Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-04 Terurut Topik lawlegalious
asiik...asiik profesi lawyer jadi laku

BUY LAWYER now... hahahha...

saat ini berkonsultasi ke legal expert perlu.. kalu punya temen ok.. tapi yah 
tetap dunk menghargai profesi lawyer.. nah kalu memang ngak sanggup bayar LBH 
kan mulai banyak

ini yang kurang diantisipasi

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Ricky Wakiman ricky.waki...@... 
wrote:

 Menurut yang saya baca, bukan polisi yang masukkin ke penjara, tapi jaksa. 
 Polisi bilang, mereka tidak mau masukkin Bu Prita ke penjara karena alasan 
 kemanusiaan.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: PH™ vaulst...@...
 
 Date: Wed, 3 Jun 2009 07:22:59 
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 
 
 pencemaran nama baik?? Kalau gitu yg di koran surat pembaca semuanya 
 pencemaran nama baik??
 
 Banyak bgt tuh di tiap majalah juga ada kolom nya.. 
 
 Kurang ajar banget yah ini rumah sakit. Dan juga polisi yang masukin ibu ini 
 kerumah sakit. 
 
 Pasti karena ibu ini kurang ada dana *maaf* tapi kenyataan nya di Indo. 
 Polisi mau setoran. 
 
 Kalau saya lihat polisi tangkep semua orang yang menulis disurat pembaca / 
 keluhan di media2 baru saya terima. Kalau cuman nangkep satu orang ini 
 namanya diskriminasi. Hukum tidak di terapkan ke semua pihak. 
 
 Silakan beli koran, majalah, pasti banyak tuh. Kok aman2 aja yah?? 
 
 Kayaknya harus tuntut balik ke RS tersebut. Ada pendapat lawyer disini?
 
 
 
 -
 Sent from my BlackBerry® Bold™
 powered by INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Adam Rajsha adam.raj...@...
 
 Date: Wed, 3 Jun 2009 13:11:44 
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 
 
 saya cuma baca artikel tsb di kompas.com.
 
 terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca
 kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan
 dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS
 Omni yg sangat arogant.
 
 saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak
 terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih
 kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si
 kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani 
 melindungi pasien.
 
 saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis
 ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari
 penjara
 
 jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga
 tercinta anda!!
 
 salam,
 AR
 
 2009/6/3 Armando Anthony armando.anth...@...
 
 
 
   Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
  Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
  Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
  pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.
 
   Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
  financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.
 
  Armando
 
   --
  *From:* Adam Rajsha adam.raj...@...
  *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
  *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
  *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 
   Maaf Mbah, numpang OOT.
 
  kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
  terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.
 
  peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.
  PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.
 
  hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
  seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
  dari kasih sayang ibu-nya.
 
  hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!
 
  Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB
 
  *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah.
  Curhat.yang. Membawa.Prita. 
  ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
  *
 
  *JAKARTA, KOMPAS.com* †Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
  Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
  elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
  Alam Sutera.
 
  Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
  Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
  layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
  elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.
 
  Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
  Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
  dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?
 
  Berikut ini adalah surat prita.
 
 
  *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Yudizz
Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan
dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu  tenaga, bayarnya mahal
belum tentu sembuh juga.

 

Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak
sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena
merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau
ngaku salah.

 

Regards,

Yudizz

 

 

Powered by BEI BerbullishT

  _  

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of Armando Anthony
Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

 






Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.

 

 Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.

 

Armando

 

  _  

From: Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

Maaf Mbah, numpang OOT.

 

kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi
pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.

 

peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. 

PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. 

 

hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
dari kasih sayang ibu-nya.

 

hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!

Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yan
g.Membawa.Prita.ke.Penjara  1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita.
ke.Penjara

JAKARTA, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
Alam Sutera. 

Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. 

Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 

Berikut ini adalah surat prita.


RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

Prita Mulyasari - suaraPembaca 

Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
obat, dan suntikan. 

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami
kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam
20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS
OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
yang bagus. 

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu
referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan
saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin
pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H
visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan
27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H
terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam
suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama
dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir
karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Adam Rajsha
saya cuma baca artikel tsb di kompas.com.

terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca
kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan
dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS
Omni yg sangat arogant.

saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak
terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih
kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si
kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani 
melindungi pasien.

saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis
ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari
penjara

jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga
tercinta anda!!

salam,
AR

2009/6/3 Armando Anthony armando.anth...@yahoo.com



  Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
 Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
 Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
 pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.

  Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
 financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.

 Armando

  --
 *From:* Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com
 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
 *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

  Maaf Mbah, numpang OOT.

 kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
 terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.

 peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.
 PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.

 hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
 seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
 dari kasih sayang ibu-nya.

 hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!

 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

 *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah.
 Curhat.yang. Membawa.Prita. 
 ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
 *

 *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
 Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
 elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
 Alam Sutera.

 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
 Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
 layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
 elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.

 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
 Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
 dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?

 Berikut ini adalah surat prita.


 *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

 Prita Mulyasari - suaraPembaca

 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
 anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
 kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
 dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
 obat, dan suntikan.

 Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
 mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala
 datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
 International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
 yang bagus.

 Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
 trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
 diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
 rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
 yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

 dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
 meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu
 referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan
 saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

 Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin
 pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H
 visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan
 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H
 terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam
 suntikan 

RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik TJ
Justice maybe blind, but it can see in the darkness

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com]
On Behalf Of Adam Rajsha
Sent: Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

 






saya cuma baca artikel tsb di kompas.com.

 

terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca
kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan
dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS
Omni yg sangat arogant.

 

saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak
terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih
kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si
kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani 
melindungi pasien.

 

saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di milis
ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar dari
penjara

 

jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga
tercinta anda!!

 

salam,

AR

2009/6/3 Armando Anthony armando.anth...@yahoo.com

 

Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.

 

 Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.

 

Armando

 

  _  

From: Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

 

Maaf Mbah, numpang OOT.

 

kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi
pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.

 

peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. 

PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. 

 

hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
dari kasih sayang ibu-nya.

 

hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!

Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yan
g.Membawa.Prita.ke.Penjara  1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita.
ke.Penjara

JAKARTA, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
Alam Sutera. 

Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. 

Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 

Berikut ini adalah surat prita.


RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

Prita Mulyasari - suaraPembaca 

Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
obat, dan suntikan. 

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami
kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam
20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS
OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
yang bagus. 

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu
referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan
saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin
pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan

RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Kabu Nusi
jk, mega sudah keluar (mudah2an sby ikut bantu) ... kasihan org sakit koq 
dipenjara, harusnya kan diobati.
di salah satu online news disebutkan kalau staff rs tsb menyatakan, bahwa 
sampai mati pun print-out yg diminta ibu prita tdk akan keluar karena hasilnya 
error ... padahal analyzer tsb pasti computerized, data tersimpan rapih kalau 
tdk dihapus, lagipula it's paid order ... no result?


http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/131327/1142010/10/tahan-prita-kejaksaan-tak-adil
http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/130022/1141995/10/jk-keberatan-prita-ditahan
http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/124632/1141988/10/dewan-pers-bertemu-45-menit-dengan-prita-di-lp-wanita-tangerang
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/03/124558/1141979/700/megawati-berencana-jenguk-prita-mulyasari





--- On Wed, 6/3/09, Yudizz yudiz...@gmail.com wrote:

From: Yudizz yudiz...@gmail.com
Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 3, 2009, 6:03 AM












 
 

 

 

 

 

 





 















Saran saya, kalo punya
duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di
 Indonesia cuma buang2
waktu  tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. 

   

Mohon maaf sebelumnya,
tapi saya amati kelakuan dokter2 di
 Indonesia banyak sekali yang arogan
(tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal.
Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. 

   

Regards, 

Yudizz 

   

   



Powered by BEI
Berbullish™ 











From:
 obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
 obrolan-bandar@yahoogroups.com ] On Behalf Of Armando Anthony

Sent: Wednesday, June 03, 2009
12:50 PM

To: obrolan-bandar@yahoogroups.com

Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI
sangat arogant!! TERLALU!! 



   













 







Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa
RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu
kelakuannya.  Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati
terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah
beliau masih banding. 





  





  Ada 
yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial?
 Ada yg mau jadi
volunteer? Saya siap menyumbang. 





  





Armando 





   









From: Adam
Rajsha adam.rajsha@ gmail.com

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Sent: Wednesday, June 3, 2009
12:04:12 PM

Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat
arogant!! TERLALU!! 





Maaf Mbah, numpang OOT. 





  





kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. 





  





peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI..  





PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.  





  





hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
dari kasih sayang ibu-nya. 





  





hukum di negara ini
benar2 sedang 'sakit'! 





Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB 





http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/
1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara 

JAKARTA,
KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak,
mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara
curhatnya melalui surat 
elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
Alam Sutera. 



Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional
pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang
diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah
 surat elektronik dan menyebar secara berantai
dari milis ke milis. 



 Surat 
elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah
mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka.
Seperti apakah surat 
Prita yang membawanya ke  penjara? 



Berikut ini adalah surat 
prita.





RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB
FIKTIF



Prita Mulyasari - suaraPembaca 



Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke
nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat
berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international
karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba
pasien, penjualan obat, dan suntikan. 



Saya tidak mengatakan semua RS
international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni
International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan
kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan
percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti
mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. 



Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa
suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah
200.000. Saya diinformasikan dan

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Lucky Trader
Bung Yudizz, ane melihat ini bukan masalah berobatnya, tapi masalah chatting
ttg pelayanan public yg buruk yg bisa masuk penjara.
Kalo case ini dibiarkan, akan jadi preseden, artinya kapan2 kalo ente lagi
chatting yg berkaitan dg masalah public bisa di meja hijaukan.
Apa bedanya dg rezim Eyang Harto ?

Terlepas dari itu semua, aparat PENEGAK HUKUM harus juga di KONTROL salah
satunya dlm kasus ini ada yg mau memPTUN-kan.
Sehingga kekuasaan yg amanahkan rakyat tidak sewenang2 di salahgunakan. Ane
mau nanya, saat ini siapa yg NGONTROL PENEGAK HUKUM (JAKSA  KEPOLISIAN) ??.

YLBHI mungkin bisa meng-initiate kasus ini, ada kenalan disana ?

-LT


On 6/3/09, Yudizz yudiz...@gmail.com wrote:



  Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan
 dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu  tenaga, bayarnya mahal
 belum tentu sembuh juga.



 Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak
 sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena
 merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau
 ngaku salah.



 Regards,

 Yudizz





 Powered by BEI Berbullish™
  --

 *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
 obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Armando Anthony
 *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM
 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!






  Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
 Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
 Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
 pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.



  Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
 financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.



 Armando


  --

 *From:* Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com
 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
 *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
 *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

 Maaf Mbah, numpang OOT.



 kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
 terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.



 peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.

 PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.



 hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
 seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
 dari kasih sayang ibu-nya.



 hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!

 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

 *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah.
 Curhat.yang. Membawa.Prita. 
 ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
 *

 *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
 Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
 elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
 Alam Sutera.

 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
 Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
 layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
 elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.

 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
 Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
 dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?

 Berikut ini adalah surat prita.


 *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF**

 Prita Mulyasari - suaraPembaca

 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
 anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
 kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
 dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
 obat, dan suntikan.

 Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
 mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala
 datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
 International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
 yang bagus.

 Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
 trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
 diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
 rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
 yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

 dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
 meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta

RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Kabu Nusi
jk, mega sudah keluar (mudah2an sby ikut bantu) ... kasihan org sakit koq 
dipenjara, harusnya kan diobati.
di salah satu online news disebutkan kalau staff rs tsb menyatakan, bahwa 
sampai mati pun print-out yg diminta ibu prita tdk akan keluar karena hasilnya 
error ... padahal analyzer tsb pasti computerized, data tersimpan rapih kalau 
tdk dihapus, lagipula it's paid order ... no result?


http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/131327/1142010/10/tahan-prita-kejaksaan-tak-adil
http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/130022/1141995/10/jk-keberatan-prita-ditahan
http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/124632/1141988/10/dewan-pers-bertemu-45-menit-dengan-prita-di-lp-wanita-tangerang
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/03/124558/1141979/700/megawati-berencana-jenguk-prita-mulyasari





--- On Wed, 6/3/09, Yudizz yudiz...@gmail.com wrote:

From: Yudizz yudiz...@gmail.com
Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 3, 2009, 6:03 AM












 
 

 

 

 

 

 





 















Saran saya, kalo punya
duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan dengan hospital di
 Indonesia cuma buang2
waktu  tenaga, bayarnya mahal belum tentu sembuh juga. 

   

Mohon maaf sebelumnya,
tapi saya amati kelakuan dokter2 di
 Indonesia banyak sekali yang arogan
(tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena merasa sekolahnya mahal.
Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau ngaku salah. 

   

Regards, 

Yudizz 

   

   



Powered by BEI
Berbullish™ 











From:
 obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
 obrolan-bandar@yahoogroups.com ] On Behalf Of Armando Anthony

Sent: Wednesday, June 03, 2009
12:50 PM

To: obrolan-bandar@yahoogroups.com

Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI
sangat arogant!! TERLALU!! 



   













 







Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa
RS Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu
kelakuannya.  Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati
terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah
beliau masih banding. 





  





  Ada 
yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial?
 Ada yg mau jadi
volunteer? Saya siap menyumbang. 





  





Armando 





   









From: Adam
Rajsha adam.rajsha@ gmail.com

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Sent: Wednesday, June 3, 2009
12:04:12 PM

Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat
arogant!! TERLALU!! 





Maaf Mbah, numpang OOT. 





  





kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara. 





  





peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI..  





PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.  





  





hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
dari kasih sayang ibu-nya. 





  





hukum di negara ini
benar2 sedang 'sakit'! 





Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB 





http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/
1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara 

JAKARTA,
KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak,
mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara
curhatnya melalui surat 
elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
Alam Sutera. 



Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional
pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang
diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah
 surat elektronik dan menyebar secara berantai
dari milis ke milis. 



 Surat 
elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita telah
mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka.
Seperti apakah surat 
Prita yang membawanya ke  penjara? 



Berikut ini adalah surat 
prita.





RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB
FIKTIF



Prita Mulyasari - suaraPembaca 



Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke
nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat
berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international
karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba
pasien, penjualan obat, dan suntikan. 



Saya tidak mengatakan semua RS
international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni
International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan
kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan
percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti
mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. 



Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa
suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah
200.000. Saya diinformasikan dan

RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!-UPDATE dari Metro TV

2009-06-03 Terurut Topik Rahmat Taufik
Dear Friends...

Tadi nonton berita di Metro TV dan kebetulan live...
Ada Info dari Metro TV katanya JK meminta aparat penegak hukum membebaskan 
karena 
Ibu Prita hanya menceritakan dan curhat kepada teman melalui email..sehingga 
tidak bisa di asumsikan hendak menjelekkan RS tersebut..

regards
-RT-

--- On Tue, 6/2/09, TJ tj_...@sby.dnet.net.id wrote:

From: TJ tj_...@sby.dnet.net.id
Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 2, 2009, 11:18 PM
















  
  







Justice maybe blind, but it can see in the darkness 

   

   





From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
[mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] On Behalf Of Adam Rajsha

Sent: Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! 





   







 



saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. 





  





terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata
saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di
pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh
RS Omni yg sangat arogant. 





  





saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa
istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak
yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan
oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya
melayani  melindungi pasien. 





  





saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada
member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu
keluar dari penjara 





  





jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada
keluarga tercinta anda!! 





