[milis-nakita] Tanya {01}
Dear All, Mohon sarannya, anakku saat ini berusia 1,9 bln, akhir2 ini sdh mulai aksi mogok makan susah bobo malam, mesti gmn ya mengatasinya? Regards, Widy
[milis-nakita] SELALU BERKERINGAT SAAT TIDUR {02}
dear mb Utiek, apakah normal kalau anak saya (umur 1 th) suhu kepalanya teerasa panas, tapi suhu tubuh normal saja, akibatnya saya perhatikan dia sangat mudah berkeringat sampai rambutnya sering basah. Apakah ini normal, dan selama ini setiap habis mandi saya memang selalu menggosok dg minyak telon (krn ibunya suka baunya hehe). Bagaimana sebaiknya yaapa dibiarkan saja, cukup dg melap tubuh dg handuk. Satu lagi, dia juga lebih tahan suhu dingin sama spt bapaknya dibanding saya ibunya. Pls advise ya salam, Ibunya Nana - Original Message From: uttiek [EMAIL PROTECTED] To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Sent: Tuesday, August 12, 2008 12:31:34 PM Subject: [milis-nakita] SELALU BERKERINGAT SAAT TIDUR {01} Dear nakita-ers, Semoga membantu salam, Uttiek SELALU BERKERINGAT SAAT TIDUR Salam Dok, saya mau tanya tentang masalah anak laki-laki saya namanya Maheza Daud Abu Bakar (10 bulan). Saya heran, kok keringatnya bau asemya? Kalau tidur dia pasti berkeringat di badannya, sedangkan kepalanya tidak. Saya tidak berani memakai kipas angin karena katanya berbahaya sehingga saya hanya memakaikan kaos dalam saja saat ia tidur.Saya pernah diberi tahu teman, hal tersebut akibat pengaruh minyak telon. Saya coba ganti dengan berbagai merek, tapi ternyata tetap saja padahal kami orangtuanya tidak punya masalah bau badan. Apa yang sebenarnya dialami anak saya dan bagaimana cara mengatasinya? Dok, tolong kasih tahu saya jalan keluarnya. Kemudian saya juga ingin tanya pengaruh kipas angin untuk balita. Bagaimana bila kipas anginnya dipantulkan ke dinding? Saya mohon segera dijawab, terima kasih atas jawabannya. Lilis Herawati - via email Penggunaan minyak telon tidak dianjurkan secara rutin untuk bayi, apalagi untuk bayi yang banyak berkeringat. Usahakan agar udara di kamar sejuk, bisa dengan membuat ventilasi yang baik agar tidak pengap, menggunakan kipas angin (jangan langsung ke badan, tapi ke arah lain) atau penggunaan penyejuk ruangan. Jika ia terlalu gemuk (sayang BB-nya tidak dilampirkan) memang akan lebih mudah berkeringat. Visit our websites : duniasoccer.com hai-online.com ideaonline.co.id nationalgeographic.co.id otomotifnet.com tabloidnova.com otomotionfm.com Communicate with other people : duniasoccer.com/forum hai-online.com/forum ideaonline.co.id/forum otomotifnet.com/otoforum tabloidnova.com/forum Published by : Magazine Division - Kompas Gramedia
[milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {01}
Dear all, sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman ga gimana caranya membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa ditemani sama kita,aku bete nih dah setahun anakku masuk playgroup setahun pula aku harus bersamanya dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu karena anak saya akan mengamuk hebat kalu tidak bersama saya...mohon sharingnya yaa makasih
[milis-nakita] Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak {01}
Dear pak Ikhwan, Saya ada artikelnya, semoga membantu Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak (Gesell,Flehmig,Grover) Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 0-1 bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 0-1 bulan adalah : 1. Waspada terhadap suara (seperti suara yang mengejutkan, membuka mata), tetapi tidak mencari sumber keributan 2. Menangis sebelum menyusu dan segera tenang setelah mulai menyusu 3. Biasanya tenang jika mendengar suara dan kehangatan tubuh ibunya 4. Dapat mengikuti wajah seseorang, atau objek yang bergerak walaupun hanya sebentar 5. Mulai tersenyum Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak usia 2 bulan Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 2 bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 2 bulan adalah : 1. Mengikuti gerakan objek 180o dan fokus untuk beberapa saat 2. Tersenyum dengan