[milis-nakita] Tanya {01}

2008-08-14 Terurut Topik Nurwidya Fitriana
Dear All,

Mohon sarannya, anakku saat ini berusia 1,9 bln,
akhir2 ini sdh mulai aksi mogok makan  susah bobo malam,
mesti gmn ya mengatasinya?

Regards,
Widy


[milis-nakita] SELALU BERKERINGAT SAAT TIDUR {02}

2008-08-14 Terurut Topik Lies Antonia
dear mb Utiek,
apakah normal kalau anak saya (umur 1 th) suhu kepalanya teerasa panas, tapi 
suhu tubuh normal saja, akibatnya saya perhatikan dia sangat mudah berkeringat 
sampai rambutnya sering basah.
Apakah ini normal, dan selama ini setiap habis mandi saya memang selalu 
menggosok dg minyak telon (krn ibunya suka baunya hehe).
Bagaimana sebaiknya yaapa dibiarkan saja, cukup dg melap tubuh dg 
handuk.
Satu lagi, dia juga lebih tahan suhu dingin sama spt bapaknya dibanding saya 
ibunya.
Pls advise ya
salam,
Ibunya Nana 



- Original Message 
From: uttiek [EMAIL PROTECTED]
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Sent: Tuesday, August 12, 2008 12:31:34 PM
Subject: [milis-nakita] SELALU BERKERINGAT SAAT TIDUR {01}



Dear nakita-ers,

Semoga membantu

salam,
Uttiek


SELALU BERKERINGAT SAAT TIDUR 
  
Salam Dok, saya mau tanya tentang masalah anak laki-laki saya namanya Maheza 
Daud Abu Bakar (10 bulan). Saya heran, kok keringatnya bau asemya? Kalau tidur 
dia pasti berkeringat di badannya, sedangkan kepalanya tidak. Saya tidak berani 
memakai kipas angin karena katanya berbahaya sehingga saya hanya memakaikan 
kaos dalam saja saat ia tidur.Saya pernah diberi tahu teman, hal tersebut 
akibat pengaruh minyak telon. Saya coba ganti dengan berbagai merek, tapi 
ternyata tetap saja padahal kami orangtuanya tidak punya masalah bau badan. Apa 
yang sebenarnya dialami anak saya dan bagaimana cara mengatasinya? Dok, tolong 
kasih tahu saya jalan keluarnya.
 
Kemudian saya juga ingin tanya pengaruh kipas angin untuk balita. Bagaimana 
bila kipas anginnya dipantulkan ke dinding? Saya mohon segera dijawab, terima 
kasih atas jawabannya.
 
Lilis Herawati ­- via email
 
Penggunaan minyak telon tidak dianjurkan secara rutin untuk bayi, apalagi untuk 
bayi yang banyak berkeringat. 
 
Usahakan agar udara di kamar sejuk, bisa dengan membuat ventilasi yang baik 
agar tidak pengap, menggunakan kipas angin (jangan langsung ke badan, tapi ke 
arah lain) atau penggunaan penyejuk ruangan. Jika ia terlalu gemuk (sayang 
BB-nya tidak dilampirkan) memang akan lebih mudah berkeringat. 
 
Visit our websites : duniasoccer.com hai-online.com ideaonline.co.id 
nationalgeographic.co.id otomotifnet.com tabloidnova.com otomotionfm.com
Communicate with other people : duniasoccer.com/forum hai-online.com/forum 
ideaonline.co.id/forum otomotifnet.com/otoforum tabloidnova.com/forum
Published by : Magazine Division - Kompas Gramedia



  

[milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {01}

2008-08-14 Terurut Topik nelly Rosa
Dear all,

sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman ga gimana caranya
membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa ditemani sama kita,aku bete
nih dah setahun anakku masuk playgroup setahun pula aku harus bersamanya
dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu karena anak saya akan mengamuk hebat
kalu tidak bersama saya...mohon sharingnya yaa

makasih


[milis-nakita] Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak {01}

2008-08-14 Terurut Topik teddy
Dear pak Ikhwan,

 

Saya ada artikelnya, semoga membantu

 

 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
(Gesell,Flehmig,Grover)


Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 0-1
bulan.

