[wanita-muslimah] sebuah kebohongan america makmurkan afgan

2010-06-15 Terurut Topik Yudi Yuliyadi

Hehe


Jadi sudah jelas ternyata pak abdul antek America yang ingin menghancurkan
islam


Pakai America itulah, sesuai dengan islam lah


Pak abdul, jangan terbutakan oleh dunia dan harta


Memang siapa yang menciptakan otak manusia, memang siapa yang menciptkan
dunia ini pak abdul?


Coba anda berfikir jika memang anda mengaku intelektual


Saya benci America, karena saya adalah muslim


Dari dulu America benci dengan islam karena mereka menerapkan system kufur,
mereka tidak mengin2kan bangkitnya kembali Negara islam yang telah berkuasa
selama 14 abad


Tapi anehnya pak abdul ini menentang hukum ALLAH dan lebih bangga dengan
hukum buatan kafir, anda sudah tahu resiko dari ucapa bapak ini


Janganlah suka memutar balikan fakta, America makmur karena menghisap sumber
daya alam Negeri islam


Silahkan anda berkata dengan hawa nafsu saudara dan begitu berani
mempermainkan ayat2 ALLAH


Tapi ingat wahai abdul kita akan mati, ucapan saudara nanti akan
dipertanggung jawabkan kelak. Di pengadilan akhirat anda akan mengetahui
sebuah kebenaran, apa yang anda katakan sekarang akan menjuadi bukti betapa
saudara memusuhi hukum ALLAH


apa benar mereka memakmurkan, atau hanya khayalan saudara abdul yang patuh
pada America dan menyebarkan kebohongan atas nama islam yang dibalut dengan
kemunafikan


kemarin saudara mengatkan Saudi ini dan itulah tapi sekarang pak abdul
mengatkan secara tersirat bahwa Saudi mematuhi America dengan menggunakan
teknologinya


saya benci America karena mereka adalah Negara kafir yang telah membantai
saudaraku di afganistan, irak, iran dan palestina


wahai abdul kaum yahudi dan nasrani tidak akan pernah ridha pada kita sampai
kita masuk pada agamanya, sekarang waha abdul sebenarnya siapa yang harus
berfikir, apa tidak takutkah engkau wahai Abdul pada azab ALLAH karena telah
menentang syariat islam dan hukum dari ALLAH


tidak malukah engkau wahai abdul karena tinggal di bumi, menghirup udara,
punya mata, punya akal tapi mendustakan hukum ALLAH?


Mari kita renungkan baik2 seperti yang pak abdul katakan.


 


 


 
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/144642;_ylc=X3oDMTJza
mhmbG9vBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE4Nzc5ODgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDc2MjUwBG1zZ0lkA
zE0NDY0MgRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjc2NTk3ODcx Re: USA akan
memakmurkan Afganistankejahatan america di afganis 


Posted by: abdul
mailto:latifabdul...@yahoo.com?subject=%20re%3a%20usa%20akan%20memakmurkan%
20Afganistan%3Ekejahatan%20america%20di%20afganis
latifabdul...@yahoo.comhttp://profiles.yahoo.com/latifabdul777
latifabdul777 


Mon Jun 14, 2010 4:01 pm (PDT) 




Yudi Yuliyadi--Bismilahirahmanirrahiim

Negara2 yg bersahabat dgn amerika yang rahmatan Lil'alaimin, 
akan mendapat rahmat pula dgn technology Amerika.

Kita lihat Saudi, dimana technology Barat/amerika,dapat memakmurkan
rakyatnya sapai sekarang ini

Kuwait, dan Emirat Arab demikian pula.
Insya ALLAH Iraq dan Afganistan akan menyusul...

Germany,Japan, Korea Selatan, sudah makmur sekali..

Korea Utara, Cuba yg anti Amerika, benci dgn amerika
adalah negara2 yang termiskin di dunia.Kenapa?

ALLAH berfirman;
Who ever hates others, he will in darkness, walking in darkness
his eyes has been blinded with hatred and then he will fall
in misery.

Saya yakin pula HTI dan International pada suatu waktu akan
hancur pula seperti taliban itu.

