[zamanku] Re: Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya

2008-06-25 Terurut Topik ttbnice
Mau nanya:


> 
> 1. Ijtihad
> 
> 
> Orang perempuan dan laki-laki yang berzina jilidlah masing-masing 
dari keduanya seratus kali jilid. (Qs. an-Nuur [24]: 2).
> 
> Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah 
tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan 
dan sebagai siksaan dari Allah. (Qs. al-Maa'idah [5]: 38).

Nice

Apakah hukuman yg sudah diterima di dunia, masih berlaku di akhirat? 
Bagaimana dengan pertobatan?

===

> 
> Atau kewajiban shalat, puasa, haji, adanya malaikat, syaithan, 
lauhul mahfuz, akhirat, dan lain-lain. Disini akal tidak mampu lagi 
menjangkaunya dan kita wajib mengimaninya sesuai dengan penjelesan 
al-Qur'an dan sunnah.
> 
> Masalah terbukanya pintu ijtihad ini merupakan gerbang utama bagi 
JIL untuk menghancurkan syari’at Islam, karena jika berhasil 
meyakinkan umat bahwa ijtihad masih terbuka untuk semua bidang dan 
setiap orang maka mereka dapat menafsirkan ayat-ayat Allah dan 
hadits sesuai hawa nafsu mereka. Seperti yang sempat dihebohkan 
beberapa waktu yang lalu tentang “Jilbab tidak wajib dan merupakan 
kebudayaan Arab”; “Laki-laki non-muslim boleh mengawini 
muslimah”; “Kebebasan beragama atau murtad”; dan lain-lain.

Nice

Buktikan adanya kewajiban jilbab. Tolong terangkan kenapa laki2 non 
muslim tidak boleh menikahi muslimah. JUga soal kebebasan beragama 
menurut JIL yg salah.

===
> 
> 
> 
> 2. Inklusifisme
> 
> Inklusifisme secara ringkas dapat diartikan tidak eksklusif atau 
tidak merasa paling benar sendiri, dalam bahasa JIL bahwa agama itu 
seperti roda yang mempunyai jari-jari. Setiap agama adalah jari-jari 
dari roda tersebut, jika semua pemeluk agama (apapun agamanya) dan 
dia berbuat saleh maka semuanya akan menuju kesatu titik poros roda 
tersebut yakni syurga. Artinya, seorang Muslim, Nasrani, Hindu, 
Budha atau Konghucu, bila menjalankan agama dengan benar (saleh) 
maka semuanya akan masuk syurga.
> 
> Hal ini jelas bertentangan dengan aqidah Islam, 
Innaddiina'indallah il Islami. 
> 
> Sesungguhnya dien (agama/sistem hidup) yang diridhai Allah adalah 
Islam. (Qs. Ali-Imran [3]: 19).

> 
> Barangsiapa yang mengambil selain Islam sebagai dien, tidak akan 
diterima apapun darinya dan ia diakhirat tergolong orang yang rugi. 
(Qs. Ali-Imran [3]: 85).
> 
> Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, 
telah Aku cukupkan atas kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam 
sebagai agama bagi kalian. (Qs. al-Maa'idah [5]: 3).
> 
> Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya 
taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan 
dalam keadaan beragama Islam. (Qs. Ali-Imran [3]: 102).
> 
> Islam itu unggul dan tidak ada yang dapat mengunggulinya. [HR 
Bukhari].
> 
> Dan Islam tidak bisa disamakan dengan agama-agama lain tersebut 
karena seorang Muslim yang beriman maka syurga balasannya, sedangkan 
orang-orang kafir dan musyrik itu adalah orang-orang yang sesat dan 
merugi serta kekal dalam neraka,
> 
> Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik. Dan Dia 
mengampuni dosa selain syirik itu bagi siapa saja yang dikehendaki- 
Nya. Siapa saja yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka 
sesungguhnya ia tersesat sejauh-jauhnya. (Qs. an-Nisaa’ [4]: 116).
> 
> Hai orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-
orang yang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan 
kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (Qs. Ali-Imran [3]: 
100).
> 
> Dengan konsep yang menyesatkan ini, maka umat akan dengan mudah 
murtad karena mereka merasa dengan memeluk selain Islampun mereka 
akan masuk syurga juga. 