mengubah ekspresi wajah, pada sesuatu yang berada tidak terlalu dekat 3. Mendengarkan suara, tertawa 4. Bersuara huruf vokal a, e, o, u(cooing), kadang-kadang, terdengar bersuara ha, he, ehe 5. Terlihat tenang jika mendengar suara yang dikenalnya Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak usia 4 bulan Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 4 bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 4 bulan adalah : 1. Mengikuti objek dengan gerakan kepala lebih dari 180o 2. Fokus pada benda dan menunjukkan minat terhadapnya 3. Tertawa keras, tampak tidak senang bila kontak sosial tidak menyenangkan, tertarik pada makanan 4. Mengikuti objek dari seluruh penjuru, kanan, kiri, atas dan bawah 5. Bermain dengan tangannya 6. Memasukkan mainan ke dalam mulutnya 7. Mencari arah suara, berespons ketika namanya dipanggil Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak usia 6 bulan Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 6 bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 6 bulan adalah : 1. Babbling seperti ra, re, da, de, dadada, gegege 2. Berkata papa, mama secara spontan, mulai mengikuti suara 3. Malu ketika melihat wajah yang tidak dikenal, tidak selalu takut 4. Ia tertawa ketika ibunya tertawa dan ketika melihat bayangan dirinya di kaca 5. Berusaha meraih benda 6. Berespons terhadap suara keras dan mendengarkan secara seksama arah suara 7. Menatap orang atau objek termasuk yang ada di tangannya Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak usia 9 bulan Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 9 bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 9 bulan adalah : 1. Mengerti jika dilarang 2. Bermain cilukba 3. Berkata mama, papa, dada, tata, menikmati berbicara banyak yang tidak diketahui maknanya (immature jargoning) 4. Berekspresi terhadap lingkungannya dengan tersenyum 5. Mulai takut terhadap orang yang tidak dikenal dan menangis 6. Mendengarkan secara seksama ketika mendengar suara dan mencari sumbernya 7. Mengamati objek sebaik mengamati orang 8. Makan kue yang dipegangnya, minum dari cangkir, makan dari sendok Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak usia 12 bulan Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan untuk mengecek perkembangan anak usia 12 bulan. Kemampuan yang diharapkan pada usia 12 bulan adalah : 1. Mengambil manik-manik tanpa bantuan, memberikan benda jika diminta 2. Mengucapkan 1-3 kata seperti ham-ham, wow-wow, ga-ga 3. Kata mama, papa sudah menunjukkan orangnya 4. Berespons terhadap namanya sebaik terhadap kata berikan mama... 5. Bermain dengan orang lain termasuk bermain bola sederhana 6. Mengerti ketika dimarahi atau dipuji 7. Tertawa keras atau tersenyum 8. Senang bermain petak umpet dan menikmati melihat cermin ketika dapat mengenali dirinya 9. Bermain dengan teman-temannya 10. Ada kontak mata yang baik dan kontak sosial 11. Takut hanya pada yang benar-benar ditakutinya 12. Dapat memilih bermain dengan orang yang diinginkan dan menolak yang lainnya Perkembangan kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial dan tingkah laku anak usia 15 bulan Bagaimana mengetahui apakah perkembangan anak ibu normal ? Berikut ini ada tips-tips yang dapat digunakan
[milis-nakita] EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? {02}
Dear mba Uttiek mohon maaf mau bertanya ..ini artikel kapan ya? setahu saya kemaren dari FKUI juga yg mengadakan seminar puyer Quo Vadis dan disebutkan resiko2 puyer yg ternyata nayakan resiko drpd manfaat mungkin artikel ini perlu ditambahi? agar pembaca tdk salah asumsi mohon maaf jika kurang berkenan salam, Diani Pada 12 Agustus 2008 12:30, uttiek [EMAIL PROTECTED] menulis: Dear nakita-ers, Semoga membantu salam, Uttiek *EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP?* Masing-masing bentuk sediaan obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Cara penyimpanan dan masa kedaluwarsanya pun berbeda satu sama lain. Si kecil demam? Ibu mungkin bingung mau memberi obat antidemam berbentuk tablet, kapsul, puyer, atau sirop. Pilihannya memang cukup bervariasi. Nah, untuk mengenal lebih dekat beragam jenis obat, ada baiknya menyimak penjelasan berikut ini. *PUYER* Obat puyer dibagi menjadi dua. Pertama, puyer yang dikemas dalam kemasan khusus oleh pabrik farmasi untuk orang dewasa, seperti puyer sakit kepala. Kedua, puyer yang merupakan campuran obat dengan dosis tertentu. Puyer dengan kemasan kertas ini umumnya diberikan untuk bayi dan anak. Keuntungan bentuk sediaan obat ini di antaranya memudahkan dokter untuk memberikan dosis secara tepat. Khususnya untuk anak-anak yang umumnya membutuhkan dosis obat sangat kecil. Obat puyer dibuat dari bahan aktif berbentuk serbuk atau bisa juga merupakan hasil gerusan atau blenderan tablet. Hasilnya dapat ditimbang dengan timbangan khusus sesuai dosis yang diminta atau dibagi sama banyak. Dosis dihitung secara akurat berdasarkan berat badan dan umur anak. Selain itu, puyer juga relatif lebih mudah diminum ketimbang obat lain seperti tablet atau kapsul. Orang tua tinggal mencampurnya dengan sedikit air di sendok, lalu langsung diminumkan atau menyedotnya dulu dengan pipet terus dimasukkan ke mulut anak. Keuntungan lainnya, puyer lebih mudah diserap dan dialirkan pembuluh darah ke seluruh tubuh ketimbang tablet. Ini karena tubuh tidak perlu memecah (mendisintegrasi) puyer di lambung seperti halnya tablet, tapi langsung disolusi (dilarutkan) untuk kemudian diabsorpsikan dan disalurkan ke seluruh tubuh. Berbeda dengan puyer kemasan khusus oleh pabrik yang bisa bertahan bertahun-tahun, puyer dalam kemasan kertas hanya aman dikonsumsi dalam hitungan hari atau paling lama satu bulan. Obat antibiotika berbentuk puyer, misalnya, sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 7 hari, sedangkan obat penurun panas umumnya memiliki daya tahan hingga satu bulan. Cara penyimpanan juga berpengaruh terhadap lamanya daya tahan obat. Puyer sebaiknya disimpan di dalam kotak plastik berwarna gelap hingga sinar matahari tidak bisa menembus langsung. Asal tahu saja, sinar matahari bisa merusak kandungan obat. Tambahkan juga *silica gel* (serbuk pengering) dalam kantung khusus agar kondisi udara lembab tidak sampai merusak obat. Simpan obat dalam kondisi sejuk (15-20 derajat Celcius). Hindarkan pula menyimpan obat puyer di dalam kulkas. Selain melihat waktu kedaluwarsa, obat puyer juga sebaiknya tidak dipakai jika ada perubahan warna, misalnya, warna putih obat berubah menjadi kuning. Juga jangan digunakan jika obat itu disimpan lebih dari satu bulan. *OBAT CAIR/SIROP * Obat cair cocok untuk anak-anak. Selain mudah ditelan, orang tua bisa mengetahui takaran obat dengan tepat lewat sendok khusus yang tersedia. Namun, jangan sekali-kali menggantikan sendok takar dengan alat takar lain seperti sendok teh. Sebab, takaran yang kurang dapat memengaruhi efektivitas obat. Sebaliknya, takaran yang berlebihan bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Kelebihan lainnya, obat ini juga mudah diserap tubuh. Obat langsung dibawa pembuluh darah ke seluruh tubuh. Cuma, harga obat cair relatif lebih mahal ketimbang tablet atau puyer. Daya simpannya pun relatif lebih pendek. Setelah segel tutup obat dibuka, maka obat cair paling banter aman digunakan sampai satu bulan. Bahkan, khusus obat cair antibiotika daya tahannya hanya sampai 7 hari. Pasalnya, obat antibiotika mudah tercemar jamur dan bakteri lain atau rusak jika obat tidak ditutup rapat. Obat cair hendaknya disimpan di tempat yang sejuk, seperti di dalam kulkas. Sebab, obat ini umumnya mengandung gula hingga mudah tercemar jamur jika disimpan di sembarang tempat. Masa kedaluwarsa obat cair bisa diketahui dari perubahan warna dan bau. Obat batuk hitam, misalnya, akan mengeluarkan bau pesing (amoniak) jika sudah terkontaminasi bakteri dan jamur. *TABLET * Obat ini yang paling banyak ditemui di pasaran. Daya tahannya boleh dibilang cukup lama. Tablet parasetamol, misalnya, bisa disimpan dan aman digunakan hingga 5 tahun. Bandingkan dengan parasetamol puyer yang hanya bertahan satu bulan. Proses penyimpanannya lebih mudah ketimbang jenis obat lainnya. Harga obat ini pun relatif terjangkau. Obat batuk berbentuk tablet, misalnya, harganya lebih murah ketimbang obat batuk cair dengan
