Re: [GELORA45] Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia akibat kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'

2018-02-15 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Iyaaa, ... kalau saya perhatikan TKW asal Indonesia yang jumlahnya sudah 
melebihi 150 ribu, lalu dibandingkan dengan yang dari FIlipina, ... terkadang 
kasihan juga. Apalagi mendengar diantara mereka ada yang terjeblos dalam 
kegiatan serong, lisbian, masuk bar menjual diri atau tertipu laki2 hidung 
belang, menjadi lebih menyedihkan diantara mereka yang susah-payah BEKERJA 
diluarnegeri dengan segala penderitaan, kiriman uang mereka bukan untuk 
menghidupi anak-anak, merawat orang-tua yang sakit, ... oleh suami nya 
digunakan untuk bermain deengan peliharaan! Harus berakhir dengan CERAI! Tapi, 
... saya juga mendengar diantara mereka ada yang BERHASIL, bukan saja kiriman 
uang kekampung bisa bangun rumah yang layak, anak-anak sekolah sampai Univ, 
masih bisa beli tanah untuk ladang, bahkan kembali ke kampung bisa buka klinik 
membantu meningkatkan kesehatan warga kampung dengan pijat Qi-Gong yang mereka 
pelajari dengan tekun di HK! Heeiibaaat, ... bukan hanya berhasil 
mensejahterakan keluarga sendiri, tapi juga ikut membantu banyak warga kampung, 
...

Tapi, ... kalau mengejar masalah mendasar mengapa begitu buuaaanyak warga jadi 
keluar negeri utk mengejar nafkah, yaa, karena PEMERINTAH yang berkuasa BELUM 
mampu menciptakan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak! Rakyat 
yang menderita kemiskinan harus mengadu nasib keluar, sekalipun harus menerjang 
maut dengan menempuh jalan ILLEGAL! Nah, untuk menutup lubang-lubang menempuh 
jalan illegal, terutama juga ada pda pejabat-pejabat korup itu yg bisa 
meloloskan mereka keluar! Agar pemerintah bisa memberikan perlindungan dan 
membela warga yang terpaksa bekerja diluarnegeri dengan sebaik-baiknya, tidak 
membiarkan warga dilecehkan, ditipu bahkan disiksa sampai meninggal TANPA ada 
yg bisa membantu!

Lalu, perbaiki usaha ditanahair sendiri, agar tercipta syarat kerja yang lebih 
baik mereka dan ikut membangun kampung-kampung mereka sendiri, tidak perlu lagi 
meninggalkan kampung untuk mengejar keberuntungan dinegara orang lain, ...!

Salam,
ChanCT


From: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Thursday, February 15, 2018 1:39 PM
To: Gelora45 ; Chalik Hamid 
Subject: Re: [GELORA45] Fw: Re: #sastra-pembebasan# Adelina: TKI yang meninggal 
di Malaysia akibat kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'

  

Ya, terpaksa. Di indonesia sulit dapat pekerjaan. 
Di luar negeri gaji lebih besar.
Yang kerja di luar negeri jutaan orang ?
Tampaknya yang kerja di Belanda lebih baik :
Sewa kamar sendiri 200 -300 Euro.
Kerja 1 jam E 10,-
Yang baru datang ikut temannya yang sudah biasa kerja,
belajar dulu cara bersihkan kaca, lemari, kamar mandi, toilet,
cara pakai alat2 seperti stoom apparaat, stofzuiger dll.
Ada juga yang tinggal dalam, merawat orang tua, memandikan,
memakaiani. Kalau makanan ada perusahaan Belanda yang
tiap siang mengantar makanan, tanpa perlu dikunyah. Setelah
selesai memakaiani, boleh kerja di luar, cari tambahan penghasilan.

2018-02-15 5:02 GMT+01:00 Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45] 
:




  - Pesan yang Diteruskan -
  Dari: 'gri. mhmd' gri.m...@gmail.com [sastra-pembebasan] 

  Kepada: "sastra-pembeba...@yahoogroups.com" 

  Terkirim: Kamis, 15 Februari 2018 01.57.01 GMT+1
  Judul: Re: #sastra-pembebasan# Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia akibat 
kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'


  Persoalan paling mendasar adalah kenapa warga indonesia sampe mau dan bahkan 
ada yang bangga menjadi tki? 

