Re: [zamanku] Israel Negara Bangkrut

2009-04-16 Terurut Topik edogawa2000
Bodoh sekali tulisan ini tulisan yang ada memperlihatkan bagaimana 
penulis tidak benar benar tau kondisi di Israel...
Bung, Israel adalah salah satu negara yang HINGGA KINI belum ada rencana 
untuk melakukan STIMULUS untuk membantu pasar negara... karena apa ?? 
Karena keadaan ekonomi masyarakatnya blum terlalu terpengaruh oleh Krisi 
GLOBAL.

Mengapa selalu anda ini melakukan PEMBODOHAN. Sadarkah anda, bahwa 
dengan melakukan hal ini, maka anda termasuk yang bertanggung jawab atas 
masyarakat NEGARA KITA YANG MENJADI SEMAKIN BODOH !!!



Reporter Milist wrote:


 Apakah kita di Indonesia masih konsisten memboikot produk yahudi?
 ==

 Israel Negara Bangkrut

 Tantangan yang paling menghancurkan masa depan Israel adalah krisis
 ekonomi yang sekarang menghempaskan Israel. Kelompok sayap kanan, yang
 dimotori oleh Partai Likud dan Yisreali Beitneinu, harus berhadapan
 dengan kenyataan yang pahit bagi masa depan Israel.

 Ancaman masa depan Israel, bukan hanya kelompok Hamas di Palestina,
 tapi kondisi ekonomi Israel,yang sekarat akibat krisis global, dan
 selama ini ekonomi Israel hanya ditupang oleh bantuan Barat (AS dan
 Uni Eropa).

 Gambaran ekonomi Israel benar-benar sangat terpuruk selama krisis ini
 dan disebut sebagai yang : 'Paling buruk sepanjang sejarah Israel'.
 Gambaran ini tidak berlebihan. Karena, selain Israel tidak memiliki
 produk yang cukup diandalkan, kecuali pertanian serta penjualan
 senjata, yang didatangkan dari AS, yang dijual ke berbagai negara yang
 sedang terlibat dalam konflik. Sementara itu, Israel tidak memiliki
 sumber daya alam. Ekonomi Israel benar- benar hanya bergantung bantuan
 dari Barat, dan relawan komunitas Yahudi yang diaspora di berbagai
 negara di dunia.

 Sekarang, Israel menghadapi krisis yang sangat gawat, di mana eksport
 Israel turun drastis, sebagai imbas dan dampak dari krisis global,
 bank-bank menghadapi kesulitan likuiditas yang meningkat, pengangguran
 tumbuh bersamaan tingkat pertumbuhan ekonomi yang minus, dan sekarang,
 total pengangguran di Israel mencapai 17% dari jumlah penduduk Israel,
 investasi menurun, tidak ada lagi investor asing yang mau menjamah
 Israel, ditambah sektor swasta dan sektor publik ikut ambruk.
 Sekarang, banyak orang-orang miskin, yang mengantri ke kantor dinas
 sosial Israel, yang membutuhkan makan.

 Seorang ekonom Israel, menyebutkan apa yang disebut dengan
 'menyebarnya pesimism' yang semakin merata dikalangan masyarakat, yang
 terus menyeruak ke semua lembaga atau institusi ekonomi Israel, dan
 ekonomi Israel berkait dengan krisis yang sekarang berlangsung secara
 global. Dan, mereka yang mempunyai kewenangan sebagai 'The Marker',
 menyimpulkan dari semua gambaran soal ekonomi Israel, bahwa
 berdasarkan berita, komentar dari hasil penggunaan teknologi Israel
 dan lembaga bisnis, menyebutkan ribuan perusahaan,
 perusaahan-perusahaan yang volume kecil, dan perusahaan dagang
 lainnya, semua telah bangkrut, dan menyisakan puluhan ribu
 pengangguran di Israel.

 Beberapa buruh yang kena 'PHK' di pabrik-pabrik membuat barikade, dan
 meminta agar pemerintah melakukan campur tangan. Perusahaan-perusahaan
 swasta sudah tidak mampu lagi menggaji dan menanggung para buruh
 mereka, karena barang-barang numpuk digudang-gudang, yang tidak ada
 lagi, yang mau menerima barang Israel. Apalagi, akibat kebiadaban
 Israel, yang melakukan pembantaian di Gaza, menimbulkan antipati
 masyarakat dunia, dan kemudian memboikot seluruh produk Israel.

