Re: [budaya_tionghua] Re: Tatacara Kremasi Jenazah yg pernah dimakamkan

2008-10-28 Terurut Topik ulysee me
yeh Pur, namanya tradisi, mana dihitung pake praktis atau pake biaya sih. 
Justeru itu khan yang bikin kita anak muda musti pinter pinter menyesuaikan, 
antara pengen memelihara tradisi, tapi harus di sesuai kan juga dengan sikon 
jaman, sehingga yang namanya tradisi itu makin lama makin bergeser, makin 
praktis, makin ekonomis dengan mengorbankan beberapa nilai yang udah nggak 
sesuai jaman. 
  Setahu gue angkat jenazah setahun nggak boleh dua kali, kalau kuburnya 
terpisah. Tapi lu tahu khan ada kuburan kongco-makco yang dibikin berdampingan 
atau bersusun sekalian. Nah kalau yang kayak gitu, malah impossibble mission 
kalau nggak diangkat barengan. Jadi caranya gimana? Ya cari tanggal dan hari 
baik yang bisa pas sama tanggal2 yang berhubungan dengan kedua leluhur itu, 
pasti ada hari baiknya, wong orang kawinan menghitung tanggal baik untuk dua 
keluarga aja bisa kok. 
  Yang pasti, engkong pernah ngomong, bahwa menguburkan leluhur itu tugas anak 
cucu dan untuk kepentingan anak cucu, dihibungkan dengan hongsui dan 
sebagainya. Kata Engkong kalau leluhur di kubur, itu bisa bawa nasib baik untuk 
anak cucunya, itu kalau kuburnya dipilihkan tempat yang baik de es be de es be, 
tapi ya juga bisa bawa nasib buruk kalau itu kubur kaga diurus. Kalau di 
kremasi dan di buang ke laut, itu nggak efek ke leluhurnya kemudian, jaman dulu 
katany. mereka yang enggak menikah dan enggak ada anak cucu yang bisa 
ngurus kuburannya ini lah yang di kremasi dan dibuang ke laut, makanya di 
kalangan tua-tua kremasi ini tidak populer. Kali itu sebabnya orang jadul bisa 
sampe jual diri demi menguburkan orangtua/leluhur ya, huehehehehe. 
   
  

Purnama Sucipto Gunawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  ul, jaman sekarang ul mana mungkin disamakan dengan jaman dulu,
sekarang u kalo mau angkat satu jenasah tahun ini kemudian thn depan
baru satu jenasah kan berat biayanya, kenapa ngak boleh sekalian aja,
biar hemat biaya, ngak keluar biaya banyak banyak, kalo jaman dulu
mungkin bisa ul, kalo sekarang faktor kondisinya uang dan biaya
mengalinya dan kremasinya ul, bisa bermasalah sama uangnya, 

dan juga biar kgk repot, kalo misal sepasang suami istri yang sudah
meninggal dan dikubur, tyus kemudian mau ditaburkan di laut dengan
alasan sudah ngak ada lagi pihak keluarga yang bisa urus, Why not
Gituu lokh, Setahu g bisa dikremasikan jika lau sudah ngak ada lagi
keturunan dari si Almarhum misal keluarga laki lakinya sudah ngak ada
yang bertanggung jawab atas kuburannya almarhum, Cucu dalam Memang
berhak mengurus tapi kalo cucu dalam merasa keberatan mengurusnya bisa
meminta kakek sama neneknya mau ngak di kremasikan, sambil didoakan
supaya bisa rekarnasi dengan cepat.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> Ooh mau sekaligus satu tahun ya?
> Kalau enggak salah mah pantang deh satu tahun angkat dua jenazah. 
> Tapi itu harus tanya lagi sama sepuh yang ngarti. 
> 
> Hal nya siapa duluan, hitung hari baik aja, nanti khan ketahuan yang 
> mana tanggal hari baiknya, disesuaikan dengan tanggal kematian dan 
> tanggal kehidupan, siapa yang hari baiknya duluan. 
> 
> Atau...lootang aje, lootang, tanya siapa mau duluan, heheheh
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Oei" 
>  wrote:
> >
> > Terimakasih, sekali saya banyak mendapat informasi dari rekan-rekan 
> > semua, untuk persiapan pengangkatan kerangka jenazah leluhur saya.
> > Informasi yang belum jelas adalah kerangka siapa yang diangkat dulu 
> > enkong atau emak, jika ada yang bisa memberikan informasi, saya 
> akan 
> > sangat berterimakasih
> > 
> > Rgds
> > David OHK
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  
> > wrote:
> > >
> > > aduh koko, ngai bilang di TAIWAN itu ada yg begitu.
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Liquid Yahoo" 
> > > wrote:
> > > >
> > > > Keturunan langsung itu maksudnya anak - cucu - buyut - 
> cicit 
> > dst
> > > > 
> > > > Kalo kena gusur, atau keturunannya langsung tak berdaya, 
> hal 
> > itu
> > > cuma 
> > > > cukup sembahyang bahwa bukan kehendak mereka, tapi kalo di 
> > sengaja oleh 
> > > > keturunannya sendiri, harus cari hari lah
> > > > 
> > > > Wah ga tau tuh marganya apa, nanti ngai tanyain dulu yah, 
> > maksudnya 
> > > > penghuni gunung gadung itu bukan berarti dia lahir atau besar
> > > disana, dia 
> > > > sih orang Jakarta, tapi karena tuntutan pekerjaan dia dulu 
> jadi 
> > suka 
> > > > ngurusin pemakaman orang
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > - Original Message - 
> > > > From: "ardian_c" 
> > > > To: 
> > > > Sent: Thursday, 23 October, 2008 22:53
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Tatacara Kremasi Jenazah yg 
> pernah
> > > dimakamkan
> > > > 
> > > > 
> > > > > hehehehehe memangnya yg kremasi itu keturunan langsung ? gak 
> > selalu
> > > > > lar, kayak di taiwan banyak kuburan yg gak keurus jg dikremasi
> > > getu lho.
> > > > >
> > > > > mantan penghuni gunung gadung ? huehehhehehe marga

RE: [budaya_tionghua] Re: Dream of The Red Chamber = Hung Lou Mung? (Was:Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya?)

2008-10-19 Terurut Topik Ulysee
Enggak tah
Apa tuh artinya ungkapan "patah punggung"???
kecapean sampai punggungnya patah? 
 
padanannya dalam ungkapan bahasa Inggris, barangkali "break a leg" kali
ya, 
kalau belum sampai patah kaki, belum mati matian usahanya, hehehehe.
 
Kalau di Indonesia ada ungkapan "patah arang", 
dulu gue bingung, arang khan kecil kecil, memangnya masih bisa patah
patah?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Saturday, October 18, 2008 1:58 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dream of The Red Chamber = Hung Lou
Mung? (Was:Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya?)






Bahasa mandarin juga kaya dng ungkapan kok, malah tak terbatas kalangan
berpendidikan. memang ungkapan di kalangan terdidik jauh lebih kaya,
banyak ungkapan yang berasal dari kisah sejarah dan sastra klasik. dan
sampai hari ini, mereka tak henti mencipta ungkapan baru, bahkan tak
segan menggali dari budaya luar, contohnya, banyak blocker mandarin yang
membahas "fenomena patah punggung dalam film Red Cliff ", coba para
anggota di sini tahu tidak artinya ungkapan "patah punggung" ini?

 

ZFy



- Original Message 
From: danarhadi2000 <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, October 18, 2008 1:00:40 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dream of The Red Chamber = Hung Lou Mung?
(Was:Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya?)



--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Edith Koesoemawiria" 
<[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
>
> Saya kira terjemahan juga sulit, karena setiap generasi pembaca 
punya kebiasaan
> berbahasa yang beda. Ini sedikit bisa diatasi kalau kita punya 
bayangan persis siapa 
> yang dituju ketika menerjemahkan, atau bertemu muka. tapi kalau 
dalam tulisan rasanya
> ini sangat susah. Lucunya kalau kita membaca dalam bahasa asli, 
perbedaan itu 
> bisa lebih diterima daripada kalau sudah diterjemahkan. 
> 
> Belum lagi kalau sudah urusan imagery, gimana cari padanannya? 
Misalnya di bahasa 
> Inggris orang suka bilang apa ya... throw in the towel, kalau 
sudah angkat tangan,
> karena putus asa tak mendapat jalan keluar. Mungkin sulit juga 
kalau di bahasa 
> indonesiakan menjadi "melemparkan handuknya". Di pihak lain, meski 
aneh bagi saya, 
> bisa juga istilah lempar handuk sudah sangat lumrah bagi anak muda 
sekarang? Dan saya 
> ketakutan hanya karena melihat bayangan:-) 
> 
> 

*** Perumpamaan "lempar handuk" ada dalam hampir semua bahasa Barat, 
dalam bahasa Jerman disebut: "das Handtuch werfen", maknanya menyerah 
dalam mengupayakan sesuatu (sebelum berhasil). 

Ungkapan yang artinya mirip dalam bahasa Jerman, adalah "die Flinte 
ins Korn werfen", dalam bahasa ungkapan bahasa Inggris: "to throw the 
helve after the hatchet".

Ini semua UNGKAPAN, dan TIDAK BOLEH diterjemahkan secara harfiah!

Berbeda dengan di Indonesia, dan kebanyakan negara Asia, di Barat, 
setahunya saya yang saya alami puluhan tahun, di Jerman, Austria, 
Inggris dan US, cara manusia berbahasa, terutama di level masyarakat 
menengah keatas, BANYAK menggunakan ungkapan. Di Indonesia, manusia 
100% menggunakan istilah harfiah.

Di Jerman, misalnya teman teman sekantor atau sahabat pribadi 
berkata: "eh kau mau mengolok-olok aku ya?" dengan:" Hey, willst du 
mich den Baeren aufbinden", yang arti harfiahnya "kau mau melepaskan 
beruang dariku". Banyak sekali ungkapan yang artinya mirip, 
seperti "willst du mich in den April schicken?", yang bahasa 
Inggrisnya " to play an April Fool's joke ". Harfiah: "Mengirim ke 
(bulan) April.

Bila kita bergaul kedalam kelompok masyarakat yang berpendidikan 
tinggi disana, maka jangan kaget, kalau kita dalam percakapan se-hari 
hari dikonfrontir ratusan ungkapan. Di Indonesia, cara pemakaian 
bahasa kita sangat datar, plain. Lihat saja kalimat " Eh kayaknya mau 
hujan nih". Mau? siapa yang mau? Seharusnya: "ini tampak akan hujan".

Kembali ke topic diatas, para penterjemah yang unggul harus MAMPU 
mentransfer ungkapan ungkapan itu kebahasa yang dimaksud. Buku buku 
terjemahan dimasa tahun 50an, misalnya "Tiga Panglima Perang" (Les 
Trois Mousquetaires, novel dari Alexandre Dumas), malah banyak 
menggunakan ungkapan Melayu sebagai saduran ungkapan asli. Hebat 
sekali!

Sastra Poedjangga Baroe juga masih banyak mengandung ungkapan 
(Malayu). Di beberapa media yang serious, kadang kadang sekali, saya 
jumpai kalimat: "ah itu masih jauh panggang dari api".

Dalam bahasa se-hari hari, kalau tak paham makna ungkapan, kita dapat 
menjadi binggung. Misalnya di Jerman atau Austria kita katakan" Oh er 
ist so blau", artinya "ia sangat mabuk" (arti harfiah " dia sangat 
biru". Di US kalau orang katakan "I am so blue", berarti " aku sangat 
sedih".

Sebelum kita 100% menguasai bahasa yang akan dialihbahasakan, kita 
jangan dahulu mulai menterjemahkan. Memahami bahasa bukan bahasa 
induk mengharuskan kita memahami seluruh ALAM PIKIRAN dalam bahasa 
penutur. N

RE: Hung Lou Meng (Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya? [Was: buku baru (3)])

2008-10-17 Terurut Topik Ulysee
Gue punya Hong Lou Meng nya versi bahasa Inggris  4 Jilid, terbitan
Foreign Languages Press. 
enggak ada catatan kakinya, huhuhuhuhuhu. 
 
Versi lain  pernah minjem di perpustakaan Singapore, 
emang banyak catatan kaki, jadi nggak kayak novel, 
tapi menarik. Malah tetarik bacain catatan kakinya ketimbang ceritanya,
hahaha. 
ini kali yang versi Proff Hawk nya ya?  
 
Siapa punya yang versi Proff hawk punya??? Pinjem Copy dooonk.
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Thursday, October 16, 2008 4:22 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Hung Lou Meng (Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah
Kehilangan 'Su'nya? [Was: buku baru (3)])






Saya sendiri belum baca buku pak markus, tapi menurut teman ini adalah
buku versi ringkasan, jauh dari komplit. dan versi ringkasan ini konon
diterjemahkan dari versi bhs inggris. jelas tak mungkin dari buku Hawk,
karena buku versi proff Hawk ini super komplit, bahkan lebih komplit
dari buku aslinya, karena diberi banyak catatan kaki.
 
buku aslinya sendiri terdiri dari tiga jilid, tebal total kalau ditumpuk
jadi 9 cm.

--- On Thu, 10/16/08, Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Hung Lou Meng (Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah
Kehilangan 'Su'nya? [Was: buku baru (3)])
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, October 16, 2008, 7:48 AM



Buku ini, yang saya punyai adalah yang versi bahasa Indonesianya,
berjudul "Hung Lou Meng - Impian Di Bilik Merah", terbitan Bhuana Ilmu
Populer, tahun 1989.
 
Penerjemahnya adalah Marcus Atjeng Setiawan (ayahnya Wahyu sianseng,
yang menerbitkan- ulang komik "Put On"), menerjemahkan dari karyanya
Tsao Hsueh Chin.
 
Barangkali Zhou-heng pernah baca buku versi bahasa Indonesia itu, dan
bisa mengknfirmasikan apakah 'Ko Marcus menerjemahkan langsung dari
bahasa Tionghoa, ataukah melalui terjemahan bahasa Ingeris dari Edward
Hawk tersebut? 
 
Wasalam.
 
 = = ===
 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]" \nFy Zhou 
To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Thursday, October 16, 2008 11:20 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya?
[Was: buku baru (3)]


Betul, judul lain adalah Story of The Stone. ini disebut puncak sastra
Tiongkok. Terjemahan Inggris yang paling bagus adalah karya Edward Hawak
dan muridnya, semua puisi dlm novel diterjemahkan, semua detail tradisi
diberi penjelasan di catatan kaki, jadi mirip ensiklopedi.
 
ZFy


--- On Wed, 10/15/08, Edith Koesoemawiria mailto:[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED] de> wrote:


From: Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED] de>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya?
[Was: buku baru (3)]
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, October 15, 2008, 4:51 PM


Impian Loteng Merah itu Dreams of the Red Chamber?

 Original-Nachricht 
> Datum: Sat, 11 Oct 2008 07:31:57 -0700 (PDT)
> Von: Fy Zhou mailto:zhoufy%40yahoo.com"; [EMAIL PROTECTED]
com>
> An: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah Kehilangan \'Su\'nya?
[Was: buku baru (3)]

> Benar, hampir semua karya sastra penting pada zamannya
> dianggap kontroversi al. temasuk Impian di Loteng Merah/Hong Lou Meng.
>  
> Kalau Jin Ping Mei. sampai sekarang masih saja kontoversial. ...
tapi
> konon novel ini novel Tiongkok paling populer di barat, mungkin cocok
dng
> selera barat yang suka bervulgaria. ..
>  
> Buku Inggrisnya sudah lama ada, entah mengapa tak ada yang tertarik
> meng-Indonesiakan? padahal selama ini Indonesia paling getol dalam
mengalih
> bahasakan sastra2 klasik mandarin. satu lagi yang belum diterjemahkan
adalah
> "Rimba Cendekia".
>  
> ZFy
>  
> 
> 
> --- On Fri, 10/10/08, Narpati Pradana mailto:kunderemp%40gmail.com"; [EMAIL PROTECTED] com> wrote:
> 
> From: Narpati Pradana mailto:kunderemp%40gmail.com";
[EMAIL PROTECTED] com>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sastra Sudah Kehilangan 'Su'nya?
[Was:
> buku baru (3)]
> To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, October 10, 2008, 9:20 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Bukankah dahulu sastra 1920-an juga cukup menggebrak tradisi seperti
> perjodohan ala Siti Nurbaya, atau feminisme ala Layar Terkembang?
> 
> Bukankah sastra 1945 ditandai oleh kata-kata kasar yang digunakan oleh
> Chairil Anwar dan Idrus?
> 
> (Kalau ada yang menerjemahkan Jin Ping Mei.. pengen baca )
> 
> 
> 
> 
> 2008/10/9 ulysee_me2 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Seorang kawan gue, researcher Jerman, bilang, masyarakat Amerika 
> sekarang tergila-gila akan komentar2, dan wacana2 yang "blatantly 
> honest" -kejujuran yang kejam blak-blakan, terang-terangan, tanpa 
> memikirkan efek jangka pa

RE: RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

2008-10-14 Terurut Topik Ulysee
Soalnya waktu itu nyokap masih terhitung WNA. Dan sekolah lokal nggak
boleh terima murid WNA. 
Tapi karena sekolah tionghoa ditutup, sekolah katolik/kristen/lokal mau
juga terima murid2 dari sekolah tionghoa yang sekolahnya ditutup, 
Dengan catatan, kalau pas ada pemeriksaan, kudu buru-buru ngumpet di
kantin pura-puranya kerja di kantin, bukan murid sekolah situ. 
Lagi awal-awal masa penutupan sekolah itu katanya razia murid WNA ex
sekolah tionghoa sering dilakukan dan yang merazia galak--galak,
hihihihi. 
 
Setelah masa masa transisi sih ya biasa lagi, gedung sekolah yang lama
dibuka lagi tapi pengurusnya ganti. 
Ada yang jadi sekolah negri, ada yang jadi sekolah kristen, begitu
katanya. 
 
Bulan lalu, ngobrol sama anak Jerman yang lagi studi soal Tionghoa
sebagai Minoritas, kita ngobrol banyak soal perlu tidaknya sekolah
tionghoa. 
Maksudnya sekolah dimana bahasa pengantarnya pake bahasa Tionghoa getoh.
Ya nyangkut juga ke kisah kisah penutupan sekolah di jaman dahulu kala
itu, dan hubungannya dengan penggunaan bahasa tionghoa yang memudar di
kalangan generasi muda tionghoa angkatan gue. Dan gue takjub ternyata di
Jerman ada sekolah Tionghoa lhoh!
 
Yang seru, kita sempet debat, membicarakan, kalau orang Tionghoa kawin
sama Orang Jerman itu disebutnya asimilasi atau integrasi, hahahahaha. 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Edith
Koesoemawiria
Sent: Monday, October 13, 2008 2:11 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati



terima kasih ya, tapi sorry gak klick nih, kenapa musti ngumpet? 

> pindah masuk ke sekolah katolik, dengan
> catatan, kalau ada pemeriksaan ngumpet di kantin?

atau ini sambungan dari cerita lain?

dith kira tadinya, kalau satu bentuk sekolah ditutup, maka "sebelum ada
larangan
huruf dan bahasa", maka tetap akan muncul bentuk sekolah2 lain atau
cara2 pengajaran lain.
orang kan tetap musti hidup, dan sebisanya budaya dipertahankan.

sedangkan setelah ada larangan, dith bayanginnya sudah total runyam,
bukan cuma
terkait sama produk berbahasa mandarin. 

ngomong2, minggu lalu dith ngeliput ke sekolah yang dibikin oleh
komunitas yahudi di frankfurt. 
Ini sekolah swasta yang terbuka untuk umum, dengan uang sekolah yang
lebih rendah dari
sekolah2 swasta lain dan bisa diikuti anak2 dari TK sampai kelas 10 -
sebelum pindah 
masuk sistim pendidikan Jerman.

Saat ini, modusnya pelajaran umumnya sama dengan pelajaran sekolah
jerman, tapi 
ditambah dengan pelajaran bahasa ibrani, sejarah yahudi (umum dan di
Jerman secara
khusus), kebudayaan dan agama yahudi.

Untuk sampai ke sininya, mereka melalui proses yang panjang dengan
macam2 model 
eksperimen pendidikan integrasi, yang ikut mereka kritisi.

Kepala sekolahnya, orang Yahudi, dulunya pernah pegang posisi sama di
sekolah jerman.
Gurunya campuran, ada non Yahudi, orang Jerman, Yahudi dari Israel.

Saya sempat nanya, bagaimana cara mereka mengatasi rasa takut pada anak2
yang 
menjadi sadar bahwa mereka dikelilingi oleh (keturunan) bangsa yang
melakukan holocaust. 
Ternyata, si kepala sekolah ini sebelumnya banyak ngerjain proyek untuk
anak-anak 
di bidang integrasi, rekonsiliasi dan perdamaian konflik, dst.

Teman2 ada yang tahu ngga, dith bakal di jakarta bulan depan, di
indonesia adakah museum
sejarah tionghua ? kalau ada, ada yang tahu alamatnya?

Salam, dith

 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 13 Oct 2008 11:26:20 +0700
> Von: "Ulysee" mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg"[EMAIL PROTECTED]>
> An: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Betreff: RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

> * setelah 1965 - sekolahnya ditutup, gurunya nganggur atau ngajar
> diam-diam di rumah, muridnya putus sekolah atu pindah sekolah. 
> kejadian sama nyokap sih, 
> 
> * yang sibuk urus kewarganegaraan setelah kejadian itu, ya totok juga
ya
> babah juga, semua yang dianggap tionghoa menurut staatblaad kena deh. 
> Bukan GANTI kewarganegaraan lhoh, tapi URUS kewarganegaraan.
> 
> * Istilah totok dan babah sudah ada sejak sebelum kemerdekaan
Indonesia
> lhoh.
> 
> salam, 
> Uly
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of HYPERLINK "mailto:hidayati%40gmx.de"[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, October 11, 2008 1:13 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com; HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> 
> 
> 
> maaf, numpang banyak sekali pertanyaan, 
> 
> apa yang terjadi dengan gu

RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

2008-10-12 Terurut Topik Ulysee
* setelah 1965 - sekolahnya ditutup, gurunya nganggur atau ngajar
diam-diam di rumah, muridnya putus sekolah atu pindah sekolah. 
kejadian sama nyokap sih, pindah masuk ke sekolah katolik, dengan
catatan, kalau ada pemeriksaan ngumpet di kantin. 
 
* yang sibuk urus kewarganegaraan setelah kejadian itu, ya totok juga ya
babah juga, semua yang dianggap tionghoa menurut staatblaad kena deh. 
Bukan GANTI kewarganegaraan lhoh, tapi URUS kewarganegaraan.
 
* Istilah totok dan babah sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia
lhoh.
 
salam, 
Uly
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, October 11, 2008 1:13 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati



maaf, numpang banyak sekali pertanyaan, 

apa yang terjadi dengan guru2 dan sekolah yang kehilangan banyak
muridnya?

lalu, yang ganti kewarganegaraan itu campuran dari kalangan totok dan
babah, atau yang babah aja?

oh iya, kalau gitu sebelum ada peraturan sekolah asing itu, istilah
totok dan babah gak ada?

salam, edith

 Original-Nachricht 
> Datum: Fri, 10 Oct 2008 20:30:41 -0700 (PDT)
> Von: liang u mailto:liang_u%40yahoo.com"[EMAIL PROTECTED]>
> An: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

> Maaf, nimbrung sedikit, 
> Di banyak sekolah Tionghoa dulu, selalu ada pribuminya, memang tidak
> dilarang. Saya tahu tepat banyak anak pribumi yang sebetulnya ingin
sekolah
> Tionghoa, kesulitannya mereka tak punya dasar, sedang anak Tionghoa
waktu itu
> kebanyakan mengerti beberapa kata umum dalam dialek Hokkian. Mereka
salah
> mengerti, disangkanya itu adalah bahasa Mandarin. Orang sudah bisa,
kami tak
> tahu apa-apa, mana bisa mengejar? begitu keluhan umum, yang sebetulnya
> salah kaprah. 
> Baru pada akhir tahun 50-an atau awal tahun 60-an, keluar peraturan
> pemerintah, bahwa sekolah Tionghoa dikatagorikan sekolah asing dan tak
boleh
> menerima warga negara Indonesia (jadi bukan pribumi saja yang tak
boleh).
> Terjadilah perpindahan besar-besaran. Baperki yang merupakan
organisasi Tionghoa
> wni waktu itu, mendirikan sekolah untuk menampung, kalau tak salah Sin
> Ming Hui juga. Di Bandung Xinmin Xuexiao, dijadikan sekolah Sin Min
untuk wni.
> Banyak pribumi yang lulusan sekolah Tionghoa termasuk seorang jenderal
> yang sekolah yang baru pindah setelah keluar peraturan itu. Demikian
juga Tan
> Yu Hok, pahlawan bulutangkis Indonesia, orang Indonesia pertama yang
> menjuarai All England. 
> Sejak itu, istilah babah dan totok mulai mencuat, memang masyarakat
> Tionghoa terpecah menjadi dua (sebetulnya sengaja dipecah), sebelum
itu meskipun
> ada yang sekolah Tionghoa dan ada yang sekolah Belanda, mereka tetap
> bekerja sama (lihat penuturan Pak Dr. Han Hwie Siong berkali-kali di
bidang rumah
> sakit). 
> Sekolah Tionghoa dilarang total pada awal Pemerintahan Orde Baru,
kemudian
> disusul pelarangan semua yang berbau Tionghoa, organisai, budaya, adat
> istiadat, surat kabar, majalah, nama toko, nama jalan, dan juga huruf
> Tionghoa, nama Tionghoa "dianjurkan" untuk diganti, dengan apa saja
asal bukan
> Tionghoa. Semua orang yang terbang masuk ke Indonesia, diberi
pemberitahuan
> benda apa yang dilarang, termasuk narkotik,...-. dan huruf Tionghoa.
Jadi huruf
> Tionghoa sudah disederajatkan dengan narkotik.
>  
> Mengenai istilah Sekolah Mandarin secara bahasa jelas salah, kaum
Mandarin
> adalah para pejabat, bahasa Mandarin adalah terjemahan dari Guanhua,
guan
> pejabat, hua bahasa. Bahasa pejabat yang dimaksud adalah bahasa yang
> dipergunakan pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya. Karena
beberapa dinasti
> akhir beribu kota di Beijing, yaitu dinasti Yuan/Guan, dinasti
> Ming/Beng/Bing yang mula-mula di Nanjing, kemudian dipindahkan ke
Beijing, the Forbidden
> City atau Gugong itu dibuat mulai dinasti Ming, kemudian dinasti
> Qing/Ceng. Selain itu bahasa Mandarin itu berasal dari dialek Utara,
dialek terbesar
> di Tiongkok, sehingga syarat menjadi bahasa nasional terjadi dengan
> sendirinya.  Karena pusat di Beijing maka yang dijadikan logat standar
adalah
> logat Beijing. Oleh pemerintah Kuomintang bahasa ini disebut
Guoyu/Kuoyu atau
> bahasa nasional, oleh pemerintah sekarang diganti menjadi bahasa umum
atau
> putonghua. Istilah putonghua bertolak belakang dengan istilah
> mandarin. Kalau bahasa Mandarin berarti bahasa pejabat, sehingga
memberi
> kesan bahasa segelintir orang, putonghua adalah bahasa umum, jadi
bahasa
> yang lazim dipergunakan di mana-mana baik oleh orang Han ataupun
minoritas.
> Ada 55 bangsa minoritas menurut statistik resmi. Tentu saja disamping
bahasa
> umum masih ada dialek dan bahasa minoritas, yang diberi hak hidup
bahkan
> dilindungi oleh undang-undang. Oleh karena itu kalau kita pergi ke
daerah
> minoritas, ke Xinjiang, anda akan melihat b

RE: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati

2008-10-12 Terurut Topik Ulysee
Lhah kalau gak ada pelajaran ala KHC jadi yang ada pelajaran ala apa
donk? 
 
Jangan bilang ala MAO atau alakadarnya  ya... heheheheh.
 
Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Saturday, October 11, 2008 9:39 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati






Saya kira sekolah Tionghoa zaman dulu juga mengalami perkembangan2,
waktu saya sekolah sudah tak ada pelajaran ala KHC.
 
ZFy

--- On Sat, 10/11/08, ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, October 11, 2008, 12:28 AM


Chan shu2,

jd sebenernya khan sekolah tionghoa itu terbuka buat siapapun khan ?
Setelah ada ketentuan dari pemerintah baru berubah khan.

Saya tau jelas sekolah tionghoa itu bebas buat siapapun soalne ada org
yg jelas2 non tionghoa, oom Wxxx yg pernah ketemu ama saya ngaku ex
murid papa saya kok.
Doeloe katanya seh diajarin budi pekerti KHC, kayak memberi hormat kpd
yg tua.
Belon lagi katanya jg setiap pagi mrk dikasih susu dan sarapan pagi.
Omm Wxxx itu bilang kalu jaman doeloe sekolah Tionghoa termasuk
sekolah yg bagus, murah, mendidik budi pekerti. Kata dia seh beda sama
jaman sekarang yg serba komersil, kotak2in pake agama segala macem.

Chan shu2 ngerasain sekolah jaman itu gak ?

Rasanya seh sekolah ex Bahua mayoritas murid2nye org Tionghoa kok.

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Ardian yb,
> 
> Tidak ngaco. Sebelum tahun 1958, sekolah-sekolah TIonghoa memang
tidak membatasi hanya anak-murid Tionghoa saja, bahkan turunan India
juga ada. Tapi setelah tahun 1958 dikeluarkan ketentuan bagi yang WNI
tidak lagi boleh masuk disekolah TIonghoa, konkritnya tahun 59
dilaksanakan, maka sekolah TIonghoa hanya diperuntukkan Tionghoa yang
WN-Asing.
> 
> Yang saya belum yakin, bentuk sekolah Tionghoa, ex Ba Hua di Serpong
sekarang mengambil bentuk apa? Kabarnya sudah ada beberapa sekolah
menggunakan 3 bhs. Pengantar, Indonesia, Inggris dan TIonghoa, dengan
santar sekolah nasional. Sekolah demikian ini, sekalipun tidak
tertutup bagi yang non-Tionghoa, tentu saja sangat sedikit atau bahkan
barangkali bisa dikatakan tidak ada. 
> 
> Salam,
> ChanCT
> 
> - Original Message - 
> From: ardian_c 
> To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Sent: Friday, October 10, 2008 10:38 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> 
> 
> ngaco aja, bokap gw ngajarin disekolah tionghoa itu ada bbrp yg
pribumi.
> 
> istilah sekolah tionghoa jaman doeloe itu bahasa pengantarnya mandarin
> jg ada pelajaran bahasa indonesianya lage.
> 
> Sekarang kalu gw sebut BA HUA di Serpong yg ex sekolah tionghoa BA HUA
> jaman doeloe itu emangnya gak ada yg pribumi di Ba Hua ?
> Yakin ??? Yakin gak semuanya harus tionghoa ?
> 
> Lagian istilah tionghoa itu KHAS INDONESIA.
> 
> --- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Liquid Yahoo" 
> wrote:
> >
> > Thanks atas penjelasannya bro Alfonso, bener juga ya
> > 
> > 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: "Alfonso" 
> > To: mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > Sent: Friday, 10 October, 2008 02:16
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati
> > 
> > 
> > > Alfonso: Yang bener ya sekolah Mandarin, bro. Maksudnya
sekolah yang 
> > > mengajar semua pelajaran dalam bahasa Mandarin. Kalau sekolah 
> > > Tionghoa, muridnya harus orang Tionghoa semua. Ya jelas,
peraturan 
> > > kalimat terakhir ini ga mungkin terjadi di Indonesia, apalagi
> sekarang.
> > > 
> > > Alfonso
> > > 
> > > 
> > > --- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Liquid Yahoo"
 
> > > wrote:
> > >>
> > >> Yang bener itu tulisannye sekolah TiongHua atau Mandarin sih?
> > >> 
> > >> Sorry one liner, abis penasaran dari segi sastra
> > > 
> > > 
> > >  - - --
> > > 
> > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> > > 
> > > .: Website global HYPERLINK "http://www.budaya-tionghoa.net/";
\nhttp://www.budaya- tionghoa. net :.
> > > 
> > > .: Pertanyaan? Ajukan di
> HYPERLINK "http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua";
\nhttp://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
> > > 
> > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua
HYPERLINK "http://iccsg.wordpress.com/"; \nhttp://iccsg. wordpress. com
:.
> > > 
> > > Yahoo! Groups Links
> > > 
> > > 
> > > 
> > >
> >
> 
> 
> 
>  - - --
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global HYPERLINK "http://www.budaya-tionghoa.net/";
\nhttp://www.budaya- tionghoa. net :.
> 
> .: Pert

RE: [budaya_tionghua] Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: Sanzi Jing dan Daode Jing)

2008-10-12 Terurut Topik Ulysee
Hah? Intisari pemikiran bangsa Tionghoa berhasil ditanamkan lewat bacaan karya 
Li Bai dan Lu Xun???
 
H. 
Ini semua celetukan ZFY kok semakin menegaskan kenapa sampai ada yang usulkan 
pelarangan sekolah Tionghoa untuk WNI. 
 
Mulai dari nyeletuk jaman itu lebih banyakan Tionghoa  WNA ( ada yang nanya 
ketegasannya tapi nggak dijawabin )
padahal selama ini gue tahunya banyak yang WNI, 
 
terus nyeletuk pelajaran sekolah tionghoa menanamkan pemikiran bangsa tionghoa 
( bukan bangsa Indonesia tapi bangsa Tionghoa)
padahal gue pikir selama ini pelajaran bahasa nggak ada hubungan dengan 
kebangsaan, 
 
Pelan-pelan potongan-potongan puzzle masa lalu ketemu nih. 
Sampai mau nggak mau gue membatin, "Pantes !"
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy 
Zhou
Sent: Saturday, October 11, 2008 10:20 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: Sanzi 
Jing dan Daode Jing)






Kalau saya amati, pelajaran bahasa di sekolah Indonesia sangatlah kering. bahan 
bacaannya sangat2 tak menarik, tak ada sedikitpun yang masih nyantel di otak 
saya. 
Ini sangat beda dng pelajaran di sekolah Tionghoa. Isinya berupa kisah2 klasik 
maupun modern yang menarik. karya2 penulis besar spt Li Bai dan Lu Xun juga ada 
di sana, Lewat bacaan2 spt ini intisari pemikiran bangsa Tionghoa berhasil 
ditanamkan ke kepala murid.
 
Saya bahkan masih menyimpan buku2 pelajaran bahasa milik kakak2 saya, dan masih 
asyik dibaca sampai hari ini. 
 
Salam,
ZFy

--- On Sat, 10/11/08, Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Sanzi-jing = Pelajaran Anak-anak? (Was: Sanzi Jing 
dan Daode Jing)
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, October 11, 2008, 2:59 PM


Suheng King Hian dan TTM semuah,

Haiya, apakabar? Sudah makan?

Hehehe sorry kalau tee-cu salah menyebut dengan memakai 'suheng', maklum
sudah lama meninggal (bacaan) dunia kang-ouw, jadi sudah terlupakan lagi nih.

Terima kasih atas penjelasan anda ttg Sanzi-jing.

Malu juga saya mengetahui bahwa ternyata Sanzi-jing itu bacaan pelajaran dasar
bagi anak-anak ketika mulai diajarkan berbahasa Yionghua. Memang sih kalau di-
lihat cara baca dari bait-baitnya yang selalu berirama dan bersajak (rhyme), 
mesti-
nya itu sebagai sarana untuk anak-anak belajar mengucapkan lafal huruf Kanji.

rasanya jaman saya sekolah di THHK dulu, tidak diajarkan kitab Sanz-jing ini ya.
Mungkin karena oreintasi THHK yang ke RRT, jadi tidak lagi menggunakan meto-
de Sanzi-jing yang sudah dianggap 'kuno' pada waktu itu?

Sisipan pelajaran budi pekerti yang luhur ada di dalamnya, jadi mungkin maksud-
nya jangan hanya 'hapal mati' saja terhadap pelajaran itu, tapi juga kudu 
disimak
makna tiap-tiap barisnya. Dibuat dalam bentuk pantun atau sajak tiga huruf ber-
pasang-pasangan, tentu untuk bantu memudahkan anak-anak menghapal dan
membacanya, kemudian (diharapkan) mereka bisa menghayatinya.

Di kalangan dunia pendidikan kaum barat, ada istilah 'tabula rasa' kalau tak 
salah..
Maksudnya, anak-anak itu bagai sehelai kain putih bersih, masih polos. Jadi ter-
serah gurunya untuk 'melukiskan' apa pada kain putih polos itu. Nah, Sanzi-jing
ini tentu bermaksud menorehkan budi pekerti di dalam memori anak-anak, sam-
bil tentu mempelajari huruf-huruf Kanji dan maknanya.

Kalau nanti saya pas lewat daerah Kelapa Gading (mesti menghemat bensin seka-
rang ya?), dan kalau saya ingat, tentu akan saya cari itu KTC Kelapa Gading.

Sekali lagi, terima kasih.

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"; \nbudaya_tionghua@ 
yahoogroups. com, King Hian <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:

Louw siok yth,
Sudah makan belum?
 
Sanzijing itu bacaan untuk anak2. Dulu anak2 dilatih untuk menghafal kitab ini. 
Tujuannya adalah mempelajari isinya sekaligus melatih pelafalan dan nadanya 
(bhs 
Tionghoa itu banyak nada, jadi sekalian berlatih nada). Sekarang anak2 di 
lingkungan 
agama Khonghucu juga "masih" menghafal kitab ini.

Moderator milis ini sejak lama memang ingin menerbitkan buku sanzijing dalam 
bahasa 
Indonesia yang dilengkapi dengan teks bhs Tionghoanya.  Tetapi seperti biasa, 
karena 
berbagai halangan, keinginan ini belum terwujud. Bisa ditanya kpd sdr Hendri 
(Yongde) 
yang sedang menggarap sanzijing.
 
Selain sanzijing ada beberapa kitab yang isinya dijadikan bahan pelajaran 
untuk anak2, 
misalnya: dizigui 弟å­�规, qianziwen å�ƒå­—æ–‡, baijiaxing 百家å§", dll.
 
Dizigui sudah ada dalam bhs Indonesia, dan banyak dibagikan secara gratis 
di lingkungan umat Khonghucu dan Buddha. Di beberapa tempat (kelenteng dan 
vihara) 
banyak dibuka kelas pelajaran dizigui untuk anak2. Salah satu member di sini, 
Pak Budi 
Tamtomo telah lama merintis pengajaran dizigui di Samarinda, di mana murid2nya 
tidak 
hanya dari orang2 KHC, banyak anak2 Muslim yang diantar orang t

RE: [budaya_tionghua] Re: buku baru (3) - ayat ayat cina

2008-10-11 Terurut Topik Ulysee
Selain gue... CAC yang bilang secara tersirat, dengan istilah "konsesi"
dan "imbalan" yang digunakan, weks! Huehehehe. 
Kalau enggak, kenapa dia pake istilah-istilah itu coba? Dan kenapa
Sindhunata yang disalahkan setiap mendiskusikan perubahan istilah dari
tionghoa ke Cina? 
 
Tyus ya, elu kok berani mengasosiasikan ini tenglang normal yang itu
tidak normal itu atas dasar apa? 
 
Tyus lagi : 
1. Isi artikel di majalah Sinar itu apa? coba bawa kesini. 
Yang gue tahu mah dia bilang Suharto masih baik karena tidak melarang
total tapi masih membolehkan perayaan imlek di rumah masing-masing.
 
2. Jadi Asimilasinya sendiri nggak ada masalah ya? Urusan paksa
memaksanya doank yang tidak disukai?
Pantesan selama ini argumen yang alergi asimilasi itu banyakan kedodoran
enggak konsisten.
Rupanya paksaannya yang jadi masalah, konsepnya sendiri nggak
kenapa-kenapa.
Tapi orang enggan terang-terangan ngomong masalahnya apa. Enggak to the
point, jadinya muter-muter enggak jelas.
 
3. Yang waktu itu gencar dengan kritikan terhadap agama tionghoa
(tridharma) itu kan Liem Hok Liong? Kok Sindhunata yang dituding itu
kenapa? Apa lantaran dia lebih beken bin ngetrend? Atau karena dia
pimpinan maka dianggap bertanggungjawab atas pendapat yang disampaikan
anggotanya? 
Dan bukankah kritikan ini ditentang keras oleh sesama anggota LPKB
sendiri Oen Tjhing Tiaw?
Jadi peranan Sindhunata disitu apa? Kambing hitam?
 
Tyus Gue mau tanya, bener nggak pada jaman itu (taon 60an) kalau orang
nggak dipaksa untuk belajar bahasa Indonesia, akan lebih suka pake
bahasa daerah sendiri yang bisa menghambat untuk persatuan dan kesatuan
bangsa? sehingga sampai keluar himbauan tionghoa yang WNI gak boleh
masuk sekolah tionghoa yang pengantarnya berbahasa mandarin? 
 
4. (KingHian, udah tiga kok tiga lagi sih, hihihihi) 
Soal jurus "Good chinese and Ugly Chinamen". Ini menarik untuk dibahas,
sebab semenjak pertama kali LPKB dibentuk, inilah jurus utamanya LPKB
menandingi BAPERKI. Strateginya adalah, "kami mungkin sama-sama tionghoa
tapi kami BEDA" dan sepanjang sepak terjangnya inilah terusan di usung.
Maka dua makalah menyoal tionghoa di seminar AD utamanya adalah untuk
membedakan "tionghoa WNI dengan tionghoa WNA."
Nah, kalau menurut King Hian, adakah jurus lain yang bisa dilakukan di
saat gonjang ganjing seperti itu?  
 
