[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-16 Terurut Topik Bambang Lusmiadi
Pak Lurah... mohon ijin keluar dulu dari milis ini... karena akan cuti...
takut penuh kotak suratnya...tks
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 14, 2003 4:33 PM
Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)  Korupsi


 Pak Syafril, pak Aden,
 Syafril wrote:
  Saat perusahaan baru berdiri, pemimpin harus berada di paling depan
 untuk merintis jalan ... saat perusahaan sudah stabil, pemimpin berada
 di tengah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya...dan saat
 perusahaan sudah maju, pemimpin berada disamping untuk mengawasi dan
 memberikan nasehat 

 Nggak usah tengok2 Jepang segala, kalau pemimpin2 kita sudah
 mengimplementasikan motto kepemimpinan dari akar budaya sendiri yang konon
 katanya sudah berusia berabad2 itu, saya yakin cerita republik ini akan
 lain.

 Motto itu adalah:

 1- Ing Ngarso Sung Tulodo (Ketika berdiri didepan memberi contoh)
 2- Ing Madya Mangun Karsa (Ketika berdiri ditengah membangun bersama-sama)
 3- Tut Wuri Handayani (Ketika berdiri dibelakang mengarahkan dan
 memotivasi)

 Salam hangat,
 HermanSyah XIV.






 Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
 11/14/2003 05:00
 Please respond to yonsatu


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:[yonsatu] Re: Iran   (Re: Re: Sekularisme) 
Korupsi


 On Fri, 14 Nov 2003 00:39:31 +0700
 Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Saya ingin kembali pada kepercayaan saya dan pernah saya kemukakan
  dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta
  ini adalah KEMISKINAN.

 Saya sepakat.

  Sebenarnya setelah Perang Dunia II, negara2 di Asia, khususnya Timur
  Jauh yakni Cina, Korea, Taiwan, Negara2 Asia Tenggara,ditahun 1945
  masing2 negara berangkat dari titik nol yang sama yaitu sebagai
  negara bekas Jajahan Jepang.
  Tapi kenapa, saat ini kesejahteraannya berbeda-beda ?
  Menurut pendapat saya, kuncinya adalah KEPEMIMPINAN NASIONAL dengan
  SIKAP KERAS, TEGAS, BERANI DAN MEMILIKI KEKUASAAN YANG PENUH
  DITANGANNYA( Cenderung otoriter )
  Negara2 itu Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia dan sekarang
  Cina sebagai buah hasil Kepemimpinan Mao, yang direformasi oleh Deng
  Tsao Ping.
  Korea Selatan oleh Kim Dae Yung, Taiwan oleh Chang Kai Sek, Singapura
  oleh Lie Kwan Yu, Malaysia oleh Mahatir.
  Mereka adalah PEMIMPIN2 YANG CINTA TANAH AIR DAN BANGSANYA, berhati
  teguh atas keyakinannya untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang
  sejahtera dan dihormati oleh bangsa2 lain didunia.
  Sekarang negara2 itu berpendapatan perkapita diatas USD.3500,
  bandingkan dengan Indonesia yang saat ini adalah USD.660 perkapita dan
  sebelum krisis hanya USD.1100 per kapita.

 Lagi saya sepakat dg Mang Abas, soal perlunya pemimpin yg otoriterpun
 saya setuju, walau ada batasnya ... ada masanya pola itu diubah.
 Di dunia usaha kata-2x dari Konosuke Matsushita sangat pas dg kata hati
 saya (saya kutipkan dari ingatan, mungkin tidak persis-2x amat)
  Saat perusahaan baru berdiri, pemimpin harus berada di paling depan
 untuk merintis jalan ... saat perusahaan sudah stabil, pemimpin berada
 di tengah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya...dan saat
 perusahaan sudah maju, pemimpin berada disamping untuk mengawasi dan
 memberikan nasehat 

  Menghidupkan Demokrasi di negara miskin hanya usaha menegakkan benang
  basah, yang tercipta adalah kekacauan politik, sehingga pembangunan
  menjadi tersendat2,
 
  Menurut pendapat saya , KKN tidak ada hubungannya dengan agama, tapi
  berhubungan erat dengan Nation Character melalui Kepemimpinan
  Nasional.

