Re: [zamanku] Bingung dengan diskusi soal agama

2008-08-01 Terurut Topik mahar . pr
iya, gak usah bingung.
 kalau bingung nanti malah jadi ikut2an debat. yang debat itu kan yg masih
bingung vs orang sudah tahu, orang tidak tahu lawan orang tahu [kadang juga
orang2 sok faham], dan adakalanya orang buta dan tuli hatinya vs orang
ma'rifat yang gara-gara debat, lupa waktu sholat [sst, orang ma'rifat mah
katanya gak perlu sholat, sudah manunggal dengan Allah].

Pada 1 Agustus 2008 06:55, Mei LaN [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Dear For all of you,

 Semua yang anda anda diskusikan disini membuat kami bingung, untuk
 mengikuti agama yang kalian anggap benar. Mungkin kali ini aku lebih baik
 pilih untuk tidak beragama dulu, tapi masih percaya Tuhan itu ada [allah,
 Auwloh, yahwe, yesus or yang paliiing hebbbat].

 Apakah hal ini menurut pandangan kalian [muslim, kristiani, budhis or
 hindu] sikap yang kami ambil ini salah..[berdosa?].

 Kami tunggu pencerahan dari kalian smua..

 tq,

 Meylan

  



Re: [zamanku] ********* Tidak Pernah Dikenal Ada Hadits Yang Sahih !!! *********

2008-08-01 Terurut Topik mahar . pr
*yup, sekedar nambahin dan pastinya sedikit OOT,
hadith *itu ucapan dan perilaku, termasuk isyarat dari Nabi.
Sahih/Valid didasarkan pada beberapa hal, yaitu orang yang mendengar, orang
yang mengucapkan, saksi, dsb. Paling mempengaruhi ketidaksahihan hadits
biasanya adalah yang menyampaikan, jika metodenya salah, memasukkan opini
pribadi, penghafalnya bukan intelek [kecerdasannya kurang], atau bahkan mau
mengambil keuntungan demi ambisi pribadi, rusaklah hadith dan statusnya
unvalid [batal]

adapun soal sikap atas validitas hadith, mungkin kita bisa bersikap tidak
sebagai orang yang kecewa dengan lingkungan sekitar gara-gara jadi makhluk
eksil, lantas semua dipukul rata unvalid!, guilty! dsb.

Kadang kompromi itu perlu. terutama bagi orang yang masih butuh orang lain.
Orang yang menolak ayat Tuhan maupun hadith Nabi, ada dalam sifat2
senjakalanya dunia menjelang kiamat. yang nggak ada justru sikap egois yang
ingin mati pun berangkat sendiri ke kuburan, mengubur dirinya sendiri.

kalaupun banyak anggota milis masih kompromis terhadap hadith, saya kira itu
karena memang perlu, demi keabsahannya dalam beragama [bagi yang beragama].
jadi, bukan karena takut sama laskar pembela agama seperti FPI misalnya,
karena bagi penghina simbol agama, halal darahnya untuk ditumpahkan. dan itu
dalil sepanjang jaman yang menjadi alat kontrol sehingga ajaran agama masih
ada sampai sekarang. mungkin kalau tidak ada ancamanhalal darah
ditumpahkan pemeluk agama pun dengan kreatifitasnya akan melakukan
inovasi2.

agar kenyamanan bermasyarakat dapat terlaksana seperti cita-cita sila 2 dan
5 pancasila, mungkin penghinaan terhadap simbol agama apapun perlu
dikurangi. karena itu akan memunculkan amrozi-amrozi barusebagai eksekutor
yang dengan mudah dipergunakan sebagai alat oleh asing untuk beraksi,
setelah selesai bertugas lantas mau dibunuh dengan dalih terorisme, untuk
menghilangkan jejak dan memutus rantai informasi.

atau jangan-jangan diantara miliser ada satgas yang khusus ngompori
generasi2 eksekutor baru sebagai proyek pesanan asing untuk mengesankan
dan membuat pencitraan negatif terhadap indonesia. Kenapa asing memelihara
teroris dan membiayai aksinya di indonesia? tak lain untuk menarik investasi
asing dan kunjungan pariwisata. [ya, lagi-lagi,setelah selesai bertugas
mereka akan dihadapkan padamoncong senapan eksekutor untuk di dor].

jadi, yang sekarang ini sedang bertugas jadi kompor lewat milis pun, pada
saatnya nanti ketika tugas telah selesai,  seluruh anggota milis ini akan
kehilangan...dengan tanpa jejak. jadi, pada postingan2 provokatif saat ini,
simpan, siapa tahu itu postingan terakhir dari sang satgas.

jamane jaman edan, sing ra edan ra keduman.
sebaik-baik orang hidup di jaman edan, adalah orang yang waras dan
waspada.

