[ob] Re: Dare to let go

2009-08-31 Terurut Topik rangga_the_demon

.jd nyuruh CL neh Jo..:))
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ajo Ramon ajo.ra...@... wrote:

 A story to share:
 --
 Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet 
 dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si 
 pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. 
 Maklum, ordernya memang begitu.  Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan 
 sebagai hewan
 percobaan atau binatang sirkus di Amerika .
 
 Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples 
 berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi 
 aroma.Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi
 kacang,toples- toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples 
 dibiarkan tanpa tutup.
 
 Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus 
 monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.  
 Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.  Monyet- monyet itu tertarik pada 
 aroma yang keluar dari setiap toples.  Mereka mengamati lalu memasukkan 
 tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena 
 menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya.  
 Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
 Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan 
 dapat pergi ke mana-mana !
 
 Mungkin kita akan tertawa meli hat tingkah bodoh monyet-monyet itu.  Tapi, 
 tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.  Ya, 
 kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat
 setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita 
 sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut 
 mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak 
 pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa 
 toples-toples itu ke mana pun kita pergi.  Dengan beban berat itu, kita 
 berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang 
 terperangkap penyakit hati yang akut. Teman, sebenarnya monyet-monyet itu 
 bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat 
 dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua rasa tidak 
 enak terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu
 kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum.  
 Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang 
 hatinya betul-betul bersih.
 Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu?





Re: [ob] Re: Dare to let go

2009-08-31 Terurut Topik Jacob Oen
Dan begitulah Manusia...yang mengclaim dirinya sebagai Human Beings but full 
of destructive ego. 

Padahal Alam telah mengajarkan bahwa pilihan cuma satu...yaitu memaafkan apapun 
juga termasuk diri sendiri, menikmati the present moment and sharing of 
kindness to others, jika memilih lain hanya tremendous suffering yang akan 
dialami.

The choice is ours.

Sent from my XL BlackBerry®. 
[The tendency to speculate is deluded tendency. The tendency to clarify is 
enlightened tendency.]

-Original Message-
From: rangga_the_demon rangga_the_de...@yahoo.com

Date: Tue, 01 Sep 2009 04:41:49 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Re: Dare to let go



.jd nyuruh CL neh Jo..:))
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ajo Ramon ajo.ra...@... wrote:

 A story to share:
 --
 Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet 
 dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si 
 pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. 
 Maklum, ordernya memang begitu.  Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan 
 sebagai hewan
 percobaan atau binatang sirkus di Amerika .
 
 Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples 
 berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi 
 aroma.Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi
 kacang,toples- toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples 
 dibiarkan tanpa tutup.
 
 Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus 
 monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.  
 Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.  Monyet- monyet itu tertarik pada 
 aroma yang keluar dari setiap toples.  Mereka mengamati lalu memasukkan 
 tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena 
 menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya.  
 Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
 Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan 
 dapat pergi ke mana-mana !
 
 Mungkin kita akan tertawa meli hat tingkah bodoh monyet-monyet itu.  Tapi, 
 tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.  Ya, 
 kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat
 setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita 
 sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut 
 mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak 
 pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa 
 toples-toples itu ke mana pun kita pergi.  Dengan beban berat itu, kita 
 berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang 
 terperangkap penyakit hati yang akut. Teman, sebenarnya monyet-monyet itu 
 bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat 
 dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua rasa tidak 
 enak terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu
 kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum.  
 Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang 
 hatinya betul-betul bersih.
 Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu?






Re: [ob] Re: Dare to let go

2009-08-31 Terurut Topik Ajo Ramon
Kalo kita trader itu kan ada 2 cut yaitu: loss cut dan time cut, dimana cut 
loss semua orang dah bicara banyak, tapi time cut banyak yang gak aware. Ini 
sangat berhubungan sekali dengan opportunity costs. Dalam kasus cerita dibawah 
ini, sebetulnya monyet itu nggak punya 'time luxury' karena si pemburu akan 
datang, jadi kalau setelah dicoba beberapa saat nggak berhasil maka bagusnya ya 
kita cut aja walaupun belum ada loss. 





From: rangga_the_demon rangga_the_de...@yahoo.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, September 1, 2009 11:41:49 AM
Subject: [ob] Re: Dare to let go

  

.jd nyuruh CL neh Jo..:))
--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Ajo Ramon ajo.ra...@. .. wrote:

 A story to share:
  --
 Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet 
 dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si 
 pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. 
 Maklum, ordernya memang begitu.  Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan 
 sebagai hewan
 percobaan atau binatang sirkus di Amerika .
 
 Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples 
 berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi 
 aroma.Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi
 kacang,toples- toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples 
 dibiarkan tanpa tutup.
 
 Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus 
 monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.  
 Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.  Monyet- monyet itu tertarik pada 
 aroma yang keluar dari setiap toples.  Mereka mengamati lalu memasukkan 
 tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena 
 menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya.  
 Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.
 Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan 
 dapat pergi ke mana-mana !
 
 Mungkin kita akan tertawa meli hat tingkah bodoh monyet-monyet itu.  Tapi, 
 tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.  Ya, 
 kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita mengenggam erat
 setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita 
 sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut 
 mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak 
 pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa 
 toples-toples itu ke mana pun kita pergi.  Dengan beban berat itu, kita 
 berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang 
 terperangkap penyakit hati yang akut. Teman, sebenarnya monyet-monyet itu 
 bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat 
 dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua rasa tidak 
 enak terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu
 kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum.  
 Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang 
 hatinya betul-betul bersih.
 Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasaan tidak enak itu?