[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
Pak Lurah... mohon ijin keluar dulu dari milis ini... karena akan cuti... takut penuh kotak suratnya...tks - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 14, 2003 4:33 PM Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi Pak Syafril, pak Aden, Syafril wrote: Saat perusahaan baru berdiri, pemimpin harus berada di paling depan untuk merintis jalan ... saat perusahaan sudah stabil, pemimpin berada di tengah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya...dan saat perusahaan sudah maju, pemimpin berada disamping untuk mengawasi dan memberikan nasehat Nggak usah tengok2 Jepang segala, kalau pemimpin2 kita sudah mengimplementasikan motto kepemimpinan dari akar budaya sendiri yang konon katanya sudah berusia berabad2 itu, saya yakin cerita republik ini akan lain. Motto itu adalah: 1- Ing Ngarso Sung Tulodo (Ketika berdiri didepan memberi contoh) 2- Ing Madya Mangun Karsa (Ketika berdiri ditengah membangun bersama-sama) 3- Tut Wuri Handayani (Ketika berdiri dibelakang mengarahkan dan memotivasi) Salam hangat, HermanSyah XIV. Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] 11/14/2003 05:00 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi On Fri, 14 Nov 2003 00:39:31 +0700 Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingin kembali pada kepercayaan saya dan pernah saya kemukakan dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta ini adalah KEMISKINAN. Saya sepakat. Sebenarnya setelah Perang Dunia II, negara2 di Asia, khususnya Timur Jauh yakni Cina, Korea, Taiwan, Negara2 Asia Tenggara,ditahun 1945 masing2 negara berangkat dari titik nol yang sama yaitu sebagai negara bekas Jajahan Jepang. Tapi kenapa, saat ini kesejahteraannya berbeda-beda ? Menurut pendapat saya, kuncinya adalah KEPEMIMPINAN NASIONAL dengan SIKAP KERAS, TEGAS, BERANI DAN MEMILIKI KEKUASAAN YANG PENUH DITANGANNYA( Cenderung otoriter ) Negara2 itu Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia dan sekarang Cina sebagai buah hasil Kepemimpinan Mao, yang direformasi oleh Deng Tsao Ping. Korea Selatan oleh Kim Dae Yung, Taiwan oleh Chang Kai Sek, Singapura oleh Lie Kwan Yu, Malaysia oleh Mahatir. Mereka adalah PEMIMPIN2 YANG CINTA TANAH AIR DAN BANGSANYA, berhati teguh atas keyakinannya untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang sejahtera dan dihormati oleh bangsa2 lain didunia. Sekarang negara2 itu berpendapatan perkapita diatas USD.3500, bandingkan dengan Indonesia yang saat ini adalah USD.660 perkapita dan sebelum krisis hanya USD.1100 per kapita. Lagi saya sepakat dg Mang Abas, soal perlunya pemimpin yg otoriterpun saya setuju, walau ada batasnya ... ada masanya pola itu diubah. Di dunia usaha kata-2x dari Konosuke Matsushita sangat pas dg kata hati saya (saya kutipkan dari ingatan, mungkin tidak persis-2x amat) Saat perusahaan baru berdiri, pemimpin harus berada di paling depan untuk merintis jalan ... saat perusahaan sudah stabil, pemimpin berada di tengah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya...dan saat perusahaan sudah maju, pemimpin berada disamping untuk mengawasi dan memberikan nasehat Menghidupkan Demokrasi di negara miskin hanya usaha menegakkan benang basah, yang tercipta adalah kekacauan politik, sehingga pembangunan menjadi tersendat2, Menurut pendapat saya , KKN tidak ada hubungannya dengan agama, tapi berhubungan erat dengan Nation Character melalui Kepemimpinan Nasional. Dan karena resouces kita terbatas, maka lebih baik pusatkan resources itu untuk meningkatkan produktivitas nasional daripada membuat undang-undang atau komite-2x an utk ngurusin korupsi, cukup 1 kata utk koruptor sikat !. -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
