tidak akan lebih panjang dari proses perbaikan yg saat ini ada (sama persis
malah) ..
dan kalau yg design jaringan memang capable, pasti dibuat redundant ..
On Tue, 23 May 2017 at 07:01 agoes andrijansah wrote:
> kebayang kalau ada kerusakan jaringan di titik X, akan
kebayang kalau ada kerusakan jaringan di titik X, akan puanjng
prosesnya untuk dibenerin (pengalaman PSTN monopoli Tel*om)
2017-05-23 9:11 GMT+07:00 Jim :
> On Tuesday, May 23, 2017 at 9:04:43 AM UTC+7, Anto Daryanto wrote:
>>
>> Tidak akan jalan selama dilakukan oleh
On Tuesday, May 23, 2017 at 9:04:43 AM UTC+7, Anto Daryanto wrote:
>
> Tidak akan jalan selama dilakukan oleh pemerintah, om Arianto
>
> Asas keadilan dari sisi operator MVNO terhadap pemerintah sebagai penyedia
> jaringan akan selalu diragukan.
>
>
pejabat yang berani melakukan ini mungkin
Tidak akan jalan selama dilakukan oleh pemerintah, om Arianto
Asas keadilan dari sisi operator MVNO terhadap pemerintah sebagai penyedia
jaringan akan selalu diragukan.
Selain itu investasi yang masuk akan semakin sedikit karena dibatasi hanya
'plat merah' yaitu pemerintah sendiri.
Ini
iya benar sih .. ini cara paling sederhana, karena gak perlu lagi ribut
soal investasi yg sudah dikeluarkan ..
tinggal menyelesaikan masalah yg disebut om Jim :)
On Mon, 22 May 2017 at 05:10 Yhan Ardhana wrote:
> Iya menarik untuk didiskusikan Om langkah paling
nope .. beda ...
number portability membutuhkan setiap operator menggelar jaringan
sendiri-sendiri .. artinya dalam 1 area, tetap akan ada bbrp bts ..
sementara ide saya, dalam 1 area cuma ada 1 bts yg digunakan bersama-sama
semua operator ..
number portability tetap bisa dijalankan dengan ide
Iyaaa betul Om, ini aja yang paling sederhana (dibanding mikirin nggelar
jaringan), pemerintah yang menggelar gorong gorong untuk di sewa semua yang
membutuhkan (minimal PLN PAM dan beberapa industrial yang membutuhkan
menggelar jaringan kabel/pipa bawah tanah), paling strategis daripada
bongkar
Iya menarik untuk didiskusikan Om langkah paling dekat sebenarnya sangat
simple, nggak usah dikeluarkan saja ijin menggelar jaringan 5G, pemerintah
menggelar ke seluruh Indonesia jaringannya, kemudian tinggal menggandeng
operator untuk membahas sharing scheme yang adil ... Pasti operator
sangat
From: arianto.nugr...@gmail.comSent: May 21, 2017 12:20To: id-android@googlegroups.comReply-to: id-android@googlegroups.comSubject: [id-android] diskusi yok ... sebuah ide (agak gila) : semua operator jadi MVNO beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan rekan
Ini kan dalam bentuk lebih praktis nya number portability
Ada banyak periuk nasi yg potensial terganggu dan yaaa
Ga terlaksana saat ini
Sekedar recehan saya
On Sun, 21 May 2017 at 12:20, Arianto C Nugroho
wrote:
> beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan
Itungan ekonominya sederhana: ada potensi pemasukan negara bukan pajak (PNBP)
yang tidak bisa dikutip kepada operator kalo diambil alih pemerintah.
Sumber dana mandiri APBN sekarang aja sudah sulit dicapai, apalagi pake
pemasukan.
--
--jim
--
===
Install #MyTelkomsel Apps Terbaru
ya seperti saya bilang .. harus ada perhitungan ekonomi-nya .. jadi gak
ilang begitu aja investasi-nya ..
toh problem operator di Indonesia bukan hanya soal coverage :p dengan
begini, paling gak 1 problem udah diambil alih oleh pemerintah ..
gak perlu lagi pusing sama tuntutan mengembangkan
Bisa nangis darah yg udah invest BTS ratusan triliun om
On May 21, 2017 12:20 PM, "Arianto C Nugroho"
wrote:
beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan rekan kerja saya mengenai
sebuah ide yang agak radikal .. walaupun pada saat itu topik-nya bukan
Indonesia
Saya juga sering berpikir, knp jkt gak bikin akses infrastruktur jaringan
fo, nnt dimana operator yg mau memberikan layanan internet
ataupunenggunakan akses fo tsb bisa sewa sama pemerintah.
Alesannya saya srg liat galian 1, udh abis di gali di diemin gak lama gak
jauh dr sono muncul galian lagi.
yang diambil alih bukan seluruhnya lho ya .. cuman jaringan akses-nya aja ..
dan pasti-nya bukan sekedar diambil .. harus ada perhitungan ekonomi-nya ..
jadi operator yang sudah mengembangkan juga tetap dapat return ..
On Sun, 21 May 2017 at 09:04 Adi Gn wrote:
> Operator T
alasannya beda om .. di tempat saya kerja, coverage seluruh operator sudah
mencapai 97% lebih .. tantangan geografis untuk mengembangkan jaringan juga
sangat rendah dibandingkan Indonesia (ukuran negara jauh lebih kecil, bukan
kepulauan, gak ada gunung) .. jaringan FO yang bukan dimiliki oleh
Di negara tempat om kerja aja ga cocokapalagi di Indonesiahihihi.
On 21 May 2017 12:20, "Arianto C Nugroho" wrote:
> beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan rekan kerja saya mengenai
> sebuah ide yang agak radikal .. walaupun pada saat itu topik-nya
Ide yg sering muncul di dunia infrastruktur.
Tapi pemain lama tentu tidak akan rela. Sudah capek² bangun infrastruktur
dari nol sampai jadi market leader, eh nanti posisinya ga beda dengan new
comer.
Kalo diselami lebih dalam, ketidakrelaan dr pemain besar buakn karena
minimnya rasa nasionalisme,
IMHO, kebijakan pemerintah sampai saat ini selalu mengenai menarik
investasi, mengajak investor baik itu swasta maupun asing untuk ikut
membangun perekonomian negara.
Investasi yg diperlukan untuk mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi
memerlukan dana yang tidak kecil, dan industri
Operator T itu tidak mau diambil alih pemerintah karena sudah invest BTS
sampai ke pelosok sedangkan operator lain cuman bisa ribut.
On May 21, 2017 12:20 PM, "Arianto C Nugroho"
wrote:
beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan rekan kerja saya mengenai
sebuah
Kalau buat negara dgn sistem pemerintahan yg agak otoriter (contoh RRC)
mungkin bisa diterapkan
Tapi untuk Indonesia sepertinya susah karena operator yg sudah ada pastinya
ngga akan rela kalau assetnya di-nasionalisasi
Apalagi kalau sampai sudah ada investasi asing (hampir semua operator di
Indo
beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan rekan kerja saya mengenai
sebuah ide yang agak radikal .. walaupun pada saat itu topik-nya bukan
Indonesia dan kesimpulan akhirnya ide tersebut gak cocok diterapkan di
negara tempat saya kerja, setelah saya renungkan seperti-nya ide ini cocok
untuk
22 matches
Mail list logo