[zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.
Nah ini yg dimaksud si Iman. Bahwa orang yang berlaku baek itu nilainya sama, apapun agamanya, beragama atau tidak. Tapi dia lupa perspektif yg dia pake itu adalah kacamat Islam, yg tidak berlaku dari berkacamata KResten misalnya. Jadi kalo mau nanya hubungan antara manusia yg tidak beragama dengan Tuhan, harus jelas persepektif siapa yang dipake? Kalo menurut saya yg kebetulan kresten sesat, siapapun bisa amsuk surga jika hidup dalam pertobatan. Hidup dalam pertobatan yaitu hidup yang selalu menuju kebenaran. Kekhilafan bukanlah batu sandungan melainkan alat pemacu untuk memperbaiki diri. Dimana dalam perjalanannya Tuhan akan selalu memberikan ujian (bukan cobaan)kepada manusia untuk membuktikan keteguhannya. Jadi kalo atheis yg selalu berbuat baik sebanyak2nya dan berbuat dosa sesedikit2nya, udah pasti itu bukan Christian way. --- In zamanku@yahoogroups.com, Thesaints Now [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau kaum intelektualnya dan masyarakatnya enggak percaya Tuhan lalau apa hubungannya mereka dengan Tuhan kalau benar TUHAN itu ADA. On 9/15/08, ttbnice [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In zamanku@yahoogroups.com zamanku%40yahoogroups.com, Iman K. alexander_soebroto@ wrote: ttbnice yth, Sebenarnya sejak semula saya ingin jawab menjawab dengan anda, tetapi karena saya melihat kecenderungan anda yang bukan berlandaskan objektifitas logis maka saya urungkan niat saya untuk jawab menjawab. Namun kali ini saya sedikit terusik godaan anda, sepanjang anda focus kepada materi [topik], maka saya akan coba menjawab kritik-kritik anda terhadap tema yang saya postingkan. Nice Kasih tau kalo saya mulai gak obeyektif - From: ttbnice To: zamanku@yahoogroups.com zamanku%40yahoogroups.com Sent: Thursday, September 11, 2008 2:55 PM Subject: [zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual. --- In zamanku@yahoogroups.com zamanku%40yahoogroups.com, Iman K. alexander_soebroto@ wrote: Salam... Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi Tuhan. Nice Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau Islam. Wong agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg mana neh? = Iman K. 1. Yang saya sebut dengan istilah 'mereka kaum intelektual' adalah semua orang yang berbicara atas nama persamaan dan pluralisme agama yang pemikiran logisnya berlandaskan serupa diatas. Dan perlu anda ketahui bahwa yang pertama sekali mengangkat isyu pluralisme adalah pemikir kristen sebagaimana yang pernah saya posting sebelumnya. Kalau anda luput dari postingan tersebut silakan lihat disini : http://www.parapemikir.com/articles/6503/1/Perbuatan-baik-Non-Muslim/Page1.html Nice Pluralisme itu menurut saya adalah berlakunya suatu aturan terhadap siapa saja. Sementara kalum pluralis agama lebih kepada intepretasi suatu hukum agama yg bisa berlaku terhadap semua manusia dari perspektif agama tertentu. JAdi Plural bagi orang Kresten, ya berlakunya hukum2 KResten terhadap semua manusia. Misalnya si muslim yg hidup dalam jalan YEsus adalah termasuk yg diselamatkan. Sebaliknya dalam pluralnya ISlam seorang KResten yg berbuat baik akan mendapakan pahala sesuai hukum Islam, dan menjadi bekal masuk sorga. Sayangnya Si MOther Theresa yg kerjaannya makan babi dan anggur dan jelas2 ga pernah sholat, mengurangi perbuatan2 baik yg dia lakukan di dalam hukum ISlam. Apa Islam mau meniadakan hukum haram kepada non ISlam? 2. Anda terjebak kepada pemikiran partial jika anda mengatakan Seolah2 Universal tapi sebenarnya berbau Islam. Dengan kata lain anda akan mengatakan bahwa ajaran islam itu adalah partial dan tidak universal. Pertanyaannya Apakah anda mampu membuktikan bahwa pemikiran Islam itu adalah Partial dan bukan Universal? Nice Iya dong, hukum Islam hanya berlaku kepada muslim. Ini jelas sudah tidak universal. Satu2nya cara untuk menjadikan Islam universal adalah dengan mendefinisikan semua orang adalah muslim. Penyebab tidak universalnya Islam yg paling utama adalah dengan adanya penamaan agama. 3. Bagaimanakah menurut anda yang berbau universal tulen itu? Nice Manusia itu kodratnya adalah unik. JAdi ga mungkin ada yg namanya universal tulen. Wong HAM aja masih debatable. Suatu saat globalisasi mungkin membuat adanya satu pandangan terhadap nilai2 apapun. Disinilah universal tulen mungkin bisa terjadi. == 4. Bagaimanakah menurut anda yang berbau islam tulen itu? Lho mana saya tau, saya bukan muslim. Saya rasa among muslim sendiri masih debatable yg mana sih yg muslim itu, kayak status Ahmadiyah. Atau
[zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.
