[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
On 2/20/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini agak berbeda dengan cara di SV. Kalau disini, misalnya cari developer untuk network software , hatus ada keyword C dan embedded di resumenya. Ya jelas beda dong. Kalau di Indonesia, yang ada keyword embedded mungkin 1 diantara 3000 pelamar. he he he. Dan yang 1 ini sudah ditawari kerja di perusahaan asing. hi hi hi. Dulu saya pernah membimbing mahasiswa membuat Java Processor. Hasilnya tidak begitu bagus karena banyak sekali kendalanya. Tapi ... begitu tahu ada orang yang coba2 buat Java Processor *plus* kenal formal methods, langsung tawaran S2 dan S3 mengalir ke dia. Padahal anaknya sih biasa-biasa saja. Juga ada sekolah hebat di Inggris yang menawarkan S3 buat dia, tapi saya sarankan jangan diambil karena bakalan susah lulusnya (kebetulan profesor yang menawarkan itu termasuk top dunia). he he he. Bakalan stress dia. Akhirnya dia pilih S2 ke sebuah university di Eropa. Di Amerika memang beda. Saya pernah jalan-jalan dengan pak Armein ke acara Brassring(?), tempat rekrutmen. Waktu itu ada satu gedung besar (mungkin sekelas Jakarta Convention Center) yang isinya booth2 perusahaan lengkap dengan daftar lowongan kerjanya. Mulai dari nVidia, Atmel, ... wah pokoknya banyak banget. Setiap dekat ke booth, ditawari pekerjaan. Lah memang mereka semua melakukan rekrutmen. Begitu tahu saya bisa IC Design, langsung kartu nama berdatangan. Beringas banget. he he he :D Saya bilang, saya lecturer, nggak cari kerjaan. Mereka tanya, kapan mahasiswanya lulus? He he he. Jadi saya paham yang dimaksud oleh Carlos. Waktu itu saya mampir ke Intel (di Santa Clara) dan Palm. (Sebelumnya ke Fujitsu / FLA.) Di sana juga ditawari kerjaan. Nah ... problem yang dihadapi oleh saya sebagai perusahaan TKI waktu itu adalah, kesulitan mencari SDM Indonesia yang kompeten. Ambil contoh baru-baru ini. Intel Penang membuka lowongan untuk 200 orang IC Designer. Dari Indonesia yang melamar? 0 orang! Saya kesulitan cari orang yang bisa dikirim ke sana. Memang yang tahu synopsys, mentor graphics, dan sejenisnya tidak banyak. sigh ... Bingung gak tuh? -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
On 2/20/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote: bukannya dikasi rokok ma kopi aja idup? (Ma ceki buat hiburan) :-) SOL Mana mau ... itu kan teorinya. Siapa yang mau digaji Rp 1 juta/bulan? Orang India ... mau. Dia MSc. lagian! Gila nggak tuh. Tapi, begitu ada tawaran dari Amerika, langsung cabut tuh dia. he he he. Kita hanya dijadikan batu loncatan. Bagi mereka, kawan India ini, yang penting pergi dari India dulu. Tapi itu cerita sebelum jamannya booming Bangalore dkk. Sekarang sih kebalik. Orang di Amerika malah pengen kerja di Bangalore. ha ha ha. Kalau saya? Mendingan kerja di Bandung saja ... he he he -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Sekolah ala ABG India
Sekedar share bagaimana anak2 ABG India sekolah dari SD, SMP, SMA yg lebih dikenal dg 10+2 (ten plus two). 1. SD, sama dg di kita umumnya, cuma 'sedikit' lebih rajin. 2. SMP, mulai sibuk belajar krn. rata2 standar (ortu) merekahendak mengarahkan anak2nya ke jurusan eksakta nantinya. Pada kelas 2, mulai rajin ikut tutorial tambahan di bidang ilmu eksak. Kelas 3 sibuknya sama dg kita kelas 3 sma yg hendak ikut test UMPTN. Di sini, sering saya lihat para ABG ini duduk ber-jam2 sampai tengah malam melototin buku agar SMA mrk dapat mengambil jurusan yg mereka inginkan (eksakta). 