disini sebelumnya, justru 
empowerment kelembagaan oleh pemilik modal dan atau investor serta 
managementyg diperlukan saat ini oleh IB"

saya sepakat soal empowerment. namun, bukan berarti kita 
antipati ketika pemerintah memberikan insentif pd  IB. 
terlebih, ketika kebijakan itu tak merugikan siapapun, dan 
justru perlu dilakukan utk mengejar ketertinggalan.

Spore dan Malaysia dah 2-3 langkah meninggalkan kita utk 
urusan IB. islamic fund di Timteng bercokol di sana (sy 
dengar potensi dana kawasan ini mencapai miliaran dolar). 
ini yg mendorong malay memacu industri mereka; peluang. 
dan lagi-lagi, kita kalah karena kurang berpikir taktis.

sblm kita meminta owner IB bicara empowerment, kita tentu 
perlu lihat dulu praktik IB di indo ini layak di-empower 
tdk? gimana IB bs dikembangkan, klo pendekatan finansial
(perpajakan) sektor ini aja lebih primitif ketimbang 
international best practice? PPN ganda, harus diakui, 
bukanlah best practice di luar sana.

***

Bli Oka: "Benar, bahwa semua bank besar punya UUS, tapi saya lihat, lebih 
sebagai kelengkapan layanan saja...UUS belum menjadi lokomotive pertumbuhan 
bank terkait, apalagi bagi perbankan nasional..."

betul, dan dengan praktik unik PPN ganda di IB kita, tak 
akan mungkin dia jd lokomotif. dan emang tak perlu jadi 
lokomotif, sih. cukup beri tempat sistem alternatif ini 
spt di negara lain krn bs mnjd semacam leveraging utk 
menarik investasi dr Timteng.

Oh, BTW.. ada pertimbangan lain mengapa barat mengaplikasi
IB (PLUS, menghapus PPN ganda). lumayan kekinian jg sih; 
meningkatkan pengawasan uang yg beredar "di luar sana".
rasanya kita perlu belajar dari Belanda utk urusan ini:

"[We want to encourage Islamic banking.] In the first place 
because Islamic banking meets a demand from the Muslims 
living in the Netherlands. In the second place because we 
see an opportunity here for the Dutch financial sector. A 
third reason is that banning Islamic banking from the 
perspective of fighting terrorism will have a counter-
productive effect. Denial of an actual need can lead to 
money-flows running via alternative channels out of the 
sight of the government. (Wouter Bos, 16 Juli 2007)

haslnya? Gulf Financial House (GFH) tempatkan US$100 
juta kedua kalinya pada tahun lalu. ga usah jauh-jauh, 
malaysia dpt US$1,4 miliar dana dari Gulf Petroleum.

dan kita? masih bicara soal filosofi "pertumbuhan alami" 
dan menentang international best practice utk industri ini. 
:) pantes aja: 
http://dunia.vivanews.com/news/read/74131-investasi_ke_timur_tengah_temui_kendala


salam,
*rif

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Oka Widana"  wrote:
>
> Pertanyaan sebaliknya bisa diajukan, knapa IB harus diberi insentif? Kalo 
> memang Indonesia, prospektif, seharusnya tanpa insentif pun, bisa berkembang 
> dengan baik..
> 
> Tahun 88, IB blm berkembang konsepnya...tentu jika pada saat itu sudah ada, 
> insentif semacam pakto 88, akan berlaku bagi IB jugamalah saya yg ngak 
> ngerti knapa, contoh ini yang dipakai sebagai justifikasidg konteks 
> kekininian, dimana trendnya adalah semakin kecilnya cawe2 pemerintah, saya 
> kira, spt yg disampaikan rekan2 disini sebelumnya, justru empowerment 
> kelembagaan oleh pemilik modal dan atau investor serta managementyg 
> diperlukan saat ini oleh IB
> 
> Benar, bahwa semua bank besar punya UUS, tapi saya lihat, lebih sebagai 
> kelengkapan layanan saja...UUS belum menjadi lokomotive pertumbuhan bank 
> terkait, apalagi bagi perbankan nasional..

Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-10 Terurut Topik Yadi Setiadi

Menarik menyimak email dari mas ari :)
Bahwa islamic bank berprilaku counter-cyclical, saya pikir perlu penelitian 
lebih lanjut :-) 

Pak Bernanke sih pernah bilang kalo yg namanya lembaga keuangan pasti bersifat 
procyclical, karena ada faktor pendorong yang namanya "financial 
accelerator" tapi kalo islamic banks ternyata tidak berprilaku demikian, 
apa ini salah satu "kelebihan"-nya?


Silahkan ditanggapi :-)

Salam
YS

-Original Message-
From: Ari Condro 
Date: Sun, 11 Apr 2010 05:48:29 
To: 
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: Knapa IB di Indonedsia 
perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga 
Bank 
Haram 'Suburkan' Bank Syariah

itulah yang saya sayangkan, dalam situasi ketika krisis dan setelah krisis,
rasio keuangan perbankan syariah bagus bagus aja tuh.  lha justru ketika di
masa booming (yang bisa diartikan masa ekspansinya perusahaan) lha kok
kredit macet bertambah.

saya sih sederhana saja, banyak bank syariah yang baru berdiri sekitaran
masa itu, dan mereka yang infant ini tergiur cepat cepat menyalurkan dana
tapi dilakukan dengan cara yang ndak prudent.  terutama curiga dengan bank
bank syariah yang eks BPD tuh ... lha BPD nya aja boroknya ampun ampunan.
hehehe :D

salam,
Ari


2010/4/10 madjmudin m 

>
>
> lebih pas, dilihat juga Mas, FDR/LDR-nya BS dan LDR perbankan nasional,
> data dari BI sih bilang LDR perbankan nasional dari Januari 2006 - jan 2007
> mentok dikisaran 60 %,mulai Juli 2008 mulai agak naik.
> Kalo FDR-nya BS Jan 2006 -Jan 2007 merangkak diatas 100%, terus turun dikit
> di April 2007, Juli 2008 juga diatas 100%. kalo pake asumsi sektor riil
> lebih berisiko daripada resiko DPK yg ngendon di SBI, saya kira itu resiko
> yg pasti dihadapi BS sehingga NPF/NPL nya naik, atau berada diatas bank
> konvensional. sisi keunggulan BS disini, fungsi intermediasi antara unit
> surplus dan unit defisit berjalan baik.
> Yg jelek memang ketika LDR relatif sama dgn konven, NPLnya lebih besar.
>
> --- On Sat, 10/4/10, Ari Condro >
> wrote:
>
> From: Ari Condro >
>
> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
> [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
> To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 10 April, 2010, 15:05
>
>
> NPL - non performing loan, alias kredit matjet seperti yang kemarin
> dibicarakan.
>
> melihat kenyataan di lapangan kalau kredit macet bank syariah justru lebih
> buruk dibandingkan bank konvensional, ini menandakan dua hal :
>
> - pekerja bank syariah (analis kredit) kena tipu pengusaha bermasalah,
> mereka memberikan alokasi kredit pada usaha yang tidak maknyuss punya -
> kurang prudent gitu deh
> - setahu saya, banyak bank syariah yang sistemnya, cabang cabang sebagai
> penyedot uang dari masyarakat, sementara bagian menggelontor kredit
> terutama
> adalah pusat di jakarta.  saya khawatir ini seperti modelnya jaan orde baru
> di mana konglomerat rame rame mendirakan bank untuk jadi cash cow buat
> mendanai petualangan perusahaan dalam bisnis yang meragukan kepada anak
> perusahaan atau afiliasinya (bisa jadi afiliasi dari boss boss yg dekat
> dengan klan tertentu).  ada kesalahan alokasi secara sistematis dalam jenis
> usaha dimana bank syariah meletakkan basket telur telurnya.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links





Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-10 Terurut Topik Yadi Setiadi

Menarik menyimak email dari mas ari :)
Bahwa islamic bank berprilaku counter-cyclical, saya pikir perlu penelitian 
lebih lanjut :-) 

Pak Bernanke sih pernah bilang kalo yg namanya lembaga keuangan pasti bersifat 
procyclical, karena ada faktor pendorong yang namanya "financial 
accelerator" tapi kalo islamic banks ternyata tidak berprilaku demikian, 
apa ini salah satu "kelebihan"-nya?


