Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik sriwening herpribadi
Dear ukhti mia
  saya minta maaf dengan kata2  watak asli... sebenernya ada kata yang 
terhapus dan lupa saya ketik kembali yaitu  just kidding di belakang kata2  
...watak asli ...sekali lagi maaf...
   
  Salam
  Her 
  

Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Watak asli saya, Pak Her? Iyalah, mudah2an apa yang saya tulis di 
WM ini asli beneran. Kan ada iklan: Pak Her juga manusia, masak 
saya kasih yang ecek-ecek:-)

Coba telaah dari postingan2 mba Chae dan Pak Sabri, dalam urusan 
waris perempuan ini ada beberapa pelajaran:
- keadilan dan kepekaan sosial
- dialog wahyu, kehidupan nyata, dan sejarah
- solusi kreatif

Saya percaya Pak Her juga menginginkan prinsip keadilan Quran, 
seperti yang diimplikasikan dalam ilustrasinya. Bahkan ghirahnya 
tinggi untuk kemajuan Islam. Alhamdulillah.

Tapi dalam proses itu melupakan aspek ruh Quran itu sendiri, yaitu 
Quran (firman Allah) yang berdialog dengan kehidupan nyata melalui 
Nabi. Masak si cuman teksnya doang yang dibawa ke jaman sekarang? 
Dosa dong, astaghfirullah Pak Her, nggak kaffah ni. Ruh teks itu 
yang dihasilkan oleh dialog kenapa nggak dibawa juga? Lupa ya?

Karena cuman membawa teks doang, jadinya Pak Her menggagas logika 
yang mentah seperti logika anak kecil, misalnya 'terobosan Allah' 
adalah untuk memperkaya perempuan dan supaya nggak tergantung sama 
laki-laki. Ilustrasi logika yang gampang dipatahkan dengan logika 
ironis jokingan saya. 

Logika yang mentah nggak akan menemukan jalannya yang langgeng dalam 
kehidupan ini, nggak pernah, kecuali kalau dia tumbuh dan berubah.

So untuk logika Pak Her tumbuh menjadi lebih utuh, kreatif dan bisa 
diaplikasikan, silakan disimak tanggapan mba Chae dan Pak Sabri.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear ukhti Mia...
 
 So maunya kita sama rata warisnya plus nggak ada kewajiban 
 apapun...:-) )
 
 
 Heheheakhirnya muncul juga..watak asli ukhti mia - 
barangkali semua wanita begitu juga yach - ...padahal dikasih 1 
bagian saja sudah menjadi kaya...eh masih kurang juga dan minta 
ditambah / dibagi rata...tapi kewajibannya tidak mau dibagi 
rata...tentu kemauan ukhti mia ini pasti sulit diterima oleh 
kaum pria.
 
 BTW...inti dari ilustrasi yang saya sampaikan itu hanya sekedar 
untuk meyakinkan kita bahwa ada tujuan2 besar yang akan kita peroleh 
jika kita laksanakan hukum2 Alloh khususnya Q.S.4:11 
itu ...bahwa  wanita/istri menjadi lebih kaya  itu cuma hikmah 
lain yang didapat tetapi itu bukan tujuan utama...salah satu tujuan 
utamanya adalah dengan kekayaannya itu ( baca: mandiri secara 
finansial ) maka wanita/istri berada pada posisi  bebas dari 
ketergantungan pada pria/suami ukhti mia tentu sering mendengar 
betapa banyak istri - karena alasan ekonomi - pasrah dirinya 
diperlakukan sewenang-wenang oleh suaminyaini sesuatu yang tidak 
boleh terjadi.
 
 Kita sering menggunakan keterbatasan akal fikiran kita dan juga 
kondisi lingkungan kita untuk  menilai  mengukur  tingkat 
kebenaran/kecanggihan hukum2 yang Alloh tetapkan dalam Al-
Qur 'an...bahkan tidak jarang kita menggugat hukum2 tsb.itu 
adalah suatu kesalahan, Dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an 
seharusnya kita membatasi diri dalam tataran operasionalnya saja dan 
bukan pada tataran mempertanyakan kebenarannya.Pada jaman 
sekarang ini dimana peradaban islam telah porak poranda maka perlu 
dibangun kembali komitmen umat islam suatu sikap  kami dengar dan 
kami taat  pada Al-Qur'an...sikap seperti itu pula yang telah 
dilakukan oleh para pendahulu umat islam ini sehingga peradaban 
islam bener-bener terwujud  tinggi dan tidak ada yang melebihinya 
 
 salam
 Her
 
 
 Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Her, kalo ngikutin itung2-an duit ala Pak Her siapa 
akhirnya 
 yang lebih kaya, ya jelas kita maunya milih perempuan laki2 
warisnya 
 sama rata. Pasti hasilnya duitnya perempuan lebih banyak dong...:-)
 
 So maunya kita sama rata warisnya plus nggak ada kewajiban 
 apapun...:-))
 
 salam
 Mia
 



 

 
-
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik Mia
Kalo ini pasti blum selese postingannya, karena blum ditutup 'Salam 
Her'
..:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

  
   WADAOOO...kayaknya ukhti mia salah memahami maksud  tujuan 
tulisan saya
   




Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik st sabri
On Thu, 2007-01-18 at 22:53 -0800, sriwening herpribadi wrote:
 Dear Akhi Sabri

 2. Memberikan pendidikan  keterampilan bagi pria  wanita jelas sama2
 menjadi perioritas didalam membangun peradaban islam. Bagi
 pria..setelah mereka mendapatkan pendidikan  memiliki keterampilan
 mereka wajib bekerja untuk memikul tanggungjawab...sedangkan bagi
 wanita...bekerja adalah hak...terserah mereka mau menggunakan haknya
 itu atau tidak...adapun disektor mana mereka ( pria  wanita ) akan
 bekerja sebaiknya disesuaikan dengan fitrahnya.
 
 Salam
 Her

Her,
satu - satu ya.
FITRAH, seringkali saya kurang mengerti memaknai fitrah, karena sering
kacau antara fitrak (Takdir) dengan konstruk sosial. Banyak sekali ulama
yg menyatakan perempuan melakukan pekerjaan domestik ini FITRAH, tetapi
sangat banyak pula yg menyatakan itu konstruk sosial.

perempuan memiliki rahim, itu fitrah. Tapi pekerjaan mengendalikan
pesawat tempur dan memasak adalah konstruk sosial. Keluarga saya dan
mungkin jutaan keluarga lain, memiliki situasi yg kurang lazim. saya
(laki-laki) selama ini lebih banyak memegang peran domestik (menangani
pekerjaan domestik). Riwayatnya panjang, mulanya karena situasi, saya
bekerja sebagai wiraswastawan dan istri saya karyawati. sbg karyawati
dia terikat oleh jam kerja ketat (absen dll). sehingga saya lebih
fleksibel dalam soal waktu. Akhirnya terbentuklah pola yg kurang lazim
ini, sejak anak pertama saya yg memandikan, bangun malam ketika anak
nangis ngompol dll, mencuci popok; sampai ada masa dibantu mertua dan
pembantu. saya juga koki utama di rumah. Meski ada pekerjaan yg sama
sekali tak sanggup saya lakukan yakni STRIKA pakaian :=)) Nah kalo
bicara soal penghasilan; kadang gaji istri saya habis buat bayar bensin
saja atau sedikit buat makan bakso bersama teman2nya hehehehe.

kemudian ganti istri, istri yg sekarang malah lebih sibuk dan sering
keluar kota; tapi anak2 sudah lebih mudah ditangani karena dah gede2.
Jadi pangkat saya tetap sebagai pemegang urusan domestik dan koki
utama.Kami tidak memisahkan keuangan, untuk membiayai rumah tangga
rekening istri saya adalah akun utama; saya punya akun pribadi tapi
saldonya selalu minim :=( karena kebutuhan sehari-hari saya (termasuk
rokok dan transportasi) ditanggung kantor.