3. SMA. senang bagi yg lulus dan duduk di SMA eksakta, yg gagal dan ngambil jurusan sosial akan dianggap 'kurang mampu' , dan karena itu tak jarang ada yg bunuh diri segala. Pada SMA kelas 2 3 sedang sibuk2nya ikut bimbingan belajar dan belajar berjam2 lagi. Saat ini, jam belajar malanya pun bertambah: rata2 sampai jam 1 atau 2 dinihari. Dg kta lain, tak ada waktu buat pacaran, dugem atau sekedar nongkrong2 di jalan. Target mereka: (1) yg dapat nilai di atas 90 ke atas untuk matematika dan sejenis: dapat beasiswa ke amrik inggris, dll, yg setelah lulus ada yg pulang tp tak sedikit yg terus 'nongkrong' di negara tempat belajar. (2) yg dapat nilai antara 80-89ke kampus2 favorit india. Yg eksak ke IIT, yg sosial ke IIM (institute of indian management) ataucollege2 tertentu di Delhi University yg mensyaratkan nilai setinggi itu. gabungan antara etos kerja keras, didikan konservatif keluarga plus ketaatan anak2 itu sendiri pada ortu menciptakan suasana spt itu. di indo, ini mungkin mirip suasana keluarga keturunan Cina. Jadi, tak heran kalau mahasiswa luar di amrik dipenuhi oleh kedua kelompok ini (Cina dan India); begitu juga prestasinya. Apa begitu, Carlos dan teman2 di Amrik. P.S. Share semacam ini harap tidak disalahpahami (bagi kalangan 'nasionalis' yg suka salah paham) sebagai sikap minder orang indo atas bangsa lain. Sebaliknya, ini semata-mata sikap orang indo yg ingin belajar dari bangsa lain yg memiliki nilai plusmelebihi kita. saya kira itu salah satu cara untuk maju. -- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] open source streaming server
Dari detik.com tentang situs presiden yang diserang jutaan kali per hari: ...Aplikasi pada server yang sifatnya tidak Open Source, ujar Made, hanya aplikasi Real Producer. Aplikasi itu digunakan untuk mengubah file audio ke format 'Real Streaming' dalam fasilitas Audio Streaming yang tersedia Komentar saya: Tidak mencoba darwin streaming server, pak Made? [ http://developer.apple.com/opensource/server/streaming/index.html ] License-nya bukan GPL, melainkan APSL. Mungkin masalah security yang ditakutkan? --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: open source streaming server
On 2/20/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari detik.com tentang situs presiden yang diserang jutaan kali per hari:...Aplikasi pada server yang sifatnya tidak Open Source, ujar Made,hanya aplikasi Real Producer. Aplikasi itu digunakan untuk mengubah file audio ke format 'Real Streaming' dalam fasilitas Audio Streamingyang tersediaKomentar saya:Tidak mencoba darwin streaming server, pak Made?[ http://developer.apple.com/opensource/server/streaming/index.html ]License-nya bukan GPL, melainkan APSL. Mungkin masalah security yang ditakutkan?Hmm, kenapa alternatif yang dipilih adalah Real Audio? Bagaimana dengan ogg/vorbis (http://www.fluendo.com/)?VLC setahu saya juga bisa dipakai untuk streaming. Tapi entah kuat apa nggak klo dipake di server dengan load tinggi :D Hmm jadi ingat, di VLC ada wizard unutk mengkonversi file menjadi format yang transport-able. Itu maksudnya kira-kira apa ya? Teroptimasi unutk streaming kah?-- Akhmad Fathonih | http://blog.neofreko.com | http://jogja.linux.or.idAre you geek enough to handle all these sh**s?This is my way of Ninja (Naruto, Konoha Village) --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: open source streaming server
On 2/20/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/20/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote: Hmm, kenapa alternatif yang dipilih adalah Real Audio? Bagaimana dengan ogg/vorbis (http://www.fluendo.com/)?VLC setahu saya juga bisa dipakai untuk streaming. Tapi entah kuat apa nggak klo dipake di server dengan load tinggi :D Pertimbangan yang digunakan adalah, memenuhi kebutuhan semua orang (sedapat mungkin tidka terikat HANYA ke 1 vendor). Untuk steraming disamping pakai Helix juga digunakan streaming via swf (seperti Google) Seperti halnya pidato, Kenapa ndak ogg ? maklum banyak yg akses pakai Operating System yg belum menyertakan ogg/vorbis dari sononya he he he he he. Mp3 pun saya golongkan kepada kaum tidak bebas he he eheheh IMW --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
