Re: [M3B] 10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina

2010-04-11 Terurut Topik Batavian X
Setuju, maka dari itu mari seluruh penduduk bumi baik muslim & non-muslim 
bersatu untuk menghancurkan Israel.

--- Pada Rab, 24/3/10, Greg Le Mond  menulis:

Dari: Greg Le Mond 
Judul: Re: [M3B] 10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina
Kepada: majelismuda@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Maret, 2010, 4:45 AM

Di Palestina bukan hanya muslim yang menjadi korban
Perang di timur tengah bukan perang agama
Tapi perang perebutan tanah




  Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [M3B] 10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina

2010-03-28 Terurut Topik Greg Le Mond
Di Palestina bukan hanya muslim yang menjadi korban
Perang di timur tengah bukan perang agama
Tapi perang perebutan tanah

-Original Message-
From: "seismic_yuni" 
Date: Wed, 24 Mar 2010 01:51:11 
To: 
Subject: [M3B] 10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina

Banyak suara mengatakan, "Ngapain jauh membela Palestina, di sini saja banyak 
yang perlu di bantu." Di bawah ini 10 "dalil" mengapa harus membantu Palestina" 


Hidayatullah.com--Baru saja hajatan akbar umat Islam di tanah suci dengan 
peribadahan yang sangat suci usai ditunaikan. Ibadah haji yang mampu mengundang 
tiga juta umat Islam berkecukupan itu terlaksana dengan baik. Mereka dapat 
bersatu dengan satu warna, satu acara, satu gerakan dan satu tujuan mengabdi 
kepada Allah dan menjunjung kalimat Allah. Begitu pula ekpresi keimanan 
menapaktilasi jejak Nabi Ibrahim dan putranya Ismail yang dengan patuh 
melaksanakan perintah berkurban nyawa. Kaum Muslimin seduniapun melakukannya 
dengan antusiasme sangat baik. 
Di tiga belahan dunia, Asia, Eropa, Amerika dan Australia, mereka menumpahkan 
darah hewan kurban dengan gembira. Namun selang sekejap sebelum bau anyir darah 
hewan kurban itu hilang, sebelum semua jamaah haji sampai ke rumah 
masing-masing, musuh Allah agresor Israel membantai sadis 500 lebih kaum 
Muslimin, melukai 2500 lainya, meluluhlantakkan ribuan rumah, sarana publik 
yang tak terhitung dan selalu akan bertambah di Gaza Palestina. Bau anyir darah 
hewan kurban berganti dengan anyir darah kaum Muslimin. Anehnya pembantaian di 
depan mata 1,3 milyar kaum Muslimin (versi Vatikan per 31 Maret 2008, 
mengungguli umat Katholik dunia) bisa berlangsung dengan "aman dan lancar" 
tanpa kendala yang berarti. PBB seolah menjadi "Persatuan Budak-Budak" (Israel 
dan sekutunya), dewan keamanannya kehilangan rasa aman dan akal sehat manusia 
sedunia harus ditukar dengan logika bejat tiga dajjal dunia Olmert, Bush dan 
Kevin Rudd yang menganggap penjajah sebagai kurban, sementara pembela tanah air 
sebagai teroris tak berprikemanusiaan. 

Ada apa dengan kaum Muslimin dunia? Sebagian banyak masih dapat tertawa 15 jam 
dalam sehari, prihatin sebentar saat menyaksikan berita, lalu tertawa lagi 
tanpa merasa perlu berbuat apa-apa. Di kala Israel memborbardir dengan bom 
melalui pesawat udara, kaum Muslim baru bisa berunjuk rasa dan "membombardir" 
udara dengan kata-kata. 
Lebih minim lagi tak sedikit kaum Muslim yang seolah tak terpanggil jiwa dan 
hatinya di saat banyak saudara mereka dianiaya. "Ngapain mikir yang jauh di 
sana, wong di sini saja banyak yang menderita, " begitu argumen sering kita 
dengar. Ada pula di saat ribuan darah kaum Muslim "dibantai" masih sempat 
mengeluarkan larangan berdemo membela Palestina. 

Pertanyaannya, kenapa sikap mayoritas ompong itu bisa terjadi? Dua hal yang 
pasti adalah lemahnya iman dan minimnya pengetahuan tentang fikih dalam pembela 
agama, negara dan pengikutnya. 