 Dan karena resouces kita terbatas, maka lebih baik pusatkan resources
 itu untuk meningkatkan produktivitas nasional daripada membuat
 undang-undang atau komite-2x an utk ngurusin korupsi, cukup 1 kata utk
 koruptor sikat !.


 -- 
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyah


 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]






 --[YONSATU -
ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-14 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Fri, 14 Nov 2003 11:03:10 +0100
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah
 tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa
 lho yo.
 
 Ah masak sih itu miliknya orang pendidikan aja?

Motto itu dicreate utk masalah pendidikan, blm pernah dengar orang
management menggunakan konsep itu.
Sdg konsep tatas-titis-totos ini memang utk management, yg bersesuaian
dg konsep managementnya orang yunani sana (athos, pathos, ethos).
 
 Saya jadi inget, waktu ikut LatPenMupimMenwa sekowilhan II dulu (saya 
 korbannya mas Koni musti mewakili Yon I, he he he... berdua dengan
 Arief Budiman), kami diajari 10 prinsip2 kepemimpinan (militer RI)
 yaitu:
 
 1- Takwa kepada Tuhan YME
 2- Ing Ngarso Sung Tulodo
 3- Ing Madya Mangun Karsa
 4- Tut Wuri Handayani
 5- Ambeg Paramarta
 6- Prasaja
 7- Samapta
 8- Waspada
 9- Gemi Nastiti
 10- Legawa

Coba saja leadership itu diterapkan dg benar, mungkin banyak kekacauan
negeri ini bisa beres :-)
Banyak yg ngomong orang Indonesia ini jagoan retorika, tp kalau sudah
soal realisasi bisa dibilang null putul alias Nol Besar :-(

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-14 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

KATA ORANG BUDAYA KITA ( JAWA?), SEPERTI JANUR KUNING.
DIBAWAH LURUS.TERUS DITENGAH MASIH LURUS.EH BEGITU DIATAS DIA
MULAI BENGKOK !!
HEHEHEHE..

-Original Message-
From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, November 14, 2003 5:22 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)  Korupsi


On Fri, 14 Nov 2003 11:03:10 +0100
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah 
 tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa 
 lho yo.
 
 Ah masak sih itu miliknya orang pendidikan aja?

Motto itu dicreate utk masalah pendidikan, blm pernah dengar orang
management menggunakan konsep itu. Sdg konsep tatas-titis-totos ini
memang utk management, yg bersesuaian dg konsep managementnya orang
yunani sana (athos, pathos, ethos).
 
 Saya jadi inget, waktu ikut LatPenMupimMenwa sekowilhan II dulu (saya
 korbannya mas Koni musti mewakili Yon I, he he he... berdua dengan
 Arief Budiman), kami diajari 10 prinsip2 kepemimpinan (militer RI)
 yaitu:
 
 1- Takwa kepada Tuhan YME
 2- Ing Ngarso Sung Tulodo
 3- Ing Madya Mangun Karsa
 4- Tut Wuri Handayani
 5- Ambeg Paramarta
 6- Prasaja
 7- Samapta
 8- Waspada
 9- Gemi Nastiti
 10- Legawa

Coba saja leadership itu diterapkan dg benar, mungkin banyak kekacauan
negeri ini bisa beres :-) Banyak yg ngomong orang Indonesia ini jagoan
retorika, tp kalau sudah soal realisasi bisa dibilang null putul alias
Nol Besar :-(

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU -
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-14 Terurut Topik Koni Nusetyo Ekantono
Biar jadi korban tapi khan untung, itu . dapat ibu nya anak yang 
sekarang ini... he he
Salam Koni.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 14 Nov 2003 11:03:10 +0100
Subject: [yonsatu] Re: Iran   (Re: Re: Sekularisme)  Korupsi

 Hello pak Syafril,
 Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah
 tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa
 lho
 yo.
 