Ini gue tanya, sebab ada asuk-asuk yang bilang, stereotyping dan
prejudice, hanya bisa ditangkis dengan satu jurus itu, yaitu dengan
ekstrim menjunjukkan bahwa orang tionghoa itu beda-beda cara pikirnya.
DIbilang eksklusif, maka ditunjukkan yang tidak eksklusif -> pesan yang
mau disampaikan: tidak semua seperti itu. 
dan, ENGKONG, ini gue bukan ngomong masa lalu lhoh, gue ngomong untuk
strategi masa depan! 
 
Hehehe, mahaff teman-temin, gue selipin pesan buat engkong, sebab
kemaren engkong ngomelin gue, sebagai anak muda bukannya mikir masa
depan malah utik utik masa lalu melulu, huehehehe,bukannya apa, seiring
dengan roda berputar, cina lagi diatas sekarang, gue pengen pelajari
masalalu, buat antisipasi kalau rodanya muter lagi, getoh. Paranoid,
mungkin. Tapi sejarah dipelajari supaya tidak diulangi  bukan? 
 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Saturday, October 11, 2008 10:51 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: buku baru (3) - ayat ayat cina






Uly:
Ogah ah jadi trader. Serem! liat aja Sindunata, sekali jadi trader 
seumur hidup sampai ke liang kubur namanya masih disebut dengan tidak 
hormat. Sorry yeh, gue sih kaga minat jadi martir kek gitu. 

KH:
Yang bilang dia jadi trader kan cuma lu. Emang siapa lagi yang juga
bilang dia jadi trader?
Gua kasi tau lu ya, yang membuat K Sindhunata tidak disukai Tnglang
(yang NORMAL) adalah:
1. dia ada di belakang orba untuk menekan budaya Tionghoa (dalam
wawancara dengan majalah Sinar, dia mengaku bahwa dia yang mengusulkan
pelarangan perayaan tahun baru imlek kepada presiden Soeharto)
2. dia embahnya LPKB yang menganjurkan (baca: memaksakan) konsep
asimilasi. Bukan asimilasinya yang bermasalah, tapi asimilasi yang
dipaksakan yang kaga bener
3. dia menuduh orang yang "masih" melakukan budaya/tradisi (dan agama)
Tionghoa akan berorientasi ke negeri leluhur, bukan ke Indonesia
3. dia pake jurus: "we're the good chinese n they're the ugly chinamen".
Untuk memperlihatkan kebaikan kelompoknya, dia tega menjelekkan kelompok
(terutama yang berbeda budayanya) terhadap pihak lain.
 
KH

--- On Sat, 10/11/08, ulysee_me2 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: ulysee_me2 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: buku baru (3) - ayat ayat cina
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, October 11, 2008, 8:52 AM


Iiihhh Agoeng, siapa elo kok berani berani nodong gue? Pangkat 
militer kaga punya, anggota Triad juga bukan.

Mbok ya kalau nodong itu di acara seminar AD, biar gue kaga bisa 
kabur. Krrrkkkekekeke.

Ogah ah jadi trader. Serem! liat aja Sindunata, sekali jadi tr

Re: [budaya_tionghua] Re: buku baru (3)=> Hartantodedy #37485

2008-10-10 Terurut Topik ulysee me
Bung John, orang baru ngomong dikit aje lu udah nyolotnya gitu amat. Itu gaya 
preman jalanan belon luntur luntur setelah jadi caleg? mengkawatirkan. 
Krkkkekekekekkee
  Dedy, ikut gue aja, group KETOPRAK, KEturunan TOtok PeRAnaKan, cina tionghoa, 
embat aja duaduanya, sekaligus cina dan tionghoa, enggak ada yang ketinggalan, 
huehehehe.
  

johnsiswanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Bung Dedy yth,

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "hartantodedy" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear All,
> 
> Maafkan saya (bukan ngajak perang), kalau melihat tulisan macam ini 
> jadi teringat masalah yang sudah dianggap tidak ada (selesai)"Totok 
> dan Babah".
> Menurut saya pribadi kalau dibuat APA KATA HATI ORANG BABAH, pasti 
> ada beberapa point sama dengan APA KATA HATI ORANG PRIBUMI.

JS :
anda sengaja atau berpura-pura dengan mengawali kata-kata 
munafik "maafkan saya", "bukan ngajak perang", tapi baca dan lihatlah 
tulisan yang anda bawa, melukai perasaan banyak orang atau setidaknya 
melukai perasaan saya...

Gak usah munafiklah, gak usah bersandiwara, bilang saja memang anda 
sengaja mencari keributan dengan tulisan yang anda kutip...
Apakah dengan begitu anda merasa menjadi jagoan/pahlawan ?
Saya pikir biarlah para member milis ini yang menilai...
Tapi, saya pribadi percaya anda itu sengaja...
By the way, anda termasuk yang mana, Cina atau Tionghoa ?

wassalam,
John Siswanto



   

   
-
 Yahoo! Toolbar is now powered with Search Assist.   Download it now! /a

Re: [budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.

2008-10-07 Terurut Topik ulysee me
lah Tionghoa dan mereka yang pilih istilah 
Cina.
> Rupanya ada superior complex dalam penggunaan istilah Tionghoa.
> Dari situ gue mendadak dapat pencerahan soal KENAPA SAMPAI TERJADI
> perubahan istilah secara resmi ini, baru ngeh baru ngerti, seperti 
yang
> gue kutip kemarin, "terutama untuk menghilangkan rasa rendah diri di
> kalangan rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak menghilangkan 
rasa
> lebih unggul di kalangan kelompok yang bersangkutan di dalam negara
> kita". 
> 
> KH:
> Itu kan alasan 'resmi' mereka. Lu percaya itu alasan sebenarnya?
> Coba lu baca kalimat Coppel selanjutnya:
> ?
> {begin}
> Karena kebanyakan orang Tionghoa Indonesia merasa istilah Cina 
sebagai suatu hinaan, maka keputusan itu harus dipandang sebagai 
suatu ungkapan dari perasaan anti Tionghoa, khususnya mengingat 
alasan resmi terakhir yang diberikan untuk perubahaan itu.
> {end}
> ?
> Coppel juga merefer ke tulisannnya dengan Leo Suryadinata: "The Use 
of the Terms". 
> Coba lu baca dulu tulisannya supaya bisa membedakan "panggilan 
untuk merendahkan" dengan "superior complex".
> ?
> Naskahnya bisa dibaca di buku: ?, by: Charles A Coppel, 
Singapore Society of Asian Studies, 2002
> 
> Bahasa Indonesianya ada di buku: , tulisan: Leo Suryadinata, LP3ES, 2002
> ?
> salam,
> KH
> 
> --- On Fri, 10/3/08, Ulysee  wrote:
> 
> From: Ulysee 
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak 
pernah Kehilangan.
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Friday, October 3, 2008, 10:29 AM
> 
> * Dua orang yang bawa makalah dalam seminar tersebut. Lie Tek Tjeng 
dan
> Sindhunata, 
> Lie Tek Tjeng membahas mengenai istilah, tapi bukan istilah Cina 
atau
> Tionghoa, melainkan istilah Huakiao dan Huayi. 
> Lalu apa hubungannya dengan pembahasan kita?
> 
> * Gue gak bilang Sindhunata yang meredam, gue bilang Sindhunata yang
> jadi trader. 
> Disitu khan dia yang kena todong memilih istilah (menurut alkisah)
> sehingga dia yang kena tanggungjawab hullaballoo soal istilah ini. 
Gue
> nggak pernah denger nama Lie Tek Tjeng di persalahkan menyangkut
> persoalan istilah Cina dan Tionghoa. 
> 
> * Lha CAC aja menggunakan istilah KONSESI dan IMBALAN, adanya 
konsesi
> dan imbalan itu biasanya kalau ada bargaining lhoh Kong. Something 
to
> gain and something to give. Dari situ gue menganggap Sindhunata 
sebagai
> trader. Ada argumen lain Kong?
> 
> * Masalah kasta, di milis ini pernah ada yang membedakan kasta dari
> mereka yang pilih istilah Tionghoa dan mereka yang pilih istilah 
Cina.
> Rupanya ada superior complex dalam penggunaan istilah Tionghoa.
> Dari situ gue mendadak dapat pencerahan soal KENAPA SAMPAI TERJADI
> perubahan istilah secara resmi ini, baru ngeh baru ngerti, seperti 
yang
> gue kutip kemarin, "terutama untuk menghilangkan rasa rendah diri di
> kalangan rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak menghilangkan 
rasa
> lebih unggul di kalangan kelompok yang bersangkutan di dalam negara
> kita". 
> Begitu Kong, mengenai Kasta. 
> 
> * Gue nggak ngerti kenapa harus maksa-maksa orang menyesali 
perbuatannya
> sih? Ini kerap diomongin kalau menyangkut nama Suharto, Sindhunata 
dan
> HTS. Emang orang nyesel nggak nyesel apa urusannya sama kita sih, 
Kong?
> 
> * Menarik. Engkong baca buku TIDK - melihat pembentukan LPKB 
bertujuan
> melenyapkan budaya?? Dari bagian belah mana nih???
> Engkong gue baca buku TIDK - berkomentar itu buku terlalu belain 
LPKB
> Gue baca buku TIDK - dapat kesan itu buku terlalu 
mengkambinghitamkan
> ORBA
> Mana yang bener  Coba, yang sudah baca, kali mau menambahkan
> komentar soal buku Tionghoa Indonesia Dalam Krisis nya Charles A
> Chopel???
> Kalau belon baca, baca dulu baru boleh komentar. Bisa kita bedah 
bedah
> nih, heheheh. 
> 



  .
 



   

   
-
  Digital camera or film camera?  
 Compare both on Yahoo Answers!

RE: [budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.

2008-10-02 Terurut Topik Ulysee
iki untuk merasa kehilangan??
> > > > Kalimat ini tidak ada hubungan sama sekali
> > > > dgn doktrin "non-attachment" Budhisme. 
> > > > 
> > > > Kebanggaan dan jati diri Tionghoa tidak bisa
> > > > dilihat dari "klaim sepihak". Sebagaimana pula,
> > > > varian bahasa hanya salah 1 spektrum pengenalan
> > > > orang lain terhadap "kebanggaan & jati diri" 
> > > > itu. Paradoxnya, banyak generasi muda "cina"
> > > > demi untuk berada di tengah orbit Ketionghoaan
> > > > mengklaim diri dengan gegap gempita masih memiliki
> > > > "kebanggaan & jati diri". Namun aksi, cara berpikir,
> > > > kognisi dan intuisinya sama sekali tidka menyiratkan
> > > > "kebanggaan & jati diri"-nya. 
> > > > 
> > > > Pepatah bilang: Action speaks louder than words. 
> > > > PM Zhou Enlai pernah bilang: "Untuk sebuah revolusi, 
> > > > saya bahkan bersedia menjadi pelacur politik" 
> > > > 
> > > > Namun siapa yang berani menghakiminya sebagai 
> > > > pelacur ketika ia tak pernah sekalipun memberi 
> > > > keistimewaan kepada keluarganya saat sudah menjabat 
> > > > sebagai Perdana Menteri, ketika ia tak pernah 
> > > > membiarkan rumahnya dicat dan dihiasi porselin 
> > > > mahal, ketika ia tak mengizinkan istrinya 
> > > > menjadi pejabat partai, ketika ia tak pernah 
> > > > sekalipun terbukti menguntit uang negara. 
> > > > 
> > > > Contoh terbalik dari contoh Zhou Enlai bisa
> > > > dilihat dari sekelompok "musang berbulu ayam"
> > > > yg mengklaim masih bangga & tidak pernah
> > > > kehilangan jati-diri Tionghoa di mulut, tetapi
> > > > berparadox memihak konsep & kelompok yg
> > > > nyata-nyata menjadi pioneer pengganyangan
> > > > identitas dan budaya Tionghoa. 
> > > > 
> > > > dari basis paralelisme "aksi" & "bacot", mestinya
> > > > kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu
> > > > untuk meladeni "musang berbulu ayam". 
> > > > 
> > > > best regards,
> > > > Kenken
> > > > 
> > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian 
>  
> > > > wrote:
> > > > >
> > > > > Uly:
> > > > > Jadi Kemungkinannya ada 2:
> > > > > 1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah 
> bagian 
> > > > dari
> > > > > jati diri tionghoa, sehingga kalau enggak bisa berbahasa 
> > > mandarin, 
> > > > berarti harusnya merasa kehilangan ketionghoaannya.
> > > > > Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti 
> sudah
> > > > > meninggalkan jati dirinya??? 
> > > > > 
> > > > > 2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, 
> > > barangkali 
> > > > ada
> > > > > kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan??? ?)
> > > > > ?
> > > > > KH:
> > > > > Maksud gua: kita2 ini (Cina produk orde baru) DIPAKSA 
> kehilangan 
> > > > kemampuan bhs Tionghoanya (tidak mesti Mandarin). 
> > > Yang 'DIHILANGKAN' 
> > > > dari kita ini mencakup seluruh aspek tradisi (termasuk agama) 
> > > > Tionghoa. Gua angkat masalah bahasa adalah sebagai satu contoh 
> yang 
> > > > paling gampang dilihat. 
> > > > > ?
> > > > > Masalahnya ada orang yang sadar bahwa dirinya "telah dicabut 
> dari 
> > > > akar", ada yang tidak. Ada pula yang lebih ekstrim: orang2 
> Cina, 
> > > > yang menganjurkan pelarangan itu.
> > > > > ?
> > > > > Tapi semua ini memang tergantung persepsi kita masing2, mau 
> > > > ngerasa atau tidak, itu pilihan. Tapi sebaiknya jangan jadi 
> tipe 
> > > > fosil (pake istilah lu)!
> > > > > ?
> > > > > KH
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > Forum Diskusi Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok
> > > > > http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/
> > > > > 
> > > > > --- On Wed, 10/1/08, Ulysee  wrote:
> > > > > 
> > > > > From: Ulysee 
> > > > > Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: 
> > > >

kalau boleh milih ( was Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-10-01 Terurut Topik Ulysee
Seandainya disuruh memilih, 
mendingan mana, di hantam dalam hal budaya 
atau dihantam dalam kebijakan ekonomi? 
 
Ya,  gue tau sih, kalau bisa nggak usah dua duanya,
dan dua duanya juga nggak enak, 
tapi sebagai perbandingan dan itung itungan di atas kertas,
masih lebih mendingan mana??? 
mumpung libur nih ada waktu bisa diskusi dan ngitung2 gitu lhoh.
 
--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"budaya_tionghua@yahoogroups.com,
"ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> aturan malaysia itu berlaku dibidang ape ? ekonomi dan pendidikan
bukan ?
> So apa demi begitu malaysia membabat semua budaya etnis chinese
> disana? ada bukti malaysia babat budaya chinese disana ? liat aje
> slogan pariwisatanya malaysia hehehehehehe THE TRULY ASIA.
> 
> lagian ape gak kurang jauh larinya ke malaysia ? napa gak sekalian ke
> suriname aje yg org2 jawanya masih banyak yg bisa bahasa jawa, nanggap
> wayang segala.
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"budaya_tionghua@yahoogroups.com,
"Ulysee"  wrote:
> >
> > Kalau lu lihat beberapa peraturan dan undang-undang malaysia,
> > diskriminasinya jelas banget antara yang keturunan cina yang yang
malay.
> > 
> > Kalau gue bilang sih di Indonesia kondisinya jahhh lebih
mendingan. 
> > At least sebagai warganegara, hak dan kewajiban kita sama kok di
mata
> > hukum. 
> >  
> > Jadinya lu sama gue suka ribut, kadang gue ngelihat dari segi
persamaan
> > hukum, lu lihat dari kacamata pergaulan lu sendiri. 
> > Ya ga apa apa, ribut ribut itu menambah wawasan juga kok, ehehehhe. 
> >  
> >  
> > 
> > -Original Message-
> > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
> > agoeng_set@
> > Sent: Wednesday, October 01, 2008 2:51 PM
> > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
> > [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang
Pandang
> > : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
> > 
> > 
> > 
> > G lg di malingsia nih. Katanya disini diskriminasi lebih parah dari
> > diindo tp kenapa yah disini masih bisa pake bahasa ibu semua n ga
> > dilarang2 jadi iri nih. Hik hik hik. Btw barusan g naek taksi
kebetulan
> > dia org tenglang. Dari awal naek sampe ke tujuan dia maki2 melayu
sini
> > mlulu katanya sembayang n kotbah aja yg banyak giliran disuruh kerja
> > banyak alesan sakit dll tp makan dll mau enak mlulu. Hahaha ternyata
yg
> > rasis engga cuma diindo aja yah. Atau emang dasarnya tenglang dimana
pun
> > udah rasis? 
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry?
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5/1696 - Release Date:
9/28/2008 1:30 PM
 


RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-10-01 Terurut Topik Ulysee
Huehehehehe, ya deh gue ngerti, lu mau membelokkan masalah jati diri ke
urusan  hilangnya bahasa Tionghoa gitu yah. 
 
Jadi dibiarin nge-gantung aja urusan korelasi kemampuan bahasa mandarin
dan jati diri yah? 
Boleeeh, nggak masyalah buat gue mah. 
Hayuk lah kita belok yah, ke masalah 'di-paksa itu' 
 
Menurut gue, seandainya pun tionghoa tionghoa dibiarkan bebas dengan
bahasanya sendiri, 
tidak akan berbeda banyak dengan  keadaan jaman sekarang, 
malahan mungkin lebih parah. 
 
Gue perbandingkan aja dengan temen-temen gue, yang Jawa, yang Sunda, 
saat ini mereka sendiri ngerasa, bahwa kemampuan mereka "berbahasa ibu"
(minjem istilah elu)
sudah sangat-sangat berkurang dibandingkan angkatan yang sebelumnya. 
Padahal bokap nyokapnya masih bisa kok berbahasa jawa halus, berbahasa
Sunda lemes, 
lha kok anaknya sama kayak gue - yang lu anggap 'tercabut dari akar '
gitu?
padahal nggak ada lhoh larangan berbahasa Jawa dan Sunda.  
 
Begitu pun di Singapura
Nggak ada larangan berbahasa mandarin. 
Tapi angkatan gue disana lebih nyaman saling bicara dengan bahasa
Inggris tuh, biarpun mandarinnya nggak sekacau gue sih.  
 
Apakah fenomena ini karena dipaksa paksa, atau terpaksa paksa? 
 
Gue bilang kondisinya malahan mendingan bahasa mandarin ketimbang nasib
bahasa Jawa dan Sunda, 
karena banyak orang merasa 'dipaksa' tidak belajar bahasa mandarin di
jaman ORBA, 
di jaman sekarang jadi pada sibuk euphoria belajar mandarin.
kebetulan RRC lagi berkembang juga perekonomiannya, jadi lebih banyak
lagi yang merasa BUTUH belajar mandarin. 
 
Coba 20 taon yang lalu, seandainya pun bahasa Mandarin di bebaskan untuk
dipelajari, 
gue yakin lebih laku tempat kursus bahasa Inggris.  
 
Jadi kalau nggak bisa bahasa mandarin, ya nggak perlu nuding ORBA jadi
kambing item lrrr.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Wednesday, October 01, 2008 2:24 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Uly:
Jadi Kemungkinannya ada 2:
1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah bagian dari
jati diri tionghoa, sehingga kalau enggak bisa berbahasa mandarin,
berarti harusnya merasa kehilangan ketionghoaannya.
Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti sudah
meninggalkan jati dirinya??? 

2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada
kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan???-?)
 
KH:
Maksud gua: kita2 ini (Cina produk orde baru) DIPAKSA kehilangan
kemampuan bhs Tionghoanya (tidak mesti Mandarin). Yang 'DIHILANGKAN'
dari kita ini mencakup seluruh aspek tradisi (termasuk agama) Tionghoa.
Gua angkat masalah bahasa adalah sebagai satu contoh yang paling gampang
dilihat. 
 
Masalahnya ada orang yang sadar bahwa dirinya "telah dicabut dari akar",
ada yang tidak. Ada pula yang lebih ekstrim: orang2 Cina, yang
menganjurkan pelarangan itu.
 
Tapi semua ini memang tergantung persepsi kita masing2, mau ngerasa atau
tidak, itu pilihan. Tapi sebaiknya jangan jadi tipe fosil (pake istilah
lu)!
 
KH



Forum Diskusi Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok
http://groups.-yahoo.com/-group/budaya_-tionghua/

--- On Wed, 10/1/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, October 1, 2008, 12:11 PM


Iya, gue belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun tidak.

Lalu hubungannya dimana antara jati diri dengan kemampuan berbahasa

mandarin???

Coba dijelaskan secara gamblang sebab gue belum

ngertiii.-.-... 



Udah baca bolak balik penjelasan KH dibawah situ tetep aja nggak ngerti,



kenapa dari jati diri belok ke kemampuan bahasa mandarin?



to remind: 

> Uly:

> > - cina yang masih bangga jadi cina

> > - tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri,

> > dipaksa maupun tidak

- - - -

>  KH: masa gak ngerasa sih?

> apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina?

> neng Uly kagak bisa ngomong bhs Cina karena apa?

> Di zaman orba bhs Cina kan 'barang terlarang'!" 





Jadi Kemungkinannya ada 2:

1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah bagian dari

jati diri tionghoa, 

sehingga kalau enggak bisa berbahasa mandarin, berarti harusnya merasa

kehilangan ketionghoaannya.

Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti sudah

meninggalkan jati dirinya??? 



2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada

kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan???-?)






 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 

RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-10-01 Terurut Topik Ulysee
Kalau lu lihat beberapa peraturan dan undang-undang malaysia,
diskriminasinya jelas banget antara yang keturunan cina yang yang malay.

Kalau gue bilang sih di Indonesia kondisinya jahhh lebih mendingan. 
At least sebagai warganegara, hak dan kewajiban kita sama kok di mata
hukum. 
 
Jadinya lu sama gue suka ribut, kadang gue ngelihat dari segi persamaan
hukum, lu lihat dari kacamata pergaulan lu sendiri. 
Ya ga apa apa, ribut ribut itu menambah wawasan juga kok, ehehehhe. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 01, 2008 2:51 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI



G lg di malingsia nih. Katanya disini diskriminasi lebih parah dari
diindo tp kenapa yah disini masih bisa pake bahasa ibu semua n ga
dilarang2 jadi iri nih. Hik hik hik. Btw barusan g naek taksi kebetulan
dia org tenglang. Dari awal naek sampe ke tujuan dia maki2 melayu sini
mlulu katanya sembayang n kotbah aja yg banyak giliran disuruh kerja
banyak alesan sakit dll tp makan dll mau enak mlulu. Hahaha ternyata yg
rasis engga cuma diindo aja yah. Atau emang dasarnya tenglang dimana pun
udah rasis? 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



   _  

From: King Hian <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 1 Oct 2008 00:24:01 -0700 (PDT)
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI







Uly:
Jadi Kemungkinannya ada 2:
1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah bagian dari
jati diri tionghoa, sehingga kalau enggak bisa berbahasa mandarin,
berarti harusnya merasa kehilangan ketionghoaannya.
Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti sudah
meninggalkan jati dirinya??? 

2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada
kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan???-?)
 
KH:
Maksud gua: kita2 ini (Cina produk orde baru) DIPAKSA kehilangan
kemampuan bhs Tionghoanya (tidak mesti Mandarin). Yang 'DIHILANGKAN'
dari kita ini mencakup seluruh aspek tradisi (termasuk agama) Tionghoa.
Gua angkat masalah bahasa adalah sebagai satu contoh yang paling gampang
dilihat. 
 
Masalahnya ada orang yang sadar bahwa dirinya "telah dicabut dari akar",
ada yang tidak. Ada pula yang lebih ekstrim: orang2 Cina, yang
menganjurkan pelarangan itu.
 
Tapi semua ini memang tergantung persepsi kita masing2, mau ngerasa atau
tidak, itu pilihan. Tapi sebaiknya jangan jadi tipe fosil (pake istilah
lu)!
 
KH



Forum Diskusi Budaya Tionghoa dan Sejarah Tiongkok
http://groups.-yahoo.com/-group/budaya_-tionghua/

--- On Wed, 10/1/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, October 1, 2008, 12:11 PM


Iya, gue belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun tidak. Lalu
hubungannya dimana antara jati diri dengan kemampuan berbahasa
mandarin??? Coba dijelaskan secara gamblang sebab gue belum
ngertiii.-.-...   Udah baca bolak balik penjelasan KH
dibawah situ tetep aja nggak ngerti,  kenapa dari jati diri belok ke
kemampuan bahasa mandarin?  to remind:  > Uly: > > - cina yang masih
bangga jadi cina > > - tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati
diri, > > dipaksa maupun tidak - - - - >  KH: masa gak ngerasa sih? >
apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina? > neng Uly kagak bisa ngomong bhs
Cina karena apa? > Di zaman orba bhs Cina kan 'barang terlarang'!"
Jadi Kemungkinannya ada 2: 1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa
mandarin adalah bagian dari jati diri tionghoa,  sehingga kalau enggak
bisa berbahasa mandarin, berarti harusnya merasa kehilangan
ketionghoaannya. Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak -
berarti sudah meninggalkan jati dirinya???   2. ( belon kepikir
apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada kemungkinan maksud lain
yang gue nggak kelihatan???-?)  




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-10-01 Terurut Topik Ulysee
Lho! ya kalau disangsikan itu harus bisa mengajukan argumen yang
meneguhkan pendapat, donk.
kalau argumennya amburadul, waktu tanya malah marah-marah bukannya
menjelaskan, 
khan semakin diragukan   keabsahannya,  ya khan? 
 
Makanya kalau bikin artikel itu yang ballance, jangan pake istilah yang
menggoda untuk dipertanyakan. 
pemasungan budaya apalah, jentrengin aja data faktanya, jangan pake
muatan politis, 
orang mau anggap itu keji atau tidak, ya ndak perlu dipaksakan dan nggak
perlu di ngototin gitu lh.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Tuesday, September 30, 2008 11:05 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Saya kira, uraian2 Kinghian di bawah cukup jelas mengungkap aksi Orba
yang memasung budaya dan bahasa tionghoa. mungkin yang lain bisa
melengkapi daftarnya dng jenis2 aksi pemasungan budaya Tionghoa yang
lain, setelah tersusun rapi bisa dijadikan arsip tetap di Web Budaya
Tionghoa. 

 

Selanjutnya, kalau ada orang yang menyangsikan kekejian politik Orde
baru thd masyarakt Tionghoa, tinggal kita mereposting artikel ini untuk
menjawab, atau suruh dia membaca sendiri artikelnya di Web, agar tak
memakan energi kita2 lagi untuk menuliskan seabreg jawaban yang sama.

 

Salam,

ZFy






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-30 Terurut Topik Ulysee
Iya, gue belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun tidak.
Lalu hubungannya dimana antara jati diri dengan kemampuan berbahasa
mandarin???
Coba dijelaskan secara gamblang sebab gue belum
ngertiii. 

Udah baca bolak balik penjelasan KH dibawah situ tetep aja nggak ngerti,

kenapa dari jati diri belok ke kemampuan bahasa mandarin?

to remind: 
> Uly:
> > - cina yang masih bangga jadi cina
> > - tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri,
> > dipaksa maupun tidak
- - - -
>  KH: masa gak ngerasa sih?
> apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina?
> neng Uly kagak bisa ngomong bhs Cina karena apa?
> Di zaman orba bhs Cina kan 'barang terlarang'!" 


Jadi Kemungkinannya ada 2:
1. KH beranggapan bahwa kemampuan bahasa mandarin adalah bagian dari
jati diri tionghoa, 
sehingga kalau enggak bisa berbahasa mandarin, berarti harusnya merasa
kehilangan ketionghoaannya.
Enggak bisa mandarinnya karena dipaksa atau tidak - berarti sudah
meninggalkan jati dirinya??? 

2. ( belon kepikir apa... KH boleh isi sendiri deh, barangkali ada
kemungkinan maksud lain yang gue nggak kelihatan)


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Tuesday, September 30, 2008 9:42 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Ketidakmampuan Mandarin Bukan Ukuran ()Re:
[budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang
: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI


ABS:
Pertama, tidak bisa berbahasa tionghoa tidak berarti hilang
kebanggaannya dan jatidirinya sebagai warga suku tionghoa.

KH:
Betul ABS Heng! Saya sangat setuju.
Pertanyaan saya kpd Uly tentang kemampuan bhs Mandarin adalah untuk
mengomentari point pernyataannya, bahwa ia belum pernah meniggalkan jati
diri, dipaksa maupun tidak. Bukan mengomentari point sebelumnya. Bukan
untuk mengatakan TIDAK BISA BHS TIONGHOA BERARTI HILANG KEBANGGAAN SBG
TIONGHOA

> > - cina yang masih bangga jadi cina
> > - tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri,
> > dipaksa maupun tidak
- - - -
> masa gak ngerasa sih?
> apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina?
> neng Uly kagak bisa ngomong bhs Cina karena apa?
> Di zaman orba bhs Cina kan 'barang terlarang'!

KH:
Pertanyaan saya kpd sdr Uly adalah 'pernyataan untuk mengingatkan' sdr
Uly bahwa dia seperti saya dan teman2 lain (kecuali yang tinggal di
Sumatra, terutama pesisir Timur, Bangka-Belitung, Kalbar) yang
"terpaksa" tidak diajarkan bhs Tionghoa oleh orang tuanya (padahal orang
tuanya bisa berbahasa Tionghoa) karena pemerintah orba mengharamkan bhs
Cina. Dan hubungannya dengan topik awal diskusi ini adalah: orang2 LPKB
adalah pendukung utama pelarangan bhs Cina ini.

Banyak orang Tionghoa di Jawa kelahiran 1930-1950-an yang masih bisa
berbahasa Tionghoa karena:
1. mereka totok (generasi pertama-kedua), kedua orang tuanya masih
berbahasa Tionghoa (umumnya bhs dialek)
2. mereka sekolah di sekolah Tionghoa, banyak orang2 Tionghoa peranakan
yang orang tuanya sudah berbahasa Melayu, tetapi karena bersekolah di
sekolah Tionghoa, mereka bisa berbahasa Mandarin.

Umumnya mereka ini mempunyai anak2 yang lahir di zaman orba, dan umumnya
mereka tidak mengajarkan bhs Tionghoa (Mandarin atau dialek) kepada
anak2nya.
Dari teman2 Tionghoa yang seangkatan dengan saya, 99% tidak bisa
berbahasa Tionghoa, padahal orangtuanya fasih berbahasa Tionghoa.
Termasuk beberapa teman saya yang orang tuanya pernah jadi guru di
sekolah Tionghoa (tetapi anaknya sama sekali tidak bisa).

Begitu juga dengan teman2 orang tua saya (yang masih berbahasa
Tionghoa). Saya beberapa kali ikut reuni sekolah orang tua saya, sewaktu
berkumpul mereka berbicara dlm bhs Mandarin. Sedangkan anak2nya yang
juga ikut tidak bisa berbahasa Mandarin.

Kembali ke 'pernyataan' saya di atas. Dari diskusi sebelumnya, sdr Uly
pernah bercerita bahwa ayahnya 'masih' membaca koran berbahasa Tionghoa.
Sehingga saya menyimpulkan bahwa orang tuanya masih mampu berbahasa
Tionghoa. Kalau sekarang Uly tidak bisa berbahasa Tionghoa itu karena
(sama seperti saya dan yang lainnya) 'TERPAKSA' tidak diajarkan bhs
Tionghoa karena tekanan pemerintah orba.
--

ABS:
Dari 3-an juta tionghoa di Indonesia, yang bisa bahasa tionghoa
paling-paling 300-an ribu. Atau 10% saja. Walaupun banyak di antara
mereka yang 90% itu yang masih Konghucu sekali pun!
10% itu pun barangkali sudah kebanyakan asumsinya. Dari seribuan teman
tionghoa saya di dunia percersilan, yang paham bahasa tionghoa cuma
kurang dari 10 orang, atau 1%.
Dan dari 300-an ribu penutur bahasa tionghoa di Indonesia itu,
kebanyakan tahunya dialek. Yang bisa Mandarin paling-paling 100-an ribu.
Itu pun Mandarin pasaran, yang cuma sampai ni hao ma, wo ai ni, dan
lyric lagu Mandarin. Yang mampu muncul di acara Metro Xinwen, misalnya,
paling-paling 10-an ribu orang saja. Atau malahan nggak sampai 1.000
orang jangan-jangan! ?
Lantas apa tionghoa yang 2 juta 9 ratus ribu, termasuk yang Konghucu,
mau dianggap tionghoa palsu, 

RE: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI ==> Uli

2008-09-30 Terurut Topik Ulysee
Hihihihiih...catet tuh, ini milis budaya 
 
Ntar kalau yang bersangkutan ngomong politik di milis budaya, bisa kita
tanya bersama "mau jadi bencong??"
huaaahahahahahaha..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Tuesday, September 30, 2008 11:28 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI ==> Uli






Ini Millis budaya ! ngapain ngurusin SBKRI ?

mau jadi bencong?



- Original Message 
From: Liquid Yahoo <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 30, 2008 11:03:00 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI ==> Uli

Kalo blon punya akte lahir ya bikin akte lahir dong, masa SBKRI

Tahun ini gue bikin passport buat anak gue, tetep di minta SKKRI
bokap 
gue tuh



- Original Message - 
From: "Ulysee" mailto:[EMAIL PROTECTED]"[EMAIL PROTECTED]>
To: mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m>
Sent: Tuesday, 30 September, 2008 21:58
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI 
==> Uli


> Emang jaman dulu, khan ngomongin kenapa sampe muncul SBKRI,
>
> Hal nya sekarang, ya bo ceng li donk kalau seumuran kita masih tanya
> SBKRI,
> lha wong itu khan dibutuhkan di masa transisi, jaman engkong sama
babeh.
>
> Sekarang, rata rata anak umuran kita udah punya akte lahir,
> yang di paling atas sudah menjelaskan kewarganegaraan anak yang baru
> lahir tersebut. Jadi ngapain nanyain SBKRI nenek, emak, apa segala,
khan
> sudah jelas, begetoh.
>
> Gue bilang rata rata, belon semua, cina benteng masih banyak yang
nggak
> punya akte lahir, hehehehe.
> Iya khan, Oom Liquid???
>
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m] On Behalf Of Liquid Yahoo
> Sent: Tuesday, September 30, 2008 9:33 AM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
> SBKRI ==> Uli
>
>
> Ruwet itukan jaman dulu bu, waktu jaman kuda gigit besi, sekarang kalo
> masih diberlakukan apa masih etis?
>
> SKKRI / K1 itu penting karena itu adalah Surat Ketetapan
Kewarganegaraan
>
> Indonesia, tapi SBKRI itu untuk apa? Apa yang harus di Buktikan lagi
> kalo
> uda punya KTP?! Takut palsu, ya ditakutin aja semuanya, terus korbanin
> deh
> tuh para TiongHua yang nasioanalis.-...
>
> Nanti terus SBKRI juga takut dipalsuin terus bisa keluar surat yang
> harus di sahkan President, yaitu SBKBBWNKRI (Surat Bukti Kalau
> Bener-Bener
> Warga Negara Kesatuan Repuplik Indonesia)..-..
>
> Terus nanti takut di palsuin juga, hehehehehe..-..
>
> - Original Message - 
> From: "ulysee_me2" mailto:[EMAIL PROTECTED]"[EMAIL PROTECTED]>
> To: mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m>
> Sent: Monday, 29 September, 2008 08:52
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI
> ==>
> Uli
>
>> Hooh Kang. Bukannya gue pro dengan adanya SBKRI, ladang pungli itu.
>> Gue juga sama kheksim nya. Tapi mikirin cengli aja lah, gue
>> menganggap bahwa SBKRI itu muncul saking ruwetnya ngurusin Tionghoa
>> Asing yang menurut ZFY waktu itu jumlahnya cukup "signifikan"-.
>>
>> Bener, Engga beda sama Malaysia yang kelimpungan kebanjiran
>> sama 'pendatang haram' yang jumlahnya signifikan sehingga jadi
>> potensial masalah dalem negri, getoh khan?
>>
>> Bukan mendingan ngurusin WNI lebih banyak atau WNA lebih banyak, tapi
>> lebih pada kejelasan STATUS HUKUM, ini orang diperlakukan sebagai WNI
>> atau WNA? Atas dasar apa?
>> Nah saat itu banyak yang statusnya nggak jelas, sebab dengan stelsel
>> pasif tionghoa2 ini jadi WN Indonesia juga, jadi WN RRC juga.
>> Kalau ada apa-apa, bingung, yang tanggung jawab Indonesia atau RRT?
>>
>> Untuk itu sampai perlu perjanjian dwi-kewarganegaraan Indonesia-RRT.
>> yang tujuannya untuk menyelesaikan masalah dwi-kewarganegaraan ini
>> dan jangan sampai kejadian lagi, caranya mending gimana, pasif, atau
>> aktif, begetoh khan?
>>
>> Bedanya, yang waktu itu yang menolak yang harus aktif menolak nolak,
>> sesudah taon 50, yang mau ngambil yang kudu aktif ambil ambil. dua
>> duanya juga butuh aktif aktif kok, masalahnya siapa yang disuruh
>> aktif aktif.
>>
>> Stelsel pasif memudahkan admin?? hihihi enggak juga tuuh, mau
>> aktip mau pasif sam

RE: [budaya_tionghua] Mandi Susu Onta = Harum

2008-09-30 Terurut Topik Ulysee
Ha??? Jadi si putri harum ini bau susu Onta 
Kyahahahahahaha kesempatan ketawain engkong.. 
Yaelah Kng, idola engkong putri harum itu ternyata bau Onta
kng 
hihihihihi
Kok kaisar bisa sempoyongan karena bau Onta, wakakakka
 
Legenda dari dua belah pihak bisa beda ya, 
kalau dari pihak Qing,  menekankan betapa si Kaisar cinta  de es be, 
 
Legenda dari Uighur, menekankan betapa si Putri enggak rela, 
 
Itu legenda putri harum, udah dipolitisir dan ditunggangi muatan politik
kayaknya, hahahahah
(teori konspirasi paranoid neh)
 
Gue ledekin engkong dan sepupu gue dulu ah, brb.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Wednesday, October 01, 2008 9:38 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Mandi Susu Onta = Harum



Bung Ophoeng dan Rekan-rekan.

Jinyong dalam menulis cerita dikenal selalu berkaitan dengan sejarah.
Nah si putri harum ini kata banyak orang juga diambil Jinyong dari
legenda selir harum.

Jaman Qing Gaozong (nianhao: Qianlong), ada legenda mengenai selir
harum ini baik dari orang Han maupun orang Uighur. Yang jelas si selir
ini orang Uighur yang terkenal harum badannya karena selalu mandi susu
onta bactria, onta asia tengah yang berpunuk dua.

Di kalangan Han, si selir harum ini legendanya kurang lebih begini.
Qing Gaozong menemukan seorang gadis uighus bernama Iparhan, anak
seorang kepala suku di kota Kashgar, Xinjiang. Iparhan selain cantik
jelita juga badannya mengeluarkan aroma harum yang katanya membuat
sang kaisar mabuk kepayang dan memboyongnya ke ibukota sebagai selir.
Dalam perjalanan ke ibukota Iparhan dikatakan selalu mandi susu onta
untuk menjaga keharuman badannya. Menurut legenda Qing Gaozong sampai
membangun semacam taman mini yang menyerupai kampung halaman Iparhan,
lengkap dengan mesjidnya. Hal ini kemudian meluruhkan hati Iparhan dan
dia kemudian menjadi salah satu selir favorit kaisar sampai akhir
hayatnya.

Di kalangan Uighur, ceritanya lain lagi. Iparhan dikatakan direbut
kaisar dari tangan suaminya secara paksa. Iparhan yang sakit hati
diam-diam menyiapkan sebilah belati dengan tujuan menghabisi nyawa si
kaisar yang bukan saja telah membunuh suaminya tetapi juga menjajah
negerinya. Rencana pembunuhan ini kemudian dilangkahi ibu suri kaisar
melalui tangan-tangan pembunuh (semacam intel jaman sekarang) karena
si kaisar terlanjur mabuk kepayang dan tidak mampu melihat belati di
balik kejelitaan Iparhan.

Hormat saya,

Yongde

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ophoeng" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bu Uly dan TTM semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> 
> Ikut nimbrung dikit ya...
> 
> "Sudah gaharu, cendana pula" - ini kata Bung Yongde waktu saya tanya
ttg
> sejarah orang mengetuk-ketukkan jari ke meja jika dituangi air teh
dalam
> cawannya. Maksudnya, sudah tahu (masih) bertanya pula. Padahal,
sebenar-
> benarnyalah saya tiada ada faham akan sejarah ketuk meja itu.
> 
>
--- dipotong ---



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: Pola-pikir Soeharto A'la Liu Sing Hu Tiek Chien (Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina)

2008-09-30 Terurut Topik Ulysee
Hihihihi, iye, gue juga demen ngeledekin, 
kok yang paling 'Hoji' maki maki ORBA kok malah cara pikirnya ORBA
banget, 
kyahahaha, emang didikan ORBA susah diperbaiki, 
mau sok reformis juga tetep aja keliatan ORBA nya. 
huehe hehehe. 
 
Mau donk pelem Killer Clans... atau Meteor whatsoever itu. 
Siapa punya.. pinjm, 
atau minimal kasih tahu lah gue bisa beli dimana? 
mumpung libur nih, sempet nonton nih.


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Akhmad Bukhari
Saleh
Sent: Wednesday, October 01, 2008 9:51 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Pola-pikir Soeharto A'la Liu Sing Hu Tiek Chien (Re:
[budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina)

Ini pola-pikir Orba warisan Soeharto, yang sudah 10 tahun
terakhir kita sama-sama upayakan terus untuk dibasmi.
Tetapi rupanya masih ada penyandang pola pikirnya di sana-sini.
Memang tidak mudah merubah hasil indoktrinasi 30 tahun lebih.
Padahal sebelum itu, jaman Pemilu 1955 misalnya, tokoh Masyumi dan PKI
pun 
secara pribadi tetap sahabat erat.. Bahkan perang saudara PRRI-Permesta
pun 
diselesaikan amicably (secara pertemanan), semua di-amnesti, tidak ada
yang 
dipenjarakan.