*salam.*


Pada 1 Agustus 2008 11:49, Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] menulis:


 * Tidak Pernah Dikenal Ada Hadits Yang Sahih !!!
 *

 Arti Sahih dalam bahasa Inggrisnya disamakan sebagai Valid.
 Perdefinisi, Valid berarti hal2 yang dipastikan kebenarannya karena
 sudah lulus dalam berbagai test2 pembuktian yang valid, artinya telah
 lulus validasinya.

 Hadits itu berisi TAFSIR2 dari isi Quran.
 Padahal, perdefinisi, tafsir itu disamakan artinya dengan tebak2an.

 Tak bisa disangkal, bahwa tebak2an sama sekali bukan kepastian dan
 belum pernah diuji validasinya, dan tidak atau belum lulus dalam test2
 pembuktian yang valid.

 Kesimpulannya, jelas dan pasti. HADITS TIDAK ADA YANG SAHIH. Karena
 memang tidak pernah tebak2an itu sahih.

 Ny. Muslim binti Muskitawati.

  



Re: [zamanku] Sulaiman dapat berbicara dengan semut?

2008-07-24 Terurut Topik mahar . pr
*hi, feifei_fairy...terus posting pemikiran kritismu ya...*

*oh ya, sekedar intermezzo, bukan bermaksud untuk sombong atau supaya dicari
pemburu berita sensasional , aku juga bisa bicara dengan beberapa binatang
lho...*

*gbu all...
*



2008/7/24 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]:

   Siapa Sulaiman? Dia adalah salah satu Nabi dalam Islam yang sebenarnya
 mencomot kisah dari kitab suci sebelumnya. Nama aslinya adalah Solomo, tapi
 oleh orang Arab diganti menjadi Sulaiman.

 Tertulis di Al-Quran:

 Hingga apabila mereka (Solomo/Sulaiman dan tentaranya) sampai di lembah
 semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut masuklah ke dalam
 sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan tentaranya,
 sedang mereka tidak menyadari; maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa
 karena (mendengar) perkataan semut itu
 (QS 27:18-19)


 Di sini cacatnya Quran mulai keliatan  darimana semut tau kalo orang
 itu bernama Sulaiman? Apakah semut tau tentang konsep tentara itu apa? Kok
 si semut bisa bilang : agar kamu tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan
 tentaranya  Ingat yang diberi kuasa mengerti bahasa binatang di sini
 hanya Salomo/Sulaiman lho, bukan si semut juga diberi kemampuan mengenali
 bahasa manusia dan konsep berpikir manusia. Cobalah berpikir. Gunakan otak
 anda. Bagaimana si semut mengenali bahwa orang itu bernama SULAIMAN
 Bahkan konsep bahwa suatu individu itu perlu diberi nama juga besar
 kemungkinan kalau si semut tak tau apa-apa tentang itu.

 Ini bukan sekedar perbedaan bahasa, di mana orang Inggris ketemu orang
 Rusia musti saling mempelajari bahasa masing2. Setelah kendala bahasa
 terlampaui, maka dengan mudah mereka akan bertukar pikiran. Itu pun kadang2
 kendala budaya masih menghambat. Lhhaaah nyang ini antara manusia dan
 semut Bukan hanya kendala bahasa yang harus diatasi!!

 Baiklah kalau memang misalnya Salomo bisa memahami bahasa semut. Tapi isi
 pembicaraan sang semut pasti cuma berkisar tentang bagaimana mencari sumber
 makanan, tempat membuat sarang yang baik.
 Mustahil kalo isi perbincangan semut-semut itu menyangkut Salomo, sang
 raja sedang berjalan bersama pasukan tentaranya. Bagaimana semut mengenal
 Salomo, sedangkan si semut baru pertama kali ini bertemu Salomo. Tahu
 namanya darimana? Paling-paling kedatangan pasukan tentara akan dianggapnya
 sejenis gerombolan binatang yang lebih besar daripada mereka (semut).

 Apakah semut punya otak untuk mempunyai konsep berpikir demikian? Bukankah
 otak serangga hanya semacam jaringan simpul-simpul saraf sederhana?

 KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA, begitu kata peribahasa jaman
 dahulu.

 Maksud saya, karena Kitab Suci Islam diimlakan oleh Tuhan lewat Jibril,
 harusnya zero defect. Tidak ada satu kesalahan pun boleh terdapat dalam
 kitab suci ini.

 Kalau pun misalnya 6.665 ayat benar isinya, tapi bila ada 1 ayat saja
 salah, maka harus dianggap REJECT. Jadinya secara keseluruhan dianggap tidak
 ada kebenaran di dalamnya.

 Dengan meminjam dalil KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA tidak lah
 berlebihan untuk menguji kebenaran suatu kitab.



  



[zamanku] Fwd: MAKAN PLASTIK KEMASAN, KENISCAYAAN MASA DEPAN

2008-07-22 Terurut Topik mahar . pr
MAKAN PLASTIK KEMASAN, KENISCAYAAN MASA DEPAN


Plastik masih dituding sebagai kemasan yang tidak ramah lingkungan
meski diakui paling praktis, fleksibel dalam produksi maupun
penggunaannya. Namun kedepan, akan muncul plastik yang selain lebih
cepat terurai, yaitu 1-2 tahun, juga ramah lingkungan. Setidaknya ini
akan menjawab tantangan bahwa kedepan, plastic tak lagi menjadi biang
kerusakan lingkungan. Adalah Dr. Ing. Henky Wibawa, Dewan Pakar Forum
Grafika Digital yang juga Direktur Pengembangan Produk Arghakarya
Industry,  menjadi pemakalah dalam seminar tentang packaging. Solusi
yang ditawarkan, adalah dengan mengkombinasikan bahan baku yang sudah
ada saat ini, yaitu dari bahan tambang minyak fosil, yang dicampurkan
kedalamnya zat aditif.

Dengan teknologi fotosintesis, meniscayakan terjadinya penguraian oleh
alam yaitu dengan bantuan sinar ultraviolet matahari, juga oleh
mikroorganisme. Ketika material atau kemasa sudah tidak dipakai dan
dibuang, akan hancur tanpa membebani lingkungan. Pada plastik dengan
pengembangan teknologi fotosintesis, ini dengan mencampurkan material
polymer yang terdiri dari suatu rantai monomer. Karena dicampur dengan
aditif kedalam material, ketika bersentuhan dengan alam terutama panas
matahari, rantai monomer dalam polymer akan kembali terputus-putus
sehingga yang tadinya bersifat padat akan terpecah-pecah. Hal ini
memungkinkan terjadinya proses penyerapan air dan tumbuhnya mikro
orgamisme seperti jamur yang dalam waktu 1-2 tahun kana menghancurkan
plastic ini.

Plastik dari Singkong, Mungkinkah?

Ketika negara-negara maju mengkonversi BBM fosil dengan biofuel,
disinyalir turut memicu krisis pangan dunia. Alasannya, begitu banyak
bahan makanan yang terpakai, melebihi kapasitas kebutuhan makan
manusia. Bahkan kabarnya setiap satu liter biofuel dihasilkan dari
bahan pangan yang seharusnya bisa dimakan satu orang selama setahun!
Diminta pendapat tentang materi plastic alternatif dari bahan baku
natural, misalnya singkong, menurut Henky Wibawa hal ini masih menjadi
tanda tanya. Pasalnya, selain masih lebih mahal dan masih
dipertanyakan apakah kriteria sebagai bahan baku kemasan sudah
terpenuhi. Kemasan, harus aman dan bisa melindungi produk, bersifat
mengawetkan dan lain-lain.

Suatu pengandaian tentu boleh saja, mungkin saja suatu ketika bahan
baku natural semisal singkong, akan ketemu formulanya dan menjadi
pilihan alternatif bahan baku kemasan. Selain pasti lebih ramah
lingkungan, kemasan yang praktis dan bisa diterima pencernaan, akan
menjadi solusi jangka panjang dan sedikit memberi solusi masalah
sampah.

Sebagaimana minyak goreng yang kini bisa dicampur plastik, dan
sebelumnya juga ada permen susu yang tidak lengket di kertas
pembungkus ataupun ditoples karena disalut agar-agar, alih-alih
sebagai kemasan agar permen tidak meleleh. Kekhawatiran akan bahaya
krisis pangan jika bahan pangan dikembangkan oleh idustri menjadi
barang lain, boleh-boleh saja. Tapi perlu diingat, persediaan bahan
tambang berupa minyak fosil, jumlahnya terbatas, persediaannya tidak
diketahui dengan pasti dan tak terkontrol. Lain halnya jika singkong
masuk kedalam agro industri dijadikan materi lain berupa kemasan
fleksibel semisal plastik, selain bisa ditanam kembali dalam jumlah
sesuai kebutuhan, lebih terkontrol dan mudah dievaluasi persediannya
sebagai bahan baku kemasan maupun peruntukan pangan, petani juga akan
terpacu untuk terus bercocok tanam. Artinya, kekhawatiran akan krisis
pangan, tak perlu dirisaukan. Justru ini akan menjadikan petani
semakin makmur. [mahar]
--~--~-~--~~~---~--~~
You received this message because you are subscribed to the Google Groups
ForumGrafikaDigital group.
To post to this group, send email to [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe from this group, send email to
[EMAIL PROTECTED]
For more options, visit this group at
http://groups.google.com/group/forumgrafikadigital?hl=en
-~--~~~~--~~--~--~---