Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
asiik...asiik profesi lawyer jadi laku BUY LAWYER now... hahahha... saat ini berkonsultasi ke legal expert perlu.. kalu punya temen ok.. tapi yah tetap dunk menghargai profesi lawyer.. nah kalu memang ngak sanggup bayar LBH kan mulai banyak ini yang kurang diantisipasi --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ricky Wakiman ricky.waki...@... wrote: Menurut yang saya baca, bukan polisi yang masukkin ke penjara, tapi jaksa. Polisi bilang, mereka tidak mau masukkin Bu Prita ke penjara karena alasan kemanusiaan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: PH⢠vaulst...@... Date: Wed, 3 Jun 2009 07:22:59 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! pencemaran nama baik?? Kalau gitu yg di koran surat pembaca semuanya pencemaran nama baik?? Banyak bgt tuh di tiap majalah juga ada kolom nya.. Kurang ajar banget yah ini rumah sakit. Dan juga polisi yang masukin ibu ini kerumah sakit. Pasti karena ibu ini kurang ada dana *maaf* tapi kenyataan nya di Indo. Polisi mau setoran. Kalau saya lihat polisi tangkep semua orang yang menulis disurat pembaca / keluhan di media2 baru saya terima. Kalau cuman nangkep satu orang ini namanya diskriminasi. Hukum tidak di terapkan ke semua pihak. Silakan beli koran, majalah, pasti banyak tuh. Kok aman2 aja yah?? Kayaknya harus tuntut balik ke RS tersebut. Ada pendapat lawyer disini? - Sent from my BlackBerry® Bold⢠powered by INDOSAT -Original Message- From: Adam Rajsha adam.raj...@... Date: Wed, 3 Jun 2009 13:11:44 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS Omni yg sangat arogant. saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani melindungi pasien. saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari penjara jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga tercinta anda!! salam, AR 2009/6/3 Armando Anthony armando.anth...@... Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando -- *From:* Adam Rajsha adam.raj...@... *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* â Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF
RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. Regards, Yudizz Powered by BEI BerbullishT _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Armando Anthony Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando _ From: Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yan g.Membawa.Prita.ke.Penjara 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS Omni yg sangat arogant. saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani melindungi pasien. saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari penjara jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga tercinta anda!! salam, AR 2009/6/3 Armando Anthony armando.anth...@yahoo.com Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando -- *From:* Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan
RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Justice maybe blind, but it can see in the darkness From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adam Rajsha Sent: Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS Omni yg sangat arogant. saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani melindungi pasien. saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari penjara jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga tercinta anda!! salam, AR 2009/6/3 Armando Anthony armando.anth...@yahoo.com Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando _ From: Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yan g.Membawa.Prita.ke.Penjara 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan
RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
jk, mega sudah keluar (mudah2an sby ikut bantu) ... kasihan org sakit koq dipenjara, harusnya kan diobati. di salah satu online news disebutkan kalau staff rs tsb menyatakan, bahwa sampai mati pun print-out yg diminta ibu prita tdk akan keluar karena hasilnya error ... padahal analyzer tsb pasti computerized, data tersimpan rapih kalau tdk dihapus, lagipula it's paid order ... no result? http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/131327/1142010/10/tahan-prita-kejaksaan-tak-adil http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/130022/1141995/10/jk-keberatan-prita-ditahan http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/124632/1141988/10/dewan-pers-bertemu-45-menit-dengan-prita-di-lp-wanita-tangerang http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/03/124558/1141979/700/megawati-berencana-jenguk-prita-mulyasari --- On Wed, 6/3/09, Yudizz yudiz...@gmail.com wrote: From: Yudizz yudiz...@gmail.com Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 6:03 AM Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. Regards, Yudizz Powered by BEI Berbullish™ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-bandar@yahoogroups.com ] On Behalf Of Armando Anthony Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando From: Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.com To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Bung Yudizz, ane melihat ini bukan masalah berobatnya, tapi masalah chatting ttg pelayanan public yg buruk yg bisa masuk penjara. Kalo case ini dibiarkan, akan jadi preseden, artinya kapan2 kalo ente lagi chatting yg berkaitan dg masalah public bisa di meja hijaukan. Apa bedanya dg rezim Eyang Harto ? Terlepas dari itu semua, aparat PENEGAK HUKUM harus juga di KONTROL salah satunya dlm kasus ini ada yg mau memPTUN-kan. Sehingga kekuasaan yg amanahkan rakyat tidak sewenang2 di salahgunakan. Ane mau nanya, saat ini siapa yg NGONTROL PENEGAK HUKUM (JAKSA KEPOLISIAN) ??. YLBHI mungkin bisa meng-initiate kasus ini, ada kenalan disana ? -LT On 6/3/09, Yudizz yudiz...