Silahkan ditanggapi :-)

Salam
YS

-Original Message-
From: Ari Condro 
Date: Sun, 11 Apr 2010 05:48:29 
To: 
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: Knapa IB di Indonedsia 
perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga 
Bank 
Haram 'Suburkan' Bank Syariah

itulah yang saya sayangkan, dalam situasi ketika krisis dan setelah krisis,
rasio keuangan perbankan syariah bagus bagus aja tuh.  lha justru ketika di
masa booming (yang bisa diartikan masa ekspansinya perusahaan) lha kok
kredit macet bertambah.

saya sih sederhana saja, banyak bank syariah yang baru berdiri sekitaran
masa itu, dan mereka yang infant ini tergiur cepat cepat menyalurkan dana
tapi dilakukan dengan cara yang ndak prudent.  terutama curiga dengan bank
bank syariah yang eks BPD tuh ... lha BPD nya aja boroknya ampun ampunan.
hehehe :D

salam,
Ari


2010/4/10 madjmudin m 

>
>
> lebih pas, dilihat juga Mas, FDR/LDR-nya BS dan LDR perbankan nasional,
> data dari BI sih bilang LDR perbankan nasional dari Januari 2006 - jan 2007
> mentok dikisaran 60 %,mulai Juli 2008 mulai agak naik.
> Kalo FDR-nya BS Jan 2006 -Jan 2007 merangkak diatas 100%, terus turun dikit
> di April 2007, Juli 2008 juga diatas 100%. kalo pake asumsi sektor riil
> lebih berisiko daripada resiko DPK yg ngendon di SBI, saya kira itu resiko
> yg pasti dihadapi BS sehingga NPF/NPL nya naik, atau berada diatas bank
> konvensional. sisi keunggulan BS disini, fungsi intermediasi antara unit
> surplus dan unit defisit berjalan baik.
> Yg jelek memang ketika LDR relatif sama dgn konven, NPLnya lebih besar.
>
> --- On Sat, 10/4/10, Ari Condro >
> wrote:
>
> From: Ari Condro >
>
> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
> [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
> To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Saturday, 10 April, 2010, 15:05
>
>
> NPL - non performing loan, alias kredit matjet seperti yang kemarin
> dibicarakan.
>
> melihat kenyataan di lapangan kalau kredit macet bank syariah justru lebih
> buruk dibandingkan bank konvensional, ini menandakan dua hal :
>
> - pekerja bank syariah (analis kredit) kena tipu pengusaha bermasalah,
> mereka memberikan alokasi kredit pada usaha yang tidak maknyuss punya -
> kurang prudent gitu deh
> - setahu saya, banyak bank syariah yang sistemnya, cabang cabang sebagai
> penyedot uang dari masyarakat, sementara bagian menggelontor kredit
> terutama
> adalah pusat di jakarta.  saya khawatir ini seperti modelnya jaan orde baru
> di mana konglomerat rame rame mendirakan bank untuk jadi cash cow buat
> mendanai petualangan perusahaan dalam bisnis yang meragukan kepada anak
> perusahaan atau afiliasinya (bisa jadi afiliasi dari boss boss yg dekat
> dengan klan tertentu).  ada kesalahan alokasi secara sistematis dalam jenis
> usaha dimana bank syariah meletakkan basket telur telurnya.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links





Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-10 Terurut Topik Yadi Setiadi

Hahaha,,, tks, mas :) nice things to know kalo masih ada yg gak beres dengan 
sukuk walaupun banyak jurist ternama di dunia bilang kalo sukuk yg berlaku 
sekarang ini bukan produk "islamic finance", tapi memang "sialmic finance" yang 
menjadi sebab collaps-nya Dubai World (saya mengacu kepada pendapatnya Mr. 
Maulana Taqi Usman, Supreme Judge di Pakistan).

Salam
YS

-Original Message-
From: Ari Condro 
Date: Sat, 10 Apr 2010 15:36:55 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

ya aku tahu sih, murobahah sudah ndak kena double pajak.  sekarang kan
sukuk yang dengan underlying assets yang pengennya dibebasin dari
pajak berganda juga.

padahal menurut saya ini ndak bener.  soalnya secara nature akadnya
menghasilkan resiko yang berbeda dengan akad transaksi di
konvensional.  dalam hal ini saya melihat kalau sialmic finance minta
disusuin terus.  mendingan minta rate pajaknmya aja yang dikurangi,
sehingga double VAT untuk transaksi syariah kalau ditotal
persentasenya tetap sama dengan transaksi konvensional.  tapi tetep
pada akhirnya itu harus dilepas, karena nature resikonya memang beda.


salam,
Ari



2010/4/10 Yadi Setiadi :
>
> Yah,,, awalnya sih islamic bank kena double tax, tapi kemudian aturan ini sdh 
> dihilangkan, mas ari :)
>
> Cost plus financing di islamic bank bukan pure jual beli, tp menggunakan 
> "prinsip" beli. Jadi prakteknya sih seperti lending di perbankan pada umumnya.
>
> Saya pikir islamic bank di Indonesia bukan minta enaknya saja, mas :-) tapi 
> mbok ya pemerintah mau ngerti-lah sedikit, industri islamic banking di 
> Indonesia itu khan masih "infant",,, jadi mohon dong dirawat sampai dia bs 
> jalan sendiri :-)
>
> Silahkan ditanggapi :)
>
> Salam,
> YS
>
> -Original Message-
> From: Ari Condro 
> Date: Sat, 10 Apr 2010 14:56:34
> To: 
> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis
>        AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>
> kenapa double tax ?
>
> dari sisi pajak, seperti metode murabahah atau cost plus itu kan memang jual
> beli.
>
> - bank beli dari A.seharga 100
> - bank jual ke B seharga 130
> - B cicil ke bank, angsuran 13 sebesar 10 kali
>
> wajar transaksi bank beli dari A kena PPN, dan waktu jual ke B kena PPN
> lagi.
>
> hal serupa terjadi lagi pada sukuk yang memakai underlying assets.  kok bank
> syariah mintanya dispensasi dan posisi enak terus yah ? heheheh :D
>
>
>
> salam,
> Ari
>
>
> 2010/4/9 Yadi Setiadi 
>
>>
>>
>>
>> Itulah salah kaprahnya intervensi pemerintah kita sekarang , mas ryan :)
>>
>> Intervensi pemerintah dalam hal pengenaan double tax pada islamic bank di
>> Indonesia malah mempercepat "kemunduran" islamic bank itu sendiri.
>>
>> Yang diperlukan adalah kebijakan yang pro-islamic bank, bukan kebijakan
>> yang kontra-islamic bank :)
>>
>> Silahkan ditanggapi :)
>>
>> Salam,
>> YS
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: 
>> fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
>> Date: Fri, 9 Apr 2010 09:05:01
>> To: 
>> >
>>
>> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
>> [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>>
>> Hai,
>>
>> Campur tangan pemerintah sekarang malah membuat bank syariah mundur 1
>> langkah dengan adanya pengenaan PPN terhadap jasa yang dihasilkan oleh IB.
>>
>> Salam
>>
>> Ryan
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: "Yadi Setiadi" >
>> Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17
>> To: 
>> >
>>
>> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
>> [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>>
>>
>> Ikut nimbrung, ya :)
>>
>>
>> IMHO:
>> Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,
>> Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional
>> bank saja terus menerus bertambah?
>>
>> Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari
>> kasus Malaysia,
>>
>> Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,
>>
>> Salam
>> YS
>>
>>
>> -Original Message-
>> From: "oka.widana" 
>> >
>>
>> Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58
>> To: 
>> >
>>
>> Subject: Knapa IB d

Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-10 Terurut Topik Yadi Setiadi

Yah,,, awalnya sih islamic bank kena double tax, tapi kemudian aturan ini sdh 
dihilangkan, mas ari :)

Cost plus financing di islamic bank bukan pure jual beli, tp menggunakan 
"prinsip" beli. Jadi prakteknya sih seperti lending di perbankan pada umumnya.

Saya pikir islamic bank di Indonesia bukan minta enaknya saja, mas :-) tapi 
mbok ya pemerintah mau ngerti-lah sedikit, industri islamic banking di 
Indonesia itu khan masih "infant",,, jadi mohon dong dirawat sampai dia bs 
jalan sendiri :-)

Silahkan ditanggapi :)

Salam,
YS

-Original Message-
From: Ari Condro 
Date: Sat, 10 Apr 2010 14:56:34 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

kenapa double tax ?

dari sisi pajak, seperti metode murabahah atau cost plus itu kan memang jual
beli.

- bank beli dari A.seharga 100
- bank jual ke B seharga 130
- B cicil ke bank, angsuran 13 sebesar 10 kali

wajar transaksi bank beli dari A kena PPN, dan waktu jual ke B kena PPN
lagi.

hal serupa terjadi lagi pada sukuk yang memakai underlying assets.  kok bank
syariah mintanya dispensasi dan posisi enak terus yah ? heheheh :D



salam,
Ari


2010/4/9 Yadi Setiadi 

>
>
>
> Itulah salah kaprahnya intervensi pemerintah kita sekarang , mas ryan :)
>
> Intervensi pemerintah dalam hal pengenaan double tax pada islamic bank di
> Indonesia malah mempercepat "kemunduran" islamic bank itu sendiri.
>
> Yang diperlukan adalah kebijakan yang pro-islamic bank, bukan kebijakan
> yang kontra-islamic bank :)
>
> Silahkan ditanggapi :)
>
> Salam,
> YS
>
>
> -Original Message-
> From: 
> fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
> Date: Fri, 9 Apr 2010 09:05:01
> To: 
> >
>
> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
> [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>
> Hai,
>
> Campur tangan pemerintah sekarang malah membuat bank syariah mundur 1
> langkah dengan adanya pengenaan PPN terhadap jasa yang dihasilkan oleh IB.
>
> Salam
>
> Ryan
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Yadi Setiadi" >
> Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17
> To: 
> >
>
> Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
> [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>
>
> Ikut nimbrung, ya :)
>
>
> IMHO:
> Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,
> Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional
> bank saja terus menerus bertambah?
>
> Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari
> kasus Malaysia,
>
> Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,
>
> Salam
> YS
>
>
> -Original Message-
> From: "oka.widana" 
> >
>
> Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58
> To: 
> >
>
> Subject: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis
> AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>
> Ganti thread ya. sudah 20 tahun eksistensi Bank syariah, market
> sharenya ngal lebih dari 5 %. Knapa ya.yuk sharing
>
>
>
> From: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com[mailto:
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com]
> On Behalf Of prastowo prastowo
> Sent: 08 April 2010 14:03
> To: 
> AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan'
> Bank Syariah
>
>
>
>
>
> Sebenarnya ada dua isu di sini:
> 1. soal islamic finance (IF) itu sendiri, secara konseptual dan praksis.
> 2. debat soal haram-halalnya bunga bank konvensional.
>
> Hemat saya dua hal itu harus dibicarakan terpisah. IF punya prospek yang
> bagus menurut saya, terlebih ketika pasca-krisis ini kita menanyakan kembali
> mengenai kaitan ekonomi dan moralitas (etika ). Saya sendiri awam soal apa
> dan bagaimana IF secara detail tapi minimal ada bbrp hal pokok:
> - underlying asset yang meminimalisasi spekulasi dan kemungkinan meminjam
> melebihi kemampuan.
> - paternalisme, krn sistem IF mengandaikan ada otoritas, baik profesional
> maupun moral.
> - self-control, sebagaimana ditulis kawan kita sebelumnya, dan ini sejajar
> dg gagasan Adam Smith tentang self-command.
>
> Pembicaraan IF masih sebatas riba dan bunga yg haram atau halal, krn
> aktivisnya masih terjebak dalam 'form-over-substance', dan belum masuk ke
> 'substance-over-form'. Tapi kita maklum, elaborasi di level 'bentuk' ini
> terkait dengan politik identitas dan upaya mengurangi hegemoni sistem

Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Yah,,, fakta memang bicara seperti itu, bang:)

Islamic banking di Indonesia itu tengah mengalami dilemma :)

Di satu sisi, punya idealisme, di sisi lain masih perlu survive sebagai 
minoritas di tengah gempuran conventional banking, jadinya baru sampai 
beginilah pencapaiannya:)

Moreover, IMHO,  role model islamic bank yang benar2 "shariah comply" pun saya 
pikir belum ada, mungkin hanya di Iran dan sebagian saja di negara GCC yang 
sudah established,,,

Silahkan ditanggapi :)

Salam,
YS

-Original Message-
From: Poltak Hotradero 
Date: Sat, 10 Apr 2010 09:45:20 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: 
  [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  
  Syariah

At 08:48 PM 4/9/2010, you wrote:

Seharusnya begitu, tetapi Bank Muamalat sebagai 
Bank Syariah pertama dan terbesar di Indonesia - 
sudah memberi contoh kurang baik.

Dan kembali ke dialog awal - tentang asumsi bahwa 
masalah di bank syariah adalah karena pemegang 
kebijakan adalah mereka yg dididik melalui 
paradigma konvensional (seperti yg disampaikan 
sdr. Yadi Setiadi) - maka kesulitan kita akan 
menjadi bertambah besar ketika pengambil 
keputusan di berbagai bank syariah ternyata 
justru direkrut dari bank seperti Bank Muamalat.



>Ex bank sy dl pernah kerja diambil bca jadi bcas
>Hampir semua mgmtnya non muslim termasuk kepala cabangnya.
>Sy kira tdk ada issue dlm hal ini.
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Yah,,, fakta memang bicara seperti itu, bang:)

Islamic banking di Indonesia itu tengah mengalami dilemma :)

Di satu sisi, punya idealisme, di sisi lain masih perlu survive sebagai 
minoritas di tengah gempuran conventional banking, jadinya baru sampai 
beginilah pencapaiannya:)

Moreover, IMHO,  role model islamic bank yang benar2 "shariah comply" pun saya 
pikir belum ada, mungkin hanya di Iran dan sebagian saja di negara GCC yang 
sudah established,,,

Silahkan ditanggapi :)

Salam,
YS

-Original Message-
From: Poltak Hotradero 
Date: Sat, 10 Apr 2010 09:45:20 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: 
  [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  
  Syariah

At 08:48 PM 4/9/2010, you wrote:

Seharusnya begitu, tetapi Bank Muamalat sebagai 
Bank Syariah pertama dan terbesar di Indonesia - 
sudah memberi contoh kurang baik.

Dan kembali ke dialog awal - tentang asumsi bahwa 
masalah di bank syariah adalah karena pemegang 
kebijakan adalah mereka yg dididik melalui 
paradigma konvensional (seperti yg disampaikan 
sdr. Yadi Setiadi) - maka kesulitan kita akan 
menjadi bertambah besar ketika pengambil 
keputusan di berbagai bank syariah ternyata 
justru direkrut dari bank seperti Bank Muamalat.



>Ex bank sy dl pernah kerja diambil bca jadi bcas
>Hampir semua mgmtnya non muslim termasuk kepala cabangnya.
>Sy kira tdk ada issue dlm hal ini.
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Yah,,, supply human resouces (sumber daya insani) yang memadai dalam dapur 
islamic bank itu sendiri adalah issue yang sangat essensial, bang poltak :)

Bayangkan, hampir sebagian besar pemegang kebijakan di islamic bank di 
indonesia adalh mereka yang dididik melalui paradigma konvensional :)

Bukannya memperkecil ari universalitas islamic bank, tapi alangkah idealnya 
jika mereka yg jadi top management di islamic bank adalah mereka yang telah 
di-drill dgn islamic finance yg comprehensif,


Salam,
YS
 
-Original Message-
From: Poltak Hotradero 
Date: Fri, 09 Apr 2010 16:40:15 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE:
  [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank 
  Syariah

At 04:10 PM 4/9/2010, you wrote:

Kebijakan pro yang seperti apa?

Walaupun asset-nya relatif kecil - tetapi NPL 
Islamic Banking Indonesia tahun lalu melonjak 
tajam - melebihi perbankan konvensional.  Sempat 
menyentuh 5,72% pada September tahun lalu - dan 
saat ini berada pada level 4%.  Bandingkan dengan 
perbankan konvensional yang puncak NPL-nya pada 
tahun lalu hanya 5,13% dan saat ini berada pada level 3%.

Bila masalah ini tidak dicermati - maka segala 
bentuk "kebijakan" pengembangan bank syariah - 
akan berpotensi mendorong peningkatan NPL - yang 
pada gilirannya bisa menjadi masalah keuangan nasional.

Untuk apa bicara soal pengembangan promosi - 
kalau ternyata masih ada masalah di dapur-nya bank syariah?


>
>
>
>Itulah salah kaprahnya intervensi pemerintah kita sekarang , mas ryan :)
>
>Intervensi pemerintah dalam hal pengenaan double 
>tax pada islamic bank di Indonesia malah 
>mempercepat "kemunduran" islamic bank itu sendiri.
>
>Yang diperlukan adalah kebijakan yang 
>pro-islamic bank, bukan kebijakan yang kontra-islamic bank :)
>
>Silahkan ditanggapi :)
>
>Salam,
>YS
>
>
>-Original Message-
>From: 
>fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
> 
>
>Date: Fri, 9 Apr 2010 09:05:01
>To: 
><AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> 
>
>Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia 
>perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- 
>stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
>
>Hai,
>
>Campur tangan pemerintah sekarang malah membuat 
>bank syariah mundur 1 langkah dengan adanya 
>pengenaan PPN terhadap jasa yang dihasilkan oleh IB.
>
>Salam
>
>Ryan
>Powered by Telkomsel BlackBerry®




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Intervensi sederhana, IMHO: migrasikan dana2 pemerintah ke islamic bank,,

Yang lain, silahkan ditambahi oleh milister ysh... :)

Salam
YS



-Original Message-
From: "arianro" 
Date: Fri, 9 Apr 2010 16:34:04 
To: 
Subject: RE: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah

Rasanya support pemerintah utk IB sudah besar, malah bank konvensional
setengah diinjak kakinya utk mendukung IB. Kira2 intervensi apa lagi yg
diperlukan? Pembayaran pemerintah lewat IB juga banyak yg tidak bisa karena
terkait dengan prinsip2 syariah.

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Oka Widana

  

Knapa Pemerintah hrs turun tangan ya?maksudnya, bagi Pemerintah kan sama
aja, mau bank konvensional mau bank syariahyg diharapkan pemerintah kan
pajak dan mungkin efektivitasnya dalam menyokong ekonomi. 

Lagian kalo yg dimaksud disini adalah Pemerintah dalam arti luas, termasuk
BI, saya kira kalo dalam hal pembinaan, BI malah punya cetak biru IB
segala 

Apa yg dimaksud dg intervensi disini, Pemerintah mesti
mengeluarkanketentuan, bahwa semua pembayaran pemerintah akan via IB atau
ada bentuk intervensi lain, yg dimaksudkan? 


Powered by Telkomsel BlackBerryR 

-Original Message- 
From: "Yadi Setiadi" mailto:y.setiadi%40gmail.com> com> 
Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17 
To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
indone...@yahoogroups.com> 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah 

Ikut nimbrung, ya :) 


IMHO: 
Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,
Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional
bank saja terus menerus bertambah? 

Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus
Malaysia, 

Silahkan ditanggapi lebih lanjut,, 

Salam 
YS 



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Mazhab Keynesian seperti cocok diterapkan dalam rangka mendorong growth islamic 
bank di Indonesia,,, LOL

Yah,, kalo mau sedikit berteori2 pake islamic economics,, memang perlu ada 
regulator yang mengurus pasar, namanya "Hisbah",, tapi mungkin kalo bicara 
ekonomi kekinian, apalagi di Indonesia, masih  sulit diterapkan ya? :-)

Silahkan ditanggapi :)

Salam
YS


-Original Message-
From: "Oka Widana" 
Date: Fri, 9 Apr 2010 09:21:05 
To: Millis AKI
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah

Knapa Pemerintah hrs turun tangan ya?maksudnya, bagi Pemerintah kan sama 
aja, mau bank konvensional mau bank syariahyg diharapkan pemerintah kan 
pajak dan mungkin efektivitasnya dalam menyokong ekonomi.