Di bawah ini ada sepuluh alasan syar'i, kenapa kaum Muslim harus membela 
saudara-saudara Muslim yang ada di Palestina; 

1. Kaum Muslimin sedunia adalah saudara seiman. 
Allah berfirman:" Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah 
saudara".(QS. Al-Hujurat:10). Sudah tentu dengan firmannya itu Allah Maha Tahu 
bahwa orang mukmin di dunia ini tidaklah terkategori dalam tiga penjuru 
persaudaraan nasab dekat yaitu ke atas (ayah/ibu dst), sederajat (kakak/adik), 
ke bawah (anak, cucu dst) barangkalai mereka baru ketemu nasab di umatnya nabi 
Nuh yang selamat. Walaupun begitu Ia menyatakan bahwa mereka adalah saudara 
yaitu saudara seiman. Rasulullah menegaskan dengan sabdanya: "Setiap Muslim 
adalah saudara bagi Muslim lainnya" (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650). 
Dan tak satupun ulama yang berpendapat bahwa persaudaraan tersebut adalah 
persaudaraan nasab bukan iman.Bila demikian, maka poin ke dua di bawah ini 
adalah hak saudara yang harus ditunaikan saudara yang lain. 

2. Membebaskan saudara dari sasaran kedzaliman adalah wajib, bahkan dari 
berbuat kedzaliman. Sedangkan membiarkannya berarti terancam laknat Allah 
Yang menjadi dasar dari kewajiban ini adalah terusan hadis di atas, dimana 
selengkapnya Nabi bersabda: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. 
Ia tidak berbuat dzalim kepadanya juga tidak membiarkannya 
tersakiti/terdzalimi". Dasar lain yang cukup populer adalah sabda Rasul : 
"Tolonglah saudaramu dalam kondisi dzalim maupun didzalimi" (HR. Bukhari 
no:2263) Dalam shahih Muslim diterangkan tentang maksud hadis tersebut, di mana 
Nabi bersabda: "Jika dia berbuat dzalim, maka kau cegah dia dari kedzalimannya 
itu, itulah yang disebut menolongnya. Tetapi bila ia didzalimi maka wajib pula 
bagi yang lain untuk menolongnya terbebas dari kedzaliman itu" (HR. Muslim , 
no:4681). XII,463. 

Saudara kita kaum Muslimin di Gaza Palestina adalah korban kedzaliman ya

[M3B] 10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina

2010-03-23 Terurut Topik seismic_yuni
Banyak suara mengatakan, "Ngapain jauh membela Palestina, di sini saja banyak 
yang perlu di bantu." Di bawah ini 10 "dalil" mengapa harus membantu Palestina" 


Hidayatullah.com--Baru saja hajatan akbar umat Islam di tanah suci dengan 
peribadahan yang sangat suci usai ditunaikan. Ibadah haji yang mampu mengundang 
tiga juta umat Islam berkecukupan itu terlaksana dengan baik. Mereka dapat 
bersatu dengan satu warna, satu acara, satu gerakan dan satu tujuan mengabdi 
kepada Allah dan menjunjung kalimat Allah. Begitu pula ekpresi keimanan 
menapaktilasi jejak Nabi Ibrahim dan putranya Ismail yang dengan patuh 
melaksanakan perintah berkurban nyawa. Kaum Muslimin seduniapun melakukannya 
dengan antusiasme sangat baik. 
Di tiga belahan dunia, Asia, Eropa, Amerika dan Australia, mereka menumpahkan 
darah hewan kurban dengan gembira. Namun selang sekejap sebelum bau anyir darah 
hewan kurban itu hilang, sebelum semua jamaah haji sampai ke rumah 
masing-masing, musuh Allah agresor Israel membantai sadis 500 lebih kaum 
Muslimin, melukai 2500 lainya, meluluhlantakkan ribuan rumah, sarana publik 
yang tak terhitung dan selalu akan bertambah di Gaza Palestina. Bau anyir darah 
hewan kurban berganti dengan anyir darah kaum Muslimin. Anehnya pembantaian di 
depan mata 1,3 milyar kaum Muslimin (versi Vatikan per 31 Maret 2008, 
mengungguli umat Katholik dunia) bisa berlangsung dengan "aman dan lancar" 
tanpa kendala yang berarti. PBB seolah menjadi "Persatuan Budak-Budak" (Israel 
dan sekutunya), dewan keamanannya kehilangan rasa aman dan akal sehat manusia 
sedunia harus ditukar dengan logika bejat tiga dajjal dunia Olmert, Bush dan 
Kevin Rudd yang menganggap penjajah sebagai kurban, sementara pembela tanah air 
sebagai teroris tak berprikemanusiaan. 