  Pada tanggal 15 Feb 2018 07:07, "'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[sastra-pembebasan]"  menulis:

  
Kalau orang Malaysia saja MARAH mengetahui dinegaranya bisa terjadi 
penganiayaan terhadap Adelina, bagaimana pula dengan bangsa Indonesia yang 
anakbangsanya dianiaya sampai meninggal itu, ... bagaimana dengan sikap 
PEMRLINDUNGAN PEMERINTAH terhadap anakbangsa yang dieksport keluarnegeri itu???

Bahwa dimanapun juga didunia ini bisa terjadi adanya orang SINTING yang 
tega-teganya memperlakukan sesama umat manusia bagaikan BUDAK yg lebih rendah 
dari hewan, tapi PEMERINTAH yang berkuasa harus berkemampuan utk MEMBELA dan 
MELINDUNGI setiap warganya dimanapun dia berada!



Kalau saja kenyataan yang terjadi keberadaan seperti Adelina masuk bekerja 
di Malaysia secara illegal, pemerintah tentunya harus menyumbat lubang–lubang, 
menindak TEGAS pejabat-pejabat nakal yang masih saja MELOLOSKAN TKI illegal 
keluarnegeri! Dan, ... hendaknya pemerintah menggunakan kasus Adelina ini 
dengan TEGAS mengusut dimana dan dan bagaimana pengiriman TKI illegal masih 
saja terjadi, dan, ... tentunya berdampak mempersulit kedudukan Duta Besar RI 
dalam membela warga illegal dinegara-asing itu. 





Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia 
akibat kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'
· 14 Februari 2018

· 
http://www.bbc.com/indonesia/ trensosial-43044843Hak atas fotoPOR CHENG 
HANImage captionKondisi Adelina saat dijemput polisi pada tang

[GELORA45] Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia akibat kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'

2018-02-14 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Kalau orang Malaysia saja MARAH mengetahui dinegaranya bisa terjadi 
penganiayaan terhadap Adelina, bagaimana pula dengan bangsa Indonesia yang 
anakbangsanya dianiaya sampai meninggal itu, ... bagaimana dengan sikap 
PEMRLINDUNGAN PEMERINTAH terhadap anakbangsa yang dieksport keluarnegeri itu???

Bahwa dimanapun juga didunia ini bisa terjadi adanya orang SINTING yang 
tega-teganya memperlakukan sesama umat manusia bagaikan BUDAK yg lebih rendah 
dari hewan, tapi PEMERINTAH yang berkuasa harus berkemampuan utk MEMBELA dan 
MELINDUNGI setiap warganya dimanapun dia berada!



Kalau saja kenyataan yang terjadi keberadaan seperti Adelina masuk bekerja di 
Malaysia secara illegal, pemerintah tentunya harus menyumbat lubang–lubang, 
menindak TEGAS pejabat-pejabat nakal yang masih saja MELOLOSKAN TKI illegal 
keluarnegeri! Dan, ... hendaknya pemerintah menggunakan kasus Adelina ini 
dengan TEGAS mengusut dimana dan dan bagaimana pengiriman TKI illegal masih 
saja terjadi, dan, ... tentunya berdampak mempersulit kedudukan Duta Besar RI 
dalam membela warga illegal dinegara-asing itu. 





Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia 
akibat kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'
· 14 Februari 2018

· 
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-43044843
Hak atas fotoPOR CHENG HANImage captionKondisi Adelina saat dijemput polisi 
pada tanggal 10 Februari lalu.
 
Adelina, seorang TKI yang meninggal di Penang akibat kurang gizi dan luka-luka 
yang diduga disebabkan aksi kekerasan majikan, membuat 'marah bangsa', kata 
anggota parlemen Malaysia.

Steven Sim Chee Kong, anggota parlemen di Bukit Mertajam menemui Adelina pada 
Sabtu (10/02) lalu setelah mendapat pengaduan dari tetangga yang melihat tenaga 
kerja asal Nusa Tenggara Timur ini mengalami luka-luka parah termasuk di tangan.

Adelina meninggal di rumah sakit pada keesokan harinya, Minggu (11/02). 
Kepolisian Malaysia telah menahan tiga tersangka atas meninggalnya tenaga kerja 
Indonesia yang telah bekerja di negara tetangga ini sejak 2014.

"Kematian Adelina menyebabkan orang Malaysia marah, marah kepada majikan karena 
Adelina diperbuat (diperlakukan) sedemikian," kata Steven kepada wartawan BBC 
Indonesia, Endang Nurdin.

Lalu Muhamad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia 
Kementerian Luar Negeri, mengatakan belum ada kesimpulan final dari dokter 
forensik.

