Re: [zamanku] Islam tidak mengajarkan anti dunia Re: ISLAM dan Riba

2009-03-21 Terurut Topik Hati Nurani
Muskiltawati :
Inilah pernyataan yang paling betul dan ada buktinya dan meskipun enggak 
terlalu jelas ayatnya dalam Quran dan Hadist, tapi dipahami secara sama oleh 
semua umat Islam.
 
Bening :
ENNGAK TERLALU JELAS ??? ha...ha. mana bisa jelas. kalau NGGAK NGERTI 
ayat AL QUR'AN, bilang aja NGGAK NGERTI, tidak usah pakai kata "nggak terlalu 
jelas" ha.ha..

===
Muskiltawati :
Sebenarnya bukan dilarang meminta-minta, melainkan dilarang minta tolong kepada 
orang kafir, dan harus menolak pertolongan orang kafir karena pasti ada maunya.
 
Bening :
He..he.. meminta-minta kepada sesama muslim di larang, apalagi meminta 
kepada Orang Kafir..ha...ha.


 
Muskiltawati :
Itulah sebabnya, bantuan dari UN yang masuk ke Gaza kemarin dirampok oleh Hamas 
untuk kemudian baru di-bagi2kan kepada umat Islam.

Bening :
ha.ha Gak nyambung blas.. makanya diskusi jangan asal 
NJEPLAK.
Si GABY saja langsung NGIBRIT kalau ketemu BENING, apalagi si MUS 
ini..haha..
Salam,

--- On Thu, 3/19/09, Hafsah Salim  wrote:


From: Hafsah Salim 
Subject: [zamanku] Islam tidak mengajarkan anti dunia Re: ISLAM dan Riba
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Thursday, March 19, 2009, 2:39 AM






> Hati Nurani  wrote:
> Islam melarang Umatnya menjadi Orang
> Peminta-minta. Makanya ISLAM tidak
> mengenal ROHANIAWAN yang kehidupannya
> melulu religius. Ulama harus bekerja,
> menjadi apapun, jangan meminta-minta
> kepada umatnya.

Inilah pernyataan yang paling betul dan ada buktinya dan meskipun enggak 
terlalu jelas ayatnya dalam Quran dan Hadist, tapi dipahami secara sama oleh 
semua umat Islam.

Sebenarnya bukan dilarang meminta-minta, melainkan dilarang minta tolong kepada 
orang kafir, dan harus menolak pertolongan orang kafir karena pasti ada maunya.

Itulah sebabnya, bantuan dari UN yang masuk ke Gaza kemarin dirampok oleh Hamas 
untuk kemudian baru di-bagi2kan kepada umat Islam.

Demikian juga dulu2nya, Muhammad menolak bantuan orang2 Yahudi, tapi caranya 
adalah merampok.

Menerima bantuan tidak boleh tapi merampok boleh asal orang kafir. Ini 
merupakan keistimewaan agama Islam yang tidak ada dalam agama lainnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

















  

[zamanku] Islam tidak mengajarkan anti dunia Re: ISLAM dan Riba

2009-03-19 Terurut Topik Hafsah Salim
> Hati Nurani  wrote:
> Islam melarang Umatnya menjadi Orang
> Peminta-minta. Makanya ISLAM tidak
> mengenal ROHANIAWAN yang kehidupannya
> melulu religius. Ulama harus bekerja,
> menjadi apapun, jangan meminta-minta
> kepada umatnya.

Inilah pernyataan yang paling betul dan ada buktinya dan meskipun enggak 
terlalu jelas ayatnya dalam Quran dan Hadist, tapi dipahami secara sama oleh 
semua umat Islam.

Sebenarnya bukan dilarang meminta-minta, melainkan dilarang minta tolong kepada 
orang kafir, dan harus menolak pertolongan orang kafir karena pasti ada maunya.

Itulah sebabnya, bantuan dari UN yang masuk ke Gaza kemarin dirampok oleh Hamas 
untuk kemudian baru di-bagi2kan kepada umat Islam.

Demikian juga dulu2nya, Muhammad menolak bantuan orang2 Yahudi, tapi caranya 
adalah merampok.

Menerima bantuan tidak boleh tapi merampok boleh asal orang kafir.  Ini 
merupakan keistimewaan agama Islam yang tidak ada dalam agama lainnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







[zamanku] Islam tidak mengajarkan anti dunia Re: ISLAM dan Riba

2009-03-18 Terurut Topik Hati Nurani
Muskiltawati :
Tepat sekali, tak mungkin Bank Syariah akan mati karena meskipun kelihatannya 
"sepi peminat" tetapi diminati oleh umat Islam. Yang tidak berminat itu 
hanyalah mereka yang memandang keduniaan saja dan mengejar kekayaan. Sebaliknya 
kalo sudah diracuni ajaran Islam, tidak boleh mengejar keduniaan tetapi wajib 
mengorbankan dunianya dan dunia orang lain untuk bekal pahala kesorga.