 Dilaporkan pula bank-bank Israel semua berguguran, dan ambruk.
 Misalnya, Bank Leumi Le Israel, yang merupakan bank terbesar di
 Israel, pekan ini dilaporkan merugi mencapai 1.2 milyar sekkel (300
 juta dolar), sepanjang tahun 2008, dan di tahun 2009, jumlah hampir
 mencapai dua kali lipat. Karena itu, Bank Leumi, sudah mengajukan
 pernyataan 'bangkrut' kepada pemerintah. Pemimpin Bank Leumi, Eitan
 Raf, menyatakan , 'Kami sangat takut'. Kami menyimpulkan tahun ini
 merupakan tahun yang sangat dan berbahaya. Dan, semua pemimpin yang
 menangani ekonomi sangat takut, ujar Eitan. Maka, jalan satu-satunya
 pemerintah harus bertanggungjawab dan melakukan intervensi. Tanpa
 campur tangan pemerintah, tidak mungkin sektor perbankan mampu memikul
 krisis ini, tambah Eitan.

 Kini, di Israel setiap hari ribuan orang kehilangan pekerjaan. Sejak
 tahun 2008 yang lalu, sudah berjibun orang yang menganggur, akibat
 resesi. Desember tahun lalu, sudah 17.500 orang yang kehilangan
 pekerjaan, dan meningkat menjadi 24.000 orang pekerja, dibulan
 berikutnya, jumlahnya lebih meningkat lagi.. Sebuah laporan dari
 Departemen Tenaga Kerja Israel, menyebutkan di tahun 2008 akhir, orang
 Israel, yang menganggur jumlahnya sudah mencapai 250.000 orang.

 Tentu, yang paling mengkawatirkan pemerintah Israel, banyak yang
 menganggur itu, mereka yang memiliki kemampuan di bidang teknologi
 tinggi (high tech-sector), yang meliputi ribuan ilmuwan-insinyur dan
 teknisi kehilangan 

Fwd: [zamanku] Israel Negara Bangkrut

2009-04-16 Terurut Topik Grove
Tulisan ini versi Indonesia atau bukan ?
kalau versi Indonesia hasilnya pasti negative


-- Forwarded message --
From: Reporter Milist reportermil...@gmail.com
Date: 2009/4/15
Subject: [zamanku] Israel Negara Bangkrut
To:




Apakah kita di Indonesia masih konsisten memboikot produk yahudi?
==

Israel Negara Bangkrut

Tantangan yang paling menghancurkan masa depan Israel adalah krisis
ekonomi yang sekarang menghempaskan Israel. Kelompok sayap kanan, yang
dimotori oleh Partai Likud dan Yisreali Beitneinu, harus berhadapan
dengan kenyataan yang pahit bagi masa depan Israel.

Ancaman masa depan Israel, bukan hanya kelompok Hamas di Palestina,
tapi kondisi ekonomi Israel,yang sekarat akibat krisis global, dan
selama ini ekonomi Israel hanya ditupang oleh bantuan Barat (AS dan
Uni Eropa).

Gambaran ekonomi Israel benar-benar sangat terpuruk selama krisis ini
dan disebut sebagai yang : 'Paling buruk sepanjang sejarah Israel'.
Gambaran ini tidak berlebihan. Karena, selain Israel tidak memiliki
produk yang cukup diandalkan, kecuali pertanian serta penjualan
senjata, yang didatangkan dari AS, yang dijual ke berbagai negara yang
sedang terlibat dalam konflik. Sementara itu, Israel tidak memiliki
sumber daya alam. Ekonomi Israel benar- benar hanya bergantung bantuan
dari Barat, dan relawan komunitas Yahudi yang diaspora di berbagai
negara di dunia.

Sekarang, Israel menghadapi krisis yang sangat gawat, di mana eksport
Israel turun drastis, sebagai imbas dan dampak dari krisis global,
bank-bank menghadapi kesulitan likuiditas yang meningkat, pengangguran
tumbuh bersamaan tingkat pertumbuhan ekonomi yang minus, dan sekarang,
total pengangguran di Israel mencapai 17% dari jumlah penduduk Israel,
investasi menurun, tidak ada lagi investor asing yang mau menjamah
Israel, ditambah sektor swasta dan sektor publik ikut ambruk.
Sekarang, banyak orang-orang miskin, yang mengantri ke kantor dinas
sosial Israel, yang membutuhkan makan.

Seorang ekonom Israel, menyebutkan apa yang disebut dengan
'menyebarnya pesimism' yang semakin merata dikalangan masyarakat, yang
terus menyeruak ke semua lembaga atau institusi ekonomi Israel, dan
ekonomi Israel berkait dengan krisis yang sekarang berlangsung secara
global. Dan, mereka yang mempunyai kewenangan sebagai 'The Marker',
menyimpulkan dari semua gambaran soal ekonomi Israel, bahwa
berdasarkan berita, komentar dari hasil penggunaan teknologi Israel
dan lembaga bisnis, menyebutkan ribuan perusahaan,
perusaahan-perusahaan yang volume kecil, dan perusahaan dagang
lainnya, semua telah bangkrut, dan menyisakan puluhan ribu
pengangguran di Israel.