Bekerja menurut fitrahnya menurut saya tidak ada.

itu saja dulu

salam
 



Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik sriwening herpribadi
Ukhti mia...
  Sungguh loh awalnya ada kata  ( just kidding bla..bla..bla ).  
dibelakang kata ...watak asli terus dibelakang ( ) ada kalimat 
lainnya...dan setelah saya simak dan kurang pas...saya hapus...dan ternyata ke 
hapus banyak termasuk  just kidding  itugitu loh!
   
  

Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ah, masaaak iya...:-) Untuk orang yang serapih pungtuasinya seperti 
Pak Her? Apalagi sesudah ..watak asli...ada kalimat yang panjang?..

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear ukhti mia
 saya minta maaf dengan kata2  watak asli... sebenernya ada 
kata yang terhapus dan lupa saya ketik kembali yaitu  just kidding 
di belakang kata2  ...watak asli ...sekali lagi maaf...
 
 Salam
 Her 
 
  Dear ukhti Mia...
  
  So maunya kita sama rata warisnya plus nggak ada kewajiban 
  apapun...:-) )
  
  
  Heheheakhirnya muncul juga..watak asli ukhti mia - 
 barangkali semua wanita begitu juga yach - ...padahal dikasih 1 
 bagian saja sudah menjadi kaya...eh masih kurang juga dan minta 
 ditambah / dibagi rata...tapi kewajibannya tidak mau dibagi 
 rata...tentu kemauan ukhti mia ini pasti sulit diterima oleh 
 kaum pria.



 

 
-
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik sriwening herpribadi
Hehehe.
   
  yach udah...saya doble deh salamnya
   
  Salam
  Her
  
  Salam
  Her
  

Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalo ini pasti blum selese postingannya, karena blum ditutup 'Salam 
Her'
..:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 WADAOOO...kayaknya ukhti mia salah memahami maksud  tujuan 
tulisan saya
 



 

 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik oman abdurahman
Ikut nimbrung dikit:

On 1/19/07, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear ukhti Chae
 =
 Ketika Qur'an turun terjadi dialog dua arah antara wahyu dengan
 masyrakat arab pada waktu itu. Jadi menurut saya tidak mungkin Qur'an
 turun tanpa terikat oleh kondisi dan keadaan serta budaya yang berlaku
 pada masyrakat arab pada waktu itu. Artinya Qur'an dalam bentuk hukum2
 nya tidak hampa budaya.
 =

=== Dalam analogi yang sama, ketika Al Qur'an dan As Sunnah (Islam)
dikenalkan kepada suatu bangsa (dengan budayanya), tentunya ia (Islam)
pun mendatangi suatu bangsa yang tidak hampa budaya. Konsekuensinya,
Islam pun tenteu menyediakan ruang bagi budaya bangsa yang
didatanginya. Bagaimana perumusan hal ini menurut Islam (Al Qur'an dan
As Sunnah)?

 Dalam berbagai kesempatan -ngrumpi di warung kopi - saya selalu menolak 
 pendapat bahwa hukum2 dalam Al-Qur'an merupakan ekspresi budaya/hukum/nilai2 
 lokal arab...hanya sebagian kecil mungkin benar. Menurut saya ketentuan waris 
 dlm Q.S.4:11 bukanlah ekspresi lokal bangsa arab...bahkan itu adalah 
 terobosan barumaksudnya ketentuan yang tidak dikenal oleh bangsa arab 
 saat itu dan juga tidak dikenal oleh bangsa2 lain didunia ini.ketentuan2 
 lainnya yang merupakan terobosan baru misalnya keharusan mencatat 
 hutang-piutang, jumlah kesaksian dalam perkara zina, dan masih banyak lagi.
 JADI MENURUT KEYAKINAN SAYA : BANGSA ARAB HANYALAH SEBUAH LABORATORIUM KECIL 
 DIMANA SEMUA EKSPRESI KEMANUSIAN DIDALAMNYA MENJADI WAKIL DARI EKSPRESI 
 KEMANUSIAN BANGSA-BANGSA LAIN DIDUNIA INI ATAU DENGAN KATA LAIN DIALOG2 YANG 
 TERJADI ANTARA AL-QUR'AN DENGAN BANGSA ARAB PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN DIALOG 
 ANTARA AL-QUR'AN DENGAN SEMUA BANGSA DUNIA.

 =

=== Intinya saya sepakat. Dan yang Univesal itu adalah dimensi sosial
- lebih jauh lagi: keadilan kemanusiaan - yang merupakan 90% isi Al
Qur'an (mestinya juga sebanding itu pula fokus As Sunnah). Aspek lain
yang relevan dengan diskusi ini adalah persoalan2 yang muncul
kemudian. Al Qur'an memberi patokan umum: Taatlah kepada Alloh dan
Rosulnya dan Uli Amri dari antara kalian (minkum, artinya: bisa
kondisi sekarang), dan apabila terjadi perselisihan, maka kembalinya
kepada Alloh dan Rosulnya. Ayat tsb sepintas menjadi seperti
kontradiktif dengan statement bahwa Al Qur'an dan As Sunnah telah
final. Al Qur'an memberikan juga kemungkinan adanya masalah-masalah
baru dan cara penyelesaiannya. Ada satu pertanyaan dalam kaitan ini:
Mengapa ketika kita disuruh taat ada 3 pihak yang harus ditaati
(Alloh, Rosul dan Uli Amri-- tentu saja dengan derajat ketaatan yang
bergradasi); namun ketika ada perselisihan hanya dikembalikan kepada
Alloh dan RosulNya. Dimana peran Uli Amri saat terjadi perselisihan
diantara ummat? Pertanyaan terakhir akan membawa kita kepada
pertanyaan berikutnya: Siapakah ulil Amri itu?

Salam,
manAR




 Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Sriwening,

 Saya coba kutip salah satu ayat di dalam Qur'an, kira-kira berbunyi
 sbb Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
 berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
 antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adilQS. 4:58

 Jadi landasan hukum yang harus di pernuhi adalah terciptanya suatu
 keadilan. Dalam bentuknya keadalan itu bersifat relatif...

 Misalnya saja jika anak anda ada 2 orang yang satu sudah kuliah dan
 yang satu masih SD. Pada yang paling besar anda berikan motor
 sedangkan pada yang kecil anda berikan sepeda. Apakah itu adil?? dalam
 bentuknya mungkin tidak adil karena harga motor jelas lebih mahal
 daripada sepeda tapi anda dan saya tahukan alasanya mengapa bentuk
 yang demikian mengakomodasi keadilan;)

 Ketika Qur'an turun terjadi dialog dua arah antara wahyu dengan
 masyrakat arab pada waktu itu. Jadi menurut saya tidak mungkin Qur'an
 turun tanpa terikat oleh kondisi dan keadaan serta budaya yang berlaku
 pada masyrakat arab pada waktu itu. Artinya Qur'an dalam bentuk hukum2
 nya tidak hampa budaya.

 Pada waktu itu keadaan atau kondisi masyrakat arab memutlakan seorang
 suami sebagai pencari nafkah dan perempuan tidak. Ini dikarenakan
 kondisi dan keadaan sosial juga alam yang tidak mendukung atau tidak
 memberi kesempatan kepada perempuan untuk bisa bergerak atau berfungsi
 sosial sebagai pencari nafkah.