Ada apa dengan kaum Muslimin dunia? Sebagian banyak masih dapat tertawa 15 jam 
dalam sehari, prihatin sebentar saat menyaksikan berita, lalu tertawa lagi 
tanpa merasa perlu berbuat apa-apa. Di kala Israel memborbardir dengan bom 
melalui pesawat udara, kaum Muslim baru bisa berunjuk rasa dan "membombardir" 
udara dengan kata-kata. 
Lebih minim lagi tak sedikit kaum Muslim yang seolah tak terpanggil jiwa dan 
hatinya di saat banyak saudara mereka dianiaya. "Ngapain mikir yang jauh di 
sana, wong di sini saja banyak yang menderita, " begitu argumen sering kita 
dengar. Ada pula di saat ribuan darah kaum Muslim "dibantai" masih sempat 
mengeluarkan larangan berdemo membela Palestina. 

Pertanyaannya, kenapa sikap mayoritas ompong itu bisa terjadi? Dua hal yang 
pasti adalah lemahnya iman dan minimnya pengetahuan tentang fikih dalam pembela 
agama, negara dan pengikutnya. 

Di bawah ini ada sepuluh alasan syar'i, kenapa kaum Muslim harus membela 
saudara-saudara Muslim yang ada di Palestina; 

1. Kaum Muslimin sedunia adalah saudara seiman. 
Allah berfirman:" Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah 
saudara".(QS. Al-Hujurat:10). Sudah tentu dengan firmannya itu Allah Maha Tahu 
bahwa orang mukmin di dunia ini tidaklah terkategori dalam tiga penjuru 
persaudaraan nasab dekat yaitu ke atas (ayah/ibu dst), sederajat (kakak/adik), 
ke bawah (anak, cucu dst) barangkalai mereka baru ketemu nasab di umatnya nabi 
Nuh yang selamat. Walaupun begitu Ia menyatakan bahwa mereka adalah saudara 
yaitu saudara seiman. Rasulullah menegaskan dengan sabdanya: "Setiap Muslim 
adalah saudara bagi Muslim lainnya" (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650). 
Dan tak satupun ulama yang berpendapat bahwa persaudaraan tersebut adalah 
persaudaraan nasab bukan iman.Bila demikian, maka poin ke dua di bawah ini 
adalah hak saudara yang harus ditunaikan saudara yang lain. 

2. Membebaskan saudara dari sasaran kedzaliman adalah wajib, bahkan dari 
berbuat kedzaliman. Sedangkan membiarkannya berarti terancam laknat Allah 
Yang menjadi dasar dari kewajiban ini adalah terusan hadis di atas, dimana 
selengkapnya Nabi bersabda: "Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. 
Ia tidak berbuat dzalim kepadanya juga tidak membiarkannya 
tersakiti/terdzalimi". Dasar lain yang cukup populer adalah sabda Rasul : 
"Tolonglah saudaramu dalam kondisi dzalim maupun didzalimi" (HR. Bukhari 
no:2263) Dalam shahih Muslim diterangkan tentang maksud hadis tersebut, di mana 
Nabi bersabda: "Jika dia berbuat dzalim, maka kau cegah dia dari kedzalimannya 
itu, itulah yang disebut menolongnya. Tetapi bila ia didzalimi maka wajib pula 
bagi yang lain untuk menolongnya terbebas dari kedzaliman itu" (HR. Muslim , 
no:4681). XII,463. 

Saudara kita kaum Muslimin di Gaza Palestina adalah korban kedzaliman yang 
sangat keji sepanjang sejarah dunia modern nan "beradab" ini. Maka dari itu tak 
ada alasan bagi kaum Muslimin dunia untuk tidak membela mereka semaksimal 
mungkin. Bila tidak, Ibnu Abbas telah meriwayatkan dari Rasulullah sebuah hadis 
qudsi dimana Allah befirman: "Demi keperkasaanku dan keagunganku, sungguh aku 
akan membalas orang dzalim di dunia maupun akhirat dan sungguh aku juga akan 
membalas den