Lagian kalo yg dimaksud disini adalah Pemerintah dalam arti luas, termasuk BI, 
saya kira kalo dalam hal pembinaan, BI malah punya cetak biru IB segala



Apa yg dimaksud dg intervensi disini, Pemerintah mesti mengeluarkanketentuan, 
bahwa semua pembayaran pemerintah akan via IB atau ada bentuk intervensi lain, 
yg dimaksudkan?





Powered by Telkomsel BlackBerry®



-Original Message-

From: "Yadi Setiadi" 

Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17 

To: 

Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah






Ikut nimbrung, ya :)








IMHO: 


Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,  
Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional 
bank saja terus menerus bertambah?





Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus 
Malaysia,





Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,





Salam


YS





 


-Original Message-


From: "oka.widana" 


Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58 


To: 


Subject: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- 
stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah





Ganti thread ya. sudah 20 tahun eksistensi Bank syariah, market sharenya 
ngal lebih dari 5 %. Knapa ya.yuk sharing





 





From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of prastowo prastowo


Sent: 08 April 2010 14:03


To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Subject: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank 
Syariah





 





  





Sebenarnya ada dua isu di sini:


1. soal islamic finance (IF) itu sendiri, secara konseptual dan praksis.


2. debat soal haram-halalnya bunga bank konvensional.





Hemat saya dua hal itu harus dibicarakan terpisah. IF punya prospek yang bagus 
menurut saya, terlebih ketika pasca-krisis ini kita menanyakan kembali mengenai 
kaitan ekonomi dan moralitas (etika ). Saya sendiri awam soal apa dan bagaimana 
IF secara detail tapi minimal ada bbrp hal pokok:


- underlying asset yang meminimalisasi spekulasi dan kemungkinan meminjam 
melebihi kemampuan.


- paternalisme, krn sistem IF mengandaikan ada otoritas, baik profesional 
maupun moral.


- self-control, sebagaimana ditulis kawan kita sebelumnya, dan ini sejajar dg 
gagasan Adam Smith tentang self-command.





Pembicaraan IF masih sebatas riba dan bunga yg haram atau halal, krn aktivisnya 
masih terjebak dalam 'form-over-substance', dan belum masuk ke 
'substance-over-form'. Tapi kita maklum, elaborasi di level 'bentuk' ini 
terkait dengan politik identitas dan upaya mengurangi hegemoni sistem ekonomi 
lainnya ( Barat ). Belum dicoba secara sungguh2 misalnya, menyiangi kerumitan 
teknis (pengedepanan istilah dan simbol2 Arab misalnya), tapi masuk ke 
substansi, semisal efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan hal2 terkait 
nilai, prosedur, dll.





Saya justru menilai pengharaman bunga bank tanpa proses deliberasi di tengah 
semakin egaliter dan sekulernya umat akan kontraproduktif. Sebaiknya memilih 
jalan berputar, misalnya bicara soal kepantasan ambil untung (tingkat bunga 
wajar), dll. Karena sejauh saya tahu, di kalangan ahli fiqh masih ada 
perdebatan tajam soal riba ini. Ada pandangan yg kuat juga, misalnya fatwa 
Al-Azhar Institute of Islamic Jurisprudence tahun 2002 yang menghalalkan bunga 
bank, namun ditolak sebagian ulama ahli fiqh lainnya. Jika diskurs soal ini 
diteruskan dan ditarik ke ranah publik lebih luas, tentu akan lebih baik.





Formalisme dan semangat sekedar beda hanya akan menghasilkan pandangan sinis 
dan misleading sebagaimana misalnya ditulis Ussem di majalah Fortune tahun 2004:


The result looked a lot like interest, and some argue that murabaha is simply a 
thinly veiled


version of it; the markup [bank’s name] charges is very close to the prevailing 
interest rate.


But bank officials argue that God is in the details.





Soal sejarah saya

Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Itulah salah kaprahnya intervensi pemerintah kita sekarang , mas ryan :)

Intervensi pemerintah dalam hal pengenaan double tax pada islamic bank di 
Indonesia malah mempercepat "kemunduran" islamic bank itu sendiri.

Yang diperlukan adalah  kebijakan yang pro-islamic bank, bukan kebijakan yang 
kontra-islamic bank :)

Silahkan ditanggapi :)

Salam,
YS


-Original Message-
From: fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
Date: Fri, 9 Apr 2010 09:05:01 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah

Hai,



Campur tangan pemerintah sekarang malah membuat bank syariah mundur 1 langkah 
dengan adanya pengenaan PPN terhadap jasa yang dihasilkan oleh IB.



Salam



Ryan

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-Original Message-

From: "Yadi Setiadi" 

Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17 

To: 

Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah






Ikut nimbrung, ya :)








IMHO: 


Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,  
Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional 
bank saja terus menerus bertambah?





Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus 
Malaysia,





Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,





Salam


YS





 


-Original Message-


From: "oka.widana" 


Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58 


To: 


Subject: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- 
stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah





Ganti thread ya. sudah 20 tahun eksistensi Bank syariah, market sharenya 
ngal lebih dari 5 %. Knapa ya.yuk sharing





 





From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of prastowo prastowo


Sent: 08 April 2010 14:03


To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Subject: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank 
Syariah





 





  





Sebenarnya ada dua isu di sini:


1. soal islamic finance (IF) itu sendiri, secara konseptual dan praksis.


2. debat soal haram-halalnya bunga bank konvensional.





Hemat saya dua hal itu harus dibicarakan terpisah. IF punya prospek yang bagus 
menurut saya, terlebih ketika pasca-krisis ini kita menanyakan kembali mengenai 
kaitan ekonomi dan moralitas (etika ). Saya sendiri awam soal apa dan bagaimana 
IF secara detail tapi minimal ada bbrp hal pokok:


- underlying asset yang meminimalisasi spekulasi dan kemungkinan meminjam 
melebihi kemampuan.


- paternalisme, krn sistem IF mengandaikan ada otoritas, baik profesional 
maupun moral.


- self-control, sebagaimana ditulis kawan kita sebelumnya, dan ini sejajar dg 
gagasan Adam Smith tentang self-command.





Pembicaraan IF masih sebatas riba dan bunga yg haram atau halal, krn aktivisnya 
masih terjebak dalam 'form-over-substance', dan belum masuk ke 
'substance-over-form'. Tapi kita maklum, elaborasi di level 'bentuk' ini 
terkait dengan politik identitas dan upaya mengurangi hegemoni sistem ekonomi 
lainnya ( Barat ). Belum dicoba secara sungguh2 misalnya, menyiangi kerumitan 
teknis (pengedepanan istilah dan simbol2 Arab misalnya), tapi masuk ke 
substansi, semisal efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan hal2 terkait 
nilai, prosedur, dll.





Saya justru menilai pengharaman bunga bank tanpa proses deliberasi di tengah 
semakin egaliter dan sekulernya umat akan kontraproduktif. Sebaiknya memilih 
jalan berputar, misalnya bicara soal kepantasan ambil untung (tingkat bunga 
wajar), dll. Karena sejauh saya tahu, di kalangan ahli fiqh masih ada 
perdebatan tajam soal riba ini. Ada pandangan yg kuat juga, misalnya fatwa 
Al-Azhar Institute of Islamic Jurisprudence tahun 2002 yang menghalalkan bunga 
bank, namun ditolak sebagian ulama ahli fiqh lainnya. Jika diskurs soal ini 
diteruskan dan ditarik ke ranah publik lebih luas, tentu akan lebih baik.





Formalisme dan semangat sekedar beda hanya akan menghasilkan pandangan sinis 
dan misleading sebagaimana misalnya ditulis Ussem di majalah Fortune tahun 2004:


The result looked a lot like interest, and some argue that murabaha is simply a 
thinly veiled


version of it; the markup [bank’s name] charges is very close to the prevailing 
interest rate.


But bank officials argue that God is in the details.





Soal sejarah saya sependapat dg Anda. Riba setidaknya dilihat dlm dua 
perspektif, riba al-nasi'a (jahilliyah) yang ada sebelum pra-Islam dan umumnya 
praktik lintah darat, dan riba al-fadl, yakni melakukan mark up secara sepihak 
yg menyebabkan ketidakadilan krn tidak diikuti kinerja sektor riil ( underlying 
asset ).





Hal lain, ini juga terkait pandangan Yahudi dan Kristen medieval soal riba

Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Itulah salah kaprahnya intervensi pemerintah kita sekarang , mas ryan :)

Intervensi pemerintah dalam hal pengenaan double tax pada islamic bank di 
Indonesia malah mempercepat "kemunduran" islamic bank itu sendiri.

Yang diperlukan adalah  kebijakan yang pro-islamic bank, bukan kebijakan yang 
kontra-islamic bank :)

Silahkan ditanggapi :)

Salam,
YS


-Original Message-
From: fitriya...@ahlikeuangan-indonesia.com
Date: Fri, 9 Apr 2010 09:05:01 
To: 
Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah

Hai,



Campur tangan pemerintah sekarang malah membuat bank syariah mundur 1 langkah 
dengan adanya pengenaan PPN terhadap jasa yang dihasilkan oleh IB.