 Karena secara fungsi sosial perempuan dibawah laki-laki artinya
 kewajiban perempuan di bahwa laki-laki maka hak-hak yang diperoleh
 oleh prempuan pun dibawah laki-laki.. Konsekwensinya kan begitu HAK
 DAN KEWAJIBAN AKAN BERIMBANG DENGAN SENDIRINYA.

 Terkait dengan bentuk pembagian waris pada waktu itu tidak hannya
 masalah kewajiban mencari nafkah bagi laki2 tapi juga kewajiban
 membayar mahar dengan jumlah yang besar.

 Tapi kondisi sekarang berbeda, dimana prempuan justru banyak yang BISA
 MDAN HARUS MENJADI PENCARI NAFKAH DIKARENAKAN KONDISI DAN KEADAAN.
 COBA PAK HER MELIHAT REALITAS YANG ADA DIMANA BANYAK SEKALI PEREMPUAN2
 YANG DALAM KONDISI DAN KEADAANYA MAU 

[wanita-muslimah] Kafir : Label Moral bukan Label Akidah

2007-01-19 Terurut Topik oman abdurahman
Kawan,

Sebuah file dari arsip lama, dialog antara Mas Ulil dan Kang Jalal
tentang mereka yang kafir:
http://www.jalal-center.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=46
. Meski keduanya banyak ditampik di kalangan muslim di Indonesia,
namun barangkali masih ada hikmahnya. Selamat membaca.

Salam,
manAR


Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik sriwening herpribadi
Dear akhi Sabri
   
  Terus terang saya tidak menduga bahwa penggunaan istilah pekerjaan sesuai 
fitrah ini begitu menyedot perhatian akhi Sabri...tapi ketika saya menulis kata 
pekerjaan sesuai fitrah...dalam benak saya yang muncul adalah 1. dalam 
pengertian umum yang berlaku di masyarakat lokal..jadi bila di suatu masyarakat 
lokal...pekerjaan wanitanya adalah berperang atau prianya memasak...yaa itulah 
fitrahnya, 2. dalam pengertian yang disesuaikan dengan fisik  psikis wanita  
pria...jadi wanita bekerja sebagai guru  perawat krn memang lebih lembut  
sabar dan prianya sebagai tani krn kekaritulah fitrahnya.
   
  Tapi yang jelas akhi Sabri...apapun jenis pekerjaan yang diambil baik oleh 
pria  wanita dalam kaitan postingan awal saya adalah pekerjaan yang dapat 
memberikan penghasilan...dimana bagi pria dengan penghasilan tersebut dia bisa 
menafkahi keluarga sebagai kewajibannya...sedangkan bagi wanita dengan 
penghasilan tersebut dia bebas untuk menggunakan apa saja
   
  Salam
  Her
   
  

st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  On Thu, 2007-01-18 at 22:53 -0800, sriwening herpribadi wrote:
 Dear Akhi Sabri

 2. Memberikan pendidikan  keterampilan bagi pria  wanita jelas sama2
 menjadi perioritas didalam membangun peradaban islam. Bagi
 pria..setelah mereka mendapatkan pendidikan  memiliki keterampilan
 mereka wajib bekerja untuk memikul tanggungjawab...sedangkan bagi
 wanita...bekerja adalah hak...terserah mereka mau menggunakan haknya
 itu atau tidak...adapun disektor mana mereka ( pria  wanita ) akan
 bekerja sebaiknya disesuaikan dengan fitrahnya.
 
 Salam
 Her

Her,
satu - satu ya.
FITRAH, seringkali saya kurang mengerti memaknai fitrah, karena sering
kacau antara fitrak (Takdir) dengan konstruk sosial. Banyak sekali ulama
yg menyatakan perempuan melakukan pekerjaan domestik ini FITRAH, tetapi
sangat banyak pula yg menyatakan itu konstruk sosial.

perempuan memiliki rahim, itu fitrah. Tapi pekerjaan mengendalikan
pesawat tempur dan memasak adalah konstruk sosial. Keluarga saya dan
mungkin jutaan keluarga lain, memiliki situasi yg kurang lazim. saya
(laki-laki) selama ini lebih banyak memegang peran domestik (menangani
pekerjaan domestik). Riwayatnya panjang, mulanya karena situasi, saya
bekerja sebagai wiraswastawan dan istri saya karyawati. sbg karyawati
dia terikat oleh jam kerja ketat (absen dll). sehingga saya lebih
fleksibel dalam soal waktu. Akhirnya terbentuklah pola yg kurang lazim
ini, sejak anak pertama saya yg memandikan, bangun malam ketika anak
nangis ngompol dll, mencuci popok; sampai ada masa dibantu mertua dan
pembantu. saya juga koki utama di rumah. Meski ada pekerjaan yg sama
sekali tak sanggup saya lakukan yakni STRIKA pakaian :=)) Nah kalo
bicara soal penghasilan; kadang gaji istri saya habis buat bayar bensin
saja atau sedikit buat makan bakso bersama teman2nya hehehehe.

kemudian ganti istri, istri yg sekarang malah lebih sibuk dan sering
keluar kota; tapi anak2 sudah lebih mudah ditangani karena dah gede2.
Jadi pangkat saya tetap sebagai pemegang urusan domestik dan koki
utama.Kami tidak memisahkan keuangan, untuk membiayai rumah tangga
rekening istri saya adalah akun utama; saya punya akun pribadi tapi
saldonya selalu minim :=( karena kebutuhan sehari-hari saya (termasuk
rokok dan transportasi) ditanggung kantor.

Bekerja menurut fitrahnya menurut saya tidak ada.

itu saja dulu

salam
 



 

 
-
TV dinner still cooling?
Check out Tonight's Picks on Yahoo! TV.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik Mia
Nggak ada yang bertentangan dengan konsep-konsep ini.

Di antara Quran dan budaya masyarakat ada dialektika seperti mba 
Chae bilang. Lalu ada terobosan dan sifatnya universal seperti Pak 
Her bilang. Iya betul, kerjaannya para nabi emang gitu. Masak cuman 
dialog doang nggak ada terobosan, ngapain pula diangkat jadi nabi.

Tapi ketika pengertian dialog itu diaplikasikan ke teks seperti 
warisan wanita ke jaman sekarang, Pak Her melupakan hasil dialog itu 
sendiri 'terobosan yang sifatnya universal', yang justru jadi ruhnya 
Quran yang kata Pak Her universal.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, oman abdurahman 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ikut nimbrung dikit:
 
 On 1/19/07, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear ukhti Chae
  =
  Ketika Qur'an turun terjadi dialog dua arah antara wahyu dengan
  masyrakat arab pada waktu itu. Jadi menurut saya tidak mungkin 
Qur'an
  turun tanpa terikat oleh kondisi dan keadaan serta budaya yang 
berlaku
  pada masyrakat arab pada waktu itu. Artinya Qur'an dalam bentuk 
hukum2
  nya tidak hampa budaya.
  =
 
 === Dalam analogi yang sama, ketika Al Qur'an dan As Sunnah 
(Islam)
 dikenalkan kepada suatu bangsa (dengan budayanya), tentunya ia 
(Islam)
 pun mendatangi suatu bangsa yang tidak hampa budaya. 
Konsekuensinya,
 Islam pun tenteu menyediakan ruang bagi budaya bangsa yang
 didatanginya. Bagaimana perumusan hal ini menurut Islam (Al Qur'an 
dan
 As Sunnah)?
 
