Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-14 Terurut Topik Hasrat Man

ambo tambahkan ciek lai,

kalau Soeharto jadi presiden  dulu,
sasudah itu baru mandapek panyakik stroke!

Kalau GUSDUR kebalikannyo
stroke dulu , sasudah itu baru manjadi presiden

Wassalam
--- Frida Hussein [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 Ungkapan "Soeharto tidak mau dipanggil Gus Dur"
 adalah suatu hal yang 
 trivial, kenapa :
 Pertama, secara fisik mereka berbeda.
 Kedua, setelah sekian lama sebagai presiden baru
 Soeharto korupsi, sementara 
 lain halnya dengan Gusdur baru jadi Presiden
 langsung korupsi. Ketiga, 
 Soeharto tidak pernah digelari sebagai kiyai,
 sedangkan Gus Dur, katanya 
 "kiyai". Keempat, Soeharto boleh dikatakan tidak
 pernah pecat menteri, Gus 
 Dur senang pecat menteri. Kelima, Soeharto tidak
 punya banser, sedangkan Gus 
 Dur punya Banser. Keenam,"katanya" Soeharto punya
 layar hitam, sedangkan 
 Gusdur "katanya" didadanya ada malaikat. Ketuju,
 kabarnya Soeharto punya 
 kuburan yang ready untuk ditempati, sementara
 Gusdur, Kedelapan, dan 
 banyak lagi hal lain yang lebih mudah dilontarkan,
 apalagi disaat-saat 
 bagurau.
 
 
 
 From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari
 Dunsanak nan barado di 
 Jakarta]
 Date: 7 Feb 2001 16:29:05 MST
 
 Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
 Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
 Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
 Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
 traktir makan di McDonald.
 
 Wass
 
 duta
 
 "Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   -
 Attachment:
 MIME Type:multipart/related
   -
 Maize
 
 Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang
 kawan di Jakarta. Tolong
 dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa
 mengkonfirmasi masalah ko. Isi
 baritonyo sbb:
 Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk
 meningkatkan pamornya yang jatuh
 karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam
 telah melakukan 
 negosasi
 politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan
 peperangan di kalangan 
 elit
 politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang
 layak dipercaya, karena
 bekerja di istana kepresidenan.
 
 Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia
 Gusdur telah mengutus
 pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke
 keluarga Cendana.
 
 Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat
 kepresidenan dikawal oleh
 angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).
 
 Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di
 Cendana dan langsung
 diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu
 telah tiba lebih dahulu.
 
 Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal
 bersenjata langsung menyebar
 disekitar rumah Soeharto.
 
 Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan
 menyampaikan maksud 
 kedatangannya,
 yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.
 
 Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta
 waktu 15 menit untuk
 membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada
 saat itu kebetulan 
 belum
 tidur.
 
 Keadaan menjadi tegang karena waktu telah
 menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
 berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh
 kuasa hukum untuk
 berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat
 kepresidenan tersebut
 memerintahkan kepada komandan pengawal untuk
 melakukan persiapan 
 penyerangan.
 
 Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak,
 akhirnya kuasa 
 hukumSoeharto
 segera keluar dari kamar dimana Soeharto
 beristirahat.
 
 "Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa
 hukum . "Ini perintah
 Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat
 kepresidenan tersebut
 berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun
 tidak mau dipanggil 
 Gusdur"
 
 
 Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran,
 melihat suasana yang 
 memanas,
 pengawal semakin bersiaga dengan senapan
 ditodongkan kekuasa hukum 
 Soeharto.
 
 "Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau
 dipanggil Gusdur", kata pejabat
 kepresidenan tersebut.
 
 Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia
 telah tahu bahwa sejak
 kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang
 mau dipanggil Gusdur
 ya..jelas tidak mau.
 
 Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.
 
 Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang
 nan ado lapau, tarutamo 
 ka
 mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau.
 Kan indak baa doh awak
 bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino
 sambia makan goreang 
 pisang
 di lapau awak ko.
 