@gmail.com wrote: Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. Regards, Yudizz Powered by BEI Berbullish™ -- *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Armando Anthony *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando -- *From:* Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF** Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta
RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
jk, mega sudah keluar (mudah2an sby ikut bantu) ... kasihan org sakit koq dipenjara, harusnya kan diobati. di salah satu online news disebutkan kalau staff rs tsb menyatakan, bahwa sampai mati pun print-out yg diminta ibu prita tdk akan keluar karena hasilnya error ... padahal analyzer tsb pasti computerized, data tersimpan rapih kalau tdk dihapus, lagipula it's paid order ... no result? http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/131327/1142010/10/tahan-prita-kejaksaan-tak-adil http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/130022/1141995/10/jk-keberatan-prita-ditahan http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/124632/1141988/10/dewan-pers-bertemu-45-menit-dengan-prita-di-lp-wanita-tangerang http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/03/124558/1141979/700/megawati-berencana-jenguk-prita-mulyasari --- On Wed, 6/3/09, Yudizz yudiz...@gmail.com wrote: From: Yudizz yudiz...@gmail.com Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 3, 2009, 6:03 AM Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. Regards, Yudizz Powered by BEI Berbullish™ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-bandar@yahoogroups.com ] On Behalf Of Armando Anthony Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando From: Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.com To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan
RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!-UPDATE dari Metro TV
Dear Friends... Tadi nonton berita di Metro TV dan kebetulan live... Ada Info dari Metro TV katanya JK meminta aparat penegak hukum membebaskan karena Ibu Prita hanya menceritakan dan curhat kepada teman melalui email..sehingga tidak bisa di asumsikan hendak menjelekkan RS tersebut.. regards -RT- --- On Tue, 6/2/09, TJ tj_...@sby.dnet.net.id wrote: From: TJ tj_...@sby.dnet.net.id Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 2, 2009, 11:18 PM Justice maybe blind, but it can see in the darkness From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] On Behalf Of Adam Rajsha Sent: Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS Omni yg sangat arogant. saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani melindungi pasien. saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari penjara jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga tercinta anda!! salam, AR 2009/6/3 Armando Anthony armando.anthony@ yahoo.com Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando From: Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.com To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya
RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Ini sudah keterlaluan, dan lebih brengsek lagi hakim yang memberikan vonis ke Prita. Ada yang tahu nama2 dokter tsb? Boleh dimasukan black list. -Original Message- From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adam Rajsha Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:04 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat .yang.Membawa.Prita.ke.Penjara kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
sebagai bentuk kepedulian sosial dan kontrol masyarakat terhadap pelayanan public. berikut NAMA DOKTER yg harus di BLACK LIST, berikut kutipan dari detik.com. http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/135013/1142034/10/polisi-kejaksaan-yang-menahan-prita Dia (Hengki) adalah dokter yang menangani Prita, lanjutnya. Melalui kuasa hukumnya, Hengki melaporkan Prita pada 5 September 2008. Dalam laporan yang bernopol LP/ 2260/K/IX/2008/spk unit 1, Prita dilaporkan atas tuduhan Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik dan fitnah dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Selang satu bulan, tepatnya 22 Desember 2008, Prita di-BAP untuk pertama kali. Dari situ, Prita diperiksa secara marathon hingga akhirnya berkasnya dilimpahkan ke Kejari Tangerang pada 30 April 2009 setelah sebelumnya berkasnya dua kali P19. salam, AR 2009/6/3 Andy a...@qsix.com Ini sudah keterlaluan, dan lebih brengsek lagi hakim yang memberikan vonis ke Prita. Ada yang tahu nama2 dokter tsb? Boleh dimasukan black list. -Original Message- *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Adam Rajsha *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 12:04 PM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB * http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!-UPDATE dari Metro TV