Kemampuan yang diharapkan pada usia 0-1 bulan adalah :

1.  Waspada terhadap suara (seperti suara yang mengejutkan, membuka
mata), tetapi tidak mencari sumber keributan 
2.  Menangis sebelum menyusu dan segera tenang setelah mulai menyusu 
3.  Biasanya tenang jika mendengar suara dan kehangatan tubuh ibunya 
4.  Dapat mengikuti wajah seseorang, atau objek yang bergerak walaupun
hanya sebentar 
5.  Mulai tersenyum 

 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
usia 2 bulan

Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 2
bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 2 bulan adalah : 

1.  Mengikuti gerakan objek 180o dan fokus untuk beberapa saat 
2.  Tersenyum dengan mengubah ekspresi wajah, pada sesuatu yang berada
tidak terlalu dekat 
3.  Mendengarkan suara, tertawa 
4.  Bersuara huruf vokal a, e, o, u(cooing), kadang-kadang, terdengar
bersuara ha, he, ehe 
5.  Terlihat tenang jika mendengar suara yang dikenalnya 

 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
usia 4 bulan

Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 4
bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 4 bulan adalah : 

1.  Mengikuti objek dengan gerakan kepala lebih dari 180o 
2.  Fokus pada benda dan menunjukkan minat terhadapnya 
3.  Tertawa keras, tampak tidak senang bila kontak sosial tidak
menyenangkan, tertarik pada makanan 
4.  Mengikuti objek dari seluruh penjuru, kanan, kiri, atas dan bawah 
5.  Bermain dengan tangannya 
6.  Memasukkan mainan ke dalam mulutnya 
7.  Mencari arah suara, berespons ketika namanya dipanggil 

 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
usia 6 bulan


Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 6
bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 6 bulan adalah : 

1.  Babbling seperti ra, re, da, de, dadada, gegege 
2.  Berkata papa, mama secara spontan, mulai mengikuti suara 
3.  Malu ketika melihat wajah yang tidak dikenal, tidak selalu takut 
4.  Ia tertawa ketika ibunya tertawa dan ketika melihat bayangan dirinya
di kaca 
5.  Berusaha meraih benda 
6.  Berespons terhadap suara keras dan mendengarkan secara seksama arah
suara 
7.  Menatap orang atau objek termasuk yang ada di tangannya 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
usia 9 bulan


Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 9
bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 9 bulan adalah : 

1.  Mengerti jika dilarang 
2.  Bermain cilukba 
3.  Berkata mama, papa, dada, tata, menikmati berbicara banyak yang
tidak diketahui maknanya (immature jargoning) 
4.  Berekspresi terhadap lingkungannya dengan tersenyum 
5.  Mulai takut terhadap orang yang tidak dikenal dan menangis 
6.  Mendengarkan secara seksama ketika mendengar suara dan mencari
sumbernya 
7.  Mengamati objek sebaik mengamati orang 
8.  Makan kue yang dipegangnya, minum dari cangkir, makan dari sendok 

 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
usia 12 bulan

Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 12
bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 12 bulan adalah : 

1.  Mengambil manik-manik tanpa bantuan, memberikan benda jika diminta 
2.  Mengucapkan 1-3 kata seperti ham-ham, wow-wow, ga-ga 
3.  Kata mama, papa sudah menunjukkan orangnya 
4.  Berespons terhadap namanya sebaik terhadap kata berikan mama... 
5.  Bermain dengan orang lain termasuk bermain bola sederhana 
6.  Mengerti ketika dimarahi atau dipuji 
7.  Tertawa keras atau tersenyum 
8.  Senang bermain petak umpet dan menikmati melihat cermin ketika dapat
mengenali dirinya 
9.  Bermain dengan teman-temannya 
10. Ada kontak mata yang baik dan kontak sosial 
11. Takut hanya pada yang benar-benar ditakutinya 
12. Dapat memilih bermain dengan orang yang diinginkan dan menolak yang
lainnya 

Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak
usia 15 bulan


Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada
tips-tips yang dapat digunakan 