  





salam, 





AR 





2009/6/3 Armando Anthony armando.anthony@ yahoo.com 









   





Saya pernah mengalami hal serupa
dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2
berdiri, memang seperti itu kelakuannya.  Biasanya hasilnya pahit. 
Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). 
Kalau tidak salah beliau masih banding. 





  





 Ada yg tahu bagaimana cara
membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer?
Saya siap menyumbang. 





  





Armando 





   









From: Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.com

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM

Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! 





   





Maaf Mbah, numpang OOT. 





  





kejadian yg sangat mengenaskan,
bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya
korban malah masuk penjara. 





  





peristiwa ini menunjukan SIKAP
AROGANSI RS OMNI.  





PENZHOLIMAN sebuah rumah
sakit terhadap pasien.  





  





hai para dokter RS OMNI dimanakah
rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng
membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. 





  





hukum di
negara ini benar2 sedang 'sakit'! 





Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB 





http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/
1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara 

JAKARTA, KOMPAS.com — Prita
Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang,
Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet
mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. 



Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional
pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang
diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan
menyebar secara berantai dari milis ke milis. 



Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita
telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter
mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 



Berikut ini adalah surat prita.





RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF



Prita Mulyasari - suaraPembaca 



Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan
rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin
pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan
suntikan. 



Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang
ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar 
International,
yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. 



Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit
saya

RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Andy
Ini sudah keterlaluan, dan lebih brengsek lagi hakim yang memberikan
vonis ke Prita.
Ada yang tahu nama2 dokter tsb? Boleh dimasukan black list.
 

-Original Message-
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Adam Rajsha
Sent: Wednesday, June 03, 2009 12:04 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!







Maaf Mbah, numpang OOT.
 
kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.
 
peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. 
PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. 
 
hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
dari kasih sayang ibu-nya.
 
hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!


Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

http://megapolitan.
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat
.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.
ke.Penjara

JAKARTA, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui
surat elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni
Internasional Alam Sutera. 

Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas
dengan layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam
sebuah surat elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke
milis. 

Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 

Berikut ini adalah surat prita.


RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

Prita Mulyasari - suaraPembaca 

Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya.
Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah
dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin
mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien,
penjualan obat, dan suntikan. 

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7
Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing
kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut
berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran
dan manajemen yang bagus. 

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah
saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit
27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi,
saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS
ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan
saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif
demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau
izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan
pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab
semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?).
Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya
diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin
pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama
dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat
khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi
saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya
saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter
profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap
suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya
meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih
terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus
menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan
disertai banyak ampul. 

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan
suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai
saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik
kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak
tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan
menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang 

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Adam Rajsha
sebagai bentuk kepedulian sosial dan kontrol masyarakat terhadap pelayanan
public.

berikut NAMA DOKTER yg harus di BLACK LIST, berikut kutipan dari detik.com.
http://www.detiknews.com/read/2009/06/03/135013/1142034/10/polisi-kejaksaan-yang-menahan-prita

Dia (Hengki) adalah dokter yang menangani Prita, lanjutnya.

Melalui kuasa hukumnya, Hengki melaporkan Prita pada 5 September 2008. Dalam
laporan yang bernopol LP/ 2260/K/IX/2008/spk unit 1, Prita dilaporkan atas
tuduhan Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik
dan fitnah dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Selang satu bulan, tepatnya 22 Desember 2008, Prita di-BAP untuk pertama
kali. Dari situ, Prita diperiksa secara marathon hingga akhirnya berkasnya
dilimpahkan ke Kejari Tangerang pada 30 April 2009 setelah sebelumnya
berkasnya dua kali P19.
salam,
AR
2009/6/3 Andy a...@qsix.com



  Ini sudah keterlaluan, dan lebih brengsek lagi hakim yang memberikan
 vonis ke Prita.
 Ada yang tahu nama2 dokter tsb? Boleh dimasukan black list.


  -Original Message-
 *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
 obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Adam Rajsha
 *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 12:04 PM
 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
  *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

Maaf Mbah, numpang OOT.

 kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
 terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.

 peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.
 PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.

 hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
 seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
 dari kasih sayang ibu-nya.

 hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!

 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

 *
 http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
 *

 *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
 Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
 elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
 Alam Sutera.

 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
 Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
 layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
 elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.

 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
 Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
 dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?

 Berikut ini adalah surat prita.


 *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

 Prita Mulyasari - suaraPembaca

 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
 anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
 kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
 dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
 obat, dan suntikan.

 Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
 mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala
 datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
 International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
 yang bagus.

 Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
 trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
 diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
 rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
 yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

 dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
 meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu
 referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan
 saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

 Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin
 pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H
 visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan
 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H
 terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam
 suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

 Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama
 dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir
 karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih
 memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat 

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!-UPDATE dari Metro TV

2009-06-03 Terurut Topik Adam Rajsha
syukur alhamdullilah, kasus ini sudah menjadi berita nasional.
semoga Ibu Prita dapat kembali memeluk  menyusui anak-anak yg tercinta...

Tuhan maha adil dan bijaksana, kebenaran pasti akan menang!

salam,
AR

2009/6/3 Rahmat Taufik batas_j...@yahoo.com



   Dear Friends...