Salam



Ryan

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-Original Message-

From: "Yadi Setiadi" 

Date: Fri, 9 Apr 2010 08:58:17 

To: 

Subject: Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis 
AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah






Ikut nimbrung, ya :)








IMHO: 


Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,  
Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional 
bank saja terus menerus bertambah?





Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus 
Malaysia,





Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,





Salam


YS





 


-Original Message-


From: "oka.widana" 


Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58 


To: 


Subject: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- 
stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah





Ganti thread ya. sudah 20 tahun eksistensi Bank syariah, market sharenya 
ngal lebih dari 5 %. Knapa ya.yuk sharing





 





From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of prastowo prastowo


Sent: 08 April 2010 14:03


To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com


Subject: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank 
Syariah





 





  





Sebenarnya ada dua isu di sini:


1. soal islamic finance (IF) itu sendiri, secara konseptual dan praksis.


2. debat soal haram-halalnya bunga bank konvensional.





Hemat saya dua hal itu harus dibicarakan terpisah. IF punya prospek yang bagus 
menurut saya, terlebih ketika pasca-krisis ini kita menanyakan kembali mengenai 
kaitan ekonomi dan moralitas (etika ). Saya sendiri awam soal apa dan bagaimana 
IF secara detail tapi minimal ada bbrp hal pokok:


- underlying asset yang meminimalisasi spekulasi dan kemungkinan meminjam 
melebihi kemampuan.


- paternalisme, krn sistem IF mengandaikan ada otoritas, baik profesional 
maupun moral.


- self-control, sebagaimana ditulis kawan kita sebelumnya, dan ini sejajar dg 
gagasan Adam Smith tentang self-command.





Pembicaraan IF masih sebatas riba dan bunga yg haram atau halal, krn aktivisnya 
masih terjebak dalam 'form-over-substance', dan belum masuk ke 
'substance-over-form'. Tapi kita maklum, elaborasi di level 'bentuk' ini 
terkait dengan politik identitas dan upaya mengurangi hegemoni sistem ekonomi 
lainnya ( Barat ). Belum dicoba secara sungguh2 misalnya, menyiangi kerumitan 
teknis (pengedepanan istilah dan simbol2 Arab misalnya), tapi masuk ke 
substansi, semisal efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan hal2 terkait 
nilai, prosedur, dll.





Saya justru menilai pengharaman bunga bank tanpa proses deliberasi di tengah 
semakin egaliter dan sekulernya umat akan kontraproduktif. Sebaiknya memilih 
jalan berputar, misalnya bicara soal kepantasan ambil untung (tingkat bunga 
wajar), dll. Karena sejauh saya tahu, di kalangan ahli fiqh masih ada 
perdebatan tajam soal riba ini. Ada pandangan yg kuat juga, misalnya fatwa 
Al-Azhar Institute of Islamic Jurisprudence tahun 2002 yang menghalalkan bunga 
bank, namun ditolak sebagian ulama ahli fiqh lainnya. Jika diskurs soal ini 
diteruskan dan ditarik ke ranah publik lebih luas, tentu akan lebih baik.





Formalisme dan semangat sekedar beda hanya akan menghasilkan pandangan sinis 
dan misleading sebagaimana misalnya ditulis Ussem di majalah Fortune tahun 2004:


The result looked a lot like interest, and some argue that murabaha is simply a 
thinly veiled


version of it; the markup [bank’s name] charges is very close to the prevailing 
interest rate.


But bank officials argue that God is in the details.





Soal sejarah saya sependapat dg Anda. Riba setidaknya dilihat dlm dua 
perspektif, riba al-nasi'a (jahilliyah) yang ada sebelum pra-Islam dan umumnya 
praktik lintah darat, dan riba al-fadl, yakni melakukan mark up secara sepihak 
yg menyebabkan ketidakadilan krn tidak diikuti kinerja sektor riil ( underlying 
asset ).





Hal lain, ini juga terkait pandangan Yahudi dan Kristen medieval soal riba

Re: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat.......RE: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-09 Terurut Topik Yadi Setiadi

Ikut nimbrung, ya :)


IMHO: 
Share 5% itu khan relatif terhadap aset perbankan nasional (konventional),,  
Bagaimana bisa Islamic Bank di Indonesia mau tambah,, wong aset konventional 
bank saja terus menerus bertambah?

Menurutku,, solusinya: perlu intervensi pemerintah, ini terilhami dari kasus 
Malaysia,

Silahkan ditanggapi lebih lanjut,,

Salam
YS

 
-Original Message-
From: "oka.widana" 
Date: Fri, 9 Apr 2010 15:48:58 
To: 
Subject: Knapa IB di Indonedsia perkembangannya lambat...RE: [Millis AKI- 
stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank  Syariah

Ganti thread ya. sudah 20 tahun eksistensi Bank syariah, market sharenya 
ngal lebih dari 5 %. Knapa ya.yuk sharing

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of prastowo prastowo
Sent: 08 April 2010 14:03
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank 
Syariah

 

  

Sebenarnya ada dua isu di sini:
1. soal islamic finance (IF) itu sendiri, secara konseptual dan praksis.
2. debat soal haram-halalnya bunga bank konvensional.

Hemat saya dua hal itu harus dibicarakan terpisah. IF punya prospek yang bagus 
menurut saya, terlebih ketika pasca-krisis ini kita menanyakan kembali mengenai 
kaitan ekonomi dan moralitas (etika ). Saya sendiri awam soal apa dan bagaimana 
IF secara detail tapi minimal ada bbrp hal pokok:
- underlying asset yang meminimalisasi spekulasi dan kemungkinan meminjam 
melebihi kemampuan.
- paternalisme, krn sistem IF mengandaikan ada otoritas, baik profesional 
maupun moral.
- self-control, sebagaimana ditulis kawan kita sebelumnya, dan ini sejajar dg 
gagasan Adam Smith tentang self-command.

Pembicaraan IF masih sebatas riba dan bunga yg haram atau halal, krn aktivisnya 
masih terjebak dalam 'form-over-substance', dan belum masuk ke 
'substance-over-form'. Tapi kita maklum, elaborasi di level 'bentuk' ini 
terkait dengan politik identitas dan upaya mengurangi hegemoni sistem ekonomi 
lainnya ( Barat ). Belum dicoba secara sungguh2 misalnya, menyiangi kerumitan 
teknis (pengedepanan istilah dan simbol2 Arab misalnya), tapi masuk ke 
substansi, semisal efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan hal2 terkait 
nilai, prosedur, dll.

Saya justru menilai pengharaman bunga bank tanpa proses deliberasi di tengah 
semakin egaliter dan sekulernya umat akan kontraproduktif. Sebaiknya memilih 
jalan berputar, misalnya bicara soal kepantasan ambil untung (tingkat bunga 
wajar), dll. Karena sejauh saya tahu, di kalangan ahli fiqh masih ada 
perdebatan tajam soal riba ini. Ada pandangan yg kuat juga, misalnya fatwa 
Al-Azhar Institute of Islamic Jurisprudence tahun 2002 yang menghalalkan bunga 
bank, namun ditolak sebagian ulama ahli fiqh lainnya. Jika diskurs soal ini 
diteruskan dan ditarik ke ranah publik lebih luas, tentu akan lebih baik.

Formalisme dan semangat sekedar beda hanya akan menghasilkan pandangan sinis 
dan misleading sebagaimana misalnya ditulis Ussem di majalah Fortune tahun 2004:
The result looked a lot like interest, and some argue that murabaha is simply a 
thinly veiled
version of it; the markup [bank’s name] charges is very close to the prevailing 
interest rate.
But bank officials argue that God is in the details.

Soal sejarah saya sependapat dg Anda. Riba setidaknya dilihat dlm dua 
perspektif, riba al-nasi'a (jahilliyah) yang ada sebelum pra-Islam dan umumnya 
praktik lintah darat, dan riba al-fadl, yakni melakukan mark up secara sepihak 
yg menyebabkan ketidakadilan krn tidak diikuti kinerja sektor riil ( underlying 
asset ).

Hal lain, ini juga terkait pandangan Yahudi dan Kristen medieval soal riba ( 
usury ), riba yang dilarang tidak spesifik bunga bank modern melainkan praktik 
lintah darat dan juga terkait konsepsi world-view tertentu. Itu adalah 
world-view soal sorga yg dominan. Barangsiapa ingin masuk sorga hendaknya 
berderma, bukan malah ambil untung. Jika membaca karya tokoh2 medieval seperti 
Thomas Aquinas, akan jelas bahkan berdagang pun dipandang rendah. Ini lalu 
mengalami pembalikan pasca Luther, dan sebelumnya William Ocham yang melahirkan 
protestantisme dan secara apik ditulis Max Weber itu.

Di aras ini lalu kita bersetuju, mengatakan bunga bank pasti haram tentu sebuah 
kesalahan karena jebakan 'form', tapi ketika menggali substance, akan tampak 
platform yang bisa jadi sebagai irisan kedua model ( Barat dan Islam ), yaitu 
bunga yg disepakati dan wajar tidak riba, karena secara nilai tidak 
bertentangan dg asumsi dan prinsip syariah.