[milis-nakita] EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? {02}

2008-08-14 Terurut Topik Diani Najwa
Dear mba Uttiek

mohon maaf mau bertanya ..ini artikel kapan ya?
setahu saya kemaren dari FKUI juga yg mengadakan seminar puyer Quo Vadis
dan disebutkan resiko2 puyer yg ternyata nayakan resiko drpd manfaat
mungkin artikel ini perlu ditambahi?
agar pembaca tdk salah asumsi

mohon maaf jika kurang berkenan
salam,
Diani

Pada 12 Agustus 2008 12:30, uttiek [EMAIL PROTECTED] menulis:



 Dear nakita-ers,

 Semoga membantu

 salam,
 Uttiek

 *EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP?*
  Masing-masing bentuk sediaan obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Cara
 penyimpanan dan masa kedaluwarsanya pun berbeda satu sama lain.
  Si kecil demam? Ibu mungkin bingung mau memberi obat antidemam berbentuk
 tablet, kapsul, puyer, atau sirop. Pilihannya memang cukup bervariasi. Nah,
 untuk mengenal lebih dekat beragam jenis obat, ada baiknya menyimak
 penjelasan berikut ini.
  *PUYER*
 Obat puyer dibagi menjadi dua. Pertama, puyer yang dikemas dalam kemasan
 khusus oleh pabrik farmasi untuk orang dewasa, seperti puyer sakit kepala.
 Kedua, puyer yang merupakan campuran obat dengan dosis tertentu. Puyer
 dengan kemasan kertas ini umumnya diberikan untuk bayi dan anak.
 Keuntungan bentuk sediaan obat ini di antaranya memudahkan dokter untuk
 memberikan dosis secara tepat. Khususnya untuk anak-anak yang umumnya
 membutuhkan dosis obat sangat kecil. Obat puyer dibuat dari bahan aktif
 berbentuk serbuk atau bisa juga merupakan hasil gerusan atau blenderan
 tablet. Hasilnya dapat ditimbang dengan timbangan khusus sesuai dosis yang
 diminta atau dibagi sama banyak. Dosis dihitung secara akurat berdasarkan
 berat badan dan umur anak.
 Selain itu, puyer juga relatif lebih mudah diminum ketimbang obat lain
 seperti tablet atau kapsul. Orang tua tinggal mencampurnya dengan sedikit
 air di sendok, lalu langsung diminumkan atau menyedotnya dulu dengan pipet
 terus dimasukkan ke mulut anak.
 Keuntungan lainnya, puyer lebih mudah diserap dan dialirkan pembuluh darah
 ke seluruh tubuh ketimbang tablet. Ini karena tubuh tidak perlu memecah
 (mendisintegrasi) puyer di lambung seperti halnya tablet, tapi langsung
 disolusi (dilarutkan) untuk kemudian diabsorpsikan dan disalurkan ke seluruh
 tubuh.
 Berbeda dengan puyer kemasan khusus oleh pabrik yang bisa bertahan
 bertahun-tahun, puyer dalam kemasan kertas hanya aman dikonsumsi dalam
 hitungan hari atau paling lama satu bulan. Obat antibiotika berbentuk puyer,
 misalnya, sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 7 hari, sedangkan obat
 penurun panas umumnya memiliki daya tahan hingga satu bulan.
 Cara penyimpanan juga berpengaruh terhadap lamanya daya tahan obat. Puyer
 sebaiknya disimpan di dalam kotak plastik berwarna gelap hingga sinar
 matahari tidak bisa menembus langsung. Asal tahu saja, sinar matahari bisa
 merusak kandungan obat. Tambahkan juga *silica gel* (serbuk pengering)
 dalam kantung khusus agar kondisi udara lembab tidak sampai merusak obat.
 Simpan obat dalam kondisi sejuk (15-20 derajat Celcius). Hindarkan pula
 menyimpan obat puyer di dalam kulkas.
 Selain melihat waktu kedaluwarsa, obat puyer juga sebaiknya tidak dipakai
 jika ada perubahan warna, misalnya, warna putih obat berubah menjadi kuning.
 Juga jangan digunakan jika obat itu disimpan lebih dari satu bulan.
  *OBAT CAIR/SIROP *
 Obat cair cocok untuk anak-anak. Selain mudah ditelan, orang tua bisa
 mengetahui takaran obat dengan tepat lewat sendok khusus yang tersedia.
 Namun, jangan sekali-kali menggantikan sendok takar dengan alat takar lain
 seperti sendok teh. Sebab, takaran yang kurang dapat memengaruhi efektivitas
 obat. Sebaliknya, takaran yang berlebihan bisa menyebabkan efek samping yang
 tidak diinginkan.
 Kelebihan lainnya, obat ini juga mudah diserap tubuh. Obat langsung dibawa
 pembuluh darah ke seluruh tubuh. Cuma, harga obat cair relatif lebih mahal
 ketimbang tablet atau puyer. Daya simpannya pun relatif lebih pendek.
 Setelah segel tutup obat dibuka, maka obat cair paling banter aman digunakan
 sampai satu bulan. Bahkan, khusus obat cair antibiotika daya tahannya hanya
 sampai 7 hari. Pasalnya, obat antibiotika mudah tercemar jamur dan bakteri
 lain atau rusak jika obat tidak ditutup rapat.
 Obat cair hendaknya disimpan di tempat yang sejuk, seperti di dalam kulkas.
 Sebab, obat ini umumnya mengandung gula hingga mudah tercemar jamur jika
 disimpan di sembarang tempat. Masa kedaluwarsa obat cair bisa diketahui dari
 perubahan warna dan bau. Obat batuk hitam, misalnya, akan mengeluarkan bau
 pesing (amoniak) jika sudah terkontaminasi bakteri dan jamur.
 *TABLET *
 Obat ini yang paling banyak ditemui di pasaran. Daya tahannya boleh
 dibilang cukup lama. Tablet parasetamol, misalnya, bisa disimpan dan aman
 digunakan hingga 5 tahun. Bandingkan dengan parasetamol puyer yang hanya
 bertahan satu bulan. Proses penyimpanannya lebih mudah ketimbang jenis obat
 lainnya. Harga obat ini pun relatif terjangkau. Obat batuk berbentuk tablet,
 misalnya, harganya lebih murah ketimbang obat batuk cair dengan 

