Re: [GELORA45] Deklarasi Oposisi Rocky Gerung, Siapa Mau Gabung?

2019-10-15 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Siapa mau ikut gerung gerung?

Pada tanggal Rab, 16 Okt 2019 pukul 02.14 ChanCT sa...@netvigator.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> Hersubeno Arief: Deklarasi Oposisi Rocky Gerung, Siapa Mau Gabung?
>
> Redaksi – Selasa, 14 Safar 1441 H / 15 Oktober 2019 18:00 WIB
>
>
> https://www.eramuslim.com/berita/analisa/hersubeno-arief-deklarasi-oposisi-rocky-gerung-siapa-mau-bergabung.htm
> BERITA TERKAIT
>
> ·   Keangkuhan Jenderal
> 
>
> ·   Hersubeno Arief: Wiranto Ditusuk, Kok Banyak yang Bersyukur?
> 
>
> ·   Rizal Fadillah: Kampus Yang Diobok-Obok
> 
>
> ·   Rizal Fadillah: Menafsir Cover Tempo
> 
>
> ·   Asyari Usman: Bagi RRC, Indonesia Ini Seperti Kelinci Gemuk dan
> Gurih
> 
>
> Eramuslim.com – MANUVER dan pilihan politik Ketua Umum Partai Gerindra
> Prabowo Subianto membuat Rocky Gerung “ingkar” janji.
>
> Tanpa menunggu pelantikan presiden, dia sudah mengumumkan sikapnya:
> Oposisi terhadap Prabowo!
>
> Rocky bahkan berjanji akan berkeliling Indonesia, mengajak para kampret
> (mantan pendukung Prabowo) bergabung bersamanya.
>
> Benar. Deklarasi sebagai oposisi terhadap Prabowo terpaksa saya majukan,”
> ujar Rocky dalam tayangan perdana resonansi.tv (berbasis youtube) Selasa
> (15/10).
>
> Bagi yang tidak paham konteks dan sikap politiknya, keputusan Rocky ini
> agak membingungkan.
>
> Pada kampanye pilpres lalu Rocky berjanji. “Pak Prabowo akan saya kritik
> 12 menit setelah dia dilantik, catat jejak digital hari ini,” kata Rocky di
> hadapan ribuan alumni perguruan tinggi pendukung Prabowo-Sandi di Gedung
> Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019).
>
> Apa lacur ternyata Prabowo kalah. Seharusnya tidak ada pelantikan.
> Seharusnya Prabowo tetap bersama kampret. Bersama Rocky menjadi oposisi.
> Mengkritik pemerintah. Bukan dikritik.
>
> Namun melihat manuvernya dalam beberapa hari terakhir, publik sadar,
> Prabowo tidak akan pernah menjadi oposisi. Tidak akan timbul tenggelam
> bersama rakyat, seperti yang dia janjikan.
>
> Safari politiknya menunjukkan dia telah menjadi bagian terpenting dari
> pemerintahan Jokowi. Menjadi aktor utama mewakili kepentingan Megawati dan
> Jokowi.
>
> Jumat (11/10), Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana. Saat itu dia
> mengaku memenuhi undangan Jokowi.
>
> Kepada media secara diplomatis Prabowo menyatakan siap membantu Jokowi
> bila dibutuhkan. Namun seandainya tidak berada di kabinet, Gerindra akan
> loyal sebagai penyeimbang. Bukan oposisi.
>
> Basa-basi politisi yang sudah basi!
>
> Setelah bertemu Jokowi, Ahad malam (13/10) Prabowo melanjutkan safari
> politiknya. Secara mengejutkan dia bertandang ke rumah Ketua Umum Partai
> Nasdem Surya Paloh.
>
> Sebelumnya agak sulit membayangkan kedua figur ini bisa bertemu, apalagi
> kemudian saling rangkul, peluk, tertawa bersama dan mengaku punya banyak
> kesamaan pandangan.
>
> Prabowo selama ini secara terbuka menyatakan ketidaksukaannya terhadap
> Surya Paloh. Dia selalu menolak diwawancarai oleh Metro TV milik Surya.
>
> Prabowo menyebut Metro TV tidak punya akhlak dan pencetak kebohongan.
> Sebaliknya Metro TV juga selalu memberitakan Prabowo secara miring.
> Termasuk dalam editorialnya sebagai sikap resmi redaksi.
>
> Hubungan keduanya seperti anjing dan kucing. Seperti tokoh kartun
> legendaris Tom and Jerry. Tak pernah akur.
>
> “Permusuhan” keduanya terus berlanjut. Saat Prabowo bertemu Megawati dalam
> diplomasi nasi goreng, pada saat yang sama Surya menggelar pertemuan dengan
> Gubernur DKI Anies Baswedan.
>
> Setelah itu Surya maupun media miliknya Metro TV dan Media Indonesia mulai
> menyuarakan pentingnya oposisi. Surya juga mulai melakukan kritik dan
> bersuara miring terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi.
>
> Pada pelantikan anggota DPR RI (2/10) terjadi drama politik yang cukup
> menarik. Mega tidak menyalami Surya. Padahal Surya sudah berdiri
> menyambutnya.
>
> Mustahil pertemuan Prabowo dengan Surya kali ini tanpa sepengetahuan dan
> restu Megawati. Mereka saat ini telah menjadi satu paket yang solid.
>
> Pemilihan ketua MPR adalah salah satu contohnya. Gerindra akhirnya sepakat
> mendukung Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR setelah Prabowo menemui
> Megawati. Padahal sebelumnya mereka ngotot mengajukan Ahmad Muzani.
>
> Sehari kemudian, Senin malam (14/10), Prabowo bertemu dengan Ketua Umum
> PKB Muhaimin Iskandar. Setelah itu dia juga direncanakan akan bertemu
> dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
>
> Pertemuan Prabowo dengan para ketua umum partai pendukung Jokowi ini tentu
> saja sangat menarik 

