[zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.

2008-09-17 Terurut Topik ttbnice
Nah ini yg dimaksud si Iman. Bahwa orang yang berlaku baek itu
nilainya sama, apapun agamanya, beragama atau tidak. Tapi dia lupa
perspektif yg dia pake itu adalah kacamat Islam, yg tidak berlaku dari
berkacamata KResten misalnya.

Jadi kalo mau nanya hubungan antara manusia yg tidak beragama dengan
Tuhan, harus jelas persepektif siapa yang dipake? 

Kalo menurut saya yg kebetulan kresten sesat, siapapun bisa amsuk
surga jika hidup dalam pertobatan. Hidup dalam pertobatan yaitu
hidup yang selalu menuju kebenaran. Kekhilafan bukanlah batu sandungan
melainkan alat pemacu untuk memperbaiki diri. Dimana dalam
perjalanannya Tuhan akan selalu memberikan ujian (bukan cobaan)kepada
manusia untuk membuktikan keteguhannya. 

Jadi kalo atheis yg selalu berbuat baik sebanyak2nya dan berbuat dosa
sesedikit2nya, udah pasti itu bukan Christian way.


--- In zamanku@yahoogroups.com, Thesaints Now [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau kaum intelektualnya dan masyarakatnya enggak percaya Tuhan
lalau apa
 hubungannya mereka dengan Tuhan kalau benar TUHAN itu ADA.
 
 On 9/15/08, ttbnice [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
--- In zamanku@yahoogroups.com zamanku%40yahoogroups.com,
Iman K.
  alexander_soebroto@ wrote:
  
   ttbnice yth,
  
   Sebenarnya sejak semula saya ingin jawab menjawab dengan anda,
  tetapi karena saya melihat kecenderungan anda yang bukan berlandaskan
  objektifitas logis maka saya urungkan niat saya untuk jawab menjawab.
  Namun kali ini saya sedikit terusik godaan anda, sepanjang anda focus
  kepada materi [topik], maka saya akan coba menjawab kritik-kritik anda
  terhadap tema yang saya postingkan.
 
  Nice
 
  Kasih tau kalo saya mulai gak obeyektif
 
  
   -
   From: ttbnice
   To: zamanku@yahoogroups.com zamanku%40yahoogroups.com
   Sent: Thursday, September 11, 2008 2:55 PM
   Subject: [zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.
   --- In zamanku@yahoogroups.com zamanku%40yahoogroups.com,
Iman K.
  alexander_soebroto@ wrote:
   
   
Salam...
Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang
   disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua
   manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan
   baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi
Tuhan.
  
   Nice
  
   Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau
Islam. Wong
   agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg
   mana neh?
  
   =
  
   Iman K.
  
   1. Yang saya sebut dengan istilah 'mereka kaum intelektual' adalah
  semua orang yang berbicara atas nama persamaan dan pluralisme agama
  yang pemikiran logisnya berlandaskan serupa diatas. Dan perlu anda
  ketahui bahwa yang pertama sekali mengangkat isyu pluralisme adalah
  pemikir kristen sebagaimana yang pernah saya posting sebelumnya.
  Kalau anda luput dari postingan tersebut silakan lihat disini :
  
 
 
http://www.parapemikir.com/articles/6503/1/Perbuatan-baik-Non-Muslim/Page1.html
 
  Nice
 
  Pluralisme itu menurut saya adalah berlakunya suatu aturan terhadap
  siapa saja.
 
  Sementara kalum pluralis agama lebih kepada intepretasi suatu hukum
  agama yg bisa berlaku terhadap semua manusia dari perspektif agama
  tertentu. JAdi Plural bagi orang Kresten, ya berlakunya hukum2 KResten
  terhadap semua manusia. Misalnya si muslim yg hidup dalam jalan
  YEsus adalah termasuk yg diselamatkan.
 
  Sebaliknya dalam pluralnya ISlam seorang KResten yg berbuat baik akan
  mendapakan pahala sesuai hukum Islam, dan menjadi bekal masuk sorga.
 
  Sayangnya Si MOther Theresa yg kerjaannya makan babi dan anggur dan
  jelas2 ga pernah sholat, mengurangi perbuatan2 baik yg dia lakukan di
  dalam hukum ISlam. Apa Islam mau meniadakan hukum haram kepada non
ISlam?
 