[milis-nakita] COMMON PROBLEMS IN PEDIATRICS {02}
Met pagi pak Teddy, Akhirnya sudah beli bukunya dr. Wati or gabung di milis sehatnya dr. Wati ? kok udah dapet artikel CPIP ? warm regards, Yani http://rumah-bisnis.info --- On Mon, 8/11/08, teddy [EMAIL PROTECTED] wrote: From: teddy [EMAIL PROTECTED] Subject: [milis-nakita] COMMON PROBLEMS IN PEDIATRICS {01} To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Date: Monday, August 11, 2008, 4:56 AM Best article to read !!! Best Regards, Papanya Jason
[milis-nakita] EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? {02}
sekedar buat penyeimbang berita...terkait dengan artikel puyer ini siapa tahu bermanfaat salam RUD, bapakeghozan http://ghozan.blogsome.com RATIONAL USE OF MEDICINE (RUM) Purnamawati S Pujiarto Dr SpAK, MMPed Semua orang dalam hidupnya suatu saat pasti membutuhkan obat, termasuk tenaga medis. Semua orang, termasuk pemberi jasa layanan kesehatan (provider) adalah konsumen. Semua orang butuh dan berhak memperoleh layanan kesehatan yang TERBAIK. Di lain sisi, apakah semua gangguan kesehatan harus senantiasa dijawab dengan obat? Apakah ketika anak sakit, solusinya harus peresepan sederet obat dalam bentuk puyer? Memang, tidak sedikit konsumen yang beranggapan bahwa konsultasi medis adalah kunjungan berobat alias upaya meminta obat. Uniknya, meminta obat ini sudah seolah terpatri, harus cespleng dan harus puyer. Ironisnya lagi, anak merupakan populasi yang paling terpapar pada pola pengobatan yang tidak rasional antara lain pemberian antibiotika dan steroid yang berlebihan, serta polifarmasi. Padahal, gangguan kesehatan harian pada anak umumnya merupakan penyakit ringan yang sifatnya self limiting. Demam, diare akut, batuk pilek, dan radang tenggorokan, merupakan kondisi yang umumnya ditangani dengan antibiotika. Keempat kondisi tersebut juga peresepannya polifarmasi. Padahal, ketika orang dewasa mengalami gangguan yang sama, peresepan obatnya lebih ramping ketimbang buat anak. Padahal, di dalam kamus bahasa Indonesia, konsultasi medis adalah perundingan antara pemberi dan penerima layanan kesehatan untuk mencari penyebab terjadinya penyakit untuk menentukan cara-cara pengobatannya. Singkatnya, konsultasi medis adalah upaya advocacy, upaya berbagi informasi, upaya meminta penjelasan dan kejelasan. Namun demikian, siapa yang paling berperan terhadap terpaterinya pola pikir sakit = obat, obat = puyer (kalau mau murah, praktis dan cespleng)? Barangkali, sudah waktunya kita merenungkan kembali praktek keseharian kita di lapangan. Membuka hati, karena kita ingin senantiasa memberika yang TERBAIK buat bangsa ini. Waktunya pun terasa cocok karena sudah semakin banyak konsumen yang memahami bahwa konsultasi medis tidak selalu berarti obat, keputusan klinis tergantung penyebab gangguan kesehatan yang tengah dialami si konsumen. Tulisan ini merupakan bagian dari upaya perenungan dan upaya berbagi terkait konsep pola pengobatan yang rasional, yag sudah lebih dari 20 tahun di canangkan. Diawali dengan beberapa cuplikan termasuk dari beberapa guru yang saya hormati dan kagumi semangat dedikatifnya bagi pasien-pasien kita tercinta(bersambung...) Selengkapnya silakan baca di : http://purnamawati.wordpress.com/2008/06/02/rational-use-of-medicine-rum/ - Original Message - From: uttiek To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Sent: Tuesday, August 12, 2008 12:30 PM Subject: [milis-nakita] EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? {01} Dear nakita-ers, Semoga membantu salam, Uttiek EFEKTIF MANA: TABLET, PUYER, ATAU SIROP? Masing-masing bentuk sediaan obat memiliki kelebihan dan kekurangan. Cara penyimpanan dan masa kedaluwarsanya pun berbeda satu sama lain. Si kecil demam? Ibu mungkin bingung mau memberi obat antidemam berbentuk tablet, kapsul, puyer, atau sirop. Pilihannya memang cukup bervariasi. Nah, untuk mengenal lebih dekat beragam jenis obat, ada baiknya menyimak penjelasan berikut