[GELORA45] Deklarasi Oposisi Rocky Gerung, Siapa Mau Gabung?

2019-10-15 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]


 Hersubeno Arief:


 Deklarasi Oposisi Rocky Gerung, Siapa Mau Gabung?

Redaksi – Selasa, 14 Safar 1441 H / 15 Oktober 2019 18:00 WIB

https://www.eramuslim.com/berita/analisa/hersubeno-arief-deklarasi-oposisi-rocky-gerung-siapa-mau-bergabung.htm


   BERITA TERKAIT

·Keangkuhan Jenderal 



·Hersubeno Arief: Wiranto Ditusuk, Kok Banyak yang Bersyukur? 



·Rizal Fadillah: Kampus Yang Diobok-Obok 



·Rizal Fadillah: Menafsir Cover Tempo 



·Asyari Usman: Bagi RRC, Indonesia Ini Seperti Kelinci Gemuk dan Gurih 



Eramuslim.com – MANUVER dan pilihan politik Ketua Umum Partai Gerindra 
Prabowo Subianto membuat Rocky Gerung “ingkar” janji.


Tanpa menunggu pelantikan presiden, dia sudah mengumumkan sikapnya: 
Oposisi terhadap Prabowo!


Rocky bahkan berjanji akan berkeliling Indonesia, mengajak para kampret 
(mantan pendukung Prabowo) bergabung bersamanya.


Benar. Deklarasi sebagai oposisi terhadap Prabowo terpaksa saya 
majukan,” ujar Rocky dalam tayangan perdana resonansi.tv (berbasis 
youtube) Selasa (15/10).


Bagi yang tidak paham konteks dan sikap politiknya, keputusan Rocky ini 
agak membingungkan.