win_hadi wrote: m.c. ptrwn wrote: 2. Apakah praktek yg umum di lakukan para pendatang dari India atau yg lainnya, yaitu bila masalah biaya diatas (kecuali tax nya), itu di tanggung sama perorangan yg membantu kedatangan si pekerja baru ini, atau si pekerjanya sendiri, sehingga perusahaan cukup memberikan bukti dokument bahwa ybs sudah di terima kerja, sehingga selanjutnya akan di urus dng biaya di tanggung sendiri oleh pihak pencari kerja. Biaya 100% yang nanggung ya si employer doong pak :-) kalau employee mah gak ngapa ngapain...kecuali kerja yang bener. itu Ilegal kalau ada pekerja yang bayar atau sharing cost. portion diatas saya kemukakan karena beberapa kali dapet cerita dari orang India (dan juga Indonesia) mereka melakukan praktek2 diatas, dng tujuan mempermudah proses penerimaan kerja atau lebih tepatnya proses migrasi ke negara baru dan tentunya orang2 dari kelompok ini mempunyai nilai tersendiri yaitu bisa menambah quantity/jumlah orang Indonesia yg meramaikan suasana di negara tsb, hal ini tentunya akan mempunyai efek positif, orang indonesia tidak kesepian di perantauan, tidak home sick, karena banyak teman senegara dan tentunya, menjadi ukuran realistis tidaknya di buka restoran masakan Indonesia.. hehehehe... Winahyu. Kalau di Networking , ada istilah VRRP atau Backup Router dan sejenisnya. Prinsip yang sama bisa di'apply' waktu cari kerja hitek jobs di SV , jadi jangan berhenti pas sudah dapat satu job offer ; kalau bisa cari beberapa offer on hands jadi nanti bisa ada perbandingan satu dan lain. Jadi kalo misalnya persh yang satu mulai minta2 agar sharing cost (yang tentu saja sebenernya ilegal) ya jangan diambil. Kalau saya Alhamdulilah gak pernah keluar duit sama sekali , bahkan untuk liburan ke Indonesia pun tiketnya dibayari mereka ... hi hi hi :-) Lucu sich , buat saya selama 10 tahun terakhir ini saya gak pernah merasa bekerja sebenarnya , tapi perasaan kayak bermain saja , bermain ngoprek router maksudnya. Ya pas dech, dah maen2 dikasih gaji dan stock lagi.. he he he nothing better than this :-) Carlos --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Sekolah ala ABG India
Sekedar share bagaimana anak2 ABG India sekolah dari SD, SMP, SMA yg lebih dikenal dg 10+2 (ten plus two). == Ck ck ck milis teknologia ini berisi banget euy kualitasnya, saya kemaren impress dengan tulisanya mas winahyu dan skrg tulisan mas Fatih. 1. SD, sama dg di kita umumnya, cuma 'sedikit' lebih rajin. 2. SMP, mulai sibuk belajar krn. rata2 standar (ortu) mereka hendak mengarahkan anak2nya ke jurusan eksakta nantinya. Pada kelas 2, mulai rajin ikut tutorial tambahan di bidang ilmu eksak. Kelas 3 sibuknya sama dg kita kelas 3 sma yg hendak ikut test UMPTN. Di sini, sering saya lihat para ABG ini duduk ber-jam2 sampai tengah malam melototin buku agar SMA mrk dapat mengambil jurusan yg mereka inginkan (eksakta). 