[milis-nakita] COMMON PROBLEMS IN PEDIATRICS {02}

2008-08-14 Terurut Topik aas Yani
Met pagi pak Teddy,
 
Akhirnya sudah beli bukunya dr. Wati or gabung di milis sehatnya dr. Wati ? kok 
udah dapet artikel CPIP ? 


warm regards, 
Yani 
http://rumah-bisnis.info

--- On Mon, 8/11/08, teddy [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: teddy [EMAIL PROTECTED]
Subject: [milis-nakita] COMMON PROBLEMS IN PEDIATRICS {01}
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Date: Monday, August 11, 2008, 4:56 AM








Best article to read !!!
 
 
Best Regards,
 
Papanya Jason
 


  

[milis-nakita] EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? {02}

2008-08-14 Terurut Topik ghozansehat
sekedar buat penyeimbang berita...terkait dengan artikel puyer ini

siapa tahu bermanfaat

salam RUD,
bapakeghozan
http://ghozan.blogsome.com

RATIONAL USE OF MEDICINE (RUM)

Purnamawati S Pujiarto Dr SpAK, MMPed


Semua orang dalam hidupnya suatu saat pasti membutuhkan obat, termasuk tenaga
medis. Semua orang, termasuk pemberi jasa layanan kesehatan (provider) adalah
konsumen. Semua orang butuh dan berhak memperoleh layanan kesehatan yang 
TERBAIK.
Di lain sisi, apakah semua gangguan kesehatan harus senantiasa dijawab dengan
obat? Apakah ketika anak sakit, solusinya harus peresepan sederet obat dalam
bentuk puyer?
Memang, tidak sedikit konsumen yang beranggapan bahwa konsultasi medis adalah
kunjungan berobat alias upaya meminta obat. Uniknya, meminta obat ini
sudah seolah terpatri, harus cespleng dan harus puyer. Ironisnya
lagi, anak merupakan populasi yang paling terpapar pada pola pengobatan yang
tidak rasional antara lain pemberian antibiotika dan steroid yang berlebihan,
serta polifarmasi. Padahal, gangguan kesehatan harian pada anak umumnya 
merupakan
penyakit ringan yang sifatnya self limiting. Demam, diare akut, batuk
pilek, dan radang tenggorokan, merupakan kondisi yang umumnya ditangani dengan
antibiotika. Keempat kondisi tersebut juga peresepannya polifarmasi. Padahal,
ketika orang dewasa mengalami gangguan yang sama, peresepan obatnya lebih 
ramping
ketimbang buat anak. Padahal, di dalam kamus bahasa Indonesia, konsultasi medis
adalah perundingan antara pemberi dan penerima layanan kesehatan untuk mencari
penyebab terjadinya penyakit  untuk menentukan cara-cara pengobatannya.
Singkatnya, konsultasi medis adalah upaya advocacy, upaya berbagi informasi,
upaya meminta penjelasan dan kejelasan. Namun demikian, siapa yang paling 
berperan
terhadap terpaterinya pola pikir sakit = obat, obat = puyer (kalau mau murah,
praktis dan cespleng)? Barangkali, sudah waktunya kita merenungkan kembali
praktek keseharian kita di lapangan. Membuka hati, karena kita ingin senantiasa
memberika yang TERBAIK buat bangsa ini. Waktunya pun terasa cocok karena sudah
semakin banyak konsumen yang memahami bahwa konsultasi medis tidak selalu 