Pada kampanye pilpres lalu Rocky berjanji. “Pak Prabowo akan saya kritik 
12 menit setelah dia dilantik, catat jejak digital hari ini,” kata Rocky 
di hadapan ribuan alumni perguruan tinggi pendukung Prabowo-Sandi di 
Gedung Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019).


Apa lacur ternyata Prabowo kalah. Seharusnya tidak ada pelantikan. 
Seharusnya Prabowo tetap bersama kampret. Bersama Rocky menjadi oposisi. 
Mengkritik pemerintah. Bukan dikritik.


Namun melihat manuvernya dalam beberapa hari terakhir, publik sadar, 
Prabowo tidak akan pernah menjadi oposisi. Tidak akan timbul tenggelam 
bersama rakyat, seperti yang dia janjikan.


Safari politiknya menunjukkan dia telah menjadi bagian terpenting dari 
pemerintahan Jokowi. Menjadi aktor utama mewakili kepentingan Megawati 
dan Jokowi.


Jumat (11/10), Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana. Saat itu dia 
mengaku memenuhi undangan Jokowi.


Kepada media secara diplomatis Prabowo menyatakan siap membantu Jokowi 
bila dibutuhkan. Namun seandainya tidak berada di kabinet, Gerindra akan 
loyal sebagai penyeimbang. Bukan oposisi.


Basa-basi politisi yang sudah basi!

Setelah bertemu Jokowi, Ahad malam (13/10) Prabowo melanjutkan safari 
politiknya. Secara mengejutkan dia bertandang ke rumah Ketua Umum Partai 
Nasdem Surya Paloh.


Sebelumnya agak sulit membayangkan kedua figur ini bisa bertemu, apalagi 
kemudian saling rangkul, peluk, tertawa bersama dan mengaku punya banyak 
kesamaan pandangan.


Prabowo selama ini secara terbuka menyatakan ketidaksukaannya terhadap 
Surya Paloh. Dia selalu menolak diwawancarai oleh Metro TV milik Surya.


Prabowo menyebut Metro TV tidak punya akhlak dan pencetak kebohongan. 
Sebaliknya Metro TV juga selalu memberitakan Prabowo secara miring. 
Termasuk dalam editorialnya sebagai sikap resmi redaksi.


Hubungan keduanya seperti anjing dan kucing. Seperti tokoh kartun 
legendaris Tom and Jerry. Tak pernah akur.


“Permusuhan” keduanya terus berlanjut. Saat Prabowo bertemu Megawati 
dalam diplomasi nasi goreng, pada saat yang sama Surya menggelar 
pertemuan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan.


Setelah itu Surya maupun media miliknya Metro TV dan Media Indonesia 
mulai menyuarakan pentingnya oposisi. Surya juga mulai melakukan kritik 
dan bersuara miring terhadap beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi.


Pada pelantikan anggota DPR RI (2/10) terjadi drama politik yang cukup 
menarik. Mega tidak menyalami Surya. Padahal Surya sudah berdiri 
menyambutnya.


Mustahil pertemuan Prabowo dengan Surya kali ini tanpa sepengetahuan dan 
restu Megawati. Mereka saat ini telah menjadi satu paket yang solid.


Pemilihan ketua MPR adalah salah satu contohnya. Gerindra akhirnya 
sepakat mendukung Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR setelah Prabowo 
menemui Megawati. Padahal sebelumnya mereka ngotot mengajukan Ahmad Muzani.


Sehari kemudian, Senin malam (14/10), Prabowo bertemu dengan Ketua Umum 
PKB Muhaimin Iskandar. Setelah itu dia juga direncanakan akan bertemu 
dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.


Pertemuan Prabowo dengan para ketua umum partai pendukung Jokowi ini 
tentu saja sangat menarik dan menimbulkan tandatanya.


Dalam kapasitas apa, dan apa pula kepentingannya?

Prabowo tampaknya telah mendapat peran baru. Dia menjadi semacam 
mediator mempertemukan kepentingan Megawati sebagai pemegang saham 
mayoritas pemerintah, dengan para partner