Namun, menurutnya, "salah satu penyebab yang ditemukan adalah Adelina mengalami 
malnutrisi satu bulan terakhir, ada luka... kemungkinan bekas gigitan binatang."

  a.. TKI di Hong Kong: Angka penganiayaan fisik, seksual dan diskriminasi 
rasial 'tinggi' 
  b.. Bankir Inggris 'siapkan pembunuhan WNI di Hong Kong dengan ' riang' 
  c.. Bulan puasa dan pengajian para TKI di Hong Kong
Steven Sim mengatakan saat bertemu kondisi Adelina lemah dengan luka parah di 
tangannya.

Adelina sempat menuturkan bahwa selama sebulan terakhir dia dipaksa tidur di 
luar rumah bersama anjing peliharaan majikan, tak diberi makan, dan mengalami 
penganiayaan.

Perlindungan pekerja domestik di Malaysia

Hak atas fotoMIGRANT CAREImage captionLuka-luka yang diderita Adelina.
 
Steven Sim menyerukan agar pemerintah Malaysia dan juga Indonesia memperkuat 
perundang-undangan agar pekerja mendapatkan perlindungan.

Lalu Muhamad Iqbal mengatakan dalam dua tahun terakhir ini tidak ada payung 
hukum antara dua negara menyangkut pekerja domestik karena sudah berakhirnya 
Memorandum of Understanding (MoU) pada 2016.

"Kita sudah sampaikan keinginan kita untuk membuat sebuah MoU yang baru sama 
sekali, bukan perpanjangan dari yang lama tapi belum mendapatkan respons dari 
Malaysia hingga saat ini. Kita harap ini bisa menjadi momentum untuk Malaysia 
untuk mendorong pembahasan MoU tersebut," kata Lalu.

Perjanjian kerja sama ini juga diperlukan bagi "majikan untuk memastikan apa 
yang mereka bayar untuk pekerja domestik dengan nilai uang seperti yang mereka 
harapkan," tambahnya.

Lalu juga mengatakan "Malaysia juga perlu melakukan penguatan di sektor 
regulasi ini, harapan kita supaya bisa mengakomodir fenomena yang muncul 
belakangan khususnya perdagangan manusia."

Hak atas fotoPOR CHENG HANImage captionAdelina tidur di beranda bersama anjing 
peliharaan majikannya.
 
BBC Indonesia telah menghubungi Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia yang 
mengatakan tidak akan memberikan pernyataan karena kasus ini dalam penyelidikan 
polisi.

Saat ini terdapat sekitar 2,5 juta WNI yang bekerja di Malaysia dan 50% di 
antaranya ilegal.

Glorene Das, direktur Tenaganita, organisasi hak asasi manusia di Kuala Lumpur 
yang menangani pekerja migran menyatakan kekerasan ini antara lain akibat 
istilah "pembantu rumah tangga" dalam hukum Malaysia.

Ada majikan dan budak
"Ini terjadi karena akta (hukum) untuk pembantu atau pekerja rumah tangga tidak 
memadai untuk melindungi mereka. Sekarang ini, ada istilah pembantu atau budak. 
Istilah yang terdapat di hukum Malaysia ini...menciptakan pemikiran bahwa ada 
majika

[GELORA45] Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia akibat kurang gizi dan luka-luka membuat 'marah bangsa'

2018-02-14 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Adelina: TKI yang meninggal di Malaysia akibat kurang gizi dan luka-luka 
membuat 'marah bangsa'

14 Februari 2018
Hak atas fotoPOR CHENG HANImage captionKondisi Adelina saat dijemput polisi 
pada tanggal 10 Februari lalu.Adelina, seorang TKI yang meninggal di Penang 
akibat kurang gizi dan luka-luka yang diduga disebabkan aksi kekerasan majikan, 
membuat 'marah bangsa', kata anggota parlemen Malaysia.Steven Sim Chee Kong, 
anggota parlemen di Bukit Mertajam menemui Adelina pada Sabtu (10/02) lalu 
setelah mendapat pengaduan dari tetangga yang melihat tenaga kerja asal Nusa 
Tenggara Timur ini mengalami luka-luka parah termasuk di tangan.Adelina 
meninggal di rumah sakit pada keesokan harinya, Minggu (11/02). Kepolisian 
Malaysia telah menahan tiga tersangka atas meninggalnya tenaga kerja Indonesia 
yang telah bekerja di negara tetangga ini sejak 2014."Kematian Adelina 
menyebabkan orang Malaysia marah, marah kepada majikan karena Adelina diperbuat 
(diperlakukan) sedemikian," kata Steven kepada wartawan BBC Indonesia, Endang 
Nurdin.Lalu Muhamad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia 
Kementerian Luar Negeri, mengatakan belum ada kesimpulan final dari dokter 
forensik.Namun, menurutnya, "salah satu penyebab yang ditemukan adalah Adelina 
mengalami malnutrisi satu bulan terakhir, ada luka kemungkinan bekas 
gigitan binatang."   
   - Steven Sim mengatakan saat bertemu kondisi Adelina lemah dengan luka parah 
di tangannya.   