berarti
obat, keputusan klinis tergantung penyebab gangguan kesehatan yang tengah 
dialami
si konsumen.
Tulisan ini merupakan bagian dari upaya perenungan dan upaya berbagi terkait
konsep pola pengobatan yang rasional, yag sudah lebih dari 20 tahun di 
canangkan.
Diawali dengan beberapa cuplikan termasuk dari beberapa guru yang saya hormati
dan kagumi semangat dedikatifnya bagi pasien-pasien kita 
tercinta(bersambung...)

Selengkapnya silakan baca di :

http://purnamawati.wordpress.com/2008/06/02/rational-use-of-medicine-rum/





  - Original Message - 
  From: uttiek 
  To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 
  Sent: Tuesday, August 12, 2008 12:30 PM
  Subject: [milis-nakita] EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? {01}




  Dear nakita-ers,

  Semoga membantu

  salam,
  Uttiek


  EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP?
  Masing-masing bentuk sediaan obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Cara 
penyimpanan dan masa kedaluwarsanya pun berbeda satu sama lain.
  Si kecil demam? Ibu mungkin bingung mau memberi obat antidemam berbentuk 
tablet, kapsul, puyer, atau sirop. Pilihannya memang cukup bervariasi. Nah, 
untuk mengenal lebih dekat beragam jenis obat, ada baiknya menyimak penjelasan 
berikut ini. 
  PUYER 
  Obat puyer dibagi menjadi dua. Pertama, puyer yang dikemas dalam kemasan 
khusus oleh pabrik farmasi untuk orang dewasa, seperti puyer sakit kepala. 
Kedua, puyer yang merupakan campuran obat dengan dosis tertentu. Puyer dengan 
kemasan kertas ini umumnya diberikan untuk bayi dan anak. 
  Keuntungan bentuk sediaan obat ini di antaranya memudahkan dokter untuk 
memberikan dosis secara tepat. Khususnya untuk anak-anak yang umumnya 
membutuhkan dosis obat sangat kecil. Obat puyer dibuat dari bahan aktif 
berbentuk serbuk atau bisa juga merupakan hasil gerusan atau blenderan tablet. 
Hasilnya dapat ditimbang dengan timbangan khusus sesuai dosis yang diminta atau 
dibagi sama banyak. Dosis dihitung secara akurat berdasarkan berat badan dan 
umur anak. 
  Selain itu, puyer juga relatif lebih mudah diminum ketimbang obat lain 
seperti tablet atau kapsul. Orang tua tinggal mencampurnya dengan sedikit air 
di sendok, lalu langsung diminumkan atau menyedotnya dulu dengan pipet terus 
dimasukkan ke mulut anak. 
  Keuntungan lainnya, puyer lebih mudah diserap dan dialirkan pembuluh darah ke 
seluruh tubuh ketimbang tablet. Ini karena tubuh tidak perlu memecah 
(mendisintegrasi) puyer di lambung seperti halnya tablet, tapi langsung 
disolusi (dilarutkan) untuk kemudian diabsorpsikan dan disalurkan ke seluruh 
tubuh. 
  Berbeda dengan puyer kemasan khusus oleh pabrik yang bisa bertahan 
bertahun-tahun, puyer dalam kemasan kertas hanya aman dikonsumsi dalam hitungan 
hari atau paling lama satu bulan. Obat antibiotika berbentuk puyer, misalnya, 
sebaiknya 

