Saya sendiri kalau pas bertindak sebagai konsumen, cenderung cari buku
dari luar atau e-book :p
Tapi jangan terus digeneralisasi gitu dong.
Sudah pernah baca buku saya belum? Hehehe
Ya anggap aja hal ini seperti orang dagang aja, Mas.
Kadang sepi, kadang ramai. Kalau sepi terus, pasti
Pada 4 Maret 2009 13:51, Setiajie Learn To Linux (SLTL)
setiaji...@yahoo.com menulis:
Buku-2 komputer lainnya kayaknya cuman copy paste dech, masak sampe ada buku
khusus panduan internetan dengan GPRS, ngapain itu ???
Itukan pandangan anda Mas, apakah sudah punya data berapa banyak buku
On Wed, 2009-03-04 at 14:33 +0700, Yahya Kurniawan wrote:
2009/3/4 Setiajie Learn To Linux (SLTL) setiaji...@yahoo.com:
Halo,
Maaf ya, saja juga lebih prefer dengan buku-2 Linux atau komputer dari luar
negeri, bukan saya tidak cinta produk dalam negeri, tapi TERUS TERANG
kualitas
Saya sendiri kalau pas bertindak sebagai konsumen, cenderung cari buku
dari luar atau e-book :p
Tapi jangan terus digeneralisasi gitu dong.
Sudah pernah baca buku saya belum? Hehehe
Ya anggap aja hal ini seperti orang dagang aja, Mas.
Kadang sepi, kadang ramai. Kalau sepi terus, pasti
saya usul, yang pernah baca buku linux luar negeri yang bagus jadi
penulis buku linux dalam negeri yang bagus.
distribusinya mm... lewat penerbit banyak politiknya ya? distribusi
bawah tanah saja klo begitu.
kskss :)
--
Utian Ayuba
--
Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id
On 3/4/09, Rusmanto r...@infolinux.co.id wrote:
Cerita sebaliknya, buku Server Linux (penulis Ahmad Sofyan)
dan Mandriva Linux (saya dkk.) bisa cetak ulang 2 kali.
Catatan: Keduanya dijual tidak hanya via toko buku. :)
hehehe.. ini asek buat nostalgila. :P
Yang saya amati ini adalah 2 buah toko buku di Yogyakarta. Yang satu
terletak di dekat perempatan Condongcatur, sebut saja Toga Mas begitu.
Yang satunya memiliki beberapa cabang, salah satunya di Plaza
Ambarrukmo. Ya... kita sebut Gramedia saja.
Saat-saat awal Infolinux terbit, saya hanya bisa
On 3/4/09, ryan_oke ryan@gmail.com wrote:
Hingga beberapa hari yang lalu, saya tidak menemukan buku mengenai
Linux di Gramedia. Padahal buku-buku mengenai sebuah nama aplikasi
perkantoran tersedia dalam rak tersendiri. Rak tersebut diberi label
Microsoft Office. Sedangkan di Toga Mas,
2009/3/4 dedy hariyadi milis...@gmail.com:
On 3/4/09, ryan_oke ryan@gmail.com wrote:
Hingga beberapa hari yang lalu, saya tidak menemukan buku mengenai
Linux di Gramedia. Padahal buku-buku mengenai sebuah nama aplikasi
perkantoran tersedia dalam rak tersendiri. Rak tersebut diberi label
2009/3/4 muhammad panji sumodi...@gmail.com:
2009/3/4 dedy hariyadi milis...@gmail.com:
On 3/4/09, ryan_oke ryan@gmail.com wrote:
Hingga beberapa hari yang lalu, saya tidak menemukan buku mengenai
Linux di Gramedia. Padahal buku-buku mengenai sebuah nama aplikasi
perkantoran tersedia
Yahya Kurniawan wrote:
Hmm, pengalaman langsung dari penulisnya nih :D
Buku2 saya yang menyinggung linux dan openoffice, penjualannya jeblok.
Tidak 1 pun cetak ulang
Andai aja seluruh sekolah/kampus udah ngajarin OpenOffice sebagai
kurikulum pengajarannya.