 
 
 
 
 
 


 Get free email and a permanent address at
 http://www.netaddress.com/?N=1
 
 RantauNet http://www.rantaunet.com

Mendaftar
 atau berhenti 
 menerima RantauNet Mailing List di
 http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
 
 ATAU Kirimkan email
 Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
 Isi email / Message

Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-08 Terurut Topik Frida Hussein


Ungkapan "Soeharto tidak mau dipanggil Gus Dur" adalah suatu hal yang 
trivial, kenapa :
Pertama, secara fisik mereka berbeda.
Kedua, setelah sekian lama sebagai presiden baru Soeharto korupsi, sementara 
lain halnya dengan Gusdur baru jadi Presiden langsung korupsi. Ketiga, 
Soeharto tidak pernah digelari sebagai kiyai, sedangkan Gus Dur, katanya 
"kiyai". Keempat, Soeharto boleh dikatakan tidak pernah pecat menteri, Gus 
Dur senang pecat menteri. Kelima, Soeharto tidak punya banser, sedangkan Gus 
Dur punya Banser. Keenam,"katanya" Soeharto punya layar hitam, sedangkan 
Gusdur "katanya" didadanya ada malaikat. Ketuju, kabarnya Soeharto punya 
kuburan yang ready untuk ditempati, sementara Gusdur, Kedelapan, dan 
banyak lagi hal lain yang lebih mudah dilontarkan, apalagi disaat-saat 
bagurau.



From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di 
Jakarta]
Date: 7 Feb 2001 16:29:05 MST

Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

  -
  Attachment: 
  MIME Type: multipart/related
  -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan 
negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan 
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud 
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan 
belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan 
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa 
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil 
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang 
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum 
Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo 
ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang 
pisang
di lapau awak ko.








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti 
menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan 
Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA



Re: [Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]]

2001-02-08 Terurut Topik dutamardin umar

Ass. WW.,
Adiak Ida, jawabannyo indak pas jo pertanyaan
nan intinyo tentang menggunakan Bah. Indonesia secara benar.
Walaupun baitu hadiahnyo alah dinikmati dirayo lalu Kan?
"sate piaman di Amrik".

Jawabannyo nan bana bersumber milis sabalah,
dengan mengamati duo kalimat berikut :
1. Soeharto dipanggil Gus Dur
2. Soeharto dipanggil oleh Gus Dur.

Nah, utusan GD lupo menggunokan kata "oleh",
sehingga sudah pasti Soeharto tidak mau dipanggil Gus Dur.
Sabab namonyo dari dulu alah Soeharto. Jadi
indak amuah baganti panggilan jo namo lain.
Ambo untuang, pitih salamaik indak jadi
traktir McDonald.

Hariko ambo mambaco judul berita :
"Lopa dilantik Menkeh-HAM".
Baa murik-murik? Lai tahu salahnyo kan?


"Frida Hussein" [EMAIL PROTECTED] wrote:

Ungkapan "Soeharto tidak mau dipanggil Gus Dur" adalah suatu hal yang 
trivial, kenapa :
Pertama, secara fisik mereka berbeda.
Kedua, setelah sekian lama sebagai presiden baru Soeharto korupsi, sementara 
lain halnya dengan Gusdur baru jadi Presiden langsung korupsi. Ketiga, 
Soeharto tidak pernah digelari sebagai kiyai, sedangkan Gus Dur, katanya 
"kiyai". Keempat, Soeharto boleh dikatakan tidak pernah pecat menteri, Gus 
Dur senang pecat menteri. Kelima, Soeharto tidak punya banser, sedangkan Gus 
Dur punya Banser. Keenam,"katanya" Soeharto punya layar hitam, sedangkan 
Gusdur "katanya" didadanya ada malaikat. Ketuju, kabarnya Soeharto punya 
kuburan yang ready untuk ditempati, sementara Gusdur, Kedelapan, dan 
banyak lagi hal lain yang lebih mudah dilontarkan, apalagi disaat-saat 
bagurau.



From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di 
Jakarta]
Date: 7 Feb 2001 16:29:05 MST

Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

  -
  Attachment: 
  MIME Type: multipart/related
  -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan 
negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan 
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud 
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan 
belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan 
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa 
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil 
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang 
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum 
Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo 
ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang 
pisang
di lapau awak ko.







_

Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-07 Terurut Topik dutamardin umar

Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

 - 
   Attachment:  
   MIME Type: multipart/related 
 - 
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto. 

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur. 

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut. 

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau. 

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang pisang
di lapau awak ko. 








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] sikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA



Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-07 Terurut Topik Hilman Satria

Assalamuailaikum Mal Duta,

Tabukti juo nan tuo-tuo tuh banyak ilmunyo. Iyo angkek tangan ambo untuak
manjawek pertanyaan Mak Duta tuh. Kalau buliah tau ambo, apo jawabannyo tuh.
:)

- Original Message -
From: "dutamardin umar" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2001 8:29 AM
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di
Jakarta]


Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta




RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-07 Terurut Topik Z Chaniago

Assalamu'alaikum WW

Ajo Duta, sabalun ambo manjawab... batanyo-lah ambo ka bakeh Ajo dulu...
iko Mc Donald nan dima ???... kalau nan di US takuik pulo lah ambo beko.. 
tamakan nan manganduang nan kurang halal pulo beko.. :-))
Bak kato Ibunda Ben... Kan iyo baitu ndak Buk Ben ?