3. SMA. senang bagi yg lulus dan duduk di SMA eksakta, yg gagal dan ngambil jurusan sosial akan dianggap 'kurang mampu' , dan karena itu tak jarang ada yg bunuh diri segala. Pada SMA kelas 2 3 sedang sibuk2nya ikut bimbingan belajar dan belajar berjam2 lagi. Saat ini, jam belajar malanya pun bertambah: rata2 sampai jam 1 atau 2 dinihari. Dg kta lain, tak ada waktu buat pacaran, dugem atau sekedar nongkrong2 di jalan. === Saya ambil contoh Bangalore di state Karnataka ya: 1. Di Bangalore , yang namanya Mall baru ada satu dan dibangun tahun 2005. Bedakan dengan jumlah 1 Mall per 5(?) kilometer di kota Jakarta :-) 2. Di Bangalore, MacDonald baru ada satu dan dibuka tahun 2005. Bandingkan di Jakarta dibuka awal 1990an dan sebuah 'warteg' diresmikan Wapres lagi. 3. Nilai Tradisional di India itu dijunjung SANGAT TINGGI , kalau ada perempuan yang kelakukanya atau pakaianya kebarat2an , bakal jadi omongan di pasar dan bisa digampar orang tuanya. Kebalikan dengan situasi di sebagian Jakarta sekarang dimana kalo gak ngikutin barat gak ngetrend. Mereka juga punya rasa hormat yang sangat tinggi terhadap orang tuanya. Target mereka: (1) yg dapat nilai di atas 90 ke atas untuk matematika dan sejenis: dapat beasiswa ke amrik inggris, dll, yg setelah lulus ada yg pulang tp tak sedikit yg terus 'nongkrong' di negara tempat belajar. (2) yg dapat nilai antara 80-89 ke kampus2 favorit india. Yg eksak ke IIT, yg sosial ke IIM (institute of indian management) atau college2 tertentu di Delhi University yg mensyaratkan nilai setinggi itu. gabungan antara etos kerja keras, didikan konservatif keluarga plus ketaatan anak2 itu sendiri pada ortu menciptakan suasana spt itu. di indo, ini === Indonesia sebenarnya pernah mengalami masa masa seperti itu, kalau denger2 dari cerita2 orang tua sich anak2 muda Indonesia di tahun 1940 sampai awal 1970 masih seperti anak muda India jaman sekrg, cuman ya pelan2 'collapse' sebagai tripple effect dari budaya kkn yang dimulai Mbah Kakung itu. Denger2 dulu pas 1960-1970an banyak orang India yang belajar di Indonesia lho (terutama ilmu minyak,etc). mungkin mirip suasana keluarga keturunan Cina. === Iya agak mirip mirip , cuman bedanya keluarga India sangat/lebih kuat untuk mengarahkan anaknya ke bidang Engineering atau iptek tinggi. Btw, kebetulan saya dari dulu bergaul dan kerja dengan siapa saja , jadi memang kelihatan jelas sich 'output' dari produk masyrakat Indonesia yang 'peranakan' (istilah lebih halus), mental dan wawasan anak2 dari kaum peranakan ini umumnya bisa dijadikan panutan. Jadi, tak heran kalau mahasiswa luar di amrik dipenuhi oleh kedua kelompok ini (Cina dan India); begitu juga prestasinya. Apa begitu, Carlos dan teman2 di Amrik. === Tepat sekali , kalau bicara di Silicon Valley , kalau kita gabung semuanya (India+China+Pakistan+Taiwan+Hongkong) ya mereka sudah 96% jumlah populasi engineers di Valley. Yang orang Amerika (bule 3rd generation maksudnya) sudah lama terlempar ke kota atau state lain. Kenapa sebagian orang asia begitu ? ya karena ulasan dari yang bang fatih sampaikan. P.S. Share semacam ini harap tidak disalahpahami (bagi kalangan 'nasionalis' yg suka salah paham) sebagai sikap minder orang indo atas bangsa lain. Sebaliknya, ini semata-mata sikap orang indo yg ingin belajar dari bangsa lain yg memiliki nilai plus melebihi kita. saya kira itu salah satu cara untuk maju. Sebetulnya email2 dari Bang Fatih dan Bang Winahyu seperti ini yang paling nasionalis dan mudah mudahan bisa memberi efek bagus buat orang2 Indonesia. Kalau 'nasionalis yang salah paham' itu memang kecenderunganya nasionalis kbelinger yang hanya bisa mengkritik tanpa memberi solusi :-) Carlos --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