Nice

COba definisikan apa itu Islam? Yang mana yang masuk ke dalam Islam 
dan mana yg bukan?

==
> 
> 
> 
> 3. Sekuler
> 
> Menurut JIL, Islam tidak mengenal pemerintahan dan agama tidak 
mempunyai kewenangan dalam mengatur negara.
> 
> Jika kita ingin menerapkan Islam secara kaffah dalam semua sektor 
kehidupan kita maka mau tidak mau harus memformalkan syari’at 
Allah Swt yang terdapat dalam al-Qur'an dan sunnah dalam bentuk 
Undang-undang (UU), dan sebuah UU tidak akan berjalan jika tidak 
dipayungi oleh sebuah pemerintahan (daulah). Hal ini-pun telah 
dicontohkan oleh Rasulullah saw dan khalifah-khalifah sesudah beliau.
> 
> Beliau menjalankan pemerintahan di Madinah, menetapkan hukum-hukum 
eknomi/perdagangan, sosial/pergaulan, politik luar negeri, membentuk 
pasukan, peradilan, pendidikan, dan lain-lain. Beliau mengangkat 
pembantu-pembantu (mu’awin), wali, amirul jihad, amil, qadhi, dll. 
Dan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dengan mengangkat Abu Bakar, 
Umar, Utsman dan Ali, kemudian kekhalifahan Bani Muawiyah, Abassiyah 
hingga Utsmaniyah. Hal ini merupakan suatu fakta bahwa Islam 
mengenal negara atau Islam tidak bisa dipisahkan dengan negara.

Nice

Pemerintahan Tuhan di dunia sungguh absurd, mengingat tidak hadirnya 
Awloh. Apa yg dilakukan Muhammad tidak beda dengan pagannya

[zamanku] Re: Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya

2008-06-25 Terurut Topik gkrantau
SAYANG SEKALI, di zaman gini masih saja ada orang2 yg sekolahan dan on
outward appearance keliatan normal tapi deep down ternyata orang2 ini:

1. Masih menganggap punya mandate dari Tuhan untuk memusuhi orang yg
tidak seagama;
2. Masih tidak bisa mengerti bhw agama-kepercayaan adalah urusan setiap
pribadi dan negara/pemerintah tidak punya hak untuk mencampurinya;
3. Masih percaya bhw agama itu merupakan bagian dari pemerintah. Mrk
sama sekali tidak sadar bhw kalo hal ini berlaku, maka tidak mungkin ada
pihak oposisi, sehingga pemerintah-nya mrpkn diktatorisme ato
theocratic;
4. Masih berfikir bhw kebebasan beragama itu tidak baik bagi
bangsa/negara. Ada 2 alasan: a). Karena mereka tidak PeDe dg agamanya,
takut disaingi oleh agama lain; b). Krn  mereka  terlalu  tidak kritis
ttg ajaran agamanya sehingga  menelan bulat2 hal2 yg tidak masuk  akal
sehat ;
5. Masih percaya bhw rakyat itu hanya sekedar peon yg tidak punya
kekuasaan dan kekuasaan itu  harus di tangan  para ulama yg rata2
pengetahuannya terbatas pd hafalan Qur'an dan Hadist.
6. Masih saja percaya bhw perempuan adalah mahluk hina dan hanya untuk
melayani kebutuhan sex dari laki2;

Anda semua bisa tambah  daftar di atas dg kedunguan2 yg berawal di abad
ke-7.