On Fri, 14 Nov 2003 11:03:10 +0100 [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa lho yo. Ah masak sih itu miliknya orang pendidikan aja? Motto itu dicreate utk masalah pendidikan, blm pernah dengar orang management menggunakan konsep itu. Sdg konsep tatas-titis-totos ini memang utk management, yg bersesuaian dg konsep managementnya orang yunani sana (athos, pathos, ethos). Saya jadi inget, waktu ikut LatPenMupimMenwa sekowilhan II dulu (saya korbannya mas Koni musti mewakili Yon I, he he he... berdua dengan Arief Budiman), kami diajari 10 prinsip2 kepemimpinan (militer RI) yaitu: 1- Takwa kepada Tuhan YME 2- Ing Ngarso Sung Tulodo 3- Ing Madya Mangun Karsa 4- Tut Wuri Handayani 5- Ambeg Paramarta 6- Prasaja 7- Samapta 8- Waspada 9- Gemi Nastiti 10- Legawa Coba saja leadership itu diterapkan dg benar, mungkin banyak kekacauan negeri ini bisa beres :-) Banyak yg ngomong orang Indonesia ini jagoan retorika, tp kalau sudah soal realisasi bisa dibilang null putul alias Nol Besar :-( -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
KATA ORANG BUDAYA KITA ( JAWA?), SEPERTI JANUR KUNING. DIBAWAH LURUS.TERUS DITENGAH MASIH LURUS.EH BEGITU DIATAS DIA MULAI BENGKOK !! HEHEHEHE.. -Original Message- From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, November 14, 2003 5:22 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi On Fri, 14 Nov 2003 11:03:10 +0100 [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa lho yo. Ah masak sih itu miliknya orang pendidikan aja? Motto itu dicreate utk masalah pendidikan, blm pernah dengar orang management menggunakan konsep itu. Sdg konsep tatas-titis-totos ini memang utk management, yg bersesuaian dg konsep managementnya orang yunani sana (athos, pathos, ethos). Saya jadi inget, waktu ikut LatPenMupimMenwa sekowilhan II dulu (saya korbannya mas Koni musti mewakili Yon I, he he he... berdua dengan Arief Budiman), kami diajari 10 prinsip2 kepemimpinan (militer RI) yaitu: 1- Takwa kepada Tuhan YME 2- Ing Ngarso Sung Tulodo 3- Ing Madya Mangun Karsa 4- Tut Wuri Handayani 5- Ambeg Paramarta 6- Prasaja 7- Samapta 8- Waspada 9- Gemi Nastiti 10- Legawa Coba saja leadership itu diterapkan dg benar, mungkin banyak kekacauan negeri ini bisa beres :-) Banyak yg ngomong orang Indonesia ini jagoan retorika, tp kalau sudah soal realisasi bisa dibilang null putul alias Nol Besar :-( -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
Biar jadi korban tapi khan untung, itu . dapat ibu nya anak yang sekarang ini... he he Salam Koni. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 14 Nov 2003 11:03:10 +0100 Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi Hello pak Syafril, Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa lho yo. Ah masak sih itu miliknya orang pendidikan aja? Saya jadi inget, waktu ikut LatPenMupimMenwa sekowilhan II dulu (saya korbannya mas Koni musti mewakili Yon I, he he he... berdua dengan Arief Budiman), kami diajari 10 prinsip2 kepemimpinan (militer RI) yaitu: 1- Takwa kepada Tuhan YME 2- Ing Ngarso Sung Tulodo 3- Ing Madya Mangun Karsa 4- Tut Wuri Handayani 5- Ambeg Paramarta 6- Prasaja 7- Samapta 8- Waspada 9- Gemi Nastiti 10- Legawa Point 7 saya lupa2 inget, tapi sisanya rasanya bener deh, soalnya seperti masih nempel aja di kepala (kalau bener, wah, saya heran sendiri kok masih inget, padahal sudah 20 th. lebih nggak pernah disentuh-sentuh). Salam hangat, HermanSyah XIV. Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] 11/14/2003 10:40 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi On Fri, 14 Nov 2003 10:33:32 +0100 [EMAIL PROTECTED] wrote: Motto itu adalah: 1- Ing Ngarso Sung Tulodo (Ketika berdiri didepan memberi contoh) 2- Ing Madya Mangun Karsa (Ketika berdiri ditengah membangun bersama-sama) 3- Tut Wuri Handayani (Ketika berdiri dibelakang mengarahkan dan memotivasi) Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa lho yo. -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