--- In zamanku@yahoogroups.com, Iman K. [EMAIL PROTECTED] wrote: ttbnice yth, Sebenarnya sejak semula saya ingin jawab menjawab dengan anda, tetapi karena saya melihat kecenderungan anda yang bukan berlandaskan objektifitas logis maka saya urungkan niat saya untuk jawab menjawab. Namun kali ini saya sedikit terusik godaan anda, sepanjang anda focus kepada materi [topik], maka saya akan coba menjawab kritik-kritik anda terhadap tema yang saya postingkan. Nice Kasih tau kalo saya mulai gak obeyektif - From: ttbnice To: zamanku@yahoogroups.com Sent: Thursday, September 11, 2008 2:55 PM Subject: [zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual. --- In zamanku@yahoogroups.com, Iman K. alexander_soebroto@ wrote: Salam... Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi Tuhan. Nice Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau Islam. Wong agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg mana neh? = Iman K. 1. Yang saya sebut dengan istilah 'mereka kaum intelektual' adalah semua orang yang berbicara atas nama persamaan dan pluralisme agama yang pemikiran logisnya berlandaskan serupa diatas. Dan perlu anda ketahui bahwa yang pertama sekali mengangkat isyu pluralisme adalah pemikir kristen sebagaimana yang pernah saya posting sebelumnya. Kalau anda luput dari postingan tersebut silakan lihat disini : http://www.parapemikir.com/articles/6503/1/Perbuatan-baik-Non-Muslim/Page1.html Nice Pluralisme itu menurut saya adalah berlakunya suatu aturan terhadap siapa saja. Sementara kalum pluralis agama lebih kepada intepretasi suatu hukum agama yg bisa berlaku terhadap semua manusia dari perspektif agama tertentu. JAdi Plural bagi orang Kresten, ya berlakunya hukum2 KResten terhadap semua manusia. Misalnya si muslim yg hidup dalam jalan YEsus adalah termasuk yg diselamatkan. Sebaliknya dalam pluralnya ISlam seorang KResten yg berbuat baik akan mendapakan pahala sesuai hukum Islam, dan menjadi bekal masuk sorga. Sayangnya Si MOther Theresa yg kerjaannya makan babi dan anggur dan jelas2 ga pernah sholat, mengurangi perbuatan2 baik yg dia lakukan di dalam hukum ISlam. Apa Islam mau meniadakan hukum haram kepada non ISlam? 2. Anda terjebak kepada pemikiran partial jika anda mengatakan Seolah2 Universal tapi sebenarnya berbau Islam. Dengan kata lain anda akan mengatakan bahwa ajaran islam itu adalah partial dan tidak universal. Pertanyaannya Apakah anda mampu membuktikan bahwa pemikiran Islam itu adalah Partial dan bukan Universal? Nice Iya dong, hukum Islam hanya berlaku kepada muslim. Ini jelas sudah tidak universal. Satu2nya cara untuk menjadikan Islam universal adalah dengan mendefinisikan semua orang adalah muslim. Penyebab tidak universalnya Islam yg paling utama adalah dengan adanya penamaan agama. 