syukur alhamdullilah, kasus ini sudah menjadi berita nasional. semoga Ibu Prita dapat kembali memeluk menyusui anak-anak yg tercinta... Tuhan maha adil dan bijaksana, kebenaran pasti akan menang! salam, AR 2009/6/3 Rahmat Taufik batas_j...@yahoo.com Dear Friends... Tadi nonton berita di Metro TV dan kebetulan live... Ada Info dari Metro TV katanya JK meminta aparat penegak hukum membebaskan karena Ibu Prita hanya menceritakan dan curhat kepada teman melalui email..sehingga tidak bisa di asumsikan hendak menjelekkan RS tersebut.. regards -RT- --- On *Tue, 6/2/09, TJ tj_...@sby.dnet.net.id* wrote: From: TJ tj_...@sby.dnet.net.id Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 2, 2009, 11:18 PM Justice maybe blind, but it can see in the darkness *From:* obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] *On Behalf Of *Adam Rajsha *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM *To:* obrolan-bandar@ yahoogroups. com *Subject:* Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS Omni yg sangat arogant. saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani melindungi pasien. saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari penjara jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga tercinta anda!! salam, AR 2009/6/3 Armando Anthony armando.anthony@ yahoo.comhttp://mc/compose?to=armando.anth...@yahoo.com Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando -- *From:* Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.comhttp://mc/compose?to=adam.raj...@gmail.com *To:* obrolan-bandar@ yahoogroups. comhttp://mc/compose?to=obrolan-ban...@yahoogroups.com *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF** Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!-UPDATE dari Metro TV
hayu hati2... kata sangat arogan dan terlalu saja mengandung pencemaran nama baik loh.. pasal karet dengan kriteria unsur2 yang lebar demikian, sangat tidak tepat diungkit2 di era saat ini apabila putusan hakim nantinya membebaskan prita sudah barangtentu pasal demikian tidak relevan lagi, tapi apa mungkin..??? salam --- In obrolana -ban...@yahoogroups.com, Rahmat Taufik batas_j...@... wrote: Dear Friends... Tadi nonton berita di Metro TV dan kebetulan live... Ada Info dari Metro TV katanya JK meminta aparat penegak hukum membebaskan karena Ibu Prita hanya menceritakan dan curhat kepada teman melalui email..sehingga tidak bisa di asumsikan hendak menjelekkan RS tersebut.. regards -RT- --- On Tue, 6/2/09, TJ tj_...@... wrote: From: TJ tj_...@... Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 2, 2009, 11:18 PM Justice maybe blind, but it can see in the darkness   From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] On Behalf Of Adam Rajsha Sent: Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!  saya cuma baca artikel tsb di kompas.com.  terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS Omni yg sangat arogant.  saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani melindungi pasien.  saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari penjara  jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga tercinta anda!!  salam, AR 2009/6/3 Armando Anthony armando.anthony@ yahoo.com  Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding.   Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.  Armando  From: Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.com To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!  Maaf Mbah, numpang OOT.  kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.  peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.  hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya.  hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com â Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Kalau terpaksa berobat di Indonesia, selalu cari 2nd bahkan 3rd opinion. Carilah dokter keluarga yg bisa diajak ngobrol dan berteman baik utk dijadikan referal. Tentu cari dokter yg genah bukan yg predator. Ttg kasus Ibu Prita, ada hal lbh luas yg bisa jadi preseden buruk utk kebebasan berinformasi yg bertanggung jawab, baik di internet maupun di media lain. Ranah ini yg sekarang menjadi daerah abu abu akibat kasus ini. Kalau mau gabung di Facebook utk cause kasus ini. Search aja.. pendukungnya sudah hampir 44 ribu orang .. RS Omni hanya puncak gunung es dari wajah ekonomi dan industri kita. salam t
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Lapor ke Hotamn Paris aja (untuk jadi lawyer si Prita) biar nyaho tuh RS. Ane yakin tuh RS bisa dituntut Si Hotman bayar ganti rugi besar :)) --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Armando Anthony armando.anth...@... wrote: Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding.  Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando From: Adam Rajsha adam.raj...@... To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan.. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com â Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