[milis-nakita] Terapi Autis ada dimana yach...??? {01}

2008-08-14 Terurut Topik Nugra Kusumawati
Dear Nakiters  Moderator...

Saya punya keponakan kebetulan dia tinggal di Magelang dan dia positif
menderita Autis, sekarang keponakan saya itu berusia 2 tahun 6
bulan...adakah dari Nakiters atau mungkin moderator yang tau tempat
terapi untuk anak-anak penderita Autis di Magelang??? Kalau ternyata
disana tidak ada...mungkin di daearah Jakarta  sekitarnya...??? Saya
sama suami berencana mau membawa keponakan saya itu ke Bekasi kalau
ternyata di Magelang tidak ada tempat untuk terapisaya tunggu
informasi dari Nakiters dan Moderator.
Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih



Salam
Mama Ai





[milis-nakita] main gemes2an {02}

2008-08-14 Terurut Topik Anna Surti Ariani Teguh Budiman
Singkat cerita, utk usia ini masih cukup wajar, karena dia sudah mulai
mengerti bahwa alat kelaminnya bisa menimbulkan kesenangan. Tapi tentu saja
tak perlu dibiarkan terus karena bisa berakibat kurang baik untuk
perkembangan emosi, sosial, dan seksualnya. Jadi Bu, gimana kalau anak
dikasih lebih banyak variasi aktivitas sehingga nggak sampai berpikir perlu
'gemes2an' ini. Kalau anaknya sedang gak punya kegiatan lain yg menarik kan
dia jadi kepikir ingin melakukan 'gemes2an' ini.

Nah, kalau sudah dikasih kegiatan2 menarik lain dan sesekali dia masih juga
melakukan, jangan melarang. Sebaliknya coba dengan halus mengalihkan
perhatiannya ke kegiatan lain. Misalnya nih, ketika masuk ke ruangan
menemukan dia sedang menghimpit bantal, Ibu bisa memeluk dia sambil
mengobrol lalu mengajak dia keluar kamar untuk bermain yang lain. Dengan
demikian dia tak akan terlalu menyadari bahwa sebetulnya Ibu sedang
'mengontrol gemes2an' itu, tapi malah akan menjadi lebih dekat kepada Ibu
karena dia tahu bahwa Ibunya bisa memberikan kesenangan yang lain.

Kalau masih bingung, silahkan bertanya kembali Bu.

Nina
Anna Surti Ariani, Psi.

Pada 12 Agustus 2008 20:49, nelly Rosa [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Dear mba uttiek and all

 saya punya masalah nih,anak saya usia 3 tahun belakangan ini sering sekali
 bermain gemes-gemesan dengan cara menghimpit bantal atau apa saya ke
 selangkangan pahanya dan seperti yang gemes-gemes gitu deh sampe
 keringatan,kalau dilarang dia marah dan menangis katanya dia suka
 geme-gemesan,tapi saya jadi khawatir apakah itu termasuk jenis onani atau
 apa ya?trus gimana cara mengatasinya karena saya tidak mau kebiasaan ini
 terjadi terus.
 barangkali ada teman2 milis yang punya pengalaman serupa,mohon sharingnya
 ya
 thx.
 mba uttiek kalau ada artikel tentang hal ini mohon diposting ya,maksih
 sebelumnya.




