Assalamu'alaikum wr. wb,
Sanang juo ati mandanga suaro Tan Rangkayo Labih,
mudah-mudahan RN
manjadi labiah rami dan labiah arif. Salamaik
datang Tan R Labih, ado ota kini
nan nampaknyo kurang informatif, karano itu ambo
salang posting kawan.
Salam
SBN
- Original Message -From: "Billy N."
[EMAIL PROTECTED]To:
[EMAIL PROTECTED]Sent: Sunday, April 14, 2002 9:57 AMKubur
YusufW. GlashouwerKetika terjadi kerusuhan di Israel
belakangan ini, saya dan istri saya Marianne, berada di Israel untuk kunjungan
kerja. Saya, sebagai anggotapengurus international (kemungkinan besar saya
sendiri yang bukan berlatarbelakang Yahudi), menghadiri rapat pengurus:
'College of Judea and Samaria', dengan kira-kira 6000 mahasiswa di Ariel. Calon
universitas ini terletakdi Samaria, yang termasuk 'daerah-pendudukan',
tetapi daerah ini saya lebihsenang menyebutnya sebagai: daerah Alkitab
Yudea dan Samaria. Yudea adalah tanah dua suku di Selatan, Samaria adalah
tanah sepuluh suku Israel di sebelah Utara, yang terbentuk setelah kematian raja
Solomo. Yerusalemterletak diantara kedua daerah ini.Berabad-abad
lamanya orang-orang lain memasuki dan mendiami Yerusalem dan tanah Yahudi,
setelah di tahun 70 AD, orang-orang Romawi membakar habiskota dan Bait
Allah. Israel terpencar ke seluruh penjuru dunia. Umat
Israeldikejar-kejar, dirampok dan dibunuh. Sampai tiga tahun setelah
pembantaian besar-besaran orang Yahudi di Eropa Kristen (!), pada tahun
1948, diproklamasikan kemerdekaan negara Israel. Sebuah negara demokrasi
yang dikelilingi negara-negara diktator Arab. Palestina (penduduk
campuran, terbentuk selama berabad-abad, dari berbagai latar belakang)
dihalau atau meninggalkan daerah itu atas kemauan sendiri, atas desakan
negara-negara Arab tetangga. Segera setelah kemerdekaan Israel, Yordania
menduduki sebagian dari Yerusalem, termasuk bukit tempat reruntuhan Bait Allah.
Mereka menjajah daerah ini sampai tahun 1967. Puluhan Synagog dihancurkan,
dirusakkan, dijadikan WC umum. Mereka tidak memiliki rasa hormat untuk
tempat-tempat kudus Israel. Ketika Israelmerebut kembali tempat itu di tahun
1967, tidak ada satu mesjid, atau gerejapun yang hancur. Israel menjamin
dan menjaga tempat-tempat ibadah serta kebebasan untuk memasuki tempat-tempat
yang dikuduskan olehagama-agama lain. Hal mana tidak dilakukan oleh
orang-orang Arab atauPalestina. Contoh yang masih segar dalam
ingatan kami terjadi pada kunjungan kerja ini. Atas perintah Arafat terjadi
kerusuhan-kerusuhan di wilayah sejarahIsrael, maka tentara-tentara Israel
meninggalkan kubur Yusuf. Setelah itukubur Yusuf ini dibakar oleh
orang-orang Palestina dan tembok-temboknya dirusak. Semua orang bisa
menyaksikannya melalui layar TV di seluruh dunia.
Dikejutkan oleh reaksi atas pelanggaran kesucian
tempat kudus Yahudi ini, api segera dipadamkan dan bangunan itu sedikit
diperbaiki. Sekarang dicatdengan warna hijau, menurut penuturan kenalan
kami, dijadikan mesjid. Kubur Yusuf: dengan sumpah, wakil raja Mesir
Yahudi ini mengeluarkan perintah untuk membawa pulang tulang-belulangnya ke
Israel, (Kejadian 50:25-26). Karena di sanalah tanah tumpah darahnya, di
Tanah Perjanjian.Iamau supaya dikuburkan di situ. Di sanalah ia akan
dibangkitkan dari kematian. Musa menghormati sumpah Yosuf ini, dan pada
perjalanan keluar dari Mesir Musa membawa tulang-belulang Yusuf, Keluaran
13:19. Hal ini merupakan kenyataan iman Yusuf, yakni dengan mengeluarkan
perintah untuk membawa pulang tulang-belulangnya ke Tanah Perjanjian, Ibrani
11:22. Orang-orang Israel belum tinggal di situ. Tanah itu masih dalam
pendudukanbangsa-bangsa lain. 430 tahun setelah itu barulah iman Yusuf
menjadi kenyataan dengan keluarnya anak-anak Israel yang membawa serta
tulang-belulangnya.Sekarang ini kubur Yusuf sebagai tanda kesaksian janji
Tuhan dirusak, sangatlah mengenaskan. Karena kubur Yusuf di Nablus (dekat
Sikhem) adalah saksi janji Tuhan kepada Israel yang berhubungan dengan
Tanah Perjanjian.Kembali lagi kami menyaksikan hal itu terjadi dengan mata
kami. Pada perundingan di Camp David, Arafat tidak mendapat keinginannya
100%, lalu segeralah terjadi kerusuhan. Tentu saja orang-orang Israel
tidak membiarkan hal itu terjadi, tetapi mereka hanya mempertahankan
diri.Kemudian jatuhlah korban, di kedua belah pihak. Pertama-tama di Gaza,
dimana seorang serdadu Yahudi dibunuh. Api segera menyebar
luas.Pemimpin Israel, Sharon, dengan jelas menekankan bahwa bukit reruntuhan
Bait Allah sangat kudus bagi orang-orang Yahudi maupun Muslim. Sekarang
"Yahudi dilarang masuk" (seperti yang terjadi di Jerman pada masaHitler)
tidak bisa diterapkan di bukit reruntuhan Bait Allah ini, walaupun telah
didirikan dua mesjid di sini ketika orang-orang Islam merebut
kotaYerusalem dari orang-orang Kristen.Bukit reruntuhan adalah juga
bukit Moria, di mana Abraham bermaksud mempersembahkan Isak anaknya, adalah
milik orang Yahudi. Bukit itu dibelidan dibayar oleh raja Daud sendiri. Ia