[zamanku] Re: Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya
Mau nanya: > > 1. Ijtihad > > > Orang perempuan dan laki-laki yang berzina jilidlah masing-masing dari keduanya seratus kali jilid. (Qs. an-Nuur [24]: 2). > > Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. (Qs. al-Maa'idah [5]: 38). Nice Apakah hukuman yg sudah diterima di dunia, masih berlaku di akhirat? Bagaimana dengan pertobatan? === > > Atau kewajiban shalat, puasa, haji, adanya malaikat, syaithan, lauhul mahfuz, akhirat, dan lain-lain. Disini akal tidak mampu lagi menjangkaunya dan kita wajib mengimaninya sesuai dengan penjelesan al-Qur'an dan sunnah. > > Masalah terbukanya pintu ijtihad ini merupakan gerbang utama bagi JIL untuk menghancurkan syariâat Islam, karena jika berhasil meyakinkan umat bahwa ijtihad masih terbuka untuk semua bidang dan setiap orang maka mereka dapat menafsirkan ayat-ayat Allah dan hadits sesuai hawa nafsu mereka. Seperti yang sempat dihebohkan beberapa waktu yang lalu tentang âJilbab tidak wajib dan merupakan kebudayaan Arabâ; âLaki-laki non-muslim boleh mengawini muslimahâ; âKebebasan beragama atau murtadâ; dan lain-lain. Nice Buktikan adanya kewajiban jilbab. Tolong terangkan kenapa laki2 non muslim tidak boleh menikahi muslimah. JUga soal kebebasan beragama menurut JIL yg salah. === > > > > 2. Inklusifisme > > Inklusifisme secara ringkas dapat diartikan tidak eksklusif atau tidak merasa paling benar sendiri, dalam bahasa JIL bahwa agama itu seperti roda yang mempunyai jari-jari. Setiap agama adalah jari-jari dari roda tersebut, jika semua pemeluk agama (apapun agamanya) dan dia berbuat saleh maka semuanya akan menuju kesatu titik poros roda tersebut yakni syurga. Artinya, seorang Muslim, Nasrani, Hindu, Budha atau Konghucu, bila menjalankan agama dengan benar (saleh) maka semuanya akan masuk syurga. > > Hal ini jelas bertentangan dengan aqidah Islam, Innaddiina'indallah il Islami. > > Sesungguhnya dien (agama/sistem hidup) yang diridhai Allah adalah Islam. (Qs. Ali-Imran [3]: 19). > > Barangsiapa yang mengambil selain Islam sebagai dien, tidak akan diterima apapun darinya dan ia diakhirat tergolong orang yang rugi. (Qs. Ali-Imran [3]: 85). > > Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku cukupkan atas kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kalian. (Qs. al-Maa'idah [5]: 3). > > Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Qs. Ali-Imran [3]: 102). > > Islam itu unggul dan tidak ada yang dapat mengunggulinya. [HR Bukhari]. > > Dan Islam tidak bisa disamakan dengan agama-agama lain tersebut karena seorang Muslim yang beriman maka syurga balasannya, sedangkan orang-orang kafir dan musyrik itu adalah orang-orang yang sesat dan merugi serta kekal dalam neraka, > > Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain syirik itu bagi siapa saja yang dikehendaki- Nya. Siapa saja yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia tersesat sejauh-jauhnya. (Qs. an-Nisaaâ [4]: 116). > > Hai orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang- orang yang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (Qs. Ali-Imran [3]: 100). > > Dengan konsep yang menyesatkan ini, maka umat akan dengan mudah murtad karena mereka merasa dengan memeluk selain Islampun mereka akan masuk syurga juga. Nice COba definisikan apa itu Islam? Yang mana yang masuk ke dalam Islam dan mana yg bukan? == > > > > 3. Sekuler > > Menurut JIL, Islam tidak mengenal pemerintahan dan agama tidak mempunyai kewenangan dalam mengatur negara. > > Jika kita ingin menerapkan Islam secara kaffah dalam semua sektor kehidupan kita maka mau tidak mau harus memformalkan syariâat Allah Swt yang terdapat dalam al-Qur'an dan sunnah dalam bentuk Undang-undang (UU), dan sebuah UU tidak akan berjalan jika tidak dipayungi oleh sebuah pemerintahan (daulah). Hal ini-pun telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan khalifah-khalifah sesudah beliau. > > Beliau menjalankan pemerintahan di Madinah, menetapkan hukum-hukum eknomi/perdagangan, sosial/pergaulan, politik luar negeri, membentuk pasukan, peradilan, pendidikan, dan lain-lain. Beliau mengangkat pembantu-pembantu (muâawin), wali, amirul jihad, amil, qadhi, dll. Dan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dengan mengangkat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, kemudian kekhalifahan Bani Muawiyah, Abassiyah hingga Utsmaniyah. Hal ini merupakan suatu fakta bahwa Islam mengenal negara atau Islam tidak bisa dipisahkan dengan negara. Nice Pemerintahan Tuhan di dunia sungguh absurd, mengingat tidak hadirnya Awloh. Apa yg dilakukan Muhammad tidak beda dengan pagannya
[zamanku] Re: Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya
SAYANG SEKALI, di zaman gini masih saja ada orang2 yg sekolahan dan on outward appearance keliatan normal tapi deep down ternyata orang2 ini: 1. Masih menganggap punya mandate dari Tuhan untuk memusuhi orang yg tidak seagama; 2. Masih tidak bisa mengerti bhw agama-kepercayaan adalah urusan setiap pribadi dan negara/pemerintah tidak punya hak untuk mencampurinya; 3. Masih percaya bhw agama itu merupakan bagian dari pemerintah. Mrk sama sekali tidak sadar bhw kalo hal ini berlaku, maka tidak mungkin ada pihak oposisi, sehingga pemerintah-nya mrpkn diktatorisme ato theocratic; 4. Masih berfikir bhw kebebasan beragama itu tidak baik bagi bangsa/negara. Ada 2 alasan: a). Karena mereka tidak PeDe dg agamanya, takut disaingi oleh agama lain; b). Krn mereka terlalu tidak kritis ttg ajaran agamanya sehingga menelan bulat2 hal2 yg tidak masuk akal sehat ; 5. Masih percaya bhw rakyat itu hanya sekedar peon yg tidak punya kekuasaan dan kekuasaan itu harus di tangan para ulama yg rata2 pengetahuannya terbatas pd hafalan Qur'an dan Hadist. 6. Masih saja percaya bhw perempuan adalah mahluk hina dan hanya untuk melayani kebutuhan sex dari laki2; Anda semua bisa tambah daftar di atas dg kedunguan2 yg berawal di abad ke-7. Gabriela Rantau --- In zamanku@yahoogroups.com, riri cute <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya > > Â > Katagori : Counter Liberalisme > Oleh : Redaksi 23 Mar 2004 - 12:35 pm > > Oleh: Azhari > > Maraknya JIL dimasa reformasi bersamaan dengan keinginan kuat umat Islam untuk menerapkan Syariâat Islam bukanlah suatu kebetulan, sepertinya JIL ini dibentuk untuk menghadang kelompok âFundamentalisâ yang ingin kembali kepada Islam secara Kaffah. Berikut ini mari kita coba telaah lebih jauh apa itu JIL, tujuannya dan ide-ide yang diusungnya. > > JIL yakni sebuah kelompok dikomandoi oleh Ulil Absar Abdalla, seorang yang dikenal sangat dekat dengan NU dan menantu seorang Kiai NU. Selain Ulil, kontributor JIL yang lain adalah: > > o Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta > o Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah (Universitas Islam Negara), Jakarta > > o Masdar F. Mas'udi, Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, Jakarta > o Goenawan Mohamad, Majalah Tempo, Jakarta > o Djohan Effendi, Deakin University, Australia > o Jalaluddin Rahmat, Yayasan Muthahhari, Bandung > o Moeslim Abdurrahman, Jakarta > o Nasaruddin Umar, IAIN Syarif Hidayatullah (Universitas Islam Negara), Jakarta > o Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta , dan lain-lain. > > Kelompok ini bertujuan ingin membuat suatu bentuk penafsiran baru atas agama Islam dengan wawasan sebagai berikut: > > a. Keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang; > b. Penekanan pada semangat religio etik, bukan pada makna literal sebuah teks; > c. Kebenaran yang relatif, terbuka dan plural; > d. Pemihakan pada yang minoritas dan tertindas; > e. Kebebasan beragama dan berkepercayaan; > f. Pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik. > > Istilah Islam liberal ini bukanlah hal yang baru dan telah diusung oleh Nurcholis Madjid pada tahun 70-an, hanya saja gaungnya sekarang lebih besar karena mereka didukung dana yang sangat besar dari luar negeri dan mereka menguasai jaringan media massa (Radio, Jawa Pos, Kompas, Tempo, Metro TV, dan lian-lain). > > Menurut JIL, nama âIslam Liberalâ menggambarkan prinsip-prinsip yang menekankan kebebasan pribadi (seusai dengan doktrin kaum Mu'tazilah tentang kebebasan manusia), dan âpembebasanâ struktur sosial-politik dari dominasi yang tidak sehat dan menindas. > Â > Sederhananya JIL ingin mengatakan bahwa secara pribadi bebas (liberal) menafsirkan Islam sesuai hawa nafsunya dan membebaskan (liberal) negara dari intervensi agama (sekuler). > > Unik memang, pada saat seseorang telah menyatakan menganut Islam maka ia terikat dengan hukum syaraâ atau ia seorang mukhallaf dan ia tidak bebas lagi (liberal) karena ucapan dan perilakunya telah dibatasi oleh syariâat. > Â > Disisi lain bagaimana mungkin bisa menggabungkan antara Islam dan Liberal karena keduanya adalah ideologi yang saling bertentangan. > Â > Islam meyakini bahwa Syariâat Allah harus dijalankan diseluruh sisi kehidupan, sedangkan Liberal meyakini pemisahan urusan agama dan negara. > > Baiknya coba kita permudah pembahasan ide-ide JIL ini dalam 3 topik saja, yakni: > > 1. Ijtihad: keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang > 2. Inklusifisme: kebenaran yang relatif, terbuka dan plural > 3. Sekuler: pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik > > > > 1. Ijtihad > > JIL meyakini bahwa pintu ijtihad masih terbuka dalam semua bidang dan untuk semua orang, penutupan pintu ijtihad akan menutup pintu akal dan kreatifitas seseorang. > > Pintu ijtihad memang masih terbuka hingga saat ini tetapi para ulama telah memberikan batasan dalam hal apa saja boleh berijtihad dan syarat seseorang mampu mengeluarkan ijtihad (mujtahid). > > Setiap orang boleh saja be