[milis-nakita] Terapi Autis ada dimana yach...??? {02}

2008-08-14 Terurut Topik Pitri Pitriawati
Dear mbak Nugra...

Di Bekasi ada mbak, namanya Tamara untuk terapi Autis dan terapi
wicara (CMIIW)

Alamatnya saya lupa, tapi tempatnya pas pinggir jalan dan terlewati oleh
Angkutan umum 02 jurusan Bekasi - Pondok Gede.

Insya Allah pulang kerja nanti saya cek alamatnya mbak...

 

Regards

Bunda Rifdzi  Darrell

 



From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nugra
Kusumawati
Sent: Wednesday, August 13, 2008 8:15 AM
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject: [milis-nakita] Terapi Autis ada dimana yach...??? {01}

 

Dear Nakiters  Moderator... 

Saya punya keponakan kebetulan dia tinggal di Magelang dan dia positif
menderita Autis, sekarang keponakan saya itu berusia 2 tahun 6
bulan...adakah dari Nakiters atau mungkin moderator yang tau tempat
terapi untuk anak-anak penderita Autis di Magelang??? Kalau ternyata
disana tidak ada...mungkin di daearah Jakarta  sekitarnya...??? Saya
sama suami berencana mau membawa keponakan saya itu ke Bekasi kalau
ternyata di Magelang tidak ada tempat untuk terapisaya tunggu
informasi dari Nakiters dan Moderator.

Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih 

 

Salam 
Mama Ai 

 



[milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {03}

2008-08-14 Terurut Topik Rengganis
Bu.. coba jangan ibu yang mengantar kesekolah, mungkin dia mau mandiri dikelas. 
seperti pengalaman saya, hari pertama memang ririn nangis saat saya tidak ada 
disampingnya, hari ke2 saya coba tidak mengantar kesekolah ternyata dia mau 
berinteraksi dengan teman-2xnya dan Alhamdullilah sampai sekarang ririn sudah 
tidak nangis dan malah senang bila berangkat kesekolah.

Ibu-nya Ririn

  - Original Message - 
  From: Anna Surti Ariani Teguh Budiman 
  To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 
  Sent: Friday, August 15, 2008 5:43 AM
  Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {02}


  Singkat saja Bu, sebetulnya menangis mengamuk hebat itu memang betul adalah 
protes dia. Tapi tak berarti protes itu harus kita ikuti lho. Justru kalau mau 
dia terbiasa ditinggal, sebelum berangkat ke sekolah kita sudah janjian bahwa 
'sekarang mama tunggu di luar kelas aja ya.' Setelah itu walaupun dia menangis 
hebat, Ibu tetap say bye2 sambil tersenyum manis, sementara gurunya yg pegang 
si anak. Tentunya mesti kerjasama dengan guru supaya guru bisa membuat anak 
senang di kelas. Sama sekali nggak usah pakai kekerasan dari siapapun. 
Seringkali guru tidak bisa membantu karena orangtua yg 'menolak' bantuan.

  Kalau Ibu konsisten, tangisan hebat ini akan mereda dalam beberapa minggu 
kok. Yg penting percaya saja bahwa anak kita akan oke2 aja bersama gurunya. 
Kalau nggak konsisten, kemungkinan akan terus2an menangis hebat karena anak 
tahu bahwa dia bisa memanipulasi orangtuanya lewat tangisan, sehingga ortunya 
memberikan apa yang dia mau: 'menemani di kelas'. Good luck Bu! Kalau ada 
pertanyaan lagi, silahkan lho.


  Nina
  Anna Surti Ariani, Psi.