Seharto sendiri berpola-pikir, dan berpola-tindak,
machiavelistis sedemikian itu, antara lain terinspirasi oleh film
favoritnya, yang katanya sampai lebih dari 10 kali dia tonton,
yaitu "Liu Sing Hu Tiek Chien (Liu Xing Hu Die Jian)".
Ini sebuah karya Khu Lung (Gu Long), yang di-layar-perak-
kan oleh Shaw Brothers pada tahun 1976, dengan judul
bahasa Inggris "Killer Clans".
Produsen daratan Tiongkok membuat serial TV-nya di tahun
2003, dengan judul bahasa Inggris yang lebih letterlijk
(harfiah): "Meteor, Butterfly, Sword".
Buku terjemahan bahasa Indonesia-nya berjudul "Budi dan
Cinta", diterjemahkan oleh L L L, diterbitkan oleh See Yan
Tjindjin, Bandung, tahun 2005.

Wasalam. 

- Original Message - 
From: Fy Zhou
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 30, 2008 4:40 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

> Tapi lawan tetap lawan, dalam kampanye kita boleh
> menggunakan kata2 yang keras sekalipun untuk memukul
> lawan politik, bahkan boleh menyatakan perang thd
> ideologi lawan politik. Meski yang namanya keras dan
> perang hanya terbatas dalam kata2, tetap saja
> mencerminkan siapa kawan siapa lawan.

- - - - - -

- Original Message - 
From: danarhadi2000
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 30, 2008 9:41 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

> Lawan politik tetap lawan politik, yang beda hanya jalan
> untuk memperjuangkan cita cita. Lawan tak pernah
> menjadi kawan, kecuali menjadi sekutu berjuang kalau
> ada lawan bersama.

-

Ini pola-pikir Orba warisan Soeharto, yang sudah 10 tahun
terakhir kita sama-sama upayakan terus untuk dibasmi.
Tetapi rupanya masih ada penyandang pola pikirnya di sana-sini.
Memang tidak mudah merubah hasil indoktrinasi 30 tahun lebih.
Padahal sebelum itu, jaman Pemilu 1955 misalnya, tokoh Masyumi dan PKI
pun 
secara pribadi tetap sahabat erat.. Bahkan perang saudara PRRI-Permesta
pun 
diselesaikan amicably (secara pertemanan), semua di-amnesti, tidak ada
yang 
dipenjarakan.

Seharto sendiri berpola-pikir, dan berpola-tindak,
machiavelistis sedemikian itu, antara lain terinspirasi oleh film
favoritnya, yang katanya sampai lebih dari 10 kali dia tonton,
yaitu "Liu Sing Hu Tiek Chien (Liu Xing Hu Die Jian)".
Ini sebuah karya Khu Lung (Gu Long), yang di-layar-perak-
kan oleh Shaw Brothers pada tahun 1976, dengan judul
bahasa Inggris "Killer Clans".
Produsen daratan Tiongkok membuat serial TV-nya di tahun
2003, dengan judul bahasa Inggris yang lebih letterlijk
(harfiah): "Meteor, Butterfly, Sword".
Buku terjemahan bahasa Indonesia-nya berjudul "Budi dan
Cinta", diterjemahkan oleh L L L, diterbitkan oleh See Yan
Tjindjin, Bandung, tahun 2005.

Wasalam. 


 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To 

RE: [budaya_tionghua] Fwd: Mayat Harum Bisa Bikin Heran? Kalo Manusia Harum Beneran Apa Ga Heran?

2008-09-30 Terurut Topik Ulysee
Haiyaaa. Han Siang lagi, kisah favorit engkong noh. 
Entah kenapa engkong fave banget sama kisah putri harum satu itu sampe
salah satu cucunya dikasih nama Han Siang. 
 
Kalau kata engkong mah itu putri badannya bau kayu harum. Kayu harum tuh
cendana kali ya? 
Atau Hio gitu kali?
 
Duluu gue pernah baca, putri putri asia yang kalau sudah berpakaian,
badannya diasapi kayu harum gitu, supaya wangi. 
Baju baju pun ditaruh di peti kayu harum itu. Tapi gue ga tau kayu harum
itu apa cendana atau ada yang lain.
Kalau di Barat, air mandi nya yang dikasih bunga bunga mawar, supaya
harum mawar itu nempel di badannya si putri, 
ada lagi yang kemana mana bawa kulit lemon, apa lah namanya lemon
verbena atau apa gitu. 
Kali jaman dulu belon ada parfum, jadi aneh aneh aja cara orang
memperwangi diri. 
 
Hal nya BB yang wangi, hihihihi kalau wangi mah kelebihan, kalau bau
nggak enak itu baru dianggap penyakit, 
wahahahah, 
ngomongin BB, dulu gue pernah diceritain, satu suku yang bisa mengendus
suku lain hanya dari baunya, 
tadinya gue gak percaya, eeeh, sekali waktu gue sakit tipes, mendadakan
hidung gue jadi hipersensitif, 
waktu di tengokin temen temen, gue mengendus bau yang aneh aneh, 
Eh bener lhoh, suku yang ini sama suku yang itu baunya lain, hahaha, ada
bau khas tersendiri, gak tahu kenapa, 
kemungkinan karena makanan yang biasa dimakan suku-suku tersebut.
 
Waktu gue mau married dulu, oma dan mami gue maksa-maksa gue untuk
ciacay, pantang daging, 
katanya dengan berpantang daging badannya jadi lebih wangi, gimana bisa
begitu gue nggak tahu deh.
 
Yang pasti, apa yang dimakan gue percayai memang punya pengaruh terhadap
bau-bauan badan. 
Misalnya, kalau makan racun arsenik, bau badan dan bau napas jadi bau
bawang putih, 
kalau keracunan kafein, bau badan dan bau napas seperti bau almond, 
Keracunan itu khan penyakit juga toh?
 
Pernah juga dulu serumah kena sakit Flu Hongkong, Entah kenapa setiap
orang kok sepertinya bau kandang merpati, 
kata Tuakoh sih itu gara gara penyakitnya sama, jadi mengeluarkan gejala
yang sama, keringatnya bau kandang burung itu, hehehe.  
 
Balik lagi ke putri Han Siang, bisa aja dia keracunan sesuatu yang bikin
badannya jadi wangi kayu harum.
 
Tapi kalau soal relic dan mayat harum mawar itu. nggak tahu deh, 
jangan-jangan Bernadette Soubirus keracunan air Lourdes sehingga
badannya bau mawar??? 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ¿ç
Sent: Tuesday, September 30, 2008 6:50 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Mayat Harum Bisa Bikin Heran? Kalo
Manusia Harum Beneran Apa Ga Heran?





Kalo cerita yang ini saya memang pernah dengar... :) 

Btw, bicara mayat yang wangi, Kalo Manusia yang aseli wangi seperti
Sejarah Asli Zhungguo dimasa dinasti Ching zaman kekaisaran Chien Lung
seperti, Putri Harum - Han Xiang, kenapa yach bener2 bisa mendapat
julukan Putri Harum?? :D 

Apa ada yang tahu apakah itu penyakit ataukah kelebihan tersendiri? 

Thx

2008/9/30 Fy Zhou mailto:[EMAIL PROTECTED]"[EMAIL PROTECTED]>




ngomong2 tentang mayat, di tiongkok prop. Hunan ditemukan mayat wanita
bangsawan kuno yang diduga berasal dari zaman Han, saat ditemukan
mayatnya masih utuh dan elastis, bahkan dalam perutnya masih ditemukan
biji semangka. ajaib bukan? melihat perhiasan2 yang dikenakan, orang2
penasaran, Siapa sebenarnya wanita ini ? dari sini berkembanglah aneka
cerita, bahkan sempat dibuat film seri. 

 

ZFy




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI ==> Uli

2008-09-30 Terurut Topik Ulysee
Emang jaman dulu, khan ngomongin kenapa sampe muncul SBKRI, 

Hal nya sekarang, ya bo ceng li donk kalau seumuran kita masih tanya
SBKRI, 
lha wong itu khan dibutuhkan di masa transisi, jaman engkong sama babeh.

Sekarang, rata rata anak umuran kita udah punya akte lahir,
yang di paling atas sudah menjelaskan kewarganegaraan anak yang baru
lahir tersebut. Jadi ngapain nanyain SBKRI nenek, emak, apa segala, khan
sudah jelas, begetoh. 

Gue bilang rata rata, belon semua, cina benteng masih banyak yang nggak
punya akte lahir, hehehehe. 
Iya khan, Oom Liquid???

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Liquid Yahoo
Sent: Tuesday, September 30, 2008 9:33 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI ==> Uli


Ruwet itukan jaman dulu bu, waktu jaman kuda gigit besi, sekarang kalo 
masih diberlakukan apa masih etis?

SKKRI / K1 itu penting karena itu adalah Surat Ketetapan Kewarganegaraan

Indonesia, tapi SBKRI itu untuk apa? Apa yang harus di Buktikan lagi
kalo 
uda punya KTP?! Takut palsu, ya ditakutin aja semuanya, terus korbanin
deh 
tuh para TiongHua yang nasioanalis

Nanti terus SBKRI juga takut dipalsuin terus bisa keluar surat yang 
harus di sahkan President, yaitu SBKBBWNKRI (Surat Bukti Kalau
Bener-Bener 
Warga Negara Kesatuan Repuplik Indonesia)

Terus nanti takut di palsuin juga, hehehehehe

- Original Message - 
From: "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, 29 September, 2008 08:52
Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
==> 
Uli

> Hooh Kang. Bukannya gue pro dengan adanya SBKRI, ladang pungli itu.
> Gue juga sama kheksim nya. Tapi mikirin cengli aja lah, gue
> menganggap bahwa SBKRI itu muncul saking ruwetnya ngurusin Tionghoa
> Asing yang menurut ZFY waktu itu jumlahnya cukup "signifikan".
>
> Bener, Engga beda sama Malaysia yang kelimpungan kebanjiran
> sama 'pendatang haram' yang jumlahnya signifikan sehingga jadi
> potensial masalah dalem negri, getoh khan?
>
> Bukan mendingan ngurusin WNI lebih banyak atau WNA lebih banyak, tapi
> lebih pada kejelasan STATUS HUKUM, ini orang diperlakukan sebagai WNI
> atau WNA? Atas dasar apa?
> Nah saat itu banyak yang statusnya nggak jelas, sebab dengan stelsel
> pasif tionghoa2 ini jadi WN Indonesia juga, jadi WN RRC juga.
> Kalau ada apa-apa, bingung, yang tanggung jawab Indonesia atau RRT?
>
> Untuk itu sampai perlu perjanjian dwi-kewarganegaraan Indonesia-RRT.
> yang tujuannya untuk menyelesaikan masalah dwi-kewarganegaraan ini
> dan jangan sampai kejadian lagi, caranya mending gimana, pasif, atau
> aktif, begetoh khan?
>
> Bedanya, yang waktu itu yang menolak yang harus aktif menolak nolak,
> sesudah taon 50, yang mau ngambil yang kudu aktif ambil ambil. dua
> duanya juga butuh aktif aktif kok, masalahnya siapa yang disuruh
> aktif aktif.
>
> Stelsel pasif memudahkan admin?? hihihi enggak juga tuuh, mau
> aktip mau pasif sama aja admin lieur. Yang beda, dengan stelsel pasif
> tionghoa2 yang nggak ngerti urusan banyak yang dobel
> kewarganegaraannya,
> dengan stelsel pasif, tionghoa2 yang nggak ngurus banyak yang jadi
> stateless.
>
> Mendingan mana? ya nggak ada mendingnya, tetep aja kudu diurus,
> heheheh.
>
> Keamanan negara, kali maksudnya negara nggak mau direpotin sama
> pendatang haram itu kali, bukan keamanan dalam hal ribut ribut atau
> rusuh rusuh kali ya. Tanya aja ama yang ngomong, apa maksudnya tuh
> keamanan negara.

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Budaya Tionghua VS Perkembangan Teknologi

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
Ati, mau tanya donk, 
Gue sih belon nonton itu pembukaan olimpiade, ntar liburan moga2 sempet
nih nonton DVD nya. 
 
tapi gue tertarik nih, bagian mananya dari pembukaan Olimpiade beijing, 
yang membuat Ati beranggapan bahwa "nilai budaya tionghoa yang
ditampilkan sangat minim"?
 
Waktu Ati menonton Pembukaan Olimpiade Beijing itu, Apa yang Ati
harapkan akan dilihat disana? 
 
(misalnya, temen gue berharap lihat pesilat yang beterbangan kayak di
pelem kungfu, dan dia kecewa karena nggak lihat pesilat satu pun,
hehehehe) 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Putih merpati
Sent: Monday, September 29, 2008 7:27 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Budaya Tionghua VS Perkembangan Teknologi





Hi teman-teman,

Pemikiran ini terlintas saat, melihat pembukaan olimpiade Beijing
beberapa waktu lalu, sekilas terlihat kemegahan dari sebuah prosesi
pembukaan yang wahnamun bicara dipandang dari nilai budaya Tionghoa
yang ditampilkan sangat minim dan kurang mencerminkan kebesaran Budaya
Tionghoa karena olimpiade diadakan di negara sumber Budaya Tionghoa
yaitu negara  China maka semestinya begitu orang menyaksikan adalah
kagum pada budaya  Tionghoanya yang kental dan memiliki kedalaman.

Dari situ terlihat kemunduran Budaya Tionghoanya namun banyak orang yang
telah terkagum-kagum pada penggunaan teknologi dan cara presentasi ala
Zhan Yi Mou sehingga tidak berpikir ke arah budayanya.

Apa teman-teman merasakannya.

Salam,

Ati






 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Fwd: Mengapa orang bisa ada relic dalam tubuhnya ?

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
Kemaren dulu  temen gue ngajakin lihat relic gigi Budha. 
Pnuh banget. 
Gue ikut ikutan tapi nggak tahu apa yang gue lihat, kayak fosil gitu,
gak ada bagusnya.
Dan gue juga nggak tahu apa istimewanya sih relic gigi? 
Nah ini sampe katanya ada yang rebutan?
 
RELIC itu apa sih??? 
 
Temen gue pernah berusaha menjelaskan sama gue, dari sudut pandangnya
sebagai budhism, 
gue menggut manggut aja, berusaha mengerti, 
dari secuplik yang gue dengar, ceritanya ya relic ini ceritanya istimewa
lah, hanya bisa dicapai oleh mereka yang suci. 
 
Dia cerita seorang santa (katolik) yang walaupun sudah mati, tapi
mayatnya utuh tidak membusuk, 
malahan menyebarkan bau harum mawar.  Gue gak tahu santa apa ini,
barangkali Robby atau Oom Nano tahu nih. 
 
Lalu dia cerita ada seorang bhiksu atau apa lah, pemimpin agama begitu, 
waktu meninggal tubuhnya di bakar, dari pembakarannya itu tersisa
'relic' 
semacam mutiara mutiara berwarna merah dan putih, 
katanya yang merah berasal dari darah, yang putih berasal dari tulang. 
 
Tyus gue tanya, mutiara nya bagus? bisa dijadikan perhiasan?
bisa dijadikan obat? bisa jadi jimat? atau apa???
tyus temen gue memandang gue as if gue ini tumbuh tanduk atau apa
sehingga gue gak berani nanya lagi, hihihihi. 
 
Sekarang gue mau tanya donk, RELIC itu gunanya apa kok sampai
diperebutkan???
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Monday, September 29, 2008 12:07 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Mengapa orang bisa ada relic dalam
tubuhnya ?



--- In HYPERLINK
"mailto:Dharmajala%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED],
"ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Agama Buddha memiliki satu hal yg dipercayai yaitu relic.

Kenapa relic itu timbul saya dapat penjelasan yg LAIN DARI SUDUT
BUDDHISME.

Konsep itu disebut neidan or pelatihan pil dalam yg mengkaitkan
manusia dgn 3 komponen utama yaitu jing qi dan shen. Jing itu intisari
tubuh or cairan tubuh, qi adalah energi dan shen adalah semangat or
pikiran.
Tubuh manusia jg terdiri dari 2 bagian utama yaitu hun dan po. 

Jing ataw cairan tubuh diperlukan supaya qi bisa mengalir dgn baik,
krn itu konsepnya lian jing hua qi or melatih jing biar qi mengalir
lancar. So syarat awalnya ya olahraga yg baik, gak selalu mesti
olahraga yg gila2an.
Darisitu belajar bernafas yg baik dan benar serta teratur, itu yg
dimaksud lian qi hua shen, melatih qi agar semangat menjadi baik.
Tahap selanjutnya melatih shen merealisasikan kesunyataan or disebut
lian shen hua xu.

olahraga dan pernafasan yg baik diperlukan buat mencapai kesunyataan,
dan menurut konsep aliran Danding, qi yg bersih dan lancar bisa
membantu mencapai kondisi tenang or samadhi ( ding ). Samadhi bisa
merawat semangat. Krn itu di aliran Danding dikenal prinsip xiushen
yangxing or melatih tubuh dan merawat perilaku.
Dan mrk yg meditasi dgn konsentrasi baik bisa membekukan jing or
cairan tubuh sehingga mengkristal dan itulah yg disebut DAN or pil.
Dan pil itu sebenarnya bisa dicairkan setiap saat ketika dibutuhkan
energi luar biasa, jadi menurut mrk, org yg sudah bisa melatih DAN
baik sengaja maupun tidak sengaja sebenarnya Qinya sudah tidak terukur
dan yg memancar adalah SEMANGAT YG BAIK. So itulah mungkin sebabnya
waktu jaman Buddha Gautama hidup itu gampang sekali mencapai
pencerahan. BTW tapi katanya pencerahan kok mrk pada rebutan relic ya?

Karena itu praktisi Neidan menganjurkan agar kalau mau meditasi
sebaiknya didekat mereka yg sudah kuat fondasinya sehingga moga2
pancaran energi dan pikiran mereka bisa membantu diri kita.

Sayangnya para praktisi neidan tidak ada yg dibakar dan jg belon ada
yg mencoba menggali kuburan mrk. Walau lage berkeliling di Wudang
ngeliat kuburan mereka bertebaran tapi rasanya gak ada yg berani
bongkar kuburan mrk.

BTW yg dimaksud neidan itu sebenernya udah ada di kitab Zhuang Zi bab
zhuowang dan jg jaman Zhou sdh ada praktek2 pelatihan seperti itu.

So kira2 ada gak penjelasan dari sudut Buddhisme ?

--- End forwarded message ---



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
Hah? Enggak ngerti niih.
Bertahan murni apa ???
 
Goeng lu ama gue, frekwensinya kayak jaka sembung naek ojek, 
kalu ngomong kaga nyambung kaga konek. hihihi
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 29, 2008 5:40 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI



Integrasi engga, asimilasi engga juga berarti tetap bertahan ama yg asli
n murni donk. Ternyata selain zombie masih ada juga yg pertahanin han
murninya. Heheheehe 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ulysee" mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg"[EMAIL PROTECTED]>

Date: Mon, 29 Sep 2008 11:09:58 
To: mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

Berevolusi jadi buaya, wakakakaka..-... jadi buaya buaya tionghoa kek lu
kali, hihihihi. 

Memang, asimilasi yang tidak dipaksakan sebetulnya khan konsepnya baik
baik aja, 
jadi masalah khan karena katanya "dipaksakan" itu 
itu urusan dipaksa atau enggak aja masih bisa jadi perdebatan panjang
kali lebar tuh. 

Bener juga Oom, bahwa gue nggak yakin kalau integrasi itu terbaik. 
Sebab masing masing orang punya latar belakang yang berbeda, 
jadi punya pilihan sendiri dia mau melakukan asimilasi kek, integrasi
kek. 

Menurut gue paling baik sih nggak usah dinamain dan gak usah diusung
usung yang asimilasi atau integrasi, 
cuman bikin orang berantemin yang enggak enggak aja. 
makanya gue konsisten bilang integrasi dan asimilasi dua duanya iklan
obat nyamuk, hehehe.

Lu mo kuntao silat lidah sama jari menari mah keknya gue masih menang
deh, 
kalau kuntao beneran jurus bango tongtong, gue nyerah, kaga bakal menang
gue lawan elu, 
abis body lu segede gitu, belon-belon gue udah keder duluan, disenggol
aja bisa mental gue, wakakakaka..-... 

Gue memang Auban, sama kek lu khan, sama sama she
AUW...kkkkekeke-ke...-.




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
Huaaahahahahaha, 
 
Sadar dong sadaaar, bangun donk bang, 
ini milis BUDAYA disuruh ngomong sikap politik?
 
Ya deh gue ngomong, kalau ZFY sih kayaknya pendukung PKC ,
hihihihihihi 
( ini sih nuduh judulnya...wakakakaka)
 
Makanya paling bagus, di milis budaya jangan boleh ngomong soal politik,
weks !!
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Sunday, September 28, 2008 9:14 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI





Saya ingin mendengar analisa dari anda, seperti apa saja sikap politik
pendukung millis ini? 
 
ZFy


- Original Message 
From: prometheus_promise <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, September 28, 2008 5:37:03 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI



Belum tentu otomatis.

Ini sih sama saja seperti pikiran (logika) Bush (dan orde baru) "If you 
are not with us, you are against us". 

Prometheus

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Logikanya, orang2 yang medukung millis budaya Tionghoa ini otomatis 
menolak paham asimilasi yang dipaksakan negara. Kalau mendukung paham 
asimilasi Orde baru, ngapain asyik masyuk berdiskusi ngalor ngidul 
tentang budaya minoritas di sini? apa mau jadi intel melapor isi 
diskusi ke BIN?
>  






 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
Jaka sembung murus-murus, 
kok kaga nyambung nih Dinosaurus?
 
Lu lagi nanggepin yang mana dan ngomongin apa sih inih?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
Sent: Sunday, September 28, 2008 1:41 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI



lha beli buku mandarin aja kayak beli ganja mesti ngumpet2.

Pengalaman gw lage kecil getu,mesti ngumpet2 ke daerah kota belinya.

Cari buku yg bagus jg gak gampang, belajar mandarin ya diem2 khan,
emangnya ada KURSUS TERBUKA kayak jaman sekarang ? Gw bilang kursus
terbuka ya bukan jurusan sastra hehehehehe, lagian jg jurusan sastra
cina tjoema ada di 2 universitas lho di Indonesia ini. Kalu sekarang
mah banyak , kayak temen gw bisa ngajar di Satya Wacana lho, lha jaman
doeloe ? Boro2 neng.

Pernah naek pesawat dari luar negri gak ? Baca dong custom declare nya
sono. Itu kejadian sebelon reformasi neng tuyul alias jaman orba.

Lagian ape urusan cina diganti indonesia trus gw mencak2 ? Dasar oon
lu ya, gw mah maunya tionghoa itu diakui sebagai salah satu etnis di
Indonesia. Dus jg mendukung istilah etnis Tionghoa buat ngebedain ame
china2 dari daratan kek, taiwan kek, singapore kek. So istilah
tionghoa adalah istilah yg berlaku buat indonesian chinese.

Jgn suka kayak yg oon dah kayak temen lu tuh yg bilang istilah
tionghoa jurassi banget heuehehehheheehhehe
Korban pilem jurassic park seh doi.




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Kompyang

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
Wah tengkyu, Zhao Yun
informasi yang berguna ini gue catat dulu. 
 
Gimana kalau BT ngadain gathering dengan menu Kompiang?? Mumpung udah
tahu nomer telpon supplier nya neh. 
heheheheheh..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Zhao Yun
Sent: Monday, September 29, 2008 7:23 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kompyang



Di daerah Teluk Gong, Jakut, ada yang jual kompyang sih, bisa dianter
kalo beli banyak (10 gitu). Telponnya 021-6684894.

> 
> Berikutnya..-.. KOMPYANG, adooo cari Kompiang di Jakarta dimana 
euy,
> kasih tahu gue donk!!! 
> 
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Ophoeng
> Sent: Friday, September 26, 2008 10:17 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Kopdaran? Kapan? (Was: Sorry, Ada 
Terasinya
> Ya?)
> 
> 
> 
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
 
Setuju sekali. 
Tapi entah kenapa, di Indonesia ini sepertinya selalu pakai obat yang
salah untuk sebuah penyakit. 
 
misal, enggak senang dengan makian "dasar Cina."
maka yang ingin dihilangkan adalah kata Cina. 
 
Misal lagi, enggak senang di-pungli sehubungan dengan surat SBKRI, 
maka yang ingin dihilangkan adalah SBKRI nya. 
 
Padahal yang jadi masalah adalah makiannya, dan pungli nya, 
tapi yang dihilangkan kok yang lain lain? 
Jangan tanya kenapa, gue juga masih bingung kenapa nya, hehehe. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Edith
Koesoemawiria
Sent: Monday, September 29, 2008 2:49 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina



Salam dan maaf, saya tidak bermaksud mengecilkan apalagi 
menghapus makna kejahatan diskriminasi etnis itu.

tapi justru karena saya non Tionghua, maka saya bertanya. 

di tempat saya kerja, redaksi cina yang merupakan gabungan dari orang2 
asal mainland dan taiwan, melihat saya dengan aneh kalau saya menyebut
Tiongkok.
Mereka bilang, Tiongkok sudah tak ada sejak dihapusnya sistim
kekaisaran.

di luar itu, menurut saya hampir setiap kata atau istilah bisa digunakan

sebagai makian dan penghinaan, tergantung kepada penggunaannya.

di pihak lain, kata yang sama bisa digunakan untuk menunjukan rasa
sayang,
semua tergantung pada tingkat kepercayaan dan jarak hubungan antara
penggunanya
dan orang atau kelompok yang dituju/dimaksud.

indonesia misalnya, menunjuk pada sebuah negara yang berdiri sejak 1945,
rakyat yang mengakui dirinya bagian dari wilayah kekuasaan itu, serta 
kebiasaan atau citarasa lain yang muncul di dan dari kawasan republik
itu.

tapi di beberapa kalangan, indonesia bisa juga dipakai sebagai makian,
misalnya 
ketika menggambarkan perilaku korup, kebiasaan terlambat, atau ketidak
beresan yang membiarkan kelaparan dan pengangguran terus membengkak.

memang karenanya, ada juga sekelompok orang yang ingin mengganti
penggunaan indonesia menjadi nusantara misalnya.

tapi apakah itu akan merubah esensi pandangan terhadap indonesia 
apabila sikap-sikap yang dikecam itu tidak berubah?

kalau tetap sama, siapa bilang orang tidak bisa menggunakan nusantara
sebagai makian?

ya pastilah maksudnya kecaman, kalau orang bilang, "dasar cino", "dasar
sunda", 
"dasar melayu", "dasar batak"... dsb. tapi juga kalau mengatakan "dasar
tionghua".

tentu masyarakat tionghua-indonesia berhak tersinggung kalau dimaki.
tapi kalau
saya mungkin lebih tersinggung, marah karena diskriminasi itu
"ueberhaupt" terjadi,
atau justru dengan sengaja (ataupun tidak) dibiarkan terjadi.

dan memang sangat menyebalkan mendengar tukang bajaj atau jendral atau
habib
atau siapapun yang bilang, bahwa perkosaan segolongan perempuan manapun
juga
boleh dibiarkan.

atau tidak?

Edith

 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 29 Sep 2008 06:32:21 -
> Von: "danarhadi2000" mailto:danarhadi2000%40yahoo.com"[EMAIL PROTECTED]>
> An: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Betreff: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Edith Koesoemawiria" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Dear Dr Irawan,
> > 
> > kalau kata China dianggap menhina, mengapa China Airlines namanya 
> begitu?
> > 
> > Apakah rasa "tersinggung" ini hanya muncul pada mereka yang keluar 
> dari China?
> > 
> > Sedangkan bagi2 orang di negara itu, yang mengalami pengembangan 
> nama itu
> > bagi mereka sendiri, menggunakan kata China tidak membawa stigma 
> macam2?
> > 
> > salam, Edith
> > 
> > 
> 
> *** Sebagai Non Tionghoa saya ingin bertanya, jujur niihhh: apakah 
> makna China dalam kata China Airlines, atau istilah China yang 
> dipakai dalam bahasa Inggris, seperti China Town, Chinese Restaurant, 
> etc SAMA dengan makna kata Cino di negara tercinta?
> 
> Waktu saya dengan Bian Koen misuh misuh waktu pimpin demo PMKRI dan 
> KAMI di kedutaan RRT tahun 65aan akhir " dasar Cino!", saya - as Non 
> Chinese - ikut merasakan nuansa penghinaan tuh. Anda tidak?
> 
> Saya dengar tukang bajaj sedang baca koran tahun 98an, lalu komentar 
> enteng " ahh biar deh diperkosa tu amoy amoy cina". Anda bahagia 
> mendengarnya?
> 
> Salam
> 
> danardono
> 
> 
> ---
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global HYPERLINK
"http://www.budaya-tionghoa.org"http://www.budaya--tionghoa.-org :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di HYPERLINK
"http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua"http://groups.-yahoo.com/
-group/budaya_-tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua HYPERLINK
"http://iccsg.wordpress.com"http://iccsg.-wordpress.-com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/200

RE: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee
"Cina" itu masih istilah resmi, 
tapi demi mengakomodir sebagian orang yang merasa tersinggung kalau ada
kata "cina" keluar, 
maka ada kesepakatan tidak tertulis, 
mending pake istilah tionghoa aja daripada diresehin, 
hehehehe. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Tuesday, September 30, 2008 2:17 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina





China adalah istilah bahasa Inggris, sedangkan Tiongkok asalnya dari
bahasa mandari Cungkuo. Tiongkok dan Tionhoa telah menjadi istilah resmi
dalam bahasa Indonesia. 
 
Barangkali bisa dianalogikan dengan istilah negro, kalau istilah negro
yang dalam bahasa spanyol/portugis  artinya artinya hitam dan ini
biasanya  dulu dipakai untuk orang berkulit hitam  berasal dari Afrika,
sekarang dalam bahasa Inggris istilah tsb tidak lagi populer, dan
dipakai istilah "black" atau African American, atau asal negerinya
misalnya dibilang I'm Somalian, I'm Ethiopian etc  kalau pakai istilah
negro sudah kurang populer dan mungkin  bisa dianggap agak menghina
seperti kata "nigger".
 
Orang Indonesia di Malaysia dibilang "Indon", istilah ini katanya
mempunyai arti negatif dalam pengertian di Malaysia, jadi seperti di
Kanada ada istilah "Pakis" untuk orang Pakistan dan India.
 
Di koran-koran dan majalah di Indonesia sekalipun istilah resmi Tiongkok
dan orang Tionghoa, tetapi masih saja ada yang pakai istilah Cina.
Untuk supaya tidak banyak report sebaiknya pakai saja istilah resmi.
Atau bagaimana?
 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"danarhadi2000 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Sent: Monday, September 29, 2008 8:32 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina


--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m, "Edith Koesoemawiria" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear Dr Irawan,
> 
> kalau kata China dianggap menhina, mengapa China Airlines namanya 
begitu?
> 
> Apakah rasa "tersinggung" ini hanya muncul pada mereka yang keluar 
dari China?
> 
> Sedangkan bagi2 orang di negara itu, yang mengalami pengembangan 
nama itu
> bagi mereka sendiri, menggunakan kata China tidak membawa stigma 
macam2?
> 
> salam, Edith
> 
> 

*** Sebagai Non Tionghoa saya ingin bertanya, jujur niihhh: apakah 
makna China dalam kata China Airlines, atau istilah China yang 
dipakai dalam bahasa Inggris, seperti China Town, Chinese Restaurant, 
etc SAMA dengan makna kata Cino di negara tercinta?

Waktu saya dengan Bian Koen misuh misuh waktu pimpin demo PMKRI dan 
KAMI di kedutaan RRT tahun 65aan akhir " dasar Cino!", saya - as Non 
Chinese - ikut merasakan nuansa penghinaan tuh. Anda tidak?

Saya dengar tukang bajaj sedang baca koran tahun 98an, lalu komentar 
enteng " ahh biar deh diperkosa tu amoy amoy cina". Anda bahagia 
mendengarnya?

Salam

danardono





 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

2008-09-29 Terurut Topik Ulysee

Seandainya kata Cina atau Cino dalam kalimat kalimat tersebut diganti
dengan "tionghoa" 
apakah Anda mendapat kesan lebih baik???


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of danarhadi2000
Sent: Monday, September 29, 2008 1:32 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: VOA sudah tidak menggunakan kata Cina

*** Sebagai Non Tionghoa saya ingin bertanya, jujur niihhh: apakah 
makna China dalam kata China Airlines, atau istilah China yang 
dipakai dalam bahasa Inggris, seperti China Town, Chinese Restaurant, 
etc SAMA dengan makna kata Cino di negara tercinta?

Waktu saya dengan Bian Koen misuh misuh waktu pimpin demo PMKRI dan 
KAMI di kedutaan RRT tahun 65aan akhir " dasar Cino!", saya - as Non 
Chinese - ikut merasakan nuansa penghinaan tuh. Anda tidak?

Saya dengar tukang bajaj sedang baca koran tahun 98an, lalu komentar 
enteng " ahh biar deh diperkosa tu amoy amoy cina". Anda bahagia 
mendengarnya?

Salam

danardono


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.5 - Release Date: 9/28/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-28 Terurut Topik Ulysee
Gue. kayaknya termasuk coconut. 
 
kenapa sih pilihannya banana sama pineapple? 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Liquid Yahoo
Sent: Sunday, September 28, 2008 8:30 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI





Iseng mode on:
 
Jadi lu itu termasuk banana ape pineapple???
 
 
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-28 Terurut Topik Ulysee
Menolak pemaksaan oleh negara sih iya, 
 
menolak paham asimilasi nya sendiri mah belon tentu, 
 
jadi logika anda masih keserimpet disitu, hehehehehe
 
Pernyataan substansial dan bunga2 kata harus konsisten, kalau nggak
konsisten ntar keserimpet jadi ribet lagi khan.. wakakakaka  
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Sunday, September 28, 2008 4:06 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Logikanya, orang2 yang medukung millis budaya Tionghoa ini otomatis
menolak paham asimilasi yang dipaksakan negara. Kalau mendukung paham
asimilasi Orde baru, ngapain asyik masyuk berdiskusi ngalor ngidul
tentang budaya minoritas di sini? apa mau jadi intel melapor isi diskusi
ke BIN?

 

Cuman yaitu, ada yang senang bergenit ria bersilat lidah, hanya untuk
menunjukkan dia itu mahluk langka dengan pemikiran yang unkonvensional.
padahal, rekan2 di sini kan bisa membedakan mana pernyataan yang
substansial mana yang sekedar bunga2 kata.






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-28 Terurut Topik Ulysee
Berevolusi jadi buaya, wakakakaka. jadi buaya buaya tionghoa kek lu
kali, hihihihi. 
 
Memang, asimilasi yang tidak dipaksakan sebetulnya khan konsepnya baik
baik aja, 
jadi masalah khan karena katanya "dipaksakan" itu 
itu urusan dipaksa atau enggak aja masih bisa jadi perdebatan panjang
kali lebar tuh. 
 
Bener juga Oom, bahwa gue nggak yakin kalau integrasi itu terbaik. 
Sebab masing masing orang punya latar belakang yang berbeda, 
jadi punya pilihan sendiri dia mau melakukan asimilasi kek, integrasi
kek. 
 
Menurut gue paling baik sih nggak usah dinamain dan gak usah diusung
usung yang asimilasi atau integrasi, 
cuman bikin orang berantemin yang enggak enggak aja. 
makanya gue konsisten bilang integrasi dan asimilasi dua duanya iklan
obat nyamuk, hehehe.
 
Lu mo kuntao silat lidah sama jari menari mah keknya gue masih menang
deh, 
kalau kuntao beneran jurus bango tongtong, gue nyerah, kaga bakal menang
gue lawan elu, 
abis body lu segede gitu, belon-belon gue udah keder duluan, disenggol
aja bisa mental gue, wakakakaka. 
 
Gue memang Auban, sama kek lu khan, sama sama she
AUW...kkkkekekeke
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
Sent: Sunday, September 28, 2008 1:48 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI



masalahne sisa dinosaurus di LPKB khan belon lenyap hehehehehe
ntar bisa2 berevolusi jadi ape tuh ?

Hmmm kalu liat statement lu dibawah banyak yg culun. 

Asimilasi mah berjalan alami mbak tuyul, contoh noh makanan aje sono.
Lu makan pake kecap manis khan, doyan sambel dadak heuehehehehehe

Secara gak langsung mah tulisan lu tunjukin lu pro integrasi tapi
BELAGAK OR AUBAN gak mo ngakuin integrasi itu terbaik.

LPKB itu gak mendukung malah menganjurkan membabat kebudayaan
Tionghoa, malah banyak org2 LPKB yg nganjurin babat itu kelenteng lho.

So kalu gw balik lage ame statement lu, mestinya lu mikir sendiri yg
bener. Bukan maen silat lidah pencak mulut kuntao bibir or jari2
menari diatas kibot.




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee

Ke kanan ke kiri, tetep aja pertanyaan gue kaga dijawab... ck ck ck itu
namanya mengingkari diri sendiri tuuu.
Kurang Pe de ah, hihihihii.

Kang, apa lantaran nggak bisa ngomong Cina, lalu berkurang ke
Cina-annya? 
Berkurang kebanggaannya sebagai Cina? hilang jati dirinya? 
hihihihi ini salah satu logical fallacy juga lhoh. 

Coba lu ganti kata "Cina" di situ dengan "Indonesia" dengan kalimat yang
sama persis, 
pasti bakal bikin Akian mencak-mencak lempar bakiak, wakakakakkakaa.
Lu kok jadi ikut-ikutan HTS si bikin statement yang enggak-enggak.
Sebelas duabelas nih?

Kkkkekekekeke..
Nggak bisa boso Cina karena kurang belajar, kalau belajar pasti bisa,
weks! 
Jadi nggak perlu lah nyalahin Orba, salahin diri sendiri aja. 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Sunday, September 28, 2008 2:06 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI


Uly:
Hmm, we'll see. Gue ini :
- cina yang masih bangga jadi cina
- tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun
tidak

KH:
masa gak ngerasa sih? apa neng Uly bisa ngomong bhs Cina? neng Uly kagak
bisa ngomong bhs Cina karena apa? Di zaman orba bhs Cina kan 'barang
terlarang'!
--
Uly:
- pendukung konsep hidup berdampingan secara damai - apa pun namanya,
mau integrasi kek, asimilasi kek, yang penting damai

KH:
kalo ada orang yang bicara bahasa ibunya dilarang, mau baca huruf kanji
kudu sembunyi2, bawa buku dari HK n TW diperiksa seperti bawa narkoba,
ngerayain sincnia dilarang, ngasih nama buat anaknya kudu pake nama
'asli', nama sendiri juga kudu diganti jadi nama 'asli', dll
yang paling konyol adalah pencetus ide larangan2 di atas adalah CINO
apa ini namanya hidup berdampingan secara damai?

--
- reformis
- pecinta kebudayaan tionghoa
- orang yang terbiasa dengan keragaman
- penganut faham freethinker, tidak terikat agama manapun


KH:
agama di KTP neng Uly apa? 
kalo kagak ada orba, belum tentu agama neng Uly itu sama dengan yang
tertulis di KTP sekarang.

--

Uly:
Jadi LPKB buat gue pahlawan atau penjahat?? 
jawabnya NONE !
Buat gue LPKB sudah jadi fosil, jadi sejarah masa lalu, bukan pahlawan,
tapi juga bukan penjahat. 
Gak beda sama dinosaurus, dipelajari aje, 
  
KH:
Orang2 LPKB banyak yang masih hidup koq, belum jadi fosil.
K Sindhunata dimakamkan di Kalibata, karena dianggap pahlawan.
Neng Uly pernah denger Siauw Giok Tjhan? Coba bandingkan apa saja yang
dilakukan KS dan SGT untuk bangsa ini.
Sejarah adalah pelajaran buat kita, supaya tidak salah melangkah saat
ini dan di kemudian hari.


--



--- On Sun, 9/28/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 28, 2008, 12:24 AM


Hmm, we'll see. Gue ini :
- cina yang masih bangga jadi cina
- tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun
tidak
- pendukung konsep hidup berdampingan secara damai - apa pun namanya,
mau integrasi kek, asimilasi kek, yang penting damai
- reformis
- pecinta kebudayaan tionghoa
- orang yang terbiasa dengan keragaman
- penganut faham freethinker, tidak terikat agama manapun

jadi kalau kelompoknya cuman ada dua, well, gue tidak termasuk dua
duanya
gue bikin kelompok baru ajah, siapa mau ikut? 
Ayo ayo, anak muda, bikin pembaruan, jangan mau di dikotomikan dua
kiblat jaman batu. 
Hieheheheheheh. 

Jadi LPKB buat gue pahlawan atau penjahat?? 
jawabnya NONE !
Buat gue LPKB sudah jadi fosil, jadi sejarah masa lalu, bukan pahlawan,
tapi juga bukan penjahat. 
Gak beda sama dinosaurus, dipelajari aje, 

jangan mendadak pengen bikin Jurrasic Park, menghidupkan yang sudah
mati. 
H...ntar kayak Zombie. Kyaaahahahahaha. .


Nah King Hian, semua pertanyaan lu udah gue jawab, tapi pertanyaan gue
lu berani jawab??? hihihihi ..
simpel aje, lu sendiri termasuk yang mana??? 

Wahahahaha.. .. udeeh, daripada pusing bingung, lu bilang ikut kelompok
gue aje deh. 
kyahahahahaha.  gue kasih escape route noh. Hihi hi hihi hi.