ini. PUYER Obat puyer dibagi menjadi dua. Pertama, puyer yang dikemas dalam kemasan khusus oleh pabrik farmasi untuk orang dewasa, seperti puyer sakit kepala. Kedua, puyer yang merupakan campuran obat dengan dosis tertentu. Puyer dengan kemasan kertas ini umumnya diberikan untuk bayi dan anak. Keuntungan bentuk sediaan obat ini di antaranya memudahkan dokter untuk memberikan dosis secara tepat. Khususnya untuk anak-anak yang umumnya membutuhkan dosis obat sangat kecil. Obat puyer dibuat dari bahan aktif berbentuk serbuk atau bisa juga merupakan hasil gerusan atau blenderan tablet. Hasilnya dapat ditimbang dengan timbangan khusus sesuai dosis yang diminta atau dibagi sama banyak. Dosis dihitung secara akurat berdasarkan berat badan dan umur anak. Selain itu, puyer juga relatif lebih mudah diminum ketimbang obat lain seperti tablet atau kapsul. Orang tua tinggal mencampurnya dengan sedikit air di sendok, lalu langsung diminumkan atau menyedotnya dulu dengan pipet terus dimasukkan ke mulut anak. Keuntungan lainnya, puyer lebih mudah diserap dan dialirkan pembuluh darah ke seluruh tubuh ketimbang tablet. Ini karena tubuh tidak perlu memecah (mendisintegrasi) puyer di lambung seperti halnya tablet, tapi langsung disolusi (dilarutkan) untuk kemudian diabsorpsikan dan disalurkan ke seluruh tubuh. Berbeda dengan puyer kemasan khusus oleh pabrik yang bisa bertahan bertahun-tahun, puyer dalam kemasan kertas hanya aman dikonsumsi dalam hitungan hari atau paling lama satu bulan. Obat antibiotika berbentuk puyer, misalnya, sebaiknya
[milis-nakita] Terapi Autis ada dimana yach...??? {01}
Dear Nakiters Moderator... Saya punya keponakan kebetulan dia tinggal di Magelang dan dia positif menderita Autis, sekarang keponakan saya itu berusia 2 tahun 6 bulan...adakah dari Nakiters atau mungkin moderator yang tau tempat terapi untuk anak-anak penderita Autis di Magelang??? Kalau ternyata disana tidak ada...mungkin di daearah Jakarta sekitarnya...??? Saya sama suami berencana mau membawa keponakan saya itu ke Bekasi kalau ternyata di Magelang tidak ada tempat untuk terapisaya tunggu informasi dari Nakiters dan Moderator. Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih Salam Mama Ai
[milis-nakita] main gemes2an {02}
Singkat cerita, utk usia ini masih cukup wajar, karena dia sudah mulai mengerti bahwa alat kelaminnya bisa menimbulkan kesenangan. Tapi tentu saja tak perlu dibiarkan terus karena bisa berakibat kurang baik untuk perkembangan emosi, sosial, dan seksualnya. Jadi Bu, gimana kalau anak dikasih lebih banyak variasi aktivitas sehingga nggak sampai berpikir perlu 'gemes2an' ini. Kalau anaknya sedang gak punya kegiatan lain yg menarik kan dia jadi kepikir ingin melakukan 'gemes2an' ini. Nah, kalau sudah dikasih kegiatan2 menarik lain dan sesekali dia masih juga melakukan, jangan melarang. Sebaliknya coba dengan halus mengalihkan perhatiannya ke kegiatan lain. Misalnya nih, ketika masuk ke ruangan menemukan dia sedang menghimpit bantal, Ibu bisa memeluk dia sambil mengobrol lalu mengajak dia keluar kamar untuk bermain yang lain. Dengan demikian dia tak akan terlalu menyadari bahwa sebetulnya Ibu sedang 'mengontrol gemes2an' itu, tapi malah akan menjadi lebih dekat kepada Ibu karena dia tahu bahwa Ibunya bisa memberikan kesenangan yang lain. Kalau masih bingung, silahkan bertanya kembali Bu. Nina Anna Surti Ariani, Psi. Pada 12 Agustus 2008 20:49, nelly Rosa [EMAIL PROTECTED] menulis: Dear mba uttiek and all saya punya masalah nih,anak saya usia 3 tahun belakangan ini sering sekali bermain gemes-gemesan dengan cara menghimpit bantal atau apa saya ke selangkangan pahanya dan seperti yang gemes-gemes gitu deh sampe keringatan,kalau dilarang dia marah dan menangis katanya dia suka geme-gemesan,tapi saya jadi khawatir apakah itu termasuk jenis onani atau apa ya?trus gimana cara mengatasinya karena saya tidak mau kebiasaan ini terjadi terus. barangkali ada teman2 milis yang punya pengalaman serupa,mohon sharingnya ya thx. mba uttiek kalau ada artikel tentang hal ini mohon diposting ya,maksih sebelumnya.
