Saya nambah pertanyaan saja..
-Katanya temp sensor di MDT itu accurasinya 0.1 degC
-Kapan (bisa) kah temperature sensor itu dikalibrasi? Misal dicelupkan saja
kedalam air mendidih 100degC kemudian kedalam es 0degC.
Dst.
-Termometer gelas yang dimasukkan ke dalam logging head,
Punteen.
Saya meluruskan dua hal biar nyambung.
Buat 'mang Okim' yang ini 'uni' Yuriza Noor, geofisikawati TI di
Balikpapan.
Yuriza, mang Okim ini bos saya 20 tahun lebih yang lalu di kantor anda
sekarang (di Balikpapan).
Numpang liwat sajaaah.
Wassalaam,
D. Saib
Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada
data dari MDT.
Berdasarkan yang saya lewati, temperature MDT tidak bisa dipegang
100%. Sering kali untuk depth lebih dangkal temperaturenya lebih
tinggi sekitar 5-10 degree Celcius, dari depth yg lebih dalam. Saya
lebih percaya
Sekali lagi gurubesar itu adalah jabatan, bahkan pangkat juga bukan.
Jadi terserah masyarakat atau yang bersangkutan mau memanggil APU itu prof.
atau tidak. Kalau tidak salah dalam undang2 (entah no berapa) memang ada
diselipkan antara tanda kurung istilah professor ; jabatan gurubesar
Pak Miko itu memecahkan record, kalau Amien Rais dulu baru saja dikukuhkan
jadi professor (gurubesar) 1 jam kemudian langsung mengundurkan diri, jadi
kukuhnya hanya 1 jam. Tetapi kemudian menjabat gurubesar di universitas
swasta, itu bedanya dg Pak Miko.
- Original Message -
From:
Rekan-rekan geologiawan,
Komentar Prof. Koesoemadinata tentang professor di A.S. memang benar!
Sewaktu saya jadi dosen (Assistant Professor) di Universitas Vanderbilt, saya
disebut Professor oleh Dekan saya. Sekarang di tempat biro konsultan dimana
saya bekerja, sebutan ini hanya untuk
kenapa gak bikin perusahaan konsorsium sajah... model vico, caltex itu
lho. jadi dua-duanya gak jadi operator tapi punya kontrol penuh.
salam,
-sorry kalau usulannya agak 'polos-polos sajah', gak ngerti soal pulitik
sih.
- Original Message -
From: Budi Sukamto [EMAIL
Pak Awang,
Apakah di sebelah barat danau-danau tsb ada indikasi akumulasi sedimen yang
mungkin merupakan sisa cekungan kutei yang terpenggal oleh tinggian itu..?
atau semuanya habis tererosi..?
Kalau nggak salah ingat (sudah lama banget gak belajar kutei basin lagi...)
sumur paling barat
Rumusnya sih sederhan, BHT=Surface Temperature + (Gradien temperature *depth).
Cuman masalahnya menentukan gradien temperature sering tidak akurat, karena
data temperature yang tidak memadai. Gradien temperatur juga tidak konstan
terhadap kedalaman.
Umumnya data temperatur diperoleh dari
Pak Noor,
Danau-danau ini ada sesudah Upper Kutei terinversi, terangkat, dan tererosi.
Di sebelah barat danau2 itu masih ada sedimen Upper Kutei yang tak tererosi,
tetapi semua sedimen Miosen sudah habis oleh erosi. Modeling berdasarkan VR
(vitrinite reflectance) di permukaan atau
10 matches
Mail list logo