Gabriela Rantau
--- In zamanku@yahoogroups.com, riri cute <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya
>
> Â
> Katagori : Counter Liberalisme
> Oleh : Redaksi 23 Mar 2004 - 12:35 pm
>
> Oleh: Azhari
>
> Maraknya JIL dimasa reformasi bersamaan dengan keinginan kuat umat
Islam untuk menerapkan Syari’at Islam bukanlah suatu kebetulan,
sepertinya JIL ini dibentuk untuk menghadang kelompok
“Fundamentalis” yang ingin kembali kepada Islam secara
Kaffah. Berikut ini mari kita coba telaah lebih jauh apa itu JIL,
tujuannya dan ide-ide yang diusungnya.
>
> JIL yakni sebuah kelompok dikomandoi oleh Ulil Absar Abdalla, seorang
yang dikenal sangat dekat dengan NU dan menantu seorang Kiai NU. Selain
Ulil, kontributor JIL yang lain adalah:
>
> o Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta
> o Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah (Universitas Islam Negara),
Jakarta
>
> o Masdar F. Mas'udi, Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat,
Jakarta
> o Goenawan Mohamad, Majalah Tempo, Jakarta
> o Djohan Effendi, Deakin University, Australia
> o Jalaluddin Rahmat, Yayasan Muthahhari, Bandung
> o Moeslim Abdurrahman, Jakarta
> o Nasaruddin Umar, IAIN Syarif Hidayatullah (Universitas Islam
Negara), Jakarta
> o Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta , dan lain-lain.
>
> Kelompok ini bertujuan ingin membuat suatu bentuk penafsiran baru atas
agama Islam dengan wawasan sebagai berikut:
>
> a. Keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang;
> b. Penekanan pada semangat religio etik, bukan pada makna literal
sebuah teks;
> c. Kebenaran yang relatif, terbuka dan plural;
> d. Pemihakan pada yang minoritas dan tertindas;
> e. Kebebasan beragama dan berkepercayaan;
> f. Pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan
politik.
>
> Istilah Islam liberal ini bukanlah hal yang baru dan telah diusung
oleh Nurcholis Madjid pada tahun 70-an, hanya saja gaungnya sekarang
lebih besar karena mereka didukung dana yang sangat besar dari luar
negeri dan mereka menguasai jaringan media massa (Radio, Jawa Pos,
Kompas, Tempo, Metro TV, dan lian-lain).
>
> Menurut JIL, nama “Islam Liberal” menggambarkan
prinsip-prinsip yang menekankan kebebasan pribadi (seusai dengan doktrin
kaum Mu'tazilah tentang kebebasan manusia), dan
“pembebasan” struktur sosial-politik dari dominasi yang
tidak sehat dan menindas.
> Â
> Sederhananya JIL ingin mengatakan bahwa secara pribadi bebas (liberal)
menafsirkan Islam sesuai hawa nafsunya dan membebaskan (liberal) negara
dari intervensi agama (sekuler).
>
> Unik memang, pada saat seseorang telah menyatakan menganut Islam maka
ia terikat dengan hukum syara’ atau ia seorang mukhallaf dan ia
tidak bebas lagi (liberal) karena ucapan dan perilakunya telah dibatasi
oleh syari’at.
> Â
> Disisi lain bagaimana mungkin bisa menggabungkan antara Islam dan
Liberal karena keduanya adalah ideologi yang saling bertentangan.
> Â
> Islam meyakini bahwa Syari’at Allah harus dijalankan diseluruh
sisi kehidupan, sedangkan Liberal meyakini pemisahan urusan agama dan
negara.
>
> Baiknya coba kita permudah pembahasan ide-ide JIL ini dalam 3 topik
saja, yakni:
>
> 1. Ijtihad: keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang
> 2. Inklusifisme: kebenaran yang relatif, terbuka dan plural
> 3. Sekuler: pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan
dan politik
>
>
>
> 1. Ijtihad
>
> JIL meyakini bahwa pintu ijtihad masih terbuka dalam semua bidang dan
untuk semua orang, penutupan pintu ijtihad akan menutup pintu akal dan
kreatifitas seseorang.
>
> Pintu ijtihad memang masih terbuka hingga saat ini tetapi para ulama
telah memberikan batasan dalam hal apa saja boleh berijtihad dan syarat
seseorang mampu mengeluarkan ijtihad (mujtahid).
>
> Setiap orang boleh saja be