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak



From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di 
Jakarta]
Date: 7 Feb 2001 16:29:05 MST

Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

  -
  Attachment: 
  MIME Type: multipart/related
  -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan 
negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan 
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud 
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan 
belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan 
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa 
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil 
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang 
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum 
Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo 
ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang 
pisang
di lapau awak ko.








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti 
menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan 
Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [em

Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-07 Terurut Topik Muchti A. Dani

Angku Duta,
"Soeharto akan dipanggil Gus Dur" tu kan Bahasa Indonesia jaman kini.
Kalau manuruik guru nan di SD Tabiang dulu, nan batua: "Soeharto diminta
datang menemui Gus Dur di Istana."

St. Batuah (57th)


- Original Message -
From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2001 6:29 AM
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di
Jakarta]


Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

 -
 Attachment:
 MIME Type: multipart/related
 -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang pisang
di lapau awak ko.








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] =sikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]

2001-02-07 Terurut Topik Rudy Gunawan Syarfi

Pak Muchti dan pak Duta,
Sehubungan 'cicak-cicak didinding - just kidding' ambo raso jawaban nan 
sasuai: nan sabana presiden masih juo Suharto, hehehe jadi indak namuahnyo 
dipangia Gusdur, karano panggilannyo di seputaran cendana masih PAK 
PRESIDEN.
Wassalam
Rudy (29th)

From: "Muchti A. Dani" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di 
Jakarta]
Date: Thu, 8 Feb 2001 07:23:50 +0700

Angku Duta,
"Soeharto akan dipanggil Gus Dur" tu kan Bahasa Indonesia jaman kini.
Kalau manuruik guru nan di SD Tabiang dulu, nan batua: "Soeharto diminta
datang menemui Gus Dur di Istana."

St. Batuah (57th)


- Original Message -
From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2001 6:29 AM
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di
Jakarta]


Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

  -
  Attachment:
  MIME Type: multipart/related
  -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan 
negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan 
belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum 
Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo 
ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang 
pisang
di lapau awak ko.








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] =sikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Is

Re: [Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]]

2001-02-07 Terurut Topik dutamardin umar

Kalau untuak Sanak Chaniago, ambo akan mintakan
induak bareh ambo (nan Chaniago pulo) untuk mambuekkan
khusus, dagingnyo dari Halal Store.
Nah, apo jawaban nan benar menurut tata-bahasa?

Wass

duta
"Z Chaniago" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum WW

Ajo Duta, sabalun ambo manjawab... batanyo-lah ambo ka bakeh Ajo dulu...
iko Mc Donald nan dima ???... kalau nan di US takuik pulo lah ambo beko.. 
tamakan nan manganduang nan kurang halal pulo beko.. :-))
Bak kato Ibunda Ben... Kan iyo baitu ndak Buk Ben ?

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak



From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di 
Jakarta]
Date: 7 Feb 2001 16:29:05 MST

Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

  -
  Attachment: 
  MIME Type: multipart/related
  -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan 
negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan 
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud 
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan 
belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan 
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa 
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil 
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang 
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum 
Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo 
ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang 
pisang
di lapau awak ko.








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti 
menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan 
Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.

Re: [Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]]

2001-02-07 Terurut Topik dutamardin umar



Jawaban Sanak Muchti bana, tapi talalu panjang.
Jadi indak sasuai jo prinsip efektif  efisien.
Nilai 6, dapek pisang abuih.

Wass

duta
"Muchti A. Dani" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Angku Duta,
"Soeharto akan dipanggil Gus Dur" tu kan Bahasa Indonesia jaman kini.
Kalau manuruik guru nan di SD Tabiang dulu, nan batua: "Soeharto diminta
datang menemui Gus Dur di Istana."