On Thu, 13 Nov 2003 11:48:57 +0700 Abdullah Sodik [EMAIL PROTECTED] wrote: [ ... ] Jadi menurut hemat saya, gambaran kasar tersebut memberi indikasi bahwa tinggi-rendahnya korupsi tidak banyak berkait dengan agama, tetapi lebih terkait dengan tatanan hukum yang jelas dan tegas yang diiringi penegakan hukum berat terhadap para koruptor. Mungkin benar begitu ...tp adakah yg tahu kriteria korupsi yg digunakan oleh Global Corruption Index atau Transparency International Index seperti apa ? Tolok ukur kita terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Misalkan saja orang-2x yg lama bekerja di rumah sakit, maka kriteria (dan tolok ukur) dia dalam menentukan seseorang sakitnya parah atau tidak parah akan berbeda dg orang biasa; shg sering kita jadi gemes melihat perawat yg lamban beresponse padahal pasiennya sudah parah. Kita sering mendengar akhir-2x ini mengenai betapa malangnya negeri ini krn departemen yg mendidik kita (depdiknas), yg mengurusi soal moral (dep. agama), yg mengurusi kesehatan (DepKes) dan mengadili benar/tidaknya (DepKeh dan Kejaksaan) mrpkan departemen terkorup di negeri ini. Tentu saja mereka tidak berpendapat seperti itu, dan ini akibat perbedaan kriteria (tolok ukur). Saya dulu sempat berpendapat bahwa kalau kita bisa berantas korupsi (KKN) maka produktifitas anak negeri ini akan meningkat, tp setelah saya pikir ulang pendapat itu tidak bagus. Dg pola berpikir seperti itu maka kita jadi terperangkap kepada hal-2x negatif yg justru merusak produktifitas. Mestinya semua orang berpikir soal pencapaian target, dan membuat tolok ukur pencapaiannya; shg semua orang berlomba-lomba mencapai tolok ukur tsb dan tidak lagi punya waktu untuk melakukan korupsi. Transparansi juga akan mencegah niatan berkorupsi, plus meningkatkan semangat kompetisi dalam pencapaian target. Siapa yg tidak bisa memenuhi kriteria produktifitas dalam kurun waktu tertentu, ya langsung mundur jabatan ... terlihat jelas ukurannya, terlihat jelas maslahatnya bagi orang banyak. -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
Saya ingin kembali pada kepercayaan saya dan pernah saya kemukakan dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta ini adalah KEMISKINAN. Coba jejerkan ( disepadankan ) ranking korupsi dari negara2 didunia dengan masing2 pendapatannya per kapita. Saya pernah melakukannya, tapi sayang datanya sudah hilang. Yang saya ingat kalau 10 angka tertinggi korupsinya, maka rangking dari negara2 dengan angka ranking pada batas angka 5 kebawah, maka itu terdiri dari negara2 dengan pendapatan perkapita dibawah USD.3500. USD.3500 perkapita juga merupakan Benchmark dimana Demokrasi dinegara2 tersebut sudah mulai dijalankan dengan benar dan mencapai tujuannya. Statistik ini secara empiris bisa disimpulkan, makin miskin negaranya, makin tinggi tingkat korupsinya/KKN nya Sebenarnya setelah Perang Dunia II, negara2 di Asia, khususnya Timur Jauh yakni Cina, Korea, Taiwan, Negara2 Asia Tenggara,ditahun 1945 masing2 negara berangkat dari titik nol yang sama yaitu sebagai negara bekas Jajahan Jepang. Tapi kenapa, saat ini kesejahteraannya berbeda-beda ? Menurut pendapat saya, kuncinya adalah KEPEMIMPINAN NASIONAL dengan SIKAP KERAS, TEGAS, BERANI DAN MEMILIKI KEKUASAAN YANG PENUH DITANGANNYA ( Cenderung otoriter ) Negara2 itu Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia dan sekarang Cina sebagai buah hasil Kepemimpinan Mao, yang direformasi oleh Deng Tsao Ping. Korea Selatan oleh Kim Dae Yung, Taiwan oleh Chang Kai Sek, Singapura oleh Lie Kwan Yu, Malaysia oleh Mahatir. Mereka adalah PEMIMPIN2 YANG CINTA TANAH AIR DAN BANGSANYA, berhati teguh atas keyakinannya untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang sejahtera dan dihormati oleh bangsa2 lain didunia. Sekarang negara2 itu berpendapatan perkapita diatas USD.3500, bandingkan dengan Indonesia yang saat ini adalah USD.660 perkapita dan sebelum krisis hanya USD.1100 per kapita. Menghidupkan Demokrasi di negara miskin hanya usaha menegakkan benang basah, yang tercipta adalah kekacauan politik, sehingga pembangunan menjadi tersendat2, Lihat contohnya India.Mungkin India adalah negara yang paling dahulu memilih demokrasi di Asia, tapi hasilnya hanya menjadi negara yang kumuh karena tidak mampu menahan laju pertambahan penduduk, yang sebetulnya merupakan masalah utama di India.Pendapatan perkapitanya saat ini sekitar USD.600. Menurut pendapat saya , KKN tidak ada hubungannya dengan agama, tapi berhubungan erat dengan Nation Character melalui Kepemimpinan Nasional. Wass, -Original Message- From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 13, 2003 4:30 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi On Thu, 13 Nov 2003 11:48:57 +0700 Abdullah Sodik [EMAIL PROTECTED] wrote: [ ... ] Jadi menurut hemat saya, gambaran kasar tersebut memberi indikasi bahwa tinggi-rendahnya korupsi tidak banyak berkait dengan agama, tetapi lebih terkait dengan tatanan hukum yang jelas dan tegas yang diiringi penegakan hukum berat terhadap para koruptor. Mungkin benar begitu ...tp adakah yg tahu kriteria korupsi yg digunakan oleh Global Corruption Index atau Transparency International Index seperti apa ? Tolok ukur kita terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Misalkan saja orang-2x yg lama bekerja di rumah sakit, maka kriteria (dan tolok ukur) dia dalam menentukan seseorang sakitnya parah atau tidak parah akan berbeda dg orang biasa; shg sering kita jadi gemes melihat perawat yg lamban beresponse padahal pasiennya sudah parah. Kita sering mendengar akhir-2x ini mengenai betapa malangnya negeri ini krn departemen yg mendidik kita (depdiknas), yg mengurusi soal moral (dep. agama), yg mengurusi kesehatan (DepKes) dan mengadili benar/tidaknya (DepKeh dan Kejaksaan) mrpkan departemen terkorup di negeri ini. Tentu saja mereka tidak berpendapat seperti itu, dan ini akibat perbedaan kriteria (tolok ukur). Saya dulu sempat berpendapat bahwa kalau kita bisa berantas korupsi (KKN) maka produktifitas anak negeri ini akan meningkat, tp setelah saya pikir ulang pendapat itu tidak bagus. Dg pola berpikir seperti itu maka kita jadi terperangkap kepada hal-2x negatif yg justru merusak produktifitas. Mestinya semua orang berpikir soal pencapaian target, dan membuat tolok ukur pencapaiannya; shg semua orang berlomba-lomba mencapai tolok ukur tsb dan tidak lagi punya waktu untuk melakukan korupsi. Transparansi juga akan mencegah niatan berkorupsi, plus meningkatkan semangat kompetisi dalam pencapaian target. Siapa yg tidak bisa memenuhi kriteria produktifitas dalam kurun waktu tertentu, ya langsung mundur jabatan ... terlihat jelas ukurannya, terlihat jelas maslahatnya bagi orang banyak. -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi
On Fri, 14 Nov 2003 00:39:31 +0700 Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingin kembali pada kepercayaan saya dan pernah saya kemukakan dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta ini adalah KEMISKINAN. Saya sepakat. Sebenarnya setelah Perang Dunia II, negara2 di Asia, khususnya Timur Jauh yakni Cina, Korea, Taiwan, Negara2 Asia Tenggara,ditahun 1945 masing2 negara berangkat dari titik nol yang sama yaitu sebagai negara bekas Jajahan Jepang. Tapi kenapa, saat ini kesejahteraannya berbeda-beda ? Menurut pendapat saya, kuncinya adalah KEPEMIMPINAN NASIONAL dengan SIKAP KERAS, TEGAS, BERANI DAN MEMILIKI KEKUASAAN YANG PENUH DITANGANNYA( Cenderung otoriter ) Negara2 itu Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia dan sekarang Cina sebagai buah hasil Kepemimpinan Mao, yang direformasi oleh Deng Tsao Ping. Korea Selatan oleh Kim Dae Yung, Taiwan oleh Chang Kai Sek, Singapura oleh Lie Kwan Yu, Malaysia oleh Mahatir. Mereka adalah PEMIMPIN2 YANG CINTA TANAH AIR DAN BANGSANYA, berhati teguh atas keyakinannya untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang sejahtera dan dihormati oleh bangsa2 lain didunia. Sekarang negara2 itu berpendapatan perkapita diatas USD.3500, bandingkan dengan Indonesia yang saat ini adalah USD.660 perkapita dan sebelum krisis hanya USD.1100 per kapita. Lagi saya sepakat dg Mang Abas, soal perlunya pemimpin yg otoriterpun saya setuju, walau ada batasnya ... ada masanya pola itu diubah. Di dunia usaha kata-2x dari Konosuke Matsushita sangat pas dg kata hati saya (saya kutipkan dari ingatan, mungkin tidak persis-2x amat) Saat perusahaan baru berdiri, pemimpin harus berada di paling depan untuk merintis jalan ... saat perusahaan sudah stabil, pemimpin berada di tengah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya...dan saat perusahaan sudah maju, pemimpin berada disamping untuk mengawasi dan memberikan nasehat Menghidupkan Demokrasi di negara miskin hanya usaha menegakkan benang basah, yang tercipta adalah kekacauan politik, sehingga pembangunan menjadi tersendat2, Menurut pendapat saya , KKN tidak ada hubungannya dengan agama, tapi berhubungan erat dengan Nation Character melalui Kepemimpinan Nasional. Dan karena resouces kita terbatas, maka lebih baik pusatkan resources itu untuk meningkatkan produktivitas nasional daripada membuat undang-undang atau komite-2x an utk ngurusin korupsi, cukup 1 kata utk koruptor sikat !. -- syafril --- Syafril Hermansyah --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
Kalau langganan jelas belum kuat, gaji PNS tahu sendiri lah, kecuali kalau korup (nau'dzubillahimindzalik). bukan berarti PNS yang bisa berlangganan majalah asing korup kan ?...contohnya Prabowo Subianto saat berpangkat letnan pasti juga mampu kalau cuman berlangganan majalah asingkalau pakai email address kantor untuk berkomunikasi di forum seperti ini bisa disebut korupsi apa tidak ? atau yang sangat sederhana, saat jam kerja kita masih sempat baca koran..korupsi apa bukan ? bingung euy.. sukris --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
Panjang lebar sebagai cover story di Asian Wallstreet Journal sebulan lalu. Wasalam. === - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 11 Nopember 2003 11:36 Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) AWW. Pak Djoni Saleh, kalau boleh saya ingin tahu data atau informasi korupsi yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan sekitar Khamanei. Wassalam. DZArifin. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
Pak ABS, Di email Doedoeng, Sabtu 8 Nov 2003: Pemerintahan Arab Saudi adalah contoh buruk, walaupun monarki bisa baik (kebanyakan buruk), menurut banyak ulama, yang mendekati semangat Islam adalah republik (contoh aktual Iran). Salam hangat, HermanSyah XIV. Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] 11/10/2003 19:16 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[yonsatu] Iran (Re: Re: Sekularisme) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Nopember 2003 20:07 Subject: [yonsatu] Re: Sekularisme Saya sendiri jadi agak ngeri nih sama anda setelah membaca sedikit berita tentang Iran yang menurut anda adalah contoh negara Islam yang baik Hermansyah, saya runut-runut kembali, di mana ya Doedoeng (atau Sumarko?) ada mengatakan Iran adalah contoh negara Islam yang baik. Tapi, anyhow, memang betul kata Anda, salah besar mengatakan Iran contoh negara Islam yang baik. Iran justru contoh terburuk dari suatu negara yang mengaku Islami. Di Indonesia masih mendingan, di kalangan DPR misalnya, korupsi marak dilakukan atas nama reformasi. Tetapi di Iran, di kalangan ulama penguasa (theokrasi), korupsi dalam tingkatnya yang dahsyat sekarang ini, terutama oleh lingkungan sekitar Khameini, marak dilakukan atas nama Islam! Wasalam. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
