[psikologi_net] [PsiTransformatifAward] Kebajikan Spiritual Kaum Rudin ; J. Sumardianta

2006-04-21 Terurut Topik Vincent Liong



[PsiTransformatifAward] Kebajikan Spiritual Kaum Rudin
oleh: J. Sumardianta

Diposting Pertama Kali oleh penulisnya sendiri di:
From: john sumardianta <[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Fri Apr 21, 2006  4:23 pm 
Subject: Kebajikan Spiritual Kaum Rudin
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/6412



Yogyakarta, 21 April 2006 
Kepada,
Yth. Dewan Juri Psikologi Transformatif Award
di Surabaya
Dengan hormat.
Saya mengirimkan artikel “Kebajikan Khas Kaum Rudin”.
Pemberitaan media massa tentang orang kecil selalu
berputar-putar dalam masalah kemiskinan, wabah
penyakit, kelaparan, penderitaan, dan kesengsaraan
yang membuat hidup terasa miris dan pesimis. Jarang
ditemukan pemberitaan optimis yang mengobarkan
harapan. 
Artikel saya menyajikan analisis perihal kebajikan
khas (signature strength) kaum keserakat. Strategi
hidup dengan memaksimalkan kebajikan khas seperti
solidaritas sosial, keberanian, keuletan, integritas,
kebaikan hati, pengendalian diri, dan rendah hati
rupanya membuat penarik rickshaw Di Kalkuta, India dan
tukang becak di Yogyakarta mampu mentransendensi
kesulitan dan meloloskan diri dari tirani kekejaman
dunia. Hidup mereka pandang sebagai rahmat bukan
melulu sebagai beban.
Transendensi merupakan sinergi kekuatan dari dalam
yang menjangkau keluar sebagai penghubung orang miskin
dengan sesuatu yang permanen dan lebih
akbar---spontanitas, kesadaran diri, terbimbing visi
dan nilai, mental holistik, kepedulian, independen
terhadap lingkungan, mengambil manfaat dari
kemalangan, dan keterpanggilan.
Masyarakat kota besar yang bergelimang kekayaan
material namun busung lapar di gurun spiritual bisa
bercermin dari kehidupan kaum rudin yang sangat
inspirasional guna meraih kehidupan yang bernilai,
bermakna, bermotivasi tinggi, dan mengabdi
tujuan-tujuan mendasar.
Semoga kontribusi saya sejalan dengan editorial
Psikologi Transformatif Award.
Terima kasih atas apresiasinya.
Salam taklim:
10.  Sumardianta
Jl. Laksda Adisucipto 161 
Yogyakarta
Phone: 081-2276-5792