Budi Rahardjo wrote: On 2/20/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini agak berbeda dengan cara di SV. Kalau disini, misalnya cari developer untuk network software , hatus ada keyword C dan embedded di resumenya. Ya jelas beda dong. Kalau di Indonesia, yang ada keyword embedded mungkin 1 diantara 3000 pelamar. he he he. Dan yang 1 ini sudah ditawari kerja di perusahaan asing. hi hi hi. Dulu saya pernah membimbing mahasiswa membuat Java Processor. Hasilnya tidak begitu bagus karena banyak sekali kendalanya. Tapi ... begitu tahu ada orang yang coba2 buat Java Processor *plus* kenal formal methods, langsung tawaran S2 dan S3 mengalir ke dia. Padahal anaknya sih biasa-biasa saja. Betul banget . Jadi yang penting memang bukan kepintaranya tapi skillset dan experiences :) Nah ... problem yang dihadapi oleh saya sebagai perusahaan TKI waktu itu adalah, kesulitan mencari SDM Indonesia yang kompeten. Ada beberapa sektor dan pekerjaan yang orang Indonesia sebenarnya bisa ambil.Ya kita tahulah kalau industri software di India sudah sangat kuat dan kita juga tahu kalau industri manufacturing/hardware design di China sangat kuat. Yang saya lihat , Pakistan contohnya , industri di DNnya gak begitu bagus tapi orang2 Pakistan ini kuat sekali di sektor Networking dan banyak sekali orang-orang Pakistan di Persh Networking vendor terutama di bagian TAC/Support,SQA dan Development. Nah kalau cari orang Indonesia yang kompeten di bidang ini ini gak begitu sulit karena ada sertifikasi dan ilmunya bisa dipelajari dari rajin ngoprek (termasuk dari linux dkk). Kebanyakan orang Indonesia *sepertinya* kuat di bidang support deh , jadi sektor pekerjaan ini satu peluang yang bisa diambil. Ambil contoh baru-baru ini. Intel Penang membuka lowongan untuk 200 orang IC Designer. Dari Indonesia yang melamar? 0 orang! Saya kesulitan cari orang yang bisa dikirim ke sana. Memang yang tahu synopsys, mentor graphics, dan sejenisnya tidak banyak. sigh ... Bingung gak tuh? Lho jadi selama ini lulusannya EE Pak Budi lari kemana dooong ? harusnyakan mentalnya ke Intel itu. Carlos --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Need help masang router ke cable modem
Saya punya cable modem Motorola SurfBoard, pengen dipasang ke wireless router NetGear WGR614, tetapi setelah dicoba berkali2, bahkan sudah mengikuti petunjuk pemasangan seteliti mungkin, hubungan antara router ke modem tetap gagal, walaupun hubungan PC ke router berhasil. Ketika router ini dicoba pada DSL modem biasa, ternyata berfungsi sempurna. Apakah wireless router ini memang tidak bisa dipakai pada cable modem Motorola? Terima kasih. SkyBlue --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
m.c. ptrwn wrote: Budi Rahardjo wrote: On 2/20/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini agak berbeda dengan cara di SV. Kalau disini, misalnya cari developer untuk network software , hatus ada keyword C dan embedded di resumenya. Ya jelas beda dong. Kalau di Indonesia, yang ada keyword embedded mungkin 1 diantara 3000 pelamar. he he he. Dan yang 1 ini sudah ditawari kerja di perusahaan asing. hi hi hi. Dulu saya pernah membimbing mahasiswa membuat Java Processor. Hasilnya tidak begitu bagus karena banyak sekali kendalanya. Tapi ... begitu tahu ada orang yang coba2 buat Java Processor *plus* kenal formal methods, langsung tawaran S2 dan S3 mengalir ke dia. Padahal anaknya sih biasa-biasa saja. Betul banget . Jadi yang penting memang bukan kepintaranya tapi skillset dan experiences :) Nah ... problem yang dihadapi oleh saya sebagai perusahaan TKI waktu itu adalah, kesulitan mencari SDM Indonesia yang kompeten. Ada beberapa sektor dan pekerjaan yang orang Indonesia sebenarnya bisa ambil.Ya kita tahulah kalau industri software di India sudah sangat kuat dan kita juga tahu kalau industri manufacturing/hardware design di China sangat kuat. Indonesia mungkin kuat di bidang desain? Menurut om amal, karya seni indonesia itu sangat dihargai. -- Aris --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: open source streaming server