 Ah masak sih itu miliknya orang pendidikan aja?
 
 Saya jadi inget, waktu ikut LatPenMupimMenwa sekowilhan II dulu (saya 
 korbannya mas Koni musti mewakili Yon I, he he he... berdua dengan
 Arief 
 Budiman), kami diajari 10 prinsip2 kepemimpinan (militer RI) yaitu:
 
 1- Takwa kepada Tuhan YME
 2- Ing Ngarso Sung Tulodo
 3- Ing Madya Mangun Karsa
 4- Tut Wuri Handayani
 5- Ambeg Paramarta
 6- Prasaja
 7- Samapta
 8- Waspada
 9- Gemi Nastiti
 10- Legawa
 
 Point 7 saya lupa2 inget, tapi sisanya rasanya bener deh, soalnya
 seperti 
 masih nempel aja di kepala (kalau bener, wah, saya heran sendiri kok
 masih 
 inget, padahal sudah 20 th. lebih nggak pernah disentuh-sentuh).
 
 Salam hangat,
 HermanSyah XIV.
 
 
 
 
 
 
 Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
 11/14/2003 10:40
 Please respond to yonsatu
 
  
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: 
 Subject:[yonsatu] Re: Iran   (Re: Re: Sekularisme) 
 Korupsi
 
 
 On Fri, 14 Nov 2003 10:33:32 +0100
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Motto itu adalah:
  
  1- Ing Ngarso Sung Tulodo (Ketika berdiri didepan memberi contoh)
  2- Ing Madya Mangun Karsa (Ketika berdiri ditengah membangun
  bersama-sama) 3- Tut Wuri Handayani (Ketika berdiri dibelakang
  mengarahkan dan memotivasi)
 
 Itu motto pendidikan bukan utk management, kalau management adalah
 tatas-titis-totos ...(duh lupa terusannya ) ...ini kalau konsep jawa
 lho
 yo.
 
 
 -- 
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyah
 
 
 --[YONSATU - 
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
 



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-13 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Thu, 13 Nov 2003 11:48:57 +0700
Abdullah Sodik [EMAIL PROTECTED] wrote:

[ ... ]

 Jadi menurut hemat saya, gambaran kasar tersebut memberi indikasi
 bahwa tinggi-rendahnya korupsi tidak banyak berkait dengan agama,
 tetapi lebih terkait dengan tatanan hukum yang jelas dan tegas yang
 diiringi penegakan hukum berat terhadap para koruptor. 

Mungkin benar begitu ...tp adakah yg tahu kriteria korupsi yg
digunakan oleh Global Corruption Index atau Transparency International
Index seperti apa ?

Tolok ukur kita terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Misalkan saja orang-2x yg lama bekerja di rumah sakit, maka kriteria
(dan tolok ukur) dia dalam menentukan seseorang sakitnya parah atau
tidak parah akan berbeda dg orang biasa; shg sering kita jadi gemes
melihat perawat yg lamban beresponse padahal pasiennya sudah parah.

Kita sering mendengar akhir-2x ini mengenai betapa malangnya negeri ini
krn departemen yg mendidik kita (depdiknas), yg mengurusi soal moral
(dep. agama), yg mengurusi kesehatan (DepKes) dan mengadili
benar/tidaknya (DepKeh dan Kejaksaan) mrpkan departemen terkorup di
negeri ini. Tentu saja mereka tidak berpendapat seperti itu, dan ini
akibat perbedaan kriteria (tolok ukur).

Saya dulu sempat berpendapat bahwa kalau kita bisa berantas korupsi
(KKN) maka produktifitas anak negeri ini akan meningkat, tp setelah saya
pikir ulang pendapat itu tidak bagus. Dg pola berpikir seperti itu maka
kita jadi terperangkap kepada hal-2x negatif yg justru merusak
produktifitas.