Bening :
Apabila anda belajar ALKITAB, maka anda akan tahu bahwa ajaran ALKITAB 
mengatakan bahwa ORANG YANG BAIK adalah orang yang "menegajr akherat' dan 
meninggalkan Kehidupan duniawi. Karena DUNIA adalah TEMPAT NGENGAT, dan bagi 
yang mengejar dunia, akan kehilangan AKHERAT atau KERAJAAN ALLAH. Bahkan ajaran 
ALKITAB mengatakan bahwa TIDAK MUNGKIN MANUSIA bisa sukses dunia sekaligus 
sukses akherat. Harus memilih salah satu, karena Seorang HAMBA tidak mungkin 
memiiki dua TUAN sekaligus.
 
Ajaran BUDDHA ? sama saja. Orang yang ingin mencapai NIRVANA, harus 
meninggalkan KEINGINAN DUNIA. berbekal BATOK dan TONGKAT, JARUM JAHIT, itu 
lebih dari Cukup.
 
Tetapi ISLAM mengajarkan HIDUP harus seimbang, dunia dan akhirat. Kehidupan 
dunia untuk bekal akherat. Bekerja supaya KAYA, dan Kekayaan untuk beribadah.
 
“Bekerjalah untuk duniamu seakan – akan kamu hidup selamanya. Dan bekerjalah 
untuk akhiratmu seakan – akan kamu mati esok”. (Hadits Riwayat Turmudzi)

“Sesungguhnya Allah Suka Melihat wujud nikmatNya atas hambaNya”. (Hadits 
Riwayat Turmudzi)

 
Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, jika salah seorang di antara 
kalian berangkat pagi untuk mencari kayu yang ia panggul di atas punggungnya, 
lalu ia menyedekahkannya dan tidak memerlukan pemberian manusia; maka itu 
adalah lebih baik daripada ia meminta kepada seseorang, baik orang lain itu 
memberinya ataupun tidak. Karena, tangan yang di atas (yang memberi) lebih 
utama daripada tangan yang di bawah (yang menerima). Dan mulailah dengan orang 
yang engkau tanggung”. (Hadits Riwayat Abu Hurairah)
 
Islam melarang Umatnya menjadi Orang Peminta-minta. Makanya ISLAM tidak 
mengenal ROHANIAWAN yang kehidupannya melulu religius. Ulama harus bekerja, 
menjadi apapun, jangan meminta-minta kepada umatnya.
 
Salam,


--- On Tue, 3/17/09, Hafsah Salim  wrote:


From: Hafsah Salim 
Subject: [zamanku] ISLAM dan Riba Re: Cita2 Syariah Islam = Menghancurkan 
Kebangsaan !
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 17, 2009, 1:27 PM






> hati_nurani_ 2...@... wrote:
> Bening :
> Tetapi Fakta kan berbicara, apakah
> Bank Syariah hilang atau bertumbuh.
> Bahkan kenapa Bank "KAFIR" justru
> ramai-ramai membuka Unit Syariah.
> ini saja sudah 'mematahkan'  berbagai
> macam tulisan diatas.

Benar faktanya orang2 kafir rame2 membuka bank Syariah, sebabnya jelas karena 
untung meskipun merugikan umat pendukung Syariah. Dan inilah buktinya bahwa 
Bank Syariah sebetulnya diciptakan oleh orang kafir untuk menipu umat Islam 
sehingga bisa "mematahkan" bahwa riba yang haram bisa dihalalkan asal bisa 
menggantinya istilah riba dengan istilah yang bisa diterima halal misalnya 
pembagian keuntungan.

> Kalau tulisan anda Benar, bahwa
> Bank Syariah akan 'mati' karena
> 'sepi peminat', lantas kenapa
> Bank "kafir" ramai-ramai buka
> Unit Syariah ???

Tepat sekali, tak mungkin Bank Syariah akan mati karena meskipun kelihatannya 
"sepi peminat" tetapi diminati oleh umat Islam. Yang tidak berminat itu 
hanyalah mereka yang memandang keduniaan saja dan mengejar kekayaan. Sebaliknya 
kalo sudah diracuni ajaran Islam, tidak boleh mengejar keduniaan tetapi wajib 
mengorbankan dunianya dan dunia orang lain untuk bekal pahala kesorga.

Jadi melalui Bank Syariah orang2 kafir mengejar nikmat keduniaan yang tidak 
kekal ini, dan melalui Bank Syariah juga umat Islam mengorbankan segalanya demi 
akhirat yang lebih abadi dan kekal.

Entah cara berpikir mana yang lebih anda anggap benar, bagi saya cukup membuka 
prespektif yang netral untuk anda semua memilihnya yang terbaik bagi anda. 
Pemikiran andalah tempat anda menggantungkan nasib anda, apakah Bank Syariah 
bermanfaat bagi anda tentunya tergantung tujuan hidup anda sendiri bukan ??? 
Orang2 kafir yang membangun dan menciptakan Bank Syariah hanyalah menambah 
pilihan bagi anda, karena itulah bank konvensional dan bank Syariah tetap 
dimilikinya untuk anda memilihnya.

Karena kalo mau berdasarkan ajaran Syariah Islam, baik bank konvensional maupun 
bank Syariah keduanya harus dilarang karena keduanya adalah alat untuk berjudi 
uang, adalah alat untuk memperdagangkan uang, dan diharamkan keduanya berdiri 
bersama karena pemiliknya sama2 orang kafir. Sebagai penegak HAM tentunya saya 
berdiri diatas HAM yang bukan Syariah Islam. Berdasarkan HAM, setiap umat 
dilindungi pilihannya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.