Made Wiryana wrote: On 2/20/06, *Akhmad Fathonih* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/20/06, *baskara* [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: Hmm, kenapa alternatif yang dipilih adalah Real Audio? Bagaimana dengan ogg/vorbis (http://www.fluendo.com/)? VLC setahu saya juga bisa dipakai untuk streaming. Tapi entah kuat apa nggak klo dipake di server dengan load tinggi :D Pertimbangan yang digunakan adalah, memenuhi kebutuhan semua orang (sedapat mungkin tidka terikat HANYA ke 1 vendor). Untuk steraming disamping pakai Helix juga digunakan streaming via swf (seperti Google) Seperti halnya pidato, Kenapa ndak ogg ? maklum banyak yg akses pakai Operating System yg belum menyertakan ogg/vorbis dari sononya he he he he he. Mp3 pun saya golongkan kepada kaum tidak bebas he he eheheh http://presidensby.info/index.php/layanan/audio/indexb132.html?p=audio Kenapa harus streaming kalau hanya menyampaikan Wawancara Presiden di Radio RRI yang sudah lalu. Streaming itu menurut hemat saya lebih cocok untuk siaran yang real time. Untuk menyiarkan kejadian yang sudah lalu, sediakan saja filenya untuk didownload. Lebih nyaman mendengarkannya nggak harus online. Dan kalau terlalu berat karena didownload langsung, dibuatkan saja torrentnya, contohnya: http://drupal.org/drupalcon-2005-media -- Aris --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
risiyanto budi wrote: m.c. ptrwn wrote: Budi Rahardjo wrote: On 2/20/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada beberapa sektor dan pekerjaan yang orang Indonesia sebenarnya bisa ambil.Ya kita tahulah kalau industri software di India sudah sangat kuat dan kita juga tahu kalau industri manufacturing/hardware design di China sangat kuat. Indonesia mungkin kuat di bidang desain? Menurut om amal, karya seni indonesia itu sangat dihargai. kalau IT ini web design ya, saya cukup setuju. Mestinya ada usaha untuk mempopulerkan portfolio web desain buatan anak2 muda Indonesia ; saya yakin sudah ada beberapa persh web desain yang dapat orderan Internasional. Carlos --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: open source streaming server
On Tue, Feb 21, 2006 at 10:10:08AM +0700, risiyanto budi wrote: Dan kalau terlalu berat karena didownload langsung, dibuatkan saja torrentnya, contohnya: ... Jarang sekali org mau ngeseed sampe lama (sebentar aja jarang yg mau ngeseed, apalagi lama). Jadi distribusi lewat torrent ini kalo saya perhatikan lebih cocok utk barang2 yg lagi atau akan lama high-demand, tapi kalo udah gak banyak demand, yg ngeseed paling2 ya server semula doang (jatohnya sama aja kayak nyediain lewat http). Ronny signature.asc Description: Digital signature
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
kalau IT ini web design ya, saya cukup setuju.Mestinya ada usaha untuk mempopulerkan portfolio web desain buatan anak2 muda Indonesia ; udah kepikiran sih mau bikin semacam 'planet' nya portofolio designer web di indonesia. tapi data yang kehimpun masih belum lengkap. lagian apa pada mau yah? saya yakin sudah ada beberapa persh web desainyang dapat orderan Internasional. kalau yang ini bener om carlos. temen saya disini (yogyakarta), sempat beberapa kali dapet tawaran dari perusahaan2 di LN. catatan: rata2 sih cuma fokus ke design doang. yang udah bisa sekalian web developmentnya, masih bisa dihitung dengan jari. Cara ngetesnya pake cara pak Budi saja, tanyain apa itu Perl? Ruby? :P Carlos agung -- Life, Love, Bloghttp://www.agung.or.id --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: open source streaming server