Mestinya semua orang berpikir soal pencapaian target, dan membuat tolok
ukur pencapaiannya; shg semua orang berlomba-lomba mencapai tolok ukur
tsb dan tidak lagi punya waktu untuk melakukan korupsi.
Transparansi juga akan mencegah niatan berkorupsi, plus meningkatkan
semangat kompetisi dalam pencapaian target.
Siapa yg tidak bisa memenuhi kriteria produktifitas dalam kurun waktu
tertentu, ya langsung mundur jabatan ... terlihat jelas ukurannya,
terlihat jelas maslahatnya bagi orang banyak.


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-13 Terurut Topik Abas F Soeriawidjaja

Saya ingin kembali pada kepercayaan saya dan pernah saya kemukakan
dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta ini
adalah KEMISKINAN.

Coba jejerkan ( disepadankan ) ranking korupsi dari negara2 didunia
dengan masing2 pendapatannya per kapita.
Saya pernah melakukannya, tapi sayang datanya sudah hilang.
Yang saya ingat kalau 10 angka tertinggi korupsinya, maka rangking dari
negara2 dengan angka ranking pada batas angka 5 kebawah, maka itu
terdiri dari negara2 dengan pendapatan perkapita dibawah USD.3500.
USD.3500 perkapita juga merupakan Benchmark dimana Demokrasi dinegara2
tersebut sudah mulai dijalankan dengan benar dan mencapai tujuannya.
Statistik ini secara empiris bisa disimpulkan, makin miskin negaranya,
makin tinggi tingkat korupsinya/KKN nya

Sebenarnya setelah Perang Dunia II, negara2 di Asia, khususnya Timur
Jauh yakni Cina, Korea, Taiwan, Negara2 Asia Tenggara,ditahun 1945
masing2 negara berangkat dari titik nol yang sama yaitu sebagai negara
bekas Jajahan Jepang.
Tapi kenapa, saat ini kesejahteraannya berbeda-beda ?
Menurut pendapat saya, kuncinya adalah KEPEMIMPINAN NASIONAL dengan
SIKAP KERAS, TEGAS, BERANI DAN MEMILIKI KEKUASAAN YANG PENUH DITANGANNYA
( Cenderung otoriter )
Negara2 itu Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia dan sekarang Cina
sebagai buah hasil Kepemimpinan Mao, yang direformasi oleh Deng Tsao
Ping.
Korea Selatan oleh Kim Dae Yung, Taiwan oleh Chang Kai Sek, Singapura
oleh Lie Kwan Yu, Malaysia oleh Mahatir.
Mereka adalah PEMIMPIN2 YANG CINTA TANAH AIR DAN BANGSANYA, berhati
teguh atas keyakinannya untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang
sejahtera dan dihormati oleh bangsa2 lain didunia.
Sekarang negara2 itu berpendapatan perkapita diatas USD.3500, bandingkan
dengan Indonesia yang saat ini adalah USD.660 perkapita dan sebelum
krisis hanya USD.1100 per kapita.

Menghidupkan Demokrasi di negara miskin hanya usaha menegakkan benang
basah, yang tercipta adalah kekacauan politik, sehingga pembangunan
menjadi tersendat2,
Lihat contohnya India.Mungkin India adalah negara yang paling dahulu
memilih demokrasi di Asia, tapi hasilnya hanya menjadi negara yang kumuh
karena tidak mampu menahan laju pertambahan penduduk, yang sebetulnya
merupakan masalah utama di India.Pendapatan perkapitanya saat ini
sekitar USD.600.

Menurut pendapat saya , KKN tidak ada hubungannya dengan agama, tapi
berhubungan erat dengan Nation Character melalui Kepemimpinan Nasional.

Wass,





-Original Message-
From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, November 13, 2003 4:30 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)  Korupsi


On Thu, 13 Nov 2003 11:48:57 +0700
Abdullah Sodik [EMAIL PROTECTED] wrote:

[ ... ]

 Jadi menurut hemat saya, gambaran kasar tersebut memberi indikasi 
 bahwa tinggi-rendahnya korupsi tidak banyak berkait dengan agama, 
 tetapi lebih terkait dengan tatanan hukum yang jelas dan tegas yang 
 diiringi penegakan hukum berat terhadap para koruptor.