  
 
  
   2. Anda terjebak kepada pemikiran partial jika anda mengatakan
  Seolah2 Universal tapi sebenarnya berbau Islam. Dengan kata lain anda
  akan mengatakan bahwa ajaran islam itu adalah partial dan tidak
  universal. Pertanyaannya Apakah anda mampu membuktikan bahwa pemikiran
  Islam itu adalah Partial dan bukan Universal?
 
  Nice
 
  Iya dong, hukum Islam hanya berlaku kepada muslim. Ini jelas sudah
  tidak universal. Satu2nya cara untuk menjadikan Islam universal adalah
  dengan mendefinisikan semua orang adalah muslim. Penyebab tidak
  universalnya Islam yg paling utama adalah dengan adanya penamaan
agama.
 
  
 
   3. Bagaimanakah menurut anda yang berbau universal tulen itu?
 
  Nice
 
  Manusia itu kodratnya adalah unik. JAdi ga mungkin ada yg namanya
  universal tulen. Wong HAM aja masih debatable. Suatu saat globalisasi
  mungkin membuat adanya satu pandangan terhadap nilai2 apapun.
  Disinilah universal tulen mungkin bisa terjadi.
 
  ==
 
   4. Bagaimanakah menurut anda yang berbau islam tulen itu?
 
  Lho mana saya tau, saya bukan muslim. Saya rasa among muslim sendiri
  masih debatable yg mana sih yg muslim itu, kayak status Ahmadiyah.
  Atau

[zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.

2008-09-15 Terurut Topik ttbnice
--- In zamanku@yahoogroups.com, Iman K. [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ttbnice yth,
 
 Sebenarnya sejak semula saya ingin jawab menjawab dengan anda,
tetapi karena saya melihat kecenderungan anda yang bukan berlandaskan
objektifitas logis maka saya urungkan niat saya untuk jawab menjawab.
Namun kali ini saya sedikit terusik godaan anda, sepanjang anda focus
kepada materi [topik], maka saya akan coba menjawab kritik-kritik anda
terhadap tema yang saya postingkan. 

Nice

Kasih tau kalo saya mulai gak obeyektif


 
 -
 From: ttbnice 
 To: zamanku@yahoogroups.com 
 Sent: Thursday, September 11, 2008 2:55 PM
 Subject: [zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.
 --- In zamanku@yahoogroups.com, Iman K. alexander_soebroto@ wrote:
 
  
  Salam...
  Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang
 disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua
 manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan
 baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi Tuhan.
 
 Nice
 
 Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau Islam. Wong
 agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg
 mana neh?
 
 =
 
 Iman K.
 
 1. Yang saya sebut dengan istilah 'mereka kaum intelektual' adalah
semua orang yang berbicara atas nama persamaan dan pluralisme agama
yang  pemikiran logisnya berlandaskan serupa diatas. Dan perlu anda
ketahui bahwa yang pertama sekali mengangkat isyu pluralisme adalah
pemikir kristen sebagaimana yang pernah saya posting sebelumnya. 
Kalau anda luput dari postingan tersebut silakan lihat disini : 

http://www.parapemikir.com/articles/6503/1/Perbuatan-baik-Non-Muslim/Page1.html

Nice

Pluralisme itu menurut saya adalah berlakunya suatu aturan terhadap
siapa saja. 

Sementara kalum pluralis agama lebih kepada intepretasi suatu hukum
agama yg bisa berlaku terhadap semua manusia dari perspektif agama
tertentu. JAdi Plural bagi orang Kresten, ya berlakunya hukum2 KResten
terhadap semua manusia. Misalnya si muslim yg hidup dalam jalan
YEsus adalah termasuk yg diselamatkan. 

Sebaliknya dalam pluralnya ISlam seorang KResten yg berbuat baik akan
mendapakan pahala sesuai hukum Islam, dan menjadi bekal masuk sorga. 

Sayangnya Si MOther Theresa yg kerjaannya makan babi dan anggur dan
jelas2 ga pernah sholat, mengurangi perbuatan2 baik yg dia lakukan di
dalam hukum ISlam. Apa Islam mau meniadakan hukum haram kepada non ISlam?





 
 2. Anda terjebak kepada pemikiran partial jika anda mengatakan
Seolah2 Universal tapi sebenarnya berbau Islam. Dengan kata lain anda
akan mengatakan bahwa ajaran islam itu adalah partial dan tidak
universal. Pertanyaannya Apakah anda mampu membuktikan bahwa pemikiran
Islam itu adalah Partial dan bukan Universal? 

