[zamanku] Fwd: MAKAN PLASTIK KEMASAN, KENISCAYAAN MASA DEPAN
MAKAN PLASTIK KEMASAN, KENISCAYAAN MASA DEPAN Plastik masih dituding sebagai kemasan yang tidak ramah lingkungan meski diakui paling praktis, fleksibel dalam produksi maupun penggunaannya. Namun kedepan, akan muncul plastik yang selain lebih cepat terurai, yaitu 1-2 tahun, juga ramah lingkungan. Setidaknya ini akan menjawab tantangan bahwa kedepan, plastic tak lagi menjadi biang kerusakan lingkungan. Adalah Dr. Ing. Henky Wibawa, Dewan Pakar Forum Grafika Digital yang juga Direktur Pengembangan Produk Arghakarya Industry, menjadi pemakalah dalam seminar tentang packaging. Solusi yang ditawarkan, adalah dengan mengkombinasikan bahan baku yang sudah ada saat ini, yaitu dari bahan tambang minyak fosil, yang dicampurkan kedalamnya zat aditif. Dengan teknologi fotosintesis, meniscayakan terjadinya penguraian oleh alam yaitu dengan bantuan sinar ultraviolet matahari, juga oleh mikroorganisme. Ketika material atau kemasa sudah tidak dipakai dan dibuang, akan hancur tanpa membebani lingkungan. Pada plastik dengan pengembangan teknologi fotosintesis, ini dengan mencampurkan material polymer yang terdiri dari suatu rantai monomer. Karena dicampur dengan aditif kedalam material, ketika bersentuhan dengan alam terutama panas matahari, rantai monomer dalam polymer akan kembali terputus-putus sehingga yang tadinya bersifat padat akan terpecah-pecah. Hal ini memungkinkan terjadinya proses penyerapan air dan tumbuhnya mikro orgamisme seperti jamur yang dalam waktu 1-2 tahun kana menghancurkan plastic ini. Plastik dari Singkong, Mungkinkah? Ketika negara-negara maju mengkonversi BBM fosil dengan biofuel, disinyalir turut memicu krisis pangan dunia. Alasannya, begitu banyak bahan makanan yang terpakai, melebihi kapasitas kebutuhan makan manusia. Bahkan kabarnya setiap satu liter biofuel dihasilkan dari bahan pangan yang seharusnya bisa dimakan satu orang selama setahun! Diminta pendapat tentang materi plastic alternatif dari bahan baku natural, misalnya singkong, menurut Henky Wibawa hal ini masih menjadi tanda tanya. Pasalnya, selain masih lebih mahal dan masih dipertanyakan apakah kriteria sebagai bahan baku kemasan sudah terpenuhi. Kemasan, harus aman dan bisa melindungi produk, bersifat mengawetkan dan lain-lain. Suatu pengandaian tentu boleh saja, mungkin saja suatu ketika bahan baku natural semisal singkong, akan ketemu formulanya dan menjadi pilihan alternatif bahan baku kemasan. Selain pasti lebih ramah lingkungan, kemasan yang praktis dan bisa diterima pencernaan, akan menjadi solusi jangka panjang dan sedikit memberi solusi masalah sampah. Sebagaimana minyak goreng yang kini bisa dicampur plastik, dan sebelumnya juga ada permen susu yang tidak lengket di kertas pembungkus ataupun ditoples karena disalut agar-agar, alih-alih sebagai kemasan agar permen tidak meleleh. Kekhawatiran akan bahaya krisis pangan jika bahan pangan dikembangkan oleh idustri menjadi barang lain, boleh-boleh saja. Tapi perlu diingat, persediaan bahan tambang berupa minyak fosil, jumlahnya terbatas, persediaannya tidak diketahui dengan pasti dan tak terkontrol. Lain halnya jika singkong masuk kedalam agro industri dijadikan materi lain berupa kemasan fleksibel semisal plastik, selain bisa ditanam kembali dalam jumlah sesuai kebutuhan, lebih terkontrol dan mudah dievaluasi persediannya sebagai bahan baku kemasan maupun peruntukan pangan, petani juga akan terpacu untuk terus bercocok tanam. Artinya, kekhawatiran akan krisis pangan, tak perlu dirisaukan. Justru ini akan menjadikan petani semakin makmur. [mahar] --~--~-~--~~~---~--~~ You received this message because you are subscribed to the Google Groups ForumGrafikaDigital group. To post to this group, send email to [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe from this group, send email to [EMAIL PROTECTED] For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/forumgrafikadigital?hl=en -~--~~~~--~~--~--~---
Re: [zamanku] Sulaiman dapat berbicara dengan semut?