-Original Message-
From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@
yahoogroups. com] On Behalf Of King Hian
Sent: Saturday, September 27, 2008 10:06 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI


Neng Uly,

Orang2 LPKB adalah PAHLAWAN bagi:
- Cina yang sudah tidak ingin jadi Cina lagi
- Pendukung konsep asimilasi (tidak mesti Cina)
- Rez

RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee
Wah hebat euy domba beranian. 
Terus ceritanya si domba keluar hidup hidup nggak dari sarangnya
serigala teh?
 
Sok atuh sebutin, ciri ciri domba itu apah, ciri ciri kambing itu apa,
ciri ciri srigala itu apa aja. 
kalau kambing asal item terus dibilang serigala, nanti ditanya lagi,
udah pernah liat serigala beneran belon? hihiihi. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Sunday, September 28, 2008 1:20 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Neng Uly,
Bukan ribut2, cuma MENGINGATKAN.
Masih banyak domba yang bukan cuma gak bisa bedain domba ama kambing,
tapi juga gak bisa bedain domba dan serigala.
 
Contohnya minggu lalu ada satu domba yang masuk sarang serigala. Begitu
ketemu ama serigala senior (yang sudah belajar mengembik) ternyata si
domba menganggap serigala itu sebagai embe alias kambing. Domba ini
sampai terheran-heran, ia berpikir bahwa berita yang ia dengar selama
ini ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. "Masa kambing dibilang
serigala!", pikirnya.  Padahal ...
Seandainya sebelum pergi si domba ini baca2 buku biologi dulu, dia pasti
bisa melihat bahwa "kambing" yang dilihatnya itu ternyata serigala.
 
KH
 
--- On Sat, 9/27/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, September 27, 2008, 10:53 PM


Terus, apa gara-gara ributin yang satu itu serigala atau domba, 
domba berantem sama domba saling seruduk, ngapain?
 
sementara yang di ributin asyik mengembek-ngembek, 
karena dia merasa dirinya kambing
 
hayo, apa bedanya domba sama kambing, tahu nggak? 
hihihihi
 
Teuing ah lieur. Auuu ah gelap. wakakakakaka. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@
yahoogroups. com] On Behalf Of King Hian
Sent: Saturday, September 27, 2008 9:50 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI



Neng Uly,
Nih, owe perjelas maksudnya:
Owe kagak peduli HTS itu mau jadi srigala apa mau jadi domba. Itu hak
HTS sepenuhnya.
Kalo dia mau jadi srigala silakan aja, demikian juga kalo mau jadi
domba. Tetapi kudu JELAS, dia ini sebagai apa.
 
Jangan jadi srigala berbulu domba.
Jangan sampe ada srigala yang mengembik-embik menirukan suara domba,
sementara banyak anak domba yang gak ngeh bahwa sebenarnya yang lagi
ngembik adalah srigala.
 
Kahartos teu?

KH


--- On Fri, 9/26/08, ulysee_me2 <[EMAIL PROTECTED] com.sg> wrote:


From: ulysee_me2 <[EMAIL PROTECTED] com.sg>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, September 26, 2008, 11:09 PM



Hihihihi kalau ngga peduli, kok dilanjutin seharusnya begini dan 
begitu? Kalau nggak peduli, ngapain dipikirin, dia mau berubah kek, 
mau enggak kek, EGP, begitu. 

Jadi sebetulnya King Hian peduli donk? Hayoo... ... 
krrrekekekeke. 

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <[EMAIL PROTECTED] ..> 
wrote:
>SKIP<
> Saya sama sekali tidak tahu (dan tidak perduli) apakah HTS benar2 
berubah, telah mendukung budaya Tionghoa atau dia hanya berpura-2. 
Tetapi, menurut saya, kalau HTS memang berubah, seharusnya dia 
mengakui bahwa pandangannya tentang konsep asimilasi dulu itu salah. 
Sebaliknya, jika HTS masih berpikir seperti dahulu, seharusnya dia 
menunjukkan tampang yang sesungguhnya, tidak perlu berpura-pura. 
> Gitu aja.
> ?
> KH
> 
> 





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: HTS di CSIS

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee
 
Jadi judulnya mbebek donk. 
FY Zhou bilang lalalalalalala lalu buru buru mengiyakan, memang
demikian... 
begitu ditanya apa maksudnya dengan "demikian"
yaaa itu sifat hekekat yang "demikian", seperti yang "demikian" itu
 
yaelah, demikian sih tidak menjelaskan donks ah. 
 

 
 
 -Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of danarhadi2000
Sent: Saturday, September 27, 2008 9:15 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: HTS di CSIS





Postingan saya itu adalah dalam menjawab tanggapan pak Fy Zhou. Jadi 
kata "demikian" artinya adalah sesuai dengan apa yang pak Fy Zhou 
bahas, juga teman teman lain yang menbahas sikap HTS. Dan juga 
pendapat mereka yang mengenal sepak terjang HTS dari awal 60an sampai 
ambruknya pak harto, atau sebelumnya, saat turunnya pamor kelompk 
Benny Murdani-Ali Murtopo.

Substansi sebagaimana makna syntax dari istilah ini: sifat hakekat. 
jadi, sifat hakekat HTS ya demikian, walau dia mungkin akhir akhir 
ini merubah jurus silatnya 180 derajad.

Manusia manusia CSIS ya manusia manusia yang menjadi isi dari 
organisasi ini, pendiri, pemikir, aktivist. Sepak terjang mereka 
dimasa kejayaan orde baru banyak ditulis, antara lain oleh Liddle. 
Juga media2 Islam seperti Republika,Sabili dan Swara Muslim banyak 
mengkritisi mereka, yang celakanya, menganggap orang Tionghoa ikut 
memusuhi umat Islam (baca juga buku Sumitro dan peristiwa 15 januari 
1974).

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "ulysee_me2" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Saya minta penjelasan, 
> 
> Apa maksud Anda dengan "manusia-manusia CSIS?"
> 
> dan apa maksud Anda dengan "pada substansinya dia dan mereka memang 
> demikian."
> 
> "Substansinya" apa?
> "Demikian" bagaimana maksud Anda??
> 
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "danarhadi2000" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Saya kenal dia pribadi sejak dia muda dan saya juga masih belia 
> (20an 
> > tahun), ini diawal tahun 60an lho, dia belum apa apa, karena saya 
> > familiar sekali pribadi dengan manusia manusia CSIS (satu 
> diantaranya 
> > ex sekpri almarhum ayah saya), Saya ikuti sepak terjangnya, dari 
> masa 
> > bung Karno masih kiprah, masa pak harto merangkak pelan pelan ke 
> > singgasana, juga dimasa pak Harto sudah lengser...
> > 
> > Anda benar, pada substansinya dia dan mereka memang demikian.
> > 
> > Salam
> > 
> > Danardono
> > 
> > 
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, Fy Zhou  wrote:
> > >
> > > Jika kita mau memahami seorang, jangan hanya mendengar atau 
> membaca 
> > satu omongan atau satu tulisan saja. Kita harus mengamati seluruh 
> > omongan, tulisan dan segala aktivitas dan rekam jejaknya, baru 
kita 
> > bisa membuat sebuah kesimpulan yang tidak bias.
> > > ?
> > > Omongan bersayap ttg masyarakat Tionghoa bisa diucapkan siapa 
> saja, 
> > Jika yang ngomong Gusdur kita pasti membuat interprestasi -sesuai 
> dng 
> > ideologi dan watak gusdur, bukan pakai kacamata Yusuf Kalla 
> tentunya.
> > > ?
> > > Sekarang, saya mau tanya Bung Prom, jika kalimat HTS ini 
> diletakkan 
> > dalam seluruh konteks pemikiran dan rekam jejak HTS, interpretasi 
> > mana yang paling sesuai???
> > > ?
> > > ?
> > > Salam Kontekstual
> > > ZFy
> > > ?
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee
Hmm, we'll see. Gue ini :
- cina yang masih bangga jadi cina
- tionghoa yang belum pernah meninggalkan jati diri, dipaksa maupun
tidak
- pendukung konsep hidup berdampingan secara damai - apa pun namanya,
mau integrasi kek, asimilasi kek, yang penting damai
- reformis
- pecinta kebudayaan tionghoa
- orang yang terbiasa dengan keragaman
- penganut faham freethinker, tidak terikat agama manapun
 
jadi kalau kelompoknya cuman ada dua, well, gue tidak termasuk dua
duanya
gue bikin kelompok baru ajah, siapa mau ikut? 
Ayo ayo, anak muda, bikin pembaruan, jangan mau di dikotomikan dua
kiblat jaman batu. 
Hieheheheheheh. 
 
Jadi LPKB buat gue pahlawan atau penjahat?? 
jawabnya NONE !
Buat gue LPKB sudah jadi fosil, jadi sejarah masa lalu, bukan pahlawan,
tapi juga bukan penjahat. 
Gak beda sama dinosaurus, dipelajari aje, 
 
jangan mendadak pengen bikin Jurrasic Park, menghidupkan yang sudah
mati. 
H...ntar kayak Zombie. Kyaaahahahahaha..
 
 
Nah King Hian, semua pertanyaan lu udah gue jawab, tapi pertanyaan gue
lu berani jawab??? hihihihi..
simpel aje, lu sendiri termasuk yang mana??? 
 
Wahahahaha udeeh, daripada pusing bingung, lu bilang ikut kelompok
gue aje deh. 
kyahahahahaha. gue kasih escape route noh. Hihi hi hihi hi.
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Saturday, September 27, 2008 10:06 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Neng Uly,
 
Orang2 LPKB adalah PAHLAWAN bagi:
- Cina yang sudah tidak ingin jadi Cina lagi
- Pendukung konsep asimilasi (tidak mesti Cina)
- Rezim Orba
- Orang2 yang anti keberagaman
 
tapi mereka adalah PENJAHAT bagi:
- Tionghoa yang dipaksa meninggalkan jati dirinya
- Pendukung konsep itegrasi
- Pencinta kebudayaan Tionghoa (tidak harus orang Tionghoa)
- Penganut agama Tionghoa (terutama KHC)
 
Kalo neng Uly termasuk kelompok mana? 

KH

--- On Fri, 9/26/08, Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, September 26, 2008, 10:06 PM


Haiy .. penjahat dan pahlawan itu khan dua sisi mata uang, 
yang kawan bilang pahlawan, 
yang lawan bilang penjahat, 
 
Mana yang lebih kelihatan?
tergantung pihak mana yang lagi diatas, pihak mana yang lagi menang. 
 
Iya toh? Jadi ngapain ributin pahlawan atau penjahat? 
yang pentinglu di pihak mana? kawan atau lawan? 
gitu kan??? hihihihi ...
 
* sambil dengerin lagu Ramadhan . banyak orang suka damai, tapi
perang semakin ramai...
bingung...bingung. ..semakin bingungdung dung dung *
 

 

Recent Activity

*   

 27
HYPERLINK
"http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/members;_ylc=X3oDMTJnZTVw
NnVjBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzExMzI4MTU2BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRzZWMD
dnRsBHNsawN2bWJycwRzdGltZQMxMjIyNDQ0Njgx" \nNew Members

HYPERLINK
"http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua;_ylc=X3oDMTJmbmtjdWYwBF9T
Azk3MzU5NzE0BGdycElkAzExMzI4MTU2BGdycHNwSWQDMTcwNTMyOTcyOQRzZWMDdnRsBHNs
awN2Z2hwBHN0aW1lAzEyMjI0NDQ2ODE-" \nVisit Your Group 
Moderator Central
HYPERLINK
"http://us.ard.yahoo.com/SIG=13opol1uv/M=493064.12016262.12445669.867457
8/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1222451881/L=/B=UM_XAELaX9s-/J=12
22444681544335/A=5028924/R=0/SIG=11e3tma2a/*http://new.groups.yahoo.com/
moderatorcentral" \nYahoo! Groups
Join and receive
produce updates.
Y! Messenger
HYPERLINK
"http://us.ard.yahoo.com/SIG=13o6olvu2/M=493064.12016274.12445679.867457
8/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1222451881/L=/B=Uc_XAELaX9s-/J=12
22444681544335/A=3848576/R=0/SIG=12e714ic8/*http://us.rd.yahoo.com/evt=4
2403/*http://messenger.yahoo.com/feat_photos.php"; \nSend pics quick
Share photos while
you IM friends.
Change your life
HYPERLINK
"http://us.ard.yahoo.com/SIG=13o4ms8pu/M=493064.12016238.12823558.867457
8/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1222451881/L=/B=Us_XAELaX9s-/J=12
22444681544335/A=5286672/R=0/SIG=11in3uvr5/*http://new.groups.yahoo.com/
planforabalancedlife" \nwith Yahoo! Groups
balance nutrition,
activity & well-being.
.
 HYPERLINK
"http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/
msgId=36586/stime=1222444681/nc1=5028924/nc2=3848576/nc3=5286672"



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM
 


RE: [budaya_tionghua] HTS di CSIS

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee
 
Kanggg Suuu, jangan pikun sebelum waktunya ya 
itu PP 10 lahirnya di jaman ORLA tauu 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gsuryana
Sent: Saturday, September 27, 2008 8:57 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] HTS di CSIS





From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"Ulysee 

Tapi sekali lagi, menurut gue intinya dari kalimat HTS tersebut adalah, 
keadaan semakin baik dan semakin baik dan semoga 10 tahun kedepan akan
lebih baik lagi, begetoh. 
+
HTS menurutku manusia bunglon yang sudah selayaknya masuk kandang, dan
tidak perlu lagi usil mengenai Tionghoa.
Sudah jelas jemelas LPKB membonsai semua budaya Tionghoa di jaman Orba,
dan memotong jalur perkembangan bermasyarakat di jaman Orba, bagaimana
mungkin perkembangan Tionghoa semakin bagus dibandingkan dengan Orla dan
Reformasi ?
 
Di Jaman Orla masih banyak orang Tionghoa yang aktif dibidang politik
dan malah bisa ikut aktif didalam perkembangan NKRI ( membuat Undang²
sampai ikut andil didalam membuat UUD45 ), sedang dijaman Orba semua di
kikis habis, dikasih jatah hanya dibagian yang lebih ke arah sosial dan
dagang.
 
Jadi bila ada yang memandang HTS sudah bisa kembali ke habitat awal
menjadi Tionghoa, itu adalah pendapat yang aneh, setelah sekian puluh
tahun ikut andil merusak, dan dalam tempo sepuluh tahun di jaman
reformasi masih dianggap tokoh, sungguh naif dan ternyata Tionghoa
Indonesia pun termasuk bangsa pelupa.
 
Siancay siancay siancay.
 
sur
 

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Zhou-heng,
 
Kalau boleh saya nyelonong mencoba jawab sebagai bahan pertimbangan
saja, ya.
 
Menurut penglihatan mata saya, benar dikatakan bahwa keadaan Tionghoa
sekarang lebih baik dari 10 tahun yl. Khususnya didepan HUKUM, dengan
disahkannya UU N0.12/2006 status TIonghoa didepan HUKUM tidak
dibedakan-bedakan lagi, dengan penegasan diperlakukan sebagai Bangsa
Indodnesia-asli juga. Dimana selama era reformasinya, Tionghoa
diperkenankan kembali melangsungkan tradisi-budayanya secara bebas,
bahkan tahun baru Imlek diakui sebagai hari libur nasional, dan Konghucu
sebagai Agama mayoritas TIonghoa kembali dinyatakan sebagai Agama yang
sah.
 
Tapi, pernyataan keadaan TIonghoa 10 tahun yl. lebih baik dari 50 tahun
yl. tentu tidak benar. Salah besar! Penilaian HTS hanya bisa dikatakan
benar, bagi segelintir kecil konglomerat TIonghoa yang diuntungkan
sebagai kroni Soeharto. Tapi tidak bagi mayoritas-mutlak jutaan TIonghoa
yang berada dilapisan menengah-bawah.  Itu hanya karena HTS tidak berani
mengakui kenyataan keadaan TIonghoa diera Orba adalah paling buruk
sepanjang sejarah, dan, ... itu seharusnya tidak lepas dari tanggung
jawab dia sebagai tokoh LPKB penganjur konsep asimilasi. Yang
mengakibatkan TIonghoa harus hidup dalam status kehilangan identitas
sebagai TIonghoa, merasa salah dilahirkan sebagai TIonghoa, terpaksa
harus menghilangkan segala yang berbau Tionghoa, ... Hidup dalam keadaan
demikian, bagaimana bisa diktakan keadaan TIonghoa diera Orba bisa lebih
baik dari sebelum Kemerdekaan? Sekalipun dimasa sebelum Kemerdekaan baik
Tionghoa dan yang non-TIonghoa sama-sama menderita penjajahan Belanda
dan Jepang? Belum lagi kalau kita perhatikan, dimasa Orba kerusuhan
anti-Tionghoa meletus lebih kerap-kali dan deengan skala lebih besar
yang puncaknya Tragedi Mei '98 itu. Dimana Tionghoa selalu dijadikan
kambing-hitam, yang selalu dikorbankan, dijadikan tumbal oleh sementara
pejabat tinggi untuk mencapai tujuan politik tertentu dan mengalihkan
sasaran kemarahan rakyat atas kegagalan pembangunan ekonomi-nasional.
 
Salam,
ChanCT
 

- Original Message - 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Kopdaran? Kapan? (Was: Sorry, Ada Terasinya Ya?)

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee
 
Adooohhh makasih deh suruh bikin sendiri. 
Kalau banyak yang jual ngapain gue bikin, mendingan beli, praktis,
efektif dan efisien, hehehehe.
Lagian paling gue makan cuman satu dua biji aja buat ngobatin kangen
sambil nostalgila jaman baheula. 
Dan gue mau ajak anak gue, biar dia kaget dulu makan kompiang yang
sekeras batu, 
baru gue ceritain kisah kompyang, supaya anak gue selain disuntik akar
budaya, juga supaya menghargai jaman damai, enggak se sulit jaman
perang. 
 
Ngomongan kompiang sekeras batu, gue jadi inget kegagalan gue bikin
brownies dulu, 
browniesnya lebih keras dari batako, bisa buat nimpuk maling,
hahahahaha. 
 
Pasar Muara Karang dimana sih? kasih ancer-ancernya donk?
 
Euy serius, kalau makan kompyang itu biasanya dimakan sama apa?
selain diisi daging cah daun bawang, 
dulu bokap gue kalau makan kompiang tuh suka dicelup ke dalem bubur
kacang atau dicelup celup ke kopi dulu, 
tapi kalau ada isi daging khan kaga nyambung donk kalu dicelup ke kopi.
Ya nggak?
 
Eh, inget inget...engkong pernah makan kompiang dicelup ke bubur
ayam..
 
Adooo jadi tambah kepengen..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Saturday, September 27, 2008 4:32 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kopdaran? Kapan? (Was: Sorry, Ada
Terasinya Ya?)



Bu Uly,

Kompyang terakhir kali saya lihat ada di pasar muara karang. Yang jual 
ai-ai. Baru tahu kalau bu Uly demen kompyang. Bikin sendiri aja bu,
coba tanya sama paman google resepnya. Atau tanya bung Ophoeng.

Hormat saya,

Yongde

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
..
> 
> Berikutnya..-.. KOMPYANG, adooo cari Kompiang di Jakarta dimana
euy,
> kasih tahu gue donk!!! 
> 
> 
> 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-27 Terurut Topik Ulysee
Terus, apa gara-gara ributin yang satu itu serigala atau domba, 
domba berantem sama domba saling seruduk, ngapain?
 
sementara yang di ributin asyik mengembek-ngembek, 
karena dia merasa dirinya kambing
 
hayo, apa bedanya domba sama kambing, tahu nggak? 
hihihihi
 
Teuing ah lieur. Auuu ah gelap. wakakakakaka.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Saturday, September 27, 2008 9:50 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Neng Uly,
Nih, owe perjelas maksudnya:
Owe kagak peduli HTS itu mau jadi srigala apa mau jadi domba. Itu hak
HTS sepenuhnya.
Kalo dia mau jadi srigala silakan aja, demikian juga kalo mau jadi
domba. Tetapi kudu JELAS, dia ini sebagai apa.
 
Jangan jadi srigala berbulu domba.
Jangan sampe ada srigala yang mengembik-embik menirukan suara domba,
sementara banyak anak domba yang gak ngeh bahwa sebenarnya yang lagi
ngembik adalah srigala.
 
Kahartos teu?

KH


--- On Fri, 9/26/08, ulysee_me2 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: ulysee_me2 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, September 26, 2008, 11:09 PM



Hihihihi kalau ngga peduli, kok dilanjutin seharusnya begini dan 
begitu? Kalau nggak peduli, ngapain dipikirin, dia mau berubah kek, 
mau enggak kek, EGP, begitu. 

Jadi sebetulnya King Hian peduli donk? Hayoo... ... 
krrrekekekeke. 

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <[EMAIL PROTECTED] ..> 
wrote:
>SKIP<
> Saya sama sekali tidak tahu (dan tidak perduli) apakah HTS benar2 
berubah, telah mendukung budaya Tionghoa atau dia hanya berpura-2. 
Tetapi, menurut saya, kalau HTS memang berubah, seharusnya dia 
mengakui bahwa pandangannya tentang konsep asimilasi dulu itu salah. 
Sebaliknya, jika HTS masih berpikir seperti dahulu, seharusnya dia 
menunjukkan tampang yang sesungguhnya, tidak perlu berpura-pura. 
> Gitu aja.
> ?
> KH
> 
> 




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1694 - Release Date:
9/26/2008 6:55 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Kopdaran? Kapan? (Was: Sorry, Ada Terasinya Ya?)

2008-09-26 Terurut Topik Ulysee
Kya... kalau ada acara kopdar pake makan enak jangan lupa ajak
ajak gu!!
 
Ophoeng, yang empunya BSD, mendingan Ophoeng aje yang tentukan kapan dan
dimana. 
Uly pasti meluruk dateng deh apalagi kalau diimingi makan di tempat
tempat yang enak enak gitu. 
Bayar sih harus masing masing donks, hihihihi.
 
Tau Ndak Ophoeng, 
gara-gara ophoeng cerita soal nasi tim di Pasar Pagi Lama, dari kemaren
gue kepingin  kesana sekedar icip icip kek apa sih nasi tim langganan
Ophoeng. Baru kesampaian tadi pagi menggusur suami temeni makan disana. 
Nasi Tim nya enak. Lebih ke asin, beda sama Nasi Tim ala Bandung yang
biasa Ul makan sih agak manis. 
Tapi yang asyik itu suasana pasar pagi lama itu lhoh. 
 
Makan di meja kayu, di pinggiran pagar warna merah dengan ornamen Cina, 
gue serasa pendekar yang lagi makan di kedai teh gitu. 
Soalnya di lantai dua, menghadap ke jalan, di depan pemandangan bangunan
lama, 
bau hio lamat lamat menyentuh hidung, silih berganti sama bau masakan.
wadooo.suasana cocok banget deh. 
Bikin napsu dan tambah semangat ngabisin itu nasi dengan tambahan kuah
kaldu plus bawang daun yang banyak... h nyamm.
Walaupun setelah makan gue tetep pilih teh botol sosro sebagai penutup.
krrrekekeke... lidah gue, keknya pahit kalu kaga minum teh 
 
ya ya ya, selera nusantara, apa pun makannya, minumnya tetap teh botol
sosro, huehehehehehe
 
Berikutnya KOMPYANG, adooo cari Kompiang di Jakarta dimana euy,
kasih tahu gue donk!!! 
 



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ophoeng
Sent: Friday, September 26, 2008 10:17 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Kopdaran? Kapan? (Was: Sorry, Ada Terasinya
Ya?)



Bung Bud's dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan (buka)?

Opung (= kakek basa Tapanuli) beda dengan Ophoeng, makanya saya pake 'h'
dan 'oe' untuk 'u'nya, supaya ndak dikira 'kakek', walau cucu keponakan
(cucu
kakak saya dan kakak sepupu) sudah banyak, boleh dong merasa masih muda.

Mau kopdaran di BSD sekarang bingung, banyak sekali resto bertebaran di
BSD.
Waktu pertama saya pindah, tahun 2004 akhir, mo nyari mie tek-tek yang
enak 
ajah saya mesti keliling sampai ke Tangerang segala.

Boleh juga ide kopdaran di BSD. Kalau mau mecel ala Madiun ada satu yang
ra-
menya bukan main, sayang mereka ndak mau terima reservasi di muka.
Terpak-
sa mesti berebut datang duluan dan cup tempat duduk-nya. Atau kalau mau
ala
Jawa-Sunda ada iga bakarnya juga, ada masakan unik tiada duanya: tumis
tera-
si pucuk labu, dan simping dimasak 3 rasa, saua padang, tirem or lada
item. Ini
tempat baru punya, bisa reservasi booking tempat duduknya dulu.

Siapa yang mau jadi koordinatornya? Ayo saya ikut ajah dari belakang.

Salam makan enak dan sehat selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "BUD'S 1" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ha ha ha, Boleh aja kapan, tinggal diatur waktunya aja. Oh ya lupa. Itu
Iga
Bakar kan informasinya dari Kamu.

Bagaimana Aphung ?? yang orang BSD ??? Kopdar disana ???

Salam,

Bud's





 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1691 - Release Date:
9/25/2008 7:23 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1691 - Release Date:
9/25/2008 7:23 PM
 


RE: Bls: [budaya_tionghua] agama Khonghucu di Indonesia ( agamakah ? )

2008-09-26 Terurut Topik Ulysee
Kalu mo ngumpul itu mbok ya siang siang. Kok malem malem itu gimane. 
Buaya buaya kalu dah pada kumpul, bisa dari malem ampe pagi
kaga pada inget ngelonin bini ape ye
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of kris tan
Sent: Thursday, September 25, 2008 2:22 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] agama Khonghucu di Indonesia (
agamakah ? )






Boleh tuh ko, udah lama gak ketemuan, kapan? jam berapa?
 
# Tan

--- Pada Rab, 24/9/08, ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> menulis:


Dari: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: Bls: [budaya_tionghua] agama Khonghucu di Indonesia (
agamakah ? )
Kepada: [EMAIL PROTECTED]
Tanggal: Rabu, 24 September, 2008, 10:15 PM


gak ada yg lebih pinterlar , wong masing2 ada kelebihan khan hehehe

baidewai nanti ada rencana malem takbiran itu para buayawan tionghoa
mo pada ngumpul dirumah owe. Minat ikutan gak ? Khan deket tuh

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, kris tan
 wrote:
>
> Ko akhian yg baik,
> Â 
> hehehe owe jadi malu neh kalo dianggap agak galak, maafin owe yah.
terima kasih buat komentar and masukannya.
> Â 
> rupanya owe perlu banyak belajar dari Ko Akhian yang lebih jago dari
owe apalagi menegenai sejarah.
> Â 
> Kamsia
> 
> # Tan



   _  

HYPERLINK
"http://sg.rd.yahoo.com/id/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail
.promotions.yahoo.com/newdomains/id/"Yahoo! sekarang memiliki alamat
Email baru 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain! 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3 - Release Date: 9/25/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1691 - Release Date:
9/25/2008 7:23 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-26 Terurut Topik Ulysee
Haiy.. penjahat dan pahlawan itu khan dua sisi mata uang, 
yang kawan bilang pahlawan, 
yang lawan bilang penjahat, 
 
Mana yang lebih kelihatan?
tergantung pihak mana yang lagi diatas, pihak mana yang lagi menang. 
 
Iya toh? Jadi ngapain ributin pahlawan atau penjahat? 
yang pentinglu di pihak mana? kawan atau lawan? 
gitu kan??? hihihihi...
 
* sambil dengerin lagu Ramadhan. banyak orang suka damai, tapi
perang semakin ramai...
bingung...bingung...semakin bingungdung dung dung *
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Thursday, September 25, 2008 9:38 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net]
Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI






Banyak yang bilang bangsa Indonesia adalah bangsa pelupa. Banyak
penjahat yang dulu malang melintang, setelah keadaan berubah, sim
salabim! Si penjahat berubah menjadi pahlawan. Dan orang2 yang dulu
di-injak2 oleh si penjahat telah lupa, mereka ikut mengelu-elukan sang
pahlawan baru.
Tidak heran kalau hal ini juga terjadi dalam masyarakat Tionghoa
Indonesia. Banyak Cina yang berganti baju menjadi Tionghoa. Dan Tionghoa
penderita amnesia berteriak2 betapa hebatnya si Cina ini.
 
Cape deh
 
KH
 

--- On Thu, 9/25/08, Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang
Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, September 25, 2008, 9:09 AM




Ulysee <[EMAIL PROTECTED] com.sg> wrote: 

To: 
From: "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED] com.sg>
Date: Thu, 25 Sep 2008 08:36:31 +0700
Subject: Apa kata Harry Tjan RE: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi
Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

Iya Broer, Maap kemarin kaga nyempet. Sekarang gue lanjutin deh.

Sebelonnya gue udah penasaran kayak apa sih Harry Tjan Silalahi (HTS)
ini? 
Bukan bentuknya, kalau tampang khan bisa gue cari, tapi gue pengen tahu
bagaimana gayanya bicara, apa pendapatnya, bagaimana caranya
menyampaikan pendapat. 
Kalau dari milis milis, kesannya Harry Tjan itu gimana banget, terutama
kemarin di milis tetangga, huehehehehe. ... karena penasaran gue cukup
antusias menyimak apa yang dikatakan HTS ini. 

Shockingly, pembukaan HTS adalah mengenai media, kayak bahasan kita di
T-net kemarin, mengenai Nama Tionghoa. 
Itu lhh, yang katanya kalau JASA enggak disebut, tapi kalau DOSA
nama tionghoa nya digede-gedein. 
As if HTS juga mengeluhkan hal yang sama dengan yang setiap kali gue
dengar di milis. 
Gue masih belum jelas, apakah HTS ini nyindir keluhan2 semacam itu, 
ataukan dia ikut mengeluhkan hal hal tersebut??? 
Dalam persepsi gue tentang HTS dari milis harusnya HTS ini nyindir,
seperti YHG tiap kali nyindir sinis sama yang complaining tentang itu, 
tapi kok kemarin kesannya HTS yang ngeluh??? nah lantaran persepsi gue
kayaknya tidak sesuai dengan kesan yang gue tangkap, maka gue makin seru
nyimak. 

Berikutnya HTS mempermasalahkan judul buku. Istilah Tionghoa dalam
"cengkraman" punya konotasi seolah olah tionghoa itu ditindas dimana,
padahal enggak segitunya. Dipersulit, iya, tapi enggak sampai tertindas
gimana. 
Jadi sama seperti bang Martin, HTS juga menganggap judul bukunya agak
terlalu hiperbolis. Begitu kira-kira kesan yang gue tangkap. 

Berikutnya HTS membahas soal SBKRI. Surat bukti Kewarganegaraan
dibutuhkan semua negara dimanapun. SBK sebagai kata generik adalah hal
yang biasa, tetapi di Indonesia SBKRI ini HANYA dikenakan kepada
keturunan Tionghoa sehingga tidak diterima dan dianggap sebagai unsur
diskriminasi.
Lalu Harry Tjan cerita soal adiknya yang Kolonel. Sebagai Kolonel,
tentara, yang membela RI tapi waktu anaknya mau masuk sekolah diminta
SBKRI nya. Dia (Kolonel itu) bilang "ASEM!" Sakit hatilah dia karena
sebagai tentara pejuang pembela RI masih ditanya SBKRI nya. 
Apakah ini masalah politis, politik diskriminasi? atau suatu kebodohan
karena ketidaktahuan? ?

HTS beranggapan hal SBKRI ini adalah suatu kebodohan, dan PEMANFAATAN
kebodohan dan ketidaktahuan tersebut yang semakin berkembang jadi
masalah. 
(Ini menarik, karena bertentangan dengan pendapat penulis buku, ntar gue
cerita di belakang)

Lalu HTS juga mengajukan bahwa cara mengatasi kebodohan dan pemanfaatan
ketidaktahuan ini dengan cara memperjuangkan di tataran Sosial Formal
dan Sosial Politis. Dua istilah yang gue sih nggak ngerti maksudnya apa
hehehehe. 

Habis itu HTS juga ada menyebutkan bahwa Tionghoa belum diterima secara
penuh oleh Indonesia
( pendapat yang lagi-lagi enggak sesuai dengan persepsi gue tentang HTS)

Bagaimanapun, kata HTS, keadaan Tionghoa SAAT INI lebih baik daripada 10
tahun yang lalu, dan keadaan 10 tahun yang lalu itu pun masih daripada
50 tahun yang lalu, jadi bisa diharapkan keadaan tionghoa 10 tahun yad
akan lebih baik lagi.

RE: [budaya_tionghua] HTS di CSIS

2008-09-26 Terurut Topik Ulysee
 
Betu Broerr Chan... 
coba dihitung, 10 tahun yang lalu itu kira-kira kapan? Era Suharto?
jaman sekarang Jelaaa Tionghoa lebih enak daripada jaman itu toh toh
toh
bisa joget barongsai, bisa arak-arakan dewa turun ke jalan, iya toh?
 
50 tahun yang lalu itu kira kira kapan ya? tahun 1958, tahun 59 ? 
itu jaman PP 10 yang bikin para engkong kalang kabut itu ya? 
Ya jaman Suharto masih mendingan dari itu atuh, enggak ada yang rebutan
kapal sampe kapal tenggelem segala.
krrrkekekekeke
 
Tapi sekali lagi, menurut gue intinya dari kalimat HTS tersebut adalah, 
keadaan semakin baik dan semakin baik dan semoga 10 tahun kedepan akan
lebih baik lagi, begetoh. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT
Sent: Friday, September 26, 2008 2:30 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] HTS di CSIS





Zhou-heng,
 
Kalau boleh saya nyelonong mencoba jawab sebagai bahan pertimbangan
saja, ya.
 
Menurut penglihatan mata saya, benar dikatakan bahwa keadaan Tionghoa
sekarang lebih baik dari 10 tahun yl. Khususnya didepan HUKUM, dengan
disahkannya UU N0.12/2006 status TIonghoa didepan HUKUM tidak
dibedakan-bedakan lagi, dengan penegasan diperlakukan sebagai Bangsa
Indodnesia-asli juga. Dimana selama era reformasinya, Tionghoa
diperkenankan kembali melangsungkan tradisi-budayanya secara bebas,
bahkan tahun baru Imlek diakui sebagai hari libur nasional, dan Konghucu
sebagai Agama mayoritas TIonghoa kembali dinyatakan sebagai Agama yang
sah.
 
Tapi, pernyataan keadaan TIonghoa 10 tahun yl. lebih baik dari 50 tahun
yl. tentu tidak benar. Salah besar! Penilaian HTS hanya bisa dikatakan
benar, bagi segelintir kecil konglomerat TIonghoa yang diuntungkan
sebagai kroni Soeharto. Tapi tidak bagi mayoritas-mutlak jutaan TIonghoa
yang berada dilapisan menengah-bawah.  Itu hanya karena HTS tidak berani
mengakui kenyataan keadaan TIonghoa diera Orba adalah paling buruk
sepanjang sejarah, dan, ... itu seharusnya tidak lepas dari tanggung
jawab dia sebagai tokoh LPKB penganjur konsep asimilasi. Yang
mengakibatkan TIonghoa harus hidup dalam status kehilangan identitas
sebagai TIonghoa, merasa salah dilahirkan sebagai TIonghoa, terpaksa
harus menghilangkan segala yang berbau Tionghoa, ... Hidup dalam keadaan
demikian, bagaimana bisa diktakan keadaan TIonghoa diera Orba bisa lebih
baik dari sebelum Kemerdekaan? Sekalipun dimasa sebelum Kemerdekaan baik
Tionghoa dan yang non-TIonghoa sama-sama menderita penjajahan Belanda
dan Jepang? Belum lagi kalau kita perhatikan, dimasa Orba kerusuhan
anti-Tionghoa meletus lebih kerap-kali dan deengan skala lebih besar
yang puncaknya Tragedi Mei '98 itu. Dimana Tionghoa selalu dijadikan
kambing-hitam, yang selalu dikorbankan, dijadikan tumbal oleh sementara
pejabat tinggi untuk mencapai tujuan politik tertentu dan mengalihkan
sasaran kemarahan rakyat atas kegagalan pembangunan ekonomi-nasional.
 
Salam,
ChanCT
 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Sent: Friday, September 26, 2008 10:47 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] HTS di CSIS

Mirip, tapi beda dikit, sebab yang gue dengar adalah demikian : 
 
"Tionghoa belum diterima secara penuh oleh Indonesia, bagaimanapun
keadaan sekarang lebih baik daripada 10 tahun yang lalu, dan keadaan 10
tahun yang lalu lebih baik dari keadaan 50 tahun yang lalu" 
 
Jadi enggak ada timelines yang disebutkan disitu. 
 
Emangnya kenape Zhou-xiong??-???
 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Wednesday, September 24, 2008 11:10 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] HTS di CSIS






Kawan2,
 
Saya ingin tahu, apakah ada yang hadir acara bedah buku di CSIS kemarin?
Saya mendapat informasi, dalam acara tersebut orang yang punya inisial
HTS telah membuat pernyataan seperti di bawah ini:

"Saat ini nasib orang tionghoa lebih baik dari 10 tahun yg lalu (
1998), pada tahun 1997 nasib tionghoa lebih baik di banding tahun
1965, tahun 1964 nasib tionghoa jauh lebih baik dibanding tahun
1945-1950"
 
Saya ingin konfirmasi! Benarkah semua ini
 
 
Salam Bengong
ZFy
 


 



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.2/1689 - Release Date:
9/24/2008 6:51 PM





No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.2/1689 - Release Date:
9/24/2008 6:51 PM




   _  





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.7.2/1689 - Release Date:
2008/9/24 $U$H 06:51




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1691 - Release Date:
9/25/2008 7:23 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG

RE: [budaya_tionghua] Susu Racun Dan Tao Zhugong

2008-09-26 Terurut Topik Ulysee
Waks...jangan gitu lu, 
 
soalnya dagangan gue kan palsu-palsu tuh
 
kue palsu, juice palsu, ayam goreng palsu hihihihi gigi palsu
tuh yang belonwakakakakak. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Friday, September 26, 2008 1:56 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Susu Racun Dan Tao Zhugong



Bahas susu beracun aja yah.

Tadi ada teman yang tinggal di Guangzhou ngomel-ngomel masalah susu
ini. Juga dikatakan bagaimana rakyat, setidaknya masyarakat yang dia
kenal tidak percaya lagi masalah susu ini terhadap pemerintah.

Mungkin sekali para pengusaha produsen susu itu tidak pernah belajar
filsafat Tao Zhugong. Bagi orang Tionghoa yang jadi pedagang maupun
pengusaha, Tao Zhugong adalah orang suci yang berperan sebagai
pelindung dan pedoman. Salah satu ajaran Tao Zhugong adalah jangan
menjual produk palsu, dalam bahasa aslinya karena Tao Zhugong ini
membuka toko obat adalah jangan menjual obat palsu.

Kira-kira kalau disurvei berapa banyak orang sekarang yang masih
memegang erat-erat pedoman Tao Zhugong dalam berdagang/berusaha ?

Hormat saya,

Yongde

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang murni itu kayaknya hanya susu sapi hehe...
>  
> dan saya juga senang makan di resturant "Murni" di Ubud Bali,
tempatnya asyik, ber susun2, makanannya juga ok lah.
> 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1691 - Release Date:
9/25/2008 7:23 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.3/1691 - Release Date:
9/25/2008 7:23 PM
 


RE: [budaya_tionghua] HTS di CSIS

2008-09-25 Terurut Topik Ulysee
Mirip, tapi beda dikit, sebab yang gue dengar adalah demikian : 
 
"Tionghoa belum diterima secara penuh oleh Indonesia, bagaimanapun
keadaan sekarang lebih baik daripada 10 tahun yang lalu, dan keadaan 10
tahun yang lalu lebih baik dari keadaan 50 tahun yang lalu" 
 
Jadi enggak ada timelines yang disebutkan disitu. 
 
Emangnya kenape Zhou-xiong?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Wednesday, September 24, 2008 11:10 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] HTS di CSIS






Kawan2,
 
Saya ingin tahu, apakah ada yang hadir acara bedah buku di CSIS kemarin?
Saya mendapat informasi, dalam acara tersebut orang yang punya inisial
HTS telah membuat pernyataan seperti di bawah ini:

"Saat ini nasib orang tionghoa lebih baik dari 10 tahun yg lalu (
1998), pada tahun 1997 nasib tionghoa lebih baik di banding tahun
1965, tahun 1964 nasib tionghoa jauh lebih baik dibanding tahun
1945-1950"
 
Saya ingin konfirmasi! Benarkah semua ini
 
 
Salam Bengong
ZFy
 


 


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.2/1689 - Release Date:
9/24/2008 6:51 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.2/1689 - Release Date:
9/24/2008 6:51 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Ber-karaok?? ==> Uli

2008-09-24 Terurut Topik Ulysee
Tugasnya di suruh jadi bodyguard apa disuruh jadi entertainer sih??
Emangnya gue wonderwoman serba bisa kali yeh.
Ntar gue teriakin,
Aaakuuu bkn wonderwomanmuuu... weks.
 
krkkkekekekekkee..
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, September 23, 2008 8:49 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ber-karaok?? ==> Uli



Yang suruh mas Chan nyanyi itu siapa to? Yang jelas kan, Ci Ul akan 
kita ajak mengawal ke karaoke (tugas pengawalan dari Ahmad heng), ya 
jelas Ci Ul yang nyanyi to?