Saya yakin buku-buku tentang
Halo,
Buku2 saya yang menyinggung linux dan openoffice,
penjualannya jeblok.
Tidak 1 pun cetak ulang.
Cerita sebaliknya, buku Server Linux (penulis Ahmad Sofyan)
dan Mandriva Linux (saya dkk.) bisa cetak ulang 2 kali.
Catatan: Keduanya dijual tidak hanya via toko buku. :)
Saya khawatir
Yahya Kurniawan wrote:
2009/3/4 muhammad panji sumodi...@gmail.com:
2009/3/4 dedy hariyadi milis...@gmail.com:
On 3/4/09, ryan_oke ryan@gmail.com wrote:
Hingga beberapa hari yang lalu, saya tidak menemukan buku mengenai
Linux di Gramedia. Padahal buku-buku mengenai sebuah nama aplikasi
Setiajie Learn To Linux (SLTL) wrote:
Halo,
Buku2 saya yang menyinggung linux dan openoffice,
penjualannya jeblok.
Tidak 1 pun cetak ulang.
Cerita sebaliknya, buku Server Linux (penulis Ahmad Sofyan)
dan Mandriva Linux (saya dkk.) bisa cetak ulang 2 kali.
Catatan: Keduanya dijual tidak
2009/3/4 Rusmanto r...@infolinux.co.id:
Yahya Kurniawan wrote:
Buku2 saya yang menyinggung linux dan openoffice, penjualannya jeblok.
Tidak 1 pun cetak ulang.
Cerita sebaliknya, buku Server Linux (penulis Ahmad Sofyan)
dan Mandriva Linux (saya dkk.) bisa cetak ulang 2 kali.
Catatan:
On Wednesday 04 March 2009 10:05:28 supriyanto wrote:
Andai aja seluruh sekolah/kampus udah ngajarin OpenOffice sebagai
kurikulum pengajarannya.
Saya yakin buku-buku tentang OpenOffice pasti banyak yang mencari.
Tapi kapan ya kira2 hal ini bakal terjadi? :-)
Kalau kita bekerjasama mendekati
2009/3/4 Adi Nugroho a...@internux.co.id:
Kalau kita bekerjasama mendekati semua sekolah di sekitar kita :)
Bagaimana kalau kita khusus membicarakan masalah ini di ILC2009?
Setuju dg usul pak Adi internux, ILC punya fokus diskusi,
misal 2009 fokus ke pendidikan, meski tidak mengabaikan
Yahya Kurniawan wrote:
Hmm, pengalaman langsung dari penulisnya nih :D
Buku2 saya yang menyinggung linux dan openoffice, penjualannya jeblok.
Tidak 1 pun cetak ulang.
Pertama-tama saya mau minta maaf dulu, kalau tulisan berikut ini
terkesan menyamaratakan semua penulis buku komputer. Saya
Halo,
Maaf ya, saja juga lebih prefer dengan buku-2 Linux atau komputer dari luar
negeri, bukan saya tidak cinta produk dalam negeri, tapi TERUS TERANG kualitas
buku-2 komputer dalam negeri memprihatikan. Saya lebih suka baca majalah
InfoLINUX karena isinya lebih bermutu dan mudah dipahami
2009/3/4 Setiajie Learn To Linux (SLTL) setiaji...@yahoo.com:
Halo,
Maaf ya, saja juga lebih prefer dengan buku-2 Linux atau komputer dari luar
negeri, bukan saya tidak cinta produk dalam negeri, tapi TERUS TERANG
kualitas buku-2 komputer dalam negeri memprihatikan. Saya lebih suka baca
Halo,
Tapi jangan terus digeneralisasi gitu dong.
Sudah pernah baca buku saya belum? Hehehe
nah itu dia masalahnya, saya carinya agak susah. Yang agak mudah itu
terbitannya PT. Dian Rakyat. Omong-2 judul bukunya apa ya Pak Yahya ? nanti pas
ketemu di depan mata, aku coba ngintip isinya.
21 matches
Mail list logo