  Pada 12 Agustus 2008 20:59, nelly Rosa [EMAIL PROTECTED] menulis:

Dear all,

sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman ga gimana caranya 
membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa ditemani sama kita,aku bete nih 
dah setahun anakku masuk playgroup setahun pula aku harus bersamanya 
dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu karena anak saya akan mengamuk hebat kalu 
tidak bersama saya...mohon sharingnya yaa

makasih



[milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {04}

2008-08-14 Terurut Topik Nugra Kusumawati
Betul juga apa yang mbak Rengganis n Mbak Anna tulis bu...putri saya
waktu sekolah selalu diantar ama mbak atau om nya, pernah sekali waktu
saya tidak masuk kerja karena sakit...sebelum ke rumah sakit saya
sempatkan nganter putri saya ke sekolah tapi yach gitu...dia nggak mau
berinteraksi sama temannya n waktu masuk kelaspun dia nangis, minta
gendong lah, bilang masih kangen  n intinya tidak mau
ditinggal...berhubung gurunya cekatan langsung memegang putri saya n
sama gurunya diajak masuk ke kelas n pintu kelas lalu di kunci...tapi
itu juga dia masih nangis tapi nggak lama koq nangisnyaemang sich
denger nangisnya bikin nggak hati tega tapi kalau dituruti bisa tidak
mandiri anak kita, sudah gitu putri saya terlalu manja sama ibu gurunya
waktu istirahat dia kan bawa bekal makanan eh..malah minta disuapin sama
ibu gurunya yang jelas itu selalu bikin iri teman-teman
sekelasnya...dengan santai putri saya jawab aku khan anaknya bu
guru...(ini berdasarkan cerita ibu gurunya ke kakak saya dan waktu saya
tanya putri saya dia jawab iya ) ...begitu kelar dari rumah sakit saya
jemput dia ke sekolah...dia seneng banget .
 
Mama Ai



From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rengganis
Sent: Friday, August 15, 2008 9:46 AM
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com
Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {03}


Bu.. coba jangan ibu yang mengantar kesekolah, mungkin dia mau mandiri
dikelas. seperti pengalaman saya, hari pertama memang ririn nangis saat
saya tidak ada disampingnya, hari ke2 saya coba tidak mengantar
kesekolah ternyata dia mau berinteraksi dengan teman-2xnya dan
Alhamdullilah sampai sekarang ririn sudah tidak nangis dan malah senang
bila berangkat kesekolah.
 
Ibu-nya Ririn
 

- Original Message - 
From: Anna Surti Ariani Teguh Budiman
mailto:[EMAIL PROTECTED]  
To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com 
Sent: Friday, August 15, 2008 5:43 AM
Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {02}


Singkat saja Bu, sebetulnya menangis mengamuk hebat itu memang
betul adalah protes dia. Tapi tak berarti protes itu harus kita ikuti
lho. Justru kalau mau dia terbiasa ditinggal, sebelum berangkat ke
sekolah kita sudah janjian bahwa 'sekarang mama tunggu di luar kelas aja
ya.' Setelah itu walaupun dia menangis hebat, Ibu tetap say bye2 sambil
tersenyum manis, sementara gurunya yg pegang si anak. Tentunya mesti
kerjasama dengan guru supaya guru bisa membuat anak senang di kelas.
Sama sekali nggak usah pakai kekerasan dari siapapun. Seringkali guru
tidak bisa membantu karena orangtua yg 'menolak' bantuan.
 
Kalau Ibu konsisten, tangisan hebat ini akan mereda dalam
beberapa minggu kok. Yg penting percaya saja bahwa anak kita akan oke2
aja bersama gurunya. Kalau nggak konsisten, kemungkinan akan terus2an
menangis hebat karena anak tahu bahwa dia bisa memanipulasi orangtuanya
lewat tangisan, sehingga ortunya memberikan apa yang dia mau: 'menemani
di kelas'. Good luck Bu! Kalau ada pertanyaan lagi, silahkan lho.
 
 
Nina
Anna Surti Ariani, Psi.


Pada 12 Agustus 2008 20:59, nelly Rosa [EMAIL PROTECTED]
menulis:


Dear all,
 
sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman
ga gimana caranya membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa
ditemani sama kita,aku bete nih dah setahun anakku masuk playgroup
setahun pula aku harus bersamanya dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu
karena anak saya akan mengamuk hebat kalu tidak bersama saya...mohon
sharingnya yaa
 
makasih