Re: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY
Ada yang tau kenapa INCO jeblok terus akhir2 ini? Thx.. alfanendya wrote: Tahun lalu juga ceritanya sama. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomi China masih berlanjut meroket. Ngapain slow down kalau kurs dan suku bunga under control. Lagipula China butuh otot besar untuk jadi negara super power. Harus banyak makan yg bergizi hehe. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Teddy Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak,bila baca dan dengar di CNBCAsia, koran koran di Tiongkok, pemerintahnya berusaha melambatkan pertumbuhan jadi mestinya kebutuhan nikkel akan turun. Suku bunga dinaikkan, deregulasi pasar sahamnya. Jadi kalau managed-slow down ini berlaku lama, akan ada penurunan kebutuhan nikel. Spt pasar tembaga (copper) baru baru ini drop dalam 1 hari sebesar 4% di bursa copper Shanghai. Ini pandangan secara makro efeknya sooner or later akan terasa menurut saya, CMIIW.. th On 5/22/06, EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus risetnya in line hitungannya! *Akan tetapi harga asumsi nickel 15500USD/MT terlalu konservatif , karena sekarang harga nickel sudah wara wiri di atas 2USD/MT. *Cek di www.lme.com/nickel.asp . Sepertinya nggak mungkin turun di bawah 19ribu USD/MT soalnya harga pasar nickel ditentukan demand China dan mainly supply Rio Tinto dan BHP. Tambang di Australia dan Canada costnya sudah bengkak sampai diatas 5 USD/lb, nggak akan dilepas di harga murah kalo margin tergerus di jaman resesi ini. So rekomendasi Strong BUY mumpung kemurahan. Yahoo! Groups Links SPONSORED LINKS Business finance course Business to business finance Small business finance Business finance consultant Business finance magazine Business finance schools YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "obrolan-bandar" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY
Good opinion mas Eka, Jadi gak usah promosikan siapa yg mau beli saham di bej, Tapi promote aja supaya lebih banyak emiten yg going public, Pasti orang datang sendiri utk beli sahamnya Dgn insentif yg anda sampaikan, orang akan lebih terbuka dgn situasi keuangan perusahaannya Kapan yak bapepam akan membuat rencana 500 emiten dst dst Aahhh apa kita terlalu banyak berkhayal ?? A3K From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of EKA SUWANDANA Sent: Tuesday, May 23, 2006 10:24 AM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: RE: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY Masalahnya sebenernya di BI dan pemerintah kita dari jaman merdeka nggak pernah mau berkorban masalah fiskal , minim insentif. Di Cina kalo kita mau invest segalanya di subsidi, malah PPH di sana bisa di tangguhkan pembayarannya sampai 8 tahun. Kita hidup dgn pajak berganda. BEJ juga nggak bisa jadi cerminan ekonomi kita soalnya yg listing cuma 300 emiten. Seharusnya kita punya 1000-an emiten di bej, jadi komposisi industrinya juga cerminan sektor riil. Orang malah malas masuk ke BEJ soalnya malah biaya nya membengkak. Kalo di luar negri nggak ada pajak devidend, jadi yg punya pabrik lebih suka listing di bursa karena bayar pajak lebih kecil. Dan PPH perusahaan tbk juga harus di kurangi. Di luar negri yg ada justru 'capital gain tax' apabila keuntungan di atas jumlah tertentu (di Australia di atas AU$250ribu). Eddy Purnomo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kuncinya memang di sektor riil. Tapi selama KPK nya, masih terlalu sangar seperti ini, believe me, sektor riil tidak akan kemana-mana. Karena Sektor riil Garis Startnya ada di INFRASTRUCTURE ironisnya, disinilahtempat yang paling rawan sehinggaKPK betul2 pasang rambu2 alarm. Jadi sekarang Infrastructure tidak berani bergerak-gerak, takut kalau2 alarmnya kesenggol terus bunyi. DILEMA. A3K [EMAIL PROTECTED] wrote: Kedua hal itu yang kita gak punya, BI tidak mampu meredam masuk dan keluar nya hot money, yang bikin kurs anjlok tidak keruan. Bukannya gak ada peraturannya, tapi menurut saya BI memang tidak taktis menjaga THE INDONESIAN FINACIAL BORDER Kalo suku bunga agak beda, karena memang selalu pengaruh dari luar dan ini kan utk menyetir inflasi (atau sudah kebalikannya, di setir oleh inflasi ??) Yang jelas selama sector real tidak bergerak, tidak ada produksi yang berarti di dalam negeri, Kita bakal teru kelojotan kayak ginian . Susah2 kumpulin devisa asing, cuman utk dibelanjakan lagi utk barang2 import Padahal rakyat didalam negeri menderita kehilangan pekerjaan ini yang membuat SBY Kalla tidak dipercaya oleh orang2 Ah jadi kepanjangan ngomongnya A3K From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alfanendya Sent: Monday, May 22, 2006 11:40 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY Tahun lalu juga ceritanya sama. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomi China masih berlanjut meroket. Ngapain slow down kalau kurs dan suku bunga under control. Lagipula China butuh otot besar untuk jadi negara super power. Harus banyak makan yg bergizi hehe. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Teddy Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak,bila baca dan dengar di CNBCAsia, koran koran di Tiongkok, pemerintahnya berusaha melambatkan pertumbuhan jadi mestinya kebutuhan nikkel akan turun. Suku bunga dinaikkan, deregulasi pasar sahamnya. Jadi kalau managed-slow down ini berlaku lama, akan ada penurunan kebutuhan nikel. Spt pasar tembaga (copper) baru baru ini drop dalam 1 hari sebesar 4% di bursa copper Shanghai. Ini pandangan secara makro efeknya sooner or later akan terasa menurut saya, CMIIW.. th On 5/22/06, EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus risetnya in line hitungannya! *Akan tetapi harga asumsi nickel 15500USD/MT terlalu konservatif , karena sekarang harga nickel sudah wara wiri di atas 2USD/MT. *Cek di www.lme.com/nickel.asp . Sepertinya nggak mungkin turun di bawah 19ribu USD/MT soalnya harga pasar nickel ditentukan demand China dan mainly supply Rio Tinto dan BHP. Tambang di Australia dan Canada costnya sudah bengkak sampai diatas 5 USD/lb, nggak akan dilepas di harga murah kalo margin tergerus di jaman resesi ini. So rekomendasi Strong BUY mumpung kemurahan. Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. SPONSORED LINKS Business finance course Business to business finance Small business finance Business finance consultant
RE: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY
Kuncinya memang di sektor riil. Tapi selama KPK nya, masih terlalu sangar seperti ini, believe me, sektor riil tidak akan kemana-mana. Karena Sektor riil Garis Startnya ada di INFRASTRUCTURE ironisnya, disinilahtempat yang paling rawan sehinggaKPK betul2 pasang rambu2 alarm. Jadi sekarang Infrastructure tidak berani bergerak-gerak, takut kalau2 alarmnya kesenggol terus bunyi. "DILEMA". A3K [EMAIL PROTECTED] wrote: Kedua hal itu yang kita gak punya, BI tidak mampu meredam masuk dan keluar nya hot money, yang bikin kurs anjlok tidak keruan. Bukannya gak ada peraturannya, tapi menurut saya BI memang tidak taktis menjaga THE INDONESIAN FINACIAL BORDERKalo suku bunga agak beda, karena memang selalu pengaruh dari luar dan ini kan utk menyetir inflasi (atau sudah kebalikannya, di setir oleh inflasi ??) Yang jelas selama sector real tidak bergerak, tidak ada produksi yang berarti di dalam negeri, Kita bakal teru kelojotan kayak ginian . Susah2 kumpulin devisa asing, cuman utk dibelanjakan lagi utk barang2 importPadahal rakyat didalam negeri menderita kehilangan pekerjaan ini yang membuat SBY Kalla tidak dipercaya oleh orang2 Ah jadi kepanjangan ngomongnyaA3K From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alfanendyaSent: Monday, May 22, 2006 11:40 PMTo: obrolan-bandar@yahoogroups.comSubject: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITYTahun lalu juga ceritanya sama. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomiChina masih berlanjut meroket. Ngapain slow down kalau kurs dan sukubunga under control. Lagipula China butuh otot besar untuk jadi negarasuper power. Harus banyak makan yg bergizi hehe.--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Teddy Halim" [EMAIL PROTECTED]wrote: Pak,bila baca dan dengar di CNBCAsia, koran koran di Tiongkok,pemerintahnya berusaha melambatkan pertumbuhan jadi mestinya kebutuhan nikkel akanturun. Suku bunga dinaikkan, deregulasi pasar sahamnya. Jadi kalau managed-slow down ini berlaku lama, akan ada penurunan kebutuhan nikel. Spt pasar tembaga (copper) baru baru ini drop dalam 1 hari sebesar 4% di bursa copper Shanghai. Ini pandangan secara makro efeknya sooner or later akan terasamenurut saya, CMIIW.. th On 5/22/06, EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus risetnya in line hitungannya! *Akan tetapi harga asumsi nickel 15500USD/MT terlalu konservatif , karena sekarang harga nickelsudah wara wiri di atas 2USD/MT. *Cek di www.lme.com/nickel.asp . Sepertinya nggak mungkin turun di bawah 19ribu USD/MT soalnya harga pasar nickel ditentukan demand China dan mainly supply Rio Tinto dan BHP.Tambang di Australia dan Canada costnya sudah bengkak sampai diatas 5 USD/lb,nggak akan dilepas di harga murah kalo margin tergerus di jaman resesi ini. So rekomendasi Strong BUY mumpung kemurahan. Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1/min. SPONSORED LINKS Business finance course Business to business finance Small business finance Business finance consultant Business finance magazine Business finance schools YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "obrolan-bandar" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