*hi, feifei_fairy...terus posting pemikiran kritismu ya...* *oh ya, sekedar intermezzo, bukan bermaksud untuk sombong atau supaya dicari pemburu berita sensasional , aku juga bisa bicara dengan beberapa binatang lho...* *gbu all... * 2008/7/24 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]: Siapa Sulaiman? Dia adalah salah satu Nabi dalam Islam yang sebenarnya mencomot kisah dari kitab suci sebelumnya. Nama aslinya adalah Solomo, tapi oleh orang Arab diganti menjadi Sulaiman. Tertulis di Al-Quran: Hingga apabila mereka (Solomo/Sulaiman dan tentaranya) sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedang mereka tidak menyadari; maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu (QS 27:18-19) Di sini cacatnya Quran mulai keliatan darimana semut tau kalo orang itu bernama Sulaiman? Apakah semut tau tentang konsep tentara itu apa? Kok si semut bisa bilang : agar kamu tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan tentaranya Ingat yang diberi kuasa mengerti bahasa binatang di sini hanya Salomo/Sulaiman lho, bukan si semut juga diberi kemampuan mengenali bahasa manusia dan konsep berpikir manusia. Cobalah berpikir. Gunakan otak anda. Bagaimana si semut mengenali bahwa orang itu bernama SULAIMAN Bahkan konsep bahwa suatu individu itu perlu diberi nama juga besar kemungkinan kalau si semut tak tau apa-apa tentang itu. Ini bukan sekedar perbedaan bahasa, di mana orang Inggris ketemu orang Rusia musti saling mempelajari bahasa masing2. Setelah kendala bahasa terlampaui, maka dengan mudah mereka akan bertukar pikiran. Itu pun kadang2 kendala budaya masih menghambat. Lhhaaah nyang ini antara manusia dan semut Bukan hanya kendala bahasa yang harus diatasi!! Baiklah kalau memang misalnya Salomo bisa memahami bahasa semut. Tapi isi pembicaraan sang semut pasti cuma berkisar tentang bagaimana mencari sumber makanan, tempat membuat sarang yang baik. Mustahil kalo isi perbincangan semut-semut itu menyangkut Salomo, sang raja sedang berjalan bersama pasukan tentaranya. Bagaimana semut mengenal Salomo, sedangkan si semut baru pertama kali ini bertemu Salomo. Tahu namanya darimana? Paling-paling kedatangan pasukan tentara akan dianggapnya sejenis gerombolan binatang yang lebih besar daripada mereka (semut). Apakah semut punya otak untuk mempunyai konsep berpikir demikian? Bukankah otak serangga hanya semacam jaringan simpul-simpul saraf sederhana? KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA, begitu kata peribahasa jaman dahulu. Maksud saya, karena Kitab Suci Islam diimlakan oleh Tuhan lewat Jibril, harusnya zero defect. Tidak ada satu kesalahan pun boleh terdapat dalam kitab suci ini. Kalau pun misalnya 6.665 ayat benar isinya, tapi bila ada 1 ayat saja salah, maka harus dianggap REJECT. Jadinya secara keseluruhan dianggap tidak ada kebenaran di dalamnya. Dengan meminjam dalil KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA tidak lah berlebihan untuk menguji kebenaran suatu kitab.
