[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan

2016-01-18 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
From: A. Alham Sent: Monday, January 18, 2016 11:08 AM To: Group Diskusi Kita ; Sully T. Suharjo ; tiaraly ; Martiono Hadianto ; Abdillah Toha Subject: Re: Fwd: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan Pak Magnis yang saya hormati, Angka 30

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan

2016-01-18 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Terima kasih kembali Pak. Saya mengikuti “Maju melompat”nya Mao sejak tahun permulaan enam puluhan melaLui majalah “Tiongkok” berbahasa Indonesia terbitan Peking ketika saya masih di Jakarta. Ketika saya baca bukunya Jung Chang “MAO”(edisi bahasa Belanda) ceritanya memang sangat lain, sangat

[inti-net] Re: #sastra-pembebasan# Re: [GELORA45] Neoliberalisme Memperparah Ketimpangan Dan Kemiskinan

2016-01-17 Terurut Topik 'A. Alham' a.alham1...@kpnmail.nl [inti-net]
Mao Tse Tung (MTT) yang sedang membangun Sosialisme dengan ulet dan susah payah selama puluhan tahun bersama seluruh rakyat Tiongkok tiba-tiba dibombardir oleh Teng siauw Ping (TSP) dengan gagasan: “KAPITALISME SEKARANG JUGA” (baca: tidak penting kucing hitam atau putih, yang penting bisa