RE: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY
Masalahnya sebenernya di BI dan pemerintah kita dari jaman merdeka nggak pernah mau berkorban masalah fiskal , minim insentif. Di Cina kalo kita mau invest segalanya di subsidi, malah PPH di sana bisa di tangguhkan pembayarannya sampai 8 tahun. Kita hidup dgn pajak berganda. BEJ juga nggak bisa jadi cerminan ekonomi kita soalnya yg listing cuma 300 emiten. Seharusnya kita punya 1000-an emiten di bej, jadi komposisi industrinya juga cerminan sektor riil. Orang malah malas masuk ke BEJ soalnya malah biaya nya membengkak. Kalo di luar negri nggak ada pajak devidend, jadi yg punya pabrik lebih suka listing di bursa karena bayar pajak lebih kecil. Dan PPH perusahaan tbk juga harus di kurangi. Di luar negri yg ada justru 'capital gain tax' apabila keuntungan di atas jumlah tertentu (di Australia di atas AU$250ribu).Eddy Purnomo [EMAIL PROTECTED] wrote:Kuncinya memang di sektor riil. Tapi selama KPK nya, masih terlalu sangar seperti ini, believe me, sektor riil tidak akan kemana-mana. Karena Sektor riil Garis Startnya ada di INFRASTRUCTURE ironisnya, disinilahtempat yang paling rawan sehinggaKPK betul2 pasang rambu2 alarm. Jadi sekarang Infrastructure tidak berani bergerak-gerak, takut kalau2 alarmnya kesenggol terus bunyi. "DILEMA". A3K [EMAIL PROTECTED] wrote: Kedua hal itu yang kita gak punya, BI tidak mampu meredam masuk dan keluar nya hot money, yang bikin kurs anjlok tidak keruan. Bukannya gak ada peraturannya, tapi menurut saya BI memang tidak taktis menjaga THE INDONESIAN FINACIAL BORDERKalo suku bunga agak beda, karena memang selalu pengaruh dari luar dan ini kan utk menyetir inflasi (atau sudah kebalikannya, di setir oleh inflasi ??) Yang jelas selama sector real tidak bergerak, tidak ada produksi yang berarti di dalam negeri, Kita bakal teru kelojotan kayak ginian . Susah2 kumpulin devisa asing, cuman utk dibelanjakan lagi utk barang2 importPadahal rakyat didalam negeri menderita kehilangan pekerjaan ini yang membuat SBY Kalla tidak dipercaya oleh orang2 Ah jadi kepanjangan ngomongnyaA3K From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alfanendyaSent: Monday, May 22, 2006 11:40 PMTo: obrolan-bandar@yahoogroups.comSubject: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITYTahun lalu juga ceritanya sama. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomiChina masih berlanjut meroket. Ngapain slow down kalau kurs dan sukubunga under control. Lagipula China butuh otot besar untuk jadi negarasuper power. Harus banyak makan yg bergizi hehe.--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Teddy Halim" [EMAIL PROTECTED]wrote: Pak,bila baca dan dengar di CNBCAsia, koran koran di Tiongkok,pemerintahnya berusaha melambatkan pertumbuhan jadi mestinya kebutuhan nikkel akanturun. Suku bunga dinaikkan, deregulasi pasar sahamnya. Jadi kalau managed-slow down ini berlaku lama, akan ada penurunan kebutuhan nikel. Spt pasar tembaga (copper) baru baru ini drop dalam 1 hari sebesar 4% di bursa copper Shanghai. Ini pandangan secara makro efeknya sooner or later akan terasamenurut saya, CMIIW.. th On 5/22/06, EKA SUWANDANA [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagus risetnya in line hitungannya! *Akan tetapi harga asumsi nickel 15500USD/MT terlalu konservatif , karena sekarang harga nickelsudah wara wiri di atas 2USD/MT. *Cek di www.lme.com/nickel.asp . Sepertinya nggak mungkin turun di bawah 19ribu USD/MT soalnya harga pasar nickel ditentukan demand China dan mainly supply Rio Tinto dan BHP.Tambang di Australia dan Canada costnya sudah bengkak sampai diatas 5 USD/lb,nggak akan dilepas di harga murah kalo margin tergerus di jaman resesi ini. So rekomendasi Strong BUY mumpung kemurahan. Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. SPONSORED LINKS Business finance course Business to business finance Small business finance Business finance consultant Business finance magazine Business finance schools YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "obrolan-bandar" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.