Adelina sempat menuturkan bahwa selama sebulan terakhir dia dipaksa tidur di 
luar rumah bersama anjing peliharaan majikan, tak diberi makan, dan mengalami 
penganiayaan.Perlindungan pekerja domestik di MalaysiaHak atas fotoMIGRANT 
CAREImage captionLuka-luka yang diderita Adelina.Steven Sim menyerukan agar 
pemerintah Malaysia dan juga Indonesia memperkuat perundang-undangan agar 
pekerja mendapatkan perlindungan.Lalu Muhamad Iqbal mengatakan dalam dua tahun 
terakhir ini tidak ada payung hukum antara dua negara menyangkut pekerja 
domestik karena sudah berakhirnyaMemorandum of Understanding (MoU) pada 
2016."Kita sudah sampaikan keinginan kita untuk membuat sebuah MoU yang baru 
sama sekali, bukan perpanjangan dari yang lama tapi belum mendapatkan respons 
dari Malaysia hingga saat ini. Kita harap ini bisa menjadi momentum untuk 
Malaysia untuk mendorong pembahasan MoU tersebut," kata Lalu.Perjanjian kerja 
sama ini juga diperlukan bagi "majikan untuk memastikan apa yang mereka bayar 
untuk pekerja domestik dengan nilai uang seperti yang mereka harapkan," 
tambahnya.Lalu juga mengatakan "Malaysia juga perlu melakukan penguatan di 
sektor regulasi ini, harapan kita supaya bisa mengakomodir fenomena yang muncul 
belakangan khususnya perdagangan manusia."Hak atas fotoPOR CHENG HANImage 
captionAdelina tidur di beranda bersama anjing peliharaan majikannya.BBC 
Indonesia telah menghubungi Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia yang 
mengatakan tidak akan memberikan pernyataan karena kasus ini dalam penyelidikan 
polisi.Saat ini terdapat sekitar 2,5 juta WNI yang bekerja di Malaysia dan 50% 
di antaranya ilegal.Glorene Das, direktur Tenaganita, organisasi hak asasi 
manusia di Kuala Lumpur yang menangani pekerja migran menyatakan kekerasan ini 
antara lain akibat istilah "pembantu rumah tangga" dalam hukum Malaysia.
Ada majikan dan budak
"Ini terjadi karena akta (hukum) untuk pembantu atau pekerja rumah tangga tidak 
memadai untuk melindungi mereka. Sekarang ini, ada istilah pembantu atau budak. 
Istilah yang terdapat di hukum Malaysia ini...menciptakan pemikiran bahwa ada 
majikan dan budak," kata Glorene.Tim Tenaganita juga sempat menjumpai Adelina, 
yang dijemput di rumah majikannya bersama polisi."Kondisinya begitu parah dan 
dia takut memberitahu apa yang terjadi terhadap dirinya, parah terutama karena 
luka-luka yang dia derita...(Saat ditanya), dia tak mau menjawab, dan kelihatan 
takut," tambahnya.Wahyu Susilo dari organisasi pekerja migran, Migrant CARE, 
mengatakan, "Kematian Adelina memperpanjang daftar kematian buruh migran 
Indonesia asal NTT yang ditahun 2017 mencapai 62 orang."Wahyu juga menyatakan 
perlu ada "pengusutan dugaan bahwa Adelina adalah korban perdagangan 
manusia."Kasus "terburuk" penganiayaan tenaga kerja Indonesia adalah yang 
dialami Nirmala Bonat pada 2004. Penyiksaan yang dilakukan majikannya membuat 
dia mengalami trauma berat.Saat persidangan pada 2014, Nirmala antara lain 
mengatakan majikannya meletakkan setrika panas di payudaranya."Saya menderita 
kesakitan yang sangat parah. Saya tak bisa mandi atau tidur karena sakitnya tak 
tertahankan," kata Nirmala.Pengadilan Tinggi Malaysia pada 2015 mengabulkan 
gugatan Nirmala terhadap majikannya, Yim Pek Ha, dan suaminya, Hii Ik Ting, 
untuk membayar ganti rugi sekitar Rp1,1 miliar.