Tapi rasanya kita memang masih terjebak pada 'form', entah karena lebih gagah, 
atau karena memang baru nyampe segitu.

salam,

pras


Dari: Bali da Dave mailto:dfaj21%40yahoo.com> >
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
 
Terkirim: Rab, 7 April, 2010 20:46:17
Judul: Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa B

Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: Antara Neoliberalisme

2010-03-23 Terurut Topik Yadi Setiadi
Pak Prasentyantoko, 

kami persilahkan, pak :)


Salam,
YS


-Original Message-
From: Wong Cilik 
Date: Tue, 23 Mar 2010 21:34:19 
To: 
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Tentang Pajak dan Ideologi (was: 
Antara Neoliberalisme

Ditunggu penjelasannya dari Pak Prasetyanto? soal JM Keynes...   Yang ini
saya yakin pengertiannya bukan seperti yang dijabarkan dibawah. Pernyataan
mana menjawab pernyataan mana atau kejadian mana dicoba dijelaskan oleh
siapa musti diperjelas oleh Pak Prasetyanto  dipersilahkan.

Saya musti nyari buku lagi kalo soal kutip mengutip dan halaman berapa
asalnya pernyataan tersebut...

2010/3/23 Poltak Hotradero 

> At 03:16 PM 3/23/2010, you wrote:
>
> Pengaruh negatif budget deficit sudah diketahui oleh John Maynard
> Keynes di tahun 1940-an - itu sebabnya ia pernah ngomong "in the long
> run we're all dead" - sebagai jawaban atas kritikan bahayanya
> penumpukan budget deficit dalam jangka panjang.


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT & EMAS PAPUA

2010-03-16 Terurut Topik Yadi Setiadi

Kalau wacana addendum kontrak dgn Freeport itu  bagaimana ya? Apa ada 
konsekuensinya? (Politik + ekonomi?)

Karena saya melihat addendum kontrak adalah satu-satunya jalan agar semuanya 
berjalan lebih fair..


Salaam,
YS


-Original Message-
From: sen diskartes 
Date: Tue, 16 Mar 2010 02:09:01 
To: 
Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT & EMAS PAPUA

Hebat dan menarik..kalo anda memberi usul seperti tadi kan jadi enak 
melihatnya,jadi tidak ada kesan untuk menyalahkan..
ternyata milis AKI isinya orang orang yang memiliki pemikiran menarik,sampai 
anda mengetahui bahwa di baduy tidak boleh ada yang mengexplore secara 
sembarangan.itu memang benar,karena mereka masih menjunjung kearifan lokal yang 
seharusnya terus dibudidayakan.
Hehe,,ga perlu di list kok yang sudah berbuat untuk negeri ini..semalam saya 
sampai terdiam aja melihat temen2 AKI yang ternyata orang2 penting sedang 
berdiskusi..
kembali ke topik freeport,,saya juga merasa tidak nyaman jika gunung emas yang 
seyogianya milik saudara kita di papua sana menjadi sumber pembangunan 
USA..tetapi bukankah kita sudah terlanjur terjebak terhadap kontrak yang 
membuat freeport bisa leluasa menghabiskan gunung emas itu???
CMIIW

Salam
-sen-

On Tue Mar 16th, 2010 3:46 AM CDT Wing Wahyu Winarno wrote:

>Oh, saya gak meragukan kok nama Om Kartes, tapi ada bbrp yg jelas2 bukan nama 
>orang. Tapi untungnya tidak melanggar aturan di milis ini, jadi ya boleh saja 
>pakai nama palsu. Kalau di netiket sih mestinya ya pakai nama asli lah.
>
>Baik Om Kartes, usul saya sih Freeport mestinya bisa membuat rakyat di 
>sekitarnya hidup makmur (lha punya gunung emas, yg cukup buanyak stoknya). 
>Kalau mrk sdh bisa menikmati hasilnya, sukur2 dibagi juga ke penduduk (rakyat) 
>yg jauh dari lokasi (Papua). Kalau masih ada sisa, bolehlah dibagi2 ke negara 
>lain (melalui transaksi bisnis). Kalau ternyata gunung emas itu belum bisa 
>dikelola sendiri, ya dibiarin saja begitu.
>
>Bandingkan dgn Saudara2 kita suku Badui, hutannya saja tdk boleh disentuh 
>orang luar, karena utk mereka. Suku Badui bisa mengelola alam dgn bijak, shg 
>kebutuhan mrk terpenuhi. Sederhana ya biarin. Bayangkan, kalau tersentuh 
>investor, pasti hutan2 suku Badui pasti sudah jadi resort berjaringan 
>internasional, yg hanya bisa dinikmati oleh para pebisnis sukses, politikus 
>kelas wahid, dan koruptor licin atau sakti.
>
>Demikian juga mestinya Freeport (dan tambang2 lainnya). Mestinya mati2an 
>dikelola anak negeri. Kalau pun toh panggil orang asing, itu hanya utk 
>mengajari dan membimbing kita, biar kita bisa. Tapi, tambang2 itu sudah 
>puluhan tahun dikelola pihak asing. Padahal, sdh buanyak univ yg punya 
>fakultas pertambangan. Dosen2nya buanyak juga yg lulusan dari LN. Mestinya 
>sudah waktunya kita belajar mengelola sumber daya alam kita sendiri. Nah, ini 
>hanya bisa dimulai dari pengambil keputusan di negeri kita, dan itu artinya 
>sudah masuk ke politik.
>
>Bayangkan, blok Cepu yg minyaknya tidak banyak, dan sudah sejak jaman Belanda 
>dikelola secara tradisional, kini sudah dialihkan ke Petro Cina. Memang banyak 
>juga stafnya yg urang awak, tapi krn modalnya dari Cina, maka labanya masuk ke 
>Cina. Kita dpt pembagian hasil. Payah kan?
>
>Lalu Anda bertanya ke milis ini: sudahlah, Anda gak usah ribut2. Apa yg sudah 
>Anda perbuat demi negara ini? Sudah banyak lah, tapi kan tidak perlu dibuat 
>daftarnya di milis ini. Masing2 anggota di milis ini punya hak+kewajiban thd 
>negara kita lah. Tapi, di milis ini kita saling bertukar ide. Siapa tahu di 
>antara kita ada yg punya koneksi ke pembuat keputusan, bisa ikut menyampaikan 
>ide kita di milis ini kan? Atau mungkin Anda ada yg mau bicara di seminar 
>internasional. Atau Anda ada yg punya ide lain. Asik juga kan kalau kita 
>diskusikan di sini? Atau, ada yg merasa terganggu dgn topik diskusi kita ini?
>
>Salam,
>WWW (nama lengkap ada di header email lho ya)
>
>
>Sent from my BlackBerry®
>
>-Original Message-
>From: sen diskartes 
>Date: Tue, 16 Mar 2010 01:12:11 
>To: 
>Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT & EMAS PAPUA
>
>Wehehehe...
>ampun pak www...
>ini nama asli saya,,di ktp..
>saya kira freeport dan sda memang ga bisa terlepas dari politik..namun tanpa 
>mengurangi rasa hormat,,alangkah baiknya gagasan tersebut diberi solusi atau 
>jalan keluar..
>
>salam
>-kartes-
>
>On Tue Mar 16th, 2010 3:04 AM CDT Wing Wahyu Winarno wrote:
>
>>Apakah Freeport & berbagai pengelolaan sumber daya alam kita (minyak dsb), 
>>sangat terpisah dari politik? Saya ragu itu.
>>
>>Eh tapi mending lho Om kita bertukar ide dan gagasan di sini, karena ada 
>>temen2 lain di milis ini yg menampilkan nama aslinya saja tidak berani
>>
>>Salam,
>>WWW
>>
>>Sent from my BlackBerry®
>>
>>-Original Message-
>>From: sen diskartes 
>>Date: Tue, 16 Mar 2010 00:39:22 
>>To: 
>>Subject: Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT & EMAS PAPUA
>>
>>Wadoohh..diskusi nya kok menjurus ke ranah polit

[Keuangan] Undangan Seminar Sistem Ekonomi Syariah

2010-01-28 Terurut Topik Yadi Setiadi

Mas Moderator,

Mohon ijinken saya untuk rilis undangan seminar berikut ini.

Terima kasih sebelumnya.

Salam
YS



EKONOMI SYARIAH
How Low Can You Go?

Ekonomi dan Sistem Keuangan Islam kini semakin diminati kajiannya di
Indonesia, terutama pasca krisis moneter regional dan internasional.
Terbukti, sistem Islami tidak begitu tergoyahkan oleh bermacam krisis
moneter.

Maka, menjamurlah bank-bank yang berbasis syariah di negara kita.
Pertanyaannya, sejauh mana peran dan dampaknya dalam masyarakat? Apa yang 
membedakannya dengan ekonomi dan sistem keuangan pada umumnya? Sejauh mana 
distribusi kekayaan mengimplementasikan keadilan ekonomi-politik?

Berkaitan dengan hal tersebut,Nusantara Centre bekerja sama dengan Toko
Buku Gunung Agung, Penerbit Erlangga dan Kantor Berita Radio (KBR68H)  mengajak 
kawan-kawan membicarakannya secara lebih mendalam dengan membedah buku 
“*Pemerataan Distribusi Kekayaan dalam Ekonomi Islam*” karya Dr. Zaki Fuad 
Chalil, Penerbit Erlangga, yang akan dilaksanakan pada:

Hari: Sabtu, 30 Januari 2010
Pukul 14.00-selesai
Tempat: Toko Buku Gunung Agung, Jl. Kwitang Raya No. 38 Jakpus.

 Pembicara: Prof. Dr. Didik J Rachbini, Ekonom Universitas Paramadina  dan
dosen Magister Manajemen  dan MPKP UI.

Kedatangan kawan-kawan sangat kami harapkan agar dapat bersama-sama
membangun  dan memperjuangkan kesejahteraan bangsa.

Terima Kasih

Panitia Pelaksana.