  Dalam berbagai kesempatan -ngrumpi di warung kopi - saya selalu 
menolak pendapat bahwa hukum2 dalam Al-Qur'an merupakan ekspresi 
budaya/hukum/nilai2 lokal arab...hanya sebagian kecil mungkin benar. 
Menurut saya ketentuan waris dlm Q.S.4:11 bukanlah ekspresi lokal 
bangsa arab...bahkan itu adalah terobosan barumaksudnya 
ketentuan yang tidak dikenal oleh bangsa arab saat itu dan juga 
tidak dikenal oleh bangsa2 lain didunia ini.ketentuan2 lainnya 
yang merupakan terobosan baru misalnya keharusan mencatat hutang-
piutang, jumlah kesaksian dalam perkara zina, dan masih banyak lagi.
  JADI MENURUT KEYAKINAN SAYA : BANGSA ARAB HANYALAH SEBUAH 
LABORATORIUM KECIL DIMANA SEMUA EKSPRESI KEMANUSIAN DIDALAMNYA 
MENJADI WAKIL DARI EKSPRESI KEMANUSIAN BANGSA-BANGSA LAIN DIDUNIA 
INI ATAU DENGAN KATA LAIN DIALOG2 YANG TERJADI ANTARA AL-QUR'AN 
DENGAN BANGSA ARAB PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN DIALOG ANTARA AL-QUR'AN 
DENGAN SEMUA BANGSA DUNIA.
 
  =
 
 === Intinya saya sepakat. Dan yang Univesal itu adalah dimensi 
sosial
 - lebih jauh lagi: keadilan kemanusiaan - yang merupakan 90% isi Al
 Qur'an (mestinya juga sebanding itu pula fokus As Sunnah). Aspek 
lain
 yang relevan dengan diskusi ini adalah persoalan2 yang muncul
 kemudian. Al Qur'an memberi patokan umum: Taatlah kepada Alloh dan
 Rosulnya dan Uli Amri dari antara kalian (minkum, artinya: bisa
 kondisi sekarang), dan apabila terjadi perselisihan, maka 
kembalinya
 kepada Alloh dan Rosulnya. Ayat tsb sepintas menjadi seperti
 kontradiktif dengan statement bahwa Al Qur'an dan As Sunnah telah
 final. Al Qur'an memberikan juga kemungkinan adanya masalah-masalah
 baru dan cara penyelesaiannya. Ada satu pertanyaan dalam kaitan 
ini:
 Mengapa ketika kita disuruh taat ada 3 pihak yang harus ditaati
 (Alloh, Rosul dan Uli Amri-- tentu saja dengan derajat ketaatan 
yang
 bergradasi); namun ketika ada perselisihan hanya dikembalikan 
kepada
 Alloh dan RosulNya. Dimana peran Uli Amri saat terjadi perselisihan
 diantara ummat? Pertanyaan terakhir akan membawa kita kepada
 pertanyaan berikutnya: Siapakah ulil Amri itu?
 
 Salam,
 manAR
 
 
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik Muhammad Aly
wahai para karyawati.. kalau gajian jgn mau ngasih
duit ke suami.. bwt sendiri aja.. kalau beli rmh atas
nama sendiri juga... keeenakan suaminya. tugas suami
semuanya. enak2 lah jd istri.. daftarkan polis
asuransi jiwa suaminya bila meninggal kelak dpt
warisan sekarung emas! 
smg dpt hidayah Alloh semuanya.

slm canda





--- st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 On Thu, 2007-01-18 at 22:53 -0800, sriwening
 herpribadi wrote:
  Dear Akhi Sabri
 
  2. Memberikan pendidikan  keterampilan bagi pria
  wanita jelas sama2
  menjadi perioritas didalam membangun peradaban
 islam. Bagi
  pria..setelah mereka mendapatkan pendidikan 
 memiliki keterampilan
  mereka wajib bekerja untuk memikul
 tanggungjawab...sedangkan bagi
  wanita...bekerja adalah hak...terserah mereka mau
 menggunakan haknya
  itu atau tidak...adapun disektor mana mereka (
 pria  wanita ) akan
  bekerja sebaiknya disesuaikan dengan fitrahnya.
  
  Salam
  Her
 
 Her,
 satu - satu ya.
 FITRAH, seringkali saya kurang mengerti memaknai
 fitrah, karena sering
 kacau antara fitrak (Takdir) dengan konstruk sosial.
 Banyak sekali ulama
 yg menyatakan perempuan melakukan pekerjaan domestik
 ini FITRAH, tetapi
 sangat banyak pula yg menyatakan itu konstruk
 sosial.
 
 perempuan memiliki rahim, itu fitrah. Tapi pekerjaan
 mengendalikan
 pesawat tempur dan memasak adalah konstruk sosial.
 Keluarga saya dan
 mungkin jutaan keluarga lain, memiliki situasi yg
 kurang lazim. saya
 (laki-laki) selama ini lebih banyak memegang peran
 domestik (menangani
 pekerjaan domestik). Riwayatnya panjang, mulanya
 karena situasi, saya
 bekerja sebagai wiraswastawan dan istri saya
 karyawati. sbg karyawati
 dia terikat oleh jam kerja ketat (absen dll).
 sehingga saya lebih
 fleksibel dalam soal waktu. Akhirnya terbentuklah
 pola yg kurang lazim
 ini, sejak anak pertama saya yg memandikan, bangun
 malam ketika anak
 nangis ngompol dll, mencuci popok; sampai ada masa
 dibantu mertua dan
 pembantu. saya juga koki utama di rumah. Meski ada
 pekerjaan yg sama
 sekali tak sanggup saya lakukan yakni STRIKA pakaian
 :=)) Nah kalo
 bicara soal penghasilan; kadang gaji istri saya
 habis buat bayar bensin
 saja atau sedikit buat makan bakso bersama teman2nya
 hehehehe.
 
 kemudian ganti istri, istri yg sekarang malah lebih
 sibuk dan sering
 keluar kota; tapi anak2 sudah lebih mudah ditangani
 karena dah gede2.
 Jadi pangkat saya tetap sebagai pemegang urusan
 domestik dan koki
 utama.Kami tidak memisahkan keuangan, untuk
 membiayai rumah tangga
 rekening istri saya adalah akun utama; saya punya
 akun pribadi tapi
 saldonya selalu minim :=( karena kebutuhan
 sehari-hari saya (termasuk
 rokok dan transportasi) ditanggung kantor.
 
 Bekerja menurut fitrahnya menurut saya tidak ada.
 
 itu saja dulu
 
 salam
  
 
 



 

Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com


[wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik Mia
Ok.
Jadi dimana kesalahpahaman itu, bisa tolong dijelaskan? Tks.
salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

  
   WADAOOO...kayaknya ukhti mia salah memahami maksud  tujuan 
tulisan saya
   
 
 Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pak Her, maksutnya apa terserah kepada perempuan bekerja 
atau nggak?
 
 SETIAP LAKI2 DAN PEREMPUAN WAJIB BEKERJA DAN MENCAPAI KEMANDIRIAN 
 FINANSIAL (DAN KEMATANGAN). hadis dari mana ni ya gw lupa..
 
