Re: [wanita-muslimah] Re: (INFO) - Perempuan Jangan Takut Pap Smear
ini mungkin buat sementara orang termasuk istilahnya Teror yang bermanfaat. Kayak gak ada kerjaan lain aja ngurusin urusan orang lain :-( Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. (QS. Al-Hujurat: 12). Pada banyak kitab fiqh, kita akan dapati larangan seorang suami yang pergi jauh dalam waktu yang lama untuk pulang dengan sembunyi-sembunyi, bahkan pulang pada malam hari. Tidak boleh seseorang mendatangi keluarga/istrinya, bila ia sekian lama meninggalkan rumah (bepergian/safar) karena khawatir menganggap mereka tidak jujur/berkhianat atau mencari-cari kesalahan/ketergeliciran mereka. Dahulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membenci bila seorang lelaki/suami mendatangi keluarga/istrinya (dari safar yang dilakukannya) pada waktu malam(HR. Al-Bukhari no. 5243) Apabila salah seorang kalian sekian lama pergi meninggalkan rumah (safar) maka janganlah ia pulang (kembali) kepada keluarganya pada waktu malam.(HR. Al-Bukhari no. 5244) Allahumma arinal-haqqa haqqan warzuqnat-tiba'ah, wa arinal-batila batilan warzuqnat-tinabah, bi rahmatika ya arhamar-rahimiiin Amiiin - Original Message - From: aldiy To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, January 18, 2010 2:18 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: (INFO) - Perempuan Jangan Takut Pap Smear Dear Wm-ers Apakah pap smear itu untuk perempuan2 yang sudah menikah saja? Untuk cek tahunan pap smear dan payudara, saya biasanya pergi dengan beberapa teman perempuan dan saudara/ipar perempuan. Pergi bareng supaya pada saling menguatkan hati. Nah, di antara temen2 kan ada yang belum nikah, dan mereka juga rajin cek setiap tahun. Tapi selalu saja tiap tahun cek, temen2 perempuan yang single ini, ditanyai, diintegorasi, dikuliahin, dicemoohin - karena mereka single dan cek pap smear. Nanti calon suaminya gimana, kok belum menikah,dsb - seolah memberi kesan sebaiknya jangan pap smear kalo belum menikah. Jadi omongan dokter2 yang seperti begini ini membuat temen2 itu jadi kapok dateng ke rumah sakit itu, dan pindah rumah sakit atau males dateng ke pap smear. Bagaimana dokter2 di WM, apa memang dokter mesti mempertanyakan keperawanan seseorang untuk urusan pap smear tahunan? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eva Wira bolo2ma...@... wrote: Kamis, 14/01/2010 14:01 WIB Perempuan Jangan Takut Pap Smear Irna Gustia - detikHealth Ilustrasi (Foto: teamsugar)Jakarta, Korban kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim terus bertambah dan menjadi pembunuh nomor satu wanita di Indonesia. Meski begitu, masih banyak perempuan Indonesia yang takut dan malas melakukan pemeriksaan seperti pap smear. Ada tiga alasan kenapa perempuan Indonesia kurang peduli terhadap pemeriksaan kesehatan rahim. Pertama, karena merasa tidak ada gejala atau merasa badannya baik-baik saja. Kedua, malas karena khawatir jika hasilnya buruk malah membuat stres. Ketiga, khawatir biayanya mahal. dr Hendria Kessek dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan tidak ada alasan untuk perempuan tidak melakukan pemeriksaan serviks. Malahan kalau terdeteksi lebih dini, peluang kesembuhannya lebih besar dari pada didiamkan lalu tiba-tiba penyakitnya sudah masuk stadium lanjut. Dia juga menepis anggapan pap smear,-- yang merupakan salah satu cara mendeteksi kanker serviks--, membutuhkan biaya mahal. Melalui pemeriksaan di YKI biayanya hanya Rp 50.000. Pemeriksaan pap smear ini sebentar tapi hasilnya kalau di YKI bisa keluar 2 minggu kemudian, kata dr Hendria yang berpraktik di YKI Lebak Bulus Jakarta saat dihubungi detikHealth, Kamis (14/1/2010). Bagaimana jalannya pemeriksaan pap smear? Pasien perempuan nantinya diminta duduk di kursi ginekolog (duduk mengangkang) , lalu dokter akan mengambil sampel lendir dari mulut rahim mengguna spatula. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop. Pengambilan lendir ini bisa berjalan cepat dan tidak sakit jika si pasien rileks. Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) yang ada di bawah YKI, menyebutkan setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks. Semua perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual memiliki risiko terkena kanker serviks tanpa melihat kondisi sosial, ekonomi, status, usia dan gaya hidup. Kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), tidak menimbulkan gejala dan perkembangannya dapat terjadi dalam 3-17 tahun. Tapi kanker serviks dapat dicegah dan dengan melakukan pap smear, kanker ini dapat dideteksi lebih dini dan ditangani. Tingginya korban kanker serviks di Indonesia karena mayoritas penderita yang datang berobat sudah terlambat atau stadium lanjut. Untuk lebih menggerakkan kesadaran perempuan melakukan deteksi dini kanker servis, PPI akan melakukan pap smear gratis kepada 2.000 perempuan di Jabotabek mulai 26