Sent from my MobileDevice®




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Kesalahan atau Kejahatan

2010-01-21 Terurut Topik Yadi Setiadi

Sama, pak... Saya juga sama2 newbie.. :-)

Saya saat ini sedang menikmati 'pertunjukan' yg tengah berlangsung di senayan. 
Saya dengan 'sangat payah sekali' mencoba menulis apa yg saya rasa dan saya 
pikir selama pansus 'bekerja'. Sudah barang tentu, kesimpulan yg saya ambil 
sangat- sangat salah, tapi itulah yg saya rasa saat ini :-)

Bagaimana sistem yang selain 'neolib' itu? Saya terus terang belum bisa cerita 
banyak, mohon maaf  :-)

Mudah2an diantara kita di milis yg kita cintai  ini  ada  "ekonom kreatif"  yg 
bisa menjawab pertanyaan pak gautama :-)

Salam
YS


Sent from my MobileDevice®




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Kesalahan atau Kejahatan

2010-01-21 Terurut Topik Yadi Setiadi



Nampaknya ini akan menjadi awal dari perlawanan terhadap pola kepemimpinan SBY 
yang mengandalkan kebijakan2 ekonominya pada sistem neoliberalisme seperti lima 
tahun sebelumnya. Kita pantas menaruh harapan agar dalam pergulatan pemikiran 
dan perdebatan di parlemen itu dapat membuahkan sebuah terobosan dan cara 
pandang baru bagi publik (secara lebih luas) dalam menilai 'kesejahteraan untuk 
semua'.

Kita juga pantas berharap agar bangsa ini bisa mulai melahirkan ekonom2 
kreatif, karena teori2 ekonomi yang diterapkan selama ini sudah tercerabut dari 
akar 'filosofi yang luhur'. Semestinya para ekonom tak hanya terpaku pada 
textbook semata dan berkiblat ke barat an-sich, tetapi sejatinya mulai menggali 
lebih mendalam sampai ke akar filosofisnya. 

Katakanlah: Seharusnya akar filsafat ilmu ekonomi adalah 'ilmu untuk mencapai 
kesejahteraan dan kemakmuran bersama'.

Semoga di antara narasumber2 yang berbicara di depan publik itu minimal ada 
satu orang atau satu kelompok yang cemerlang dan mempunyai gairah tinggi untuk 
mencipta (kreatif). Bangsa Cina mampu menciptakan formula -teori/praktik- 
ekonomi yang cocok sekaligus unggul untuk mereka sendiri, maupun untuk bersaing 
ke kancah internasional. Kita semestinya lebih dari mampu! 

Namun kalau kita terlalu bebal dan terus-menerus bermental budak dengan tetap 
bergantung pada kekuatan asing (status quo) seperti yang terjadi selama ini, 
maka ada baiknya kita belajar dari 'kebijaksanaan ala abu nawas seperti dalam 
cerita 1001 malam'. 

Kita harus memberi tanggungjawab yang sangat berat kepada para ekonom kita. 
Kalau mereka membuat kebijakan2 ekonomi yang berhasil , mereka berhak 
mendapatkan hadiah pundi2 emas. 

Sebaliknya kalau ternyata mereka gagal, membuat kita makin terpuruk, makin 
mempunyai ketergantungan terhadap negara2 barat dan bahkan kebijakan2 yang 
dihasilkan malah ber-ekses kriminal, maka hukuman yang setimpal siap 
menantibui adalah tempat yang nyaman untuk menghabiskan masa-masa 
pensiunnya!

Salam
YS


Sent from my MobileDevice®


-Original Message-
From: Ical Moci 
Date: Thu, 21 Jan 2010 19:47:48 
To: ; 
; ; 
; 
Subject: [Keuangan] Kesalahan atau Kejahatan

Lord Erlington: “….pemimpin yang tak melakukan kesalahan adalah pemimpin
yang tak melakukan apa-apa…”.
Kalau semua pemimpin yang salah mengambil keputusan diidentikkan dengan
penjahat, maka tersenyumlah semua penjahat


===
*Sri, Kesalahan atau Kejahatan
*
Sebagai rakyat biasa, belakangan ini saya sering sakit kepala menyaksikan
siaran tentang ”pengadilan”. Apalagi ”pengadilan” yang mengusik nurani.
”Pengadilan” itu mencari ”kesalahan” dan setiap menemukan kesalahan, mereka
minta dicatat dan ditindaklanjuti. Yang ”bersalah” agar dihukum.

Vonis hukuman pun memiliki beragam motif. Tidak melulu untuk menimbulkan
efek jera atau memberi rasa keadilan. Ada vonis yang bertujuan sekadar
menjalankan tugas, menyenangkan atasan, menjalankan aspek-aspek
legalistik-formal, balas dendam, dan mempermalukan orang.

Kalau penjara semakin penuh, dan penjahat negara makin banyak ditangkap dan
tak pernah berhenti, jangan-jangan kita telah lebih banyak menangkap orang
yang ”bersalah” ketimbang yang jahat. Kita semua tentu menginginkan, dengan
demokrasi, Indonesia bisa berubah menjadi bangsa yang besar. Namun, untuk
menjadi bangsa yang besar, para elite dan pemimpinnya harus bisa membedakan
antara kesalahan dan kejahatan.

*Perubahan dan kesalahan
*
Setiap kali menghadapi perubahan, seorang pemimpin selalu menghadapi suasana
yang dilematis. Mengambil langkah A dan B, menolong atau membiarkan mati,
mengambil langkah berani yang berisiko atau mendiamkan saja.

Lord Erlington mengatakan, pemimpin yang tak melakukan kesalahan adalah
pemimpin yang tak melakukan apa-apa. Karena itu, di era perubahan ini banyak
ditemui pemimpin dan birokrat yang tak melakukan apa-apa. Serapan dana APBN
rendah, proyek yang dikerjakan yang gampang- gampang saja dan rutin. Tak ada
yang baru, apalagi terobosan (breakthrough). Hasilnya menjadi bagus: posisi
aman, jabatan terus diperpanjang atasan.

Sebaliknya, mereka yang melakukan breakthrough menghadapi risiko tinggi
sebab perubahan sering kali harus dimulai dengan penghancuran
belenggu-belenggu dan kekuasaan-kekuasaan lama. Risiko mengalami benturan,
perlawanan dan kemungkinan ”salah” atau dipersalahkan sangat besar.

Mereka justru dipecat, diganti, atau diadili. Menghadapi krisis atau
perubahan kalau tidak direspons bisa mati, tetapi kalau dihadapi dan
keputusan yang diambil salah, mati juga. Karena itu, pemimpin yang
menghadapi perubahan dan mau mengatasinya berpotensi melakukan kesalahan.
Namun, apakah kesalahan otomatis sebuah kejahatan?

Herbert Simon, ahli ekonomi-politik, penerima hadiah Nobel Ekonomi 1978,
menandaskan, ”Percuma ’mengadili’ keputusan yang sudah diambil. Apalagi bila
digunakan ’rasionalitas’, karena dalam setiap pengadilan keputusan strategis
setiap pemimpin selalu ditengarai oleh suasana keterbatasan.”

Keter

Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Yadi Setiadi

Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam "kebijakan" adalah pekerjaan yang 
sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih  :-)

Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku 
surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi 
sekalipun, terlepas dari siapa yg jd "ruling party" saat itu...  Apalagi kalau 
terbukti
Kebijakan  tsb tidak kredibel dan defect...

Konon katanya,  in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang 
salah, akan "berdarah-darah" dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... 
Terlalu besar cost-nya.

Salam,
YS

Sent from my MobileDevice®




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Yadi Setiadi

Bung Rachmad ysh.,


Saya membayangkan bahwa Sidang Umum itu bersifat "general", overall... 
Sedangkan Pansus itu sudah masuk domain spesial. Toch "lex specialis derogat 
lex generalis"  bukan ? CMIIW...

 Jadi saya pikir sah2 saja kalo pansus ngotot melakukan investigasi. 

Yang ngaco adalah jika Pansus sudah berubah jadi ajang "dagelan", dagang sapi, 
tidak jelas juntrungannya, dan semua orang berusaha jadi pahlawan kesiangan...

Itu yang harus kita kontrol bersama..

Salam
YS


Sent from my MobileDevice®


-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Date: Thu, 14 Jan 2010 15:05:09 
To: 
Subject: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang 
diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan 
tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century.

Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan adalah 
Sidang Umum atau Sidang Istimewa.

Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang lalu 
dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka sebenarnya 
menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa mencalonkan lagi 
tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai pemilihnya.

Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia 
yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna 
bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh.

Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba 
mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah 
dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh.

Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo  
wrote:
>
> Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
> Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada 
> Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga 
> menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:
> 
> - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi 
> alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang 
> diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada 
> bank lain memanfaatkan FPJP.
> 
> - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
> menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang 
> disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar 
> hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi 
> mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, 
> Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan 
> di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS 
> jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 
> November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS?
> 
> Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
> semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan 
> kesimpulan yang adil dan objektif.
> 
> Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di 
> tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. 
> Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang "sengaja" tak semua dihitung, 
> sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi 
> Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah 
> dan akan segera jatuh tempo?
> 
> Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara 
> menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. 
> Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus 
> terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
> Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus 
> memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran 
> tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik 
> segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. 
> 
> salam
> 
> 
> 
> 
>
> Dari: ? 
> Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30
> Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
> 
>   
> 
> 
> Selain itu sebaiknya juga baca BUKU KUNING Bank Century disini 
> http://tinyurl. com/yghl97f
> 
> 
> 
> 
> 
>   Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
> Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
> browser. Dapatkan IE8 di sini! 
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]



--

Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

2010-01-14 Terurut Topik Yadi Setiadi

Bung Rachmad ysh.,


Saya membayangkan bahwa Sidang Umum itu bersifat "general", overall... 
Sedangkan Pansus itu sudah masuk domain spesial. Toch "lex specialis derogat 
lex generalis"  bukan ? CMIIW...