... setuju pak yudizz ... dokter dan rumah sakit di indo sangat arogan ... mereka merasa diri nya paling benar dalam menentukan nasib pasien na ... pasien cuma dianggap sapi perahan ... saya juga mengalami hal yang sama ketika alm papa saya sakit2 an dulu ... .. papa saya 48 jam sbelum meninggal dirawat di sebuah RS M di jakarta ... dan ditangani oleh dr L yg sangat terkenal di indonesia ... boleh dikatakan untuk bidang penyakit tsb dialah yg paling jago di indo ... tapi selama papa saya dirawat dokter tsb cuma skali saja datang mengechek kondisi kesehatan papa saya ... yaitu 1-2 JAM sebelum papa saya meninggal (bayangkan dokter tsb baru hadir 40 jam lbh stelah papa saya dirawat dan masuk ruangan ICU) tau apa kata na ... papa kamu sudah parah penyakit na (oya ucapan tsb bukan diucapkan dgn nada prihatin)... jd kira2 dia mau ngomong gini papa kamu gak bs ketolong lg ... that's ok ... for our family kami sudah merelakan kepergian papa saya ... tapi papa adalah seorang yg sangat keras semasa hidup na ... dan papa bbrp kali lolos dr penyakit maut karena keinginan hidup na yg kuat ASALKAN dia mendapat support dr dokter ... setiap kali papa saya bangun dia selalu menanyakan kapan dokter na datang ? ... berulang kali saya menanyakan ke suster/dokter jaga .. selalu di jawab dokter lagi seminar ... dokter lg praktek ... damned itu ... gw heran ada pasien na yg masuk ICU tapi tidak SEGERA dijenguk ... jd selama papa saya dirawat dokter jaga saja yang melaksanan instruksi dokter tsb via TELPON kesembuhan pasien butuh dukungan dokter ... bukan telpon ... go to hell aja dokter tsb ... --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Lucky Trader soluckytra...@... wrote: Bung Yudizz, ane melihat ini bukan masalah berobatnya, tapi masalah chatting ttg pelayanan public yg buruk yg bisa masuk penjara. Kalo case ini dibiarkan, akan jadi preseden, artinya kapan2 kalo ente lagi chatting yg berkaitan dg masalah public bisa di meja hijaukan. Apa bedanya dg rezim Eyang Harto ? Terlepas dari itu semua, aparat PENEGAK HUKUM harus juga di KONTROL salah satunya dlm kasus ini ada yg mau memPTUN-kan. Sehingga kekuasaan yg amanahkan rakyat tidak sewenang2 di salahgunakan. Ane mau nanya, saat ini siapa yg NGONTROL PENEGAK HUKUM (JAKSA KEPOLISIAN) ??. YLBHI mungkin bisa meng-initiate kasus ini, ada kenalan disana ? -LT On 6/3/09, Yudizz yudiz...@... wrote: Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. Regards, Yudizz Powered by BEI Berbullish -- *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Armando Anthony *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando -- *From:* Adam Rajsha adam.raj...@... *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Ayo, kita support ibu Prita, kalau ada teman teman atau saudara nya di pers agar berita ini diliput terus. sungguh KETERLALUAN. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Lucky Trader soluckytra...@... wrote: Harusnya JAKSA yg memaksa untuk menahan si ibu WAJIB diperiksa... Memang sangat keterlaluan, bagaimana mungkin untuk mengekspresikan kekecewaan pelayanan publik lewat chatting harus di tahan. Tanda2 PENGUASA (baca :JAKSA) mau memaksakan kehendak. *JAKSA HARUS DI PTUN*-kan biar tidak sewenang2 dg kekuasaan yg dimanatkan oleh rakyat. *Kalo bersalah HUKUM !* -LT On 6/3/09, Adam Rajsha adam.raj...@... wrote: Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB * http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun,
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Harusnya JAKSA yg memaksa untuk menahan si ibu WAJIB diperiksa... Memang sangat keterlaluan, bagaimana mungkin untuk mengekspresikan kekecewaan pelayanan publik lewat chatting harus di tahan. Tanda2 PENGUASA (baca :JAKSA) mau memaksakan kehendak. *JAKSA HARUS DI PTUN*-kan biar tidak sewenang2 dg kekuasaan yg dimanatkan oleh rakyat. *Kalo bersalah HUKUM !* -LT On 6/3/09, Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com wrote: Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB * http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara * *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja. Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya
Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit. Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya. Biasanya hasilnya pahit. Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). Kalau tidak salah beliau masih banding. Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang. Armando From: Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! Maaf Mbah, numpang OOT. kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'! Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB http://megapolitan.. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara JAKARTA, KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke penjara? Berikut ini adalah surat prita. RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF Prita Mulyasari - suaraPembaca Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan. Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000. dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah. Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien. Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal. Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39