[milis-nakita] Terapi Autis ada dimana yach...??? {02}
Dear mbak Nugra... Di Bekasi ada mbak, namanya Tamara untuk terapi Autis dan terapi wicara (CMIIW) Alamatnya saya lupa, tapi tempatnya pas pinggir jalan dan terlewati oleh Angkutan umum 02 jurusan Bekasi - Pondok Gede. Insya Allah pulang kerja nanti saya cek alamatnya mbak... Regards Bunda Rifdzi Darrell From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nugra Kusumawati Sent: Wednesday, August 13, 2008 8:15 AM To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Subject: [milis-nakita] Terapi Autis ada dimana yach...??? {01} Dear Nakiters Moderator... Saya punya keponakan kebetulan dia tinggal di Magelang dan dia positif menderita Autis, sekarang keponakan saya itu berusia 2 tahun 6 bulan...adakah dari Nakiters atau mungkin moderator yang tau tempat terapi untuk anak-anak penderita Autis di Magelang??? Kalau ternyata disana tidak ada...mungkin di daearah Jakarta sekitarnya...??? Saya sama suami berencana mau membawa keponakan saya itu ke Bekasi kalau ternyata di Magelang tidak ada tempat untuk terapisaya tunggu informasi dari Nakiters dan Moderator. Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih Salam Mama Ai
[milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {03}
Bu.. coba jangan ibu yang mengantar kesekolah, mungkin dia mau mandiri dikelas. seperti pengalaman saya, hari pertama memang ririn nangis saat saya tidak ada disampingnya, hari ke2 saya coba tidak mengantar kesekolah ternyata dia mau berinteraksi dengan teman-2xnya dan Alhamdullilah sampai sekarang ririn sudah tidak nangis dan malah senang bila berangkat kesekolah. Ibu-nya Ririn - Original Message - From: Anna Surti Ariani Teguh Budiman To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Sent: Friday, August 15, 2008 5:43 AM Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {02} Singkat saja Bu, sebetulnya menangis mengamuk hebat itu memang betul adalah protes dia. Tapi tak berarti protes itu harus kita ikuti lho. Justru kalau mau dia terbiasa ditinggal, sebelum berangkat ke sekolah kita sudah janjian bahwa 'sekarang mama tunggu di luar kelas aja ya.' Setelah itu walaupun dia menangis hebat, Ibu tetap say bye2 sambil tersenyum manis, sementara gurunya yg pegang si anak. Tentunya mesti kerjasama dengan guru supaya guru bisa membuat anak senang di kelas. Sama sekali nggak usah pakai kekerasan dari siapapun. Seringkali guru tidak bisa membantu karena orangtua yg 'menolak' bantuan. Kalau Ibu konsisten, tangisan hebat ini akan mereda dalam beberapa minggu kok. Yg penting percaya saja bahwa anak kita akan oke2 aja bersama gurunya. Kalau nggak konsisten, kemungkinan akan terus2an menangis hebat karena anak tahu bahwa dia bisa memanipulasi orangtuanya lewat tangisan, sehingga ortunya memberikan apa yang dia mau: 'menemani di kelas'. Good luck Bu! Kalau ada pertanyaan lagi, silahkan lho. Nina Anna Surti Ariani, Psi. Pada 12 Agustus 2008 20:59, nelly Rosa [EMAIL PROTECTED] menulis: Dear all, sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman ga gimana caranya membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa ditemani sama kita,aku bete nih dah setahun anakku masuk playgroup setahun pula aku harus bersamanya dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu karena anak saya akan mengamuk hebat kalu tidak bersama saya...mohon sharingnya yaa makasih
[milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {04}