AWW. Apakah informasi tersebut kredibel? mengingat pemerintah Barat umumnya mendiskreditkan Islam, apalagi sedang ada masalah dengan Iran. Wassalam. DZarifin Panjang lebar sebagai cover story di Asian Wallstreet Journal sebulan lalu. Wasalam. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
Panjang lebar sebagai cover story di Asian Wall Street Journal sebulan lalu. --- - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 11 Nopember 2003 16:35 Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Apakah informasi tersebut kredibel? mengingat pemerintah Barat umumnya mendiskreditkan Islam, apalagi sedang ada masalah dengan Iran. Wassalam. DZarifin == Pemerintah Barat!?!? Emang suka baca AWSJ enggak? Itu majalah Asia (atau Timur deh, kalau kepingin pakai mata angin). Nggak ada hubungannya sama pemerintah mana-mana, apalagi pemerintah Barat (whatever Barat means). Tapi jangan-jangan ada hubungannya kalau sama Yahudi sih, ha ha ha... (Orang muslim Arab, kalau tersudut, kambing hitamnya kan pasti Yahudi. Ada copet di Masjidil Haram, askarnya nggak mampu nangkap, bilang aja itu copet Yahudi. Maka kata Mahathir, Yahudi menguasai dunia karena kaum muslimin umumnya bodoh, dan belum-belum sudah minder sama Yahudi). Wasalam. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
AWW. Sempat baca kalau kebetulan ada di rumah atau kantor senior yang berlangganan, atau di beberapa hotel tertentu. Kalau langganan jelas belum kuat, gaji PNS tahu sendiri lah, kecuali kalau korup (nau'dzubillahimindzalik). Barat?, secara umum mereka yang memiliki world view westernisasi dan memandang bahwa timur sebagai negara terbelakang atau dunia ketiga. Kebetulan negara dunia ketiga tersebut, mayoritas berpenduduk muslim. Dalam konteks ini, Jepang pun menjadi Barat. Mohon maaf kalau saya salah mengidentifikasi. BTW, Pak Djoni Saleh mohon share ke kita mengenai Barat dan Timur. Ditunggu dech. Wassalam. DZArifin. Pemerintah Barat!?!? Emang suka baca AWSJ enggak? Itu majalah Asia (atau Timur deh, kalau kepingin pakai mata angin). Nggak ada hubungannya sama pemerintah mana-mana, apalagi pemerintah Barat (whatever Barat means). Tapi jangan-jangan ada hubungannya kalau sama Yahudi sih, ha ha ha... (Orang muslim Arab, kalau tersudut, kambing hitamnya kan pasti Yahudi. Ada copet di Masjidil Haram, askarnya nggak mampu nangkap, bilang aja itu copet Yahudi. Maka kata Mahathir, Yahudi menguasai dunia karena kaum muslimin umumnya bodoh, dan belum-belum sudah minder sama Yahudi). Wasalam. ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]
[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)
AWW. Pak Djoni Saleh, kalau boleh saya ingin tahu data atau informasi korupsi yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan sekitar Khamanei. Wassalam. DZArifin. Tapi, anyhow, memang betul kata Anda, salah besar mengatakan Iran contoh negara Islam yang baik. Iran justru contoh terburuk dari suatu negara yang mengaku Islami. Di Indonesia masih mendingan, di kalangan DPR misalnya, korupsi marak dilakukan atas nama reformasi. Tetapi di Iran, di kalangan ulama penguasa (theokrasi), korupsi dalam tingkatnya yang dahsyat sekarang ini, terutama oleh lingkungan sekitar Khameini, marak dilakukan atas nama Islam! Wasalam. --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED] ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id --[YONSATU - ITB]-- Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Vacation : mailto:[EMAIL PROTECTED]