Nasehat saya;
janganlah terlalu membenci Amerika, bukankah Internet yg anda
pakai ini siptaan pemuda2 Amerika?
pantaskah and membenci Amerika? coba renungkan baik2!!

salam

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] sebuah kebohongan america makmurkan afgan

2010-06-15 Terurut Topik Irwan Kurniawan
Si dulatip emang jelas pembual..
a m r i k jelas mengeruk kekayaan alam negara lain untuk kepentingan mereka
sendiri..
dulatip pembohong.. pemutar balik fakta..
dasar sekate loe..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com
fb/twitter/skype: irwank2k2

-- Forwarded message --
From:
Date: 2010/6/14
Subject: KUCING GARONG - U.S. Discovers Vast Riches of Minerals in
Afghanistan


Sembilan tahun pendudukan. Dan kisah tentara Amerika di Afghanistan tak
ubahnya telenovela kucing garong. Gagah di kamera, nakal di mulut, janji
tong kosong.

Bilangnya mau menangkap SATU ORANG biang teroris tapi nyatanya justru
mengirim ratusan ribu pasukan tempur. Bilangnya mau menghadirkan keamanan
tapi saban malam drone membunuh orang-orang tak berdosa di desa-desa yang
gelap. Bilangnya mau menghadirkan pembangunan tapi nyatanya hanya produksi
opium yang meningkat pesat.

Kini, setelah sukses menjadi market bom-bom cerdas bin presisi
tinggi Amerika Serikat, Afghanistan jadi surga geologist Pentagon.
Geregetan. Gemas. Ingin sekali rasanya melihat ada kartunis Indonesia yang
mengabadikan kisah geologist Pentagon di bawah. Ingin sekali melihat ada
kartun senakal ini: http://latuff2.deviantart.com/gallery/#/d2equx3

AH

--

U.S. Discovers Vast Riches of Minerals in Afghanistan
Tyler Hicks/The New York Times

A bleak Ghazni Province seems to offer little, but a Pentagon study says it
may have among the world's largest deposits of lithium.

By JAMES RISEN
Published: June 13, 2010

WASHINGTON — The United States has discovered nearly $1 trillion in untapped
mineral deposits in Afghanistan, far beyond any previously known reserves
and enough to fundamentally alter the Afghan economy and perhaps the Afghan
war itself, according to senior American government officials.

The previously unknown deposits — including huge veins of iron, copper,
cobalt, gold and critical industrial metals like lithium — are so big and
include so many minerals that are essential to modern industry that
Afghanistan could eventually be transformed into one of the most important
mining centers in the world, the United States officials believe.

An internal Pentagon memo, for example, states that Afghanistan could become
the Saudi Arabia of lithium, a key raw material in the manufacture of
batteries for laptops and Blackberries.

The vast scale of Afghanistan's mineral wealth was discovered by a small
team of Pentagon officials and American geologists. The Afghan government
and President Hamid Karzai were recently briefed, American officials said.

While it could take many years to develop a mining industry, the potential
is so great that officials and executives in the industry believe it could
attract heavy investment even before mines are profitable, providing the
possibility of jobs that could distract from generations of war.

There is stunning potential here, Gen. David H. Petraeus, commander of the
United States Central Command, said in an interview on Saturday. There are
a lot of ifs, of course, but I think potentially it is hugely significant.

The value of the newly discovered mineral deposits dwarfs the size of
Afghanistan's existing war-bedraggled economy, which is based largely on
opium production and narcotics trafficking as well as aid from the United
States and other industrialized countries. Afghanistan's gross domestic
product is only about $12 billion.

This will become the backbone of the Afghan economy, said Jalil Jumriany,
an adviser to the Afghan minister of mines.

American and Afghan officials agreed to discuss the mineral discoveries at a
difficult moment in the war in Afghanistan. The American-led offensive in
Marja in southern Afghanistan has achieved only limited gains. Meanwhile,
charges of corruption and favoritism continue to plague the Karzai
government, and Mr. Karzai seems increasingly embittered toward the White
House.

So the Obama administration is hungry for some positive news to come out of
Afghanistan. Yet the American officials also recognize that the mineral
discoveries will almost certainly have a double-edged impact.

Instead of bringing peace, the newfound mineral wealth could lead the
Taliban to battle even more fiercely to regain control of the country.

The corruption that is already rampant in the Karzai government could also
be amplified by the new wealth, particularly if a handful of well-connected
oligarchs, some with personal ties to the president, gain control of the
resources. Just last year, Afghanistan's minister of mines was accused by
American officials of accepting a $30 million bribe to award China the
rights to develop its copper mine. The minister has since been replaced.

Endless fights could erupt between the central government in Kabul and
provincial and tribal leaders in mineral-rich districts. Afghanistan has a
national mining law, written with the help of advisers from the