Betul juga apa yang mbak Rengganis n Mbak Anna tulis bu...putri saya waktu sekolah selalu diantar ama mbak atau om nya, pernah sekali waktu saya tidak masuk kerja karena sakit...sebelum ke rumah sakit saya sempatkan nganter putri saya ke sekolah tapi yach gitu...dia nggak mau berinteraksi sama temannya n waktu masuk kelaspun dia nangis, minta gendong lah, bilang masih kangen n intinya tidak mau ditinggal...berhubung gurunya cekatan langsung memegang putri saya n sama gurunya diajak masuk ke kelas n pintu kelas lalu di kunci...tapi itu juga dia masih nangis tapi nggak lama koq nangisnyaemang sich denger nangisnya bikin nggak hati tega tapi kalau dituruti bisa tidak mandiri anak kita, sudah gitu putri saya terlalu manja sama ibu gurunya waktu istirahat dia kan bawa bekal makanan eh..malah minta disuapin sama ibu gurunya yang jelas itu selalu bikin iri teman-teman sekelasnya...dengan santai putri saya jawab aku khan anaknya bu guru...(ini berdasarkan cerita ibu gurunya ke kakak saya dan waktu saya tanya putri saya dia jawab iya ) ...begitu kelar dari rumah sakit saya jemput dia ke sekolah...dia seneng banget . Mama Ai From: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rengganis Sent: Friday, August 15, 2008 9:46 AM To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {03} Bu.. coba jangan ibu yang mengantar kesekolah, mungkin dia mau mandiri dikelas. seperti pengalaman saya, hari pertama memang ririn nangis saat saya tidak ada disampingnya, hari ke2 saya coba tidak mengantar kesekolah ternyata dia mau berinteraksi dengan teman-2xnya dan Alhamdullilah sampai sekarang ririn sudah tidak nangis dan malah senang bila berangkat kesekolah. Ibu-nya Ririn - Original Message - From: Anna Surti Ariani Teguh Budiman mailto:[EMAIL PROTECTED] To: milis-nakita@news.gramedia-majalah.com Sent: Friday, August 15, 2008 5:43 AM Subject: [milis-nakita] tidak mau ditinggal saat sekolah {02} Singkat saja Bu, sebetulnya menangis mengamuk hebat itu memang betul adalah protes dia. Tapi tak berarti protes itu harus kita ikuti lho. Justru kalau mau dia terbiasa ditinggal, sebelum berangkat ke sekolah kita sudah janjian bahwa 'sekarang mama tunggu di luar kelas aja ya.' Setelah itu walaupun dia menangis hebat, Ibu tetap say bye2 sambil tersenyum manis, sementara gurunya yg pegang si anak. Tentunya mesti kerjasama dengan guru supaya guru bisa membuat anak senang di kelas. Sama sekali nggak usah pakai kekerasan dari siapapun. Seringkali guru tidak bisa membantu karena orangtua yg 'menolak' bantuan. Kalau Ibu konsisten, tangisan hebat ini akan mereda dalam beberapa minggu kok. Yg penting percaya saja bahwa anak kita akan oke2 aja bersama gurunya. Kalau nggak konsisten, kemungkinan akan terus2an menangis hebat karena anak tahu bahwa dia bisa memanipulasi orangtuanya lewat tangisan, sehingga ortunya memberikan apa yang dia mau: 'menemani di kelas'. Good luck Bu! Kalau ada pertanyaan lagi, silahkan lho. Nina Anna Surti Ariani, Psi. Pada 12 Agustus 2008 20:59, nelly Rosa [EMAIL PROTECTED] menulis: Dear all, sorry nih banyak butuh bantuan,ada yang punya pengalaman ga gimana caranya membuat anak kita mau masuk kelas sendiri tanpa ditemani sama kita,aku bete nih dah setahun anakku masuk playgroup setahun pula aku harus bersamanya dikelas,guru2 nya juga ga bisa bantu karena anak saya akan mengamuk hebat kalu tidak bersama saya...mohon sharingnya yaa makasih