Nice

Iya dong, hukum Islam hanya berlaku kepada muslim. Ini jelas sudah
tidak universal. Satu2nya cara untuk menjadikan Islam universal adalah
dengan mendefinisikan semua orang adalah muslim. Penyebab tidak
universalnya Islam yg paling utama adalah dengan adanya penamaan agama.



 3. Bagaimanakah menurut anda yang berbau universal tulen itu?

Nice

Manusia itu kodratnya adalah unik. JAdi ga mungkin ada yg namanya
universal tulen. Wong HAM aja masih debatable. Suatu saat globalisasi
mungkin membuat adanya satu pandangan terhadap nilai2 apapun.
Disinilah universal tulen mungkin bisa terjadi.



==


 4. Bagaimanakah menurut anda yang berbau islam tulen itu?

Lho mana saya tau, saya bukan muslim. Saya rasa among muslim sendiri
masih debatable yg mana sih yg muslim itu, kayak status Ahmadiyah.
Atau bahkan status Adam sampe Isa yg harus di ISlamkan supaya konteks
nya ga ngaco.

Sebagai orang luar (CMIIW) Islam tulen itu hanyalah yg bersandar pada
AQ dan HAdis secara literal. Jadi ORang KResten dan Islam yg sama
berbuat baiknya, tetap akan berbeda di mata Awloh karena si KResten
jelas2 tidak menjalankan syariah.



=

 
  Â 
  Masih jelas didalam ingatan kita sebagaimana yang sudah kita lihat
 dipostingan sebelumnya yang berjudul â?~mereka yang disebut kaum
 intelektualâ?T , mereka mengatakan bahwa Pertama, Allah tidak memiliki
 ikatan keluarga dan hubungan khusus dengan siapapun dan dari bangsa
 manapun, tidak dengan orang barat, timur, utara, selatan atau yang
 lainnya. Oleh karena itu tidak masuk akal kalau Tuhan memilih-milih
 siapa yang akan dimurkainya dan siapa yang akan dikasihinya dengan
 mengabaikan amal perbuatan manusia dari golongan tertentu dan menerima
 amal perbuatan dari kelompok yang lain.
  Â 
  Karena hubungan Allah dengan semua manusia adalah sama saja, maka
 tidak mungkin dan tidak masuk akal kalau Allah menerima perbuatan baik
 dari satu orang dan tidak dari orang yang lain. Jika perbuatan baiknya
 sama maka seyogyanya diterima dengan cara yang sama pula berdasarkan
 perinsip keadilan Illahi.
 
 Nice
 
 LAgi2 ini adalah prinsip agama Islam. Tidak universal. Ga berbobot

[zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.

2008-09-11 Terurut Topik ttbnice
--- In zamanku@yahoogroups.com, Iman K. [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Salam...
 
 
 Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang
disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua
manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan
baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi Tuhan.

Nice

Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau Islam. Wong
agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg
mana neh?

=

  
 Masih jelas didalam ingatan kita sebagaimana yang sudah kita lihat
dipostingan sebelumnya yang berjudul ‘mereka yang disebut kaum
intelektual’ , mereka mengatakan bahwa Pertama, Allah tidak memiliki
ikatan keluarga dan hubungan khusus dengan siapapun dan dari bangsa
manapun, tidak dengan orang barat, timur, utara, selatan atau yang
lainnya. Oleh karena itu tidak masuk akal kalau Tuhan memilih-milih
siapa yang akan dimurkainya dan siapa yang akan dikasihinya dengan
mengabaikan amal perbuatan manusia dari golongan tertentu dan menerima
amal perbuatan dari kelompok yang lain.
  
 Karena hubungan Allah dengan semua manusia adalah sama saja, maka
tidak mungkin dan tidak masuk akal kalau Allah menerima perbuatan baik
dari satu orang dan tidak dari orang yang lain. Jika perbuatan baiknya
sama maka seyogyanya diterima dengan cara yang sama pula berdasarkan
perinsip keadilan Illahi.


Nice

LAgi2 ini adalah prinsip agama Islam. Tidak universal. Ga berbobot...

===

  
 Kedua, Kebaikan dan keburukan itu hakikatnya ada pada perbuatan
tersebut. Misalnya kejujuran, berkata-kata sopan, menegakkan keadilan
dan lain-lain disebut baik karena pada hakikatnya pekerjaan tersebut
adalah baik. Demikian juga keburukan, seperti mencuri, berbohong,
korupsi dan lain-lain disebut buruk karena hakikat perbuatan tersebut
memang sudah buruk dari sononya (innate).