Beberapa buruh yang kena 'PHK' di pabrik-pabrik membuat barikade, dan
meminta agar pemerintah melakukan campur tangan. Perusahaan-perusahaan
swasta sudah tidak mampu lagi menggaji dan menanggung para buruh
mereka, karena barang-barang numpuk digudang-gudang, yang tidak ada
lagi, yang mau menerima barang Israel. Apalagi, akibat kebiadaban
Israel, yang melakukan pembantaian di Gaza, menimbulkan antipati
masyarakat dunia, dan kemudian memboikot seluruh produk Israel.

Dilaporkan pula bank-bank Israel semua berguguran, dan ambruk.
Misalnya, Bank Leumi Le Israel, yang merupakan bank terbesar di
Israel, pekan ini dilaporkan merugi mencapai 1.2 milyar sekkel (300
juta dolar), sepanjang tahun 2008, dan di tahun 2009, jumlah hampir
mencapai dua kali lipat. Karena itu, Bank Leumi, sudah mengajukan
pernyataan 'bangkrut' kepada pemerintah. Pemimpin Bank Leumi, Eitan
Raf, menyatakan , 'Kami sangat takut'. Kami menyimpulkan tahun ini
merupakan tahun yang sangat dan berbahaya. Dan, semua pemimpin yang
menangani ekonomi sangat takut, ujar Eitan. Maka, jalan satu-satunya
pemerintah harus bertanggungjawab dan melakukan intervensi. Tanpa
campur tangan pemerintah, tidak mungkin sektor perbankan mampu memikul
krisis ini, tambah Eitan.

Kini, di Israel setiap hari ribuan orang kehilangan pekerjaan. Sejak
tahun 2008 yang lalu, sudah berjibun orang yang menganggur, akibat
resesi. Desember tahun lalu, sudah 17.500 orang yang kehilangan
pekerjaan, dan meningkat menjadi 24.000 orang pekerja, dibulan
berikutnya, jumlahnya lebih meningkat lagi.. Sebuah laporan dari
Departemen Tenaga Kerja Israel, menyebutkan di tahun 2008 akhir, orang
Israel, yang menganggur jumlahnya sudah mencapai 250.000 orang.

Tentu, yang paling mengkawatirkan pemerintah Israel, banyak yang
menganggur itu, mereka yang memiliki kemampuan di bidang teknologi
tinggi (high tech-sector), yang meliputi ribuan ilmuwan-insinyur dan
teknisi kehilangan pekerjaan. Sebagai gambaran selama bulan Nopember -
Desember saja, sudah ratusan orang ahli teknik yang kehilangan
pekerjaan. Jumlah pengangguran di negeri Zionis ini mencapai 17%.

Disisi lain, ketika di AS, perusahaan yang bergerak di bidang proverti
bangkrut, di Israel juga mengalami nasib yang sama. Sebuah perusahaan
proverti terbesar di Israel, yang merupakan kerjasama antara
perusahaan proverti

[zamanku] Israel Negara Bangkrut

2009-04-15 Terurut Topik Reporter Milist
Apakah kita di Indonesia masih konsisten memboikot produk yahudi?
==

Israel Negara Bangkrut

Tantangan yang paling menghancurkan masa depan Israel adalah krisis
ekonomi yang sekarang menghempaskan Israel. Kelompok sayap kanan, yang
dimotori oleh Partai Likud dan Yisreali Beitneinu, harus berhadapan
dengan kenyataan yang pahit bagi masa depan Israel.

Ancaman masa depan Israel, bukan hanya kelompok Hamas di Palestina,
tapi kondisi ekonomi Israel,yang sekarat akibat krisis global, dan
selama ini ekonomi Israel hanya ditupang oleh bantuan Barat (AS dan
Uni Eropa).

Gambaran ekonomi Israel benar-benar sangat terpuruk selama krisis ini
dan disebut sebagai yang : 'Paling buruk sepanjang sejarah Israel'.
Gambaran ini tidak berlebihan. Karena, selain Israel tidak memiliki
produk yang cukup diandalkan, kecuali pertanian serta penjualan
senjata, yang didatangkan dari AS, yang dijual ke berbagai negara yang
sedang terlibat dalam konflik. Sementara itu, Israel tidak memiliki
sumber daya alam. Ekonomi Israel benar- benar hanya bergantung bantuan
dari Barat, dan relawan komunitas Yahudi yang diaspora di berbagai
negara di dunia.

Sekarang, Israel menghadapi krisis yang sangat gawat, di mana eksport
Israel turun drastis, sebagai imbas dan dampak dari krisis global,
bank-bank menghadapi kesulitan likuiditas yang meningkat, pengangguran
tumbuh bersamaan tingkat pertumbuhan ekonomi yang minus, dan sekarang,
total pengangguran di Israel mencapai 17% dari jumlah penduduk Israel,
investasi menurun, tidak ada lagi investor asing yang mau menjamah
Israel, ditambah sektor swasta dan sektor publik ikut ambruk.
Sekarang, banyak orang-orang miskin, yang mengantri ke kantor dinas
sosial Israel, yang membutuhkan makan.

Seorang ekonom Israel, menyebutkan apa yang disebut dengan
'menyebarnya pesimism' yang semakin merata dikalangan masyarakat, yang
terus menyeruak ke semua lembaga atau institusi ekonomi Israel, dan
ekonomi Israel berkait dengan krisis yang sekarang berlangsung secara
global. Dan, mereka yang mempunyai kewenangan sebagai 'The Marker',
menyimpulkan dari semua gambaran soal ekonomi Israel, bahwa
berdasarkan berita, komentar dari hasil penggunaan teknologi Israel
dan lembaga bisnis, menyebutkan ribuan perusahaan,
perusaahan-perusahaan yang volume kecil, dan perusahaan dagang
lainnya, semua telah bangkrut, dan menyisakan puluhan ribu
pengangguran di Israel.

Beberapa buruh yang kena 'PHK' di pabrik-pabrik membuat barikade, dan
meminta agar pemerintah melakukan campur tangan. Perusahaan-perusahaan
swasta sudah tidak mampu lagi menggaji dan menanggung para buruh
mereka, karena barang-barang numpuk digudang-gudang, yang tidak ada
lagi, yang mau menerima barang Israel. Apalagi, akibat kebiadaban
Israel, yang melakukan pembantaian di Gaza, menimbulkan antipati
masyarakat dunia, dan kemudian memboikot seluruh produk Israel.

Dilaporkan pula bank-bank Israel semua berguguran, dan ambruk.
Misalnya, Bank Leumi Le Israel, yang merupakan bank terbesar di
Israel, pekan ini dilaporkan merugi mencapai 1.2 milyar sekkel (300
juta dolar), sepanjang tahun 2008, dan di tahun 2009, jumlah hampir
mencapai dua kali lipat. Karena itu, Bank Leumi, sudah mengajukan
pernyataan 'bangkrut' kepada pemerintah. Pemimpin Bank Leumi, Eitan
Raf, menyatakan , 'Kami sangat takut'. Kami menyimpulkan tahun ini
merupakan tahun yang sangat dan berbahaya. Dan, semua pemimpin yang
menangani ekonomi sangat takut, ujar Eitan. Maka, jalan satu-satunya
pemerintah harus bertanggungjawab dan melakukan intervensi. Tanpa
campur tangan pemerintah, tidak mungkin sektor perbankan mampu memikul
krisis ini, tambah Eitan.

Kini, di Israel setiap hari ribuan orang kehilangan pekerjaan. Sejak
tahun 2008 yang lalu, sudah berjibun orang yang menganggur, akibat
resesi. Desember tahun lalu, sudah 17.500 orang yang kehilangan
pekerjaan, dan meningkat menjadi 24.000 orang pekerja, dibulan
berikutnya, jumlahnya lebih meningkat lagi.. Sebuah laporan dari
Departemen Tenaga Kerja Israel, menyebutkan di tahun 2008 akhir, orang
Israel, yang menganggur jumlahnya sudah mencapai 250.000 orang.

Tentu, yang paling mengkawatirkan pemerintah Israel, banyak yang
menganggur itu, mereka yang memiliki kemampuan di bidang teknologi
tinggi (high tech-sector), yang meliputi ribuan ilmuwan-insinyur dan
teknisi kehilangan pekerjaan. Sebagai gambaran selama bulan Nopember -
Desember saja, sudah ratusan orang ahli teknik yang kehilangan
pekerjaan. Jumlah pengangguran di negeri Zionis ini mencapai 17%.

Disisi lain, ketika di AS, perusahaan yang bergerak di bidang proverti
bangkrut, di Israel juga mengalami nasib yang sama. Sebuah perusahaan
proverti terbesar di Israel, yang merupakan kerjasama antara
perusahaan proverti Afrika Selatan - Israel mengalami kebangkrutan
senilai 2.7 milyar sekkel atau setara dengan 670 juta dolar. Seorang
pengusaha berlian, Lev Leviev ikut mengalami kerugian mencapai ratusan
juta dolar, akibat uang yang ditanamkan di sektor