Mungkin benar begitu ...tp adakah yg tahu kriteria korupsi yg
digunakan oleh Global Corruption Index atau Transparency International
Index seperti apa ?

Tolok ukur kita terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Misalkan saja orang-2x yg lama bekerja di rumah sakit, maka kriteria
(dan tolok ukur) dia dalam menentukan seseorang sakitnya parah atau
tidak parah akan berbeda dg orang biasa; shg sering kita jadi gemes
melihat perawat yg lamban beresponse padahal pasiennya sudah parah.

Kita sering mendengar akhir-2x ini mengenai betapa malangnya negeri ini
krn departemen yg mendidik kita (depdiknas), yg mengurusi soal moral
(dep. agama), yg mengurusi kesehatan (DepKes) dan mengadili
benar/tidaknya (DepKeh dan Kejaksaan) mrpkan departemen terkorup di
negeri ini. Tentu saja mereka tidak berpendapat seperti itu, dan ini
akibat perbedaan kriteria (tolok ukur).

Saya dulu sempat berpendapat bahwa kalau kita bisa berantas korupsi
(KKN) maka produktifitas anak negeri ini akan meningkat, tp setelah saya
pikir ulang pendapat itu tidak bagus. Dg pola berpikir seperti itu maka
kita jadi terperangkap kepada hal-2x negatif yg justru merusak
produktifitas.

Mestinya semua orang berpikir soal pencapaian target, dan membuat tolok
ukur pencapaiannya; shg semua orang berlomba-lomba mencapai tolok ukur
tsb dan tidak lagi punya waktu untuk melakukan korupsi. Transparansi
juga akan mencegah niatan berkorupsi, plus meningkatkan semangat
kompetisi dalam pencapaian target. Siapa yg tidak bisa memenuhi kriteria
produktifitas dalam kurun waktu tertentu, ya langsung mundur jabatan ...
terlihat jelas ukurannya, terlihat jelas maslahatnya bagi orang banyak.


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU -
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]


--[YONSATU - ITB

[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme) Korupsi

2003-11-13 Terurut Topik Syafril Hermansyah
On Fri, 14 Nov 2003 00:39:31 +0700
Abas F Soeriawidjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Saya ingin kembali pada kepercayaan saya dan pernah saya kemukakan
 dalam milis ini, bahwa sumber ketidak beresan di Tanah Air tercinta
 ini adalah KEMISKINAN.

Saya sepakat.
 
 Sebenarnya setelah Perang Dunia II, negara2 di Asia, khususnya Timur
 Jauh yakni Cina, Korea, Taiwan, Negara2 Asia Tenggara,ditahun 1945
 masing2 negara berangkat dari titik nol yang sama yaitu sebagai
 negara bekas Jajahan Jepang.
 Tapi kenapa, saat ini kesejahteraannya berbeda-beda ?
 Menurut pendapat saya, kuncinya adalah KEPEMIMPINAN NASIONAL dengan
 SIKAP KERAS, TEGAS, BERANI DAN MEMILIKI KEKUASAAN YANG PENUH
 DITANGANNYA( Cenderung otoriter )
 Negara2 itu Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia dan sekarang
 Cina sebagai buah hasil Kepemimpinan Mao, yang direformasi oleh Deng
 Tsao Ping.
 Korea Selatan oleh Kim Dae Yung, Taiwan oleh Chang Kai Sek, Singapura
 oleh Lie Kwan Yu, Malaysia oleh Mahatir.
 Mereka adalah PEMIMPIN2 YANG CINTA TANAH AIR DAN BANGSANYA, berhati
 teguh atas keyakinannya untuk membawa bangsanya menjadi bangsa yang
 sejahtera dan dihormati oleh bangsa2 lain didunia.
 Sekarang negara2 itu berpendapatan perkapita diatas USD.3500,
 bandingkan dengan Indonesia yang saat ini adalah USD.660 perkapita dan
 sebelum krisis hanya USD.1100 per kapita.

