Saya sangat setuju dengan saudara ketut mengenai hal yang harus dilakukan
manusia jika memang dia masih ingin di sebut sebagai manusia yang berbudi dan
berpekerti luhur.
Toh Kita semua tidak tahu apakah memang benar Tuhan pernah menciptakan agama
toh yang diwariskan Tuhan pada diri kita adalah kebaikan dan kejahatan, nah
tugas manusialah untuk memilihnya.
mengenai agama saya yakin Tuhan tidak perduli, karena agama adalah rekaan
manusia yang digunakan sebagai jalan untuk mendekatkan dan mengenal siapa
penciptanya.
saya juga sangat setuju kalau Tuhan tidak gila hormat dengan meminta untuk di
puja dan disembah, Tuhan juga saya yakin tidak perduli dengan segala ceremonial
seperti itu, tapi yang saya yakin bahwa Tuhan sangat menghargai orang orang
yang jujur pada diri sendiri.
Tuhan tidak perlu disembah karena tanpa disembah Tuhan pun tetap Tuhan dengan
segala sifat ke Mahaannya.
Ketika teman saya yang katanya beragama harus memaksakan diri untuk
bersembahyang hanya demi menghindari kata kata murtad dan menjadi kafir, meski
dimulutnya mengatakan iklas namun hati siapa yang tahu, tentu menurut saya
Tuhan yang digabarkan oleh teman ini adalah Tuhan yang anti kritik Tuhan yang
hanya mementingkan penghormatan, Tuhan yang gila hormat, Tuhan yang lebih
rendah dari manusia.
Saya selama ini juga sering kali mendengar teman seorang muslim suka mengatakan
kafir pada yang non muslim, dan mengatakan bahwa pada mereka yang kafir tidak
ada sorga untuk mereka dan Tuhan akan menghukum mereka, jujur saya merinding
mendengar Tuhan seperti itu, karena apa yang saya yakini bahwa Tuhan saya maha
penyayang dan pengasih, dan Tuhan saya tidak suka menghukum ciptaannya. Tuhan
saya pun tidak pernah menciptakan kafir, yang dia ciptakan adalah manusia, buta
kala, binatang, tumbuh tumbuhan dan tempat untuk hidupnya.
Mengenai keinginan rekan Meylan untuk lebih memilih tidak beragama tetapi
berTuhan, saya sangat setuju, dengan alasan kenapa kita harus terjebak pada
satu kotak, manakala kita tidak suka berada di kotak tersebut.
Gandhi pernah berkata, ketika beliau ditanya
siapakah Tuhan mu, gandhi katakan bahwa Tuhannya adalah kebaikan
dan Gandhi juga di tanya lagi Apa agamamu gandhi, dan gandhi menjawab
agama saya adalah kebenaran.
jadi ketika kita bisa berbuat baik dan benar saja, tanpa paksaan tanpa iming
iming sorga dan mau jujur pada diri sendiri, maka itu sudah lebih dari cukup
untuk bisa terbebas dari agama dan segala peraturannya, jika agama menurut anda
seperti itu.
- Pesan Asli
Dari: Ketut [EMAIL PROTECTED]
Kepada: zamanku@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 1 Agustus, 2008 08:21:06
Topik: Re: [zamanku] Bingung dengan diskusi soal agama
Dear Meylan,
Meski saya tidak pernah berdiskusi agama di milis
ini, tapi karena anda menyebut Hindu diantaranya, maka izinkan saya
menjelaskan.
Bagi saya, anda mau beragama atau tidak, itu adalah hak privat anda.
Apakah anda berdosa ? Menurut saya, beragama--atau memeluk salah satu
agama--bukanlah prasyarat mendapat gelar tak berdosa, dan saya percaya ini
juga berlaku sebaliknya : tidak beragama lalu menjadi serta merta berdosa.
Bhagavad Gita mengatakan dengan cara apapun kau datang, dengan cara itu pula
kau kuterima. Anda datang sebagai pencuri, anda akan diperlakukan sebagai
pencuri. Anda datang dengan cara munafik, anda diterima di ruang tamu munafik
dan mendapat perlakuan sebagaimana yang layak bagi orang munafik. Anda berbudi
luhur maka anda akan disambut sebagai orang yang berbudi luhur. Tuhan, adalah
sebuah hukum abadi dan maha adil. Anda tak bisa mengharapkan memetik padi kalau
anda hanya menanam jagung. Hindu menyebutnya hukum karma. as so simple.
Sebagai penganut agama Hindu, kalau saya menemukan Tuhan yang pemarah, egois,
pencemburu dan memaksa manusia menyembahnya, maka menurut saya Tuhan itu
telah menempatkan dirinya lebih rendah dari manusia sehingga ia tak layak
dipuja. Jika anda merasa tuhan demikian bengis, saran saya, tinggalkan dia.
Banyak manusia yang lebih berbudi luhur dari tuhan seperti itu.
Tapi bagi penganut agama yang baik dan saleh,
agama menyediakan ruang bagi kesejukan bathin. Cara2 yang diekspolari oleh para
maha resi Hindu ribuan tahun yang lalu--saat manusia masih lebih dekat ke dunia
spiritual dibanding material--tentang bagaimna menemukan dan marasakan
suasana
spiritual, bagi yang menekuninya, akan mendapatkan manfaatnya. Tapi itu hanya
satu jalan. Bila anda dapat menemukan jalan lain bagi tujuan itu, ya itupun
sebuah prestasi, dan saya yakin tuhan tidak akan menghukum anda karenanya.
Ataupun kalau anda merasa tidak butuh dengan spiritualitas, juga tidak apa2.
kebutuhan manusia memang beragam. Yang saya percaya akan menjadikan anda
berdosa adalah : kalau anda mencuri, memfitnah, menyakiti, merampok dan
sederet perbuatan jahat lainnya. Untuk perbuatan-perbuatan itu, entah anda
beragama atau tidak, entah anda melaksanakannya atas nama agama atau atas nama
hal lain, saya sangat percaya