 Setiap orang kudu mencapai kemandirian, dan Allah nggak kepingin 
 WANITA BEBAS NGGAK TERGANTUNG DARI LAKI-LAKI. bukan gitu. Setiap 
orang 
 kudu independen, sedangkan perempuan laki-laki butuh 
interdependen. 
 Artinya laki2 emang tergantung kepada perempuan, dan sebaliknya. 
Kok 
 nggak belajar dari hukum alam? Masak belajar figh teks doang...:-)
 
 Salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sriwening herpribadi 
 herpribadi@ wrote:
  
  2. Memberikan pendidikan  keterampilan bagi pria  wanita jelas 
 sama2 menjadi perioritas didalam membangun peradaban islam. Bagi 
 pria..setelah mereka mendapatkan pendidikan  memiliki 
keterampilan 
 mereka wajib bekerja untuk memikul tanggungjawab...sedangkan bagi 
 wanita...bekerja adalah hak...terserah mereka mau menggunakan 
haknya 
 itu atau tidak...adapun disektor mana mereka ( pria  wanita ) 
akan 
 bekerja sebaiknya disesuaikan dengan fitrahnya.
  
  Salam
  Her
  
 
 
 
  
 
  
 -
 8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
  with theYahoo! Search movie showtime shortcut.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA -- DEMOKRASI --- KRITIK DAN KONTRA-KRITIK

2007-01-19 Terurut Topik IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
Kolom IBRAHIM ISA
Jum'at, 19 Januari 2007

DEMOKRASI  --- KRITIK DAN KONTRA-KRITIK
 Bagaimana itu ditrapkan dalam kehidupan bernegara
Belakangan ini media kita ramai memberitakan dan mengomentari kritik
dan kontra-kritik antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono versus
mantan Presiden, Ketua Umum PDI-P, Megawati Sukarnoputri. Di satu
segi,  ramé-ramé kritik-kontra-kritik itu ada baiknya! Pertama-tama 
tentunya manfaaat yang bisa ditarik dari substansi kritik dan
kontra-kritik itu sendiri, yang disinggung secara umum kali ini. 

Yang hendak difokuskan disini ialah segi lainnya.  Yaitu  segi 
praktek berdemokrasi. Kita bisa menarik pelajaran bagaimana 'kebebasan
menyatakan pendapat' salah satu elemen demokrasi yang amat penting
ditrapkan di kalangan elite politik Indonesia. Yang  menunjukkan
bahwa, meskipun  formalnya beliau-beliau itu berasumsi sebagai
penganut dan pembela demokrasi, tetapi di dalam praktek, bila dirinya
sendiri yang jadi sasaran kritik,  betapapun, terkesan  yang
bersangkutan sedikit 'tersinggung' atau merasa 'risih' menerima kritik
tsb. 

'Risih' bila  pelaksanaan salah satu prinsip demokrasi, yaitu kritik,
itu ditujukan terhadap dirinya sendiri.  Terdengarlah celetukan,
seperti :  'hendaknya perbedaan pendapat itu ditangani  secara
baik-baik'. Terkadang dipertanyakan, bukankah kita ini, sebagai bangsa
Timur, yang punya tradisi dan kulturnya sendiri, tidakkah sebaiknya
mencari solusi  lewat  'musyawarah dan mufakat'?. Lewat konsensus?
Bisa jadi, saran tsb punya maksud baik. Tetapi,  kita punya pengalaman
yang jelék  sekali dari praktek otoriter  rezim Orba. Yang dikatakan
tradisi dan kultur  'musyawarah dan mukafat'  ternyata kata-akhir, 
yaitu yang mengambil keputusan yang mengikat semua, yang menentukan,
adalah  'bapak-bapak pemimpin '  sebagai 'sesepuh'  yang  sejak semula
telah memberikan 'pengarahan'.  Yaitu Bapak Presiden Jendral Suharto!
Bukankah itu kultur politik Orba  yang njelimet untuk, dengan selubung
'musyawarah dan mufakat',  memelintir hak  untuk 'dengan bebas
menyatakan pendapat', menindas   hak   mayoritas warganegara mengambil
keputusan  lewat cara demokratis.  Pada akhirnya  Pak Hartolah,  yang
 dengan cara otoriter menentukan segala-galanya.

*   *   *.

Ketika Megawati menduduki jabatan Presiden RI, tidak sekali dua orang
melihat betapa beliau kurang réla bila dikritik. Maka  digunakanlah
kata 'hujatan' bila ada yang mengeritiknya.  Bisa dipastikan bahwa
baik SBY maupun Mega menganut prinsip DEMOKRASI. Bukankah partai
mereka masing-masing menyandang nama DEMOKRASI? Yang satu menggunakan
nama  Partai  D e  m o k r a s i   Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang
satunya lagi bernama Partai D e m o k r a t . Masing-masing mereka itu
adalah pimpinan partai yang punya program DEMOKRASI. Dengan demikian
masing-masing menyatakan diri sebagai DEMOKRAT.

Kali ini bisa disaksikan betapa SBY merasa 'risih' dan 'tidak rela' 
ketika dari jurusan PDI-P, dari ketuanya sendiri, Megawati,  meluncur
kritik-kritik tajam terhadap beleid SBY dan pemerintahannya.( 'Jangan
hanya menebar pesona, kata Mega, tetapi menebar karya'). Tak lama
kemudian SBY  melakukan 'serangan balas'. Kira-kira begini kata SBY: 
Kalian jangan hanya bisa ngomong saja, (dong) dan kemudian berpangku
tangan. Yang penting bekerja untuk rakyat (seperti saya ini,  kata
SBY). Kira-kira begitu maksudnya.

Sesungguhnya, yang melancarkan kritik ke arah pemerintah, bukan hanya
Mega. Yang sudah sejak semula memang mengumumkan bahwa PDI-P  akan
mengambil posisi sebagai partai oposisi. Jadi, apa yang dilakukan Mega
adalah normal dan wajar dalam suatu masyarakat demokratis. Juga pers
dan parpol lainnya menggunakan hak fundamental untuk menyatakan
fikiran dengan bebas, untuk mengeritik yang berkuasa. 

Baca saja surat-kabar, atau dengarlah radio ( sebaiknya yang swasta)
yang begitu banyak jumlahnya. Tidak sehari lewat tanpa ada kritik
terhadap pemerintah, terhadap penguasa,  polisi, tentara, Pengadilan,
terhadap SBY, terhadap Wapres Jusuf Kala.  Apakah itu datangnya dari
media, ornop, parpol maupun  LSM. Apa itu menyangkut soal ekonomi,
atau masalah perusahaan-perusahaan asing yang semakin  leluasa 
mengeduk kekayaan bumi dan alam kita, serta menikmati upah kerja buruh
yang murah  di Indonesia sekarang ini. Atau kritik itu mengenai
ketentuan-ketentuan IMF,  Bank Dunia yang dengan patuh dilaksakankan
di negeri merdeka ini, dsb.  Sehingga menjadikan negeri tecinta ini
betul-betul tergantung pada asing. Di tambah lagi  kritik-kritik
terhadap  penanganan kasus-kasus korupsi yang  dinyatakan tidak
seperti yang diharapkan; serta kritik-kritik terhadap  pengurusan
kasus pembunuhan terhadap pejuang  HAM,  Munir. 