 Tadi nonton berita di Metro TV dan kebetulan live...
 Ada Info dari Metro TV katanya JK meminta aparat penegak hukum membebaskan
 karena
 Ibu Prita hanya menceritakan dan curhat kepada teman melalui
 email..sehingga tidak bisa di asumsikan hendak menjelekkan RS tersebut..

 regards
 -RT-

 --- On *Tue, 6/2/09, TJ tj_...@sby.dnet.net.id* wrote:


 From: TJ tj_...@sby.dnet.net.id
 Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, June 2, 2009, 11:18 PM

   Justice maybe blind, but it can see in the darkness





 *From:* obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou
 ps.com] *On Behalf Of *Adam Rajsha
 *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM
 *To:* obrolan-bandar@ yahoogroups. com
 *Subject:* Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!






  saya cuma baca artikel tsb di kompas.com.



 terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata saat membaca
 kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus di pisahkan
 dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara oleh RS
 Omni yg sangat arogant.



 saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa istri saya, tak
 terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat anak yg masih
 kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan oleh 'si
 kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya melayani 
 melindungi pasien.



 saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada member di
 milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu keluar
 dari penjara



 jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada keluarga
 tercinta anda!!



 salam,

 AR

 2009/6/3 Armando Anthony armando.anthony@ 
 yahoo.comhttp://mc/compose?to=armando.anth...@yahoo.com
 



 Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
 Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
 Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
 pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.



  Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
 financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.



 Armando


  --

 *From:* Adam Rajsha adam.rajsha@ 
 gmail.comhttp://mc/compose?to=adam.raj...@gmail.com
 
 *To:* obrolan-bandar@ yahoogroups. 
 comhttp://mc/compose?to=obrolan-ban...@yahoogroups.com
 *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
 *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!



 Maaf Mbah, numpang OOT.



 kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
 terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.



 peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.

 PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.



 hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
 seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
 dari kasih sayang ibu-nya.



 hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!

 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

 *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah.
 Curhat.yang. Membawa.Prita. 
 ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
 *

 *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
 Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
 elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
 Alam Sutera.

 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
 Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
 layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
 elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.

 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
 Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
 dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?

 Berikut ini adalah surat prita.


 *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF**

 Prita Mulyasari - suaraPembaca

 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
 anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
 kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
 dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
 obat, dan suntikan.

 Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
 mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!-UPDATE dari Metro TV

2009-06-03 Terurut Topik lawlegalious
hayu hati2... kata sangat arogan dan terlalu saja mengandung pencemaran 
nama baik loh..

pasal karet dengan kriteria unsur2 yang lebar demikian, sangat tidak tepat 
diungkit2 di era saat ini

apabila putusan hakim nantinya membebaskan prita sudah barangtentu pasal 
demikian tidak relevan lagi, tapi apa mungkin..???

salam

--- In obrolana -ban...@yahoogroups.com, Rahmat Taufik batas_j...@... wrote:

 Dear Friends...
 
 Tadi nonton berita di Metro TV dan kebetulan live...
 Ada Info dari Metro TV katanya JK meminta aparat penegak hukum membebaskan 
 karena 
 Ibu Prita hanya menceritakan dan curhat kepada teman melalui email..sehingga 
 tidak bisa di asumsikan hendak menjelekkan RS tersebut..
 
 regards
 -RT-
 
 --- On Tue, 6/2/09, TJ tj_...@... wrote:
 
 From: TJ tj_...@...
 Subject: RE: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, June 2, 2009, 11:18 PM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
   
 
 
 
 
 
 
 
 Justice maybe blind, but it can see in the darkness 
 
    
 
    
 
 
 
 
 
 From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
 [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] On Behalf Of Adam Rajsha
 
 Sent: Wednesday, June 03, 2009 1:12 PM
 
 To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
 
 Subject: Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! 
 
 
 
 
 
    
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 saya cuma baca artikel tsb di kompas.com. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 terus terang, tanpa terasa saya sampai meneteskan air mata
 saat membaca kisah duka sang ibu selama perawatan di RS Omni, kemudian harus 
 di
 pisahkan dng ke dua anaknya yg masih batita karena di jebloskan ke penjara 
 oleh
 RS Omni yg sangat arogant. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 saya jadi membayangkan, bagaimana bila kejadian tsb menimpa
 istri saya, tak terbayangkan rasa pedih dari searang ibu dan bapak melihat 
 anak
 yg masih kecil2 harus di tinggalkan oleh sang Ibu yg sangat di butuhkan
 oleh 'si kecil', karena kesewenangan sebuah Rumah sakit yg seharusnya
 melayani  melindungi pasien. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 saya pun siap sedia membantu dalam bentuk apa saja, bila ada
 member di milis ini yg mengerti hukum untuk meng-koordinasi membantu sang ibu
 keluar dari penjara 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 jangan biarkan kesewenangan seperti ini terjadi kembali pada
 keluarga tercinta anda!! 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 salam, 
 
 
 
 
 
 AR 
 
 
 
 
 
 2009/6/3 Armando Anthony armando.anthony@ yahoo.com 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
    
 
 
 
 
 
 Saya pernah mengalami hal serupa
 dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS Swasta, terutama yg masih baru2
 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.  Biasanya hasilnya pahit. 
 Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di local news). 
 Kalau tidak salah beliau masih banding. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
  Ada yg tahu bagaimana cara
 membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? Ada yg mau jadi volunteer?
 Saya siap menyumbang. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 Armando 
 
 
 
 
 
    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 From: Adam Rajsha adam.rajsha@ gmail.com
 
 To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
 
 Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
 
 Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!! 
 