Lagi saya sepakat dg Mang Abas, soal perlunya pemimpin yg otoriterpun
saya setuju, walau ada batasnya ... ada masanya pola itu diubah.
Di dunia usaha kata-2x dari Konosuke Matsushita sangat pas dg kata hati
saya (saya kutipkan dari ingatan, mungkin tidak persis-2x amat)
 Saat perusahaan baru berdiri, pemimpin harus berada di paling depan
untuk merintis jalan ... saat perusahaan sudah stabil, pemimpin berada
di tengah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya...dan saat
perusahaan sudah maju, pemimpin berada disamping untuk mengawasi dan
memberikan nasehat 
 
 Menghidupkan Demokrasi di negara miskin hanya usaha menegakkan benang
 basah, yang tercipta adalah kekacauan politik, sehingga pembangunan
 menjadi tersendat2,
 
 Menurut pendapat saya , KKN tidak ada hubungannya dengan agama, tapi
 berhubungan erat dengan Nation Character melalui Kepemimpinan
 Nasional.

Dan karena resouces kita terbatas, maka lebih baik pusatkan resources
itu untuk meningkatkan produktivitas nasional daripada membuat
undang-undang atau komite-2x an utk ngurusin korupsi, cukup 1 kata utk
koruptor sikat !.


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-12 Terurut Topik edy christiono
Kalau
 langganan jelas belum kuat, gaji PNS tahu sendiri lah, kecuali
 kalau korup (nau'dzubillahimindzalik).

bukan berarti PNS yang bisa berlangganan majalah asing korup kan
?...contohnya Prabowo Subianto saat berpangkat letnan pasti juga
mampu kalau cuman berlangganan majalah asingkalau pakai
email address kantor untuk berkomunikasi di forum seperti ini bisa disebut
korupsi apa tidak ? atau yang sangat sederhana, saat jam kerja kita masih
sempat baca koran..korupsi apa bukan ? bingung euy..

sukris



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-11 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
Panjang lebar sebagai cover story di Asian Wallstreet Journal sebulan
lalu.
Wasalam.

===
  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 11 Nopember 2003 11:36
  Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)


  AWW.

  Pak Djoni Saleh, kalau boleh saya ingin tahu data atau
  informasi korupsi yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan
  sekitar Khamanei.
  Wassalam. DZArifin.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-11 Terurut Topik hermansyah
Pak ABS,
Di email Doedoeng, Sabtu 8 Nov 2003:

Pemerintahan Arab Saudi adalah contoh buruk, walaupun monarki bisa baik
(kebanyakan buruk), menurut banyak ulama, yang mendekati semangat Islam
adalah republik (contoh aktual Iran).

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]
11/10/2003 19:16
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Iran   (Re: Re: Sekularisme)


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 10 Nopember 2003 20:07
Subject: [yonsatu] Re: Sekularisme

 Saya sendiri jadi agak ngeri nih sama anda setelah
 membaca sedikit berita tentang Iran yang menurut
 anda adalah contoh negara Islam yang baik

Hermansyah, saya runut-runut kembali, di mana ya Doedoeng (atau Sumarko?)
ada mengatakan Iran adalah contoh negara Islam yang baik.

Tapi, anyhow, memang betul kata Anda, salah besar mengatakan Iran contoh
negara Islam yang baik.
Iran justru contoh terburuk dari suatu negara yang mengaku Islami.

Di Indonesia masih mendingan, di kalangan DPR misalnya, korupsi marak
dilakukan atas nama reformasi.
Tetapi di Iran, di kalangan ulama penguasa (theokrasi), korupsi dalam
tingkatnya yang dahsyat sekarang ini, terutama oleh lingkungan sekitar
Khameini, marak dilakukan atas nama Islam!

Wasalam.



--[YONSATU - 
ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]






--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-11 Terurut Topik waycibi
AWW.

Apakah informasi tersebut kredibel? mengingat pemerintah Barat
umumnya  mendiskreditkan Islam, apalagi sedang ada masalah
dengan Iran.
Wassalam. DZarifin


 Panjang lebar sebagai cover story di Asian Wallstreet
 Journal sebulan lalu.
 Wasalam.