Sumber kritik-kritik itu  adalah situasi peri kehidupan bangsa  yang
tidak tampak ada perubahan apalagi kemajuan. Kritik-kritik itu berasal
dari situasi rakyat terbanyak yang sudah  bertahun-tahun lamanya hidup
dalam kemiskinan dan kesulitan.  Tidak tahu lagi,  apakah hari esok
makan apa, apakah  bulan depan akan dapat perkerjaan, 

[wanita-muslimah] Berkah Surgawi Bulan Muharram

2007-01-19 Terurut Topik arief dani
Berkah Surgawi Bulan Muharram
Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani qs 
  Dalam buku Mercy Oceans, On the Bridge to Eternity)
www.rabbani-sufi.blogspot.com
 
   
  Bismillah hirRohmannirRohim 
   
  Muharram adalah salah satu bulan suci, dan malam ini--10 Muharram--merupakan 
salah satu malam paling suci dalam Islam.  Besok, tanggal 10 Muharram adalah 
Hari ‘Asyura.  Dia memiliki kedudukan yang istimewa dalam kalender Islam, 
begitu pula dalam lintasan sejarah dunia, karena pada hari ini Allah swt 
mengaruniakan hamba-hamba- Nya yang tercinta dengan karunia dari Samudra 
Rahmat-Nya yang tak bertepi dan Samudra Kekuatan-Nya yang tak terhingga, untuk 
menjadikan mereka sebagai orang-orang yang memperoleh kemenangan…
   
  Pada hari ini, Perahu Nabi Nuh as mendarat di puncak gunung dan banjir yang 
melanda telah berakhir.  Nabi Ibrahim as diselamatkan dari api Namrud, Nabi 
Musa as melewati Laut Merah dan diselamatkan dari Fir’aun.  Nabi Yunus bin 
Ilyasa’ as diselamatkan dari perut ikan.  Nabi Sulaiman as, Raja Sulaiman as 
dianugerahi kerajaan jinn dan manusia.  Nabi Ayyub as disembuhkan dari 
penyakitnya dan diberikan kesejahteraan lebih dari sebelumnya.  Nabi ‘Isa as 
diangkat ke Surga.
   
  Dan Sayyidina Muhammad saw dianugerahi lebih banyak kemuliaan, tujuh Pintu 
Surga dibukakan baginya dan bagi seluruh umatnya, dan beliau diselamatkan dari 
sukunya, suku Quraisy. Dan setiap kali Muslim jatuh dalam kesulitan, 
Pertolongan dan Dukungan Ilahi langsung menyertai mereka di bulan ini, dan 
khususnya pada hari seperti besok--10 Muharram--… sangat penting.  
   
  Saya mengharapkan Sayyidina Mahdi as muncul pada tahun ini, tetapi 
tanda-tandanya masih belum lengkap… dan Saya berharap bahwa beliau akan bersama 
kita di bulan Muharram mendatang, setalah tahun 2000.  Milenium ketiga adalah 
milik Imam Mahdi as.  
  Begitu banyak berkah surgawi yang diberikan kepada orang-orang yang beriman 
pada tanggal 10 Muharram, dan merupakan kabar baik bahwa kalian telah sampai di 
bulan Muharram 1999 ini.  Dan Saya berharap bahwa Sayyidina Mahdi as akan 
diizinkan untuk muncul… Malam ini kekuatan yang sangat besar akan 
dianugerahkan, mungkin kekuasaan atas seluruh dunia… dan pedangnya, sekarang, 
akan diambil secara perlahan.  Malam ini pedang itu akan tampak…
   
  Sebagaimana yang telah kami katakan sebelumnya, sebulan yang lalu, di bulan 
Dzul Hijjah, di malam Arafat, bahwa suatu perubahan mulai terjadi.  Ada suatu 
Tajjali (Manifestasi Ilahi) yang baru, kekuatan baru yang akan terus berlanjut 
tanpa henti.  Dan kekuatan ajaib dari malam ini mulai datang secara perlahan, 
langkah demi langkah, sehingga ketika teknologi berakhir dan lenyap, kekuatan 
jenis lain akan siap untuk digunakan…
   
  Berusahalah untuk bersama dengan Allah swt sehingga kalian akan menjadi 
orang-orang yang menang.  Berusahalah setahap demi setahap untuk menarik dirimu 
dari tangan Setan dan sifat-sifat buruknya.  Berusahalah untuk mengurangi 
segala jenis alat yang merupakan penemuan  Setan dan bala tentaranya, karena 
segala sesuatu yang bekerja dengan listrik akan berhenti, dan kekuatan jenis 
baru akan mulai bekerja…
   
  Sekarang, untuk beberapa bulan saja, seluruh bangsa akan menanggung beban 
yang sangat berat… Ketika hal itu berakhir, akan timbul suatu babak baru bagi 
dunia.  Pada saat itu listrik tidak diperlukan lagi, mobil, kapal, mesin-mesin 
pabrik,… semuanya tidak perlu.  Cahaya kalian, Nur-ul-Iman, cahaya dari Iman 
kalian, akan mengelilingi kalian.  Tubuh kalian akan bercahaya, bahkan dalam 
gelap pun kalian dapat berjalan…
   
  Oleh sebab itu Saya bergembira dan bersyukur kepada Allah swt, bahwa kita 
telah sampai di malam ini, dan kita memohon dengan rendah hati agar nama kita 
ditulis bersama Imam Mahdi as.  Kita tidak senang dengan situasi yang 
berlangsung di dunia, baik Timur maupun Barat, karena seluruh sistem, semua 
sistem kehidupan di bumi sekarang ini bertentangan dengan Hukum Tuhan.
   
  Kita bergembira dan cukup bangga bahwa Allah swt membuat kita senang 
bersama-Nya, bersama para Awliya-Nya, bersama Shahibu-Zaman Sayyidina Mahdi as, 
dan tidak mengejar kehidupan setani yang kotor…  Kehidupan setani adalah yang 
paling kotor.  Menyingkirlah dari situ.  Jika tidak, kalian akan tenggelam 
dalam air yang kotor, kalian akan tenggelam dalam situasi yang buruk, dan 
kalian tidak dapat menyelamatkan diri.  Mintalah kepada-Nya agar dibersihkan 
dan berusahalah untuk tampil bersih, sehingga kalian akan menjadi bersih.  
   
  Wa min Allah at tawfiq
   
  wasalam,arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Adab Bulan Muharram

2007-01-19 Terurut Topik arief dani
Adab Bulan Muharram
Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani qs 
  Dalam buku Mercy Oceans, On the Bridge to Eternity
www.rabbani-sufi.blogspot.com
 
  Bismillah hirRohman nirRohim 
   
  Adab
   
  Imam Ghazali menyatakan dalam Kitab Ihya’ ‘Ulum al-Din, “Puasa sangat 
dianjurkan pada beberapa hari yang istimewa, di antaranya dapat ditemukan pada 
setiap tahun, yang lain ada pada setiap bulan, dan yang lainnya dalam setiap 
minggu.  Yang dapat ditemukan pada setiap tahun setelah Ramadhan adalah:
  · Hari ‘Arafa (9 Dzul Hijjah)
· Hari ‘Asyura (10 Muharram)
· 10 hari pertama di bulan Dzul Hijjah
· 10 hari pertama di bulan Muharram
   
  Kita dianjurkan untuk berpuasa pada bulan-bulan yang dimuliakan, yaitu: Dzul 
Qaidah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab.”(sumber: www.naqshbandi. org)
 
 
Adab ‘Asyura: 10 Muharram
(sumber: Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani qs dalam buku Mercy 
Oceans, On the Bridge to Eternity)
   
  Antara Dzuhur dan Ashar:
   
  Shalat 4 rakaat, di tiap rakaat dibaca Surat al-Faatiha, 1 kali dan Surat 
al-Ikhlash 10 kali.
   