Salam

Danardono

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> MessageYaaahh, saya mah nggak bisa nyanyi, ... jadinya seperti 
anjing tercekik saja, bikin kuping orang merah saja. Kapan-kapan 
kalau nasib lagi mujur bisa mampir di Jkrt, pasti saya beritahu, ya. 
Mudah-mudahan ada jodoh, bisa bertemu dan berkenalan muka.
> 
> Salam,
> ChanCT
> 


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0/1683 - Release Date:
9/21/2008 10:10 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0/1683 - Release Date:
9/21/2008 10:10 AM
 


[budaya_tionghua] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman SBKRI

2008-09-23 Terurut Topik Ulysee

Eh sori ternyata kemaren lupa gue attach kemari, hihihihi.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Ulysee
Sent: Tuesday, September 23, 2008 10:31 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [t-net] Selayang Pandang : Diskusi Tionghoa Dalam Cengkeraman
SBKRI



Kemaren gue dateng itu tuh diskusi buku Diskusi Tionghoa Dalam
Cengkraman SBKRI, 
Tadinya gue pikir ga bakalan sempet dateng lantaran ada kerjaan, mana
jam segitu jalanan macet, 
Detik terakhir baru inget gue masih pake kostum andalan gue, 
kaos santai sama sendal jepit, masyaampun!!! Serasa mahasiswa abadi.
Tapi berhubung tinggal selangkah ke gerbang gedung pertemuan, ya gue
tebel muka aje deh. 
Gue telat sejam! Bujubuset! Jadi kebagian sisa-sisa nya doank. 

Waktu gue masuk, yang lagi bicara itu bapak Indradi dari IKI. 
di pintu pandangan gue menyapu audience, mencari-cari wajah yang gue
kenal, selain sang pengarang bukunya, tentu. 
Dan agak kecewa waktu mendapati, weeehhh yang tersisa kok banyakan
sepuh? Yang muda-muda cuman segelintir??? Lalu dengan kurang pede dan
rasa bersalah karena telat buang, gue duduk di bangku terdekat
ke pintu. 

Pak Indardi sedang bicara tentang undang-undang, ditarik sampai ke jaman
Belanda. 
Well, gak ada yang gue belum tahu jadi agak kurang menarik buat gue.
Jadi gue sibuk tingak-tinguk. 
Di panggung, eh gak ada panggung denk, cuman meja menghadap audience,
ujung kanan ada Pak Indardi yang lagi bicara, sebelahnya anak muda
bertindak sebagai moderator, kayak kenal tapi nggak yakin itu Protus,
lalu ada yang pake Baju batik entah siapa, ujung kiri ada opa berambut
putih pake kacamata, sepertinya Harry Tjan Silalahi, gue gak yakin wong
sebelumnya gak pernah ketemu. 

Lalu di kursi audience tampak Ibu Melly G Tan, gue langsung kecewa, yah
gue pasti miss pembicaraan ibu Melly nih. Sisanya gue gak kenal deh.
Tapi nggak ada Juwono Sudarsono..hiks 

Setelah tingak-tinguk gue baru bisa duduk tenang menyimak, kebetulan
saat itu moderator kasih kesempatan bapak baju batik untuk bicara, yang
membuka dengan menunjukkan buku yang dibahas, Judulnya provokativ bahkan
nyaris subversif, yang warna sampulnya merah- stop right there, tapi
kita semua udah tahu, warna merah identik sama Cina, heheheh. 

Bapak Baju Batik bilang, adalah masalah untuk SEMUA NEGARA kalau Undang
undang tidak sesuai sama praktek. Dan beliau menyebut juga soal
diskriminasi, birokrasi yang katanya masih rasis, tapi yang penting
adalah memperjuangkan hak yang sama untuk semua Warga negara. 
bapak Baju batik juga bilang, biasanya birokrasi yang katanya rasis itu
sebetulnya 'mbodoni' orang yang ndak ngerti, tapi kalau udah baca buku
TDC SBKRI tersebut, barangkali bisa mendobrak birokrasi yang gak bener.
Praktekkan bahwa gak ada bedanya WNI ini dengan itu, Buka benteng yang
bagi orang lain masih ada, tapi ya dobrak saja, supaya tidak ada lagi
benteng  benteng itu. 
Mengenai bukunya sendiri bapak baju Batik komentar banyak yang diulang
ulang. Kalau bacanya selintas doank kali gak berasa, tapi kalau baca
teliti, berasa tuh bagian yang di ulang ulang, hehehehe... 

Setelah itu Kesempatan bicara pada Harry Tjan, yang ngajari moderator
grogi yang baru pertama kali jadi modie, harusnya sebelum diberi
kesempatan omong itu memperkenalkan siapa yang bicara, jadi orang nggak
bengong ini siapa sih kapasitasnya apa kok omong begini begetong. ( Ya
pembelajaran buat kita semua, sapa tau kapan hari disuruh jadi
moederator kagetan, hihihihi )  

Disitu gue baru tahu bahwa Bapak Indardi dari IKI itu sudah sejak tahun
1962 mengikuti masalah kewarganegaraan, dan pernah bersama sama juga
dengan Harry Tjan menyelesaikan 600 ribu masalah kewarganegaraan
orang-orang tanpa dana dari pemerintah. 

Lalu Bapak Baju Batik ternyata adalah Bapak Triasih wakil Pemred dari
Kompas. Waaah, jadi kalau gue mau protes bahwa kompas nggak mutu,
mestinya ke Bapak ini ya, hehehehe. 

Ada beberapa hal menarik yang dibahas Harry Tjan. Beberapa lagu lama,
tapi beberapa gue baru denger, dan beberapa gue heran, sebab tidak
sesuai dengan gambaran HARRY TJAN yang gue dapat dari beberapa kawan
milis. 

Terpisah ya... gue mau ke dapur dulu neh, Ikan goreng gue gosong neh!


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 




# Mohon selalu berbahasa santun dan sopan, kunjungi rumah kita di
http://tionghoa-net.blogspot.com #

Subscribe : [EMAIL PROTECTED], Unsubscribe :
[EMAIL PROTECTED]

Motto : Persahabatan, Perdamaian dan Harmoni Yahoo! Groups Links



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.


RE: [budaya_tionghua] Manusia Berhak Menjadi Ateis Sekalipun

2008-09-22 Terurut Topik Ulysee
 
Iye noh, Agoeng agoeng galak galak, terutama Agoeng Setiawan
krrrekeke, 
salah makan Blackberry kali jadi galak, kayak kisah SMURF hitam,
hihihihi.
Agoeng Setiyono juga galak?
W Apalagi Agoeng Sutiyoso, lebih galak lagi deh.
 
Weeekkks, ganti2 nama orang ntar ditagih bubur merah bubur putih,
krrrkkkekekekeke.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Tuesday, September 23, 2008 4:12 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Manusia Berhak Menjadi Ateis Sekalipun





Mau cari member di mall takut sama yang bawa Blackberry apalagi sama
yang namanya Agoeng Setiyono waduhhh gualakkk apalagi kalau sedang
stress. 


On Mon, Sep 22, 2008 at 2:02 PM, mailto:[EMAIL PROTECTED]"[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Itu seh jaman dahulu kala, ketika banyak yg cari member di mall. Heheehe
skrg kok dah ga ada yah? Padahal boleh tuh klo pas stress ketemu yg
begitu. Biasanya kagak ngerti apa2 tp fanatiknya amit2 dah cocok buat
dijadiin pelampiasan stress. Hehehe

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



   _  




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Ber-karaok?? ==> Uli

2008-09-22 Terurut Topik Ulysee
Broer Chan ke Jakarta donk sinii... yang mau traktir makan dan
karaoke udah ngantriii lhoohhh.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT
Sent: Saturday, September 20, 2008 11:29 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ber-karaok?? ==> Uli





Neng Uli,
 
Senang saya sekalipun hanya diserempet, ternyata terlihat juga dan
bisa ditanggapi anak naga yang satu ini.
 
Lalu, tanya-tanya udah makan, apa mau ditraktir makan, ya? Sekarang
udah pas jam makan, lho. Saya tunggu undangan traktirnya, ya! Seperti
undangan ber-karaok pada Om Nano kalau mampir Jkrt, itu lho. Hehehee,
...
 
Kamsia, deh.
 
Salam,
ChanCT

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Sent: Saturday, September 20, 2008 10:11 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

 
Supaya kalaupun gue gerak badan, lari lari sana sini, kesana dan kemari,
itu nasehat nggak lepas, copot, ketinggalan, lalu kelupaan. 
weks.
Krrrkkkekekekek-ek, apa kabar Broer Chan? Apa sudah makan???
hihihihi-...
 

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT
Sent: Friday, September 19, 2008 9:44 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!





Lho gimana sieeh, ... kalau omongan Tan Lookay hanya dicatat lalu
dipatrei dalam hati, bagaimana bisa bergerak? Bukankah kalau dipateri
itu sama dengan dipatok mati biar nggak bisa bergerak? Heheheheee, ...
 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Sent: Friday, September 19, 2008 10:14 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

Aduh, Tan Lookay, gue jadi tergebog

Soalnya biasanya gue kemauan ada...
ketekunan dan ketabahan yang kurang hehehe

tapi boleh lah omongan Tan Lookay, dicatat, dipateri dalam hati, 
Ayo berbuat!


-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Thursday, September 18, 2008 12:01 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!


Sdr Hendri Irawan yang baik,
Saya juga bukan orang yang melulu bergerak di bidang Sekolah kok, yang
mendirikan Sekolah 3 orang Pegawai Negeri Sipil, dua orang swasta dan
satupun nggak ada yang dasarnya adalag orang Pendidikan. Mengapa
bikin sekolah :omong doang cape deh, kita ingin berbuat sesuatu. Jadi
bikin buku, luruskan sejarah, bikin sekolah apa saja, anda pasti bisa
kalau ada kemauan. Salam, Tantono

 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


---

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global HYPERLINK
"http://www.budaya-tionghoa.org"http://www.budaya--tionghoa.-org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di HYPERLINK
"http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua"http://groups.-yahoo.com/
-group/budaya_-tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua HYPERLINK
"http://iccsg.wordpress.com"http://iccsg.-wordpress.-com :.

Yahoo! Groups Links

/-group/budaya_-tionghua/

.com/-group/budaya_-tionghua/-join
(Yahoo! ID required)

[EMAIL PROTECTED] 
HYPERLINK
"mailto:[EMAIL PROTECTED]"mailto:budaya_-tion
[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED]





   _  





Internal Virus Database is out of date.
Checked by AVG. 
Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.6.17/1655 - Release Date:
2008/9/5 _U__ 07:05





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM





No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM




   _  





Internal Virus Database is out of date.
Checked by AVG. 
Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.6.17/1655 - Release Date:
2008/9/5 $U$H 07:05




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0/1679 - Release Date:
9/18/2008 5:03 PM



No

RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-22 Terurut Topik Ulysee
Kyhahahaha, makanan enak jangan ditolak, apalagi kalau gratis. 
Asyikkk, Santo ditunggu niii, undangan makan gratis
ny. 
 
eh gue boleh bawa gerombolan gue yah sekalian, 
ada body guard, ada anak, suster, pembokat, satpam, hansip, RT, RW,
pokoknya sekelurahan deh gue bawa. 
(ngelunjak neh.. hehehhehe)
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Santo Putra
Sent: Sunday, September 21, 2008 4:38 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!





Siapa bilang makanan tanpa daging itu mahal, ngak lah . . ., sekarang
banyak restoran tanpa daging or vegetarian yang harganya lebih murah
dari restoran pakai daging dan malahan lebih enak dari makanan yang
pakai daging.
Nanti kapan-kapan ada waktu saya undang deh Da Cie Uly makan di restoran
tanpa daging.

Kam Sia
Santoputra
.
   

- Original Message 
From: Ulysee <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, September 21, 2008 9:58:50 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!





FYI, makanan tanpa daging itu muahal lhhh. . 
 
Kerupuk udang lebih murah, huehehehehe. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@
yahoogroups. com] On Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Saturday, September 20, 2008 12:32 PM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



Interupss. .

Majelis terhormat, saya ajukan keberatan, bahwa tersangka Ardian 
heng, dituduh borju.

Sepanjang saya kenal suhu satu ini, dia sangat merakyat, kami nikmati 
makanan tanpa daging, bersama. Diakui, bahwa waktu itu, justru 
menunya mahal mahal, tetapi ini kan bukan berarti Ardian heng hanya 
mencari resto borju.

Saya tak yakin, makanan usulan Ci Ul, yang terdiri dari krupuk 
dicampur aqua akan membuat tamu jatuh cinta pada resto bersangkutan, 
tetapi, kalau kangkung ca yang pedes dimakan dengan ikan teri goreng, 
lebih jalan lahhh

Salin memakan juga OK OK saja, asal bumbunya kena

Salam bumbu ehhh budaya

Danardono

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ulysee"  
wrote:
>
> Lu borju kali, kalau dibilang makan makan, langsung ingetnya 
restoran
> mahal. 
> 
> Nggak usah sampe gitu kek, bawa aja kerupuk sama aqua, yang penting 
ada
> "makan" kkkkekekekek. 
> 
> Soalnya cina lapar itu buas, mendingan dikasih makan duluan sebelum
> saling memakan, kyhahahahaha.
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> [mailto:HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of ardian_c
> Sent: Friday, September 19, 2008 12:15 PM
> To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
> lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!
> 
> 
> 
> halah yg dateng aje terakhir tjoema 4 org padahal bang ivan dah
> jauh2 dari luar kota dateng pake pesawat pulakkk
> 
> gimana gak cape ati coba ?
> 
> makan2 ? loe pikir kite segerombolan org kaya ? buat bayar listrik 
aje
> ngodok kantong yg dah tipis menipis ini 
> 
> --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com"budaya_ tionghua@ -
yahoogroups. -
> com, "Ulysee"  wrote:
> >
> > Coba kelas kelasnya pake acara makan makan, 
> > nggak afdol kumpul kumpul kalu nggak pake makan makan, 
> > 
> > atau bentuknya jangan kelas rutin, seminar sehari dulu aje getoh.
> > dibangkitkan dulu keingintahuannya, dan ketertarikannya, 
> > ntar kalu udah tertarik, baru orang kepingin belajar, 
> > itupun yang kepingin biasanya banyak, 
> > yang bener-bener minat dan niat biasanya cuman satu dari sepuluh, 
> > 
> > jadi kalau mau kelasnya penuh sepuluh orang, 
> > yang datang ke seminar sehari, paling tidak harus seratus 
orang
> > 
> > Jadi, Oom Momod, 
> > apa nih agenda kegiatan BT berikutnya?? -??
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: HYPERLINK
> "mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com"budaya_ tionghua@ -
yahoogroups. -
> com
> > [mailto:HYPERLINK
> "mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com"budaya_ tionghua@ -
yahoogroups. -
> com] On Behalf Of Hendri Irawan
> > Sent: Thursday, September 18, 2008

RE: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus menjalankan budaya tionghoa ?

2008-09-21 Terurut Topik Ulysee

H, iya kali ya.
kalau yang tadinya sekolahnya pake mandarin, 
bisa nya mandarin, 
tiba tiba putusan bahasa resmi pake inggris, 
itu mandarin yang udah dipelajari bertahun tahun khan jadi nggak kepake,

otomatis bo kam guan lah kelompok tersebut 

ya, ya, ya...make sense.

Tahun berapa itu ya, Singapore mendadakan pake Inggris sebagai bahasa
resmi nya?


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of melani chia
Sent: Saturday, September 20, 2008 11:23 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?


Bagi yg dulu sekolahnya pake bhs mandarin,sampe hari ini
benci banget dg keputusan tsb,sebenarnya lebih kepada sentimen
pribadi sekelompok org ,kalau dibilang mengadopsi budaya
barat rasanya kurang cocok,soalnya jaman dulu pidatonya pake bhs
inggris,hokien,Malay.



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0/1679 - Release Date:
9/18/2008 5:03 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus menjalankan budaya tionghoa ?

2008-09-21 Terurut Topik Ulysee
Apa urusannya nggak bisa nulis mandarin dengan kesenian yang mandeg
 
Oooo kali maksudnya sistem pendidikannya yang mementingkan rasio
daripada seni dan bahasa  bikin kesenian mandeg?
 
Lalu apa hubungannya dengan budayanya sendiri??? Yang dianggap Budayanya
Singapur itu memangnya yang mana sih?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Sunday, September 21, 2008 2:27 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?






Sistem pendidikan Singapore membuat sejumlah murid hanya bisa ngomong
tapi tak bisa baca tulis mandain dng baik, sampai dibuat program B
khusus utk murid2 yng tak mampu mengikuti pelajaran bhs mandarin normal,
yang ikut program ini syarat kelulusannya diturunkan.. PM Lee Hsienlong
kalau ngomong bhs mandarin berpikir dulu pakai bhs inggris. sering
ditemukan kejanggalan2 bahasa mandarin dalam pengumuman pemerintah di
sana. setelah diusut ketahuan karena menterjemahkan mentah2 dari bhs
inggris. bhs mandarin disana jelas telah merosot kedudukannya.

 

Imbasnya bukan hanya di bidang bahasa, tapi menjalar ke bidang kesenian,
kesenian disana mandeg, meski didorong dan didanai besar2an oleh
pemerintah, tetap tak ada kemajuan berarti. bagaimana lagi, budayanya
sendiri sudah tak familiar, sedangkan budaya dari luar belumlah fasih
digunakan...- jika anda menyaksikan acara kesenian mereka di
perayaan2, sungguh kasihan.

 

ZFy

 

 

- Original Message 
From: melani chia <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 20, 2008 11:23:20 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?






Bagi yg dulu sekolahnya pake bhs mandarin,sampe hari ini
benci banget dg keputusan tsb,sebenarnya lebih kepada sentimen
pribadi sekelompok org ,kalau dibilang mengadopsi budaya
barat rasanya kurang cocok,soalnya jaman dulu pidatonya pake bhs
inggris,hokien, Malay.



--- On Sat, 20/9/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:


From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, 20 September, 2008, 11:46 AM


Contoh yang getir adalah Singapore, dulu mereka mati2an mengadopsi
budaya barat, universitas Nanyang pun diakuisisi dan bhs mandarin
dipinggirkan. tapi, setelah sekian lama melakukan westrenisasi, dalam
hal budaya mereka tetap saja tak diakui sederajad oleh orang barat,
secara budaya orang singapore dipandang rendah oleh orang barat!
bandingkan dng chinese malaysia yang tetap mengembangkan budayanya
sendiri, apa orang barat berani meremehkan mereka? memang, sebagai murid
bagaimanapun harus tetap menunduk dihadapan Sang guru! tinggal pilih,
mau jadi murid yang patuh apa mau jadi diri sendiri?
 
ZFy


- Original Message 
From: RM Danardono HADINOTO http://yahoo.de/";
\nyahoo.de>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Friday, September 19, 2008 7:03:27 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?


Dari pengamatan saya puluhan tahun, mas, manusia itu ber-macam2. 
Banyak teman teman saya waktu SMA, kala itu zaman rock'n roll, rata 
rata memakai baju gaya cowboy, ada yang pakai topi cowboy, jalan 
meniru niru bintang layar. Kala itu Roy Rogers. Teman teman lain, 
yang main band, paling senang memainkan lagu lagu rock (yang memang 
banyak yang bagus sihh, seperti dari Bill Haley). Banyak yang malu 
mengaku Jawa, dan dengan bangga katakan tak suka keroncong Jawa, 
apalagi gamelan..

Mencari akar kita, merunut warisan leluhur, adalah seperti anda 
katakan, sesuatu yang alami. Rasanya aenh sih, kalau kita, duduk 
ditengah orang Barat, lalu merasa Barat seperti mereka, padahal ke 
Barat-an adalah memang akar mereka. Model kita saja sudah demikian 
beda ha ha ha

Salam budaya

Danardono


.
 HYPERLINK
"http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/
msgId=36116/stime=1221846574/nc1=1/nc2=2/nc3=3"







 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0/1679 - Release Date:
9/18/2008 5:03 PM
 


RE: RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya

2008-09-20 Terurut Topik Ulysee
Enggak setuju. 
Pasca 98, bannyak sekali anak muda yang belajar bahasa Mandarin sehingga
fasih. 
Masalahnya, orangtuanya lebih fasih dialek, dan bukan mandarin, 
jadi waktu anaknya belajar mandarin, tetep aje kaga nyambung sama yang
tua-tua. 
Kyahahaha. adik gue noh suka ngomel karena papi gue ngomong
mandarinnya agak agak nyunda, kyahahahha. 
Dialek baru dalam perkembangan budaya kali tuh.
 
Bahasa mandarin enggak perlu dihidup hidupkan juga udah hidup sendiri
seiring dengan menanjaknya pamor RRC. 
Menghidupkan dialek wadu... kasusnya sama dengan bahasa-bahasa
daerah di Indonesia, 
itu aja pemerintahnya udah kembang kempis, alias bo hwat. 
selain kaga laku juga kaga jelas gunanya apa, 
jadi soal dialek dan bahasa daerah itu baru bisa berkembang kalau ada
minat dan ketertarikan akan suatu budaya tertentu.
 
Mandarin online sudah bertebaran, cari aje pake search engine.
Kalau bisa memaksa diri untuk disiplin belajar otodidak online sih
bagus, gue sih kaga bisa, 
hehehe, udah bayar kursus aja masih suka bolong bolong gitu euy.  
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yulianna Subarli
Sent: Saturday, September 20, 2008 6:38 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya





Baru kali ini saya meresponse, biasanya hanya sebagai anggota pasif
saja.
Memang benar, saat ini yang fasih berbahasa mandarin hanya sedikit
sekali, 
kalaupun ada .sudah sepuh.
Dari anggota milis ini, apakah tidak ada rencana untuk coba menghidupkan
kembali bahasa Mandarin atau dialek-dialek lainnya, sehingga generasi 
baru dapat memahami bahasa leluhurnya.
Sekarang ini memang banyak kursus Mandarin di-mana2, tetapi belum tentu 
semua orang mampu membayar atau mungkin juiga tidak punya waktu untuk 
datang ketempat kursus, mengingat macet dimana-mana, jarak yang dekatpun
ditempuh dalam waktu yang lama.
Mungkin ada yang bisa mengajar secara on-line ? Alangkah
bermanfaatnya.-
Maaf  ya ini hanya usulan saja, mudah2an bisa diterima. Terimakasih.
 
Yulie


- Original Message 
From: Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 20, 2008 3:42:46 PM
Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya



hello,

setelah bulak balik baca laporan2 ttg media berbahasa mandarin,
saya dapat bayangan yang kayaknya perlu dikonfirmasi deh.

yaitu bahwa:

jumlah orang yang masih faham bahasa mandarin dan bahasa cina lainnya di
indonesia
itu sebenarnya sudah tidak banyak. Yang bisapun kebanyakan sudah
berumur,
kira2 seperti generasi pemakai bahasa belanda di indonesia (tanpa
menghitung
generasi pelajar muda indonesia di belanda maksud saya.) 

sedangkan generasi mudanya rata-rata berbahasa indonesia, dan seperti 
anak2 kota besar yang sudah tidak mampu berbahasa daerah, 
masih musti belajar bahasa-bahasa itu kembali,
agar pemakaian bahasa itu tetap hidup dalam masyarakat indonesia. 

jadi radio cakrawala misalnya titik beratnya kepada musik berbahasa
mandarin. karena meskipun tidak mengerti kata2nya, orang bisa menyukai
alur musiknya.

Lalu, kalau memang suka, bisa mulai melafal kata-katanya,
mencari terjemahannya dan bahkan siapa tahu, tertarik untuk belajar
bahasa itu.
argumentasi terakhir ini rada jauh ya... karena saat ini di mtv atau
radio2 lain, top ten lagunya bisa dari bahasa inggris, italia, mandarin,
indonesia, jepang,
dll

mungkin beda cuma kalau banyak anak muda Indonesia yang sekarang belajar
di China.

itu keuntungan seperti bahasa belanda digunakan di belanda, mandarin
digunakan di China .
kalau cukup banyak orang muda indonesia yang belajar ke sana, maka
bahasa itu suatu
hari bisa hidup lagi di indonesia dalam kalangan tertentu..

sedangkan kalau bahasa daerah: seperti menado, padang, madura, dayak
dsb. lebih
mungkin untuk punah, karena jumlah pemakai bahasanya berkurang
betul-betul berkurang.

pikir2 mungkin bahasa sunda dan jawa tidak akan cepat punah karena
banyaknya 
mahasiswa dari berbagai daerah yang masuk sekolah2 di bandung, surabaya
dan yogya.

 Original-Nachricht 
> Datum: Wed, 10 Sep 2008 11:50:42 +0700
> Von: "Ulysee" mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg";
[EMAIL PROTECTED] com.sg>
> An: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Betreff: RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya

> Numpang tanya, 
> yang dibilang kwalitas yang bermutu dari koran mandarin jaman dulu itu
> yang kayak gimana sih? 
> Maklum jaman itu belon lahir. 
> 
> Kalau gue, gue sih nggak lihat apa perlunya koran mandarin itu 
> (krrrkkkekeke, bisa dijitak bokap deh berani bilang begeneh)
> sama dengan koran berbahasa Inggris. 
> Itu segmennya siapa sih? Apa perlunya sih? 
> Toh sekarang rata rata udah bisa bahasa Indonesia, jadi buat apa sih
> koran pake hurup cacing? Begetoh.
> 
> PS: menurut gue s

RE: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus menjalankan budaya tionghoa ?

2008-09-20 Terurut Topik Ulysee
 
Apa maksudnya tidak diakui sederajat dengan orang barat
Apa orang Barat juga main kasta- kasta an???
 
Budaya Singapore dipandang rendah oleh orang barat??? Siapa bilang???
Literaturnya darimana tuh???
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Saturday, September 20, 2008 10:46 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?






Contoh yang getir adalah Singapore, dulu mereka mati2an mengadopsi
budaya barat, universitas Nanyang pun diakuisisi dan bhs mandarin
dipinggirkan. tapi, setelah sekian lama melakukan westrenisasi, dalam
hal budaya mereka tetap saja tak diakui sederajad oleh orang barat,
secara budaya orang singapore dipandang rendah oleh orang barat!
bandingkan dng chinese malaysia yang tetap mengembangkan budayanya
sendiri, apa orang barat berani meremehkan mereka? memang, sebagai murid
bagaimanapun harus tetap menunduk dihadapan Sang guru! tinggal pilih,
mau jadi murid yang patuh apa mau jadi diri sendiri?

 

ZFy



- Original Message 
From: RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 19, 2008 7:03:27 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?



Dari pengamatan saya puluhan tahun, mas, manusia itu ber-macam2. 
Banyak teman teman saya waktu SMA, kala itu zaman rock'n roll, rata 
rata memakai baju gaya cowboy, ada yang pakai topi cowboy, jalan 
meniru niru bintang layar. Kala itu Roy Rogers. Teman teman lain, 
yang main band, paling senang memainkan lagu lagu rock (yang memang 
banyak yang bagus sihh, seperti dari Bill Haley). Banyak yang malu 
mengaku Jawa, dan dengan bangga katakan tak suka keroncong Jawa, 
apalagi gamelan..

Mencari akar kita, merunut warisan leluhur, adalah seperti anda 
katakan, sesuatu yang alami. Rasanya aenh sih, kalau kita, duduk 
ditengah orang Barat, lalu merasa Barat seperti mereka, padahal ke 
Barat-an adalah memang akar mereka. Model kita saja sudah demikian 
beda ha ha ha

Salam budaya

Danardono



.
 HYPERLINK
"http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/
msgId=36116/stime=1221846574/nc1=1/nc2=2/nc3=3"





 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: (makanan Filipina - Indonesia) Pengaruh budaya tionghua kah?

2008-09-20 Terurut Topik Ulysee
jadi inget lagu...
sol do iwak kebo
re mi fa sol, iwak tongkol, lanjutannya lupa, hehehehehhee

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of melani chia
Sent: Saturday, September 20, 2008 3:33 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (makanan Filipina - Indonesia)
Pengaruh budaya tionghua kah?


Beda jauh pak Danr,..kalau saya hanya ngikuti bunyi bahasa Indonesia
kalau KH,pake hanyi pinyi,...iwak ,ikan =daging ...hehe


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya

2008-09-20 Terurut Topik Ulysee
Kalau kursus sama Mas Ardian, syaratnya satu. 
kalau dateng, gratis, kalau bolos, bayar, 
 
mau ndak?
bolos sehari bayar sejuta. Setuju?
hihihihihi...
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yulianna Subarli
Sent: Saturday, September 20, 2008 8:05 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya






Mas Adrian, trimakasih sudah meresponse keinginanku

sayang sekali saya baru beberapa minggu menjadi anggota

milis ini, kalau saja dari dulu, pasti saya orang no.1 yang akan
meresponse

Jangan patah semangat mas, masih banyak orang2 yang berminat, apa lagi

biaya kursus di Jakarta. muuuahal banget.

Ayo dong kalau ada yang berminat tolong diresponse supaya mas Adrian

bisa mulai menggagas lagi kursus yang murah meriah, tapi bermutu.
Trimakasih

 



- Original Message 
From: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, September 20, 2008 7:26:01 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya



mbak Yuli yb,

doeloe milist ini pernah mau adain kursus mandarin buat anak2 hanya
dgn biaya 50.000/bln tapi sayangnya tdk ada yg daftar.

Doeloe jg disini pernah banyak artikel bahasa mandarin jg cara
pengucapan sampe asal usulnya. Sama jg gak dpt tanggapan.

Jadi didarat dah dicoba di udara jg udah sayangnya respon MINIM.

--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, Yulianna Subarli
<[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:
>
> Baru kali ini saya meresponse, biasanya hanya sebagai anggota pasif
saja.
> Memang benar, saat ini yang fasih berbahasa mandarin hanya sedikit
sekali, 
> kalaupun ada .sudah sepuh.
> Dari anggota milis ini, apakah tidak ada rencana untuk coba
menghidupkan
> kembali bahasa Mandarin atau dialek-dialek lainnya, sehingga generasi 
> baru dapat memahami bahasa leluhurnya.
> Sekarang ini memang banyak kursus Mandarin di-mana2, tetapi belum
tentu 
> semua orang mampu membayar atau mungkin juiga tidak punya waktu untuk 
> datang ketempat kursus, mengingat macet dimana-mana, jarak yang
dekatpun
> ditempuh dalam waktu yang lama.
> Mungkin ada yang bisa mengajar secara on-line ? Alangkah
bermanfaatnya. 
> Maaf  ya ini hanya usulan saja, mudah2an bisa diterima. Terimakasih.
> 
> Yulie
> 
> 
> 
> - Original Message 
> From: Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED] .>
> To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Saturday, September 20, 2008 3:42:46 PM
> Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya
> 
> 
> hello,
> 
> setelah bulak balik baca laporan2 ttg media berbahasa mandarin,
> saya dapat bayangan yang kayaknya perlu dikonfirmasi deh.
> 
> yaitu bahwa:
> 
> jumlah orang yang masih faham bahasa mandarin dan bahasa cina
lainnya di indonesia
> itu sebenarnya sudah tidak banyak. Yang bisapun kebanyakan sudah
berumur,
> kira2 seperti generasi pemakai bahasa belanda di indonesia (tanpa
menghitung
> generasi pelajar muda indonesia di belanda maksud saya.) 
> 
> sedangkan generasi mudanya rata-rata berbahasa indonesia, dan seperti 
> anak2 kota besar yang sudah tidak mampu berbahasa daerah, 
> masih musti belajar bahasa-bahasa itu kembali,
> agar pemakaian bahasa itu tetap hidup dalam masyarakat indonesia. 
> 
> jadi radio cakrawala misalnya titik beratnya kepada musik berbahasa
> mandarin. karena meskipun tidak mengerti kata2nya, orang bisa menyukai
> alur musiknya.
> 
> Lalu, kalau memang suka, bisa mulai melafal kata-katanya,
> mencari terjemahannya dan bahkan siapa tahu, tertarik untuk belajar
bahasa itu.
> argumentasi terakhir ini rada jauh ya... karena saat ini di mtv atau
> radio2 lain, top ten lagunya bisa dari bahasa inggris, italia,
mandarin, indonesia, jepang,
> dll
> 
> mungkin beda cuma kalau banyak anak muda Indonesia yang sekarang
belajar di China..
> 
> itu keuntungan seperti bahasa belanda digunakan di belanda, mandarin
digunakan di China .
> kalau cukup banyak orang muda indonesia yang belajar ke sana, maka
bahasa itu suatu
> hari bisa hidup lagi di indonesia dalam kalangan tertentu..
> 
> sedangkan kalau bahasa daerah: seperti menado, padang, madura, dayak
dsb. lebih
> mungkin untuk punah, karena jumlah pemakai bahasanya berkurang
betul-betul berkurang.
> 
> pikir2 mungkin bahasa sunda dan jawa tidak akan cepat punah karena
banyaknya 
> mahasiswa dari berbagai daerah yang masuk sekolah2 di bandung,
surabaya dan yogya.
> 
>  Original-Nachricht 
> > Datum: Wed, 10 Sep 2008 11:50:42 +0700
> > Von: "Ulysee" 
> > An: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Betreff: RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan nump

RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-20 Terurut Topik Ulysee
FYI, makanan tanpa daging itu muahal lhhh.. 
 
Kerupuk udang lebih murah, huehehehehe.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Saturday, September 20, 2008 12:32 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



Interupss.-.

Majelis terhormat, saya ajukan keberatan, bahwa tersangka Ardian 
heng, dituduh borju.

Sepanjang saya kenal suhu satu ini, dia sangat merakyat, kami nikmati 
makanan tanpa daging, bersama. Diakui, bahwa waktu itu, justru 
menunya mahal mahal, tetapi ini kan bukan berarti Ardian heng hanya 
mencari resto borju.

Saya tak yakin, makanan usulan Ci Ul, yang terdiri dari krupuk 
dicampur aqua akan membuat tamu jatuh cinta pada resto bersangkutan, 
tetapi, kalau kangkung ca yang pedes dimakan dengan ikan teri goreng, 
lebih jalan lahhh

Salin memakan juga OK OK saja, asal bumbunya kena

Salam bumbu ehhh budaya

Danardono

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Lu borju kali, kalau dibilang makan makan, langsung ingetnya 
restoran
> mahal. 
> 
> Nggak usah sampe gitu kek, bawa aja kerupuk sama aqua, yang penting 
ada
> "makan" kkkkekekekek. 
> 
> Soalnya cina lapar itu buas, mendingan dikasih makan duluan sebelum
> saling memakan, kyhahahahaha.
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of ardian_c
> Sent: Friday, September 19, 2008 12:15 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
> lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!
> 
> 
> 
> halah yg dateng aje terakhir tjoema 4 org padahal bang ivan dah
> jauh2 dari luar kota dateng pake pesawat pulakkk
> 
> gimana gak cape ati coba ?
> 
> makan2 ? loe pikir kite segerombolan org kaya ? buat bayar listrik 
aje
> ngodok kantong yg dah tipis menipis ini 
> 
> --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Coba kelas kelasnya pake acara makan makan, 
> > nggak afdol kumpul kumpul kalu nggak pake makan makan, 
> > 
> > atau bentuknya jangan kelas rutin, seminar sehari dulu aje getoh.
> > dibangkitkan dulu keingintahuannya, dan ketertarikannya, 
> > ntar kalu udah tertarik, baru orang kepingin belajar, 
> > itupun yang kepingin biasanya banyak, 
> > yang bener-bener minat dan niat biasanya cuman satu dari sepuluh, 
> > 
> > jadi kalau mau kelasnya penuh sepuluh orang, 
> > yang datang ke seminar sehari, paling tidak harus seratus 
orang
> > 
> > Jadi, Oom Momod, 
> > apa nih agenda kegiatan BT berikutnya??--??
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com
> > [mailto:HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com] On Behalf Of Hendri Irawan
> > Sent: Thursday, September 18, 2008 12:05 PM
> > To: HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat 
orang
> > lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!
> > 
> > 
> > 
> > Pak Tantono,
> > 
> > Ada fungsi lain membahas yang tidak ada di sini. Yaitu 
pembelajaran
> > sejarah alias edukasi. Yang baca milis ini bukan hanya anggota, 
karena
> > diatur agar tetap bisa dibaca walaupun bukan anggota. 
> > 
> > Saya setuju dengan pak Tantono bahwa karya nyata lebih penting. 
Dari
> > tim sendiri selama ini bergerak di bidang bantu-bantu suplai data 
ke
> > penulis buku, bantu-bantu sunting, tulis buku sendiri, kesana 
kemari
> > buat jadi nara sumber diskusi, termasuk kesana kemari berantem 
dalam
> > dunia maya yang disebut orang perang informasi.
> > 
> > Dulu sih pernah coba dirintis kelas belajar kitab, tapi tidak ada
> > peminat. Kelas belajar kaligrafi lebih sepi lagi. Jadi sementara 
untuk
> > kelas-kelas belajar harus dipikirkan lagi bentuknya agar lebih
> efektif.
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
> > 
> > --- In H

RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-19 Terurut Topik Ulysee
 
Supaya kalaupun gue gerak badan, lari lari sana sini, kesana dan kemari,
itu nasehat nggak lepas, copot, ketinggalan, lalu kelupaan. 
weks.
Krrrkkkekekekekek, apa kabar Broer Chan? Apa sudah makan???
hihihihi...
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT
Sent: Friday, September 19, 2008 9:44 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!





Lho gimana sieeh, ... kalau omongan Tan Lookay hanya dicatat lalu
dipatrei dalam hati, bagaimana bisa bergerak? Bukankah kalau dipateri
itu sama dengan dipatok mati biar nggak bisa bergerak? Heheheheee, ...
 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Sent: Friday, September 19, 2008 10:14 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

Aduh, Tan Lookay, gue jadi tergebog

Soalnya biasanya gue kemauan ada...
ketekunan dan ketabahan yang kurang hehehe

tapi boleh lah omongan Tan Lookay, dicatat, dipateri dalam hati, 
Ayo berbuat!


-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Thursday, September 18, 2008 12:01 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!


Sdr Hendri Irawan yang baik,
Saya juga bukan orang yang melulu bergerak di bidang Sekolah kok, yang
mendirikan Sekolah 3 orang Pegawai Negeri Sipil, dua orang swasta dan
satupun nggak ada yang dasarnya adalag orang Pendidikan. Mengapa
bikin sekolah :omong doang cape deh, kita ingin berbuat sesuatu. Jadi
bikin buku, luruskan sejarah, bikin sekolah apa saja, anda pasti bisa
kalau ada kemauan. Salam, Tantono

 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


---

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global HYPERLINK
"http://www.budaya-tionghoa.org"http://www.budaya--tionghoa.-org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di HYPERLINK
"http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua"http://groups.-yahoo.com/
-group/budaya_-tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua HYPERLINK
"http://iccsg.wordpress.com"http://iccsg.-wordpress.-com :.

Yahoo! Groups Links

/-group/budaya_-tionghua/

.com/-group/budaya_-tionghua/-join
(Yahoo! ID required)

[EMAIL PROTECTED] 
HYPERLINK
"mailto:[EMAIL PROTECTED]"mailto:budaya_-tion
[EMAIL PROTECTED]

[EMAIL PROTECTED]





   _  





Internal Virus Database is out of date.
Checked by AVG. 
Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.6.17/1655 - Release Date:
2008/9/5 _U__ 07:05




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] : Bikin kelas dong !!!

2008-09-19 Terurut Topik Ulysee

kkekekekekek kenapa pake bahasa Tionghoa?
diskriminasi sama yang nggak bisa bahasa tionghoa tuh.

krrrekekekke, kecuali kalau gurunya impor dan nggak bisa bahasa
Indonesia.
Tapi begitu juga khan bisa pake penterjemah Indonesia HUH!!!

(Sewot soalnya gue belajar bahasa baru separoh jalan neh,
krrrkkeekekekkekekekekek)

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ibc
Sent: Friday, September 19, 2008 10:32 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] : Bikin kelas dong !!!


Rekan-rekan,

Setahu saya di Bandung ada kelas  les  sore hari subjeknya, sastra kuno
, ku-wen, kayanya sekarang lagi bahas ICHING. 
Juga ada kelas  sastra syair. Semua dalam bahasa Tionghoa.  Pesertanya
masing-masing kelas sekitar 20an  orang, jalan udah lama tuh


Salam,

Sugiri.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Friday, September 19, 2008 10:06 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

Bu Uly,

Jangan panggil om dong. Kegiatan selanjutnya ? Saya sendiri masih fokus
belajar, di samping sibuk cari sesuap nasi. Rekan yang lain sibuk jadi
narasumber.

Hormat saya,

Yongde

 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1677 - Release Date:
9/17/2008 5:07 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Edukasi versi milis untuk sdr Hendri Irawan

2008-09-19 Terurut Topik Ulysee
Gue belum baca.. 
 
Isinya begitu itu Yah... berarti bener donk enggak ada hal
baru... 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of King Hian
Sent: Saturday, September 20, 2008 2:02 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Edukasi versi milis untuk sdr Hendri
Irawan






Betul sekali!
Buku "Tionghoa dalam Cengkeraman SBKRI" isinya adalah:
- pemberlakuan SBKRI berarti status hukum WNI Tionghoa "masih
dipertanyakan"
- permasalahan yang dihadapi oleh WNI Tionghoa yang masih mengalami
kesulitan ketika berurusan dengan aparat karena selalu diminta untuk
menunjukkan SBKRI, padahal menurut 'teori'nya SBKRI sudah tidak
diperlukan lagi.
 
Jadi isi buku ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan sikap politik
Harry Tjan Silalahi (HTS). Bahkan ada pernyataan yang bertentangan
dengan teori asimilasi yang dulu (entah sekarang) dianut oleh HTS. Dari
halaman 43-44:
 
{.. Orang-orang Tionghoa sering di-prejudice masih berkiblat ke negeri
leluhur (RRT) karena masih melaksanakan budaya dan adat leluhur mereka.
Atas dasar preduice tersebut seakan-akan mereka pantas dikenai
kebijaksanaan SBKRI.
Pendapat tersebut sangatlah terkesan mencampur-baurkan persoalan
identitas politik (kewarganegaraa) dan identitas budaya yang universal
dalam masyarakat. Persoalan kewarganegaraan (politik) sudah selesai
ketika seorang dinyatakan secara sah sbg warga negara dari suatu negara,
terlepas apapun identitas budayanya. Budaya Tionghoa seperti Imlek pada
dasarnya merupakan budaya yang melekat pada komunitas (Cina) dalam arti
universal, di manapun komunitas Cina (Tionghoa dalam konteks Indonesia)
leluasa untuk melaksanakan ekspresi budaya mereka di negara manapun
tanpa perlu dilekatkan sebagai bagian dari RRT.  ...}
 
Hubungan buku ini dengan HTS adalah: HTS adalah salah satu (dari empat)
yang memberi komentar tentang buku ini.
 
