ingat tulisan umar khayam, mangan ora mangan, sing penting kumpul. bunyinya
kira kira :
profesor lemah amba yang tajir dan kaya raya itu ternyata masih bersemangat
ikut menjadi calon legislatif dari partai gurem A meskipun hanya nomor urut
belasan.
sing penting, masih terpakai, katanya sang
Mungkin di Indonesia ini, kita2nya yang mesti pinter 'baca'. Yang diharamkan
MUI adalah konsep Pluralisme yang mana. Nyatanya konsep Pluralisme gak satu.
Pada dasarnya kita juga taulah ada perbedaan2 mendasar pada agama agama yang
gak bs disama-samakan. Yak udah gak usah disama-samain. Terima
oke lah di antara orang islamnya damai. tapi gereja gereja yang dipaksa
tutup itu gimana ? hanya karena kita malas liat ada orang kristen bikin
pengajian aka persekutuan doa aka misa di rumah dia sendiri.
dan karena kita malas liat ada orang bangun gereja di tengah perumahan kita.
liat aja, di
-muslimah] Re: Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
Mungkin di Indonesia ini, kita2nya yang mesti pinter 'baca'. Yang diharamkan
MUI adalah konsep Pluralisme yang mana. Nyatanya konsep Pluralisme gak satu.
Pada dasarnya kita juga taulah ada perbedaan2 mendasar pada agama agama yang
gak
saja, plain
kalo ada yang coba-coba buat wacana cerdas, HAJAR SAJA apalagi JIL,
GENIT!!!
hahahahahahahaha
- Original Message -
From: Lina
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 03, 2010 4:26 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Pakar
Ini masih soal konsep Pluralisme gak ya? h kayaknya bukan ya? soal
peraturan pembangunan rumah ibadah???..
Gw gak ikutan...he..he...
eh eh tp jd menarik wat diskusiken fungsi rumah ibadah: dulu dan sekarang! Ato
sama gak keperluan gereja/masjid/kuil/candi/klenteng disebuah ptn? cuma..buka
sdr caklisthanks artikelnya. Mari kita jelaslankan dgn dalil2 al
Quran,tentang negara PLURAL..
Bismilahirrahmanirrahiim
Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah( Taurat,Injil, Al quran )
dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu.(yahudi.nasrani,muslm)
Allah-lah
Tipikal mullah/kyai/ulama spt HMNA ini sekarang bernyanyi lagi.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman
mnur.abdurrah...@... wrote:
Tentu saja dalam batas yang wajar, yakni tidak wajar ada yang mengaku Islam,
namun juga menyatakan ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW,
Soal label garis keras, ada di bawah.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman
mnur.abdurrah...@... wrote:
##
HMNA:
pemerintah kerajaan arab saudi bukan PRO barat/amerika, melainkan MENYEWA
orang-orang barat dalam hal
Untuk ke arah itu MUI kan mestinya membuka pintu dialog, nggak main haramin
saja. Pertanyaan selanjutnya, apakah MUI maupun ulama2 kita yang kebanyakannya
tradisional, mempunyai kecenderungan sikap untuk berdialog? Kayaknya kurang
deh, padahal mengeluarkan fatwa seperti itu berbahaya, yaitu
dan was taqimuu, para
jamaah shaf-shaf supaya direbonding.
Wassalam
Abdul Mu'iz
--- Pada Rab, 3/2/10, aldiy al...@yahoo.com menulis:
Dari: aldiy al...@yahoo.com
Judul: [wanita-muslimah] Re: Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
Kepada: wanita-muslimah
, February 03, 2010 12:26 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Pakar: Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
Untuk ke arah itu MUI kan mestinya membuka pintu dialog, nggak main haramin
saja. Pertanyaan selanjutnya, apakah MUI maupun ulama2 kita yang kebanyakannya
tradisional, mempunyai
12 matches
Mail list logo