Re: [zamanku] Bingung dengan diskusi soal agama
iya, gak usah bingung. kalau bingung nanti malah jadi ikut2an debat. yang debat itu kan yg masih bingung vs orang sudah tahu, orang tidak tahu lawan orang tahu [kadang juga orang2 sok faham], dan adakalanya orang buta dan tuli hatinya vs orang ma'rifat yang gara-gara debat, lupa waktu sholat [sst, orang ma'rifat mah katanya gak perlu sholat, sudah manunggal dengan Allah]. Pada 1 Agustus 2008 06:55, Mei LaN [EMAIL PROTECTED] menulis: Dear For all of you, Semua yang anda anda diskusikan disini membuat kami bingung, untuk mengikuti agama yang kalian anggap benar. Mungkin kali ini aku lebih baik pilih untuk tidak beragama dulu, tapi masih percaya Tuhan itu ada [allah, Auwloh, yahwe, yesus or yang paliiing hebbbat]. Apakah hal ini menurut pandangan kalian [muslim, kristiani, budhis or hindu] sikap yang kami ambil ini salah..[berdosa?]. Kami tunggu pencerahan dari kalian smua.. tq, Meylan
Re: [zamanku] ********* Tidak Pernah Dikenal Ada Hadits Yang Sahih !!! *********
*yup, sekedar nambahin dan pastinya sedikit OOT, hadith *itu ucapan dan perilaku, termasuk isyarat dari Nabi. Sahih/Valid didasarkan pada beberapa hal, yaitu orang yang mendengar, orang yang mengucapkan, saksi, dsb. Paling mempengaruhi ketidaksahihan hadits biasanya adalah yang menyampaikan, jika metodenya salah, memasukkan opini pribadi, penghafalnya bukan intelek [kecerdasannya kurang], atau bahkan mau mengambil keuntungan demi ambisi pribadi, rusaklah hadith dan statusnya unvalid [batal] adapun soal sikap atas validitas hadith, mungkin kita bisa bersikap tidak sebagai orang yang kecewa dengan lingkungan sekitar gara-gara jadi makhluk eksil, lantas semua dipukul rata unvalid!, guilty! dsb. Kadang kompromi itu perlu. terutama bagi orang yang masih butuh orang lain. Orang yang menolak ayat Tuhan maupun hadith Nabi, ada dalam sifat2 senjakalanya dunia menjelang kiamat. yang nggak ada justru sikap egois yang ingin mati pun berangkat sendiri ke kuburan, mengubur dirinya sendiri. kalaupun banyak anggota milis masih kompromis terhadap hadith, saya kira itu karena memang perlu, demi keabsahannya dalam beragama [bagi yang beragama]. jadi, bukan karena takut sama laskar pembela agama seperti FPI misalnya, karena bagi penghina simbol agama, halal darahnya untuk ditumpahkan. dan itu dalil sepanjang jaman yang menjadi alat kontrol sehingga ajaran agama masih ada sampai sekarang. mungkin kalau tidak ada ancamanhalal darah ditumpahkan pemeluk agama pun dengan kreatifitasnya akan melakukan inovasi2. agar kenyamanan bermasyarakat dapat terlaksana seperti cita-cita sila 2 dan 5 pancasila, mungkin penghinaan terhadap simbol agama apapun perlu dikurangi. karena itu akan memunculkan amrozi-amrozi barusebagai eksekutor yang dengan mudah dipergunakan sebagai alat oleh asing untuk beraksi, setelah selesai bertugas lantas mau dibunuh dengan dalih terorisme, untuk menghilangkan jejak dan memutus rantai informasi. atau jangan-jangan diantara miliser ada satgas yang khusus ngompori generasi2 eksekutor baru sebagai proyek pesanan asing untuk mengesankan dan membuat pencitraan negatif terhadap indonesia. Kenapa asing memelihara teroris dan membiayai aksinya di indonesia? tak lain untuk menarik investasi asing dan kunjungan pariwisata. [ya, lagi-lagi,setelah selesai bertugas mereka akan dihadapkan padamoncong senapan eksekutor untuk di dor]. jadi, yang sekarang ini sedang bertugas jadi kompor lewat milis pun, pada saatnya nanti ketika tugas telah selesai, seluruh anggota milis ini akan kehilangan...dengan tanpa jejak. jadi, pada postingan2 provokatif saat ini, simpan, siapa tahu itu postingan terakhir dari sang satgas. jamane jaman edan, sing ra edan ra keduman. sebaik-baik orang hidup di jaman edan, adalah orang yang waras dan waspada. *salam.* Pada 1 Agustus 2008 11:49, Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] menulis: * Tidak Pernah Dikenal Ada Hadits Yang Sahih !!! * Arti Sahih dalam bahasa Inggrisnya disamakan sebagai Valid. Perdefinisi, Valid berarti hal2 yang dipastikan kebenarannya karena sudah lulus dalam berbagai test2 pembuktian yang valid, artinya telah lulus validasinya. Hadits itu berisi TAFSIR2 dari isi Quran. Padahal, perdefinisi, tafsir itu disamakan artinya dengan tebak2an. Tak bisa disangkal, bahwa tebak2an sama sekali bukan kepastian dan belum pernah diuji validasinya, dan tidak atau belum lulus dalam test2 pembuktian yang valid. Kesimpulannya, jelas dan pasti. HADITS TIDAK ADA YANG SAHIH. Karena memang tidak pernah tebak2an itu sahih. Ny. Muslim binti Muskitawati.