Komentar HTS ada di bagian belakang buku:
Persoalan yang diangkat dalam buku ini, sebenarnya bukanlah permasalahan
baru, bahkan sudah menjadi pengetahuan publik. Namun, terbitnya buku ini
setidaknya dapat menjadi literatur yang berguna sebab tidak banyak buku
yang menyoroti persoalan SBKRI ini secara khusus.
Harry Tjan Silalahi, SH, Pendiri Centre for Strategic and Inter-national
Studies (CSIS)
 
Jadi, acara peluncuran buku "Tionghoa dalam Cengkeraman SBKRI" ini tidak
mungkin dijadikan ajang untuk berbicara dengan HTS mengenai sikap
politiknya waktu itu (dan sekarang), karena sangat OOT.

KH

--- On Fri, 9/19/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Edukasi versi milis untuk sdr Hendri
Irawan
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, September 19, 2008, 4:52 PM



sekedar membetulkan salah paham:
 
Yang kami sorot sebenarnya bukan isi buku "Tionghoa dalam cengkeraman
SBKRI". mengenai ini meski kami belum membaca, tak ada yang mencurigai
isinya sesat. yang kami sorot adalah sikap politik Harry Tjan yang
ambigu.itu saja. 
 
Karena kami tak ada masalah dng sikap politik mereka saat ini ttg SBKRI,
ya ngapain datang? untuk menyanggah atau mendukung? kan sama2 tak
relevan! Kecuali mereka mengeluarkan Buku " Tionghoa dalm cengkeraman
politik budaya ", baru menarik kita untuk hadir!
 

--- On Thu, 9/18/08, Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:


From: Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Edukasi versi milis untuk sdr Hendri Irawan
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Thursday, September 18, 2008, 7:47 PM


Saya pikir kalau misalnya ada yang menulis tentang sejarahnya Harry
Tjan lalu dimasukkan dalam Files, lalu ada yang menulis tentang budaya
masukkan juga dalam Files, terus pdf tentang ajaran KHC, maka
edukasinya ada dan bisa dimengerti. Misalnya ada yang tanya tentang
CSIS, maka acuan jawaban ke files tersebut akan sangat baik dan dapat
dimengerti tentunya daripada CSIS itu Kirno tapi sekarang Likno dan
yang Tepno menderita. Dan ini rasanya bukan omong kosong. Membedah
buku Tionghoa dalam cengkeraman SBKRI juga baik, beli satu bukunya
tunjukkan kesalahannya, jangan-jangan mereka nulisnya bener, hanya
karena saudara-saudara sudah berasumsi saja maka komentar dahulu
telaah belakang. Di milis tjersil yang saya tahu, sangat sederhana,
ada saja yang nulis tentang resensi buku yang dibacanya lalu kita
menanggapi. Saya yakin kalau ada yang nulis tentang ajaran Khonghucu
disini maka orang lain akan ikit mendapatkan penerangan.
Tulisan-tulisan seperti itu bukannya tidak ada tetapi rasanya jauh
lebih sedikit daripada Kirno, Likno, Sharon Stone etc. Salam, Tantono




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Harry Tjan kembali jadi Tionghoa

2008-09-19 Terurut Topik Ulysee
Lha kenapa jadi heran???
Karena dalam pikiran Anda dia itu alergi dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan RRC???

yah... barangkali YANG SALAH  itu ya asumsi dasar yang ada dalam pikiran
Anda, hehehehehe...

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Karang Terjal
Sent: Friday, September 19, 2008 9:55 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Harry Tjan kembali jadi Tionghoa


Pak Chan,

Yang saya dengar, sindhunata sempat berobat ke RRT sebelum meninggal,
hal yang memang bila benar, sungguh membuat saya heran, kenapa tidak
memilih Eropa or Amerika?

>cut>

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Apakah setiap orang tionghoa harus menjalankan budaya tionghoa ?

2008-09-19 Terurut Topik Ulysee
Enggak ada yang berhak maksa apakah seorang tionghoa mau menjalankan
budaya tionghoa ataupun tidak, 
itu sih tergantung keinginan masing masing orang aja kali. Jadi ga ada
itu harus harus.
 
Keknya banyak orang luar ( eropa) yang jatuh cinta dan berusaha
melestarikan budaya Indonesia, gak apa apa, malah diterima dan dihargai
kok.
Itu kembaran gue, sekarang jarang OL kayaknya lagi sibuk memelihara
budaya Dayak dengan berbagai kegiatan. Sah sah aja.
 
Nah kalau Anda sendiri pengennya gimana, pengennya melestarikan budaya
yang mana? 
Yang mana yang bikin Anda jatuh cinta dan tergerak untuk ikut
melestarikan?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of teddy.arthemus
Sent: Friday, September 19, 2008 12:14 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Apakah setiap orang tionghoa harus
menjalankan budaya tionghoa ?



Hem...sebelumnya salam kenal,saya anggota baru di milis ini
saya ini pernakan Tionghoa, tetapi sejak kecil sudah mengikuti agama
Kristen. NAh dulu waktu kecil, tinggal di kampung yang mayoritas orang
tionghoa. Jadi banyak budaya-budaya yang saya alami, mulai dari IMlek,
Lontong Cap Go meh, bakar2 duit buat orang mati, de el el. Budaya itu
semakin kental karena tempat pemukiman kami dekat dengan klenteng.
Banyak juga orang2 pribumi yang tinggal berdekatan dengan lingkungan
kami juga melakukan hal yang sama, imlek juga ikut imlek, dsb. Nah,
sekeluarnya dari perkampungan yang lama-lama dimasuki mayoritas ( maaf
) suku Madura, hilanglah juga kebudayaan tersebut. Begitu juga dengan
saya yang jadi jarang mengikuti atau ikut dalam budaya2 nenek moyang
ini. Palingan juga ikut imlek, itu aja belum tentu dapet
angpao.Hehehe.-..
Nah, apakah sekarang ( saya sudah keluar dari perkampungan ),menjadi
suatu keharusan buat saya untuk kembali memakai budaya tionghoa
tersebut? dan memperkenalkan pada anak2 saya kelak ( masih single neh!
). Begituataukah saya harus ikut budaya daerah setempat ?
Tolong dikasih jawaban atas masalah saya ini...makasih.-..:P 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-19 Terurut Topik Ulysee
Lu borju kali, kalau dibilang makan makan, langsung ingetnya restoran
mahal. 

Nggak usah sampe gitu kek, bawa aja kerupuk sama aqua, yang penting ada
"makan" kkkkekekekek. 

Soalnya cina lapar itu buas, mendingan dikasih makan duluan sebelum
saling memakan, kyhahahahaha.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
Sent: Friday, September 19, 2008 12:15 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



halah yg dateng aje terakhir tjoema 4 org padahal bang ivan dah
jauh2 dari luar kota dateng pake pesawat pulakkk

gimana gak cape ati coba ?

makan2 ? loe pikir kite segerombolan org kaya ? buat bayar listrik aje
ngodok kantong yg dah tipis menipis ini 

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Coba kelas kelasnya pake acara makan makan, 
> nggak afdol kumpul kumpul kalu nggak pake makan makan, 
> 
> atau bentuknya jangan kelas rutin, seminar sehari dulu aje getoh.
> dibangkitkan dulu keingintahuannya, dan ketertarikannya, 
> ntar kalu udah tertarik, baru orang kepingin belajar, 
> itupun yang kepingin biasanya banyak, 
> yang bener-bener minat dan niat biasanya cuman satu dari sepuluh, 
> 
> jadi kalau mau kelasnya penuh sepuluh orang, 
> yang datang ke seminar sehari, paling tidak harus seratus orang
> 
> Jadi, Oom Momod, 
> apa nih agenda kegiatan BT berikutnya??-??
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Hendri Irawan
> Sent: Thursday, September 18, 2008 12:05 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
> lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!
> 
> 
> 
> Pak Tantono,
> 
> Ada fungsi lain membahas yang tidak ada di sini. Yaitu pembelajaran
> sejarah alias edukasi. Yang baca milis ini bukan hanya anggota, karena
> diatur agar tetap bisa dibaca walaupun bukan anggota. 
> 
> Saya setuju dengan pak Tantono bahwa karya nyata lebih penting. Dari
> tim sendiri selama ini bergerak di bidang bantu-bantu suplai data ke
> penulis buku, bantu-bantu sunting, tulis buku sendiri, kesana kemari
> buat jadi nara sumber diskusi, termasuk kesana kemari berantem dalam
> dunia maya yang disebut orang perang informasi.
> 
> Dulu sih pernah coba dirintis kelas belajar kitab, tapi tidak ada
> peminat. Kelas belajar kaligrafi lebih sepi lagi. Jadi sementara untuk
> kelas-kelas belajar harus dipikirkan lagi bentuknya agar lebih
efektif.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In HYPERLINK
>
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
> com, "Tantono Subagyo"
>  wrote:
> >
> > Baik, apa sajalah, dan kita uarkan buku itu disini, daripada kita
> ngomongin
> > Harry Tjan yang nggak ada disini. Kalau ngomongin kejadian yang lalu
> saja
> > dan nggak maju-maju ya omong kosong. Itu definisi saya, tetapi
> kalau orang
> > lain bilang lain ya suka-suka, ya saya nggak bisa apa-apa. Saya cuma
> > menganjurkan agar kita berkarya nyata dan jangan galak diinternet
> doang.
> > Salam, Tantono
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG.
> Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
> 9/12/2008 2:18 PM
> 
> 
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG. 
> Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
> 9/12/2008 2:18 PM
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] diskusi dialogis " sharing demokrasi "

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
 
Kya ini juga menarik nih
 
hayooo yang hobi berdemokrasi siapa mau ikuuut.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of nikeee_nelson_08
Sent: Thursday, September 18, 2008 8:33 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] diskusi dialogis " sharing demokrasi "



Kepada Yth.

Bpk/Ibu/Sdr/-i

Di tempat
Dengan hormat,
Kami Yayasan NABIL dan Center For Democracy and Transparency (CDT31) 
dengan ini mengundang Bapak/Ibu,Sdr/-i untuk menghadiri kegiatan 
diskusi dialogis dengan tema ¡¨Sharing Demokrasi ¡¨ yang akan diadakan 
pada: 

„« Hari, tanggal : Rabu, 24 September 2008
„« Waktu : Pukul 14.00-17.00 WIB
„« Tempat : Kesekretariatan INTI Pusat,
Superblok Mega Glodok
Kemayoran ¡V Tower B Lt. 10 
Jalan Raya Angkasa
Jakarta Pusat
„« Pembicara : Ir. Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok )
„« Penanggap : Drs. Eddie Lembong

Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Atas kehadiranya,-kami 
haturkan terima kasih.

Hormat Kami,

CDT31

Contact Person:
0817 0058779 / 98912089
0815 9420309



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.7.0 - Release Date: 9/18/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Harry Tjan kembali jadi Tionghoa

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Ngaku salah??? coba sebut dulu salahnya apa?
 
Membantai budaya leluhur???  sebut dulu, kapan dia membantai budaya
leluhur??? apa aja yang pernah dia lakukan untuk 'membantai' budaya
itu???
 
Elu putus marga ya jangan nyalahin dia donk, lha dia sendiri masih pake
nama marganya kaga pernah dilepas, kenape kaga lu ikutin?
krrrekekeke. Pake dunks marga lu, misalnya jadi Agoeng Tjan
Setiawan, getoh. Weks!
 
Jangan asal tuduh, kalau nggak terbukti khan malu. Apalagi kalau
nuduhnya cuman lantaran ikut-ikutan doank dan gak punya bukti sendiri.
 
 
Eh, BTW, buku elu boleh gue scan nggak? masalahnya kalau di scan itu
jilidnya nggak kuat, pasti lepas lepas, 
jadi kalau dapat ijin baru gue scan akan gue jilid ulang getoh, pokoke
kembali mulus deh. Boleh ya?! (maksa, hihihihi) 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 19, 2008 2:01 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Harry Tjan kembali jadi Tionghoa



Adalah akan baik bagi dia n ketokohan ( ga tau dari mana) dia klo dia
mau ngaku salah sudah membantai budaya leluhurnya dan hampir
memusnahkannya malah. Mungkin skrg dia dianggep tokoh tp klo dia mau
minta maaf terbuka bakal naek jadi tokoh besar. Btw jgn blg apa urusan g
n teman2 disini utk minta permintaan maafnya yah. Soalnya gara2 kampanye
dia utk dapat gelar tokohnya n perbuatannya maka g ga bisa sepenuhnya
menjadi keturunan tionghoa. Banyak yg putus nama marga n tradisi. Dll
jadi kayaknya kita semua berhak menuntut dia minta maaf atas
perbuatannya "dahulu" bkn skrg yah, kecuali dia masih kasak kusuk buat
lancarkan langkah berikutnya. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



   _  

From: Haryadi Theng <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 18 Sep 2008 07:38:49 -0700 (PDT)
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Harry Tjan kembali jadi Tionghoa






iya,
udahlah, wong orangnya udah 70 an sekarang, kekhilafan di masa muda
maapin lah...
klo baca posting2 belakangan, kayaknya time freeze on 60's - 70's
yang penting kita smua sadar sejarah, dan mengawal sejarah, supaya yang
jelek yang dulu kejadian, ngga ngulang...
peace...-

--- On Thu, 9/18/08, ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



From: ChanCT <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Harry Tjan kembali jadi Tionghoa
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, September 18, 2008, 9:06 PM





Bung Karang yb,
 
Boleh saya gunakan sebutan Karang untuk bung? Maaf kalau salah, karena
saya tidak temukan nama bung yang benar. Sungguh terimakasih atas
masukan yang diberikan, dan saya setuju deengan pendapat bung. Terhadap
siapapun hendaknya kita bisa berlapang dada menerima perubahan yang
telah terjadi, tidak berpeganga teguh pada sikap dia belasan bahkan
puluhan tahun yl saja. Berani menerima perubahan yang ada dan itulah
Harry Tjan yang kita lihat sekarang. 
 
Orang yang sudah mencapai "TOKOH", tentu akan lebih berat untuk
melakukan otokritik, mengakui kesalahan yang telah dilakukan dan
diperjuangkan sehingga dia naik daun jadi tokoh. Harus beri waktu dan
kesempatan yang lebih baik untuk turun tangga.
 
Saya pun ketika 4 tahun yl berada di Jakarta menemui seorang kawan,
dapatkan cerita, kalau Sindhunata diakhir hidupnya juga sudah siuman,
merasakan konsep "asimilasi" yang diperjuangkan dahulu itu salah, dan
dalam praktek ternyata tidak sebagaimana konsep Asimilasi semula, dimana
harus dilaksanakan secara wajar tanpa sedikitpun boleh mengandung
paksaan apalagi kekerasan. Dia lupa begitu konsep Asimilasi diambil oper
oleh pemerintah yang berkuasa dan menjadi ketentuan, tidak bisa tidak
mengandung paksaan untuk terlaksana. Orang banyak merasakan terpaksa
ganti-nama, menghilangkan segala yang berbau Tionghoa, bahasa Tionghoa
dilarang, beribadah didepan umum dilarang, perayaan Imlek dilarang dan
lebih celaka Konghucu juga dicabut sebagai salah satu Agama yang sah di
Indonesia, ... Tapi sayang, seribu sayang sampai Sindhunata meninggal,
tidak juga nampak penyataan resmi pengoreksian kesalahan konsep
Asimilasi yang dia junjung itu.
 
Yaah, kita tidak bisa paksakan, dan tak perlu dihujat, hanya
mengharapkan Harry Tjan bisa mengajukan perkembangan jalan pikirannya
dulu dan sekarang, sekalipun dia belum berani mengakui konsep asimilasi
salah dan dimana salahnya, tapi perubahan dari membenci identitas
dirinya sebagai Cina dan sekarang mengakui diri sebagai Cina, dari kirno
menjadi likno, kemudian dari sebutan Cina berubah menjadi Tionghoa,
tentu juga sangat baik kalau dia bisa uraikan. Agar generasi muda
mengerti dimana sesungguhnya masalah Tionghoa di Indonesia.
 
Mudah-mudahan saja bung kalau sempat mengikuti bedah buku itu, bisa
memberikan informasi lagi.
 
Salam,
ChanCT
 
 
- Original Message - 

From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]" \nKarang Terjal 
To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Thursday, Septembe

RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Engkong gue bilang, 
kesalahan guru bukan tanggung jawab murid. Kalau kesalahan guru di
tuntut ke muridnya, itu namanya bo cengli. 
kalau kesalahan murid dituntut ke gurunya itu masih bisa, soalnya guru
kok gak bisa didik murid, 
kalau di buku silat begitu tuh. 
 
Satu lagi, inget nggak pepatah naga masuk sawah dikerubutin udang?
secara strategi, nggak bakalan dia jawabin orang di milis, kalau mau
debat terbuka di media, Jakarta Post gitu, yang lebih ada gengsinya. 
Bah, gue yang bukan CSIS aja ngerti strategi begini, makanya gue ketawa
gila waktu ada yang ngajuin ngundang dia ke milis. 
 
Eh mandarinnya apa sih tuh pepatah naga masuk sawah  
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 19, 2008 1:55 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



Adalah karya nyata juga klo ada yg undang dia jawab dimilis ini, tentu
hak jawab dia bisa digunakan? Lagian banyak kok anak didiknya yg jadi
member milis n kenal ama member disini. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



   _  

From: "Akhmad Bukhari Saleh" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 18 Sep 2008 22:09:58 +0700
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!






Justru di milis ngomongin, atau bahkan nyerang, orang yang masih hidup,
masih bisa bersikap, tentang topik yang current, itu namanya ngomongin
dari belakang, alias ngegossip.
 
Gossip memang tidak ada larangannya secara hukum, tapi ya itu .
omong kosong!
 
Wasalam.
 
--
 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:[EMAIL PROTECTED]"RM Danardono HADINOTO 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
m 
Sent: Thursday, September 18, 2008 7:22 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!


Menyerang siapapun, baik yang ada di milis atau yang tak ada adalah 
LAZIM dalam praktek ke-milis-an. Ada milis, dimana Yesus yang sudah 
tak ada ditengah kita dihujat. Ada yang menghujat nabi Muhammad yang 
juga bukan anggauta milis itu.Ada yang maki maki Megawaty padahal ibu 
kita ini mungkin tak pernah tahu milis itu ada ha ha ha

Saya sendiri pernah secara analitis mengkritik Tan Malaka, walau 
pakde sudah mendahului kita, dan tak pernah mendaftar jadi anggauta 
milis.

Kalau mau katakan omong kosong, memang setiap milis pada hakekatnya 
adalah arena omong kosong. Ex definitione. Mungkin ada milis buang 
buangan, yang tak ada yang gubris. Mungkin ada milis yang dipantau 
Badan Badan Negara... macam macamlahhh

Mengenai manfaat dari ke-milis-an, saya kira itu sangat subyektif. 
Yang bermanfaat bagi A,mungkin omong kosong bagi B, dsb. Ada yang tak 
dianggap bermanfaat tapi nyata nyata bermanfaat. Macam macam lahhh

Saya di milis Budaya Tionghoa ini telah mendapatkan teman teman real 
yang saya kenal via kopi darat, dan sangat berharga bagi saya. Ada 
juga yang hanya nggombal dimata saya, tapi OK OK sajalahh.. anggap 
saja angin lalu

Kita berdua betemu disini, padahal puluhan tahun silam mungkin kita 
pernah ikuti upacara kepanduan (sebelum pramuka) bersama. Yang saya 
ingat, ayah anda pernah pimpin upacara, ada sri Sultan ke IX almarhum 
ketika itu... that's life lahhh

Salam bermilis ria

Danardono

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Justru itu, menyerang orang di suatu milis, apalagi berulang-
> ulang, yang orangnya nggak ada di milis ybs., itulah yang
> namanya omong kosong.
> 
> Justru itu, perang informasi di cangkir kecil, yang riaknya
> menetes ke tatakan cangkir pun tidak, itulah yang namanya omong 
kosong.
> 
> Kalau sudah namanya omong kosong, itulah yang dikatakan
> lebih baik bertindak nyata. Berpindah dari tindak negatig ke tindak 
positif.
> Misalnya dengan menghadiri acara/kesempatan di mana bisa
> berdialog, atau bahkan berseteru, dengan orang yang
> bersangkutan. Atau melakukan karya nyata yang
> menafikan/menegasik-an perilaku yang dikecam dari orang
> yang bersangkutan.
> 
> Nanti hasil tindakan nyata atau karya nyata itu bisa di-
> posting-kan lagi informasinya di milis ini.
> Barulah itu bermanfaat bagi warga milis. Barulah itu bukan omong 
kosong...
> 
> Wasalam.
> 
> -
> 
> - Original Message - 
> From: Fy Zhou
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Sent: Thursday, September 18, 2008 1:56 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat 
orang
> lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!
> 
> Sesungguhnya, tujuan orang berdiskusi atau menyerang di millis 
bukanl

RE: [budaya_tionghua] Re: diskusi & launching buku "Tionghoa dalam cengkraman SBKRI

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
 
Hayuk.
 
Oom Nano sekarang lagi di indonesia??? Boleh lah beta undang karaoke di
manggadua square. 
Ada tempat karaoke di panggung open air, sambil karaoke sambil makan
makan
sambil taruhan, yang lewat itu cina indonesia atau cina mainland, bisa
bedakan tidak, heheheheh. 
 
Ay. kapan dunks kapan
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Thursday, September 18, 2008 10:29 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: diskusi & launching buku "Tionghoa dalam
cengkraman SBKRI



--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>- eleted-

> Kalau kira-kira untuk datang ke sana saja pun ada
> keterbatasan nyali, minta tuh dianterin dikawal Ul-djie. For
> sure she will only be glad to!

*** Dikawal cik Ul? Wah saya juga mau! Tapi ke karaoke...kalo ke kantor 
CSIS mah beta sudah keluar masuk tanpa permisi atuhhh



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: diskusi & launching buku "Tionghoa dalam cengkraman SBKR

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee

Gue pengen dateng, huhuhuhu

tapi cari bala dulu. heheheheh 

gue dateng ah, siapa lagi bisa dateng??? janjian bareng donk! 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Thursday, September 18, 2008 11:02 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: diskusi & launching buku "Tionghoa
dalam cengkraman SBKR


Masalah Launching Buku kok jadi gegeran. Kalau berani ya datang terus
dibantah itu Harry Tjan Silalahi dan kambrat-kambratnya. Kalau disini
mah percum tak bergun, prahara dalam mangkok. Jadi ditunggu beritanya
Zhou heng, Kenken dkk,bagaimana serunya anda-anda berdebat dengan
Harry Tjan cs. Salam, Tantono Subagyo

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Aduh, Tan Lookay, gue jadi tergebog

Soalnya biasanya gue kemauan ada...
ketekunan dan ketabahan yang kurang hehehe

tapi boleh lah omongan Tan Lookay, dicatat, dipateri dalam hati, 
Ayo berbuat!


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Thursday, September 18, 2008 12:01 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!


Sdr Hendri Irawan yang baik,
Saya juga bukan orang yang melulu bergerak di bidang Sekolah kok, yang
mendirikan Sekolah 3 orang Pegawai Negeri Sipil, dua orang swasta dan
satupun nggak ada yang dasarnya adalag orang Pendidikan. Mengapa
bikin sekolah :omong doang cape deh, kita ingin berbuat sesuatu. Jadi
bikin buku, luruskan sejarah, bikin sekolah apa saja, anda pasti bisa
kalau ada kemauan. Salam, Tantono

 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Coba kelas kelasnya pake acara makan makan, 
nggak afdol kumpul kumpul kalu nggak pake makan makan, 
 
atau bentuknya jangan kelas rutin, seminar sehari dulu aje getoh.
dibangkitkan dulu keingintahuannya, dan ketertarikannya, 
ntar kalu udah tertarik, baru orang kepingin belajar, 
itupun yang kepingin biasanya banyak, 
yang bener-bener minat dan niat biasanya cuman satu dari sepuluh, 
 
jadi kalau mau kelasnya penuh sepuluh orang, 
yang datang ke seminar sehari, paling tidak harus seratus orang
 
Jadi, Oom Momod, 
apa nih agenda kegiatan BT berikutnya
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Thursday, September 18, 2008 12:05 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



Pak Tantono,

Ada fungsi lain membahas yang tidak ada di sini. Yaitu pembelajaran
sejarah alias edukasi. Yang baca milis ini bukan hanya anggota, karena
diatur agar tetap bisa dibaca walaupun bukan anggota. 

Saya setuju dengan pak Tantono bahwa karya nyata lebih penting. Dari
tim sendiri selama ini bergerak di bidang bantu-bantu suplai data ke
penulis buku, bantu-bantu sunting, tulis buku sendiri, kesana kemari
buat jadi nara sumber diskusi, termasuk kesana kemari berantem dalam
dunia maya yang disebut orang perang informasi.

Dulu sih pernah coba dirintis kelas belajar kitab, tapi tidak ada
peminat. Kelas belajar kaligrafi lebih sepi lagi. Jadi sementara untuk
kelas-kelas belajar harus dipikirkan lagi bentuknya agar lebih efektif.

Hormat saya,

Yongde

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Tantono Subagyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Baik, apa sajalah, dan kita uarkan buku itu disini, daripada kita
ngomongin
> Harry Tjan yang nggak ada disini. Kalau ngomongin kejadian yang lalu
saja
> dan nggak maju-maju ya omong kosong. Itu definisi saya, tetapi
kalau orang
> lain bilang lain ya suka-suka, ya saya nggak bisa apa-apa. Saya cuma
> menganjurkan agar kita berkarya nyata dan jangan galak diinternet
doang.
> Salam, Tantono
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Bilangin aja, itu singkatan Centre of Strategic Indonesian Studies 
(kalau gak salah, heheh, gue kaga hapal sih)

Kelompok studi bergengsi, isine orang-orang pinter, 
katane think thank di jaman Suharto
separone cino,  getoh, hehehehehhe...
kalau mau tahu lebih banyak, suruh masuk aje ke websitenya CSIS.

Kayaknya segitu cukup mencakup keseluruhan yang gue tahu sih, (memang
gue tahunya cuma segitu tok, hahahaha)
lu boleh tambahin sendiri, tergantung lu mau nge buai atau ngebuayain
hihihhi. Sapa si yang tanya?


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Thursday, September 18, 2008 1:17 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!


Sebagai informasi saja,

Baru saja ada yang tanya CSIS itu apa yah ? Terhadap yang demikian
saran pak ABS apa ? Lupakan ? Atau terangkan sejelas-jelasnya ? Atau
malah memberikan buaian ?

Jangan lupa bahwa milis ini bisa dibaca seluruh dunia. Bukan cuma baca
dari yang aplikasi email.

Hormat saya,

Yongde

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee

Aih, gengsiny.selangit bo!

Halah, biasa juga datang tak diundang pulang tak diusir gitu kok,
Jadi inget jaelangkung. kkkekekekekek.  

sejak kapan butuh undangan? Ataubilang aja kepengen diundang,
wakakakaka..

Adooo napa iseng gue jadi kumat 

gue siulian dulu deh, biar kaga kumat iseng 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of extrim_bluesky
Sent: Thursday, September 18, 2008 3:23 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

>skip<
Dan cerita dikit
tentang rencana penerbitan bukunya itu. Tapi
sedikit pun tidak undang saya tuh. 

karena itulah, ngapain amat saya dateng hari
Senin besok. La wong gak diundang kok. jelek-jelek
gini juga masih ada harga diri lah. La wong
gak diundang, ngapain amat dateng. Beda
dengan 2 thn yg lalu saya diundang ke CSIS
ngobrol masalah imlek. lalu setahun yg lalu
juga diundang oleh Jaringan Tionghoa Muda alias
JTM untuk ngobrol sama ibu Menteri Mari Panglaykim
dan Harry Tjan Silalahi. Ya saya dateng karena
bisa dateng.

gitu lho...sori kalo ada kata yg salah ya. 

best regards, 
Kenken

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: YIN & YANG (was diskusi & launching buku "Tionghoa dalam cengkraman SBKRI")

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Nah ini yang aneh. 
 
Padahal salahnya Sindhunata itu apa sih sampe sudah mati pun kadang
masih ada yang maki-maki dia?
cuman sekedar pernah confirm pake istilah "CINA" aja, 
disesuaikan dengan sikon politik yang memanas pada saat dia memilih
itu 
 
Setelah SIKON politik BERUBAH, 
kan tidak harus pake istilah cina lagi ( juga tidak wajib pake istilah
tionghoa, weks!)
dan tidak harus pilih pilih istilah lagi, kenapa kok diributin terus??? 
 
Soal Harry Tjan juga sama, 
so what kalau dia pernah ikut nimpukin gedung kedubes RRC ( ini kata
engkong, jaman itu gue belon lahir)
so what kalau dia pernah mendukung asimilasi ? (antibiotik yang ternyata
nggak manjur untuk mengobati sakit prejudis antar golongan)
 
Lalu kenapa kok sampe disebut kirno lah, likno lah, bunglon lah, sekedar
ganti baju lah. 
itu khan prejudis dikepala sendiri aje kali, lha dianya sendiri kaga
pernah merasa kirno  
masa dipaksa paksa suruh ngaku ngaku atau mengkoreksi koreksi??? atau
berubah berubah
 
kalau nggak suka dihakimi mbok ya jangan menghakimi.
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Thursday, September 18, 2008 12:35 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: YIN & YANG (was diskusi & launching
buku "Tionghoa dalam cengkraman SBKRI")






Masalahnya di sini Pak!
 
Harry Tjan tak pernah mau terang2an mengkoreksi pandangan dan
tindakannya di masa lampau! bahkan dalam tulisan untuk memperingati
Sindunata dia masih memuji2 jasa dan kiprahnya. Dalam hal ini dia sama
sekali tak berubah!
 
Yang berubah adalah, dia menyesuaikan diri dng situasi, banyak gaul dng
organissi Tionghoa, kembali mengakrabi istilah2 Tionghoa. ideologinya
sementara disimpan dulu. takutnya ini hanya sekedar ganti baju .
 
 

--- On Thu, 9/18/08, ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: ChanCT <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: YIN & YANG (was diskusi & launching
buku "Tionghoa dalam cengkraman SBKRI")
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, September 18, 2008, 4:26 AM


 
Kesadaran seseorang bisa cepat, bisa juga ada yang lambat. Setiap orang,
siapapun dia mempunyai pengenalan dalam proses perjuangan hidup yang
dihadapinya secara langsung. Perubahan pikiran/kesadaran yang terjadi
sudah seharusnya mendapatkan sambutan yang baik. Bukan dicela atau
dianggap hanya mengikuti arah angin. Bahkan sebaliknya, seandainya orang
berbobot macam Harry Tjan, kalau bisa menguraikan jalan pikirannya dulu
yang salah dan mencelakakan banyak TIonghoa itu, pengaruhnya akan lebih
besar untuk menyatukan Tionghoa di Indonesia. Itulah yang seharusnya
kita dorong. Sangat baik dan baik sekali kalau Harry Tjan berani
otokritik, mengoreksi kesalahan pikiran dahulu. Kenapa tidak disambut
baik?
 
Salam,
ChanCT
 







 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Mengkoreksi pemikiran mentornya.

numpang tanya.. pemikirannya yang mana yang perlu di koreksi?

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Thursday, September 18, 2008 5:11 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!


Pak ABS,

Zaman sekarang zaman informasi, kita berpolemik tak harus bertatap muka,
apa lagi sekedar menganalisa pemikiran seseorang, tak harus denger
langsung dia bicara bukan? 

Saya pribadi tak ada minat untuk berdialog dng Harry Tjan tentang masa
lalunya, untuk apa? dia toh takkan berubah lagi, maklum sudah uzur.
Apalagi, sekarang dia pasang muka low profile, bagaimana tega
menyerangnya? kecuali suatu saat dia mendadak vokal kembali menyuarakan
politik budaya LPKBnya , saya mungkin berminat bertatap muka langsung!

Saat ini saya lebih senang bicara dengan anak2 didiknya, mencoba
mengingatkan mereka agar mau mengkoreksi pemikiran mentornya. saya kira
bicara dengan orang muda lebih penting, mereka adalah masa depan. 


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Enggak bahas budaya malah masuk politik praktis itu. 
Kenapa kok suruh BT yang ngadain

BT itu seharusnya ngadain kumpul2 yang berhubungan dengan budaya donk. 
Tongciu lewat sudah 
padahal coba kalau bisa kumpul2 sambil makan kue bulan sambil ngomongin
budaya, sambil dengerin ZFY bahas puisi soal bulan yang terkumpul di
buku Purnama di Bukit Langit, khan lebih genah, lebih cocok sama nama
milis, 
lebih adem.

Daripada ngundang Harry Tjan hanya untuk memuaskan kegeraman segelintir
orang doank...???
yang bener aje

Bilang nggak geram? Tuh judul "Asimilasi dan pemberangusan budaya
tionghoa" aja sudah menunjukkan prejudis sebelum pembicaraan dimulai. Mo
diskusi apa mo debat kusir.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Karang Terjal
Sent: Thursday, September 18, 2008 7:28 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT


Melihat perdebatan yg berlangsung akhir-akhir ini, ada baiknya Budaya
Tionghua Mailist mengadakan suatu diskusi atau seminar dengan tema:

Asimilasi dan pemberangusan budaya tionghoa, atau
kirno, likno dan parno
atau tema lainnya

dengan mengundang Harry Tjan Silalahi (3 suku kata yg menggambarkan nama
barat, cina, dan batak...contoh asimilasi ke dlm 3 budaya) dan anak-anak
CSIS

Tempatnya bisa di panjay atau di csis atau dimanapun.
Hasilnya bagaimana? Harry Tjan akan terima atau tidak undangannya
beserta alasannya, bisa diberitahukan ke mailist juga.

Semoga ide ini bisa di tanggapi dengan baik.


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
ide Sindhunata tentang SBKRI.. hiihihihihiihiihihi...
 
emangnya SBKRI itu idenya Sindhunata? kyahahahaha..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of extrim_bluesky
Sent: Thursday, September 18, 2008 2:57 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat orang
lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



Dear Pa Bukhari Saleh yg baik, 

Setahun yg lalu, kalo gak salah seputar imlek, 
saya diundang diskusi di CSIS. Hadir antara lain
Harry Tjan Silalahi, Hadi Susastro, Mari Elka
Pangestu dan suami, Suma Mihardja dan sekitar 50
pengusaha muda Tionghoa. 

Saat itu, Harry Tjan Silalahi ngomong sendiri kok
kalo dulunya dia "Kirno" dan sekarang Balik-Cino
alias "Likno". Beliau juga menyatakan bahwa beliau
jago Hongsui. di akhir pertemuan itu, saya satu
meja makan dgn Pa Harry Tjan Silalahi. Ngobrol2
santai. Biasa saja. Kok, Pa Bukhari seakan-akan
ingin mengadu domba antara Kenken vs Harry Tjan
Silalahi ya??

Beberapa minggu yg lalu, saya baru juga ke launching
buku si Sam mengenai tokoh-tokoh Tionghoa di gedung
Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa, landmark
plasa. di situ, Harry Silalahi bilang gak bole
"MERASA BANGGA" dengan kemegahan Olympiade. Langsung
saya mikir, Harry Tjan bahkan mau atur perasaan
orang...!! coba tanya Zhou Fuyen yg saat itu juga
hadir mendengarkan obrolan mantan dedengkot Partai Katolik
Indonesia itu. 

Jelas, Harry Tjan Silalahi dan anak-anak didiknya
sudah ada perubahan (belum tentu perbaikan). Contohnya
dulu sangat anti istilah Tionghoa dan pendukung
kuat istilah "cina". Sekarang si Wahyu GANDI
sebagai salah seorang Princeling CSIS sudah
pandai nulis kata TIONGHOA. 

Lah dulu kan genk LPKB yg dimotori Kristoforus
Sindhunata (politisi Katolik) yg bikin syarat
SBKRI. tentunya kebijakan SBKRI itu diamini
oleh Harry Silalahi cs. denger-denger sih, cuma
Indradi Kusuma saja yg menolak ide Sindhunata
tentang SBKRI. 

Nah dia yg bikin sekarang dia juga yg hapus SBKRI.
Lantas kata Om Danardono, mereka jadi pahlawan
Tionghoa karena "menghapus" SBKRI. hebat deh...!

Salut saya...

best regards,
Kenken

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bukannya kalau diterangkan nanti malah dibilang lagi menghujat yang
> tidak ada di milis ini ? Masalah kirno likno bukannya kelompok 
mereka
> yang memulai sendiri ? Saya mah cuma mengulangi saja.
> 
> Lagi pula memangnya sudah ada yang menyerang sampai pribadi ? 
Seperti
> misalnya tolol, begok, idiot, atau apa lah ?
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Akhmad Bukhari Saleh"
>  wrote:
> >
> > Tentunya ya terangkan dong!
> > Tapi "menerangkan" itu beda dengan "berkirno-kirno"-, 
> > "berlikno-likno" dan "bernono-no lainnya" itu lho!
> > 
> > Jangan lupa bahwa milis ini bisa dibaca seluruh dunia. Bukan 
> > cuma baca dari yang aplikasi email.
> > 
> > Wasalam.
> > 
> > ---
> > 
> > - Original Message - 
> > From: Hendri Irawan
> > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > Sent: Thursday, September 18, 2008 1:16 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Daripada omong kosong menghujat 
orang
> lebih 
> > baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!
> > 
> > > Sebagai informasi saja,
> > > Baru saja ada yang tanya CSIS itu apa yah ? Terhadap
> > > yang demikian saran pak ABS apa ? Lupakan ? Atau
> > erangkan sejelas-jelasnya ? Atau malah memberikan
> > > buaian ?
> > >
> > > Jangan lupa bahwa milis ini bisa dibaca seluruh dunia.
> > > Bukan cuma baca dari yang aplikasi email.
> >
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Bpk. Bukhari Saleh, apa benar Harry Tjan binasakan identitas Tionghoa?

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Kok kalau ketemu Harry Tjan di CSIS nggak pernah tanya sendiri???
 
Besok tanya sendiri aja hari Senin kalu ketemu.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of extrim_bluesky
Sent: Thursday, September 18, 2008 4:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Bpk. Bukhari Saleh, apa benar Harry Tjan
binasakan identitas Tionghoa?



Dear Bpk. Ahmad Bukhari Saleh yg baik, 

Apa benar Pa Harry Tjan Silalahi itu yg
membinasakan budaya dan identitas Tionghoa?
Sehingga saya harus mendidih ke beliau? 
ini pemahaman saya terhadap sejarah, tolong
dikoreksi oleh Bpk. Bukhari Saleh yg 
anti Arab nomor wahid. 

Dulu, Harry Tjan Silalahi yg pernah jadi
dedengkot Partai Katolik Indonesia mendukung
teori "asimilasi" untuk melawan BAPERKI
yg diketuai oleh Siauw Giok Tjhan yg berkonsep
"integrasi". 

Nah paham "asimilasi" itu "mendorong" yg dalam
aksinya "memaksa" agar Tionghoa melepaskan
nama-nama Tionghoa untuk diganti menjadi
nama-nama Indonesia, membuang budaya Tionghoa
dan adobsi budaya lokal, buang 'agama' Konghucu
atau agama-agama khas Tionghoa dan adobsi
agama pribumi. Karena itu, yg tadinya bernama
Tjan Tjoen Hoek berganti nama menjadi Harry
Tjan Silalahi. Menurut prinsip ini, setelah
si "cina" membuang semua "kecinaan"-nya maka
barulah si "cina" menjadi WNI yg baik. 

Sedangkan konsep "integrasi" menyatakan bahwa
orang Tionghoa memiliki hak untuk mempertahankan
identitas dan budaya Tionghoa sekaligus menjadi
WNI yg baik. Tidak ada dikotomi atau saling
negasi antara identitas etnis (Budaya) vs
identitas politik (Status kewarganegaraan)-. 
Saya ingat kata-kata Bung Hatta, bahwa Indonesia
itu sepenuhnya adalah term politik. Tidak pernah
ada sangkut pautnya dengan biologis dan budaya. 
tambahan ini dari saya. Karena bagi saya, antara
term politik dan masalah budaya/biologis memang
tidak ada urusan bagi sebuah nation state modern
seperti Indonesia. 

kemudian pasca Harto turun dan "asimilasi"
terbukti anti hak asasi manusia dan banyak
dikecam oleh manusia. Romo Ignatius Wibowo seorang
Sinolog dari Universitas Indonesia menyatakan 
bahwa Asimilasi "yg didukung oleh Harry Tjan
Silalahi" itu berarti Pemusnahan Terhadap Tionghoa.

Saya tambahkan, hal ini mirip dgn gugatan suku
ABorigin Australia yg mengutuk konsep asimilasi
white Inggris. Sehingga membuat pemerintah yg
tahu malu spt Australia meminta maaf secara terbuka
kepada bangsa Aborigin. 

Dulu juga Harry Tjan Silalahi CSIS mendukung 
kata "cina". Sekarang anak buahnya menulis satu
buku berjudul "Tionghoa...-". Itu saja sih,
masa segitu disebut "mendidih"? 