___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-11 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
  Panjang lebar sebagai cover story di Asian
  Wall Street Journal sebulan lalu.

---

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: 11 Nopember 2003 16:35
Subject: [yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

 Apakah informasi tersebut kredibel? mengingat pemerintah
 Barat umumnya  mendiskreditkan Islam, apalagi sedang ada
 masalah dengan Iran.
 Wassalam.
 DZarifin

==

Pemerintah Barat!?!?
Emang suka baca AWSJ enggak?

Itu majalah Asia (atau Timur deh, kalau kepingin pakai mata angin).
Nggak ada hubungannya sama pemerintah mana-mana, apalagi pemerintah Barat
(whatever Barat means).

Tapi jangan-jangan ada hubungannya kalau sama Yahudi sih, ha ha ha...
(Orang muslim Arab, kalau tersudut, kambing hitamnya kan pasti Yahudi.
Ada copet di Masjidil Haram, askarnya nggak mampu nangkap, bilang aja itu
copet Yahudi.
Maka kata Mahathir, Yahudi menguasai dunia karena kaum muslimin umumnya
bodoh, dan belum-belum sudah minder sama Yahudi).

Wasalam.



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-11 Terurut Topik waycibi
AWW.

Sempat baca kalau kebetulan ada di rumah atau kantor senior
yang berlangganan, atau di beberapa hotel tertentu. Kalau
langganan jelas belum kuat, gaji PNS tahu sendiri lah, kecuali
kalau korup (nau'dzubillahimindzalik).
Barat?, secara umum mereka yang memiliki world view
westernisasi dan memandang bahwa timur sebagai negara
terbelakang atau dunia ketiga. Kebetulan negara dunia ketiga
tersebut, mayoritas berpenduduk muslim. Dalam konteks ini,
Jepang pun menjadi Barat. Mohon maaf kalau saya salah
mengidentifikasi.
BTW, Pak Djoni Saleh mohon share ke kita mengenai Barat dan
Timur. Ditunggu dech.
Wassalam. DZArifin.




 Pemerintah Barat!?!?
 Emang suka baca AWSJ enggak?

 Itu majalah Asia (atau Timur deh, kalau kepingin pakai mata
 angin). Nggak ada hubungannya sama pemerintah mana-mana,
 apalagi pemerintah Barat (whatever Barat means).

 Tapi jangan-jangan ada hubungannya kalau sama Yahudi sih, ha
 ha ha... (Orang muslim Arab, kalau tersudut, kambing
 hitamnya kan pasti Yahudi. Ada copet di Masjidil Haram,
 askarnya nggak mampu nangkap, bilang aja itu copet Yahudi.
 Maka kata Mahathir, Yahudi menguasai dunia karena kaum
 muslimin umumnya bodoh, dan belum-belum sudah minder sama
 Yahudi).

 Wasalam.



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]




[yonsatu] Re: Iran (Re: Re: Sekularisme)

2003-11-10 Terurut Topik waycibi
AWW.

Pak Djoni Saleh, kalau boleh saya ingin tahu data atau
informasi korupsi yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan
sekitar Khamanei.
Wassalam. DZArifin.





 Tapi, anyhow, memang betul kata Anda, salah besar mengatakan
 Iran contoh negara Islam yang baik.
 Iran justru contoh terburuk dari suatu negara yang mengaku
 Islami.

 Di Indonesia masih mendingan, di kalangan DPR misalnya,
 korupsi marak dilakukan atas nama reformasi.
 Tetapi di Iran, di kalangan ulama penguasa (theokrasi),
 korupsi dalam tingkatnya yang dahsyat sekarang ini, terutama
 oleh lingkungan sekitar Khameini, marak dilakukan atas nama
 Islam!

 Wasalam.



 --[YONSATU -
 ITB]--
 Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
 Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Vacation   :
 mailto:[EMAIL PROTECTED]



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : http://yonsatu.mahawarman.net
Moderators : mailto:[EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED]
Vacation   : mailto:[EMAIL PROTECTED]