  Dzikir: 
La ilaha illAllah   1000 kali
Shalawat   1000 kali
Surat al-Ikhlash 1000 kali
  Do’a:
Allahumma tsabitna ‘alal Haqq
Ya Ghaliban ghayra maghlub
Ya Nashiral Mu’miniin
Ya Ghiyatsal Mustaghitsiin
Ya Qariban ghayra ba’id
Ya Syahidan ghayra mash-hud
 
  Hasbi Allahu wa ni’mal Wakil, la hawla wa laa quwwata
Illa billaahil ‘Aliyyil ‘Azhiim
Ghufranaka, Rabbanaa wa ilaykal mashiir
Rabbanaa taqabbal minna 
Bi hurmatil Habib… al-Faatiha.
   
  Wa min Allah at tawfiq
   
  wasalam,arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com


 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik st sabri
well,
tanggapan diselipkan di tengahnya, kebetulan lagi suka nyelip-nyelip
neh.


On Fri, 2007-01-19 at 02:13 -0800, sriwening herpribadi wrote:
 Dear akhi Sabri
 
 Terus terang saya tidak menduga bahwa penggunaan istilah pekerjaan
 sesuai fitrah ini begitu menyedot perhatian akhi Sabri...tapi ketika
 saya menulis kata pekerjaan sesuai fitrah...dalam benak saya yang
 muncul adalah 1. dalam pengertian umum yang berlaku di masyarakat
 lokal..jadi bila di suatu masyarakat lokal...pekerjaan wanitanya
 adalah berperang atau prianya memasak...yaa itulah fitrahnya, 

sementara saya berkesimpulan anda ingin menyatakan bahwa fitrah adalah
kepantasan publik. sementara saya percaya FITRAH tidak berubah, tapi
konstruk sosial berubah sesuai jaman dan lokasi (waktu dan ruang).
Kepantasan publik jelas-jelas konstruk sosial. Dalam berperang, saat ini
perempuan ama laki sama baiknya atau sama sadisnya. Atau lebih
gampangnya yg mana yg menurut sampeyan FITRAH lelaki dan mana FITRAH
perempuan.


 2. dalam pengertian yang disesuaikan dengan fisik  psikis wanita 
 pria...jadi wanita bekerja sebagai guru  perawat krn memang lebih
 lembut  sabar dan prianya sebagai tani krn kekaritulah fitrahnya.

weleh-weleh, bertani sekarang tidak perlu kekar sama sekali, mesin panen
bisa dikendalikan dengan tangan mungil remaha umur 9 tahun. Dalam hal
pekerjaan saya kurang meyakini pada jenis khas lelaki dan khas
perempuan. Anda mengambil contoh ekstrim. Lalu bagaimana posisi KEPALA
NEGARA, ini fitrah perempuan atau fitrah lelaki.
 
 Tapi yang jelas akhi Sabri...apapun jenis pekerjaan yang diambil baik
 oleh pria  wanita dalam kaitan postingan awal saya adalah pekerjaan
 yang dapat memberikan penghasilan...dimana bagi pria dengan
 penghasilan tersebut dia bisa menafkahi keluarga sebagai
 kewajibannya...sedangkan bagi wanita dengan penghasilan tersebut dia
 bebas untuk menggunakan apa saja
 
 Salam
 Her
 
Nah posting diatas jelas MIA-ISME, konteks lelaki sebagai pencari nafkah
sangat patriakhis. Bagi saya pribadi, lelaki dan perempuan punya HAK
YANG SAMA DAN KEWAJIBAN YANG SAMA.

salam
(biar tahu bahwa ini sudah selesai)
 
 

 



Re: [wanita-muslimah] DIGITAL FORTRESS(was:Benua Atlantis itu (Ternyata) Indonesia

2007-01-19 Terurut Topik Noor Cahyono
kalau gak salah ayah brown adalah ahli matematika dan dia juga seorang 
kriptographer. deret fibonaci dalam novel da vinci code juga di ilhami oleh 
ayahnya. 


- Original Message 
From: st sabri [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 19, 2007 2:49:43 PM
Subject: [wanita-muslimah] DIGITAL FORTRESS(was:Benua Atlantis itu (Ternyata) 
Indonesia

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Wikan Danar Sunindyo
wikan.danar@ ... wrote:
 4. Ada tuh buku novel judulnya Negara Kelima yang ngebahas tentang
 Indonesia itu dulunya Atlantis. Seru juga, kayak Da Vinci Code
 
 salam,
 --
 wikan
 http://wikan. multiply. com

wah setelah angel  demon, the da vinci code, sekarang sedang baca
digital fortress (belum selesai); satu hal yg disadari, dan brown
selalu menggunakan tokoh kriptografer sebagai figur penting dalam
novelnya. Apa yang melatar belakangi ini ya, ada yang tahu gak.

salam





 

Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
http://videogames.yahoo.com/platform?platform=120121

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Warisan Wanita

2007-01-19 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Sriwening,
kalau misalnya dibilang bahwa peradaban Islam sudah ambruk seiring dengan
ambruknya Kekhalifahan Ottoman, bagaimana? Sudah menjadi janji Allah bahwa
kejayaan tiap bangsa/peradaban itu dipergilirkan. Dulu yang namanya Amerika
tidak ada, kemudian berkembang jadi ada dan kuat setelah melalui serangkaian
pertikaian dan tragedi. Dulu ada yang namanya peradaban Mesir kuno yang jaya
dan mampu membangun bangunan-bangunan piramid yang sampai sekarang masih
berdiri meskipun peradabannya sudah hancur dan berganti Mesir modern.
Sementara peradaban Islam diwarnai dengan pergolakan dari kekhalifahan
rasyidah ke bani ummayah, bani ummayah disikat bani abbasiyah. begitu
seterusnya sampai akhir sejarah Ottoman di Turki.

kalau pengeboman di sana sini ala Osama bin Laden didukung oleh Hizbut
Tahrir (organisasi yang mempromosikan berdirinya kembali khilafah islam),
kira-kira bentuk peradaban Islam seperti apa yang akan dibangun selanjutnya?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 1/19/07, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Dear Akhi Sabri
 1. Pemberlakuan Al-Quran  Hadist tidak bisa ditunda apalagi
 dihapus.termasuk hukum waris, karena diatas nilai2 Al-Qur'an  Hadist
 inilah pondasi-pondasi peradaban islam  umat islam ini
 terbangunterlebih bila dikaitkan pada kenyataan sekarang ini bahwa
 peradaban lain telah maju sedemikian pesatnya mestipun ditompang diatas
 pondasi yang rapuh dan tambal sulam yang menimbulkan tragedi-tragedi
 kemanusiaan begitu memilukan dimulai pada abad 16 antara lain : a. Pembantai
 umat islam di eropa, setelah umat islam bercokol membangun peradaban di
 eropa selama 7 abad, b. Perang dunia ke-1  ke-2 terjadi di eropa yang
 akhirnya menyeret semua bangsa2 di dunia, c. Kolonialisasi bangsa eropa atas
 bangsa lain, d. Pembantai bangsa Indian oleh bangsa eropa di benua amerika,
 e. Penggunaan senjata pemusnah masal semisal bom atum di hirosima/nagasaki
 oleh AS, gas beracun di vitnam  afghanistan, dll lain2 tragedi



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Ulama?

