Pak Awang,
hi pressure saja bisa membuat lumpur menjalar kemana-mana, apalagi
sumur tak ter-observed lagi. Walllbore di downhole sana kita sudah tak
tahu lagi bagaimana bentuknya, collapsenya dinding sumur mungkin saja
terjadi..dan mungkin sampai ke casing shoe karena openholenya begitu
panjang,
Beberapa hari yang lalu saya ngobrol dengan tetangga di tempat
hajatan. Akhirnya obrolan sampai juga ke masalah *Lumpur Lapindo* yang lagi
jadi bahan pembicaraan semua orang, pejabat maupun rakyat, konglomerat
maupun orang melarat. Tetangga tersebut kebetulan seorang pejabat di sebuah
instansi pus
kalau peneliti dari Oslo mengeluarkan angka : mud vulcanonya
berdiameter 5km dan tebalnya 500m, kalau versi Pak Edy Sunardi
tebalnya 5 km. jauh benar bedanya?
On 9/26/06, Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ringkasan dan kutipan berita2 yang bagus Pak Wahyu. Perdebatan menyulut
dan
mungkin hampir sama dengan fenomena yang terjadi di desa Bekucuk, Watudakon
- Mojokerto. Di sana ada suatu semburan gas kecil yang kemudian dibentengi
tembok oleh penduduk setempat (sekitar radius 5 meteran). Kemudian mereka
memasang pipa dan menyalurkannya ke halaman rumah penduduk sekitarnya. Jad
Mas Agus,
Mas Agus,
Semburan lumpur di wilayah Banjar Panji pun tak harus selalu dimaknai
negatif, itu juga sebenarnya bisa jadi berkah, hanya sayang ia menyembur
di wilayah padat penduduk dan pusat perekonomian sehingga menenggelamkan
desa2 dan memutus sarana transportasi. Kalau terjadi di wilay
Ada yang bisa bantu?
Ada pertanyaan dari LSM yang akan mensupport
pemanfaatan gas dengan teknologi tepat guna bagi
masyarakat lokal, mengenai pemanfaatan semburan gas di
Desa Larangan Tokol, Tlanakan, Pamekasan.
Ceritanya begini : Agustus 2004 yang lalu saya
jalan-jalan ke Madura, sampailah pada
Pada kesempatan tersebut Edy juga mengungkapkan, lumpur
> panas yang menyembur dari lahan pengeboran Lapindo diyakini
> para ahli geologi sebagai mud volcano atau gunung api lumpur
> yang meletus dari dalam tanah. Keyakinan itu didasarkan
> hasil penelitian selama sebulan.
=
Ringkasan dan kutipan berita2 yang bagus Pak Wahyu. Perdebatan menyulut
dan menyabet kemana-mana, sementara lumpur terus menyembur dan penduduk
terus menyingkir.
Perdebatan tambah seru karena hasil kajian tim pakar mud volcano dari
University of Oslo yang menyimpulkan bahwa lumpur di sekitar Banja
>Attempted to work pipe, disinilah biasanya JARRING mulai bekerja,
bahkan >mungkin ratusan kali jarring up and down sebagai sumber
goncangan mungkin >bisa 4-5 skala richter kali ya ?.., sebagai PEMICU
retakan / crack / >fissure
Pak Heri,
Tulisan Pak Heri di atas berkategori mengandai-andai lho, t
Pak Sugeng,
1. BPJ menggunakan OBM dan bisa mengatasi problem lempung diapir
(sementara) dengan MW tinggi walaupun ternyata terjadi lagi sticking dan
bridging setelah lubang ditinggalkan beberapa hari. Mungkin mineral
lempung diapir yang ditembus adalah jenis yang sloughing.
2. Ini berandai-andai
Apa iya sih Porong tenggelam ? Bulan desember ?
iiih ngeri nian !!
Membuang lumpur ke laut menurut saya tindakan yang salah !!! Karena
cara inilah yg justru akan menenggelamkan daerah yg bakalan ambles.
Akan lebih aman bila AIRNYA yg dibuang sedangkan lempungnya dibiarkan
sebagai "pengisi" terban
kalau di belanda ruang tahanan di bandara schipol terbakar dua menteri
mengundurkan diri, kalau disini ribuan rakyat menderita berkepanjangan
karena dissaster mud vulcano akibat kesalahan drilling, semuanya
lempar tanggung jawab, kalau bisa alam yg disalahkan.
Sesuai pepatah" Awak tak pandai berjo
Pak Awang,
Trimakasih, uraiannya yang cukup panjang-lebar, sangat bagus dan berguna untuk
kami.
Masih ada pertanyaan, tolong yha untuk dikomentari:
1.Apakah dengan menggunakan lumpur pemboran jenis "oil-based mud" bisa
mengatasi problem lempung diapir? Sumur-2 kita di Salawati dan Tuban selalu
Minggu yang lalu kita mendengar kabar bahwa tanggul
lumpur jebol. Malam ini juga terulang kembali tanggul
jebol, di Siring. Belum musim hujan saja tanggul
jebol, bagaimana bila di musim hujan?
Katanya, upaya menyelesaikan masalah lumpur tersebut
dengan mementingkan keselamatan warga. Tapi, upaya
ny
Sumur BP#1 diusulkan mempunyai dua objektif : reef dangkal sekitar umur Miosen
Akhir atau Pliosen dan reef dalam ekivalen Kujung. "Kok bisa ada reef dangkal
di wilayah ini - kondisi regional sejauh yang saya tahu tak mengizinkannya bisa
ada reef di situ" itu salah satu pertanyaan saya saat Lapin
15 matches
Mail list logo