 Jadi saya pikir sah2 saja kalo pansus ngotot melakukan investigasi. 

Yang ngaco adalah jika Pansus sudah berubah jadi ajang "dagelan", dagang sapi, 
tidak jelas juntrungannya, dan semua orang berusaha jadi pahlawan kesiangan...

Itu yang harus kita kontrol bersama..

Salam
YS


Sent from my MobileDevice®


-Original Message-
From: "Rachmad M" 
Date: Thu, 14 Jan 2010 15:05:09 
To: 
Subject: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan

Sebetulnya sebuah kebijakan selalu mempunyai banyak sisi. Ada pihak yang 
diuntungkan, ada pula pihak yang dirugikan. Oleh karenanya sebuah kebijakan 
tidak dapat diungkit seperti halnya Pansus Century.

Tempat yang paling cocok untuk mempertanggung jawabkan sebuah kebijakan adalah 
Sidang Umum atau Sidang Istimewa.

Memperhatikan bahwa Bailout sendiri terjadi pada periode kepemimpinan yang lalu 
dan DPR tidak ada yang mempertanyakan pada saat Sidang Umum, maka sebenarnya 
menjadi pertanyaan, apa kerja anggota DPR sehingga SBY bisa mencalonkan lagi 
tanpa catatan yang seharusnya diketahui oleh masyarakat umum sebagai pemilihnya.

Seandainya bailout terjadi pada saat periode ini dan segera diadakan panitia 
yang kemudian ditindak lanjuti oleh Sidang Istimewa, maka bisalah kita cerna 
bahwa DPR sangat tanggap guna menghindari terjadinya penyimpangan lebih jauh.

Yang jadi masalah DPR dengan 'hasil pemilihan baru dengan wajah baru' mencoba 
mempermasalahkan kebijakan periode yang lalu yang sebenarnya telah 
dipertanggung jawabkan dalam Sidang Umum, sungguh sangat aneh.

Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo  
wrote:
>
> Wah..buka-bukaan menjadi semakin menarik.
> Kemarin Ibu SMI dengan mimik kesal menyatakan bahwa kekesalannya kepada 
> Pejabat BI sama dengan kekesalan para anggota Pansus. Beliau juga 
> menyampaikan data yang kurang memuaskan. Fakta lain yang perlu dikritisi:
> 
> - jika ada sekitar 23 bank dengan peer yang hampir sama, sebagaimana menjadi 
> alasan pembenar dampak sistemik, seharusnya yang memanfaatkan FPJP yang 
> diubah dari PBI 10/26 menjadi PBI 10/30 tidak hanya BC, faktanya tidak ada 
> bank lain memanfaatkan FPJP.
> 
> - Status/kedudukan hukum KSSK/KK. Di Perppu No. 4/2008 KSSK berwenang 
> menetapkan bank gagal berdampak sistemik. Ini juga menjadi kewenangan KK yang 
> disebut dalam UU LPS. Apakah KSSK=KK (dlm UU BI dan UU LPS?). Jika dasar 
> hukum bailout adalah Perpu, artinya cukup KSSK (Menkeu dan Gubernur BI), tapi 
> mengapa perlu dilakukan juga rapat KK (anggota Menkeu,Gubernur BI, Ketua LPP, 
> Ketua LPS)? untuk memenuhi ketentuan UU LPS? Yang menarik sebenarnya bukan 
> di status KSSK, tapi mengapa Pemerintah perlu mengatur KSSK padahal UU LPS 
> jelas mengatakan KK? dan mengapa ada yang menyarankan di Rapat KSSK 21 
> November 2008 itu utk diadakan rapat KK agar memenuhi UU LPS?
> 
> Dua hal itu dulu bisa menjelaskan ada persoalan hukum. Maka, semoga fakta 
> semakin banyak terungkap, sehingga mempermudah rekonstruksi untuk mendapatkan 
> kesimpulan yang adil dan objektif.
> 
> Dugaan kuat, BI tidak jujur dan terbuka. Karut marut yang menghentak, di 
> tengah sanjungan lembaga ini dianggap lembaga paling pruden di Indonesia. 
> Belum soal Surat Berharga jatuh tempo yang "sengaja" tak semua dihitung, 
> sehingga hanya dalam tiga hari dana bailout melonjak, dari Rp 630 M menjadi 
> Rp 2,1 T. Mengapa tak dikalkulasi sekalian POTENSI surat berharga yang telah 
> dan akan segera jatuh tempo?
> 
> Kasihan Ibu SMI. Ia kemarin tampil tenang meski tampak letih dan gundah. Cara 
> menjawabnya sungguh menunjukkan kualitas dan kecerdasan yang luar biasa. 
> Beliau memahami persoalan dan menguasai data, hingga membuat anggota Pansus 
> terhenyak dan sering kehilangan jejak untuk bertanya.
> Sayang, semua yang indah ini dapat menjadi tak berarti ketika Anda harus 
> memutuskan sesuatu di balik cara kerja teknokrat yang hanya tahu kebenaran 
> tunggal, terlampau dingin dan percaya diri, dan yakin mampu membolak-balik 
> segala prosedur birokratis yg memang rumit itu. 
> 
> salam
> 
> 
> 
> 
>
> Dari: ? 
> Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Terkirim: Rab, 13 Januari, 2010 21:35:30
> Judul: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
> 
>   
> 
> 
> Selain itu sebaiknya juga baca BUKU KUNING Bank Century disini 
> http://tinyurl. com/yghl97f
> 
> 
> 
> 
> 
>   Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
> Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
> browser. Dapatkan IE8 di sini! 
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]



--

Re: [Keuangan] Buntut Email

2009-05-18 Terurut Topik Yadi Setiadi
Test

Sent from my BlackSugarMagic®


-Original Message-
From: vaudy.starwo...@yahoo.com

Date: Tue, 19 May 2009 01:46:33 
To: 
Subject: Re: [Keuangan] Buntut Email


Test

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-Original Message-

From: Ryan 



Date: Tue, 19 May 2009 08:19:24 

To: 

Subject: [Keuangan] Buntut Email





Dear teman-teman AKI,



Belakangan ini nampaknya temen-temen suka 'lupa' menghapus buntut email baik

yang berupa history email2 sebelumnya, atau footer2 dari email program

yang digunakan oleh teman-teman.



Melalui email ini saya mengajak teman-teman untuk membiasakan diri menghapus

buntut email supaya bandwith yang terpakai dapat lebih hemat.



Buat temen-temen pengguna blackberry dapat menggunakan aplikasi

www.intechible.com/bb/pdrn.jad untuk memotong buntut email.



Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.



Salam



ryan

Momod





[Non-text portions of this message have been removed]







[Non-text portions of this message have been removed]





=
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links







=
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Ditekan? Balik tekan dong!

2009-03-21 Terurut Topik Yadi Setiadi
Ya, benar sekali, bung rachmad.
Kita harus tau bgm komposisi jumlah importir dan eksportir yg kt punya. Toh 
pada akhirnya semuanya itu berakhir pada kondisi "unity" alias berlaku 
ketentuan elastisitas ( yg mungkin cocok dgn dalil "Marshall-Lerner Condition")

Regards,
YS



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Rachmad" 

Date: Sat, 21 Mar 2009 13:16:57 
To: 
Subject: Re: [Keuangan] Ditekan? Balik tekan dong!


Harus dipilah, mana yang benar2 perlu di import mana yang tidak dan 
pertimbanganya bukan sekedar harga namun juga pertimbangan jangka menengah dan 
panjang.



Salam

RM
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld 

-Original Message-
From: Amitz Sekali 

Date: Sat, 21 Mar 2009 06:02:58 
To: 
Subject: [Keuangan] Ditekan? Balik tekan dong!


Anda takut ditekan luar negeri?

Daripada mencegah produk yg lebih
murah/baik masuk ke Indonesia (yg berarti ketergantungan Indonesia) dan ngotot 
menghabiskan sumber daya membuat produk yg sama yg lebih mahal/jelek,
lebih baik menciptakan produk lain yg lebih murah/baik untuk diekspor
ke luar negeri (yg berarti ketergantungan negara lain terhadap
Indonesia). 

Dengan begitu Indonesia bisa balik menekan luar negeri. 

Hasil akhirnya semua negara sama2 diuntungkan, sebab untuk daya beli
yang sama, barang yang bisa dikonsumsi lebih murah/baik. Tambahan lagi, negara2
jadi segan untuk sedikit2 perang karena ketergantungan antar negara
yang makin tinggi.

Obsesi yang berlebihan bahwa segala sesuatunya harus buatan sendiri
meskipun lebih mahal dan jelek, terus terang rasanya memprihatinkan. Kalau 
misalnya berbisnis dengan gaya seperti ini, jangan harap bisa maju kecuali 
semua kompetitor sama culunnya. Sikap begini seperti orang yang ngotot berusaha 
mencukur rambutnya sendiri karena
tidak rela satu2nya ahli cukur di kota itu mendapatkan keuntungan. Bisa sih 
potong sendiri, tapi...


  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/