Nah, sekali lagi, saya ingin tanya berdasarkan
pengetahuan Bpk. Bukhari Saleh di mananya
Pa Harry Tjan Silalahi membinasakan kebudayaan
dan identitas Tionghoa ya?

best regards,
Kenken

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> > kalau budaya dan identitas Arab bapak Bukhari
> > Saleh dibinasakan juga pastinya akan mendidih.
> > Tetapi mendidihnya tidak kepada seorang Harry
> > Tjan Silalahi lah.
> 
> 
> 
> Kalau yang membinasakan budaya dan identitas saya adalah memang 
Harry Tjan, 
> ya mendidihnya sama dia dong! Langsung! Bukan diumbar di milis yang 
dia 
> nggak ada.
> Tapi kalau yang membinasakan bukan dia, ya tentu nggak mendidih 
sama dia. 
> Dan lebih-lebih lagi nggak mengumbar kemendidihan pada dia di milis.
> As simpe as that...
> 
> Tapi kalau soal Arab, jangan salah, saya anti Arab no.1.
> Misalnya, sekarang ini ada banyak orang yang menentang RUU 
Pornografi, 
> dengan bermacam-macam argumentasi. Sedangkan saya menentang RUU 
itu, hanya 
> karena satu hal, itu RUU Arabisasi!
> Tapi itu nggak ada hubungannya dengan budaya tionghoa lah, jadi 
soal itu 
> sampai di sini saja.
> 
> Wasalam.
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Daripada omong kosong menghujat orang lebih baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!

2008-09-18 Terurut Topik Ulysee
Wh,  Hebaaat bisa bikin sekolahn. 
Nanti kapan-kapan kalau kopi darat, cerita-cerita ya gimana suka duka
bikin sekolahannya. 
 
Betul sih. Kalu ngomong gampang, berbuat lebih berat. 
 
Jadi.gimana nih yang kemaren ngusulin bikin sekolahan yang
ngajarin budaya tionghoa
siap ditantangin??? hueeeheheheheheheh...
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Thursday, September 18, 2008 11:40 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Daripada omong kosong menghujat orang lebih
baik karya nyata : Bikin Sekolah dong !!!



Rekans,
Saya mohon maaf selama ini di milis kita terlalu banyak menghujat
orang, apakah Falun Gong apakah Kirno apakah sekolah Katolik apakah
pendeta Bethany dan segalanya yang nggak ada disini. Sampai-sampai
Sharon Stone en Dalai Lama pun dikecam abisss.

Saya mengusulkan suatu karya nyata yang bisa diujudkan : misal membuat
sekolah KHC yang bermutu. Nah apa bisa ?. Dalam lingkup kecil dan
konteks berbeda saya sudah laksanakan. 26 tahun yang lalu waktu saya
masuk ke Kompleks Pondok Pucung Indah (dekat Bintaro Sektor 9) saya
jengkel karena di Sekolah Negeri disekitar situ (maklum Tangerang)
tidak ada fasilitas agama lain selain Islam. Pak Tarmizi Kepala
Sekolah SD Negeri Pondok Pucung (ybs adalah öknum yang juga tidak
disukai sesama Islam) dengan pongahnya berkata : Semua murid harus
ikut agama Islam kalau ingin dapat nilai agama. Mau ke sekolah Katolik
atau Kristen di kota mahal dan transpor susah. Maka 6 orang berkumpul
dan uang yang sedianya untuk pagar dijadikan TK. TK jadi SD, SD jadi
SMP. Dan sekarang Sekolah Wijayakusuma yang saya dirikan bersama-sama
depan rumah masih ada dengan murid 600an, Moslem 350, sisanya Kristen,
Katholik, ada juga beberapa Hindu Bali dan Buddha (untuk mereka nilai
agama dari tempat beribadah). Basisnya adalah Sekolah Umum, bayaran
sekolah murah paling tinggi 250 ribu, banyak yang hanya bayar 50 atau
75 ribu saja. Ya memang kecil, tetapi paling tidak berbuat sesuatu
daripada omdo. Nah apakah inohong-inohong milis ini berkemauan ?
Kalau ada kemauan pasti akan timbul kemampuan. Jadi jangan ribuuut
saja, pikirkan sesuatu yang positif. Mau meninjau Sekolah saya, ayoo,
sekarang mumpung sedang ada Pesantren Kilat yang diselenggarakan oleh
Guru-guru Islam dan Bible Week oleh Guru-guru Kristen-Katholik,
penutupan : Buka Puasa Bersama tanggal 25 September, masing-masing
murid bawa makanan dan dipertukarkan.

Keciil dah, tapi mulai gitu loh daripada tenglang berantem sesama
tenglang di milis. Ayo bung Zfy, Bung Ardian, Bung Kenken dan siapa
lagi, buktikan anda bisa buat Sekolah KHC bermutu, mulai dari garasi
saja klas 1 TK nanti berkembang. Salam, Tantono Subagyo


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


Jangan lupa Imlek sudah di klaim sbg hari raya agama konghucu RE: [budaya_tionghua] "Atau" atau "Dan"? (Was: Menjadi Tionghoa atau Kristen) - pro OPHOENG

2008-09-17 Terurut Topik Ulysee
Heheheh, Ophoeng rupanya cukup jeli neh. 
Memang harusnya tidak perlu dibenturkan Tionghoa ATAU  Kristen
soalnya yang satu urusan ras dan budaya 
satu lagi urusan agama
 
Jadi sah sah aja ada tionghoa yang kristen 
seperti juga ada tionghoa yang muslim
DAN tionghoa yang buddhis, hindu, atheis, de es be.. 
 
Nah yang kepengen gue sorot, adalah 
Tionghoa yang Kristen enggak perlu merayakan Imlek donk 
sebab Imlek itu khan hari raya AGAMA Konghucu, huehehehehehe. 
 
Yang perlu dirayakan sama Tionghoa yang Kristen mah natalan, paskah,
wafatnya Isa Almasih, kenaikan Isa almasih,
sesuai dengan atributnya, KRISTEN. 
Nah kalau Imlek itu khan udah di  klaim sama agama tertentu, 
jadi nggak boleh diributin donk kalau umat agama lain tidak ikut
merayakan, 
huehehehehe..
 
sapa suruh hari besar budaya dikerucutkan jadi hari raya agama,
hihihihi.
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ophoeng
Sent: Sunday, September 14, 2008 6:54 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] "Atau" atau "Dan"? (Was: Menjadi Tionghoa
atau Kristen)



TTM BT semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan (buka)?

Sorry, saya cuma ikuti secara pasih saja pembicaraan ttg topik 'Menjadi
Tionghua
atau Kristen' ini. 

Saya lihat, diskusi sudah panjang, tapi nampaknya tidak ada yang 'ngeh'
bahwa
ada sedikit kejanggalan dalam hal judulnya: Menjadi Tionghua ATAU
Kristen. Se-
pendek pengetahuan saya, antara Tionghua (bangsa) dengan Kristen (agama)
ti-
daklah bisa sebagai perbandingan langsung sebagai pilihan, seperti pada
judul
tsb yang memakai kata ATAU.

Dalam penarapannya, kata ATAU lebih sering digunakan sebagai pilihan,
bukan?

Anda boleh pilih, menjadi Tionghua yang (beragama) Kristen ATAU Islam,
misal-
nya. Bukan menjadi Tionghua ATAU Kristen. Sedangkan kata 'menjadi'
Tionghua 
saja menurut saya cukup janggal, apakah anda bisa memilih mau menjadi
bangsa
apa, atau bangsa tertentu? Itu pan suatu keadaan yang sudah jadi,
gifted, dibe-
rikan begitu anda lahir. Tergantung dari kedua orangtua anda saja. Benar
bahwa
sesudah anda dewasa, anda boleh memilih kewarganegaraan yang anda suka,
ta-
pi menjadi bangsa apa, rasanya ya tergantung kita terlahir dari ibu dan
ayah apa.
Atau mungkin sekarang yang dimaksud sebagai 'bangsa' identik dengan
kewarga-
negaraan seseorang? Tidak peduli keturunannya dulu?

Begitu ajah sih ya.
Kalau salah tolong dikoreksi, kalau kurang tolong ditambahkan.

Salam makan enak & sehat selalu,
Ophoeng
BSD City,
Tangerang

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Anton Widjaja" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Sekedar informasi. Di Sumatra Barat dan Cilacap ada sekolah katolik 
yang tidak mengajarkan agama katolik tapi mengajarkan agama islam 
dengan guru guru yang mungkin semuanya islam.

Salam,
Anton W



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21 - Release Date: 9/11/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 


RE: [budaya_tionghua] "Atau" atau "Dan"? (Was: Menjadi Tionghoa atau Kristen)

2008-09-17 Terurut Topik Ulysee
Banyak lho orang yang sudah Kristen tapi masih merayakan Imlek, 
Lalu? 
Mau adu banyak??? 

Orang merayakan Imlek atau tidak itu karena preferensi masing masing, 
jadi sepertinya tidak perlu bawa bawa Kristen dalam urusan ini, 
cuman bikin euphoria yang sentimen doank, weks! 

BTW, AGong, nape si lu pamer pamer Blackberry dan
iklan-iklan Indosat? 
Pasang iklan disini, suruh Indosat setor upeti dulu ke milis, getoh!!!
krrekekekekekk.



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, September 15, 2008 2:12 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] "Atau" atau "Dan"? (Was: Menjadi Tionghoa
atau Kristen)


Banyak lho org yg sudah kristen tidak merayakan imlek lagi, klo ditanya
kenapa dijawab karena dia sudah kristen jadi engga merayakan imlek lg,
kira2 kepada mereka pantes gak ditanya tionghoa apa kristen. Hehhehe

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.21/1669 - Release Date:
9/12/2008 2:18 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia

2008-09-11 Terurut Topik Ulysee
Sebelum marah marah dengan tulisan segede buta dan icon merah merah, 
ditengok dulu tuh itu bukan pendapat kang sur sendiri tuh, 
tapi memang ada agama dengan sekte tertentu yang menganggap 
bahwa sembahyang pake hio dan makan makanan bekas sembayang itu pantang.
satu saudara gue masih begitu tuh, 
jadi kalau sincia seisi rumahnya sibuk ini itu, dia mah diem aje di
kamar atau ngayap sendiri ke mall.
 
Ya dia menganggap seperti itu ya biar aja, 
selama dia nggak ganggu dengan komentar komentar sinis kalau gue mau
sembahyangan, 
ya toh? Sebaliknya gue juga nggak usah nyindir nyindir sama dia, elu
elu, gue gue aje. 
 
Yang itu sih masih mending, ada lagi sekte yang pantang pasang patung di
rumah, 
melarang pasang gambar naga, dan juga tidak mengucapkan selamat ulang
tahun 
Mereka yang meyakininya, biarin aja dengan keyakinan mereka sendiri, 
sedangkan kita yang punya keyakinan berbeda juga berhak bertindak sesuai
keyakinan kita, ya toh? 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of AHAW S
Sent: Thursday, September 11, 2008 10:03 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di
Indonesia





 HYPERLINK "http://mail.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/12.gif";
HYPERLINK "http://mail.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/12.gif";
HYPERLINK "http://mail.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/12.gif";

Saya keberatan sekali dengan tulisan gsuryana kalo pake hio itu dosa
besar dan di jamin masuk neraka tingkat tinggi dan berarti dulu sincia
itu sesat donk dan sekarang tidak, apa maksud nya ??? Dan pendapat
seperti itu yang anda  kemukakan , anda dapat dari mana ?
 HYPERLINK "http://mail.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/12.gif";
HYPERLINK "http://mail.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/12.gif";
HYPERLINK "http://mail.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/tsmileys2/12.gif";

--- On Wed, 9/10/08, Anton Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



From: Anton Widjaja <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di
Indonesia
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, September 10, 2008, 10:46 PM



--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "gsuryana" <[EMAIL PROTECTED] .> 
wrote:

> Dengan kata lain agama bisa mengalahkan budaya, untungnya RRT maju 
pesat, 
> sehingga dikhawatirkan umatnya pindah agama lagi, maka sinchia pun 
jadi 
> tidak sesat, asal jangan sembahyang pakai hio..itu dosa besar, 
dijamin 
> masuk neraka tingkat tinggi :o(
> 
> sur.

Ini kan untuk sekte tertentu. Kalau Katolik tidak begitu. Budaya OK. 
Jadi saya biasa saja menggunakan hio tapi mungkin pemaknaannya beda 
dengan yang Buddha beda dengan yang Kong Hu Cu. Juga di Katolik Jawa 
ada wayang yang khas. Jadi budaya diadaptasi dengan agama alias 
inkulturasi. Mirip mirip dengan Islam menggunakan bedug dan wayang.

Salam,
Anton W




 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19/1660 - Release Date:
9/8/2008 6:39 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19/1660 - Release Date:
9/8/2008 6:39 PM
 


RE: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia

2008-09-10 Terurut Topik Ulysee
 
Bentar, tanpa bermaksud untuk ikut ribut-ribut urusan agama, 
gue cuman melihat ini sebagai fenomena sosial yang bisa diamati,
dianalisa dan dipelajari.
 
Sebab gue juga nggak pernah denger tuh 
golongan yang mengatasnamakan keresten
golongan Budha
golongan Hindu
yang sibuk menggolong-golongkan diri, lalu pakai nama golongan agamanya
berjuang-juang merdeka-merdeka ..
 
Kenapa cuman Islam aja yang menggolongkan diri lalu berjuang-juang
merdeka-merdeka atas nama agama? 
(dalam hal kemerdekaan getoh ceritanya)
 
Apakah memang tidak ada golongan agama lain yang berjuang-juang
merdeka-merdeka dengan nama golongan agamanya?
Atau lantaran enggak kedengeran dan kurang publisitas aja? 
 
Gue tahu ada pribadi pribadi yang tionghoa, yang keresten, yang budha,
hindu atau konghucu, 
yang bergabung dengan organisasi ini dan itu - organisasi yang umum, 
lalu berjuang untuk kemerdekaan. 
Tapi yang bergabung dengan golongan agama, lalu berjuang dengan nama
golongan agama, ada nggak???
 
Coba yang sudah belajar sejarah njawab.. soalnya di buku sejarah
yang pernah gue baca mah kaga ada ntu. 
ya cuman SDI aje yang pernah gue baca di buku sejarah ntu. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Monday, September 08, 2008 4:48 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan
Tionghoa-Kristen di Indonesia



Mas,

Anda ini mau promosi agama atau mancing keributan sih ? 

Ini saya mengutip anda:
"Seumur-umur aku belum pernah denger tuh sumbangan golongan Kristen,
Khatolik, Konghuchu, Taoisme, Konfusianisme, Budhisme, Hindhuisme yang
berjuang memerdekakan negara ini."

Anda ini belajar sejarah versi apa di sekolah ?

Oh yah kalau memang anda berniat promosi agama sebaiknya di tempat
lain yah, lain kali postingan promosi beginian akan ditolak.

Hormat saya,

Yongde

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, dhanis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ehem, begini lho, bukannya kita anggep disana ada setan, karena di
agama Islam itu ya kita boleh memilih dan mengambil yang baik-baik, ya
kalo kita anggap serem dan sangar ya ndak kita ambil, apa ya ada orang
yang suka tinggal bareng keseraman.
> Kalaupun kita ngasih uang sedekah ya ndak ke semua orang itupun kita
pilih yang ndak serem-serem juga.
> 
> Terus tadi kok ada jawaban ekstrim ya bikin kuping panas, eh gini ya
jaman dahulu kala waktu negara ini merdeka karena ada orang Islam yang
berjuang buat memerdekakan negara Indonesia ini. Seumur-umur aku belum
pernah denger tuh sumbangan golongan Kristen, Khatolik, Konghuchu,
Taoisme, Konfusianisme, Budhisme, Hindhuisme yang berjuang
memerdekakan negara ini. Nah ada tanggapan.
> 
> Kalo Tahun baru Imlek itu kan ya dilihat angka tahunnya, tuh lebih
tua dari angka tahun Masehi kan dan angka tahun Hijriyah, berarti kita
lebih maju dong. Meski angka tahun Yahudi lebih jauh diatasnya lagi,
sih.
> 
> Abu ? abu itu ndak baik buat kesehatan ya kenapa dipertahankan,
diganti saja. Fly ash/abu terbang saja bisa membuat sakit paru-paru.
Bukan kah agama yang baik itu yang ndak menyusahkan hamba-hambanya.
Terus kenapa harus dengan membakar, apakah sensor panas Tuhan kurang
peka, kalo Tuhan ya pasti serba peka, begitu hati panas doa sudah
didengar, ndak usah pakai bakar-bakaran. Jangan-jangan yang suka
mbakar pabrik itu dari golongan yang suka bakar-bakar ini. he he heh
> 
> Dhanis
> 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: SDI kelompok pejuang? dan Kemerdekaan Indonesia

2008-09-10 Terurut Topik Ulysee
 
Oh ya?
sebelum SDI ada serekat Dagang tionghoa tionghoa?
 
SDI berdiri tahun berapa?
sebelum itu ada serikat dagang tionghoa apa aja? yang berdiri tahun
berapa aja?
harus sebut lebih dari satu lhoh!
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Wednesday, September 10, 2008 2:02 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SDI kelompok pejuang? dan Kemerdekaan
Indonesia



Ah ngomong2, kalau yang dijagokan Serikat dagang Islam, jauh sebelumnya
sudah ada tuh Serikat2 dagang Tionghoa, yang jumlahnya lebih dari satu.
justru SDI ini mencontoh. 
�
tapi ya apa hubungnnya dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia?

- Original Message 
From: Akhmad Bukhari Saleh mailto:absaleh%40indo.net.id"[EMAIL PROTECTED]>
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Tuesday, September 9, 2008 11:19:39 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SDI kelompok pejuang? dan Kemerdekaan
Indonesia

He he he percuma Dhanis dikuliahin begini.
Dia kan cuma mau provokasi saja.
Buktinya terus ngeles, pindah ke soal tidak adanya organisasi bernama 
Serikat Dagang Kristen.

Wasalam.

 - - -



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: SDI kelompok pejuang? dan Kemerdekaan Indonesia

2008-09-10 Terurut Topik Ulysee
kurang baik apa?
jangan asal omong, jentrengin buktinya sini donk. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Thursday, September 11, 2008 2:16 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SDI kelompok pejuang? dan Kemerdekaan
Indonesia



Serikat Dagang Islam itu mempunyai sejarah kurang baik.

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Tuesday, September 09, 2008 6:19 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SDI kelompok pejuang? dan Kemerdekaan
Indonesia

He he he... percuma Dhanis dikuliahin begini.
Dia kan cuma mau provokasi saja.
Buktinya terus ngeles, pindah ke soal tidak adanya organisasi bernama 
Serikat Dagang Kristen.

Wasalam.

--



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia

2008-09-10 Terurut Topik Ulysee
Eh itu skenarionya tuh, 
 
Ada orang nulis (Dedi) dijiplak sama orang lain ( someone di SNB )
dikasih nama orang beken, as if ditulis sama orang beken ( BGS) biar
keren,
jadi bukan BGS nya yang njiplak nh. 
 
Jadi lebih baik crosscheck aja sama BGS dan SNB nya sekaligus, biar
jelas laasss laaa apa yang terjadi. 
 
Ded.lu alumnus ITB ya? adik kelas misua gue keknya,
hihihihihi
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
Sent: Monday, September 08, 2008 8:09 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen
di Indonesia



Pak Dedi,

Di sini ada rekan-rekan yang memiliki hubungan minimal korespondensi
dengan pak Benny G. Soetiono. Jadi nanti bisa dikonfirmasi dengan yang
bersangkutan. Kalaupun memang ternyata dijiplak mentah-mentah maka
saya mengucapkan selamat kepada pak Dedi. Kapan lagi pemikiran kita
dibajak oleh orang yang dianggap "tokoh" ?

Bagi rekan-rekan yang hendak mengutip isi milis ini tolonglah hargai
sedikit mereka-mereka yang sudah menghabiskan sumber daya menuliskan
pemikirannya. Jadilah seorang junzi, jangan jadi seorang xiaoren.

Hormat saya,

Yongde

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Dedi S Lim" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Lho, inikan tulisan saya yang pernah saya post di milis ini tanggal 
> 14 Feb 2007 (post no 23093), lengkap dengan referensinya.
> Koq di sini diclaim sebagai tulisan Pak Benny G Setiono?
> 
> Thanks.
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, anathapindika muliawan 
>  wrote:
> >
> > - Original Message - 
> > From: Solidaritas Nusa Bangsa 
> > To: HYPERLINK
"mailto:snb-milis%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Wednesday, September 03, 2008 1:05 AM
> > Subject: [snb-milis] Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia
> > 
> > 
> > Monday, March 3, 2008 
> > Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia 
> > Kalau kita bandingkan orang Tionghoa-Kristen di Indonesia dengan di 
> Singapore (juga negara lain seperti Malaysia, Hong Kong, dsb ) ada 
> suatu perbedaan dalam menyikapi tahun baru Imlek. Di Singapore, 
> hampir semua orang Tionghoa-Kristen tetap merayakannya (merayakan 
> yang dimaksud di sini adalah dari segi budaya, bukan agama) sementara 
> di Indonesia ada sebagian yang tidak lagi merayakannya.
> > Apa yang menyebabkan hal ini? Untuk menjawab pertanyaan ini dengan 
> tepat,ada baiknya kalau kita telusuri sejenak sejarah orang Tionghoa 
> di Indonesia.
> > 
> > Sampai dengan pertengahan abad 19, orang Tionghoa di Indonesia 
> adalah golongan peranakan, yaitu mereka yang sudah beberapa generasi 
> di Indonesia. Pada saat mereka datang, semua adalah laki-laki, 
> kemudian menikah dengan wanita Indonesia setempat. Keturunan mereka 
> kemudian saling menikah di antara mereka, dan inilah yang disebut 
> golongan peranakan. Karena sudah beberapa keturunan tinggal di 
> Indonesia, mereka umumnya sudah tidak bisa lagi berbahasa Mandarin / 
> dialek, namun masih memegang tradisi Tionghoa walaupun tidak terlalu 
> kuat.
> > 
> > Mulai akhir abad 19, gelombang orang Tionghoa berikutnya datang ke 
> Indonesia. Karena sudah cukup mapan, mereka mampu untuk mendatangkan 
> kaum wanita, sehingga mereka tidak menikah dengan penduduk setempat, 
> melainkan di antara gelombang yang baru datang tersebut. Karenanya 
> mereka masih berbahasa Tionghoa/dialek dan tetap memegang tradisi. 
> Mereka inilah yang disebut golongan totok.
> > 
> > Akhir abad ke-19, di Tiongkok terjadi gerakan kebangkitan nasional 
> yang dipimpin oleh Dr Sun Yat-sen, yang bertujuan menggulingkan 
> dinasti Qing/bangsa Manchu (yang merupakan bangsa non-Han/non 
> Tionghoa) dan mengusir bangsa Eropa. Semangat kebangkitan nasional 
> ini juga menyebar ke orang-orang Tionghoa di Indonesia dimulai dari 
> golongan totok lalu menyebar ke golongan peranakan. Tahun 1900, 
> golongan peranakan mendirikan Tiong Hoa Hwe Koan (T.H.H.K.) yang 
> bertujuan untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya Tionghoa 
> (resinifikasi) dan bahasa Mandarin kepada golongan peranakan. Hal ini 
> menyebabkan kecenderungan bersatunya
> > golongan totok dan peranakan dan adanya rasa kebangkitan nasional.
> > 
> > Bahkan gerakan kebangkitan nasional ini kemudian menyebar ke antara 
> orang-orang Indonesia. Karena orang Tionghoa dan Indonesia memiliki 
> nasib yang sama,
> > yaitu sama-sama di bawah tekanan bangsa Eropa, maka orang Tionghoa 
> banyak yang bersimpati dan membantu perjuangan bangsa Indonesia.
> > 
> > Hal ini tentu saja menakutkan pihak Belanda. Mereka takut bukan 
> saja karena bersatunya sesama orang Tionghoa tetapi juga bersatunya 
> orang Tionghoa dan Indonesia. (Tahun 1740-1743 orang Tionghoa dan 
> Indonesia bersatu melawan Belanda dan mereka hampir saja berhasil 
> mengusir Belanda dari Indonesia.) Untuk mengatasi hal ini, tahu

RE: [budaya_tionghua] [OOT] Marriage made in heaven: RM Dhanis & Feifei xiaojie :)

2008-09-10 Terurut Topik Ulysee
Jm sejak kapan lu alih profesi jadi comblang hihihihi.
Ngejodohin Dhanis sama miss Feifei? Setuju.
tapi emangnya Feifei tuh cewek tah?
 
Berusaha positip thinking neh, 
barangkali Dhanis ini agak agak heran, kalau ada SDI, Sarekat Dagang
Islam, kenape kaga ada Sarekat Dagang Keresten?
atau Sarekat Dagang Budha, atau Sarekat Dagang Konghucu?? 
 
kalau pertanyaannya berenti sampe disitu sih kaga apa apa, yang mpet
khan kelanjutannya, hehehehe masa dibilang malu pake nama keresten???
 
Padahal mbelajarin sejarahnya, itu SDI berdirinya kapan? Jaman londo?
Jaman VOC? Jaman Kumpeni?
Kumpeni itu apa isine bukannya keresten kabeh? jadi ngapain bikin
sarekat keresten, wong sudah ada wadahnya kok buat mereka. 
Yang inferior terhadap kumpeni itu sopo? Ya mereka yang bukan kumpeni
toh? Padahal kumpeni itu ya sarekat dagang juga toh.
 
Karena merasa inferior, minoritas, tergencet, maka merasa perlu kumpul
kumpul bikin sarekat supaya lebih kuat saling dukung dan lebih kelihatan
pamornya, 
maka terjadilah satu sarekat dagang lain. Tandingan sarekat dagangnya
kumpeni.
Karena banyak latar belakang pedagang dan persamaannya yang paling luas
adalah bidang agama, maka dikibar lah nama agama sebagai pemersatu nya. 
Padahal aslinya kumpul-kumpul itu adalah untuk kepentingan ekonomi ABB,
Asal Bukan Bule, hehehe.
 
Gitu kali ceritanya, 
make sense toh, Dhanis
jadi bukan lantaran malu pake nama karesten, melainkan karena pedagang
yang karesten kaga butuh unjuk pamor - saat itu. 
Unjuk pamornya barangkali di jaman yang lain, hehehehe.
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Jimmy Tanaya
Sent: Tuesday, September 09, 2008 10:29 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] [OOT] Marriage made in heaven: RM Dhanis &
Feifei xiaojie :)



Oalah gusti, kalo cuma soal urusan nama dan kebencian anda terhadap
kresten; kurasa anda cocoknya mojok berdua dengan si nona manis feifei
hehehehe :).

Ada yg bisa forward email dhanis ini ke feifei nggak ya? Kliatannya
mereka cocok tuh hihihihihi.

salam,
jimmy
NB: belajar sejarah baik2 ya nak. Ingat untuk 'kedewasaan' dan
'pencerahan' bukan untuk penghujatan :). 

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, dhanis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ehem-ehem,
> 
> Yang saya maksud dulu ada Serikat Dagang Islam-Sarikat Islam lalu
bagaimana dengan Kristen adakah Serikat Dagang Kristen atau
sejenisnya. Sebuah pergerakan kan pasti memakai nama pemersatunya,
kalo tidak ada namanya berarti orang-orang itu malu memakai nama
Kristen.
> Kayak artis saja yang di inget adalah nama-nama person nya.
> 
> Dhanis



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM
 


RE: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia

2008-09-09 Terurut Topik Ulysee
Nimbrngg..

Well, Anda tidak tahu bukan berarti tidak ada lhohh. 

Tapi memang jarang sih golongan berdasarkan agama lain yang bergerak rame-rame 
dengan bendera agama, 
kaum missionaris dengan bendera agamanya sendiri ada, tapi nggak declare 
bergerak di bidang dagang dan politik. 

Gue pribadi sih sampe sekarang berpikir, 
ANEH kalau pake bendera agama lalu merambahnya bidang dagang dan politik- yang 
notabene urusan duniawi
Pake bendera agama sih gue anggap mustinya bergerak di urusan-urusan rohani 
aje, getoh. 
dan ngurusin umatnya sendiri aje getoh. Kecuali kalau lagi amal, kalau amal mah 
nggak boleh pilih pilih latar belakang agama, ya khan? 

Kalau bendera agama udah nyemplung ke politik khan berarti harus ikut ngurusin 
umatnya agama lain juga apalagi dengan frame negara dan bangsa? jadi aneh khan?

Gue nggak tahu thread ini ributin apa sampe panjang banget, cuman pengen 
comment aje laaarrr..



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
dhanis
Sent: Monday, September 08, 2008 4:10 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di 
Indonesia

>skip<

Terus tadi kok ada jawaban ekstrim ya bikin kuping panas, eh gini ya jaman 
dahulu kala waktu negara ini merdeka karena ada orang Islam yang berjuang buat 
memerdekakan negara Indonesia ini. Seumur-umur aku belum pernah denger tuh 
sumbangan golongan Kristen, Khatolik, Konghuchu, Taoisme, Konfusianisme, 
Budhisme, Hindhuisme yang berjuang memerdekakan negara ini. Nah ada tanggapan.

Kalo Tahun baru Imlek itu kan ya dilihat angka tahunnya, tuh lebih tua dari 
angka tahun Masehi kan dan angka tahun Hijriyah, berarti kita lebih maju dong. 
Meski angka tahun Yahudi lebih jauh diatasnya lagi, sih.

>skip<

Dhanis

--- On Mon, 8/9/08, ChanCT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: ChanCT <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di 
Indonesia
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, 8 September, 2008, 4:48 AM


 
Soalnya dimana saja ada manusia berhati setan, ... jadi takut ketemu setan 
beneran. Jadi tidak bisa mengerti dan tidak bisa menghormati kepercayaan orang 
lain yang berbeda, hati-setannya itulah yang kemudian bilang kepercayaan 
menyembah setan, sereeem,  Percaya ada setan, entar malam anda bisa 
dicekik, lho? Heheheee, ... 

Sudahilah saling melecehkan kepercayaan orang lain yang berbeda. Terima dan 
hormatilah segala perbedaan yang ada, ... apalagi dalam kenyataan tidak saling 
dirugikan, tidak saling mengganggu untuk melakukan ibadah ditempat 
masing-masing yang dianggap paling suci dan saleh itu. Berdamai-damai dan 
tingkatkan persahabatan untuk hidup harmonis bersama dalam masyarakat nan indah 
permai ini.

Salam,
ChanCT

- Original Message - 
From: Hartono 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Monday, September 08, 2008 12:43 PM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di 
Indonesia


menurut saya, adalah kurang bijaksana menilai dengan memakai "kacamata" 
tertentu.
coba d dipahami, mengapa mereka tidak merasa seram, sedangkan anda merasa 
seram? coba dipahami dan renungkan.
setau saya, budaya Tionghoa (Konghucu-Tao- Buddha) adalah yg paling tidak 
suka mengganggu orang lain. malahan selalu menjadi korban. dituduh menyembah 
berhala, menyembah setan.
coba kita lihat, mengapa mereka yg mengaku menyembah tuhan merasa seram, ga 
brani masuk ke tempat yg mereka tuduh menyembah berhala? sedangkan mereka yg 
dituduh menyembah berhala dengan santai aja keluar masuk tempat yg menyembah 
tuhan?
bukankah seharusnya tuhan lebih kuat daripada setan dan ga perlu takut2 sama 
setan, dan sebaliknya setan yg seharusnya ketakutan setengah mati ga berani 
ke tempat tuhan.
ini kok terbalik ya, mengapa bisa demikian? coba direnungkan.
kemudian klo kita lihat di lapangan, budaya Tionghoa kalo sedang melakukan 
amal, selalu tidak memandang suku-ras-agama, semua orang ditolong. sedangkan 
mereka yg mengaku penyembah tuhan, dalam beramal selalu memilih-milih, hanya 
mau menolong saudara seiman. dari sini banyak yg bisa kita renungkan.
kemudian, budaya Tionghoa ga suka menjelek2an ajaran orang lain, selalu 
mengatakan semua agama adalah baik, semua agama mengajarkan kebaikan. 
sebaliknya penyembah tuhan selalu menjelek2an ajaran lain. dari sini banyak 
yg bisa kita renungkan.



- Original Message - 
From: dhanis
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Monday, 08 September 2008 10:13
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] fwd: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen 
di Indonesia


Sumbangan pemikiran yang bagaimana ? Sudah sejak dahulu kala memang sudah 
seperti itu, golongan Taoisme, Budhisme, Konfusianisme, Kristen, Islam.
Dan memang konflik selalu terjadi, bukankah ilmu pengetahuan diperoleh dari 
konflik supaya orang menggunakan akal

Dhanis

--- On Sun, 7/9/08, Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]

RE: [budaya_tionghua] Pernikahan A la Budaya Cina

2008-09-09 Terurut Topik Ulysee
1) Kalau di singapur namanya Chinese Kua, bentuknya kayak blus dengan
kerah cina yang agak tinggi kayak baju koko gitu, bawahnya koen atau rok
lebar terpisah dari blus nya. Warnanya merah atau pink atau maroon,
bordirnya biasanya gambar naga dan phoenix. Disini sih nggak pernah
lihat dipajang di mall, sekali kalinya lihat di foto kawinan temen gue,
cina benteng yang masih pake adat cina banget. Termasuk kostum cowoknya
yang kayak vampire di pelem cina. 
Kalau mau sih mendingan bikin kali Mar, supaya pas di badan. Lagian
khan keren bisa dipake kondangan besok besok. Kalau kedodoran, enggak
indah tu. 
Kalau bahannya sih banyak, cari aje satin jacqard getoh, di ITC
Manggadua ada tuh yang jual bahannya.
Mariani tinggal dimana? mau gue temenin belanja? hehehehe... shopping,
asyk.
 
2) Seserahan, maksudnya sangjit ya? itemnya banyak. Tergantung kedua
pihak mau pake berapa banyakdan berapa komplit. Biasanya sih 8, 10, atau
12 baki.
isinya: buah, permen/manisan, anggur merah, lilin, kaki b2 kalengan, di
milis ini dulu pernah dibahas sih, coba aje dicari dengan keyword
Sangjit. Atau lu tengok blog gue gih, pernah gue tulis juga disitu,
ulysee.multiply.com atau mau gue kirim ke japri juga boleh, hehehehe. 
 
3) Seabrek di internet, heheheheh. Tapi kalau mau konsultasi boleh
kontak David Kwa kali - ada di milis ini juga. 
Kalau nggak salah koh David tuh konsultan budaya Cina, utamanya cina
peranakan.
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of mariani suwirya
Sent: Monday, September 08, 2008 8:14 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Pernikahan A la Budaya Cina





Temans...
saya mau tanya-tanya nih, semoga bisa membantu. Saya mau menyiapkan
untuk pernikahan, nah saya mau mencari:
1. referensi baju pengantin tradisional Cina yang kalau bisa bawahannya
agak lebar, jadi tidak susah ketika harus sembahyang di Vihara. karena
yang selama ini yang saya dapat hanya cheongsam.
2. Kalau seserahan itu, itemnya apa saja ya? dan berapa banyaknya?
3. Apakah ada info tentang pernikahan budaya Cina?
 Terima kasih

Regard, 
mariani







 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya

2008-09-09 Terurut Topik Ulysee
Numpang tanya, 
yang dibilang kwalitas yang bermutu dari koran mandarin jaman dulu itu
yang kayak gimana sih? 
Maklum jaman itu belon lahir. 
 
Kalau gue, gue sih nggak lihat apa perlunya koran mandarin itu 
(krrrkkkekeke, bisa dijitak bokap deh berani bilang begeneh)
sama dengan koran berbahasa Inggris. 
Itu segmennya siapa sih? Apa perlunya sih? 
Toh sekarang rata rata udah bisa bahasa Indonesia, jadi buat apa sih
koran pake hurup cacing? Begetoh.
 
PS: menurut gue sekarang KOMPAS juga nggak mutu, heheheheh. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Monday, September 08, 2008 7:47 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya






Setahu saya, kecuali Harian Indonesia versi lama yang berdwi bahasa,
semua koran Tionghoa ini murni berbhs mandarin.
 
Sebenarnya, meski tampaknya semarak, mutu dari koran2 mandarin ini belum
dapat menyamai kwalitas koran mandarin sebelum tahun 66. sekarang,
koran2 ini lebih banyak memuat foto2 dan berita komunitas yang tak
berbobot, lebih banyak berupa berita kumpul2 organisasi Tionghoa.
berita2 nasional dan internasional sih ada, tapi hanya ngoper dari
kantor berita luar. tulisan2 lunak, baik feature maupun sastra banyak
yang mengambil dari penerbitan luar, baik dari RRT, Taiwan maupun
Hongkong. kalau ada yang dari sumber lokal bobotnya juga relaif kalah. 
 
Salam,
ZFy

--- On Sat, 9/6/08, Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Edith Koesoemawiria <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, September 6, 2008, 9:02 AM


Dear Fy Zhou,

terima kasih banyak untuk infonya. Kemarin saya jadinya seharian di
internet meneliti
tulisan tentang nama2 harian yang Anda sebutkan. 

Sayang saya tidak bisa berbahasa Mandarin, jadi tidak tahu jenis2 berita
yang 
disajikan harian-harian itu dan apa seluruhnya dalam bahasa Mandarin.
Atau ada 
yang sebagian isinya berbahasa lain, termasuk Indonesia. 

Karena kalau melihat situs radio Cakrawala, tampaknya banyak juga
keturunan 
Tionghoa yang lebih fasih berbahasa Indonesia. Mungkin mereka seperti
saya, 
yang sudah tak bisa berbahasa Sunda atau malah bahasa leluhurnya bukan
Mandarin. 
Sehingga saya pikir banyak komunikasi antara pendengarnya dalam bahasa
Indonesia, 
tapi tetap menikmati lagu-lagu pop HongKong (?).

Pokoknya kemarin banyak hal menarik yang terbaca, juga dari situs ini
yang ternyata 
kaya sekali dengan berbagai pandangan dan pendapat. 
Kemarin begitu asik membacanya, hampir2 saja lupa kenapa saya mencari
info itu.

Fy Zhou, kalau boleh tanya, apakah Anda merasa harian2 itu merefleksikan
bagian 
dari kehidupan sehari-hari masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia?

Salam, Edith

 Original-Nachricht 
> Datum: Thu, 4 Sep 2008 21:06:21 -0700 (PDT)
> Von: Fy Zhou mailto:zhoufy%40yahoo.com"; [EMAIL PROTECTED]
com>
> An: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Betreff: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya

> Koran berbahasa mandarin di Indonesia sekarang ini jumlahnya lumayan
> banyak, mereka bisa hidup karena dukungan iklan ternyata cukup banyak.
maklum
> orang Tionghoa di sini meski disebut minoritas jumlahnya relatif cukup
> banyak. 
> 
> ada berapa Koran bhs mandarin yang saya tahu 
> 
> - Guo Ji Ribao (International Dayly News)
> - Qian Dao Ribao (terbitan Surabaya)
> - Yinni Xingzou Ribao (ex Harian Indonesia yang dibeli oleh group
koran
> Singapore)
> - Shangbao (koran Bisinis Indonesia edisi mandarin)
> - Xunbao ( terbitan Medan)
> - Shijie Ribao(Global daylynews cabang Taiwan) sudah berhenti terbit
> - heping ribao (punya Nurdin Purnomo), sudah tutup
> 
> Di luar itu, ada sejumlah majalah bulanan dlm bhs mandarin, sekitar 3
> judul, diluar bulletin khusus sasta dan bulletin komunitas yang
dibagikan
> gratis... 
> 
> ZFy
> 
> 
> --- On Thu, 9/4/08, dithhidayati mailto:hidayati%40gmx.de";
[EMAIL PROTECTED] de> wrote:
> 
> From: dithhidayati mailto:hidayati%40gmx.de";
[EMAIL PROTECTED] de>
> Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan numpang tanya
> To: HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Thursday, September 4, 2008, 11:12 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> nama saya Edith dan bekerja untuk Radio Deutsche Welle di Jerman. 
> 
> Saya sedang mencari informasi mengenai apa yang bisa disebut media 
> diaspora atau media minoritas Indonesia. 
> 
> Pertanyaan dibenak saya seputar, bagaimana media diaspora itu 
> bertahan hidup, bagaimana dia diterima dan apakah itu menambah 
> penerimaan diaspora itu pada masyarakat setempat.
> 
> Misalnya di Hongkong ada sejumlah terbitan berbahasa Indonesia, 
> beberapa terbit Senin Kamis, tapi ada juga yang bertahan, seperti 
> saya dengar surat kabar Suara, yang mungkin bertahan karena ada 
> dukungan iklan. 
> 
> Tapi khususnya di Indonesia, sejak 

RE: [budaya_tionghua] Tradisi Itu Sudah Lama Dihapus (Was: Kudu Lihat Putri Berjalan.)

2008-09-09 Terurut Topik Ulysee
Dear Ophoeng,
Adooo tolong tongtong, jangan disamakan kaki lotus dengan leupeut, 
ntar gue nggak napsu kalau makan leupeut 
terutama yang isi oncom, hehehehehe. 
 
ENE /naynay masih kaki iket iket gitu, dulu gue pikir wah kali naynay
turunan bangsawan, kakinya masih diiket iket.
Belakangan gue baru tahu, ternyata anak petani juga ada yang kakinya
diiket untuk mendongkrak derajat status.
Maksudnya supaya kalau ada bangsawan kelas kambing yang mau cari istri,
siapa tahu mau ambil anak petani itu gitu. 
Tapi gue terhibur waktu lihat foto gonggong yang pake kostum pejabat
jaman buhul, 
itu waktu Ape kasih tahu sulaman di baju gongong itu menunjukkan pangkat
apaaa begetoh.
jadi masih suka ngayal soal naynay yang anak bangsawan - putri huanzu
kal. wakakakaka.
tapi sekarang foto gongong dan naynay cuma nangkring di meja sembayang.
 
Gue pernah baca, tahun 1920 an belum hilang samasekali tuh tradisi itu,
kayaknya jaman MAO baru bener bener nggak ada tuh.
Mengikat kaki dimulai umur 6, paling telat umur 8. Semua jadi kaki
ditumpuk di atas jempol lali ditekuk kebawah, lalu diikat dan dibebat
pakai kain putih panjang, nggak beda kayak the mummy tuh, setelah itu
dibungkus lagi pakai kaos kaki panjang dari katun, baru dipakein sepatu
mungil-mungil.
lantaran begitu bentuknya, maka kalau berjalan mengandalkan tumit doank,
nggak heran lekas lelah dan tumitnya jadi keras, kapalan bertahun-tahun
kale, hehehe. 
 