On 2/21/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Jarang sekali org mau ngeseed sampe lama (sebentar aja jarang yg maungeseed, apalagi lama). Jadi distribusi lewat torrent ini kalo sayaperhatikan lebih cocok utk barang2 yg lagi atau akan lama high-demand, tapi kalo udah gak banyak demand, yg ngeseed paling2 ya server semuladoang (jatohnya sama aja kayak nyediain lewat http).Ditambah lagi, saya jarang sekali menemukan orang Indonesia yang mau ngeseed file (memberatkan bandwith katanya). Dan berhubung ini merupakan file yang secara umum untuk didengarkan orang Indonesia, file torrent tampaknya jadi sia - sia saja. Eh penyediaan streaming (berdasarkan server load) bukannya lebih berat daripada download?-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/ http://www.pojokbisnis.com/ --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Dunia memang sudah terbalik Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
Budi Rahardjo wrote: On 2/20/06, David Sudjiman [EMAIL PROTECTED] wrote: bukannya dikasi rokok ma kopi aja idup? (Ma ceki buat hiburan) :-) SOL Mana mau ... itu kan teorinya. Siapa yang mau digaji Rp 1 juta/bulan? Orang India ... mau. Dia MSc. lagian! Gila nggak tuh. Tapi, begitu ada tawaran dari Amerika, langsung cabut tuh dia. he he he. Kita hanya dijadikan batu loncatan. Bagi mereka, kawan India ini, yang penting pergi dari India dulu. Tapi itu cerita sebelum jamannya booming Bangalore dkk. Sekarang sih kebalik. Orang di Amerika malah pengen kerja di Bangalore. ha ha ha. Kalau saya? Mendingan kerja di Bandung saja ... he he he -- budi gara-gara email pak budi ini saya jadi teringat dan ketawa waktu baca San Jose Mercury News Minggu kolom Career Builder. Ada iklan Besar dari Microsoft yang saya copykan bagian penting2nya : === Looking for career on cutting edge technology ? This is the place . MICROSOFT INDIA DEVELOPMENT CENTER OPEN HOUSE The Microsoft India Development Center (IDC) will be hosting an invitation-only Open House for Senior Software Professional in late Februari at Hyatt Regency in Santa Clara ... ... ... IDC TEAM have played key roles in the release to manufacturing Windows Mobile 5.0 , Live Meeting 7.00 , v1.o of Data Protection Manager and the releases of Visual Studio 2005 and SQL Server 2005. In addition, IDC has created an innovate for India group whose full time focus will be on driving up technology adoption in technology and creating new business opportunities for the company. At IDC, we innovate from India and innovate for India. The IDC is Microsoft's largest product development center outside USA . For more information on IDC please visit http://www.microsoft.com/india/indiadev = Gila gila ... :-) lowongan dan vacancy untuk software engineer Microsoft India di posted di AS. Belum lagi iklan ini menunjukkan betapa cintanya Mcrosoft terhadap negara India. Ckckck kagum luar biasa. It's still something new even for me. Carlos --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.
--- Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] schrieb: Tapi itu cerita sebelum jamannya booming Bangalore dkk. Sekarang sih kebalik. Orang di Amerika malah pengen kerja di Bangalore. ha ha ha. Kalau saya? Mendingan kerja di Bandung saja ... he he he -- budi Wah pak dua minggu lalu saya diiming2i kerja di Bangalore oleh seorang manager di sana. Ngiming2inya, eh kamu tahu nggak gaji Bangalore di masa datang akan mengejar gaji US? Saya kira kalau transfer ke Bangalore saya bisa urus deh! Benar memang sekarang ini gaji IC Design Engineer 1/3 gaji di US. Yang dia nggak cerita adalah bahwa harga apartemen dll di Bangalore juga meroket, hehehe Kesempatan outsourcing Bangalore - Cimahi? Wassalaam, Nano ___ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de --~--~-~--~~~---~--~~ Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup. To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia -~--~~~~--~~--~--~---