 
 
 
 
    
 
 
 
 
 
 Maaf Mbah, numpang OOT. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 kejadian yg sangat mengenaskan,
 bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya
 korban malah masuk penjara. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 peristiwa ini menunjukan SIKAP
 AROGANSI RS OMNI.  
 
 
 
 
 
 PENZHOLIMAN sebuah rumah
 sakit terhadap pasien.  
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 hai para dokter RS OMNI dimanakah
 rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang ibu masuk ke penjara, dng
 membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih sayang ibu-nya. 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 hukum di
 negara ini benar2 sedang 'sakit'! 
 
 
 
 
 
 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB 
 
 
 
 
 
 http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/
 1112056/Inilah. Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara 
 
 JAKARTA, KOMPAS.com †Prita
 Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang,
 Banten, gara-gara curhatnya melalui surat elektronik yang menyebar di internet
 mengenai layanan RS Omni Internasional Alam Sutera. 
 
 
 
 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni 
 Internasional
 pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang
 diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan
 menyebar secara berantai dari milis ke milis. 
 
 
 
 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita
 telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter
 mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 
 
 
 
 Berikut ini adalah surat prita.
 
 
 
 
 
 RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF
 
 
 
 Prita Mulyasari - suaraPembaca 
 
 
 
 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
 anak-anak

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik Teddy
Kalau terpaksa berobat di Indonesia, selalu cari 2nd bahkan 3rd opinion.
Carilah dokter keluarga yg bisa diajak ngobrol dan berteman baik utk dijadikan 
referal. Tentu cari dokter yg genah bukan yg predator.

Ttg kasus Ibu Prita, ada hal lbh luas yg bisa jadi preseden buruk utk kebebasan 
berinformasi yg bertanggung jawab, baik di internet maupun di media lain. 
Ranah ini yg sekarang menjadi daerah abu abu akibat kasus ini.

Kalau mau gabung di Facebook utk cause kasus ini. 
Search aja.. pendukungnya sudah hampir 44 ribu orang ..

RS Omni hanya puncak gunung es dari wajah ekonomi dan industri kita.

salam
t



Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik troyanese
Lapor ke Hotamn Paris aja (untuk jadi lawyer si Prita) biar nyaho tuh RS. Ane 
yakin tuh RS bisa dituntut Si Hotman bayar ganti rugi besar  :))


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Armando Anthony armando.anth...@... 
wrote:

 Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS 
 Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.  
 Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya 
 pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.
 
  Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun 
 financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.
 
 Armando
 
 
 
 
 
 From: Adam Rajsha adam.raj...@...
 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
 Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 
 
 
 
 
 Maaf Mbah, numpang OOT.
 
 kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi 
 pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.
 
 peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. 
 PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. 
 
 hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan 
 seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' 
 dari kasih sayang ibu-nya.
 
 hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!
 
 
 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB
 http://megapolitan.. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. 
 Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara
 JAKARTA, KOMPAS.com †Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga 
 Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat 
 elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional 
 Alam Sutera. 
 
 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni 
 Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan 
 layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat 
 elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis. 
 
 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita 
 telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter 
 mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 
 
 Berikut ini adalah surat prita.
 
 
 RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF
 
 Prita Mulyasari - suaraPembaca 
 
 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama 
 anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan 
 kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS 
 dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan 
 obat, dan suntikan. 
 
 Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami 
 kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 
 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS 
 OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, 
 yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. 
 
 Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 
 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah 
 trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya 
 diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat 
 inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama 
 dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.
 
 dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya 
 meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu 
 referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan 
 saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.
 
 Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin 
 pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H 
 visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 
 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H 
 terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam 
 suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.
 
 Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan 
 jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena 
 di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih 
 berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya 
 percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.
 
 Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik 
 tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta 
 keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster 
 hanya menjalankan perintah dokter 

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik sylar_fang
... setuju pak yudizz ... dokter dan rumah sakit di indo sangat arogan ... 
mereka merasa diri nya paling benar dalam menentukan nasib pasien na ... pasien 
cuma dianggap sapi perahan ... saya juga mengalami hal yang sama ketika alm 
papa saya sakit2 an dulu ... 