Re: [wanita-muslimah] Re: (INFO) - Perempuan Jangan Takut Pap Smear
Lagian juga ngapain dokternya nanyain sudah menikah atau belum. Hanya saja bagi yang masih perawan, prosedur pap smear memang akan merusak hymen, karena prosedurnya yang cukup invasif untuk mengambil sampel jaringan cervix uterus (menggunakan spekulum dan semacam spatula). Jadi mungkin hal tersebut terkait dengan risiko sosial akibat pap smear yang dilakukan Salim, :D On Jan 18, 2010, at 8:18 AM, aldiy wrote: Dear Wm-ers Apakah pap smear itu untuk perempuan2 yang sudah menikah saja? Untuk cek tahunan pap smear dan payudara, saya biasanya pergi dengan beberapa teman perempuan dan saudara/ipar perempuan. Pergi bareng supaya pada saling menguatkan hati. Nah, di antara temen2 kan ada yang belum nikah, dan mereka juga rajin cek setiap tahun. Tapi selalu saja tiap tahun cek, temen2 perempuan yang single ini, ditanyai, diintegorasi, dikuliahin, dicemoohin - karena mereka single dan cek pap smear. Nanti calon suaminya gimana, kok belum menikah,dsb - seolah memberi kesan sebaiknya jangan pap smear kalo belum menikah. Jadi omongan dokter2 yang seperti begini ini membuat temen2 itu jadi kapok dateng ke rumah sakit itu, dan pindah rumah sakit atau males dateng ke pap smear. Bagaimana dokter2 di WM, apa memang dokter mesti mempertanyakan keperawanan seseorang untuk urusan pap smear tahunan? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eva Wira bolo2ma...@... wrote: Kamis, 14/01/2010 14:01 WIB Perempuan Jangan Takut Pap Smear Irna Gustia - detikHealth Ilustrasi (Foto: teamsugar)Jakarta, Korban kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim terus bertambah dan menjadi pembunuh nomor satu wanita di Indonesia. Meski begitu, masih banyak perempuan Indonesia yang takut dan malas melakukan pemeriksaan seperti pap smear. Ada tiga alasan kenapa perempuan Indonesia kurang peduli terhadap pemeriksaan kesehatan rahim. Pertama, karena merasa tidak ada gejala atau merasa badannya baik-baik saja. Kedua, malas karena khawatir jika hasilnya buruk malah membuat stres. Ketiga, khawatir biayanya mahal. dr Hendria Kessek dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan tidak ada alasan untuk perempuan tidak melakukan pemeriksaan serviks. Malahan kalau terdeteksi lebih dini, peluang kesembuhannya lebih besar dari pada didiamkan lalu tiba-tiba penyakitnya sudah masuk stadium lanjut. Dia juga menepis anggapan pap smear,-- yang merupakan salah satu cara mendeteksi kanker serviks--, membutuhkan biaya mahal. Melalui pemeriksaan di YKI biayanya hanya Rp 50.000. Pemeriksaan pap smear ini sebentar tapi hasilnya kalau di YKI bisa keluar 2 minggu kemudian, kata dr Hendria yang berpraktik di YKI Lebak Bulus Jakarta saat dihubungi detikHealth, Kamis (14/1/2010). Bagaimana jalannya pemeriksaan pap smear? Pasien perempuan nantinya diminta duduk di kursi ginekolog (duduk mengangkang) , lalu dokter akan mengambil sampel lendir dari mulut rahim mengguna spatula. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop. Pengambilan lendir ini bisa berjalan cepat dan tidak sakit jika si pasien rileks. Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) yang ada di bawah YKI, menyebutkan setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks. Semua perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual memiliki risiko terkena kanker serviks tanpa melihat kondisi sosial, ekonomi, status, usia dan gaya hidup. Kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), tidak menimbulkan gejala dan perkembangannya dapat terjadi dalam 3-17 tahun. Tapi kanker serviks dapat dicegah dan dengan melakukan pap smear, kanker ini dapat dideteksi lebih dini dan ditangani. Tingginya korban kanker serviks di Indonesia karena mayoritas penderita yang datang berobat sudah terlambat atau stadium lanjut. Untuk lebih menggerakkan kesadaran perempuan melakukan deteksi dini kanker servis, PPI akan melakukan pap smear gratis kepada 2.000 perempuan di Jabotabek mulai 26 sampai 29 Januari 2009. Acara ini dilakukan di tiga kantor YKI yakni: YKI Pusat - Jl. Sam Ratulangi no. 35, Menteng Jakarta Pusat, YKI DKI - Gedung Graha YKI, Jl. Sunter Permai Raya No. 2 Jakarta Utara, YKI Lebak Bulus - Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9 Jakarta Selatan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks: 1. Terapkan pola hidup sehat agar sistem kekebalan tubuh terjaga. 2. Jauhi merokok. 3. Hindari seks sebelum menikah atau di usia belasan tahun. 4. Hindari berhubungan seks selama masa haid 5. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner. 6. Rutin menjalani tes pap smear. 7. Melakukan vaksinasi HPV (ir/ir) New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does!