Artikel untuk Psikologi Transformatif Award 
Kebajikan Spiritual Kaum Rudin
Oleh: J. Sumardianta*
Kuan Tsu, filsuf Cina kono, gemar menyamakan dirinya
dengan kupu-kupu. Menjelang wafat, para murid sepakat
hendak membaringkan Kuan Tsu dalam peti indah agar
jasadnya tidak dimangsa burung gagak. Kuan Tsu
menghardik, “Kalian takut aku dimangsa burung gagak.
Toh dalam peti indah aku tetap dimakan cacing dan
rayap. Jadi sama saja.” Kuan Tsu tidak mau terikat
dengan apapun di dunia yang fana. Ia ingin terbang
lepas bebas seperti kupu-kupu. 
Di penghujung musim kemarau, di lereng selatan gunung
Merapi Yogyakarta, kupu-kupu kuning biasanya terbang
dari arah barat menuju utara. Mereka bermigrasi dalam
jumlah besar mengikuti semilir angin bertiup.
Kupu-kupu kuning berbondong-bondong hanya untuk mati
di utara. Kupu-kupu itu menjadi pertanda sebentar lagi
musim hujan akan datang. Serangga ini memberikan
perasaan sunyi yang indah. Kupu-kupu merupakan simbol
pengorbanan hidup supaya hujan segara jatuh membasahi
dan menyuburkan bumi. Pancuran emas sumawur ing jagat
(pancuran emas bertaburan di jagat raya). Begitulah
pranata mangsa (pedoman musim) dalam khasanah budaya
agraria Jawa menggambarkan kupu-kupu itu. Kupu-kupu
identik dengan cinta, kerendahan hati, kebahagiaan,
kebebasan, dan pengorbanan.
Kupu-kupu kuning merupakan ilustrasi bagus buat
menggambarkan ketangguhan dan keteladanan spiritual
Ram Chander dan Hasari Pal---dua tokoh kecingkrangan
(melarat) dalam buku klasik Dominique Lappiere, The
City of Joy (1985). Hasari Pal bersama istri dan
ketiga anaknya adalah petani yang terdampar di
Kalkuta, India akibat bencana kekeringan
berkepanjangan. Hasari bekerja menarik angkong
(ricksaw). Pekerja kasar jenis ini sering diledek
sebagai manusia kuda. 
Keserakat Tapi Bermartabat
Kehidupan penarik ricksaw miskin, keras, dan
menderita. Bekerja nyaris tanpa jaminan kesehatan dan
keselamatan. Mereka penghirup polusi udara terburuk di
dunia. Obyek pemerasan polisi kota praja. Biasa
terbunuh di jalanan karena kejeblos lubang drainase
yang menganga tutupnya, karena dicuri orang, di saat
banjir. Menjelang pemilu suara mereka sering
dieksploitasi pengurus partai yang berdalih membela
orang miskin. 
Kendati kecingkrangan, kehidupan Hasari sesungguhnya
diliputi kebahagiaan dan dipenuhi perasaan syukur.
Sebelum mati, dipagut tuberkulosis, Hasari menjual
kerangka tubuhnya ke perusahaan alat peraga kedokteran
agar bisa mendapat beaya pesta pernikahan Amrita anak
perempuannya. Penganut Hindu yang saleh ini menerima
nasib sebagai tugas suci yang harus ditunaikan agar
memperoleh kehidupan lebih baik sesudah reinkarnasi.
Bagaimana penarik angkong menyalakan harapan hidup
supaya bisa bertahan dalam kesulitan, tegar dalam
pergulatan, dan tabah menghadapi kekerasan? Ram
Chander, bekas petani yang tidak kunjung bisa
menghapus utang keluarganya di Provinsi Bihar,
bertutur, “Masih terbayang di mata bagaimana istri
saya menggandeng tangan anak saya, berdiri di ambang

[psikologi_net] [PsiTransformatifAward] Kebajikan Spiritual Kaum Rudin ; J. Sumardianta

2006-04-21 Terurut Topik Vincent Liong



[PsiTransformatifAward] Kebajikan Spiritual Kaum Rudin
oleh: J. Sumardianta

Diposting Pertama Kali oleh penulisnya sendiri di:
From: john sumardianta <[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Fri Apr 21, 2006  4:23 pm 
Subject: Kebajikan Spiritual Kaum Rudin
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/6412



Yogyakarta, 21 April 2006 
Kepada,
Yth. Dewan Juri Psikologi Transformatif Award
di Surabaya
Dengan hormat.
Saya mengirimkan artikel “Kebajikan Khas Kaum Rudin”.
Pemberitaan media massa tentang orang kecil selalu
berputar-putar dalam masalah kemiskinan, wabah
penyakit, kelaparan, penderitaan, dan kesengsaraan
yang membuat hidup terasa miris dan pesimis. Jarang
ditemukan pemberitaan optimis yang mengobarkan
harapan. 
Artikel saya menyajikan analisis perihal kebajikan
khas (signature strength) kaum keserakat. Strategi
hidup dengan memaksimalkan kebajikan khas seperti
solidaritas sosial, keberanian, keuletan, integritas,
kebaikan hati, pengendalian diri, dan rendah hati
rupanya membuat penarik rickshaw Di Kalkuta, India dan
tukang becak di Yogyakarta mampu mentransendensi
kesulitan dan meloloskan diri dari tirani kekejaman
dunia. Hidup mereka pandang sebagai rahmat bukan
melulu sebagai beban.
Transendensi merupakan sinergi kekuatan dari dalam
yang menjangkau keluar sebagai penghubung orang miskin
dengan sesuatu yang permanen dan lebih
akbar---spontanitas, kesadaran diri, terbimbing visi
dan nilai, mental holistik, kepedulian, independen
terhadap lingkungan, mengambil manfaat dari
kemalangan, dan keterpanggilan.
Masyarakat kota besar yang bergelimang kekayaan
material namun busung lapar di gurun spiritual bisa
bercermin dari kehidupan kaum rudin yang sangat
inspirasional guna meraih kehidupan yang bernilai,
bermakna, bermotivasi tinggi, dan mengabdi
tujuan-tujuan mendasar.
Semoga kontribusi saya sejalan dengan editorial
Psikologi Transformatif Award.
Terima kasih atas apresiasinya.
Salam taklim:
10.  Sumardianta
Jl. Laksda Adisucipto 161 
Yogyakarta
Phone: 081-2276-5792




Artikel untuk Psikologi Transformatif Award 
Kebajikan Spiritual Kaum Rudin
Oleh: J. Sumardianta*
Kuan Tsu, filsuf Cina kono, gemar menyamakan dirinya
dengan kupu-kupu. Menjelang wafat, para murid sepakat
hendak membaringkan Kuan Tsu dalam peti indah agar
jasadnya tidak dimangsa burung gagak. Kuan Tsu
menghardik, “Kalian takut aku dimangsa burung gagak.
Toh dalam peti indah aku tetap dimakan cacing dan
rayap. Jadi sama saja.” Kuan Tsu tidak mau terikat
dengan apapun di dunia yang fana. Ia ingin terbang
lepas bebas seperti kupu-kupu. 
Di penghujung musim kemarau, di lereng selatan gunung
Merapi Yogyakarta, kupu-kupu kuning biasanya terbang
dari arah barat menuju utara. Mereka bermigrasi dalam
jumlah besar mengikuti semilir angin bertiup.
Kupu-kupu kuning berbondong-bondong hanya untuk mati
di utara. Kupu-kupu itu menjadi pertanda sebentar lagi
musim hujan akan datang. Serangga ini memberikan
perasaan sunyi yang indah. Kupu-kupu merupakan simbol
pengorbanan hidup supaya hujan segara jatuh membasahi
dan menyuburkan bumi. Pancuran emas sumawur ing jagat
(pancuran emas bertaburan di jagat raya). Begitulah
pranata mangsa (pedoman musim) dalam khasanah budaya
agraria Jawa menggambarkan kupu-kupu itu. Kupu-kupu
identik dengan cinta, kerendahan hati, kebahagiaan,
kebebasan, dan pengorbanan.
Kupu-kupu kuning merupakan ilustrasi bagus buat
menggambarkan ketangguhan dan keteladanan spiritual
Ram Chander dan Hasari Pal---dua tokoh kecingkrangan
(melarat) dalam buku klasik Dominique Lappiere, The
City of Joy (1985). Hasari Pal bersama istri dan
ketiga anaknya adalah petani yang terdampar di
Kalkuta, India akibat bencana kekeringan
berkepanjangan. Hasari bekerja menarik angkong
(ricksaw). Pekerja kasar jenis ini sering diledek
sebagai manusia kuda. 
Keserakat Tapi Bermartabat
Kehidupan penarik ricksaw miskin, keras, dan
menderita. Bekerja nyaris tanpa jaminan kesehatan dan
keselamatan. Mereka penghirup polusi udara terburuk di
dunia. Obyek pemerasan polisi kota praja. Biasa
terbunuh di jalanan karena kejeblos lubang drainase
yang menganga tutupnya, karena dicuri orang, di saat
banjir. Menjelang pemilu suara mereka sering
dieksploitasi pengurus partai yang berdalih membela
orang miskin. 
Kendati kecingkrangan, kehidupan Hasari sesungguhnya
diliputi kebahagiaan dan dipenuhi perasaan syukur.
Sebelum mati, dipagut tuberkulosis, Hasari menjual
kerangka tubuhnya ke perusahaan alat peraga kedokteran
agar bisa mendapat beaya pesta pernikahan Amrita anak
perempuannya. Penganut Hindu yang saleh ini menerima
nasib sebagai tugas suci yang harus ditunaikan agar
memperoleh kehidupan lebih baik sesudah reinkarnasi.
Bagaimana penarik angkong menyalakan harapan hidup
supaya bisa bertahan dalam kesulitan, tegar dalam
pergulatan, dan tabah menghadapi kekerasan? Ram
Chander, bekas petani yang tidak kunjung bisa
menghapus utang keluarganya di Provinsi Bihar,
bertutur, “Masih terbayang di mata bagaimana istri
saya menggandeng tangan anak saya, berdiri di ambang