Re: [GELORA45] Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan Justru Surut Berpolitik

2018-03-11 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
*Sebagai perantara dalam bisnis jual/beli sesuatu obyek atau komoditi ada
komisinya.*


Re: [GELORA45] Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan Justru Surut Berpolitik

2018-03-11 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Begitulah Megawati, senang menyangka dirinya berbeda dari orang lain, merasa 
sebagai warga istimewa seolah negara ini punya bapaknya. Makanya begitu 
berkuasa dia seperti bebas merdeka melakukan apa pun terhadap...
asset-assetRakyat


|  |  | 
Jokowi Siap Beli BUMN yang Dijual Mega
 |




--- lusi_d@... wrote:    
Ee Mega ini sukaknya kok mencela saja. Kemajuan atau kemunduran tingkat
kehidupan perempuan Indonesia itu termasuk tanggungjawabmu dan sebagai
elite perempuan tidak bisa melepaskan tanggungjawab. Ketika memiliki
kekuasaan apa yang sudah kau kerjakan untuk kemajuan tingkat kebudayaan
perempuan Indonesia?

Am Thu, 8 Mar 2018 18:55:00 +0100
schrieb j.gedearka :

> 
> https://nasional.tempo.co/read/1068000/megawati-setelah-merdeka-kaum-perempuan-justru-surut-
> 
> berpolitik?AllUtama=AllUtama_Click_1
> 
> 
> Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan
> 
> 
> Justru Surut Berpolitik
> 
> Reporter:
> 
> 
> Ahmad Fikri (Kontributor)
> 
> Editor:
> 
> 
> Kukuh S. Wibowo
> 
> Kamis, 8 Maret 2018 20:53 WIB
> 0 komentar 
> 
>  
> 
> 01001
> # Font:
> # Ukuran Font: - 
> 
>  
> + 
> 
>  
> 
> #
> 
> #
> 
> 
> Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dok.TEMPO/Dian
> Triyuli Handoko
> 
> 
> Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dok.TEMPO/Dian
> Triyuli Handoko
> 
> *TEMPO.CO*, *Bandung-*Presiden RI ke-5  Megawati 
> Sukarnoputri sempat menyinggung 
> sulitnya partai politik memenuhi kuota 30 persen calon legislatif 
> perempuan dalam orasi ilmiahnya di Institut Pemerintahan Dalam
> Negeri, Kamis, 8 Maret 2018.
> 
> “Untuk memenuhi persyaratan di calon anggota legislatif, selalu saya 
> mengalami kesulitan. Dan saya juga tahu itu dirasakan oleh pimpinan 
> partai dengan kuota 30 persen. Memang maksud dan niat untuk
> memberikan kuota 30 persen itu sangat baik, tapi pada tataran
> lapangannya, pada kenyataannya, sangat sulit," ujar Megawati.
> 
> Baca: Megawati Dapat Gelar Doktor Honoris Causa Pertama dari IPDN 
> 
> 
> Sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati 
> mengaku sering menemukan kader perempuan  yang awalnya aktif
> berpolitik, namun di tengah jalan meminta berhenti. “Saya bertanya
> kenapa (mundur), karir politikmu bagus. (Jawabnya) karena suami saya
> mengatakan harus memilih antara suami dan karir politik. Saya lalu
> lemes,” kata Mega.
> 
> Menurut Megawati mencari kader perempuan makin sulit. “Ada sebuah 
> fenomena yang terus berjalan, justru setelah kita merdeka kaum 
> perempuannya semakin surut di bidang politik. Berbeda dengan ibu-ibu 
> kita waktu mereka masih ikut berjuang dengan, tentunya bapak-bapak,
> itu sangat kelihatan gairah dan elannya untuk berkiprah di bidang
> politik,” kata dia.
> 
> Simak: Tsamara Amany Jelaskan Soal Cuitan Lawasnya tentang Megawati 
> 
> 
> Megawati meminta surutnya perempuan berpolitik ini perlu diteliti
> lebih dalam. Mengapa justru setelah negara punya konstitusi dan
> memberi hak berpolitik yang sama antara laki-kali dan perempuan
> justru dalam tatarannya makin sulit.
> 
> Mega juga sempat terisak ketika menyinggung pemberian gelar Doktor 
> Honoris Causa oleh kampus yang didirikan oleh Bung Karno itu. Apalagi 
> gelar tersebut diberikan bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan 
> Internasional. “Hari ini, tanggal 8 Maret, bertepatan dengan Hari 
> Perempuan Internasional, yang merupakan peringatan atas pengakuan hak 
> politik bagi kaum perempuan di dunia,” kata dia.
> 
> *AHMAD FIKRI*
> 
> 
> 