.. papa saya 48 jam sbelum meninggal dirawat di sebuah RS M di jakarta ... dan 
ditangani oleh dr L yg sangat terkenal di indonesia ... boleh dikatakan untuk 
bidang penyakit tsb dialah yg paling jago di indo ... tapi selama papa saya 
dirawat dokter tsb cuma skali saja datang mengechek kondisi kesehatan papa saya 
... yaitu 1-2 JAM sebelum papa saya meninggal (bayangkan dokter tsb baru hadir 
40 jam lbh stelah papa saya dirawat dan masuk ruangan ICU)  tau apa kata na 
... papa kamu sudah parah penyakit na (oya ucapan tsb bukan diucapkan dgn nada 
prihatin)... jd kira2 dia mau ngomong gini papa kamu gak bs ketolong lg ... 
that's ok ... for our family kami sudah merelakan kepergian papa saya ... tapi 
papa adalah seorang yg sangat keras semasa hidup na ... dan papa bbrp kali 
lolos dr penyakit maut karena keinginan hidup na yg kuat ASALKAN dia mendapat 
support dr dokter ... setiap kali papa saya bangun dia selalu menanyakan kapan 
dokter na datang ? ... berulang kali saya menanyakan ke suster/dokter jaga .. 
selalu di jawab dokter lagi seminar ... dokter lg praktek ... damned itu ... gw 
heran ada pasien na yg masuk ICU tapi tidak SEGERA dijenguk ... jd selama papa 
saya dirawat dokter jaga saja yang melaksanan instruksi dokter tsb via TELPON 
 kesembuhan pasien butuh dukungan dokter ... bukan telpon ... go to hell 
aja dokter tsb ... 





--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Lucky Trader soluckytra...@... wrote:

 Bung Yudizz, ane melihat ini bukan masalah berobatnya, tapi masalah chatting
 ttg pelayanan public yg buruk yg bisa masuk penjara.
 Kalo case ini dibiarkan, akan jadi preseden, artinya kapan2 kalo ente lagi
 chatting yg berkaitan dg masalah public bisa di meja hijaukan.
 Apa bedanya dg rezim Eyang Harto ?
 
 Terlepas dari itu semua, aparat PENEGAK HUKUM harus juga di KONTROL salah
 satunya dlm kasus ini ada yg mau memPTUN-kan.
 Sehingga kekuasaan yg amanahkan rakyat tidak sewenang2 di salahgunakan. Ane
 mau nanya, saat ini siapa yg NGONTROL PENEGAK HUKUM (JAKSA  KEPOLISIAN) ??.
 
 YLBHI mungkin bisa meng-initiate kasus ini, ada kenalan disana ?
 
 -LT
 
 
 On 6/3/09, Yudizz yudiz...@... wrote:
 
 
 
   Saran saya, kalo punya duit mending berobat di luar negeri saja. Urusan
  dengan hospital di Indonesia cuma buang2 waktu  tenaga, bayarnya mahal
  belum tentu sembuh juga.
 
 
 
  Mohon maaf sebelumnya, tapi saya amati kelakuan dokter2 di Indonesia banyak
  sekali yang arogan (tidak semua, rata2 yang dokter muda). Mungkin karena
  merasa sekolahnya mahal. Sering mereka salah bikin diagnosa, tapi nggak mau
  ngaku salah.
 
 
 
  Regards,
 
  Yudizz
 
 
 
 
 
  Powered by BEI Berbullish™
   --
 
  *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
  obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Armando Anthony
  *Sent:* Wednesday, June 03, 2009 12:50 PM
  *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
  *Subject:* Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 
 
 
 
 
 
   Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS
  Swasta, terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.
  Biasanya hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya
  pernah lihat di local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.
 
 
 
   Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun
  financial? Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.
 
 
 
  Armando
 
 
   --
 
  *From:* Adam Rajsha adam.raj...@...
  *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
  *Sent:* Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
  *Subject:* [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!
 
  Maaf Mbah, numpang OOT.
 
 
 
  kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
  terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.
 
 
 
  peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.
 
  PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.
 
 
 
  hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
  seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
  dari kasih sayang ibu-nya.
 
 
 
  hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!
 
  Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB
 
  *http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah.
  Curhat.yang. Membawa.Prita. 
  ke.Penjarahttp://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
  *
 
  *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
  Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
  elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
  Alam Sutera.
 
  Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-03 Terurut Topik John Rull
Ayo, kita support ibu Prita, kalau ada teman teman atau saudara nya di pers 
agar berita ini diliput terus. sungguh KETERLALUAN.


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Lucky Trader soluckytra...@... wrote:

 Harusnya JAKSA yg memaksa untuk menahan si ibu WAJIB diperiksa...
 Memang sangat keterlaluan, bagaimana mungkin untuk mengekspresikan
 kekecewaan pelayanan publik lewat chatting harus di tahan. Tanda2 PENGUASA
 (baca :JAKSA) mau memaksakan kehendak.
 
 *JAKSA HARUS DI PTUN*-kan biar tidak sewenang2 dg kekuasaan yg dimanatkan
 oleh rakyat.
 *Kalo bersalah HUKUM !*
 
 -LT
 
 
 On 6/3/09, Adam Rajsha adam.raj...@... wrote:
 
 
 
   Maaf Mbah, numpang OOT.
 
  kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
  terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.
 
  peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.
  PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.
 
  hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
  seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
  dari kasih sayang ibu-nya.
 
  hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!
 
 
  Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB
 
  *
  http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
  *
 
  *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
  Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
  elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
  Alam Sutera.
 
  Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
  Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
  layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
  elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.
 
  Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
  Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
  dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?
 
  Berikut ini adalah surat prita.
 
 
  *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF
 
  Prita Mulyasari - suaraPembaca
 
  Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
  anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
  kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
  dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
  obat, dan suntikan.
 
  Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
  mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
  2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala
  datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
  International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
  yang bagus.
 
  Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
  derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
  trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
  diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
  rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
  yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.
 
  dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
  meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu
  referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan
  saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.
 
  Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin
  pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H
  visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan
  27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H
  terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam
  suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.
 
  Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama
  dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir
  karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih
  memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh
  dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard
  Internatonal.
 
  Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap
  suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya
  meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan
  suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu
  boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.
 
  Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan
  dan minta ketemu dengan dr H. Namun, 

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-02 Terurut Topik Lucky Trader
Harusnya JAKSA yg memaksa untuk menahan si ibu WAJIB diperiksa...
Memang sangat keterlaluan, bagaimana mungkin untuk mengekspresikan
kekecewaan pelayanan publik lewat chatting harus di tahan. Tanda2 PENGUASA
(baca :JAKSA) mau memaksakan kehendak.

*JAKSA HARUS DI PTUN*-kan biar tidak sewenang2 dg kekuasaan yg dimanatkan
oleh rakyat.
*Kalo bersalah HUKUM !*

-LT


On 6/3/09, Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com wrote:



  Maaf Mbah, numpang OOT.

 kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini
 terjadi pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.

 peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI.
 PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien.

 hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan
 seorang ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas'
 dari kasih sayang ibu-nya.

 hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!


 Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB

 *
 http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/06/03/1112056/Inilah.Curhat.yang.Membawa.Prita.ke.Penjara
 *

 *JAKARTA, KOMPAS.com* — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga
 Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat
 elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional
 Alam Sutera.

 Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni
 Internasional pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan
 layanan yang diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat
 elektronik dan menyebar secara berantai dari milis ke milis.

 Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan
 Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah
 dokter mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara?

 Berikut ini adalah surat prita.


 *RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

 Prita Mulyasari - suaraPembaca

 Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama
 anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan
 kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS
 dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan
 obat, dan suntikan.

 Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya
 mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus
 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala
 datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar
 International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen
 yang bagus.

 Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
 trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya
 diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib
 rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
 yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

 dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya
 meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu
 referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan
 saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

 Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin
 pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H
 visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan
 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H
 terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam
 suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

 Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama
 dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir
 karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih
 memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh
 dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard
 Internatonal.

 Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap
 suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya
 meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan
 suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu
 boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

 Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan
 dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya
 dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke
 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa.
 Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

 Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya 

Re: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!

2009-06-02 Terurut Topik Armando Anthony
Saya pernah mengalami hal serupa dibeberapa Rumah Sakit.  Beberapa RS Swasta, 
terutama yg masih baru2 berdiri, memang seperti itu kelakuannya.  Biasanya 
hasilnya pahit.  Saya cukup bersimpati terhadap Ibu itu (saya pernah lihat di 
local news).  Kalau tidak salah beliau masih banding.

 Ada yg tahu bagaimana cara membantu Ibu itu? secara legal ataupun financial? 
Ada yg mau jadi volunteer? Saya siap menyumbang.

Armando





From: Adam Rajsha adam.raj...@gmail.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 3, 2009 12:04:12 PM
Subject: [ob] OOT: RS OMNI sangat arogant!! TERLALU!!





Maaf Mbah, numpang OOT.

kejadian yg sangat mengenaskan, bagaimana bila korban malapaktek ini terjadi 
pada keluarga anda? tapi anehnya korban malah masuk penjara.

peristiwa ini menunjukan SIKAP AROGANSI RS OMNI. 
PENZHOLIMAN sebuah rumah sakit terhadap pasien. 

hai para dokter RS OMNI dimanakah rasa kemanusiaan anda?, menjebloskan seorang 
ibu masuk ke penjara, dng membiarkan dua anak balita-nya 'lepas' dari kasih 
sayang ibu-nya.

hukum di negara ini benar2 sedang 'sakit'!


Rabu, 3 Juni 2009 | 11:12 WIB
http://megapolitan.. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/03/ 1112056/Inilah. 
Curhat.yang. Membawa.Prita. ke.Penjara
JAKARTA, KOMPAS.com — Prita Mulyasari, ibu dua anak, mendekam di Lembaga 
Pemasyarakatan Wanita Tangerang, Banten, gara-gara curhatnya melalui surat 
elektronik yang menyebar di internet mengenai layanan RS Omni Internasional 
Alam Sutera. 

Kisah Prita bermula saat ia dirawat di unit gawat darurat RS Omni Internasional 
pada 7 Agustus 2008. Selama perawatan, Prita tidak puas dengan layanan yang 
diberikan. Ketidakpuasan itu dituliskannya dalam sebuah surat elektronik dan 
menyebar secara berantai dari milis ke milis. 

Surat elektronik itu membuat Omni berang. Pihak rumah sakit beranggapan Prita 
telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter 
mereka. Seperti apakah surat Prita yang membawanya ke  penjara? 

Berikut ini adalah surat prita.


RS OMNI DAPATKAN PASIEN DARI HASIL LAB FIKTIF

Prita Mulyasari - suaraPembaca 

Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama 
anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan 
rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin 
pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan 
suntikan. 

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami 
kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 
20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI 
Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang 
tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus. 

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 
derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit 
saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan 
ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan 
pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya 
dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya 
meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu 
referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan 
saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin 
pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H 
visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 
27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H 
terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam 
suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan 
jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di 
rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir 
positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya 
saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik 
tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta 
keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster 
hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks 
lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul. 

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan 
minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke 
ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39