2007-01-19 Terurut Topik Aisha
Pak Azizi,
Setelah anda berdehem dan memuji, saya kok tidak mendapatkan penjelasan tentang 
ulama ini. Jika terburu-buru, anda bisa menjelaskan di waktu lain ketika anda 
mempunyai waktu luang. Di milis tidak ada paksaan untuk menjawab cepat kok, 
saya pribadi jika sedang terburu-buru, daripada jelasin tapi akhirnya gak jelas 
mendingan saya gak jawab aja dan menjawab saat saya sudah bisa duduk lebih 
tenang di depan monitor komputer. Jadi menurut pak Azizi, ulama itu apa?:) 
Dulu, saya pernah mendengar nenek marah-marah saat ngobrol dengan bude saya, 
saya tidak mengerti kenapa nenek marah. Ternyata di Indonesia ada yang namanya 
MUI, majelis ulama Indonesia, saat itu mereka melegalkan satu bentuk perjudian, 
saya lupa lagi, pokonya jenis judi yang pakai SD gitu, bayangkan kelompok yang 
terdiri dari ulama itu menghalalkan judi, ulama yang seperti ini kan pantas 
membuat nenek saya marah, pak Azizi mau membela ulama seperti ini?:)

salam
Aisha
-
From: azizi
hemmm...
Saudari Aisha yg baik...
komentar anda sangat bagus dan penuh kebijakan, saya salut...
krn Saudara Abdul latif belum juga nongol, saya ga tau ulama yg gimana yg
dimaksudkan..
sekarang gini,
kata Ulama, banyak pengertiannya: menurut bhs dan syara'
coba saudari buka pengetian ayat : Innama yakhsyallahu min ibadihi al-ulama'
nah ulama yg gimana yg dimaksudkan?
untuk sekedar ilmu dikit, saya bisa membantu saudari tentang pengertian
Ulama,
gini:
Ali jum'at(Mufti mesir sekarang) berkata: kata Al-ulama(dlm ayat) Jama' dari
kata Aliim(ada huruf ya didepan huruf lam), bukan dari kata Aalim(ada alif
didepan huruf 'ain).. jadi kata Aliim(pake huruf ya sesudah Lam)
termasuk Isem Mubalaghah... jadi faedahnya adalah..???

sekian.. maaf agak buru²
wassalam
On 15/01/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Anak-anak di mesjid

2007-01-19 Terurut Topik Aisha
Mas Dodi, nabi membiarkan hasan husen mainan di punggung beliau saat sholat 
itu, ketika beliau sholat di mesjid atau di rumah? Rasanya nabi tidak mau 
sholat lama-lama di mesjid karena yang sholat di mesjid kan kepentingannya 
beda-beda, mungkin ada yang sholat ke mesjid tapi meninggalkan anggota keluarga 
yang sakit, atau meninggalkan dagangannya, dll. Beliau sholat berlama-lamanya 
itu kan kalau sedang di rumah, terutama sholat malam.

Seperti yang diceritakan mas Arcon, memang anak-anak itu mengganggu jika di 
bawa ke mesjid. Saya pernah membawa ponakan-ponakan kecil tarawih di mesjid, 
repot banget karena sudah pakai mukena harus lari ngejar2, ada satu ponakan 
yang lari pas bedug dipukul, dia mau lihat bedugnya yang ada di pinggir mesjid 
dekat tempat laki-laki di bagian depan mesjid:)

Sholat di mesjid Nabawi lebih nyaman daripada di masjidil haram karena di 
masjidil haram buka 24 jam dan banyak yang satu keluarga sholat di sana, sudah 
umum ada anak-anak kecil sekali atau batita (di bawah 3 tahun) dan bayi yang 
merayap saat kita sedang sholat, yang lebih repot lagi ada anak-anak kecil yang 
berantem dan nangis, susah khusyunya. Mungkin memang bagus membiasakan 
anak-anak di mesjid, tapi kalau mengganggu yang lain kan jelek banget, 
mendingan si ibu sholat di rumah saja atau bawa anak-anak yang sudah lebih 
ngerti dan mau duduk manis menunggu waktu sholat.

salam
Aisha
- 
From: Kidod25
hadisnya dhaif
nabi aja membiarkan hasan husen bermain-main dipunggunggnya ketika 
sedang sujud, beliau membiarkan tsb untuk menyenangkan cucunya ...
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 1. Ada hadits nabi yg memang melarang anak anak ikut di bawa ke masjid oleh 
 orang tuanya.  hadistsnya juga gak menyebut batasan usia, pokoke kalo 
 mengganggu ibadah, ya sebaiknya ndak dibawa.  ingat,  melanggar ketentuan 
 agama, seperti  ini bisa di hukumi murtad, kalau menurut fauzan al anshari.:D
...

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kalah menang di milis?

2007-01-19 Terurut Topik Aisha
Pak (atau mba?) Azka,
Saya tidak ikut ngobrol tentang materi diskusi anda dengan pak Azizi, tapi 
memang rasanya menggelikan jika ngobrol santai di milis itu urusannya karena 
ingin menang atau tidak ingin kalah. Pantesan ada teman-teman yang heboh marah 
kalau urusannya sampai ke menang kalah ya:)

Ngobrol di milis ini kan sebenarnya untuk membuat kita bisa lebih memahami 
sesuatu tanpa kita harus beranjak dari tempat kita atau kita bisa nyambi 
ngobrol sambil mengerjakan pekerjaan kita. Teman ngobrol kita juga menarik 
karena banyak yang berada di tempat yang jah banget dari tempat kita 
berada. 

Selain hal-hal menarik seperti itu, kita juga kan harus menyadari bahwa ilmu 
kita itu masih sedikit (minimal diri saya pribadi) dan tidak ada manusia yang 
sempurna tapi kita setiap saat berusaha untuk makin mendekati titik sempurna 
itu walaupun jaoh, caranya dengan menjelaskan pendapat kita dan membaca 
pendapat orang lain. Mudah-mudahan pemahaman kita tentang berbagai hal bisa 
lebih baik lagi melalui obrolan di milis ini, gitchu kan?:)

salam
Aisha
--
From: Azka
Pak Azizi berkata: saya mengaku kalah tapi bukan mengaku salah.

Astaghfirullah, kok jadi begini ya diskusi kita ini?
Setiap kali sebelum saya mengirim tulisan, saya selalu baca bismillah sambil 
bertanya dalam hati saya sendiri: apakah tulisan2 saya itu sudah saya niatkan 
untuk mencari kebenaran atau mencari kemenangan dalam berdebat. Saya selalu 
khawatir jika tulisan2 saya itu saya barengi dengan niat show of force, niat 
unjuk gigi, niat supaya lawan bicara nggak mampu membantah dan semacamnya. 
Karenanya saya terkejut, ketika Pak Azizi menulis sederet kalimat di atas. Kok 
malah begitu beliau memahami jalannya diskusi ini?. Pernyataan anda itu juga 
sarat dengan paradoksi. Mengapa anda mengaku kalah? Lalu setelah anda mengaku 
kalah, mengapa anda tidak mengaku salah? Apa artinya sikap anda itu?
Saya benar2 heran membacanya. Kalau saya teruskan meresapi kalimat2 anda itu, 
pastilah saya akan sampai kepada kesimpulan2 menyeramkan. Baiklah, kita 
kembali ke diskusi kita. Tetapi perlu saya tandaskan bahwa anda telah berbuat 
kesalahan besar ketika anda menulis kalimat2 itu (saya mengaku kalah tapi bukan 
mengaku salah), karena sebagai partner diskusi, saya selamanya tidak pernah 
berniat mengalahkan anda, sebab ini adalah forum diskusi bukan arena adu otot 
untuk menentukan siapa yang kalah dan siapa yang menang.

Sekian dulu.
By the way, saya perhatikan anda selalu bilang: maaf terburu-buru, sehingga 
anda sering tidak concern dalam berdiskusi. Saya kira jika anda tidak punya 
waktu, mengapa anda memaksakan diri mengirim tulisan setiap kali?. 
Azka Layaly, sekali lagi Layaly 
 

[Non-text portions of this message have been removed]