Kejam atau enggak tradisi seperti itu?
Hmmm, ngapain menghakimi, nilai yang dipakai di tiap tradisi khan beda
beda
yang penting gue tidak diperlakukan demikian, hehehehe.
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ophoeng
Sent: Monday, September 08, 2008 9:01 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Tradisi Itu Sudah Lama Dihapus (Was: Kudu
Lihat Putri Berjalan.)



Bu Edith dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Saya ndak tahu persisnya, tapi kayaknya tradisi ngabeungkeut kaki jiga
leupeut
(mengikat kaki seperti lepet) begitu sudah lama dihapuskan. Apakah
bersamaan
waktunya dengan ketika taucang (ekor kuda) kaum lelaki dipotong atau
sesudah-
nya. Mungkin ada yang bisa lebih tahu mau berbagi info-nya.

Mengikat kaki seperti itu mestinya dimulai sejak kecil. Persisnya kapan
saya ju-
ga ndak tahu. Sorry. Dari yang saya pernah lihat sendiri dulu, waktu ema
teman
saya masih hidup (1968-an), kayaknya tidak menjadi terlipat seperti pada
foto
yang bisa anda lihat di link tsb. Tapi juga saya ndak yakin benar,
soalnya me-
mang kaki ema teman saya selalu dibungkus kain putih yang digulung
begitu.

Pada kaki si nenek dalam foto, kayaknya itu jari-jemari dilipat ke bawah
sam-
pai meregang dan panjang. Jadi, nampaknya si nenek dalam foto telapak
dan 
jari kakinya tetap tumbuh tapi terlipat ke bawah, dan tumitnya menjadi
keras
seperti kuku kaki kuda(?).

Sayang pada foto itu tidak dicantumkan kapan dan di mana persisnya.
Kalau
dilihat dari sejarah dibebaskannya kaki kaum wanita dari kewajiban
mengikat
kaki seperti itu, mestinya kejadian itu sudah lama sekali berlalu.
Generasi me-
reka mestinya lahir pada tahun 1800-an(?). Tapi kalau dilihat foto
berwarna
itu, mestinya itu belum terlalu lama dibuatnya. Tahun 1968 dulu itu
ajah, ka-
lau tak salah ema teman saya sudah berusia 80-an tahun, artinya beliau
la-
hir pada tahun 1888-an.

Tapi, walau secara resmi sudah dihapus. Bisa saja terjadi ada yang masih
me-
neruskan tradisi ini secara diam-diam di pedalaman yang sulit dijangkau.

Bicara mengenai kuping orang Dayak yang dibanduli anting, saya jadi
ingat
kayaknya ada satu tradisi di Afrika (entah apa nama negaranya) yang
mema-
sangkan cincin di leher anak perempuan, bertahap satu-per-satu sejak
kecil, 
sehingga leher perempuan itu menjadi panjang. Makin panjang dianggap ma-
kin cantik, kalau tak salah.

Kayaknya, walau tidak dibagi menjadi kasta dalam kehidupan masyarakat
ja-
man dulu, di Tiongkok tetap ada pembedaan kelas: bangsawan, saudagar, 
pujangga dan pendekar. Tentu saja pendekar tidak perlu mengikuti tradisi
mengikat kaki begitu. Lha mereka termasuk golongan yang kalau berjalan
iramanya seperti dijelaskan Bu Ulysee: tak-tik-tuk--tik-tak-tik--tuk
Bu-
kan golongan yang berirama mendayu-dayu bak gu-zheng pencengkeram
hati yang mendengarnya. Walaupun, tentu saja sang pendekar sakti mampu
mencengkeram hati lawannya secara harafiah dengan jurus cakar setannya.

Yang mendapat 'privilese' dibeungkeut kakinya mungkin cuma keturunan
kaum menak bangsawan atau yang akan diangkat derajatnya menjadi selir.
Kalau para lie-hiap (pendekar wanita) juga dibeungkeut begitu kakinya,
lha
ya berabe atuh kalau mesti tarung dan kalah, lantas mesti terpaksa
menggu-
nakan jurus kaki seribu. Bisa langsung terjengkang ditendang musuhnya.

Lagipula, sejak awal berdirinya partai pendekar, mereka sudah
meproklamir-
kan diri sebagai manusia bebas merdeka, independen. Mana mau mereka i-
kut aturan kaum bangsawan yang dianggap

RE: [budaya_tionghua] Kudu Lihat Putri Berjalan. (Was: Cantik dan Buruk Rupa dalam Deskripsi Jin Yong)

2008-09-09 Terurut Topik Ulysee
Ola Ophoeng, 
tau aje gue ambil tak tik tuk dari lagu sepatu kuda dan sepatu baru,
hahahaha.
sekalian ralat ya, tentara jalannya enggak bug bug bug, 
tapi kalau berjalan prok prok prok, aku seorang kapiten... 
 
heheheh...intermezzo ajeh
 
Tadi gue penasaran dan dengerin guzheng dari CD, 
lalu dibayang bayangkan, kayak apa orang berjalan irama guzheng ini. 
kok kayaknya mendesir dan meluncur, kaga napak
 
kyaaapa coba yang jalannya nggak napak.
..
..
sudah pasti bukan suster ngesothihihihihihi..
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ophoeng
Sent: Monday, September 08, 2008 12:38 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Kudu Lihat Putri Berjalan. (Was: Cantik dan
Buruk Rupa dalam Deskripsi Jin Yong)



Bu Ulysee dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Penggambaran lemah gemulainya sang putri diibaratkan alunan musik petik
yang mendayu-dayu.-... ini mestinya sih ndak salah. Lha, namanya putri
pan
kalau berjalan ndak seperti kuda:
duk-dik-dak--dik-duk-dik--dak-duk..-...
. suara sepatu kuda! Ingat lagunya: pada hari Minggu kuturut ayah ke
kota,
naek delman istimewa kududuk di muka, di samping pak kusir yang sedang
bekerja, mengendalikan kuda supaya baik jalannya,...
duk-dik-dak--dik-duk

Atau lagu sepatu baru? Juga ada SFX - sound effects tuk-tuk-tuk ada
suara,
suara sepatu baru... (sorry, lupa lagi terusannya). Atau penggambaran
ten-
tara: kalau berjalan, bug-bug-bug.-

Jadi, bukan alat musiknya yang digambarkan, mestinya, tapi suara yang
di-
hasilkan alat musik Gu-zheng itu.

Mungkin banyak yang sudah lupa, bahwa namanya putri menak bangsawan
di China jaman baehula pisan pan kakinya di'bonsai'. Supaya kalau
berjalan
terpaksa tertatih-tatih, dan kabarnya sih supaya tidak bisa melarikan
diri un-
tuk nguber pacar pertamanya, sebab dia sudah dijadikan selir ke 1001
oleh
sang raja atau pangeran. Alasan resminya sih supaya nampak cantik dan
ang-
gun, terlebih kalau berjalan jadi seperti irama gu-zheng yang
mendayu-dayu
mencengkeram hati siapa saja yang mendengarnya. 

Ema seorang teman saya waktu SD-SMP, masih hidup dengan kaki kecil be-
gitu. Waktu itu beliau masih sempat mengalami foto instant dari
Polaroid.
Beliau merasa takjub sekali melihat foto langsung jadi, walau
kualitasnya
pada waktu itu (1968-an) masih belum sebaik sekarang. Bayangkan kalau
beliau mengalami jaman internet seperti sekarang? Apa ndak 10 x takjub?

Waktu itu, saya lihat sih kaki-nya benar-benar kecil, tidak proporsionil
de-
ngan porsi tubuh keseluruhannya. Tapi, coba anda lihat kaki seorang
nenek
dalam foto ini: (kakinya terlipat cukup mengerikan)
HYPERLINK
"http://www.eatnineghost.com/smallest-shoe-on-an-oldest-chinese-woman/"h
ttp://www.eatnineg-host.com/-smallest--shoe-on-an--oldest-chinese--woman
/

Demi keindahan, orang rela berkurban. Agaknya sekarang pun masih ada
juga
yang mau meneruskan tradisi berkurban ini. Bukan dengan kaki yang
dibonsai,
melainkan dalam bentuk lain: diet ketat supaya langsng, operasi plastik,
dll.

Begitu ajah sih ya, kira-kira.

salam makan enak & sehat saja,
Ophoeng
BSD City, Tangerang.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Zhou xiong, kira-kira kenapa langkah kaki diibaratkan dengan alat musik
petik? (Gu Zheng) padahal bukankah langkah kaki lebih berirama
ketukan??? 

(kalau di Indonesia tuh langkah kaki tuh ketukan, tuk tik tak tik tuk
tik tak tik tuk gitu, entah apakah di china sana pembandingan langkah
kaki nya beda?)



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.19 - Release Date: 9/8/2008
12:00 AM
 


RE: [budaya_tionghua] Trims Ban-get! (Was: Anak Angkat dalam Budaya Tionghoa)

2008-09-07 Terurut Topik Ulysee
Alo Opung, sudah dimakan onde nya ???  Hehehe, 
 
Opung, TTM kalau di ABG sih artinya Teman Tapi Mesra lhoh, 
Opung di milis TTM nya banyak banget, mesra semuah? Kyaaahahahah. 
Nggak apa lah yau, sama temen makin mesra makin akrab, 
 
Asal jangan "mesra" yang kata nenek berbahaya itu lhoh.
 
Iya Opung, namanya ONDE itu ada dua macem, 
kalau disebut satu kali, ya kue bola kayak bakso yang ketempelan wijen
itu, 
kalau disebut dua kali, ya yang dari tepung beras ketan,  dimakan sama
kuah wedang jahe. 
Nya.. ntar tanggal 21 Desember kita sembayang onde-onde noh.
 
Ada satu lagi, Onde yang suka di templok di kepala ibu-ibu yang pake
kebaya 
hueheheheheh...pelesetan deenk, itu mah namanya KONDE. 
 
Upacara kweepang yang gue pernah lihat memang ada makan onde warna merah
dan putih, enggak tahu apa artinya itu ya? nanti gue tanya engkong dulu
deh. 
 
Untuk ABS loocianpwee, 
W kejadian kayak si Toan Ki itu pernah gue lihat dengan mata kepala
sendiri lohhh. 
Maklum Oma gue khan comblang yang banyak urus begini begitu. 
Jadi ceritanya gini, satu emak anaknya 6, anak ke lima cewek dipungut
saudara jauh. Lam tidak ketemu karena lain kota, sudah besar ada
acara keluarga, saling ketemu lagi, anak kelima cewek ini ketemu dengan
anak ke 6 yang cowok. Dh begitu kenal langsung nyambung l.
Konek gitu. Waktu makin akrab, dua ortu gonjang ganjing, di satu pihak
nggak mau kasih tahu si cewek bahwa dia itu sebetulnya anak pungut, di
lain pihak semua alasan untuk melarang kedua anak ini pacaran kok tidak
berhasil. Sampai udah kong kali kong sama ahli hongsui untuk bilang
mereka ini tidak berjodoh lebih baik jangan kawin, apalagi cowoknya
umurnya lebih muda, de el el.
Untuk nangkis tukang hongsui ortunya, dua anak muda ini pergi ke tukang
hongsui lain. Sama tukang kuamia yang baru ini dibilangin  ini jodoh di
masa lalu begini begitu,  kehidupan sekarang jadi saudara sedarah. Coba
tanya apa orangtuanya kakak beradik atau gimana, tapi gak boleh nikah
nih, ini saudara semarga (Tang).
Jadi dua anak ini dengan berpikir bahwa jangan-jangan ortu mereka yang
sebetulnya sodara kandung, entah siapa dipungut siapa, datang ke ortu
sendiri dengan hati-hati nanya, apakah ortu mereka sebetulnya saudara
kandung, baru deh mula mula yang cowoknya dulu dikasih tahu yang
sebetulnya. Langsung pingsan deh tu anak, cowok padahal!  Yang cewek
lebih tabah, tapi beberapa hari kemudian oma gue dipanggil sebab tuh
cewek ujicoba bunuh diri. Waaahhh seru deh pokoknya. Pokoknya
terakhirnya dua dua dateng ke rumah gue, sembayang di depan Ma' Im bawa
kembang.  
 
Makanya cerita sinetron yang kayaknya aiii nggak mungkiii
dehh, eee bisa kejadian beneran loooh. Enggak salah memang kalau
dibilang, dunia ini panggung sandiwara
 
 
  
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 -Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ophoeng
Sent: Friday, September 05, 2008 10:16 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Trims Ban-get! (Was: Anak Angkat dalam Budaya
Tionghoa)



Bu Ulysee dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan onde-onde.

Istilah onde-onde agak rancu sekarang, waktu saya kecil, yang
namanya onde-onde itu yang kayak moci. Ada yang kosong (warna 
bisa putih, merah dan ijo) bulatan kecil-kecil, paling diame-
ternya 20 mm. Yang isi persis kayak moci, bulat, gede 40-50 mm.
isinya biasanya paling kacang tanah tumbuk dikasih gula ajah.
Makannya pake kuah air gula + jahe sedikit sebagai aksen ajah.

Sekarang kalau anda ke pasar, onde-onde itu bulatan juga, ba-
hannya juga ketan, isinya kacang ijo tumbuk, manis, digoreng,
dan jangan lupa ama permukaan 'kulit'nya yang di'tempel'i wi-
jen satu-per-satu (ini guyon untuk bule ajah sih, jeh!).

Nah, kayaknya, dalam berbagai upacara adat Tionghua dulu, ka-
yaknya si onde-onde berkuah itu (warna merah dominan) biasa-
nya dijadikan satu alat upacara juga. Pengantenan misalnya,
ada upacara yang menggunakan onde-onde ini. Saya ndak tahu
apakah dalam upacara angkat anak (kwe-pang, istilahnya?) ju-
ga mengikutsertakan si onde-onde ini atau tidak. Barangkali
ada yang lebih mengerti dan mau berbagi dengan kita di sini?

Terima kasih buat Bu Ulysee atas keterangannya ttg adat ang-
kat mengangkat anak. Saya baru tahu tata cara dan latar be-
lakang-nya di milis kita ini.

Saya tertarik terutama dengan yang di'kias' karena ciong. Be-
ner itu bahwa si anak (kandung) lantas harus mengubah pang-
gilannya kepada orang tua kandung sendiri. Beberapa teman sa-
ya ada yang diperlakukan begitu, terutama yang kaya tentunya.
Sebab kalau orang kampung tak berharta, mana takut jatuh mis-
kin karena snio-nya ciong ama anak sendiri ya? :D)

Saya ndak tahu kenapa, kayaknya sih bukan masalah ciong ini,
tapi ema dan engkong saya, dipanggil ama anak-anaknya (mama
dan ie-ie, engku saya) dengan sebutan 'encek' untuk engkong
saya. Mereka memanggil 'ene' kepada ema say

RE: [budaya_tionghua] Cantik dan Buruk Rupa dalam Deskripsi Jin Yong

2008-09-07 Terurut Topik Ulysee
Zhou xiong, kira-kira kenapa langkah kaki diibaratkan dengan alat musik
petik? (Gu Zheng)
padahal bukankah langkah kaki lebih berirama ketukan??? 
 
(kalau di Indonesia tuh langkah kaki tuh ketukan, tuk tik tak tik tuk
tik tak tik tuk gitu, 
entah apakah di china sana pembandingan langkah kaki nya beda?)
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Friday, September 05, 2008 7:57 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Cantik dan Buruk Rupa dalam Deskripsi Jin
Yong






Ralat:
 
Gema langkah kaki Xi Shi, Si Jelita Barat di selasar diibaratkan JinYong
seperti Guzhen(kecapi Tiongkok), bukan Yangkim/yangqing , Guzhen adalah
alat musik petik, sedangkan yangkim adalah alat musik ketuk. 
 
Kesalahan alih bahasa di bawah ini terjadi pada saat proses
penyuntingan.
 
ZFy

--- On Fri, 9/5/08, Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


From: Kurniawan <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Cantik dan Buruk Rupa dalam Deskripsi Jin
Yong
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, September 5, 2008, 5:23 AM


Di bawah ini beberapa paragraf yang menunjukkan bagaimana Jin Yong
menggambarkan "cantik" dan "buruk rupa", yang merupakan contoh
paragraf-paragraf paling indah pada cerita Jin Yong. 

Kutipan berikut menggambarkan kecantikan Xi Shi (See Sie), salah satu
dari 4 wanita cantik pada budaya Tiongkok (Si Da Mei Nu) dikutip dari: 

Wat Lie Kiam (Yue Nu Jian/ Pedang Gadis Yueh)
Cerita Bulanan Silat, Cersil, Nomor 2, April 2006
Penerbit: CV Integrita
Penerjemah: Zhou Fuyuan
Halaman 18:

=

Saat itu Hoan Lee sedang duduk di atas rumput di lereng bukit,
mendongengkan sebuah cerita dari negeri Tjhouw, yang berkisah tentang
pertempuran antara Puteri Siang dengan hantu gunung. Ah Tjeng duduk di
sampingnya mendengarkan dengan penuh perhatian, sepasang matanya yang
bening berbinar tak berkedip menatapnya.

Mendadak dia bertanya. "Puteri Siang itu apakah benar-benar secantik
itu?"

Pelan Hoan Lee menyahut, "Matanya lebih bening dari air sungai ini,
lebih jernih..."

"Di dalam matanya apakah ada ikan berenang?" Ah Tjeng menyela tiba-tiba.

Tanpa senyum, Hoan Lee melanjutkan. "Kulitnya lebih lembut dari awan
putih yang ada di atas langit, lebih halus..."

Kembali Ah Tjeng menyela: "Masakan ada burung kecil yang terbang di
kulitnya?"

"Bibirnya lebih ranum dari pada bunga merah kecil ini, lebih menyala,
bibirnya membasah, lebih berkilau dibandingkan embun di atas kelopak
bunga ini. Puteri Siang berdiri di tepi air, bayangannya memantul di
tengah sungai Siang yang jernih. Bunga-bunga di tepi sungai jatuh malu
hingga layu seluruhnya, ikan-ikan pun tak berani berenang di dalam
sungai, takut merusak bayangannya yang cantik. Tangannya yang seputih
salju dijulurkan ke dalam sungai Siang, begitu lembut seakan hendak
larut ke dalam air..."

Tak tahan lagi Ah Tjeng memotong. "Hoan Lee, kau pernah melihatnya
sendiri bukan? Kalau tidak, kenapa ceritamu bisa sangat jelas dan rinci
seperti ini?"

Hoan Lee menghembuskan pelan nafasnya. "Aku memang pernah melihat dia,
melihat dengan amat sangat seksama." Yang ia bicarakan See Sie, bukannya
Puteri Siang!

=

Catatan:

Pada kutipan di atas, Ah Tjeng menanyakan tentang kecantikan putri
Siang, tetapi yang dibayangkan dan diceritakan oleh Hoan Lee adalah
kecantikan kekasihnya, See Sie. Jawaban yang tidak sesuai dengan yang
ditanyakan menggiring kecantikan See Sie menjadi suatu "misteri" yang
tidak diungkapan langsung kepada pendengarnya (Ah Tjeng).

Kecantikan See Sie dideskripsikan dengan metafora benda-benda alam yang
satu di air, yang satu di udara menjadi sebuah gambaran yang utuh
tentang keindahan alam. Pertanyaan-pertanya an Ah Tjeng melipatgandakan
deskripsi tentang kecantikan See Sie, membuat deskripsi kecantikan See
Sie menjadi lebih hidup dan kelihatan bergerak (ikan berenang, burung
terbang) bahkan lebih dari pernyataan Hoan Lee sendiri. Pengulangan 2
kali pernyataan dan pertanyaan ini membuat percakapan ini menjadi
sebentuk puisi.

Kecantikan See Sie dideskripsikan bukan hanya pada bagaimana See Sie
"terlihat", tapi juga bagaimana sekelilingnya "bereaksi" terhadap
kecantikan See Sie (bunga malu hingga layu, ikan tak berani berenang).
Menceritakan "reaksi" sekitar (pihak ketiga) menambah tingkat
kepercayaan akan kecantikan See Sie dibandingkan hanya diceritakan oleh
pihak yang melihat (pihak kedua).

Deskripsi pada bagian ini diakhiri dengan mewakili kecantikan See Sie
yang begitu halus oleh tangannya yang seputih salju, kemudian Jin Yong
membuat deskripsi hiperbola yang hidup dan bergerak dengan mengatakan
"larut ke dalam air".

Di bawah ini kutipan dari sumber yang sama halaman 23:

=

Ia berlari melintasi sebuah selasar yang panjang, langkah kakinya
menerbitkan gema yang nyaring karena di bawah selasar ini adalah ruang
kosong. Langkah kaki See Sie sangat ringan mengambang, setiap langkahnya
menyerupai petikan khim dan ketukan piepee, langkahnya punya i

RE: Bls: [budaya_tionghua] Anak Angkat dalam Budaya Tionghoa

2008-09-07 Terurut Topik Ulysee
Ola Jim, sori baru lihat neh, beberapa hari gak bisa check mail. 
 
Soal BOLEH  atau TIDAK BOLEH, angkat anak karena kecocokan tanggal
lahir, masing-masing orang bisa beda pendapat.  
Eniwe, Gue share yang pernah gue dengar dan pernah gue lihat aje.  
 
Salah satu keluarga gue, melarang semua anaknya baptis. Mau baptis
kristen kek, katolik kek, budha kek, tao kek, pokonya kaga boleh.
Alasannya, karena berhubungan dengan hok kie keluarga. 
Kalau di baptis itu dianggap sama aja dengan di kweepang, jadi  hoki si
anak kaga ke keluarganya melainkan ke tempat dia baptis. 
Sementara dia beranggapan masing2 anak ada bawa hokkie sendiri ke
ortunya, kalau anaknya dibaptis, habis lah hokkie ortunya, heheheh. 
 
Pernah kejadian begini, satu keluarga nggak punya anak, terus si suami
sakit sakitan-melulu. Sama yang bisa lihat, dikasih tahu untuk cari anak
angkat yang lahir tanggal sekian-sekian. Mateng deh nyarinya,
huehehehehe. E ndilalah ketemu, itu kali yang namanya emang udah
jodo, dan ini anak tu bandel banget sampe keluarga aslinya udah bohwat
ngasuh dia, lagian anak kandungnya sendiri banyak, jadi gak keberatan
anaknya dipungut orang. 
Sesudah itu si suami yang sakit sakit jadi sehat, dan makin kaya raya,
kaga tahu ada hubungannya sama angkat anak apa nggak, tapi begitu
kejadiannya. 
Kalau kejadian seperti ini yang lu tanyain, berarti ya sah sah aje,
selama keluarga kandungnya nggak keberatan anaknya dipungut orang. 
 
Ada kejadian gini, 
Satu keluarga, sebetulnya nggak ada yang salah sama kecocokan tanggal
lahir ortu dan anak. Tapi karena salah satu sebab kesalahan, karma atau
apalah namanya, diramalkan keluarga tersebut akan putus turunan, jadi
yang cowok tuh kalau ngga mati ya mandul, gitu. Nah cara kias nya, anak
laki laki dari keluarga itu di kweepang semua, cari ortu angkat baru
yang cocok dengan masing-masing. 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Jimmy Tanaya
Sent: Friday, September 05, 2008 10:14 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Anak Angkat dalam Budaya Tionghoa



Koh Pur dan cik uli,

Terima kasih atas infonya ya.

Tanya satu hal lagi, boleh tidak ngangkat anak hanya karena hitung2an
fengshuinya dianggap cocok dengan calon ortu angkat? si anak sendiri
tidak punya ciong dengan ortu kandung. Btw, ada pengaruhnya tidak sih
soal angkat mengangkat anak ini dengan fengshui ortu (kandung &
angkat) dan si anak?

terima kasih banyak.

salam,
jimmy

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mau sedikit menjelaskan masalah pengakatan anak dalam budaya tionghoa.
> 
> Dalam Tradisi tionghoa ada 3 jenis pengakatan anak :
> 
> 3. Anak yang dikwepang atau anak asuh. Katagori anak asuh adalah anak
> yang punya orang tua dan punya nama marganya dan nama sendiri,
> biasanya anak yang di kwepang masih tinggal bersama orang tua aslinya,
> dan memanggil keluarga kita sebagai anggota keluarga dalam. Contoh si
> A di kwepang sama keluarga b. Si A tetap memanggil papa dan mamanya
> kandungnya sendiri biasanya II Atau Ithio ( Bibi atau Paman).
> Sementara didalam Keluarga si B ia memanggil Baba dan Mama dalam
> artian si A memiliki 2 orang tua. 
> 
> Dalam Tradisi Tionghoa yang dimaksud dengan anak yang dikwepang adalah
> anak yang kondisinya badannya kurang sehat atau tidak cocok dengan
> orang tuanya menurut perhitungan Bajinya, biasanya menitip anak asuh
> tujuannya adalah agar si anak bisa tumbuh dengan sehat dan masih
> menghormati kedua orang tuanya sendiri dan orang tua Asuhnya.



 


Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.13/1642 - Release Date:
8/29/2008 6:12 PM



Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.13/1642 - Release Date:
8/29/2008 6:12 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Anak Angkat dalam Budaya Tionghoa

2008-09-04 Terurut Topik Ulysee
Gue sih kaga tahu apa yang dimaksud "sudut pandang budaya" dalam hal
mengangkat anak dan dengan status hukumnya. 
 
Yang gue tahu mah kisah dari 'kampung' aje, yang pernah diceritakan
nenek gue, dan yang pernah gue lihat. 
 
Ada dua sebab orang mengangkat anak, 
 
satu, karena dia tidak punya keturunan 
nah kalau kasusnya seperti ini, biasanya mengangkat anak dari keluarga
sendiri biasanya laki-laki, yang marganya sama, tapi lalu diasuh sama
orangtua angkatnya, dan si anak ini nanti memenuhi kewajiban (mengurus
orangtua) ya kepada orangtua angkatnya ini, bukan kepada orangtua
kandungnya. 
Kalau yang seperti ini sih kaga pake upacara macem-macem deh, gentleman
agreement aje diantara ortu kandung dan ortu angkat aja, orang lain
nggak perlu tahu, bahkan si anak sendiri seringkali enggak tahu. 
Sehubungan hak waris, dia berhak mewarisi dari ortu angkat, bukan dari
ortu kandung. 
Tapi biasanya juga yang angkat anak ini biasanya keadaan ekonominya
lebih baik dari ortu kandung, apalagi di kampung yang mana makan tuh
susah. Yang anak satu-satunya donk kebagian jatah makan lebih daripada
yang anaknya tujuh.  
 
Dua, karena urusan 'ciong' 
tanggal lahir tertentu yang dianggap tidak cocok sama ortu kandungnya,
bisa menyebabkan sakit, mati atau bangkrut atau apalah yang sahibul
hikayat dibilang jelek, kemudian di "kias" dengan cara diangkat anak
oleh orang lain. Nah kalau yang ini upacaranya seru, pake acara
merangkak di kolong meja makan, lalu menyuguhkan teh, pake sembayang
depan altar leluhur, kepada langit dan bumi, lalu makan-makan,
announcement sama keluarga dan kerabat dekat bahwa si A sekarang jadi
anaknya si C dan bukan anaknya si B. 
Kalau yang begini nanti si anak tetap tinggal sama ortu kandungnya, tapi
panggilannnya diganti, biasanya jadi panggil Asuk atau Acek atau Apak
terhadap ayah sendiri. Yet nanti waktu ortu angkatnya meninggal, dia
harus ikut 'tuaha' pakai baju belacu itu tuh. Tapi dia nggak punya hak
waris dari ortu angkatnya (kecuali dikasih wasiat) dan tetap punya hak
waris dari ortu kandungnya. 
 
Tiga, karena urusan 'mancing' anak
Tapi nggak pake segala sembayangan dan makan-makan. Hanya saja ortu yang
nggak punya anak angkat anak - biasanya anak kerabat sendiri, untuk
tinggal di rumahnya, panggil mama-papa sama ortu angkatnya, - hanya
sementara aja- sampai si ortu angkat punya anak sendiri, nah lalu si
anak angkat boleh tetap tinggal dirumah itu atau dikembalikan kepada
ortu kandungnya terserah ortu angkatnya, tapi kalau pulang pun dengan
dikasih kado - hantaran kayak sangjit - karena berhasil "mancing". 
Nah anak yang bisa "mancing" ini bisa dua-tiga kali mancing yang berarti
nanti punya dua-tiga ortu angkat.  Kalau yang begini sih gak punya hak
waris dan nggak wajib "tuaha" kalau ortu angkatnya meninggal. 
 
Gitu doank yang gue tau, sisanya, coba sepah sepuh yang ada di sini kali
mau menambahkan. 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ¿ç
Sent: Wednesday, September 03, 2008 4:32 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Anak Angkat dalam Budaya Tionghoa






Saya mau tahu mengenai perjalanan sejarah dari sudut pandang budaya
Tionghoa dalam hal mengangkat anak.
Bagaimanakah caranya (ritualnya). Bagaimana dengan hukumnya jika ditilik
dari kehidupan Tionghoa dimasa lampau & masa modern. 

thx atas penerangannya






 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.13/1642 - Release Date:
8/29/2008 6:12 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.13/1642 - Release Date:
8/29/2008 6:12 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Konfirmasi fakta tentang Falun Gong sbg Aliran Sesat

2008-08-28 Terurut Topik Ulysee
 
Kayak Tai Ping Tian Guo ya hihihihihi. 
 
Tapi pada dasarnya ada orang-orang yang punya 'bakat' fanatik. 
Nggak peduli dia masuk perkumpulan apa atau agama apa, akan rela
mengorbankan diri dengan tindakan ekstrim2 gitu.
Orang-orang seperti ini biasanya 'disukai' oleh para pemimpin
gerombolan, agama, partai, atau apapun, 
soalnya gampang disetir. 
Dan mereka sendiri, nggak usah dipaksa, akan dengan senang hati
mencantolkan diri kepada sesuatu, entah itu perkumpulan, partai, ataupun
agama. 
 
Nah orang orang kayak gini nih yang biasanya kemudian jadi tumbal, jadi
sasaran, baik oleh pemimpinnya sendiri, maupun dari oposisi, 
sebab mereka ini sadar nggak sadar adalah the weakest link yang paling
mudah digunakan dan diserang. 
 
Dan paling seru kalau melihat 'fanatik' yang satu berhadapan dengan
'fanatik' yang lain. 
hehehehe. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dada
Sent: Tuesday, August 26, 2008 9:56 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Konfirmasi fakta tentang Falun Gong
sbg Aliran Sesat



Iyah tidak ada bedanya , akhirnya , dengan saudara2 nya yg lain
seperti anggota sekte ranting daud (yg di bungkam paksa oleh
pemerintah USA) , temple of jones , aum shinrykyo di jepun , 

pada awalnya para pengikut percaya pada pemimpinnya .pemimpinnya
lama2 kelamaan merasa sebagai dewa..dan boomm , menyeret
pengikutnya menemui ajal.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, roni Wijaya <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> siapa lagi tuh bawa2 falun gong
> 
> yang masuk falun gong itu bodoh
> masa sampai bakar diri
> meditasi
> percaya pakai2 ilmu2 segala
> 
> apa ada untungnya tuh
> jadi duit engga malahan jadi penyakit didalam tubuh
> tuh falon gong dichina bikin keributan aja sampai2 bunuh orang
tuanya sendiri
> makanya di hapuskan
> merasa dewa tuh pimpinannya
> coba aja tuh pimpinannya bakar diri bisa engga dia hidup lagi
> kalau dia hebat
> 
> test dulu disambar petir kalau hidup baru hebat
> 
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: extrim_bluesky <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Terkirim: Senin, 25 Agustus, 2008 19:47:50
> Topik: [budaya_tionghua] Re: Konfirmasi fakta tentang Falun Gong sbg
Aliran Sesat
> 
> 
> Dear Sdr. Hai Jin yb,
> 
> Falun Gong adalah gerakan anti-ilmu pengetahuan,
> anti sosial, anti agama dan sesat. Karena itulah,
> Falun Gong dilarang hidup di Tiongkok. Terlebih lagi,
> Falun Gong dibacking oleh anasir anti Tiongkok
> dari Amerika dan Taiwan.
> 
> Hai Jin bilang Shi Fu Li Hong Zi menyembuhkan
> penyakit dgn hentakan kaki itu jelas jauh dari
> kaidah ilmu pengetahuan & medis. kalo sakit kepala ya
> minum paramex, kok malah percaya sama hentakan
> kaki Li Hongzi?
> 
> --- dipotong -
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.9 - Release Date: 8/25/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.9/1636 - Release Date:
8/26/2008 7:09 PM
 


RE: [budaya_tionghua] Pindah rumah

2008-08-28 Terurut Topik Ulysee
Harus makan-makan, hehehehe. Soalnya Budaya Tionghoa kaga jauh dari
MAKAN. 
 
Gue nggak tahu kalau di China aslinya gimana, 
tapi keluarga gue dari dulu kalau pindah rumah itu seru-seru punya. 
kayaknya sih sudah terakulturasi dengan budaya sini 
 
Yang pasti hari dan jam masuk rumah harus ada hitungannya dulu, 
barang lain boleh masuk duluan atau belakangan, 
yang harus dibawa pada hari yang di tentukan adalah tempat beras dari
rumah lama, dipindah ke rumah baru, diletakkan di tempat yang
selayaknya. 
Terus ya sama, nyalain lampu, nyalain kompor, 
lalu ambil air dari rumah baru, dan masak air disitu. 
Semua pintu dan jendela dibuka.
 
 
Habis itu makan-makan sekedarnya di rumah baru. Soalnya kalau pindahan
itu semua saudara pada dateng, gitu. 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dewi Chandra
Sent: Tuesday, August 26, 2008 7:54 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Pindah rumah






Mau Tanya,
 
Kalo pindah rumah di budaya tionghua apa saja yah selain saya dengar
harus menyalakan kompor & menyalakan lampu??
 
Terima kasih

   _  

HYPERLINK
"http://sg.rd.yahoo.com/id/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail
.promotions.yahoo.com/newdomains/id/"Yahoo! sekarang memiliki alamat
Email baru 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain! 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.9 - Release Date: 8/25/2008
12:00 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.9/1636 - Release Date:
8/26/2008 7:09 PM
 


RE: Bls: [budaya_tionghua] Re: Konfirmasi fakta tentang Falun Gong sbg Aliran Sesat

2008-08-28 Terurut Topik Ulysee
Emang wujud kegiatannya apa aja?
dampak sosialnya apa aja?
atas dasar apa menyebut sesat? 

Coba di breakdown supaya bisa dipilah dengan jelas. 
Dari kemaren tuduhannya aja nggak jelas, 
jadi gimana bisa dihakimi dengan jelas.

Hihihihi...ini acara main pengadilan-pengadilan ya? Bao cing tian?
 
Gue berminat daptar jadi pemeran pembelanya donk, 
soalnya kayaknya ZFY udah menganggap diri jaksa tuh. 
Siapa yang jadi hakim Bao nya?


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Fy Zhou
Sent: Tuesday, August 26, 2008 7:04 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Konfirmasi fakta tentang Falun
Gong sbg Aliran Sesat


Semua yang menyebut FLG sesat adalah melihat sepak terjang organisasi
ini dan Dampak sosialnya. tak harus masuk ke dalam esensi ajarannya!
Seperti halnya kita bisa meyakini paham agama yang diyakini Amrozi
sesat, tanpa harus mempelajari isi ajarannya. Di sini yang kita hakimi
bukan ajaran agamanya ( yang ini terserah keyakinn individu, kita tak
berhak turut campur), tapi wujud kegiatan dan dampak sosialnya! kita
arus bisa memilah dengan jelas!



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.9/1636 - Release Date:
8/26/2008 7:09 PM
 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] Re: sentimen anti-tionghoa

2008-08-28 Terurut Topik Ulysee
Koreksi  Oom, 
elite politik meletuskan kudeta duluan, 
sentimen antar ras digunakan untuk kamuflase kepentingan sebagian orang.
 
Tapi banyak yang percaya bahwa kejadian Mei itu identik dengan ricuh
perbedaan ras, 
berarti kamuflasenya sukses ya. 
 
Hal nya Falun Gong, 
emang mereka ngapain aje sih kok banyak amat yang sentimen? 
sampe disumpahin ke neraka segala? 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Karang Terjal
Sent: Thursday, August 28, 2008 8:48 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sentimen anti-tionghoa





> > Di tempat latihan saya, mereka katakan, jika kebanyakan orang 
tionghoa bisa
> > seperti kalian, berbaur dengan kami tanpa pamrih, kejadian mei 
tidak perlu
> > ada...
> >
 
Dan sayapun geli membaca kalimat di atas, dan makin geli dengan anda
yang menyetujui perkataan orang tersebut bahwa etnis Tionghoa pantas di
bantai hanya karena di anggap tidak berbaur spt umat Falun Gong.
??Menggelikan.-.. dan menjijikkan
 
Coba pelajari lagilah latar belakang kerusuhan tersebut-sentimen
masyarakat yang dimanfaatkan elit politik untuk meletuskan kerusuhan
Mei.
 
Dan kalian bukan hanya satu satunya kelompok yang bisa membaur dan
bersahabat baik dengan etnis lain...
 
btw, dimana Li hong Zhi sekarang? Kapan dia ke Indonesia? Sudah setengah
Tuhan?
Japri ke saya, bila dia kesini, aku ingin ketemu dengan dia, makhluk spt
apa dia itu.
Dan tolong sampaikan satu kalimat ke dia:
 
Selama masih menginjak tanah, tetap bisa melakukan kesalahan, jangan
zhuo huo ru muo.
Guru ke surga, murid belum tentu ke surga. Guru ke neraka, murid sudah
pasti ikut ke neraka.

 
 
 
On 8/28/08, Fy Zhou mailto:[EMAIL PROTECTED]"[EMAIL PROTECTED]> wrote: 




Satu lagi kesombongan yang diperlihatkan individu yang tak langsung
tertimpa musibah! seakan2 memvonis orang2 yang tertimpa musibah,
dirampok, diperkosa dsb2 adalah orang yang tak bergaul!
 
Apakah anda bisa menggauli semua orang di Indonesia? 
 
orang yang berhasil anda gauli tentu tak menyerang anda, tapi bisa saja
menyerang orang lain yang tak dia kenal! Sebaliknya, bisa saja anda
diserang orang yang saya gauli tapi tak anda kenal.
 
fakta kerusuhan: orang dari kampung A menyerang warga di kampung B,
sebaliknya warga kampung B menyerang kampung A! dan yang lebih parah,
banyak orang2 tak dikenal berambut cepak yang entah datangnya dari mana
tiba2 datang memancing kerusuhan! Apakah orang2 semacam ini dapat anda
obati dengan "pergaulan"  
 


--- On Thu, 8/28/08, dennytan14 mailto:[EMAIL PROTECTED]"
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 



--- In HYPERLINK "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com";
\nbudaya_tionghua@ yahoogroups. com, "¿ç" 
 wrote:
>
> Bawa2 Karma sama saja memperburuk stigma tionghoa loh...
> 
> :Peace Saja:
> 
> 
> 2008/8/28 fadu <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> > mas ken-ken,
> >
> >
> >
> > ini adalah pengalaman pribadi, jangan anda kaitkan lagi dengan 
FLG apalagi
> > di tambahin bumbu.
> >
> >
> >
> > Di tempat latihan saya, mereka katakan, jika kebanyakan orang 
tionghoa bisa
> > seperti kalian, berbaur dengan kami tanpa pamrih, kejadian mei 
tidak perlu
> > ada...
> >
> > anda begitu senang menyebut nama kami disini, berarti anda udah 
lama
> > memata-matai kami, apakah anda tidak melihat kami bisa duduk 
bersama, baca
> > bersama, latihan bersama dengan berbagai suku mengunakan budaya 
tionghoa
> >
> >
> >
> > dari pengalaman klarifikasi ke orang lain, saya menemukan banyak 
mereka
> > menganggap kita ini pokoknya china no 1, sampe-sampe pengagum 
komunis...saya
> > menjelaskan bahwa orang-orang disekeliling saya baik FLG maupun 
tidak, tidak
> > berpaham komunis
> >
> >
> >
> > apakah anda juga begitu yakin cara anda selama ini juga tidak 
meningkatkan
> > sentiment tsb?
> >
> >
> >
> > Saya tidaklah sehebat anda, saya hanya mencoba memulai dari diri 
saya
> > sendiri…dari lingkungan rumah; saya hanya berusaha menganggap 
mbak-mbak
> > dirumah seperti keluarga bukan pembantu, juga ada niat 
menyekolahkan
> > anak-anak mereka kalau memang berjodoh…..di lingkungan sekitar 
rumah, kami
> > adakan latihan bersama dengan tetangga, termasuk beda suku…yach…
tidak usah
> > satu persatu disebut….yang saya mau katakan; saya berusaha 
supaya tidak ada
> > gap berbau ras diantara kita.
> >
> >
> >
> > Ketika saya pulang ke kota kelahiran sekitar kota medan, kadang 
juga
> > prihatin mengapa gap nya begitu kokoh, suku manapun tidak bisa 
dianggap
> > paling benar….saya berusaha bergaul, baik tukang becak, tukang 
jual nasi,
> > tukang jual ikan….kebetulan bisa sedikit bahasa jawa, walau 
sedikit, mereka
> > senang sekali tau kok ada orang tionghoa isa ngomong……justru isa 
munculkan
> > dialog yang lucu….
> >
> >
> >
> > Satu hal lagi yang mungkin berbeda dari cara pandang kita, saya 
percaya
> > dengan karma, kalau saya pas lagi lulus xiulian, isa ramah dan 
shan pada
> > semua orang….orang2 yang saya temui juga akan seperti 
itu…...sebaliknya jika
> > x

  1   2   3   4   5   6   7   8   9   >