[wanita-muslimah] Re: (INFO) - Perempuan Jangan Takut Pap Smear
Dear Wm-ers Apakah pap smear itu untuk perempuan2 yang sudah menikah saja? Untuk cek tahunan pap smear dan payudara, saya biasanya pergi dengan beberapa teman perempuan dan saudara/ipar perempuan. Pergi bareng supaya pada saling menguatkan hati. Nah, di antara temen2 kan ada yang belum nikah, dan mereka juga rajin cek setiap tahun. Tapi selalu saja tiap tahun cek, temen2 perempuan yang single ini, ditanyai, diintegorasi, dikuliahin, dicemoohin - karena mereka single dan cek pap smear. Nanti calon suaminya gimana, kok belum menikah,dsb - seolah memberi kesan sebaiknya jangan pap smear kalo belum menikah. Jadi omongan dokter2 yang seperti begini ini membuat temen2 itu jadi kapok dateng ke rumah sakit itu, dan pindah rumah sakit atau males dateng ke pap smear. Bagaimana dokter2 di WM, apa memang dokter mesti mempertanyakan keperawanan seseorang untuk urusan pap smear tahunan? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Eva Wira bolo2ma...@... wrote: Kamis, 14/01/2010 14:01 WIB Perempuan Jangan Takut Pap Smear Irna Gustia - detikHealth Ilustrasi (Foto: teamsugar)Jakarta, Korban kanker serviks atau kanker leher rahim atau disebut juga kanker mulut rahim terus bertambah dan menjadi pembunuh nomor satu wanita di Indonesia. Meski begitu, masih banyak perempuan Indonesia yang takut dan malas melakukan pemeriksaan seperti pap smear. Ada tiga alasan kenapa perempuan Indonesia kurang peduli terhadap pemeriksaan kesehatan rahim. Pertama, karena merasa tidak ada gejala atau merasa badannya baik-baik saja. Kedua, malas karena khawatir jika hasilnya buruk malah membuat stres. Ketiga, khawatir biayanya mahal. dr Hendria Kessek dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan tidak ada alasan untuk perempuan tidak melakukan pemeriksaan serviks. Malahan kalau terdeteksi lebih dini, peluang kesembuhannya lebih besar dari pada didiamkan lalu tiba-tiba penyakitnya sudah masuk stadium lanjut. Dia juga menepis anggapan pap smear,-- yang merupakan salah satu cara mendeteksi kanker serviks--, membutuhkan biaya mahal. Melalui pemeriksaan di YKI biayanya hanya Rp 50.000. Pemeriksaan pap smear ini sebentar tapi hasilnya kalau di YKI bisa keluar 2 minggu kemudian, kata dr Hendria yang berpraktik di YKI Lebak Bulus Jakarta saat dihubungi detikHealth, Kamis (14/1/2010). Bagaimana jalannya pemeriksaan pap smear? Pasien perempuan nantinya diminta duduk di kursi ginekolog (duduk mengangkang) , lalu dokter akan mengambil sampel lendir dari mulut rahim mengguna spatula. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop. Pengambilan lendir ini bisa berjalan cepat dan tidak sakit jika si pasien rileks. Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) yang ada di bawah YKI, menyebutkan setiap satu jam perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks. Semua perempuan yang sudah menikah dan aktif secara seksual memiliki risiko terkena kanker serviks tanpa melihat kondisi sosial, ekonomi, status, usia dan gaya hidup. Kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), tidak menimbulkan gejala dan perkembangannya dapat terjadi dalam 3-17 tahun. Tapi kanker serviks dapat dicegah dan dengan melakukan pap smear, kanker ini dapat dideteksi lebih dini dan ditangani. Tingginya korban kanker serviks di Indonesia karena mayoritas penderita yang datang berobat sudah terlambat atau stadium lanjut. Untuk lebih menggerakkan kesadaran perempuan melakukan deteksi dini kanker servis, PPI akan melakukan pap smear gratis kepada 2.000 perempuan di Jabotabek mulai 26 sampai 29 Januari 2009. Acara ini dilakukan di tiga kantor YKI yakni: YKI Pusat - Jl. Sam Ratulangi no. 35, Menteng Jakarta Pusat, YKI DKI - Gedung Graha YKI, Jl. Sunter Permai Raya No. 2 Jakarta Utara, YKI Lebak Bulus - Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9 Jakarta Selatan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks: 1. Terapkan pola hidup sehat agar sistem kekebalan tubuh terjaga. 2. Jauhi merokok. 3. Hindari seks sebelum menikah atau di usia belasan tahun. 4. Hindari berhubungan seks selama masa haid 5. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner. 6. Rutin menjalani tes pap smear. 7. Melakukan vaksinasi HPV (ir/ir) New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! [Non-text portions of this message have been removed]