Kuncinya memang di sektor riil. Tapi selama KPK nya, masih terlalu sangar seperti ini, believe me, sektor riil tidak akan kemana-mana. Karena Sektor riil Garis Startnya ada di INFRASTRUCTURE ironisnya, disinilah tempat yang paling rawan sehingga KPK betul2 pasang rambu2 & alarm. Jadi sekarang Infrastructure tidak berani bergerak-gerak, takut kalau2 alarmnya kesenggol terus bunyi. "DILEMA". 


A3K <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
Kedua hal itu yang kita gak punya,
BI tidak mampu meredam masuk dan keluar nya hot money, yang bikin kurs anjlok tidak keruan.
Bukannya gak ada peraturannya, tapi menurut saya BI memang tidak taktis menjaga THE INDONESIAN FINACIAL BORDER
 
Kalo suku bunga agak beda, karena memang selalu pengaruh dari luar … dan ini kan utk menyetir inflasi
(atau sudah kebalikannya, di setir oleh inflasi ??)
 
Yang jelas selama sector real tidak bergerak, tidak ada produksi yang berarti di dalam negeri,
Kita bakal teru kelojotan kayak ginian …. Susah2 kumpulin devisa asing, cuman utk dibelanjakan lagi utk barang2 import
 
Padahal rakyat didalam negeri menderita kehilangan pekerjaan – ini yang membuat SBY Kalla tidak dipercaya oleh orang2
 
Ah jadi kepanjangan ngomongnya
 
A3K
 
 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alfanendya
Sent: Monday, May 22, 2006 11:40 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar] Re: ANTM : 24th of a 100 JSX INDONESIA EQUITY
 
Tahun lalu juga ceritanya sama. Tapi kenyataannya pertumbuhan ekonomi
China masih berlanjut meroket. Ngapain slow down kalau kurs dan suku
bunga under control. Lagipula China butuh otot besar untuk jadi negara
super power. Harus banyak makan yg bergizi hehe.


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Teddy Halim" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Pak,bila baca dan dengar di CNBCAsia, koran koran di Tiongkok,
pemerintahnya
> berusaha melambatkan pertumbuhan jadi mestinya kebutuhan nikkel akan
turun.
> Suku bunga dinaikkan, deregulasi pasar sahamnya. Jadi kalau managed-slow
> down ini berlaku lama, akan ada penurunan kebutuhan nikel.
> Spt pasar tembaga (copper) baru baru ini drop dalam 1 hari sebesar 4% di
> bursa copper Shanghai.
>
> Ini pandangan secara makro efeknya sooner or later akan terasa
menurut saya,
> CMIIW..
> th
>
> On 5/22/06, EKA SUWANDANA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Bagus risetnya in line hitungannya! *Akan tetapi harga asumsi nickel
> > 15500USD/MT terlalu konservatif , karena sekarang harga nickel
sudah wara
> > wiri di atas 20000USD/MT. *Cek di www.lme.com/nickel.asp . Sepertinya
> > nggak mungkin turun di bawah 19ribu USD/MT soalnya harga pasar nickel
> > ditentukan demand China dan mainly supply Rio Tinto dan BHP.
Tambang di
> > Australia dan Canada costnya sudah bengkak sampai diatas 5 USD/lb,
nggak
> > akan dilepas di harga murah kalo margin tergerus di jaman resesi ini.
> > So rekomendasi Strong BUY mumpung kemurahan.
> >
>







Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.

SPONSORED LINKS
Business finance course Business to business finance Small business finance
Business finance consultant Business finance magazine Business finance schools


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke