On Wednesday 16 February 2005 08:24, baskara wrote:
On Wed, 16 Feb 2005 15:20:37 +0700, Jim Geovedi [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Setuju.. tapi saya baru bisa ikutan kalau harga bandwidth per-Mbps-nya
sudah 300 ribu atau biaya pemasangan banner bisa masuk minimal sama
dengan harga bandwidth
On Wed, 16 Feb 2005 00:01:04 -0800
Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote:
gue rasa disini kan banyak pakar-pakar internet dan banyak yang punya
bandwith.
Bagaimana kalau misalnya kita buat suatu jaringan wireless di antara
kita (MAN) setelah itu kita juga buat hotspot-hotspot untuk publik
Indra Tjahjono wrote:
Eh, gue ada usul..
gue rasa disini kan banyak pakar-pakar internet dan banyak yang punya
bandwith.
Bagaimana kalau misalnya kita buat suatu jaringan wireless di antara
kita (MAN) setelah itu kita juga buat hotspot-hotspot untuk publik
(Free, Gratis).
dengan koneksi bandwith
On Wed, 16 Feb 2005 15:20:37 +0700, Jim Geovedi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Setuju.. tapi saya baru bisa ikutan kalau harga bandwidth per-Mbps-nya
sudah 300 ribu atau biaya pemasangan banner bisa masuk minimal sama
dengan harga bandwidth yang digunakan.
Saweran bandwidth internasional atau
untuk biaya bandwith kan bisa minta sponsor perusahaan-perusahaan yang
udah lumayan.
dan tujuan utama adalah biar negara kita cepat berkembang dalam hal IT.
dan tidak tergantung dengan pihak telco yang ribet itu...
---
indra at verinux dot com
http://www.verinux.com
On Wednesday 16 February 2005 08:24, baskara wrote:
On Wed, 16 Feb 2005 15:20:37 +0700, Jim Geovedi [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Setuju.. tapi saya baru bisa ikutan kalau harga bandwidth per-Mbps-nya
sudah 300 ribu atau biaya pemasangan banner bisa masuk minimal sama
dengan harga bandwidth
kemudian narik kabel untuk menghubungkan semua komputer.
(kalau pake satu kabel saja seperti interkom bisa gak?)
pakai token ring saja, (kalau masih ada alatnya) :)
---
indra at verinux dot com
http://www.verinux.com
On Wed, 16 Feb 2005 00:54:10 -0800
Indra Tjahjono [EMAIL PROTECTED] wrote:
untuk biaya bandwith kan bisa minta sponsor perusahaan-perusahaan yang
udah lumayan.
dan tujuan utama adalah biar negara kita cepat berkembang dalam hal IT.
bandwitdh bukan faktor utama untuk berkembang dalam IT.
On Wed, 16 Feb 2005 16:08:54 +0700, risiyanto budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
bagaimana caranya tidak tergantung dengan pihak telco?
Membuat telco baru. Direkturnya = sampeyan :D
Kita belum mempunyai banyak access point ke backbone (backbone sudah
adakah?). Yang bisa dilakukan hanya mendirikan
On Wednesday 16 February 2005 15:20, risiyanto budi wrote:
Saya cenderung untuk bikin intranet dulu.
cita-cita saya mau mengenalkan komputer di kampung,
kemudian narik kabel untuk menghubungkan semua komputer.
(kalau pake satu kabel saja seperti interkom bisa gak?)
kalau interaksi antar
Kayaknya kalau interaksi antar tetangga itu paling efektif pake kenduri
ama selametan deh :) Kalo ibu2 sudah punya phorumnya sendiri : arisan
dan ngerumpi di bakul sayur :)
-affan
On Wed, 16 Feb 2005 01:50:59 -0800, Affan Basalamah
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Kayaknya kalau interaksi antar tetangga itu paling efektif pake kenduri
ama selametan deh :) Kalo ibu2 sudah punya phorumnya sendiri : arisan
dan ngerumpi di bakul sayur :)
Selain itu, jangan lupa juga daya
Email dari risiyanto budi, 16 Feb 2005, 15:20:58 +0700:
Saya cenderung untuk bikin intranet dulu.
cita-cita saya mau mengenalkan komputer di kampung,
kemudian narik kabel untuk menghubungkan semua komputer.
(kalau pake satu kabel saja seperti interkom bisa gak?)
kalau interaksi antar
Pada Wed, 16 Feb 2005 jam 11:29 +0100, Ikhlasul Amal menulis email : .
^_^ Bukannya hal itu ide yang dilontarkan RT/RW-Net? (CMIIW)
^_^ Tarik kabel kalau melintasi jalan seingat saya perlu izin pihak
^_^ berwenang. Intranet lebih asyik di kampus, karena lingkungan
^_^ sudah
James Aartsen wrote:
Hati-hati, nanti bisa terjadi DDoS antar kampung ;)
Dah ndak tawuran di jalanan lagi :P
Dimohon untuk:
* menghapus quote yang tak perlu, dan
* mereply di bawah quote
Sementara, tata tertib milis ini bisa dibaca di:
http://teknoblogia.blogspot.com/
--
Jay adalah Yulian
On Wed, 16 Feb 2005 22:08:13 +0700, N e o [EMAIL PROTECTED] wrote:
kalo buat di tempat yang listriknya masih rendah dayanya, tampaknya
notebook bekas bisa jadi pilihan. atau internet box ala AMD itu (saya
lupa nama benernya), itu juga low power kan, ditambah murah. atau
pake box epia dengan
On Wed, 16 Feb 2005 20:58:20 +0700
N e o [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya cenderung untuk bikin intranet dulu.
cita-cita saya mau mengenalkan komputer di kampung,
kemudian narik kabel untuk menghubungkan semua komputer.
(kalau pake satu kabel saja seperti interkom bisa gak?)
dan anda membuat
Email dari risiyanto budi, 17 Feb 2005, 09:18:52 +0700:
bener juga kata om Amal, mas Affan. Kampung punya media sendiri.
Intranet lebih tepat di kampus,
mungkin bisa juga di apartemen.
---akhir kutipan---
Yah, itu dikaitkan dengan kultur kita dan sejumlah kerepotan
17/02/2005 09:35 Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED]:
Pak Johan Silas dapat penghargaan justru untuk konsep perumahan
yang menyediakan fasilitas guyub/ngrumpi bagi penghuninya.
http://www.google.com/search?hl=enlr=q=kampung+improvement+programbtnG=Search
SOL
--
Terima Kasih
On Thursday 17 February 2005 03:23, Dudi Gurnadi wrote:
Ide ini bukannya dulu sudah ditelurkan oleh OWP dan opa Michael?
kalo gak salah dulu namanya RT/RW Net.
RT/RW Net dalam skala yang besar dan memakai WIFI sebagai medium nya.
Bisa di sebut juga Wifi MESH... (see my other posting about WIFI
Pada Wed, 16 Feb 2005 jam 22:08 +0700, N e o menulis email : .
^_^ saya termasuk merasakan beratnya bayar PLN ketika pc desktop masih nyala 24
^_^ jam. sekarang sudah beralih ke notebooks kalo gak butuh processing power,
^_^ demi hemat listrik, hehe.
sebenarnya, notebook bukan hanya
On Thu, 17 Feb 2005 10:53:29 +0700 (WIT)
Anthony Fajri [EMAIL PROTECTED] wrote:
andai ada notebook yg bisa dijadiin server :D
bisa,
pertanyaannya server apa?
22 matches
Mail list logo