  

Re: [GELORA45] Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan Justru Surut Berpolitik

2018-03-09 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Ee Mega ini sukaknya kok mencela saja. Kemajuan atau kemunduran tingkat
kehidupan perempuan Indonesia itu termasuk tanggungjawabmu dan sebagai
elite perempuan tidak bisa melepaskan tanggungjawab. Ketika memiliki
kekuasaan apa yang sudah kau kerjakan untuk kemajuan tingkat kebudayaan
perempuan Indonesia?







Am Thu, 8 Mar 2018 18:55:00 +0100
schrieb "'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]"
:

> 
> https://nasional.tempo.co/read/1068000/megawati-setelah-merdeka-kaum-perempuan-justru-surut-
> 
> berpolitik?AllUtama=AllUtama_Click_1
> 
> 
>   Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan
> 
> 
>   Justru Surut Berpolitik
> 
> Reporter:
> 
> 
> Ahmad Fikri (Kontributor)
> 
> Editor:
> 
> 
> Kukuh S. Wibowo
> 
> Kamis, 8 Maret 2018 20:53 WIB
> 0 komentar 
> 
>  
> 
> 01001
> # Font:
> # Ukuran Font: - 
> 
>  
> + 
> 
>  
> 
> #
> 
> #
> 
> 
> Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dok.TEMPO/Dian
> Triyuli Handoko
> 
> 
> Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dok.TEMPO/Dian
> Triyuli Handoko
> 
> *TEMPO.CO*, *Bandung-*Presiden RI ke-5  Megawati 
> Sukarnoputri sempat menyinggung 
> sulitnya partai politik memenuhi kuota 30 persen calon legislatif 
> perempuan dalam orasi ilmiahnya di Institut Pemerintahan Dalam
> Negeri, Kamis, 8 Maret 2018.
> 
> “Untuk memenuhi persyaratan di calon anggota legislatif, selalu saya 
> mengalami kesulitan. Dan saya juga tahu itu dirasakan oleh pimpinan 
> partai dengan kuota 30 persen. Memang maksud dan niat untuk
> memberikan kuota 30 persen itu sangat baik, tapi pada tataran
> lapangannya, pada kenyataannya, sangat sulit," ujar Megawati.
> 
> Baca: Megawati Dapat Gelar Doktor Honoris Causa Pertama dari IPDN 
> 
> 
> Sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati 
> mengaku sering menemukan kader perempuan  yang awalnya aktif
> berpolitik, namun di tengah jalan meminta berhenti. “Saya bertanya
> kenapa (mundur), karir politikmu bagus. (Jawabnya) karena suami saya
> mengatakan harus memilih antara suami dan karir politik. Saya lalu
> lemes,” kata Mega.
> 
> Menurut Megawati mencari kader perempuan makin sulit. “Ada sebuah 
> fenomena yang terus berjalan, justru setelah kita merdeka kaum 
> perempuannya semakin surut di bidang politik. Berbeda dengan ibu-ibu 
> kita waktu mereka masih ikut berjuang dengan, tentunya bapak-bapak,
> itu sangat kelihatan gairah dan elannya untuk berkiprah di bidang
> politik,” kata dia.
> 
> Simak: Tsamara Amany Jelaskan Soal Cuitan Lawasnya tentang Megawati 
> 
> 
> Megawati meminta surutnya perempuan berpolitik ini perlu diteliti
> lebih dalam. Mengapa justru setelah negara punya konstitusi dan
> memberi hak berpolitik yang sama antara laki-kali dan perempuan
> justru dalam tatarannya makin sulit.
> 
> Mega juga sempat terisak ketika menyinggung pemberian gelar Doktor 
> Honoris Causa oleh kampus yang didirikan oleh Bung Karno itu. Apalagi 
> gelar tersebut diberikan bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan 
> Internasional. “Hari ini, tanggal 8 Maret, bertepatan dengan Hari 
> Perempuan Internasional, yang merupakan peringatan atas pengakuan hak 
> politik bagi kaum perempuan di dunia,” kata dia.
> 
> *AHMAD FIKRI*
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 



Re: [GELORA45] Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan Justru Surut Berpolitik

2018-03-09 Terurut Topik ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
Kalau begitu pasti ada yang salah dengan partai politikkarena 
untukmenyelenggarakan kegiatan masyarakat / negara tidakmelulu harus masuk 
partai politk.. Lihat saja, sebelumkemerdekaan toh kaum perempuan yang bergerak 
dalam KongresPerempoean bukanlah perempuan parpol 
melainkan kumpulan perempuan yang punya kepedulian 
terhadap masyarakatnya. 

  --- j.gedearka@... wrote:
  
https://nasional.tempo.co/read/1068000/megawati-setelah-merdeka-kaum-perempuan-justru-surut-
 berpolitik?AllUtama=AllUtama_Click_1
  
 Megawati: Setelah Merdeka, Kaum Perempuan 
 
 
Justru Surut Berpolitik 
   Reporter: 
Ahmad Fikri (Kontributor)
   Editor: 
Kukuh S. Wibowo
  Kamis, 8 Maret 2018 20:53 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dok.TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Bandung-Presiden RI ke-5  Megawati Sukarnoputri sempat menyinggung 
sulitnya partai politik memenuhi kuota 30 persen calon legislatif perempuan 
dalam orasi ilmiahnya di Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Kamis, 8 Maret 
2018.“Untuk memenuhi persyaratan di calon anggota legislatif, selalu saya 
mengalami kesulitan. Dan saya juga tahu itu dirasakan oleh pimpinan partai 
dengan kuota 30 persen. Memang maksud dan niat untuk memberikan kuota 30 persen 
itu sangat baik, tapi pada tataran lapangannya, pada kenyataannya, sangat 
sulit," ujar Megawati. Baca: Megawati Dapat Gelar Doktor Honoris Causa Pertama 
dari IPDN Sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati 
mengaku sering menemukan kader perempuan  yang awalnya aktif berpolitik, namun 
di tengah jalan meminta berhenti. “Saya bertanya kenapa (mundur), karir 
politikmu bagus. (Jawabnya) karena suami saya mengatakan harus memilih antara 
suami dan karir politik. Saya lalu lemes,” kata Mega.   Menurut Megawati 
mencari kader perempuan makin sulit. “Ada sebuah fenomena yang terus berjalan, 
justru setelah kita merdeka kaum perempuannya semakin surut di bidang politik. 
Berbeda dengan ibu-ibu kita waktu mereka masih ikut berjuang dengan, tentunya 
bapak-bapak, itu sangat kelihatan gairah dan elannya untuk berkiprah di bidang 
politik,” kata dia. Simak: Tsamara Amany Jelaskan Soal Cuitan Lawasnya tentang 
Megawati Megawati meminta surutnya perempuan berpolitik ini perlu diteliti 
lebih dalam. Mengapa justru setelah negara punya konstitusi dan memberi hak 
berpolitik yang sama antara laki-kali dan perempuan justru dalam tatarannya 
makin sulit. Mega juga sempat terisak ketika menyinggung pemberian gelar Doktor 
Honoris Causa oleh kampus yang didirikan oleh Bung Karno itu. Apalagi gelar 
tersebut diberikan bersamaan dengan perayaan Hari Perempuan Internasional. 
“Hari ini, tanggal 8 Maret, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, 
yang merupakan peringatan atas pengakuan hak politik bagi kaum perempuan di 
dunia,” kata dia. AHMAD FIKRI