St. Batuah (57th)


- Original Message -
From: dutamardin umar [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2001 6:29 AM
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di
Jakarta]


Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:

 -
 Attachment:
 MIME Type: multipart/related
 -
Maize

Iko berita barusan ambo tarimo dari salah seorang kawan di Jakarta. Tolong
dunsanak-dunsanak yang ado di Jakarta bisa mengkonfirmasi masalah ko. Isi
baritonyo sbb:
Mungkin masyarakat tidak menyadari. Untuk meningkatkan pamornya yang jatuh
karena Buloggate dan Bruneigate, Gus Dur tadi malam telah melakukan negosasi
politik tingkat tinggi yang bisa saja menimbulkan peperangan di kalangan
elit
politik. Informasi ini didapatkan dari pihak yang layak dipercaya, karena
bekerja di istana kepresidenan.

Sekitar pukul 00.30 WIB tadi pagi, secara rahasia Gusdur telah mengutus
pejabat kepresidenan untuk menyampaikan pesan ke keluarga Cendana.

Mengingat pentingnya tugas tersebut, pejabat kepresidenan dikawal oleh
angkatan bersenjata 1 satuan setingkat kompi (SSK).

Sekitar pukul 00.45 WIB utusan tersebut sampai di Cendana dan langsung
diterima oleh kuasa hukum Soeharto yang saat itu telah tiba lebih dahulu.

Setelah pejabat kepresidenan masuk, pengawal bersenjata langsung menyebar
disekitar rumah Soeharto.

Setelah beberapa saat, pejabat kepresidenan menyampaikan maksud
kedatangannya,
yaitu Soeharto akan dipanggil Gusdur.

Mendengar penjelasan tersebut, kuasa hukum meminta waktu 15 menit untuk
membicarakan hal tersebut dengan Soeharto yang pada saat itu kebetulan belum
tidur.

Keadaan menjadi tegang karena waktu telah menunjukkan pukul 01.30 WIB, yang
berarti telah 30 menit dari waktu yang diminta oleh kuasa hukum untuk
berbicara dengan Soeharto. Akhirnya pejabat kepresidenan tersebut
memerintahkan kepada komandan pengawal untuk melakukan persiapan
penyerangan.

Mendengar pengawal telah bersiap untuk bertindak, akhirnya kuasa
hukumSoeharto
segera keluar dari kamar dimana Soeharto beristirahat.

"Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata kuasa hukum . "Ini perintah
Presiden, mohon untuk ditaati...!" kata penjabat kepresidenan tersebut
berusaha sabar. "Pokoknya Soeharto sampai kapanpun tidak mau dipanggil
Gusdur"


Pejabat kepresidenan mulai kehilangan kesabaran, melihat suasana yang
memanas,
pengawal semakin bersiaga dengan senapan ditodongkan kekuasa hukum Soeharto.

"Tolong jelaskan, kenapa Soeharto tidak mau dipanggil Gusdur", kata pejabat
kepresidenan tersebut.

Kuasa hukum dengan tenang menjawab, "Seluruh dunia telah tahu bahwa sejak
kecil namanya sudah Soeharto, jadi kalau sekarang mau dipanggil Gusdur
ya..jelas tidak mau.

Apa Gusdur mau dipanggil Soeharto.

Maaf sarato ampun ambo sampaikan kasaluruah urang nan ado lapau, tarutamo ka
mamak-mamak nan ado dilapau ko karano ambo bagurau. Kan indak baa doh awak
bagurau sakali-sakali sambia ba koa jo ba damino sambia makan goreang pisang
di lapau awak ko.








Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] =sikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Ma

Re: [Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di Jakarta]]

2001-02-07 Terurut Topik dutamardin umar

Ohayo gozaimasu, Hiliman San.
Alun manga-manga alah "wakaranai".
Manjaok salah, masih bapalo, daripado indak
samo sakali.

Simasen Domo Arigato, galigato, garuik kapalo
angku doto. Anatawa dapek sabungkuih ajinomoto nee...

duta, si ajo gindo

"Hilman Satria" [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamuailaikum Mal Duta,

Tabukti juo nan tuo-tuo tuh banyak ilmunyo. Iyo angkek tangan ambo untuak
manjawek pertanyaan Mak Duta tuh. Kalau buliah tau ambo, apo jawabannyo tuh.
:)

- Original Message -
From: "dutamardin umar" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 08, 2001 8:29 AM
Subject: Re: [[RantauNet] Mohon Konfirmasi dari Dunsanak nan barado di
Jakarta]


Gurauko alah ambo baco dari milis sabalah.
Mungkin kalau utusan Gus Dur dapek berbahasa
Indonesia yang baik. Pasti Soeharto datang ka
Istana. Baa caronyo? Sia nan bisa manjaok, ambo
traktir makan di McDonald.

Wass

duta




RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1

RantauNet http://www.rantaunet.com
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] sikan alamat email anda tanpa tanda kurung
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA