Balasan: [zamanku] Re: Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]

2008-11-19 Terurut Topik utusan.allah

Dan al-Mushaf itu ada beberapa versi...

Versi Kairo yang juga beredar di Indonesai dan versi Maghrib yang
terutama beredar di Afrika Utara selain Mesir ...

Lalu tahun 1972 ditemukan di mesjid Agung Sanna (Yemen) perkamen dan
palimpsest yang menambah bukti bahwa versi al-M%ushaf itu lebih dari satu.

Yang paling penting diingat adalah bahwa :

- al-Mushaf itu TIDAK berbukti berisi wahyu Allah 

Buktinya nggk ada.

(Lihat :http://groups.yahoo.com/group/islamkristen/message/210050)

- kajian orientalis (Casanova, LUling, Wansbrough, Luxenberg dklll.)
menunjukkan bahwa asal usulnya al-Mushaf itu adalah teks Nasrnai juga
(hymne, leksioner...)

- dan tiap orang juga bisa melihat bahwa disamping itu al-Mushaf itu
juga berisi dongeng-dongeng yang beredar di Timur Tengah ketika
al-Mushaf itu disusun, ditambah kumpulan adat-istiadat orang Nedui,
sepertu upacara naik haji dll.

Jadi, saya ulang, al-Mushaf itu hanyalah sebuah buku gado-gado yang
disusun orang Arab dan dikibulkannnya berisi wahyu Allah.

Dan Roslan Salleh yang memang tidak cerdas melahap saja kibulan dan
omong kosong orang Arab itu.


--- In zamanku@yahoogroups.com, Roslan Salleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> LIKE KETTLE CALLING POT BLACK.
>   SENDIRI KENA CHECK DIRI SENDIRI.
>   AKIDAH DUSTA...KITAB SENDIRI BANYAK VERSI DAN BERBEDA-BEDA.
>   BRO.PLS MIRROR YOURSELVES. WALK THE TALK. DONT BE FOOLISH.
> 
> gkrantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   BRUR SUNNY, typich umat Islam mereka tidak pernah terpikir
melakukan check & recheck untuk memastikan bhw yg ditulis orang itu
tidak dusta. Sebeliknya para penulis Islam cenderung menggunakan
falsafat Al Taqiyya - apa masalahnya kalo orang berdusta asal dg
demikian Islam dimuliakan dan musuh Islam dihina.
> 
> Jarang orang2 ini menyadari bhw dg perilaku mereka yg sedemikian
ini, mereka terus menerus mencoreng muka Islam.
> 
> Gabriela Rantau
> 
> 
> --- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny"  wrote:
> >
> > Refleksi: Apakah Hidayatullah tidak bemaksud membodohkan dan
sekaligus menipu umat Islam dengan cerita ini??? Perang Salib berlaku
dari tahun 1095 - 1291, sedangkan Vlad III Dracula hidup antara 1431 -
1476. 
> > 
> > 
> >
ttp://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7961:kisah-nyata-pembantai-umat-islam-bagian-1&catid=94:ragam&Itemid=53
> > 
> > Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1] 
> > Written by Administrator 
> > Tuesday, 18 November 2008 03:19 
> > 
> > Selama ini dia hanya dikenal sebagai tokoh fiksi siluman haus
darah dalam novelnya Bram Stoker. Padahal dia adalah tokoh nyata,
seorang panglima Perang Salib yang membantai lebih dari 300 ribu umat
Islam di Wallachia 
> > 
> > 
> > 
> > Hidayatullah.com-Wallachia, sekarang bagian dari Rumania. Pada
abad pertengahan. Pemerintah Rumania menganggapnya sebagai pahlawan
nasional, karena kematiannya dalam perang melawan Islam.
> > 
> > Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar bulan
Desember 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya
bernama Basarab (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracul,
karena keanggotaannya dalam Orde Naga. Dalam bahasa Rumania, "Dracul"
berarti naga. Sedangkan akhiran "ulea" artinya "anak dari". Dari
gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes dipanggil dengan nama Vlad
Draculea ( dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), yang berarti anak
dari sang naga.
> > 
> > Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering
berada di medan perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya
mengenal sosok sang Ibu, Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan
Moldavia. Sang ibu memang memberikan kasih sayang dan pendidikan bagi
Dracula. Namun itu tidak mencukupi untuk menghadapi situasi mencekam
di Wallachia saat itu. Pembantaian sudah menjadi tontonan harian.
Seorang raja yang semalam masih berkuasa, di pagi hari kepalanya sudah
diarak keliling kota oleh para pemberontak.
> > 
> > >> sebuah film bertema Dracula! 
> > 
> > Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke
Turki. Hal ini dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada
kerajaan Turki Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia
dari tangan Janos Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk
agama Islam, bahkan mereka juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu
agama. Tak seperti adiknya yang tekun belajar, Dracula justru sering
mencuri waktu untuk melihat eksekusi hukuman mati di alun-alun. Begitu
senangnya dia melihat kepala-kepala tanpa badan dipancang di ujung
tombak. Sampai-sampai sehari saja tidak ada hukuman mati, maka dia
segera menangkap burung atau tikus, kemudian menyiksanya dengan tombak
kecil sampai mati.
> > 
> > Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar
kemiliteran pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam
berperang. Dalam waktu singkat dia bisa menguasai seni berperang
Turki, bahkan melebihi prajurit Turki lainnya. Hal ini menarik
perhatian Sultan Muhammad II ( di Eropa disebut Sultan Mehmed II).
Hingga pa

Balasan: [zamanku] Re: Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]

2008-11-19 Terurut Topik Roslan Salleh
LIKE KETTLE CALLING POT BLACK.
  SENDIRI KENA CHECK DIRI SENDIRI.
  AKIDAH DUSTA...KITAB SENDIRI BANYAK VERSI DAN BERBEDA-BEDA.
  BRO.PLS MIRROR YOURSELVES. WALK THE TALK. DONT BE FOOLISH.

gkrantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  BRUR SUNNY, typich umat Islam mereka tidak pernah terpikir melakukan 
check & recheck untuk memastikan bhw yg ditulis orang itu tidak dusta. 
Sebeliknya para penulis Islam cenderung menggunakan falsafat Al Taqiyya - apa 
masalahnya kalo orang berdusta asal dg demikian Islam dimuliakan dan musuh 
Islam dihina.

Jarang orang2 ini menyadari bhw dg perilaku mereka yg sedemikian ini, mereka 
terus menerus mencoreng muka Islam.

Gabriela Rantau


--- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Refleksi: Apakah Hidayatullah tidak bemaksud membodohkan dan sekaligus menipu 
> umat Islam dengan cerita ini??? Perang Salib berlaku dari tahun 1095 - 1291, 
> sedangkan Vlad III Dracula hidup antara 1431 - 1476. 
> 
> 
> ttp://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7961:kisah-nyata-pembantai-umat-islam-bagian-1&catid=94:ragam&Itemid=53
> 
> Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1] 
> Written by Administrator 
> Tuesday, 18 November 2008 03:19 
> 
> Selama ini dia hanya dikenal sebagai tokoh fiksi siluman haus darah dalam 
> novelnya Bram Stoker. Padahal dia adalah tokoh nyata, seorang panglima Perang 
> Salib yang membantai lebih dari 300 ribu umat Islam di Wallachia 
> 
> 
> 
> Hidayatullah.com-Wallachia, sekarang bagian dari Rumania. Pada abad 
> pertengahan. Pemerintah Rumania menganggapnya sebagai pahlawan nasional, 
> karena kematiannya dalam perang melawan Islam.
> 
> Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar bulan Desember 
> 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya bernama Basarab 
> (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracul, karena keanggotaannya 
> dalam Orde Naga. Dalam bahasa Rumania, "Dracul" berarti naga. Sedangkan 
> akhiran "ulea" artinya "anak dari". Dari gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes 
> dipanggil dengan nama Vlad Draculea ( dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), 
> yang berarti anak dari sang naga.
> 
> Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering berada di 
> medan perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya mengenal sosok sang 
> Ibu, Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan Moldavia. Sang ibu memang 
> memberikan kasih sayang dan pendidikan bagi Dracula. Namun itu tidak 
> mencukupi untuk menghadapi situasi mencekam di Wallachia saat itu. 
> Pembantaian sudah menjadi tontonan harian. Seorang raja yang semalam masih 
> berkuasa, di pagi hari kepalanya sudah diarak keliling kota oleh para 
> pemberontak.
> 
> >> sebuah film bertema Dracula! 
> 
> Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke Turki. Hal ini 
> dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada kerajaan Turki 
> Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia dari tangan Janos 
> Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk agama Islam, bahkan 
> mereka juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu agama. Tak seperti adiknya 
> yang tekun belajar, Dracula justru sering mencuri waktu untuk melihat 
> eksekusi hukuman mati di alun-alun. Begitu senangnya dia melihat 
> kepala-kepala tanpa badan dipancang di ujung tombak. Sampai-sampai sehari 
> saja tidak ada hukuman mati, maka dia segera menangkap burung atau tikus, 
> kemudian menyiksanya dengan tombak kecil sampai mati.
> 
> Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar kemiliteran 
> pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam berperang. Dalam waktu 
> singkat dia bisa menguasai seni berperang Turki, bahkan melebihi prajurit 
> Turki lainnya. Hal ini menarik perhatian Sultan Muhammad II ( di Eropa 
> disebut Sultan Mehmed II). Hingga pada tahun 1448 M, menyusul kematian Ayah 
> dan kakaknya, Mircea, yang dibunuh dalam kudeta yang diorganisir Janos 
> Hunyadi, Kerajaan Turki mengirim Dracula untuk merebut Wallachia dari tangan 
> salib Kerajaan Honggaria. Saat itu Dracula berusia 17 tahun.
> 
> Aksi Biadab Dracula 
> 
> 
> Dengan bantuan Turki Dracula dapat merebut tahta Wallachia. Setelah itu, 
> sebagian besar pasukan kembali ke Turki dengan menyisakan sebagian kecil di 
> Wallachia. Tanpa pernah diduga, Dracula murtad dan berkhianat. Dia menyatakan 
> memisahkan diri dari Turki. Para prajurit Turki yang tersisa di Wallachia 
> ditangkapi. Setelah beberapa hari disekap di ruang bawah tanah, mereka diarak 
> telanjang bulat menuju tempat eksekusi di pinggir kota. Di tempat ini seluruh 
> sisa prajurit Turki dieksekusi dengan cara disula. Yakni dengan ditusuk 
> duburnya dengan balok runcing sebesar lengan, kemudian dipancangkan di tengah 
> lapangan. 
> 
> Dua bulan kemudian Janos Hunyadi berhasil merebut tahta Wallachia dari tangan 
> Dracula. Namun pada tahun 1456 hingga 1462 Dracula kembali berkuasa di 
> Wallachia. Masa pemerintahannya kali ini adalah 

[zamanku] Re: Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]

2008-11-19 Terurut Topik gkrantau
BRUR SUNNY, typich umat Islam mereka tidak pernah terpikir melakukan
check & recheck untuk memastikan bhw yg ditulis orang itu tidak dusta.
Sebeliknya para penulis Islam cenderung menggunakan falsafat Al Taqiyya
- apa masalahnya kalo orang berdusta asal dg demikian Islam dimuliakan
dan musuh Islam dihina.

Jarang orang2 ini menyadari bhw dg perilaku mereka yg sedemikian ini,
mereka terus menerus mencoreng muka Islam.

Gabriela Rantau


--- In zamanku@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Refleksi: Apakah Hidayatullah tidak bemaksud membodohkan dan
sekaligus menipu umat Islam dengan cerita ini??? Perang Salib berlaku
dari tahun 1095 - 1291, sedangkan Vlad III Dracula hidup antara  1431 -
1476.
>
>
>  
ttp://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=\
7961:kisah-nyata-pembantai-umat-islam-bagian-1&catid=94:ragam&Itemid=53
>
>   Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]
>   Written by Administrator
>   Tuesday, 18 November 2008 03:19
>
>   Selama ini dia hanya dikenal sebagai tokoh fiksi siluman haus
darah dalam novelnya Bram Stoker. Padahal dia adalah tokoh nyata,
seorang panglima Perang Salib yang membantai lebih dari 300 ribu umat
Islam di Wallachia
>
>
>
>   Hidayatullah.com-Wallachia, sekarang bagian dari Rumania. Pada
abad pertengahan.  Pemerintah Rumania menganggapnya sebagai pahlawan
nasional, karena kematiannya dalam perang melawan Islam.
>
>   Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar
bulan Desember 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania.
Ayahnya bernama Basarab (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad
Dracul, karena keanggotaannya dalam  Orde Naga. Dalam bahasa Rumania,
"Dracul" berarti naga. Sedangkan akhiran "ulea" artinya "anak dari".
Dari gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes dipanggil dengan nama Vlad
Draculea ( dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), yang berarti anak dari
sang naga.
>
>   Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering
berada di medan  perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya
mengenal sosok sang Ibu, Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan
Moldavia. Sang ibu memang memberikan kasih sayang dan pendidikan bagi
Dracula. Namun itu tidak mencukupi untuk menghadapi situasi mencekam di
Wallachia saat itu. Pembantaian sudah menjadi tontonan harian. Seorang
raja yang semalam masih berkuasa, di pagi hari kepalanya sudah diarak
keliling kota oleh para pemberontak.
>
>   >> sebuah film bertema Dracula!
>
>   Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke
Turki. Hal ini dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada
kerajaan Turki Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia
dari tangan Janos Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk
agama Islam, bahkan mereka juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu
agama. Tak seperti adiknya yang tekun belajar, Dracula justru sering
mencuri waktu untuk melihat eksekusi hukuman mati di alun-alun. Begitu
senangnya dia melihat kepala-kepala tanpa badan dipancang di ujung
tombak. Sampai-sampai sehari saja tidak ada hukuman mati, maka dia
segera menangkap burung atau tikus, kemudian menyiksanya dengan tombak
kecil sampai mati.
>
>   Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar
kemiliteran pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam
berperang. Dalam waktu singkat dia bisa menguasai seni berperang Turki,
bahkan melebihi prajurit Turki lainnya. Hal ini menarik perhatian Sultan
Muhammad II ( di Eropa disebut Sultan Mehmed II). Hingga pada tahun 1448
M, menyusul kematian Ayah dan kakaknya, Mircea, yang dibunuh dalam
kudeta yang diorganisir Janos Hunyadi, Kerajaan Turki mengirim Dracula
untuk merebut Wallachia dari tangan salib Kerajaan Honggaria. Saat itu
Dracula berusia 17 tahun.
>
>   Aksi Biadab Dracula 
>   
>
>   Dengan bantuan Turki Dracula dapat merebut tahta Wallachia.
Setelah itu,  sebagian besar pasukan kembali ke Turki dengan menyisakan
sebagian kecil di Wallachia. Tanpa pernah diduga, Dracula murtad dan
berkhianat. Dia menyatakan memisahkan diri dari Turki. Para prajurit
Turki yang tersisa di Wallachia ditangkapi. Setelah beberapa hari
disekap di ruang bawah tanah, mereka diarak telanjang bulat menuju
tempat eksekusi di pinggir kota. Di tempat ini seluruh sisa prajurit
Turki dieksekusi dengan cara disula. Yakni dengan ditusuk duburnya
dengan balok runcing sebesar lengan, kemudian dipancangkan di tengah
lapangan.
>
>   Dua bulan kemudian Janos Hunyadi berhasil merebut tahta
Wallachia dari tangan Dracula.  Namun pada tahun 1456 hingga 1462
Dracula kembali berkuasa di Wallachia. Masa pemerintahannya kali ini
adalah masa-masa teror yang sangat mengerikan. Yang menjadi korban aksi
sadisnya bukan hanya umat Islam yang tinggal di Wallachia, tapi juga
para tuan tanah dan rakyat Wallachia yang beragama Khatolik.
>
>   Di hari Paskah tahun 1459, Dracula mengumpulkan para bangsawan
dan tuan tanah beserta keluarganya

[zamanku] Re: Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam

2008-11-19 Terurut Topik wirajhana eka
Kalau itu bukan FIKSI...maka yang ditulis oleh HIDAYATULLAH adalah benar-benar 
menjijikan dan BIADAB...
   
  Ngomong-ngomong soal menjijikan dan BIADAB...coba bandingkan aksi menjijikan 
tersebut ketika 80 JUTA jiwa PEMELUK HINDU di INDIA, mati untuk kemuliaan ISLAM 
selama penjajahan ISLAM di INDIA
   
  Sample:
   
  Orissa: 'Sirat-i-Firoz Shahi' mencatat gerakan militernya dengan
kalimat ini:
  
"hampir 100.000 pria Jajnagar ditawan beserta para wanita, anak2,
keluarga mereka. Tentara2 Islam menjadikan pulau ini baskom penuh
darah dengan membantai semua pria kafir. Para wanita dengan bayi2 mereka dan 
wanita2 hamil diikat dan dirantai dan dijadikan budak untuk melayani di rumah 
setiap tentara Muslim."


  Sultans Dinasti Mamulk
  
Rohilkhand: Badauni menulis di bukunya 'Muntakhab-ut- Tawarikh'
"Dalam dua hari setelah meninggalkan Delhi, dia tiba di tengah2 daerah Katihar 
dan membunuh semua lelaki, bahkan yang berusia 8 tahun sekalipun, dan mengikat 
para wanita."
  
Sultan Ala-ul-Din Khilji
  
Kambayat: Abdulla Wassaf menulis dalam bukunya Tazjiyat-ul- Amsar wa Tajriyat 
bahwa dia membunuh semua pria Hindu dewasa untuk memuliakan Islam, membanjiri 
sungai dengan darah, membawa para wanita beserta emas, perak dan perhiasan 
mereka ke istananya sendiri dan mengambil 20.000 gadis untuk dijadikan budak 
pribadinya.
   