3. Bagaimanakah menurut anda yang berbau universal tulen itu? Nice Manusia itu kodratnya adalah unik. JAdi ga mungkin ada yg namanya universal tulen. Wong HAM aja masih debatable. Suatu saat globalisasi mungkin membuat adanya satu pandangan terhadap nilai2 apapun. Disinilah universal tulen mungkin bisa terjadi. == 4. Bagaimanakah menurut anda yang berbau islam tulen itu? Lho mana saya tau, saya bukan muslim. Saya rasa among muslim sendiri masih debatable yg mana sih yg muslim itu, kayak status Ahmadiyah. Atau bahkan status Adam sampe Isa yg harus di ISlamkan supaya konteks nya ga ngaco. Sebagai orang luar (CMIIW) Islam tulen itu hanyalah yg bersandar pada AQ dan HAdis secara literal. Jadi ORang KResten dan Islam yg sama berbuat baiknya, tetap akan berbeda di mata Awloh karena si KResten jelas2 tidak menjalankan syariah. = Â Masih jelas didalam ingatan kita sebagaimana yang sudah kita lihat dipostingan sebelumnya yang berjudul â?~mereka yang disebut kaum intelektualâ?T , mereka mengatakan bahwa Pertama, Allah tidak memiliki ikatan keluarga dan hubungan khusus dengan siapapun dan dari bangsa manapun, tidak dengan orang barat, timur, utara, selatan atau yang lainnya. Oleh karena itu tidak masuk akal kalau Tuhan memilih-milih siapa yang akan dimurkainya dan siapa yang akan dikasihinya dengan mengabaikan amal perbuatan manusia dari golongan tertentu dan menerima amal perbuatan dari kelompok yang lain. Â Karena hubungan Allah dengan semua manusia adalah sama saja, maka tidak mungkin dan tidak masuk akal kalau Allah menerima perbuatan baik dari satu orang dan tidak dari orang yang lain. Jika perbuatan baiknya sama maka seyogyanya diterima dengan cara yang sama pula berdasarkan perinsip keadilan Illahi. Nice LAgi2 ini adalah prinsip agama Islam. Tidak universal. Ga berbobot
[zamanku] Re: Menjawab mereka kaum Intelektual.
--- In zamanku@yahoogroups.com, Iman K. [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam... Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi Tuhan. Nice Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau Islam. Wong agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg mana neh? = Â Masih jelas didalam ingatan kita sebagaimana yang sudah kita lihat dipostingan sebelumnya yang berjudul âmereka yang disebut kaum intelektualâ , mereka mengatakan bahwa Pertama, Allah tidak memiliki ikatan keluarga dan hubungan khusus dengan siapapun dan dari bangsa manapun, tidak dengan orang barat, timur, utara, selatan atau yang lainnya. Oleh karena itu tidak masuk akal kalau Tuhan memilih-milih siapa yang akan dimurkainya dan siapa yang akan dikasihinya dengan mengabaikan amal perbuatan manusia dari golongan tertentu dan menerima amal perbuatan dari kelompok yang lain. Â Karena hubungan Allah dengan semua manusia adalah sama saja, maka tidak mungkin dan tidak masuk akal kalau Allah menerima perbuatan baik dari satu orang dan tidak dari orang yang lain. Jika perbuatan baiknya sama maka seyogyanya diterima dengan cara yang sama pula berdasarkan perinsip keadilan Illahi. Nice LAgi2 ini adalah prinsip agama Islam. Tidak universal. Ga berbobot... === Â Kedua, Kebaikan dan keburukan itu hakikatnya ada pada perbuatan tersebut. Misalnya kejujuran, berkata-kata sopan, menegakkan keadilan dan lain-lain disebut baik karena pada hakikatnya pekerjaan tersebut adalah baik. Demikian juga keburukan, seperti mencuri, berbohong, korupsi dan lain-lain disebut buruk karena hakikat perbuatan tersebut memang sudah buruk dari sononya (innate).