  Sebagai orang DEWASA Anda tentu sangat mengerti apabila perempuan dijadikan 
BUDAK kan?
   
  ngga percaya?
   
  ...Begitulah yang tertulis dari CATATAN piha MUSLIM!...Lanjutannya:
  
Chitoor:
Lebih dari 20.000 wanita Hindu termasuk Rani Padmini bunuh diri agar
tidak dijadikan budak seks oleh penguasa2 Muslim. Imam2 Muslim Qazi
memberi nasihat pada Sultan Khilji bagaimana memperlakukan tawanan2
non-Muslim. 
   
  Inilah nasihatnya:

Penyerangannya atas Hindustan: (dalam catatan Tuzk-i-Timuri tertulis)
"Dalam waktu singkat semua orang di dalam benteng dibunuh dan dalam
satu jam saja 10.000 kepala2 kafir dipenggal. Pedang Islam bersimbah
darah kafir dan semua harta benda dan gandum yang bertahun-tahun
disimpan dalam benteng menjadi barang jarahan tentara2ku. Mereka
membakari rumah2 sampai jadi abu, dan mereka menghancurkan bangunan2 dan 
benteng sampai rata dengan tanah… Semua kafir Hindu dibantai, para wanita dan 
anak2 mereka dijadikan tawanan dan harta benda mereka menjadi jarahan perang 
para pemenang (Muslim) … Aku umumkan di seluruh tempat bahwa setiap orang 
yang punya tawanan kafir agar membunuh semua kafir itu, dan siapapun yang ragu2 
untuk melakukan itu, dia sendiri harus dibunuh dan harta bendanya diberikan 
kepada orang yang melaporkannya. Ketika perintah ini terdengar oleh tentara 
Islam, mereka pun menghunuskan pedang2nya dan membunuhi para tawanan tsb.

  Seratus ribu kafir, penyembah berhala dibunuh hari itu. 
   
  Maulana Nasiruddin Umar, seorang terpelajar dan bijaksana yang tadinya tidak 
pernah membunuh bahkan seekor burungpun, sekarang, atas perintahku, membunuh 
lima belas kafir Hindu yang menjadi tawanannya.

Nasib wanita2 Hindu yang ditangkap hidup2 oleh tentara Muslim ternyata
jauh lebih buruk daripada matiBahkan sewaktu ayah2, suami2 dan anak2
mereka dibunuhi, mereka harus menari dan menyanyi di hadapan para
Muslim dan lalu dibagi-bagikan sebagai budak kepada para raja,
jendral, tentara Muslim.
   
  Ini yang tercatat dalam kejadian biadab itu:
  
"Pertama-tama semua anak gadis dari raja2 Hindu yang tertangkap di
tahun itu datang menghadap dan menari dan menyanyi. Kemudian mereka diserahkan 
kepada para Amir dan orang2 luar negeri yang penting. Setelah para gadis2 Hindu 
ini menari dan menyanyi … 
  sang Sultan memberikan mereka kepada saudara2 prianya dan putra2 pembesar. Di 
hari ketiga sang Sultan juga membagi-bagikan para gadis ini kepada para jendral 
dan sanak saudaranya."- [Sumber: Ibn Battuta (A.A.Rizvi in Tughlaq Kalin 
Bharath)]

  Jadi para wanita Hindu lebih memilih mati daripada dihina seperti itu.
Kebanyakan para tentara Muslim hanya menemukan sisa2 abu dari para
wanita ketika masuk kota2 Hindu. Contohnya, ketika Allaud-din Khilji
menyerang Rajput dari belakang (sebelumnya Rajout telah mengampuni
nyawa Khilji), dan membantai orang2 Hindu dan masuk kota Chitoor, Rani
Padmini (ratu Hindu) dan lebih dari 20..000 gadis2 membakar diri.

  Sampai hari ini masyarakat Hindu masih mengingat ratunya dengan penuh
rasa bangga.
   
  Nah, itu adalah FAKTA bukan FIKSI..
  
  
Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Refleksi: Apakah Hidayatullah tidak bemaksud membodohkan dan sekaligus menipu 
umat Islam dengan cerita ini??? Perang Salib berlaku dari tahun 1095 - 1291, 
sedangkan Vlad III Dracula hidup antara  1431 - 1476.  
  
   
  
ttp://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7961:kisah-nyata-pembantai-umat-islam-bagian-1&catid=94:ragam&Itemid=53
   
  Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]